Novell Netware - Ind

0 | Networking Operating System with Novell Netware 5.X

Novell Netware 5

Oleh

H. Ary Setyadi

http://oke.or.id http://buku.oke.or.id

Copyright © oke.or.id

Artikel ini boleh dicopy ,diubah , dikutip, di cetak dalam media kertas atau yang lain, dipublikasikan kembali dalam berbagai bentuk dengan tetap mencantumkan nama penulis dan copyright yang

tertera pada setiap document tanpa ada tujuan komersial.


BAB 1

Introduction to Novell Netware 5

Novell Netware 5 adalah network operating system yang dirancang

dengan segala kehandalan dan ketangguhan dalam berbagai network

environment dan bersifat sebagai dedicated server. Netware 5 memiliki

kinerja yang sangat baik, memberikan konektivitas antar client

workstation, printer, mass storage devices, dan service-service network

lainnya seperti Web Server, DNS Server, DHCP Server, dan lain-lain.

Features Provided by Novell Netware 5.0

a. Novell Directory Service (NDS), suatu directory service yang

mengatur network resources, seperti : user, group, printer,

server, volume, dll, kedalam suatu susunan Tree hirarki. Dengan

NDS kita hanya perlu satu kali login sehingga kita tidak perlu

memasukkan nama dan password jika kita mengakses server

lain diluar server utama kita. NDS dapat menentukan hak-hak

apa saja yang dimiliki oleh user yang telah login.

b. Novell Directory Print Service (NDPS), Print service yang

disediakan oleh netware sehingga mempermudah kita dalam

mengatur penggunaan printer.

c. DNS/DHCP Management Console, untuk mengatur database

DNS maupun DHCP dalam suatu jaringan.

Basic Command

1. CX

CX adalah perintah yang digunakan untuk mengetahui

context/lokasi logical kita di Server Netware. CX dapat juga


digunakan untuk berpindah-pindah context, dan menampilkan

susunan logical jaringan netware

a. CX , digunakan untuk menampilkan current context.

b. CX /cont ,digunakan untuk menampilkan container yang berada

dibawah current context

c. CX /T ,digunakan untuk menampilkan seluruh objek yang ada dalam

container

d. CX /? all, digunakan untuk menampilkan help dari perintah cx.

e. CX [server/]context, digunakan untuk berpindah context

2. MAP

MAP adalah perintah yang digunakan untuk menggunakan

resource hard disk dalam jaringan, sehingga seolah-olah resource

yang ada diserver, berada di local harddisk kita.

a. MAP ,digunakan untuk menampilkan mapping yang ada di

komputer.

b. MAP driveletter:=[server/]vol:path, digunakan untuk mapping

local disk.

c. MAP Sn:=[driveletter:=][server/]vol:path, digunakan untuk

mapping search drive n=1,2,3,....,16.

d. MAP root [sn|driveletter]:=[server/]vol:path, untuk membuat

root mapping.

e. MAP n driveletter:=[server/]vol:path, untuk membuat next

available drive mapping.

f. MAP ins Sn:=[driveletter:=][server/]vol:path, untuk insert search

drive.

g. MAP del driveletter: , untuk menghapus mapping.


3. NDIR

NDIR adalah perintah yang digunakan untuk menampilkan

informasi file,directory atau volume dalam lingkungan jaringan

netware

a. NDIR path , untuk menampilkan informasi tentang suatu

file/directory dalam path

b. NDIR vol: /vol ,untuk menampilkan informasi tentang suatu

volume.

c. NDIR * /vol , untuk menampilkan volume apa saja yang ada dan

informasi tentang volume tersebut.

d. NDIR path /r , untuk melihat attribut-attribut hak terhadap suatu

file/directory.

e. NDIR filename /FI, untuk mengetahui lokasi file yang ada pada

search path.


BAB 2

User Administration

1. Introduction to Client for Netware

Pada umumnya, Netware server diadministrasi/diatur dari

komputer client dengan menggunakan user/login yang memiliki hak untuk

mengatur/administrasi jaringan netware. Netware tidak mempunyai

Operating System khusus untuk clientnya (seperti Windows NT

Workstation maupun Win 2000 Profesional). Client for Netware adalah

program-program aplikasi yang dijalankan di platform OS selain Netware

Server itu sendiri, seperti : Windows NT, Windows 98, WIndows 2000.

Clients for Netware

a. Netware Client for NT

b. Netware Client for Win95

c. Netware Client for Win98

d. Netware Client for WIn2000

2. Novell Directory Service (NDS)

NDS Directory adalah objek-objek yang merepresentasikan network

resource, seperti user, printer, server, dll. NDS Directory memudahkan

kita untuk mengatur resource yang ada dalam jaringan netware Server.


Dalam gambar diatas, objek group memiliki property yang berbeda

dengan objek User, objek Printer memiliki property yang berbeda dengan

volume. Setiap objek memiliki property(keterangan) yang berbeda-beda.

Struktur Tree Dalam NDS

NDS Directory mengatur object-object yang ada dalam bentuk susunan

tree, yang dimulai dengan objet [Root].

Dalam NDS Directory, object-object diklasifikasikan menjadi dua jenis,

yaitu Container dan Leaf. Container adalah object yang dapat

mengandung objek lain di dalamnya. Container

memungkinkan/memudahkan kita mengatur object secara kelompok

dibandingkan mengatur satu per satu. Ada tiga jenis container, yaitu :

[ROOT], object container yang diciptakan pertama kali, dan

biasanya mengandung organization object

Organization, object container pertama yang berada dibawah [root],

Organization ini biasanya dinamakan sama seperti nama perusahaan


Organizational Unit (OU), diciptakan di bawah Organization, OU

dapat digunakan untuk mewakili divisi-divisi dalam kantor, wilayah

geografis, dll.

Inheritance

Inheritance adalah penurunan/pewarisan hak suatu object keseluruh

object yang berada dibawahnya dalam NDS tree

Contoh Inheritance :

Jika seorang user diberikan hak terhadap OU Allentown, maka user

hanya dapat mengatur object yang berada dibawah Container

Allentown.

Jika seorang user diberikan hak terhadap OU East, maka user

dapat mengatur object yang berada di bawah Container East,

Allentown, dan Yorktown.

Jika seorang user diberikan hak terhadap YourCo, maka user dapat

mengatur object di seluruh container yang ada

Integrated Management Utility

Utility/tool yang digunakan untuk mengatur resource dalam jaringan

netware adalah NWadmin. Nwadmin adalah tool untuk mengatur seluruh

resource dalam jaringan netware.


Dengan NWAdmin kita dapat tugas-tugas sebagai berikut :

Membuat (Create) dan Menghapus (delete) Object NDS

Memindahkan dan me-rename NDS Object

Mengatur hak dalam NDS tree dan Netware File System

Mengatur Print Server, dll.

NWAdmin juga mencakup semua perintah dalam DOS Novell, seperti

FILER, NETADMIN, RIGHTS, dll.

Single Login and Authentication

User hanya diauthentifikasi satu kali dan jika berhasil login maka user

login kedalam global directory, jadi tidak perlu mengatur user account

yang berbeda untuk beberapa server atau domain, dan tidak diperlukan

mengatur trust relationship atau authentifikasi antar domain.

Ketika user login, NDS memeriksa password yang dimasukkan dengan

password yang disimpan dalam Directory User dan akan memberikan hak

akses jika password dan username sesuai.

Menjalankan NWAdmin

1. Menginstall Netware Client

2. Membuat suatu mapping ke directory sys:public\win32 (mapping ini

biasanya sudah terbentuk saat anda login dengan default login

script)


3. Menjalankan program nwadmn32.exe

INTRODUCTION TO NWADMN

1. Mengatur Scope Browser NWAdmin

a. Double-Click tree name dalam status bar

b. Pada Context anda masukkan scope yang diinginkan

2. Rename

a. Highlight object

b. Pilih menu Object, pilih Rename

c. Pada kolom New Name, masukkan nama baru

4. Membuka jendela baru

a. Klik menu Window, pilih New Window

4. Browsing object in NDS

MANAGING USER

A. Creating User Account


a. Klik kanan di container dimana user ingin dicreate, pilih

create

b. Di Class of new object , pilih User, kemudian OK

c. Di Login name, ketik nama untuk user

d. Di Last name, ketik last name user

e. (Optional) tick Use template, kemudian browse object yang

ingin dijadikan template

f. (Optional but recommended) tick Create Home Directory,

Anda browse dan cari PARENT PATH, untuk homedir user.

g. (Optional) tick define additional properties, untuk

menentukan properties dari user, setelah di create. Jika

pilihan ini di tick maka anda tidak dapat memilih Create

another user

h. (Optional) tick Create another user, untuk create user

selanjutnya

B. Setting User Property

1. Melihat property suatu objek

a. Klik kanan pada objek, pilih details…

2. PROPERTY USER IDENTIFICATION


Property identification bersifat keterangan , seperti given name, location,

telp. No, dll

3. PROPERTY USER ENVIRONMENT

Bagian ini menampikan alamat ipx/spx, kemudian juga mendefenisikan

home directory user yang bersangkutan

4. PROPERTY LOGIN RESTRICTION

a. Account disabled : untuk menonaktifkan user, sehingga user

tidak dapat login

b. Account has expiration date : tanggal dimana user tidak dapat

login. Jika cek box ini kita klik, , maka kita dapat juga

menentukan tanggal dan jam dimana account akan expire

c. Limit concurrent connections : membatasi login dengan

account yang sama. Jika cek box ini kita klik, maka kita dapat

menentukan jumlah login pada saat yang bersamaan

d. Last login : menampilkan tanggal terakhir user login. Jika

sebelumnya user sudah pernah login. Field ini akan diset

secara otomatis oleh netware.


5. PROPERTY USER PASSWORD RESTRICTIONS

Allow user to change password : Memberikan user ijin untuk merubah

password

Require a Password : Jika cek box ini dicek, maka user harus

mempunya password, tidak boleh blank password

Minimum password length : panjang password minimum.

Force periodic password change : Jika cek box ini dicek, maka user

akan dipaksa untuk merubah password dalam jangka waktu tertentu

Days between forced change : periode waktu dimana user akan diminta

untuk merubah password setiap periode yang ditentukan

Require unique password : Password untuk user harus selalu berbeda

Limit grace login : Jika cek box ini dicek, maka user masih

diperbolehkan untuk login walaupun passwordnya telah expire

Grace login allowed : berapa kali user diperbolehkan untuk login setelah

password user berakhir

Remaining grace login : sisa kesempatan user diperbolehkan untuk

login

Change password : untuk merubah/assign password untuk user.


6. PROPERTY LOGIN TIME RESTRICTION

Propererty ini menandakan jam berapa saja user boleh melakukan

login. Secara default user dapat login pada jam berapa saja dan pada hari

apa saja. Untuk merestrict agar user tidak dapat login pada waktu

terntentu, berikan tanda hitam pada waktu yang ditentukan.

7. PROPERTY NETWORK ADDRESS RESTRICTION

Property yang menentukan workstation dimana, user boleh

login/mendapatkan akses. Jika tidak ada entry pada property ini, maka

secara default user dapat login disemua workstation.

8. PROPERTY LOGIN SCRIPT

Login script adalah perintah-perintah yang dijalankan ketika user

pertama kali login. Pada bagian inilah kita menuliskan login script untuk

user. Pada property login script,terdapat juga kolom yang disediakan

untuk profile login script.

9. PROPERTY INTRUDER LOCKOUT

Property ini digunakan untuk mengetahui apabila ada orang lain

yang mencoba masuk menggunakan accout user tersebut.

10. PROPERTY USER RIGHTS TO FILES AND DIRECTORY

Volume dimana directory

atau file berada

Untuk mencari volume dimana

directory/file berada

Untuk menampilkan

directory/file untuk

volume tertentu

Untuk menambahkan

hak terhadap suatu file

Atau directory tertentu Memberikan hak

terhadap file tersebut


Rights to files and directory digunakan untuk memberikan hak terhadap

suatu file atau directory.

11. PROPERTY USER SECURITY EQUAL TO

Property ini digunakan untuk memberikan user hak setara dengan objek

yang tertera didalam Security equal to. Jika pada user admin diberikan

security equivalance sama dengan administrator, maka user admin akan

memiliki semua hak yang dimiliki user administrator.

12. PROPERTY SECURITY EQUAL TO ME

Administrator.nma01.nma.


Property ini digunakan untuk memberikan user yang tertera didalam

Security equal to me hak setara dengan user. Jika pada user admin

diberikan security equal to me adalah user contohator, maka user admin

akan memiliki semua hak yang dimiliki user administrator.

EDITING MULTIPLE USER SIMULTANEOUSLY

1. Tekan tombol Ctrl/Shift, kemudian pilih user-user, container, atau

grup yang ingin diedit

2. Dari menu Object, pilih Details on Multiple Users.

3. Edit property sesuai dengan yang diinginkan

4. (Optional) Untuk mengubah user yang ingin diedit and pilih User

List.

5. Untuk apply, klik OK

CREATING USER WITH TEMPLATE

Template adalah suatu objek yang digunakan jika kita ingin membuat

beberapa user yang secara umum memiliki property yang sama

A. Membuat object template

1. Klik kanan pada container, pilih create, pilih template

2. Ketikkan nama template

3. (Optional) Jika anda ingin membuat Template berdasarkan

Template atau User yang sudah ada, maka anda cek Use

template or user.

Contoh.nsa03.nsa.scn.bn

trc


Kemudian setelah anda membuat objek template, anda dapat

menggunakan template ini untuk membuat user, sehingga property dari

user akan sama seperti property dari template.

BAB 3

CREATING OTHER NDS OBJECT

AND NDS RIGHT

A. Creating Alias Object (A)

Object Alias digunakan untuk mengacu pada suatu object yang sudah

ada, kemudian kita ingin memiliki object yang sama seperti yang asli, tapi

kita menginginkannnya di OU selain object aslinya berada.

1. Klik kanan pada container, pilih create, pilih alias


2. Ketik nama alias yang dinginkan pada kolom Alias name

3. Pilih object yang ingin dijadikan alias/acuan, pada kolom

aliased object.

4. Pilih Ceate untuk membuat object

B. CREATING GROUP OBJECT (G)

Objek group dibuat untuk mengelompokkan user-user yang memiliki

hak/peran yang sama.

1. Klik kanan pada container, pilih create, pilih group.

2. Masukkan group name, lalu klik create.

Untuk memasukkan user-user kedalam anggota group :

1. Tampilkan property group, kemudian pilih members

2. Untuk menambahkan anggota dari group, pilih Add. Untuk

menghapus keanggotaan user dari group pilih delete.


CREATING DIRECTORY MAP (DM)

Directory map digunakan untuk membuat suatu assignment terhadap

suatu path/ directory. Sehingga jika path berubah, user tetap mengakses

object yang sama dengan path yang dapat berubah-ubah sehingga kita

tidak harus merubah path user satu persatu. Directory Map ini biasa

digunakan untuk mapping ke directory tertentu dalam login script.

1. Klik kanan di container, pilih create, pilih Directory Map.

2. Masukkan nama objek pada Directory Map name,

3. Kemudian tentukan path directory yang dijadikan acuan

4. Pilih create.

CREATING ORGANITATIONAL UNIT (OU)

OU adalah objek container yang dapat mengandung objek lain. OU

biasanya digunakan untuk mengelompokkan resource network dalam

suatu divisi/bagian/department. OU digunakan untuk memudahkan

administrasi resource yang ada dalam bagian tertentu.

1. Klik kanan pada container, pilih create, pilih Organitational Unit.

2. Masukkan nama OU, kemudian pilih Create.

NDS SECURITY

NDS Security terdiri dari dua bagian yaitu File System Security dan

Object Security. Kedua hal ini saling bekerja sama sehingga


memberikan metoda yang efektif dan flexible untuk mengontrol access

dalam netware network. File System menjaga keamanan/akses terhadap

file dan direktori. Object Security menjaga keamanan/akses terhadap

objek NDS dan operasi yang berhubungan dengan NDS.

Undestanding Object Security

Object Security adalah hak akses suatu objek terhadap objek lainnya

dalam NDS Tree. Object Security terdiri dari dua jenis, yaitu :

a. Object Right

Adalah hak yang diberikan kepada object tertentu untuk

mengatur/mengakses objek lainnya. Untuk memberikan suatu objek

hak terhadap objek lainnya, ada beberapa cara yang dapat

dilakukan

1. a. (Ctrl/Shft) + Klik object-object yang ingin

diberikan(trustee) hak

b. Drag objek tersebut, dan drop pada objek yang menjadi

tujuan/memberikan hak.

c. Berikan hak/rights secukupnya kepada objek-objek yang

telah anda pilih.

2. a. Klik kanan pada objek yang ingin diberikan(trustee) hak,

pilih rights to other objects

b. Pilih objek tujuan/memberikan hak

c. Berikan hak/rights secukupnya untuk objek tersebut.

Trustee/Object

yang diberikan kak

Object Rights,

Untuk memberikan

hak cek pada chek box

IRF

Mengetahui

effective right Suatu objek

Menambahkan

(Add) atau

mengurangi

(Delete) trustee

Property Rights,

Untuk

memberikan

hak cek pada chek

box.

Trustees: Objek-objek yang

dipercayai


3. a. Klik kanan pada objek yang ingin memberikan hak/tujuan

, pilih trustee of this object.

b. Untuk menambahkan objek yang diberikan(trustee) hak

terhadap objek tujuan ini, klik Add.

Suatu objek bisa mendapatkan berberapa hak yang berbeda yang

diperlukan untuk mengatur objek lainnya dalam directory.

NDS OBJECT RIGHT KETERANGAN

Supervisor(S) Hak penuh terhadap suatu objek dan

mempunya akses lengkap (B, C, R, D, R)

Browse (B) Hak untuk melihat objek NDS dalam NDS

Tree.

Create (C) Hak untuk meng-create objek dibawah

objek tersebut. (Hanya ada pada

Container)

Delete (D) Hak untuk menghapus object. Object-

object subordinat harus dihapus terlebih

dahulu

Rename (R) Hak untuk merubah nama suatu objek

b. Property Right

Property right memungkinkan trustee untuk melihat ataupun merubah

nilai property objek. Jika kita memberikan hak supervisor di Objek

Right , maka secara otomatis user tersebut mempunyai hak

supervisor juga terhadap Property Right. Tetapi hal tersebut tidak

berlaku sebaliknya, jika anda memberikan hak supervisor di Property

Right, maka hak supervisor tersebut tidak berlaku untuk Objek Right.

Untuk memberikan hak Property Right terhadap suatu trustee,

lakukan hal yang sama seperti Object Right, tetapi anda cek pada

bagian property right untuk memberikan hak.

Property Right memiliki lima level security/rights yang berbeda, yaitu :

Property Right Keterangan


Supervisor (S) Hak penuh terhadap property user

Compare (C) Hak untuk mentest suatu nilai, dan

memberikan hasil true atau false. Jika

mendapatkan hak Read, maka secara

otomatis mendapatkan hak compare

Read (R) Hak membaca property suatu objek

Write (W) Hak untuk memodifikasi,

menambahkan,merubah dan menghapus

property

Add/Remove Self (A) Hak untuk menambahkan/menghapus diri

kita sendiri sebagai trustee. Jika

mendapatkan hak Write maka secara

otomatis hak Add/Remove Self juga

didapatkan

INHERITANCE

Inheritance adalah suatu metode dimana hak terhadap suatu object dan

files yang diberikan pada suatu level menurun kebawah ke level yang

lebih rendah dalam suatu tree. Dua jenis hak yang diturunkan adalah

trustee assignment dan security equivalence (hak yang didapatkan dari

group atau security equal to). Hak yang diberikan dengan cara tersebut

dapat menurun kebawah.

Hak yang diberikan secara explicit di level atas menurun kebawah. Hak

yang diterima di bawah disebut sebagai hak turunan (inherited right).

Antara hak turunan dan hak explicit menurun secara independent.

Misalnya seorang user diberikan hak secara explicit di Level A dan juga

mempunya security equivalence, maka hak tersebut akan menurun

kebawah, jika di Level B (subordinat A) diberikan hak secara explicit lagi

maka hak di Level B mempengaruhi trustee right dan menurun kebawah

(Kecuali hak ditentukan lagi disubordinat/bawah). Walaupun hak secara

expliciti berubah, security equivalence right tetap menurun kebawah dan

tidak terpengaruh oleh explicit assignment tersebut


Mengkatifkan Inheritance untuk suatu objek :

1. Klik kanan pada objek yang diinginkan, pilih trustee of this object.

2. Pastikan bahwa Inheritable dicek pada bagian Objek dan property

right.

INHERITED RIGHTS FILTERS (IRFs)

IRF adalah filter yang digunakan untuk memblok inheritance/penurunan

hak agar hak tersebut tidak menurun kebawah. IRF hanya dapat

memblok hak turunan dan tidak dapat memblok hak yang diberikan

secara explicit dan juga tidak memblok Security Equivalence.

IRF menentukan hak

apa saja yang dapat diturunkan. Hak supervisor pada Object Rights dapat

difilter/diblok. Hal inilah yang menjadi perbedaan utama antara Object

Security dengan File System Security. Pada File System Security, hak

supervisor tidak dapat diblok/difilter.

Konfigurasi IRF :

1. Klik kanan pada object dimana IRF akan dikonfigurasi, pilih Trustee

of this object

2. Pilih Inherited Right Filter

3. Secara default, semua hak ditutunkan (IRF=SCRWE). Untuk

memblok hak tertentu , uncek checkbox hak.


BAB 4

CALCULATING EFFECTIVE RIGHTS IN NDS

Suatu object bisa mendapatkan hak dengan beberapa cara, bisa

mendapatkan hak secara explicit (trustee assignment), inheritance,

dan juga security equivalence(sequrity equal to). Hak suatu object

dapat juga dibatasi dengan cara, Inheritance Right Filter (IRF) ataupun

dicabut haknya. Effective Right adalah hak total/effective yang

didapatkan suatu objek terhadap objek lainnya, setelah dikurangi oleh IRF

maupun ditambah oleh hak turunan (inheritance) ataupun security

equivalence.


UNDERSTANDING FILE SYSTEM SECURITY

File System Security mengatur keamanan pada file dan directory. Konsep

dari File System Security hampir sama dengan konsep Object Security,

dalam File Sytem Security dikenal juga Inheritance, Effective Right,

Trustee Assignment, Rights to files and directories. Perbedaan antara

File System Security denga Oject Security ada pada IRF, pada File

System Security hak Supervisor tidak dapat diblok, sedangkan pada

Object Security hak Supervisor dapat diblok.

Untuk memberikan hak terhadap File System Security, ada beberapa cara

yang dapat dilakukan :

1. Memberikan hak dari object NDS.

a. Klik kanan pada objek NDS, pilih details, klik tab Rights to

files and directories.

b. Untuk menanmbahkan hak, klik Add, kemudian browse

directory/file.

c. Untuk menghapus hak terhadap file/directory, klik pada

direcrtory, klik Delete.

2. Memberikan hak dari Directory/File

a. Klik kanan pada directory/file, pilih details, pilih Trustee of this

directory


b. Untuk menambahkan trustee, klik Add Trustee.

c. Untuk menghapus trustee, klik objek, klik Delete Trustee.

d. Untuk melihat effective right, klik Effective Rights

Keterangan Hak dalam File System.

File System Right Keterangan

Supervisor (S) Hak penuh (R, W, C, E, M, F, A)

Read (R) Hak untuk membaca isi file.

Write (W) Hak untuk membaca dan mengubah isi file

Create (C) Hak untuk membuat file dan directory

Erase (E) Hak untuk menghapus file dan directory

Modify (M) Hak untuk merubah nama dan attribut file

atau directory

File Scan (F) Hak untuk melihat listing file/directory

dengan DIR atau NDIR

Access Control (A) Hak untuk menambahkan/menghapus

trustee file/directory

INHERITANCE

Sifat Inheritance dari File System sama seperti Inheritance pada Object,

Hak yang diberikan pada level atas menurun ke file/directory yang lebih

rendah.

Daftar Trustee

Hak akses

IRF

Data:BNTRC

Keuangan

Uang1 Uang2

Jika user A, mempunyai hak R W C F terhadap directory DATA:BNTRC, maka user A memiliki hak R W C F juga terhadap directory/file yang ada dibawahnya, seperti di directory Keuangan, Uang1, Uang2, dst.

Inheritance didapatkan jika hak suatu objek tidak difilter/blok. Jika suatu hak difilter maka hak tersebut tidak akan diturunkan.


IRF

IRF pada file system mempunyai konsep yang sama dengan IRF yang

ada pada Object Security. IRF pada pada file system menentukan hak

mana saja yang diturunkan dan hak mana yang tidak diturunkan. IRF

pada file system memfilter hak-hak yang turunan, bukan hak yang

diberikan secara explicit. Setting dari IRF file system dapat dilakukan

langsung pada file/directory.

RIGHTS.EXE

Digunakan dari workstation untu k melihat hak-hak user/group terhadap

file-file, Melihat dn merubah hak user/group terhadap directory dan

volume.

Syntax

RIGHTS path [[ + | - ] rights] [/option...] [/? | /VER]

Parameter Use to

path Specify the path to the file, directory, or volume you

want to modify or view rights to (you must always

specify a path).

+ | - Add or delete the specified rights.

rights Specify one or more file or directory rights.

/option Replace option with any available option.

/? All View online help. All other parameters are ignored

when /? is used.

/VER View the version number of the utility and the list of

Operational


files it uses to execute. All other parameters are

ignored when /VER is used.

Contoh:

a. Memberikan user Zeo hak Read, Write dan File Scan terhadap

current directory.

Rights . R W F /NAME=Zeo

b. Mencabut hak user Bebek terhadap directory DATA:USER.

Rights DATA:USER REM /NAME=BEBEK

c. Untuk melihat hak inheritance/turunan yang diterima user GAGA

terhadap directory DATA:USER\HOME

Rights SYS:USER/HOME /NAME=GAGA /I.

FLAG.EXE

Flag adalah program yang digunakan untuk memodifikasi atribut file dan

directory dan merubah owner.

Sytax:

SYS:PUBLIC\FLAG.EXE path [[+ | -] attribute...] [/option...] [/? | /VER]

Parameter Use to

(no parameter) If you type FLAG with no parameters, the attribute

status of all the files in the current directory

appears.

path Specify the path to the file or directory whose

attributes or search modes you want to modify.

+ | - Add attributes to a file or directory with the + (plus).

Remove attributes from a file or directory with the -

(minus).

If neither + nor - is used, the attributes will be


assigned to the file/directory as specified.

If you add and remove attributes in the same

command, group all + (plus) attributes together

and all - (minus) attributes together.

attribute Specify one or more file or directory attributes.

/option Replace option with any available option.

/? All View online help. All other parameters are ignored

when /? is used.

/VER View the version number of the utility and the list of

files it uses to execute. All other parameters are

ignored when /VER is used

Contoh:

a. Menambahkan R W dan Ic dan meremove Di dan A untuk semua

file dalam currect directory,

flag *.* +R W Ic –Di A

b. Melihat attribut file STUDENTS yang berada dalam directory

DATA:\USER,

Flag SYS:\COURSE\WINTER\STUDENTS.

c. Attribut File-file dalam drive G: menjadi Hidden,

Flag g:\*.* H /FO

CALCULATING EFFECTIVE RIGHTS (ER)

Effective Right adalah hak total/effective yang didapatkan suatu objek

terhadap suatu volume, directory, atau file.

ER = Explicit Right + inheritance + Security Equivalence – IRF

Data:BNTRC

Keuangan

Uang1

Uang2

Operational

Keterangan hak userA di tiap directory : -di BNTRC hak yang didapatkan CREF -di BNTRC dipasang IRF = R, E, F,W -di Keuangan dipasang IRF = R, E, F,W -di Uang1 diberikan hak explicit = R, F, W -di BNTRC User A termasuk dalam anggota group money Keterangan hak group money :

-di BNTRC hak yang didapatkan W R F


Effective Right yang didapatkan user A di tiap directory :

Data:BNTRC = [Explicit Right | inheritance] + Security Equivalence

(ex:Group) – IRF

= C R E F + 0 + W R F – 0 = W C R E F

Keuangan = 0 + W C R E F + W R F - CMA = W R E F

Uang1 = R F W + 0 + R W F - 0 = R F

W

Uang 2 = 0 + W R E F + R W F - 0 = W R E F

Operational = 0 + W C R E F +R W F - 0 = W C R E F

MANAGING RIGHTS WITH FILER

Filer adalah program yang dapat digunakan untuk memberikan

hak/assign trustee terhadap suatu object, mengatur attribut file/directory,

melakukan purge, melihat informasi server, dll. Program filer berada

dalam directory sys:public. Untuk mengatur file

dan directory, pilih Manages Files and Directories . Untuk

mengubah atribut dan hak file dan directory, pilih View/Set File

Information.

BAB 5

LOGIN SCRIPT

Login Script adalah perintah-perintah/script yang dijalankan ketika user

berhasil login ke system. Login script biasanya digunakan untuk mengatur

lingkungan kerja user, seperti mapping ke home directory, mapping ke

directory share, capture printer port, menampilkan suatu

pengumuman/pesan, dll.

Di Novell Netware 5.0 ada 4 jenis login script, yaitu :

a. Login Script Container


b. Login Script Profile

c. Login Script User

d. Login Script Default

Urutan pengerjaan perintah login script dimulai dari login script container,

profile, kemudian user atau default. Jika login script user tidak dibuat,

maka login script script default akan dijalankan, sebaliknya jika login script

user dibuat maka login script default tidak dijalankan.

Object - object yang dapat memiliki login script :

1. Organization -- Container login script

2. Organizational Unit -- Container login script

3. Profile -- Profile login script

4. User -- User login script

a. Login Script Container

Digunakan untuk konfigurasi lingkungan kerja seluruh user secara

general/keseluruhan.Login script ini sangat efektif untuk mengatur

seluruh user dalam container. Login script container hanya berlaku

bagi user-user yang berada langsung dibawah container tersebut.

Login Script ini dieksekusi pertama kali.

b. Login Script Profile

Digunakan untuk konfigurasi lingkugan kerja beberapa user yang

memiliki kebutuhan yang sama. Login script ini disebut juga sebagai

login script group. Login Script ini dieksekusi setelah login script

container.

c. Login Script User

Digunakan untuk konfigurasi lingkungan user secara khusus. Login

Script ini biasanya mengandung perintah-perintah individual yang

tidak dapat dimasukkan dalam contaier login script maupun profile

login script. Login Script ini dieksekusi setelah login script profile

d. Login Script Default

Login script ini sudah diprogram dalam perintah LOGIN dan tidak

dapat diedit. Login script ini akan dieksekusi jika user tidak


mempunyai login script. Login script dapat dinonaktifkan jika tidak ada

login script user ataupun kita mendefinisikan perintah NO_DEFAULT

pada login script container atau profile.

PERINTAH-PERINTAH DALAM LOGIN SCRIPT

# : Digunakan untuk mengeksekusi file/perintah external bagi login script.

Command Format : # [path] filename [parameter]

Contoh : #z:\public\install\ntclient\setupnw.exe /acu

@ : Digunakan untuk mengeksekusi file/perintah external bagi login script,

perintah ini hanya berlaku dalam lingkungan Microsoft windows

Command Format : @ [path] filename [parameter]

Contoh : @c:\winnt\system32\notepad.exe c:\hallo.txt

BREAK : Memungkinkan user untuk menghentikan perintah-perintah

login script. Defaultnya adalah Break off. Jika Break ON, maka script

dapat dihentikan dengan Ctrl+C

Command Format : BREAK ON|OFF

CLS : Digunakan untuk membersihkan layar pada DOS maupun OS/2

CONTEXT : Digunakan untuk merubah current/login context user.

Contoh : CONTEXT .NETWORK.SYAHDAN.BNTRC

DISPLAY : Digunakan user untuk menampilkan isi file ketika user login

Contoh :DISPLAY SYS:PUBLIC\MESSAGES\SYSNEWS.TXT

DRIVE : Digunakan untuk menentukan default drive.

Contoh : Drive F: atau Drive *1

EXIT : Digunakan untuk keluar dari login script dan mengeksekusi suatu

perintah

Contoh : Jika kita ingin login script dihentikan, kemudian menjalankan

notepad ketika user login pada hari senin, tapi tidak pada hari lainnya, kita

dapat menggunakan perintah : IF

DAY_OF_WEEK="MONDAY" THEN EXIT

c:\winnt\system32\notepad.exe c:\pesan.txt"

FDISPLAY : Digunakan untuk menampilkan file word processing.


Contoh : FDISPLAY SYS:PUBLIC\MESSAGES\SYSNEWS.TXT

FIRE : Digunakan untuk mengeluarkan suatu bunyi.

Contoth : FIRE 3 c:\sound\bell.wav ( dalam lingkung window)

FIRE 3 (Dalam DOS maupun window)

GOTO : Digunakan untuk meloncat ke bagian tertentu login script

Contoh : SET X="1"

AGAIN:

SET X=<X> + "1"

WRITE <X>

IF <X> < "9" THEN GOTO AGAIN

IF...THEN : Digunakan untuk mengerjakan suatu perintah berdasarkan

kondisi tertentu

Command Format

IF conditional [AND|OR [condititional]] THEN

commands

[ELSE

command]

[END]

Contoh penggunaan perintah IF…Then

IF MEMBER OF "CLERKS” Perintah akan dijalankan untuk

anggota group clerks

IF DAY_OF_WEEK="MONDAY" Perintah akan dijalankan jika hari =

minggu

IF

GREETING_TIME="EVENING"

AND DAY="01" THEN

Perintah akan dijalankan jika telah

sore dan setiap tanggal 1

Gunakan AND atau OR untuk memasukkan dua/lebih kondisi


IF, ELSE dan END harus dalam baris yang berbeda. THEN dapat

berada dalam satu baris.

Nested IF…THEN dapat dimencapai 10 level.

Jika IF..THEN berada dalam satu baris, tidak diperlukan END.

Enam hubungan logical antar element dalam IF…THEN statement.

Yaitu :

= (Equals)

<> (Does not equal)

> (Is greater than)

< (Is less than)

<=(Is less than or equal to)

INCLUDE : Digunakan untuk mengeksekusi file atau login script object

lain sebagai bagian perintah login script suatu object

Contoh : include vol1:admin\users\script.new (execute file as login

script) include .sales_pv_alias.sales.novell_us (execute other’s

login script)

LASTLOGINTIME : Menampilkan waktu terakhir user login.

MAP : Digunakan untuk mapping ke network diretory.

Contoh: MAP ins s3:=master:command atau map

j:=data:home\user1

NO DEFAULT : Digunakan agar login script default tidak diekseskusi.

PAUSE : Digunakan untuk menghentikan sementara eksekusi login script.

PROFILE : Digunakan di container, untuk menentukan login script profile

bagi user dan juga mengoverride login script profile user.

Contoh : Profile .profile.akun.keu.Binus

REMARK (REM) : Digunakan sebagai komentar dan tidak dieksekusi.

Selain itu juga, kita dapat menggunakan tanda ; atau * .

SET : Digunakan untuk menentukan nilai environment variable, atau

membuat suatu variable baru

Contoh: SET PROMPT="$P$G" atau SET PATH="G:\REPORTS\DAILY"

SET NWS="C:\XYZ" + MAP S16:=%<NWS>


SET TIME : Digunakan untuk setting waktu workstation agar sama

dengan Server Netware

Contoh : SET_TIME ON atau SET_TIME OFF

WRITE : Digunakan untuk menampilkan pesan ketika user login.

Command Format : WRITE "[text][%identifier]" [;][identifier]

Contoh : WRITE “Selamat dating %LOGIN_NAME”

VARIABLES IN NETWARE

Category Identifier Variable Function

Date DAY Day number (01 through 31)

DAY_OF_WEEK Day of week (Monday, Tuesday,

etc.)

MONTH Month number (01 through 12)

MONTH_NAME Month name (January, February,

etc.)

NDAY_OF_WEEK Weekday number (1 through 7; 1

= Sunday)

SHORT_YEAR Last two digits of year (94, 95, 96,

etc.)

YEAR All four digits of year (1994, 1995,

1996, etc.)

Time AM_PM Day or night (am or pm)

GREETING_TIME Time of day (morning, afternoon,

or evening)

HOUR Hour (12-hour scale; 1 through

12)


HOUR24 Hour (24-hour scale; 00 through

23; 00=midnight)

MINUTE Minute (00 through 59)

SECOND Second (00 through 59)

User %CN User’s full login name as it exists

in NDS*

LOGIN_ALIAS_CONT

EXT

"Y" IF REQUESTER_CONTEXT

is an Alias

FULL_NAME User’s unique username. It is the

value of the FULL_NAME property

for both NDS and bindery-based

NetWare*. Spaces are replaced

with underscores.

LAST_NAME User’s last name (surname) in

NDS, or full login name in bindery-

based NetWare

LOGIN_CONTEXT Context where user exists

LOGIN_NAME User’s unique login name (long

names are truncated to eight

characters)

MEMBER OF"group" Group object that the user is

assigned to

NOT MEMBER

OF"group"

Group object that the user is not

assigned to

PASSWORD_EXPIRE Number of days before password


S expires

REQUESTER_CONT

EXT

Context when login started

USER_ID Number assigned to each user

Network FILE_SERVER

NETWORK_ADDRES

S

NetWare server name IPX*

external network number of the

cabling system (8 digit

hexadecimal number)

Workstation

MACHINE Type of computer (IBM_PC, etc.)

NETWARE_REQUES

TER

Version of the NetWare

Requester* for OS/2** or VLM*

users

OS Type of operating system on the

workstation (MSDOS, OS2, etc.)

OS_VERSION Operating system version on the

workstation (3.30, etc.)

P_STATION Workstation’s node number (12-

digit hexadecimal)

PLATFORM Workstation’s operating system

platform: DOS, OS2, WIN

(Windows** 3.1), WNT (Windows

NT*), or W95 (Windows 95*)

SHELL_TYPE Version of the workstation’s DOS

shell (1.02, etc.); supports

NetWare 2 and 3 shells and


NetWare 4* Requester for DOS.

SMACHINE Short machine name (IBM**, etc.)

STATION Workstation’s connection number

WINVER Version of the workstation's

Windows operating system

NetWare

Mobile

DIALUP 0 = Not using dialup 1 = Using

NetWare Mobile* Client dialup

profile

OFFLINE 0 = Not offline 1 = Disconnected

login

DOS

environment

<

variable>

Any DOS environment variable

can be used in angle brackets

(<path>, etc.). To use a DOS

environment variable in MAP,

COMSPEC, and FIRE PHASERS

commands, add a percent sign

(%) in front of the variable. For

example: MAP S16:=%<path>

Miscellaneo

us

ACCESS_SERVER Shows whether the access server

is functional (TRUE = functional,

FALSE = not functional)

ERROR_LEVEL An error number (0 = no errors)

%n Replaced by parameters the user

enters at the command line with

the LOGIN utility

Object property name You can use property values of


properties NDS objects as variables. Use the

property values just as you do any

other identifier variable. If the

property value includes a space,

enclose the name in quotation

marks. To use a property name

with a space within a WRITE

statement, you must place it at the

end of the quoted string:

WRITE"Given

name=%GIVEN_NAME"IF"%MES

SAGE SERVER"="MS1" THEN

MAP INS S16:=MS1\SYS:EMAIL

END


BAB 6

UIMPORT

UIMPORT adalah utility/program dalam Novell Netware yang digunakan

untuk membuat user dengan menggunakan ascii file. UIMPORT muncul

karena adanya gagasan untuk membuat user-user dalam Novell Netware

dari suatu database user yang berisi data-data user. Sehingga kita perlu

membuat user satu persatu secara manual menggunakan NWAdmin. Kita

hanya perlu mengimport database user dari suatu format database

tertentu menjadi suatu file ascii. Kemudian kita membuat user-user

Netware dengan menggunakan file ascii tersebut.

Langkah-langkah untuk membuat user dengan menggunakan utility

Uimport :

1. Membuat Data File (*.dat)

Data file dapat dibuat dengan mengenerate/mengconvert database

user yang ada menjadi file ASCII txt yang memiliki pemisah antar

field. Pemisah bisa berupa koma, titik koma, dll. Atau bisa juga

dibuat dengan membuat file data secara manual, kita memasukkan

data user satu per satu.

File data digenerate dari database Borland’s Paradox for Windows


2. Membuat file control (*.ctl)

File control dapat dibuat dengan menggunakan text editor, seperti :

notepad, edit, wordpad, dll.

File ini mengkontrol bagaimana informasi yang ada dalam file data

diimport kedalam NDS Directory, dan menentukan field-field untuk

data tersebut. File control memiliki dua jenis informasi :

a. Control parameters : menentukan character yang digunakan

dalam file data dan menentukan bagaimana data diupdate

b. Field definitions, menentukan field-field property yang

digunakan.

Parameter kontrol dan field tidak bersifat case-sensitive, tetapi heading

dari ImportControl dan Fields harus rata kiri. Entry dibawah heading

ImportControl dan Fields harus didahului dengan tab atau space.

Untuk mengcreate user baru, property yang harus ada pada bagian field

yaitu Name( user’s login name) dan Last name. Untuk mengupdate

records user yang telah dicreate, field nama saja yang dibutuhkan.

Semua fields yang didefinisikan didalam file data harus dideklarasikan

dalam fields di file control. File control dan file data tidak arus berada

dalam directory yang sama, tapi akan lebih memudahkan jika file control

dan file data berada dalam directory yang sama.

Control Parameters

Gunakan parameter control dibawah ini untuk bagian ImportControl dalam

file control. Parameter-parameter yang telah dideklarasikan dalam file

control, dapat dirubah nilainya/dioverride oleh file data, dengan cara

mendefinisikan ulang import control mana yang ingin dirubah beserta

nilainya kemudian berikan tanda exclamation ( !) didepan import

controlnya.

UIMPORT Control Parameters

Control Parameter Explanation

Create home Path, Allows you to create a home directory for User


home directory,

specifying for

UIMPORTdirectory

objects.

If you create a home directory, users are

automatically given file system rights to work in

that directory. This option does not work unless

you set the Home directory path and Home

directory volume control parameters.

(Also, this option does not work if you define a

data field for Home Directory, because that field

overrides Create home directory.)

For example, if you want the users you are

importing to have a home directory, type

CREATE HOME DIRECTORY=Y.

The default setting is N, so if you don't want to

create home directories, no parameter is needed.

Note: If you don't set this parameter to Y, you can

still import Home Directory values through the

control section of the import control file or through

the data file. These values are put into the

object's Home Directory property, but the

directory on the file system is not created.

Delete Mailbox Dirs Allows you to delete the mailbox directories when

moving a user's mailbox from one messaging

server to another or changing the mailbox ID of a

user.

To delete the mailbox directories, type DELETE

MAILBOX DIRS=Y.

The default is N; so if you don't want to delete the

mailbox directories, no parameter is needed.

Delete property Allows you to delete values for a property of a

User object.


For example, to delete all titles from a User

object's Title property, type DELETE

PROPERTY=#DEL, and then edit the data file by

putting #DEL in the Title field.

If you delete a group membership, you also

delete the security equals for the group.

You cannot delete the following properties with

the Delete property parameter:

Volume restrictions. To delete volume

restrictions, enter the volume name and a

negative integer such as -1 for the restrictions.

For example: VOL1:-1

Password. To delete the password, enter (a null

field) for the password field.

Home directory. You can delete the Home

directory property, but the home directory path is

not deleted by UIMPORT. You must manually go

to this directory and delete it.

There is no default for this property, so if you

don't want to delete properties, no parameter is

needed.

Home directory path If you create a home directory for User objects,

you must specify a path in the file system where

you want the directories to be created. This and

the Home directory volume must be entered as a

pair. If you specify a Home directory volume, the

path is assumed to be null unless this field is also

specified.

If you want home directories created in the Users

directory, type HOME DIRECTORY

PATH=USERS. Do not include the volume name


in the path.

Home directory

volume

If you create a home directory for User objects,

you must specify the name and context of the

Volume object associated with the file system

where the home directories are created.

For example, if the file specified in Home

directory path is on volume SYS:, enter the

Volume object's complete DS name. For

example: HOME DIRECTORY

VOLUME=SYS.STUDENT

RECORDS.UNIVERSITY.

When creating users, the Home directory volume

is set in the following order:

1. Information in the data file. If the data file has a

home directory specified, its value will be used.

2. If there is no home directory specified in the

data file, the home directory from the User

Template object is used. This happens

regardless of whether or not you select to copy

the User Template properties when creating

users.

3. If the home directory is not found in the data

file or the User Template, this control parameter

(Home directory volume) will be used.

Import mode Controls how the User objects will be created or

updated. Options are C (create new objects

only), U (update data for existing objects only), B

(both create and update), and R (remove

objects).

The default is B, so if you want new objects to be


created and existing users updated, no

parameter is needed.

Note: You can use the same import control file for

adding and deleting users by just changing the

Import Mode to R (Remove objects). This can be

especially useful if you have just created some

users with incorrect information and need to

restart the entire process. Just change the Import

mode to R, run UIMPORT to delete the users,

then change the Import Mode back to C or B and

rerun UIMPORT.

Maximum directory

retries

Allows you to specify how many times UIMPORT

should attempt to get the object ID of the user

you have just added in order to create home

directories and mailbox directories.

For example, type Maximum directory retries=5.

If Directory Services creates your user on one

server's replica and you create the home or

mailbox directory on another server, the second

server might not know about the user

immediately. This option allows time for the

network to catch up with the request to add the

user on the other server.

Initially this option is set to 5; but if you get the

message 991: An error occurred in

NWDSMapNameToID..., you should increase this

number.

Name context Specifies the Directory Services context where

user objects are created. You should always use

this parameter.


For example, if you are in the Organization

Development.ACME and you want to create user

objects in a different Organizational Unit

(Engineering), type NAME

CONTEXT=.Engineering.ACME

The default is your current context (the context

displayed when you type CX from the command

line).

Quote Specifies the character used to delimit fields

when exporting data to the data file. You might

want to change the delimiter from quotes to

different characters if your data has embedded

quotation marks and you don't want to delete

them.

For example, if you have any embedded

quotation marks in fields in your database, you

could export data using carets (^) as the

delimiter. You would enter QUOTE=^ as the

quote parameter.

The default character for delimiters are quotes ().

If you don't have embedded quotation marks in

fields in your database, and you generate the

data file with quote delimiters, no parameter is

needed.

Replace value Allows you to overwrite or add data to multivalue

properties.

For example, to import new telephone numbers

to User properties without saving the existing

numbers, type REPLACE VALUE=Y.

The default is N, so if you don't want data to be


added to multivalued properties, no parameter is

needed. You do not need to set this parameter

for single-value fields, because the new value

automatically overwrites the existing value.

Separator Specifies the character used to separate fields

when exporting data to the data file.

If the fields in your database have embedded

punctuation (such as commas), you should not

use the same punctuation as field separators

when you export the data to the data file. If you

do, UIMPORT won't be able to distinguish

between new fields and embedded punctuation.

Instead, use a different character as the

separator.

For example, if you have any embedded commas

in fields in your database, you could export the

data using a semicolon (;) as the field separator.

You would enter SEPARATOR=; as a control

parameter.

The default separator is a comma. If you have no

embedded commas in fields in your database,

and you generate the data file with comma

separators, no parameter is needed.

User template Specifies whether you want user template

defaults to be applied to the User objects being

created. To apply template properties to User

objects, type USER TEMPLATE=Y. Template

properties are applied first, and then properties

from the data file are imported.

The default is N, so if you do not want the user


template defaults applied to the new User

objects, no parameter is needed.

The following fields are copied from the user

Template:

Account balance, Account has expiration date,

Allow unlimited credit, Allow user to change

password, City, Days between forced changes,

Default server, Department, Description, Fax

number, Foreign Email address, Foreign Email

alias, Full name, Generational qualifier, Given

name, Grace logins allowed, Group membership,

Home directory, Language, Location, Login

allowed time, Login script, Low balance limit,

Mailbox location, Mailing label information,

Maximum connections, Minimum password

length, Network address restriction, Postal (ZIP)

code, Postal office box, Profile, Remaining grace

logins, Require a password, Require unique

passwords, Security equal to, See also, State or

province, Street address, Telephone, Title

Field Definitions

Gunakan table fields definition di bawah ini untuk mendefiniskan field-field

apa saja yang diperlukan. Untuk fields yang bernilai single (single value)

hanya dapat memiliki satu entry. Jika entry yang diberikan banyak, maka

nilai terakhirnya saja yang akan disimpan.

Multivalue property dapat memiliki lebih dari satu entry. Jika ingin

mengganti nilai yang sudah ada, set bagian control Replace Value

menjadi Y. Secara default, semua entry ditambahkan ke property user.

UIMPORT Field Definitions

Property Property description


Account

balance

Single-value property. In the data file, enter the beginning

account balance for the user. If accounting is not turned on,

this field has no use.

Account

disabled

Single-value property. In the data file, enter Y if you want to

disable this account.

If you enter Y, you can't modify Password or Login script.

The default is N; so if you don't want the account disabled, no

field is required.

Account has

expiration date

Single-value property. In the data file, enter the date in the

form MM/DD/YY. It expires at 12:01 am on that date.

Allow unlimited

credit

Single-value property. In the data file, enter Y to allow

unlimited credit. Enter N to not allow unlimited credit. If

accounting is not turned on, this field has no use.

The default value for this property is N.

Allow user to

change

password

Single-value property. If you don't want the user to be able to

change his/her password, enter N in the data file. The default

is Y; so if you want to allow the user to change his/her

password, no parameter is needed.

City Single-value property. In the data file, enter the name of the

city.

Date password

expires

Single-value property. In the data file, enter the date the

password expires in the form MM/DD/YY. It expires at 12:01

am on that date.

Days between

forced changes

Single-value property. In the data file, enter the number of

days before requiring the user to change his/her password.

The default for this value is 40.

The possible values for this field are numbers 1-365. Do not


set this value to 0.

Default server Single-value property. In the data file, enter the name of the

server from which the user gets his/her messages when they

are sent with the SEND utility.

In the data file, enter the Directory Services name of the

server, including the context if the server is not in the same

context as the user.

Department Multivalue property. In the data file, enter the department

name, code, number, or other type of information.

Description Single-value property. In the data file, enter any type of

information about the user that you want to import. The field

must be enclosed in quotes (or the delimiter defined in the

control file) if it contains commas or new-line characters.

This field is a string; all data from the opening quote to the

closing quote is considered part of the field.

Fax number Multivalue property. In the data file, enter the fax number for

each user you want to import.

Foreign Email

address

Single-value property. In the data file, enter the foreign Email

address of the user, which specifies a mailbox that resides in

a foreign Email system. This information is used by NetWare

MHSTM Services.

The format for this value is Type:Value, where Type is the

type of messaging protocol and Value is the user's address

(in the format required by the foreign Email system).

For example, in your data file you could enter a field such as

SMTP:[email protected]

Foreign Email

alias

Multivalue property. In the data file, enter the Foreign Email

aliases of the user, which specify an object's aliases as


known in a foreign messaging system. This information is

used by NetWare MHS Services.

For example, an MHS user (a user whose mailbox is located

on an MHS Messaging Server) can have an X.400 alias---

with an X.400 native name---so that X.400 users can use this

alias to send mail to the MHS user.

The format for this value is Type:Value, where Type is the

type of messaging protocol and Value is the user's name (in

the format required by the foreign Email system).

For example, in your data file you could enter a field such as

X400:g=joe;s=jones;ou=sales;o=acme;p=acmemd;a=att;c=us

Full name Single-value property. In the data file, enter the user's full

name.

For example: Roland D Bruns

Generational

qualifier

Single-value property. In the data file, enter the generational

qualifier for the user's name. Usually this is a Jr., Sr., II or III.

If the user's name is Bob Wilson III, enter III in the data file.

Given name Single-value property. In the data file, enter the given name

of the user. For example, for John Doe, enter John.

Grace logins

allowed


grace logins allowed before the account is locked. 0 implies

no limit.

Group

membership

Multivalue property. This field allows you to organize groups

of users who need similar rights and access to network

resources. In the data file, enter the names of the groups to

which this user belongs. If the group object is in a different

context than the user, enter the complete Directory Services

name of the group, including its context.


Home directory Single-value property. In the data file, enter the volume and

path of the home directory in the following format:

Volume Name:path

If the volume is in a different context than the user, enter the

complete Directory Services name. Separate the volume

name and the path by a colon (:). Include the full path,

including the final directory.

For example, for user ABC1, create the home directory on

volume object VOL1. VOL1 is in the same context as the

user.

VOL1:USERS\ABC1

This field in the data file overrides the Home Directory field in

the control section.

Initials Single-value property. In the data file, enter the middle initial

of the user. For John I. Doe, enter I here.

Language Multivalue property. In the data file, enter the language

directories to be searched to find the message files for

NetWare® utilities for this user.

If more than one language directory should be searched,

enter multiple language fields. The order is important. The

first entry will be the first language directory to be searched,

the second is the second language directory to be searched,

etc.

Last name Single-value property. In the data file, enter the user's last

name. A value is required for this field when you are creating

new User objects.

Location Multivalue property. In the data file, enter any information

about a user's work, department, or division location.

Login script The value of the login script is the name of a file containing


the ASCII text for the login script. You can reuse the same

file for all users or have a separate file for each user. In the

data file, enter the path to the file as a DOS path. For

example:

C:\DIR1\MYLOGIN.SCR

The maximum size of the login script is 16,384 bytes. If the

file is larger than this, only the first 16,384 bytes is copied to

the login script.

Low balance

limit

Single-value property. If unlimited credit is not allowed, in the

data file, enter the lowest balance the user can have and still

receive services that are chargeable.

If accounting is not turned on, this field has no effect. Also, if

Allow unlimited credit is set to Yes, this field has no effect.

Mailbox ID Single-value property. This is a unique name that specifies

the directory in which all of the object's inbound mail is

placed. This information is used by NetWare MHS Services.

In the data file, assign the user a mailbox ID using the user's

login name. If the user's name has spaces in it, or if it uses

illegal characters, assign the user a mailbox ID using the

user's login name, but eliminate the spaces and other illegal

characters.

If you do not assign a user a mailbox ID, UIMPORT does so

automatically.

Mailbox location Single-value property. In the data file, enter the name of the

messaging server on which the user's mailbox is located. If

the messaging server is not in the same context as the user,

enter the complete Directory Services name of the

messaging server.

For example, if the user's mailbox is located on a messaging

server named SERVMAN_MSG and the context of


SERVMAN_MSG is Publications.Novell, enter

SERVMAN_MSG.Publications.Novell.

Maximum

connections


workstations the user can log in from. For no limit, enter 0.

Minimum

password length

Single-value property. In the data file, enter the minimum

password length.

Name Single-value property. A value is required for this field. In the

data file, enter any unique user name. For example, you can

use a student or employee identification number as the login

name. This field is the user's login name in NDS.

Other names Multivalue property. For example, if a user has two additional

names that you want to import, enter both them in the data

file and enter two field definitions in the import control file

called Other names.

Password Single-value property. In the data file, enter a unique

password for the user. Numbers, letters, and special

characters may be used.

Mailing label

information

Multivalue property. This is a single property with up to six

lines of information. If you want a user's entire address

imported as a single property, use Mailing label information

for each field that contains a part of the address. The first

field is the first line of the postal address, the second field is

the second line, etc.

If you are going to define only four lines of the postal address

in the data file, you need to include only four Mailing label

information fields. Each line of the postal address in the data

file must be a separate data string (i.e., separated by a

comma or other separator).


To import four lines of the postal address, you would type the

following in the Fields section in the Control file:

Fields

...(other fields)

Mailing label information



...(other fields)

In the data file, you might enter a line similar to the following:

...,1234 Any Street,Torrance,CA,98550,...

You can use the Mailing label information field in place of

Postal code, Post office box, State or Province, and City.

Postal address,

defining for

UIMPORTPostal

(ZIP) code

Single-value property. In the USA, this is the five- or ten-digit

zip code (84111 or 84111-1111). For a Canadian address

this is the postal code.

Post office box Single-value property. In the data file, enter the user's post

office box.

Profile Single-value property. In the data file, enter the name of the

profile object to which this user belongs. This must include

the complete Directory Services name of the profile object if

the profile is in a different context than the user.

Remaining

grace logins

Single-value property. Normally this field is not imported. This

is the number of grace logins still remaining. It is set to the

same value as in Grace logins allowed. If you want this

number to be different from the Grace logins allowed

number, you must use the modify option in UIMPORT.

For those users whose Remaining grace logins should be the

same as the Limit grace logins, either don't import this field or


set it to the same number you entered for Limit grace logins.

Require a

password

Single-value property. In the data file, enter Y if a password

is required. If no password is required for this user, enter N.

Require unique

passwords

Single-value property. If unique passwords are required,

enter Y in the data file. If unique passwords are not required,

in other words the user can reuse passwords, enter N.

See also Multivalue property. Enter in the data file any other related

objects. Enter the complete Directory Services name of the

object if it is not in the same context as the User object.

Skip This is a unique processing option for UIMPORT. The values

in the data file that correspond to Skip fields are ignored by

UIMPORT.

For example, if you exported into the data file users'

birthdays and you do not want this information imported into

NDS, enter Skip as the field definition. If you export data that

you don't want to import, rather than reexporting the entire

data file, you can simply specify Skip for the column that

contains the information.

Suppose you export to the data file a work and a home

phone number, but you don't want to import the home phone

number. Your data file might have a string like this:

...,801-555-4141,801-555-8677,...

Your import control file would correspond like this:

Fields

...

Telephone

Skip

...

The 801-555-8677 field in the data file is ignored.


Security equal

to

Multivalue property. In the data file, enter the name of the

objects to which this user is security equivalent. This name

must include the complete Directory Services name of the

object if the object is in a different context than the user.

State or

province

Single-value property. In the data file, enter the State or

province of the user.

Telephone Multivalue property. For example, if a user has three

telephone numbers that you want to import, enter in the data

file each of the three numbers. In the control file, you would

need three Telephone field entries.

Title Multivalue property. In the data file, enter the user's title.

Volume

restrictions

Single-value property. In the data file, enter the name of the

volume object and the space restrictions on that volume in

the following format:

Volume object name:Restriction amount

To remove volume restrictions, enter -1 (or any other

negative number) for the restriction amount.

PENGGUNAAN UIMPORT :

F:\> uimport file.dat file.ctl

Yang perlu diperhatikan adalah harus ada search path yang ke sys:

karena perintah uimport berada dalam directory tersebut, kemudian file

control dan data sesuai dengan yang anda deklarasikan.


BAB 8

NOVELL NETWARE SERVER

A. Installing Novell Netware Server

a.System Requirements

1. Pentium Computer (Recommended Pentium II 450 Mhz)

2. Memory RAM 64 MB (Recommended 128 MB)

3. HardDisk 1,5 GB (Recommended 2 GB or more)

4. NIC/Ethernet Card

5. FAT boot partition to start/load the Netware OS

b. Starting the Installation

1. Boot komputer ke DOS

2. Masuk ke source Netware (CD-ROM atau Hard Disk), kemudian

jalankan install.bat (c:\novell5>install)

3. Memilih tipe installasi. Apakah akan menginstall baru atau

upgrade.


Anda juga akan ditanyakan dimana startup directory dari

Netware Server.

4. Memilih Regional Setting

5. Memilih jenis Mouse dan Keyboard

6. Memilih jenis Platform, HotPlug, Storage Adapter


Platform Support Module : Meningkatkan kinerja komputer

multiprocessor. Module ini akan terdetect secara automatis(autodetect)

jika dibutuhkan.

PCI HotPlug Module : Modul ini memungkinkan NIC dan Storage

adapter dimatikan/dinyalakan ketika komputer sedang ON. Jika tidak

terdeteksi, mungkin komputer anda tidak mendukung HotPlug Teknologi.

Storage Adapter : Driver yang menghubungkan antara Storage

Device dengan komputer.

Untuk menambahkan ,menghapus, atau memodifikasi driver , pilih

modify, kemudian enter pada module yang ingin dirubah, kemudian

tekan insert untuk menambahkan driver, atau delete untuk menghapus

driver.

7. Memilih storage device dan NIC


Storage Devices : Tipe dari HardDisk/Storage device (auto detect)

Network boards : Tipe dari NIC (auto detect)

Netware Loadable Module : Modul-modul yang diperlukan untuk installasi

(jika diperlukan)

Untuk menambahkan ,menghapus, atau memodifikasi driver , pilih

modify, kemudian enter pada module yang ingin dirubah, kemudian

tekan insert untuk menambahkan driver, atau delete untuk menghapus

driver.

Jika NIC tidak terdetect, maka anda harus harus menambahkannya

secara manual.

8. Membuat partisi SYS dan partisi lain

a.Jika sebelumnya sudah ada partisi sys:, maka partisi ini harus

diganti dengan yang baru (hanya ada jika sebelumnya sudah pernah

menginstall Netware)

Replace volume SYS and its Netware partition : menghapus

semua partisi sys

Remove all Netware volumes and Netware/NSS partitions :

menghapus semua partisi sys dan partisi Netware yang lainnya.

Kedua pilihan tersebut tidak akan menghapus partisi

DOS/Windows/Linux yang mungkin sudah ada sebelumnya.

Create Sys partition


Netware Partition Size (MB) : Available disk space on storage device

yang digunakan untuk partisi netware.

Hot Fix Size (MB) : Partisi yang digunakan untuk menampung file-file

yang berada di bad sector .

Volume SYS Size (MB) : Partisi yang digunakan untuk menampung file-

file system Netware.

Untuk menambahkan ,menghapus, atau memodifikasi partisi , pilih

modify, kemudian enter pada partisi yang ingin dirubah, kemudian

masukkan size/angkanya.

9. Memberi Nama server Netware

10. Menambahkan Partisi Netware


Untuk menambahkan partisi netware selain sys:, highlight pada Free

space kemudian pilih create.

11.Menginstall Networking Protocol

Highlight NIC, kemudian cek IP, kemudian masukkan IP address, Subnet

Mask, dan Gateway /Router (optional) dari Netware server. Kemudian cek

IPX.

12.Set the server Time Zone


13.Setup NDS

a. Install this server into an existing NDS tree


Menginstall server netware ke dalam tree NDS yang sudah

ada/server netware lainnya. Server anda dapat diinstall

dibawah Organization(O) atau Organizational Unit (OU) yang

sudah ada, dimana anda mempuyai hak supervisor. Anda

akan ditanya username dan password admin.

b. Create a new NDS tree

Jika ini adalah server netware pertama anda atau anda ingin

membuat suatu tree baru.

14.Setup License for Netware

Server netware membutuhkan license agar dapat berfungsi secara

maximal melayani client. Server netware dapat diinstall tanpa


menggunakan license tapi hanya dapat melayani dua client secara

bersamaan.

15.Menginstall Networking Product

16.Finish Installing Netware Server

Tampilan summary(trangkuman) product-product yang diinstall.

Tekan Finish, jika semua sudah sesuai yang diinginkan. Kemudian

program instalasi akan mencopy file-file yang dibutuhkan.

Jika installasi berhasil dengan sukses maka akan ditampilkan pop-

up message


Maka anda sudah berhasil menginstall server netware. Untuk

menjalankan server Netware, kita harus masuk ke dalam DOS

mode, kemudian masuk kedalam directory NWSERVER, kita

jalankan Netware dengan mengetikkan SERVER.EXE.

INTRODUCTION TO NETWARE SERVER ENVIRONMENT

Console Commands

1.NWConfig : digunakan untuk memodifikasi konfigurasi server,

menginstall product tambahan, dll.


2.Alias : digunakan untuk mempermudah kita dalam

mengetikkan/mengingat suatu perintah.

Contoh , alias proto bind IPX NE3200 ET=123456578

3.Config : digunakan untuk melihat konfigurasi internal network

number, node addresses, NDS tree/context, dll.

4.CDROM : digunakan untuk mengaktifkan CDROM sebagai salah

satu NSS volume

5.Clear Station : digunakan untuk memutuskan hubungan client-

client.

6.Down : digunakan untuk meng-shut down server secara benar.

7.Edit : Digunakan untuk membuat/memodifikasi file-file teks.

8.InetCfg : digunakan untuk mengkonfigurasi network, seperti

NIC, IP, IPX, dll.

9.Help : digunakan untuk menampilkan informasi tentang suatu

perintah, contoh : Help list devices

10.Load : digunakan untuk melink suatu loadable module ke

operating system.

11.Monitor : digunakan untuk melihat server statistic, activity,

CPU usage, memory, dll.

12.Mount : digunakan agar suatu volume dapat diakses oleh user.

Contoh: Mount all atau jika ada volume bernama

data, mount data.


13.Name : digunakan untuk menampilkan nama file server.

14.Ping : digunakan untuk mengest connectivity antar komputer.

15.Rconsole : digunakan untuk mengaktifkan remote administration.

16.Scrsaver :digunakan untuk mengaktifkan screen saver.

17.Volume : digunakan untuk melihat informasi volume yang telah

dimount.

REVIEW : ADMINISTERING NETWARE SERVER FROM CLIENT

Untuk administrasi server netware yang baru, kita harus menggunakan

tools administration yang berasal dari server kita. Salah satu tool yang

banyak kita gunakan adalah nwadmn32.exe.

Kita harus mengambil nwadmin32.exe dari server baru (sys:public\win32).

BAB 9

NETWARE DNS/DHCP SERVER


Novell Netware 5 DNS/DHCP Service menggabungkan Domain Name

System dan Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) kedalam

database NDS. Integrasi kedua service ini membuat adminstrasi terpusat

dan juga administrasi secara keseluruhan menjadi lebih mudah.

DNS/DHCP Management Console adalah Console yang digunakan untuk

adminsitrasi DNS/DHCP. DNS/DHCP Management Console adalah suatu

aplikasi program JAVA yang memiliki tampilan GUI untuk mengatur

object-object dalam DNS dan DHCP. DNS/DHCP Management Console

dapat dijalankan sebagai standalone utility atau dapat diakses dari menu

tools di NWAdmin.

INSTALASI DNS/DHCP MANAGEMENT CONSOLE

1. Dari Client buat suatu mapping ke server ke directory sys:public

2. Masuk ke folder dns/dhcp, kemudian klik setup.exe, kemudian akan

dijalankan proses extract dan installasi.

3. Anda akan ditanyakan mengenai directory dimana program

DNS/DHCP management console akan diinstall, kemudian anda

juga akan ditanyakan directory yang menyimpan snap-in

DNS/DHCP untuk hal ini arahkan ke directory sys:public\win32, dst.

Jika DNS/DHCP Console berhasil diinstall, maka di desktop akan muncul

icon dns/dhcp.


DNS/DHCP Management Console

Pada DNS/DHCP Management Console terdapat dua tab service yaitu

DNS Service dan DHCP Service.

Toolbar pada DNS/DHCP Console


DHCP Server

Digunakan untuk mendistribusikan IP secara dynamic, sehingga kita tidak

perlu mesetting IP dan konfigurasi network yang lainnya secara manual.

Dasar kerja dari DHCP adalah sebagai berikut, client meminta IP address,

dan DHCP server memberikan suatu IP address dan menjamin bahwa IP

yang telah diberikan tidak akan diberikan keclient yang lain dalam waktu

tertentu. Selain itu, DHCP server mencoba memberikan IP address yang

sama setiap kali client request IP. Waktu peminjaman waktu bagi client

disebut juga sebagai lease time.

SETTING DHCP SERVER

1. Login ke server netware.

2. JalankanDNS/DHCP Server, anda akan diminta untuk memilih

NDS tree

3. Create DHCP Server

a. Klik tab DHCP Service.

b. Klik Create pada Tool Bar, pilih DHCP Server , klik OK.

c. Klik browse untuk memilih context server, lalu klik Create.

DHCP Server dicreate dan ditampilkan di bagian bawah panel.

4. Create Subnet Object

a. Klik tab DHCP Service

b. Klik Create pada Tool Bar, pilih Subnet dan klik OK.

c. Masukkan informasi tentang subnet name, NDS Contextm

subnet address ( network address dari IP yang

ingindiberikan), dan subnet mask.

d. Masukkan informasi yang diperlukan, lalu klik Create.

5. Create Subnet Address Range (SAR) ( Range IP yang akan

diberikan kepada client)

a. Klik tab DHCP Service

b. Klik subnet dimana dibawahnya akan dicreate Subnet

Address Range, kemudian klik Create, pilih Subnet Address

Range, klik OK.


c. Masukkan nama SAR, tentukan alamat awal dan akhir,

kemudian klik create.

6. Create IP address object

Object IP address digunakan untuk excluding dan static assignment

(reservation).

a. Klik tab DHCP Service.

b. Klik object Subnet yang menginginkan IP addres, klik Create,

pilih IP address, klik OK.

c. Masukkan IP address yang ingin direserved atau ingin

diexclude (dibuang). Pilih tipe assignment, kemudian klik create.

7. Starting DHCP

Masukkan perintah berikut pada DHCP server console :

Load DHCPSRVR

8. Configuring DHCP Client

Klik kanan network neighborhood, properties, protocol, TCP/IP,

klik obtain IP from DHCP server

9. Setting Global DHCP Option

a. Klik Global Preference pada Toolbar.

b. Klik DHCP Option.

c. Klik option(router, DNS Server, dll) yang diinginkan, lalu klik

Add.

d. Masukkan nilai untuk tiap-tiap option yang dipilih.

e. Masukkan informasi yang diperlukan untuk option yang

dipilih. Kemudian klik OK.

Selected Object Objects That Can Be Created

Our Network Subnet, Subnet Pool, and DHCP Server

Subnet IP Address, Subnet Address Range, Subnet


Pool, Subnet, and DHCP Server

DHCP Server Subnet and Subnet Pool

Subnet Address

Range

DHCP Server

DNS Server

DNS digunakan untuk mapping IP ke suatu nama, dan sebaliknya untuk

mapping dari nama ke IP. Konsep utama dari dari DNS adalah struktur

hirachy dan name service. Struktur hierarchy mencakup struktur,

penamaan, dan delegasi DNS. Name Service memungkinkan pemetaan

dari nama ke IP dan sebaliknya.

Domain Delegation

Domain Delegation memberikan suatu organisasi/badan yang

bertanggung jawab/berotorisasi terhadap suatu domain. Badan tersebut

harus menjaga database DNS untuk domain tersebut. Jadi untuk suatu

domain harus ada suatu badan yang bertanggung jawab, contohnya ada

badan yang khusus mengatur ns.com, ada juga badan yang khusus

mengatur Novell.com, dan seterusnya.

IN-ADDR.ARPA Domain

IN-ADDR.ARPA domain memetakan dari IP ke nama dalam suatu zone,

memungkinkan client(resolver) untuk mendapatkan nama dari IP address.

File dalam IN-ADDR.ARPA terdiri dari record-record pointer. Dalam In-

ADDR.ARPA, IP address dituliskan secara terbalik, dan in-addr.arpa

ditambahkan dibelakangnya. Contoh suatu host dengan IP address

1.2.3.4 akan memiliki record PTR 4.3.2.1.in-addr.arpa.


Name Servers

DNS name server memiliki database tentang host dalam zone tertentu.

Setiap zone harus memiliki satu name server yang bertanggung

jawab(authoritative) terhadap semua host yang ada dalam zone yang

didukung.

Selain itu name server juga memantain informasi tentang bagaimana

menghubungi name server lainnya. Jika suatu name server tidak

mempunya informasi tentang suatu domain maka name server tersebut

dapat merelay request ke name server lainnya.

Primary Name Servers

DNS name server dalam tiap zone memantain database authoritative

hosts dan alamat untuk seluruh domain. Name server ini adalah primary

name server dan domain adminstrator mengupdate hostname dan alamat

ketika perubahan terjadi.

Secondary Name Servers

Secondary name server hanya memiliki read-only database dari primary

name server. Secondary name server memungkinkan redudansi dan load

balancing untuk suatu domain.

Secara periodik, dan ketika name server ON, name server ini

menghubungi primary name server dan meminta copy dari database

Primary name server. Hal ini disebut zone transfer.

Resource Records (RR)

Resource Record adalah informasi tentang suatu host yang dimantain

oleh name server. Suatu zone harus terdiri dari beberapa resource

record agar DNS berfungsi dengan benar. RR yang diperlukan adalah :

1. Name server (NS), record yang menyatakan suatu name server

terhadap suatu zone.

2. Start of Authority (SOA), record yang menyatakan authority

terhadap suatu zone.

3. Canonical name (CNAME), menyatakan suatu alias/nama lain dari

suatu domain.

4. Address (A), memetakan suatu nama ke IP address.


5. Resource records yang lain bersifat optional dan sesuai dengan

kebutuhan.

SETTING UP DNS SERVER

1. Login ke server netware

2. Jalankan DNS/DHCP Server, anda akan diminta untuk memilih

NDS tree.

3. Create DNS Server object

a. Klik tab DNS Service

b. Klik Create pada toolbar pilih zone.

c. Pilih DNS Server dan klik OK

d. Masukkan nama server yang diinginkan

e. Masukkan nama domain, klik Create.

DNS Server object dicreate dan ditampilkan di bagian panel

bawah kanan .

4. Create Primary DNS Zone


b. Klik Create pada toolbar

c. Tekan tombol browse untuk memilih context untuk zone

d. Masukkan nama zone pada bagian Zone Domain Name

e. Pada bagian Assign Authoritative DNS Server, pilih DNS

Server. Kllik create.

5. Create Resource Record

a. Klik pada zone dimana resource record ingin dicreate, pilih

create pada toolbar.

b. Pilih Resource Record dan klik OK

c. Pilih Tipe record yang diinginkan, A (address), CNAME

(alias), atau tipe lainnya yang terdapat pada kolom others.

d. Masukkan informasi tambahan lainnya yang diperlukan,

kemudian klik create.

Setelah Record diciptakan maka tipenya tidak dapat dirubah,

harus dihapus dan dicreate ulang.


6. Starting The DNS Server

a. Setelah menjalankan perintah-perintah diatas, agar DNS

Server dapat berjalan maka module dari DNS harus diload

terlebih dahulu.

b. Ketikkan LOAD NAMED pada system console server.

7. Configure Client(NT ,WIN98, WIN95) untuk Menggunakan DNS

a. Klik kanan Network Neighborhood, properties, protocol ,

TCP/IP.

b. Klik DNS tab, masukkan IP address DNS Server pada bagian

search order preference.

8. Create Secondary DNS Zone.


b. Klik Create pada toolbar, kemudian pilih zone.

c. Tekan tombol browse untuk memilih context untuk zone

d. Masukkan nama zone pada bagian Zone Domain Name

e. Pada bagian Zone Type, pilih Secondary

f. Jika kita memilih Secondary, maka bagian Assign

Authoritative DNS Server dan Name Server Host menjadi

optional.

g. Masukkan IP address DNS server yang akan mentransfer

zone

h. Klik Create

9. Create IN-ADDR.ARPA

a. Klik tab DNS Service.

b. Klik Create pada toolbar, kemudian pilih zone.

c. Pilih IN-ADDR.ARPA.

d. Tekan tombol browse untuk memilih NDS context untuk

zone.


e. Masukkan IP address pada bagian Zone Domain Name.

(secara otomatis akan dibalik dan ditambahkan in-addr.arpa

pada kotak dibawahnya).

f. Pada Zone Type, pilih Primary atau Secondary.

g. Pada bagian Assign Authoritative DNS Server, pilih DNS

server.

h. Klik Create, dan klik Save.

BAB 10

INSTALLING AND CONFIGURING

WEB SERVER

Web Server adalah komputer yang melayani/memberikan service

HTTP/web site. Web server menggunakan protocol HTTP yang

mendengarkan port 80 secara default. Web Server yang digunakan

dalam Novell Netware 5.0 adalah Netscape Fast Track Server.

INSTALLATION

Untuk menginstall Netscape Fast Track Server, kita harus memiliki source

installation file untuk netware, Karena file-file yang dibutuhkan berada

dalam satu folder (Netware\Products\WebServ) dengan source dari

netware.

1. Masuk ke dalam directory dimana Source Netware berada,

kemudian masuk ke directory product dan WebServer. Cth:

misalnya source netware berada di D:, maka WebServ akan

berada di d:\Novell\Products\WebServ.

2. Klik Setup.exe, kemudian file-file yang dibutuhkan akan

diextract.

3. Ikuti wizard untuk installasi web server.

Keterangan :


A ServerName : FullQualifiedDomainName/nama komputer untuk

webserver.

B. HTTP Port : Port dimana web server akan listen untuk http

request, defaultnya 80.

C.Admin Port : Port dimana administration server listening untuk

administrasi web server.

D. Admin name : nama administrator yang akan digunakan untuk

administrasi web server.

E. Admin Password : Password untuk user administrator.

Untuk melihat apakah web server anda sudah berjalan dengan baik,

ketikkan alamat/nama dari web server anda. Jika berhasil maka akan

muncul suatu halaman homepage Novonyx.

CONFIGURING WEB SERVER

1. Mengakses administration server, dengan mengetikkan

nama/alamat dari web server kita disertai dengan admin port yang

telah ditentukan. Contoh , web server anda bernama

www.berusaha.com dan port administrasinya adalah 12841, maka

yang anda ketikkan pada alamat browser adalah

http://www.berusaha.com:12841.

2. Setelah mengetikkan admin server, maka kita akan

diprompt/ditanyakan username dan password admin.

3. Jika username dan password yang anda masukkan benar maka

akan ditampilkan halaman untuk administrasi.

4. Untuk memulai administrasi web server, klik tombol yang

menunjukkan nama server anda.

5. Untuk mengatur document-document apa saja yang ingin

ditampilkan klik bagian Document Preference.

http://www.berusaha.com/

http://www.berusaha.com:12841/


6. Pada bagian Document Preference kita dapat menentukan :

a. Directory Root/Server Root, directory dimana file-file html

akan diletakkan. Klik Server Manager | Content Management

| Primary Document Directory, kemudian masukkan path

untuk server root. Klik OK dan Klik Save and Apply.

b. Virtual Directory, Directory yang berada di luar document

root, tapi seolah-olah berada dibawah document root. Klik

Server Manager | Content Management | Additional

Document Directories. Masukkan nama URL prefix, misalnya

URL www.chinmi.com/dairin/index.html , maka prefixnya

/dairin. Kemudian masukkan absolute path directory. Klik OK

dan Klik Save and Apply.

c. IndexFile, File yang pertama kali dicari dalam DocumentRoot

jika tidak ada file yang ditentukan yang ingin diakses. Secara

default file yang pertama kalai dicari adalah file index.html

dan home.html.

d. Virtual Server, satu web server dapat melayani beberapa http

request untuk beberapa domain yang berbeda.

7. Setting Other Configurations :

a. Maximum simultaneous request , jumlah koneksi maximum pada

saat yang bersamaan ke server. Klik Server Manager | Server

Preferences | Performance Tuning, kemudian masukkan jumlahnya.

Klik OK dan klik Save and Apply.

b. HTTP persistent connection timeout, lamanya waktu untuk

menjaga koneksi. Klik Server Manager | Server Preferences |

Performance Tuning. Pada field HTTP Persistent Connection

timeout masukkan waktunya. Klik OK dan klik Save and Apply.

c. Hostname/ServerName , URL yang digunakan client untuk

mengakses web server. Masuk ke bagian Server Manager |

Network Setting, masukkan nama FQDN web server.Klik OK dan

Save and Apply.

http://www.chinmi.com/dairin/index.html


d. Merubah Port, port dimana web server mendengarkan request

HTTP. Server Manager | Network Setting, masukkan no. port pada

bagian port. Klik OK dan Save and Ap

BAB 11

PRINT SERVER

Pada Novell Netware 5.0 ada dua jenis print service, yaitu :

a. Novell Distributed Print Service.

b. Queue based-printing.

QUEUE-BASED PRINT SERVICE

Queue-based printing telah digunakan sejak dari Netware 3.0 hingga

Netware saat ini. Untuk menginstall printer dalam jaringan yang

menggunakan queue-based printing, maka system administrator harus

membuat objek Print Queue, Print Server, Printer, dan menghubungkan

ketiga object tersebut. Untuk printing, user harus meninstall printer driver,

capture printer port yang ada dijaringan dan menunggu print job

dikirimkan dan diqueue ke printer.

Table berikut ini merangkum perbedaan utama antara NDPS dengan

queue-based printing service

Queue-Based (Legacy) Print

Services

Novell Distributed Print Services

Administrators create and link Administrators create Printer Agents,


print queues, printers, and print

servers, and users submit print

jobs to the queues. These three

objects must be maintained

separately once the system is in

place.

allowing users to submit print jobs

directly to printers. All management

functions are centered on the printer

itself.

Uni-directional communications

only. Feedback consists of pop-

up windows reporting a

nonconfigurable set of events.

Bi-directional communications

supported. Configurable event

notification includes e-mail, pop-up

windows, event logs and other

methods, including third-party

methods, such as beepers and faxes.

Events reported are limited only by a

printer's capability.

Does not accommodate add-ons

or extensions from third parties.

Extensible framework for print devices,

including snap-in interfaces.

Administrators must create and

configure Printer objects

manually. Plug-and-print public

access printing not available.

Plug-and-print option available for

installing public access printers using

specially designed third-party

gateways.

CREATING PRINT QUEUE

a. Jalankan NWAdmn32.exe, kemudian dari Organization atau

Organitazional Unit klik kanan, Create.


b.Pilih Print Queue, kemudian akan ditampilkan dialog Box

o Directory Service Queue , print queue akan dicreate dalam

NDS tree.

o Reference a Bindery Queue , print queue akan dicreate

berdasarkan print queue yang telah ada dan berada di luar

NDS tree kita atau printer pada Netware 3.

o Print Queue Name , nama dari print queue.

o Print Queue Volume, volume dimana print job akan

dikirimkan.

CREATING PRINT SERVER

1. Jalankan NWAdmn32.exe, kemudian dari Organization atau


2. Pilih Print Server, kemudian akan muncul dialog box.


3. Masukkan nama print server, tidak boleh mengandung spasi.

4. Cek pilihan define additional property.

5. Click Create.

CREATING PRINTER

1. Jalankan NWAdmn32.exe, kemudian dari Organization atau


2. Pilih Printer, kemudian akan muncul dialog box.

3. Masukkan nama printer.

4. Cek defin additional property.

5. Klik Create.

ASSIGNING PRINT QUEUE TO PRINTER

Print queue harus diassign terhadap suatu printer sebelum printer

dapat menjalankan print job.

1. Klik kanan pada printer, pilih details. Atau double klik printer.

2. Dari dialog box, pilih Assignment.

Figure10.PrinterAssignmentsPage

a. Klik Add.

b. Pada Directory Context, browse sampai queue yang

diinginkan tampil.

c. Pilih print queue dalam Objects field. Pilih OK.


d. Pilih Configuration, dan buatlah perubahan-perubahan

yang dianggap perlu.

Assigning Printers to Print Servers

Network printer harus diassign terhadapap print server sebelum

digunakan.

1. Klik kanan pada Print Server, pilih details, kemudian assignment.

PrintServerAssignmentType

2. Pilih Add, kemudian pilih object printer yang diinginkan.

3. Klik OK.

Menentukan Lokasi Printer

1. Klik kanan pada printer object, kemudian pilih details, configuration,

communication. Pada bagian mode ada dua pilihan, yaitu :

a. Auto/local , jika printer terhubung langsung ke

Netware Server.

b. Manual/Remote , Jika printer berada di workstation/tidak

tersambung langsung dengan server.

LOAD PRINT SERVER MODULE

Untuk menjalankan service print server ini harus di Load module

PSERVER.NLM.Pada system console netware, ketikkan load pserver.

Kemudian akan ditampilkan suatu window baru, untuk memilih print


server. Arahkan ke print server anda, untuk melihat print server apa saja

yang tersedia, tekan tombol insert.

INSTALLING PRINTER For WORKSTATION

A. PRINTER BERADA DI SERVER DAN MENGGUNAKAN DOS

1. Login dengan user yang memiliki hak untuk mengatur printer

(operator).

2. Anda harus mengarahkan printer port yang berada di local menuju

printer port yang berada di Print Server, dengan menggunakan

CAPTURE. Contoh : f:\>capture q=.pq_keren.bntrc

3. Untuk memasukkan pekerjaan anda ke printer, gunakan perintah

PRINT. Contoh : f:\> print c:\boot.ini

B. PRINTER BERADA DI SERVER DAN MENGGUNAKAN WINDOWS

1.Login dengan user yang memiliki hak untuk mengatur printer

(operator).

2.Control Panel , pilih printer, klik add printer, printer type pilih network

printer. Kemudian ikuti wizard untuk installasi printer.

3.Pada pemilihan printer yang akan digunakan, arahkan ke print queue

yang diinginkan.

C. PRINTER BERADA DI WORKSTATION

1.Login dengan user yang memiliki hak untuk mengatur printer

(operator).

2.Untuk menginstall printer yang berada di workstation, langkahnya sama

saja seperti pada yang diatas, baik untuk DOS maupun windows. Tapi

langkah pertama yang harus anda jalankan adalah jalankan

NPRINTER.EXE di workstation dimana printer akan diinstall. Kemudian

akan muncuk window baru yang menanyakan printer yang ada.

3.Untuk langkah selanjutnya, gunakan langkah yang sama jika printer

terhubung langsung ke netware server.


NOVELL DISTRIBUTED PRINT SERVICE (NDPS)

NDPS adalah print server default dan yang direkomendasikan dalam

NetWare 5. NDPS diciptakan atas kerjasama antara Novell, XEROX,

Hewlett-Packard. NDPS dirancang untuk mengatasi menigkatnya

kerumitan memanage dan maintain print server. NDPS menggantikan

teknologi queue-based printing. Dengan NDPS tidak diperlukan object

printer, print queue, print server, tapi kita langsung

mengkonfigurasi/memfokuskan pada printernya sendiri.

SET UP NDPS PRINT SERVER

1.Login dengan user yang mempunyai hak setara admin

2.Create NDPS Manager

2.1. Klik kanan pada container dimana NPDS Manager akan

berada, pilih Create.

Pilih NDPS Manager, kemudian muncul dialog box. Masukkan nama

NDPS Manager.

Pilih Resident Server dimana NDPS Manager akan diinstall

Pilih Database Volume, klik Create. Agar NDPS Manager selalu

diload tiap kali server dinyalakan, tambahkan perintah berikut di file

autoexec.ncf

load ndpsm ndpsmanagercontext.

3.Create NDPS Printer

Prerequisites :

1. Memiliki hak Read, Write, Modify, dan Create pada

container tujuan.

2. Bertindak sebagai NDPS Manager.

3. Broker untuk printer sudah berjalan.

4. d. Object NDPS telah dicreate.

Pilih container dimana NDPS Printer akan diinstall

Klik kanan pada container, pilih Create.

Pilih NDPS Printer, kemudian muncul dialog box.


Masukkan nama Printer.

Pada Printer Agent Source, pilih jenis Printer Agent dan klik Create.

a. Create a New Printer Agent, Membuat NDPS printer

yang baru.

b. Existing NDPS Printer Object. Menggunakan NDPS

Printer yang telah ada sebelumnya.

c. Public Access Printer. Menggunakan printer agent yang

mewakili public access printer.

Konfirmasi nama Printer Agent yang akan digunakan

Pilih gateway yang digunakan dalam kolom Gateway,

dan klik OK.

Kemudian anda akan ditanya tentang Remote Printer

Configuration.

Kemudian anda juga akan ditanya tentang queue-

based printer

Local Printer Configuration.

Pilih printer driver untuk tiap operating system. Klik

Continue.

Jika installasi berhasil, maka di NWAdmn32 akan keluar icon NDPS

printer.

Untuk Installasi Client ada gunakan wizard yang ada, kemudian anda pilih

typenya NDPS Print Service.

Novell Netware - Ind

Documents

Transcript of Novell Netware - Ind