Obat Yang Bekerja Pada Sistem Urinaria

67
OBAT YANG BEKERJA PADA SISTEM URINARIA Drh. NEMAY ANGGADEWI NDAONG,M.Sc UNDANA 2015

description

farmakologi

Transcript of Obat Yang Bekerja Pada Sistem Urinaria

  • OBAT YANG BEKERJA PADA SISTEM URINARIA

    Drh. NEMAY ANGGADEWI NDAONG,M.Sc

    UNDANA

    2015

  • Obat sistem urinaria

    Diuretik Antidiuretik

  • Diuretik

    Diuretik osmotik

    Penghambat

    karbonik Anhidrase

    Benzotiadiazid

    Diuretik hemat kalium

    Diuretik kuat

    Xantin

  • AntiDiuretik/ obat yg menpengaruhi konservasi air

    ADH Benzotiadiazid Penghambat

    sintesis ptostaglandin

  • Gambaran fisiologi dan anatomi ginjal

  • DIURETIK

  • PENDAHULUAN

    O Diuretik : obat yang menambah kecepatan

    pembentukan urin.

    O Diuresis :

    a. Penambahan volume urin yang diproduksi

    b. Jumlah pengeluaran (kehilangan) zat-zat

    terlarut dalam air

  • O Fungsi utama diuretik adalah:

    Memobilisasi cairan oedem, dengan

    mengubah keseimbangan cairan

    sedemikian rupa sehingga volume

    ekstrasel kembali normal.

    O Pengolongan diuretik

    a. Diuretik osmotik

    b. Pemnghambat mekanisme transport di

    dalam tubuli ginjal

  • Tempat & cara kerja diuretik Obat Tempat kerja Utama Cara kerja

    Pengham

    bat enzim

    karbonik

    anhidrase

    Tubuli proksimal Penghambatan terhadap

    reabsorbsi bikarbonat

    Tiazid Hulu Tubuki Distal Penghambatan terhadap

    reabsorbsi Na Klorida

    Diuretik

    Hemat

    Kalium

    Hikir tubuli distal

    dan duktus

    koligentes daerah

    korteks

    Penghabatan reabsorbsi

    Na dan sekresi kalium

    dengan jalan antagonisme

    kompetitif (spirolakton)

    atau secara langsun

    (triamtereb dan amilorid)

  • Obat Tempat kerja Utama Cara kerja

    Diuretik

    Osmotik

    Tubuli proksimal Penghambatan reasbsorbsi

    Na dan air melalui daya

    osmotiknya

    Ansa henle Penghambatan reabsorbsi

    Na dan air oleh karena

    hipertonis daerah medula

    menurun

    Duktus koligentes Penghambatan reabsorbsi

    Na dan aor akibat adanay

    papillary wash out,

    kecepatan aliran filtrat

    yang tinggi atau adanya

    faktor lain

  • Obat Tempat kerja Utama Cara kerja

    Diuretik

    Kuat

    Ansa henle bagian

    ascenden pada

    bagian dengan

    epitel tebal

    Penghambatan terhadap

    transport elektrolit Na,

    kalium dan klorida

  • I. DIURETIK OSMOTIK

    O Merupakan zat yang bukan elektrolit yang

    mudah dan cepat diekresi oleh ginjal

    O Zat dapat bertindak sebagi diuretik osmotik

    apabila:

    a. Difiltrasi secara bebas diglomerulus

    b. Tidah atau hanya sedikit direabsorbsi sel

    tubuli ginjal

  • c. Farmakologi : zat yang inert

    d. Umumnya resisten terhadap perubahan-

    perubahan metabolik.

  • O Sifat-sifat tsb diatas, maka diuretik osmotik

    dapat diberikan dalam jumlah cukup besar

    sehingga turut menentukan derajar

    osmolaritas plasma, filtrat glomerulus dab

    cairan tubuli.

    O Contoh : manitol, urea, gliserin, dan

    isosorbid

    O Adanya zat tersebut dalam cairan tubuli,

    meningkatkan tekanan osmotik sehingga

    jumlah air dan elektrolit yang diekresikan

    bertambah besar

  • a. Manitol

    O zat yang paling sering digunakan, karena

    tidak mengalami metabolisme dalam tubuh

    dan hampir/sedikit sekali yang direabsorbsi

    oleh tubulus

    O Manitol harus diberikan secara IV, dan tidak

    efektif pada penderita oedem kronis

  • O Zat ini digunakan untuk:

    a. Oliguria akut pada pasien gagal ginjal

    b. Penurunan tekanan intracerebral dan intraocular

    c. Ekresi toxin

    d. Ascites

    e. Profilaksis gagal ginjal akut, suatu keadaan yang dapat timbul akibat operasi jantung

    f. Luka traumatik berat

    g. Tindakan operatif dengan kondisi pasien ikterus berat

    Penggunaan zat ini harus selalu dimonitoring cairan elektrolit

  • O Kontraindikasi:

    a. Anuria sekunder : penyakit ginjal

    b. Dihidrasi

    c. Perdarahan Intracranial (craniotomy)

    d. Efek samping :

    Efek samping

    a. Ketidakseimbnagan cairan elektrolit

    b. GI (nousea, vomitus)

    c. Cardiovaskular (edema pulmonary, takikardia)

    d. CNS (sakit kepala, dan pusing)

  • O Manitol tidak dapat ditambahkan kedalam

    produk darah (digunakan untuk transfusi),

    sebab sodium atau potasium chloride dapat

    membuat presipitasi manitol

    O Larutan manitol dapat tetap stabil, apabila

    pemberiannya diberikan bersamaan dengan

    cipslatin, tetapi dalam periode waktu yang

    singkat

  • O setelah pemberian IV, manitol diabsorbsi

    secara cepat dan difiltasi di glomerulus, dan

    sedikit sekali/ hampir tidak sama sekali

    direbasorbsi ditubulus. Untuk meningkatkan

    tekanan osmotik, manitol mencegah air

    untuk tidak direbasorbsi kembali oleh

    tubulus

    O Memiliki efek protektif pada nephron

    dengan jalan mencegah nephrotokxin dari

    akumulasi cairan tubulus

  • O Meningkatkan laju aliran darah renal dan

    filtrasi glomerulus melalui dilatasi atreri

    renalis, menurunkan resistensi vaskular dan

    viskositas darah

    O Manitol tidak dapat penertrasi kedalam CNS

    atau mata, hanya meliiki efek osmotik

    O Safety : in huumans : C

  • b. Urea

    O suatu kristal putih yang agak pahit dan

    mudah laurt dalam air.

    O Urea, dikenal dengan larutan Iso-osmotik,

    karena sediaan IV mengandung urea

    sampai 30% dan dektrosa 50%, hal ini

    disebabkan karena urea murni dapat

    menghemolisa darah

  • O Fungsi osmotik diuretik urea memiliki

    potensi yang lebih rendah dibandingkan

    manitol, kaena hampir 50% senyawa urea

    akan direbasorbsi oleh tubulus ginjal.

    O Lebih bersifat iritatif terhadap jaringan dan

    dapat menimbulkan trombosis atau nyeri

    bila terjadi ekstravasasi

  • c. Gliserin

    O Diberikan per oral ebelum suatu tindakan

    opthalmologi dengan tujuan menurunkan

    tekanan intraokuler

    O Efek maksimal terhilat 1 jam sesudah

    pemberian obat dan menghilang sesudah 5

    jam

  • O Gliserin cepat dimetabolisme dalam tubuh

    dan dapat menyebabakan hiperglikemia

    atau glukosuria, dan memiliki efek diuresis

    yang relatif kecil.

    O Efek samping pemberian gliserin adalah:

    sakit kepala, mual dan muntah.

  • II. PENGHAMBAT CARBONIK ANHIDRASE (CA)

    O Karbonik anhidrase adalah enzim yang

    mengkatalsis C02 + H20 ----- H2CO3.

    O Enzim ini terdapat terdapat : sel korteks

    renalis, pankreas, mukosa lambung, mata,

    eritosit dan SSP, tetapi tidak terdapat dalam

    plasma

  • O Dalam tubuh, H2CO3 berada dalam

    keseimbangan dengan ion H+ dan HCO3_

    yang sangat penting dalam sistem bufer

    darah.

    O Ion ini penting dalam reabsorbsi ion tetap

    dalam tubulus ginjal, sekresi asam

    lambung, dll.

    O Tanpa enzim ini proses reaksi diatas dapat

    tepay berjalan, tetapi sangat lambat

  • *. ASETAZOLAMIDE SODIUM

    O Digunakan untuk metabolik alkalosis atau

    gluokoma. Dalam cairan mata banyak sekali

    enzim CA dab bikarbonat. Pemberian

    asetazolamide sodium secara oral dan

    parenteral mampu mengurangi

    pembentukan cairan bola mata disertai

    penurunan tekanan intraokular

    O Terapi Gluokoma: monitor dengan tonometry

  • O Kontraindikasi : signifikansi pasien pada

    kondisi hepatik, renal, pulmonary atau

    insufisiensi adrenocortical, hyponatremia,

    hypokalemia, kyperchloremia asidosis atau

    ketidakseimbnagan eleltrolit

    O Pemberian PO bersam dengan pakan

  • O Farmakokinetik:

    Mudah diserap melaui saluran cerna, kadar

    maksimal dalam darah dalam 2 jam dan ekresi

    melalui ginjal sudah sempurna dalam 24 jam.

    menghambat aksi CA secara nonkompetitif,

    revesrsible hambatan enzim CA. Obat ini

    mengalami proses sekresi aktif oleh tubkus dab

    sebagian direabsorbsi secara pasif. Asetazomide

    terikat dalam CA, sehingga terakumulasi dakan

    sel yang banyak mengandung CA, terutama sel

    eritsoit dan korteks ginjal

  • O Namun obat ini tidak dapat masuk kedalam

    sel eritrosit jadi hanya terbatas pada ginjal

    saja, sedangkan distribusi sangat

    ditentukan oleh ada tidaknya enzim CA

    dalam sek. Asetazomalide tidak

    dimetabolisme dan diekresi dakan bentuk

    utuh urin

  • O Efek samping pada dosis tinggi: paratesia

    dan kantuk yang terus menerus

    O Tidak diberikan pada hewan buntinh

    O Asetazolamid tidak digunakan sebagai

    diuretik, tetapi dapat bermanfaat untuk

    alkalinisasi urin sehingga mempermudah

    zat organik yang bersifat basa lemah

  • O Interaksi obat : menghambat phenitoin,

    phenobarbital, methotrexate, dll

  • III. BENZOTIADIAZID

    O Golongan ini merupakan hasil dari

    penelitian zat penghambat enzim CA.

    komposisi yang terbentuk setelah

    pemberian obat ini mengandung banyak ion

    klorida.

    O Senyawa induknya: benzen disulfinamid

    O Berefek langsung terhadap transport Na+

    dan CL di utulubuls ginjal

  • *. CHOLOTHIAZIDE/ CHLOROTHIAZIDE SODIUM

    O Diuretika thiazide yang digunakan untuk

    nephrogenik diabeter insipidus dan

    hypertensi pada anjing, edema pada sapi

    O Kontraindikasi: hypersensistifitas, bunting

    (relatif kontraindikasi)

  • O Efek samping :

    a. hypokalemia,

    b. hypochloremia alkalosis,

    c. Ketidakseimbangan elekterolit

    d. Hyperuricemia

    e. Efek GI

  • O Efek farmakologi clorothiazide yang

    utama ialah:

    a. Meningkatkan transpor ion sodium

    melewati epitel tubulus renalis

    melalui metabolisme sel-sel tubulus.

    Dengan tempat utama aksinya pada

    nephron, dan meningkatkan eskresi

    natrium, klorida dan sejumlah air.

  • b. Efek natriuresis dan kloruresis

    disebabkan oleh penghambatan

    mekanisme reabsorbsi dit hulu

    ubulus distal

    c. Utk hipertensi: clorothiazide

    menurunkan tekanan darah bukan

    saja karena efek diuretiknya tetapi

    juga efek langsung terhadap arteriol

    sehingga terjadi vasodilatasi

  • O Farmakokinetik : diabsorbsi melalui saluran

    cerna umumnya baik, efek obat tampak

    setelah 1 jam pemberian, dapat ditemukan

    dalam air susu wanita hamil (pada manusia)

    memicu idiosirkatik atau reaksi

    hypersensitivitas.

    O Reproduksi : kategori B

  • IV. DIURETIK HEMAT KALIUM

    O yang tergolong dalam kelompok ini :

    a. Agonis aldosteron

    b. Triamteren

    c. Amilorid

    efek yang ditimbulkan tidak sekuat golongan

    diuretik kuat

  • a. ANTAGONIS ALDOSTERON

    O Peranan utama aldosteron ialah

    memperbesar reabsorbsi natrium dan

    klorida ditubuli serta memperbesar ekresi

    kalium

    O Tindakan atau keadaan yang menyebabkan

    bertambahnya sekresi aldosteron oleh

    korteks adrenal adalah sekresi

    glukokortikoid

  • O Yaitu pada keadaan: pembedahan, rasa

    takut, trauma fisik dan pendarahan,

    asupan kalium tinggi, sedangkan asupan

    natrium rendah, sehingga pemberian

    antagonis aldosteron yaitu spironlakton

    sebagai diuretik sangat bermanfaat

  • *. SPIRONOLACTONE

    O Farmakologi : obat ini secara kompetitif

    menghambat tubulus renalis distal dan

    menghasilkan peningkatan ekresi sodium,

    klorida dan air serta menurunkan ekresi

    potasium, amnnomium phospaht dan

    titratable acid

    O Indikasi : digunakan untuk pengobatan

    hipertensi dan udem

  • O Tidak efektif pada CA atau mekanisme

    transpor renal dan sangat berefek pada

    hyperaldosteroism

    O Secara umum pemberian tunggal

    spironolactone dapat dikombinasikan

    dengan thiazide untuk reabsorbsi sodium

    pada tubulus proksimal

  • O Secara kinetik : 70% diserap baik di saluran

    cerna, mengalami sirkulasi enterohepatik

    dan metabolisme lintas pertama, dan

    mengalami ikatan yang cukup tinggi dengan

    protein

  • O Efek samping : terjadinya hiperkalemia

    apabila obat ini diberikan bersama-sam

    dengan pakan yang mengandung kalium

    tinggi.

  • V.DIURETIK KUAT

    O Diuretik kuat/ high celling diuretics yaitu

    obat yang efeknya sangat kuat

    dibandingkan dengan diuretik lain

    O Tempat kerja utama yaitu pada ansa henle

    bagian ascenden sehingga dikenal loop

    diuretics

    O Yang termasuk golongan ini : furosemide,

    bumetanid

  • *.FUROSEMIDE

    O Loop diuretic yang digunakan pada berbagai

    spesies untuk teratment kongestif

    cardiomyiopathy, pulmonary edema, udder

    edema, hypercalcuric, uremia, dan tepai

    hyperkalemia

    O Kontraindikasi: pasien anuria,

    hypersensitivitas tinggi dan kekurangan

    elektrolit berat

  • O Farmakologi : diuretik kuat dan mempunyai

    kerja dan lama kerja yang lebih pendek dari

    thiazide.

    O Bekerja dengan cara menghambat

    reabsorbsi elektrolit di ansa henle

    ascendens bagian epitel tebal.

    O Pemberian IV obat ini cenderung

    meningkatkan lairan darah ginjal tanpa

    disertai peningkatan filtrasi glomerulus

  • O Penurunan hemodinamik ginjal

    mengakibatkan menurunnya reabsorbsi

    cairan dan elektrolit di tubulus proksimal

    serta meningkatnya efek awal diuresis.

    O Dengan berkurangnya cairan ekstrasel

    akibat diuresis, maka lairan darah menurun

    dan hal ini akan mengakibatkan

    meningkatnya reabsorbsi cairan dan

    elektrolit ditubulus proksimal

  • O Furosemide memiliki daya hambat CA

    O Farmakokinetik : obat ini dicerna 65% di

    saluran cerna, diuretik kuat terikat protein

    plasma secara ektensif sehingga tidak

    difiltrasi di glomerulus tetapi cepat sekali

    disekresi melalui sistem transport asam

    organik ditubulus proksimal

  • O Dengan cara ini obat terakumulasi di cairan

    tubulus.

    O Efek samping:

    a. Jarang terjadi, terutama yang tidak

    berhubungan dengan mekanisme kerja

    obat

    b. Dapat menyebabkan nefritis interstitialis

    alergik yang menyebabkan gagal ginjal

    reversible

  • VI. XANTIN

    O Xantin ternyata memiliki efek diuresis

    O Efek utamanya dikenal sebagai stimulasi pada fungsi jantung, dan memiliki efek diuresis sebab meningkatnya aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerulus

    O Namun, derivat xantin juga berefek langsung pada tubulus ginjal dengan menyebabkan peningkatan ekresi Na+ dan Cl tanpa disertai perubahan yang nyata pada pengasamana urin

  • *. THEOPHYLINE/ TEOFILIN

    O Obat bronkodilatator dengan aktifitas

    diuretik,

    O Digunakan untuk brokospasmus, dan

    cardiogenic pulmonary edema

  • O Diuretik digunakan untk menurunkan

    volume darah dan cairan interstitial dengan

    cara meningkatkan ekresi natrium klorida

    dan air

    O Pada kondisi edema penggunaan diuretik

    sering disertai kehilangan kalium, sehingga

    pengobatan diusahakan meningkatkan

    kalium

  • Antidiuretik/ obat yg

    mempengaruhi konservasi AIR

  • I. ADH/ HORMON ANTI DIURETIK

    O Disebut juga vasopresin (suatu peptida yang

    dihasilan oleh sel saraf dalam nuleus

    supraoptikus dan paraventrikularis di

    hipotalamus)

  • O Pengaturan vasopresin diatur oleh beberapa

    mekanisme yaitu:

    a. Konsep osmoreseptor : yang diduga

    terletak didaerah nukleus hipotalamus;

    bila osmolalitas plasma bertambah akibat

    dehidrasi, maka sekresi ADH bertambah,

    dan sebaliknya.

  • b. Konsep reseptor volume: yang terletak diatrium

    kiri dan vena pulmonalis. Bila terjadi

    penurunan volume darah yang beredar,

    misalnya akibat perdarahan hebat akan terjadi

    perangsangan sekresi ADH, dan sebaliknya.

    c. Sekresi vasopresin akan meningkat akibat

    stress emosional atau fisik, atau pemberian

    obat depresan, nikotin dan diuretik.

    sebaliknya, sekresi ADH akan dihambat dengan

    alkohol dan phenitoin

  • *. DESMOPRESSIN ACETATE

    O Merupakan obat terpilih untuk pengobatan penyakit diabetes insipidus yang sensitif terhadap ADH

    O Kekurangan atau tidak adanya ADH akan menyebabkan diabetes insipidus; suatu kelainan yang ditandai dengan poliuria yang hebat, sedangkan kelebihan ADH menyebabkan retensi air dan hiponatremia dilusional. Kelainan ini dapat terjadi oleh berbagai sebab diantaranya penyakit paru, meningitis dan ensefalitis, dll

  • O Farmakologi : desmopresin berfungsi

    sebahai vasopresor, dengan cara

    meningkatkan air yang direabsorbsi melalui

    duktus colectivus dan menurunkan produksi

    urin.

    O Farmakokinetik : desmopresin mudah

    dihancurkan didalam GI, karena itu

    pemberiannya melalui parenteral atau

    topikal, sedangkan pada manusia dapat

    diberikan secara intranassal

  • O Onset antidiuretik pada anjing dapat terjadi

    2- 8 jam setelah obat diberikan, dan

    diekresi secara sempurnal dalam waktu 24

    jam.

    O Reproduksi : masuk dalam kategori B

    O Efek samping : iritasi pada mata

  • O Obat-obatan lain yang dapat memodifikasi

    efek ADH adalah:

    a. Kloropromazine

    b. Paracetamol

    c. Indometasin

  • II. PENGHAMBAT SINTESIS

    PROSTAGLANDIN O INDOMETASIN : digunakan dalam kasus

    diabetes insipidus nefrogen .

    O Hal ini disebabkan karena adanya

    penurunan filtrasu glomerulus, peninggian

    kadar zat terlarut didaerah medula ginjal,

    atau adanya peningkatan reabsorbsi cairan

    ditubulus ginjal