Nusantara

65
PERKEMBANGAN SENI BATIK NUSANTARA (oleh: Beda Aruna Pradana) Posted: October 17, 2013 in Info 0 Batik ialah lukisan atau gambar pada mori yang dibuat dengan menggunakan alat bernama canting. Di Indonesia, batik dibuat di berbagai daerah, terutama di pulau Jawa. Di pulau jawa ini masih dibedakan lagi menjadi dua yaitu batik daerah pesisiran yang merupakan batik yang berasal dari daerah pinggiran pulau yang motifnya dipengaruhi oleh kebudayaan bangsa asing yang menetap, motifnya naturalis yang menggambarkan alam seperti binatang, tumbuhan, pegunungan, dan cuaca. Dan batik Yogya-Solo yang motifnya tidak dipengaruhi oleh kebudayaan lain dan motifnya simbolik, jadi setiap gambar pada motif itu memiliki makna tersendiri. Jawa Tengah merupakan pusat kegiatan pembatikan. Dibandingkan dengan pembatikan dari daerah lain, batik dari daerah Jawa Tengah lebih halus pembatikannya. Setiap daerah pembatikan mempunyai keunikan dan ciri khas masing-masing, baik dari dalam ragam hias maupun tata warnanya. Namun demikian, dapat dilihat adanya persamaan maupun perbedaan antar batik berbagai daerah tersebut. Contoh batik daerah Indramayu dengan batik daerah Yogyakarta. Pada batik Indramayu tidak menggunakan cap untuk membatik seperti batik Yogyakarta yang menggunakan cap untuk membatik. Selain itu pada batik Indramayu, polanya tidak tetap sehingga tidak urut namun indah, pada batik Yogyakarta polanya tetap dan urut. Pada

Transcript of Nusantara

Page 1: Nusantara

PERKEMBANGAN SENI BATIK NUSANTARA (oleh: Beda Aruna Pradana)

Posted: October 17, 2013 in Info

0

Batik ialah lukisan atau gambar pada mori yang dibuat dengan menggunakan alat bernama

canting. Di Indonesia, batik dibuat di berbagai daerah, terutama di pulau Jawa. Di pulau jawa ini

masih dibedakan lagi menjadi dua yaitu batik daerah pesisiran yang merupakan batik yang

berasal dari daerah pinggiran pulau yang motifnya dipengaruhi oleh kebudayaan bangsa asing

yang menetap, motifnya naturalis yang menggambarkan alam seperti binatang, tumbuhan,

pegunungan, dan cuaca.  Dan batik Yogya-Solo yang motifnya tidak dipengaruhi oleh

kebudayaan lain dan motifnya simbolik, jadi setiap gambar pada motif itu memiliki makna

tersendiri.

Jawa Tengah merupakan pusat kegiatan pembatikan. Dibandingkan dengan pembatikan dari

daerah lain, batik dari daerah Jawa Tengah lebih halus pembatikannya. Setiap daerah pembatikan

mempunyai keunikan  dan ciri khas masing-masing, baik dari dalam ragam hias maupun tata

warnanya. Namun demikian, dapat dilihat adanya persamaan maupun perbedaan antar batik

berbagai daerah tersebut. Contoh batik daerah Indramayu dengan batik daerah Yogyakarta. Pada

batik Indramayu tidak menggunakan cap untuk membatik seperti batik Yogyakarta yang

menggunakan cap untuk membatik. Selain itu pada batik Indramayu, polanya tidak tetap

sehingga tidak urut namun indah, pada batik Yogyakarta polanya tetap dan urut. Pada batik

Yogyakarta memiliki ciri khas warna coklat dan warnanya yang kontras, sedangkan batik

Indramayu memiliki ciri khas warna yang kurang kontras.

Motif batik bisa berbeda-beda di setiap wilayah dikarenakan pengaruh seni-seni budaya dari

bangsa-bangsa asing yang menetap di Indonesia sebelum penjajahan bangsa Eropa. Bangsa-

bangsa itu adalah bangsa Cina, Arab, Persia, India, dan lain-lain. Pada  pengaruh bangsa Cina

bisa dilihat pada batik daerah Pekalongan dan Indramayu. Batik Pekalongan mempunyai jenis

batik Encim yang dikenal dengan tata warna khas Cina, dan mengingatkan pada motif porselin-

porselin Cina. Dan batik Indramayu ada ragam hias Simbolis Kebudayaan Cina yang bermotif

burung Phoenix sebagai ciri khas seni rupa bangsa Cina.

Page 2: Nusantara

Pada pengaruh bangsa Arab terlihat pada batik daerah Jambi, batik Jambi ini merupakan batik

yang ada di luar pulau Jawa yang memiliki corak yang khas karena pengaruh agama Islam yang

kuat dibandingkan pengaruh budaya Cina. Batik Jambi ini mempunyai ragam hias kaligrafi Arab 

dan ragam hias geometris Timur Tengah. Ragam hias kaligrafi Arab hanya dipakai pada

selendang atau destar, tentunya dengan maksud memuliakan ayat-ayat suci Al-Quran yang

biasanya merupakan ragam hias batik tersebut. Selain Arab ada juga pengaruh India pada Batik

Jambi yaitu adanya ragam hias patola dari kain Cinde dan bentuk kacang (kemeh, sembagen)

dari India.

Perkembangan batik semakin lama semakin tidak terpaku pada motif yang didasarinya, ada yang

menggabungkan unsur batik dengan gambar corat-coret anak kecil yang menjadikan batik itu

bersifat seperti lukisan. Semakin lama banyak juragan batik yang memproduksi batiknya tidak

dengan cara tradisional melainkan dengan cara yang lebih modern dengan batik printing atau

menggunakan mesin cetak.

Penggunaan batik pun berubah, dulunya batik hanya boleh dipakai keluarga kerajaan-kerajaan

Jawa. Karena adanya Abdi Dalem kerajaan yang harus membatik di rumahnya, sehingga orang

lain membuat sendiri dengan motif baru pula. Setelah menjadi pakaian untuk umum, batik

digunakan oleh para bangsa barat terutama bangsa Belanda sebagai celana(celana batik yang

berasal dari daerah Pekalongan), Sarung untuk para noni Belanda, dan baju formal untuk lain-

lainnya. Batik ini terkenal di Belanda pada masa kolonialisme, karena banyak pendatang Belanda

yang singgah di Indonesia dan pulang ke negaranya dengan membawa batik. Di daerah kerajaan-

kerajaan Islam, batik digunakan sebagai kerudung atau pakaian untuk upacara-upacara

keagamaan yang berlaku juga bagi semua agama. Saat kependudukan Jepang di Indonesia,

Jepang memusatkan segala kegiatan untuk mencukupi kebutuhan perang. Karena tidak

memperhatikan kebutuhan rakyat, akhirnya bahan sandang seperti mori yang merupakan bahan

utama dalam pembuatan batik susah dicari dan membuat para perajin batik dan pengusaha batik

terpaksa mengalihkan usahanya ke usaha lain. Setelah kemerdekaan, kebutuhan hidup rakyat

semakin membaik sehingga membuat para perajin dan pengusaha batik untuk bangkit kemabali

dalam memproduksi batik, bahkan lebih dari itu muncul pengusaha baru dalam dunia perbatikan.

Masyarakat lebih mudah untuk memperoleh batik.

Page 3: Nusantara

Di jaman modern ini, kekreativitasan dan perkembangan menjadi tantangan untuk menjadiakan

produk lebih baik dan bernilai tinggi. Batik salah satu contoh barang yang menjadi objek untuk

dikembangkan untuk lebih menarik di jaman modern ini. Sekarang ini batik menjadi motif pada

tas, sepatu, jaket, topi, sapu tangan, seprai, sarung, gorden, taplak meja, kipas, bahkan sampai

menjadi pakaian peragaan busana. Saya akan menceritakan tentang perkembangan batik di jaman

modern ini berdasarkan contoh di atas

Dari tas yang memiliki motif batik, menjadi favorit para semua kalangan, motifnya bermacam-

macam, dan warnanya tidak selalu coklat seperti warna pada batik umumnya. Tas batik ini

sempat menjadi tren di kalangan remaja khususnya remaja putri. Tas bermotifkan batik ini

kadang dikolaborasikan dengan gambar atau hiasan yang bersifat retro atau street  yang disukai

para remaja. Produk ini sangat disukai masyarakat Internasional sehingga banyak ekspor tas

batik ini ke mancanegara.

Pada jaket dan sepatu juga mengalami hal yang sama seperti tas batik. Jaket dan sepatu yang

bermotifkan batik ini digemari oleh semua kalangan remaja. Dari wajah para remaja yang

memiliki atau memakai sepatu dan jaket batik itu memancarkan rasa bangga dan menjadi

perhatian karena mengikuti tren yang sedang berkembang, tetapi yang sangat disayangkan yaitu

mereka belum paham mengenai batik dan sebagian mereka tidak tahu motif apa yang diterapkan

di sepatu dan jaket itu, jadi saya kira mereka hanya asal membeli yang ada motif batiknya agar

terlihat keren dan tidak ketinggalan tren.

Pada seprei dan gorden memang sudah lama muncul, tetapi sekarang motifnya lebih

dikembangkan, motifnya menjadi naturalis yang menggambarkan alam. Warnanya menjadi

bermacam-macam karena pewarnaan dan pencetakan menggunakan mesin pabrikan. Walau tak

seindah warna batik yang asli, warna ini cocok untuk suasana ruangan yang sangat

diperhitungkan untuk jaman sekarang. Saya pun punya seprei yang bermotifkan batik, dan saya

suka warnanya dan motifnya. Warna dari seprei itu merah darah dan motifnya campuran dari

motif parang rusak dengan motif bunga-bunga. Seprei ini bisa di temukan di berbagai toko bahan

tekstil.

Page 4: Nusantara

Pada kipas tangan yang besar untuk pajangan, motif batiknya biasanya menggambarkan suatu

cerita mahabarata yang rata-rata gambar saat berperang menggunakan kereta kuda. Pada kipas

tangan yang kecil memiliki motif batik juga namun tak seindah yang besar. Produk ini juga di

ekspor ke mancanegara karena permintaan dari luar negeri yang tinggi.

Pada peragaan busana batik, citra batik menjadi lebih baik dikarenakan peragaan busana batik ini

dihadiri oleh para perwakilan dari luar negeri yang menyukai batik dan memperkenalkan batik di

negaranya masing-masing. Batik menjadi busana yang indah tanpa tangan-tangan para ahlinya

seperti Iwan Tirta, Anne Avanti, Ramli, dan Achmad Yahya, mereka adalah desainer terkenal

dalam urusan busana batik, karya mereka sudah diselenggarakan di berbagai macam event baik

di Indonesia maupun di luar negeri sehingga pamor batik meningkat.

Contohnya yaitu berita pada desainer ternama Ramli, yang mengadakan pergelaran  busana batik

di hotel Sahid Jaya Jakarta, pada Jumat 27 Juni 2008. ia menggunakan batik dari tujuh wilayah

pada pergelarannya, wilayah itu adalah Bengkulu, Lampung, Betawi, Cirebon, Solo, Yogyakarta,

dan Madura. Dari Bengkulu muncul batik bermotifkan kaligrafi tanpa makna tertentu atau arti

khusus. Dari Lampung, batik dikombinasikan dengan sulam tapis, dari Madura muncul batik

daerah Sampang berbahan kain sutra dan katun, dan dari Jakarta muncul batik bermotif baru. Ia

juga mematenkan motif sekaligus penemuannya sendiri yaitu Cincau, Ciliwung, Tangkiwood,

Burung Hong, sampai Lereng Ondel-ondel.

Motif Cincau, yang namanya menggambarkan minuman berbahan daun cincau, berwarna hijau

muda dengan motif seperti pucuk rebung kuning, dipadu kembang asem latar coklat. Idenya,

penjual cincau kerap beristirahat di bawah pohon asam atau asem. Motif Burubg Hong, burung

bersifat mitologi, menggambarkan pengaruh China, sementara motif Tangkiwood idenya berasal

dari perkampungan para artis Betawi yang masih berjaya hingga tahun 1980-an. Motif Ciliwung

menggambarkan aliran sungai dengan ganggang dan ikan, sedangkan Lereng Ondel-ondel

berasal dari atraksi khas Betawi.

Ramli menggunakan batik yang kurang dikenal oleh masyarakat sperti batik Sampang, maka ia

bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat. Batik Sampang bergerak dari warna merah

menyala, hitam-putih, dan coklat dengan motif khas Madura berupa flora dan fauna. Dari

Page 5: Nusantara

Cirebon, Ramli menggunakan banyak motif Mega Mendung dalam berbagai ukuran dan warna,

beberapa dipadu dengan motif naga.

Ramli memang sengaja memilih desain klasik agar cocok bila  dipadu dengan taburan manik-

manik dan payet berkilau-kilau untuk blus. Motif batik sendiri sudah cantik dan juga ramai

sehingga beberapa perancang menganggap batik sebaiknya tidak perlu diperiuh lagi dengan

berbagai hiasan tambahan dan garis busana pun cukup yang sederhana. Hanya saja, mengingat

batik sebagai busana telah menjadi bagian dari mode yang memiliki siklus popularitas, menjadi

tantangan bagi perancang menghasilkan juga desain baru busana dari batik untuk mengimabngi

terus berkembangnya ragam hias batik.

Akhir-akhir ini, kalangan pembatik di Yogyakarta terusik oleh pemberitaan maraknya batik

cetakan produksi China yang membanjiri kota-kota besar. Ini mengingat, batik dari Negeri Tirai

Bambu itu pasokannya melimpah dan harganya lebih murah. Batik China yang beredar di

pasaran akan sulit dibedakan coraknya dengan corak batik Indonesia, namun produk yang

beredar di pasaran itu hanya produk cetakan (printing) yang sifatnya murahan sehingga tidak

memiliki kekhasan. Batik-batik ini pastinya akan ditinggalkan oleh konsumen karena para

konsumen sudah tahu mutu dari batik China ini.

Keberadaan batik saat ini sudah merambah ke dunia fesyen. Boombing baju batik mulai melanda

kalangan selebritas sehingga banyak pebisnis yang meliriknya. Apalagi, nilai transaksi di pasar

juga terus melonjak. Batik China ini bisa sangat murah karena produksinya yang massal dan

coraknya hanya seadanya sehingga konsep yang diterapkan tidak jelas. Tak aneh kalu batik tulis

Indonesia bisa sampai puluhan juta rupiah, yang dikarenakan para perajin yang memiliki

kekreativitasan dan originalitas karya. Hal ini disebabkan batik yang diminati dan disukai oleh

masyarakat Indonesia dan mancanegara sekarng, membuat China berpeluang untuk “berbisnis

kain”, secara massal pula. Sebenarnya batik Indonesia bisa lebih bak lagi bila ada pelatihan

membatik untuk menyelamatkan produksi batik tulis dalam negeri. Hal ini dipersulit juga oleh

para perajin yang kesulitan untuk menjualnya di Indonesia maupun mancanegara, oleh karena itu

para perajin butuh dukungan promosi. Kalau tidak bisa terjual di dalam maupu di luar negeri,

maka aktivitas produksi pun terancam.

Page 6: Nusantara

Terkenalnya batik bisa menguntungkan dan merugikan, maka dari itu kita sebagai orang

Indonesia harus menjaga kebudayaan khas negeri ini yaitu batik agar lebih dikenal oleh dunia ini

dan melawan pemalsuan yang merugikan kita.

Batik Nusantara

PENGERTIAN BATIK

Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada dua

hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah

pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist

dyeing. Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk

penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan

teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah

Page 7: Nusantara

ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of

the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009.[1]

Adapun sebuah buku yang mengatakan bahwa batik adalah bahan sandang yang dibuat berupa

tekstil untuk keperluan kelengkapan hidup sehari-hari. Tekstil yang dibuat dengan teknik atau

proses batik untuk sandang tersebut, berupa kain penutup badan, hiasan rumah tangga, dan

perlengkapan lain yang semuanya dimaksudkan untuk memperindah.

Mengenai asal mula Batik Indonesia, ada beberapa pendapat :

Sejarah Batik di Indonesia

Seni Batik tetap hidup subur di Indonesia, dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat. Bila kita

bandingkan batik yang kita kenal sekarang dengan batik puluhan tahun yang silam, tidak begitu

banyak perubahan ; baik bahan, cara maupun coraknya. Sifat inilah yang menyebabkan seni

batik mudah dipelajari, dari generasi ke generasi (Widodo, 1982 : 2).

Ditinjau dari Sejarah Kebudayaan

Prof. Dr. R.M. Sutjipto Wirjosuparta menyatakan bahwa sebelum masuknya kebudayaan India

bangsa Indonesia telah mengenal teknik membuat kain batik (Widodo, 1983 : 2).

Ditinjau dari design batikdan proses “Loax-resist tehnique”

Prof. Dr. Alfred Steinmann mengemukakan bahwa :

Telah ada semacam batik di Jepang pada zaman dinasti Nara yang disebut “Ro-Kechr”, di China

pada zaman dinasti T’ang, di Bangkok dan Turkestan Timur. Design batik dari daerah-daerah

tersebut pada umumnya bermotif geometris, sedang batik Indonesia lebih banyak variasinya.

Batik dari India Selatan (baru mulai dibuat tahun 1516 di Palekat dan Gujarat) Adalah sejenis

kain batik lukisan lilin yang terkenal dengan nama batik Palekat. Perkembangan batik India

mencapai puncaknya pada abad 17-19.

Daerah-daerah di Indonesia yang tidak terpengaruh kebudayaan India, ada produksi batik pula,

Page 8: Nusantara

misalnya di Toraja, daerah Sulawesi, Irian dan Sumatera.

Tidak terdapat persamaan ornamen batik Indonesia dengan ornamen batik India. Misal : di India

tidak terdapat tumpal, pohon hayat, caruda, dan isen-isen cece serta sawut.

Ditinjau dari sejarah

Baik Prof. M. Yamin maupun Prof. Dr. R.M. Sutjipto Wirjosuparta, mengemukakan bahwa batik

di Indonesia telah ada sejak zaman Sriwijaya, Tiongkok pada zaman dinasti Sung atau T’ang

(abad 7-9). Kota-kota penghasil batik, antara lain : Pekalongan, Solo, Yogyakarta, Lasem,

Banyumas, Purbalingga, Surakarta, Cirebon, Tasikmalaya, Tulunggagung, Ponorogo, Jakarta,

Tegal, Indramayu, Ciamis, Garut, Kebumen, Purworejo, Klaten, Boyolali, Sidoarjo, Mojokerto,

Gresik, Kudus, dan Wonogiri (Widodo, 1983 : 2-3).

Sejarah batik diperkirakan dimulai pada zaman prasejarah dalam bentuk prabatik dan mencapai

hasil proses perkembangannya pada zaman Hindu. Sesuai dengan lingkungan seni budaya zaman

Hindu seni batik merupakan karya seni Istana. Dengan bakuan tradisi yang diteruskan pada

zaman Islam. Hasil yang telah dicapai pada zaman Hindu, baik teknis maupun estetis, pada

zaman Islam dikembangkan dan diperbaharui dengan unsur-unsur baru (Yudaseputro, 2000 :

97).\

MACAM-MACAM BATIK:

1. Batik Kraton

Page 9: Nusantara

Jenis Batik yang Berkembang di Indonesia

Batik Kraton awal mula dari semua jenis batik yang berkembang di Indonesia. Motifnya

mengandung makna filosofi hidup. Batik-batik ini dibuat oleh para putri kraton dan juga

pembatik-pembatik ahli yang hidup di lingkungan kraton. Pada dasarnya motifnya terlarang

untuk digunakan oleh orang “biasa” seperti motif Parang Barong, Parang Rusak termasuk Udan

Liris, dan beberapa motif lainnya.

2. Batik Sudagaran

Page 10: Nusantara

Dahulu, batik dikenal sebagai pakaian khusus untuk lingkungan keraton. Bahkan, ada motif batik

tertentu yang tidak boleh dikenakan oleh orang luar keraton.

Pada masa penjajahan, terjadi pertukaran budaya. Orang-orang Belanda yang tinggal di

Indonesia harus beradaptasi dalam soal pakaian. Karena itu, banyak orang Belanda yang

mengenakan celana pangsi dengan motif batik.

Selain tertarik untuk mengenakan pakaian berupa batik, ada beberapa warga negara Belanda

yang sangat berminat untuk mengembangkan usaha batik. Tak mengherankan jika banyak dari

mereka yang lebih hafal dan mengerti mengenai motif-motif batik nusantara, dibanding orang

pribumi.

Para pengusaha batik asal Eropa itu memang memiliki kreasi motif batik dengan ciri khas

tersendiri. Tetapi, mereka juga mempelajari tentang seluk beluk motif batik nusantara yang

terdapat di pulau-pulau di Indonesia.

Berikut beberapa motif batik di Indonesia

1.MOTIF BATIK PESISIR

Page 11: Nusantara

Motif-motif batik pesisir sangat diminati oleh kaum Indo-Eropa (warga negara Eropa yang

tinggal di Indonesia). Batik Prankemonan dan batik Pastromanan merupakan batik-batik pesisir

yang dikelola oleh kaum Indo-Eropa.

Motif batik pesisir memiliki banyak corak, yaitu berupa motif rengrengan besar, motif bangau,

bebek ngoyor, bunga teratai, dan sepasang cendrawasih.

Warna batik pesisir tidak sekadar cokelat atau soga, tetapi berwarna-warni seperti merah, kuning,

hijau, dan biru. Warna yang segar inilah yang membuat batik pesisir semakin diminati.

2.Motif Batik Keraton

Page 12: Nusantara

Batik-batik yang cantik ini pada mulanya diciptakan di keraton. Pakaian ini biasa dikenakan pada

acara adat dan upacara kerajaan.

Batik-batik ini tidak dibuat secara sembarangan. Pada proses pembuatannya, selain memerlukan

ketekunan yang tinggi, masing-masing motif batik juga memiliki makna folosofi yang sangat

dalam. Karena itulah, seperti yang telah disebutkan di awal, ada beberapa motif batik yang tidak

boleh dikenakan oleh orang di luar keraton. Motif-motif itu adalah motif Parang Rusak, Parang

Barong, dan Udan Liris.

3. Motif Batik Cina

Page 13: Nusantara
Page 14: Nusantara

Motif-motif batik pesisir tidak hanya dipengaruhi oleh corak Belanda, tetapi juga dipengaruhi

oleh motif Cina. Ciri khas dari batik motif Cina ini adalah isen-isen (hiasan pengisi latar) yang

padat.

Motif-motif yang terdapat pada batik ini adalah motif burung Hong, motif Kilin, motif Kura-

kura, motif Naga, dan masih banyak lagi. Masing-masing motif memiliki makna yang berbeda.

Nama-nama pengusaha batik Cina Peranakan antara lain Oey Soe Tjoen (1901-1975), The Tie

Siet (membuka usaha batik pada 1920-1950an), Oey Soen King (kelahiran tahun 1861), Oey

Kok Sing, dan Oei Khing Liem (yang membuka usaha batik tahun 1910).

Motif-motif pada batik Cina Peranakan adalah motif pagi sore, motif buket bunga peony, motif

bangau mencari kutu, motif buket bunga soka latar kawatan, dan motif jagad manuk.

4. Motif Batik Jawa Timur

Page 15: Nusantara

Jawa Timur menyimpan 1.001 macam batik yang tersebar di seluruh daerah. Batik-batik itu

memiliki keanekaragaman motif yang sangat mengagumkan. Setiap daerah di provinsi ini

memiliki motif batik dengan ciri khas yang berbeda-beda.

Di Bangkalan, motif batik diberi nama berdasarkan motif pengisinya. Batik Sisik Amparan,

berarti motif pengisinya berupa bentuk yang menyerupai sisik ikan yang terhampar di seluruh

permukaan. Sisik Bulu, berarti bagian dasar motif batik ini berupa sisik yang berbulu.

Motif batik yang terkenal dari Bangkalan ini adalah motif Kembang Melate, motif Sekoh, motif

Thong Centhong, motif Kupu-Kupu, dan motif Koceng Arenduh.

Page 16: Nusantara

Lain Bangkalan, lain pula motif batik Banyuwangi. Di provinsi ini terdapat 21 motif batik, di

antaranya adalah motif Gendo Biru, motif Galaran, motif Blarak Semplah, dan motif Padas

Gempal Banyuwangi.

Meskipun batik Blitar masih dalam tahap pengembangan, daerah ini sudah memiliki beberapa

motif batik. Motif-motif di daerah ini lebih banyak tampil dalam warna yang lembut. Bisa

dipastikan, tidak lama lagi Blitar akan memiliki lebih banyak motif batik, sebab, saat ini banyak

perajin batik Blitar yang sedang menimba ilmu tentang perbatikan di daerah Bantul, Yogyakarta.

5. Motif Batik Kalimantan

Page 17: Nusantara
Page 18: Nusantara

Batik Kalimantan terkenal dengan nama sasirangan. Pada dasarnya, kain ini merupakan kain

tenun tradisional yang motif-motifnya sama sekali berbeda dengan motif batik di daerah Jawa.

Bahkan, hingga saat ini terdapat dua perbedaan pendapat. Ada yang mengatakan sasirangan

adalah batik khas Kalimantan, ada juga yang berpendapat bahwa sasirangan berbeda dengan

batik.

Motif-motif batik di Kalimantan Selatan (yang lebih dikenal dengan sebutan kain sasirangan)

meliputi motif dengan gambar-gambar abstrak. Dan motif batik di Kalimantan Tengah (yang

dikenal dengan sebutan batik Benang Bintik), meliputi motif Elang, motif Balanga, dan motif

Batang Garing.

6. Motif Batik Sulawesi

Page 20: Nusantara

Selama ini, batik identik hanya milik Jawa. Jangan salah. Indonesia Timur pun memiliki motif

batik tersendiri. Bahkan, motif-motif batik yang ada di Indonesia Timur memiliki ciri khas yang

sangat unik. Salah satunya adalah motif batik Sulawesi.

Batik di Sulawesi Selatan memiliki motif batik Toraja, Makassar, dan Bugis. Batik-batik ini

dibuat menggunakan teknik yang sama persis dengan pembuatan batik di daerah Jawa.

Sebaliknya, batik-batik di Sulawesi Tengah menggunakan bahan baku yang didatangkan dari

Jawa. Sentra pembuatan batik di daerah ini terutama berada di Palu. Motif-motif batik yang

diciptakan di Palu adalah motif ukiran rumah adat, motif resplang, motif burung maleo, motif

bunga cengkeh, dan motif bunga merayap.

7. Motif Batik Papua

Page 21: Nusantara
Page 22: Nusantara

Corak dan motif batik Papua sangat diminati oleh turis lokal dan mancanegara, lho. Hal ini

terjadi karena motif batik Papua benar-benar memiliki ciri khas tersendiri. Motif asmat dan motif

patung pada batik Papua tampak sangat berbeda dari batik-batik yang dimiliki daerah lain.

Sedangkan, motif cicak, motif buaya, dan motif berupa lingkaran-lingkaran besar adalah

beberapa motif yang digunakan karena merupakan simbol keramat bagi masyarakat Papua.

8. Motif Batik Nusa Tenggara

Page 23: Nusantara
Page 24: Nusantara

Motif batik yang terkenal dari Nusa Tenggara adalah batik Sasambo. Sasambo kependekan dari

Sasak Samawa Mbojo, yang merupakan batik resmi di Nusa Tenggara Barat.

Motif batik Sasambo dominan corak geometris. Ada bentuk segitiga, bujursangkar, juga garis-

garis berornamen.

Di Nusa Tenggara Timur, pada setiap pulau juga memiliki batik dengan motif tersendiri. Di

Pulau Rote, motif daun adalah motif batik yang paling terkenal. Sementara, di Pulau Sumba,

motif batik yang paling khas adalah motif hewan.

Batik-batik di Nusa Tenggara ini merupakan batik tenun. Cara pembuatannya ada yang sama

dengan teknik pembuatan batik Jawa, ada juga yang berbeda.

9. Motif Batik Bali

Page 25: Nusantara
Page 26: Nusantara

sumber foto : http://anaimania-blog.blogspot.com/2012/06/cinta-indonesia.html

Konon, batik Bali banyak dipasok dari tanah Jawa. Namun, Bali juga memiliki batik khas yang

tidak ada atau tidak bisa diproduksi di daerah lain karena menggunakan teknik pembuatan yang

sangat sulit.

Motif-motif batik Bali antara lain adalah motif bat

Motif larangan dari kalangan keraton merangsang seniman dari kaum saudagar untuk

menciptakan motif baru yang sesuai selera masyarakat saudagar. Mereka juga mengubah motif

larangan sehingga motif tersebut dapat dipakai masyarakat umum. Desain batik Sudagaran

umumnya terkesan “berani” dalam pemilihan bentuk, stilisasi atas benda-benda alam atau satwa,

maupun kombinasi warna yang didominasi warna soga dan biru tua. Batik Sudagaran

menyajikan kualitas dalam proses pengerjaan serta kerumitan dalam menyajikan ragam hias

yang baru. Pencipta batik Sudagaran mengubah batik keraton dengan isen-isen yang rumit dan

mengisinya dengan cecek (bintik) sehingga tercipta batik yang amat indah.

Page 27: Nusantara

3. Batik Petani

Batik yang dibuat sebagai selingan kegiatan ibu rumah tangga di rumah di kala tidak pergi ke

sawah atau saat waktu senggang. Biasanya batik ini kasar dan kagok serta tidak halus. Motifnya

turun temurun sesuai daerah masing-masing dan batik ini dikerjakan secara tidak profesional

karena hanya sebagai sambilan. Untuk pewarnaan pun diikutkan ke saudagar.

4. Batik Belanda

Warga keturunan Belanda banyak yang tertarik dengan batik Indonesia. Mereka membuat motif

sendiri yang disukai bangsa Eropa. Motifnya berupa bunga-bunga Eropa, seperti tulip dan motif

tokoh-tokoh cerita dongeng terkenal di sana.

Page 28: Nusantara

5. Batik Jawa Hokokai

Pada masa penjajahan Jepang di pesisir Utara Jawa lahir ragam batik tulis yang disebut batik

Hokokai. Motif dominan adalah bunga seperti bunga sakura dan krisan. Hampir semua batik

Jawa Hokokai memakai latar belakang (isen-isen) yang sangat detail seperti motif parang dan

kawung di bagian tengah dan tepiannya masih diisi lagi, misalnya motif bunga padi.

Marilah kita jaga semua kekayaan yang ada di negeri kita. Jangan sampai timbul lagi masalah

yang sama seperti masalah Malaysia menghakpatenkan kekayan bangsa kita untuk negaranya.

Mari kita lestarikan semua kekayaan di negeri kita.

Page 29: Nusantara

Menurut teknik

Batik tulis adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik menggunakan

tangan. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan.

Batik cap adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik yang dibentuk dengan

cap ( biasanya terbuat dari tembaga). Proses pembuatan batik jenis ini membutuhkan

waktu kurang lebih 2-3 hari.

Batik lukis adalah proses pembuatan batik dengan cara langsung melukis pada kain

putih.

Menurut asal pembuatan

Batik Jawa

batik Jawa adalah sebuah warisan kesenian budaya orang Indonesia, khususnya daerah

Jawa yang dikuasai orang Jawa dari turun temurun. Batik Jawa mempunyai motif-motif

yang berbeda-beda. Perbedaan motif ini biasa terjadi dikarnakan motif-motif itu

mempunyai makna, maksudnya bukan hanya sebuah gambar akan tetapi mengandung

makna yang mereka dapat dari leluhur mereka, yaitu penganut agama animisme,

dinamisme atau Hindu dan Buddha. Batik jawa banyak berkembang di daerah Solo atau

yang biasa disebut dengan batik Solo.

Motif Batik

Batik Tiga Negeri

Page 30: Nusantara

Batik Jawa Hokokai, 1942-1945

Batik Buketan asal Pekalongan dengan desain pengaruh Eropa

Batik Buketan

Batik Lasem

Batik Madura adalah salah satu bentuk seni budaya, batik tulis Madura banyak diminati dan

populer dengan konsumen lokal dan internasional. Dengan bentuk khas dan motif batik tulis

Madura memiliki keunikan sendiri untuk konsumen. Gaya dan berbagai unik dan bebas, sifat

Page 31: Nusantara

pribadi produksinya dilakukan di unit, mereka masih mempertahankan produksi tradisional, yang

ditulis dan diolah dengan cara tradisional.

Batik Tulis Madura

Kebanyakan orang mengenal batik tulis Madura dengan karakter yang kuat, yang dicirikan oleh

bebas, dengan warna yang berani (merah, kuning, hijau muda). Tapi jarang yang mengetahui

bahwa batik Madura mungkin telah lebih dari seribu motif dan paling terkemuka di pasar batik di

indonesia maupun mancanegara. Sejarah mencatat produsen batik Madura yang cukup terkenal.

Apa yang membuatnya menjadi seperti itu, mungkin karena kedua komoditas tersebut

merupakan bagian integral dari tradisi masyarakat mereka sendiri.

Pada dasaranya, Batik dengan berbagai bentuk dan pola, apakah itu batik Madura, batik

pekalongan, batik Jawa, batik jogja, solo batik dan batik-batik daerah lain budaya tinggi adalah

karya seni yang perlu dipertahankan, dilestarikan, dikembangkan sehingga menjadi aset berharga

bangsa ini di mata internasional.

Di Pulau Madura sendiri sudah sejak lama dikenal sejumlah sentra kerajinan batik. Misalnya di

Kabupaten Pamekasan, sejak jaman dulu banyak perajin dan pengusaha batik bermukin dan

mengembangkan usaha batiknya di wilayah tersebut. Sampai saat ini Kabupaten Pamekasan

dikenal sebagai salah satu sentra industri kerajinan Batik di Pulau Madura. Karena, dibandingkan

Page 32: Nusantara

dengan kabupaten-kabupten lain di Pulau Madura, Kabupaten Pamekasan inilah yang paling

banyak dihuni para perajin dan pengusaha batik.

Tradisi mengenai kain batik yang tertanam cukup kuat di kalangan masyarakat Madura telah

membuat budaya membatik dan memakai kain batik terpelihara dengan baik di kalangan mereka.

Bahkan ketika kain batik belum sepopuler seperti dewasa ini, masyarakat Madura tetap

memproduksi dan mengenakan pakaian batik, karena batik merupakan bagian dari adat dan

budaya mereka sehari-hari. Kini ketika kain batik sudah begitu populer dan memasyarakat, para

perajin dan pengusaha batik di Pulau Madura semakin bergairah dalam memprodusi kain batik.

Dan salah satunya kayanabatik yang merupakan salah satu produsen batik yang selalu

menghadirkan motif-motif terbaru dan batik tulis madura yang mudah di jangkau.

Motif

Motif batik Jombang “merah”

Pada awalnya motif batik Jombang menggunakan motif alam sekitar, yaitu dengan motif bunga

melati, tebu, cengkeh, pohon jati dan lain sebagainya. Setiap motif yang diciptakan biasanya

diberi nama, seperti cindenenan, peksi/burung hudroso, peksi manya dan turonggo seto (kuda

Page 33: Nusantara

putih). Kemudian Ibu Hj. Maniati bersama Ibu Bupati kabupaten Jombang (isteri Bupati/DO),

bersepakat/setuju bahawa “Motif Batik Tulis Khas Jombang” diambil dari salah satu relief Candi

Arimbi yang terletak di desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang. Candi Arimbi

merupakan candi peninggalan kerajaan Majapahit.

Motif batik Jombang “hijau”

Pada penghujung tahun 2005, penulis bertemu dengan Bapak Bupati Jombang untuk

membicarakan motif batik khas Jombang. Dimana motif batik ini akan digunakan sebagai

seragam para pegawai kabupaten Jombang. Ketika itu Bapak Bupati menunjukkan dua buah baju

batik dengan motif relief Candi Arimbi. Baju tersebut bermotif batik warna merah dan yang satu

lagi bermotif batik warna hijau. Untuk seragam pegawai di Jombang lebih baik menggunakan

baju batik yang motifnya berwarna merah dan Bapak Bupati menyetujuinya.

Motif batik Jombang lainnya

Penjelasan tentang batik Jombang dijelaskan juga oleh Ibu Kusmiati Slamet bahwa motif batik

Jombang menggunakan motif dengan khas paten relief Candi Rimbi, yaitu model candi yang

Page 34: Nusantara

melambangkan pintu gerbang masuk Kerajaan Majapahit. Sedang motif yang dikembangkan

berupa motif tawang dan kaning dengan warna dasar yang menekankan pada kehijauan dan

kemerahan yang melambangkan kota Jombang (ijo abang (hijau merah)).

Batik Jepara mengunakan motif[3] batik Jepara dengan ukiran kayu Jepara. Sebagian motif yang

dipamerkan ternyata terinspirasi dari corak ukir Jepara. Misalnya:

Motif Parang Poro

Parang Poro (singkatan dari Parang Motif Batik Penting Tapi Ternyata Tak Sekedar Motif

Jeporo) yang disusun miring dan berupa stilisasi ranting dan dedaunan yang saling berkaitan

ternyata digali dari corak ukir Jepara. Makna motif ini adalah hidup saling membutuhkan.

Motif Lung-Lungan

Begitu juga motif lung-lungan, terinspirasi dari motif relief ukir Jepara yang ada di Desa

Senenan.

Motif Kembang Setaman

Motif Kembang Setaman berupa motif ulir yang dihiasi bunga aneka warna dan kupu-kupu, yang

menggambarkan harmoni keindahan taman bunga.

Motif Elung Bimo Kurdo

Motif Elung Bimo Kurdo berupa bentuk lung yang besar-besar, yang diilhami MOTIF BATIK

PENTING TAPI TERNYATA TAK SEKADAR MOTIFdari tokoh pewayangan Bima, serta

menunjukkan karakter agung, kokoh dan wibawa Bima.

Motif Sido Arum

Page 35: Nusantara

Motif Sido Arum merupakan motif yang diilhami dari motif-motif klasik yang sudah ada seperti

Sido Mukti, Sido Pangkat, dan semacamnya. Motif ini mengandung pesan agar derajat pangkat

bermanfaat bagi kehidupan.

Motif Sekar Jagat Bumi Kartini

Motif ini terinspirasi dari motif Sekar Jagat yang sudah ada namun terdapat nuansa yang berbeda

pada garis pembatasnya yang berupa stilisasi bunga melati. Harapan simboliknya, batik yang a

Rabu, 26 Oktober 2011

MOTIF BATIK NUSANTARA

Batik merupakan salah satu kekayaan bangsa kita yang tak ternilai harganya. Corak batik ini

patut kita banggakan sebagai aset bangsa yang tak kan pernah hilang. Ciri Khas Batik akan

menjadi Trend Senter di daerahnya masing-masing. Berikut ini berbagai macam motif batik

nusantara.

1. Motif Batik Solo

Page 36: Nusantara

Batik Solo terkenal dengan corak dan pola tradisionalnya batik

dalam proses cap maupun dalam batik tulisnya. Bahan-bahan yang dipergunakan untuk

pewarnaan masih tetap banyak memakai bahan-bahan dalam negeri seperti soga Jawa yang

sudah terkenal sejak dari dahulu. Polanya tetap antara lain terkenal dengan “Sidomukti” dan

“Sidoluruh”.

Batik Solo menguarkan aura megah dan kesan anggun. Tidak semata-mata karena paduan warna

dan lekuk motifnya, melainkan makna yang terkandung di balik setiap motif itu. Dalam sejarah,

hanya di wilayah Jawa, tepatnya di Solo dan Jogjakarta, batik masuk ke ranah kekuasaan. Motif-

motif batik khusus dibuat untuk raja dan kalangan keraton.

Selain motif, warna soga (kecokelatan) yang menjadi ciri khas batik Solo, dan kemudian disebut

sebagai batik Sogan ini, memiliki arti “kerendahan hati, bersahaja” menandakan kedekatan

dengan bumi, alam, yang secara sosial bermakna dekat dengan rakyat.

Di antara beragam motif yang ada, ditemukan lima motif khas batik Solo, yang menarik untuk

diperhatikan. Selamat menikmati!

a. Sido Asih

Page 37: Nusantara

Motif geometris berpola dasar bentuk-bentuk segi empat ini memiliki arti keluhuran. Saat

mengenakan kain Sido Asih, berarti seseorang mengharapkan kebahagiaan hidup. Motif ini

dikembangkan setelah masa pemerintahan SISKS PB IV di keraton Surakarta.

b.Ratu Ratih

Nama motif ini diambil dari kata "Ratu Patih" yang berarti seorang raja yang memerintah

didampingi oleh perdana menterinya, karena usia yang masih sangat muda. Motif batik yang

Page 38: Nusantara

menggambarkan kemuliaan, dan hubungan penggunanya dengan alam sekitar ini, mulai dibuat

pada masa pemerintahan SISKS Pakoeboewono VI di tahun 1824

c. Parang Kusuma

Parang adalah motif diagonal, berupa garis berlekuk-lekuk dari sisi atas ke sisi bawah kain.

Sedangkan Kusuma berarti bunga. Motif Parang Kusuma ini menjelaskan penggunanya memiliki

darah raja (keturunan raja) atau disebut sebagai darah dalem. Motif batik ini berkembang pada

masa pemerintahan Ingkang Panembahan Senopati di Kerajaan Mataram pada abad ke - 16.

d. Bokor Kencana

Page 39: Nusantara

Sebuah motif geometris berpola dasar berbentuk lung-lungan yang mempunyai makna harapan

dan keagungan, kewibawaan. Motif ini untuk pertama kalinya dibuat untuk dikenakan PB XI.

 

e. Sekar Jagad

Sekar berarti bunga dan jagad adalah dunia. Paduan kata yang tercermin dari nama motif ini

adalah “kumpulan bunga sedunia”. Motif ini merupakan perulangan geometris dengan cara

ceplok (dipasangkan bersisian), yang mengandung arti keindahan dan keluhuran kehidupan di

dunia. Motif ini mulai berkembang sejak abad ke-18.

2. Motif Batik Jogjakarta

Page 41: Nusantara

Ceplok Motif

Keluarga Ceplok mencakup berbagai macam desain geometris, sering didasarkan pada mawar

melingkar, bintang atau bentuk kecil lainnya, membentuk pola simetris keseluruhan pada kain

Grompol berarti untuk berkumpul bersama. Sering dipakai untuk upacara pernikahan, pola

melambangkan datang bersama-sama dari sebuah pernikahan yang harmonis, untuk anak-anak,

keberuntungan, dan kebahagiaan.

b. Motif Kawung

Kawung

Kawung

Kawung adalah salah satu desain tertua, dan diperuntukkan bagi keluarga kerajaan. Ini

merupakan lintas-bagian dari buah aren kelapa, dan beberapa mengatakan silang di antara empat

oval mengacu pada sumber energi universal.

Meskipun ada banyak variasi, struktur dasar adalah kelompok dari empat lingkaran atau oval

hampir menyentuh satu sama lain, dibaringkan di atas kain dalam simetri geometris.

Page 43: Nusantara

Parang Rusak

Kadang-kadang disebut sebagai keris atau pola pedang oleh orang luar, oleh orang Jawa disebut

motif Parang Lidah api, atau lidah api. Parang adalah salah satu yang paling kuat dari motif batik

dengan garis diagonal kuat paralel. Ada ratusan variasi, dari 2cm kecil di Parang Klithik sampai

yang terbesar di 8cm atau lebih di Parang Barong.

Parang Barong

Di masa lalu, Parang Barong adalah pola suci hanya dikenakan oleh raja. Motif

mengingatkannya untuk menjaga dirinya sendiri hati-hati sehingga dia akan menjadi penguasa,

yang bertanggung jawab jujur dan adil.

Parang Rusak

Lain dari desain Parang dipakai oleh keluarga kerajaan pada acara-acara kenegaraan, Parang

Rusak melambangkan melawan internal manusia melawan kejahatan dengan mengendalikan

keinginan mereka sehingga mereka yang bijaksana, karakter yang mulia akan menang.

d. Mortif Lereng

Page 44: Nusantara

Lereng

Udang Liris

Mengacu pada baris diagonal dari pola di antara motif parang. Selain itu, pola banyak yang

hanya deretan garis diagonal sempit yang dipenuhi dengan seluruh array pola kecil. Para Liris

Udang, sekali lagi, salah satu pola yang lama disediakan untuk istana raja, adalah salah satu lebih

terkenal dari motif-motif ini.

Udang Liris atau hujan ringan melambangkan kesuburan, harapan untuk kemakmuran, tekad,

untuk memiliki keberanian untuk melaksanakan apa yang penting bagi bangsa dan rakyatnya.

e. Motif Nitik

Page 45: Nusantara

Nitik Randu Seling

Nitik Kembang Jeruk

Motif nitik di antara pola batik tertua dan kain patola terinspirasi oleh tenun dibawa oleh

para pedagang dari Gujarat, India lama lalu. Desain geometrik dibuat dengan titik-titik kecil

dan strip meniru kain tenun asli.

 

f. Motif Truntum

Motif Truntum

Motif Truntum dipakai oleh orang tua dari pasangan pengantin pola Truntum.

Page 47: Nusantara

Semen Sido Asih

Semen, berdasarkan kata semi, yang berarti untuk tumbuh atau tumbuh, adalah non-geometris

pola terinspirasi oleh alam. Dipenuhi dengan bergaya batang, bunga, daun, pegunungan, dan

hewan, desain kelompok ini sangat penting bagi royalti pada kesempatan khusus, serta

masyarakat umum di penggunaan sehari-hari.

Garuda, burung pria-mistik dalam mitologi Hindu, yang membawa Wisnu melalui langit, sering

digambarkan dalam desain Semen dengan sepasang, tunggal atau dari sayap (Lar) atau sayap dan

ekor (Sawat). Sering dikaitkan dengan pola Semen, bentuk sayap juga ditemukan dengan motif

Parang dan Ceplok.

h. Motif Isen

Mengisi pola isen disebut sangat karakteristik dari Indonesia, khususnya Jawa, batik. Halus

diberikan dalam garis lilin, ini desain kecil menambahkan kedalaman dan keindahan harmonis

untuk kain keseluruhan.

Page 48: Nusantara

Sumatra

1. Batik AcehBatik Aceh mengeluarkan warna-warna yang cenderung berani, merah, hijau, kuning, merah muda.  Biasanya motif batik Aceh yang tertera pada kain melambangkan falsafah hidup masyarakatnya. Motif pintu misalnya, menunjukkan ukuran tingi pintu yang rendah. Motif tolak angin menjadi perlambang banyaknya ventilasi udara di setiap rumah adat, motif ini mengandung arti bahwa masyarakat Aceh cenderung mudah menerima perbedaan. Motif bunga jeumpa-bunga kantil, diambil karena banyak terdapat di aceh. Kuatnya pengaruh islam juga turut mewarnai motif-motif batik diantaranya ragam hias berbentuk sulur, melingkar, dan garis.

2. Batik BengkuluKain Besurek, Batik Kanganga (Batik Rejang Lebong). Kain Besurek memiliki motif khas yang bernuansa kaligrafi Jambi dan Cirebon. Adopsi ini akhirnya membentuk sebuah desain batik khas Bengkulu. Batik Kanganga memiliki motif khas yaitu berupa huruf asli Rejang. Motif kain besurek yang bertuliskan huruf arab yang dapat dibaca, kain ini sangat sakral, terutama pada pemakaian kain upacara adat pengantin dan untuk menutupi mayat. Kain jenis ini biasanya berbentuk kerudung wanita calon pengantin yang digunakan untuk upacara ziarah ke makan para leluhur. Kain jenis ini tidak boleh dipergunakan secara sembarangan.

3. Batik JambiBatik Kerinci (daerah Barat Jambi). Kain dasar batik Jambi diberi pewarna alami dari tanaman dan buah-buahan seperti getah kayu dan saga. Warna khas : merah, kuning, biru, hitam. Motif batik Jambi pada umumnya diambil dari alam, seperti tumbuhan, hewan dan aktivitas sehari-hari warga Jambi. Motifnya satu-satu atau biasa disebut ceplokan. Motif batik Jambi yang sangat terkenal adalah motif kapal sanggat, kuau berhias, durian pecah, merak ngeram, tampok manggis. 

4. Batik Padang.

Page 49: Nusantara

Warna batik Padang kebanyakan hitam, kuning, merah, ungu. Polanya Banyumasan, Indramayuan, Solo, Yogya. 

5. Batik Riau,Di Riau ada batik Batik Selerang  yang sayangnya kabarnya sudah menghilang dan Batik Tabir. Batik Tabir warnanya lebih terang dan cerah seperti merah, kuning, hijau. Corak dan motif batik Riau adalah bunga bintang, sosou, cempaka, kenduduk Itu sekilas tentang batik di Sumatera. Bagaimana di Jawa? Ups, jangan ditanya lagi. Katanya, batik terlahir di tanah Jawa. Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif bagi perempuan. _____________________________________________________

Jawa Barat1. Batik BanyumasBatik Banyumas biasa sering disebut dengan batik Banyumasan. Warna  khas batik Banyumasan yaitu coklat gelap. Batik Banyumasan juga dominan dengan warna hitam dan kuning keemasan Typical batik Banyumasan terinspirasi dari gaya batik Yogya, Solo dan Lasem. Kain batik Banyumasan yang asli dicap bolak-balik.

2. Batik CiamisSedangkan untuk motif Batik Ciamis adalah campuran dari batik Jawa Tengah dan pengaruh daerah sendiri terutama motif dan warna Garutan.

3. Batik CirebonDi Cirebon terdapat Batik Pesisiran, Batik Keratonan dan Batik Trusmi. Warna kain secara garis besar cerah dan ceria, merah, pink, biru langit, hijau pupus. Warna batik tradisional terpusat pada tiga warna yaitu krem, hitam, dan cokelat.  Batik Keratonan biasanya berwarna coklat soga atau keemasan.Batik Pesisir dipengaruhi oleh budaya Cina. Motifnya lebih bebas, melambangkan kehidupan masyarakat pesisir yang egaliter. Motifnya banyak ditandai dengan gambar flora dan fauna seperti binatang laut dan darat, ikan, pepohonan, daun daunan. Batik Pesisiran : Batik bethetan Kedung Wuni Pekalongan, Motif Sarung Cirebonan, Bethetan Demak. Batik keraton dipengaruhi oleh Hindu dan Islam. Motifnya cenderung berupa batu-batuan (wadas), kereta singa barong, naga seba, taman arum dan anyam alas. Batik Keratonan : Motif Ganggang .Dua motif Cirebon yang terkenal adalah Corak Singa Wadas dan Mega Mendung.    Motif Singa Wadas adalah corak resmi kesultanan Cirebon (Kasepuhan) yang memperlihatkan bentuk Singa Barong dari keraton Kasepuhan. Motif ini kental dengan warna coklat, hitam dan krem. Motif Mega Mendung yang tidak ditemui di daerah lain, yaitu motif berbentuk awan yang bergumpal-gumpal yang biasanya membentuk bingkai pada

Page 50: Nusantara

gambar utama. Motif ini mendapat pengaruh dari keraton-keraton di Cirebon.  Motif ini kaya akan warna merah, biru, violet, dan keemasan.

4. Batik Garut atau GarutanWarna cerah dan penuh pada sisi lainnya, menjadi ciri khas batik Garutan. Didominasi warna dasar krem atau gading (gadingan), biru, dan soga agak merah. Adanya warna ungu pada corak / desain batik garutan.Motif batik Garutan adalah Limar, Merak Ngibing yang menggambarkan sepasang burung merak sedang menari. Kemudian ada corak bulu ayam yang memperlihatkan ekor ayam yang panjang dan dilengkung setengah lingkaran. Selain itu, ada juga lereng adumanis, lereng suuk, lereng calung, lereng daun, cupat manggu, bilik, sapu jagat, lereng peteuy dan lainnya. Motif-motif yang dihadirkan berbentuk geometrik sebagai ciri khas ragam hiasnya. Bentuk-bentuk lain dari motif batik Garut adalah flora dan fauna. Bentuk geometrik umumnya mengarah ke garis diagonal dan bentuk kawung atau belah ketupat.

5. Batik Indramayu : Batik Dermayon , Batik PaomanAwalnya Batik Paoman hanya memiliki dua warna, yakni warna kain dan warna motif. Warna motif pun masih tradisional, seperti biru tua atau coklat tua. Kini warna-warna pada Batik Paoman lebih beragam.Ciri yang menonjol dari Batik Indramayu adalah ragam flora dan fauna diungkap secara datar, dengan banyak lengkung dan gari-garis yang meruncing (riritan), latar putih dan warna gelap dan banyak titik yang dibuat dengan teknik cocolan jarum, serta bentuk isen-isen (sawut) yang pendek dan kaku. Motif wadasan, iwak ketong, parang rusak.  Motif-motif batik di Indramayu, banyak mendapat pengaruh besar dari gambar atau kaligrafi dari kawasan Arab, Cina atau daerah Jawa Tengah/Jawa Timur. Mayoritas motif batik yang digunakan pada Batik Indramayu menggambarkan kegiatan nelayan di tengah laut.  Beberapa motif batik yang mencirikan motif Batik Pesisir khas Indramayu di antaranya adalah Etong (ikan, udang, cumi, kepiting, dll), Kapal Kandas, Ganggeng (ganggang laut), Kembang Gunda (tumbuhan yang hidup di pinggir pantai), dan Loksan.  Motif batik khas Indramayu juga ada yang menggambarkan kegiatan sehari-hari seperti Motif Swastika, Motif Merak Ngibing, Motif Kereta Kencana, dan Motif Jati Rombeng.   Ragam hias geometris pada Batik Indramayu, antara lain: banji, kembang kapas, sijuring, pintu raja, obar-abir dan kawung.

6. Batik Sumedang atau Batik KasumedanganDengan warna kain merah, motif batik Kasumedangan yaitu berpola ceplokan motif utama pada latar vertikal, horisontal atau polos, dan menemukan makna-makna simbolis dari motif-motif tersebut.

7. Batik Tasikmalaya : Batik Tasikan, Batik Karajinan (Wurug), Batik Sukaraja/Sukapura

Page 51: Nusantara

(Batik tulis khas tasikmalaya) Warna dasar kain merah, kuning, ungu, biru, hijau, orange dan soga.  Dan warnanya cerah namun tetap klasik dengan dominasi biru. Batik Sukapura : berciri khas warna merah, hitam, coklat.Motifnya kental dengan nuansa Parahyangan seperti bunga anggrek dan burung, selain itu ada juga motif Merak-ngibing, Cala-culu, Pisang-bali, Sapujagat, Awi Ngarambat.Batik Tasik memiliki kekhususan tersendiri yaitu bermotif alam, flora, dan fauna. Batik Tasik hampir sama dengan Batik Garut hanya berbeda dari warna, Batik Tasik lebih terang warnanya.Oh iyah, di Banten juga ada batiknya sendiri. Hampir saja saya terlupakan untuk menjelaskannya.

8. Batik BantenMotif khas Banten yaitu motif datulaya, dasar belah ketupat berbentuk bunga dan lingkaran dalam figura sulur-sulur daun dengan warna dasar biru, variasi motif pada figura sulur-sulur daun berwarna abu-abu pada dasar kain warna kuning.  Sebenarnya ada 75 ragam hias batik Banten tang berbentuk tumpal dan belah ketupat, namun sekarang hanya 12 motif yang diproduksi yaitu : datulaya, pamaranggen, pasulaman, kapurban, pancaniti, mandalikan, pasepen, surasowan, kawangsan, srimanganti, sabakingking, dan pejantren.Datulaya berasal dari kata  Datu dan Laya. Datu berarti pangeran dan Laya adalah tempat tinggalYuuk kita pindah ke Jawa Tengah, jangan bosan yah untuk terus menyimak. Di Jawa Tengah ada batik Brebes atau dikenal dengan nama batik salem, batik Karanganyar, batik Klaten, batik Lamongan, batik Lasem, batik Pekalongan, batik Purworejo, batik Semarang, batik Solo, batik Sragen dan batik Tegal.

_____________________________________________________

JawaTengah1. Batik Karanganyar.Sejarah dan pengembangannya batik di Kabupaten Karanganyar mengalami perkembangan yaitu dari corak-corak lukisan binatang dan tanaman lambat laun beralih pada motif abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber dan sebagainya. Selanjutnya melalui penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini.

2. Batik Lasem Batik Tiga Negeri Warna dasar kain beige, kuning. Dengn kombinasi warna corak merah, biru, kuning, hijau. Corak atau motifnya flora, fauna, naga

3. Batik Pekalongan

Page 52: Nusantara

Warna kain beragam dan cerah, merah, kuning, hijau, biru, merah muda, dll.  Warna Batik Pekalongan yg pertama kali muncul adalah warna merah bata dan coklat. Motif batik Pekalongan kuno adalah motif yang dipakai saat pertama kali batik Pekalongan muncul. Motif ini biasanya berbentuk tentara Belanda atau orang Belanda dengan segala atributnya, atau bahkan berbentuk motif tank tentara. Motif Pekalongan sekarang lebih cenderung ke motif bunga atau biasa masayarakat menyebutkan motif buketan.

4. Batik SemaranganDidominasi warna coklat dan hitam, kuning dan hijau dengan motif sarung kepala pasung

5. Batik Solo Batik Saudagaran Didominasi warna soga (coklat) dan biru tua. Motif batik Solo adalah sidomukti, sidoluruh, lereng.  Motif batik Kebumen adalah pohon-pohon, burung-burungan. Motif-motif yang dilarang dibuat atau motif larangan adalah : motif Parang Barong, Parang Rusak dan Udan Liris.Desain batik saudagaran terkesan berani dalam pemilihan bentuk, stilisasi atas benda-benda alam atau satwa, maupun kombinasi warnanya.  Batik saudagaran muncul di daerah Surakarta dan Yogyakarta.

6. Batik TegalBatik Tegalan Warna dasar kain hitam dan putih. Batik tegalan didominasi warna coklat dan biru. Ciri khas lain batik Tegalan adalah berwarna-warni. Corak gambar atau rengrengan besar dan melebar. Motifnya banyak mangadaptasi dari aneka flora dan fauna disekitar kehidupan masyarakat di kota Tegal. Motif Grudo (Garuda) dengan warna terang yang mempertontonkan bentuk-bentuk sayap burung garuda dan motif Gribigan dengan bentuk khas anyaman bambu dalam warna agak gelap. Motif lainnya seperti kuku macan, tapak kebo, beras mawur, ukel, batu pecah, kotakan, cecek awe, tambangan, grandilan, sawo rembet, buntoro, karung jenggot, kopi pecah, corak daun teh, poci, cempaka putih, benang pedhot, mayang jambe.

7. Batik YogyakartaBatik Tha Thit (Gunung Kidul), Batik Geringsing (Dusun Pijenan), Batik Bantulan (Bantul) Warna dasar kain putih, motif kain didominasi warna coklat tua,dan hitam. Sedangkan Batik Tulis Giriloyo kainnya berwarna dasar hitam. Ada 400 motif batik khas Yogyakarta.  Motif batik klasik Yogya yaitu motif parang, motif geometri, motif banji, motif tumbuhan menjalar, motif tumbuhan air, motif bunga, motif satwa dalam alam kehidupan, babon angrem, mendut, wahyu tumurun, pisang bali, dll.   Motif yang biasa dipergunakan :seperti sido asih, keongan, ciptoning, keleng alus, sidomulyo, mukti, sidomukti.  Motif yang dilarang dibuat atau batik

Page 53: Nusantara

larangannya adalah : motif semen seperti semen ageng dan ragam hias peksi huk

_____________________________________________________

Jawa Timur1. Batik BanyuwangiBatik Gajah Uling Dasar kain berwarna putih dengan motif gajah uling. Gajah uling dari kata gajah dan uling yaitu sejenis ular yang hidup di air, semacam belut. Ciri itu berbentuk seperti tanda tanya yang secara filosofis merupakan bentuk belalai gajah dan sekaligus bentuk uling. Motif lain yang terdapat pada kain batik Banyuwangi yaitu kupu - kupu, suluran (sejenis tumbuhan laut), manggar (buah pinang/bunga kelapa)

2. Batik Madura Batik Tanjungbumi, Batik Genthong, Batik Tulis Kristal Warna yang digunakan kebanyakan diambil dari alam. Untuk warna merah hati diambil dari tanaman kaktus, hijau tua dari pohon mondo, serta warna hitam yang merupakan campuran dari warna merah, hijau dan merah Batik Madura mengandalkan corak bunga yang unik dengan daun-daunan.  Di daerah ini terdapat beberapa motif batik tertua yakni ramok, tasikmalaya, sebar jagab, rumput laut, okel dan panji lintrik.

3. Batik MojokertoBatik Kalangbret  Dasarnya berwarna putih dan warna coraknya coklat muda dan biru tua. Batik Majan dan Simo, warna babarannya merah menyala

 4. Batik Pacitan: Batik ParikesitBatik tulis khas Pacitan tergolong jenis klasik seperti motif sidomulyo, sekar jagat, semen romodan kembang-kembang.

5. Batik PonorogoBatik Cap Mori Biru (Batik Kasar) Yang membuat batik ponorogo terkenal adalah karena pewarnaan nilanya yang tidak luntur. Motif batik Ponorogo adalah ragam hias burung dan bunga 

6. Batik SidorajoCorak batik Sidoarjo mengandalkan warna kuning dan merah bata

7. Batik TubanBatik Gedog Warna batik Gedog agak kegelap gelapan. Motif batik didominasi motif burung dan bunga. Motif batik Gedog yaitu panjiori, kenongo uleran, ganggeng, panji krentil, panji serong, dan panji komang.

Page 54: Nusantara

Tiga motif terakhir dahulu hanya dipakai oleh pangeran dan batik motif panji krentil berwarna nila diyakini dapat menyembuhkan penyakit.

8. Batik TulungagungBerwarna sogan (coklat) dan biru tua (wedelan).Dengan motif Lung (tumbuhan) dan bunga dengan latar atau dasa cecek yang merupakan ciri khas Batik Tulungagung. Ragam hias batik khas daerah Tulungagung adalah motif perpaduan dari motif truntum dengan motif ceplok atau kotang. Sehingga merupakan motif baru.