Nursyamsu Hidayat, Ph.D. · PDF filerumus modifikasi Shortt ... meninggalkan lengkungan...

download Nursyamsu Hidayat, Ph.D. · PDF filerumus modifikasi Shortt ... meninggalkan lengkungan melingkar. ... Fleksibilitas dalam pelebaran lengkungan tajam. Tampilan jalan raya yang lebih

If you can't read please download the document

Transcript of Nursyamsu Hidayat, Ph.D. · PDF filerumus modifikasi Shortt ... meninggalkan lengkungan...

  • 4/22/2013

    1

    Civil Engineering Diploma ProgramVocational School Gadjah Mada University

    Nursyamsu Hidayat, Ph.D.

    Alinemen horisontal/trase jalan merupakanproyeksi sumbu jalan pada bidang horisontalAlinemen horisontal terdiri atas bagian lurusdan bagian lengkung (disebut juga tikungan).Perencanaan geometri pada bagian lengkungdimaksudkan untuk mengimbangi gayasentrifugal yang diterima oleh kendaraanyang berjalan pada kecepatan VR.Untuk keselamatan pemakai jalan, jarakpandang dan daerah bebas samping jalanharus diperhitungkan.

    2

  • 4/22/2013

    2

    3Source: KPMPPD Kab. Jombang, 2011

    F = m . A m : massa = G/gga: percepatan sentrifugal = V2/R

    G: berat kendaraan

    R*gV*GF

    2

    =

    g: gaya gravitasi bumi V: kecepatan rencana R: jari-jari lengkung lintasan

    4

  • 4/22/2013

    3

    Gaya yang mengimbangi gaya sentrifugal: Gaya gesek melintang ban-aspal (Fs)g g Komponen berat kendaraan akibat kemiringan

    melintang permukaan jalan

    5

    Gaya gesekan melintang (Fs) adalah besarnyagesekan yang timbul antara ban dang y gpermukaan jalan dalam arah melintang jalanyang berfungsi untuk mengimbangi gayasentrifugalPerbandingan antara gaya gesekan melintangdan gaya normal yang bekerja disebutkoefisien gesekan melintang (f)koefisien gesekan melintang (f).

    6

  • 4/22/2013

    4

    Koefisien gesek melintang maksimum v < 80 km/j f = - 0,00065 v + 0,192j 80 < v < 112 km/j f = - 0,00125 v +0,24

    7

    Superelevasi : Kemiringan melintang jalanSupe e e as e ga e ta g ja apada lengkung horizontal yang bertujuanuntuk memperoleh komponen beratkendaraan guna mengimbangi gayasentrifugal

    8

  • 4/22/2013

    5

    Beberapa alternatif superelevasi maksimum:ebe apa a te at supe e e as a s u Jalan licin, sering hujan, kabut emaks 8 % Jalan di perkotaan, sering macet emaks 4 6 % AASHTOemaks 0,04; 0,06; 0,08; 0,10; 0,12 Bina Marga: jalan luar kota emaks 10 %; jalan dalam

    kota emaks 6 %

    9

    Vf 2= tge

    Karena nilai e.f kecil, maka diabaikan, soR*gV

    f*e1fe 2

    =+

    R*gVfe

    2

    =+

    10

    g = 9.81 m/det2

    g

    R127Vfe

    2

    =+

  • 4/22/2013

    6

    Untuk menyatakan ketajamanlengkungDerajat lengkung adalahDerajat lengkung adalahbesarnya sudut lengkung yang menghasilkan panjang busur 25 m>>R

  • 4/22/2013

    7

    Source: Sukirman, 1994 13

    VR (km/jam) 120 100 80 60 50 40 30 20R min (m) 600 370 210 110 80 50 30 15

    Source: Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, 1997

    R min (m) 600 370 210 110 80 50 30 15

    14

  • 4/22/2013

    8

    Pada jalan lurusTergantung pada jenis lapis keras yang e ga tu g pada je s ap s e as ya gdipergunakan2 4 %

    15

    Lengkung peralihan adalah lengkung yang disisipkan di antara bagian lurus jalan dan p g jbagian lengkung jalan berjari jari tetap R; berfungsi mengantisipasi perubahanalinemen jalanBentuknya dapat berupa parabola (Clothoid)

    16

  • 4/22/2013

    9

    Landai relatif adalah besarnya kelandaianakibat perbedaan elevasi tepi perkerasanp p psebelah luar sepanjang lengkung peralihan

    17

    X

    XS

    spiral

    TS

    X

    YSk

    L P Sy

    18

    p

    SC

    RC

    R

    S

  • 4/22/2013

    10

    Jika P adalah sembarang titik di sepanjanglengkung spiral, maka koordinat P :g g p ,

    R6Ly

    R40L1Lx

    2

    2

    2

    =

    =

    19

    L: panjang spiral dari titik awal ke titik PR radius pada titik P

    Jika TS: permulaan bagian spiral dan SC: peralihan dari bagian spiral ke circlep g p

    c

    2s

    s

    2c

    2s

    ss

    R6Ly

    R40L1Lx

    =

    =

    20

  • 4/22/2013

    11

    Rumus2 lain:

    ( )3

    scc

    2s

    c

    ss

    L

    cos1RR6Lp

    RL90

    =

    =

    21

    sc2c

    ss sinRR40

    LLk =

    Panjang lengkung peralihan berdasarkanrumus modifikasi Shortt

    Ls: panjang lengkung spiral (m)R j i j i b li k

    Ce*V727,2

    RCV022,0L

    3

    s =

    22

    R: jari-jari busur lingkaran, mV: kecepatan rencana (km/jam)C: perubahan percepatan, m/det3 yang bernilai 1-3 m/det3

  • 4/22/2013

    12

    Panjang lengkung peralihan berdasarkan waktutempuh maksimum (3 detik) untuk melintasilengkung peralihanlengkung peralihan

    Ls: panjang lengkung spiral (m)VR: kecepatan rencana (km/jam)

    T*6,3

    VL Rs =

    23

    R ecepata e ca a ( /ja )T: waktu tempuh pada lengkung peralihan = 3 detik

    Panjang lengkung peralihan berdasarkantingkat pencapaian perubahan kelandaiang p p p

    Ls: panjang lengkung spiral (m)VR: kecepatan rencana (km/jam)

    ( )R

    e

    nms V*r*6,3

    eeL =

    24

    R ecepata e ca a ( /ja )re = tingkat pencapaian perubh. Kelandaianmelintang jalan. Utk VR 70 km/jam, re maks= 0,035 m/det. Utk VR 80 km/jam, re maks= 0,025 m/det

  • 4/22/2013

    13

    Panjang lengkung peralihan minimum dansuperelevasi yang diperlukan, disediakanp y g p ,dalam tabel (Cek Tabel II.17 Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, halaman 30)

    25

    Superelevasi adalah suatu kemiringan melintangdi tikungan yang berfungsi untuk mengimbangiga a centrif gal ang diterima kendaraan padagaya centrifugal yang diterima kendaraan padasaat berjalan melalui tikungan pada kecepatanrencana (Oglesby, 1999)Diagram superelevasi menggambarkanpencapaian superelevasi dari kemiringan lerengnormal hingga mencapai kemiringan superelevasipenuhpDengan demikian dapat ditentukan bentukpotongan melintang disetiap titik pada suatutikungan

    26

  • 4/22/2013

    14

    Pada jalan raya tanpa median, superelevasidapat dilakukan melalui 3 cara:p Sumbu jalan sebagai sumbu putar (dipakai di

    Indonesia) Tepi perkerasan dalam sebagai sumbu putar Tepi perkerasana luar sebagai sumbu putar

    27

    As jalan sebagai as putar

    Tepi luar sebagai as putar

    28

    Tepi dalam sebagai as putar

  • 4/22/2013

    15

    Full Circle (FC)Spiral-Circle-Spiral (SCS)Sp a C c e Sp a (SCS)Spiral-Spiral (S-S)

    29

    Gambar SituasiSkala 1:1000

    Penentuan Trace Jalan

    Penentuan Koordinat PI & PV

    Perencanaan Alinyemen Horisontal

    Perencanaan Alinyemen Vertikal

    Coba Tikungan Full Circle

    R > Rmin

    Coba TikunganSpiral Circle - Spiral

    Lc > 20

    Pilih TikunganSpiral - Spiral

    Pakai TikunganFull Circle

    Pakai TikunganSpiral Circle - Spiral

    No

    No

    Yes

    Yes

    No

    30

    Perencanaan Pelebaran Perkerasan Pada Tikungan

    Perencanaan Super Elevasi

    Perencanaan Kebebasan Samping

    Gambar Penampang Melintang

    Yes

    Gambar Perencanaan:PlanProfil MemanjangPenampang Melintang

  • 4/22/2013

    16

    Syarat lengkung ini: Tikungan dengan radius besarg g Sudut tangent kecilBentuk:

    PH

    TC

    M

    EC

    31

    TC CT

    RC RC

    LC

    Q

    batasanbatasan untuk lengkung FCVR Rmin VR RminVR Rmin VR Rmin120 2500 50 350100 1500 40 25080 900 30 13060 500 20 60

    Source: Tabel II.18. Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan AntarKota, 1997

    32

    dibawah nilai jari-jari diatas, bentuk tikunganharus SCS atau SS

  • 4/22/2013

    17

    PHTCEC1

    21

    CC

    tg*TEtg*RT

    ==

    TC CT

    RC RC

    LC

    M

    CC

    CC

    41

    CC

    R**01745.0L

    R2360

    L

    tg*TE

    =

    =

    =

    dengan: , sudut tangen dalam derajat

    33

    Q

    Karena lengkung berbentuk busur lingkaransaja, maka pencapaian superelevasij , p p pdidistribusikan pada bagian jalan lurus danlengkung. Disebut lengkung peralihan fiktif(Ls)Menurut Bina Marga, 2/3 Ls ada dibagianlurus (sebelum TC dan sesudah CT), dan 1/3 Ls ada di bagian lengkungLs ada di bagian lengkung

    34

  • 4/22/2013

    18

    TC TC

    lurus luruslurus lurus

    tepi luar

    tepi dalam(-)

    (+) emaks

    enormal

    0%

    A B CD

    circle

    35

    2/3Ls

    Pot. A Pot. B Pot. C Pot. D

    -2% -2% 0% -2%+2%

    -2%

    +emaks

    -2% -emaks-2%-2%

    LC

    1/3Ls 2/3Ls1/3Ls

    VR = 60 km/jame maks = 0.10e a s 0 0Sudut tikungan = 20 derajatLebar jalan 2 x 3.75 m tanpa medianKemiringan normal 2%Direncanakan tikungan C-C dengan R = 716 m

    36

  • 4/22/2013

    19

    Kondisi jenis tikungan ini menuntut adanyalengkung peralihan/transisi/spiral diantarabentuk lurus ke bentuk lengkung lingkaranKeuntungan adanya lengkung peralihan: Sebuah rute alamiah dan mudah diikuti oleh pengemudi

    sehingga gaya sentrifugal meningkat atau berkurangsecara bertahap seiring kendaraan memasuki danmeninggalkan lengkungan melingkar.

    Superelevasi dapat diatur sesuai keinginan dan lebih Superelevasi dapat diatur sesuai keinginan dan lebihmudah.

    Fleksibilitas dalam pelebaran lengkungan tajam. Tampilan jalan raya yang lebih baik.

    37

    Menentukan superelevasi desain (jika tidak tersaji tabel)1. Derajat kelengkungan design

    2. Superelevasi designd

    d R4,1432D =

    dmaks2dmaks

    dD*e*2D*ee +=

    38

    maksmaksd DD

    e +=

  • 4/22/2013

    20

    Rumus2 Panjang Ls (Bina Marga, 1997)1. Berdasarkan antisipasi gaya sentrifugal

    Ls: panjang spiral (m)V: kecepatan rencana (km/jam)

    Ce*V727,2

    RCV022,0L

    3

    s =

    39

    R: jari-jari (m)C: perubahan kecepatanK: superelevasi

    2. Berdasarkan waktu tempuh maksimum dilengkung peralihang g p

    T: waktu tempuh pada lengkunganperalihan, ditetapkan 3 detik

    T*6,3

    VL Rs =

    40

    p , pV: kecepatan rencana (km/jam)