Nosocomial infection1
-
Upload
hasty-wahyuni -
Category
Documents
-
view
24 -
download
0
description
Transcript of Nosocomial infection1
Nosocomial infectionNosocomial infection
Nurrokhman
Department of Microbiology
School of Medicine
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Infeksi NosokomialInfeksi Nosokomial
Infeksi yang didapat dari rumah sakit oleh pasien yg dirawat di rumah sakit tersebut.
Infeksi yang terjadi pada pasien di rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan yang lain, yg mana infeksi tersebut belum ada/terjadi saat pasien belum masuk RS
Faktor yg memicu kejadian infeksi Faktor yg memicu kejadian infeksi nosokomialnosokomial
1. Menurunnya daya imunitas tubuh pasien
2. Banyaknya variasi tindakan medis
3. Teknik2 invasif yg berpotensi menimbul
kan infeksi
4. Transmisi bakteri resisten obat yang
dibawa oleh petugas RS.
Kejadian Infeksi Nosokomial
• Rata 8,7% pasien RS menderita infeksi Nosokomial
• > 1,4 jt penduduk dunia menderita infeksi nosokomial.
• The highest frequencies of nosocomial infections were reported from hospitals in the Eastern Mediterranean and South-East Asia Regions (11.8 and 10.0% respectively),
• a prevalence of 7.7 and 9.0% respectively in the European and Western Pacific Regions.
• In the United States 2 million patients a year.
• the annual cost range from $4.5 billion to $11 billion and up.
• Nosocomial infections contributed to 88,000 deaths in the U.S. in 1995.
• In France, the prevalence is 6.87%, to 7.5% – Urinary tract infection: 40%; – infection of the skin and mucous membrane:
10.8%; – infections of surgery site: 10.3%; – pneumopathy: 10%.
• In Italy, in the 2000's, about 6.7 % of
hospitalized patients were infected, i.e.
between 450,000 and 700,000 patients,
which caused between 4,500 and 7,000
deaths
Impact of nosocomial infections
1. add to functional disability and emotional stress
2. one of the leading causes of death
3. The economic costs are considerable
Factors influencing the development ofFactors influencing the development ofnosocomial infectionsnosocomial infections
1. The microbial agent
2. Patient susceptibility
3. Environmental factors
4. Bacterial resistance
Bakteri yg sering sebagai penyebab Inos
- Staphylococcus aureus
- Escherishia coli
- S. epidermidis
- Klebsiella spp
- Enterococci
- Pseudomonas aeruginosa
- Enterobacter spp
- Proteus spp
Jenis infeksi nosokomial yg sering terjadi
1. Infeksi saluran kencing
2. Pneumonia
3. Infeksi pd bekas sayatan operasi
4. Bakteriemia primer
Bagian di rumah sakit yg sering terjadi
insidens Inos:
- bagian bedah
- bagian penyakit dalam
- bagian penyakit kandungan
- bagian kebidanan
- unit neonatal
- bagian anak
Cara penularan Inos
- Secara kontak (langsung, tak langsung)
- Melalui perantara (makanan, minuman)
- Melalui udara (Varicella, Aspergilosis)
- Melalui vektor
Reservoirs and transmission bacteria that cause nosocomial infections
1. The permanent or transient flora of the patient
2. Flora from another patient or member of staff
3. Flora from the health care environment (endemic or epidemic exogenous environmental infections).
Pencegahan Infeksi Nosokomial Pencegahan Infeksi Nosokomial merupakan tanggung jawabmerupakan tanggung jawab
1. Manajemen Rumah sakit
2. Dokter
3. Perawat
4. Ahli Mikrobiologi
5. Bagian Sterilisasi
6. Bagian gizi
7. Bagian laundry dsb
Peran Manajemen RSPeran Manajemen RS1. Membentuk organisasi pengontrol Inos dg
anggota multidisiplin
2. Mengidentifikasi SDM yg ada utk mengontrol
dan mencegah INOS
3. Memberikan training pada semua staf RS
supaya mendukung Program pencegahan
INOS
4. Secara periodik melakukan pemantauan
kejadian INOS untuk mengevaluasi efektifitas
program
5. Mendelegasikan teknik2 higiene kepada
staf yg tepat (perawat, penanggung
jawab ruangan, Lab Mikro Klinik)
6. Berpartisipasi dalam penelitian tentang
INOS
Peran ahli mikrobiologi klinikPeran ahli mikrobiologi klinik
1. Menghandel spesimen dari staf maupun
pasien utk mengoptimalkan diagnosa
mikrobiologi
2. Mengembangkan alur koleksi, transport,
dan pemeriksaan spesimen yang baik
3. Menjamin laborat menggunakan teknik
sesuai prosedur standar yg ada
4. Memonitor sterilisasi, desinfeksi dan
lingkungan sekitar RS.
5. Menjamin keselamatan teknik laborat utk
mencegah staf terinfeksi
6. Melakukan uji kepekaan kuman dg
metode standart internasional dan
menyediakan laporan singkat mengenai
pola resistensi kuman
7. Membuat peta kuman di lingkungan RS
bila perlu
Peran dokter/ klinisiPeran dokter/ klinisi
1. Meminimalisir terjadinya infeksi dlm
merawat pasien
2. Mengunakan standar higienis dalam
menangani pasien
3. Mendukung team pengontrol infeksi yg
ada
4. Membantu organisasi pengontrol infeksi
Peran perawat/ nursePeran perawat/ nurse1. Perawat senior ikut dalam organisasi
pengontrol infeksi
2. Mengembangkan program training perawatan secara aseptik utk seluruh perawat
3. Memonitor teknik aseptik termasuk dalam hal mencuci tangan
4. Memulai permintaan isolasi dan kultur pd pasien yg terindikasi infeksi sambil menunggu dokter
5. Mengidentifikasi pasien yg menderita infeksi nosokomial
6. Mencari tipe infeksi dan kuman penyebab infeksi
7. Berpartisipasi dalam training
Peran bagian strerilisasiPeran bagian strerilisasi
1. Bertanggungjawab dalam dekontaminasi
alat2 RS
2. Menyediakan alat2 steril utk digunakan
3. Menyimpan peralatan2 steril RS secara
aseptik
4. Melakukan uji sterilisasi secara rutin
terhadap alat yg sdh disterilkan.
5. Menyeterilkan alat2 steril yg sdh dipakai
Peran bagian giziPeran bagian gizi
1. Menjamin bahwa alat yg digunakan
dibagian tersebut bebas dari kuman
patogen
2. Membuat protap tenteng cuci tangan,
pakaian dan desinfeksi rutin
3. Menjamin bahwa metode yg dipakai utk
penyimpanan, penyiapan,dan distribusi
makanan terbebas dari kontaminasi
kuman
Peran bagian laundryPeran bagian laundry
1. Mendistribusikan pakian kerja bila perlu
mengatur ruang ganti pegawai.
2. Mengembangkan kebijakan dalam hal
pengumpulan dan transport pakaian
kotor
3. Membuat kebijakan utk melindungi
pengiriman pakaian dari pusat laundry ke
tempat yg perlu dari kontaminasi kuman
patogen
Cara mencegah infeksi nosokomialCara mencegah infeksi nosokomial1. Meminimalkan transmisi kuman diantara
pasien
2. Mengontrol resiko infeksi dari lingkungan sekitar RS
3. Melindungi pasien dengan antimikroba profilaksi dan vaksinasi yang tersedia
4. Mencegah infeksi pd petugas
5. Meningkatkan teknik aseptik perawatan pasien dan pendidikan staf secara berkelanjutan