OLAHRAGA filetidak ada yang bisa mengata- ... kawasan Crandon Park, terbe-lalak melihat pemain...

1
ke perempat nal, diakui Pet- kovic, bukan perkara mudah. Modalnya hanya menjadi juara turnamen WTA Bad Gastein 2009. Adapun Wozniacki me- rupakan nalis seri grand slam Amerika Terbuka 2009. Bahkan ia menjadi juara turnamen WTA sebanyak 14 kali. Petkovic menyelamatkan 12 dari 17 break point. Tampil agresif juga menjadi kata kunci kemenangannya. ‘’Banyak petenis yang berpendapat da- pat mengatasi kekuatan Caro- line. Saya pikir itu salah karena ketika dia bermain tenang, tidak ada yang bisa mengata- sinya. Saya mengombinasikan antara gaya dia bermain dengan permainan bola pendek. Itulah kunci kemenangan saya,’’ tam- bah Petkovic. Wozniacki bukan tidak pu- nya kesempatan melangkah ke perempat nal. Bahkan pada set pertama ia lebih banyak unggul, namun gagal menjaga peluang itu. ‘’Tenaga saya secara perlahan seperti hilang dan akhirnya harus kehilangan kesempatan. Yaah...Begitulah yang terjadi dalam olahraga,’’ kata Wozniacki seusai pertan- dingan. Terus tumbang Bukan cuma Wozniacki yang bernasib sial. Unggulan em- pat Samantha Stosur (Austra- lia) disingkirkan unggulan 16 Maria Sharapova (Rusia) 4-6, 1-6. Kemudian unggulan lima Francesca Schiavone gagal ke perempat nal setelah dengan mudah disingkirkan unggulan 9 Agnieszka Radwanska (Po- landia) 0-6, 2-6. Sementara dari babak ketiga bagian putra, petenis nomor satu dunia Rafael Nadal (Spa- nyol) membenamkan Feliciano Lopez (Spanyol) 6-3, 6-3. Be- gitu juga dengan unggulan tiga Roger Federer (Swiss) yang menjungkalkan Juan Monaco (Argentina) 7-6(4), 6-4. Sejumlah unggulan ternyata juga harus menelan pil pahit. Unggulan 11 Nicolas Almagro, misalnya. Petenis Spanyol ini disikat Florian Mayer (Jerman) 1-6, 6-3, 1-6. Atau unggulan 13 Mikhail Youzhny (Rusia) dihempaskan Olivier Rochus (Belgia) 6-1, 3-6, 3-6. (AP/Reu- ters/R-4) suprihatno@ mediaindonesia.com EKO SUPRIHATNO A NDREA Petkovic je- las tidak sedang ber- mimpi di siang bo- long. Petenis Jerman ini berhak menepuk dada se- telah menyingkirkan pemain nomor satu dunia Caroline Wozniacki di babak keempat turnamen Sony Ericsson di Key Biscayne, Florida, AS, ke- marin. Petenis Jerman berdarah Bosnia itu membunuh im- pian unggulan utama Caroline Wozniacki (Denmark) untuk menjuarai turnamen berhadiah total US$4,5 juta (Rp39,1 miliar) ini dengan skor 7-5, 3-6, 6-3. Tak pelak publik yang me- menuhi The Tennis Center, di kawasan Crandon Park, terbe- lalak melihat pemain terbaik dunia itu hanya bisa menyeka air mata setelah gagal ke babak kelima. Tampil penuh tenaga, tidak bisa ditebak, dan penuh impro- visasi menjadi warna tersendiri dari penampilan Petkovic. Tak mengherankan jika petenis berusia 23 tahun ini mendapat- kan julukan Petko Dance ketika ia sedang bereaksi saat meme- nangkan laga yang diikutinya. Dengan tinggi 1,8 meter, Petk- ovic sangat ideal melepaskan servis geledek. Mahasiswa jurusan sistem politik Hessian State Chacel- lery, Jerman, tersebut memang tak ragu menyebutkan dirinya tertarik dengan persoalan poli- tik. Latar belakangnya sebagai pelarian dari Serbia akibat kri- sis politik di negeri Balkan itu beberapa tahun silam menjadi alasan tersendiri. ‘’Semua itu akan saya lakoni seusai menapak karier di dunia tenis,’’ tutur Petkovic yang juga piawai menggebuk drum dan memainkan gitar. Bahkan Petkovic juga punya bermimpi memiliki record label untuk membantu musikus- musikus negerinya. Untuk hasratnya di tenis, pe- ringkat 23 dunia tanpa ragu me- nyebut bakal membidik posisi top ten. Ia ingin menjadi seperti petenis idolanya, Steffi Graf, yang pernah menjadi penguasa dunia beberapa tahun silam. ‘’Steffi tetap menjadi idola terbesar yang saya miliki. Saya memiliki kalimat seperti di- rinya ingin mendapatkan ke- hormatan dari dunia yang saya tekuni. Saya tidak pernah ber- pikir untuk membandingkan diri saya dengan dia, karena saya menyadari amat jauh bila dibandingkan dengannya,’’ tutur Petkovic lagi. Menghadapi Wozniacki un- tuk mendapatkan satu tempat MEDIA INDONESIA | RABU, 30 MARET 2011 | HALAMAN 32 O LAH RAGA MI/ADAM DWI Rita Subowo Ketua KONI Pusat SIKAP penuh percaya diri dilontarkan Pengurus Besar Persatuan Sepatu Roda Selu- ruh Indonesia (PB Perserosi) dengan membidik enam meda- li emas di SEA Games (SEAG) XXVI/2011 pada November mendatang. “Lima emas dari nomor perseorangan, satu emas dari nomor beregu,” ujar Ketua Umum PB Perserosi masa bakti 2009-2013 Sulistyo Wimbo Hardjito seusai dilantik Ketua KONI Rita Subowo di Jakarta, kemarin. Dari 12 nomor yang diper- tandingkan, atlet sepatu roda ditargetkan untuk juara di 6 nomor, yakni sprint 300 m, 500 m, 1.500 m, 5.000 m, 10.000 m dan beregu (estafet) 3.000 m. “Masing-masing nomor yang diikuti dibagi dalam kelompok putra dan putri, sehingga total emas yang ditargetkan berjum- lah 12,” imbuhnya. Wimbo optimistis me- menuhi target tersebut meski ancaman besar datang dari Thailand, Singapura, dan Malaysia. “Saingan paling berat dari Thailand. Karena catatan waktu mereka ha- nya terpaut sedikit dengan atlet kita, terutama di jarak pendek,” tukasnya. Adapun Ketua Bidang Pem- binaan dan Prestasi PB Perse- rosi Fitra Tara Mizar mengung- kapkan saat ini atlet pelatnas SEAG masih berjumlah 130%, dan akan diseleksi untuk men- dapatkan jumlah 100% pada Agustus. “Degradasi 15 atlet untuk menjadi 13 atlet inti sesuai dengan saran Prima (Program Indonesia Emas) dan akan dilaksanakan Agustus nanti,” cetusnya. Saat ini ke-15 atlet tersebut sedang mengikuti pemusatan latihan di lapangan sepatu roda Saparua, Bandung, Jawa Barat, dan akan dikirim ke China untuk mengikuti try out pada Juni. “Dari Juni hingga akhir Juli akan dikirim ke Hainun, Chi- na, untuk try out. Di sana kami akan mengikuti kejuaraan lokal dan di Hong Kong,” ujarnya. Selain itu, satu bulan menje- lang pelaksanaan SEAG, atlet sepatu roda Indonesia akan mengikuti pertandingan di Korea Selatan. (*/R-2) S EORANG pria mengen- darai motor sambil membawa sekitar 50 kardus, kemarin siang, tiba di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan. Motor itu memasuki gerbang merah stadion dan berhenti di pintu belakang kantor pusat PSSI. Kemudian dua orang menyambutnya untuk menurunkan kardus-kardus itu dan membawa masuk ke kantor PSSI. Belum diketahui jelas untuk apa. Namun, Direktur Hukum dan Peraturan PSSI Max Boboy yang mengenakan kemeja putih berlengan pendek keluar bersama seorang pria yang membawa sejumlah dokumen serta buku. Ketika ditanya apakah itu merupakan dokumen penting PSSI, Max berkilah bahwa itu hanyalah barang-barang pribadinya. “Itu barang pribadi,” tukasnya. Lalu saat ditanyakan kembali ke mana kesekretariatan PSSI bakal berpindah tempat, ia menjawab singkat, “BLI (Badan Liga Indonesia).” Seorang staf Humas PSSI juga mengaku tengah bebenah. Namun, ia enggan menjelaskan lebih lanjut. Tinggi badan 1,8 meter membuat Andrea Petkovic menjadi pemain ideal untuk masuk jajaran elite dunia. Petko Dance Benamkan Impian Wozniacki Kardus-Kardus Saksi Bisu Boyongan PSSI AP/LYNNE SLADKY Perserosi Optimistis Raih 6 Emas SEAG MENGEMASI DOKUMEN: Petugas mengemasi dokumen-dokumen di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, kemarin. Pemerintah menarik semua fasilitas PSSI termasuk kantor PSSI di Gelora Bung Karno, Senayan, setelah membekukan kepengurusan PSSI di bawah Ketua Umum Nurdin Halid. Sekitar pukul 15.30 WIB, sebuah bajaj memasuki gerbang merah dengan membawa sekitar 100 kardus kosong. Itulah pemandangan yang terjadi di kantor PSSI setelah sehari sebelumnya Menpora Andi Alian Mallarangeng tidak mengakui kepengurusan PSSI pimpinan Nurdin Halid. Andi menganggap Nurdin tidak becus memimpin PSSI karena gagal menyelenggarakan kongres untuk membentuk Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan di Pekanbaru, Riau, Sabtu (26/3). Akibatnya, PSSI pun harus menanggalkan seluruh fasilitas yang diberikan pemerintah. Sementara itu, pemandangan lain terjadi di depan pintu sekretariat. Lima orang pria melakukan aksi borgol diri sebagai wujud keprihatinan atas kisruh yang terjadi di PSSI. Sebelumnya, mereka juga memampangkan beberapa spanduk. Salah satunya berbunyi, ‘Segera Bekukan PSSI! Laksanakan kongres secara fair, transparan, dan sportif’. Mereka menamakan diri Dewan Pemantau Revolusi (DPR) PSSI. Kelima orang itu mengaku beraksi atas dorongan pribadi. “Kami tidak tergabung dalam suporter. Kami bukan dari kelompok mana pun, kami independen. Kami tidak tunduk pada siapa pun,” ujar Sangap Surbakti, juru bicara pengunjuk rasa. (Bunga Pertiwi/Ayomi Amindoni/ R-3) ANTARA/PUSPA PERWITASARI Andrea Petkovic Petenis Jerman BERAKSI: Pembalap Kawasaki John Hopkins beraksi saat latihan bebas di Losail, Qatar, 7 Maret 2008. Kini, atlet asal Amerika Serikat itu bakal membela panji Suzuki dalam ajang Moto-GP 2011. John Hopkins kembali Unjuk Diri PEMBALAP lawas John Hop- kins menjadi pilihan kubu Su- zuki saat menghadapi musim 2011 setelah pembalap mereka Alvaro Bautista cedera parah ketika melakukan sesi latihan di Sirkuit Losail, Qatar, pekan lalu. Akhir pekan nanti, debut mantan pembalap Kawasaki itu bakal terlihat di Sirkuit Jerez, Spanyol. Buat pembalap asal Amerika Serikat tersebut, penampilannya nanti seolah memberikan kesempatan pu- blik melihat aksinya setelah hampir dua tahun tak berlaga di Moto-GP ketika Kawasaki memutuskan tidak tampil pada musim 2009. ‘’Saya tidak sedang bermim- pi bahwa ini merupakan akhir pekan yang ketat buat saya, setelah beberapa tahun ter- akhir tidak lagi tampil. Namun, saya mengetahui Jerez dengan sangat bagus, jadi tidak perlu lagi untuk mempelajari secara khusus tentang trek ini,’’ ujar Hopkins, di Jerez, kemarin. Namun, Hopkins tidak mem- bantah kalau melihat peta per- saingan yang ada, tidak mudah untuk mengusik hegemoni tim sekelas Honda, Yamaha, dan Ducati. ‘’Ini akan menjadi ba- lapan yang berbeda nantinya,’’ papar Hopkins lagi. Menunggang Suzuki bukan hal baru buat Hopkins. Sebab seusai membesut Kawasaki, ia kemudian tergabung dalam British Superbikes sebagai pembalap Suzuki. Itu sebabnya tim pabrikan asal Jepang itu menilai tidak perlu lagi penye- suaian secara khusus. Ia tidak ingin bergembira di atas penderitaan orang lain. Itu sebabnya Hopkins berharap Bautista segera pulih. ‘’Saya amat terkejut dengan apa yang menimpa dia setelah melalui se- rangkaian tes yang bagus. Saya ingin mendapatkan kesempatan berlaga di Moto-GP kembali, tapi tidak ingin seperti situasi saat ini (di Suzuki),’’ tegasnya. Sementara itu, dari arena Formula One (F1), sulit seperti- nya mencari kecintaan seorang kakak kepada adiknya seperti yang ditunjukkan pembalap tim McLaren Lewis Hamilton. Mantan juara dunia F1 itu rela menempuh jarak 21 ribu km dari Malaysia ke Inggris dan kembali lagi akhir pekan ini ha- nya untuk menyaksikan debut adiknya, Nicolas Hamilton, di Brand Hatch. Seperti dikutip surat kabar Inggris, kemarin, juara F1 2008 itu mengaku akan bersama ayahnya, Anthony Hamilton, untuk menyaksikan kiprah sang adik dalam balapan Re- nault Clio Cup. ‘’Saya adalah orang terdekatnya dan bangga dengan dia,’’ ujar Hamilton mengenai adiknya yang meng- alami cerebral palsy (kerusakan jaringan otak). (Autosport/ Eko/R-4) REUTERS/MOHAMMAD YOUSSEF AP Tenaga saya secara perlahan seperti hilang dan akhirnya harus kehilangan kesempatan.” Caroline Wozniacki Petenis Denmark

Transcript of OLAHRAGA filetidak ada yang bisa mengata- ... kawasan Crandon Park, terbe-lalak melihat pemain...

ke perempat fi nal, diakui Pet-kovic, bukan perkara mudah. Modalnya hanya menjadi juara turnamen WTA Bad Gastein 2009. Adapun Wozniacki me-rupakan fi nalis seri grand slam Amerika Terbuka 2009. Bahkan ia menjadi juara turnamen WTA sebanyak 14 kali.

Petkovic menyelamatkan 12 dari 17 break point. Tampil agresif juga menjadi kata kunci kemenangannya. ‘’Banyak petenis yang berpendapat da-pat mengatasi kekuatan Caro-line. Saya pikir itu salah karena ketika dia bermain tenang, tidak ada yang bisa mengata-sinya. Saya mengombinasikan antara gaya dia bermain dengan permainan bola pendek. Itulah kunci kemenangan saya,’’ tam-bah Petkovic.

Wozniacki bukan tidak pu-nya kesempatan melangkah ke

perempat fi nal. Bahkan pada set pertama ia lebih banyak unggul, namun gagal menjaga peluang itu. ‘’Tenaga saya secara perlahan seperti hilang dan akhirnya harus kehilangan kesempatan. Yaah...Begitulah yang terjadi dalam olahraga,’’ kata Wozniacki seusai pertan-dingan.

Terus tumbangBukan cuma Wozniacki yang

bernasib sial. Unggulan em-pat Samantha Stosur (Austra-lia) disingkirkan unggulan 16 Maria Sharapova (Rusia) 4-6, 1-6. Kemudian unggulan lima Francesca Schiavone gagal ke perempat fi nal setelah dengan mudah disingkirkan unggulan 9 Agnieszka Radwanska (Po-landia) 0-6, 2-6.

Sementara dari babak ketiga bagian putra, petenis nomor satu dunia Rafael Nadal (Spa-nyol) membenamkan Feliciano Lopez (Spanyol) 6-3, 6-3. Be-gitu juga dengan unggulan tiga Roger Federer (Swiss) yang menjungkalkan Juan Monaco (Argentina) 7-6(4), 6-4.

Sejumlah unggulan ternyata juga harus menelan pil pahit. Unggulan 11 Nicolas Almagro, misalnya. Petenis Spanyol ini disikat Florian Mayer (Jerman) 1-6, 6-3, 1-6. Atau unggulan 13 Mikhail Youzhny (Rusia) dihempaskan Olivier Rochus (Belgia) 6-1, 3-6, 3-6. (AP/Reu-ters/R-4)

[email protected]

EKO SUPRIHATNO

ANDREA Petkovic je-las tidak sedang ber-mimpi di siang bo-long. Petenis Jerman

ini berhak menepuk dada se-telah menyingkirkan pemain nomor satu dunia Caroline Wozniacki di babak keempat turnamen Sony Ericsson di Key Biscayne, Florida, AS, ke-marin.

Petenis Jerman berdarah Bosnia itu membunuh im-pian unggulan utama Caroline Wozniacki (Denmark) untuk menjuarai turnamen berhadiah total US$4,5 juta (Rp39,1 miliar) ini dengan skor 7-5, 3-6, 6-3.

Tak pelak publik yang me-menuhi The Tennis Center, di kawasan Crandon Park, terbe-lalak melihat pemain terbaik dunia itu hanya bisa menyeka air mata setelah gagal ke babak kelima.

Tampil penuh tenaga, tidak bisa ditebak, dan penuh impro-visasi menjadi warna tersendiri dari penampilan Petkovic. Tak mengherankan jika petenis berusia 23 tahun ini mendapat-kan julukan Petko Dance ketika ia sedang bereaksi saat meme-nangkan laga yang diikutinya. Dengan tinggi 1,8 meter, Petk-ovic sangat ideal melepaskan servis geledek.

Mahasiswa jurusan sistem politik Hessian State Chacel-lery, Jerman, tersebut memang tak ragu menyebutkan dirinya tertarik dengan persoalan poli-tik. Latar belakangnya sebagai pelarian dari Serbia akibat kri-sis politik di negeri Balkan itu beberapa tahun silam menjadi alasan tersendiri.

‘’Semua itu akan saya lakoni seusai menapak karier di dunia tenis,’’ tutur Petkovic yang juga piawai menggebuk drum dan memainkan gitar.

Bahkan Petkovic juga punya bermimpi memiliki record label untuk membantu musikus-musikus negerinya.

Untuk hasratnya di tenis, pe-ringkat 23 dunia tanpa ragu me-nyebut bakal membidik posisi top ten. Ia ingin menjadi seperti petenis idolanya, Steffi Graf, yang pernah menjadi penguasa dunia beberapa tahun silam.

‘’Steffi tetap menjadi idola terbesar yang saya miliki. Saya memiliki kalimat seperti di-rinya ingin mendapatkan ke-hormatan dari dunia yang saya tekuni. Saya tidak pernah ber-pikir untuk membandingkan diri saya dengan dia, karena saya menyadari amat jauh bila dibandingkan dengannya,’’ tutur Petkovic lagi.

Menghadapi Wozniacki un-tuk mendapatkan satu tempat

MEDIA INDONESIA | RABU, 30 MARET 2011 | HALAMAN 32

OLAHRAGA

MI/ADAM DWI

Rita SubowoKetua KONI Pusat

SIKAP penuh percaya diri dilontarkan Pengurus Besar Persatuan Sepatu Roda Selu-ruh Indonesia (PB Perserosi) dengan membidik enam meda-li emas di SEA Games (SEAG) XXVI/2011 pada November mendatang.

“Lima emas dari nomor perseorangan, satu emas dari nomor beregu,” ujar Ketua Umum PB Perserosi masa bakti 2009-2013 Sulistyo Wimbo Hardjito seusai dilantik Ketua KONI Rita Subowo di Jakarta, kemarin.

Dari 12 nomor yang diper-tandingkan, atlet sepatu roda ditargetkan untuk juara di 6 nomor, yakni sprint 300 m, 500 m, 1.500 m, 5.000 m, 10.000 m dan beregu (estafet) 3.000 m. “Masing-masing nomor yang diikuti dibagi dalam kelompok putra dan putri, sehingga total emas yang ditargetkan berjum-lah 12,” imbuhnya.

Wimbo opt imis t i s me-menuhi target tersebut meski ancaman besar datang dari Thailand, Singapura, dan Malaysia. “Saingan paling berat dari Thailand. Karena catatan waktu mereka ha-nya terpaut sedikit dengan atlet kita, terutama di jarak pendek,” tukasnya.

Adapun Ketua Bidang Pem-binaan dan Prestasi PB Perse-rosi Fitra Tara Mizar mengung-kapkan saat ini atlet pelatnas SEAG masih berjumlah 130%, dan akan diseleksi untuk men-dapatkan jumlah 100% pada Agustus.

“Degradasi 15 atlet untuk menjadi 13 atlet inti sesuai dengan saran Prima (Program Indonesia Emas) dan akan dilaksanakan Agustus nanti,” cetusnya.

Saat ini ke-15 atlet tersebut sedang mengikuti pemusatan latihan di lapangan sepatu roda Saparua, Bandung, Jawa Barat, dan akan dikirim ke China untuk mengikuti try out pada Juni.

“Dari Juni hingga akhir Juli akan dikirim ke Hainun, Chi-na, untuk try out. Di sana kami akan mengikuti kejuaraan lokal dan di Hong Kong,” ujarnya.

Selain itu, satu bulan menje-lang pelaksanaan SEAG, atlet sepatu roda Indonesia akan mengikuti pertandingan di Korea Selatan. (*/R-2)

SEORANG pria mengen-darai motor sambil membawa sekitar 50

kardus, kemarin siang, tiba di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan. Motor itu memasuki gerbang merah stadion dan berhenti di pintu belakang kantor pusat PSSI.

Kemudian dua orang menyambutnya untuk menurunkan kardus-kardus itu dan membawa masuk ke kantor PSSI. Belum diketahui jelas untuk apa. Namun, Direktur Hukum dan Peraturan PSSI Max Boboy yang mengenakan kemeja

putih berlengan pendek keluar bersama seorang pria yang membawa sejumlah dokumen serta buku.

Ketika ditanya apakah itu merupakan dokumen penting PSSI, Max berkilah bahwa itu hanyalah barang-barang pribadinya. “Itu barang pribadi,” tukasnya. Lalu saat ditanyakan kembali ke mana kesekretariatan PSSI bakal berpindah tempat, ia menjawab singkat, “BLI (Badan Liga Indonesia).”

Seorang staf Humas PSSI juga mengaku tengah bebenah. Namun, ia enggan menjelaskan lebih lanjut.

Tinggi badan 1,8 meter membuat Andrea Petkovic menjadi pemain ideal untuk masuk jajaran elite dunia.

Petko Dance Benamkan ImpianWozniacki

Kardus-Kardus Saksi Bisu Boyongan PSSI

AP/LYNNE SLADKY

PerserosiOptimistis

Raih 6 EmasSEAG

MENGEMASI DOKUMEN: Petugas mengemasi dokumen-dokumen di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, kemarin. Pemerintah menarik semua fasilitas PSSI termasuk kantor PSSI di Gelora Bung Karno, Senayan, setelah membekukan kepengurusan PSSI di bawah Ketua Umum Nurdin Halid.

Sekitar pukul 15.30 WIB, sebuah bajaj memasuki gerbang merah dengan membawa sekitar 100 kardus kosong.

Itulah pemandangan yang terjadi di kantor PSSI setelah sehari sebelumnya Menpora Andi Alifi an Mallarangeng tidak mengakui kepengurusan PSSI pimpinan Nurdin Halid.

Andi menganggap Nurdin tidak becus memimpin PSSI karena gagal menyelenggarakan kongres untuk membentuk Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan di Pekanbaru, Riau, Sabtu (26/3). Akibatnya, PSSI pun harus menanggalkan seluruh fasilitas yang diberikan pemerintah.

Sementara itu, pemandangan lain terjadi di

depan pintu sekretariat. Lima orang pria melakukan aksi borgol diri sebagai wujud keprihatinan atas kisruh yang terjadi di PSSI. Sebelumnya, mereka juga memampangkan beberapa spanduk. Salah satunya berbunyi, ‘Segera Bekukan PSSI! Laksanakan kongres secara fair, transparan, dan sportif’.

Mereka menamakan diri Dewan Pemantau Revolusi (DPR) PSSI. Kelima orang itu mengaku beraksi atas dorongan pribadi. “Kami tidak tergabung dalam suporter. Kami bukan dari kelompok mana pun, kami independen. Kami tidak tunduk pada siapa pun,” ujar Sangap Surbakti, juru bicara pengunjuk rasa. (Bunga Pertiwi/Ayomi Amindoni/R-3)

ANTARA/PUSPA PERWITASARI

Andrea PetkovicPetenis Jerman

BERAKSI: Pembalap Kawasaki John Hopkins beraksi saat latihan bebas di Losail, Qatar, 7 Maret 2008. Kini, atlet asal Amerika Serikat itu bakal membela panji Suzuki dalam ajang Moto-GP 2011.

John Hopkins kembali Unjuk Diri PEMBALAP lawas John Hop-kins menjadi pilihan kubu Su-zuki saat menghadapi musim 2011 setelah pembalap mereka Alvaro Bautista cedera parah ketika melakukan sesi latihan di Sirkuit Losail, Qatar, pekan lalu.

Akhir pekan nanti, debut mantan pembalap Kawasaki itu bakal terlihat di Sirkuit Jerez, Spanyol. Buat pembalap asal Amerika Serikat tersebut, penampilannya nanti seolah memberikan kesempatan pu-blik melihat aksinya setelah hampir dua tahun tak berlaga di Moto-GP ketika Kawasaki memutuskan tidak tampil pada musim 2009.

‘’Saya tidak sedang bermim-

pi bahwa ini merupakan akhir pekan yang ketat buat saya, setelah beberapa tahun ter-akhir tidak lagi tampil. Namun, saya mengetahui Jerez dengan sangat bagus, jadi tidak perlu lagi untuk mempelajari secara khusus tentang trek ini,’’ ujar Hopkins, di Jerez, kemarin.

Namun, Hopkins tidak mem-bantah kalau melihat peta per-saingan yang ada, tidak mudah untuk mengusik hegemoni tim sekelas Honda, Yamaha, dan Ducati. ‘’Ini akan menjadi ba-lapan yang berbeda nantinya,’’ papar Hopkins lagi.

Menunggang Suzuki bukan hal baru buat Hopkins. Sebab seusai membesut Kawasaki, ia kemudian tergabung dalam

British Superbikes sebagai pembalap Suzuki. Itu sebabnya tim pabrikan asal Jepang itu menilai tidak perlu lagi penye-suaian secara khusus.

Ia tidak ingin bergembira di atas penderitaan orang lain. Itu sebabnya Hopkins berharap Bautista segera pulih. ‘’Saya amat terkejut dengan apa yang menimpa dia setelah melalui se-rangkaian tes yang bagus. Saya ingin mendapatkan kesempatan berlaga di Moto-GP kembali, tapi tidak ingin seperti situasi saat ini (di Suzuki),’’ tegasnya.

Sementara itu, dari arena Formula One (F1), sulit seperti-nya mencari kecintaan seorang kakak kepada adiknya seperti yang ditunjukkan pembalap

tim McLaren Lewis Hamilton. Mantan juara dunia F1 itu rela menempuh jarak 21 ribu km dari Malaysia ke Inggris dan kembali lagi akhir pekan ini ha-nya untuk menyaksikan debut adiknya, Nicolas Hamilton, di Brand Hatch.

Seperti dikutip surat kabar Inggris, kemarin, juara F1 2008 itu mengaku akan bersama ayahnya, Anthony Hamilton, untuk menyaksikan kiprah sang adik dalam balapan Re-nault Clio Cup. ‘’Saya adalah orang terdekatnya dan bangga dengan dia,’’ ujar Hamilton mengenai adiknya yang meng-alami cerebral palsy (kerusakan jaringan otak). (Autosport/Eko/R-4)

REUTERS/MOHAMMAD YOUSSEF

AP

Tenaga saya secara perlahan

seperti hilang dan akhirnya harus kehilangan kesempatan.”

Caroline WozniackiPetenis Denmark