obat pencernaan

24
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh. Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu. Adapun gangguan pada sistem pencernaan seperti gastritis, tukak lambung, diare, konstipasi, hemoroid dan apendisitis. Masalah pencernaan dari kategori ringan hingga berat harus segera diatasi jika tidak akan dapat memperburuk keadaan.Salah satu cara untuk mengatasi sistem pencernaan adalah dengan mengkonsumsi obat , yang termasuk dalam kategori obat sistem pencernaan diantaranya Antasida, H2 reseptor antagonis , Antidiare, Proton pompa inhibitor, Laksatif. Seperti yang diketahui dalam pelayanan kesehatan, obat merupakan komponen yang penting karena diperlukan dalam sebagian besar upaya kesehatan baik untuk menghilangkan gejala/symptom dari suatu penyakit. Obat juga dapat mencegah penyakit bahkan obat juga dapat menyembuhkan penyakit. Tetapi di lain pihak obat dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan apabila penggunaannya tidak tepat. Oleh sebab itu, penyediaan informasi obat yang benar, objektif dan lengkap akan sangat mendukung dalam pemberian pelayanan kesehatan yang terbaik kepada masyarakat sehingga dapat meningkatkan kemanfaatan dan keamanan penggunaan obat. 1

description

obat andidiare, pencahar, dll.

Transcript of obat pencernaan

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh. Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.

Adapun gangguan pada sistem pencernaan seperti gastritis, tukak lambung, diare, konstipasi, hemoroid dan apendisitis. Masalah pencernaan dari kategori ringan hingga berat harus segera diatasi jika tidak akan dapat memperburuk keadaan.Salah satu cara untuk mengatasi sistem pencernaan adalah dengan mengkonsumsi obat , yang termasuk dalam kategori obat sistem pencernaan diantaranya Antasida, H2 reseptor antagonis , Antidiare, Proton pompa inhibitor, Laksatif.

Seperti yang diketahui dalam pelayanan kesehatan, obat merupakan komponen yang penting karena diperlukan dalam sebagian besar upaya kesehatan baik untuk menghilangkan gejala/symptom dari suatu penyakit. Obat juga dapat mencegah penyakit bahkan obat juga dapat menyembuhkan penyakit. Tetapi di lain pihak obat dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan apabila penggunaannya tidak tepat. Oleh sebab itu, penyediaan informasi obat yang benar, objektif dan lengkap akan sangat mendukung dalam pemberian pelayanan kesehatan yang terbaik kepada masyarakat sehingga dapat meningkatkan kemanfaatan dan keamanan penggunaan obat.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Anatomi dan Fisiologi Saluran CernaSistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.

Gambar 1: Sistem Pencernaan

A. MulutMerupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air pada manusia. Mulut biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal dari sistem pencernaan lengkap yang berakhir di anus.Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit. Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung dan lebih rumit, terdiri dari berbagai macam bau.Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah oleh gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya. Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein dan menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.

Gbr 2 : Anatomi Mulut

B. Tenggorokan ( Faring)Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Berasal dari bahasa yunani yaitu Pharynk.

Gambar 3 :Skema melintang mulut, hidung, faring, dan laring

Didalam lengkung faring terdapat tonsil ( amandel ) yaitu kelenjar limfe yang banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang. Keatas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantaraan lubang bernama koana, keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan perantaraan lubang yang disebut ismus fausium.Tekak terdiri dari; Bagian superior =bagian yang sangat tinggi dengan hidung, bagian media = bagian yang sama tinggi dengan mulut dan bagian inferior = bagian yang sama tinggi dengan laring.Bagian superior disebut nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga, Bagian media disebut orofaring,bagian ini berbatas kedepan sampai diakar lidah bagian inferior disebut laring gofaring yang menghubungkan orofaring dengan laring.

C. Kerongkongan (Esofagus)Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan melalui kerongkongan dengan menggunakan proses peristaltik. Sering juga disebut esofagus(dari bahasa Yunani: oeso membawa, dan phagus memakan).Esofagus bertemu dengan faring pada ruas ke-6 tulang belakang.Esofagus dibagi menjadi tiga bagian: bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka) bagian tengah (campuran otot rangka dan otot halus) serta bagian inferior (terutama terdiri dari otot halus).

Gambar 4 : esofagus pada manusia

D. LambungMerupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang keledai.Lambungmemiliki empat bagian, yang dinamakan sebagai kardia, fundus, korpus (tubuh), antrum dan pilorus. Sementara kardia adalah bagian pertama dari lambung, yang menerima makanan dari kerongkongan, fundus adalah bahwa bagianlambung yang dibentuk oleh besar kelengkungan. Tubuh corpus membentuk wilayah pusat utama organ dan pilorus bersama dengan antrum membentuk bagian terakhir yang mengosongkan isilambungke duodenum.Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan.Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim. Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting :* LendirLendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung. Setiap kelainan pada lapisan lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada terbentuknya tukak lambung.

* Asam klorida (HCl)Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin guna memecah protein. Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri.* Prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein)

Gambar 5 : Anatomi Lambung

E. Usus halus Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.Lapisan usus halus ; lapisan mukosa ( sebelah dalam ), lapisan otot melingkar ( M sirkuler ), lapisan otot memanjang ( M Longitidinal ) dan lapisan serosa ( Sebelah Luar )Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum).

1. Usus dua belas jari (Duodenum)Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum Treitz.Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya oleh selaput peritoneum. pH usus dua belas jari yang normal berkisar pada derajat sembilan. Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu. Nama duodenum berasal dari bahasa Latin duodenum digitorum, yang berarti dua belas jari.Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.

2. Usus Kosong (jejenum)Usus kosong atau jejunum (terkadang sering ditulis yeyunum) adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa, panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong. Usus kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium.Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot usus (vili), yang memperluas permukaan dari usus. Secara histologis dapat dibedakan dengan usus dua belas jari, yakni berkurangnya kelenjar Brunner. Secara hitologis pula dapat dibedakan dengan usus penyerapan, yakni sedikitnya sel goblet dan plak Peyeri. Sedikit sulit untuk membedakan usus kosong dan usus penyerapan secara makroskopis.Jejunum diturunkan dari kata sifat jejune yang berarti lapar dalam bahasa Inggris modern. Arti aslinya berasal dari bahasa Laton, jejunus, yang berarti kosong.

3. Usus Penyerapan (illeum)Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaan manusia, ) ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.

F. Usus Besar (Kolon)Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses.Usus besar terdiri dari :* Kolon asendens (kanan)* Kolon transversum* Kolon desendens (kiri)* Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum)Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi.Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K. Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri didalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare.

G. Usus Buntu (sekum)Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, buta) dalam istilah anatomi adalah suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar. Organ ini ditemukan pada mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil. Sebagian besar herbivora memiliki sekum yang besar, sedangkan karnivora eksklusif memiliki sekum yang kecil, yang sebagian atau seluruhnya digantikan oleh umbai cacing.

H. Umbai Cacing (Appendix)Umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus buntu. Infeksi pada organ ini disebut apendisitis atau radang umbai cacing. Apendisitis yang parah dapat menyebabkan apendiks pecah dan membentuk nanah di dalam rongga abdomen atau peritonitis (infeksi rongga abdomen).Dalam anatomi manusia, umbai cacing atau dalam bahasa Inggris, vermiform appendix (atau hanya appendix) adalah hujung buntu tabung yang menyambung dengan caecum.Umbai cacing terbentuk dari caecum pada tahap embrio. Dalam orang dewasa, Umbai cacing berukuran sekitar 10 cm tetapi bisa bervariasi dari 2 sampai 20 cm. Walaupun lokasi apendiks selalu tetap, lokasi ujung umbai cacing bisa berbeda bisa di retrocaecal atau di pinggang (pelvis) yang jelas tetap terletak di peritoneum.Banyak orang percaya umbai cacing tidak berguna dan organ vestigial (sisihan), sebagian yang lain percaya bahwa apendiks mempunyai fungsi dalam sistem limfatik.Operasi membuang umbai cacing dikenal sebagai appendektomi.

I. Rektum dan anusRektum (Bahasa Latin: regere, meluruskan, mengatur) adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB). Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi.Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk menunda BAB.Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar BAB), yang merupakan fungsi utama anus.

Gambar 5 : Anatomi Usus

J. PankreasPankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari).Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.

Gambar 6 : pankreas dan duodenum.

K. HatiHati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia dan memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan.Organ ini memainkan peran penting dalam metabolisme dan memiliki beberapa fungsi dalam tubuh termasuk penyimpanan glikogen, sintesis protein plasma, dan penetralan obat. Dia juga memproduksi bile, yang penting dalam pencernaan. Istilah medis yang bersangkutan dengan hati biasanya dimulai dalam hepat- atau hepatik dari kata Yunani untuk hati, hepar.Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah.Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.

Gambar 7 : HatiHati adalah organ yang terbesar di dalam badan manusia.L. Kandung empeduKandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ berbentuk buah pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan. Pada manusia, panjang kandung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu.Empedu memiliki 2 fungsi penting yaitu: Membantu pencernaan dan penyerapan lemak Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (Hb) yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.

2.2 Penyakit dan Gangguan Yang Sering Terjadi Pada Sistem Pencernaan

1. Gastritis, adalah suatu radang yang akut atau kronis pada lapisan mukosa dinding lambung. Radang yang akut dapat disebabkan oleh makanan yang kotor, dan radang yang kronis disebabkan oleh kelebihan asam dalam lambung.2. Diare, Diare (Inggris = diarrhea) adalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami rangsangan buang air besar yang terus-menerus dan tinja atau feses yang masih memiliki kandungan air berlebihan. Dapat ditimbulkan karena adanya iritasi pada selaput dinding kolon oleh bakteri disentri, diet yang jelek, zat-zat beracun, rasa gelisah, atau makanan yang dapat menimbulkan iritasi pada dinding usus.3. Tukak lambung, yaitu adanya luka pada lambung. Penyebab langsung tukak lambung adalah adanya kerusakan pada mukosa lambung atau usus halus akibat adanya asam lambung, yang normalnya ada di dalam lambung pada proporsi tertentu. Selain itu, infeksi bakteriHelicobacter pylorijuga berperan penting menyebabkan tukak lambung maupun duodenum.4. Sembelit, yang kronis bila defekasi terlambat, usus besar mengabsorpsi air secara berlebihan dari feses dan menyebabkan feses menjadi kering dan keras. Bila hal ini terjadi, pengeluaran feses menjadi sulit. Menahan buang air besar pada waktu-waktu yang normal dapat menyebabkan sembelit. Sembelit dapat juga disebabkan emosi seperti rasa gelisah, cemas, takut atau stress.5. Kanker lambung, yaitu gejala-gejala permulaan dari kanker lambung hampir sama dengan gejala-gejala yang disebabkan gangguan lain pada alat pencernaan, antara lain merasa panas, kehilangan nafsu makan, ketidaksanggupan mencerna (salah cerna) berlangsung terus menerus, sedikit rasa muak, rasa gembung dan rasa gelisah sesudah makan, dan kadang-kadang timbul rasa nyeri pada lambung.6. Radang usus buntu, bila usus buntu (umbai cacing) meradang, membengkak dan terisi oleh nanah. Kondisi ini disebut radang usus buntu atau apendistis.7. Hemaroid atau wasir, adalah pelebaran varises satu segmen atau lebih pembuluh darah vena hemoroidales pada poros usus dan anus yang disebabkan karena otot dan pembuluh darah sekitar anus kurang elastis sehingga cairan darah terhambat dan membesar. Gejala-gejala hemaroid meliputi rasa gatal-gatal, nyeri dan pendarahan.

2.3 Obat Sistem PencernaanObat Sistem Pencernaan adalah obat yang bekerja pada sistem gastrointestinal dan hepatobiliar sistem pencernaan yang berfungsi :menerima makananmemecah makanan menjadi zat-zat gizi (suatu proses yang disebut pencernaan)menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darahmembuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna dari tubuh

Obat Tukak Lambung1. AntasidaMerupakan zat pengikat asam (anti=lawan, acidus=asam) atau basa-basa lemah yang digunakan untuk mengikat secara kimiawi dan menetralkan asam lambung. Efeknya adalah peningkatan pH, mengakibatkan berkurangnya kerja proteolitis dari pepsin (optimal pada pH 2), diatas pH 4 aktivitas pepsin menjadi minimal. Dapat digunakan pada indigesti dan rasa terbakar, pada reflux oesophagitis ringan, dan pada gastritis. Obat jenis antasida dapat mengurangi rasa Nyeri di lambung dengan cepat.Garam-garam magnesium dan Na-bikarbonat menaikkan pH isi lambung 6-8, CaCO3 sampai pH 5-6 dan garam- garam aluminium hidroksida sampai maksimal pH 4-5.Antasida dengan aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida boleh diberikan selama kehamilan.Berdasarkan pengaruhnya terhadap keseimbangan asam basa dan elektrolit dalam tubuh, antasida digolongkan menjadi 2 :a. Antasida non sistemik = mempunyai kation yang membentuk senyawa-senyawa yang tidak larut dalam usus dan tidak di absorbsi sehingga tidak mempengaruhi keseimbangan asam basa dalam tubuh. Contoh : Ca karbonatb. Antasida sistemik : tidak membentuk kompleks yg tidak larut dan ion-ionnya dapat diserap usus halus sehingga dpt merubah keseimbangan asam basa dan elektrolit dlm tubuh. Contoh : Na-bikarbonat

Efek samping antasida : Alkalosis : retensi cairan dan gejala keracunan Mg dengan gejala depresi SSP (karna diserapnya Mg) Perubahan fungsional usus besar : dapat berupa konstipasi pada pemakaian Ca-karbonat Gangguan absorbsi/ekskresi obat-obat lain Milk alkali Syndrome : terjadi karena penggunaan antasid disertai dengan asupan kalsium yang banyak

2. Zat Penghambat Sekresi AsamDibagi menjadi 4 golongan menurut mekanisme kerjanya :a. H2-blockers , Obat-obat ini menempati reseptor histamin-H2 secara efektif disekitar permukaan sel-sel parietal, sehingga sekresi asam lambung dan pepsin berkurang.Contoh : simetidin, ranitidin, famotidin, dan roxatidinb. Penghambat Pompa-proton (PPP) , mengurangi sekresi asam (yang normal dan yang dibuat) dengan jalan menghambat enzim H+/K+ ATPase secara efektif dalam sel-sel parietal. Contoh : omeprazol, lansoprazol, pantoprazol, rabeprazol, dan esomeprazol.c. Antikolinergika, menghambat kegiatan muskarin dan asetilkolin, yang dalam saluran cerna berfek menekan sekresi getah lambung dan peristaltik. Contoh : pirenzepin dan fentonium.d. Analgon prostaglandin-E1, menghambat secara langsung sel-sel parietal dan juga melindungi mukosa dengan jalan stimulasi produksi mucus dan bikarbonat (sering ditambahkan pada terapi NSAIDs).

3. Zat Zat Pelindung UlcusMenutup tukak dengan sesuatu lapisan pelindung terhadap serangan asam pepsin. Contoh : sukralfat, Al-Hidroksida, dan bismut koloidal.

4. AntibiotikaDigunakan dalam kombinasi sebagai triple atau quadruple therapy untuk membasmi H.pylori. Contoh : amoksisilin, tetrasiklin, klaritromisin, metronidazol, dan tinidazol.

5. Obat Penguat MotilitasDinamakan prokinetika atau propulsiva dan berdaya antiemetik serta antagonis dopamin. Gerakan peristaltik lambung dan usus duabelasjari dihambat oleh neurotransmitter dopamin. Penggunaan antiemetika pada gangguan lambung adalah karena pengaruh memperkuat motilitas lambung yang diperkirakan terganggu. Dengan demikian pengaliran kembali empedu dan enzim-enzim pencernaan dari duodenum ke aliran lambung tercegahcontoh : metoklopramida, cisaprida

6. Obat penenangStres emosional membuat penyakit tukak lambung bertambah parah, sedangkan pada waktu serangan akut biasanya timbul kegelisahan dan kecemasan pada penderita. Guna mengatasi hal-hal tersebut, penderita seringkali diterapi dengan antasida disertai tambahan obat penenang.Contoh : alginate, succus dan dimethicon

AntispasmodikAntipasmodik merupakan golongan obat yang memiliki sifat sebagai relaksan otot polos. Termasuk dalam kelas ini ialah senyawa yang memiliki efek anti kolinelgik (lebih tepatnya anti muskarinik) dan antagonis reseptor-dopamin tertentu. Meskipun antipasmodik dapat mengurangi spasme usus , tetapi penggunaanya dalam dispepsia bukan tukak, sindrom usus irritable dan penyakit divertikular hanya bermanfaat sebagai penobatan tambahan. Manfaat klinik anti sekresi lambung obat anti muskarinik konvensional relatif kecil, karena dosisnya dibatasi oleh efek samping senyawa miip antropin.Selain itu, keberadaannya telah digantikan oleh obat-obat anti sekresi yang lebih kuat dan spesifik, yakni antagonis reseptor-H2 histamin dan anti muskarinik selektif piren zevin. Antipasmodik obat yang digunakan untuk mengatasi kejang pada saluran cerna yang mungkin disebabkan diare, gastritis, tukak peptik dan sebagainya.Beberapa contoh :Hyoscine (Obat ini beraksi pada sistem saraf otonom dan mencegah kejang otot), Clidinium (Kombinasi chlordiazepoxide dan clidinium bromide digunakan untuk mengobati lambung yang luka dan teriritasi. Obat ini membantu mengobati kram perut dan abdominal.) , Mebeverine , Papaverine, (golongan alkaloid opium yang diindikasikan untuk kolik kandungan empedu dan ginjal dimana dibutuhkan relaksasi pada otot polos, emboli perifer dan mesenterik.) , Timepidium , Pramiverine , Tiemonium.

Gastritis/maag1.Gastritis bakterialis akibat infeksi oleh Helicobacter pylori (bakteri yang tumbuh di dalam sel penghasil lendir di lapisan lambung). Obat yang diberikan mengandung bismuth atau antibiotik misalnya amoxicillin dan claritromycin) dan obat anti-tukak (omeprazole).2.Gastritis karena stres akut, merupakan jenis gastritis yang paling berat, yang disebabkan oleh penyakit berat atau trauma (cedera). Obat : jenis antasida (untuk menetralkan asam lambung) dan anti-ulkus yang kuat (untuk mengurangi atau menghentikan pembentukan asam lambung). Perdarahan hebat : menutup sumber perdarahan pada tindakan endoskopi.3.Gastritis erosif kronis bisa merupakan akibat dari: bahan iritan seperti obat-obatan, terutama aspirin dan obat anti peradangan non-steroid lainnya penyakit Crohn , alkoholik, dll diobati dengan jenis antasida dan antagonis reseptor H2 misal Cimetidin, Ranitidian4.Gastritis eosinofilik bisa terjadi sebagai akibat dari reaksi alergi terhadap infestasi cacing gelang. diberikan obat maag dengan jenis kortikosteroid atau dilakukan pembedahan.5.Gastritis sel plasma merupakan gastritis yang penyebabnya tidak diketahui.Obat : jenis anti ulkus yang menghalangi pelepasan asam lambung

AntidiareAnti diare adalah obat yg digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh bakteri, kuman, virus, cacing, atau keracunan makanan. Gejala diare adalah BAB berulang kali disertai banyaknya cairanyg keluar kadang-kadang dengan mulas dan berlendir atau berdarah.

Berdasarkan tinjauan patogenesik, dibedakan beberapa mekanisme penyebab diare sebagai berikut :1. Kurangnya absorpsi osmotik dari lumen usus (diare osmotik)2. Meningkatnya sekresi elektrolit dan air ke dalam lumen usus (diare sekretorik)3. Naiknya permeabilitas mukosa usus4. Terganggunya motilitas ususGolongan Obat Diare1. Kemoterapeutika untuk terapi kausal yaitu memberantas bakteri penyebab diare seperti antibiotika, sulfonamide, kinolon dan furazolidon. a. RacecordilAnti diare yang ideal harus bekerja cepat, tidak menyebabkan konstipasi, mempunyai indeks terapeutik yang tinggi, tidak mempunyai efek buruk terhadap sistem saraf pusat, dan yang tak kalah penting, tidak menyebabkan ketergantungan. Racecordil yang pertama kali dipasarkan di Perancis pada 1993 memenuhi semua syarat ideal tersebut.b. LoperamideLoperamide merupakan golongan opioid yang bekerja dengan cara memperlambat motilitas saluran cerna dengan mempengaruhi otot sirkuler dan longitudinal usus. Obat diare ini berikatan dengan reseptor opioid sehingga diduga efek konstipasinya diakibatkan oleh ikatan loperamid dengan reseptor tersebut. Efek samping yang sering dijumpai adalah kolik abdomen (luka di bagian perut), sedangkan toleransi terhadap efek konstipasi jarang sekali terjadi.c. NifuroxazideNifuroxazide adalah senyawa nitrofuran memiliki efek bakterisidal terhadap Escherichia coli, Shigella dysenteriae, Streptococcus, Staphylococcus dan Pseudomonas aeruginosa. Nifuroxazide bekerja lokal pada saluran pencernaan.Obat diare ini diindikasikan untuk dire akut, diare yang disebabkan oleh E. coli & Staphylococcus, kolopatis spesifik dan non spesifik, baik digunakan untuk anak-anak maupun dewasa.d. Dioctahedral smectiteDioctahedral smectite (DS), suatu aluminosilikat nonsistemik berstruktur filitik, secara in vitro telah terbukti dapat melindungi barrier mukosa usus dan menyerap toksin, bakteri, serta rotavirus. Smectite mengubah sifat fisik mukus lambung dan melawan mukolisis yang diakibatkan oleh bakteri. Zat ini juga dapat memulihkan integritas mukosa usus seperti yang terlihat dari normalisasi rasio laktulose-manitol urin pada anak dengan diare akut.

2. Obstipansia untuk terapi simtomatis (menghilangkan gejala) yang dapat menghentikan diare dengan beberapa cara: a. Zat penekan peristaltik, sehingga memberikan lebih banyak waktu untuk resorpsi air dan elektrolit oleh mukosa usus seperti derivat petidin (difenoksilatdan loperamida), antokolinergik (atropine, ekstrak belladonna).b. Adstringensia yang menciutkan selaput lendir usus, misalnya asam samak (tannin) dan tannalbumin, garam-garam bismuth dan alumunium.c. Adsorbensia, misalnya karbo adsorben yanga pada permukaannya dapat menyerap (adsorpsi) zat-zat beracun (toksin) yang dihasilkan oleh bakteri atau yang adakalanya berasal dari makanan (udang, ikan). Termasuk di sini adalah juga musilago zat-zat lendir yang menutupi selaput lendir usus dan luka-lukanya dengan suatu lapisan pelindung seperti kaolin, pektin (suatu karbohidrat yang terdapat antara lain sdalam buah apel) dan garam-garam bismuth serta alumunium.

Obat Untuk Mengatasi Sembelit (Pencahar) Sembelit (konstipasi) adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami kesulitan buang air besar atau jarang buang air besar. Jika konstipasi disebabkan oleh suatu penyakit, maka penyakitnya harus diobati. Pencegahan dan pengobatan terbaik untuk konstipasi adalah gabungan dari olah raga, makanan kaya serat. Sayur-sayuran, buah-buahan dan gandum merupakan sumber serat yang baik. Jika diperlukan, digunakan suatu obat pencahar yang umumnya diberikan dengan dosis efektif yang serendah-rendahnya untuk jangka waktu singkat.Berdasarkan mekanisme kerja, obat pencahar digolongkan menjadi 4 :

1. Pencahar pembentuk massa Bekerja dengan mengikat air dan ion dalam lumen kolon, pencahar ini mudah melarut dan mengembang didalam air membentuk massa gel emolien atau larutan kental yang mempertahankan tinja tetap lunak dan banyak. Contoh : metilselulose, Na. Karboksimetilselulose2. Pencahar kontakBekerja dengan merangsang mukosa dan otot polos sehingga meningkatkan peristaltik dan sekresi lendir usus. Contoh : minyak jarak, bisakodil3. Pencahar pelunak tinjaBekerja dengan menurunkan tegangan permukaan sehingga mempermudah pencampuran lemak pada tinja dengan air sehingga homogen dan mudah dikeluarkan. Contoh : dioktil natrium sulfosuksinat4. Pencahar pelumas Bekerja dengan melapisi dinding usus sehingga mempermudah pengeluaran tinja yang keras. Contoh : parafin cairEfek samping obat pencahar :Berikut adalah beberapa efek samping obat pencahar.1. KramMenggunakan obat pencahar stimulan bisa menyebabkan kram di perut dan saluran pencernaan bawah.Obat pencahar meringankan sembelit dengan merangsang kontraksi dinding perut sehingga feses bergerak lancar ke rektum untuk kemudian dibuang.Selama bekerja, obat pencahar berpotensi menyebabkan kram akibat perubahan keseimbangan cairan pada usus besar dan rektum.2. Anus terasa terbakarSupositoria gliserin dimasukkan ke dalam anus untuk meredakan sembelit ringan sampai sedang.Kontak harus terjadi antara supositoria dengan anus selama penyisipan.Menggunakan supositoria untuk mengobati sembelit berpotensi menyebabkan iritasi dan rasa terbakar pada anus (rektum).Iritasi bisa dikurangi dengan menggunakan pelumas sebelum memasukkan supositoria ke dalam anus.3. KembungPembengkakan perut, atau kembung umum terjadi selama penggunaan obat pencahar.Kembung terjadi ketika otot-otot saluran pencernaan berkontraksi untuk menambah massa feses. Kembung umumnya akan hilang setelah sembelit reda.4. Gas berlebihMengobati sembelit melalui penggunaan obat pencahar yang mengandung serat akan menyebabkan produksi gas berlebih dan menyebabkan sering buang gas (kentut).Gas diproduksi berlebih karena serat diserap ke dalam saluran pencernaan.Menambahkan terlalu banyak serat dalam waktu singkat dapat memperburuk sembelit pada orang dengan sindrom iritasi usus dan megakolon kongenital.5. Perdarahan anusMenggunakan obat pencahar dapat memicu perdarahan anus.Perdarahan anus antara lain disebabkan oleh diare yang terkait dengan penggunaan obat pencahar.Perdarahan juga bisa terjadi akibat iritasi pada lapisan dinding rektum saat pencahar bekerja melembutkan feses yang mengeras.Konsultasikan dengan dokter jika terjadi perdarahan rektum selama lebih dari tiga hari setelah penggunaan obat pencahar.6. Memburuknya sembelitMengobati sembelit dengan obat pencahar sebenarnya bisa menyebabkan konstipasi menjadi lebih buruk.Hal ini disebabkan toleransi tubuh akan terus meningkat dan menagih dosis pencahar yang lebih besar.Gunakan obat pencahar hanya setelah metode lain tidak membuahkan hasil.7. Menyebabkan ketergantunganPenggunaan obat pencahar dalam jangka panjang, misalnya untuk menurunkan berat badan, akan menimbulkan ketergantungan dan membuat seseorang tidak bisa buang air besar secara normal tanpa bantuan pencahar.Penggunaan obat pencahar untuk menurunkan berat badan akan menyebabkan otot-otot usus menjadi lemah dan tidak mampu berfungsi normal.

Obat Hemoroid/WasirHemoroid adalah pelebaran varises satu segmen atau lebih pembuluh darah vena hemoroidales pada poros usus dan anus yang disebabkan karena otot dan pembuluh darah sekitar anus kurang elastis sehingga cairan darah terhambat dan membesar.Obat-obat farmakologis hemoroid dapat dibagi atas empat macam :1. Obat yang memperbaiki defekasiTerdapat dua macam obat yaitu seplement serat (fiber suplement) dan pelicin tinja (stool softener). Suplement serat komersial yang banyak dipakai antara lain psylium atau isphaluga Husk (ex: vegeta, mulax, metamucil, mucofalk) yang berasal dari kulit biji plantago ovate yang dikeringkan dan digiling menjadi bubuk. Obat ini bekerja dengan cara membesarkan volume tinja dan meningkatkan peristaltik usus. Efek samping antara lain sering buang angin dan kembung. Obat kedua adalah laxant atau pencahar (ex: laxadine, dulcolax)2. Obat simptomatikBertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi keluhan rasa gatal, nyeri, atau kerusakan kulit di daerah anus. Jenis sediaan misalnya Anusol, Boraginol N/S dan Faktu. Sediaan yang mengandung kortikosteroid digunakan untuk mengurangi radang daerah hemoroid atau anus. Contoh: Ultraproct, Anusol HC, Scheriproct.3. Obat penghenti perdarahanPerdarahan menandakan adanya luka pada dinding anus atau pecahnya vena hemoroid yang dindingnya tipis. Psylium, citrus bioflavanoida yang berasal dari jeruk lemon dan paprika berfungsi memperbaiki permeabilitas dinding pembuluh darah.4. Obat penyembuh dan pencegah serangan5. Menggunakan Ardium 500 mg dan plasebo 3x2 tablet selama 4 hari, lalu 2x2 tablet selama 3 hari. Pengobatan ini dapat memberikan perbaikan terhadap gejala inflamasi, kongesti, edema, dan prolaps.

BAB IIIPENUTUP

3.1 KesimpulanObat sistem pencernaan adalah obat yang bekerja pada sistem gastrointestinal dan hepatobiliar. Sistem pencernaan berfungsi menerima makanan, memecah makanan menjadi zat-zat gizi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah, membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna dari tubuh. Jenis-jenis obat pencernaan dapat di klasifikasikan sebagai berikut : Antitukak, antispasmodik, antasida, antidiare, laksatif. Dari sekian obat yang disebutkan di atas, setiap obat memiliki efek dan fungsi yang berbeda sesuai dengan golongan obat tersebut.

Daftar Isihttp://www.doktermuslimah.com/2013/02/obat-sistem-saluran-cerna.htmlhttp://www.biologi-sel.com/2013/06/fungsi-lambung.htmlhttp://blogs.unpad.ac.id/haqsbageur/2010/03/26/anatomi-dan-fisiologi-sistem-pencernaan-manusia/http://www.slideshare.net/iscaa/10-penyakit-dan-gangguan-pada-sistem-pencernaanhttp://www.farmasi.asia/obat-tukak-lambung/http://hemoroiddic.com/

http://www.amazine.co/11431/tips-aman-obat-7-efek-samping-obat-pencahar/

12