normalisasi

19
NORMALISASI BASIS DATA 1 Tawar, S.Si 2 ABSTRAKSI Data adalah sebuah kekayaan yang tidak ternilai harganya bagi sebuah organisasi. Masing-masing organisasi perlu mengelola data yang dimilikinya sehingga dapat dimanfaatkan secara maksimal. Data yang dikelola dengan dengan baik dan benar akan memberikan manfaat yang maksimal serta kecil kemungkinan timbulnya masalah pada waktu pemanfaatan dan perawatan. Teknologi komputer telah banyak berkembang, salah satunya adalah berkembangnya fasilitas pengelolaan data yang dikenal dengan istilah DBMS (Data Base Management System). Sistem ini mengelola data-data menjadi sebuah basis data yang terdiri dari relasi/tabel. Untuk mendapatkan manfaat DBMS secara maksimal, diperlukan perancangan basis data yang benar yaitu dengan menerapkan kaidah normalisasi. A. Pendahuluan Salah satu sumber daya yang cukup penting dalam sebuah organisasi adalah data dan informasi, keduanya merupakan faktor yang penting dalam menentukan berhasil dan tidaknya tujuan sebuah organisasi. Untuk mendapatkan manfaat secara maksimal, organisasi perlu mengelola data dan informasi secara benar, sebagaimana mengelola sumber daya yang lain. Saat ini teknologi komputer telah memanjakan manusia dengan menawarkan konsep teknologi Data Base Management system (DBMS). Teknologi ini dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk membantu mengelola sumber daya yang berupa data dan informasi. Kelebihan pengelolaan menggunakan sistem basis data dibandingkan secara manual antara lain : 1. Lebih ringkas secara fisik 1 Disampaikan dalam seminar kademik FMIP UAD pada bulan Januari 2000 2 Dosen pada Program Studi Ilmu Komputer FMIPA UAD

description

basis data

Transcript of normalisasi

  • NORMALISASI BASIS DATA1

    Tawar, S.Si2

    ABSTRAKSI

    Data adalah sebuah kekayaan yang tidak ternilai harganya bagi sebuah organisasi.

    Masing-masing organisasi perlu mengelola data yang dimilikinya sehingga dapat

    dimanfaatkan secara maksimal. Data yang dikelola dengan dengan baik dan benar akan

    memberikan manfaat yang maksimal serta kecil kemungkinan timbulnya masalah pada

    waktu pemanfaatan dan perawatan.

    Teknologi komputer telah banyak berkembang, salah satunya adalah

    berkembangnya fasilitas pengelolaan data yang dikenal dengan istilah DBMS (Data Base

    Management System). Sistem ini mengelola data-data menjadi sebuah basis data yang

    terdiri dari relasi/tabel.

    Untuk mendapatkan manfaat DBMS secara maksimal, diperlukan perancangan

    basis data yang benar yaitu dengan menerapkan kaidah normalisasi.

    A. Pendahuluan

    Salah satu sumber daya yang cukup penting dalam sebuah organisasi adalah data

    dan informasi, keduanya merupakan faktor yang penting dalam menentukan berhasil dan

    tidaknya tujuan sebuah organisasi. Untuk mendapatkan manfaat secara maksimal,

    organisasi perlu mengelola data dan informasi secara benar, sebagaimana mengelola

    sumber daya yang lain.

    Saat ini teknologi komputer telah memanjakan manusia dengan menawarkan

    konsep teknologi Data Base Management system (DBMS). Teknologi ini dapat

    dimanfaatkan secara maksimal untuk membantu mengelola sumber daya yang berupa

    data dan informasi.

    Kelebihan pengelolaan menggunakan sistem basis data dibandingkan secara

    manual antara lain :

    1. Lebih ringkas secara fisik

    1 Disampaikan dalam seminar kademik FMIP UAD pada bulan Januari 2000

    2 Dosen pada Program Studi Ilmu Komputer FMIPA UAD

  • 2

    2. Lebih cepat

    3. Lebih akurat

    4. Lebih efektif (Date, 1986)

    Untuk mendapatan kelebihan-kelebihan DBMS secara optimal, maka

    perancangan basis data harus diperhatikan secara cermat dan tepat. Perancangan yang

    kurang tepat akan mengakibatkan kemungkinan terjadinya kesulitan saat pembacaan

    maupun koreksi data. (Deen, 1987). Masalah lain yang mungkin muncul akibat

    perancangan basis data yang kurang tepat:

    1. Terjadinya perulangan informasi (duplikasi/redundansi)

    2. Ketidakmampuan untuk menyajikan informasi tertentu

    3. Hilangnya informasi tertentu. (Korth, 1986)

    Untuk menghindari masalah-masalah diatas, maka dalam merancang basis data

    haruslah mengikuti aturan-aturan yang ada.

    B. Model Data

    Model data adalah alat untuk menyajikan data sehingga diperoleh kandungan

    informasi yang lebih, dibandingkan nilai individual data (Tsichritzis, 1982). Macam-

    macam model data :

    1. Model Data Entity Relationship

    Model data ini didasarkan pada dua buah obyek pokok yaitu entitas (entity) dan

    hubungan antar obyek (relationship). (Korth, 1986)

    2. Model Data Network

    Dalam model data ini, data dinyatakan dengan rekaman (record) dan hubungan

    antar data dinyatakan dengan link (Korth, 1986).

  • 3

    3. Model Data Hirarkis

    Model data ini mirip dengan model data sebelumnya yaitu model data network,

    data dinyatakan dengan rekaman dan hubungan antar data dinyatakan dengan link.

    Perbedaan antara kedua model ini adalah pada pengorganisasian rekaman. Pada model

    hirarkis kumpulan rekaman diorganisir sebagai tree diagram, dan akarnya berupa dummy

    node, sedangkan dalam model network diperlakukan sebagai arbitrary graph ( graph

    sebarang) (Korth, 1986)

    4. Model Data Relational

    Pada model ini, data disajikan dalam bentuk tabel/relasi. Pembahasan

    selengkapnya mengenai model ini bisa dibaca pada tulisan dibawah .

    C. Model Data Relational

    1. Pengertian

    Model data relasional merupakan metoda penyajian data dalam bentuk tabel dua

    dimensi yang terdiri dari baris-baris dan kolom-kolom (Deen, 1987). Masing-masing

    baris disebut dengan tuple/record dan kolm-kolom disebut dengan atribut/field.

    2. Notasi

    Cara menyatakan suatu relasi adalah dengan menyebutkan nama relasi diikuti

    dengan nama seluruh atribut dari relasi tersebut dan diapit tanda kurung (Bisland, 1989).

    Berikut beberapa contoh penulisan relasi:

    MHS(No_mhs, Nama, Prg_Studi)

    MATKUL(Kode, Nama, SKS)

    DOSEN(NIP, Nama, Pangkat)

  • 4

    3. Key (kunci)

    Pengertian key dalam model data relasional adalah atribut atau kombinasi

    beberapa atribut yang berfungsi dalam identifikasi tuple serta sebagai perantara dalam

    membuat hubungan antar relasi.

    Candidate key adalah atribut atau kombinasi beberapa atribut yang dapat

    menentukan tuple secara tunggal (Bisland, 1989). Setiap relasi minimal mempunyai

    paling sedikit satu candidate key, selanjutnya dipilih salah satu sebagai primary key. Jadi

    primary key adalah atribut atau kombinasi beberapa atribut yang dipakai untuk

    membedakan antara tuple yang satu dengan tuple yang lain. Foreign key adalah atribut

    atau kombinasi beberapa atribut yang digunakan sebagai perantara dalam membuat

    hubungan dengan relasi yang lain.

    Suatu atribut bisa berfungsi sebagai candidate key, apabila memenuhi syarat

    sebagai berikut :

    a. Bersifat tunggal (uniqeness)

    b. Bersifat minimal, artinya jika merupakan kombinasi maka tidak ada atribt

    yang bisa dihilangkan tanpa merusak sifat tunggalnya.

    4. Sifat-sifat relasi

    Date (1986) dan Bisland (1989) mendefinisikan sifat-sifat relasi sebagai berikut:

    a. Data-data disajikan dalam bentuk tabel, tanpa memperhatikan bagamana

    penyimpanan secara fisik.

    b. Semua data harus bersifat atomic (tunggal)

    c. Tidak ada tuple ganda

  • 5

    d. Urutan atribut dan tuple tidak diperhatikan

    5. Aturan Integritas

    Ada dua aturan integritas yaitu :

    a. Aturan integritas entitas, atribut-atribut yang terlibat dalam primary key

    tidak boleh menerima nilai null

    b. Aturan integritas referensial, dalam dua buah relasi R1 dan R2, jika R2

    berisi foreign key (FK) yang merupakan primary key (PK) pada R1, maka

    setiap nilai FK haruslah:

    1) Sama dengan nilai PK pada R1 atau

    2) Secara keseluruhan bernilai null, dengan kata lain bahwa setiap tuple pada

    FK haruslah mengacu pada tuple yang ada pada PK.

    6. Dependency (Ketergantungan)

    Dependency merupakan hubungan antar atribut, baik atribut-atribut dalam satu

    relasi maupun dalam relasi yang berlainan (Bisland, 1989). Beberapa dependency yang

    dikenal diantaranya functional dependency, transitive dependency, multivalue

    dependency dan join dependency.

    7. Anomali

    Anomali adalah efek samping dari penggunaan basis data dan terjadi apabila

    relasi tidak pada bentuk normal. (Bisland, 1989). Anomali ada tiga macam :

    a. Anomali penyisipan

    b. Anomali penghapusan

    c. Anomali pengubahan.

  • 6

    8. Normalisasi

    Normalisasi adalah proses mengubah relasi dari bentuk tidak normal menjadi

    bentuk normal (Bisland, 1989) atau proses untuk mengidentifikasi dan menghilangkan

    anomali (Kroenke, 1990). Proses ini dilakukan dengan memecah sebuah relasi menjadi

    beberapa relasi lain yang lebih kecil, relasi yang dihasilkan memiliki jumlah atribut lebih

    sedikit.

    Dr. Codd pada tahun 1970 mendefinisikan tiga bentuk normal yaitu bentuk

    normal pertama (1NF), bentuk normal kedua (2NF), bentuk normal ketiga (3NF). Tetapi

    dalam perkembangan muncul bentuk-bentuk normal yang baru.

    Bisland (1989) memberikan definisi tentang bentuk normal sebagai berikut :

    a. Bentuk normal pertama

    Sebuah relasi dikatakan berada pada bentuk normal pertama jika tidak

    terdapat group-group berulang

    b. Bentuk normal kedua

    Sebuah relasi dikatakan berada pada bentuk normal kedua jika memenuhi

    syarat bentuk normal pertama dan didalamnya berlaku full functional

    dependency

    c. Bentuk normal ketiga

    Sebuah relasi dikatakan berada pada bentuk normal ketiga jika memenuhi

    syarat bentuk normal kedua dan didalamnya tidak terdapat transitive

    dependency

    d. Bentuk normal Boyce and Code

  • 7

    Bentuk normal ini merupakan perluasan dari bentuk normal ketiga. Suatu

    relasi berada pada bentuk BCNF apabila setiap determinan merupakan

    candidate key (Kroenke, 1990). Masalah BCNF akan muncul apabila suatu

    relasi mengandung tiga keadaan berikut:

    1) Minimal terdapat dua candidate key

    2) Seluruh candidate key bersifat komposit

    3) Ada minimal salah satu atribut yang berpartisipasi pada lebih dari satu

    candidate key.

    e. Bentuk normal keempat

    Relasi berada pada bentuk normal keempat apabila memenuhi syarat BCNF

    dan didalamnya tidak terdapat multivalue dependency (Kroenke, 1990)

    f. Bentuk normal kelima

    Relasi berbentuk normal kelima jika relasi tersebut dapat dipecah atau

    diproyeksikan menjadi beberapa relasi dan dari proyeksi-proyeksi itu dapat

    disusun kembali (JOIN) menjadi relasi yang sama dengan keadaan semula.

    D. Contoh Proses Normalisasi

    1. Tabel yang mengandung group berulang , tidak berbentuk

    normal

    No_mhs Nama Prg_Studi Kode_mk Nama_mk SKS Kd_Dsn Dosen

    0231 Cahyo I Komputer PAM211 Kalkulus Lanjut I 3 MT002 Yasir

    PAAM261 Prg. Terstruktur I 3 IK003 Kamal

  • 8

    PAM367 Simulasi 3 IK002 Jack

    0232 Hoho Statistik PAM333 Prg. Linier 3 MT003 Andri

    PAM241 Met. Statistik I 3 ST002 Fendi

    PAM345 Analisis Data 3 ST003 Hasbi

    0233 Budi Matematika PAM337 Fungsi Khas 3 MT001 Jaya

    PAM522 Topologi 3 MT003 Andri

    PAM432 Teori Optimasi 3 MT004 Susan

    2. Normalisasi ke bentuk normal pertama

    Dua buah relasi berikut diperoleh dengan memecah relasi pertama sehingga

    masing-masing berbentuk normal pertama

    MHS(No_mhs, Nama, Prg_Studi)

    No_mhs Nama Prg_Studi

    0231 Cahyo I Komp.

    0232 Hoho Statistik

    0233 Budi Matematika

    DAFTAR_MK(No_mhs, Kode_mk, Nama_Mk, SKS, Kd_Dsn, Dosen)

    No_mhs Kode_mk Nama_mk SKS Kd_Dsn Dosen

    0231 PAM211 Kalkulus Lanjut I 3 MT002 Yasir

    0231 PAAM261 Prg. Terstruktur I 3 IK003 Kamal

    0231 PAM367 Simulasi 3 IK002 Jack

    0232 PAM333 Prg. Linier 3 MT003 Andri

    0232 PAM241 Met. Statistik I 3 ST002 Fendi

    0232 PAM345 Analisis Data 3 ST003 Hasbi

    0233 PAM337 Fungsi Khas 3 MT001 Jaya

    0233 PAM522 Topologi 3 MT003 Andri

  • 9

    0233 PAM432 Teori Optimasi 3 MT004 Susan

    3. Normalisasi ke bentuk normal kedua

    Relasi DAFTAR_MK memenuhi bentuk normal pertama tetapi masih terdapat

    anomali. Misal jika tuple ke-2 dihapus, mahasiswa 0231 membatalkan mata kuliah PAM

    261, maka informasi SKS dan dosen yang mengajar ikut terhapus. Hal ini terjadi karena

    SKS dan Kd_Dsn hanya bergantung pada salah satu atribut komponen primary key,

    dengan kata lain terdapat partial dependency . Masalah ini dapat diatasi dengan memecah

    menjadi dua buah relasi yang berbentuk normal kedua, seperti berikut ini :

    AMBIL(No_mhs, Kode_mk)

    No_mhs Kode_mk

    0231 PAM211

    0231 PAAM261

    0231 PAM367

    0232 PAM333

    0232 PAM241

    0232 PAM345

    0233 PAM337

    0233 PAM522

    0233 PAM432

    PENGAJAR(Kode_mk, Nama_mk, SKS, Kd_Dsn, Dosen)

    Kode_mk Nama_mk SKS Kd_Dsn Dosen

    PAM211 Kalkulus Lanjut I 3 MT002 Yasir

    PAAM261 Prg. Terstruktur I 3 IK003 Kamal

    PAM367 Simulasi 3 IK002 Jack

    PAM333 Prg. Linier 3 MT003 Andri

    PAM241 Met. Statistik I 3 ST002 Fendi

  • 10

    PAM345 Analisis Data 3 ST003 Hasbi

    PAM337 Fungsi Khas 3 MT001 Jaya

    PAM522 Topologi 3 MT003 Andri

    PAM432 Teori Optimasi 3 MT004 Susan

    4. Normalisasi ke bentuk normal ketiga

    Relasi PENGAJAR memenuhi bentuk normal kedua teteapi masih terdapat

    anomali. Misal jika tuple pertama dihapus, yang berarti mata kuliah Kalkulus Lanjut I

    dihilangkan, maka informasi tentang dosen Yasir juga ikut hilang. Hal serupa juga

    terjadi apabila ingin mencatat data seorang dosen, maka tidak bisa dilakukan sebelum

    dosen tersebut memegang minimal satu mata kuliah. Untuk menghilangkan anomali ,

    relasi PENGAJAR dapat dipecah menjadi dua buah relasi yang berbentuk normal ketiga

    yang tidak memiliki transitive dependency, seperti berikut ini :

    KULIAH(Kode_mk, Nama_mk, SKS, Kd_Dsn)

    Kode_mk Nama_mk SKS Kd_Dsn

    PAM211 Kalkulus Lanjut I 3 MT002

    PAAM261 Prg. Terstruktur I 3 IK003

    PAM367 Simulasi 3 IK002

    PAM333 Prg. Linier 3 MT003

    PAM241 Met. Statistik I 3 ST002

    PAM345 Analisis Data 3 ST003

    PAM337 Fungsi Khas 3 MT001

    PAM522 Topologi 3 MT003

    PAM432 Teori Optimasi 3 MT004

  • 11

    DOSEN(Kd_Dsn, Dosen)

    Kd_Dsn Dosen

    MT002 Yasir

    IK003 Kamal

    IK002 Jack

    MT003 Andri

    ST002 Fendi

    ST003 Hasbi

    MT001 Jaya

    MT004 Susan

    5. Normalisasi ke bentuk normal Boyce and Code

    Relasi berikut memenuhi bentuk normal ketiga tetapi tidak memenuhi bentuk

    normal Boyce and Code

    DAFT_NILAI(No_mhs, No_Rkng, Kd_Mk, Nilai)

    No_mhs No_Rkng Kode_mk Nilai

    0231 88681 PAM211 A

    0231 88681 PAAM261 B

    0231 88681 PAM367 A

    0232 88682 PAM333 C

    0232 88682 PAM241 A

    0233 88683 PAM345 B

    0233 88683 PAM337 A

    0235 88685 PAM522 B

    0237 88687 PAM432 B

  • 12

    Pada relasi DAFT_NILAI diasumsikan masing-masing mahasiswa memiliki no rekening

    yang berbeda dengan mahasiswa yang lain, sehinga dapat dipakai untuk identifikasi tuple

    secara tunggal. Relasi ini memiliki dua buah candidate key yang bersifat komposit yaitu

    No_MHs+Kd_Mk dan No_Tlp+Kd_Mk . Atribut Kd_Mk berpartisipasi pada kedua

    candidate key. Ketiga kondisi tersebut menyebabkan relasi tidak memenuhi syarat BCNF.

    Untuk mengatasinya, relasi dipecah menjadi dua relasi berikut sehingga memenuhi

    bentuk normal Boyce and Code.

    NILAI(No_mhs, No_Rkng, Kd_Mk, Nilai)

    No_mhs Kode_mk Nilai

    0231 PAM211 A

    0231 PAAM261 B

    0231 PAM367 A

    0232 PAM333 C

    0232 PAM241 A

    0233 PAM345 B

    0233 PAM337 A

    0235 PAM522 B

    0237 PAM432 B

    REKENING(No_mhs, No_Rkng)

    No_mhs No_Rkng

    0231 88681

    0232 88682

    0233 88683

    0235 88685

    0237 88687

  • 13

    6. Normalisasi ke bentuk normal keempat

    Dua buah relasi berikut menyimpan data tentang program studi seorang

    mahasiswa beserta bahasa asing yang dikuasai, masing-masing dengan cara yang

    berbeda. Diasumsikan seorang mahasiwa diijinkan mengikuti lebih dari satu program

    studi dan dimungkinkan menguasai lebih dari satu bahasa asing. Pada relasi BAHASA,

    mahasiswa 0232 disimpan dalam 4 tuple masing-masing merupakan kombinasu antar

    Prg_Studi dan Bhs_Asing. Jika dilakukan dengan caa lain seperti relasi BAHASA2,

    maka informasi yang diperleh akan berubah. Seolah-olah mahasiswa 0232 menguasai

    bahasa Inggris ketika dia bertindak sebagai mahasiwa Komputer dan menguasai bahasa

    Jerman ketika bertindak sebagai mhasiswa Akuntansi. Hal ini dilakukan tidak boleh

    terjadi, sehingga penyimpanan tetap harus dilakukan dengan mengkombinasikan kedua

    atribut tersebut (Kroenke, 1990), dengan kata lain relasi BAHASA yang dipakai.

    BAHASA(No_Mhs, Prg_Studi, Bhs_Asing)

    No_mhs Prg_Studi Bhs_Asing

    0232 Komputer Inggris

    0232 Akuntasnsi Jerman

    0232 Komputer Jerman

    0232 Akuntasnsi Inggris

    0236 Statistik Perancis

    0236 Hukum Belanda

    0236 Statistik Belanda

    0236 Hukum Perancis

    BAHASA2(No_Mhs, Prg_Studi, Bhs_Asing)

    No_mhs Prg_Studi Bhs_Asing

    0232 Komputer Inggris

    0232 Akuntasnsi Jerman

  • 14

    0236 Statistik Perancis

    0236 Hukum Belanda

    Relasi BAHASA masih memiliki anomali meskipun memenuhi syarat BCNF.

    Diantaranya jika mahasiswa 0232 menambah perbendaharaan bahasa asing yang

    dikuasai, misal bahasa Arab, maka harus disipkan dua buah tuple sebagai kombinasi

    kedua atribut. Selanjutnya relasi dipecah menjadi dua buah relasi berikut yang berbetuk

    normal keempat.

    PRG_STUDI(No_Mhs, Prg_Studi)

    No_mhs Prg_Studi

    0232 Komputer

    0232 Akuntasnsi

    0236 Statistik

    0236 Hukum

    BAHASA3(No_Mhs, Bhs_Asing)

    No_mhs Bhs_Asing

    0232 Inggris

    0232 Jerman

    0236 Perancis

    0236 Belanda

    7. Normalisasi ke bentuk normal kelima

    Relasi berikut berisi informasi mengenai mata kuliah yang sedang diambil

    seorang mahasiswa dan bahasa pemrograman yang dipakai untuk mengerjakan tugas

  • 15

    mata kuliah tersebut. Diasumsikan tidak ada functional dependency antara mata kuliah

    dan bahasa pemrograman.

    BHS_KULIAH(No_Mhs, Kd_Mk, Bhs_Prg)

    No_mhs Kd_Mk Bhs_Prg

    0232 PAM369 BASIC

    0232 PAM369 PASCAL

    0232 PAM260 PASCAL

    0232 PAM260 FORTRAN

    0236 PAM260 PASCAL

    0238 PAM369 BASIC

    Selanjutnya relasi diatas diproyeksikan menjadi tiga relasi berikut :

    KULIAH(No_Mhs, Kd_Mk)

    No_mhs Kd_Mk

    0232 PAM369

    0232 PAM369

    0236 PAM260

    0238 PAM369

  • 16

    ALAT(No_Mhs, Bhs_Prg)

    No_mhs Bhs_Prg

    0232 BASIC

    0232 PASCAL

    0232 FORTRAN

    0236 PASCAL

    0238 BASIC

    BHS (Kd_Mk, Bhs_Prg)

    Kd_Mk Bhs_Prg

    PAM369 BASIC

    PAM369 PASCAL

    PAM260 FORTRAN

    PAM260 PASCAL

    PAM369 BASIC

    Selanjutnya apabila relasi semula (BHS_KULIAH) dihapus kemudian dilakukan

    operasi JOIN pada relasi-relasi itu, akan diperoleh tiga kemungkinan relasi berikut ini.

    a. JOIN (KULIAH, BHS) OVER No_Mhs

    No_mhs Kd_Mk Bhs_Prg

    0232 PAM369 BASIC

    0232 PAM260 PASCAL

    0232 PAM369 FORTRAN *

    0232 PAM260 BASIC *

    0232 PAM369 PASCAL

    0232 PAM260 FORTRAN

    0236 PAM260 PASCAL

    0238 PAM369 BASIC

  • 17

    b. JOIN (KULIAH, ALAT) OVER Kd_Mk

    No_mhs Kd_Mk Bhs_Prg

    0232 PAM369 BASIC

    0232 PAM369 PASCAL

    0232 PAM260 PASCAL

    0232 PAM260 FORTRAN

    0236 PAM260 PASCAL

    0236 PAM260 FORTRAN *

    0238 PAM369 BASIC

    0238 PAM369 PASCAL *

    c. JOIN (ALAT, BHS) OVER Bhs_Prg

    No_mhs Kd_Mk Bhs_Prg

    0232 PAM369 BASIC

    0232 PAM369 PASCAL

    0232 PAM260 PASCAL

    0232 PAM260 FORTRAN

    0236 PAM369 PASCAL *

    0236 PAM260 PASCAL

    0238 PAM369 BASIC

    Pada masing-masing relasi hasil JOIN, ternyata diperoleh suatu relasi yang tidak

    sama persis dengan relasi awal. Tuple-tuple dengan tanda asterik merupakan tuple

    tambahan / kelebihan yang tidak terdapat pada relasi awalatau pada relasi awal terdapat

    join dependency. Hal ini terjadi karena atribut yang dipakai untuk operasi JOIN bukan

    merupakan determinan dari relasi awal.

  • 18

    E. KESIMPULAN

    1. Data dan informasi yang dimiliki oleg organizes harus dikelola secara benar.

    2. Teknologi komputer telah memberikan fasilitas berupa DBMS untuk membantu

    mengelola data dan informasi

    3. Dalam rangka memanfaatkan DBMS, basis data perlu dirancang secara benar yaitu

    dengan memperhatikan kaidah normalisasi.

  • 19

    DAFTAR PUSTAKA

    Date, C.J., 1988, An Introduction to Database system, 4th

    edition, Vol 1,

    Wesley Publishing Company, Canada

    Deen, S.M., 1987, Fundamentals of Database system, 9th

    printed, Mac

    Millan Education Ltd, Hongkong

    Korth, H.F., Silbersshatz, a., 1986, Database System Concepts, Mc Graw

    Hill Inc, USA

    Kroenke, David M. & Dolan, Kathleeen A., 1990, Database Processing :

    fundamentals, design,and implementation, 3rd

    edition, Maxwell Mac

    Millan Piublishing Singapore Pte. Ltd, Singapore

    Salsberg, B.J., 1986, An Introduction to Database Design, Academy Press

    Inc, Orlando , USA.

    Tsichritzis, D.C., 1982, Data Models, Prentice Hall Inc USA