Novel 3600 DETIK

16
3600 DETIK NOVEL KARANGAN : CHARON D I S U S U N OLEH: AISAH CATUR PUTRI

Transcript of Novel 3600 DETIK

Page 1: Novel 3600 DETIK

3600 DETIK

NOVEL KARANGAN :

CHARON

D

I

S

U

S

U

N

OLEH:

AISAH CATUR PUTRI

XI IPA 1

SMA NEGERI 8 PADANG

Page 2: Novel 3600 DETIK

Sinopsis Novel 3600 Detik

Sandra memasuki sekolah barunya. Mentari pagi menyinari rambutnya

yang di cat merah. Sandra berjalan melewati sebuah lorong hingga telinganya

mendengar sebuah dentingan piano yang sangat indah. Sandra mendekat dan

memasuki ruangan yang tenyata ruang musik. Di dalam, Sandra melihat seorang

cowok sedang bermain piano. Seolah merasa ada yang memperhatikan, pemain

piano itu menoleh ke belakang. Tatapanya bertemu dengan Sandra. Dia

tersenyum. Sandra pun membalas senyumanya.

Sandra menyapa pemain itu yang ternyata benama Leon. Penampilan

Leon sangat rapih, baju dimasukkan, dan rambut dipotong di atas kerah. Sangat

kontras dengan Sandra yang berantakan. Sandra adalah putri dari pasangan yang

tidak harmonis, ayahnya menceraikan ibunya dan pindah ke luar negeri.

Sedangkan ibunya sangat sibuk dengan pekerjaannya sebagai direktur di sebuah

perusahann. Hal itu membuat Sandra menjadi anak yang nakal. Ia pergi ke

diskotik setiap malam, membolos sekolah, dan mengahmbur-hamburkan uang.

Sekolah ini adalah sekolah Sandra yang kesepuluh, dari sekolah-sekolah yang

sebelumnya, tidak ada yang bisa menampung Sandra lebih dari sepuluh hari. Ada

saja keonaran yang dibuat Sandra. Guru-guru pun kewalahan mengahadapi

Sandra. Karena hotelnya membuka cabang baru, Ibu Sandra pun memutuskan

untuk pindah keluar kota dan menyekolahkan Sandra di kota tersebut.

Sepulang sekolah, Sandra pergi ke mall untuk jalan-jalan. Ia memasuki sebuah

toko kaset , saat sedang melihat-melihat, Sandra tertarik pada sebuah ide untuk

Page 3: Novel 3600 DETIK

membawa CD tersebut keluar tanpa dibayar terlebih dahulu. Sandra pun dengan

tenangnya membawa CD tersebut keluar. Saat di pintu keluar, Sandra dicegat

oleh seorang satpam, tapi ketika rencana mulai berjalan lancar, ada seorang

menepuk pundak Sandra, Sandra menegok dan ternyata itu Leon. Leon

memberitahu satpam itu bahwa Sandra adalah temannya dan Leon meminta

Sandra untuk membayar CD tersebut, tetapi mungkin Sandra kelupaan. Satpan

itupun langsung percaya pada Leon, tentu saja hal itu membuat Sandra marah

besar.

Suatu hari Sandra datang terlambat. Dia meloncati pagar sekolah. Saat

sedang berjalan-jalan keliling sekolah, Sandra melihat Leon duduk di taman

sekolah sedang memperhatikan teman-temannya yang sedang olahraga di

lapangan. Awalnya Sandra mengira bahwa Leon membolos. Tetapi ketika dia

bertanya, ternyata leon bukannya tidak mau mengikuti pelajaran olahraga, tetapi

ia memang tidak bisa mengikutinya. Leon memiliki penyakit jantung.

Keesokan harinya, Sandra menemukan Leon di ruang musik. Sandra

menyapa Leon, ia tidak tahu mengapa dia berani disini, tetapi suara musik Leon

anehnya telah membuat hatinya tenang dan nyaman. Bukan reaksi yang ia

harapkan sebelumnya.

Leon menatap Sandra, dia bertanya kenapa ketika Sandra mencuri kemarin,

Sandra memilih CD The Sound of Music. Ternyata salah satu lagu di CD itu adalah

Page 4: Novel 3600 DETIK

lagu kesukaannya, yaitu Do-Re-Mi. Sandra menyukai lagu itu karna dulu ayah

Sandra sering memainkan lagu tersebut untuknya.

Leon pun segera memainkan lagu itu dengan pianonya. Lama-kelamaan

kenangan lama muncul di benak Sandra. Sandra pun duduk disamping Leon.

Kenangan bahagia dan juga kenangan pahit ketika Ayahnya meninggalkannya.

Semua itu membuat Sandra ingin menangis. Perasaan itu muncul kembali. Sakit

hati, marah, kecewa, dan sedih. Merasa tidak tahan lagi, Sandra menghentikan

permainan Leon dengan menekan tuts piano di depannya dengan keras lalu pergi

keluar meninggalkan Leon.

Leon terdiam tidak bergerak. Sesaat tadi Sandra sempat merasa tenang

disamping Leon, tetapi tiba-tiba sesuatu telah membuatnya gusar. Pertama kali

Sandra muncul di ruang musik ini, Leon merasakan energi kehidupan terpancar

dari gadis itu. Leon teringat pada saat pertama kali ia bertemu dengan Sandra

dan kejadian-kejadian yang telah dia alami bersama Sandra. Sandra satu-satunya

orang yang tidak memperlakukannya seperti seseorang yang lemah.

Keesokan harinya Leon mencari-cari Sandra di sekolah, tetapi kata teman

sekelas Sandra, Sandra bolos hari ini. Siang itu Leon hanya bisa mengikuti

pelajaran setengah hari karena harus melakukan pemeriksaan di rumah sakit.

Di tengah perjalanan, Leon melihat Sandra memasuki tempat biliar. Leon pun

meminta sopirnya untuk menghentikannya mobilnya. Leon berjalan menuju

tempat biliar dan masuk ke dalamnya. Dilihatnya Sandra sedang memainkan bola

biliar di meja paling ujung. Ketika mengetahui kedatangan Leon, Sandra langsung

Page 5: Novel 3600 DETIK

terkejut. Dibentaknya oleh Sandra. Tetapi Leon tetap sabar dan terus

mengintrogasi Sandra. Sandra pun tidak mau kalah, ia terus mengejek dan

membentak Leon. Karena teringat bahwa Leon harus ke rumah sakit, akhirnya

Leon pun menyudahi perang mulutnya dengan Sandra dan beranjak pergi.

Keesokannya harinya, saat bel masuk berbunyi, Sandra dipanggil Pak Donny

untuk datang keruangannya pada saat istirahat. Ternyata Pak Donny mengetahui

bahwa kemarin Sandra membolos seharian untuk pergi bemain biliar.

Sandra mengira bahwa Leon lah yang mengadukannya pada Pak Donny. Sandra

pun melabrak Leon sebelum pergi ke ruangan Pak Donny. Tetapi Leon berkata

bahwa ia melihat dengan mata kepalanya sendiri alau Sandra kemarin bermain

biliar. Tentu saja Sandra merasa bersalah. Saat pulang sekolah, Sandra

menghampiri Leon untuk mengakui kesalahannya. Sejak saat itu pun mereka

menjadi sahabat baik.

Seminggu kemudian Leon melihat Sandra sedang menulis sesuatu di

taman sekolah pagi-pagi sekali. Leon menyentuh pundak Sandra dengan

telunjuknya dan bertanya apa yang sedang ia lakukan. Ternyata Sandra sedang

menulis contekan untuk ulangan fisika nanti. Leon melarang Sandra untuk

menyontek. Tetapi Sandra tetap bersikeras untuk menyontek. Akhirnya Leon

menantang Sandra untuk taruhan. Sandrapun tertarik dengan tantangan Leon.

Akhirnya Leon memetik setangkai bunga melati yang berada disamping Sandra.

Leon akan memetik kelopak bunga tersebut satu-persatu, jika hasilnya genap

Sandra boleh menyontek tetapi jika hasilnya ganjil Sandra tidak boleh menyontek

Page 6: Novel 3600 DETIK

lagi, tidak sekarang tidak juga nanti. Sandra setuju. Akhirnya Leon mulai

mencabuti kelopak bunga tersebut sampai kelopak yang terakhir jatuh ke tanah.

Ternyata Leon yang menang. Leon langsung mengulurkan tangannya untuk

meminta kertas contekan yang sudah Sandra buat sejak pagi-pagi sekali. Sandra

menyerahkan kertas contekan sambl mengumpat kesal. Saat istirahat Leon

menghampiri Sandra yang sedang makan. Leon meminta Sandra untuk mengikuti

acara malam kesenian yang akan diadakan sebulan lagi. Tentu saja Sandra

menolak. Leonpun mengusulkan untuk menggunakan bunga melati lagi, Sandra

setuju tapi kali ini Sandra yang mencabut kelopak bunganya. Memang

keberuntungan sedang ada pada pihak Leon karena Leon lagi yang menang.

Akhirnya Sandra memilih untuk ikut kelas drama, kelas ini akan menampilkan

drama Roro Jonggrang. Tapi salahnya semua peran sudah terisi. Tetapi sandra

tau peran apa yang masih bisa ia isi.

Malam kesenianpun tiba. Leon kebagian untuk bermain piano tepat

sebelum drama, jadi Leon masih bisa menonton drama yang dimainkan Sandra.

Semua berjalan lancar pada permainan piano Leon sampai akhirnya dada Leon

terasa sesak. Hal itu membuat semua orang panik, Leon segera dilarikan ke

rumah sakit tempat Leon biasa melakukan pemeriksaan. Ketika Sandra ingin

berlari untuk ikut mengantar Leon, ada sesuatu pada tatapan Leon yang

membuat Sandra tidak jadi mengejar. Leon ingin Sandra menyelesaikan

perannya. Akhirnya Sandra menurut. Ketika perannya selesai, Sandra segera

bergegas menuju rumah sakit tempat Leon di rawat.

Page 7: Novel 3600 DETIK

Saat Sandra sampai disana, Leon sedang terbaring lemah di tempat tidur sambil

menonton TV. Ketika menyadari kedatangan Sandra, Leon langsung bersemangat

dan meminta Sandra untuk memainkan perannya daLam drama tadi.

Awalnya Sandra sempat ragu, tetapi akhirnya ia menyerah. Sandra menarik

napas dalam-dalam. Menaruh kedua tangannya di dada, kemudian diam selama

satu menit. Leonpun bingung dengan apa yang dilakukan Sandra. Ternyata peran

yang dimainkan Sandra adalah patung Roro Jonggrang di akhir drama. Leon

tergelak begitu mengetahuinya.

Pagi itu seperti biasa Sandra terlambat, di sekolah dia langsung berlari

mencari Leon, ke khawatirannya pada Leon membuat Sandra tidak tenang. Lalu

Sandra mendapati Leon sedang berdiri di depan kelasnya.

Leon kemudian memberikan kotak kecil berbungkus kertas kado sebagai hadiah

ulang tahun Sandra, Sandra sangat terkejut, karena dia sendiri lupa akan hari

ulang tahunnya. Sandra terlihat senang karena masih ada orang yang

memperhatikannya.

Sandra berniat untuk mentraktir Leon saat pulang sekolah, tapi, ketika hendak

pergi, tiba-tiba Pak Donny menghampiri Sandra memberitahu jika lbu Sandra

masuk rumah sakit, Sandra terlihat khawatir walaupun dia tidak dekat dengan

lbunya.

Sesampainya di rumah sakit, Sandra menemani lbunya meski dalam keadaan

kesal karena ulang tahunya rusak berkat lbunya. Tapi Leon tetap sabar

mencairkan suasana agar tidak kaku. Untuk lebih mendekatkan hubungan antara

Page 8: Novel 3600 DETIK

Sandra dan Ibunya, Leon pamit dan meninggalkan Sandra dengan lbunya. Dalam

percakapan mereka berdua walaupun awalnya sempat tegang tapi akhirnya

Sandra sadar bahwa lbunya sangat menyayanginya. Hubungan antara lbu dan

anak itu pun membaik. Dua hari kemudian, Leon datang menghampiri Sandra

untuk memberi Sandra undangan pesta ulang tahunnya yang ke tujuh belas.

Ternyata ulang tahun mereka hanya berbanding 2 hari .

Karena tidak tahu harus memakai baju apa ke pesta utang tahun Leon,

Sandrapun datang ke kantor lbunya untuk membantu Sandra membeli baju.

Tentu saja Ibunya sangat senang mendengar permintaan anaknya itu.

Dari butik satu ke butik lainnya dimasuki satu persatu oleh mereka, tetapi tidak

ada satupun baju yang cocok. Sampai akhirnya mata Sandra tertuju pada sebuah

gaun merah selutut tanpa lengan. lbu Sandra menyadari apa yang dilihat oleh

anaknya. Merekapun masuk ke butik tersebut dan mencoba gaun merah yang

ternyata sangat cocok dengan Sandra.

Malamnya Sandra pergi ke rumah Leon dengan taksi. Ketika sampai,

Sandra disambut dengan senyuman lebar sahabatnya itu. Leon pun tidak menyia-

nyiakan kesempatan untuk mengenalkan Sandra pada Ayah dan Ibunya. Awalnya

orang tua Leon sempat kaget melihat penampilan Sandra. Akhirnya mereka

menyadari bahwa Sandra adalah perempuan yang ‘berbeda’.

Di dalam Sandra mengobrol panjang lebar dengan Leon, sampai ketika lagu

favorit Leon diputar. Leon mengulurkan tangannya dan mengajak Sandra untuk

berdansa. Sandra menyambut uluran tangan Leon. Mereka berjalan ke tengah

Page 9: Novel 3600 DETIK

ruangan. Leon memeluk pinggang Sandra dan mereka mulai berdansa. Ketika

baru beberapa langkah, Sandra mengernyit kesakitan. Dia baru ingat kalau

sepatu hak tingginya membuat kakinya sakit. Leon menyuruh Sandra untuk

membuka sepatunya, awainya Sandra tidak mau, tetapi karena Leon juga

membuka sepatunya, Sandrapun juga membuka sepatu hak tingginya.

Setetahnya, Leon mengantar Sandra melihat-lihat rumahnya dan menawarkan

minuman. Ketika malam sudah semakin larut, Leon mengantar Sandra pulang.

Ujian semester tiba, Sandra melaluinya seperti biasa, soal-soal banyak

yang tidak bisa ia kerjakan, padahal dia sudah belajar matimatian sampai

begadang semalaman. Leonpun sampai menjadi guru privat sementara Sandra.

Selesai ujian, Sandra keluar kelas dengan gontai lalu ia menghampiri kelas Leon.

Tetapi, teman sekelas Leon memberitahu Sandra bahwa Leon masuk ruang ICU

karena jantungnya sempat berhenti tadi pagi, untung ayah Leon seorang dokter,

jadi nyawa Leon masih bisa diselamatkan. Sandra langsung bergegas untuk

menjenguk Leon. Dan lima hari kemudian, Leon sudah diperbolehkan pulang,

para dokter pun heran karena Leon sembuh begitu cepat.

Hari ini adalah hari pembagian rapot. Walupun nilai Sandra jauh dari sempurna

dibandingkan dengan nilai Leon yang mendekati sempurna, Sandra cukup bangga

dengan nlai yang di dapatnya. Saat sedang mengobrol di taman, Leon

memberitahukan pada Sandra bahwa dokter menyimpulkan, Leon harus

menjalani opersai jantung. Tentu Sandra sangat kaget, karena operasi jantung

memiliki resiko kehilangan nyawa. Awalnya Sandra tidak setuju, tetapi karena

Page 10: Novel 3600 DETIK

Sandra juga ingin terus bersama Leon, Sandra menyetujuinya.

Hari ini Sandra berada di rumah Leon untuk bersama-sama ke rumah

sakit. Leon akan dioperasi minggu depan. Sandra menunggu Leon di ruang tamu.

Ketika Leon sudah siap, mereka segera berangkat ke rumah sakit. Setengah jam

kemudian Leon menatap Sandra kebingungan. Mereka berhenti di sebuah taman

rekreasi. Ternyata Sandra dan Pak Budi sudah merencanakan hal ini dari awal.

Sandra mangulurkan tangannya. Dia akan memberi kesempatan pada Leon untuk

merasakan kehidupan normal selama 3600 detik di taman rekreasi ini. Leon

menyambut uluran tangan gadis itu.

Ketika memasuki arena taman rekreasi, Leon melihat sekelilingnya

dengan senang. Dia tidak pernah ke taman rekreasi sebelumnya. Karena setiap

kali mau pergi, penyakitnya selalu kambuh. Dan akhirnya dia malah beristirahat

di rumah.

Tetapi ketika dilihatnya atraksi bermain di taman rekreasi itu, Leon langsung

mendesah, dia tidak mungkin main atraksi-atraksi yang ada di sana. Melihat

wajah Leon, Sandra langsung mengajak Leon untuk naik komidi putar, awalnya

Leon menolak karena yang naik kebanyakan anak kecil, tetapi karena Sandra

memaksa, akhirnya Leon naik juga bahkan sampai dua kali. Disana mereka

berfoto-foto, makan gulali, dan menaiki beberapa permainan yang bisa Leon

naiki.

Akhirnya merekapun pulang. Di dalam mobil mereka bercanda-canda sampai

Page 11: Novel 3600 DETIK

akhirnya dada Leon terasa sesak. Sandra pun panik. Melihat muka Leon yang

pucat, Sandra benar-benar ketakutan. Leon menggenggam tangan sandra, stelah

itu ia tak sadrkan diri. Sepuluh menit kemudian mereka sampai di rumah sakit

dan Leon langsung dibawa ke ruang operasi. Orangtua Leon sudah menunggu di

sana. Sandra termenung tidak bergerak di ruang tunggu.

Setelah satu jam, dokter keluar dari ruang tersebut.

Melihat ekspresinya, Sandra tahu bahwa Leon telah pergi. Mama Leon menjerit

sambil menangis, sementara Papa Leon memeluk istrinya dan tak lama ikut

menangis. Sandra tidak percaya bahwa Leon telah tiada. Satu jam yang lalu

mereka berdua masih tertawa gembira di taman rekreasi. Kini Sandra tidak bisa

mendengar tawa pemuda itu lagi. Selamanya.