Observasi Ruang Recovery Room

14
OBSERVASI RUANG RECOVERY ROOM Kelompok 2 KEPERAWATAN KRITIS

description

ruang recovery

Transcript of Observasi Ruang Recovery Room

Page 1: Observasi Ruang Recovery Room

OBSERVASI RUANG RECOVERY ROOM

Kelompok 2KEPERAWATAN KRITIS

Page 2: Observasi Ruang Recovery Room

Apa itu Recovery Room?

Recovery Room (RR) adalah suatu ruangan yang terletak di dekat kamar bedah, dekat dengan perawat bedah, ahli anesthesia dan ahli bedah sendiri, sehingga apabila timbul keadaan gawat pasca-bedah, klien dapat segera diberi pertolongan. Selama belum sadar betul, klien dibiarkan tetap tinggal di RR. Setelah operasi, klien diberikan perawatan yang sebaik-baiknya dan dirawat oleh perawat yang berkompeten di bidangnya (ahli dan berpengalaman).

Page 3: Observasi Ruang Recovery Room

Bagaimana suatu ruangan bisa dikatakan sebagai Recovery Room?• Tenang, bersih dan bebas dari peralatan yang tidak dibutuhkan• Warna ruangan lembut dan menyenangkan• Pencahayaan tidak langsung• Plafon kedap suara• Peralatan yang mengontrol atau menghilangkan suara (ex : karet

pelindung tempat tidur supaya tidak mengeluarkan suara saat terbentur)

• Tersedia peralatan standart : alat bantu pernafasan; oksigen, laringoskop, set trakeostomi, peralatan bronkial, kateter, ventilator mekanis dan perlatan suction)

• Tersedia peralatan standart : alat bantu pernafasan; oksigen, laringoskop, set trakeostomi, peralatan bronkial, kateter, ventilator mekanis dan perlatan suction)

• Peralatan kebutuhan sirkulasi : aparatus tekanan darah, peralatan parenteral, plasma ekspander, set intravena, defibrilator, kateter vena, dan tourniquet

• Balutan bedah, narkotik dan medikasi kedaruratan• Set kateterisasi dan peralatan drainage• Tempat tidur pasien yang dapat diakses dengan mudah, aman dan dapat

digerakkan dengan mudah• Suhu ruangan berkisar antara 20 –22o C dengan ventilasi ruangan yang baik

Page 4: Observasi Ruang Recovery Room

Apa tugas Perawat di Recovery Room?

• Setiap 15 menit selama 2 jam pertama memeriksa nadi dan pernapasan, 2 jam berikutnya periksa setiap 30 menit. Setelah itu bila keadaan tetap membaik maka pemeriksaan diperlambat. Jika tidak ada petunjuk khusus, lakukan setiap 30 menit.• Melaporkan bila ada tanda-tanda syok, perdarahan dan menggigil.• Memperhatikan infus, kateter dan drain yang terpasang.• Menjaga saluran pernapasan tetap lancar.• Jika klien muntah miringkan kepalanya, bersihkan hidung dan

mulutnya dari sisa muntahan, bila perlu suction sisa muntahan dari tenggorokan

Page 5: Observasi Ruang Recovery Room

• Klien yang belum sadar jangan diberi bantal agar tidak menyumbat saluran pernafasan. Bila perlu, pasang bantal di bawah punggung, sehingga kepala berada dalam sikap mendongak. Pada klien dengan laparatomi, tekuk sedikit lututnya agar perut menjadi lemas dan tidak merenggangkan jahitan luka.• Usahakan agar klien bersikap tenang dan rileks.Tidak perlu

segan untuk melaporkan semua gejala yang perawat anggap perlu untuk mendapatkan perhatian, termasuk gejala yang “tampaknya” tidak berbahaya.

Page 6: Observasi Ruang Recovery Room

Kriteria yang seperti apa yang memperbolehkan Pasien keuar dari RR?• Gejala vital stabil dan fungsi respiratori serta sirkulatori sempurna.• Pasien sudah bangun atau mudah bangun dan bisa memanggil

bila ada keperluan.• Komplikasi pasca bedah telah dievaluasi dengan cermat dan

terkendali.• Setelah anastesi regional fungsi motor dan sebagian sensori telah

pulih kembali pada daerah yang terkena anastesi.• Klien telah mempunyai control suhu tubuh yang baik, fungsi

ventilasi yang baik, nyeri dan mual minimal, pengeluaran urin yang adekuat, dan cairan elektrolitnya seimbang.

Page 7: Observasi Ruang Recovery Room

• Pasien-pasien yang sakit akut yang memerlukan supervise ketat dipendahkan ke unit intensif. Banyak pasien dipindahkan ke unit klinis. Unit diberi tahu bahwa akan datang pasien dan semua informasi yang tepat mengenai status pasien dikomunikasikan pada perawat yang akan meneruskan asuhan keperawatan pasca bedah. Perawat dari ruang pemulihan membuat ringkasan tentang catatan sebelum pasien meninggalkan ruang pemulihan.

Page 8: Observasi Ruang Recovery Room

Pengkajian B6

• Breath• Blood• Brain• Bladder• Bowel• Bone

Page 9: Observasi Ruang Recovery Room

Breath : Sistem Respirasi

• Pasien yang belum sadar dilakukan evaluasi seperti pola nafas, tanda-tanda obstruksi, pernafasan cuping hidung, frekuensi nafas

• pergerakan rongga dada : apakah simetris atau tidak• suara nafas tambahan: apakah tidak ada obstruksi total, udara

nafas yang keluar dari hidung, sianosis pada ekstremitas• Auskultasi : adanya wheezing atau ronki• saat pasien sadar : tanyakan adakah keluhan pernafasan• jika tidak ada keluhan : cukup diberikan O2• jika terdapat tanda-tanda obstruksi :diberikan terapi sesuai kondisi

(aminofilin, kortikosteroid, tindakan triple manuver airway)

Page 10: Observasi Ruang Recovery Room

Blood : Sistem Kardiovaskuler

• Pada sistem kardiovaskuler dinilai tekanan darah, nadi, perfusi perifer, status hidrasi (hipotermi ± syok) dan kadar Hb. Pasien beresiko mengalami komplikasi kardiovaskular akibat kehilangan darah secara actual atau resiko dari tempat pembedahan, efek samping anestesi, ketidakseimbangan elektrolit, dan depresi mekanisme regulasi sirkulasi normal.

Page 11: Observasi Ruang Recovery Room

Brain: SSP

• Pada sistem saraf pusat dinilai kesadaran pasien dengan GCS (Glasgow Coma Scale) dan perhatikan gejala kenaikan TIK.

Page 12: Observasi Ruang Recovery Room

Bladder: Sistem Urogenitalis

• Pada sistem urogenitalis diperiksa kualitas, kuantitas, warna, kepekatan urine, untuk menilai: apakah pasien masih dehidrasi, apakah ada kerusakan ginjal saat operasi, gagal ginjal akut (GGA).

Page 13: Observasi Ruang Recovery Room

Bowel: Sistem Gastrointestinalis

• Pada sistem gastrointestinal diperiksa: adanya dilatasi lambung, tanda-tanda cairan bebas, distensi abdomen, perdarahan lambung pasca-operasi, obstruksi atau hipoperistaltik, gangguan organ lain, misalnya: hepar, lien, pancreas, dilatasi usus halus. Pada pasien operasi mayor sering mengalami kembung yang mengganggu pernafasan, karena pasien bernafas dengan diafragma.

Page 14: Observasi Ruang Recovery Room

Bone: Sistem Musculoskeletal

• Pada sistem musculoskletal dinilai adanya tanda-tanda sianosis, warna kuku, perdarahan post operasi, gangguan neurologis: gerakan ekstremitas.