nukleosintesis

3
ANGGI PISKO / 270110120092 GEOLOGI D Matahari menjadi salah satu bintang yang terbentuk sekitar 4,5 x 109 tahun yang lalu, di pertengahan umurnya, bintang akan selalu menyediakan energy untuk planet dalam solar sistem untuk jangka waktu yang masih lama. Dalam waktu yang lama, kondisi bintang menjadi tidak stabil, ketika reaksi pembentukan energi menjadi lebih besar, suhunya meningkat. Dengan peningkatan suhu ini memicu terjadinya reaksi nuklir. Dengan massa bintang yang dirasa sudah cukup untuk bereaksi, pada titik tertinggi reaksi maka terjadi apa yang disebut sebagai teori big bang. Mengakibatkan pecahan dari ledakan menyebar dan bereaksi dengan hydrogen dan helium untuk membentuk awan gas yang menjadi awal terbentuknya bintang baru, dan proses ini disebut dengan nukleosintesis. NUKLEOSINTESIS Adal mula dari elemen kimia yaitu bermula dari evolusi bintang yaitu adanya sintesis elemen oleh reaksi kimia. Hanya helium dan deuterium, karena memiliki isotop hydrogen yang lebih besar, sehingga mensintesis pada kejadian ledakan di alam semesta. Reaksi nukleosintesis terjadi pada 30 menit pertama keterjadian ledakan Big Bang, dan reaksi ini juga menjadi awal adanya perbandingan kelimpahan 1 H (protium), 2 H (deuterium), 3 He (helium-3), dan 4 He (helium-4), di alam semesta. Kelimpahan dari elemen kimia dan keterjadian isotop aslinya menjadi bukti untuk teori dari nukleosintesis ini. Berdasarkan tabel kelimpahan unsure pada solar sistem, dapat diambil beberapa kesimpulan penting bahwa : Hydrogen dan helium adalah dua unsure yang memiliki kelimpahan terbesar dalam solar sistem. Klimpahan dari 50 unsur pertama akan berkurang secara eksponensial

description

nukleosintesis

Transcript of nukleosintesis

Page 1: nukleosintesis

ANGGI PISKO / 270110120092GEOLOGI D

Matahari menjadi salah satu bintang yang terbentuk sekitar 4,5 x 109 tahun yang lalu, di pertengahan umurnya, bintang akan selalu menyediakan energy untuk planet dalam solar sistem untuk jangka waktu yang masih lama.

Dalam waktu yang lama, kondisi bintang menjadi tidak stabil, ketika reaksi pembentukan energi menjadi lebih besar, suhunya meningkat. Dengan peningkatan suhu ini memicu terjadinya reaksi nuklir. Dengan massa bintang yang dirasa sudah cukup untuk bereaksi, pada titik tertinggi reaksi maka terjadi apa yang disebut sebagai teori big bang. Mengakibatkan pecahan dari ledakan menyebar dan bereaksi dengan hydrogen dan helium untuk membentuk awan gas yang menjadi awal terbentuknya bintang baru, dan proses ini disebut dengan nukleosintesis.

NUKLEOSINTESIS

Adal mula dari elemen kimia yaitu bermula dari evolusi bintang yaitu adanya sintesis elemen oleh reaksi kimia. Hanya helium dan deuterium, karena memiliki isotop hydrogen yang lebih besar, sehingga mensintesis pada kejadian ledakan di alam semesta.

Reaksi nukleosintesis terjadi pada 30 menit pertama keterjadian ledakan Big Bang, dan reaksi ini juga menjadi awal adanya perbandingan kelimpahan 1H (protium), 2H (deuterium), 3He (helium-3), dan 4He (helium-4), di alam semesta. Kelimpahan dari elemen kimia dan keterjadian isotop aslinya menjadi bukti untuk teori dari nukleosintesis ini.

Berdasarkan tabel kelimpahan unsure pada solar sistem, dapat diambil beberapa kesimpulan penting bahwa :

Hydrogen dan helium adalah dua unsure yang memiliki kelimpahan terbesar dalam solar sistem.

Klimpahan dari 50 unsur pertama akan berkurang secara eksponensial Kelimpahan dari unsur dengan nomor atom besar dari 50 nilai kelimpahannya

rendah Kelimpahan unsur dengan nomor atom genap akan lebih besar dibandingkan

dengan unsur dengan nomor atom yang ganjil Unsure lithium, boron, dan berilium memiliki pengecualian kelimpahan

dengan unsru lainnya Kelimpahan dari unsure Fe lebih tinggi dibandingkan dengan unsur lain

dengan nomor atom yang sama Unsur yaitu technetium dan promethium tidak terdapat di solar sistem karena

semua isotopnya tidak stabil Unsur dengan nomor atom besar dari 83 memiliki isotop yang tidak stabil,

tetapi bereaksi secara alami pada kelimpahan yang sangat rendah karena adanya kekerabatan radioaktif isotop uranium dan thorium

Model reaksi nukleosintesis dari B2FH (1957) memiliki 8 bentuk yang berbeda pada reaksi nuklirnya yang terjadi pada suhu tertentu pada evolusi bintang. Beberapa dari

Page 2: nukleosintesis

ANGGI PISKO / 270110120092GEOLOGI D

reaksinya terjadi bersamaan pada bagian inti dan bagian kulit pada sebuah nintang. Sehingga berakibat pada komposisi kimia yang berbeda antara inti dan kulitnya. Namun tidak semua proses nuklir terjadi di semua bintang di luar angkasa.

Pada nukleosintesis terdapat dua jenis reaksi yaitu :

Proton – proton chain atau hydrogen burning

CNO cycle

Kesimpulan

Kita tinggal di alam semesta yang masa depannya masih tidak diketahui. Alam ini terbentuk dengan teori Big Bang nya sekitar 15 x 109 tahun yang lalu dan akan terus berkembang di masa yang akan datang.

Bintang adalah unit dasar dari alam semesta. Ia terbentuk karena kontraksi dari awan dan gas di ruang angkasa hingga posisi dimana suhunya memungkinkan terjadinya fusi hydrogen. Bintang terus berkembang tergantung dari massa dan komposisi awalnya. Ia menghasilkan energy dari reaksi nuklir berdasarkan sintesis unsure hydrogen dan helium. Hingga akhirnya terjadi ledakan pada bintang-bintang tersebut, dan pecahannya menjadi objek padat dengan densitas tertentu membentuk planet-planet.