NOTULENSI Diskusi Tematik - Beranda Inklusi | Solider … dari bu nuning tadi, Sleman anggarannya...

12
1 NOTULENSI Diskusi Tematik “ Refleksi Pelaksanaan Pemilu 2014” KONFERENSI REGIONAL MASYARAKAT SIPIL YOGYAKARTA: MASYARAKAT SIPIL DAN PENGUATAN DEMOKRASI INKLUSIF YOGYAKARTA, 25-26 FEBRUARI 2015 Hari Kedua : Lanjutan diskusi kelompok Tema Pemilu 2014 Nuning Selamat pagi. Semoga hari ini kita mendapatkan sesuatu yang relatif bermanfaat. Kemarin itu sudah lumayan. Ternyata yang dirasakan teman-teman masih banyak hal yang dirasa belum pas. Ada gab nya. Bagaimana agar gab itu bisa di minimalisir. Kemarin kita sudah mencoba. Dan KPU juga sudah menyetujui. Diantara penyelenggara pemilu dan kita ada kemitraan. Di satu sisi penyelenggara sendiri ada beberapa hal yang karena regulasi, dari anggaran ada persoalan. Memang rigid sekali. bagaimana kita mengalokasikan anggaran jika tidak ada, kita harus mencari-cari. Saat ini anggaran sudah diketok. Apakah bisa revisi. Kalau plafon tidak bisa naik. Tapi kalau mensiasati dari yang sudah diketok untuk memenuhi kebutuhan difable bisa dianggarkan. Dari sisi pemilih sendiri, dari tuli, ada informasi dari penyelenggara. Tapi tidak aksesible. KPU baru bisa menyediakan untuk awas. Belum untuk braile. Untuk tuna rungu. Misalnya running teks di tivi. Itu menjadi satu hal yang perlu di kritisi. Kesempatan ini kita akan memperdalam lagi. KPU hanya satu saja di sini. Nanti bisa disampaikan ke KPU yang lain. Masalah anggaran ini mendasar. Apakah masih mungkin revisi, karena untuk kepentingan difable. Evaluasi kemarin jangan sampai terulang lagi. Nanti bisa dibenahi. Sebesar apa. Silakan. Indah KPU Sleman Menindaklanjuti dari bu nuning tadi, Sleman anggarannya 24, sekian Milyar. Pembelajaran dari pileg kemarin, kita prihatin. Belum menyediakan template. Kami iri dari KPU kota yang menyediakan template untuk DPR. Kami semangat untuk membuat template DPR propinsi. Tapi belum bisa mewujudkan. Untuk pilkada kami sudah anggarkan template. KPU lainnya, yang bersama pilkada, belum tahu apakah memasukkan anggaran template. Kami beberapa waktu lalu sowan ke bapak bupati, kami berkoordinasi dengan pemda. Apabila dalam pelaksanaan pilkada, masih kurang anggarannya, dimungkinkan untuk revisi.

Transcript of NOTULENSI Diskusi Tematik - Beranda Inklusi | Solider … dari bu nuning tadi, Sleman anggarannya...

Page 1: NOTULENSI Diskusi Tematik - Beranda Inklusi | Solider … dari bu nuning tadi, Sleman anggarannya 24, sekian Milyar. Pembelajaran dari pileg kemarin, kita prihatin. Belum menyediakan

1

NOTULENSI

Diskusi Tematik

“ Refleksi Pelaksanaan Pemilu 2014”

KONFERENSI REGIONAL MASYARAKAT SIPIL YOGYAKARTA:

MASYARAKAT SIPIL DAN PENGUATAN DEMOKRASI INKLUSIF YOGYAKARTA, 25-26 FEBRUARI 2015

Hari Kedua :

Lanjutan diskusi kelompok Tema Pemilu 2014 Nuning Selamat pagi. Semoga hari ini kita mendapatkan sesuatu yang relatif bermanfaat. Kemarin itu sudah lumayan. Ternyata yang dirasakan teman-teman masih banyak hal yang dirasa belum pas. Ada gab nya. Bagaimana agar gab itu bisa di minimalisir. Kemarin kita sudah mencoba. Dan KPU juga sudah menyetujui. Diantara penyelenggara pemilu dan kita ada kemitraan. Di satu sisi penyelenggara sendiri ada beberapa hal yang karena regulasi, dari anggaran ada persoalan. Memang rigid sekali. bagaimana kita mengalokasikan anggaran jika tidak ada, kita harus mencari-cari. Saat ini anggaran sudah diketok. Apakah bisa revisi. Kalau plafon tidak bisa naik. Tapi kalau mensiasati dari yang sudah diketok untuk memenuhi kebutuhan difable bisa dianggarkan. Dari sisi pemilih sendiri, dari tuli, ada informasi dari penyelenggara. Tapi tidak aksesible. KPU baru bisa menyediakan untuk awas. Belum untuk braile. Untuk tuna rungu. Misalnya running teks di tivi. Itu menjadi satu hal yang perlu di kritisi. Kesempatan ini kita akan memperdalam lagi. KPU hanya satu saja di sini. Nanti bisa disampaikan ke KPU yang lain. Masalah anggaran ini mendasar. Apakah masih mungkin revisi, karena untuk kepentingan difable. Evaluasi kemarin jangan sampai terulang lagi. Nanti bisa dibenahi. Sebesar apa. Silakan. Indah KPU Sleman Menindaklanjuti dari bu nuning tadi, Sleman anggarannya 24, sekian Milyar. Pembelajaran dari pileg kemarin, kita prihatin. Belum menyediakan template. Kami iri dari KPU kota yang menyediakan template untuk DPR. Kami semangat untuk membuat template DPR propinsi. Tapi belum bisa mewujudkan. Untuk pilkada kami sudah anggarkan template. KPU lainnya, yang bersama pilkada, belum tahu apakah memasukkan anggaran template. Kami beberapa waktu lalu sowan ke bapak bupati, kami berkoordinasi dengan pemda. Apabila dalam pelaksanaan pilkada, masih kurang anggarannya, dimungkinkan untuk revisi.

Page 2: NOTULENSI Diskusi Tematik - Beranda Inklusi | Solider … dari bu nuning tadi, Sleman anggarannya 24, sekian Milyar. Pembelajaran dari pileg kemarin, kita prihatin. Belum menyediakan

2

Dari pertuni sudah kontak kami untuk audiensi dengan KPU. Dari awal, apa saja yang diharapkan dari KPU bisa disampaikan. Untuk teman-teman tuna netra. Dari gerkatin nanti bisa juga audiensi. Sehingga pilkada 2015 bisa berkualitas dan aksesible. Benar-benar kami tertampar tidak bisa membuat template. Padahal KPU sebelumnya bisa menyediakan. Kami berharap mendapatkan masukan. Kami butuh partisipasi. Terutama teman yang hadir di sini. Terutama pendataan teman-teman difable. Untuk data pemilih, memang ada kolom difable. Jenisnya apa. Dalam bintek kami sudah mengatakan supaya mengisi ini. supaya tahu jenis kebutuhannya. Tapi dalam pelaksanaannya pantarlih banyak yang tidak mengisi. Ini PR dari kami. Mohon pengawalan teman-teman. Apa yang masih kurang dilaksanakan oleh KPU. Agar tidak terulang lagi. Yang masih mengganjal di saya, terutama teman-teman difable yang belum masuk ke kelompok. Ini PR kami juga. Bagaimana agar bisa menyentuh mereka, agar pemilu akses bisa terwujud. Nuning Jadi masalah dana sudah selesai ya. Form tentang data kemarin dengan keterangan. Saat mendengar sosialisasi, bisa paham. Bagi yang tidak mendengar, tidak paham. Harto Memang harus melibatkan kelurahan untuk pendataannya. Nuning Suatu saat memang KPU koordinasi dengan dukuh. Dalam hal ini, bisa mengundang kita pula untuk mengisi konsep disabilitas. ketika mengisi satu instrumen tidak semua paham. Tuna netra itu seperti apa, cerebal parsi seperti apa. Kriteria disabilitas itu. Kalau KPU koordinasi dengan pantarlih, kita bisa juga diundang untuk memberikan konsep disabilitas. Harto Juga konsep pelayanan. Bagaimana memandi tuna netra misalnya. Kemarin dikatakan digandeng. Bagaimana mendorong kursi roda misalnya. Widi Kalau di kota , masing-masing kelurahan ada IKPSM. Ini yang bisa dipakai jaringan KPU untuk cros cek data. IKPSM ini punya data. Ini ujung tombak kegiatan sosial di dalam penanganan PMKSnya. Di kota, punya data disabilitas. KPU bisa cros cek ke IKPSM. Supaya data lebih bisa diminimalisir. Masalah untuk teman-teman yang tidak masuk ke organisasi. Sulit untuk sosialisasi. Di KPU kota saya usulkan, PPK bisa menggandeng untuk di sosialisasi. Karena tidak ada anggaran, usulan saya ditolak. Saya ingin teman-teman itu di undang sosialisasi. Minimal perkecamatan itu meskipun dibaurkan dengan lainnya, diberi sosialisasi. Masalah interpreter bisa kerjasama dengan beberapa teman. Di kota saya boleh dibilang, dengan teman-teman interpreter lebih banyak kenal. Bagaimana dengan daerah lainnya? KPU Sleman

Page 3: NOTULENSI Diskusi Tematik - Beranda Inklusi | Solider … dari bu nuning tadi, Sleman anggarannya 24, sekian Milyar. Pembelajaran dari pileg kemarin, kita prihatin. Belum menyediakan

3

Saat pileg kami sosialisasi ke tomas di 17 kecamatan. Salah satu segmen itu difable. Tapi siapa yang di undang itu ditentukan pak camat. Atau mungkin besok kami langsung saja. Nuning Di masing-masing kecamatan ada kontak personnya. Kalau mau itu, pak camat tidak tahu juga. Di PPCS, kita punya kontak person perkecamatan. Dari 17 kecamatan sudah ada pertemuan bulanan. Nanti saya beri kontak personnya. Gunungkidul, kulonprogo sudah ada. Cuma memang ada gab. Belum nyambung antara penyelenggara dan pemilih. Kita akan meminimalisir semua itu. Busrodin Di kulonprogo ada 12 DPO. Karena 12 kecamatan. Kalau nanti diperlukan kontak person, bisa saya carikan. Di KPU kulonprogo, maunya teman-teman tuna rungu mengadakan khusus simulasi tuna rungu. Tapi bu tri bilang tidak ada anggaran. Jadi dibarengkan dengan disabilitas lain. Di SLB giripeni. Yang datang banyak banget. Tapi waktunya mepet. Tidak semua bisa simulasi. Maunya tuna rungu, semua bisa mencoba. Di kecamatan galur, anggotanya 200 sekian. Tapi yang bisa ikut 50 orang saja. Mereka perlu di sosialisasi juga. Di desa itu hanya perdukuhan saja sekali sosialisasi. Di RT RW tidak ada. Dan itu hanya beberapa desa saja. Tidak semua tercover sosialisasi. Di desa saja Cuma dua kali sosialisasi. Hanya 100 orang saja yang kena. Nuning Jadi ini lagi-lagi anggaran ya. Lebih awal lagi Sleman desember pilkadanya. Luar biasa Sleman ini. 24 M. Besar itu. Dibanding jaman saya 8 M. Dari sekarang teman-teman diajak bicara saja. Sampaikan ke KPU yang lain, ajak bicara perwakilan difable. Biar nanti teman difable yang mensosialisasikan dengan lainnya. Bisa saja di Sleman itu dibagi tengah barat timur. Tinggal teknisnya saja seperti apa. Kalau teman-teman diajak bicara akan lebih mengena. Diajak berpikir dan berembug itu mereka sangat senang. Harto Pemilu akses kan tidak sekedar template. Untuk TPS aksesibel. Anggaran pertemplate itu KPU sama tidak. Bilik suara yang lebih besar apakah perlu anggaran besar juga. KPU Untuk anggaran TPS, sebenarnya dibuat sama. Agar tidak ada kecemburuan dari ketiga kabupaten. Standar bilik dari pusat juga seperti itu. Nuning Bisa saja tempat coblosnya itu ditaruh di bawah. KPU Sleman Kami kemarin minta tolong bu ning untuk membuat modul difable. Misalnya tidak berundag, tidak berumput. Kami berharap diberikan PPK ke KPPS. Tapi di lapangan, kami mendapatkan laporan. Bahwa banyak sekali kekurangan. Mbak ratna kemarin memfoto. Di TPSnya ram itu diberi pagar. Sehingga kursi roda tidak bisa lewat situ. Ini PR bagi kami.

Page 4: NOTULENSI Diskusi Tematik - Beranda Inklusi | Solider … dari bu nuning tadi, Sleman anggarannya 24, sekian Milyar. Pembelajaran dari pileg kemarin, kita prihatin. Belum menyediakan

4

Metode apa lagi yang bisa dilakukan, supaya KPPS dalam membuat TPS bisa akses. Dari Jakarta sudah ada panduannya. Widi Saya masuk di dalam lingkup. Ketika rapat saya masuk. Saya diminta menjadi KPPS. Ssaya desain. Dan saya uji cobakan ke mereka yang tidak difable. Misalkan, duduk di kursi roda dan masuk ke bilik. Jarak mereka sampai tidak dari kursi roda ke meja bilik. Ternyata tidak sampai. Akhirnya meja bilik dipangkas sehingga kursi roda bisa masuk. Ini desain yang mungkin agak menyimpang dari satu aturan. Kotak suara awalnya di kursi roda, ketua KPPSnya saya minta mempraktekkan. Kertas suara masuk tidak. Sehingga memasukkan di bawah saja. Saya memang agak nekat. Sehingga di tempat saya agak lumayan aksesible. 2004 bilik suara kursi roda benar-benar akses. Kerjasama saya dan PPKnya. Desain ini kalau kita tidak berani ngomong ya PPK tidak pernah mengerti. Terutama lansia, kursi roda. Ini harus diperhatikan. Harto Dari pengalaman bu widi itu, organisasi difable sendiri perlu aktif. Jangan sampai dibuat, foto-foto. Sebelum kecolongan, kita harus masuk dulu. dalam desain pengawalan pilkada, kita harus memperhitungkan itu juga. KPU juga harus open, sehingga kita tidak dianggap liar. Nuning Ketika pilpres pileg kemarin, saya diminta hamdan mengantar tamu. Saya diminta mencarikan TPS yang ada difablenya. Ada pengguna kursi roda dan itu tetap berundag. Saya sampaikan ke panitianya. Kata dia nanti difablenya digotong. Mengangkat difable itu ada aturannya juga. Kalau salah, maka kursi rodanya bisa rusak. Orangnya bisa sakit. Sebenarnya sangat sederhana. Karena disabilitas, bolehkah biliknya ditaruh di bawah? Agar teman-teman bisa nyaman memilih. Informasi, akses informasi ke teman-teman. Masih ada gab juga. Teman-teman tuna rungu banyak yang tidak bisa melakukan ini. teman-teman tuna netra bisa membaca braile. Daftar caleg bisa dicetak dengan huruf braile. Apakah dengan anggaran 24 M itu bisa dialokasikan untuk disabilitas. KPU Sleman Yang ssaya ketahui baru di template. Untuk grain desain sosialisasi, saat awal sosialisasi kami akan mengundang9 segmen. Terutama teman-teman disable. Kami butuh masukan di sana. Untuk buku braile, bahan sosialisasi tuna rungu, itu belum. Ini menjadi masukan buat kami. Nuning Biar divisi sosialisasi tidak membengkak, alat peraga bisa masuk ke logistik. Dari kulonprogo bisa memberikan tanggapan. Kita ada gab antara KPU dengan pemilih. KPU sudah upaya memberikan beberapa hal kebutuhan difable. Tpai dari difable ada beberapa hal juga yang belum dipenuhi. Untuk pilkada kulonprogo masih 2017. Masih jauh. Untuk persiapan ke depan, masih banyak persiapannya.

Page 5: NOTULENSI Diskusi Tematik - Beranda Inklusi | Solider … dari bu nuning tadi, Sleman anggarannya 24, sekian Milyar. Pembelajaran dari pileg kemarin, kita prihatin. Belum menyediakan

5

KPU Kulonprogo Tri Mulatsih Kami kemarin belum bisa hadir di sini karena ada pendalaman materi dari KPU propinsi. Untuk pilkada kulonprogo, beda dengan Sleman, Bantul, Gunungkidul. Kulonprogo pada februari 2017. Masih lama. Akan tetapi minggu kemarin, kami sudah membuar rancangan anggaran pilkada dan sudah kami ajukan ke pemda. Untuk proses dealnya relatif lama. Di dalam anggaran itu, masih banyak sekali hal-hal yang kurang bisa memenuhi hak-hak difable. Kami membuka diri, untuk teman-teman perwakilan difable untuk audiensi dengan kami. Agar kami tahu kebutuhannya. Kami sudah memasukkan template hari H. Belum ada leaflet yang braile. Kalau nanti teman-teman audiensi ke KPU, bisa jadi desakan dari bawah. Kami mengusahakan dan teman-teman membantu mendesakkan itu. Selain template, kami anggarkan juga pertemuan antara kelompok difable dengan PPK. Harapan kami, ketika mereka bertemu, pelayanan yang diberikan bisa lebih bagus. kami anggarkan koordinasi teman difable dengan KPU dalam rangka pemutakhiran data pemilih. Kolom disabilitas bisa di isi. Nanti biar tahu, teman-teman disabilitas ada di wilayah mana. Keempat, kami anggarkan sosialisasi khusus difable di tiap kecamatan. Karena informasi dari mbak nuning sudah ada DPOnya. Cuma, nama koordinatornya kami belum mendapat. Kalau kami sudah ada nama koordinator, nanti bisa cepat berkoordinasi. Tidak menutup kemungkinan bisa berubah dengan pembicaraan ke depannya. Busrodin Jangan sampai ketinggalan seperti kemarin. Sudah ada sosialisasi, tapi belum ada contoh suaranya. Jadi harus mindon gaweni. Kalau bisa, sosialisasi sudah ada contoh kertas suaranya. Nuning Kalau dicantumkan calonnya belum boleh. Hanya gambar kiasan saja. KPU Sleman Kami mohon maaf, akan press releasse pilkada dulu di KPU DIY. Nanti akan balik ke sini lagi. Nuning Tentang data, KPU punya sidarlih. Bagaimana data itu bisa diketahui banyak orang. Mungkin tidak data itu online. Agar bisa akses. Dan teman-teman bisa mengetahui siapa saja yang belum masuk. Bagaimana, apakah sidarlih ini bisa di onlinekan? Tri Kalau data pemilih, semua orang bisa mengaksesnya. Tinggal mengetik nama saja, jika sudah terdaftar akan muncul disitu. Untuk pilkada apakah akan pakai sidarlih, kami belum bisa mengatakan. Sidarlih kemarin operatornya pusat. kalau pilkada kami belum tahu apakah akan pakai sidarlih ini. Nuning Kemarin ada beberapa teman yang belum masuk ke situ. Dengan cara apa, kira-kira KPU bisa menyediakan data online. Agar data itu menjadi data hidup. Semua bisa akses. Dan kami

Page 6: NOTULENSI Diskusi Tematik - Beranda Inklusi | Solider … dari bu nuning tadi, Sleman anggarannya 24, sekian Milyar. Pembelajaran dari pileg kemarin, kita prihatin. Belum menyediakan

6

bisa evaluasi data itu. Masalah informasi, teman-teman tuli banyak ketinggalan. Akses informasi ini mohon bisa dilakukan penyelenggara agar bisa memberikan layanan ke mereka. Memperkecil gab yang ada. Teman-teman tuli merasa, kalau tidak mendapat informasi apapun, mereka merasa dipaksa petugas. Persoalan relawan demokrasi. Di KPU kabupaten kota ada relawan demokrasi. Kita tidak tahu perannya apa. Ketika relawan demokrasi ada, seolah-olah dia hanya berfungsi sebagai orang yang menyuruh untuk tidak golput. Peran mereka apa? Tri Relawan demokrasi ini mitra KPU yang membantu KPU dalam sosialisasi informasi KPU dalam pileg dan pilpres. Untuk masa kerja mereka, di anggaran itu, untuk pileg. Tapi ada yang tetap kerjasama dengan relawan demokrasi sampai pilpres. Relawan demokrasi ini awalnya muncul karena ada kelompok yang belum tersentuh tentang pemilu. Ada lima kelompok, kalau mengandalkan KPU belum maksimal. KPU pusat memberikan juknis untuk relawan demokrasi. Memberikan kesadaran ke kelompok-kelompok tertentu. Perempuan, difable, pemilih pemula dan agama. Kalau sosialisasi dari penyelenggara pemilu itu dicampur dengan kelompok lain, sehingga tidak maksimal. Karena masing-masing kelompok ada karakter sendiri. Itu akhirnyamuncul relawan demokrasi. Ngopeni kelompok yang belum tersentuh. Kemarin dengan relawan demokrasi ini hasilnya belum maksimal. Jumlah relawannya hanya 25. Kulonprogo ada 12 kecamatan dan 88 desa. Tidak semua bisa dihandel relawan demokrasi. Mereka awal untuk menumbuhkan kerelawanan masyarakat. selanjutnya relawan ini akan terus tergugah kesadarannya untuk ikut memberikan informasi ke masyarakat. tentang pemilu, kesadaran pemilih, dsb. menumbuhkan pioner yang bisa aktif menyabarkan kelompoknya masing-masing. Widi Cuma sayangnya begini, ketika relawan dibentuk, hanya untuk motivator saja. Tidak sampai ke teknis sosialisasi. Sementara PPK yang teknis umum, tidak pernah menyentuh disabilitas. hanya kenekatan relawan demokrasi saja, sampai ke hal teknis. Padahal itu bukan ranah relawan demokrasi. Harapannya relawan demokrasi, ketika bintek mbok sampai ke teknis. Ketika di lapangan, itu sampai ke teknis menjelaskannya. Relawan demokrasi bisa bentrok dengan PPK. Sebenarnya kita membantu PPK untuk sosialisasi, bukan menyerobot. Nuning Di Sleman, dari 25 relawan, 4 nya disabilitas. tapi di lapangan, yang mengurusi kelompok disabilitas, ya hanya 4 orang tadi. kalau nanti ada relawan demokrasi, perlu pemahaman bersama untuk disabilitas ini. relawan demokrasi ini penting. Tidak hanya disabilitas yang menjelaskan ke kelompok disabilitas. nanti bias. Kadang ada yang sudah biasa berkomunikasi dengan relawan disabilitas itu, dan maunya teman lain yang sosialisasi. Widi 2004, saya diminta sosialisasi di kelompok penyelenggara. Cara penggunaan template. PPK-PPK yang ikut. Bagaimana mendampingi ketika menggunakan template. Sosialisasi tidak hanya ke kelompok disabilitas, tapi juga ke penyelenggara.

Page 7: NOTULENSI Diskusi Tematik - Beranda Inklusi | Solider … dari bu nuning tadi, Sleman anggarannya 24, sekian Milyar. Pembelajaran dari pileg kemarin, kita prihatin. Belum menyediakan

7

Ditingkat RW, saya dilibatkan di sosialisasi. Saya ditingkat lansia. Bahasanya harus bahasa yang alon. Bahasa jawa. Relawan ini boleh dibilang, tidak harus kepada kelompok kita sendiri. Tapi dia harus paham banyak hal. Harto Relawan demokrasi ini bisa juga berperan sebagai jembatan antara pemilih dan penyelenggara. 25 orang itu cukup banyak. Bisa datang ke desa secara bergilir. Kalau peran mereka diperluas dan masa kerja ditambah, kesulitan akan teratasi. Busrodin Di kulonprogo, yang difable itu tidak hanya masuk ke kelompok difable saja. Tapi juga masuk ke kelompok lain. Perempuan, pengajian, pemilih pemula. Bintek kemarin, di kasih simulasi untuk cara memberikan suara. Widi Di kota karta, semua SLB yang ada pemilihnya kita terobos. Tidak hanya oleh relawan difable saja. Tapi juga relawan lainnya. Yang tidak difable akhirnya mengenal kelompok difable. Karena saya di dapil satu, hanya wilayah dapil satu saja yang kita tangani. Tri Saya tertarik bahwa pemilu itu dari tahun ke tahun mengalami kemunduran. Saya minta masukannya, agar saya bisa ikut meningkatkan lagi. Widi Ketika tahun 2004, DIY menjadi pemilu akses. Masing-masing kabupaten ada bilik akses dan template. Saya waktu itu memang menjadi pemantau pemilu dan terlibat di dalam pendataan. Data yang kami punya bisa di croscekkan dengan PPS. Sehingga meminimalisir data yang tidak sinkron. Di situ ada paling tidak, satu kecamatan ada bilik akses. Yang bisa diwujudkan untuk pemilu legislatig dan pilpres. Biliknya memang cukup bagus. ciqal dan sigab menjadi mitra KPU saat itu. Tahun 2009, ini tidak ada. Jadi mundur. Masalah data juga mundur. Ada difable tidak tercantum. Tahun 2014. Memang secara organisasi KPU sudah memunculkan relawan demokrasi. Ditambah asasnya luber dan aksesibilitas. Tapi yang aksesibilitas tidak terwujud dan tidak dianggap sebagai bentuk pelanggaran. Saksi partai bisa menjadi pendamping pemilih difable. Ini pelanggaran. Ketika di bilik, saksi partai ini ada yang menyaksikan. Lubernya menjadi tidak terjamin. Ini mundur. Dari pilot projek 2004, ke sininya, walau ada relawan demokrasi, masih banyak hambatan yang kita terima. Nuning Kemunduran di sini, tahun 2004 sudah mengalami pemilu aksesible. Itu dari pusat. tapi untuk KPU berikutnya, tidak dilakukan lagi. Menghilangkan yang sudah ada di KPU sebelumnya. Tahun 2014, KPU DIY bisa membuatkan sendiri templatenya. Dan KPU siap mengembalikan dengan uang pribadi.

Page 8: NOTULENSI Diskusi Tematik - Beranda Inklusi | Solider … dari bu nuning tadi, Sleman anggarannya 24, sekian Milyar. Pembelajaran dari pileg kemarin, kita prihatin. Belum menyediakan

8

Di pilkada nanti, menjadi kekuasaan KPU kabupaten kota masing-masing. Catatan-catatan kritis yang sudah kita peroleh akan kita sampaikan ke KPU. Agar bisa menjadi perbaikan ke depan. Agar evaluasinya tidak itu-itu saja. 2004 itu memang baru pertama kali. Kita nanti akan berkoordinasi dengan DPO yang ada. Dari awal, pemutakhiran data pemilih, kita bisa memberikan pemahaman konsep disabilitas ke pihak penyelenggara. Masalah template, walaupun di UU pemilu ada, tapi tidak disediakan. Di pilkada nanti, template bisa masuk ndak di anggarannya. Termasuk paku, bantalan, tinta, dsb. Tri Template ini di pilkada jelas masuk. Pembicaraan di tiga kabupaten, template akan diadakan. Cuma, mungkin tidak perTPS. Hanya di TPS yang ada penyandang tuna netra. Benar kata mbak Nuning, kebijakan pilkada ada di KPU kabupaten kota sendiri. Saya kira itu. Ketika anggaran dari pusat, akan ada revisi, harus sampai ke dirjen perbendaharaan negara. Kalau pilkada, anggaran lebih bisa terakomodir, karena yang menganggarkan KPU kabupaten kota. Tidak semua KPU punya rasa terhadap teman-teman semua. Soli, narasita Saya minta penjelasan tentang teknisnya. 2004 saya mencoba bertarung di Gunungkidul. Ikut DPRD Kabupaten. Belum berhasil. 2014 ikut propinsi, dari Gunungkidul. Saya agak tercengang dengan budaya di masing-masing TPS. Disabilitasnya itu dalam bentuk jompo. Usia lanjut. Kami pakai kartu pengenal masing-masing caleg dan dibagi ke pemilih. Jompo tadi bisa dipilihkan. Dengan membawa nama caleg. Apakah itu dibolehkan? Kartunya tadi diberikan ke petugas TPS, yang memilihkan petugasnya, tapi kan bisa ganti memilihnya. Seperti itu sudah membudaya. Sebenarnya boleh atau tidak tapi kok sudah membudaya. Seperti itu apakah terdeteksi dan dilegalkan Tri Kartu nama dr caleg tertentu dan itu termasuk alat peraga kampanye tidak boleh masuk ke TPS. Memang ada yang kecolongan satu dua. Kalau sampai ada yang bisa, itu penyelenggaranya sendiri yang melanggar aturan. Itu masukan bagi kami, terutama KPPS lebih menekankan. Membawa gambar apapun tidak boleh. Pengawas TPS bisa menyemprit hal itu. Walau alasannya untuk membantu. Karena itu masuk ke alat peraga kampanye. Bagi lansia, kalau masih bisa melakukan sendiri, ya dilakukan sendiri. Tapi kalau dicobloskan, harus ada petugas yang mengawasi hal itu. Sehingga pendamping benar-benar memilihkan sesuai keinginan pemilih. Solikhah Narasita Maksud saya, jangan sampai ada modus untuk dimanfaatkan dengan alasan sudah jompo. Perlu digarisbawahi, untuk pilkada besok. Aji Saya dari gerkatin. Banyak sekali yang membicarakan tentang teman-teman tuli. Saya setuju kalau ada sosialisasi difable. Tapi saya tambahkan, tadi pak busrodin menginginkan sosialisasi untuk tuli saja. Tapi anggaran tidak ada. Kita kumpulkan teman tuli dan kita undang semua di satu kabupaten. Khusus untuk tuli saja. Misalnya KPU membutuhkan

Page 9: NOTULENSI Diskusi Tematik - Beranda Inklusi | Solider … dari bu nuning tadi, Sleman anggarannya 24, sekian Milyar. Pembelajaran dari pileg kemarin, kita prihatin. Belum menyediakan

9

informasi kebutuhan yang dibutuhkan tuli, bisa hubungi gerkatin DIY. Gerkatin ini satu DPD yang menaungi kabupaten kota. Sosialisasinya buat perkabupaten dan jadi satu. Kalau dicampur dengan lainnya, ada yang tidak mau datang. Karena dalam situasi seperti itu, dia merasa sangat beda dengan yang lain. Kalau tuli digabung jadi satu, akan merasa nyaman. Nuning Artinya, kemarin mas adi juga sudah menyampaikan, mereka siap diajak komunikasi dengan penyelenggara. Mereka selama ini merasa tertinggal. Nanti bisa difasilitasi sesuai kebutuhannya. Tri Pertama, saya menyambut baik sekali dari mas adi. Kami berkomitmen melaksanakan itu. Pileg kemarin, yang kami campur tuna netra dan rungu. Kalau tuna rungu, pematerinya lebih enak dari teman sendiri yang bisa bahasa isyarat, ataukah dari KPU dengan didampingi interpreter. Adi Kalau penterjemah tidak punya kewenangan menyampaikan materi. Materi langsung dari KPU. Penterjemah hanya menyampaikan saja dari materi yang diberikan KPU. Bisa juga menyediakan layar seperti di belakang. Teman tuli banyak sekali cara komunikasinya. Bervariatif. Pendidikannya lain-lain. Ada yang menggunakan isyarat. Ada yang tidak bisa bahasa isyarat sama sekali, tapi mengakses tulisan yang ada di depan. Teman tuli di desa, bisa melihat visual pakai gambar-gambar. Tidak bisa baca tulis, tidak bisa bahasa isyarat. Tri Memungkinkan tidak, kalau mas adi sendiri kita bintek dan mas adi yang menyampaikan ke teman tuli lainnya, dengan tetap kita dampingi. Ini akan lebih mengena. Karena ada istilah yang tidak bisa diterjemahkan juga. Adi Mungkin tidak hanya saya, tapi juga mengajak teman tuli lainnya. Nanti bisa diatur waktunya. Nuning Kemarin ada tuna rungu, mahasiswa UGM. Dia tidak paham bahasa isyarat. Dia emnggunakan bahasa tulisan. Penyediaan layar itu penting sekali. teman-teman tuna rungu jika tidak paham apa yang dibahas, dia akan drop, seolah-olah tidak dimasukkan ke kelompok ini. Cerebral parsi juga begitu. Mereka termasuk daksa, tapi lebih parah. Yang diserang adalah otak. Mereka punya hak pilih juga. Keluarga mereka akan memberikan pilihannya sesuai keinginannya. Petugas TPS menyaksikan saja, bahwa pendamping memberikan pilihan sesuai yang diminta pemilih. Ada surat pernyataannya kan. Kalau dulu, sudah menggunakan surat pernyataan, diserahkan saja ke pendampingnya. Kadang surat pernyataan itu tidak diberikan oleh

Page 10: NOTULENSI Diskusi Tematik - Beranda Inklusi | Solider … dari bu nuning tadi, Sleman anggarannya 24, sekian Milyar. Pembelajaran dari pileg kemarin, kita prihatin. Belum menyediakan

10

petugas KPPS. Di panduan pemilu ada surat pernyataan itu. Dan kalau tidak diberikan, tidak menjadi temuan pelangggaran. Teman-teman tuna graita, memang menghadapi tembok tebal untuk itu. Widi Saya punya foto waktu pemilu, cp didampingi petugas KPPS tanpa mengisi surat pernyataan dan dia tanpa didampingi saksi. Ini salah satu contoh pelanggaran. Nuning Sayang ya, bawaslu tidak ada yang datang. Apakah pelanggaran aksesibilitas ini masuk ke pelanggaran dan ranahnya bawaslu dan panwaslu? Bawaslu sendiri harus punya perspektif. Sayang ini tidak ada. Kita perlu sewaktu-waktu, teman-teman DPO bertemu dengan bawaslu untuk menanyakan ini pelanggaran atau tidak. Ketika bawaslu melakukan peneguran bahwa itu pelanggaran, KPU harus menyampaikan ke KPPS bahwa itu salah. Ini menjadi agenda ke depan untuk ke bawaslu. Adi KPU untuk ke depan, debat calon itu diselenggarakan KPU atau siapa? Pengalaman waktu debat pertama, tidak ada akses untuk ke teman tuli. Kemudian ketika ada penterjemah di televisi, itu terlalu kecil di sudut. Kita harus mendekati tivi. Juga iklan yang ada, perlu ruang lebih. Debat ketiga saya di undang panitia untuk ke jakarta. Saya tanya, apakah kotaknya bisa dibesarkan? Ternyata tidak bisa, karena ada sponsor yang harus muncul di situ. Widi Masalah ini disampaikan KPU pusat, di temu inklusi kemarin. Mas sigid yang datang. Hambatannya di penyiarannya. Bukan KPU yang tidak mau menyediakan. Tapi di penyiarannya. Karena ada sponsor yang harus ditayangkan. Tri Jadi untuk debat calon itu, ada dua interpreter ya. Satu yang live dan satu di ruang penyiaran. Running teks bagus sekali juga. Nuning Mas adi menyampaikan kebijakan yang ada. Kemarin mas hamdan sudah mengatakan. Bahwa ada CRPD yang sudah diundangkan. Di dalamnya ada akomodir kepentingan difable, di dalam UU pemilu. CRPD ini menjadi referensi juga ketika kita akan membuat kebijakan disabilitas. Juga perda disabilitas DIY, bisa menjadi referensi kita. Busrodin Anggaran tiap TPS itu memungkinkan tidak membuat TPS di bawah. Tidak usah naik tangga. Sewa seng dan biliknya di situ. Yang kursi roda lebih nyaman. Tri

Page 11: NOTULENSI Diskusi Tematik - Beranda Inklusi | Solider … dari bu nuning tadi, Sleman anggarannya 24, sekian Milyar. Pembelajaran dari pileg kemarin, kita prihatin. Belum menyediakan

11

Anggaran itu cukup. Kalau kita liat TPS itu ada yang di rumah dan membuat tenda sendiri. Kembali ke perspektif penyelenggaranya. Petugas KPPS. Saya yakin lama-lama perspektif ini akan muncul, tapi perlu waktu. Nuning Bisa saja bilik itu diangkat ke bawah. Sehingga tidak perlu ada anggaran tambahan. Cuma memang perspektif petugasnya yang penting. Kita akan menawarkan ke parpol, setuju tidak dengan hal ini. seperti sehat jasmani rohani ini, menjadi halangan bagi difable. Kita akan menyampaikan konsep ini ke parpol, agar ketika pencalonan, difable bisa masuk ke caleg. Elza Dari diskusi hari ini, apakah di grand desain itu ada sosialisasi terhadap petugas KPPS. Soal perspektif difable, ketika saya melakukanpemantauan di pilpres, petugas tidak memahami saat melayani difable. Mengisi C1, jemput bola ke difable. Misalnya sosialisasi ke depan, tidak hanya ke difable saja, tapi juga petugasnya. Saya harapkan ada modul yang memberikan tawaran dan masukan ke petugas itu, membuat desain TPS yang akses itu seperti ini. dengan contoh bentuk aksesnya seperti apa. Ini akan memudahkan bagi petugas KPPS. Tri Bintek penyelenggara sampai petugas bawah. Memang iya. Kebanyakan memang ranah teknis pemungutan suara. Ke depannya akan kami masukkan bagaimana membuka perspektif mereka. Bintek ini memang berjenjang. Dari KPU ke PPK, dari PPK ke KPPS. Tugas KPU ini berat, bagaimana memastikan KPPSnya bisa paham dan terbuka. Elza Ada pegiat difable juga. Kita bisa kerja berdampingan. Pesta demokrasi itu selama lima tahun. Panjang jangkanya. Persiapannya bisa sepanjang lima waktu itu. Tidak hanya ketika akan berlangsung pemilunya. Ujung pelaksanaan pemilu akses itu ada di bawah itu. Widi Saya menekankan yang lebih diberi bintek itu di KPPS. Karena berhadapan langsung dengan pemilih. Adi Pengalaman pribadi saya, waktu kita datang ke TPS, menyerahkan berkas, panggilannya pakai mikrofon, jadi tidak dengar. Biasanya kalau tuli datang, memanggil nama saya dan mendengar, teman-teman disitu heboh memanggil saya. Semua orang memandang ke saya. Saya jadi tidak nyaman. Lebih baik kalau saya datang ke TPS, ada nomer, dan ada layarnya yang menampilkan nomer itu. Sehingga saya bisa membaca di layar. Widi Bintek KPPS perlu lebih diperbanyak. Misalnya disabilitas rungu wicara, petugasnya bisa menghampiri dan rungu wicara bisa dijawil. Sehingga tidak perlu heboh begini.

Page 12: NOTULENSI Diskusi Tematik - Beranda Inklusi | Solider … dari bu nuning tadi, Sleman anggarannya 24, sekian Milyar. Pembelajaran dari pileg kemarin, kita prihatin. Belum menyediakan

12

Nuning 2004 itu sudah ya. Memanggil teman tuli dengan menepuk pundaknya. Dengan simbol-simbol lainnya. Tapi sekarang itu dihilangkan. (Bu widi mensimulasikan cara memanggil tuna rungu ke bilik TPS) Rekomendasi kita ada pembekalan dari PPK sampai KPPS. Kita masuk ke sana dan diberi waktu untuk memberikan pembekalan ke mereka, termasuk cara melayani masing-masing jenis disabilitas. termasuk ketika petugas pendataan akan melakukan pendataan. Untuk kolom keterangan di data pemilih, kolom keterangan itu diganti saja dengan jenis disabilitas. Dan ditambah dengan alat bantu yang digunakan. Misalnya dia menggunakan kursi roda. Agar nanti TPS menyesuaikan dengan itu. Untuk agenda aksi sudah ada yang terbersit tadi. Seperti mendatangi bawaslu. Mengkomunikasikan ke KPU. Apakah perlu ada time scedulle? Tidak perlu ya. Terima kasih kepada teman-teman yang telah hadir. Wass.wr.wb