NPKPNPM MANDIRI PERKOTAAN 2012

17
NASKAH PERJANJIAN KERJASAMA ( N P K ) ANTARA DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DENGAN PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN (PNPM MANDIRI) TAHUN ANGGARAN 2012 Nomor : Nomor : 074/176.1/409.201/2012 Pada hari ini Selasa tanggal dua puluh tujuh bulan Maret tahun dua ribu dua belas, yang bertanda tangan di bawah ini : I. BUDI YUWONO.P : Direktur Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum, berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 2/M/2008 tanggal 4 Januari 2008 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Penjabat Pimpinan Eselon I di Lingkungan Departemen Pekerjaan Umum, dalam hal ini selaku demikian oleh karenanya sah bertindak untuk dan atas nama Direktorat Jenderal Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum, berkedudukan di Jakarta, Jalan Patimura Nomor 20, selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA. II. HERRY NOEGROHO : Bupati Blitar, berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.35-1 Tahun 2011 tanggal 3 Januari 2011 tentang Pengesahan Pemberhentian Bupati Blitar dan Pengesahan Pengangkatan Bupati Blitar Provinsi Jawa Timur, dalam hal ini selaku demikian oleh karenanya sah - 1 -

Transcript of NPKPNPM MANDIRI PERKOTAAN 2012

Page 1: NPKPNPM MANDIRI PERKOTAAN 2012

NASKAH PERJANJIAN KERJASAMA( N P K )

ANTARA

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

DENGAN

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

TENTANG

PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN (PNPM MANDIRI) TAHUN ANGGARAN 2012

Nomor : Nomor : 074/176.1/409.201/2012

Pada hari ini Selasa tanggal dua puluh tujuh bulan Maret tahun dua ribu dua belas, yang bertanda tangan di bawah ini :

I. BUDI YUWONO.P : Direktur Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum, berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 2/M/2008 tanggal 4 Januari 2008 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Penjabat Pimpinan Eselon I di Lingkungan Departemen Pekerjaan Umum, dalam hal ini selaku demikian oleh karenanya sah bertindak untuk dan atas nama Direktorat Jenderal Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum, berkedudukan di Jakarta, Jalan Patimura Nomor 20, selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

II. HERRY NOEGROHO : Bupati Blitar, berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.35-1 Tahun 2011 tanggal 3 Januari 2011 tentang Pengesahan Pemberhentian Bupati Blitar dan Pengesahan Pengangkatan Bupati Blitar Provinsi Jawa Timur, dalam hal ini selaku demikian oleh karenanya sah bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Kabupaten Blitar, berkedudukan di Kota Blitar, Jalan Sudanco Supriyadi Nomor 17 selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA

GUNTUR WAHONO : Ketua DPRD Kabupaten Blitar berkedudukan di Jalan A.Yani Nomor 11 Kota Blitar, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Blitar, selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

- 1 -

Page 2: NPKPNPM MANDIRI PERKOTAAN 2012

Dengan Memperhatikan :1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara

yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan

dan Tanggungjawab Keuangan Negara;

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang

Nomor 12 Tahun 2008;

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

8. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi

Pemerintah;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan

dan Kinerja Instansi Pemerintah;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;

13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan

Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

14. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan

Kerja Sama Daerah;

15. Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2009 tentang Koordinasi

Penanggulangan Kemiskinan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Presiden Nomor 15 Tahun 2010;

16. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, sebagaimana telah beberapa kali

diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 72 Tahun 2004;

17. Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas,

Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik

Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan

Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2008;

18. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah;

- 2 -

Page 3: NPKPNPM MANDIRI PERKOTAAN 2012

19. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 59/PMK.06/2005 tentang Sistem

Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;

20. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.07/2009 tentang Pedoman

Pendanaan Urusan Bersama Pusat dan Daerah untuk Penanggulangan

Kemiskinan;

21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2009 tentang Petunjuk

Teknis Tata Cara Kerja Sama Daerah;

22. Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-24/PB/2006

tentang Pelaksanaan Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian

Negara/Lembaga;

23. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 23 Tahun 2008 tentang Pokok-

Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;

24. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 09 Tahun 2011 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016;

25. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 24 Tahun 2008 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Blitar Tahun 2006-

2025;

26. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 01 Tahun 2012 tentang Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012;

27. Peraturan Bupati Blitar Nomor 03 Tahun 2012 tentang Penjabaran Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012;

28. Peraturan Bupati Blitar Nomor 49 Tahun 2012 tentang Pedoman Teknis

Pengelolaan Belanja Hibah, Bantuan Sosial, Bagi Hasil, Bantuan Keuangan

dan Belanja Tidak Terduga dan Pembiayaan Kabupaten Blitar Tahun 2012;

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut para pihak,

terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut :

1. Bahwa Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan

(PNPM Mandiri Perkotaan) merupakan keberlanjutan dari Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat-Program Penanggulangan Kemiskinan di

Perkotaan (PNPM-P2KP) dan merupakan program penanggulangan

kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat, yang bertujuan untuk

mengembangkan potensi dan memperkuat kapasitas kelompok masyarakat

miskin untuk terlibat dalam pembangunan yang didasarkan pada prinsip-

prinsip pemberdayaan masyarakat;

2. Bahwa penangggulangan kemiskinan merupakan urusan bersama yang

harus diselenggarakan oleh Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan

Pemerintah Kabupaten/Kota, yang salah satunya dilaksanakan melalui

- 3 -

Page 4: NPKPNPM MANDIRI PERKOTAAN 2012

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), antara lain PNPM

Mandiri Perkotaan, sehingga pendanaan/pembiayaan untuk urusan bersama

tersebut dapat dibebankan kepada Dana Urusan Bersama (DUB) yang

bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta

Dana Daerah untuk Urusan Bersama (DDUB) yang bersumber dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD);

3. Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 3 Peraturan Menteri Keuangan

Nomor 168/PMK.07/2009 tentang Pedoman Pendanaan Urusan Bersama

Pusat dan Daerah untuk Penanggulangan Kemiskinan, mengamanatkan

bahwa untuk program penanggulangan kemiskinan seperti halnya PNPM

Mandiri Perkotaan yang didanai melalui APBN yang dialokasikan melalui

bagian anggaran Kementerian/Lembaga dalam bentuk DUB serta APBD

yang dialokasikan melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam bentuk

DDUB, maka pendanaan tersebut dilakukan setelah adanya kesepakatan

kedua belah pihak yang dituangkan dalam suatu naskah perjanjian antara

Pemerintah dan Pemerintah Daerah;

Sehubungan dengan hal tersebut, maka para pihak dalam kedudukan

sebagaimana dimaksud di atas bersepakat untuk membuat Perjanjian Kerjasama

mengenai Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)

Mandiri Perkotaan di Kabupaten Blitar, dan selanjutnya para pihak saling

mengikatkan diri dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut

:

BAB I

TUJUAN DAN SASARAN

Pasal 1

(1) Para Pihak sepakat bahwa tujuan perjanjian kerjasama ini adalah dalam

rangka mewujudkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)

Mandiri Perkotaan secara optimal sesuai peraturan perundang-undangan

yang berlaku, yaitu meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja

masyarakat miskin secara mandiri, yang meliputi perbaikan infrastruktur,

sosial, ekonomi dan tata kepemerintahan lokal.

(2) Sasaran yang akan diwujudkan melalui Program Nasional Pemberdayaan

Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan adalah :

a. terwujudnya Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) atau Badan

Keswadayaan Masyarakat (BKM) yang dipercaya, aspiratif, representatif,

dan akuntabel untuk mendorong tumbuh dan berkembangnya partisipasi

serta kemandirian masyarakat;

- 4 -

Page 5: NPKPNPM MANDIRI PERKOTAAN 2012

b. tersedianya Perencanaan Jangka Menengah (PJM) Program

Penanggulangan Kemiskinan (Pronangkis) sebagai wadah untuk

mewujudkan sinergi berbagai program penanggulangan kemiskinan

yang komprehensif dan sesuai dengan aspirasi serta kebutuhan

masyarakat dalam rangka pengembangan lingkungan permukiman yang

sehat, serasi, berjati diri dan berkelanjutan;

c. terbangunnya forum LKM/BKM tingkat Kecamatan dan Kota/Kabupaten

untuk mengawal terwujudnya harmonisasi berbagai program daerah;

d. terwujudnya kontribusi pendanaan dari PIHAK KEDUA dalam PNPM

Mandiri Perkotaan sesuai dengan Indeks Fiskal dan Kemiskinan Daerah.

BAB II

RUANG LINGKUP

Pasal 2

Ruang lingkup perjanjian kerjasama ini meliputi persiapan perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi pelaksanaan penyaluran dana bantuan langsung

masyarakat Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri

Perkotaan di Kabupaten Blitar.

BAB III

PERSYARATAN UMUM DAN KETENTUAN PELAKSANAAN

Bagian Kesatu

Pembiayaan

Pasal 3

Biaya yang berhubungan dengan pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di

Kabupaten Blitar ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

yang dialokasikan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Direktorat Jenderal

Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dalam bentuk Dana Urusan Bersama

(DUB), dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Blitar yang

dialokasikan pada Dokumen Pengguna Anggaran Bendahara Sekretariat Daerah

Kabupaten Blitar dalam bentuk Dana Daerah Untuk Urusan Bersama (DDUB).

Pasal 4

(1) PNPM Mandiri Perkotaan di Kabupaten Blitar dilaksanakan melalui

penyaluran Bantuan Langsung Masyarakat (BLM).

(2) PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat dan bersedia untuk

mengalokasikan dana BLM dengan ketentuan sebagai berikut :

- 5 -

Page 6: NPKPNPM MANDIRI PERKOTAAN 2012

- PIHAK PERTAMA mengalokasikan dana sebesar Rp. 4.845.000.000,-

(Empat Milyar Delapan Ratus Empat Puluh Lima Juta Rupiah);

- PIHAK KEDUA mengalokasikan dana sebesar Rp. 255.000.000,-

(Dua Ratus Lima Puluh Lima Juta Rupiah).

(3) PIHAK PERTAMA wajib mengalokasikan dana BLM sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) yang menjadi bagian APBN PIHAK PERTAMA melalui Dana

Urusan Bersama (DUB), sesuai dengan surat Menkokesra Nomor

B.222/MENKO/KESRA/X/2011 perihal Penetapan Daftar Lokasi dan Alokasi

BLM PNPM Mandiri T.A. 2012 untuk Kabupaten Blitar.

(4) PIHAK KEDUA wajib mengalokasikan dana BLM sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) yang menjadi bagian APBD PIHAK KEDUA melalui Dana

Daerah untuk Urusan Bersama (DDUB), sesuai dengan Keputusan Ketua Tim

Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Nasional tentang Penetapan

Lokasi dan Alokasi DDUB PNPM Mandiri Perkotaan di Kabupaten Blitar.

(5) PIHAK KEDUA berkewajiban mengalokasikan dalam APBD Kabupaten Blitar

dana untuk Biaya Operasional Kegiatan dalam rangka menunjang

pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Kabupaten Blitar, dengan jumlah

minimal 5% dari jumlah keseluruhan/total alokasi dana BLM untuk PNPM

Mandiri Perkotaan di Kabupaten Blitar.

Bagian Kedua

Persyaratan Umum

Pasal 5

(1) Para Pihak sepakat akan melaksanakan PNPM Mandiri Perkotaan di

Kabupaten Blitar.

(2) PIHAK KEDUA menunjuk Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

(Bappeda) Kabupaten Blitar sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah

pelaksana teknis kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan di Kabupaten Blitar

sesuai dengan usulan yang telah disampaikan PIHAK KEDUA kepada PIHAK

PERTAMA.

(3) Dalam Pelaksanaan pengalokasian dana sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 4 ayat (3) dan (4), PIHAK KEDUA mengusulkan kepada PIHAK

PERTAMA nama Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran Dana Urusan Bersama

pada Satuan Kerja Pengembangan Infrastruktur Pemukiman (Satker PIP)

Kabupaten Blitar sebagai unit pelaksana dengan ketentuan struktur

- 6 -

Page 7: NPKPNPM MANDIRI PERKOTAAN 2012

organisasi kerja dan jabatan sesuai dengan petunjuk teknis yang ditetapkan

oleh PIHAK PERTAMA.

Bagian Ketiga

Mekanisme Pencairan Dana Bantuan Langsung Masyarakat

Pasal 6

(1) PIHAK PERTAMA akan melaksanakan pencairan Dana Urusan Bersama

melalui Satker PIP Kabupaten Blitar yang disahkan melalui Keputusan

Menteri Pekerjaan Umum.

(2) PIHAK KEDUA akan melaksanakan pencairan Dana Daerah untuk Urusan

Bersama melalui unit Bendahara Sekretariat Daerah Kabupaten Blitar yang

disahkan melalui Keputusan Bupati Blitar.

(3) PIHAK KEDUA melalui Bendahara Sekretariat Daerah Kabupaten Blitar

bertanggungjawab atas hasil validasi dan verifikasi serta

mempertanggungjawabkan seluruh keabsahan alat bukti pengeluaran atau

pembayaran belanja secara detail yang dilakukan untuk penggunaan dana

yang bersumber dari PIHAK KEDUA.

Bagian Keempat

Pemanfaatan dan Penggunaan Dana Bantuan Langsung Masyarakat

Pasal 7

Dana Bantuan Langsung Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4

dapat digunakan untuk :

a. kegiatan yang secara langsung memberikan dampak/manfaat secara kolektif

pada peningkatan kualitas lingkungan dan permukiman yang sehat, tertib,

aman dan teratur;

b. kegiatan yang secara langsung mampu menumbuhkan kembali modal sosial

di masyarakat seperti terjalinnya kembali budaya gotong royong, tolong

menolong antar warga, integritas, etos kerja, kewirausahaan, dan lain-lain;

c. kegiatan yang secara langsung memberikan manfaat dan peningkatan

pendapatan bagi individu/keluarga maupun kelompok dan sekaligus

membangun modal sosial.

BAB IV

HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK

Bagian Kesatu

Hak dan Kewajiban PIHAK PERTAMA

- 7 -

Page 8: NPKPNPM MANDIRI PERKOTAAN 2012

Pasal 8

PIHAK PERTAMA dalam rangka melaksanakan perjanjian kerjasama ini,

mempunyai hak-hak dan kewajiban-kewajiban sebagai berikut :

1. Mengalokasikan dana urusan bersama untuk kegiatan penyaluran BLM

dalam PNPM Mandiri Perkotaan di Kabupaten Blitar sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 4;

2. PIHAK PERTAMA akan menyediakan pendampingan teknis yang diperlukan

dalam pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan di Kabupaten Blitar

melalui Konsultan Manajemen Wilayah yang dibentuk oleh PIHAK PERTAMA

dan ditempatkan di Wilayah PIHAK KEDUA;

3. Memberikan bantuan pendampingan program dengan menunjuk dam

menempatkan Koordinator Kota, para Asisten Koordinator Kota serta Tim

Fasilitator di Kabupaten dan Kelurahan/Desa;

4. Memberikan pelatihan-pelatihan dalam rangka peningkatan kapasitas

masyarakat dan unsur Pemerintah Daerah;

5. Melakukan monitoring dan supervisi secara periodik atas penggunaan dana

kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan di Kabupaten Blitar;

6. Melakukan evaluasi kinerja pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan

di Kabupaten Blitar, pada setiap tahun anggaran secara periodik;

7. Menerima laporan hasil penatausahaan dan pelaporan Dana Urusan

Bersama untuk PNPM Mandiri Perkotaan di Kabupaten Blitar yang telah

dilakukan oleh PIHAK KEDUA.

Bagian Kedua

Hak dan Kewajiban PIHAK KEDUA

Pasal 9

PIHAK KEDUA dalam rangka melaksanakan perjanjian kerjasama ini, mempunyai

hak-hak dan kewajiban-kewajiban sebagai berikut :

1. Mengalokasikan dana daerah urusan bersama untuk kegiatan penyaluran

BLM dalam PNPM Mandiri Perkotaan di Kabupaten Blitar sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 4;

2. Melakukan pengelolaan dan pelaksanaan dana Biaya Operasional Kegiatan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dengan tetap berpedoman pada

kebijakan pencapaian tujuan pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di

Kabupaten Blitar, khususnya dalam perincian jenis belanja dan proporsi

peruntukan pembinaan secara adil dan distribusinya kepada Kecamatan

maupun Kelurahan;

3. Membentuk Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Blitar;

- 8 -

Page 9: NPKPNPM MANDIRI PERKOTAAN 2012

4. Membentuk Penanggunjawab Operasional Kegiatan (PJOK) PNPM Mandiri

Perkotaan tingkat Kecamatan dan Kelurahan melalui Keputusan Bupati

Blitar;

5. Memahami dan menaati pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis

serta ketentuan atau kebijakan lain yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA

terkait dengan tugas pembinaan dan fasilitas dalam melaksanakan

program;

6. PIHAK KEDUA melalui Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya wajib

melaksanakan penatausahaan dan pelaporan Dana Urusan Bersama kepada

PIHAK PERTAMA dan Kuasa Bendahara Umum Negara (KPPN) secara tertib

sesuai dengan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat

berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

7. Menatausahakan, menyimpan dan menyampaikan seluruh dokumen

pelaksanaan serta kelengkapan alat bukti bagi kepentingan

pemeriksaan/audit;

8. Membantu kelancaran pelaksanaan audit independen yang dilakukan oleh

Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) atau pengawas

fungsional lainnya yang berwenang berdasarkan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku;

9. Melaksanakan segala bentuk penyelesaian temuan hasil pemeriksaan

(audit) serta memamntau tindak lanjut hasil temuan audit Kota/Kabupaten

dan Keluahan, secara berkala dengan cara berkoordinasi dengan pihak

BPKP Perwakilan Propinsi Jawa Timur;

10. Membantu kelancaran monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh PIHAK

PERTAMA atau Pihak lain yang ditunjuk, dan/atau oleh Pihak pemberi

pinjaman/hibah dalam rangka misi supervisi pelaksanaan PNPM Mandiri

Perkotaan di Kabupaten Blitar;

11. Melakukan sosialisasi secara intensif kepada seluruh lapisan masyarakat,

SKPD dan/atau Instansi terkait dalam rangka mendorong dan memastikan

efetivitas serta optimalisasi kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan di Kabupaten

Blitar;

12. Menerima laporan hasil kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan di Kabupaten

Blitar dari LKM/BKM melalui Satker PIP Kabupaten Blitar untuk selanjutnya

disampaikan kepada PIHAK PERTAMA.

BAB V

JANGKA WAKTU DAN BERAKHIRNYA KERJASAMA

- 9 -

Page 10: NPKPNPM MANDIRI PERKOTAAN 2012

Pasal 10

(1) Perjanjian kerjasama ini mulai berlaku efektif sejak saat ditandatangani oleh PARA PIHAK.

(2) Jangka waktu perjanjian kerjasama ini adalah untuk pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan tahun anggaran 2012.

(3) Perjanjian Kerjasama ini akan ditinjau kembali dan atau dapat dibatalkan sepihak oleh PIHAK PERTAMA dalam hal;

a. Terjadi pemekaran Kota;

b. Pelaksanaan program dan penggunaan dana tidak sesuai dengan ketentuan pada petunjuk teknis, SOP dan ketentuan lain yang berlaku;

c. Kinerja pelaksanaan pembinaan program di lingkup PIHAK KEDUA yang menjadi tugas dan tanggung jawab PIHAK KEDUA tidak memuaskan;

d. Terjadi keluhan atau pengaduan masyarakat atas kinerja PIHAK KEDUA, adanya dugaan penyimpangan pengelolaan, terjadinya pelanggaran etika jabatan dan atau sangkaan tindak pidana yang dilakukan oleh oknum pejabat yang terlibat dalam pelaksanaan program.

BAB VI

KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)

Pasal 11

(1) Yang dimaksud dengan keadaan memaksa (force majeure) adalah keadaan

atau kejadian diluar batas kemampuan manusia seperti peristiwa hukum

atau peraturan, perang saudara, invasi dari negara lain, bencana alam,

pemberontakan, dan hal–hal lain yang mempengaruhi pelaksanaan

pekerjaan dan tidak dapat diatasi.

(2) Apabila perjanjian ini tidak dapat dilaksanakan atau pelaksanaannya

tertunda sebagai akibat dari timbulnya Peristiwa Force Majeure, maka

PIHAK KEDUA tidak berkewajiban untuk mengganti kerusakan yang

ditimbulkan dari keadaan force majeure sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), akan tetapi PIHAK KEDUA semaksimal mungkin tetap memfasilitasi bagi

masyarakat dalam mengupayakan adanya langkah perbaikan terhadap

kegiatan/proyek yang mengalami kerusakan, baik melalui bantuan

Pemerintah Daerah, swadaya masyarakat dan/atau bantuan pihak - pihak

lain yang memungkinkan upaya perbaikan.

BAB VII

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

- 10 -

Page 11: NPKPNPM MANDIRI PERKOTAAN 2012

Pasal 12

(1) Apabila terjadi perbedaan pendapat antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK

KEDUA mengenai penafsiran dan pelaksanaan syarat-syarat dan ketentuan

dalam perjanjian kerjasama ini, para pihak sepakat akan menyelesaikan

dengan cara musyawarah dan mufakat dalam jangka waktu selama-

lamanya 30 (tiga puluh) hari.

(2) Apabila terjadi kelalaian dan/atau kesengajaan sehingga terjadi

penyimpangan dalam pelaksanaan pengelolaan dan penyaluran Dana BLM

PNPM Mandiri Perkotaan di Kabupaten Blitar, yang mengakibatkan kerugian

negara dan/atau daerah maka para pihak sepakat untuk penyelesaiannya

akan mengacu kepada ketentuan yang mengatur tentang pengelolaan

keuangan negara dan pengelolaan keuangan daerah serta peraturan

perundang-undangan terkait lainnya yang berlaku.

(3) Untuk menjamin kelancaran dan terarahnya pelaksanaan PNPM Mandiri

Perkotaan sesuai dengan tujuannya serta guna menjaga agar tidak terjadi

hal-hal yang berakibat pada berakhirnya perjanjian kerjasama ini karena

pembatalan sepihak oleh PIHAK PERTAMA, maka PIHAK PERTAMA dapat

meminta kepada PIHAK KEDUA untuk memperbaiki kinerja pengelolaan,

mengganti oknum pejabat Satker PIP Kabupaten Blitar yang diduga atau

dilaporkan melakukan pelanggaran etika jabatan dan atau sangkaan

pidana, serta apabila terjadi hal-hal sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

BAB VIII

PEMBERITAHUAN

Pasal 13

(1) Semua surat-menyurat atau pemberitahuan-pemberitahuan atau

pernyataan-pernyataan atau persetujuan-persetujuan yang wajib dan perlu

dilakukan oleh salah satu pihak kepada pihak lainnya dalam pelaksanaan

perjanjian kerjasama ini, harus dilakukan secara tertulis dan disampaikan

secara langsung atau melalui surat tercatat atau kurir atau faksimili, atau

teleks yang dialamatkan kepada :

PIHAK PERTAMA : Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan

Umum

Jalan Patimura Nomor 20 Kebayoran Baru Jakarta

Selatan

Telepon : (022) 72796158

Fax : (022) 72796155

- 11 -

Page 12: NPKPNPM MANDIRI PERKOTAAN 2012

PIHAK KEDUA : Pemerintah Kabupaten Blitar

Jalan Sudanco Supriyadi Nomor 17 Blitar Jawa Timur

Telepon: (0342) 801201

Fax : (0342) 805494

Atau alamat lain yang dari waktu ke waktu diberitahukan oleh para pihak

secara tertulis kepada satu sama lainnya.

(2) Pemberitahuan yang diserahkan secara langsung dianggap telah diterima

pada hari penyerahan dengan bukti tanda tangan penerimaan pada bukti

ekspedisi atau buku tanda terima pengiriman, sedangkan untuk pengiriman

melalui teleks atau fax dianggap telah diterima pada saat kode jawaban

(answerback) pada pengiriman via teleks dan konfirmasi fax pada

pengiriman via fax telah diterima.

BAB IX

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 14

Segala sesuatu yang belum diatur dalam perjanjian kerjasama ini, harus tetap

berpedoman pada Pedoman Umum PNPM Mandiri dan Pedoman Pelaksanaan

PNPM Mandiri Perkotaan serta ketentuan-ketentuan lain yang diterbitkan oleh

Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum selaku pelaksana

Program PNPM Mandiri Perkotaan, dan peraturan perundang-undangan terkait

lainnya yang berlaku.

BAB X

KETENTUAN LAIN-LAIN

Bagian Kesatu

Addendum

Pasal 15

Segala sesuatu mengenai perjanjian kerjasama ini yang belum diatur atau tidak cukup diatur dalam Perjanjian Kerjasama ini baik perubahan maupun tambahannya yang dianggap perlu oleh para pihak, akan diatur oleh kedua belah pihak dalam perjanjian tambahan atau addendum yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerjasama ini.

Bagian Kedua

Ketentuan Perubahan Pimpinan dan Organisasi

- 12 -

Page 13: NPKPNPM MANDIRI PERKOTAAN 2012

Pasal 16

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat bahwa perjanjian kerjasama ini tidak

akan berubah atau ditarik kembali bila terjadi perubahan penggantian pimpinan

atau perubahan struktur organisasi pada para pihak.

Demikian perjanjian kerjasama ini dimufakati dan ditandatangani bersama oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA di Blitar pada hari dan tanggal sebagaimana termaksud pada awal perjanjian kerjasama ini, serta dibuat dalam rangkap 2 (dua) semuanya bermeterai cukup masing-masing berlaku sebagai aslinya dan mempunyai kekuatan hukum yang sama, selanjutnya 1 (satu) eksemplar untuk PIHAK PERTAMA dan selebihnya untuk PIHAK KEDUA.

- 13 -

PIHAK PERTAMADIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA

BUDI YUWONO .P

PIHAK KEDUABUPATI BLITAR

HERRY NOEGROHO

KETUA DPRD KABUPATEN BLITAR

GUNTUR WAHONO