Objek Wisata Di Sulawesi Selatan (Ok)

download Objek Wisata Di Sulawesi Selatan (Ok)

of 22

description

Seni budaya

Transcript of Objek Wisata Di Sulawesi Selatan (Ok)

Objek Wisata di Sulawesi SelatanSulawesi Selatan merupakan salah satu Provinsi di Indonesia bagian timur, Ibukota Makassar yang menjadi Kota Terbesar No. 4 di Indonesia. Sulawesi Selatan memiliki banyak Objek Wisata, hanya sebahagian kecil yang sudah di kenal sampai ke Manca Negara. Aneka Ragam Budaya, Keindahan Alam menjadi salah satu pendukung Provinsi menjadi pilihan tempat liburan anda bersama keluarga.

Berikut ini memerapa ualsan tentangObjek WisatadiSulawesi Selatan1. Pantai Losari MakassarDiseluruh Indonesia, hanya ada satu pantai yang dapat menyaksikan sunrise dan sunset di satu titik berdiri yang sama. Pantai itu yakni pantai Losari, Makasar. Lepas dari itu, pantai Losari adalah salah satu pantai paling resik dan apik yang pernah saya lihat, dan hebatnya lagi pantai ini berada tepat di jantung kota besar. Waktu paling ideal mengunjungi pantai Losari adalah sore hari antara jam 15.00 hingga jam 21.00. Banyak yang datang kemari untuk duduk duduk menikmati pantai yang bersih, jogging disepanjang pedestrian sejauh 500m, atau makan di warung warung yang telah direlokasi oleh Pemda setempat (diujung paling selatan pantai). Tua muda akan datang kemari menikmati matahari terbenam disini sambil membeli makanan dari pedagang. Jika suka jogging, tempat ini juga sangat ideal. Udara bersih dan angin bertiup tanpa henti, matahari yang merah keemasan menyapu wajah manusia yang duduk bibir pantai.

AnjunganPantaiObjek WisataLosari Makassar Sulawesi Selatan2. Taman Nasional BantimurungObjek Wisata Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung Sulawesi Selatan ini berada di Kota Maros, perjalanan melalui darat sekitar 1 jam. Objek Wisata ini sangat terkenal di Provinsi Sulawesi Selatan, dan menjadi tempat Wisata Favorit di Provinsi ini. Di tahun 1856-1857 seorang naturalis Inggris yang terkemuka, Alfred Russel Wallace menghabiskan sebahagian hidupnya yang sangat menyenangkan di kawasan ini, menangkap banyak jenis kupu-kupu, burung-burung, dan serangga langka. Diantara kupukupu yang tertangkap adalah jenis Papillo Androcles salah satu jenis kupu-kupu yang terbesar dan sangat langka berekor seperti burung layang-layang. Penjelasan secara rinci tentang kawasan ini menarik perhatian Para arkeolog. Besarnya perhatian para peneliti dari mancanegara membuat Bantimurung tempat favorit untuk melakukan penelitian dan rekreasi keluarga.

Objek WisataTamanNasional Bantimurung Bulusaraung Sulawesi Selatan

Objek WisataAir TerjunBantimurung Maros Sulawesi Selatan

Pintu GerbangObjek WisataBantimurung Sulawesi Selatan

Penangkaran Kupu Kupu di Bantimurung Maros Sulawesi Selatan3. Pulau Samalona

Pulau Samalona merupakan wilayah Kota Makassar yang luasnya sekitar 2,34 hektar. Pulau ini merupakan salah satu objek wisata bahari yang banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara. Kawasan pulau ini sangat bagus utuk menyelam, karena di sekelilingnya terdapat karang-karang laut yang dihuni beraneka ragam ikan tropis dan biota laut lainnya. Pulau ini berjarak sekitar 6,8 Km dari Kota Makassar yang dapat ditempuh sekitar 20 30 menit dengan menggunakan speed boot. Di lokasi ini juga terdapat beberapa penginapan sederhana berbentuk rumah panggung yang dapat menampung sekitar 20 orang. Selain itu, tersedia juga beberapa warung makanan yang menyediakan aneka ragam seafood segar.

Objek WisataPulauSamalona Sulawesi Selatan4. Benteng Somba Opu

Benteng Somba Opu dibangun pada tahun 1525 oleh Sultan Gowa ke IX. Benteng ini merupakan pusat perdagangan dan pelabuhan rempah-rempah yang ramai dikunjungi pedagang dari Asia dan Eropa. Pada tahun 1669, benteng ini dikuasai oleh VOC kemudian dihancurkan hingga terendam oleh ombak pasang. Tahun 1980-an, benteng ini ditemukan kembali oleh sejumlah ilmuawan. Dan pada tahun 1990, benteng ini direkonstruksi sehingga tampak lebih baik. Kini, Benteng Somba Opu menjadi sebuah objek wisata bersejarah di Kota Makassar yang di dalamnya terdapat beberapa bangunan rumah adat Sulawesi Selatan yang mewakili suku Bugis, Makassar, Mandar, dan Toraja. Selain itu, terdapat juga sebuah meriam dengan panjang 9 m dan berat 9.500 kg serta sebuah museum yang berisi benda-benda bersejarah peninggalan Kesultanan Gowa.

Objek WisataSejarahBenteng Somba Opu Sulawesi Selatan5. Benteng / Fort Rotterdam

Fort Rotterdam ini awalnya dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa X dengan nama Benteng Ujung Pandang. Di dalamnya terdapat rumah panggung khas Gowa di mana Raja dan keluarganya tinggal. Pada saat Belanda menguasai are Banda dan Maluku, mereka mutuskan untuk manaklukkan Kerajaan Gowa agar armada dagang VOC dapat masuk dan merapat dengan mudah di Sulawesi. Dalam usahanya menaklukkan Gowa, Belanda menyewa pasukan dari Maluku. Selama setahun lebih Benteng digempur, akhirnya Belanda berhasil masuk serta menghancurkan rumah Raja dan seisi Benteng. Pihak Belanda memaksa sultan Hasanuddin untuk menandatangani Perjanjian Bongaya pada tahun 1667, dimana salah satu pasal dalam perjanjian tersebut mewajibkan Kerajaan Gowa menyerahkan Benteng kepada Belanda.Setelah Benteng diserahkan kepada Belanda, Benteng kembali dibangun dan ditata sesuai dengan arsitektur Belanda kemudian namanya diubah menjadi Ford Rotterdam. Benteng ini kemudian digunakan sebagai pusat pemerintahan dan penampungan rempah-rempah di Wilayah Indonesia Timur. Pada masa penjajahan Jepang, Benteng ini difungsikan sebagai pusat studi pertanian dan bahasa. Kemudian TNI dijadikan sebagai pusat komando.Di dalam Benteng ini terdapat beberapa ruang tahanan/penjara yang slaah satunya digunakan untuk menahan Pangeran Diponegoro. Selain itu, terdapat juga sebuah gereja peninggalan Belanda dan Meseum La Galigo yang menyimpan kurang lebih 4.999 koleksi. Koleksi tersebut meliputi koleksi prasejarah, numismatic, keramik asing, sejarah, naskah, dan etnografi. Koleksi Etnografi ini terdiri dari berbagai jenis hasil teknologi, kesenian, peralatan hidup dan benda lain yang dibuat dan digunakan oleh suku Bugis, Makassar, Mandar, da Toraja. Saat ini, selain sebagai tempat wisata bersejarah, Benteng ini juga dijadikan sebagai pusat kebudayaan Sulawesi Selatan.

Objek WisataSejarah Fort Rotterdam Sulawesi Selatan

6. Makam Pangeran Diponegoro

Pangeran Diponegoro adalah putra sulung dari sultan Hamengku Buwono III Yogyakarta, yang lahir pada tanggal 1 Nopember 1785. Beliau aktif berjuang melawan penjajah di pulau Jawa tahun 1825-1830. Perang bermula dari penolakanya terhadap kebijaksanaan kolonial Belanda yang mengikat pajak dan pola aturan kepemilikan tanah yang tidak adil. Pada tahun 1845 beliau ditangkap dan dipenjarakan di benteng Rotterdam Makassar, kemudian diasingkan ke Manado, setelah beberapa saat di Manado beliau dikembalikan lagi ke Makassar dan wafat tanggal 8 Januari 1855 di Makassar. Makam Pangeran Diponegoro, yang berdampingan dengan istrinya, Raden Ayu (RA) Ratna Ningsih cukup menonjol dibanding makam lainnya. Makam setinggi dua meter itu dilengkapi cungkup berbentuk bangunan khas Jawa yang bergaya Joglo. Terletak di Jl. Diponegoro No.55 kelurahan Melayu Kec. Wajo. Dapat dijangkau dengan berbagai macam kendaraan, dekat dengan pusat perbelanjaan.

Makam Pangeran Diponegoro Sulawesi Selatan7. Tanah Toraja

Tanah Toraja, merupakan obyek wisata yang terkenal dengan kekayaan budayanya. Kabupaten yang terletak sekitar 350 km sebelah Utara Makassar ini sangat terkenal dengan bentuk bangunan rumah adatnya. Rumah adat ini bernama TONGKONAN. Atapnya terbuat dari bambu yang dibelah dan disusun bertumpuk, namun saat ini banyak juga yang menggunakan seng. Tongkonan ini juga memiliki strata sesuai derajat kebangsawanan masyarakat seperti strata emas, perunggu, besi dan kuningan.

Objek WisataRumah Adat Toraja Sulawesi Selatan

Kuburan Batu Londa Toraja Sulawesi SelatanLonda adalah bebatuan curam di sisi makam khas Tana Toraja. Salah satunya terletak di tempat yang tinggi dari bukit dengan gua yang dalam dimana peti-peti mayat diatur sesuai dengan garis keluarga, di satu sisi bukit lainya dibiarkan terbuka menghadap pemandangan hamparan hijau. Terletak sekitar 5 Km ke arah selatan dari Rantepau.8. Makam Pahlawan Sultan Hasanuddin

Makam Pahlawan Sultan Hasanuddin adalah makam yang menjadi situs wisata di sulawesi selatan karena disini para raja yang pernah memerintah kerajaan gowa-tallo seperti Immallombassi Dg.Matawang atau yang dikenal dunia sebagai Sultan Hasanuddin ,dan masih banyak lagi yang raja-raja yang dimakamkan disini. Makam ini terletak di Kabupaten Gowa.

9.Balla Lompoa

Balla Lompoa adalah situs wisata berupa Rumah yang menyimpan banyak peninggalan kerajaan gowa-tallo dan pada dasarnya balla lompoa pada jaman dulu merupakan pusat pemerintahan kerjaan gowa-talla, di Balla Lompoa kita bisa melihat berbagai macam peninggalan dari kerjaan gowa-tallo, Balla Lompoa Terletak Di Kabupaten Gowa

10 .Benteng Somba Opu

Benteng Somba Opu adalah tempat wisata yang bisa digunakan untuk segala macam kegiatan,yang menarik dari tempat ini adalah disini kita bisa melihat tiruan dari semua rumah adat yang ada di sulawesi selatan,semua rumah adat kabupaten/kota di seluruh sulawesi selatan ada disini,dan yang lebih hebatnya kita bisa menyewa rumah adat tersebut untuk beberapa hari,jadi serasa kita mengunjungi kabupaten yang rumahnya kita tempati. Benteng Somba Opu Terletak di Perbatasan Antara Kabupaten Gowa & Kota Makassar.

11.Taman Purbakala Batupake

Taman Purbakala Batupake terletak di Kabupaten Sinjai ini merupakan Taman Wisata Alam dan budaya yg terletak di atas bukit, Batu Pake Gojeng dikenal dengan kuburan batu. Lokasi taman ini dilengkapi sarana pendukung (Caravanning Sites) seperti renovasi rumah adat serta fasilitas lain seperti tempat permandian tua yg di yakini tempat permandian raja-raja, refreshing kids & berbagai jenis burung seperti Rajawali Sumatra, Burung Beo, Nuri Kalimantan, kutilang serta species lainnya.

12.Tanjung Bira

Tanjung Bira adalah Pantai Pasir putih yang terletak di Kabupaten Bulukumba disini kita bisa melihat keindahan dari surga pantai yang memiliki pasir putih,dan laut berwarna biru.tempat ini cocok dijadikan tempat rekreasi keluarga dan juga info penting disini merupakan tempat pembuatan perahu Phinisi.

13. Taman Wisata Bantimurung Bulusaraung

Taman Wisata Bantimurung Bulusaraung merupakan Objek Wisata alam yang bertempat di Kabupaten Maros Kec Bantimurung yang merupakan tempat admin Bermukim, Objek Wisata alam ini sangat menarik karena disini kita bisa menikmati air yang langsung mengalir dari gunung dan dingin,disini juga kita bisa melihatn air terjun bantimurung yang sangat indah,selain itu disini juga merupakan penangkaran kupu-kupu yang ada di indonesia,jadi berbagai macam jenis kupu-kupu ada disini,saya jamin anda tidak akan menyesal pernah berkujung kesini.14.Tongkana

Tongkana Merupakan Serambi mayat atau kuburan atas tebing yang sama seperti di kabupaten toraja tetapi Tongkana ini terletak di Kabupaten Enrekang.7 MAKANAN KHAS SULAWESI SELATAN

Makanan, tentu saja kita butuhkan setiap harinya. Karena manusia membutuhkan makan untuk dapat bertahan hidup. Nah berikut ini saya akan Share beberapa makanan Khas Dari SULAWESI SELATANdi antaranya:

1. Kapurung

Kapurungadalah salah satu makanan khas tradisional di Sulawesi Selatatan, khususnya masyarakat daerah Luwu (Kota Palopo, Kabupaten Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur) Makanan ini terbuat dari sari atau tepung sagu. Di daerah Maluku dikenal dengan nama Papeda. Kapurung dimasak dengan campuran ikan atau daging ayam dan aneka sayuran. Meski makanan tradisional, Kapurung mulai populer. Selain ditemukan di warung-warung khusus di Makassar juga telah masuk ke beberapa restoran, bersanding dengan makanan modern.Di daerah Luwu sendiri namaKapurungini sering juga di sebut Pugalu.

2. Coto Makassar

Coto MakassaratauCoto Mangkasaraadalah makanan tradisional Makassar, Sulawesi Selatan. Makanan ini terbuat dari jeroan (isi perut) sapi yang direbus dalam waktu yang lama. Rebusan jeroan bercampur daging sapi ini kemudian diiris-iris lalu dibumbui dengan bumbu yang diracik secara khusus. Coto dihidangkan dalam mangkuk dan dimakan dengan ketupat dan "burasa". Saat ini Coto Mangkasara sudah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia, mulai di warung pinggir jalan hingga restoran. Dan direncanakan mulai bulan November 2008Coto Makassarakan menjadi salah satu menu pada penerbangan domestik Garuda Indonesia dari dan ke Makassar. Makanan ini mirip dengan sop sodara.

3. Sop Konro

Sup Konroadalah masakan sup iga sapi khas Indonesia yang berasal dari tradisi Bugis dan Makassar. Sup ini biasanya dibuat dengan bahan iga sapi atau daging sapi. Masakan berkuah warna coklat kehitaman ini biasa dimakan dengan ketupat kecil yang dipotong-potong terlebih dahulu. Warna gelap ini berasal dari buah kluwek yang memang berwarna hitam. Bumbunya relatif "kuat" akibat digunakannya ketumbar.Konro aslinya dimasak berkuah dalam bentuk sup yang kaya rempah, akan tetapi kini terdapat variasi kering yang disebut "Konro bakar" yaitu iga sapi bakar dengan bumbu khas konro.

4. Jalangkote

Jalangkoteadalah kue yang bentuknya serupa dengan kue yang ada di Jakarta dan sejumlah daerah disebut pastel. Bedanya, kalau bahan kulit pastel umumnya tebal dan empuk, maka kulit jalangkote tipis. Kulit jalangkote menggunakan bahan dasar terigu, telur, santan, mentega, garam, dan bahan-bahan tambahan lainnya dan dibuat tipis. Tak hanya kulit, isinya pun beda. Kalau pastel isinya bisa macam-macam seperti cokelat, susu, kacang, ikan, dan lainnya, maka jalangkote tidak.

Secara umum, sejak dulu hingga kini, isi jalangkote hanya terdiri atas wortel dan kentang yang dipotong-potong bentuk dadu dalam ukuran kecil, tauge, dan soun (laksa). Sayur-sayuran ini ditumis dengan bumbu merica, bawang putih, bawang merah, dan bumbu lainnya. Kalaupun saat ini jalangkote mengalami perubahan isi, itu hanya penambahan telur 1/4 atau 1/2 butir dan daging sapi cincang. Dan Jalangkote biasanya disajikan dalam menu berbuka puasa

5. Buras/Burasa'Buras/Burasa'adalah masakan khas Sulawesi Selatan. Buras mirip dengan lontong, terbuat dari beras hanya saja bentuknya agak berbeda. Buras lebih halus dengan balutan daun pisang muda, disajikan dengan taburan bumbu kelapa kering, gula, garam dan cabai. kebanyakan buras banyak di jual di pasaran. Namun, Umumnya Makanan ini disajikan pada saat-saat tertentu seperti Acara Syukuran, Pernikahan Dan Pada suasana Lebaran.

6. Mie TitiMie Titiini adalah sejenis mie kering yang disajikan dengan kuah kental dan irisan ayam, udang, jamur, hati dan cumi. Mirip ifumie, hanya mienya sangat tipis. Tadinya nama mie titi ini adalah nama jenis makanan, namun ternyata kata titi berasal dari nama panggilan pemiliknya.Mie Kering di Makassar mulai popular sejak tahun 70-an. Diawali oleh seorang keturunan Tionghoa bernama Ang Kho Tjao, yang kemudian menurunkan pengetahuan memasak mie kering kepada tiga orang anaknya yaitu Hengky, Awa dan Titi. Setelah Ang Kho Tjao meninggal dunia, usaha kedai mie kering dilanjutkan oleh ketiga anaknya yang masing-masing membuka kedai sendiri. Yang cukup popular di Makassar adalah kedai milik Titi, sehingga nama mie kering ini selalu diidentikan menjadi Mie Titi.

7. Pisang Epe

Pisang Epeadalah pisang mentah yang dibakar, kemudian dibuat pipih, dan dicampur dengan air gula merah. Paling enak dimakan saat masih hangat. Makanan Ini banyak di temui di sekitar Pantai Losari Makassar.

Julukan Kota di Sulawesi Selatan Makassar: Kota Daeng

Manado: Kota Tinutuan

Palu: Kota Kaledo, Kota Tadulako, Kota Teluk

Gorontalo: Kota Serambi Madinah

Bau-Bau: Kota Semerbak (SEjahtera, MEnawan, Ramah, Bersih, Aman & membawa Kenangan), Kota Seribu Benteng, Kota Khalifatul Khamis

Sengkang: Kota Sutera

Sumber Daya Alam Provinsi Sulawesi Selatan

Areal pertanian di provinsi ini mencapai 1.411.446 ha, terbagi dalam lahan persawahan seluas 550.127 ha dan lahan kering seluas 861.319 ha. Lahan persawahan beririgasi teknis mencapai 317.727 ha, sawah tadah hujan seluas 230.760 ha, sawah pasang surut 1.540 ha dan sawah lebah/ polder seluas 100 ha dengan total saluran irigasi mencapai 244.304 ha. Sawah-sawah inilah yang pada 2006 menghasilkan 3.365.509 ton padi, terdiri atas 3.352.116 ton padi sawah dan 13.393 ton padi ladang. Dibanding dua tahun terakhir, produktivitas padi yang dicapai meningkat, Pada 2004, produksi padi di sana mencapai 3.552.834 ton sementara pada 2005 mencapai 3.619.652 ton. Di luar sawah-sawah tadi, di provinsi ini juga terdapat lahan kering yang terdiri atas lahan pekarangan seluas 178.734 ha, tegalan/kebun seluas 539.266 ha dan ladang/huma seluas 153.319 ha.Sebagai salah satu lumbung beras nasional, Sulawesi Selatan setiap tahunnya menghasilkan 2.305.469 ton beras. Dari jumlah itu, untuk konsumsi lokal hanya 884.375 ton dan 1.421.094 ton sisanya merupakan cadangan yang didistribusikan bagian timur lainnya bahkan telah diekpor sampai ke Malaysia, Filipina dan Papua Nugini. Lokasi produksi padi terbesar berada di Kabupaten Bone, Soppeng, Wajo, Sidrap, Pinrang dan Luwu (Bodowasipilu).Selain pertanian, perkebunan juga merupakan sumber daya alam yang sedang di kembangkan seperti: palawija di Sulawesi Selatan pada 2004 sebanyak 674.115 ton, 723.331 untuk tahun 2005 sedangkan pada tahun 2006 mencapai 696.084 ton dan diperkirakan meningkatpada tahun 2007 sekitar 800.000 ton. Jika ini tercapai, Sulawesi Selatan akan menjadi produsen jagung terbesar kelima di Indonesia. Sentral produksi jagung terdapat di Kabupaten Bone, Jeneponto, Bulukumba dan Bantaeng. Pada kegiatan Presiden RI ke Provinsi Sulawesi Selatan dengan acara "Puncak Hari Pangan dan Peresmian Pembukaan Indonesia Food di Makassar tanggal 26 November 2006 menyampaikan bahwa: pada kesempatan yang baik ini, saya meminta agar pemerintah daerah, provinsi, kabupaten dan kota menyusun program-program yang nyata, untuk meningkatkan roda ekonomi pedesaan. jika ekonomi pedesaan tumbuh dengan baik, kerawanan pangan dan secara bertahap dapat kita hapuskan. Saya mengingat kembali akan pentingnya revitalisasi pertanian, perikanan dan kehutanan yang telah saya canangkan beberapa waktu yang lalu.Selain jagung, daerah Sulawesi Selatan juga menghasilkan ubi kayu, ubi jalar. kacang tanah kacang hijau dan kedelai, Untuk produksi ubi kayu pada tahun 2004 sebanyak 592.350 ton, tahun 2005 sebanyak 586.350 ton, sedangkan tahun 2006 produksi ubi kayu sebanyak 590.717 ton. Sedangkan produksi ubi jalar sebesar 61.790 ton pada tahun 2004, 76.500 ton untuk tahun 2005 dan pada tahun 2006 diproduksi sebesar 73.430 ton. Kacang tanah diproduksi sebanyak 41.191 ton tahun 2004, tahun 2005 sebanyak 40.328 ton dan pada tahun 2006 dihasilkan sebanyak 41.759 ton, Kacang hijau pada tahun 2004 diproduksi 27,06 ton, tahun 2005 sebanyak 29.675 ton dan di tahun 2006 sebanyak 28.554 ton. Sedangkan untuk produksi kedelai pada tahun 2004 sebesar 26.875 ton, tahun 2005 sebesar 27.269 ton serta tahun 2006 diproduksi sebesar 22.242 ton. Perkebunan adalah sektor sumber daya alam yang menghasilkan berbagai jenis komoditas, antara lain kelapa hibrida, kakao, kopi, lada, vanili, teh, jambu mete dan kapas.Berdasarkan Tata Guna Horan Kesepakatan (TGHK) tahun 2004, luas hutannya mencapai 3.090.005 ha, meliputi hutan lindung seluas 1.224.279,65 ha, hutan produksi terbatas seluas 488.551 ha dan hutan produksi biasa seluas 131.041,10 ha, Dart hutan-hutan ini dihasilkan 147.739,24 m kayu, terdiri aras 33.345,9 m kayu HPH dan 114.604,67 m kayu non-HPH, Produksi non kayu terdiri atas 6478,67 ton rotan dan 180.126,7 ton getah pinus.Potensi sektor perikanannya sebanyak 318378 ton, terdiri atas perikanan laut sebanyak 291.969 ton, perairan darat 6.425 ton dan perairan umum 19.984 ton. Ekspor 2005 di sektor ini mencapai 1.700 ton ikan tuna segar/beku, 1.710 ton ikan kerapu serta 1.400 ton ikan kakap, meningkat jadi 2.100 ton ikan tuna segar/beku, 1.950 ton ikan kerapu serta 1.745 ton ikan kakap pada 2006. Produk kelautan lainnya adalah rumput laut, yang pada 2004 di budi dayakan di garis pantai sepanjang 1900 km dengan total produksi 4.642,7 ton. Saat ini Sulawesi Selatan merupakan sentral pengembangan produksi rumput laut di Indonesia, khususnya untuk jenis glacillaria dan E Cottoni, masing-masing memberikan kontribusi 58% dan 36% terhadap produk rumput laut nasional.Berbagai jenis peternakan berkembang di sana, terutama ternak sapi, kerbau, ayam, itik, kambing dan sebagainya. jumlah populasi ternak 2005 sebanyak 28.942.526 ekor per tahun dan produksi peternakan mencapai 26.747.228,47 ton per tahun. Populasi ternak tahun 2004 untuk sapi mencapai 738.140 ekor, kerbau 133.467 ekor, kuda 118.101 ekor, kambing 555.927 ekor, babi 448.869 ekor, ayam ekor dan itik 4.118.276 ekor. Sedangkan pada tahun 2005 jumlah populasi kerbau 171,790 ekor, kuda 130.319, sapi 567.749 ekor, babi 570.917 ekor, dan itik 3.534.280 ekor. Pada 2006 populasi kerbing sebanyak 245.350 ekor, kuda 124.254 ekor, ayam sebanyak ekor dan itik sebanyak 4.765.428 ekor.

Perkebunan adalah sektor andalan dengan berbagai jenis komoditas, antara lain kelapa sawit, kelapa hibrida, kakao, kopi, lada, vanili, tebu, karet, teh, jambu mete dan kapas. Dari semuanya, kakao dan kopi adalah komoditas primadona. Luas perkebunana kakao 662.615 ha, terdiri atas perkebunan rakyat 657.334 ha dan perkebunan besar swasta 5.281 ha. Pertumbuhan rata-rata kakao mencapai 2% per tahun, dengan produksi 521.440 ton per tahun. Sentra produksi kakao terdapat di Kabupaten Luwu Timur, Luwu Utara, Luwu, Wajo, Pinrang, Bone dan Sinjai.Primadona lainya adalah kopi, dengan luas hutan 203.844 ha, terdiri atas lahan kopi arabika seluas 118.742 ha dan kopi robusta seluas 85.102 ha. Luas lahan ini pun masih dibagi dua, perkebunan rakyat besar seluas 107.966 ha dengan produksi 47.231 ton per tahun dan perkebunana besar swasta seluas 10.776 ha dengan produksi 2.093 ton per tahum. Laju perkembangan luas lahan rata-rata 1,5% per tahun dan pertumbuhan rata-rata produksi 3% per tahun. Setra produksi kopi terdapat di Kabupaten Tana Toraja dan Enrekang.

Salah satu faktor yang mendorong tingginya PDRB Provinsi Sulawesi Selatan adalah sektor pertambangan. Produksinya mencakup emas, mangan, besi, pasir besi, granit, timah hitam, batu nikel sebagai produk unggulannya. Produksi nikel mencapai 73.283.138 kg per tahun, terdapat di Kabupaten Luwu Timur dan Luwu Utara.

Sumber: Indonesia Tanah Airku (2007).

WISATA SEJARAH

1. Gedung Kesenian Sulawesi Selatan

MAUlihat berbagai pertunjukan teater, pameran lukisan, seni instalasi, konser musik, dan sebagaianya? Nuansa berkesenian terasa unik karena bangunan gedung ini merupakan gedung kuno yang tetap dipertahankan keaslian bentuknya.

LokasiGedung Kesenian Sulawesi Selatan terletak di Jl Riburane No 15. Jaraknya dari hanya sekitar 600 meter sebelah barat pusat Kota Makassar (Lapangan Karebosi).

SejarahSocieteit de Harmonie berarti gedung perkumpulan harmoni. Dulu kala, gedung ini tidak hanya digunakan untuk acara kesenian, tetapi juga sebagai tempat pertemuan gubernur, walikota, dan Petinggi Militer Belanda.

Bangunan ini berciri Eropa abad XIX, bergaya Renaisance atau Yunani baru. Societeit de Harmonie Makassar dibangun pada tahun 1896. Pada masa pendudukan Jepang (1942-1945), gedung ini dijadikan sebagai balai kota masyarakat. Selain digunakan sebagai tempat rapatrapat untuk kepentingan Jepang, gedung ini juga digunakan untuk pertunjukan seni.

Pada masa setelah kemerdekaan, gedung ini silih berganti fungsi, antara fungsi sebagai kantor dan sebagai gedung pertunjukkan. Tahun 1998, para praktisi kesenian berhasil mendesak Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memfungsikan gedung ini penuh sebagai gedung kesenian sekaligus merenovasi dan menambah peralatan pertunjukan.

Sejak tahun 2001, pemuda dan para praktisi kesenian Sulawesi Selatan menamakan gedung peninggalan sejarah ini dengan nama Gedung Kesenian Sulawesi Selatan Societeit de Harmoni.2. Benteng Rotterdam SombaOpuBenteng RotterdamdanBenteng Somba Oputidak dapat dipisahkan dari sejarah Sulawesi Selatan, merupakan situssejarah yang letaknya di Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan, dansalah-satu obyek wisata sejarah yang paling mudah dijangkau . Konon Khabarnya Benteng-benteng ini dibuat dari tanah liat dan putih telur sebagai pengganti Semen.

Benteng Rotterdam

Salah satu benteng yang pernah dibangun dan masih terawat hingga kini (bahkan Barbara Crossette di New York Times menuliskannya sebagai the best preserved Dutch fort in Asia).Didalam Benteng Rotterdamdibangunan Museum Negeri La Galigo yang menyimpangpeninggalan dari Tana Toraja. (La Galigo diambil dari sebuah epos yang berjudul I La Galigo. merupakan karya sastra kebanggaan orang Bugis .Nama I La Galigoadalah salah satu tokoh ahli sastra di kerajaan Luwu dan Wajo pada abad 14 ).

Pangeran Diponegoro, pemimpin perang Jawa tahun 1925-1930, pernah dibuang ke Makassar serta diasingkan selama 26 tahun di Benteng Rotterdam iniAda yang mengatakan bahwa benteng ini didirikan oleh Raja Gowa ke 10 pada tahun 1546. beberapa sumber menyebutkan bahwa pada haribertepatan dengan 9 agustus 1643 atas perintah Sultan Alauddin , Benteng Ujung Pandang mulai di dirikan di sebuah ujung yang bernama ujung pandang. pendapat lain Benteng ini sudah adajauh sebelumnya . benteng ini di sebut juga Benteng Penyyu karena bentuknya seperti Penyu tampak dari atas. Pada tgl 10 Novembar 1634 waktu itu di dalam benteng ini diadakan upacara membasuh panji panji kebesaran Gowa dengan menggunakan darah. Setelah perjanjian Bungaya benteng ini jatuh ke tangan Belanda dan oleh Speelman di sebut dengan FORT ROTTERDAM. Pada masa Jepang Benteng ini berfungsi sebagai pusat penelitian ilmiah utamnya bahasa dan penelitihan Budaya

Benteng Rotterdamletaknya di pinggir pantai Kota Makassar, berseberangdengan pelabuhan Sukarno-Hatta, serta Pelabuhan penyeberangan ke Pulau Kahyangan, kurang lebih 500 meter kearah selatan terdapat Pantai losari dan Pantai Akarena.

HYPERLINK "http://wisatasulawesi.files.wordpress.com/2009/12/benteng-rotterdam1.jpg"

INCLUDEPICTURE "http://wisatasulawesi.files.wordpress.com/2009/12/benteng-rotterdam1.jpg?w=300&h=205" \* MERGEFORMATINET

3. Benteng Somba Opu

Kedudukannya sama dengan Benteng Ujung Pandang. Keduanya merupakan peninggalan sejarah Sulawesi Selatan di masa lalu. Sekarang Benteng Somba Opu masih dalam proses pemugaran kembali dengan dilengkapi museumMiniatur Sulawesi terletakdi sekitar lokasi benteng Somba Opu. Di tempat ini dibangun berbagai rumah adat tradisional dari semua suku bangsa di Sulawesi Selatan. Setiap rumah adat tersebut dibentuk secara artistik dan unik yang menggambarkan kekhususan filosofi budaya dari tiap-tiap suku bangsa di Sulawesi Selatan serta dapat ditemukan sebuah meriam bernama Baluwara Agung sepanjang 9 meter dengan berat 9.500 kg, dan sebuah museum yang berisi benda-benda bersejarah peninggalan KesultananGowa.Secara arsitekturial, benteng ini berbentukpersegi empat, dengan panjang sekitar 2 kilometer, tinggi 7 hingga 8 meter, dan luasnya sekitar 1.500 hektar. Seluruh bangunan benteng dipagari dengan dinding yang cukup tebal.

Di dalam benteng, terdapat beberapa bangunan rumah adat Sulawesi Selatan (yang mewakili suku Bugis, Makassar, Mandar, dan Kajang).

Tempat ini dijadikan pusat budaya dan sejarah. Di tempat ini pula dipusatkan kegiatan pekan sulawesi selatan yang pelaksanaannya pada bulan oktober setiap tahun

Sejarah Benteng Somba Opu dibangun oleh Sultan Gowa ke-IX yang bernama Daeng Matanre Karaeng Tumaparisi Kallonna pada tahun 1525. Pada pertengahan abad ke-16 , merupakan benteng utama Kerajaan Gowa,letakanya sangat strategis, beliau memerintahakan agar dindingnya di buat dari tanah liat. Bangunan ini di lanjutkan oleh Sultan Alauddin . dengan perkembangan pelabuhan Somba Opu yang sangatpesatmenimbulkan kekhawatiran serangandari luar maka benteng ini di tambah ketebalannya dan di perkuat dengan persenjataan, diperkirakan ada sekitar 280 meriam besar dan kecil dalam benteng ini.Benteng ini menjadi pusat perdagangan dan pelabuhan rempah-rempah yang ramai dikunjungi pedagang asing dari Asia dan Eropa. Pada tanggal 24 Juni 1669, benteng ini dikuasai oleh VOC dan kemudian dihancurkan danterendam oleh ombak pasang. Pada tahun 1980-an, benteng ini ditemukan kembali oleh sejumlah ilmuan. Pada tahun 1990, bangunan benteng yang sudah rusak

Benteng ini terletak di Jalan Daeng Tata, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia.

Sejarah Benteng lainnya di Sulawesi Selatan1. Benteng Ana Gowa

Di kenal juga dengan Benteng Batayyah,terletak di Kalurahan Bontola,kec Palilangga,kub Gowa.Di dirikan pada abad 17 ,pada masa Sultan Aluddin,Raja Gowa ke 14 .Benteng ini berbentuk segi 4 sama sisi yang panjang tiap tiap sisi kurang lebih dari 400 meter.2. Benteng Balanipa

Benteng berlokasidiBalanipa, Sinjai utara. berjarak 220,5 km dari kota makassar. Benteng ini di dirikan oleh salah satu aliansi dari kerajaan Lamatti, Bulo-Bulo dan Tondong yang lasim di sebut kerajaan TELLU LIMPOE. Benteng ini untuk melindungi kerajaan Tellu Limpoe yang rapu pada saat itu karena pertarungan yang sangat hebat antara kerajaan Gowa yang di mulai pada masa pemerintahan Raja Gowa ke 9 Daeng Matanre Karaeng Manguntungi Tumapparisi Kallongna, dengan kerajaan kerajaan sekitarnya.Fungsi benteng ini dulunya sebagai pusat penumpasaan dan penahanan perampok yang berhasil ditngkap atas pemintaan Kerajaan Bone.3. Benteng Baro Boso

Benteng ini belum jelas ke pastian di bangun dan oleh siapa tidak jelas ,di perkirakan pada abad 16. Pada masa pemerintahan Sultan Alauddin.benteng ini Benteng yang harus di ratakan oleh pada masa perjanjian Bungaya 1667.4. Benteng Barombong

Terletak di sebelah selatan benteng Somba Opu. Benteng terkuat yang di miliki Kerajaan Gowa,berbentuk segi 4 ,panjang dan lebarnya lebih dari 1kilometer.Dilengkapi denganMeriam.Dibangun pada abad 16 oleh Raja Gowa ke 12, Karaeng Bonto Langksa.5. Benteng Galesong

Terletak dekat dengan Benteng Sanrobone di bagian selatan dan Benteng Barombong pada bagian utara. Benteng ini termasuk Benteng yang harus di ratakan oleh perjanjian Bungaya. Benteng ini di dirikan atas Raja Gowa ke 14 .6. Benteng Garassi

Benteng ini ada Benteng terkecil ,dari benteng yanglainnya.Yangdi buat untuk melindungi Benteng Somba Opu yang terletak di sebalah utara dan Benteng ini termasuk Benteng yang juga harus di rataka oleh perjanjian Bungaya.7. Benteng Kale Gowa

Terletak di Sebelah selatan kurang lebih 8 kilometer dari kota makassar,daerah ini di kenal dengan nama Katangka,Kec Bonto Biraeng.Benteng ini tertua dari kerajaan Gowa ke 9 .Benteng ini bermula dari tanah liat. pada masa Tunipallangga ,dinding Benteng di tambah dengan Batu Bata dan beliau Raja Pertama yang tinggal di dalam Benteng tersebut. panjangnya sekitar 3,5 kilometer .Sayangnya benteng ini juga harus di ratakan atas perjanjian Bungaya ,yang tertinggal dalam Benteng ini cuma Batu pelantikan Raja Raja Gowa Dan Sumur Kerajaan.8. Benteng Mariso

Berfungsi sebagai Benteng Pelindung.Dibangun untuk memperkuat Benteng Kerajaan Gowa.Ketika ini VOC sedang giatnya menyebarkan pangaru dan kekuasaanya.Dengan ini ,Sultan Hasanuddin dan Mangkubumi lainya memprakarsai di bangunnya Benteng ini. Di bangun parit yang panjangnya 2,5 kilometer ,mulai dari Binanga-Beru sampai Ujung Tanah.

9. Benteng Panakkukang

Di dirikan pada masa Sultan Alauddin .Benteng ini di kuasai oleh Belanda pada tanggal 12 juni 1660.Dalam perjanjian Bungaya maka di buat lah ke sepakatan tentang kedudukan benteng ini. Benteng ini diserahkan kembali pada pihak Gowa pada tanggal 1 Desmber 1660 setelah Sultan Hasanuddin menanda tangani perjanjian tersebut.

10. Benteng Sanrobone

Benteng ini sudah hancur .Bentuknya seperti buritan perahu yang memanjang dari utara ke selatan.Terbuat dari batu bata dengan ukuran yang tidak menentu.Rata rata ukuran batu batanya 44 cm dan lebar 5,5 cm .Benteng ini pada bagian selatan 334 meter,bagian barat 573 meter dan bagian timur 707 meter.didirikan oleh Raja Gowa ke 9.11. Benteng Tallo

Benteng ini di dirikan oleh dan pada tahun berapa tidak di ketahui,namun ada yang berpendapat yang membagun benteng ini adalah Raja Tallo pertama yaitu Karaeng Lowe ri sero.dan bangunannya di lanjutkan oleh Sultan Alauddin dengan mengunakan batu bata.Benteng ini mempunyai fungsi ganda yaitu selain menjadi istana (pusat pemerintahan kerajaan tallo ) juga sebagai Benteng pertahanan kerajaan Gowa pada abad 17.Panjang Benteng ini 1000 meter.Berbentuk segiempat dan oleh masayarakat setempat menyebutnya MACCINI SOMBALA .masih bisa di lihat garis benteng atau dinding Benteng yang terletak di pesisir pantai Tallo.12. Benteng Ujung Tanah

Benteng ini di buat pada masa Raja Gowa ke 12 .ketika itu di buat dari tanah lihat dan oleh Sultan Alauddin membuatnya menjadi bata.Pada masa Sultan Hasanuddin Benteng ini di perkuat lagi ,berfungsi sebagai benteng pelindungan Benteng Somba Opu.benteng ini pun hancur sesuai dengan perjanjian Bungaya 1669