Od Keratitis Herpetik

download Od Keratitis Herpetik

of 36

description

mata

Transcript of Od Keratitis Herpetik

OD KERATITIS HERPETIK

OD KERATITIS HERPETIKOLEH :Melia Budi AstutiC111 10 114PEMBIMBING : dr. Dian HidayatiSUPERVISOR : dr. Ahmad Ashraf, MPH., Sp.M(K), M.Kes

IDENTITAS PASIENNama:Tn. AMRM:722713Umur:35 tahunJenis Kelamin:Laki-lakiSuku Bangsa:IndonesiaAgama:Islam Alamat:Jl. Emmy Saelan, Mamuju Tgl. Pemeriksaan:18 Agustus 2015Rumah Sakit:RS Wahidin SudirohusodoDokter pemeriksa:dr. DANAMNESISKU : Penglihatan Mata Kanan KaburAT : Dialami sejak kurang lebih 3 minggu yang lalu terjadi secara perlahan-lahan dan memberat 1 minggu terakhir. Penglihatan mata kanan kabur mulanya diawali dengan gejala mata merah, kotoran mata berlebih, air mata berlebih, silau bila melihat cahaya terang tapi tidak disertai rasa nyeri. Pasien sebelumnya sering menggosok-gosok matanya. Sebelumnya pasien sempat berobat untuk keluhan ini 2 minggu yang lalu di puskesmas dan diberikan obat tetes mata cendoxitrol, obat minum antibiotik dan mata kanannya dibersihkan dengan cairan RL, namun setelah 2 minggu menggunakan obat tetes tidak dirasakan perbaikan malah bertambah parah.Riwayat trauma tidak ada.Riwayat menggunakan kacamata tidak ada.Riwayat operasi mata sebelumnya tidak ada.Riwayat penyakit mata sebelumnya tidak ada.Riwayat DM (-), HT (-), alergi (-)

FOTO PASIEN

FOTO PASIEN

FOTO PASIENPEMERIKSAAN OFTALMOLOGIINSPEKSINoPemeriksaanODOS1.2.3.4.

5.6.

7.

8.9.1011.PalpebraApp. LakrimalisSiliaKonjungtiva

Bola mataMekanisme muskular

Kornea Bilik mata depanIrisPupilLensaEdema (+)Hiperlakrimasi (+)Sekret (-)Hiperemis(+), mixed injectio (+)Normal

Ke segala arah

Keruh di bagian parasentral arah jam 1-5NormalCokelat, kripte (+)Bulat,sentral., RC (+)JernihEdema (-)Lakrimasi (-)Sekret (-)Hiperemis (-), mixed injectio (+)Normal

Ke segala arah

Jernih

NormalCokleat, kripte (+)Bulat,sentral, RC (+)JernihODOSTensi okulerTn +1TnNyeri tekan(-)(-)Massa tumor(-)(-)Glandula preaurikuler Tidak ada pembesaranTidak ada pembesaranPALPASIPEMERIKSAAN OFTALMOLOGITONOMETRI : TIDAK DILAKUKAN PEMERIKSAANVISUS : VOD : 1/300VOS: 6/9,6PENYINARAN OBLIKPEMERIKSAANODOSKonjungtiva

Kornea

Bilik mata depanIris PupilLensaHiperemis (+), mix injection (+)Kornea keruh di bagian parasentral arah jam 1-5, Infiltrat (+),permukaan cembungNormalCokelat, kripte (+)Bulat,sentral,RC (+) JernihHiperemis (-), mix injection (-) Kornea jernih, Infiltrat (-), permukaan cembung

NormalCokelat, kripte (+)Bulat,sentral,RC (+) JernihPEMERIKSAAN OFTALMOLOGISLIT LAMP SLOD : Palpebra udem (+), silia sekret (-), hiperlakrimasi (+), konjungtiva hiperemis (+), mixed injection (+), kornea keruh di bagian parasentral arah jam 1-5, flouresens (+) sentral para sentral, descement fold (+), BMD kesan normal, iris coklat, kripte (+), pupil bulat sentral, RC (+), lensa jernih. SLOS : Segmen anterior kesan normalDIAFANOSKOPI : TIDAK DILAKUKAN PEMERIKSAANFUNDUSKOPI : TIDAK DILAKUKAN PEMERIKSAANSENSITIVITAS KORNEA : SENSITIVITAS OD : MENURUN () SENSITIVITAS OS : NORMALPEMERIKSAAN OFTALMOLOGIRESUMESeorang laki-laki berusia 35 tahun , datang ke poliklinik mata RSWS dengan keluhan penglihatan mata kanan kabur, dialami sejak kurang lebih 3 minggu lalu yang lalu memberat 1 minggu terakhir. Mata merah (+), hiperlakrimasi (+), sekret (+), fotofobia (+), dan nyeri (-). Sebelumnya pasien pernah berobat dan telah diberikan terapi berupa antibiotik oral dan obat tetes mata cendoxitrol selama 2 minggu tapi keluhan dirasakan makin bertambah parah. Dari pemeriksaan oftalmologi didapatkan palpebra edema, konjungtiva hiperemis, mix injectio, hiperlakrimasi, kornea keruh di bagian parasentral arah jam 1-5. Disertai penurunan visus (VOD : 1/300 dan VOS: 6/9,6). Dari hasil pemeriksaan slit lamp setelah tes flouresein didapatkan OD :,edema palpebra (+), hiperlakrimasi (+), konjungtiva hiperemis (+), mixed injection (+), kornea tes fluoresen (+), ulkus dendritik pada bagian sentral dan parasentral kornea, descement fold (+), BMD kesan normal, iris coklat, kripte (+), pupil bulat sentral, RC (+), lensa jernih. SLOS: Segmen anterior normal. Pemeriksaan sensitivitas kornea OD : sensitivitas kornea menurun ()

DIAGNOSISKeratitis Herpetik ec suspek HSVTERAPIR/:- Antivirus- Sikloplegik- Analgetik- suplemen

PROGNOSISquo ad vitam: dubia ad bonamquo ad sanationam: dubia ad bonamquo ad visam: dubia ad malamquo ad cosmeticam: bonam

DISKUSIKERATITIS HERPETIKPENDAHULUANKeratitis viral merupakan penyebab tersering untuk kebutaan yan terjadi secara unilateral baik di negara maju maupun di negara berkembang. Keratitis herpetik dapat disebabkan oleh herpes simpleks dan herpes zoster

ANATOMI KORNEALAPISAN KORNEA

Keratitis adalah peradangan pada kornea yang dapat berupa lesi ulseratif atau non ulseratif, dan ditandai oleh adanya infiltrat atau kekeruhan pada korneaDEFINISIKeratitis viral merupakan penyebab tersering untuk kebutaan yang terjadi secara unilateral baik di negara maju maupun di negara berkembangDi Amerika Serikat saja, diperkirakan sekitar 48.000 per tahun, dengan sekitar 20.000 kasus baru per tahun. Sebaliknya, penyakit herpes okular kongenital lumayan langka, dengan 80% kasus diantaranya merupakan infeksi HSV-2. 5,EPIDEMIOLOGIDua fungsi fisiologis utama dari kornea, yaitu (i) berperan penting sebagai media refrakta (ii) untuk memproteksi bagian intraokuler. FISIOLOGISPATOFISIOLOGIHZV, HSVKERATITIS HERPETIKFAKTOR PENCETUS

Berdasarkan lokasi : 1. K. EPITELIAL2. K. SUB EPITELIAL3. K. STROMA4. K. ENDOTHELIALKLASIFIKASIJENIS KERATITISBerdasarkan Organisme PenyebabnyaKeratitis BakterialKeratitis VirusKeratitis AlergikKeratitis lainnyaETIOLOGIHerpes simpleks :Rekuren, faktor trigger:demam, trauma, imunosupresanUnilateralGejala KeratitisGangguan visus tergantung lokasi infiltratSensitivitas kornea bentuk ; dendrit, filamen, geografik, diskiformis

ETIOLOGIHerpes Zoster :Herpes zoster adalah infeksi yang sering terjadi dan disebabkan oleh virus herpes manusia, yaitu virus yang sama penyebab penyakit varicella (chickenpox). Meskipun gejala klasik berupa ruam dermatom, namun hanya sebagian kecil pasien temuan gejala hanya melibatkan mata terutama sebatas kornea.

GAMBARAN KLINIS KERATITISSubyektif : Sakit, fotofobia, lakrimasi, blefarospasme, gangguan penglihatanObyektif : 1. Infiltrat : - Infiltrasi sel radang - Kebeningan kornea berkurang - Supurasi - Ulkus 2. Neovaskularisasi : - Superficial : bentuk bercabang-cabang - Profunda : lurus, seperti sisir 3. Injeksi perikorneal 4. Kongesti jaringan yang lebih dalam iridosiklitis yg kadang disertai hipopion

DIAGNOSISANAMNESIS : MATA MERAH, BLEFAROSPASME DAN FOTOFOBIA PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI : INSPEKSI DAN PALPASI, VISUS, PENYINARAN OBLIK, SLIT LAMPPEMERIKSAAN PENUNJANG : KULTUR FLORA KORNEA, PEWARNAAN GRAM DAN TES SENSITIVITAS KORNEADIAGNOSIS BANDINGPEMERIKSAANKERATITISHERPETIKULKUS KORNEAKONJUNGTIVITISBAKTERIALKERATOMIKOSISLESI ETIOLOGI

KORNEASEKRETFLOURESENSKOHP. GRAMSENSITIVITAS KORNEA

KorneaHZV, HSV

Keruh(-)(+)(-)(-)()KorneaBakteri, Jamur, Viral, ParasitKeruh(-)(+)(-)(+/-)NKonjungtivaBakteri

Jernih(+)(-)(-)(+)NKorneaJamur

Keruh(-)(+/-)(+) (-)N

PENATALAKSANAAN

SIKLOPKEGIKANTIVIRALANALGETIK

PROGNOSISDengan pengobatan dini yang memadai, banyak jenis keratitis dapat sembuh dengan sedikit atau tanpa bekas luka sama sekaliPrognosis dari keratitis herpetika adalah baik jika tidak terdapat jaringan parut ataupun vaskularisasi dari korneaTerima kasih