Nugas, kuy!: Cerita Dibalik Fasilitas Restoran Cepat Saji untuk Mengerjakan Tugas · 2019-04-30 ·...

36
"Nugas, kuy!": Cerita Dibalik Fasilitas Restoran Cepat Saji untuk Mengerjakan Tugas Oleh : Aulia Rahmawati (17/409918/SP/27763) Fatima Gita Elhasni (17/413252/SP/27969) Khoirul Rahman (17/414956/SP/28083) Mayang Putri (17/413257/SP/27974) Muhammad Nur Reza A'masyi (17/413258/SP/27975) PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS GADJAH MADA 2018

Transcript of Nugas, kuy!: Cerita Dibalik Fasilitas Restoran Cepat Saji untuk Mengerjakan Tugas · 2019-04-30 ·...

Page 1: Nugas, kuy!: Cerita Dibalik Fasilitas Restoran Cepat Saji untuk Mengerjakan Tugas · 2019-04-30 · Mengerjakan Tugas Oleh : Aulia Rahmawati (17/409918/SP/27763) Fatima Gita Elhasni

"Nugas, kuy!": Cerita Dibalik Fasilitas Restoran Cepat Saji untuk

Mengerjakan Tugas

Oleh :

Aulia Rahmawati (17/409918/SP/27763)

Fatima Gita Elhasni (17/413252/SP/27969)

Khoirul Rahman (17/414956/SP/28083)

Mayang Putri (17/413257/SP/27974)

Muhammad Nur Reza A'masyi (17/413258/SP/27975)

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2018

Page 2: Nugas, kuy!: Cerita Dibalik Fasilitas Restoran Cepat Saji untuk Mengerjakan Tugas · 2019-04-30 · Mengerjakan Tugas Oleh : Aulia Rahmawati (17/409918/SP/27763) Fatima Gita Elhasni

BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Saat ini, makanan yang banyak diminati oleh kalangan muda terutama pelajar adalah

makanan cepat saji. Banyak dari mereka yang menjadikan makanan cepat saji sebagai piihan

santapan seusai sekolah. Melihat potensi ini, banyak pengusaha memilih untuk mengembangkan

bisnis restoran cepat saji di sekitar Yogyakarta. Menu yang ditawarkan pun semakin variatif. Tak

hanya ayam goreng tepung, tapi juga burger, kentang goreng, pizza, eskrim, dan soda. Karena

begitu banyaknya jumlah gerai restoran cepat saji, maka tidak heran jika letak antar restorannya

saling berdekatan, bahkan bersebelahan. Fasilitas yang tersedia di restoran cepat saji juga

memberikan kenyamanan bagi para pengunjungya seperti adanya stopkontak, Wifi, pendingin

ruangan hingga meja dan kursi yang nyaman.

Dengan fasilitas yang ditawarkan oleh restoran makanan cepat saji tersebut, wajar saja bila

para pelanggan merasakan kenyamanan ketika makan di tempat. Hal tersebut kerapkali membuat

para pelanggan lupa waktu. Akhirnya mereka menghabiskan waktu berjam-jam di restoran

makanan cepat saji. Para pelajar memanfaatkan restoran makanan cepat saji bukan hanya sebagai

tempat makan, melainkan juga untuk melakukan aktivitas lainnya seperti mengerjakan tugas dan

berdiskusi kelompok ataupun sekedar mengobrol bersama teman-temannya.

Mengerjakan tugas di restoran makanan cepat saji sudah bukan hal yang aneh, karena

sejatinya hal tersebut telah menjadi tren di kalangan pelajar. Pelajar lebih memilih untuk

mengerjakan tugas di restoran makanan cepat saji dibanding di tempat lainnya. Banyak hal yang

melatarbelakangi hal tersebut, salah satunya adalah adanya sambungan wifi gratis dengan koneksi

yang cepat yang dapat membantu mereka dalam menyelesaikan tugas. Selain itu, mengerjakan

tugas di restoran makanan cepat saji juga dianggap lebih nyaman dibanding mengerjakan di tempat

lain, karena suasananya yang tidak bising (Post Kota, 2018).

Karena fasilitas-fasilitas yang disebutkan di atas, para pelajar yang mengerjakan tugas di

restoran cepat saji bukan hanya fokus belajar, tapi juga melakukan kegiatan lain. Waktu yang

mereka habiskan disana jadi lebih lama daripada biasanya. Dari observasi peneliti pada

sekelompok anak di KFC Sudirman, sekelompok anak yang sedang belajar untuk SBMPTN bisa

Page 3: Nugas, kuy!: Cerita Dibalik Fasilitas Restoran Cepat Saji untuk Mengerjakan Tugas · 2019-04-30 · Mengerjakan Tugas Oleh : Aulia Rahmawati (17/409918/SP/27763) Fatima Gita Elhasni

menghabiskan waktu selama tiga jam. Bukan hanya belajar dan mengerjakan tugas, para pelajar

ini juga menghabiskan waktu untuk makan, menonton film atau mengobrol bersama temannya.

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti ingin mengetahui bagaimana para pelajar

memanfaatkan restoran makanan cepat saji sebagai sarana dalam mengerjakan tugas.

II. RUMUSAN MASALAH

- Bagaimana anak- anak sekolah memanfaatkan restoran makanan cepat saji sebagai

sarana dalam mengerjakan tugas?

III. METODOLOGI PENELITIAN:

a. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan

grounded theory. Pendekatan ini dimulai dengan observasi, bukan dengan teori

yang sudah ada. Daripada membuktikan hipotesis, metode ini memulai

observasinya tanpa prasangka dan stigma (Babbie, n.d.). Ada dua subjek yang

peneliti teliti. Pertama adalah pelajar dari Padukuhan Nologaten. Yang kedua

adalah pelajar yang mengerjakan tugasnya di KFC Sudirman. Pengambilan data

dilakukan selama empat hari, dari tanggal 14, 15, 17, dan 18 April 2018 di

Padukuhan Nologaten, KFC Ambarrukmo Plaza, dan KFC Sudirman. Peneliti

melakukan wawancara dari informan yang dipilih secara acak di ketiga tempat

tersebut. Informan yang berasal dari Nologaten dipilih dari data kependudukan

yang didapat dari kantor padukuhan Nologaten. Informan yang berasal dari KFC

Sudirman dipilih saat ia sedang melakukan kegiatan mengerjakan tugas dan

berkumpul bersama teman-temannya untuk mendapat gambaran sesungguhnya dari

fenomena mengerjakan tugas di restoran cepat saji dan memperkaya data.

b. Data dan Sumber Data

Berbagai sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Data Primer: Data primer dari penelitian ini diambil dari wawancara langsung

dan observasi lapangan di Padukuhan Nologaten dan KFC Sudirman.

2. Data Sekunder: Data sekunder didapat dari data kependudukan Padukuhan

Nologaten.

Page 4: Nugas, kuy!: Cerita Dibalik Fasilitas Restoran Cepat Saji untuk Mengerjakan Tugas · 2019-04-30 · Mengerjakan Tugas Oleh : Aulia Rahmawati (17/409918/SP/27763) Fatima Gita Elhasni

c. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melalui :

1. Wawancara Semi Terstruktur: Dalam penelitian ini, peneliti melakukan

wawancara semi terstruktur dengan informan. Sebelumnya, peneliti sudah

membuat interview guide untuk membantu mengingat pertanyaan yng penting

dijawab oleh informan. Selain itu, peneliti juga menambahkan pertanyaan-

pertanyaan yang spontan ditanyakan ke informan ketika wawancara

berlangsung.

2. Observasi: Dalam tahap ini, peneliti melakukan pengamatan untuk mengetahui

fasilitas dan suasana di restoran cepat saji. Peneliti melakukan observasi di dua

tempat, yaitu di KFC Sudirman dan KFC Ambarrukmo Plaza.

3. Dokumentasi: Peneliti juga melakukan pengumpulan data lainnya yaitu

dokumentasi terhadap hasil observasi visual yang berupa foto Desa Nologaten

dan rekaman wawancara dengan informan.

Page 5: Nugas, kuy!: Cerita Dibalik Fasilitas Restoran Cepat Saji untuk Mengerjakan Tugas · 2019-04-30 · Mengerjakan Tugas Oleh : Aulia Rahmawati (17/409918/SP/27763) Fatima Gita Elhasni

BAB II

LATAR SOSIAL

Penelitian yang berjudul "Nugas, kuy!" : Cerita Dibalik Fasilitas Restoran Cepat Saji untuk

Mengerjakan Tugas bertempat di Padukuhan Nologaten, Desa Caturtunggal, Kabupaten Sleman,

Yogyakarta. Letak desa ini juga berdekatan dengan Jln. Laksda Adisucipto dan Jln. Selokan

Mataram yang menjadi jalan utama di Yogyakarta. Secara administratif, Padukuhan Nologaten

terbagi menjadi 4 RW dan 10 RT. Menurut penuturan Pak Dukuh Nologaten, disetiap RW

memiliki ciri khas tersendiri. Seperti RW 01 dan RW 04 yang penduduknya heterogen. RW 02

memiliki daerah terluas dibandingkan yang lain. Sedangkan RW 03 memiliki penduduk yang

heterogen dan terdapat gated community dan terlihat adanya kesenjangan dibandingkan RW yang

lain. Secara keseluruhan, sebagian rumah disana sudah dibangun secara permanen, walaupun

rumah di bantaran sungai kebanyakan masih bertembok anyaman bambu.

Gambar 1. Rumah di bantaran sungai di Padukuhan Nologaten

Di sekitar Padukuhan Nologaten, dapat ditemukan banyak restoran makanan dengan harga

dan kualitas yang beragam. Bahkan hampir di sepanjang jalan utama Padukuhan Nologaten berisi

warung makanan yang terkadang letaknya saling bersebrangan atau bersebelahan. Restoran

makanan di sekitar Padukuhan Nologaten didominasi oleh warung lesehan, burjo, dan restoran

Page 6: Nugas, kuy!: Cerita Dibalik Fasilitas Restoran Cepat Saji untuk Mengerjakan Tugas · 2019-04-30 · Mengerjakan Tugas Oleh : Aulia Rahmawati (17/409918/SP/27763) Fatima Gita Elhasni

makanan cepat saji. Terhitung jumlah warung burjo di daerah tersebut mencapai lebih dari lima

warung. Begitu pula dengan warung lesehan, jumlahnya juga sangat banyak dan tersebar di sekitar

jalan utama Padukuhan Nologaten. Selain itu terdapat juga beberapa restoran makanan yang

memiliki menu yang unik. Tidak seperti burjo dan warung lesehan yang memiliki menu yang

serupa pada setiap cabangnya, beberapa restoran makanan tersebut menawarkan menu yang

berbeda-beda. Restoran tersebut juga tidak memiliki cabang di daerah Padukuhan Nologaten

sehingga jumlahnya hanya satu untuk tiap restorannya.

Gambar 2. Beberapa restoran makanan yang ada di Padukuhan Nologaten.

Lokasi Padukuhan Nologaten juga dekat dengan salah satu pusat berbelanjaan besar di

Yogyakarta yaitu Ambarrukmo Plaza (Amplaz). Dalam kesehariannya, warga desa Nologaten

menggunakan sepeda motor untuk bepergian. Tidak ada polisi yang berjaga di desa itu, sehingga

berkendara dengan tidak menggunakan helm menjadi hal yang biasa.

Page 7: Nugas, kuy!: Cerita Dibalik Fasilitas Restoran Cepat Saji untuk Mengerjakan Tugas · 2019-04-30 · Mengerjakan Tugas Oleh : Aulia Rahmawati (17/409918/SP/27763) Fatima Gita Elhasni

Gambar 3. Pengendara motor yang tidak menggunakan helm di sekitar Padukuhan Nologaten

Karena terletak di pusat kota, di desa ini ditemukan banyak sekali franchise-franchise

makanan cepat saji lokal yang menyediakan makanan ala barat seperti ayam goreng tepung,

burger, dsb. Terdapat setidaknya tiga restoran makanan cepat saji lokal yang cukup terkenal di

Padukuhan Nologaten, yaitu Popeye, D’Ayam Crispy, dan Rocket Chicken. Popeye dan D’Ayam

Crispy memiliki lokasi bersebelahan yang dipisahkan oleh sebuah jalan.

Gambar 4. Beberapa restoran cepat saji lokal di Nologaten

Lokasi penelitian kedua bertempat di KFC Jalan Sudirman. Lokasi tersebut bersifat

strategis, karena dikelilingi oleh fasilitas umum yang biasa dikunjungi oleh banyak kalangan

pelajar. Selain itu, lokasi tersebut juga terletak di antara beberapa sekolah seperti SMA 6

Yogyakarta dan SMP 8 Yogyakarta.

Page 8: Nugas, kuy!: Cerita Dibalik Fasilitas Restoran Cepat Saji untuk Mengerjakan Tugas · 2019-04-30 · Mengerjakan Tugas Oleh : Aulia Rahmawati (17/409918/SP/27763) Fatima Gita Elhasni

Gambar 5. Letak KFC Sudirman jika Gambar 6. Letak KFC Sudirman yang strategis

dipantau dari Google Maps

Page 9: Nugas, kuy!: Cerita Dibalik Fasilitas Restoran Cepat Saji untuk Mengerjakan Tugas · 2019-04-30 · Mengerjakan Tugas Oleh : Aulia Rahmawati (17/409918/SP/27763) Fatima Gita Elhasni

BAB III

ANALISIS

Pada bab ini, peneliti memaparkan hasil analisis, wawancara dan observasi untuk mengetahui

bagaimana pelajar memanfaatkan fasilitas di restoran cepat saji. Penelitian dilakukan dengan

mewawancarai 8 informan di Padukuhan Nologaten dan KFC Sudirman. Subbab pertama akan

menjelaskan tentang bagaimana peer group informan memiliki keterkaitan dengan kebiasaan

mengerjakan tugas di restoran cepat saji. Lalu dilanjutkan dengan persepsi pelajar mengenai

fasilitas ketika mengerjakan tugas di restoran cepat saji. Setelah itu, subbab ketiga menjelaskan

pilihan pelajar selain restoran cepat saji untuk mengerjakan tugas. Subbab keempat memaparkan

apa saja aktivitas selain mengerjakan tugas di di restoran cepat saji. Terakhir, subbab kelima akan

menjelaskan bagaimana kebiasaan makan informan dengan makanan cepat saji.

I. Peer Group Informan

Ketika melakukan wawancara kepada informan di padukuhan Nologaten, banyak dari mereka

memilih mengerjakan tugas di rumah teman karena mereka lebih nyaman dan leluasa. Salah

seorang informan yaitu Ana mengatakan dengan mengerjakan tugas di rumah teman, ia merasa

lebih hemat karena bisa memasak sendiri ataupun disiapkan oleh si-empu nya rumah. Ada pula

observasi yang dilakukan peneliti di gerai cepat saji yaitu KFC Sudirman, peneliti menemukan

banyak dari pengunjung restoran cepat saji merupakan pelajar dengan rentang usia 7-18 tahun.

Mereka melakukan berbagai kegiatan mulai dari membeli makanan, mengerjakan tugas atau

sekedar mengobrol dengan teman. Sebagian besar dari mereka adalah pelajar SMA. Observasi di

hari itu bertepatan dengan pengumuman Seleksi SNMPTN sehingga para pelajar SMA memilih

untuk menghabiskan waktu di restoran cepat saji sembari menunggu hasil keputusan bersama

dengan teman-temannya.

Dari observasi di atas, peneliti melihat adanya peran Peer Group yang cukup besar dalam

menentukan keputusan setiap informan. Salah satu informan bernama Intan menyatakan ia dan

teman-temannya hendak pergi ke restoran cepat saji ketika mereka sudah sepakat untuk

meluangkan waktunya jauh-jauh hari. Sama sepert Intan, Anna juga mengerjakan tugas di restoran

cepat saji karena teman-temannya setuju mengerjakan disana sambil makan siang. Kesepakatan

yang terjalin antara Anna atau Intan dengan teman-temannya menjadi awal terbentuknya Peer

Page 10: Nugas, kuy!: Cerita Dibalik Fasilitas Restoran Cepat Saji untuk Mengerjakan Tugas · 2019-04-30 · Mengerjakan Tugas Oleh : Aulia Rahmawati (17/409918/SP/27763) Fatima Gita Elhasni

Group. Menurut Campbell di tahun 1980, Peer Group tercipta ketika adanya sekelompok individu

yang memiliki kepentingan yang sama dan saling berhubungan untuk membentuk suatu pola

masyarakat tertentu (Campbell, 1980). Peer group atau kelompok teman sebaya merupakan

lingkungan sosial pertama di mana remaja belajar untuk hidup bersama orang lain yang bukan

anggota keluarganya (Mustikaningsih, 2018).

Foto I.1 Sekumpulan anak SMP sedang merayakan ulang tahun temannya.

Foto di atas menunjukkan adanya sekumpulan pelajar SMP yang mengunjungi restoran cepat

saji untuk merayakan ulang tahun salah satu temannya. Mereka memilih restoran cepat saji

disebabkan oleh lokasi yang cukup strategis dan fasilitas yang mendukung menjadi alasan dalam

memilih restoran cepat saji sebagai tempat mereka berkumpul bersama teman-temannya. Dan

ternyata mereka cukup sering mengunjungi restoran cepat saji untuk mengerjakan tugas, makan,

atau sekedar menghabiskan waktu mengobrol dengan satu sama lain.

Tujuan informan mengunjungi restoran cepat saji cukup bervariasi, mulai dari mengadakan

perayaan ulang tahun, bermain, mengerjakan tugas, atau hanya sekedar makan serta menghabiskan

waktu bersama teman. Seperti pada penelitian yang dilakukan di China bahwasanya mereka

mengunjungi restoran cepat saji bukan hanya untuk makan saja, tetapi mereka juga menghabiskan

waktu untuk bersosialisasi dengan keluarga ataupun dengan masyarakat (Ma, 2015). Informan

Page 11: Nugas, kuy!: Cerita Dibalik Fasilitas Restoran Cepat Saji untuk Mengerjakan Tugas · 2019-04-30 · Mengerjakan Tugas Oleh : Aulia Rahmawati (17/409918/SP/27763) Fatima Gita Elhasni

yang memilih mengerjakan tugas di restoran cepat saji beralasan sembari mereka mengerjakan

tugas mereka dapat memesan makanan yang ada. Salah satu informan bernama Arya

mengemukakan biasanya ia dan temannya saling membuat kesepakatan untuk saling bergantian

dalam membelikan makanan. Begitu pula dengan Intan yang kebetulan sedang berada di KFC

Sudirman mengutarakan bahwa wajar bagi banyak orang menghabiskan waktu lama berada di

restoran cepat saji karena dengan mereka membeli makanan disana mereka pun juga berhak

menikmati fasilitas seperti AC dan Wifi yang memang sudah disediakan.

“Iya tapi disana aku pernah malah diusir jadi kayak hm ‘mbak kalo nggak beli mohon maaf

mba tidak boleh disini’,” Intan, 17 April 2018.

Dari pernyataan di atas, peneliti menyimpulkan adanya nilai yang tertanam pada

masyarakat apabila mereka ingin menghabiskan waktu di restoran cepat saji mereka harus

menyiapkan budget yang cukup. Hal inilah yang membuat Fadhila tidak memilih restoran cepat

saji sebagai tempat untuk mengerjakan tugas karena ia tidak ingin memberatkan teman-temannya.

II. Mengerjakan Tugas di Restoran Cepat saji

Berdasarkan pemaparan latar sosial di Bab II, lengahnya pengawasan polisi dan kedekatan

jarak dengan restoran cepat saji membuat salah satu informan bernama Anna terbiasa untuk

mengunjungi restoran cepat saji. Saat ditanya apakah dia sering ke Amplaz terutama ke restoran

cepat saji, ia berkata:

“Udah sering e mas,” Anna, 14 Maret 2018

Pernyataan tersebut mengindikasikan Anna sering mengunjungi mall tersebut untuk main hingga

sekarang dia bosan. Anna juga pernah mengerjakan tugas di restoran cepat saji pada kelas 10 dan

kelas 12 semester 1. Ia mengerjakan tugas di McD daerah Jombor. Saat itu, ia sedang di rumah

Story Box 01

“Harus membeli untuk mendapatkan fasilitas” menjadi salah satu alasan bagi Intan dan

teman-temannya yang ingin menghabiskan waktu di restoran makanan cepat saji lebih

lama. Mereka merasa untuk mendapatkan fasilitas yang ada disana, mereka juga perlu

mengeluarkan biaya dengan membeli makanan ataupun minuman sebagai tanda bahwa

mereka sudah layak menggunakan fasilitas di sana.

Page 12: Nugas, kuy!: Cerita Dibalik Fasilitas Restoran Cepat Saji untuk Mengerjakan Tugas · 2019-04-30 · Mengerjakan Tugas Oleh : Aulia Rahmawati (17/409918/SP/27763) Fatima Gita Elhasni

temannya di dekat sana. Karena tak ada makanan, akhirnya dia dan teman-temannya memutuskan

untuk makan sekaligus mengerjakan tugas di McD Jombor. Menurutnya, di Mcd Jombor tersedia

fasilitas stop kontak dan Wifi, namun ia hanya memakai fasilitas stop kontak. Menurutnya,

mengerjakan tugas di restoran cepat saji enak hanya untuk sebentar disana.

Saat melakukan observasi di KFC Sudirman, banyak siswa terutama siswa SMA yang

mengerjakan tugas atau belajar bersama dengan temannya. Saat itu bertepatan pula dengan

pengumuman SNMPTN. Mereka biasanya membeli minuman ringan seperti float sambil

mengerjakan soal contoh SBMPTN. Di restoran cepat saji itu sendiri tersedia fasilitas stopkontak

dan Wifi. Tempatnya terbagi menjadi 3 area yaitu outdoor, indoor dengan kursi sofa, dan indoor

dengan tempat bermain anak-anak dan meja. Disana, peneliti sempat mewawancarai sekelompok

siswa dari SMP 6 Yogyakarta di KFC Sudirman. Dua orang dari kelompok itu mengaku pernah

mengerjakan tugas di restoran cepat saji. Sehari sebelum diwawancara, mereka mengerjakan tugas

IPA dan menggambar di KFC dekat UGM.

Dari dua pernyataan di atas, terlihat bahwa fasilitas yang tersedia dalam restoran cepat saji

dimanfaatkan sebagai pendukung anak muda mengerjakan tugas. Selain itu, mereka juga bisa

memesan produk makanan dari restoran tersebut dan bisa mengerjakan tugas sambil makan. Hasil

ini ternyata pernah diungkapkan dalam penelitian di Korea Selatan yang mengatakan bahwa

kepuasan makan di restoran cepat saji berkaitan dengan banyak faktor, diantaranya adalah reputasi

restoran tersebut dan fasilitasnya (Park, 2004).

Story box 02

Ternyata, bisa mengerjakan tugas sambil makan dan minum menjadi faktor penting

sekelompok siswa SMP itu. Mereka mengaku jika mengerjakan tugas di tempat lain

seperti perpustakaan, mereka tidak bisa melakukann kegiatan tersebut. Di restoran fast

food pun, mereka bisa berlama-lama diam dan santai disana. Saat terakhir mengerjakan

tugas di restoran fast food, mereka menghabiskan waktu selama 5 jam.

Page 13: Nugas, kuy!: Cerita Dibalik Fasilitas Restoran Cepat Saji untuk Mengerjakan Tugas · 2019-04-30 · Mengerjakan Tugas Oleh : Aulia Rahmawati (17/409918/SP/27763) Fatima Gita Elhasni

Foto 2. Sekumpulan remaja sedang belajar di KFC Sudirman

Namun, pada kenyataannya dari informan yang peneliti wawancara, mayoritas mengatakan

tidak suka mengerjakan tugas di restoran cepat saji. Ada beberapa alasan yang peneliti temukan

kenapa mereka tak suka mengerjakan tugas di restoran cepat saji. Pertama menyangkut tentang

fasilitasnya. Informan bernama Anna mengatakan, walaupun dia pernah mengerjakan tugas di

restoran cepat saji, tapi Anna memilih untuk mengerjakan tugas di rumah teman atau teman

sendiri. Menurutnya, fasilitas meja dan tempat duduk di restoran cepat saji tidak enak dan terlalu

kaku sehingga membuatnya cepat pegal. Selain itu, informan bernama Intan tak suka dengan

fasilitas Wifi yang lambat di restoran cepat saji, pada saat itu maksudnya di KFC Sudirman. Selain

itu, di dalam restoran cepat saji melekat nilai ‘harus membeli sesuatu kalau mau nugas disana’. Ini

didukung oleh pengalaman Intan sendiri saat sedang nongkrong di salah satu restoran cepat saji.

Dia berkata:

Page 14: Nugas, kuy!: Cerita Dibalik Fasilitas Restoran Cepat Saji untuk Mengerjakan Tugas · 2019-04-30 · Mengerjakan Tugas Oleh : Aulia Rahmawati (17/409918/SP/27763) Fatima Gita Elhasni

“Iya tapi disana aku pernah malah diusir jadi kayak hm “mbak kalo nggak beli mohon maaf

mba harus kayak gini” Intan, 17 April 2018

Nilai ini juga membuat salah satu informan bernama Fadhila lebih suka mengerjakan tugas di

tempat lain karena tak ingin terganggu dengan beban ‘harus membeli sesuatu’.

Yang kedua menyangkut tentang suasananya. Intan juga tidak suka mengerjakan tugas di

restoran cepat saji karena suasananya yang terlalu ramai sehingga ia tidak bisa berkonsentrasi.

Senada dengan Intan, informan bernama Bella juga merasa kurang nyaman untuk mengerjakan

tugas di restoran cepat saji. Dalam satu studi, ditemukan hasil bahwa pelajar, terutama introvert,

yang belajar di tempat yang sepi menghasilkan nilai pelajaran yang lebih baik (Stone, 2016). Dari

hasil observasi peneliti di 2 tempat restoran cepat saji yang berbeda, suasana disana memang

sangat ramai dan kurang kondusif untuk mengerjakan tugas.

III. Mengerjakan Tugas Selain di Restoran Cepat Saji

Dikalangan para anak- anak sekolah sekarang ini belajar kelompok dapat dilakukan di

mana saja. Tidak hanya di sekolah, perpustakaan atau kantin, tetapi sekarang cafe dan restoran

cepat sajipun dapat menjadi pilihan untuk mengerjakan tugas. Fasilitas yang disediakan oleh

restoran cepat saji dinilai sangat menunjang pelanggannya mengerjakan tugas. Stop kontak yang

banyak bahkan ada di setiap meja, Wifi yang lancar, meja dan kursi yang nyaman, dan ruangan

ber-AC yang cocok untuk mengerjakan tugas. Walaupun dengan fasilitas yang lengkap, banyak

orang yang merasa bawah mengerjakan tugas di restoran cepat saji kurang nyaman. Sehingga

mereka memilih tempat lain yang dinilai lebih nyaman.

Berdasarkan wawancara terhadap lima anak usia sekolah di Pedukuhan Nologaten dan tiga

anak usia sekolah saat observasi di KFC Sudirman, peneliti menemukan dua pola tentang tempat

mengerjakan tugas. Pertama, mereka yang mengerjakan tugas di restoran cepat saji. Kedua,

mereka yang tidak mengerjakan tugas di restoran cepat saji. Dari kedua pola tersebut anak sekolah

di Padukuhan Nologaten cenderung tidak mengerjakan tugas di restoran cepat saji, mereka lebih

sering mengerjakan tugas di rumah sendiri atau rumah teman.

Menurut informan peneliti, Fadhila Zahra Azzuhra, ia lebih memilih mengerjakan tugasnya

di rumah teman dibandingkan di restoran cepat saji. Hal ini diekspresikan dari kata-katanya yang

menyatakan:

Page 15: Nugas, kuy!: Cerita Dibalik Fasilitas Restoran Cepat Saji untuk Mengerjakan Tugas · 2019-04-30 · Mengerjakan Tugas Oleh : Aulia Rahmawati (17/409918/SP/27763) Fatima Gita Elhasni

“Iya rumah temen, rumah temenku lebih enak.. soalnya kan makanan udah dikasih”

Fadhila, 15 Maret 2018

Hal serupa juga diungkapkan informan lainnya, Bella Krisnanda Putri, yang menyatakan

bahwa mengerjakan tugas di rumah teman dapat menghemat pegeluaran daripada mengerjakan

tugas di restoran cepat saji. Senada dengan itu, walaupun Anna pernah mengerjakan tugas di

restoran cepat saji tetapi ia lebih suka mengerjakan tugas di rumah teman. Ia mengatakan jika

mereka dapat memasak makanan bersama, sehingga tidak mengeluarkan uang. Anna

menambahkan jika belajar di restoran cepat saji mereka akan lebih banyak mengobrol daripada

mengerjakan tugas, berbeda jika di rumah, mereka akan lebih fokus karena biasanya ada orangtua

di rumah tersebut. Menurut Febriany & Yusri (2013), pengawasan dan arahan dari orang tua sangat

berpengaruh pada anak dalam kegiatan belajar.

Foto 3.1 Seorang tentor terlihat sedang mengajar siswi SMA di restoran cepat saji

Tak hanya masalah uang dan lebih hemat yang menyebabkan anak usia sekolah memilih

mengerjakan tugas di rumah atau rumah temannya. Anna berpendapat bahwa mereka

membutuhkan meja yang besar untuk meletakan buku, tugas, dan laptop mereka. Meja besar

tersebut tidak mereka dapatkan ketika di restoran cepat saji, sehingga mereka lebih memilih di

Page 16: Nugas, kuy!: Cerita Dibalik Fasilitas Restoran Cepat Saji untuk Mengerjakan Tugas · 2019-04-30 · Mengerjakan Tugas Oleh : Aulia Rahmawati (17/409918/SP/27763) Fatima Gita Elhasni

rumah teman. Ketika di rumah teman mereka juga bisa lebih santai, bahkan bisa lesehan dan

tiduran jika merasa lelah dan pegal- pegal.

Lain halnya dengan Nizam, informan yang peneliti wawancarai saat observasi di KFC

Sudirman, yang merupakan anak asrama dari salah satu SMA swasta di Yogyakarta. Ia mengaku

lebih sering mengerjakan tugasnya di cafe daripada di restoran cepat saji. Nizam berpendapat jika

mengerjakan tugas membutukan ketenangan. Suasana itu hanya ia dapatkan ketika di cafe. Lebih

jauh ia berpendapat kalau fasilitas yang disediakan, baik oleh restoran cepat saji maupun cafe,

hanya untuk memaksa pengunjungnya berlama-lama disana.

“Kalau baterai HP habis bisa ngecharge karena ada stopkontak, kuota habis ada Wifi, udara

panas ada AC,” Nizam, 17 April 2018

IV. Kegiatan Selain Mengerjakan Tugas di Restoran Cepat saji

Restoran makanan cepat saji saat ini tengah ramai di kalangan masyarakat khususnya para

pelajar. Mereka dapat menghabiskan waktu berjam-jam di restoran makanan cepat saji. Hal

tersebut semakin didukung dengan adanya fasilitas yang diberikan oleh restoran cepat saji berupa

wifi, stop kontak, dan sofa serta meja yang nyaman. Fasilitas tersebut membuat konsumen merasa

nyaman sehingga betah berlama-lama disana. Padahal restoran makanan cepat saji awalnya hanya

menjadi tempat untuk eating out bagi mereka yang tidak membutuhkan waktu lama untuk makan;

dalam perkembangannya justru menjadi alternatif tempat rekreasi keluarga, tempat bertemu

dengan teman-teman (nongkrong, kongkow-kongkow, nongki-nongki) (Erdiawati, 2008), dan

menjadi salah satu simbol status sosial.

Story Box 03

Walaupun di restoran cepat saji terdapat fasilitas-fasilitas yang mendukung

untuk mengerjakan tugas, seperti stopkontak dan Wifi. Ternyata anak usia

sekolah di Padukuhan Nologaten lebih memilih untuk mengerjakan tugasnya di

rumah dengan berbagai alasan

Page 17: Nugas, kuy!: Cerita Dibalik Fasilitas Restoran Cepat Saji untuk Mengerjakan Tugas · 2019-04-30 · Mengerjakan Tugas Oleh : Aulia Rahmawati (17/409918/SP/27763) Fatima Gita Elhasni

Foto IV.1 Sepasang remaja SMA sedang berpacaran di KFC Sudirman

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi terhadap anak usia 7 sampai 18

tahun di Nologaten, peneliti menemukan bahwa kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh para

remaja selain makan di restoran makanan cepat saji adalah mengerjakan tugas, bermain game,

menonton film, dan nongkrong. Diantara kegiatan-kegiatan tersebut, yang paling sering dilakukan

adalah nongkrong. Kegiatan nongkrong biasanya diisi dengan mengobrol dengan teman-

temannya. Mereka menyebutkan setelah makan mereka tidak akan langsung pulang, melainkan

mengobrol terlebih dahulu bersama teman-temannya. Bahkan waktu yang dihabiskan untuk

mengobrol jauh lebih banyak dibanding waktu yang mereka habiskan ketika makan. Hal tersebut

juga didukung dengan pernyataan dari salah satu informan yang bernama Fadhilla :

“Beli burger doang tapi abis itu ngobrol nya yang lama gitu ya, sampe sore gitu biasanya...

ahaha...” Fadhilla, 15 April 2018

Dari pernyataan informan tersebut diketahui bahwa terkadang ketika seseorang pergi ke

restoran makanan cepat saji, bukan makanan yang diinginkan melainkan hanya tempat untuk

sekedar mengobrol atau nongkrong bersama teman. Sehingga makanan yang dipesan hanyalah

makanan ringan untuk dapat menetap di restoran makanan cepat saji tersebut.

Page 18: Nugas, kuy!: Cerita Dibalik Fasilitas Restoran Cepat Saji untuk Mengerjakan Tugas · 2019-04-30 · Mengerjakan Tugas Oleh : Aulia Rahmawati (17/409918/SP/27763) Fatima Gita Elhasni

Foto IV.2 Sekelompok pelajar SMA sedang nongkrong di KFC Sudirman

Temuan diatas mengindikasikan bahwa restoran makanan cepat saji kerapkali dijadikan

sebagai sarana untuk berkumpul dan bersosialisasi bersama teman sebaya. Hal ini karena menurut

Barthes (2004) dalam Lazuardi (2008: 3) dengan makanan dapat membina hubungan yang

merupakan kunci dari hubungan sosial. Di mana dalam makan bersama tersebut terdapat

komunikasi antar yang satu dengan yang lainnya sehingga memunculkan suatu ikatan sosial.

Selain nongkrong bersama teman, informan lainnya juga menyebutkan bahwa ia pernah

nongkrong sambil mengerjakan tugas di restoran makanan cepat saji.

Dalam konteks informan yang bernama Anna, restoran makanan cepat saji tidak hanya digunakan

untuk makan, tetapi juga untuk mengerjakan tugas proposal. Bahkan kegiatan mengerjakan tugas

tersebut dibarengi dengan kegiatan lainnya yaitu menonton film yang dilakukan setelah tugasnya

selesai. Anna bahkan menyelesaikan satu film sebelum meninggalkan restoran makanan cepat saji,

Story Box 04

Anna pernah mengerjakan tugas proposalnya di restoran makanan cepat saji.

Setelah ia merampungkan tugas proposalnya tersebut, ia sempat menonton satu

film sebelum dirinya pulang.

Page 19: Nugas, kuy!: Cerita Dibalik Fasilitas Restoran Cepat Saji untuk Mengerjakan Tugas · 2019-04-30 · Mengerjakan Tugas Oleh : Aulia Rahmawati (17/409918/SP/27763) Fatima Gita Elhasni

dimana satu film biasanya berdurasi sekitar dua jam. Yang artinya ia telah menghabiskan waktu

di restoran makanan cepat saji dengan durasi lebih dari dua jam.

Sementara informan lainnya (Nizam, Kiki, dan Intan) yang peneliti wawancarai secara

berkelompok menyatakan bahwa mereka pernah mengerjakan tugas di cafe. Mereka juga lebih

memilih tempat yang sepi dan kondusif untuk mengerjakan tugas. Ketika ditanya perihal alasan

mengapa memilih mengerjakan di cafe, informan menyatakan;

“Soalnya kalo di sekolah itu kita kan bosen toh mas? Udah bosen udah pengap full day

juga jadinya yaudah daripada di itu kan lebih kalo misalnya di perpustakaan kota itu kan

agak rame terus perpustakaan propinsi jauh terus.” Intan, 17 April 2018.

Informan tersebut mengaku lebih menyukai tempat yang sepi dan kondusif untuk

mengerjakan tugas seperti di cafe dibandingkan di restoran makanan cepat saji. Dijelaskan oleh

Kotler (2005) atmosphere (suasana toko) adalah suasana terencana yang sesuai dengan pasar

sasarannya dan yang dapat menarik konsumen untuk membeli. Store atmosphere mempengaruhi

keadaan emosi pembeli yang menyebabkan atau mempengaruhi pembelian. Keadaan emosional

akan membuat dua perasaan yang dominan yaitu perasaan senang dan membangkitkan keinginan.

Suasana restoran makanan cepat saji yang cenderung ramai membuat mereka tidak betah

mengerjakan tugas disana dan lebih memilih tempat lain seperti cafe. Mereka hanya mengunjungi

restoran makanan cepat saji ketika ingin nongkrong bersama teman-temannya.

Tidak seperti informan-informan sebelumnya, Raya mengaku bahwa dirinya tidak pernah

mengerjakan tugas di restoran makanan cepat saji. Ia pernah mengerjakan tugas sekali di rumah

temannya. Ketika di restoran makanan cepat saji ia hanya mengobrol dan melihat teman-temannya

bermain game setelah makan. Informan lainnya yang bernama Bella juga mengatakan bahwa

dirinya belum pernah mengerjakan tugas di restoran makanan cepat saji. Menurutnya mengerjakan

tugas di luar hanya akan membuat dirinya lebih banyak mengobrol dibanding mengerjakan tugas.

Sedangkan Cahya menyatakan bahwa ia biasanya hanya main-main atau sekedar kumpul dan

ngobrol bersama teman-temannya di restoran makanan cepat saji dan tidak mengerjakan tugas.

Page 20: Nugas, kuy!: Cerita Dibalik Fasilitas Restoran Cepat Saji untuk Mengerjakan Tugas · 2019-04-30 · Mengerjakan Tugas Oleh : Aulia Rahmawati (17/409918/SP/27763) Fatima Gita Elhasni

V. Kebiasaan Makan

Konsumsi akan makanan cepat saji yang meningkat di tengah-tengah remaja pada dasarnya

juga didorong oleh kebiasaan dan pola makan yang berubah, seiring dengan modernitas. Pada

beberapa kasus, konsumsi makanan cepat saji pada anak dan remaja semakin meningkat

dikarenakan kesibukan orangtua dalam bekerja serta kegiatan remaja yang semakin padat dalam

menjalani pendidikan. Hal itu mendorong timbulnya perubahan kebiasaan dan pola makan yang

pada remaja dan anak. Seperti: meninggalkan sarapan, makan siang di luar rumah dan lain

sebagainya (Kaushik Kaushik, et al., 2011).

Dari penelitian di Padukuhan Nologaten, peneliti mendapati adanya perubahan pola

kebiasaan makan yang terdapat pada anak dan remaja usia 7-18 tahun. Berdasarkan pengalaman

informan, sebagian besar perubahan pola makan tersebut disebabkan akan kesibukan yang dialami

informan dalam menempuh jenjang pendidikan.

Pada kasus Bella yang menjadikan pendorong akan perubahan kebiasaan makan adalah

kesibukan yang dialaminya dalam menempuh jenjang pendidikan. Sama halnya dengan Fadhilla,

Ia mendapati kebiasaan makannya berubah sebab kesibukan yang dialaminya.

Informasi dari Fadhila pada dasarnya juga mendukung informasi dari Bella. Akan tetapi,

Fadhila menjelaskan secara lebih rinci opsi-opsi kebiasaan yang ia pilih dalam menghadapi

Story Box 05

Bella adalah remaja Padukuhan Nologaten, Ia berusia 16 tahun, Ia juga seorang siswi

kelas 3 SMP 2 Depok Sleman DIY. Sehari-hari ia diantar ke sekolah. Ia terbiasa untuk

makan di kantin sekolah, sebab agendanya di sekolah yang cukup padat guna

mempersiapkan Ujian Nasional. Ia juga mengikuti les di Lembaga Bimbingan Belajar

“Mutiara”, Ia aktif mengikuti les setiap hari Senin, Selasa, Kamis, Dan Jum’at. Dengan

agenda yang cukup padat tersebut Bella mengaku terbiasa untuk makan di luar rumah.

“kalo misalnya kan ini pulangnya sore jam 4 bawa makan siang, tapi kadang juga

makannya di kantin, sama di sekolah tu juga ada danus danus”

Fadhila, 15 April 2018

Page 21: Nugas, kuy!: Cerita Dibalik Fasilitas Restoran Cepat Saji untuk Mengerjakan Tugas · 2019-04-30 · Mengerjakan Tugas Oleh : Aulia Rahmawati (17/409918/SP/27763) Fatima Gita Elhasni

kesibukannya, seperti: membawa bekal, makan di kantin, dan membeli dari danus yang dijual di

sekolah.

Pada perkembangan penelitian, Fadhila juga menyampaikan opininya terhadap perubahan

pola makan yang terjadi pada teman-temannya, terutama dalam kebiasaan makan di restoran-

restoran fastfood

Berdasarkan opini yang ia sampaikan Fadhila beranggapan bahwa kegiatan makan di luar

rumah (dalam hal ini restoran fastfood) teman-temannya dikarenakan kebiasaan yang sudah

dilakukan sejak masa SMP.

Selain perubahan kebiasaan makan pada remaja yang disebabkan oleh kesibukan dalam

menjalani jenjang pendidikan, orangtua juga mempunyai andil atas perubahan kebiasaan makan.

Dalam kasus Raya, tim peneliti mendapati selama proses penelitian orangtua dari Raya tampak

memberikan berbagai bentuk afirmasi yang mengamini makan di restoran cepat saji. Berikut

beberapa pernyataan yang disampaikan orangtua dari Raya.

Dalam penyampaian yang ditangkap peneliti tampak beberapa pernyataan yang diberikan

oleh Ayah Raya secara tidak langsung mendorong kebiasaan makan di luar rumah kepada Raya.

Hal ini juga didukung dengan observasi yang dilakukan peneliti di salah satu restoran cepat saji di

sekitaran Nologaten.

“menurutku.. yang kesana itu. menurutku gak ada yang kayak social claimant gitu

gaada sih, itu karena mereka mampu dan mereka suka gitu lhoo. tapi kalo kaya ikut

ikutan tu menurutku juga nggak. kayak emang mereka tu emang suka tu dari

SMP.”

“jadi emang udah kebiasaannya.”

Fadhila, 15 April 2018

“Terus kalo itu dibawa pulang itu juga dikasih es teh, kalo yang di lain kayak di

popeye gitu gak dikasih. Kalo ditempat baru dikasih es teh.”

“iya, kayaknya juga dia ini, lebih banyak modifikasi makanannya itu loh.”

“Terus juga kan itu walaupun baru berdiri tapi udah nyerep pembeli gitu. “jadi

emang udah kebiasaannya.”

Ayah Raya, 15 April 2018

Page 22: Nugas, kuy!: Cerita Dibalik Fasilitas Restoran Cepat Saji untuk Mengerjakan Tugas · 2019-04-30 · Mengerjakan Tugas Oleh : Aulia Rahmawati (17/409918/SP/27763) Fatima Gita Elhasni

Foto I. Orangtua dan anak yang tampak tengah menikmati fasilitas restoran fastfood

Bentuk sosialisasi yang dilakukan oleh orangtua kepada anak kemungkinan membentuk

kebiasaan makan anak. Sosialisasi yang dilakukan orangtua kepada anak dalam mengatur pola

makan anak berandil besar dalam membentuk pola makan dan kebiasaan anak (Orrel-Valente, et

al., 2007).

Dalam proses penelitian, peneliti menemukan satu kasus dimana kebiasaan makan

informan masih tetap pada kebiasaan makan di rumah. Pada kasus Anna, ia mengungkapkan

bahwa ia cenderung terbiasa makan di rumah, sebab orangtuanya sudah menyiapkan makanan di

rumah.

Dalam paparan tersebut Anna mengungkapkan bahwa orangtuanya sudah menyiapkan

makanan untuknya di rumah. Sehingga ia menyayangkan makanan yang nantinya akan terbuang

sia-sia jika ia memilih untuk makan di luar.

Pada perkembangan penelitian, tim peneliti menemui satu kebiasaan unik pada salah satu

informan bernama Cahya. Ia mempunyai kebiasaan membeli makanan cepat saji di restoran

“Karena nanti kalau di rumah, lo wes dimasakke ra dipangan.”

Anna, 14 April 2018

Page 23: Nugas, kuy!: Cerita Dibalik Fasilitas Restoran Cepat Saji untuk Mengerjakan Tugas · 2019-04-30 · Mengerjakan Tugas Oleh : Aulia Rahmawati (17/409918/SP/27763) Fatima Gita Elhasni

fastfood. Akan tetapi, menurut keterangan yang diberikannya, Ia tidak terbiasa memakan makanan

cepat saji yang ia beli di restoran fastfood tempat ia membeli, melainkan ia memakan makanan

cepat sajinya di rumah bersama dengan saudara-saudaranya.

Pada kasus Cahya, terdapat suatu kebiasaan yang cukup unik. Dan peneliti berkesan,

kemungkinan hal ini dipengaruhi oleh orangtua dari Cahya. Sosialisasi yang dilakukan orangtua

kepada anak dalam mengatur pola makan anak berandil besar dalam membentuk pola makan dan

kebiasaan anak (Orrel-Valente, et al., 2007)

Story Box 06

Cahya adalah remaja Padukuhan Nologaten, Ia berusia 12 tahun, Ia juga seorang siswi

kelas 6 SD. Ia besar dalam keluarga penganut Katolik. ayahnya adalah pekerja kantor, dan

ibunya menitipkan jajanan di pasar, selain itu keluarga Cahya juga mempunyai usaha kost

mahasiswa dan pekerja di lingkungan rumah. Cahya tinggal bersama nenek (dari ayah),

ayah, ibu dan dua orang kakaknya. Saat ini, Cahya sedang mempersiapkan dirinya untuk

menghadapi Ujian Nasional. Sama halnya dengan Bella, Cahya juga mempunyai agenda

yang cukup padat. Sehingga ia terbiasa untuk membeli makan siang di luar rumah. Dan

terkadang ia membeli di gerai fastfood. Walaupun demikian, Cahya terbiasa untuk

membungkus makanan yang ia beli guna ia makan di rumah.

Page 24: Nugas, kuy!: Cerita Dibalik Fasilitas Restoran Cepat Saji untuk Mengerjakan Tugas · 2019-04-30 · Mengerjakan Tugas Oleh : Aulia Rahmawati (17/409918/SP/27763) Fatima Gita Elhasni

BAB IV

KESIMPULAN

Makanan cepat saji merupakan makanan yang disukai oleh semua kalangan terutama

kalangan masyarakat. Selain karena cepat dan praktis serta mudah didapatkan, hal tersebut pun

dimanfaatkan oleh para pengembang restoran makanan cepat saji untuk menambah keuntungan

mereka. Berbagai restoran makanan cepat saji diperbanyak jumlahnya, baik dari segi cabang

maupun variasinya. Kini, restoran makanan cepat saji dapat dengan mudah ditemukan tanpa harus

menempuh jarak yang jauh. Selain itu, fasilitas dari restoran makanan cepat saji tersebut pun

diperlengkap guna memanjakan pelanggannya. Saat ini, restoran tidak hanya menjadi tempat untuk

memenuhi kebutuhan saja, tetapi juga digunakan untuk sarana berinterkasi dengan orang lain.

Dengan begitu, tujuan dari orang yang mengunjungi restoran makanan cepat saji lebih bervariasi,

mulai dari mengadakan perayaan ulang tahun, bermain, mengerjakan tugas, atau hanya sekedar

makan serta menghabiskan waktu bersama teman.

Peneliti memfokuskan penelitian ini pada relasi fasilitas restoran makanan cepat saji

dengan kenyamanan para pelajar dalam mengerjakan tugas disana. Dari observasi dan wawancara

langsung kepada beberapa informan yang berada di Padukuhan Nologaten dan KFC Sudirman

dapat disimpulkan bahwa para pelajar lebih sering memanfaatkan fasilitas di restoran makanan

cepat saji untuk sekedar nongkrong dan menghabiskan waktu bersama teman daripada

mengerjakan tugas disana.

Alasan informan memilih restoran makanan cepat saji untuk mengerjakan tugas adalah

lebih kearah fasilitas yang menunjang dan lokasi yang strategis dan mudah bagi setiap orang untuk

menjangkaunya. Sedangkan alasan informan yang tidak memilih restoran cepat saji untuk

mengerjakan tugas disebabkan karena suasana yang ramai dan terlalu terbuka, tidak membuat

mereka lebih berkonsentrasi dan nyaman. Menurut mereka, restoran cepat saji lebih cocok untuk

dijadikan tempat menghabiskan waktu bersama teman untuk bermain dan mengobrol. Sehingga

dapat dikatakan restoran makanan cepat saji kurang cocok digunakan untuk mengerjakan tugas.

Page 25: Nugas, kuy!: Cerita Dibalik Fasilitas Restoran Cepat Saji untuk Mengerjakan Tugas · 2019-04-30 · Mengerjakan Tugas Oleh : Aulia Rahmawati (17/409918/SP/27763) Fatima Gita Elhasni

Daftar Pustaka

Babbie, E. (n.d.). The Basic of Social Research. Belmont CA 9402-3098: WADSWORTH CENGAGE

Learning.

Campbell, Bruce (1980). A Theoretical Approach to Peer Influence in Adolescent Socialization. Georgia

University. American Journal of Political Science, Vol. 24, No. 2 (May, 1980), pp. 324-344

Erdiawati, A. (2008). Studi Kualitatif Konsumsi Fastfood pada Remaja yang Berkunjung ke Restoran Fast

Food MTOS. Skripsi, Makasar: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.

Febriany, Rani. Yusri (2013). HUBUNGAN PERHATIAN ORANGTUA DENGAN MOTIVASI

BELAJAR SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS-TUGAS SEKOLAH. Universitas Negeri

Padang. Jurnal Ilmiah Konseling, Vol. 2, pp 8-16.

Kaushik Kaushik, J., Narang, M. & Parakh, A., 2011. Fast food consumption in children. Indian Pediatrics,

48(2), pp. 97-101.

Kotler, Philip. (2005) Manajemen Pemasaran. 11(2), Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta: Penerbit Indeks.

Lazuardi Saga, Lintan. (2008) Lifestyle Pola Makan Dalam Individu & Keluarga. Makalah, Surabaya:

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga.

Ma, R., Castellanos, D. C., & Bachman, J. (2016). Identifying factors associated with fast food consumption

among adolescents in Beijing China using a theory-based approach. Public Health, 136, 87–93.

https://doi.org/10.1016/j.puhe.2016.03.01.

Mustikaningsih, Adiati (2015). Pengaruh Fungsi Kelompok Teman Sebaya terhadap Perilaku Agresivitas

Siswa di SMA Negeri 3 Klaten. Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta.

Orrel-Valente, J. K. et al., 2007. "Just three more bites": An observational analysis of parents' socialization

of children eating at mealtime. Appetite, Volume 48, pp. 37-45.

Park, C. (2004). Efficient or enjoyable? Consumer values of eating-out and fast food restaurant

consumption in Korea. International Journal of Hospitality Management, 23(1), 87–94.

https://doi.org/10.1016/j.i

Poskota. (2018) Pelajar Zaman Now, Incar Restoran untuk Bikin PR [Daring] 23 Februari. Dapat diakses

di: http://poskotanews.com/2018/02/23/pelajar-zaman-now-incar-restoran-untuk-bikin-pr/ [Diakses

pada : 21 Maret 2018.

Stone, R. (2016). The quiet observer: Teacher perceptions of how introverted learners respond to Tribes

learning communities, (April).

Page 26: Nugas, kuy!: Cerita Dibalik Fasilitas Restoran Cepat Saji untuk Mengerjakan Tugas · 2019-04-30 · Mengerjakan Tugas Oleh : Aulia Rahmawati (17/409918/SP/27763) Fatima Gita Elhasni

Lampiran

A. Daftar Informan1. Nama Informan : Anna 2. Waktu Wawancara : 14 April 20183. Pewawancara : Aulia Rahmawati (17/409918/SP/27763)

Fatima Gita Elhasni (17/413252/SP/27969) Khoirul Rahman (17/414956/SP/28083) Mayang Putri (17/413257/SP/27974)

1. Nama Informan : Nizam2. Waktu Wawancara : 17 April 20183. Pewawancara : Khoirul Rahman (17/414956/SP/28083)

Mayang Putri (17/413257/SP/27974)

1. Nama Informan : Intan2. Waktu Wawancara : 17 April 20184. Pewawancara : Khoirul Rahman (17/414956/SP/28083)

Mayang Putri (17/413257/SP/27974)

1. Nama Informan : Kiki2. Waktu Wawancara : 17 April 20185. Pewawancara : Khoirul Rahman (17/414956/SP/28083)

Mayang Putri (17/413257/SP/27974)

1. Nama Informan : Cahya2. Waktu Wawancara : 15 April 20183. Pewawancara : Muhammad Nur Reza A'masyi (17/413258/SP/27975)

1. Nama Informan : Raya2. Waktu Wawancara : 15 April 20184. Pewawancara : Aulia Rahmawati (17/409918/SP/27763)

Mayang Putri (17/413257/SP/27974)

1. Nama Informan : Fadhilla2. Waktu Wawancara : 15 April 20185. Pewawancara : Aulia Rahmawati (17/409918/SP/27763)

Mayang Putri (17/413257/SP/27974)

1. Nama Informan : Bella2. Waktu Wawancara : 15 April 20183. Pewawancara : Fatima Gita Elhasni (17/413252/SP/27969)

Khoirul Rahman (17/414956/SP/28083)

Page 27: Nugas, kuy!: Cerita Dibalik Fasilitas Restoran Cepat Saji untuk Mengerjakan Tugas · 2019-04-30 · Mengerjakan Tugas Oleh : Aulia Rahmawati (17/409918/SP/27763) Fatima Gita Elhasni

B. Pembagian Tugas Per Subbab1. Peer Group Informan :

Aulia Rahmawati (17/409918/SP/27763)

2. Mengerjakan Tugas di Restoran Cepat Saji :Fatima Gita Elhasni (17/413252/SP/27969)

3. Mengerjakan Tugas di Selain Restoran Cepat Saji :Khoirul Rahman (17/414956/SP/28083)

4. Kegiatan Selain Mengerjakan Tugas di Restoran Cepat Saji :Mayang Putri (17/413257/SP/27974)

5. Kebiasaan Makan :Muhammad Nur Reza A'masyi (17/413258/SP/27975)

Page 28: Nugas, kuy!: Cerita Dibalik Fasilitas Restoran Cepat Saji untuk Mengerjakan Tugas · 2019-04-30 · Mengerjakan Tugas Oleh : Aulia Rahmawati (17/409918/SP/27763) Fatima Gita Elhasni
Page 29: Nugas, kuy!: Cerita Dibalik Fasilitas Restoran Cepat Saji untuk Mengerjakan Tugas · 2019-04-30 · Mengerjakan Tugas Oleh : Aulia Rahmawati (17/409918/SP/27763) Fatima Gita Elhasni
Page 30: Nugas, kuy!: Cerita Dibalik Fasilitas Restoran Cepat Saji untuk Mengerjakan Tugas · 2019-04-30 · Mengerjakan Tugas Oleh : Aulia Rahmawati (17/409918/SP/27763) Fatima Gita Elhasni
Page 31: Nugas, kuy!: Cerita Dibalik Fasilitas Restoran Cepat Saji untuk Mengerjakan Tugas · 2019-04-30 · Mengerjakan Tugas Oleh : Aulia Rahmawati (17/409918/SP/27763) Fatima Gita Elhasni
Page 32: Nugas, kuy!: Cerita Dibalik Fasilitas Restoran Cepat Saji untuk Mengerjakan Tugas · 2019-04-30 · Mengerjakan Tugas Oleh : Aulia Rahmawati (17/409918/SP/27763) Fatima Gita Elhasni
Page 33: Nugas, kuy!: Cerita Dibalik Fasilitas Restoran Cepat Saji untuk Mengerjakan Tugas · 2019-04-30 · Mengerjakan Tugas Oleh : Aulia Rahmawati (17/409918/SP/27763) Fatima Gita Elhasni
Page 34: Nugas, kuy!: Cerita Dibalik Fasilitas Restoran Cepat Saji untuk Mengerjakan Tugas · 2019-04-30 · Mengerjakan Tugas Oleh : Aulia Rahmawati (17/409918/SP/27763) Fatima Gita Elhasni
Page 35: Nugas, kuy!: Cerita Dibalik Fasilitas Restoran Cepat Saji untuk Mengerjakan Tugas · 2019-04-30 · Mengerjakan Tugas Oleh : Aulia Rahmawati (17/409918/SP/27763) Fatima Gita Elhasni
Page 36: Nugas, kuy!: Cerita Dibalik Fasilitas Restoran Cepat Saji untuk Mengerjakan Tugas · 2019-04-30 · Mengerjakan Tugas Oleh : Aulia Rahmawati (17/409918/SP/27763) Fatima Gita Elhasni

F. Daftar Data Kompilasi Tugas Individu

No Nama NIM MengumpulkanYa Tidak

1. Aulia Rahmawati (17/409918/SP/27763)

a) Verbatim Transkrip √b) Indexing √c) Coding √d) Data Networking √e) Reflection Diary √2. Fatima Gita Elhasni (17/413252/SP/27969)

a) Verbatim Transkrip √b) Indexing √c) Coding √d) Data Networking √e) Reflection Diary √

3. Khoirul Rahman (17/414956/SP/28083)

a) Verbatim Transkrip √b) Indexing √c) Coding √d) Data Networking √e) Reflection Diary √

4. Mayang Putri (17/413257/SP/27974)

a) Verbatim Transkrip √b) Indexing √c) Coding √d) Data Networking √e) Reflection Diary √

5. Muhammad Nur Reza A'masyi (17/413258/SP/27975)

a) Verbatim Transkrip √b) Indexing √c) Coding √d) Data Networking √e) Reflection Diary √