OA - Semifix

download OA - Semifix

of 26

description

kjljl

Transcript of OA - Semifix

LAPORAN KASUS:Judul :KELOMPOK 5

1. Aqsha Tiara Viazelda03020080352. Lystiana03020081453. Martha Rianita Odjan03020091454. Akbar Fadheli03020100155. Amelia Shadrina03020100256. Bernadina Yunika Dwi03020100557. Atikasjah Riza Wibawa03020100758. Benanto03020100859. Cokorda Putra Wira Jaya030201009510. Dietha Kusumaningrum030201010511. Fadhila Sekarpriharsani0302010113

UNIVERSITAS TRISAKTIJAKARTA19 OKTOBER 2011

BAB IDAFTAR ISI

I. Daftar Isi2II. Pendahuluan3Studi Kasus4III. Pembahasan6IV. Tinjauan Pustaka10V. Kesimpulan23VI. Daftar Pustaka24

BAB IIPENDAHULUANPendahuluan

Studi Kasus_________________________________ kasus diskusi yg awal diisi ya baaawNama: Ny. MinahUsia: 67 tahunPekerjaan: Pensiunan PNS Golongan 1Perkawinan: Janda, 4 anak, 8 cucuAlamat: Jl. Pala, Jakarta Selatan

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien mengeluh nyeri dirasakan sejak 6 bulan terakhir. Keluhan nyeri meningkat jika berjalan lama, atau saat berubah posisi dari duduk ke berdiri. Nyeri berkurang saat istirahat berbaring. Jika tidak sanggup menahan nyeri, penderita minum obat anti nyeri yang dijual bebas di warung. Sejak 7 hari yang lalu, lutut kanan mulai membengkak dan kemerahan. Penderita mengaku menerima pesanan catering untuk 100 orang 7 hari yang lalu, sehingga banyak berdiri dan berjalan. Pasien juga mengeluh kaku lutut pada pagi hari seama 10 menit saat bangun tidur, setelah itu rasa kaku berangsur berkurang setelah aktivitas. Pasien mengaku berat badan meningkat 10 kg selama 3 bulan terakhir.

Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien menyangkal adanya riwayat : jatuh , bengkak sendi, demam lama, kencing manis, darah tinggi, dan penyakit jantung.

Riwayat Sosial-EkonomiPasien adalah pensiunan tenaga Administrasi di SMA Negri, tinggal bersama anak pertama yang memiliki 2 orang anak. Pasien tinggal di lantai dasar. Rumah yang ditempati memiliki kloset jongkok. Pasien memiliki Asuransi Kesehatan Pegawai Negri Sipil.

Status generalis

Kesadaran compos mentis, tampak kesakitan saat berjalan sehingga agak pincang (antalgic gait), tidak tampak pucat.T : 130/80 mmHg, N : 90x/mnt, t : 36 C, RR : 20x/mntBB 75 kg, TB 150 cm

Status lokalis lututLook : Kedua lutut membesar, tampak deformitas valgus pad kedua lutut, pada lutut kanan tampak kemerahan dan oedem.Feel: Didapatkan nyeri tekan pada lutut kanan, saat dilakukan pengukuran didapatkan diameter lutut kanan 42 cm, sedangkan lutut kiri 40 cm. pada pemeriksaan ballotemen ditemukan adanya efusi pada sendi lutut kanan. Pemeriksaan uji valgus dan varus didapatkan kesan sendi lutut tidak stabil terutama pada pemeriksaan uji varus.Move: Lingkup gerak sendi aktif ke dua lutut normal, tetapi terdapat suara krepitasi saat digerakkan, kekuatan otot normal.

Dari gambaran radiology didapatkan hasil sebagai berikut

Dari Aspirasi cairan sendi didapatkan ; Makroskopis: Jernih, kekuningan, viscositas kental Mikroskopis: leukosit 65 tahun diketahui mempunyai penyakit OA. Wanita Postmenopause mempunyai resiko yang sangat tinggi. OA dapat terjadi pada dewasa muda akibat dari hasil dari trauma yg berulang-ulang pada sendi. Obersitas mempunyai korelasi dengan OA hal ini disebabkan oleh berat badan yg berlebih sehingga memperberat terutama sendi lutut ( articulatio genu ).

Etiologi / Faktor predisposisi

UmurKarena jumlah penderita OA bertambah dengan meningkatnya usia, maka sering dianggap sebagai proses penuaan (aging). Dari penyelidikan pada jaringan iga dan laring ternyata perubahan fisis dan biokimiawi yang terjadi dengan sejalannya umur dengan penurunan jumlah kolagen dan kadar air, dan diendapkanya pigmen yang berwarna kekuningan.

Pengausan (wear and tear)Pemakaian sendi yang berlebihan untuk jangka waktu yang lama secara teoritis dapat merusak tulang rawan pada sendi melalui 2 mekanisme yaitu pengikisian dan proses degenarasi .

ObesitasObesitas akan menambah beban pada sendi penopang berat badan selain itu nyeri/cacat yg disebabkan OA mengakibatkan penderita tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari (disability) dan ini justru menambah kegemukan. Pada articulatio penderita obesitas akan timbul genu varum ( bow leg) figur. TraumaPemain sepakbola dengan ruptur meniskus articulatio genu cenderung menderita OA. Sama halnya yg terjadi pada konduktor orkes simfoni dengan ruptur rotatorcuff. Secara teoritis OA pada atlet lebih besar. Namun tidak demikian halnya. Batas dimana suatu stress atau kegiatan fisik yang menguntungkan tidak diketahui. Dengan olahraga teratur memperkuat struktur ligamen, tulang rawan, tulang dan sendi lainya dengan catatan tidak menimbulkan trauman yang merusaj intergritas struktural maupun biomekanika.

KeturunanHerberdens node, merupakan bentuk manifestasi klinis OA, dan biasanya ditemukan pada pria yang kedua orang tuanya menderita OA. Sedangkan pada wanita hanya salah satu orangtua mereka yang terkena.

Akibat penyakit arthritis yang lainOsteoarthritis dapat timbul sebagai akibat berbagai penyakit sendi yang lainya sperti artritis reumatoid, septic artritis atau infeksi kronis seperti TB sendi. Joint MalalignmentPada penderita akromegali karena pengaruh hormon pertumbuhan, maka kartilago sendi menebal dan ini menyebabkna sendi menjadi tidak stabil sehingga mempercepat proses degenerasi.

Penyakit EndokrinPada hipotiroidisme terjadi produksi air dan garam-garam proteoglikan yg berlebihan pada seluruh jaringan penyokong sehingga merusak sifat fisik kartilago sendi, ligamen, tendo, sinovial dan kulit, pada DMm glukosan akan meyebabkan produksi proteoglikan menurun. Semua hal ini menyebabkan OA.

Deposit pada kartilago sendiPenyakit wilson dan kristal monosodium urat dalam kartilago sendi.

Patogenesis dan PatologiAnatomi

Pars anterior : M. Quadriceps femoris, ACL (anterior cruciatum ligamentum), tendon patella Pars Posterior: Pars Medial: Pars Lateral:

Terdapat 2 macam sendi yang oerlu diketahui yaitu Sendi Sinovial terdiri dari Ruang sendi normal hanyalah ruang potensial dan berisi cairan sinovial sebagai lubrikan Rawan sendi, tanpa persarafan dan avaskuler. Nutrisi diperoleh dari cairan sinovial. Simpai sendi, untuk mengikat ujung 2 tulang dan terdapat saraf untuk rasa nyeri Membarana sinovial, merupakan lapisan dalam simpai sendi yg melapisi struktur intra-artikulaer. Didalamnya terdapat pembuluh darah. Sendi kartilago Disini tidak terdapat sinovia dan hampir tidak ada ruang sendi. Kapsula sendi merupakan jaringan yg sangat kuat sendi ini biasanya terletak di sentral sulit diraba. Contoh sendi sakroiliaka dan sendi antar korpus vertebra.

Kartilago sendi normal Kartilago melapisi ujung-ujung tulang mempunyai fungsi ganda yaitu melindungi ujung tulang agar tidak aus dan memunkinkan pergerakan sendi menjadi mulus. Agar kartilago sendi dapat berfungsi dengan baik maka diperlukan matriks. Yaitu :1. Proteoglikan Bersifat sangat hidrofilik Menganding 70-80% airhal inilah yang menyebabkan tahan terhadap tekanan2. Kolagen Komponen meliputi 50% berat kering kartilago sendi Bersifat hidrofobik Sangat tahan dengan tarikan.

Kartilago sendi osteoarthritisAda 4 tahap kerusakan kartilago sendi yang saling menutupi yaitu1. Tahap awalTerjadi penurunan kadar proteoglikan sedangkan kolagen masih normal. Meskipun kadar kolagen normal justru sintesis kartilago . Hal ini merupakan usaha memperbaiki diri (self repair). Tetapi kartilago juga mengeluarkan enzim yang melisiskan matrix. Hal ini membuktikan bahwa kartilago menjaga keseimbangn antara aktivitas produksi dengan aktivitas destruksi. Produksi destruksi . Sehingga timbul retakan kemudian celah

2. Tahap keduaCelah semakin dalam, tetapi belum sampai ke perbatasana daerah subkondral. Jumlah kondrosit mulai menurun begitu juga kadar kolagen.3. Tahap ketigaCelah tadi semakin dalam sampai daerah subkondral. Kista dapat menjadi besar dan pecah sehingga permukaanya menjadi tidak teratur.

4. Tahap keempatSerpihan rawan sendi akan difagosit sel-sel membran sinovia disinilah terjadi reaksi radang. Sementara itu kondrosit mati proteoglikan dan kolagen tidak diproduksi lagi.

OsteofitTerbentuknya osteofit menurut teori ada 3 yaitu :1. Osteofit terjadi sebagai akibat proliferasi pembuluh darah pada tempat dimana kartilago berdegenerasi.2. Osteofit tumbuh karena kongesti vena yg disebabkan perubahan sinusoid sum-sum yg tertekan oleh kista subkondral.3. Osteofit mulai tumbuh karena rangsangan serpihan yang menimbulkan sinovitis. Hal ini menumbuhkan osteofit pada tepi sendi atau tempat perlekatan tendon/ligamen dengan tulang.KlasifikasiTerdapat 3 pembagian mnurut der korst yaitu :1. OA primer.Paling sering pada lansia akibat hasil wear and tear.

2. OA sekunderOA pada sendi yang sebelumnya sudah didahului oleh kerusakan atau kelaianan misalnya displasia sendi.

3. OA simtomatikOA yg terjadi pada penyakit metabolik. Seperti penyakit wilson, hemokromatosii dsb.

Manifestasi KlinisSecara klinis OA dibagi menjadi 3 yaitu 1. Sub klinis. Pada tingkatan ini belum ada keluhan atau tanda klinislainya. Kelaianan baru terbatas pada tingkat seluler.2. OA manifes. Pada tingkat ini biasanya penderita datang ke dokter. Proses degenerasi sendi bertambah luas disertai peradangan.3. OA dekompresi. Kartilago sendi sudah rusak sama sekali, mungkin terjadi deformitas dan kontraktur. Tahap ini diperlukan tindakan bedah

Nyeri sendiMerupakan keluhan OA yg paling utama dan pada kebanykan penyakit sendi lainya. Dibedakan asal nyeri tsb : PeradanganNyeri berasal dari peradangan biasanya bertambah pada pagi hari atau setelah istirahat beberapa saat dan berkurang saat istirahat

MekanikNyeri akan dirasakan apabila melakukan aktivitas yg lama dan akan berkurang pada waktu istirahat. Nyeri biasanya terlokalisir hanya pada sendi yg terkena tetapi dapat juga menjalar.

Kaku sendiMerupakan keluhan pada hampir semua penyakit sendi dan OA. Biasanya berlangsugn selama 15-30 menit. Dan terutama terdapat morning stiffness

Pembengkakan sendiMerupakan reaksi peradangan karena akumulasi cairan di ruangan sendi.

DeformitasDisebabkan oleh destruksi lokal rawan sendi.

FunctiolaesaTimbul karena ketidakserasian antar tulang pembentuk sendi . adanya kontraktur, nyeri dan bengkak merupakan penyebab gangguan fungsi.

Pemeriksaan LaboratoriumClassification of synovial fluid in an adult knee joint

NormalNoninflammatoryInflammatorySepticHemorrhagic

Volume (ml)3.5>3.5>3.5>3.5

ViscosityHighHighLowMixedLow

ClarityClearClearCloudyOpaqueMixed

ColorColorless/strawStraw/yellowYellowMixedRed

WBC/mm3100,000Same as blood

Polys (%)75Same as blood

Gram stainNegativeNegativeNegativeOften positiveNegative

Pemeriksaan radiologi

Biasanya pemeriksaan dilakukan dalam 2 bidang yaitu antero-posterior dengan lateral.

Kriteria radiologi OA adalah :1. Osteofit pada tepi sendi atau tempat melkatnya ligamen2. Adanya periarticular ossicle terutama DIP dan PIP3. Penyempitan celah sendi disertai sklerosis jaringan tulang subkondreal4. Adanya kista dengan dinding yang sklerotik pada daerah subkondreal.5. Perubahan bentuk tulang

Diangnosis

Diagnosis ditegakkan berdasarkan pada anamnesis, pemeriksaan fisik radiologis dan bila perlu pemeriksaan lab tertentu

Diagnosis banding

Diagnosis banding terutaman dengan penyakit sendi yang sering dijumpai dalam praktek sehari hari yaitu gout artritis dan reumatoid artritis.Pentalaksanaan

Tujuan pengobatan : Menghilangkan rasa sakit Memperkecil disability Memperbaiki fungsi sendi menghambat progresivitasSecara garis besar pengobatan OA adalah sbb :1. Meyakinkan penderita bahwa penyakit tidak progresiv. Karena penderita takut akan menjadi cacat.2. Istirahat terhadap sendi yang terkena. Nyeri sendi akan berkurang dengan istirahat.3. Koreksi semua faktor2 yg menimbulkan stress berlebihan thd sendi yaitu :i. Kegemukan / obesitasii. Sikapiii. Genu valgum / varumiv. Kursi yg terlalu pendekv. Duduk berjam jam menonton tv4. Diet5. Fisioterapi, terutama pemanadan dan latihan yang adekuat6. Alat bantu misalnya traksi dan pemakain knee support atau tongkat7. Medikamentosai. Pemberian obat NSAID dan analgetika. Pemberian NSAID untuk penderita yg alergi thd salisilat.PrognosisOA biasanya progresif, dan akan mengakibatkan permanent disability.

BAB VKESIMPULAN

BAB VIDAFTAR PUSTAKA

1. Hansen M.patophysiology foundations of disease and clinical intervention.Philadelphia:W.B saunders;1998;1004-10062.

26