NOTA KESEPAHAMAN - BKKBN

6
NOTA KESEPAHAMAN ANTARA PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PROVINSI LAMPUNG DAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI LAMPUNG NOMOR : 2433/HK.03.01/J/2020 0 NOMOR : NK/2107/VI/CM.00.01/2020/BNN.P-LPG TENTANG PENCEGAHAN PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOBA (P4GN) DALAM RANGKA MEWUJUDKAN KELUARGA KECIL, SEHAT, DAN SEJAHTERA Pada hari ini Selasa tanggal Enam Belas bulan Juni Tahun Dua Ribu Dua Puluh, kami yang bertandatangan di bawah ini: 1. ULIANTINA MEITI, SE., MM., selaku Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Lampung, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Lampung, berkedudukan di Jalan Abdi Negara No. 3 Gulak Galik Bandar Lampung, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA. 2. Drs. I WAYAN SUKAWINAYA, M.Si., selaku Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Lampung dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung, berkedudukan di Jalan Ikan Bawal No. 92 Teluk Betung Bandar Lampung, untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, yang secara bersama-sama disebut PARA PIHAK, terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut : a. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang bertugas melaksanakan pengendalian penduduk dan menyelenggarakan keluarga berencana di Provinsi Lampung sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. b. Bahwa PIHAK KEDUA adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang bertugas di bidang Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) yang memiliki fungsi diantaranya melaksanakan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi dengan instansi pemerintah terkait dan komponen masyarakat, dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia khususnya di Provinsi Lampung bebas dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. c. Bahwa PARA PIHAK memiliki hubungan fungsional yang dilaksanakan secara sinergis sebagai satu sistem Pemerintahan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Transcript of NOTA KESEPAHAMAN - BKKBN

Page 1: NOTA KESEPAHAMAN - BKKBN

NOTA KESEPAHAMAN

ANTARA

PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANANASIONAL

PROVINSI LAMPUNG

DAN

BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI LAMPUNG

NOMOR : 2433/HK.03.01/J/2020 0NOMOR : NK/2107/VI/CM.00.01/2020/BNN.P-LPG

TENTANGPENCEGAHAN PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN

GELAP NARKOBA (P4GN)DALAM RANGKA MEWUJUDKAN

KELUARGA KECIL, SEHAT, DAN SEJAHTERA

Pada hari ini Selasa tanggal Enam Belas bulan Juni Tahun Dua Ribu Dua Puluh, kami yangbertandatangan di bawah ini:

1. ULIANTINA MEITI, SE., MM., selaku Kepala Perwakilan BadanKependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) ProvinsiLampung, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Perwakilan BadanKependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Lampung,berkedudukan di Jalan Abdi Negara No. 3 Gulak Galik Bandar Lampung, selanjutnyadisebut PIHAK PERTAMA.

2. Drs. I WAYAN SUKAWINAYA, M.Si., selaku Kepala Badan NarkotikaNasional (BNN) Provinsi Lampung dalam hal ini bertindak untuk dan atas namaBadan Narkotika Nasional Provinsi Lampung, berkedudukan di Jalan Ikan BawalNo. 92 Teluk Betung Bandar Lampung, untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, yang secara bersama-sama disebut PARAPIHAK, terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut :

a. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerianyang bertugas melaksanakan pengendalian penduduk dan menyelenggarakankeluarga berencana di Provinsi Lampung sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan yang berlaku.

b. Bahwa PIHAK KEDUA adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian yangbertugas di bidang Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba(P4GN) yang memiliki fungsi diantaranya melaksanakan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi denganinstansi pemerintah terkait dan komponen masyarakat, dalam rangka mewujudkan masyarakatIndonesia khususnya di Provinsi Lampung bebas dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

c. Bahwa PARA PIHAK memiliki hubungan fungsional yang dilaksanakan secarasinergis sebagai satu sistem Pemerintahan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesiasesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Page 2: NOTA KESEPAHAMAN - BKKBN

Dengan memperhatikan perundang-undangan sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (Lembaran NegaraRepublik Indonesia 2009 Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5062);

2. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan danPembangunan Keluarga;

3. Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional;

4. Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketujuh AtasKeputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah NonKementerian;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan Wajib Lapor.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, dengan itikad baik, saling percaya, sederajat, dan tetapberpedoman kepada ketentuan peraturan perundang-undangan, PARA PIHAK sepakatuntuk melaksanakan kerjasama di bidang P4GN serta penanggulangan masalah kesehatanreproduksi, dengan ketentuan sebagai berikut:

KETENTUAN UMUMPasal 1

1. Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika danPrekursor Narkotika selanjutnya disebut dengan P4GN.

2. Advokasi adalah aktivitas pergerahan segenap sumber daya yang ada untukmembela, memajukan, meningkatkan, bahkan merubah tatanan sebuah kebijakan.

3. Diseminasi informasi adalah tata cara pemberian informasi mengenai bahayapenyalahgunaan Narkotika melalui pendekatan komunikasi, informasi, dan edukasi,sebagai proses kegiatan penyampaian dan penerimaan pesan mengenai bahayapenyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika untuk meningkatkan danmemantapkan pengetahuan, wawasan, dan kemampuan dalam rangka mengubahdan membentuk sikap dan perilaku secara bertanggungjawab menuju proseskekebalan (imunitas) masyarakat dari ancaman penyalahgunaan dan peredaran gelapNarkotika dan Prekursor Narkotika.

4. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baiksintetis maupun semi sintesis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahankesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapatmenimbulkan ketergantungan, yang dibedakan kedalam golongan-golongansebagaimana terlampir dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentangNarkotika.

5. Prekursor Narkotika adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang dapatdigunakan dalam pembuatan Narkotika yang dibedakan dalam table sebagimanaterlampir dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Page 3: NOTA KESEPAHAMAN - BKKBN

MAKSUD DAN TUJUANPasal 2

(1) Maksud Nota Kesepahaman ini adalah sebagai landasan kerja sama yang lebihintensif bagi PARA PIHAK dalam bidang pencegahan penyalahgunaannarkotika dan prekursor Narkotika, perilaku seksual pra nikah di kalangan remaja, sertapenanggulangan kesehatan reproduksi.

(2) Tujuan Nota Kesepahaman ini:

a. Terjalinnya kerja sama dan komunikasi bagi PARA PIHAK dalampelaksanaan program pencegahan penyalahgunaan narkotika dan prekursornarkotika, perilaku seksual pranikah di kalangan remaja, serta penanggulangankesehatan reproduksi secara terpadu, sebagai usaha dalam rangka mewujudkanmasyarakat Indonesia bebas narkoba.

b. Terlaksananya program dan kegiatan PARA PIHAK secara terpadu melalui programKeluarga Kecil, Sehat, dan Sejahtera dalam rangka pencegahan penyalahgunaannarkotika dan prekursor narkotika, perilaku seksual pra nikah di kalangan remaja, sertapenanggulangan kesehatan reproduksi secara terpadu.

RUANG LINGKUPPasal 3

Ruang lingkup Nota Kesepahaman ini meliputi :

1. Pelaksanaan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) serta konseling, untukmencegah penyalahgunaan Narkotika dan Prekursor Narkotika, perilaku seksualpranikah serta penanggulangan kesehatan reproduksi di kalangan remaja;

2. Pengembangan Materi KIE secara terpadu tentang pencegahan penyalahgunaanNarkotika dan Prekursor Narkotika, perilaku seksual pranikah di kalangan remaja, sertapenanggulangan kesehatan reproduksi;

3. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan;4. Peningkatan pemberdayaan dan kapasitas kelembagaan masyarakat;5. Pembinaan para pecandu dan korban penyalahgunaan Narkotika dan Prekursor

Narkotika;6. Fasilitasi mayarakat dalam rujukan pelayanan korban penyalahgunaan Narkotika dan

Prekusor Narkotika;7. Fasilitasi pelayanan rujukan penyakit komplikasi akibat penyalahgunaan Narkotika dan

Prekursor Narkotika;8. Fasilitasi masyarakat dalam pelaporan tentang korban dan penyalahgunaan Narkotika dan

Prekursor Narkotika.

KEWAJIBAN PARA PIHAKPasal 4

(1) PIHAK PERTAMA berkewajiban:a. Memfasilitasi PIHAK KEDUA untuk secara aktif melaksanakan

sosialisasi pencegahan penyalahgunaan narkotika dan prekursor narkotika,pembinaan, pelayanan dan pelaporan pecandu, korban, danpenyalahgunaan narkoba dan prekursor narkoba.

b. Memfasilitasi PIHAK KEDUA sarana Mobil Penerangan KB (MUPEN),dan ruang telekonferensi untuk pelaksanaan sosialisasi pencegahanpenyalahgunaan narkotika dan prekursor narkotika.

c. Menyiapkan tenaga pelatih/instruktur terkait kesehatan reproduksi dalampelatihan/forum yang diselenggarakan oleh PIHAK KEDUA.

Page 4: NOTA KESEPAHAMAN - BKKBN

d. Melaksanakan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) tentangpencegahan masalah kesehatan reproduksi yang meliputi pencegahanpenyalahgunaan narkotika dan prekursor narkotika khususnya dilingkungan keluarga, tempat pendidikan, tempat kerja dan masyarakatrentan, secara terpadu dengan pencegahan perilaku sesual pranikah dikalangan remaja, dan penanggulangan kesehatan reproduksi.

e. Mengembangkan materi, metode dan media diseminasi informasi baikuntuk meningkatkan pelaksanaan kegiatan pencegahan penyalahgunaannarkotika dan prekursor narkotika secara terpadu dengan pencegahanperilaku seksual pranikah di kalangan remaja, dan kesehatan reproduksi.

f. Membantu PIHAK KEDUA untuk menyebarluaskan informasi tentangpencegahan nikah muda, seks pra-nikah dan penyalahgunaan NAPZA dikalangan remaja melalui PIK-R (Pusat Informasi dan Konseling Remaja)baik di lingkungan ekolah, perguruan tinggi maupun masyarakat.

g. Memfasilitasi/menyediakan alat dan peralatan pelaksanaan deteksi dinipenyalahgunaan narkoba melalui test urine di lingkungan kerja PIHAKPERTAMA sekurang-kurangnya satu kali dalam satu tahan anggaran.

(2) PIHAK KEDUA berkewajiban:a. Menyediakan materi KIE guna pelaksanaan kegiatan sosialisasi pencegahan

penyalahgunaan narkotika dan prekursor narkotika secara terpadu dengan penanggulangankesehatan reproduksi.

b. Memberikan kesempatan pelatihan bagi Tenaga Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana(PKB/PLKB) yang akan melaksanakan sosialisasi pencegahan penyalahgunaan narkotikadan prekursor narkotika.

c. Memfasilitasi PIHAK PERTAMA dalam pelaksanaan pembinaan, pelayanan, danpelaporan pecandu, korban, dan penyalahgunaan narkotika dan prekursor narkotikasebagaimana dimaksud pada pasal 3 butir 6 dan 7, di wilayah pembinaan PKB/PLKBmasing-masing.

d. Memfasilitasi PIHAK PERTAMA untuk mendapatkan akses terhadap pihak-pihakterkait dan Lembaga Swadaya Masyarakat yang berkecimpung dalam bidang penangananpecandu, korban, dan penyalahgunaan narkotika dan prekursor narkotika, dalampelaksanaan kegiatan sebagaimana dimaksud pada pasal 3 butir 6 dan 7.

e. Melaksanakan deteksi dini penyalahgunaan narkoba melalui test urine di lingkungan kerjaPIHAK PERTAMA sekrang-kurangnya satu kali dalam satu tahun anggaran.

PELAKSANAANPasal 5

1. PARA PIHAK melakukan koordinasi dalam rangka pelaksanaan kegiatan pencegahanPenyalahgunaan Narkoba dan Prekursor Narkoba secara terpadu dengan pencegahan perilakuseksual pranikah di kalangan remaja, dan kesehatan reproduksi, baik pada tingkat Provinsimaupun Kabupaten/Kota.

2. PIHAK PERTAMA melaksanakan program keluarga kecil, sehat, dan sejahtera secara terpaduguna pencegahan penyalahgunaan narkotika dan prekursor narkotika dalam rangkamewujudkan Indonesia Bebas Narkoba.

Page 5: NOTA KESEPAHAMAN - BKKBN

3. Nota kesepahaman ini akan diatur lebih lanjut dengan petunjuk pelaksanaan dan petujuk teknisyang akan disusun dan ditetapkan oleh PARA PIHAK.

4. Dalam melaksanakan Nota Kesepahaman sebagaimana dimaksud pada ayat 3 diatasPARA PIHAK akan menunjuk pejabat pada unit kerja masing-masing.

PEMBIAYAANPasal 6

Segala biaya yang timbul berkenaan dengan pihak pelaksanaan Nota Kesepahaman ini ditanggungbersama oleh PARA PIHAK secara proporsional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

JANGKA WAKTUPasal 7

1. Nota Kesepahaman ini berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejakditandatangani PARA PIHAK, dan dapat diperpanjang, diubah, atau diakhiri denganpersetujuan PARA PIHAK;

2. Dalam hal salah satu pihak berkeinginan untuk mengakhiri Nota Kesepahaman ini sebelumwaktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berakhir, maka pihak tersebut wajibmemberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya, selambat-lambatnya 3 (tiga) bulansebelum diakhiri Nota Kesepahaman ini;

3. Dalam hal PARA PIHAK sepakat untuk memperpanjang Nota Kesepahaman yang telahada, PARA PIHAK melakukan koordinasi selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelumNota Kesepahaman berakhir;

4. Apabila Nota Kesepahaman ini tidak diperpanjang lagi dan/atau diakhiri sebelum jangkawaktunya habis sebagaimana dimaksud ayat (2), maka pengakhiran Nota Kesepahaman initidak mempengaruhi tugas dan tanggung jawab PARA PIHAK yang harus diselesaikanterlebih dahulu sebagai akibat pelaksanaan sebelum berakhirnya Nota Kesepahaman ini;

5. Selain karena berakhirnya jangka waktu Nota Kesepahaman ini, dalama hal terjadi forcemajeure/keadaan kahar yang tidak dapat diatasi, maka PARA PIHAK dapat mengakhiriNota Kesepahaman ini.

PEMANTAUAN DAN EVALUASIPasal 8

PARA PIHAK saling berkoordinasi untuk melakukan pemantauan dan evaluasi, sekurang-kurangnya 1(satu) kali dalam 1 (satu) tahun.

KETENTUAN LAINPasal 9

1. Hal-hal yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam Nota Kesepahaman ini akan diaturberdasarkan PARA PIHAK dan dituangkan secraa tertulis dalam suatu perubahan (addendum)yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman ini.

2. Apabila dikemudian harii terjadi permasalahan dalam pelaksanaan Nota Kesepahaman ini, akandiselesaikan oleh PARA PIHAK secara musyawarah untuk mufakat.

Page 6: NOTA KESEPAHAMAN - BKKBN