Olahraga - ftp.unpad.ac.id filePERSIPURA Jayapura mengu-sung misi balas dendam kala bertemu...

1
Olahraga HALAMAN 24 SELASA, 27 JULI 2010 MEDIA INDONESIA T: (021) 5821303 SMS: 08121128899 No Bebas Pulsa: 08001990990 PERSIPURA Jayapura mengu- sung misi balas dendam kala bertemu Sriwijaya FC Palem- bang dalam semifinal Piala Indonesia di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, hari ini. Musim lalu, ‘Mutiara Hitam’ gagal menjuarai ajang antarkasta ini setelah walk out di partai nal. Persipura menuding wasit Purwanto lebih berpihak ke- pada ‘Laskar Wong Kito’ yang kebetulan bertindak sebagai tuan rumah. Insiden WO itu bahkan berlanjut hingga ke meja Komisi Disiplin (Komdis) PSSI dan membuat Persipura mendapat hukuman. Setelah nal musim lalu, ke- dua tim sudah tiga kali berha- dapan. Satu kali pada laga pem- buka kompetisi (Community Shield) dan dua kali di pentas Liga Super Indonesia (LSI). Persipura unggul 3-1 di ajang Community Shield. Adapun di kompetisi utama LSI, kedua tim saling mengalahkan de- ngan skor sama 2-1. Namun, hasil tersebut belum membuat kekecewaan Eduard Ivakdalam dan kawan-kawan terobati. Penawar luka itu bakal didapat seandainya Per- sipura berhasil mengandaskan langkah Sriwijaya FC di ajang yang sama. Pelatih Persipura Jacksen F Tiago optimistis timnya bakal mengatasi perlawanan skuat besutan Rahmad Darmawan. Ia menambahkan, timnya tidak gentar menghadapi Sri- wijaya FC. “Secara psikologis kami telah melupakan insiden tahun lalu. Dalam tiga perte- muan, tidak ada lagi kartu merah yang terjadi seperti pada nal lalu. Ini merupakan ke- sempatan kami untuk menum- bangkan Sriwjaya FC,” kata Jacksen, kemarin. Menurutnya, Persipura harus tampil habis-habisan selama waktu normal ber- gulir guna menghindari adu penalti. “Kami akan memak- sakan pertandingan berakhir di waktu normal. Lapangan di Sidoarjo cukup mulus dan kondisi tim tidak ada yang ce- dera atau (terkena) akumulasi kartu,” terang Jacksen. Sementara itu, pelatih Sriwi- jaya FC Rahmad Darmawan tidak mematok target tinggi melawan Persipura. Ia menga- ku sudah senang karena Keith Kayamba Gumbs dan kawan- kawan berhasil lolos hingga seminal. “Ini seminal yang berat karena kami harus ber- temu tim favorit juara. Namun, kami akan menikmati pertan- dingan menghadapi mereka,” kata Rahmad. Duel Sriwijaya FC melawan Persipura di Piala Indonesia kerap menghadirkan ketegan- gan dan emosi. Selama dua musim berturut-turut, kedua tim bertemu dalam laga pa- mungkas dan Persipura selalu gagal. Pada nal 2007, Persipu- ra kalah dalam adu penalti set- elah bermain 1-1 hingga babak tambahan. Kegagalan itu terasa menyesakkan karena Persipura lebih diunggulkan dengan materi pemain yang komplet. Saat itu, Persipura unggul lebih dulu lewat striker Nigeria Ernest Jeremiah. Namun, Sriwi- jaya FC berhasil menyamakan skor lewat gol Kayamba. Pertandingan kemudian berlanjut hingga adu penalti. Sriwijaya FC keluar sebagai pemenang setelah menang 4-1 dalam tos-tosan. (Nav/R-3) S TRIKER veteran Real Madrid Raul Gonzalez akhirnya resmi ber- pisah dengan publik Bernabeu. Setelah 16 musim berkostum Los Blancos, pemain berusia 33 tahun itu dikabarkan bakal berlabuh ke klub Jerman, Schalke 04, dengan ikatan kon- trak selama dua tahun. “Hari ini adalah saat yang sa- ngat berat bagi saya,” ujar Raul dalam konferensi pers sebelum perpisahan dirinya dengan pa- ra fans di Bernabeu, kemarin. Ia menambahkan, kepindahan dirinya itu tak lain karena dia sangat mencintai segalanya tentang sepak bola. Dia ingin selalu merasakan dirinya sebagai seorang pemain. “Memang, saya menghabiskan sebagian waktu terakhir saya hanya di bangku cadangan. Namun tidak kata menyerah dalam kamus saya. Saya ingin terus bermain sepanjang waktu saya bisa dan memiliki tubuh yang memungkinkan.” Dalam kesempatan itu, Raul juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah men- dukungnya melewati musim demi musim. Mulai kepada suporter, rekan setim, pelatih, presiden, serta pers. “Saya ti- dak akan jadi apa-apa tanpa mereka. Saya juga berterima kasih kepada Alfredo Di Ste- fano untuk pemulihan yang cepat,” ujarnya. “Saya akan selalu siap jika Real Madrid memerlukan saya. Hala Madrid!” pungkas sang legenda hidup penyandang kostum bernomor tujuh itu sebelum memasuki stadion. Seusai berbicara kepada pers, Raul menghadiri sebuah pesta perpisahan yang dihelat klub di stadion kebanggaan El Real tersebut. Presiden Florentino Perez memberikan penghorma- tan kepada sang legenda. “Balkon kepresidenan sta- dion akan digunakan untuk menggelar perpisahan resmi Raul dengan Presiden Florenti- no Perez,” demikian pernyataan Madrid dalam situs resminya. Sebelumnya, kabar yang menyatakan Raul hendak heng- kang terus menghangat. Setelah jarang dipasang sepanjang musim lalu, pemain kelahiran Madrid 27 Juni 1977 itu tidak ingin kariernya tamat di Los Blancos. Petinggi klub pun telah me- nyiratkan jika mereka telah rela melepas Raul. “Bagi kami, dia lebih dari sebuah simbol. Dia adalah bagian dari sejarah. Dia adalah contoh untuk se- muanya, untuk pemain muda, dan juga generasi mendatang,” ungkap Direktur Klub Emiliano Butragueno kepada Eurosport, beberapa waktu lalu. Pemilik nama lengkap Raul Gonzalez Blanco itu memulai kariernya sejak usia 15 ta- hun bersama klub junior Real Madrid. Di tingkat senior, ia bermain sejak 1994 dan tak ber- ganti klub sampai sekarang. Debutnya bersama Real ter- jadi kala laga El Real kontra Real Zaragoza pada Oktober 1994, saat dia berusia 17 tahun. Selama 15 tahun berkostum Los Blancos, Raul bertransformasi menjadi ikon pemain besar. Di Madrid, Raul dikenal sebagai seorang penyerang yang mampu bertahan sama baiknya. Ia berlari tanpa henti dan mendukung timnya seba- gai kapten sejati. Bergelimang rekor Raul meninggalkan Berna- beu dengan memegang rekor penampilan dan pencetak gol terbanyak. Dia menorehkan 324 gol dari 723 penampilannya. Jumlah itu membuatnya me- nempati urutan ketiga sebagai pencetak gol terbanyak di El Real sepanjang waktu. Pemain berpostur 1,80 cm itu mengantarkan Madrid mereng- kuh empat troLa Liga (1995, 1997, 2001, 2003) dan tiga Liga Champions (1998, 2000, 2002). Kini, era keemasan Raul di Madrid telah berlalu. Namun, ungkapan Emiliano bukanlah pemanis bibir belaka. Striker berusia 33 tahun itu akan selalu dikenang sebagai legenda Ber- nabeu. Dialah pemilik sebutan Angel of Madrid, The Golden Boy of Spain, The Legend, El Capitan, hingga El Siete. Tidak berlebihan juga jika sang legenda hidup sepak bola Jerman, Franz Beckenbauer, suatu kali berujar, “Raul ada- lah salah satu yang terbaik di Eropa. Ia adalah jiwa Real Madrid. Dia seperti (Lothar) Matthaeus bagi kami.” (Rtr/ Goal.com/*/R-3) [email protected] Adios Raul Gonzalez... Dengan sederet rekor yang diukirnya, ia pantas dikenang sebagai legenda Bernabeu. Anindityo Wicaksono Kesempatan Persipura Membalas Kekalahan KEMBALI BENTROK: Sriwijaya FC Palembang saat menjamu Persipura Jayapura dalam duel Liga Super Indonesia di Stadion Jakabaring, Palembang, 5 Mei lalu. Kedua tim kembali bentrok pada semifinal Piala Indonesia di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, hari ini. Sebaiknya PSSI memperbaiki pem- binaan usia muda yang mandek. Tidak usah naturalisasi.” Patar Tambunan Mantan pemain timnas UPAYA PSSI yang ingin melakukan naturalisasi pe- main guna memperkuat tim ‘Merah Putih’ mendapat res- pons negatif dari pemerhati sepak bola nasional. Mereka mendesak otoritas tertinggi sepak bola di Tanah Air itu segera menghentikan jalan pintas tersebut. Mantan asisten pelatih timnas SEA Games 1979 Su- gih Handarto mengatakan naturalisasi membuktikan pengurus PSSI yang dike- tuai Nurdin Halid menyukai upaya instan. Asisten Wil Coerver ini menambahkan, naturalisasi tidak akan per- nah mampu membangkitkan sepak bola dalam negeri yang justru kini terpuruk di segala lini. “Saya mendesak PSSI se- gera menghentikan program naturalisasi yang sedang di- upayakan kembali oleh Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Iman Arief. Naturalisasi ada- lah upaya instan yang tidak pernah mungkin menjadi solusi bagi prestasi timnas,” ujar pria berusia 76 tahun ini di sela-sela peresmian lampu Stadion Union Makes Strength (UMS) di Jakarta, kemarin. Menurutnya, syarat ke- bangkitan timnas di kancah internasional ialah pengurus PSSI serius meningkatkan mutu kompetisi dalam nege- ri. Dengan begitu, akan mun- cul bintang-bintang muda seperti di era 1970 dan 1980- an. Indonesia, lanjutnya, merupakan negara yang sarat dengan pemain bertalenta, namun belum tergali dengan baik. “Sudah menjadi rahasia umum kalau kompetisi kita sudah diatur. Bagaimana mungkin bisa muncul pe- main bintang dari kompetisi semacam itu? PSSI juga ha- rus memberikan penataran pelatih sepak bola dengan harga terjangkau,” lanjut pemilik nama asli Han Liang Gie itu. Pemain timnas SEA Games 1989 Patar Tambunan me- nambahkan, kualitas calon pemain naturalisasi seperti Serginho van Dijk, Kim Jef- frey Kurniawan, Donovan Partosoebroto, dan Jason Oost tidak terlalu istime- wa. Artinya, para pemain tersebut tidak akan banyak berpengaruh dalam mening- katkan kualitas timnas Indo- nesia seandainya berhasil di- naturalisasi. “Sebaiknya PSSI memperbaiki pembinaan usia muda yang mandek. Tidak usah naturalisasi,” tegasnya. Mantan pemandu bakat BTN Risdianto menambah- kan, naturalisasi bukan hal tabu, asalkan pemain asing itu sendiri yang mengajukan- nya. “Legenda bulu tangkis Ivana Lie mendapatkan natu- ralisasi karena sudah meng- harumkan nama Indonesia. Ini yang harusnya dicontoh PSSI. Bukan seperti sekarang yang menawarkan kewar- ganegaraan terhadap pemain yang belum jelas prestasi dan nasionalismenya,” ujar Risdianto. (Nav/R-3) Naturalisasi bukan Solusi Peningkatan Prestasi Timnas MI/TETRA SURYA MI/ADAM DWI

Transcript of Olahraga - ftp.unpad.ac.id filePERSIPURA Jayapura mengu-sung misi balas dendam kala bertemu...

Olahraga HALAMAN 24SELASA, 27 JULI 2010MEDIA INDONESIA

T: (021) 5821303SMS: 08121128899

No Bebas Pulsa: 08001990990

PERSIPURA Jayapura mengu-sung misi balas dendam kala bertemu Sriwijaya FC Palem-bang dalam semifinal Piala Indonesia di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, hari ini. Musim lalu, ‘Mutiara Hitam’ gagal menjuarai ajang antarkasta ini setelah walk out di partai fi nal.

Persipura menuding wasit Purwanto lebih berpihak ke-pada ‘Laskar Wong Kito’ yang kebetulan bertindak sebagai tuan rumah. Insiden WO itu bahkan berlanjut hingga ke meja Komisi Disiplin (Komdis) PSSI dan membuat Persipura mendapat hukuman.

Setelah fi nal musim lalu, ke-dua tim sudah tiga kali berha-dapan. Satu kali pada laga pem-buka kompetisi (Community Shield) dan dua kali di pentas Liga Super Indonesia (LSI). Persipura unggul 3-1 di ajang Community Shield. Adapun di kompetisi utama LSI, kedua tim saling mengalahkan de-ngan skor sama 2-1.

Namun, hasil tersebut belum membuat kekecewaan Eduard Ivakdalam dan kawan-kawan terobati. Penawar luka itu ba kal didapat seandainya Per-sipura berhasil mengandaskan langkah Sriwijaya FC di ajang yang sama.

Pelatih Persipura Jacksen F Tiago optimistis timnya bakal mengatasi perlawanan skuat besutan Rahmad Darmawan.

Ia menambahkan, timnya tidak gentar menghadapi Sri-

wijaya FC. “Secara psikologis kami telah melupakan insiden tahun lalu. Dalam tiga perte-muan, tidak ada lagi kartu me rah yang terjadi seperti pada fi nal lalu. Ini merupakan ke-sem patan kami untuk menum-bangkan Sriwjaya FC,” kata Jacksen, kemarin.

Menurutnya, Persipura harus tampil habis-habisan selama waktu normal ber-gulir guna menghindari adu penalti. “Kami akan memak-sakan pertandingan berakhir di waktu normal. Lapangan di Sidoarjo cukup mulus dan kondisi tim tidak ada yang ce-dera atau (terkena) akumulasi

kartu,” terang Jacksen.Sementara itu, pelatih Sriwi-

jaya FC Rahmad Darmawan tidak mematok target tinggi melawan Persipura. Ia menga-ku sudah senang karena Keith Kayamba Gumbs dan kawan-kawan berhasil lolos hingga semifi nal. “Ini semifi nal yang berat karena kami harus ber-temu tim favorit juara. Namun, kami akan menikmati pertan-dingan menghadapi mereka,” kata Rahmad.

Duel Sriwijaya FC melawan Persipura di Piala Indonesia kerap menghadirkan ketegan-gan dan emosi. Selama dua musim berturut-turut, kedua

tim bertemu dalam laga pa-mungkas dan Persipura selalu gagal. Pada fi nal 2007, Persipu-ra kalah dalam adu penalti set-elah bermain 1-1 hingga babak tambahan. Kegagalan itu terasa menyesakkan karena Persipura lebih diunggulkan dengan materi pemain yang komplet. Saat itu, Persipura unggul lebih dulu lewat striker Nigeria Ernest Jeremiah. Namun, Sriwi-jaya FC berhasil menyamakan skor lewat gol Kayamba.

Pertandingan kemudian berlanjut hingga adu penalti. Sriwijaya FC keluar sebagai pemenang setelah menang 4-1 dalam tos-tosan. (Nav/R-3)

STRIKER veteran Real Madrid Raul Gonzalez akhirnya resmi ber-pisah dengan publik

Ber nabeu. Setelah 16 musim berkostum Los Blancos, pemain berusia 33 tahun itu dikabarkan bakal berlabuh ke klub Jerman, Schalke 04, dengan ikatan kon-trak selama dua tahun.

“Hari ini adalah saat yang sa-ngat berat bagi saya,” ujar Raul dalam konferensi pers sebelum perpisahan dirinya dengan pa-ra fans di Bernabeu, kemarin. Ia menambahkan, kepindahan

dirinya itu tak lain karena dia sangat mencintai segalanya tentang sepak bola.

Dia ingin selalu merasakan dirinya sebagai seorang pemain. “Memang, saya menghabiskan sebagian waktu ter akhir saya hanya di bangku cadangan. Namun tidak kata menyerah dalam kamus saya. Saya ingin terus bermain sepanjang waktu saya bisa dan memiliki tubuh yang memungkinkan.”

Dalam kesempatan itu, Raul juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah men-dukungnya melewati musim demi musim. Mulai kepada suporter, rekan setim, pelatih, presiden, serta pers. “Saya ti-

d ak akan jadi apa-apa tanpa mereka. Saya juga berterima kasih kepada Alfredo Di Ste-fano untuk pemulihan yang cepat,” ujarnya.

“Saya akan selalu siap jika Real Madrid memerlukan saya. Hala Madrid!” pungkas sang legenda hidup penyandang kostum bernomor tujuh itu sebelum memasuki stadion.

Seusai berbicara kepada pers, Raul mengha diri sebuah pesta per pisahan yang dihelat klub di stadion kebanggaan El Real tersebut. Presiden Florentino Perez memberikan penghorma-tan kepada sang legenda.

“Balkon kepresidenan sta-dion akan digunakan untuk

menggelar perpisahan resmi Raul dengan Presiden Florenti-no Perez,” demikian pernyataan Madrid dalam situs resminya.

Sebelumnya, kabar yang me nyatakan Raul hendak heng-kang terus mengha ngat. Setelah jarang dipasang sepanjang mu sim lalu, pemain kelahiran Ma drid 27 Juni 1977 itu tidak ingin kariernya tamat di Los Blancos.

Petinggi klub pun telah me-nyiratkan jika mereka telah rela melepas Raul. “Bagi kami, dia lebih dari sebuah simbol. Dia adalah bagian dari sejarah. Dia adalah contoh untuk se-muanya, untuk pemain muda, dan juga generasi mendatang,”

ungkap Direktur Klub Emiliano Butragueno kepada Eurosport, beberapa waktu lalu.

Pemilik nama lengkap Raul Gonzalez Blanco itu memulai kariernya sejak usia 15 ta-hun bersama klub junior Real Madrid. Di tingkat senior, ia ber main sejak 1994 dan tak ber-ganti klub sampai sekarang.

Debutnya bersama Real ter-jadi kala laga El Real kontra Real Zaragoza pada Oktober 1994, saat dia berusia 17 tahun. Selama 15 tahun berkostum Los Blancos, Raul bertransformasi menjadi ikon pemain besar.

Di Madrid, Raul dikenal sebagai seorang penyerang yang mampu bertahan sama

baiknya. Ia berlari tanpa henti dan mendukung timnya seba-gai kapten sejati.

Bergelimang rekorRaul meninggalkan Berna-

beu dengan memegang rekor penampilan dan pencetak gol terbanyak. Dia menorehkan 324 gol dari 723 penampilannya. Jumlah itu membuatnya me-nempati urutan ketiga sebagai pencetak gol terbanyak di El Real sepanjang waktu.

Pemain berpostur 1,80 cm itu mengantarkan Madrid mereng-kuh empat trofi La Liga (1995, 1997, 2001, 2003) dan tiga Liga Champions (1998, 2000, 2002).

Kini, era keemasan Raul di

Madrid telah berlalu. Namun, ungkapan Emiliano bukanlah pemanis bibir belaka. Striker berusia 33 tahun itu akan selalu dikenang sebagai legenda Ber-na beu. Dialah pemilik sebutan Angel of Madrid, The Golden Boy of Spain, The Legend, El Capitan, hingga El Siete.

Tidak berlebihan juga jika sang legenda hidup sepak bola Jerman, Franz Beckenbauer, suatu kali berujar, “Raul ada-lah salah satu yang terbaik di Eropa. Ia adalah jiwa Real Madrid. Dia seperti (Lothar) Matthaeus bagi kami.” (Rtr/Goal.com/*/R-3)

[email protected]

Adios Raul Gonzalez...Dengan sederet rekor yang diukirnya,

ia pantas dikenang sebagai legenda Bernabeu.

Anindityo Wicaksono

Kesempatan Persipura Membalas Kekalahan

KEMBALI BENTROK: Sriwijaya FC Palembang saat menjamu Persipura Jayapura dalam duel Liga Super Indonesia di Stadion Jakabaring, Palembang, 5 Mei lalu. Kedua tim kembali bentrok pada semifinal Piala Indonesia di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, hari ini.

Sebaiknya PSSI memperbaiki pem-binaan usia muda yang mandek. Tidak usah naturalisasi.”

Patar TambunanMantan pemain timnas

UPAYA PSSI yang ingin melakukan naturalisasi pe-main guna memperkuat tim ‘Merah Putih’ mendapat res-pons negatif dari pemerhati sepak bola nasional. Mereka mendesak otoritas tertinggi sepak bola di Tanah Air itu segera menghentikan jalan pintas tersebut.

Mantan asisten pelatih timnas SEA Games 1979 Su-gih Handarto mengatakan naturalisasi membuktikan pengurus PSSI yang dike-tuai Nurdin Halid menyukai upaya instan. Asisten Wil Coerver ini me nambahkan, naturalisasi tidak akan per-nah mampu membangkitkan sepak bola dalam negeri yang justru kini terpuruk di segala lini.

“Saya mendesak PSSI se-gera menghentikan program naturalisasi yang sedang di-upayakan kembali oleh Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Iman Arief. Naturalisasi ada-lah upaya instan yang tidak pernah mungkin menjadi solusi bagi prestasi timnas,” ujar pria berusia 76 tahun ini di sela-sela peresmian lampu Stadion Union Makes Strength (UMS) di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, syarat ke-bangkitan timnas di kancah internasional ialah pengurus

PSSI serius meningkatkan mutu kompetisi dalam nege-ri. Dengan begitu, akan mun-cul bintang-bintang muda seperti di era 1970 dan 1980-an. Indonesia, lanjutnya, merupakan negara yang sarat dengan pemain bertalenta, namun belum tergali dengan baik.

“Sudah menjadi rahasia umum kalau kompetisi kita sudah diatur. Bagaimana mungkin bisa muncul pe-main bintang dari kompetisi

semacam itu? PSSI juga ha-rus memberikan penataran pelatih sepak bola dengan harga terjangkau,” lanjut pemilik nama asli Han Liang Gie itu.

Pemain timnas SEA Games 1989 Patar Tambunan me-nambahkan, kualitas calon pemain naturalisasi seperti Serginho van Dijk, Kim Jef-frey Kurniawan, Donovan Partosoebroto, dan Jason Oost tidak terlalu istime-wa. Artinya, para pemain tersebut tidak akan banyak berpengaruh dalam mening-katkan kualitas timnas Indo-nesia seandainya berhasil di-naturalisasi. “Sebaiknya PSSI memperbaiki pembinaan usia muda yang mandek. Tidak usah naturalisasi,” tegasnya.

Mantan pemandu bakat BTN Risdianto menambah-kan, naturalisasi bukan hal tabu, asalkan pemain asing itu sendiri yang mengajukan-nya. “Legenda bulu tangkis Ivana Lie mendapatkan natu-ralisasi karena sudah meng-harumkan nama Indonesia. Ini yang harusnya dicontoh PSSI. Bukan seperti sekarang yang menawarkan kewar-ganegaraan terhadap pemain yang belum jelas prestasi dan nasionalismenya,” ujar Risdianto. (Nav/R-3)

Naturalisasi bukan Solusi Peningkatan Prestasi Timnas

MI/TETRA SURYA

MI/ADAM DWI