Nostalgia Malang Stoomtram Maatschappij 1919

download Nostalgia Malang Stoomtram Maatschappij 1919

of 15

description

Sejarah perkembangan perkereta-apian Indonesia, khususnya di Kota Malang, Jawa Timur

Transcript of Nostalgia Malang Stoomtram Maatschappij 1919

Catatan seorang RAILFANS HENDY ILHAM

June 26, 2015[Catatan seorang RAILFANS HENDY ILHAM]

Nama: Hendy IlhamNPM: 2141000430047Jurusan: Pendidikan Sejarah Sosiologi 2014Fakultas: Ilmu Sosial dan HumanioraMata Kuliah: Pengantar Ilmu SejarahDosen Pengampu: Septa R, M.Pd.

Nostalgia : Malang Stoomtram Maatschappij 1919

Dulunya Kota dan Kabupaten Malang memiliki jalur trem. Beberapa jalur trem menghubungkan antar wilayah di Malang seperti Kota Malang, Tumpang, Gondanglegi, Dampit dan Turen.

Seiring dengan perkembangan zaman, beberapa jalur diantaranya tak lagi aktif. Apalagi perusahaan yang mengelola aset tersebut di era kolonialisme Belanda, Malang Stoomtram Maatschappij sudah tiada.

Meski demikian sisa-sisa keberadaan jalur trem tersebut masih dapat dilihat, seperti halnya jalur dan bangunan bekas stasiun Jagalan(Kidul Pasar). Jalur tersebut masih digunakan lalu lalang rangkaian kereta yang mengangkut bahan bakar minyak (BBM) dari depo Pertamina di Jl Halmahera Malang. Jalur ini juga tembus kedalam Stasiun Malang Kotalama.

Saya mencoba mencari dokumentasi lama keberadaan jalur trem yang dikelola Malang Stoomtram Maatschappij(MSM), hasilnya lewat pencarian google, keberadaan jalur trem dan stasiun di awal pembangunannya dapat dilihat lewat forum yang berhubungan dengan kereta api di Jerman http://www.drehscheibe-foren.de.

Langsung saja, berikut ini adalah beberapa foto yang diambil dari situs tersebut. Hak cipta foto sepenuhnya berada di tangansumber.

Beberapa jalur rel kereta api di Malang. Garis warna hitam merupakan jalur yang dikelola oleh Malang Stoomtram Maatschappij dan menghubungkan beberapa daerah di Malang(umumnya dekat dengan lahan perkebunan). Jalur berwarna hitam itu saya pikir dapat dijadikan sebagai loopline yang dapat digunakan sebagai jalur/lintasan rangkaian kereta api komuter seperti Commuter Line di Jabodetabek yang dikelola oleh PT KAI Commuter Jabodetabek.

Sebuah jalur trem (atau lori?) melintasi kawasan alun-alun Kota Malang.

Sebuah lokomotif seriB17melintasi jembatan diatas Kali Lestitalok di Tumpang.

Pembangunan jalur rel. Lokasi pembangunan tidak diketahui tempatnya.

Pembangunan jalur rel di depan Stasiun Pogadjih. Stasiun ini masih aktif hingga sekarang dengan beberapa perjalanan Kereta Api Penataran berhenti di stasiun ini.

Lokomotif 14 milik Malang Stoomtram di tahun 1920 yang memiliki bobot 28200 kg.

Foto para Kastenlok di Stasiun Singosari, Malang. Perhatikan gaya busananya yang menggunakan dandanan ala kolonial dan batik.

Foto para warga pribumi di Stasiun Bululawang(sekarang nonaktif).

Suasana disekitar Stasiun Gondanglegi. Terlihat banyak balok kayu (untuk bahan bakar lokomotif?) berserakan di sebagian lahan stasiun.

Suasana di Stasiun Dampit (stasiun terakhir). Terlihat tumpukan kayu bakar yang dapat dijadikan sebagai bahan bakar lokomotif untuk menarik rangkaian kereta.

Stasiun Kendalpayak di tahun 1919. Stasiun tersebut pada masa kini sudah tak terpakai lagi (nonaktif).

Beberapa lokomotif tampak singgah di Stasiun Gondanglegi (kini nonaktif).

Sekelompok pekerja bersama anak-anak berfoto bersama di Stasiun Bululawang.

Sekelompok orang berfoto bersama di Stasiun Pakis(kini nonaktif), 1919.

( Sumber : http://anak-negeri.blogspot.com/2013/05/nostalgia-malang-stoomtram-maatschappij.html )IKIP BUDI UTOMO MALANG | 2015