NOTULEN RAPAT
-
Upload
agnesdewidiaz -
Category
Documents
-
view
6 -
download
0
description
Transcript of NOTULEN RAPAT
NOTULEN RAPAT
Hari/ tanggal : Senin, 17 November 2014
Waktu : 18.30-19.00 WIB
Tempat : Kost An-Nur (Jalan Nginden Jaya I/ 38)
Pimpinan Rapat : Agus Kurniawan (2012310544)
Peserta Rapat : 1. Manda F. S. Kore (2012310315)
2. Agnes Apriani Diaz (2012310457)
3. Martina D. R. H. Bata (2012310459)
4. Alwiyah H. Assagaf (2012310615)
Agenda : Menerima atau menolak penugasan dari PT Sarana Multi Guna.
Hasil Rapat :
Berdasarkan pertimbangan atas SDM, waktu, dan kompetensi yang memadai untuk
menangani penugasan tersebut, Sdra. Agus Kurniawan mengusulkan untuk menerima
penugasan dari PT Sarana Multi Guna karena KAP Pandawa memiliki SDM dan kompetensi
yang memadai, yang salah satunya adalah Arjuna yang diketahui memiliki sikap jujur, tegas
pada siapapun, teliti, dan memiliki sertifikasi PSAK. Dari segi waktu, karena klien (PT
Sarana Multi Guna) belum memberikan batasan waktu pelaksanaan audit, maka sebagai
konsekuensi, KAP harus terlebih dahulu bernegosiasi dengan klien.
Sdri. Manda Kore menambahkan bahwa dalam menerima penugasan, tidak hanya
mempertimbangkan hal-hal seperti yang Sdra. Agus jelaskan. KAP juga harus mempunyai
independensi dan tidak memiliki benturan kepentingan. Walaupun KAP memiliki partner
yang memiliki SDM dan kompetensi yang baik, namun diketahui bahwa salah seorang
partner, yaitu Arjuna, bisa jadi memiliki kepentingan terhadap PT Sarana Multi Guna, karena
Beliau memiliki Saham pada perusahaan tersebut sebesar 5% dan memiliki hubungan
istimewa dengan salah satu accounting staff yang merupakan anak kandungnya sendiri, yaitu
Rama. Oleh sebab itu, Sdri. Manda menolak penugasan tersebut.
Sdri. Agnes sepakat dengan pernyataan Sdri. Manda yang menyatakan penugasan harus
ditolak atas pertimbangan bahwa PT Sarana Multi Guna pada tahun 2011 dan 2012 pernah
diaudit oleh KAP Kurawa dan memberikan hasil audit yaitu ditemukannya transaksi
pemesanan dalam jumlah yang material telah diakui sebagai penjualan dan tidak melakukan
compliance audit. Sehingga jika sekarang KAP Pandawa diminta untuk mengaudit laporan
keuangan tahun 2010 dan ditemukan hal-hal yang janggal, kemungkinan yang bisa terjadi
yaitu hasil audit tahun 2010 akan berdampak pada hasil audit tahun 2011 dan 2012. Maka,
KAP Pandawa harus melakukan audit ulang Laporan Keuangan tahun 2011 dan 2012 agar
dapat mengaudit laporan keuangan 2013 dengan baik. Konsekuensinya, waktu yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan audit akan menjadi semakin lama, dan biaya yang dikeluarkan
pun semakin tinggi, padahal berdasarkan kesepakatan dengan klien, KAP hanya dibayar
untuk penugasan tahun 2010 dan 2013.
Sdri. Martina kemudian mengatakan bahwa jika keindependensian KAP menjadi tidak ada
hanya karena keberadaan Arjuna, dan dengan pertimbangan bahwa KAP Pandawa sebagai
organisasi yang berorientasi pada laba, yang juga harus membayar gaji untuk pegawainya,
maka hal ini dapat disiasati dengan mengeluarkan Arjuna dari tim audit untuk PT Sarana
Multi Guna. Walaupun diketahui Arjuna memiliki sifat yang jujur, tegas, dan memiliki
sertifikasi PSAK, namun tidak menutup kemungkinan bahwa Arjuna akan melakukan
tindakan yang menguntungkan PT Sarana Multi Guna secara sepihak. Dengan
dikeluarkannya Arjuna, tim audit KAP Pandawa untuk penugasan di PT Sarana Multi Guna
akan bebas dari benturan kepentingan.
Berdasarkan pendapat dari tiga orang rekan sebelumnya, Sdra. Agus selaku pemimpin rapat
mengambil kesimpulan bahwa penugasan ini dapat diterima dengan pertimbangan seperti
yang telah disebutkan.
Sdri. Alwiyah kemudian menambahkan lagi bahwa sebelum mengkonfirmasi penerimaan
penugasan kepada klien, KAP harus terlebih dahulu menilai apakah risiko dalam penugasan
ini dapat diterima atau tidak. Karena ini adalah penugasan baru bagi KAP Pandawa, KAP
seharusnya berkomunikasi dengan semua orang dalam tim auditnya, apakah bersedia
tergabung dalam tugas tersebut atau tidak. Dan bila tidak, harus memberikan alasan yang
dapat dipertanggungjawabkan. Dan atas pendapat dari Sdri. Agnes, Sdri. Alwiyah
mengusulkan jika terdapat kejanggalan dalam hasil audit tahun 2010, maka KAP harus
kembali berkomunikasi dengan klien tentang audit ulang Laporan Keuangan yang telah
dilakukan oleh KAP Kurawa sebelumnya, tetapi sebatas pada tingkat akun/ pengungkapan/
asersi yang berkaitan antara tahun 2010 dengan tahun selanjutnya. Untuk itu, syarat-syarat
perikatan harus diperbarui berdasarkan negosiasi ulang antara KAP Pandawa dan PT Sarana
Multi Guna, baik itu mengenai jangka waktu penyelesaian audit, fee yang dibayarkan, dan
lain sebagainya.
Rekomendasi/ Kesimpulan :
Berdasarkan hasil rapat, penugasan dari PT Sarana Multi Guna diterima oleh KAP Pandawa
dengan perimbangan sebagai berikut.
1. Arjuna harus dikeluarkan dari tim audit yang akan melakukan penugasan di perusahaan
tersebut atas dasar bahwa Arjuna memiliki hubungan dengan klien.
2. Jika hasil audit 2010 menunjukkan adanya kejanggalan, maka dilakukan audit ulang Laporan
Keuangan tahun 2011 dan 2012 seperlunya, untuk keperluan audit lanjutan tahun 2013.
Untuk hal ini, perlu dilakukan persetujuan atas pembaruan syarat perikatan.
Surabaya, 17 November 2014
Agnes Apriani DiazNotulis