NonDeterministic Finite Automata -...
Transcript of NonDeterministic Finite Automata -...
NonDeterministic FiniteAutomata
©B.Very Christioko, S.Kom
Perbedaan DFA dan NFA• DFA (Deterministic Finite Automata)
FA di dalam menerima input mempunyai tepat satu busur keluar.
• NFA (Non Deterministic Finite Automata)FA di dalam menerima input mempuyai lebih dari satu busurkeluar atau tidak punya busur keluar.
©B.Very Christioko, S.Kom
Ekuivalensi antar FA• Terdapat dua mesin FA yaitu M1 dan M2. Dan masing-
masing menerima bahasa L(M1) dan L(M2).• Kedua mesin tersebut disebut ekuivalen jika menerima
bahasa yang sama yaitu : L(M1) = L(M2)
©B.Very Christioko, S.Kom
Definisi Formal NFA
•NFA dinyatakan oleh 5 tuple M=(Q , Σ ,δ , q0 , F )▫Q = himpunan state▫ Σ = himpunan simbol input▫ δ = fungsi transisi▫ q0 = state awal / initial state▫ F = state akhir
©B.Very Christioko, S.Kom
contoh
• G = ({q0 , q1 , q2 , q3, q4 }, {0,1}, δ , q0 , { q2 , q4}}
©B.Very Christioko, S.Kom
String diterima NFA bila terdapat suatu urutan transisiberdasar input, dari state awal ke state akhir harusmencoba semua kemungkinan.
©B.Very Christioko, S.Kom
Contoh :
• string 01001
©B.Very Christioko, S.Kom
• Sebuah NFA menerima string, jika:Komputasi pada NFA menerima string.
Komputasi adalah :Seluruh inputan dimasukkan dan automatadimulai dari state awal menuju ke state akhir
• Sebuah NFA Menolak string, jika:Tidak ada komputasi pada NFA yang menerima string.
Untuk setiap komputasi: seluruh inputan selesai dimasukkan danautomata tidak sampai pada State akhir.Atau..
• Inputan belum selesai dimasukkan dan tidak terjadi transisi
©B.Very Christioko, S.Kom
Contoh Kasus
• Slide Sri Handayaningsih, S.T., M.T. -Deterministic Finite Automata (DFA) & Non-Deterministic Automata (NFA) (klik disini)
©B.Very Christioko, S.Kom
Reduksi Jumlah State pada FSA
• Dalam melakukan reduksi jumlah state pada FSA,dikenal dengan istilah:
a. Distinguishable (dapat dibedakan)Ciri:- Masing-masing dari kedua state adalah
pasangan antara state bukan Final dan stateFinal.
a. Indistinguishable (tidak dapat dibedakan)Ciri:- Kedua state adalah merupakan state bukan
final.- Kedua state adalah merupakan state Final
©B.Very Christioko, S.Kom
Reduksi Jumlah State pada FSA
• Dua buah state dari FSA disebut indistinguishable(tidak dapat dibedakan) apabila :
▫ δ(q,w)∈F sedangkan δ(p,w) ∈ F dan▫ δ(q,w) ∉F sedangkan δ(p,w) ∉ Funtuk semua w ∈ Σ*
• Dua buah state dari FSA disebut distinguishable(dapat dibedakan) bila :
▫ δ(q,w)∈F sedangkan δ(p,w)∉Funtuk semua w ∈ Σ*
©B.Very Christioko, S.Kom
Reduksi Jumlah State pada FSA
• Oleh karena itu, pasangan dua buah statehanya memiliki salah satu kemungkinan dariindistinguishable dan distinguishable, tidakkedua-duanya.
Jika p dan q indistinguishable, dan jika q dan r jugaindistinguishable, maka p dan r juga indistinguishable,
sehingga dapat kita katakan bahwa ketiga statetersebut indistinguishable
©B.Very Christioko, S.Kom
Langkah mereduksi stateTAHAP 1:1. Hapus semua state yang tak dapat dicapai dari state awal,
dengan jalan mana pun.2. Catat semua pasangan state (p,q) yang distinguishable, yaitu
{(p,q) | p ∈ F ∧ q ∉ F}3. Untuk setiap pasangan (p,q) sisanya, untuk setiap a∈ Σ,
tentukan δ(p,a) dan δ(q,a)Contoh
©B.Very Christioko, S.Kom
TAHAP 11. Hapus state yang tidak tercapai -> tidak ada2. Pasangan distinguishable (q0,q4), (q1,q4),
(q2,q4), (q3,q4).3. Pasangan sisanya (q0,q1), (q0,q2), (q0,q3),
(q1,q2) (q1,q3) (q2,q3)
©B.Very Christioko, S.Kom
Langkah mereduksi stateTAHAP 2:4. Tentukan pasangan status indistinguishable.5. Gabungkan setiap group indistinguishable state ke
dalam satu state dengan relasi pembentukan groupsecara berantai : Jika p dan q indistingishable danjika q dan r indistinguishable maka p dan rindistinguishable, dan p,q serta r indistinguishablesemua berada dalam satu group.
6. sesuaikan transisi dari dan ke state-state gabungan.
©B.Very Christioko, S.Kom
Tahap 2Contoh:1. pasangan status indistinguishable (q1,q2),
(q1,q3) dan (q2,q3).2. q1,q2,q3 ketiganya dapat digabung dalam
satu state q1233. Menyesuaikan transisi, sehingga DFA
menjadi
©B.Very Christioko, S.Kom
Latihan:
• Buku “Teori Bahasa dan Otomata” FirrarUtdirartatmo, Bab 2 halaman 33.
©B.Very Christioko, S.Kom