NOVARIA_UGM_PKMP
-
Upload
adhitya-sofiyati-dewi -
Category
Documents
-
view
11 -
download
2
description
Transcript of NOVARIA_UGM_PKMP
i
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
Pemanfaatan Ekstrak Biji Pepaya (Carica papaya L.) sebagai Agen Antiinflamasi
pada Gingivitis (Uji In Vivo pada Tikus Wistar)
BIDANG KEGIATAN :
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BIDANG PENELITIAN (PKM-P)
Diusulkan oleh :
Ketua : Novaria (12/335582/KG/9296) Angkatan 2012
Anggota : Amalia Choirunnisa (12/335462/KG/9250) Angkatan 2012
Kurnia Istiqomah (13/345841/KG/9467) Angkatan 2013
Muhammad Reza Pahlevi (11/315983/KG/8896) Angkatan 2011
Nisaul Afifah (11/311474/KG/8794) Angkatan 2011
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2013
ii
PENGESAHAN USULAN PKM-PENELITIAN
1. Judul Kegiatan : Pemanfaatan Ekstrak Biji Pepaya (Carica papaya L.)
Sebagai Agen Antiinflamasi pada Gingivitis (Uji In Vivo
pada Tikus Wistar)
2. Bidang Kegiatan : PKM-P
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Novaria
b. NIM : 12/335582/KG/9296
c. Jurusan : Pendidikan Dokter gigi
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Gadjah Mada
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Gedong Rt.02/Rw.06 Sengon Prambanan
Klaten, HP 085878158606
f. Alamat email : [email protected]
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : drg. Suryono, SH., Ph.D.
b. NIDN : 0016086902
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Godean Km 7, Gg Anggrek 28, Sleman, Yogyakarta
55564, HP 08122977129
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : Rp 12.270.000,00
b. Sumber lain : Rp 0,00
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan
iii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ........................................................................................................... i
Halaman Pengesahan .................................................................................................... ii
Daftar Isi ....................................................................................................................... iii
Ringkasan ...................................................................................................................... iv
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
1.3 Tujuan ......................................................................................................... 2
1.4 Urgensi Penelitian ....................................................................................... 2
1.5 Temuan yang Ditargetkan dan Kontribusi .................................................. 2
1.6 Luaran yang Diharapkan ............................................................................. 2
1.7 Manfaat ....................................................................................................... 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 3
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian ......................................................................................... 5
3.2 Jenis Penelitian ............................................................................................ 5
3.3 Identifikasi Variabel Penelitian ................................................................... 5
3.4 Subjek Penelitian ......................................................................................... 5
3.5 Alat dan Bahan Penelitian ........................................................................... 6
3.6 Jalannya Penelitian ...................................................................................... 7
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya........................................................................................... 9
4.2 Jadwal Kegiatan .......................................................................................... 9
Daftar Pustaka .............................................................................................................. 10
Lampiran- lampiran
Lampiran 1: Biodata Ketua dan Anggota Kelompok ....................................... 11
Lampiran 2: Justifikasi Anggaran Kegiatan...................................................... 18
Lampiran 3: Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas ........... 21
Lampiran 4: Surat Pernyataan Ketua Penelitian................................................ 22
iv
RINGKASAN
Penyakit periodontal menjadi salah satu penyakit gigi dan mulut yang paling banyak
diderita selain karies gigi, dengan prevalensi mencapai 96,58%. Penyakit periodontal yang
paling banyak ditemukan adalah gingivitis dan periodontitis. Gingivitis adalah adanya
inflamasi (peradangan) pada gingiva yang diakibatkan karena akumulasi plak pada
gingiva.Tindakan pengobatan yang umum dilakukan pada gingivitis adalah pembersihan plak
gigi (scalling) serta pemberian obat Non Steroid Anti Inflamatory Drugs (NSAID).
Namun ternyata, penggunaan NSAID memberi efek samping dalam penggunaan jangka
panjang, seperti gagal ginjal, hipertensi, penyakit kardiovaskular, serta penyakit
gastrointestinal. Karena itulah dibutuhkan adanya alternatif terapi untuk penyembuhan
inflamasi tanpa adanya resiko dan efek samping yang berlebihan seperti yang disebabkan
oleh obat NSAID ini.Salah satunya adalah dengan memanfaatkan biji buah papaya (Carica
papaya L.). Biji buah pepaya yang selama ini dianggap sebagai limbah ternyata mengandung
senyawa bioaktif berupa alkaloid, flavonoid, dan polifenol yang memiliki aktivitas antinyeri
dan antiinflamasi. Flavonoid memiliki efek antiinflamasi dan antibakteri terhadap bakteri
Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Staphylococcus epidermidis, dan Propionibacterium
acnes. Untuk membuat ekstrak etanolik biji pepaya, biji pepaya dikeringkan dan diblender
dan dicampur dengan etanol 70%. Konsentrasi ekstrak etanolik biji pepaya yang digunakan
adalah 50%, 70% dan 100%. Bakteri A. actinomycetemcomitans dalam gel CMC dan
diinokulasikan pada ligasi gingiva hewan uji.Setelah itu, dibuat sediaan histologisnya. Data
dianalisis secara statistik dengan menggunakan uji normalitas Shapiro-wilk dan analisis
varian (ANAVA) one way dengan tingkat kemaknaan P<0,05. Jika data tersebut tidak normal
maka digunakan metode analisis nonparametrik dengan menggunakan metode Kruskal-
Wallis.
Kata kunci : Gingivitis, Biji papaya
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Penyakit periodontal menjadi salah satu penyakit gigi dan mulut yang paling banyak
di derita selain karies gigi, dengan prevalensi mencapai 96,58% (SKRT 2004). Penyakit
periodontal yang paling banyak ditemukan adalah gingivitis dan periodontitis. Gingivitis
adalah adanya inflamasi (peradangan) pada gingiva yang diakibatkan karena akumulasi
plak pada gingiva. Pada penderita gingivitis, gingiva akan terlihat sangat merah, bengkak,
hingga berdarah (Ababneh et all., 2012). Kendati begitu, kesadaran masyarakat untuk
rutin memeriksakan kondisi kesehatan gigi dan mulut masih terbilang relatif rendah.
Penderita akan menemui dokter gigi setelah merasakan sakit (Syafei, 2010).
Pengobatan penyakit gingivitis bertujuan untuk meredakan inflamasi sehingga proses
penyembuhan luka dapat berlanjut. Tindakan pengobatan yang umum dilakukan antara
lain pembersihan plak gigi (scalling) serta pemberian obat Non Steroid Anti Inflamatory
Drugs (NSAID) (Stephen, 2012). Efek samping yang bisa timbul antara lain resiko
terjadinya gagal ginjal (Ejaz et all., 2004), hipertensi, penyakit kardiovaskular (Hörl,
2010), serta penyakit gastrointestinal(Meek et all., 2010). Sehingga dibutuhkan adanya
alternatif terapi untuk penyembuhan inflamasi tanpa adanya resiko dan efek samping
yang berlebihan seperti yang disebabkan oleh obat NSAID ini.
Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati yang melimpah.Salah
satu tanaman yang tumbuh subur di Indonesia dan terbukti memiliki potensi pemanfaatan
adalah tanaman pepaya.Pepaya (Carica papaya L.) merupakan salah satu tanaman yang
memiliki nilai ekonomis.Biji buah pepaya yang selama ini dianggap sebagai limbah
ternyata dapat dimanfaatkan dalam terapi gingivitis. Biji pepaya diketahui memiliki
kemampuan sebagai antijamur dan antibakteri (Nwinyi et all., 2010 ; Ogunjobi, 2011).
Selain itu biji papaya mengandung senyawa bioaktif berupa alkaloid, flavonoid, dan
polifenol yang memiliki aktivitas antinyeri dan antiinflamasi (Anaga & Onehi, 2010).
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apakah ekstrak etanolik bijipepaya (Carica papaya L.) memiliki aktivitas
antiinflamasi pada radang gusi atau gingivitis?
2. Berapakah konsentrasi ekstrak etanolik biji pepaya (Carica papaya L.) yang paling
poten sebagai agen antiinflamasi pada radang gusi atau gingivitis?
2
1.3 TUJUAN
Tujuan dari usulan penelitian yang diajukan adalah untuk menguji efektivitas
antiinflamasi ekstrak etanolik biji pepaya (Carica papaya L.)pada gingivitis tikus wistar
serta untuk mengetahui konsentrasi ekstrak etanolik biji buah pepaya (Carica papaya L.)
yang paling poten sebagai agen antiinflamasi pada radang gusi atau gingivitis.
1.4 URGENSI PENELITIAN
Urgensi penelitian dari usulan program penelitian ini adalah mengetahui serta
memanfaatkan biji buah pepaya (Carica papaya L.) yang biasanya merupakan limbah,
sebagai agen antiinflamasi pada gingivitis.
1.5 TEMUAN DAN KONTRIBUSI YANG DITARGETKAN
Temuan yang ditargetkan dari program penelitian ini adalah untuk menghasilkan obat
alami untuk gingivitis tanpa memiliki efek samping bagi kesehatan. Adapun kontribusi
yang diharapkan terhadap ilmu pengetahuan kedokteran gigi adalah menambah khasanah
keilmuan bidang farmakologi untuk menunjang kesehatan gigi dan mulut serta
memberikan solusi mudah dan murah untuk pengobatan gingivitis.
1.6 LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan dari usulan program ini adalah memanfaatkan biji buah
pepaya(Carica papaya L.) sebagai agen antiinflamasi radang gusi atau gingivitis yang
berujung pada artikel ilmiah terakreditasi dan potensi paten.
1.7 MANFAAT PENELITIAN
1. Memberikan informasi mengenai ekstrak etanolik biji pepaya (Carica papaya L.)
sebagai bahan alternatif dalam mempercepat penyembuhan inflamasi pada radang
gusi atau gingivitis.
2. Memberikan dukungan ilmiah bagi pengembangan penelitian selanjutnya mengenai
pengaruh pemberian ekstrak etanolik biji pepaya (Carica papaya L.) sebagai agen
antiinflamasi pada radang gusi atau gingivitis.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pepaya memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, diantaranya adalah sebagai
antiinflamasi (Dewi,2012). Secara tradisional pepaya telah digunakan sebagai obat
antimalaria, antitumor, antibakteri, antiinflamasi. Carica papaya L. mengandung nutrisi
antioksidan seperti karotenoid, vitamin, mineral, flavonoid, antocyanin, dan sebagainya.
Pepaya sangat kaya akan vitamin C, selain itu vitamin A, E dan asam folat juga terkandung
didalamnya (Terry, 2011).
Analisis fitokimia yang dilakukan oleh Ikpeme et all (2011) menunjukkan berbagai
kandungan bioaktif yang terkandung di masing-masing bagian tumbuhan pepaya. Secara
keseluruhan alkaloid, flavonoid, glycoside, polifenol, dan hidroximetil anthraquinonen
terdapat pada biji, daun dan akar pepaya.
Menurut penelitian, ekstrak biji papaya memiliki sifat antinyeri dan antiinflamasi.
Kedua sifat tersebut dipengaruhi oleh adanya senyawa bioaktif berupa alkaloid, flavonoid,
dan polifenol yang terkandung dalam biji pepaya (Anaga et all., 2010). Flavonoid memiliki
efek antiinflamasi dan antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis,
Staphylococcus epidermidis, dan Propionibacterium acnes (Kuronayagi et al, 1999).
Gingivitis adalah peradangan pada gingiva. Tanda dan gejalanya adalah nyeri lokal atau
menyeluruh pada gingiva,rasa gatal dalam gingiva, halitosis, perdarahan gingiva ketika
menyikat gigi, adanya bercak-bercak darah pada bantal di pagi hari, membengkaknya
gingiva, dan terbentuknya poket gingiva (Harty et al, 1995).
Gingivitis menurut etiologinya dibagi atas etiologi utama dan penunjang. Dimana
etiologi utama adalah bakteri penyebab plak gigi, sedangkan etiologi penunjang dapat dibagi
dua yaitu lokal seperti kalkulus, tambalan overhanging, stain, tepi tambalan yang buruk,
frenulum yang tinggi, traumatik oklusi dan penyebab sistemik yaitu penyakit-penyakit
vaskuler dan defek pada fungsi imun (Newman, 2002).
Perubahan yang terjadi pada plak gigi akibat bakteri, baik jenis dan jumlah organisme,
keduanya menyebabkan pelepasan berbagai eksotoksin destruktif, enzim-enzim dan agen
berbahaya lainnya. Organisme-organisme tersebut mengakibatkan reaksi peradangan pada
jaringan gusi, menyebabkan gusi menjadi merah, bengkak, nyeri tekan dan mudah berdarah
pada iritasi yang ringan (Wong et al, 2009).Gingivitis terjadi dalam tiga tahap.
Tahap pertama yang menjadi perhatian dalam penelitian ini adalah tahap pembentukan
lesi awal. Dalam 2-4 hari setelah perlukaan awal oleh bakteri dan produknya, terjadi
4
vasokonstriksi pembuluh darah yang kemudian diikuti vasodilatasi dan naiknya aliran darah
yang membawa polimorfonuklear (PMN) dalam jumlah besar menuju area iritasi, berdekatan
dengan epitel junctional di dasar sulkus. PMN adalah sel yang pertama yang memasuki
daerah perlukaan sekaligus menjadi pertahanan pertama terhadap mikroorganisme (Nanci,
2003).
Gingivitis tahap kedua yaitu lesi awal menunjukkan kelanjutan proses atau
berlangsungnya respon inflamasi akut. Kapiler membesar dan berproliferasi, epitel junctional
menginvaginasi retepeg ke dalam jaringan ikat seiring perusakan kolagen pada area tersebut
dan micro-ulceration muncul pada epitel sulkular. Kelompok serabut yang paling
terpengaruhi adalah serabut sirkuler dan serabut dentogingival. PMN masih terus merespon
tetapi makrofag, limfosit T dan limfosit B menjadi sel radang yang paling banyak
menginfiltrasi secara penuh dalam jaringan ikat. Makrofag menghasilkan berbagai macam
enzim, growth factors, dan sitokin, seperti kolagenase, interleukin, Platelet Derived Growth
Factor (PDGF), Tumor Necrosis Factor (TNF), dan Transforming Growth Factor-b atau
TGF-b (Nanci, 2003). Munculnya makrofag pada daerah perlukaan merupakan akhir dari fase
inflamasi yang dilanjutkan dengan mulainya fase proliferasi (Diegelmann dan Evans, 2004)
Pada tahap 3 lesi biasanya muncul setelah 14 hari. Pembuluh darah membesar dan aliran
pada vena melambat. Gingiva semakin meradang dan warna merah berubah menjadi rona
kebiruan, semakin jelas. Seluruh sel radang merespon, namun, sel plasma, bentuk akhir dari
limfosit B yang ditemukan pada lesi awal, menonjol pada lesi mapan ini. Bundel kolagen
utuh digantikan oleh sel radang yang semakin banyak. Epitel junctional melanjutkan
invaginasi ke dalam lamina propria seiring perusakan jaringan ikat oleh kolagenase. Jaringan
dapat muncul cukup sangat merah (erythema), bengkak (edema), dan membesar seiring
berjalannya waktu. Tahap ini didiagnosa sebagai gingivitis kronis (Carranza dalam Hodges,
1998).
5
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Laboratorium Histologi FK UGM dan LPPT Unit IV UGM.
3.2 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris murni.
3.3 Identifikasi Variabel Penelitian
i. Variabel pengaruh
Ekstrak etanolik biji papaya (Carica papaya L.) dengan berbagai konsentasi.
ii. Variabel terpengaruh
Jumlah sel polimorfonuklear (PMN) dan makrofag pada gambaran histologis
jaringan gingival tikus wistar (Rattus norvegicus) pada area gingivitis pada hari ke-2
dan hari ke-5 setelah pemberian perlakuan.
iii. Variabel terkendali
a. Jenis hewan uji, yaitu tikus wistar(Rattus norvegicus) dewasa dengan berat badan
antara 200-350g.
b. Ekstrak etanolik biji papaya (Carica papaya Linn) dengan konsentrasi 50 %, 70%
dan 100%
c. Jumlah bakteri yang diinduksikan ke dalam sulkus gingiva tikus wistar (Rattus
norvegicus) sebanyak 100 µl untuk tiap tikus (108 CFU bakteri).
d. Volume ekstrak etanolik biji papaya (Carica papaya Linn) yang masuk ke dalam
sulkus gingiva tikus wistar(Rattus norvegicus) sebanyak 0,01 ml
iv. Variabel tak terkendali
a. Tingkat gingivitis tikus wistar (Rattus norvegicus).
b. Kondisi sistemik individual tikus wistar (Rattus norvegicus).
c. Ukuran dan kedalaman poket periodontal tikus wistar (Rattus norvegicus).
3.4 Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah 36 ekor tikus wistar(Rattus norvegicus) dewasa dengan
berat badan kurang lebih 200 - 350 gram. Tikus wistar dibagi ke dalam 3 kelompok
perlakuan dan 2 kelompok kontrol dengan 3 ekor tikus wistar setiap kelompoknya.
6
3.5 Alat dan Bahan Penelitian
Alat Penelitian Bahan Penelitian
a. Vaccum evaporation
b. Saringan (corong Buchner)
c. Timbangan elektrik
d. Mesin penyerbuk
e. Tabung erlenmeyer
f. Vaccum rotary evaporator
g. Botol steril gelap
h. Kandang bersekat individual
i. Punch biopsy
j. Spuit dan jarum injeksi
k. Cotton bud steril
l. Stopwatch
m. Pinset bedah
n. Scalpel dan gunting bedah
o. Jarum bedah dan needle holder
p. Pot jaringan
q. Automatic tissue processor
r. Cetakan blok paraffin
s. Mikrotom
t. Pisau disposable
u. Waterbath
v. Hot plate
w. Kaca obyek dan deck glass
x. Label
y. Mikroskop cahaya
a. Tikus wistar(Rattus norvegicus)
b. Bakteri Actinobacillus
actinomycetemcomitans
c. Ekstrak etanolik biji papaya dalam
berbagai konsentrasi
d. Akuades
e. Hexetidine 2%
f. Larutan alcohol 70%
g. Ketamin (anestesi)
h. Kapas steril dan kassa steril
i. Xylol (bahan penjernih preparat)
j. Larutan asam formik-HCl
k. Parafin
l. Masker dan sarung tangan
m. Benang ligature
n. Hematoksilin Eosin (HE)
7
3.6 Jalannya Penelitian
1. Pembuatan konsentrasi ekstrak etanolik biji pepaya (Carica papaya Linn)
Biji pepaya (Carica papaya L.) dikeringkan dalam mesin pengering pada suhu
450C, dijadikan serbuk menggunakan blender sampai halus. Selanjutnya 1000 gram
bubuk simplisia biji papaya yang telah ditambah dengan 1000 ml etanol 70%
diinkubasi selama 3x24 jam. Kemudian dilakukan pemisahan zat aktif dan etanol
dengan menggunakan vaccum evaporator. Zat aktif dibuat stok sebanyak 1 gr/ml,
selanjutnya diencerkan menjadi beberapa konsentrasi. Konsentrasi ekstrak etanolik
biji pepaya yang digunakan dalam penelitian ini adalah 50%, 70% dan 100%.
2. Pembuatan sediaan gel bakteri berbasis CMC
Masing-masing subjek diinduksi oleh bakteri terlebih dahulu. Proses induksi
dilakukan dengan menggunakan sediaan berupa bakteri dalam gel CMC. Gel bakteri
dibuat dengan mencampurkan suspensi bakteri A. actinomycetemcomitans dengan 30
g tepung CMC, lalu diaduk hingga homogen (El-Tarabily, 2005). Gel bakteri tersebut
selanjutnya dimasukkan ke dalam syringe, 100 µld dan diinokulasikan pada ligasi
gingiva hewan uji.
3. Perlakuan pada tikus wistar (Rattus norvegicus)
Tikus wistar dianestesi menggunakan ketamin secara intramuscular dengan dosis
60 mb/kgBB. Setelah itu dilakukan pemasangan ligature pada kedua serviks gigi
insisivus sentral anterior rahang bawah disertai inokulasi bakteri penyebab gingivitis
pada gingiva tikus. Kemudian dilakukan penjahitan pada bagian interdental gigi-gigi
tersebut supaya tidak mudah lepas. Setelah hari ke-7 akan terjadi penampakan
gingivitis. Selanjutnya 3 tikus wistar pada 3 kelompok diberi perlakuan dengan
dioleskan ekstrak etanolik biji papaya (Carica papaya L.) dengan konsentrasi 50%,
70% dan 100% pada kelompok kontrol positif diberikan hexetidine 2% sedangkan
pada kelompok negatif tanpa perlakuan. Dua hari setelah diberikan perlakuan, 3 ekor
tikus dikorbankan dan dibuat sediaan histologis untuk melihat jumlah sel PMN. Tiga
ekor tikus yang tersisa pada masing-masing kelompok tetap diberikan perlakuan
sampai hari ke-5, selanjutnya dikorbankan dan dibuat sediaan histologis untuk melihat
jumlah sel makrofag.
8
4. Pembuatan sediaan histologis
Jaringan di sekitar area gingivitis diambil kemudian difiksasi dengan larutan
formalin 10% selama 24 jam. Jaringan tersebut kemudian didekalsifikasi di dalam
larutan asam formiat selama empat hari. Pada hari keempat jaringan diambil dari
larutan asam formiat kemudian dibersihkan dengan akuades. Untuk menyempurnakan
hasil fiksasi, jaringan tersebut dimasukkan kembali ke dalam larutan formalin 10%
dan didehidrasi dengan alkohol 70-100% secara bertahap. Selanjutnya adalah
penjernihan jaringan dengan menggunakan Xylol.
Prosedur pertama penanaman jaringan adalah infiltrasi parafin cair pada suhu 57-
59oC ke dalam kotak parafin sebagai pengisi rongga dalam jaringan yang ditempati
oleh air sehingga terbentuk blok parafin. Jaringan kemudian diiris pada setiap blok
parafin dengan menggunakan mikrotom setebal 5μm. Setelah pengirisan, irisan
jaringan tersebut dimasukkan ke dalam waterbath pada suhu 50oC lalu diinkubasi
dengan hot plate pada suhu 50oC selama 15 menit. Irisan jaringan tersebut
dideparafinisasi kembali dengan xylol lalu direhidrasi dengan alkohol secara bertahap.
Prosedur dilanjutkan dengan pengaplikasian cat Trichrom Mallory kemudian dibasuh
di bawah air mengalir. Pemberian clearing xylol untuk memberikan warna bening
pada jaringan dan dilakukan mounting menggunakan balsem Kanada agar preparat
menjadi lebih awet dan jernih. Prosedur terakhir adalah menutup preparat dengan deck
glass kemudian diberi label.
5. Penilaian jumlah polimorfonuklear (PMN) dan makrofag
Pengamatan sel polimorfonuklear (PMN) dihitung pada 5 lapang pandang.
Pengamatan jaringan histologis dilakukan dengan menggunakan mikroskop cahaya
yang dilengkapi dengan kamera digital Optilab® dengan perbesaran objektif 4x dan
okuler 70x. Setiap potongan jaringan histologis diamati dalam 5 lapang pandang oleh
3 orang pengamat dengan metode blinding kemudian hasil pengamatan diambil rata-
ratanya.
6. Analisis Data
Data dianalisis secara statistik dengan menggunakan uji normalitas Shapiro-wilk
dan analisis varian (ANAVA) one way dengan tingkat kemaknaan P<0,05. Namun
jika data tersebut tidak normal maka digunakan metode analisis nonparametrik
dengan menggunakan metode Kruskal-Wallis.
9
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 ANGGARAN BIAYA
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rupiah)
1. Peralatan Penunjang Rp 300.000,00
2. Bahan Habis Pakai Rp 6.110.000,00
3. Perjalanan -
4. Lain-lain Rp 5.860.000,00
Jumlah Rp 12.270.000,00
4.2 JADWAL KEGIATAN
Adapun jadwal kegiatan penelitian ditampilkan pada Bar-chart berikut:
Uraian Kegiatan Bulan
I II III IV V
Tahap Persiapan:
a. Mengurus surat ijin penelitian (ethical clearance)
dan administrasi penggunaan laboratorium
b. Membuat ekstrak etanolik biji pepaya
c. Menginduksi tikus wistar
Tahap Pelaksanaan:
d. Aplikasi ekstrak pada tikus wistar
e. Pengambilan jaringan tikus wistar
f. Pembuatan sediaan histologis dan pengamatan
Tahap Penyusunan Laporan:
g. Analisis data
h. Penyusunan laporan akhir
10
DAFTAR PUSTAKA
Ababneh, K. T., Hwaij, Z. M., & Khader, Y. S. 2012. Prevalence and risk indicators of
gingivitis and periodontitis in a Multi-Centre study in North Jordan: a cross
sectional study. BMC Oral Health, 1-8.
Anaga, A. O., & Onehi, E. V. 2010. Antinociceptive and anti-inflammatory effects of the
methanol seed extract of Carica papaya in mice and rats. African Journal of
Pharmacy and Pharmacology, 140-144.
Dewi,C.K.Probosari,E.2012.Pengaruh Pemberian Buah Pepaya (Carica papaya L) Terhadap
Kadar Kolesterol Total pada Tikus Sprague dawley dengan Hiperkolesterolemia.
Journal of Nutrition College.Vol:1(1).Hal: 94
Diegelmann RF., Evans MC. 2004. Wound Healing : an Overview of Acute, Fibrotic and
Delay Healing, Frontiers in Bioscience, 9 : 283-289
Ejaz, P., Bhojani, K., & Joshi, V. 2004.NSAIDs and Kidney.Journal of the Association of
Physicians of India, 632-640.
Harty, F.J; Ogston, R; Sumawinata, Narlan. 1995. Kamus Kedokteran Gigi.Jakarta : EGC.
Hodges, Kathleen O. 1998. Concepts in Nonsurgical Periodontal Therapy.Albany : Delmar
Publisher.
Kuronayagi M. Arakawa T. Hirayama Y. Hayashi T. 1999. Antibacterial and Antiandrogen
Flavonoids from Sophora flavecens. J Nat Prod, 62(12):1595-9.
Newman MG, Takei RI. 2002. Caranza’s clinical periodontology9th ed. USA : W.B.
Saunders Company
Meek, I. L., Laar, M. A., & Vonkeman, H. E. (2010). Non-Steroidal Anti-Inflammatory
Drugs: An Overview of Cardiovascular Risks. Pharmaceuticals , 2146-2162.
Nanci, A., 2003. Ten Cate Oral Histology Development, Structure and Function, 6th ed,
Elsevier, Mosby 329-409
Stephen, J. M. (2012, May 8). Gingivitis Medication. Retrieved October 4, 2012, from
MedScape References:http://emedicine.medscape.com/article/763801-medication
Syafei A.2010.Kasus Radang Gusi.Availableat(online)http:
//www.ugm.ac.id/index.php?page=rilis&artikel=2837 (15 Okt 2012).
Terry, Leon. 2011. Health-Promoting Properties of Fruits & Vegetables. UK : CABI
Wong, Donna L; et al. 2009.Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Vol. 1, Edisi 6.Jakarta : EGC
11
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
a. Biodata Ketua Kelompok
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Novaria
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Dokter Gigi
4 NIM 12/335582/KG/9296
5 Tempat dan Tanggal Lahir Klaten, 07 November 1993
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/ HP 085878158606
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD N 03 Sengon SMP N 1
Prambanan
SMA N 2 Klaten
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 1999-2005 2005-2008 2008-2011
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini
saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan
hibah Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian.
Yogyakarta, 19 Oktober 2013
Pengusul,
(Novaria)
12
b. Biodata Aggota Kelompok
Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Amalia Choirunnisa
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Dokter Gigi
4 NIM 12/335462/KG/09250
5 Tempat dan Tanggal Lahir Sukoharjo, 5 Juli 1993
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/ HP (0271)7652284 / 083865573183
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi Ta’Mirul Islam
Surakarta
SMPN 1 Surakarta SMAN 1 Surakarta
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 1999 - 2005 2005-2008 2008-2001
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini
saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan
hibah Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian.
Yogyakarta, 19 Oktober 2013
Pengusul,
(Amalia Choirunnisa)
13
Anggota 2
A.Identitas Diri
1 Nama Lengkap Kurnia Istiqomah
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Dokter Gigi
4 NIM 13/345841/KG/9467
5 Tempat dan Tanggal Lahir Kebumen, 21 November 1994
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/ HP 085743374003
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDIT Ibnu Abbas
Kebumen
SMP N 1 Kebumen SMA N 1 Kebumen
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2001-2007 2007-2010 2010-2013
C. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1 Juara II Lomba Lukis Poster Anti Narkotika
Tingkat Kabupaten Kebumen
Badan Narkotika
Kabupaten Kebumen
2012
2 Juara I Lomba Melukis Tingkat Kabupaten
Kebumen
Yayasan Ibnu Abbas
Kebumen
2007
3 Juara III Lomba Menggambar Tingkat SD/MI
se Kabupaten Kebumen
SMP VIP Al Huda 2007
14
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini
saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan
hibah Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian.
Yogyakarta, 19 Oktober 2013
Pengusul,
(Kurnia Istiqomah)
Anggota 3
A.Identitas Diri
1 Nama Lengkap Muhammad Reza Pahlevi
2 Jenis Kelamin Laki laki
3 Program Studi Pendidikan Dokter Gigi
4 NIM 11/315983/KG/08896
5 Tempat dan Tanggal Lahir Parepare, 6 Agustus 1993
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/ HP 089606462469
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 5 Parepare SMPN 1 Parepare SMAN 1 Parepare
Jurusan IPA
Tahun Masuk-Lulus 1999-2005 2005-2008 2008-2011
15
C.Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama
Pertemuan
Ilmiah/Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
1 MDS-PRO “Gingival Crevicular Fluid (GCF)” Sebagai
Detektor Antibody HIV-1
2012 di FKG
Univ. Moestopo
2 MDS-PRO “Pengaruh Aplikasi Topikal Gel Bawang
Putih (Allium sativum L.) Terhadap proses
Penyembuhan Luka GingivaTikus Wistar”
2013 di FKG
Univ. Moestopo
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1 Juara Harapan 2 Gagasan Tertulis PPKB UGM
2012 “Pelatihan Kader SIK-ART Untuk Tenaga
Kesehatan di Daerah Pedesaan”
Subdit PPKB
UGM
2012
2 Juara 1 Lomba Esai Mahasiswa S1 Kedokteran
Gigi UGM 2012
Denta Paramitha
FKG UGM
2012
3 Juara 2 MDS PRO 2013 FKG Universitas
Moestopo
FKG Univ.
Moestopo
2013
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini
saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan
hibah Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian.
Yogyakarta, 19 Oktober 2013
Pengusul,
(Muhammad Reza Pahlevi)
16
Angota 4
A.Identitas Diri
1 Nama Lengkap Nisaul Afifah
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Dokter Gigi
4 NIM 11/311474/KG/08794
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bontang, 12 Mei 1993
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/ HP 085250498601
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 008 Bontang SMP YPVDP SMA YPVDP
Jurusan IPA
Tahun Masuk-Lulus 1999-2005 2005-2008 2008-2011
C.Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
1 LKTI Lingkungan Hidup
Nasional
Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Juni 2006,
Cipayung
2 Perkemahan Ilmiah
Remaja Nasional
(PIRNAS)
Limbah Batik, Berbahayakah? (Studi
Analisis Pengaruh Pencemaran Air
Limbah Industri Pabrik pada Beberapa
Jenis Air dan Dampaknya pada Ikan)
21-28 Juni
2009,
Yogyakarta
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1 Staff Tersolutif Beretika BEM KM FKG UGM 2013
2 Juara V OSN Astronomi Pemkot Bontang 2012
3 Juara III LKTI Nasional Dinas Pendidikan danKebudayaan
2006
17
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.Demikian biodata ini
saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan
hibah Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian.
Yogyakarta, 19 Oktober 2013
Pengusul,
(Nisaul Afifah)
18
Lampiran 2
Justifikasi Anggaran Kegiatan
3.5.1.1.1 Peralatan Penunjang
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan
(Rp)
Keterangan
Masker
Melindungi praktikan dari
bahan uji yang berbahaya,
serta menghindari adanya
kontaminasi pada bahan
uji.
1 box Rp 35.000,00 Rp 35.000,00
Sarung
Tangan
Melindungi praktikan dari
bahan uji yang berbahaya,
serta menghindari adanya
kontaminasi pada bahan
uji.
1 box Rp 50.000,00 Rp 50.000,00
Alat
suntik
Memasukkan ekstrak biji
pepaya, bekteri dan lain-
lain pada gingival hewan
coba.
1 box Rp 75.000,00 Rp 75.000,00
Benang
jahit
Untuk penjahitan jaringan
mukosa pada tikus wistar. 1 roll Rp 55.000,00 Rp 55.000,00
Benang
ligature
Dipasang pada servik gigi
tikus wistar untuk
membantu terjadinya
retensi plak pada gigi.
1 roll Rp 85.000,00 Rp 85.000,00
SUB TOTAL (Rp) Rp 300.000,00
19
Bahan Habis Pakai
Material Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga Satuan
(Rp)
Keterangan
Tikus Wistar
Sebagai hewan coba
untuk mengetahui
reaksi dari ekstrak biji
pepaya sebagai
antiinflamasi pada
gingivitis.
36 ekor Rp 30.000,00 Rp 1.080.000,00
Pemberian
makan,
minum dan
pemeliharaan
Upaya pemeliharaan
dan perawatan tikus
wistar agar tejamin
kesehatannya.
36 ekor x
40 hari Rp 2.000,00 Rp 2.880.000,00
Actinobacillus
actinomycete
mcomitans
Sebagai bakteri
penyebab gingivitis
pada gingival tikus.
1 biakan Rp 350.000,00 Rp 350.000,00
Anestesi
(Ketalar)
Menginokulasikan
bahan uji pada ligasi
gingiva hewan uji.
36 ekor Rp 35.000,00 Rp 1.260.000,00
Pewarnaan
sedian
histologist
Mewarnai sediaan
histologist agar
Nampak lebih jelas.
36 slide Rp 15.000,00 Rp 540.000,00
SUB TOTAL (Rp) Rp 6.110.000,00
Lain-lain
Material Justifikasi
Perjalanan
Kuantitas Harga Satuan
(Rp)
Keterangan
Penulisan
proposal
dan surat ijin
Mendapatkan izin
untuk melaksanakan
rangkain program.
2
Rp 25.200,00
Rp 25.200,00
Ethical
Clearance
Mendapatkan izin
menggunakan hewan
coba.
1
Rp 100.000,00
Rp 100.000,00
20
LPPT Unit IV
UGM
Laboratorium tempat
pengujian.
5 orang Rp 300.000,00
Rp 1.500.000,00
Lab
Histologis FK
UGM
Laboratorium tempat
pengujian.
1
Rp 200.000,00
Rp 200.000,00
Kandang tikus
Tempat perawatan
dan pemeliharaan
tikus wistar
12 set x 2
bulan
Rp 30.000,00 Rp 720.000,00
Pembuatan
ekstrak
biji papaya
Disuntikan pada tikus
yang telah mengalami
gingivitis.
100 ml
Rp 5000,00 Rp 500.000,00
Sediaan
histologist
Preparat pengamatan
jaringan gingival dari
tikus wistar dengan
mikroskop.
36 slide
Rp 76.800,00 Rp 2.764.800,00
Penulisan
Laporan
Melaporkan hasil
pelaksanaan program.
2 Rp 50.000,00 Rp 50.000,00
SUB TOTAL (Rp) Rp 5.860.000,00
21
Lampiran 3
Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No Nama/ NIM Program
Studi
Bidang
Ilmu
Alokasi
Waktu
(Jam/Minggu)
Uraian Tugas
1 Novaria
12/335582/KG/9296
Pendidikan
Dokter
Gigi
Kedokteran
Gigi
5 jam/minggu Pengurusan
ethical
clearance,
penyusunan
laporan akhir.
2 Amalia Choirunnisa
12/335462/KG/9250
Pendidikan
Dokter
Gigi
Kedokteran
Gigi
5 jam/minggu Humas dan
peminjaman
laboratorium.
3 Kurnia Istiqomah
13/345841/KG/9467
Pendidikan
Dokter
Gigi
Kedokteran
Gigi
5jam/minggu Administrasi
dan
Kesekretariatan.
4 Muhammad Reza
Pahlevi
11/315983/KG/8896
Pendidikan
Dokter
Gigi
Kedokteran
Gigi
5 jam/minggu Pengadaan alat
dan bahan,
pembuatan
ekstrak, dan
analisis data.
5 Nisaul Afifah
11/311474/KG/8794
Pendidikan
Dokter
Gigi
Kedokteran
Gigi
5 jam/minggu Pembuatan
sediaan
histologist, dan
perhitungan
leukosit PMN.
22
Lampiran 4
Surat Pernyataan Ketua Penelitian
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Novaria
NIM : 12/335582/KG/9296
Program Studi : Pendidikan Dokter Gigi
Fakultas : Kedokteran Gigi
Dengan ini menyatakan bahwa usulan (PKM-P) saya dengan judul:
Pemanfaatan Ekstrak Biji Pepaya (Carica papaya L.) sebagai Agen AntiiInflamasi pada
Gingivitis (Uji In Vivo pada Tikus Wistar) yang diusulkan untuk tahun anggaran 2013/2014
bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya
bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan
seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.