OBAT ANTIKONVULSI 2010
description
Transcript of OBAT ANTIKONVULSI 2010
OBAT ANTIKONVULSI
Wening Sari, Dr., M.Kes
Pendahuluan
Epilepsi lepasnya aktivitas elektrik yang berlebihan dan periodik dari neuron serebrum Kesadaran <<, gerakan involunter Fenomena sensorik abnormal Aktifitas otonom meningkat Gangguan psikis
Penggunaan medikasi antiepileptik→ 75% pasien epilepsi bebas kejang
Identifikasi tipe epilepsi penting pemilihan obat antiepileptik yg sesuai
Mekanisme Bangkitan Epilepsi Bangkitan umum primer
Cetusan listrik fokal korteks melewati ambang batas inhibisi neuron disekitarnya menyebar gejala tergantung bagian otak yg tereksitasi
Bangkitan parsial Fase inisiasi letupan potensial aksi frekuensi tinggi,
melibatkan kanal Ca++ , Na+, & hiperpolarisasi yg dimediasi reseptor GABA / kanal K+
Fase propagasi Normal depolarisasi dihambat hiperpolarisasi neuron
inhibisi disekitarnya Fase propagasi
K+ intrasel ↑ (depolarisasi neuron di sekitarnya) Akumulasi Ca++ pd ujung pre sinap pelepasan neurotransmiter
↑ induksi reseptor eksitasi N-metil D-aspartat (NMDA) inhibisi (-)
Obat-obat antiepilepsi membatasi penyebaran kejang Peningkatan inhibisi GABA
Langsung pd kompleks GABA & komplek Cl- Benzodiazepin, barbiturat
Hambat degradasi GABA dgn mempengaruhi uptake & metabolisme GABA Tiagabin, vigabatrin, gabapentin, asam valproat
Penurunan eksitasi glutamat Blok reseptor NMDA lamotrigin Blok reseptor AMPA fenobarbotal, topiramat
Inhibisi kanal Na+ pd membran sel axon Fenitoin & karbamazepin dosis terapi Fenobarbital & asam valproat dosis tinggi Lamotrigin, topiramat, zonisamid
Inhibisi kanal Ca2+ pd neuron talamus Etosuksimid, asam valproat, clonazepam
Mekanisme aksi antikonvulsan
Obat yang digunakan pada kejang umum (tonik-klonik) dan parsialKarbamazepinValproatFenitoinLamotriginVigabatrinFenobarbitalGabapentintopiramat
Obat yg digunakan pd serangan absent
EtosuksimidValproat
Obat I.V. yg digunakan pd status epileptikus
LorazepamDiazepamFenitoinPropofolThiopental
Glu + GAD
GABA
GABA
GABA
Semialdehid suksinat
Na+
glu
Ca2+
Kanal Ca2+ tipe T
Gelombang Ca2+ ambang rendah (neuron thalamus)
Reseptor Glu
GluBDZ site
BARB site
Reseptor GABAA
Cl-
Cl-+
+
fokus
Seizure spread
?
?
Jenis Obat
Golongan hidatoin Fenitoin (difenilhidatoin), mefenitoin, etotoin
Golongan barbiturat Fenobarbital, primidon
Golongan suksinimid Etosuksimid, metsuksimid, fensuksimid
Karbamazepin Golongan benzodiazepin
Diazepam, klonazepam, nitrazepam Asam valproat Antiepilepsi lain
Asetazolamid, vigabatrin, lamotrigin, gabapentin,
Fenitoin (1) Semula: terapi primer utk bangkitan parsial
tergeser asam valproat Tdk menyebabkan depresi SSP Dosis toksik eksitasi Dosis letal rigiditas deserebrasi Menghambat penjalaran rangsang dr fokus ke
bagian lain Stabilisasi membran sel neuronal & sel yg mudah
terpacu Menurunkan aliran Na+, pemasukan ion Ca++ saat
depolarisasi <<, menunda aktivasi aliran K+
Fenitoin (2)
Absorbsi : oral lambat, kadar puncak 3-12 jam, kadar efektif plasma tercapai dlm waktu 24 jam
IM : mengendap di tempat suntikan 90% terikat albumin plasma Metabolisme di hati jenuh pd dosis terapi
peningkatan dosis dpt sebabkan intoksikasi perlu pemantauan
Pemakaian pertama kali efek terapi tdk segera terlihat tenggang waktu Jika pasien sebelumnya mendapat obat antiepilepsi
lain (fenobarbital) obat dihentikan secara bertahap cegah bangkitan status epileptikus
Fenitoin (3)
Interaksi obat Metabolisme dihambat oleh kloramfenikol, disulfiram,
INH, simetidin, dikumarol Metabolisme meningkat oleh teofilin, karbamazepin,
fenobarbital ES
Sedasi, hipotensi, diskinesia, Nistagmus →terdeteksi bila kadar serum> 20 μg/ml Penumpulan kemampuan kognitif pd dosis tinggi Jangka panjang→hirsutism, kekasaran kulit wajah, &
hiperplasia ginggiva→pertimbangkan pemberian pd anak dosis tinggi kolaps KV
Teratogenik sindrom fetal-hidatoin : bibir sumbing, penyakit jantung kongenital, pertumbuhan lambat, retardasi mental
Fenobarbital
Membatasi penjalaran aktivitas bangkitan & menaikkan ambang rangsang
Dosis antikonvulsi di bawah dosis hipnotik Kadar plasma optimal 10-40μg kendalikan
epilepsi Kadar >40μg gejala toksik Penghentian pengobatan harus bertahap
cegah bangkitan & status epileptikus Untuk bangkitan umum & parsial Fenobarbital menginduksi enzim mikrosom hati
potensi interaksi obat ES sedasi dapat diatasi dgn pemberian stimulan
sentral tanpa mengurangi efek konvulsi
Karbamazepin
Menaikkan nilai ambang serangan & menghilangkan muatan listrik otak fokal
Efektif utk bangkitan parsial komplek & tonik klonik Perbaikan psikis perbaikan kewaspadaan & mood
digunakan jg utk mania-bipolar ES: pusing, vertigo, ataksia, diplopia, SSJ Intoksikasi akut: stupor, koma, kejang, depresi napas Terapi jangka panjang retensi air Interaksi obat:
Metabolisme meningkat oleh Fenobarbital & fenitoin Metabolisme dihambat oleh eritromisin
Etosuksimid
Hambat kanal Ca++ sel T neuron talamus Paling selektif utk bangkitan lena Dosis tunggal kadar puncak 1-7 jam,
distribusi merata kadar CSS = kadar plasma ES: mual, ruam kulit, sakit kepala, kantuk ES berat: agranulositosis & pansitopenia
dosis awal rendah dinaikkan scr bertahap
Benzodiazepin (1)
Selain sbg antiansietas jg berefek antikonvulsi meningkatkan inhibisi GABA langsung pd kompleks GABA & kanal Cl -
Diazepam, Klonazepam, nitrazepam Diazepam
Pilihan pertama utk memutus kejang (epilepsi, kejang demam), Diazepam IV status epileptikus
Efektif jg utk bangkitan parsial sederhana & bangkitan lena
Dewasa: 0,2mg/KgBB diberikan IV scr lambat 5mg/menit, dosis maksimal 20-30mg
Anak-anak: 0,15-0,3mg/KgBB selama 2 menit, dosis maksimal 5-10mg
Bayi – 11 tahun 0,5-1mg/kgBB per rektal (dewasa & anak > besar kadar puncak lambat & kadar plasma rendah per rektal tdk dpt mengatasi kejang akut
ES berat IV : obstruksi pernapasan oleh lidah, depresi pernapasan, hipotensi, henti jantung
Benzodiazepin (2)
Klonazepam Efektif utk bangkitan mioklonik, akinetik, spasme
infantil & terapi tambahan semua tipe kejang ES; kantuk, ataksia, gangguan kepribadian Toleransi setelah 1-6 bulan efek hilang
Nitrazepam Untuk spasme infantil & bangkitan mioklonik Dapat mencetuskan tonik-klonik & memperberat
bangkitan lena perlu tambahan antikonvulsi lain ES: hipersekresi lendir, letargi, ataksia
Asam Valproat
Efektif terhadap epilepsi umum Absorbsi cepat,dihambat adanya makanan,
kadar max 1-3 jam, T ½ 8-10 jam ES: gangguan GIT, kantuk, ataksia, tremor,
peningkatan enzim2 hati, dilaporkan nekrosis hati
Interaksi obat Hambat metab fenobarbital kdr fenobarbital ↑
40% stupor, koma Kombinasi dg klonazepam dihubungkan dg
timbulnya status epileptikus pada bangkitan lena
Vigabatrin
Inhibitor GABA amino-transferase efek GABA meningkat
Absorbsi cepat 1-3 jam, T ½ 6-8 jam ES; pusing, pertambahan berat badan,
agitasi, psikosis, gangguan penglihatan Bersifat toksik dibatasi utk spasme
infantil dan bangkitan parsial yg refrakter thdp pengobatan lain
Lamotrigin
Termasuk gol feniltriazin & inhibitor dihidrofolat reduktase
Inaktivasi kanal Na+, Ca++ dan mencegah pelepasan neurotransmiter glutamat dan aspartat
Monoterapi : bangkitan parsial, terapi tambahan: bangkitan lena & mioklonik
ES: kulit kemerahan, pusing, diplopia, somnolen Anak-anak: dermatitis yg mengancam jiwa tdk
dianjurkan anak <12 th Teratogenik Interaksi obat :
Asam valproat meningkatkan T ½ lamotrigin dosis hrs diturunkan
Lamotrigin meningkatkan dosis karbamazepin
Gabapentin
Analog GABA, berperan dalam metabolisme GABA
T ½ 5-8 jam, tdk menginduksi enzim hati, tdk terikat protein plasma
Terapi tambahan utk kejang parsial & kejang umum tonik klonik
Tidak dianjurkan utk anak < 12 th Pasien dg gangguan fungsi ginjal
dosis disesuaikan
Pemilihan Obat
Tugas baca…!!