o Harapan pad a' Mendiknas - - '-...

2
.- o Sabtu 12 13 27 28 OSep OOkt REPUBLIKA Harapanpada' MendiknasBa-ru _=:L.O. _ _ - - ""'"- -' ; ; -=-- -_ Sehari sesudah pelantikan, . sebelumnya memiliki program man tan rektor Institut Teknologi'. Bantuan Operasional Sekolah Surabaya (ITS) itu menyebutkan ,(BOS) yang menutupi biaya program 100 hari kerjanya akan 'operasiona~ dasar penyeleng- mencakup empat pilar. "Mulai garaan pendi<dikan. November 2009 hingga Januari "Untuk menjadi sekolah yang 2010 sedikitnya ada empat pilar berkualitas pasti mahal, namun utama yang akan saya soroti, diupayakan pembiayaannya ter- yakni masalah kondisi fisik jangkau," tutur dia. Namun ia sekolah, biaya pendidik~n yang belum merin~i lebih jauh menge- terjangkau, kualitas pendidikan, nai program seperti apa yang dan pilar keempat pendidikan akan diluncurkan. bisa menjamin siswa mampu mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya," katanya. Sedangkan untuk program kerja 2010, M Nuh menam- bahkan semua sudah masuk dalam APBN 2010, sehiIJgga ia tinggal melanjutkan apa yang !;i~dah diprogramkan sebelum- a. Dengan demikian, jika ada kebijakan baru yang bisa meng- ubah anggaran Depdiknas, kemungkinan baru bisa masuk dalam APBN perubahan yang biasanya dibahas pada kuartal ketiga setiap tahunnya. Dua program utama yang masuk dalam tugas 100 hari M Nuh, yakni perbaikan kondisi fisik sekolah dan keterjangkau- an biaya sekolah terkait dengan aksesibilitas untuk mendapat- kan pendidikan. Pada periode kepemimpinan menteri-menteri pendidikan sebelumnya pun, perbaikan gedung sekolah terus berjalan. Hanya saja kemampuan pemerintah memperbaiki gedung sekolah belum secepat dengan kerusakan yang ada. "Kami upayakan tidak ada lagi dalam cerita dan sejarah suatu tempat tidak punya sekolah dan sekolah yang ada semuanya harus dalam kondisi kokoh," tukasnya. Kebijakan tersebut diharap- kan bisa mengurangi terjadinya kesenjangan kualitas antara daerah satu dan daerah lain. Ia menargetkan penyelesaian per- baikan infrastruktur bangunan sekolah di seluruh Indonesia rampimg pada 2010. Pada 100 hari pertama, target perbaikan mengutamakan untuk seko},r~ rusak atau bocor. "'- Mengenai biaya pendidikan yang terjangkau, pemeri.!ltahan o Sen;n 123 17 18 19 OJan OPeb o Selasa ~ 5 20 o Mar Wulan Tunjung Palupl Dua program utama masuk dalam tugas 100 hari. H arapan baru muncul bersamaan . dengan pelantikan menteri-menteri baru pada Kamis (22/10) pekan lalu. Pos Depar- temen Pendidikan Nasional (Depdiknas) yang kini dikoman- dani oleh mantan Menkominfo, MNuh,puntakluputdari sorotan. Akankah departemen yang merupakan salah satu penerima anggaran terbesar itu bisa melayanLmasyarakat lebih baik dari sebelumnya? Ataukah menteri baru ini sanggup menye- lesaikan tugas-tugas menteri pendidikan nasional (mendik- nas) sebelumnya yang belum selesai, dan bagaimana orientasi kebijakan Depdiknas dalam lima tahun mendatang? Sektor pendidikan tak diragu- kan lagi merupakan elemen pen- ting dalam kemajuan sebuah bangsa. Masalah tidak berhenti hanya dengan mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari Anggaran Pendapat- an dan Belanja Negara (APBN). Diharapkan kebijakan yang diambil oleh mendiknas bukan hanya programuji coba yang temporer, namun mengarah pada perbaikan mutu pendidikan secara utuh. Naiknya mendiknas yang dinilai berbagai kalangan kurang memiliki banyak rekam jejak di bidang penPi~an pun menuai berbagai tanggapan. Samentara sang pejabat baru mengaku sebagai menteri baru di Depdiknas dirinya akan belajar banyak hal tentang pen- didikan. Meskipun latar belakangnya pendidik, ia menyadari belum'mengetahui banyak tentang dunia pen- didikan sec,;,ara~enyeluru1!.~ . Rabu - 6 7 21 22 OApr o Me; o Kam;s 0 Jumat 8 9 10 11 23 24 25 26 OJun OJul 0 Ags Kliping Humos Un pod 2009 o M;nggu 14 15 16 29 30 31 .Nav ODes UN untuk masuk PTN Pada hari serah terima jabatan, dari Mendiknas lama, Bambang Soedibyo, ke Mendiknas baru, M Nuh, dike- mukakan permasalahan penye- lenggaraan ujian masuk pergu- ruan tinggi yang dinilai M Nuh tidak optimal. Selama ini ujian nasional (UN) bisa digunakan sebagai patokan dalam ujian masuk ke jenjang pendidikan berikutnya. UN SD digunakan sebagai acuan masuk SMP dan seterusnya. Ia menya- takan mengapa hal ini tidak berlaku untuk UN SMA untuk masuk perguruan tinggi. Ia juga menyiratkan akan tetap melanjutkan kebijakan mematok Ujian Nasional sebagai faktor penentu kelulusan siswa. Koordinator Education Forum, Suparman, menilai Ujian Nasio- nal rhasih menyisakan berbagai pertanl:~n, di antaranya UN

Transcript of o Harapan pad a' Mendiknas - - '-...

Page 1: o Harapan pad a' Mendiknas - - '- Ba-ru-'pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/11/republika-20091104... · lenggaraan ujian masuk pergu-ruan tinggi yang dinilai M Nuh tidak

.-

o Sabtu

12 1327 28

OSep OOkt

REPUBLIKA

Harapanpada'MendiknasBa-ru_=:L.O. _ _ - - ""'"- -' ; ; -=-- -_

Sehari sesudah pelantikan, . sebelumnya memiliki programman tan rektor Institut Teknologi'. Bantuan Operasional SekolahSurabaya (ITS) itu menyebutkan ,(BOS) yang menutupi biayaprogram 100 hari kerjanya akan 'operasiona~ dasar penyeleng-mencakup empat pilar. "Mulai garaan pendi<dikan.November 2009 hingga Januari "Untuk menjadi sekolah yang2010 sedikitnya ada empat pilar berkualitas pasti mahal, namunutama yang akan saya soroti, diupayakan pembiayaannya ter-yakni masalah kondisi fisik jangkau," tutur dia. Namun iasekolah, biaya pendidik~n yang belum merin~i lebih jauh menge-terjangkau, kualitas pendidikan, nai program seperti apa yangdan pilar keempat pendidikan akan diluncurkan.bisa menjamin siswa mampumengaplikasikan ilmu yangdiperolehnya," katanya.

Sedangkan untuk programkerja 2010, M Nuh menam-bahkan semua sudah masukdalam APBN 2010, sehiIJgga iatinggal melanjutkan apa yang!;i~dah diprogramkan sebelum-

a. Dengan demikian, jika ada

kebijakan baru yang bisa meng-ubah anggaran Depdiknas,kemungkinan baru bisa masukdalam APBN perubahan yangbiasanya dibahas pada kuartalketiga setiap tahunnya.

Dua program utama yangmasuk dalam tugas 100 hari MNuh, yakni perbaikan kondisifisik sekolah dan keterjangkau-an biaya sekolah terkait denganaksesibilitas untuk mendapat-kan pendidikan. Pada periodekepemimpinan menteri-menteripendidikan sebelumnya pun,perbaikan gedung sekolah terusberjalan.

Hanya saja kemampuanpemerintah memperbaiki gedungsekolah belum secepat dengankerusakan yang ada. "Kamiupayakan tidak ada lagi dalamcerita dan sejarah suatu tempattidak punya sekolah dan sekolahyang ada semuanya harus dalamkondisi kokoh," tukasnya.

Kebijakan tersebut diharap-kan bisa mengurangi terjadinyakesenjangan kualitas antaradaerah satu dan daerah lain. Iamenargetkan penyelesaian per-baikan infrastruktur bangunansekolah di seluruh Indonesiarampimg pada 2010. Pada 100hari pertama, target perbaikanmengutamakan untuk seko},r~rusak atau bocor. "'-

Mengenai biaya pendidikanyang terjangkau, pemeri.!ltahan

o Sen;n

12317 18 19

OJan OPeb

o Selasa~ 5

20

o Mar

Wulan Tunjung Palupl

Dua program utamamasuk dalam

tugas 100 hari.

Harapan barumuncul bersamaan

.

dengan pelantikanmenteri-menteribaru pada Kamis

(22/10) pekan lalu. Pos Depar-temen Pendidikan Nasional(Depdiknas) yang kini dikoman-dani oleh mantan Menkominfo,MNuh,puntakluputdarisorotan.

Akankah departemen yangmerupakan salah satu penerimaanggaran terbesar itu bisamelayanLmasyarakat lebih baikdari sebelumnya? Ataukahmenteri baru ini sanggup menye-lesaikan tugas-tugas menteripendidikan nasional (mendik-nas) sebelumnya yang belumselesai, dan bagaimana orientasikebijakan Depdiknas dalam limatahun mendatang?

Sektor pendidikan tak diragu-kan lagi merupakan elemen pen-ting dalam kemajuan sebuahbangsa. Masalah tidak berhentihanya dengan mengalokasikananggaran pendidikan sebesar 20persen dari Anggaran Pendapat-an dan Belanja Negara (APBN).

Diharapkan kebijakan yangdiambil oleh mendiknas bukanhanya programuji coba yangtemporer, namun mengarah padaperbaikan mutu pendidikansecara utuh.

Naiknya mendiknas yangdinilai berbagai kalangankurang memiliki banyak rekamjejak di bidang penPi~an punmenuai berbagai tanggapan.Samentara sang pejabat barumengaku sebagai menteri barudi Depdiknas dirinya akanbelajar banyak hal tentang pen-didikan. Meskipun latarbelakangnya pendidik, iamenyadari belum'mengetahuibanyak tentang dunia pen-didikan sec,;,ara~enyeluru1!.~

. Rabu-6 7

21 22

OApr o Me;

o Kam;s 0 Jumat

8 9 10 1123 24 25 26

OJun OJul 0 Ags

Kliping Humos Un pod 2009

o M;nggu

14 15 1629 30 31

.Nav ODes

UN untuk masuk PTNPada hari serah terima

jabatan, dari Mendiknas lama,Bambang Soedibyo, keMendiknas baru, M Nuh, dike-mukakan permasalahan penye-lenggaraan ujian masuk pergu-ruan tinggi yang dinilai M Nuhtidak optimal.

Selama ini ujian nasional (UN)bisa digunakan sebagai patokandalam ujian masuk ke jenjangpendidikan berikutnya. UN SDdigunakan sebagai acuan masukSMP dan seterusnya. Ia menya-takan mengapa hal ini tidakberlaku untuk UN SMA untukmasuk perguruan tinggi.

Ia juga menyiratkan akantetap melanjutkan kebijakanmematok Ujian Nasional sebagaifaktor penentu kelulusan siswa.Koordinator Education Forum,Suparman, menilai Ujian Nasio-nal rhasih menyisakan berbagaipertanl:~n, di antaranya UN

Page 2: o Harapan pad a' Mendiknas - - '- Ba-ru-'pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/11/republika-20091104... · lenggaraan ujian masuk pergu-ruan tinggi yang dinilai M Nuh tidak

dikritik tidak bisa mencermin-kan penilaian prestasi anak .didik dan mengerdilkan otoritassekolah dalam menentukankelulusan anak didiknya. .

Apalagi perbedaan standarnilai UN antara siswa SMA yangberada di perkotaan dan daerahbisa saja terjadi. Dengan demi-kian bisa terdapat kesenjangansiswa yang dapat masuk PTN.

"Agar tidak ada lagi yang sia-sia dan buang~buang biaya hanyauntuk masuk PTN," ujar Nuh.

Untuk memudahkan pelak-sanaannya di lapangan, Men-diknas mengatakan akan segeramembicarakannya lebih lanjutdengan para rektor PerguruanTinggi Negeri (PTN). Apalagi initerkait dengan mekanisme pene-rimaan di masing-masing pergu-ruan tinggi negeri. Ia belummenjelaskan kapan kebijakanmenggunakan UN untuk masukPTN ini akan dilakukan.

Rektor UniversitasHasanuddin (Unhas), Prof Dr drH Idrus A Paturusi, mengatakanrencana menghapus Seleksi Na-sional Masuk Pergurun TinggiNegeri (SNMPTN) atau UjianMasuk Perguruan Tinggi Negeri(UMPTN) dengan menggunakannilai UN, telah dipikirkan sejakbeberapa tahun lalu.

Namun pelaksanannya tidakakan semudah itu karena banyakaspek yang harus dipertimbang-

'" . . . . .

kan. Di antaranya adalah apa-kah nilai UN bisa menggambar-kan seseorang memiliki kualifi-kasi untuk masuk pada jurusandan fakultas tertentu.

Apalagi selama ini masihbanyak ditemui kecurangan ataukebocoran dalam UN, sehinggacukup riskan jika menggunakan-t).ya sebagai patokan masuk keuniversitas negeri. Pelaksanaandan hasil UMPTN selama inicukup rapi dan lebih terjamintingkat obyektivitasnya. Peng-awasannya lebih ketat dan me-tode yang digunakan juga lebihsederahana.

Koordinator Education Forum,Sup arman, menambahkan, per-soalan utama dan prioritasuntuk diselesaikan oleh Mendik-nas, antara lain adalah proble-matika Ujian Nasional (UN),program sertifikasi guru, danpeningkatan kualitas sumberdaya manusia (SDM) tenagapendidik, serta permasalahanSekolah Bertaraf Internasional(SBI)/Rintisan Sekolah BertarafInternasional (RSBI).

"Masalah pendidikan yangbegitu kompleks, di antaranyamasalah sertifikasi yang harusdiperjelas, revisi ujian nasionaloleh BSNP dan pengembalianotonomi pada satuan pendidik-an, dan meninjau aturan Sisdik-nas yang mengatur soal SBI danRSBI, itu kalau dia memang mau

memperbaiki dunia pendidikankita," paparnya.

Ketua Forum Rektor Indone-sia, Edy Suandi Hamid, sepertidikutip dari situs kantor Menko-minfo berharap Mendiknas bisamengevaluasi lagi Undang-Un-dang Badan Hukum Pendidikan.Undang-undang itu sudah sah,namun Presiden belum menan-da tanganinya.

Menurut Edy, UU BHP terlihatmenyamaratakan pendidikandasar menengah dengan pendi-dikan tinggi. Dia mengatakan,membadanhukumkan pendi-dikan dasar sulit dilakukan,karena persyaratannya besarsekali. Selain itu, UU BHP -yang merupakan produk dariMendiknas sebelumnya - jugaterkesan meliberalkan pen-didikan.

Sekolah juga diharapkandiberikan otonomi supaya setiapsekolah mempunyai kebebasan,terutama dalam menentukanstandar nilai kelulusan.

Mengetahui program-programpejabat yang baru merupakansemacam kontrak pejabatkepada masyarakat yang bisadipantau keberhasilannya dariwaktu ke waktu. Diharapkandengan partisipasi masyarakatuntuk terus menyoroti kinerjapejabat pemerintahan, arahpembangunan bisa menjadi lebihbaik. 800: darmawan