Obat Kehamilan

30
OBAT YANG BERPENGARUH BURUK PADA KEHAMILAN Indah Fitri Damayanti, Apt Kuliah Integrasi Farmakologi Modul Reproduksi

Transcript of Obat Kehamilan

  • OBAT YANG BERPENGARUH BURUK PADA KEHAMILANIndah Fitri Damayanti, Apt Kuliah Integrasi FarmakologiModul Reproduksi

  • Tragedi Talidomide !!

  • KELOMPOK KHUSUS DALAM FARMAKOTERAPIMasa NeonatusAnak-anakLanjut UsiaWanita MenyusuiWanita Hamil !!!

  • Dua Pertimbangan Pengobatan pada KehamilanPenyesuaian DosisEfek Obat terhadap Janin

  • Efek Buruk Obat pada JaninEfek buruk obat pada janin : efek toksik, efek teratogenik & efek letalEfek toksik : efek yang menyebabkan gangguan fisiologis / biokimiawi janin, biasanya gejalanya muncul beberapa saat setelah kelahiranEfek Teratogenik : efek yang menyebabkan terjadinya malformasi anatomik pada pertumbuhan janinEfek letal : efek yang mengakibatkan kematian janin dalam kandungan

  • Pengaruh Obat sesuai Fase Pertumbuhan JaninFase ImplantasiFase Embrional / OrganogenesisFase Fetal

  • Fase ImplantasiFase umur kehamilan kurang dari 3 mingguEfek obat pada fase ini umumnya mengakibatkan matinya embrio atau justru tidak berpengaruh sama sekali

  • Fase Embrional / OrganogenesisUmur kehamilan 4-8 mingguFase deferensiasi pertumbuhan organ Efek pada janin umumnya berupa malformasi anatomik

  • Fase FetalUmur kehamilan trimester dua dan tigaFase maturasi & pertumbuhan lanjutEfek buruk tidak berupa malformasi anatomik, tetapi gangguan pertumbuhan dan fungsi fisiologik dan biokimiawi organ.

  • Klasifikasi Obat berdasar Efeknya terhadap JaninKategori A :Obat yang telah banyak digunakan pada wanita hamil tanpa disertai kenaikan frekuensi malformasi janin atau pengaruh buruk lainContoh : paracetamol, ampicillin, eritromisin, glikosida, isoniazid dll.Kategori B : Sama dengan kategori A, tetapi pengalaman penggunaan masih sangat terbatasContoh : simetidin, dipiridamol, spektinomisin

  • Klasifikasi Obat berdasar Efeknya terhadap Janin (2)Kategori C :Memberikan efek buruk tanpa disertai malformasi janinBersifat reversibelContoh : rifampisin, aspirin, fenotiazin, analgesik narkotik Kategori D :Obat yang berbukti meningkatkan malformasi pada janinBersifat irreversibelContoh : fenitoin, fenobarbital, kinin, steroid anabolik

  • Klasifikasi Obat berdasar Efeknya terhadap Janin (3)Kategori X :Obat yang mempunyai risiko tinggi terjadinya pengaruh burukBersifat irreversibelMerupakan kontraindikasi mutlakContoh : dietilstilbestrol, isotretionin

  • Kenapa obat yang diberikan secara sistemik pada Ibu hamil memberikan pengaruh terhadap janin ???

    Jawabannya :Sebab sebagian besar obat bisa melintasi plasenta menuju Janin.

  • Faktor yg Mempengaruhi Masuknya Obat ke Plasenta & Efek pada JaninSifat fisiko-kimiawi obat (kelarutan dlm lemak,polaritas & ukuran partikel)Kecepatan obat melintasi plasenta & mencapai sirkulasi janinLamanya pemaparan terhadap obatDistribusi obat ke jaringan2 yang berbeda pada janinPeriode perkembangan janin saat obat diberikanEfek obat jika diberikan dalam bentuk kombinasi

  • Perubahan Farmakokinetik Obat pada Masa KehamilanPerubahan proses AbsorbsiPerubahan proses DistribusiPerubahan proses MetabolismePerubahan proses Ekskresi

  • Absorbsi (1)Pada umumnya, faktor yang mempengaruhi absorbsi per oral adalah :FisiologikpH lambung, obat golongan asam lemah akan mudah diserap dilambung karena pH lambung rendah (misal aspirin, diabsorbsi sempurna di lambung sebab aspirin adalah asam lemah, sehingga banyak dalam bentuk utuh, tidak terionisasi pada lingkungan lambung yang pH nya rendah; keadaan sebaliknya terjadi untuk phenobarbital, yang bersifat basa lemah)Kecepatan pengosongan lambung, gerakan peristalik yang meningkat, mengurangi lamanya keberadaan obat dilambung absorbsi menurun (misal pada diare dan minum obat yang mempengaruhi motilitas usus ; metoklopropamid dan pemblokir reseptor muskarinik)

  • Fisikokimiawi obatP Ka. Obat , obat dg P Ka tinggi (asam lemah) lebih mudah diserap dilambung (asam)Kelarutan dalam lemak makin tinggi kelarutan makin mudah diabsorbsiUkuran partikel obat makin kecil makin mudah (penisiliin dalam bentuk garam akan mudah diserap dibanding dalam bentuk asam)

  • Absorbsi (2)Pada awal kehamilan terjadi penurunan sekresi asam lambung hingga 30-40 %, sehingga pH meningkat, konsekwensinya :Obat yg bersifat asam lemah absorbsinya menurun (aspirin)Obat basa lemah absorbsinya meningkat (penobarbital)Pada fase lanjut, motilitas gastrointestinal menurun, akibatnya :Obat yang sukar larut, absorbsinya meningkat (Digoksin)

  • Distribusi (1)Secara umum faktor yang mempengaruhi distribusi adalah :Sifat fisikokimiawi obatKelarutan dalam lemak kelarutan lemak tinggi, distribusi meningkatPolaritas makin polar makin sukar terdistribusiIkatan proteinProtein plasma semakin banyak terikat protein plasma semakin sukar terdistribusi

  • Distribusi (2)Pada kehamilan, volume plasma & cairan ekstrasel meningkat, akibatnya obat dg vol distribusi kecil kadarnya semakin rendah dalam darah (ampisillin)Penurunan albumin serum, akibatnya obat asam lemah fraksi bebasnya meningkat sebab obat asam lemah berikatan dengan albumin, sebaliknya obat basa lemah meningkat fraksi bebasnya karena glikoprotein meningkat (diazepam, fenitoin dll)

  • MetabolismePada kehamilan, aktivitas mixed function oxidase meningkat obat yang mengalami metabolisme dg cara oksidasi meningkat (fenitoin, penobarbital & karbamazepin) perlu penyesuaian dosis

  • EkskresiPada akhir kehamilan, terjadi peningkatan aliran darah ginjal sampai 2 kali lipat ekskresi obat yang lewat ginjal meningkat perlu penyesuaian dosis

  • Pemakaian Obat pada Kehamilan yang harus diperhatikan :

    AntibiotikAnalgesik AntipiretikAntihipertensidll

  • Antibiotik (1)Golongan Penisilin :Obat yang relatif paling amanMudah menembus plasenta & mencapai kadar terapetikPerlu penyesuaian dosis, sebab kadar dalam plasma turun akibat meningkatnya valume plasma & cairan tubuh.Golongan Sefalosporin :Relatif amanKadar sefalosporin meningkat pada beberapa jam setelah pemberian, tetapi tidak terakumulasi pada pemberian berulangDiduga bisa menimbulkan anemia hemolitik, tetapi hal ini belum terbukti

  • Antibiotik (2)Tetrasiklin :Pada trimester pertama, bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan tulang, tetapi bersifat reversibelPada trimester dua & tiga, mengakibatkan perubahan warna gigi yang menetap & hipoplasia enamelKarena efeknya, sebaiknya penggunaan tetrasiklin dihindari

  • Antibiotik (3)Aminoglikosida :Termasuk Kategori D (meningkatkan kejadian malformasi dan kerusakan yang irreversibel)Menimbulkan kerusakan ginjal tingkat selulerKerusakan safar kranial VIII pada janinSangat tidak dianjurkanKloramfenikol :Termasuk kategori C (menyebabkan pengaruh buruk tanpa adanya malformasi)Menyebabkan grey baby syndromePemberian pada kehamilan sejauh mungkin dihindari

  • Antibiotik (4)Sulfonamid :Mampu melintasi plasenta dan masuk dalam sirkulasi janinSulfonamid mampu menggeser bilirubin dari ikatan protein plasma, sehingga fraksi bebasnya meningkat kern-ikterus pada bayi baru lahirPemakaian harus dihindari, terutama pada masa akhir kehamilanEritromisin :Kadar dalam janin sangat rendah, kira-kira 1-2 % kadar dalam serum Ibu.Pemakaian relatif aman

  • Analgesik AntipiretikParacetamal :Obat yang relatif paling aman untuk kehamilanKemungkinan akan timbul hepatotoksik pada janin jika pemberian dosis melebihi dosis lazimAntalgin :Kemungkinan bisa menimbulkan agranulositosisJika ada pilihan lain yang lebih aman, sebaiknya pemberian antalgin dihindari

  • Antihipertensi (1)Obat antihipertensi yang relatif aman :Golongan Beta Bloker : atenolol, oksprenololGolongan simpatolitik sentral : metildopa, klonidinVasodilator : diazoksid, hidralazin

  • Antihipertensi (2)Obat yang tidak dianjurkan :Antagonis Kalsium : verapamil, diltiazem, nifedipine menyebabkan hipoksia fetalDiuretik : furosemid, HCT, Spironolakton menyebabkan volume plasma berkurang & perfusi utero plasenta berkurangReserpin menyebabkan hilangnya termoregulasiPenyekat neuroadrenergik : guanetidin, debrisokuin menyebabkan penurunan perfusi uteroplasentalACE Inhibitor : kaptopril, enalapril meningkatkan angka mortalitas janin.