obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek

50
PENETAPAN SUBYEK/ OBYEK PENELITIAN (Bagian 1) Oleh : NANIK SETIJOWATI

Transcript of obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek

Page 1: obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek

PENETAPAN SUBYEK/ OBYEK PENELITIAN

(Bagian 1)

Oleh : NANIK SETIJOWATI

Page 2: obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
Page 3: obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek

KEDUDUKAN SUBYEK PENELITIAN

Pendefinisian dan Perumusan

Masalah

Pendefinisian dan Perumusan

Masalah

Studi Pendahuluan

Studi Pendahuluan

Perumusan Hipotesis

Perumusan Hipotesis

Pengumpulan Data

Pengumpulan Data

Populasi dan

sampel

Populasi dan

sampel

Instrumen Penelitian

Instrumen Penelitian

Pengujian Validitas

dan Reliabilitas

Pengujian Validitas

dan Reliabilitas

Analisis DataAnalisis DataKesimpulan

dan Rekomendasi

Kesimpulan dan

Rekomendasi

Penyusunan Laporan

Hasil Penelitian

Penyusunan Laporan

Hasil Penelitian

Page 4: obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek

SUBYEK PENELITIANSUBYEK PENELITIAN

– Dalam topik penelitian, sudah ditentukan subjek penelitian sebagai populasipopulasi, yaitu kelompok besar dimana hasil penelitian akan diterapkan.

– Dalam perencanaan penelitian, penentuan subjek penelitian lebih terkait pada sampelsampel, yaitu kelompok kecil dari populasi, yang akan digunakan dalam penelitian.

Page 5: obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek

Con’t…SUBYEK PENELITIANCon’t…SUBYEK PENELITIAN

– Karakteristik subjek penelitian yang akan digunakan sebagai sampel harus dituliskan secara lengkap.

– Pengambilan sampel penelitian berkaitan erat dengan validitas eksternalvaliditas eksternal atau sejauh mana hasil penelitian nantinya dapat digeneralisasikan.

Page 6: obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek

METODE PENENTUAN SUBYEK DALAM PENELITIAN STUDI KASUS

Page 7: obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek

Definisi Populasi target

Kumpulan dari satuan/unit yang ingin kita buat inferensi/generalisasinya

Populasi studi/terjangkau

kumpulan dari satuan/unit dimana kita mengambil sampel

Sampel

bagian dari populasi studi yg diambil untuk dilakukan pengukuran

Page 8: obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
Page 9: obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
Page 10: obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
Page 11: obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
Page 12: obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek

Populasi target

Pop.studi/ terjangkau

sample

Page 13: obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek

Mengapa sampling?

Jumlah populasi yg sangat besar Homogenitas

Menghemat waktu, biaya dan tenaga (efisien)

Faktor ketelitian

Page 14: obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek

Syarat sampel ideal Menghasilkan gambaran yang

tepat karakter populasi (representatif)

Dapat menentukan presisi (ketepatan) dari hasil penelitian.

Sederhana dan mudah dilaksanakan

Informasi banyak dan biaya rendah.

Page 15: obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek

Bagaimana Prosedurnya???

Page 16: obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek

Prosedure SamplingTentukan Populasi Target dan Terjangkau

Identifikasi kerangka sampling

Pilih Tehnik Sampling

Tetapkan Besar Sampel

Kumpulkan data

Page 17: obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek

Populasi Target dan Terjangkau Populasi target Sasaran Akhir penerapan hasil penelitian Bersifat umum biasanya dibatasi karakteristik

demografis (Contoh: usia, jenis kelamin, suku, dll), karakteristik klinis (Contoh: penderita TB kategori I,

Penderita diare akut, dll)• Populasi terjangkau• Bagian dari populasi target yang dapat dijangkau peneliti• Dibatasi tempat dan Waktu• Contoh: Pengetahuan Murid SMU N 1 Kota Medan tentang HIV AIDS

Page 18: obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek

Kerangka Sampling Daftar dari semua unsur sampel dalam

populasi

Cth : Daftar penduduk kecamatan X Jumlah penderita TBC dari Puskesmas X Daftar murid SMU 1 Negeri Medan

Page 19: obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek

= Consecutive

Page 20: obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek

Teknik sampling dikembangkan membantu para peneliti melakukan generalisasi dari hasil penelitian yang telah dilakukan.

Generalisasi bisa dilakukan lewat penaksiran (estimation) parameter populasi maupun generalisasi lewat pengujian hipotesis (testing of hypothesis) tentang keadaan parameter di populasi.

Page 21: obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek

Non probability sampling Consecutive sampling Pemilihan subjek berdasarkan kriteria yg telah

ditetapkan Convenient sampling/accidental sampling Pemilihan sampel tanpa kriteria, tanpa

sistematika tertentu Quota sampling Sampel yang akan diambil telah ditentukan

jumlah dan kriterianya. Kalau jumlah tersebut sudah dicapai maka sipengumpul data berhenti,

Page 22: obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek

Snowball Sampling

Menentukan sampel dalam jumlah kecil pada awal

Kemudian sampel awal diminta untuk mengajak temannya

AA

B1

B1

B2

B2

B3

B3

C1

C1

C2

C2

C3

C3

C4

C4

C5

C5

C6

C6

Page 23: obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek

Probability Sampling/Acak Acak sederhana(Simple

Random Sampling) Sistematis (Systematic

Random Sampling Sampel strata (Stratified

Random Sampling) Klaster (Cluster sampling) Bertingkat/bertahap

(Multistage)

Page 24: obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek

Acak Sederhana

Pengambilan sampel sedemikian rupa sehingga setiap unit dasar (indvidu) mempunyai kesempatan yang sama

Cara yang paling sederhana, paling ideal Keuntungan: ketepatan yg tinggi Kerugian : harus ada kerangka sampling. Cara: dengan undian, tabel random,

komputer

Page 25: obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek

Acak Sederhana

Randomisasi

Page 26: obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek

Acak Stratifikasi Pengambilan sampel dengan membagi

populasi menjadi beberapa strata dan setiap strata homogen

Keuntungan : ketepatan tinggi, Standar deviasi lebih kecil

Kerugian : harus mengetahui kondisi populasi, sulit membuat kelompok.

Page 27: obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek

Acak stratifikasi

strata

sampel

Page 28: obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek

Acak Sistematis Yang diambil secara acak adalah unsur

pertama, selanjutnya secara sistematis sesuai langkah yg ditetapkan

keuntungan : kerangka sampling tidak mutlak

lebih mudah, biaya relatif rendah. Kerugian : terdapat kecendrungan tertentu.

Page 29: obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek

Acak sistimatis

penentuan secara

sistematis

Page 30: obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek

Acak klaster Populasi dibagi didalam kelas, didalam

kelas terdapat semua variasi yang akan diteliti

Ciri : didalam kelas seheterogen mungkin Antar kelas sehomogen mungkin

Page 31: obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek

Klaster

acak kelas

Kelas (dlm heterogen)

Page 32: obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek

ˆ ˆ ˆ

ˆ ˆ ˆ

ˆ ˆ ˆ

Sampel Stratified

$

$

$

$

$

$

@

@

@ @

@

@ & &

& &

&&

Sampel Cluster

Page 33: obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek

Contoh :

Penelitian untuk mengetahui penggunaan internet di wilayah Belimbing kota malang.

Kesulitan membuat kerangka populasi karena jumlah satuan analisis yang banyak (warga belimbing kota malang)

Misal wilayah belimbing memiliki 10 RW.Dari 10 RW tersebut diambil 25% melalui teknik

random, diperoleh 3 RWMasing-masing RW memiliki 11,12 dan 14 RTMasing-masing RT terdiri dari 25, 26 dan 29 KKDari 80 KK tersebut hanya 50 KK yang

menggunakan internet.

Page 34: obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek

Acak bertingkat (Multistage) Pengambilan sampel dengan banyak

tahap. Contoh : untuk penelitian di seluruh

Indonesia, langkah awal mengacak propinsi, kemudian mengacak kabupaten dst sampai ketingkat yg paling kecil.

Page 35: obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek

Bertingkat

Page 36: obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek

Bagaimana Menentukan Besar sampel??????

Page 37: obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek

Penentuan Besar Sampel

Syarat penting untuk suatu generalisasi atau inferensi

Semakin homogen populasi, semakin kecil sampel, semakin heterogen populasi, semakin besar sampel

Tujuan penentuan besar sampel :

1. mewakili populasi (representativeness)

2. keperluan analisis

Page 38: obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek

Penentuan Besar sampel Tergantung: Biaya yg tersedia, waktu dan tenaga Tujuan dan desain penelitian Variasi dalam variabel (objek penelitian) dan banyak

variabel Skala pengukuran Hipotesis (one tail dan two tail) serta Alpha dan betha

yang ditetapkan Presisi : ketepatan yang dikehendaki (ditentukan

peneliti) Rencana analisis

Page 39: obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek

Z and Error

Z one tailed atau Z

Z two tailed

0,010,020,030,050,100,150,20

2,5762,2381,9601,6451,2821,0360,842

2,5812,5762,2381,9601,6451,4401,282

Page 40: obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek

Beberapa contoh menentukan sample size

Populasi kurang dari 10.000

n = N 1 + N (d²)

N = besar populasin = besar sampeld = tingkat kepercayaan yang diinginkan

Page 41: obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek

Ukuran minimum sampel yang dapat diterima bedasarkan pada desain penelitian yang digunakan, yaitu :Metode deskriptif, minimal 10% populasi

untuk populasi yang relatif kecil min 20%Metode deskriptif-korelasional, minimal 30

subyekMetode ex post facto, minimal 15 subyek per

kelompokMetode eksperimental, minimal 15 subyek

per kelompok

Menentukan ukuran sampel menurut Gay

Page 42: obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek

METODE PENENTUAN SUBYEK/ OBYEK

DALAM PENELITIAN EKSPERIMENTAL

Page 43: obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek

Eksperimen/Uji klinik

Keluaran+Diberikan Follow uppajanan

Keluaran-Populasi Inklusi Sampel Randomisasi

terjangkau Eksklusi terjangkauKeluaran+

Tdk diberikan Follow uppajanan

Keluaran-

Uji klinik dasar

Page 44: obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek

Menyeleksi subyek Lakukan pengukuran variabel data

dasar yang mencakup: Data demografis: umur, berat badan,

jenis kelamin, dll. Data klinis Data laboratorium

Page 45: obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek

Menentukan besar sampel Penentuan besar sampel yang tepat sangat

penting untuk mendapatkan hasil UK yang sahih

Ditentukan oleh nilai , , SD gabungan, , proporsi

Sampel terlalu kecil hasil negatif semu atau positif semu

Sampel terlalu besar terlalu sensitif, memboroskan waktu, dana, pengorbanan subyek

Page 46: obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek

Menentukan besar sampel

Untuk menentukan rerata dalam suatu populasi:

n = (Z.SD/d)2

Z = tingkat kemaknaan SD = deviasi standar d = tingkat ketepatan

absolut yang diinginkan

Page 47: obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek

Menentukan besar sampel Contoh:Berapa besar sampel untuk mengetahui rerata

umur pasien yang menderita melano karsinoma?

Komentar: Tentukan: nilai , mis 0.05 SD, mis 3.8 tahun (dari kepustakaan) Tingkat ketepatan absolut yang diinginkan

peneliti, mis. 1 tahun Hasil perhitungan n=(1.96 x 3.8)/12=55.47

Page 48: obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek

Menentukan besar sampel Untuk mengetahui adakah perbedaan antara

rerata dari 2 populasi:

n1 = n2 = 2 {(Z + Z).SD/}2

Z = tingkat kemaknaan, Z = power SD = deviasi standar gabungan kedua kelompok = selisih minimal rerata yang masih

bermakna secara klinik (ditentukan oleh peneliti!)

Page 49: obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek

Menentukan besar sampel Contoh:Berapa besar sampel untuk mengetahui

adanya perbedaan kecepatan obat A dan B dalam menyembuhkan uretritis oleh C. trachomatis

Komentar: Tentukan:Z = mis 1.96, Z = mis 0.84SD = deviasi standar gabungan (dari

kepustakaan), mis: 2 hari = mis. 1 hari

Page 50: obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek

Terima Kasih Atas Perhatiannya