Nuraeni pentingnya penilaian dalam pembelajaran
-
Upload
operator-warnet-vast-raha -
Category
Entertainment & Humor
-
view
435 -
download
3
description
Transcript of Nuraeni pentingnya penilaian dalam pembelajaran
PENTINGNYA PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN
Oleh : Nuraeni
Banyak orang mencampuradukan pengertian antara evaluasi, pengukuran
(measurement), tes, dan penilaian (assessment), padahal keempatnya memiliki
pengertian yang berbeda. Evaluasi adalah kegiatan identifikasi untuk melihat apakah
suatu program yang telah direncanakan telah tercapai atau belum, berharga atau tidak,
dan dapat pula untuk melihat tingkat efisiensi pelaksanaanya. Evaluasi berhubungan
dengan keputusan nilai, (value judgement). Dalam pengertian ini, kita dapat melihat
bahwa esensi dari evaluasi yakni memberikan informasi bagi kepentingan pengambilan
keputusan.
Di bidang pendidikan, kita dapat melakukan evaluasi terhadap kurikulum baru,
suatu kebijakan pendidikan, sumber belajar tertentu, atau etos kerja guru.
Pengukuran (measurement), adalah proses pemberian angka atau usaha
memperoleh deskripsi numerik dari suatu tingkatan dimana seorang peserta didik telah
mencapai karakteristik tertentu.
Penilaian (assessment) adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam
alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta
didik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik. Penilaian
menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang peserta
didik. Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan naratif dalam kata- kata)
dan nilai kuantitatif ( berupa angka). Pengukuran berhubungan dengan proses pencarian
atau penentuan nilai kuantitatif tersebut.
Dari keempat pengertian itu (evaluasi, pengukuran,tes, dan penilaian) tulisan ini
hanya dibatasi pada penilaian khususnya penilaian pembelajaran. Begitu urgennya
penilaian itu, pemerintah menetapkan payung hukum sebagai acuan penilaiannya.
Payung hukum itu adalah Permendiknas 20 Tahun 2007 yang mengatur Standar
Penilian Pendidikan, yang di dalamnya memuat Standar Penilaian Pendidikan adalah
Standar Nasional Pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan
instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.
Penilaian pendidikan adalah proses pendidikan dan pengolahan informasi untuk
menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. Salah satu bentuk penilaian itu
adalah ulangan (harian blok/tengah semester maupuan semester). Ulangan adalah proses
yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara
berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan, melakukan
perbaikan pembelajaran, dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik.
Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaiakn suatu Kompetensi
Dasar(KD) atau lebih. Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik atau pengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 -
9 minggu kegiatan pembelajaran.
Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD
pada periode tersebut. Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester.
Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang mempersentasikan semua KD pada
semester tersebut. Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik di akhir semester genap untuk mengukur pencapaian kopetensi peserta didik di
akhir semester genap pada satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket. Cakupan
ulangan meliputi seluruh indikator yang mempersentasikan KD pada semester tersebut.
Ujian sekolah/madrasah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi
peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas
prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan.
Secara khusus, dalam konteks pembelajaran di kelas, penilaian dilakukan untuk
mengetahui kemajuan dan hasil belajar peserta didik, mendiagnosa kesulitan belajar,
memberikan umpan balik/perbaikan proses belajar mengajar, dan penentuan kenaikan
kelas. Melalui penilaian dapat diperoleh informasi yang akurat tentang penyelenggaraan
pembelajaran dan keberhasilan belajar peserta didik, guru, serta proses pembelajaran itu
sendiri. Berdasarkan informasi itu, dapat dibuat keputusan tentang pembelajaran,
kesulitan peserta didik dan upaya bimbingan yang diperlukan serta keberadaan
kurikulum itu sendiri.
Penilaian memiliki tujuan yang sangat penting dalam pembelajaran, diantaranya
untuk grading, seleksi, mengetahui tingkat penguasan kompetensi, bimbingan,
diagnosis, dan prediksi.
1. Sebagai grading, penilaian ditunjukan untuk menentukan atau membedakan
kedudukan hasil kerja peserta didik dibandingkan dengan peserta didik lain.
Penilaian ini akan menunjukan kedudukan peserta didik dalam urutan
dibandingkan dengan anak yang lain. Karena itu, fungsi penilaian untuk grading
ini cenderung membandingkan anak dengan anak yang lain sehingga lebih
mengacu kepada penilaian acuan norma (norm – referenced assessment)
2. Sebagai alat seleksi, penilaian ditujukan untuk memisahkan antara peserta didik
yang masuk dalam kategori tertentu dan yang tidak. Peserta didik yang boleh
masuk sekolah tertentu atau yang tidak boleh. Dalam hal ini, fungsi penilaian
untuk menentukan seseorang dapat masuk, atau tidak di sekolah tertentu.
3. Untuk menggambarkan sejauh mana seorang peserta didik telah menguasai
kompetensi.
4. Sebagai bimbingan, penilai bertujuan untuk mengevaluasi hasil belajar peserta
didik dalam dalam rangka membantu peserta didik memahami dirinya, membuat
keputusan tentang langkah berikutnya, baik untuk pemilihan program,
pengembangan kepribadian maupun untuk penjurusan.
5. Sebagai alat diagnosis, penilaian bertujuan menunjukan kesulitan belajar yang
dialami peserta didik dan kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan. Ini
akan membantu Guru menentukan apakah seseorang perlu remidiasi atau
pengayaan.
6. Sebagai alat prediksi, penilaian bertujuan untuk mendapatkan informasi yang
dapat memprediksi bagaimana kinerja peserta didik pada jenjang pendidikan
berikutnya atau dalam pekerjaan yang sesuai. Contoh dari penilaian ini adalah
tes bakat skolastik atau tes potensi akademik.
Dari keenam tujuan penilaian tersebut, tujuan untuk melihat tingkat penguasaan
kompetensi, bimbingan, dan diagnostik merupakan peranan utama dalam penilaian.