NOMOR : LKIN 02/PW31/6/2017 TANGGAL : 6 JANUARI 2017Tabel 3.9 Capaian BLUD yang Kinerjanya...

72
NOMOR : LKIN 02/PW31/6/2017 TANGGAL : 6 JANUARI 2017

Transcript of NOMOR : LKIN 02/PW31/6/2017 TANGGAL : 6 JANUARI 2017Tabel 3.9 Capaian BLUD yang Kinerjanya...

NOMOR : LKIN –02/PW31/6/2017

TANGGAL : 6 JANUARI 2017

KATA PENGANTAR

Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014

tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Instruksi Presiden

Nomor 4 Tahun 2011 tentang Percepatan Peningkatan Kualitas Akuntabilitas

Keuangan Negara, Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi

Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi, dan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun

2014 Tentang Peningkatan Kualitas Sistem Pengendalian Intern dan Keandalan

Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan Intern Dalam Rangka Mewujudkan

Kesejahteraan Rakyat, BPKP adalah Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)

yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden dan berperan dalam

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan

negara/daerah dan pembangunan nasional, melaksanakan pembinaan

penyelenggaraan SPIP oleh Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah, serta

mendorong peningkatan kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan dan

Pembangunan Nasional.

Sebagai implementasi atas amanah tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

melakukan kegiatan audit, evaluasi, reviu, investigasi, bimbingan teknis, dan asistensi

kepada kementerian/lembaga dan pemerintah daerah, termasuk BUMD/BLUD.

Kegiatan pengawasan tersebut dilaksanakan dengan empat fokus pengawasan, yaitu:

(i) Pengawasan atas Pembangunan Program Prioritas Nasional; (ii) Peningkatan

Ruang Fiskal; (iii) Pengamanan Aset Negara/Daerah; dan (iv) Peningkatan

Governance System diharapkan dapat memberikan informasi yang berharga kepada

para stakeholders serta memberikan keyakinan yang memadai atas kualitas

akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan negara/daerah dan

penyelenggaraan SPIP pada kementerian/lembaga dan pemerintah daerah serta

mendorong peningkatan kualitas tata kelola kepemerintahan yang baik dan bebas

KKN.

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo Halaman | i

2016

L K I Laporan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo ini disusun berdasarkan

P

Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

dan Tatacara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan mengacu pada

Rencana Strategis 2015 – 2019 serta Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi

Gorontalo Tahun 2016. Penyusunan Laporan Kinerja ini dimaksudkan sebagai media

pertanggungjawaban atas capaian kinerja dari sasaran yang telah ditetapkan dalam

Rencana Kinerja tersebut. Laporan ini secara garis besar berisikan informasi mengenai

rencana kinerja dan capaian kinerja tahun 2016, analisis keberhasilan/kegagalan atau

peningkatan/penurunan kinerja.

Akhir kata, semoga Laporan Kinerja ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat

bagi semua pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan strategis,

khususnya dalam peningkatan kualitas akuntabilitas keuangan negara/daerah, serta

pembangunan di Provinsi Gorontalo.

Gorontalo, 6 Januari 2016

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo Halaman | ii

2015

L A K I P

Halaman | iii Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii DAFTAR TABEL .......................................................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... v RINGKASAN EKSEKUTIF ........................................................................................... vi

BAB I: PENDAHULUAN …………………………………………………………………… 1 A. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Perwakilan ...................................... 1 B. Aspek Strategis Organisasi .......................................................................... 4 C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi ................................................... 4 D. Struktur Organisasi ...................................................................................... 7 E. Sistematika Penyajian .................................................................................. 8

BAB II: PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ……………………………... 9 A. Rencana Strategis 2015 – 2019 ................................................................... 9

1. Pernyataan Visi ...................................................................................... 9 2. Pernyataan Misi ...................................................................................... 12 3. Tujuan Strategis ...................................................................................... 16 4. Indikator Kinerja Utama............................................................................ 16 5. Sasaran Program ……………………………………………………………. 17 6. Program dan Kegiatan ............................................................................ 19

B. Perjanjian Kinerja 2016 ................................................................................ 22 1. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2016 ………………. ........................... 23

BAB III: AKUNTABILITAS KINERJA …………………………………………………….. 25 A. Kerangka Pengukuran Kinerja........................................................................25 B. Capaian Kinerja ……..................................................................................... 26 C. Realisasi Anggaran……................................................................................. 44

BAB IV: PENUTUP ..................................................................................................... 46 LAMPIRAN: Lampiran 1 Capaian Kinerja Outcome Tahun 2016 Lampiran 2 Perbandingan Capaian Kinerja Outcome Tahun 2015 dan 2016 Lampiran 3 Capaian Kinerja Output Tahun 2016 Lampiran 4 Perbandingan Capaian Kinerja Output Tahun 2015 Dan 2016 Lampiran 5 Register Rekomendasi Terpilih Tahun 2016

2015

L A K I P

Halaman | iv Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Target Kinerja Sasaran Program Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Tabel 2.2 Tabel Target Kinerja Sasaran Kegiatan (Output)

Tabel 2.3 Tabel Target Output per Bidang

Tabel 2.4 Perjanjian Kinerja Tahun 2016

Tabel 3.1 Ikhtisar Capaian Kinerja Outcome Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Tahun 2016

Tabel 3.2 Ikhtisar Capaian Kinerja Output Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Tahun 2016

Tabel 3.3 Rencana dan Realisasi Penugasan per Fokus Pengawasan (PKPT)

Tabel 3.4 Realisasi Penugasan Per Bidang (Non-PKPT)

Tabel 3.5 Capaian Sasaran Progam 1

Tabel 3.6 Capaian Sasaran Program 2

Tabel 3.7 Capaian Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota pada Provinsi

Gorontalo

Tabel 3.8 Capaian BUMD yang Kinerjanya Berpredikat Baik

Tabel 3.9 Capaian BLUD yang Kinerjanya Berpredikat Baik

Tabel 3.10 Level Kapabilitas APIP Tahun 2015

Tabel 3.11 Level Kapabilitas APIP Tahun 2016

Tabel 3.12 Capaian Sasaran Program 3

Tabel 3.13 Capaian Sasaran Program 4

Tabel 3.14 Realisasi Anggaran per Program

Tabel 3.15 Realisasi Anggaran per Jenis Belanja

2015

L A K I P

Halaman | v Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Gambar 1.2 Sistematika Laporan

Gambar 2.1 Penyusunan Target Output Perwakilan

2016

L K I P

Halaman | vi Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Ringkasan Eksekutif

Dengan terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) No 60 tahun 2008 tentang Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014

tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Instruksi Presiden

Nomor 4 Tahun 2011 tentang Percepatan Peningkatan Kualitas Akuntabilitas

Keuangan Negara, Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi

Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi, dan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun

2014 Tentang Peningkatan Kualitas Sistem Pengendalian Intern dan Keandalan

Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan Intern Dalam Rangka Mewujudkan

Kesejahteraan Rakyat, BPKP memasuki babak baru dimana ditegaskan bahwa peran

BPKP adalah sebagai auditor Presiden yang bertanggung jawab langsung kepada

Presiden, bertugas untuk melakukan pengawasan intern atas akuntabilitas keuangan

Negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP pada seluruh Instansi Pemerintah,

serta pengembangan alat kendali Presiden dan Wakil Presiden. Dengan babak baru

tersebut BPKP telah membenahi diri dengan mengadakan reposisi dan revitalisasi

yang diawali dengan merumuskan visi, misi, dan strategi yang baru dan dilanjutkan

dengan penyesuaian program dan kegiatan.

Dengan paradigma baru ini, Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo berusaha

memberikan perbaikan dan nilai tambah bagi penyelenggaraan pemerintahan dan

membantu pemerintah di wilayah Provinsi Gorontalo untuk mencapai tujuannya. Hal

tersebut dilakukan melalui pemberian jasa assurance dan consulting.

Pertanggungjawaban pelaksanaan pengawasan intern dan pembinaan SPIP

disampaikan dalam LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo. Dalam pelaporan

kinerja ini disajikan informasi kinerja yang telah diperjanjikan disertai evaluasi dan

analisis yang memadai sehingga dapat dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja ke

depan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPKP, di samping merupakan pertanggungjawaban

kinerja BPKP dalam mencapai tujuan/sasaran strategis tahun 2016, juga

mencerminkan sejauh mana Sistem AKIP telah diimplementasikan. Beberapa

perbaikan mendasar telah dilakukan terhadap seluruh komponen Sistem AKIP yang

2016

L K I P

Halaman | vii Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

meliputi perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi kinerja,

dan pencapaian sasaran organisasi.

Sampai dengan 31 Desember Tahun 2016, capaian kinerja sasaran program dan

sasaran kegiatan beserta sumber daya pendukung yang menjadi tanggung jawab

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Capaian empat sasaran program yang diindikasikan oleh dua belas indikator

kinerja utama yang menjadi tanggung jawab Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

memperlihatkan kinerja sasaran program satu mencapai 122,78%, sasaran

program dua mencapai 33,15%, sasaran program tiga mencapai 125%, dan

sasaran program empat mencapai 111,44%.

b. Capaian dua belas Indikator Kinerja Utama adalah IKU 1 Tercapai 121,69%, IKU 2

Tercapai 80%, IKU 3 Tercapai 166,67%, IKU 4 Tercapai 100%, IKU 5 Tercapai

0%, IKU 6 Tercapai 32,06%, IKU 7 Tercapai 0%, IKU 8 Tercapai 100%, IKU 9

Tercapai 100%, IKU 10 Tercapai 100%, IKU 11 Tercapai 200%, dan IKU 12

Tercapai 111,4%

c. Capaian sasaran kegiatan/output yang diindikasikan oleh 5 indikator kinerja

memperlihatkan capaian sasaran kegiatan satu (IKK 1.1.a.1) mencapai kinerja

98,99%, sasaran kegiatan dua (IKK 1.1.a.2) mencapai kinerja 100%, sasaran

kegiatan tiga (IKK 1.1.a.3) mencapai kinerja 100%, sasaran kegiatan empat (IKK

2.1.a.1) mencapai 100% dan sasaran kegiatan lima (IKK 2.1.b.1) mencapai 100%.

d. Penyerapan dana DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo sampai dengan 31

Desember 2016 sebesar Rp13.490.252.750 atau 94,48% dari anggaran tahun

2106 sebesar Rp14.278.568.000,00.

e. Realisasi penggunaan Sumber Daya Manusia (SDM) Perwakilan BPKP Provinsi

Gorontalo sampai dengan 31 Desember 2016 sebanyak 15.751 Orang Hari (OH)

atau mencapai 82,05 % dari potensi OH sebanyak 19.197 OH.

Pencapaian kinerja Output BPKP Perwakilan Provinsi Gorontalo belum seluruhnya

dapat mencapai 100% sampai dengan akhir tahun 2016, hal ini dikarenakan 1 (satu)

sasaran Rencana Strategis tidak dapat dilaksanakan, karena tidak adanya

permintaan dari stakeholder untuk sasaran Rencana strategis tersebut, yaitu

penugasan Hambatan Kelancaran Pembangunan dan Penyesuaian Harga.

2016

L K I P

Halaman | 1 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

BAB I PENDAHULUAN

A. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) merupakan lembaga

pemerintah non-kementerian yang melaksanakan tugas pemerintahan di bidang

pengawasan intern pemerintah dan dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden

(Perpres) Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan, yaitu berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden

Republik Indonesia.

BPKP memiliki 33 perwakilan yang tersebar di seluruh Indonesia, salah satunya

adalah Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo yang merupakan perwakilan dengan

klasifikasi Tipe B setingkat eselon II berdasarkan Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor B/306/M.PAN-

RB/2/2013 tentang Peningkatan Eselon 8 (delapan) Perwakilan BPKP serta

Peraturan Kepala BPKP Nomor 13 Tahun 2014 Tentang Organisasi dan Tata

Kerja Perwakilan BPKP.

1. Kedudukan

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo adalah Instansi Vertikal BPKP di daerah

Gorontalo yang berada dan bertanggung jawab kepada Kepala BPKP.

2. Tugas Pokok

Sesuai dengan Pasal 2 dan 3 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor

192 Tahun 2014 Tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

(BPKP). BPKP mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di

bidang pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional.

Dan berdasarkan Peraturan Kepala BPKP Nomor 20 Tahun 2014, Perwakilan

BPKP mempunyai tugas:

a. melaksanakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan

negara dan/atau daerah atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral;

b. melaksanakan kegiatan pengawasan kebendaharaan umum negara;

2016

L K I P

Halaman | 2 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

c. melaksanakan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden dan

atau atas permintaan Kepala Daerah;

d. melaksanakan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah (SPIP) pada wilayah kerjanya; dan

e. melaksanakan penyelenggaraan dan pelaksanaan fungsi lain di bidang

pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

3. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

menyelenggarakan fungsi:

1) perumusan kebijakan nasional pengawasan intern terhadap akuntabilitas

keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional meliputi kegiatan

yang bersifat lintas sektoral, kegiatan kebendaharaan umum negara

berdasarkan penetapan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum

Negara, dan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden;

2) pelaksanaan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan

pengawasan lainnya terhadap perencanaan, pelaksanaan dan

pertanggungjawaban akuntabilitas penerimaan negara/daerah dan

akuntabilitas pengeluaran keuangan negara/daerah serta pembangunan

nasional dan/atau kegiatan lain yang seluruh atau sebagian keuangannya

dibiayai oleh anggaran negara/daerah dan/atau subsidi termasuk badan

usaha dan badan lainnya yang di dalamnya terdapat kepentingan

keuangan atau kepentingan lain dari Pemerintah Pusat dan/atau

Pemerintah Daerah serta akuntabilitas pembiayaan keuangan negara/

daerah;

3) pengawasan intern terhadap perencanaan dan pelaksanaan pemanfaatan

aset negara/daerah;

4) pemberian konsultansi terkait dengan manajemen risiko, pengendalian

intern, dan tata kelola terhadap instansi/badan usaha/badan lainnya dan

program/ kebijakan pemerintah yang strategis;

5) pengawasan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program dan/atau

kegiatan yang dapat menghambat kelancaran pembangunan, audit atas

penyesuaian harga, audit klaim, audit investigatif terhadap kasus-kasus

2016

L K I P

Halaman | 3 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan negara/daerah,

audit penghitungan kerugian keuangan negara/daerah, pemberian

keterangan ahli,dan upaya pencegahan korupsi;

6) pengoordinasian dan sinergi penyelenggaraan pengawasan intern

terhadap akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan

nasional bersama-sama dengan aparat pengawasan intern pemerintah

lainnya;

7) pelaksanaan reviu atas laporan keuangan dan laporan kinerja pemerintah

pusat;

8) pelaksanaan sosialisasi, pembimbingan, dan konsultansi

penyelenggaraan sistem pengendalian intern kepada instansi pemerintah

pusat, pemerintah daerah, dan badan-badan yang di dalamnya terdapat

kepentingan keuangan atau kepentingan lain dari Pemerintah Pusat

dan/atau Pemerintah Daerah;

9) pelaksanaan kegiatan pengawasan berdasarkan penugasan Pemerintah

sesuai peraturan perundang-undangan;

10) pembinaan kapabilitas pengawasan intern pemerintah dan sertifikasi

jabatan fungsional auditor;

11) pelaksanaan pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan di

bidang pengawasan dan sistem pengendalian intern pemerintah;

12) pembangunan dan pengembangan, serta pengolahan data dan informasi

hasil pengawasan atas penyelenggaraan akuntabilitas keuangan negara

Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah;

13) pelaksanaan pengawasan intern terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi

di BPKP; dan

14) pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan

umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian,

keuangan, kearsipan, hukum, kehumasan, persandian, perlengkapan dan

rumah tangga.

2016

L K I P

Halaman | 4 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

B. Aspek Strategis Organisasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan merupakan Lembaga Non

Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang

pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional, berada di

bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia.

Peningkatan Kinerja Pelaksanaan Tugas BPKP sejalan dengan Implementasi

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian

Intern Pemerintah (SPIP) Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Instruksi Presiden

Nomor 4 Tahun 2011 tentang Percepatan Peningkatan Kualitas Akuntabilitas

Keuangan Negara, Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana

Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi, dan Instruksi Presiden Nomor 9

Tahun 2014 Tentang Peningkatan Kualitas Sistem Pengendalian Intern dan

Keandalan Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan Intern Dalam Rangka

Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat.

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo, sebagai bagian integral dari BPKP

sepenuhnya mendukung BPKP dalam menjalankan peran strategisnya yaitu

sebagai “Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk

Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan

Nasional di Wilayah Gorontalo”.

Dukungan terhadap peran BPKP tersebut diberikan dalam bentuk upaya yang

sungguh-sungguh untuk membantu terwujudnya aparatur pemerintah yang

bersih dan terselenggaranya manajemen pelaksanaan pembangunan di wilayah

Provinsi Gorontalo melalui:

1. Pengawalan Pembangunan Program Prioritas Nasional,

2. Peningkatan Ruang Fiskal,

3. Pengamanan Aset, dan

4. Governance System.

C. Kegiatan dan Produk Layanan Organisasi Kegiatan dan layanan produk organisasi yang diberikan pada pemerintahan se-

wilayah Provinsi Gorontalo adalah mendorong Pemda-Pemda dan instansi

vertikal untuk menyusun rencana aksi dalam rangka menyelesaikan temuan-

temuan BPK RI, maupun permasalahan-permasalahan lain yang dapat

2016

L K I P

Halaman | 5 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

mempengaruhi opini laporan keuangan di masa akan datang. Dalam rangka

Penerapan PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah, dan

Permendagri No. 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi

Pemerintah Berbasis Akrual Pada Pemenrintah Daerah, serta untuk

meningkatkan akuntabilitas pelaporan keuangan Pemda, pada tahun 2016

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo secara proaktif telah bekerja sama dengan

Pemda dalam upaya menuju opini WTP. Upaya tersebut telah menjadi prioritas

penugasan Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo karena pada LKPD Tahun 2014

seluruh Pemda, yakni tujuh Pemda telah memperoleh opini WTP dari BPK RI.

Untuk meningkatkan dan memperbaiki proses pengawasan selalu dilakukan

reviu dan melakukan pembelajaran dari proses pengawasan yang berlangsung di

negara-negara lain (best practices benchmarking) melalui studi literatur maupun

studi ke organisasi internal audit negara yang bersangkutan. Dengan perbaikan

yang terus-menerus tersebut, diharapkan BPKP dapat menjadi pembina yang

lebih kompeten bagi aparat pengawasan pemerintah lainnya.

Kapabilitas pengelolaan organisasi dan profesional pengawasan BPKP

diarahkan pada kerangka penilaian Internal Audit Capability Model dengan target

minimal kapabilitas pada Level 3 pada tahun 2019, dengan karakteristik sebagai

berikut:

1) Peran dan jasa pengawasan BPKP saat ini berupa jasa assurance dan

consulting diarahkan menuju kepada peran sebagai penggerak perubahan

(Service and Role of Internal Audit Element).

2) Pengelolaan SDM BPKP diarahkan untuk membangun pegawai yang

profesional, meningkatkan koordinasi serta meningkatkan kompetensi dan

kerjasama tim (People Management Element).

3) Pengawasan intern BPKP dalam rencana strategi pengawasan berfokus pada

kebutuhan shareholder dan stakeholder dengan memperhatikan fokus

prioritas dan risiko. Memperbaiki metodologi pengawasan berdasarkan

perbaikan proses internal maupun praktek-praktek terbaik pengawasan

(Professional Practices Element).

4) Mengembangkan manajemen kinerja pengawasan baik organisasi maupun

individu, melalui SIM HP dan New IPMS untuk kepentingan manajemen hasil

pengawasan maupun untuk manajemen sumber daya pengawasan

(Performance Management and Accountability Element).

2016

L K I P

Halaman | 6 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

5) Sinergitas dengan aparat pengawasan intern pemerintah lainnya dalam

melakukan pengawasan lintas sektor dan menjadi mitra pemerintah dalam

tindak lanjut perbaikan manajemen hasil pemeriksaan BPK RI. Sementara itu,

hasil pengawasan BPKP berupa rekomendasi kepada Presiden dan pimpinan

Kementrian, Lembaga, Pemerintah Daerah dan Korporasi dalam rangka

mewujudkan hubungan yang harmonis dan efektif dengan mitra kerja

(Organizational Relationship and Culture Element).

6) Dalam kedudukannya sebagai auditor Presiden, BPKP melakukan

pengawasan secara independen dengan kewenangan dan kekuasaan

mandiri walaupun sebatas kegiatan lintas sektoral. BPKP aktif untuk

melakukan pengawasan dalam rangka meningkatkan pengendalian intern

dalam memitigasi risiko, meningkatkan kepatuhan dan mendorong

tercapainya tujuan organisasi (Governance Structure Element).

Pengembangan kapabilitas dan kapasitas pengawasan intern BPKP senantiasa

dilakukan dengan penerapan sistem pengendalian intern pemerintah, untuk

memberi keyakinan bahwa tujuan BPKP dapat tercapai. Penerapan sistem

pengendalian intern diarahkan pada penyelenggaraan yang efektif dengan

kerangka penilaian kematangan implementasi SPIP. Maturitas penyelenggaraan

SPIP ditargetkan berada padal level 3, dengan karakteristik bahwa BPKP telah

menetapkan kebijakan dan prosedur pengendalian untuk semua kegiatan pokok

BPKP, sebagai media pengendalian (control design). Kebijakan dan prosedur

atas kegiatan pengelolaan keuangan dan atas beberapa kegiatan operasional

telah mulai dilaksanakan dan didokumentasikan secara konsisten.

2016

L K I P

Halaman | 7 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Gambar 1.1: Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

D. Struktur Organisasi Sesuai Peraturan Kepala BPKP Nomor 20 Tahun 2014 Tentang Organisasi dan

Tata Kerja Perwakilan BPKP, Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo termasuk

dalam perwakilan BPKP tipe B dengan struktur organisasi terdiri atas:

1. Kepala Perwakilan;

2. Bagian Tata Usaha; dan

3. Kelompok Jabatan Fungsional.

KepalaPerwakilan

KelompokJabatan

Fungsional

BagianTataUsaha

SubBagianKeuangan

SubbagianKepegawaian&

Umum

2016

L K I P

Halaman | 8 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

BAB 4

BAB 3

BAB 1

BAB 2

Gambar 1.2: Sistematika Penyajian LAKIP

E. Sistematika Penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini menginformasikan

pencapaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo selama periode 1

Januari 2016 s.d. 31 Desember 2016. Penyajian LAKIP 2016 dapat diilustrasikan

dalam bagan berikut:

Penetapan Kinerja 2016

Rencana Strategis 2015-2019

Perencanaan & Perjaniian Kinerja

Capaian Kinerja 2016 Analisis Capaian Kinerja

Penutup

1. Ringkasan capaian 2. Hambatan/kendala dalam pencapaian sasaran

Pendahuluan

Realisasi Keuangan

2016

L K I P

Halaman | 9 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

BAB II

A. Rencana Strategis 2015 - 2019 Sesuai dengan tugas dan fungsinya, Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

mempunyai rencana strategis yang berorientasi pada hasil, dengan

memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada, atau yang mungkin

timbul. Rencana strategis Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo mencakup visi,

misi, tujuan, dan sasaran.

Merujuk pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah, BPKP melakukan penajaman tujuan dan sasaran strategis dan

merekonstruksi Indikator Kinerja Utama.

Untuk mendukung pencapaian sasaran strategis BPKP secara nasional,

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo telah menetapkan Rencana Strategis

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo Periode 2015-2019 pada 21 Desember

2015 dengan Keputusan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo Nomor

LSTRA-156/PW31/6/2015 tentang Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi

Gorontalo Tahun 2015-2019. Renstra tersebut mengacu pada Renstra BPKP

Tahun 2015-2019 yang ditetapkan dalam Peraturan Kepala BPKP No. 2 Tahun

2015.

1. PERNYATAAN VISI Melalui proses dan tahapan yang melibatkan berbagai lapisan pegawai hingga

pimpinan tertingginya, Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo menetapkan suatu

komitmen untuk mewujudkan visi BPKP ke depan yaitu:

Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan

Pembangunan Nasional di Wilayah Gorontalo

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

“ ”

2016

L K I P

Halaman | 10 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Pernyataan visi ini sekaligus mengartikan bahwa visi BPKP ini telah konsisten

dengan visi Presiden yang telah berwujud menjadi visi pembangunan nasional.

Sebagai gambaran yang diimpikan tahun 2019 atau setelahnya, visi BPKP

diharapkan menjadi acuan bagi setiap pegawai BPKP di semua tingkatan untuk

melaksanakan tugasnya.

Terdapat beberapa kata kunci yang perlu diberi makna secara khusus agar dapat

membangun persepsi yang sama di antara insan pegawai di lingkungan BPKP,

diantaranya:

Ø Sebagai Auditor Pemerintah RI, BPKP merupakan mata dan telinga

Presiden yang difungsikan untuk melihat dan mendengar secara langsung

fakta lapangan dan memberikan respon berupa informasi assurance melalui

suatu sistem pengawasan, dalam hal ini sistem informasi akuntabilitas.

BPKP sebagai aparat pengawasan intern pemerintah bertanggung jawab

langsung kepada Presiden sebagai pemegang kekuasaan Pemerintah RI

dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Visi Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo sebagai Auditor Internal

Pemerintah RI merupakan visi yang strategis dalam rangka meningkatkan

prinsip independensi, baik in fact maupun in appearance terhadap semua

instansi di bawah Presiden yaitu kementerian, lembaga dan pemerintah

daerah dan korporasi. Dengan demikian, informasi yang dihasilkan dari

proses/kegiatan pengawasan oleh BPKP diharapkan bersifat obyektif, tidak

bias dan tidak diintervensi oleh pihak-pihak lain yang menciderai penegakan

prinsip independensi.

Ø Sebagai auditor berkelas dunia, BPKP harus menunjukan aspek yang

berkualitas, di antaranya aspek profesionalisme sumber daya manusia

(SDM), aspek kewenangan dan kapabilitas organisasi, dan aspek leverage

rekomendasi hasil pengawasan.

SDM BPKP harus memiliki kompetensi minimal dalam bidang pengawasan,

diarahkan menjadi personel yang lebih memiliki kompetensi sesuai tujuan

dan sasaran strategis BPKP. Kompetensi yang memungkinkan kemahiran

profesional dalam pelaksanaan pengawasan intern, berdasarkan standard

operating procedure (SOP) yang berlaku dan memperhatikan standar audit

2016

L K I P

Halaman | 11 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

dari AAIPI atau IIA, dengan quality assurance berjenjang untuk memastikan

kualitas proses pelaksanaan pengawasan.

Kewenangan BPKP dalam pengawasan program lintas di kementerian,

lembaga dan pemerintah daerah diwujudkan dalam pemberian kualitas yang

independen dan obyektif atas pengendalian intern yang diterapkan dalam

sertifikasi profesi pengawasan. Setiap auditor BPKP memiliki keahlian dan

kapasitas yang memadai dalam melakukan koordinasi dan kerjasama tim,

paham atas budaya organisasi serta sistem dan proses yang berlaku di

BPKP.

Kualitas informasi assurance dan rekomendasi strategis yang diberikan

auditor BPKP harus sedemikian rupa sehingga mempunyai daya ungkit

(leverage) yang cukup signifikan dalam meningkatkan kinerja pemerintahan

dan program pembangunan.

Ø Untuk meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan

pembangunan, terdapat dua ruang lingkup utama: Pertama, terkait dengan

fungsi manajemen lingkup pengawasan intern yang meliputi perencanaan,

penganggaran, pelaksanaan, pelaporan dan pertanggungjawaban. Kedua,

terkait dengan lingkup APBN, pengawasan intern akan meliputi fungsi

penerimaan, program prioritas nasional dan kebijakan fiskal. Pengawasan

BPKP dilakukan untuk merespon permasalahan yang mengemuka pada

pembangunan nasional yang menjadi perhatian Presiden atau masyarakat

luas.

Visi Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo sebagai penjabaran Visi BPKP yaitu

“Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk Meningkatkan Akuntabilitas

Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional” sejalan dengan Visi

Pembangunan Nasional Tahun 2015 − 2019. Hal tersebut dapat dilihat dari

adanya persinggungan antara peran BPKP dengan beberapa agenda prioritas

Pembangunan Nasional (NAWACITA) antara lain agenda kedua yang isinya

adalah membuat pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola

pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya. Dalam lingkup

yang lebih spesifik, mempertimbangkan perubahan yang dinamis serta tugas dan

fungsi yang dilaksanakannya, BPKP mengambil peran penting yang mengerucut

sebagai Auditor Internal Pemerintah RI yang Selalu Hadir dalam Membangun

Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Efektif dan Terpercaya.

2016

L K I P

Halaman | 12 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

2.PERNYATAAN MISI Visi yang telah ditetapkan merupakan kesepakatan yang harus dilaksanakan

oleh seluruh jajaran Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo. Berdasarkan visi yang

telah ditetapkan, dirumuskan misi-misi Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

sebagai berikut :

Penetapan misi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Misi Kesatu, yaitu: “Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap

Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna

Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan

Efektif di Wilayah Provinsi Gorontalo”

Misi ini mengandung dua hal, yaitu tugas dan fungsi BPKP serta manfaat BPKP.

Tugas dimaksud adalah “Pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan

keuangan dan pembangunan” dan manfaatnya yaitu “mendukung tata kelola

pemerintahan dan korporasi yang bersih dan efektif”.

a. Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Pengawasan Intern Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan

dalam misi ini akan bermuara pada pemberian informasi assurance dan

rekomendasi atas penyelenggaraan akuntabilitas pengelolaan keuangan

negara/daerah dan pembangunan nasional. Prinsip dari akuntabilitas adalah

• Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif di Wilayah Provinsi Gorontalo

1st

• Membina secara efektif penyelenggaraan sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di wilayah Provinsi Gorontalo 2nd

• Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di Wilayah Gorontalo 3rd

2016

L K I P

Halaman | 13 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

kesiapan pemerintah untuk merespon pertanyaan (scrutiny) masyarakat dan

stakeholder lainnya tentang pelaksanaan mandat dan penggunaan sumber

daya yang diamanatkan kepada penyelenggara pemerintahan.

Untuk kesiapan ini, dan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun

2014, serta peraturan perundang-undangan lainnya tentang fungsi

pengawasan, BPKP menjadi mitra kerja Menteri dan Kepala KLPK melalui

jasa assurance dan consultancy.. Jasa assurance mencakup pemberian

informasi kepada Presiden tentang capaian pelaksanaan tugas dari para

mitra kerja BPKP tersebut. Sedangkan jasa consultancy berwujud

rekomendasi yang mempunyai daya ungkit dalam peningkatan kinerja KLPK

sebagai mitra kerja BPKP. Perwujudan peran pengawasan intern tersebut

sekurang-kurangnya harus memberikan keyakinan yang memadai melalui

informasi assurance atas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas

pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah

dan sasaran pembangunan nasional. BPKP harus berperan aktif dalam

memberikan peringatan dini terhadap kemungkinan terjadinya

penyimpangan atau kecurangan, inefektivitas manajemen risiko, dan kurang

memadainya kualitas proses tata kelola penyelenggaraan pemerintahan dan

risiko tidak tercapainya Sasaran Pembangunan Nasional dalam RPJMN

2015 − 2019.

Jasa assurance dan consultancy dilaksanakan dengan mengacu kepada PP

60 Tahun 2008, Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 dan Instruksi

Presiden Nomor 9 tahun 2014. PP 60/2008 memberi batasan pengawasan

intern sebagai seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan,

dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi

organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa

kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan

secara efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan

tata kepemerintahan yang baik.

b. Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan

Efektif

Pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan dan

pembangunan diselenggarakan untuk mendukung tata kelola pemerintah

yang bersih dan efektif, termasuk tata kelola korporasi.Pengawasan intern

2016

L K I P

Halaman | 14 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

BPKP diarahkan untuk memastikan bahwa governance process dalam

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan telah berjalan secara

partisipatif, akuntabel, transparan dan efektif. Di samping itu, terdapat

struktur organisasi dan mekanisme yang melibatkan stakeholder kunci dalam

menetapkan dan mengawasi (oversee) tujuan pemerintah dan

pembangunan termasuk korporasi. Masyarakat juga diberi akses yang cukup

terhadap informasi anggaran dan target pemerintahan dan pembangunan

serta laporan pertanggungjawaban yang memungkinkan mereka mengetahui

sejauh mana tujuan pemerintahan dan pembangunan tercapai. Dengan

kerangka transparansi tersebut, para penyelenggara menyiapkan diri untuk

menjelaskan capaian targetnya dan menjelaskan jika terjadi kegagalan,

alasan kegagalan pengelolaan keuangan dan pembangunan atau

menjelaskan ukuran pencapaian efektivitas pencapaian tujuan

dimaksud.Dengan menjaga partisipasi masyarakat, transparansi dan

akuntabilitas tersebut diharapkan tercipta tata kelola pemerintahan dan

korporasi yang bersih dan efektif.

Misi Kedua, yaitu: “Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah yang Efektif di Wilayah Provinsi Gorontalo”

Untuk menjamin pelaksanaan seluruh program dan kegiatan adalah dalam

rangka mencapai tujuan suatu organisasi, termasuk organisasi pemerintahan dan

pembangunan, dibutuhkan suatu sistem pengendalian intern yang dapat

memberi keyakinan memadai bahwa kegiatan berjalan efektif dan efisien, diikuti

dengan pelaporan keuangan yang andal, penanganan aset yang aman dan taat

terhadap peraturan perundang-undangan. Berdasarkan PP 60 Tahun 2008,

sistem yang dimaksud adalah SPIP. Sesuai dengan PP tersebut, BPKP diberikan

mandat untuk melakukan pembinaan penyelenggaraan SPIP.

Pada periode 2015 – 2019, pembinaan penyelenggaraan SPIP diarahkan untuk

meningkatkan maturitas SPIP di tingkat Kementerian/Lembaga/Pemerintah

Daerah/Korporasi (KLPK) bahkan hingga tingkat program (prioritas)

pembangunan nasional. Penyelenggaraan SPIP KLPK memang bukan tanggung

jawab BPKP, tetapi tanggung jawab masing-masing KLPK. BPKP sebagai

pembina penyelenggaraan SPIP maka seluruh insan pengawasan di BPKP

diarahkan untuk meningkatkan kualitas pembinaan dari sekedar pelaksanaan

tugas penyusunan pedoman dan pelatihan SPIP, menjadi pengawal

2016

L K I P

Halaman | 15 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

implementasi seluruh elemen SPIP di seluruh kegiatan utama dan tindakan

manajemen KLPK. Hal tersebut dilakukan dengan membudayakan pengenalan

dan pengendalian risiko oleh semua personel dan pimpinan dalam pelaksanaan

kegiatan utamanya yang dituangkan dalam kebijakan dan prosedur pelaksanaan

kegiatan (SOP). Pengkomunikasian dan evaluasi reguler terhadap konsistensi

kebijakan dan pelaksanaan kegiatan sesuai SOP diharapkan menyadarkan

personel dan pimpinan akan pencapaian tujuan pemerintahan dan

pembangunan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kematangan

implementasi SPIP secara keseluruhan di KLPK (Kementerian/Lembaga/

Pemda/Koroporasi).

Dengan demikian, misi pembinaan penyelenggaraan SPIP ini terkait langsung

dengan misi 1 yaitu pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan

keuangan dan pembangunan guna mewujudkan tata kelola pemerintahan dan

korporasi yang bersih dan efektif. Akan tetapi, terdapat perbedaan karakteristik

antara keduanya. Misi 1 menyangkut penggunaan sumber daya pengawasan

untuk penyelenggaraan fungsi pengawasan keuangan dan pembangunan

(pengawasan fungsional), sedangkan misi 2 menyangkut penggunaan sumber

daya pengawasan untuk membangun sistem pengawasan itu sendiri, dalam hal

ini Sistem Pengendalian Intern. Sistem pengendalian intern, dalam sejarahnya

adalah bentuk lanjutan dari pengawasan melekat.

Misi Ketiga, yaitu: “Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern

Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di wilayah Provinsi Gorontalo”

Salah satu unsur penting SPIP, yaitu Lingkungan Pengendalian, mewajibkan

setiap pimpinan instansi pemerintah untuk membentuk dan memelihara

lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk

menerapkan budaya pengendalian di lingkungan organisasinya. Upaya

pembentukan budaya kendali ini antara lain diselenggarakan melalui perwujudan

peran aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) yang efektif. Untuk

mewujudkan peran APIP sebagai aparat pengawasan intern diperlukan

kapabilitas untuk menjalankan tugas dan fungsinya.

2016

L K I P

Halaman | 16 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

3. TUJUAN STRATEGIS Penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang akan dicapai dalam

jangka waktu satu sampai lima tahun dituangkan dalam tujuan strategis

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo.

Tujuan akan menjadi arah perjalanan Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo dan

perbaikan-perbaikan yang diinginkan sesuai dengan tugas dan fungsi Perwakilan

BPKP Provinsi Gorontalo.

Pembentukan Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo bertujuan agar pelaksanaan

tugas pengawasan yang diamanahkan kepada BPKP dapat berjalan lebih efisien

dan efektif guna mendukung terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik

serta lebih meningkatkan pelayanan kebutuhan para pemangku kepentingan

akan penguatan akuntabilitas laporan keuangan dan implementasi SPIP di

wilayah Provinsi Gorontalo.

Tujuan utama BPKP tercermin dalam tujuan-tujuan strategis sebagai berikut:

1) Peningkatan kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan

nasional yang bersih dan efektif;

2) Peningkatan efektivitas penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah (SPIP);

3) Peningkatan kapabilitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan

kompeten.

4. INDIKATOR KINERJA UTAMA

Indikator Kinerja Utama (IKU) BPKP merupakan indikator kinerja yang berada

pada perspektif manfaat bagi stakeholders yang menunjukkan peran utama

BPKP dalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan

penyelenggaraan SPIP.

IKU BPKP merupakan ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis

BPKP. IKU terbagi menjadi dua perspektif, yang pertama bersifat outward looking

yaitu perspektif manfaat langsung bagi stakeholders eksternal yang menunjukkan

peran utama BPKP dalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan

pembinaan penyelenggaraan SPIP. Perspektif kedua bersifat inward looking

yang menunjukkan manfaat bagi stakeholders internal BPKP. Penetapan

indikator dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan dan sasaran strategis,

2016

L K I P

Halaman | 17 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

serta kegiatan-kegiatan yang mendukung tujuan strategis. IKU digunakan untuk

mengukur keberhasilan sasaran strategis, sedangkan keberhasilan kegiatan

diukur dengan menggunakan indikator keluaran (output)

Dengan pengertian ini, dan dikaitkan dengan tujuannya, Indikator Kinerja Utama

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo untuk tahun 2015-2019 sebagaimana

termuat dalam Peraturan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo Nomor

LSTRA-156/PW31/5/2015 tanggal 21 Desember 2015 tentang Rencana Strategis

BPKP Perwakilan Provinsi Gorontalo Tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut:

1. Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern

pengelolaan program nasional

2. Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan

pengendalian intern pengelolaan korporasi

3. Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak

hukum

4. Maturitas SPIP Pemerintah Propinsi (level 3)

5. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3)

6. Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD

yang dibina

7. Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina

8. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)

9. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 3)

10. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 2)

11. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)

12. Persepsi kepuasan layanan ketatausahaan (skala likert 1-10)

5. SASARAN PROGRAM Pengelolaan pencapaian visi, misi dan tujuan tersebut ditentukan oleh

pengelolaan pencapaian sasaran strategis, sasaran program dan sasaran

kegiatan.Kemampuan pengelolaan pencapaian visi, misi dan tujuan tersebut

ditentukan oleh kualitas pengukuran kinerja sasaran strategis, sasaran program

dan sasaran kegiatan. Pengukuran kinerja merupakan langkah penting yang

harus dilakukan oleh BPKP untuk dapat mengetahui sejauh mana rencana dalam

Renstra BPKP berhasil dicapai. Faktor-faktor mana yang berkontribusi dalam

menghambat capaian kinerja, sekaligus dapat ditemukan akar permasalahan

2016

L K I P

Halaman | 18 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

tidak tercapainya suatu rencana. Lingkup pengukuran kinerja meliputi

pengukuran kinerja sasaran strategis, kinerja program dan kinerja kegiatan.

Tabel 2.1. Target Kinerja Sasaran Program Perwakilan BPKP Provinsi

Gorontalo

Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Outcome

Satuan Target

1 Perbaikan pengelolaan program

prioritas nasional dan

pengelolaan keuangan

negara/korporasi

Perbaikan

tatakelola,

manajemen risiko,

dan pengendalian

intern pengelolaan

program nasional

% 45

Persentase tindak

lanjut rekomendasi

tata kelola,

manajemen risiko

dan pengendalian

intern pengelolaan

korporasi

% 100

Penyerahan hasil

pengawasan

keinvestigasian

kepada aparat

penegak hukum

% 60

2 Meningkatnya kualitas

penerapan SPIP

Pemda/korporasi

Maturitas SPIP

Pemerintah

Propinsi (level 3)

% 100

Maturitas SPIP

Pemerintah

Kabupaten/kota

(level 3)

% 10

Persentase BUMD

yang kinerjanya

minimal berpredikat

% 52

2016

L K I P

Halaman | 19 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Outcome

Satuan Target

baik dari BUMD

yang dibina

Presentase BLUD

yang kinerjanya

minimal baik dari

BLUD yang dibina

% 58

3 Meningkatnya kapabilitas

pengawasan intern Pemda

Kapabilitas APIP

Pemerintah

Provinsi (Level 3)

% 100

Kapabilitas APIP

Pemerintah

Kabupaten/Kota(Le

vel 3)

% 16,67

Kapabilitas APIP

Pemerintah

Kabupaten/Kota(Le

vel 2)

% 66,67

Kapabilitas APIP

Pemerintah

Kabupaten/Kota

(Level 1)

% 16,67

4 Meningkatnya kualitas

pelayanan dukungan teknis

dalam pengawasan BPKP

Persepsi kepuasan

layanan

ketatausahaan

(skala likert 1-10)

skala 7

6. PROGRAM DAN KEGIATAN Program merupakan kumpulan kegiatan untuk menjalankan misi dalam rangka

mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yang targetnya ditetapkan setiap tahun

selama kurun waktu periode renstra yang akan dijabarkan lebih lanjut dalam

suatu Rencana Kinerja (Performance Plan) dan merupakan bagian integral

2016

L K I P

Halaman | 20 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

dalam proses perencanaan strategis dan merupakan dasar yang kuat untuk

mengendalikan dan memantau pencapaian kinerja serta lebih menjamin

suksesnya pelaksanaan rencana jangka panjang yang sifatnya menyeluruh.

Penetapan program diperlukan untuk memberikan fokus pada penyusunan

kegiatan dan pengalokasian sumber daya organisasi. Dengan demikian, kegiatan

merupakan penjabaran lebih lanjut dari suatu program sebagai arah dari

pencapaian tujuan yang memberikan kontribusi bagi pencapaian visi organisasi.

Kegiatan merupakan aspek operasional dari suatu rencana strategis yang

diarahkan untuk mencapai tujuan dan visi organisasi, dan berdimensi waktu tidak

lebih dari satu tahun.

Sasaran program pengawasan BPKP diharapkan dapat dicapai terlaksananya

kegiatan- kegiatan utama pengawasan intern atas akuntabilitas pengelolaan

keuangan negara, keuangan daerah dan pembangunan nasional; pembinaan

penyelenggaraan SPIP serta pembinaan kompetensi aparat pengawasan intern

pemerintah. Sasaran yang akan dicapai dari kegiatan tersebut terlihat seperti

pada Tabel 2.2 berikut:

Tabel 2.2. Tabel Target Kinerja Sasaran Kegiatan (Output)

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Output Satuan Target

2016

1 Tersedianya informasi

hasil pengawasan pada

Perwakilan BPKP

Rekomendasi Hasil

Pengawasan Pengawasan

Rekomendasi 99

Rekomendasi Perbaikan

Penyelenggaraan SPIP

Rekomendasi 25

Rekomendasi Pembinaan

Kapabilitas Pengawasan

Intern Pemda

Rekomendasi 2

2 Tersedianya dukungan

manajemen dan

pelaksanaan tugas

teknis lainnya dalam

mencapai kepuasan

layanan

Laporan Dukungan

Manajemen Perwakilan

BPKP

Lap 80

2016

L K I P

Halaman | 21 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Output Satuan Target

2016

3 Termanfaatkannya aset

secara optimal dalam

mencapai kepuasan

layanan pegawai

Tersedianya sarana dan

prasarana BPKP

Unit 5

Berdasarkan Bidang Pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo, target

output pengawasan sebesar 126 rekomendasi dapat dijelaskan sebagai berikut

Tabel 2.3. Tabel Target Output per Bidang

Target output di atas berdasarkan target rekomendasi strategis yang sudah

ditetapkan oleh rendal pada masing-masing kedeputian. Perwakilan BPKP

Provinsi Gorontalo berfungsi melakukan kegiatan pengawasan di daerah sebagai

dukungan kepada rendal untuk mencapai target tersebut. Jumlah output di atas

akan berubah setiap tahun yang dijalani sesuai dengan target masing-masing

rendal.

Target Kinerja Jumlah Rekomendasi Strategis

Bidang

IPP 37 APD 44 AN 22 INVEST 21 P3A 2 TOTAL 126

2016

L K I P

Halaman | 22 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

GAMBAR 2.1 PENYUSUNAN TARGET OUTPUT PERWAKILAN

Bidang IPP

DEPUTI 1

DEPUTI V

DEPUTI III

DEPUTI 1I

DEPUTI 1V

Bidang APD

Bidang AN

Bidang Invest

∑ Direktorat pemberi tugas x target output ke PWK

Target Output PWK

8 dit x 2 output = 16 0utput pwk

Persentase ∑ Pemda yang intensitas pembinaannnya prediktable 65% dari 18 pemda=12 pemda

Penugasan per korporasi

Penugasan per kasus

Perubahan atas desain penghitungan output perwakilan ini per tahun dijelaskan

dalam Renja Tahunan.

Untuk mendukung ketercapaian sasaran program pengawasan, dilakukan

dengan kegiatan dukungan pengawasan.

B. Perjanjian Kinerja 2016 1. KEBIJAKAN PENGAWASAN DAN PEMBINAAN TAHUN 2016 Kegiatan Pengawasan BPKP tahun 2016 didasarkan pada kebijakan di bidang

pengawasan dan pembinaan dengan mengacu kepada Peraturan Pemerintah

Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP),

RPJMN, Renstra serta Renja 2016.

Berdasarkan peraturan pemerintah tersebut, kegiatan pengawasan yang

mencakup tugas BPKP mencakup:

2016

L K I P

Halaman | 23 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

a. Pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan Negara dan atas

kegiatan tertentu, yang meliputi kegiatan yang bersifat lintas sektoral,

kegiatan kebendaharaan umum Negara berdasarkan penetapan oleh Menteri

Keuangan selaku Bendahara Umum Negara, serta kegiatan lainnya

berdasarkan penugasan presiden.

b. Pembinaan penyelenggaraan SPIP, meliputi penyusunan pedoman teknis

penyelenggaraan SPIP, sosialisasi, pendidikan dan pelatihan, pembimbingan

dan konsultasi, serta peningkatan kompetensi APIP.

Kebijakan pengawasan BPKP juga mengacu kepada:

a. RPJM 2015 - 2019 serta RKP 2016;

b. Direktif Presiden;

c. Hasil Analisis Lingkungan Strategis;

d. Isu strategis yang menjadi perhatian pemerintah untuk kepentingan BPKP;

e. Rencana Strategis (Renstra) BPKP 2015 - 2019.

2. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) 2016 Sesuai dokumen perjanjian kinerja tahun 2016, Perwakilan BPKP Provinsi

Gorontalo mendukung tercapainya dua sasaran program Deputi/Sekretariat

Utama dengan tujuh indikator kinerja. Untuk itu, Perwakilan BPKP Provinsi

Gorontalo bertanggung jawab untuk mencapai dua sasaran program dan tiga

sasaran kegiatan dengan dua indikator kinerja program dan tujuh indikator kinerja

kegiatan sebagaimana disajikan pada Tabel 2.4.

2016

L K I P

Halaman | 24 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Tabel 2.4

Perjanjian Kinerja Tahun 2016

2016

L K I P

Halaman | 25 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Kerangka Pengukuran Kinerja

Dalam rangka penyusunan laporan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo tahun

2016 dilakukan pengumpulan data kinerja yang melibatkan seluruh unit kerja di

lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo. Data kinerja yang dikumpulkan

berupa target dan realisasi kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo beserta uraian

rinci kinerja, target, dan realisasi keuangan, target dan realisasi penggunaan sumber

daya manusia, serta informasi lain yang terkait dengan kinerja Perwakilan BPKP

Provinsi Gorontalo tahun 2016. Pengumpulan data kinerja diarahkan untuk

memperoleh data kinerja yang akurat, lengkap, tepat waktu, dan konsisten yang

berguna bagi pengambilan keputusan dalam rangka perbaikan kinerja tanpa

meninggalkan prinsip keseimbangan manfaat dan biaya serta efisiensi dan efektivitas.

Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan realisasi dengan target kinerja

yang diperjanjikan dalam dokumen perjanjian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi

Gorontalo Tahun 2016. Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase

pencapaian target indikator kinerja terdiri dari dua jenis, yaitu:

1. Rumus bagi IKU yang menunjukkan ekspektasi arah pencapaian indikator kinerja

lebih tinggi dari nilai target yang ditetapkan.

Persentase Pencapaian Kinerja = Realisasi x 100%

Rencana

2. IKU yang menunjukkan ekspektasi arah pencapaian indikator kinerja lebih kecil

dari nilai target yang ditetapkan, yaitu IKU kapabilitas APIP K/L/Pemda level 1

dilakukan dengan menggunakaan rumus:

Persentase Pencapaian Kinerja = Rencana – (Realisasi – Rencana) x 100%

Rencana

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, dilakukan evaluasi capaian setiap indikator

kinerja untuk mengidentifikasi faktor yang mendukung keberhasilan dan kendala

pencapaian kinerja. Faktor pendukung keberhasilan dan kendala yang menghambat

pencapaian target kinerja dicermati dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan

program/kegiatan di masa yang akan datang.

2016

L K I P

Halaman | 26 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Dalam evaluasi kinerja juga dilakukan pembandingan-pembandingan antara realisasi

kinerja dengan target tahun berjalan, realisasi kinerja tahun berjalan dengan realisasi

tahun lalu dan pembandingan lain yang diperlukan.

Selain itu, dalam evaluasi kinerja dilakukan pula analisis efisiensi dengan cara

membandingkan proporsi capaian kinerja dengan proporsi penggunaan sumber daya

baik dana dan sumber daya manusia, yang dalam hal ini direpresentasikan dengan

Orang/Hari (OH). Efisiensi sumber daya terjadi manakala capaian kinerja lebih tinggi

dari pada capaian penggunaan sumber daya, baik dana maupun OH. Analisis efisiensi

dilakukan terpisah antara sumber daya keuangan dan sumber daya manusia.

B. Capaian Kinerja

Sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsi BPKP,

kebijakan yang diambil dalam pelaksanaan tugas dan fungsi serta penggunaan dana,

berikut disajikan akuntabilitas kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo tahun 2016.

1. Ikhtisar Kinerja

Laporan kinerja tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo ini merupakan

akuntabilitas kinerja tahun pertama dalam periode Renstra 2015-2019 BPKP. Dalam

renstra periode 2015-2019. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, realisasi

pencapaian Indikator Kinerja Outcome dan Output tahun 2016 Perwakilan BPKP

Provinsi Gorontalo secara ringkas disajikan dalam Tabel 3.1 dan Tabel 3.2 sebagai

berikut:

Tabel 3.1 Ikhtisar Capaian Kinerja Outcome

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo Tahun 2016

No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian (%)

1 2 3 4 5 6=5/4 Sasaran Program 1. Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara

1 Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Program Prioritas Nasional

% 45 54,76 121,69

2 Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi

% 100 80 80

3 Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum

% 60 100 166,67

2016

L K I P

Halaman | 27 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Tabel 3.2 Ikhtisar Capaian Kinerja Output

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo Tahun 2016

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Output Satuan

Target Realisasi Capaian

(%) 2016 1 2 3 4 5 6=5/4

1

Tersedianya informasi hasil pengawasan pada Perwakilan BPKP

Rekomendasi Hasil Pengawasan

Rekomendasi 99 98 98,99 %

Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP

Rekomendasi 25 25 100,00%

Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda

Rekomendasi 2 2 100,00%

2

Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan

Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP

Lap 80 80 100,00%

3

Termanfaatkannya aset secara optimal dalam mencapai kepuasan layanan pegawai

Tersedianya sarana dan prasarana BPKP

Unit 5 5 100,00%

Sasaran Program 2. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP pada Pemerintah Daerah/ Korporasi 4 Maturitas SPIP Pemerintah Propinsi (level

3) % 100 100 100

5 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3)

% 10 16,67 166,70

6 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina

% 52 16,67 32,06

7 Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina

% 58 0 0

Sasaran Program 3. Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda 8 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi

(Level 3) % 100 100 100

9 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 3)

% 16,67 16,67 100

10 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 2)

% 66,67 83,33 100

11 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)

% 16,67 0 200

Sasaran Program 4. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis dalam Pengawasan BPKP 12 Persepsi Kepuasan Layanan Kesestamaan Likert 7 7.8 111,44

2016

L K I P

Halaman | 28 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Jumlah realisasi kegiatan pengawasan tahun 2016 sebanyak 374 penugasan atau

296,83% dari target tahun 2016 sebanyak 126 penugasan pengawasan. Realisasi

kegiatan pengawasan tersebut terdiri dari 125 penugasan pengawasan (PKPT-KF-1)

yang diprogramkan dan 249 penugasan pengawasan diluar yang diprogramkan (Non-

PKPT-KF3). Adapun rencana dan realisasi penugasan pengawasan yang

diprogramkan terdapat dalam Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Rencana dan Realisasi Penugasan per Fokus Pengawasan (PKPT)

Jumlah PP Capaian

(%) No. Bidang Rencana Realisasi 1 2 3 4 5

1 Pengawalan Program Prioritas Pembangunan Nasional 48 48 100%

2 Peningkatan Ruang Fiskal 4 4 100% 3 Pengamanan Aset 18 17 94,44% 4 Perbaikan Governance System 56 56 100%

Jumlah 126 125 99,21%

Sedangkan penugasan pengawasan diluar PKPT (Non PKPT) dapat dilihat pada Tabel

3.4 sebagai berikut.

Tabel 3.4 Realisasi Penugasan Per Bidang (Non-PKPT)

No. Bidang Realisasi PP Non PKPT

1 2 3 1 Bidang Instansi Pemerintah Pusat 66 2 Bidang APD 99 3 Bidang Akuntan Negara 23 4 Bidang Investigasi 40 5 Bidang Program, Pelaporan dan Pembinaan APIP 21

Jumlah 249

2. Evaluasi Kinerja

a. Kinerja Pengawasan

Realisasi dan capaian indikator kinerja sasaran strategis berdasarkan tujuan dan

sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo dalam menjalankan

2016

L K I P

Halaman | 29 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

fungsi utamanya sebagai auditor intern pemerintah dapat diuraikan sebagai

berikut :

SASARAN PROGRAM 1 PERBAIKAN PENGELOLAAN PROGRAM PRIORITAS NASIONAL DAN

PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA/KORPORASI

Pencapaian sasaran strategis “Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas

Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi” diukur dengan

menggunakan tiga Indikator Kinerja Utama (IKU), yaitu Perbaikan Tata Kelola,

Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Program Prioritas

Nasional, Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko

dan pengendalian intern pengelolaan korporasi dan Penyerahan hasil

pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum.

Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan

Program Prioritas Nasional dihitung berdasarkan Jumlah perbaikan hasil tindak

lanjut dibandingkan dengan jumlah rekomendasi/saran/rencana tindak terpilih.

Untuk Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan

pengendalian intern pengelolaan korporasi perhitungan didasarkan pada Jumlah

perbaikan hasil tindak lanjut dibandingkan temuan/saran evaluasi/audit kinerja

pada BUMD dan BLUD. Sedangkan untuk melihat kinerja IKU Penyerahan hasil

pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum dinilai dengan

Jumlah laporan yang diserahkan ke APH/K/L Pemerintah Daerah/Korporasi

dibandingkan dengan jumlah permintaan penugasan.

Pencapaian sasaran program 1 didukung dengan dana sebesar

Rp1.750.237.590,00 atau 90,83% dari anggaran sebesar Rp1.926.986.000,00

dan SDM sebanyak 8060 OH, atau 85,71% dari rencana sebanyak 9404 OH.

Dari sisi penggunaan dana maupun SDM (OH), pencapaian kinerja sasaran

strategis 1 telah efisien. Hal ini terlihat dari rata-rata capaian IKU sasaran

strategis sebesar 122,78% lebih tinggi dibandingkan capaian penggunaan dana

sebesar 90,83% dan penggunaan OH sebesar 85,71%.

Uraian capaian kinerja yang ditunjukkan oleh capaian IKU disajikan pada Tabel

3.5 berikut.

2016

L K I P

Halaman | 30 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Tabel 3.5 Capaian Sasaran Progam 1

INDIKATOR KINERJA UTAMA 1 SASARAN PROGRAM 1 PERBAIKAN TATA KELOLA, MANAJEMEN RISIKO DAN PENGENDALIAN INTERN

PENGELOLAAN PROGRAM PRIORITAS NASIONAL

Untuk Indikator Kinerja Utama satu pada Sasaran Program Satu yaitu Perbaikan

Tata Kelola, Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Program

Prioritas Nasional, dari total 126 rekomendasi terpilih terdapat 69 rekomendasi

yang telah ditindaklanjuti atau sebesar 54,76%. Dengan demikian dari target IKU

1 sebesar 45% dan realisasi 54,76% maka pencapaian IKU 1 adalah sebesar

121,69%.

Hasil ini diperoleh dari rekomendasi terpilih pada Perwakilan BPKP Provinsi

Gorontalo yang telah ditindaklanjuti oleh stakeholder. Adapun rekomendasi

terpilih yang telah ditindaklanjuti antara lain sebagai berikut :

• Audit Laporan Keuangan Proyek CCDP IFAD LOAN No 1-880-ID, Pada

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gorontalo Utara.

Rekomendasi yang diberikan kepada Stakeholder adalah melakukan

koordinasi dengan PLN sektor Gorontalo untuk melakukan pemasangan

travo di lokasi pabrik es dan melakukan pemeriksaan ulang terhadap

No Sasaran Program Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian

(%)

1 2 3 4 5 6 7=6/5 1

Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara

Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Program Prioritas Nasional

% 45 54,76 121,69

2 Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi

% 100 80 80

3 Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum

% 60 100 166,67

Capaian Sasaran Program 1

(IKU 1 + IKU 2 + IKU 3)/3 121,68% + 80% + 166,67%

122,78%

2016

L K I P

Halaman | 31 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

kekuatan struktur bangunan serta menginstruksikan penyedia barang/jasa

untuk melakukan pemeliharaan sesuai ketentuan yang berlaku.

• Asistensi Penyusunan LKPD Kabupaten Boalemo Tahun 2015

Rekomendasi yang diberikan kepada Stakeholder adalah melakukan

sosialisasi mengenai tata cara penatausahaan keuangan dengan

menggunakan program aplikasi SIMDA Keuangan berbasis akrual,

menyampaikan data-data yang diperlukan dan menyusun Laporan

Keuangan masing-masing SKPD, dan melakukan penginputan data aset

tetap atas realisasi belanja modal tahun 2015

• Evaluasi Kinerja Perusahaan Daerah Pada Kabupaten Boalemo

Rekomendasi yang diberikan kepada stakeholder adalah menyusun

prosedur operasi standar perusahaan terkait dengan kegiatan operasional

perusahaan dan kegiatan pendukungnya serta Menyusun sistem

pengendalian intern yang efektif, sekurang-kurangnya memenuhi kriteria

terciptanya lingkungan pengendalian yang sehat, terselenggaranya penilaian

risiko, terselenggaranya aktivitas pengendalian; terselenggaranya sistem

informasi dan komunikasi, terselenggaranya kegiatan pemantauan

pengendalian.

• Rekomendasi Strategis Pada Bidang Investigasi

Perlu dilakukan perbaikan kualitas tata pemerintahan dengan meningkatkan

kepatuhan terhadap enam prinsip tata pemerintahan yang baik, yaitu

transparansi, partisipasi, akuntabilitas, keadilan (fairness), efisiensi, dan

efektifitas, untuk pelayanan publik upaya perbaikan/peningkatan kualitas

pelayanan publik melalui pelaksanaan koordinasi supervisi dan pencegahan

korupsi, dan perlu ditingkatkan pewujudan iklim bagi kepemerintahan yang

baik dan bersih dilaksanakan melalui strategi preventif, strategi represif, dan

solusi kesisteman.

• Peningkatan Kapabilitas APIP

Rekomendasi yang diberikan kepada stakeholder adalah perlunya sosialisasi

mengenai internal audit charter kepada seluruh auditan agar Inspektorat

dapat melakukan pengawasan sesuai dengan kewenangannya, sosialisasi

ini dilakukan melalui kepala daerah agar seluruh auditan mematuhinya.

2016

L K I P

Halaman | 32 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

INDIKATOR KINERJA UTAMA 2 SASARAN PROGRAM 1 PERSENTASE TINDAK LANJUT REKOMENDASI TATA KELOLA, MANAJEMEN

RISIKO DAN PENGENDALIAN INTERN PENGELOLAAN KORPORASI

Untuk Indikator Kinerja Utama dua pada Sasaran Program Satu yaitu Persentase

tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian

intern pengelolaan korporasi, dari total 20 rekomendasi terpilih terdapat 16

rekomendasi yang telah ditindaklanjuti atau sebesar 80%. Dengan demikian dari

target IKU 2 sebesar 100% dan realisasi 80% maka pencapaian IKU 2 adalah

sebesar 80%.

Adapun Rekomendasi untuk Koporasi yang tekah ditindaklanjuti adalah

sebagai berikut:

• Evaluasi Kinerja RSUD Toto Kabila

Rekomendasi yang diberikan kepada stakeholder adalah menyusun metode

pengumpulan data serta melakukan rekonsiliasi secara berkala atas

beberapa sumber data sebelum digunakan untuk proses evaluasi SPM dan

Meningkatkan peran dan layanan SPI dalam membantu pencapaian tujuan

RSUD.

• Evaluasi Kinerja BLUD RSUD Pohuwato

Rekomendasi yang diberikan kepada stakeholder adalah melakukan

pengujian uji atas limbah cair secara berkala sesuai ketentuan yang berlaku

dan melaksanakan survei kepuasan pelanggan pada beberapa pelayanan

agar dapat mengukur mutu pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.

• Evaluasi Kinerja BLUD MM Dunda

Rekomendasi yang diberikan kepada stakeholder adalah meningkatkan

kapasitas SPI agar dapat menjalani tugas pokok dan funsgi sesuai ketentuan

berlaku dan melakukan penilaian risiko secara menyeluruh dalam

pengelolaan Rumah Sakit.

• Rekomendasi terkait kinerja PDAM adalah sebagai berikut:

− Melakukan efisiensi yang maksimal sehingga dapat menekan biaya

operasi dengan tetap meningkatkan pendapatan;

− Meningkatkan efektivitas penagihan pelanggan agar jumlah piutang tidak

semakin meningkat melebihi meningkatnya jumlah penjualan per hari;

− Menetapkan dan menerapkan kebijakan manajemen aset untuk

pelaksanaan pengelolaan aset secara optimal dalam rangka peningkatan

pendapatan;

2016

L K I P

Halaman | 33 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

− Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan cara memperluas

jaringan dan melakukan kegiatan operasional bisnis yang efektif, efisien

dan ekonomis sehingga dapat memperoleh laba setiap tahun;

− Meningkatkan konsumsi air domestik hingga mencapai ≥ 30 m3 per

pelanggan rumah tangga per bulan berdasarkan kriteria penilaian

BPPSPAM dengan cara mensosialisasikan penggunaan air bersih yang

berasal dari PDAM untuk kebutuhan sehari-hari;

− Meningkatkan efisiensi pada sistem distribusi air ke pelanggan dengan

cara mengganti water meter yang rusak, melakukan kalibrasi water meter

secara berkala, memasang water meter induk dan melakukan perawatan

berkala terhadap pipa-pipa pelanggan.

INDIKATOR KINERJA UTAMA 3 SASARAN PROGRAM 1 PENYERAHAN HASIL PENGAWASAN KEINVESTIGASIAN KEPADA APARAT

PENEGAK HUKUM

Untuk Indikator Kinerja Utama tiga pada Sasaran Program Satu yaitu

Penyerahan Hasi Pengawasan Keinvestigasian Kepada Aparat Penegak Hukum,

dari total 11 jumlah permintaan penugasan di luar Pemberian Keterangan Ahli

seluruh laporannya telah diserahkan kepada Aparat Penegak Hukum. Dengan

demikian dari target IKU 3 pada Sasaran Program 1 sebesar 60% dan realisasi

100% maka pencapaian IKU 3 pada Sasaran Program 1 adalah sebesar

166,67%.

Audit dalam rangka Perhitungan Kerugian Negara atas permintaan Kejaksaan:

(1) Audit dalam rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Kasus

Dugaan Penyimpangan pada Pelksanaan Pekerjaan Tanggul Pemecah

Ombak Dermaga Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kecamatan Mananggu

Kabupaten Boalemo Tahun Anggaran 2013.

(2) Audit dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Dugaan

Tindak Pidana Korupsi Pekerjaan Pembangunan 3 (tiga) Ruas Jalan : Ruas

Jalan Tangga Barito, Ruas Jalan Bongo Nol-Bongo I (AC-BC), dan Ruas

Jalan Akses Pelabuhan Tilamuta pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten

Boalemo Tahun Anggaran 2014.

(3) Audit Dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas

Dugaan Tindak Pidana Korupsi Penyalahgunaan Dana Desa (DD) Tahap I

2016

L K I P

Halaman | 34 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

pada Desa Mootayu Kecamatan Bone Raya Kabupaten Bone Bolango

Tahun Anggaran 2015.

(4) Audit PKKN atas Kasus Dugaan Penyimpangan/Penyalahgunaan Dana

PNPM-MP3KI pada Pekerjaan Tambatan Perahu di Desa Dulupi Kabupaten

Boalemo Tahun Anggaran 2014.

(5) Audit dalam rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas

Pengelolaan Dana Penyertaan Modal oleh Pemerintah Kabupaten Bone

Bolango pada BUMD PT Bone Bolango Cemerlang Tahun Anggaran 2012

sampai dengan tahun 2014.

(6) Audit PKKN atas Kasus Dugaan Penyimpangan Pengelolaan Dana PNPM

Mandiri Perdesaan atas Kegiatan Simpan Pinjam Kelompok Perempuan

(SPKP) pada Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Bongomeme

Kabupaten Gorontalo Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2014.

(7) Audit dalam rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Dugaan

Tindak Pidana Korupsi Pengadaan Kapal Penangkap Ikan 15 GT dan 7 GT

pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gorontalo Utara Tahun

Anggaran 2012.

Audit dalam rangka Perhitungan Kerugian Negara atas permintaan Kepolisian:

(1) Audit Dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas

Dugaan Tindak Pidana Korupsi terhadap Pelaksanaan

Penerimaan/Pemungutan atas Pengelolaan Retribusi Parkir Kota Gorontalo

Tahun 2015.

(2) Audit dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Dugaan

Penyimpangan Dana PNPM-MP3KI pada Pekerjaan Jalan dan Jembatan di

Desa Tangga Barito dan Desa Tabongo Kecamatan Dulupi Kabupaten

Boalemo Tahun Anggaran 2014.

SASARAN PROGRAM 2 MENINGKATNYA KUALITAS PENERAPAN SPIP PADA PEMERINTAH

DAERAH/ KORPORASI

Pencapaian sasaran strategis “Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP pada

Pemerintah Daerah/Korporasi” diukur dengan menggunakan empat IKU, yaitu

“Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3)”, “Maturitas SPIP Pemerintah

Kabupaten/Kota (Level 3)”,.

2016

L K I P

Halaman | 35 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Tingkat maturitas SPIP merupakan kerangka kerja yang menunjukkan

karakteristik dasar kematangan penyelenggaraan SPIP yang terstruktur dan

berkelanjutan serta dapat digunakan sebagai instrumen evaluatif dan panduan

generik peningkatan efektivitas SPIP. Semakin tinggi level maturitas

penyelenggaraan SPIP pada K/L/Pemda, diharapkan akan semakin baik kualitas

pencapaian tujuan instansi pemerintah dan semakin berkualitas birokrasi.

Demikian pula Sistem Pengendalian Intern pada sektor korporasi.

Capaian kinerja sasaran srategis "Meningkatnya maturitas SPIP" diukur dengan

menggunakan empat IKU, yaitu "Maturitas SPIP K/L (level 3)", "Maturitas SPIP

Pemerintah Provinsi (level 3)", "Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota

(level 3)", "Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari

BUMD yang dibina", dan “Persentase BLUD yang kinerjanya minimal berpredikat

baik dari BLUD yang dibina” dengan ikhtisar sebagai berikut.

Tabel 3.6 Capaian Sasaran Program 2

No Sasaran Program

Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian

(%) 1 2 3 4 5 6 7=6/5 1 Meningkatnya

Kualitas Penerapan SPIP pada Pemerintah Daerah/ Korporasi

Maturitas SPIP Pemerintah Propinsi (level 3)

% 100 100 100

2 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3)

%

10 16,67 166,70

3 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina

%

52 16,67 32,06

4 Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina

%

58 0 0

Capaian Sasaran Program 2

(IKU 1 + IKU 2 + IKU 3 + IKU 4)/4 (100% + 166,70% + 32,06%+ 0)/4

74,69%

Pencapaian sasaran program 2 didukung dengan dana sebesar

Rp379,460,921.00 atau 92,41% dari anggaran sebesar Rp410.646.000,00 dan

SDM sebanyak 1.748 OH, atau 85,73% dari rencana sebanyak 2.039 OH.

2016

L K I P

Halaman | 36 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Dari sisi penggunaan dana maupun SDM (OH), pencapaian kinerja sasaran

strategis 2 belum efisien. Hal ini terlihat dari rata-rata capaian IKU sasaran

strategis sebesar 74,69% lebih rendah daripada capaian penggunaan dana

sebesar 92,41% dan penggunaan OH sebesar 85,73%. Kondisi ini disebabkan

rancangan kegiatan belum sepenuhnya mendukung pencapaian target

pembinaan SPIP sehingga tingkat maturitas SPIP pada Pemda dan Korporasi

mitra kerja BPKP belum mencapai target level 3. Uraian capaian kinerja yang

ditunjukkan oleh capaian IKU disajikan sebagai berikut.

INDIKATOR KINERJA UTAMA 1 SASARAN PROGRAM 2 MATURITAS SPIP PEMERINTAH PROPINSI (LEVEL 3)

IKU "Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3)" mencerminkan kualitas

penyelenggaraan SPIP Pemerintah Provinsi Gorontalo yang diharapkan berada

pada level 3. Semakin tinggi nilai maturitas SPIP menunjukkan kualitas

penyelenggaraan SPIP yang semakin baik.

Pada tahun 2016, Pemerintah Provinsi Gorontalo telah mencapai tingkat

maturitas SPIP level 3. Dengan demikian, capaian kinerja sasaran strategis

"Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3)" adalah 100% dari target sebesar

100%.

Upaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan level maturitas SPIP Pemda

antara lain sebagai berikut:

1. Melakukan penilaian maturitas SPIP pada Pemerintah Provinsi Gorontalo

dan memberikan bimtek untuk peningkatan level maturitas SPIP;

2. Menyusun strategi peningkatan level maturitas untuk digunakan oleh K/L/P

dalam meningkatkan level maturitas SPIP;

3. Membentuk satgas koordinasi SPIP untuk mengkoordinasikan pelaksanaan

penugasan peningkatan level maturitas SPIP Pemerintah Provinsi Gorontalo.

INDIKATOR KINERJA UTAMA 2 SASARAN PROGRAM 2 MATURITAS SPIP PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA (LEVEL 3)

IKU "Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)" mencerminkan

kualitas penyelenggaraan SPIP seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota yang

diharapkan berada pada level 3. Sebagaimana maturitas Pemerintah Provinsi,

maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota diukur menggunakan skala 0-5.

2016

L K I P

Halaman | 37 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Semakin tinggi nilai maturitas SPIP menunjukkan kualitas penyelenggaraan SPIP

yang semakin baik. Target level maturitas SPIP Pemerintahan Kabupaten/Kota

(Level 3) pada tahun 2016 adalah 10% dari 6 jumlah Kabupaten/Kota yang

menjadi mitra kerja Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo.

Sampai dengan tahun 2016, dari 6 pemerintah Kabupaten/Kota yang menjadi

mitra kerja Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo, hanya satu yang mencapai

tingkat maturitas SPIP level 3 dengan catatan yaitu Pemerintah Kabupaten

Gorontalo dengan nilai maturitas sebesar 2,94. Dengan demikian, capaian

kinerja sasaran strategis "Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)"

adalah 16,67% dari target sebesar 10%.

Berikut tabel capaian Maturitas SPIP Kabupaten/Kota pada Perwakilan BPKP

Provinsi Gorontalo Tahun 2016.

Tabel 3.7

Capaian Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota pada Provinsi Gorontalo

No Pemerintah Daerah Skor Tahun 2016

Target Tahun 2019

1 Kota Gorontalo 2,73 3,00 2 Kabupaten Gorontalo 2,94 3,00 3 Kabupaten Bone Bolango 1,42 3,00 4 Kabupaten Gorontalo Utara 1,80 ** 3,00 5 Kabupaten Boalemo 1,42 3,00 6 Kabupaten Pohuwato 2,33 3,00

** Penilaian Tahun 2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA 3 SASARAN PROGRAM 2 PERSENTASE BUMD YANG KINERJANYA MINIMAL BERPREDIKAT BAIK DARI

BUMD YANG DIBINA)

BUMD dibentuk dalam rangka memberikan kontribusi bagi pembangunan

ekonomi daerah. Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo melakukan pengawasan

terhadap BUMD di wilayah Provinsi Gorontalo dalam rangka meningkatkan

kinerja agar BUMD berperan optimal sebagai salah satu pemicu kesejahteraan

masyarakat di daerah.

IKU "Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD

yang dibina" diukur dengan menghitung jumlah BUMD yang kinerjanya minimal

2016

L K I P

Halaman | 38 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

berpredikat baik dibandingkan dengan jumlah BUMD kinerjanya dievaluasi oleh

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo.

Realisasi IKU "Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari

BUMD yang dibina" sampai dengan tahun 2016 adalah sebesar 16,67% atau

mencapai 32,06% dari target sebesar 52%. Realisasi tersebut merupakan BUMD

yang kinerjanya minimal berpredikat baik sebanyak 1 BUMD dari 6 BUMD yang

dievaluasi.

Berikut tabel capaian BUMD yang Kinerjanya Berpredikat Baik pada Perwakilan

BPKP Provinsi Gorontalo Tahun 2016.

Tabel 3.8 Capaian BUMD yang Kinerjanya Berpredikat Baik

PDAM

Kota/Kabupaten BPPSPAM Ket KEPMENDAGRI Ket

Kota Gorontalo 3,600 Sehat 62,31 Baik

Kab. Gorontalo 2,800 Kurang Sehat 54,93 Cukup

Kab. Bone Bolango 2,815 Sehat 42,24 Kurang

Kab. Boalemo 2,430 Kurang Sehat 50,50 Cukup

Kab. Pohuwato 2,845 Sehat 54,07 Cukup PERUSAHAAN DAERAH LAINNYA

NAMA PERUSHAAN

DAERAH NILAI KETERANGAN

PT Boalemo Idaman Gorontalo 51,50 Kurang

INDIKATOR KINERJA UTAMA 3 SASARAN PROGRAM 2

PERSENTASE BLUD YANG KINERJANYA MINIMAL BERPREDIKAT BAIK DARI BLUD YANG DIBINA)

BLUD dibentuk dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat tanpa

mengutamakan mencari keuntungan, namun tetap memperhatikan efisiensi dan

produktivitas sehingga wajib menerapkan praktik bisnis yang sehat. Undang-

Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, mengamanatkan Rumah

Sakit yang didirikan Pemerintah dan Pemerintah Daerah harus berbentuk Unit

Pelaksana Teknis dari Instansi yang bertugas di bidang kesehatan, dengan

pengelolaan berbentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) sesuai dengan

2016

L K I P

Halaman | 39 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu, Perwakilan BPKP Provinsi

Gorontalo melakukan pengawasan terhadap BLUD dalam rangka meningkatkan

kualitas pelayanan dan kinerja BLUD.

IKU "Persentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina"

diukur dengan menghitung jumlah BLUD yang kinerjanya minimal berpredikat

baik dibandingkan dengan jumlah BLUD yang dibina oleh Perwakilan BPKP

Provinsi Gorontalo.

Realisasi IKU "Persentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang

dibina" sampai dengan tahun 2016 adalah sebesar 0% atau mencapai 0%

dibandingkan dengan target sebesar 58%. Realisasi tersebut merupakan hasil

dari 3 BLUD yang dibina.

Berikut tabel capaian BLUD yang Kinerjanya Berpredikat Baik pada Perwakilan

BPKP Provinsi Gorontalo Tahun 2016.

Tabel 3.9

Capaian BLUD yang Kinerjanya Berpredikat Baik

No Nama Rumah Sakit

Tingkat Kinerja

Aspek Keuangan

Aspek Pelayanan Skor

Predikat Tingkat

Kesehatan RSD

1 2 3 4 5 6 1 RSUD Toto Kabila 15,7 43,02 58,72 Sedang 2 RSUD Bumi Panua 19,05 43,70 62,75 Sedang

3 RSUD M.M. Dunda Limboto 19,15 43,78 62,93 sedang

SASARAN PROGRAM 3 MENINGKATNYA KAPABILITAS PENGAWASAN INTERN PEMDA

Dalam rangka mewujudkan sistem pengelolaan keuangan negara yang lebih

akuntabel, Pemerintah telah mengamanatkan di dalam Peraturan Pemerintah

(PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

(SPIP) supaya seluruh tingkat pimpinan Kementerian/Lembaga/ Pemerintah

Daerah (K/L/D) menyelenggarakan kegiatan pengendalian atas keseluruhan

kegiatan di instansi masing-masing. Penyelenggaraan kegiatan pada suatu

instansi pemerintah, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, sampai

dengan pertanggungjawaban harus dilaksanakan secara tertib, terkendali, serta

efisien dan efektif. Salah satu unsur yang diperlukan untuk mendapatkan sistem

2016

L K I P

Halaman | 40 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

pengendalian yang memadai adalah memperkuat peran Aparat Pengawasan

Intern Pemerintah (APIP) yang efektif sebagaimana telah diamanatkan dalam

Pasal 11 PP Nomor 60 Tahun 2008, yaitu:

a. Memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan kehematan, efisiensi,

dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi

pemerintah;

b. Memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko

dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah, dan

c. Memberikan masukan yang dapat memelihara dan meningkatkan kualitas tata

kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah.

Selanjutnya untuk mendorong percepatan peningkatan kualitas tata kelola

pemerintahan yang bersih, efektif dan terpercaya tersebut, Pemerintah di dalam

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019

secara khusus telah memasukkan peningkatan kapabilitas APIP sebagai bagian

dari agenda pembangunan. Hal ini dipertegas kembali oleh Presiden RI Bapak

Joko Widodo pada Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern dengan tema

Peningkatan Kapabilitas APIP tanggal 13 Mei 2015 di Jakarta. Salah satu

perintah Presiden adalah agar kapabilitas APIP di setiap K/L/D pada akhir tahun

2019 berada pada Level 3 (Integrated), jika dinilai dengan menggunakan Internal

Audit Capability Model (IACM) yang dikembangkan oleh The Institute of Internal

Auditor (IIA) tahun 2009.

Sebagaimana diketahui dalam kerangka IACM kapabilitas pengawasan intern

dikelompokkan menjadi lima tingkatan, yaitu Level 1 (Initial), Level 2

(Infrastructure), Level 3 (Integrated), Level 4 (Managed), dan Level 5

(Optimazing). Seiring dengan pelaksanaan program dimaksud, Badan

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Grand

Design Peningkatan Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah Tahun

2015-2019 ( Peraturan Kepala BPKP Nomor 6 Tahun 2015) disertai Pedoman

Teknis Peningkatan Kapabilitas APIP ( Peraturan Kepala BPKP Nomor 16 Tahun

2015) untuk dipergunakan oleh seluruh unit APIP di Indonesia, yang mencakup

Pedoman Teknis Penilaian Kapabilitas APIP Secara Mandiri (Self Assessment),

Pedoman Teknis Penjaminan Kualitas Penilaian Kapabilitas APIP (Quality

Assurance), Pedoman Teknis Peningkatan Kapabilitas Secara Mandiri (Self

Improvement), dan Pedoman Teknis Pemantauan Peningkatan Kapabilitas APIP.

2016

L K I P

Halaman | 41 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Perkembangan Level Kapabilitas APIP di wilayah Provinsi Gorontalo pada Tahun

2015 dan 2016 nampak dalam tabel berikut :

Tabel 3.10 Level Kapabilitas APIP Tahun 2015

Tabel 3.11 Level Kapabilitas APIP Tahun 2016

Peningkatan level kapabilitas di tahun 2016 tidak luput dari upaya APIP di

seluruh wilayah Provinsi Gorontalo dalam memenuhi Infrastruktur Kapabilitas

yang dipersyaratkan serta internalisasinya secara terus menerus. Perwakilan

BPKP Provinsi Gorontalo sebagai Instansi Pembina APIP di wilayah Provinsi

Gorontalo berupaya mendorong peningkatan kapabilitas APIP di wilayah Provinsi

Gorontalo melalui berbagai kegiatan, antara lain :

- Quality Assurance dalam peningkatan kapabilitas APIP

- Bimtek Evaluasi SOP di lingkungan APIP se-Provinsi Gorontalo

- Quality Assurance dalam penyusunan RTP SPIP

No Inspektorat Level Tiap Elemen Level APIP I II III IV V VI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 ProvinsiGorontalo 2 2 2 2 2 2 2 2 Kota Gorontalo 2 2 2 2 2 2 2 3 Kabupaten Gorontalo 2 2 1 2 2 1 2 dengan catatan

4 Kabupaten Boalemo 2 2 1 2 2 2 2 dengan catatan

5 Kabupaten Pohuwato 1 1 1 2 1 1 1

6 Kabupaten Bone Bolango 1 2 1 2 1 2 2 dengan catatan

7 Kabupaten Gorontalo Utara 1 1 1 1 1 1 1

No Inspektorat Level Tiap Elemen Level APIP I II III IV V VI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 ProvinsiGorontalo 3 3 2 2 3 2 3 dengan catatan 2 Kota Gorontalo 3 2 2 3 3 2 3 dengan catatan 3 Kabupaten Gorontalo 2 3 2 2 3 2 2

4 Kabupaten Boalemo 2 2 2 2 2 2 2

5 Kabupaten Pohuwato

2 2 1 2 2 1 2 dengan catatan

6 Kabupaten Bone Bolango

1 2 1 2 1 2 2 dengan catatan

7 Kabupaten Gorontalo Utara

1 2 2 2 1 1 2 dengan catatan

2016

L K I P

Halaman | 42 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

- Bimtek Audit Kinerja

- Bimtek Audit Investigasi

Hasil assessment Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo Tahun 2016 terhadap 7

APIP menunjukkan sebanyak 1 APIP Provinsi atau 100% APIP telah berada

pada level 3 (Integerated) dengan target 100% yang artinya capaian IKU 1 pada

sasaran program 3 adalah 100%. Untuk Kapabilitas APIP Kabupaten/Kota

menuju level 3 terealisasi 16,67% dari target 16,67%, dengan capaian 100%

untuk IKU 2 pada sasaran program 3. Pada IKU 3 yaitu Kapabilitas APIP Menuju

Level 2 terelisasi sebanyak 83,33% dari target 66,67% APIP Kabupaten/Kota

dengan capaian maksimal 100% dari target. Sedangkan untuk IKU 4 realisasi 0%

dari target 16,67% dengan capaian 200% dengan menggunakan rumus

minimize.

Berikut tabel Sasaran Program 3 Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern

Pemda.

Tabel 3.12 Capaian Sasaran Program 3

No Sasaran Program Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian

(%)

1 2 3 4 5 6 7=6/5 1 Meningkatnya

kapabilitas pengawasan intern Pemda

Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)

% 100 100 100

2 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 3)

% 16.67 16.67 100

3 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 2)

% 66.67 83.33 100

4 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)

%

16.67 0 200

Capaian Sasaran Program 3

(IKU 1 + IKU 2 + IKU 3 + IKU 4)/4 (100% + 100% + 100%+ 200)/4 125%

Pencapaian sasaran program 3 didukung dengan dana sebesar

Rp75.660.510.00 atau 94,57% dari anggaran sebesar Rp80.003.000,00 dan

SDM sebanyak 354 OH, atau 86,98% dari rencana sebanyak 407 OH.

Dari sisi penggunaan dana maupun SDM (OH), pencapaian kinerja sasaran

strategis 3 telah efisien. Hal ini terlihat dari rata-rata capaian IKU sasaran

2016

L K I P

Halaman | 43 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

strategis sebesar 125% lebih tinggi dibandingkan capaian penggunaan dana

sebesar 94,57% dan penggunaan OH sebesar 86,98%.

b. Kinerja Dukungan Pengawasan

Realisasi dan capaian indikator kinerja sasaran strategis berdasarkan tujuan dan

sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo dalam mendukung

berjalannya fungsi utamanya sebagai auditor intern pemerintah dapat diuraikan

sebagai berikut

SASARAN PROGRAM 4 MENINGKATNYA KUALITAS PELAYANAN DUKUNGAN TEKNIS DALAM

PENGAWASAN BPKP

Sasaran program “Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam

pengawasan Perwaklan BPKP Provinsi Gorontalo diukur dengan IKU berupa

“Persepsi kepuasan layanan kesestamaan” meliputi empat layanan yaitu

kepegawaian, keuangan, keprolapan serta umum. Persepsi kepuasan terhadap

suatu pelayanan sangat bergantung pada suatu keadaan ketika keinginan, harapan,

dan kebutuhan para penerima layanan dapat terpenuhi. Pernyataan kepuasan atau

ketidakpuasan diperoleh melalui survei dengan menyebarkan kuesioner kepada

para penerima layanan dalam hal ini pegawai dari seluruh unit kerja di lingkungan

Perwaklan BPKP Provinsi Gorontalo dan dihitung menggunakan metode skala likert

1-10.

Realisasi IKU “Persepsi kepuasan layanan kesestamaan” sebesar 7,8 skala likert

atau mencapai 111,44% dari target tahun 2016 sebesar 7 skala likert. Capaian

tersebut merupakan rata-rata capaian persepsi kepuasan pada empat layanan

sebagaimana disajikan pada Tabel 3.13.

Tabel 3.13 Capaian Sasaran Program 4

No Layanan Skor Persepsi Target Capaian

(%) 1 Kepegawaian 7.73 7 110.38 2 Keuangan 8.25 7 117.89 3 Prolap 7.58 7 108.30 4 Umum 7.64 7 109.17

Rata-rata 7.80 7 111.44

2016

L K I P

Halaman | 44 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Capaian IKU “Persepsi kepuasan layanan kesestamaan” menyerap dana sebesar

Rp11.284.894.280,00 atau 95,14% dari anggaran sebesar Rp11.860.933.000,00,

dan SDM sebanyak 5.589 OH atau 76,07% dari rencana sebanyak 7.347 OH.

Dari sisi penggunaan dana dan sumber daya manusia (OH), IKU “Persepsi

kepuasan layanan kesestamaan” telah dicapai secara efisien.

Kondisi ini terlihat dari capaian IKU sebesar 111,44% lebih tinggi dibandingkan

dengan capaian penggunaan dana sebesar 95,14% dan capaian OH sebesar

76,07%

C. REALISASI ANGGARAN

Untuk mencapai sasaran strategis, sasaran hasil (outcome), maupun sasaran

keluaran (output) yang telah ditetapkan, dibutuhkan input berupa sumber daya

salah satunya dana. Hal ini adalah salah satu perwujudan dari anggaran berbasis

kinerja.

Realisasi anggaran yang disajikan pada Tabel 3.14 di bawah ini merupakan

realisasi sesuai dengan Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Perwakilan BPKP

Provinsi Gorontalo tahun 2016. Selisih jumlah realisasi anggaran dalam sub bab

Realisasi Anggaran ini dengan realisasi dana yang dijelaskan di dalam lampiran

merupakan akibat dari pembulatan di dalam Sistem Informasi Manajemen

Monitoring dan Evaluasi Realisasi Kinerja Tahunan (SIM Monev RKT).

1. Realisasi Anggaran per Program

Tabel 3.14

Realisasi Anggaran per Program

No. Nama Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %

1 Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan pembinaan Penyelenggaraan SPIP

2.417.635.000 2.205.358.467

91,22

2

Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Perlengkapan serta Pembayaran Gaji/Tunjangan BPKP

10.964.642.000 10.429.856.663

95,12

3 Fasilitas Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP

546.291.000 510.875.120 93,52

4 Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana

350.000.000 344.162.500 98,33

JUMLAH 14.278.568.000 13.490.252.750 94,48

2016

L K I P

Halaman | 45 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Dari tabel 3.14 dapat diketahui bahwa total realisasi anggaran Perwakilan

BPKP Provinsi Gorontalo adalah sebesar Rp13.490.252.750 atau 94,48%

dari anggaran sebesar Rp14.278.568.000,00. Hal ini menunjukkan

penyerapan anggaran di Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo sangat baik.

2. Realisasi Anggaran per Jenis Belanja

Tabel 3.15

Realisasi Anggaran per Jenis Belanja

No. Kode

Belanja

Jenis Belanja

(DIPA)

Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %

1 51 Pegawai 9.021.094.000 8.946.273.814 99,17

2 52 Barang 4.907.474.000 4.199.816.436 85,58

3 53 Modal 350.000.000 344.162.500 98,33

JUMLAH 14.278.568.000 13.490.252.750 94,48

Dari tabel 3.15 dapat diketahui bahwa belanja pegawai memiliki penyerapan

paling baik pada angka 99,17%, diikuti belanja modal 98,33%, dan terakhir

belanja barang dengan angka 85,58%.

2016

L K I P

Halaman | 46 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

BAB IV

aporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo, di

samping merupakan pertanggungjawaban kinerja Perwakilan BPKP Provinsi

Gorontalo dalam mencapai sasaran program dan IKU tahun 2016, juga

mencerminkan sejauh mana Sistem AKIP telah diimplementasikan. Realisasi kinerja

BPKP tahun 2015 tercermin dari pencapaian sasaran strategis sebagai berikut:

Tabel 4.1

Capaian Sasaran Program Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Tahun 2016

No Sasaran Program Capaian IKU

1 Sasaran Program 1 IKU 1 Tercapai 121,69%

IKU 2 Tercapai 80%

IKU 3 Tercapai 166,67%

2 Sasaran Program 2 IKU 4 Tercapai 100%

IKU 5 Tercapai 0%

IKU 6 Tercapai 32,06%

IKU 7 Tercapai 0%

3 Sasaran Program 3 IKU 8 Tercapai 100%

IKU 9 Tercapai 100%

IKU 10 Tercapai 100%

IKU 11 Tercapai 200%

4 Sasaran Program 4 IKU 12 Tercapai 111,4%

Uraian ringkas hasil pengukuran dari delapan IKU tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Sasaran Program “Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan

Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi”, diukur berdasarkan IKU sebagai

berikut:

PENUTUP

2016

L K I P

Halaman | 47 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

a. Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern

Pengelolaan Program Prioritas Nasional dengan realisasi 54,76% dari

target 45% sehingga memperoleh capaian 121,69%.

b. Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan

pengendalian intern pengelolaan korporasi dengan realisasi 80% dari target

100% sehingga memperoleh capaian 80%.

c. Penyerahan Hasi Pengawasan Keinvestigasian Kepada Aparat Penegak

Hukum dengan realisasi 100% dari target 60% sehingga memperoleh

capaian 166,67%

2. Sasaran Program “Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP pada Pemerintah

Daerah/Korporasi” diukur berdasarkan empat IKU sebagai berikut:

a. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3), tercapai 100%.

b. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3), belum tercapai.

c. Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD

yang dibina, dengan realisasi 16,67% dari target 52% sehingga

memperoleh capaian 32,06%.

d. Persentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina,

belum tercapai. 3. Sasaran Program “Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda”

diukur berdasarkan empat IKU sebagai berikut:

a. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3), tercapai 100%.

b. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3), dengan

realisasi 16,67% dari target 16,67% sehingga memperoleh capaian

32,06%.

c. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2), dengan

realisasi 83,33% dari target 66,67% sehingga memperoleh capaian

100%.

d. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1), dengan

realisasi 0% dari target 16,67% sehingga memperoleh capaian 200%.

4. Sasaran Program “Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam

pengawasan Perwaklan BPKP Provinsi Gorontalo” diukur berdasarkan IKU

“Persepsi kepuasan layanan kesestamaan” dengan realisasi 111,4%.

Disadari sepenuhnya bahwa pencapaian sasaran strategis memerlukan upaya dan

kerja keras yang berkesinambungan. Kendala pencapaian sasaran strategis dapat

diidentifikasi sebagai berikut:

2016

L K I P

Halaman | 48 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

1. Pedoman Evaluasi Maturitas SPIP pada Pemda masih dalam proses

penyempurnaan.

2. Peningkatan level maturitas SPIP dan kapabilitas APIP menjadi level 3 tidak

dapat dicapai dalam waktu singkat.

3. Kurangnya koordinasi secara efektif dengan Pemda.

4. Belum dirasakan manfaat nyata dari SPIP dan Kapabilitas APIP oleh Pemda.

5. Kurangnya komitmen pimpinan mitra kerja dalam menindaklanjuti rekomendasi

yang disampaikan oleh BPKP.

Langkah-langkah yang direncanakan dalam rangka meningkatkan capaian kinerja

antara lain adalah:

1. Meningkatkan koordinasi dan sinergi pengawasan dengan APIP mitra kerja

untuk mendorong peningkatan kapabilitas APIP.

2. Meningkatkan/mengembangkan kompetensi SDM BPKP.

3. Memantau dan mendorong instansi yang dievaluasi untuk menetapkan

kebijakan sesuai dengan rekomendasi yang disarankan.

4. Melaksanakan diklat/sosialisasi/workshop penyelenggaraan SPIP dan

Kapabilitas APIP bagi Pemerintah Daerah.

5. Meningkatkan intensitas pembimbingan teknis penyelenggaraan SPIP dan

Kapabilitas APIP.

6. Berkoordinasi lebih intensif dengan Pemerintah Daerah untuk percepatan

peningkatan kapabilitas APIP serta implementasi dan internalisasi

penyelenggaraan SPIP menuju level 3 secara integral dalam kegiatan instansi,

sehingga meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja instansi.

Lampiran1

Page1of1

Penggunaan Dana

Penggunaan SDM/OH

Anggaran (Rp000) Realisasi (Rp000) % Rencana Realisasi %Efisien/

Tidak EfisienEfisien/

Tidak Efisien1 2 3 4 5 6=5/4 7 8 9=8/7 10 11 12=11/10 13 14

1,926,986.00 1,750,237.59 90.83% 9404 8060 85.71 Efisien Efisien1 Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko dan Pengendalian

Intern Pengelolaan Program Prioritas Nasional%

45 54.76 121.69

2 Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi

%100 80 80

3 Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum

%60 100 166.67

410,646.00 379,460.92 92.41% 2039 1748 85.73 Tidak Efisien Tidak Efisien4 Maturitas SPIP Pemerintah Propinsi (level 3) % 100 100 1005 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3) % 10 16.67 166.706 Persentase BUMN/anak perusahaan dengan skor GCG baik % 0 0 07 Persentase BUMN/anak perusahaan yang kinerjanya

berpredikat minimal A%

0 0 0

8 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina

%52 16.67 32.06

9 Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina

%58 0 0

80,003.00 75,660.51 94.57% 407 354 86.98 Efisien Efisien10 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) % 100 100 10011 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 3) % 16.67 16.67 10012 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) % 0 0 013 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 2) % 66.67 83.33 10014 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) % 0 0 015 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) % 16.67 0 200

11,860,933.00 11,284,894.28 95.14% 7347 5589 76.07 Efisien Efisien16 Persepsi Kepuasan Layanan Kesestamaan Likert 1

- 107 7.80 111.44

SDM (OH)

CAPAIANKINERJAOUTCOMETAHUN2016PERWAKILANBPKPPROVINSIGORONTALO

Keuangan

Sasaran Program 15. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis dalam Pengawasan BPKP

Sasaran Program 8. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP pada Pemerintah Daerah/ Korporasi

Sasaran Program 9. Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda

No Indikator Kinerja Utama Satuan

Sasaran Program 1. Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara

TargetCapaian

(%)Realisasi

Lampiran2

Page1of1

Tahun2015

Tahun2016

Naik/Turun

Tahun2015

Tahun2016

Naik/Turun

1 Perbaikantatakelola,manajemenrisiko,danpengendalianinternpengelolaanprogramnasional

% - 45 NA - 54.76N/A

2 Persentasetindaklanjutrekomendasitatakelola,manajemenrisikodanpengendalianinternpengelolaankorporasi

% - 100 NA - 80N/A

3 Penyerahanhasilpengawasankeinvestigasiankepadaaparatpenegakhukum

% - 60 NA - 100 N/A

1MaturitasSPIPPemerintahPropinsi(level3) % - 100 NA - 100

N/A

2 MaturitasSPIPPemerintahKabupaten/kota(level3) % - 10 NA - 0 N/A

3PersentaseBUMN/anakperusahaandenganskorGCGbaik

% - 0 NA - 0N/A

4PersentaseBUMN/anakperusahaanyangkinerjanyaberpredikatminimalA

% - 0 NA - 0N/A

5PersentaseBUMDyangkinerjanyaminimalberpredikatbaikdariBUMDyangdibina

% - 52 NA -N/A

6PresentaseBLUDyangkinerjanyaminimalbaikdariBLUDyangdibina

% - 58 NA -N/A

1KapabilitasAPIPPemerintahProvinsi(Level3) % - 100 NA - 100

N/A

2 KapabilitasAPIPPemerintahKabupaten/Kota(Level3) % - 16.67 NA - 16.67 N/A3 KapabilitasAPIPPemerintahProvinsi(Level2) % - 0 NA - 0 N/A4 KapabilitasAPIPPemerintahKabupaten/Kota(Level2) % - 66.67 NA - 83.33 N/A5 KapabilitasAPIPPemerintahProvinsi(Level1) % - 0 NA - 0 N/A6 KapabilitasAPIPPemerintahKabupaten/Kota(Level1) % - 16.67 NA - 0 N/A

4 MeningkatnyakualitaspelayanandukunganteknisdalampengawasanBPKP

1 Persepsikepuasanlayananketatausahaan(skalalikert1-10)

Skala - 7 NA - 7.8N/A

PERBANDINGANCAPAIANKINERJAOUTCOMETAHUN2015DAN2016PERWAKILANBPKPPROVINSIGORONTALO

2

3 MeningkatnyakapabilitaspengawasaninternPemda

1

No

Perbaikanpengelolaanprogramprioritasnasionaldanpengelolaankeuangannegara/korporasi

MeningkatnyakualitaspenerapanSPIPPemda/korporasi

Rencana RealisasiSatuanIndikatorKinerjaProgramSasaranProgram

Lampiran3

Page1of1

Target2016 Anggaran Realisasi %

2 3 4 5 6=5/4 7 8 9=8/7Rekomendasi Hasil Pengawasan Rekomendasi 99 98 98.99% 1,926,986 1,750,238 90.83%

Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP

Rekomendasi 25 25 100.00% 410,646 379,461 92.41%

Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda

Rekomendasi 2 2 100.00% 80,003 75,661 94.57%

2

Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan

Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP

Lap 80 80 100.00% 546,291 510,875 93.52%

3

Termanfaatkannya aset secara optimal dalam mencapai kepuasan layanan pegawai

Tersedianya sarana dan prasarana BPKP Unit 5 5 100.00% 350,000 344,163 98.33%

CAPAIANKINERJAOUTPUTTAHUN2016PERWAKILANBPKPPROVINSIGORONTALO

Keuangan

1

Tersedianya informasi hasil pengawasan pada Perwakilan BPKP

Realisasi Capaian (%)

1

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Output Satuan

Lampiran4

Page1of1

2015 2016 Naik/Turun 2015 2016 Naik/

Turun2 3 2 3 3 2 3 3

Rekomendasi Hasil Pengawasan Rekomendasi 92 99 Naik 90 98 NaikRekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP Rekomendasi 2 25 Naik 2 25 Naik

Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda

Rekomendasi 2 2 Naik 2 2 Naik

2Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan

Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Lap 60 80 Naik 60 80 Naik

3 Termanfaatkannya aset secara optimal dalam mencapai kepuasan layanan pegawai

Tersedianya sarana dan prasarana BPKP Unit - 5 N/A - 5 N/A

PERBANDINGANCAPAIANKINERJAOUTPUTTAHUN2015DAN2016PERWAKILANBPKPPROVINSIGORONTALO

1

1 Tersedianya informasi hasil pengawasan pada Perwakilan BPKP

Rencana RealisasiSasaran Strategis Indikator Kinerja Output Satuan

Lampiran5

Page1of12

Uraian Bidwas No Uraian Ref ST Judul ST1 2 3 4 5 6 7 8 8

Kepada Kepala Dinas Kesehatan Prov. Gorontalo agar berkoordinasi dengan TimKoordinasi Pusat dan Provinsi untuk menyelaraskan jadwal dan anggaran dankegiatan surveilans air pra dan pasca proyek sesuai dengan kondisi pelaksanaandan penyelesaian proyek yang melebihi tahun anggaran

LAID-65/PW31/2/2016 ST-171/PW31/2/2016 Audit Atas Laporan Keuangan PAMSIMAS II Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Tahun 2015

0

Kepada Kepala Dinas Provinsi Gorontalo agar menginstruksikan kepada PPK danbendaharaProgram Pamsimas II di lingkungan dinas kesehatan Provinsi Gorontalo untukmelengkapiadministrasi pertanggungjawaban keuangan serta memberikan sanksi sesuaiketentuan yangberlaku

LAID-65/PW31/2/2016 ST-171/PW31/2/2016 Audit Atas Laporan Keuangan PAMSIMAS II Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Tahun 2016

0

Kepada Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan agar Berkoordinasi dengan PLNsektor Gorontalountuk melakukan pemasangan travo dilokasipabrik es

LAI-69/PW31/2/2016 ST-110/PW31/2/2016 Audit Laporan Keuangan Proyek CCDP IFAD LOAN No 1-880-ID, Pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gorontalo Utara

1

Kepada Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan agar Melakukan pemeriksaan ulangterhadap kekuatan struktur bangunan serta menginstruksikan penyedia barang/jasauntuk melakukan pemeliharaan sesuai ketentuan yang berlaku

LAI-69/PW31/2/2016 ST-110/PW31/2/2016 Audit Laporan Keuangan Proyek CCDP IFAD LOAN No 1-880-ID, Pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gorontalo Utara

1

berkoordinasi dengan Satker Provinsi untuk menegur Tim Fasilitator MasyarakatDesa TanjungKarang, Pilohulata dan Iloheluma

LAI-74/PW31/2/2016 ST-173/PW31/2/2016 Audit Atas Laporan Keuangan PAMSIMAS Tahun Anggaran 31 Desember 2015 pada Dinas PU Kab. Gorontalo Utara

0

menginstruksikan BP-SPAMS masing-masing desa penerima Program PAMSIMASuntuk segera melengkapi rencana kerja yang diperlukan.

LAI-74/PW31/2/2016 ST-173/PW31/2/2016 Audit Atas Laporan Keuangan PAMSIMAS Tahun Anggaran 31 Desember 2015 pada Dinas PU Kab. Gorontalo Utara

0

berkoordinasi dengan Satker Provinsi untuk menegur Tim Fasilitator Masyarakat LAI-74/PW31/2/2016 ST-173/PW31/2/2016 Audit Atas Laporan Keuangan PAMSIMAS Tahun Anggaran 31 Desember 2015 pada Dinas PU Kab. Gorontalo Utara

0

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bone Bolango agar mengenakan sanksisesuai ketentuan yang berlaku kepada TFM dan Fasilitator Kabupaten atas kurangmaksimalnya pengawasan dan bimbingan secara teknis dan administratif untukmenyelesaikan kegiatan sesuai jadwal waktu yang telah ditentukan

LAI-78/PW31/2/2016 ST-169/PW31/2/2016 Audit atas Laporan Keuangan Program PAMSIMAS II Kabupaten Bone Bolango (Loan IBRD No.8259-ID) untuk Tahun Anggaran yang berakhir 31 Desember 2015

0

Kepala Satker Pamsimas Kabupaten Bone Bolango kami merekomendasikan agarmenginstruksikan KKM Desa tersebut di atas bersama dengan BPSPAMS yangtelah ditunjuk untuk melengkapi dokumen hasil uji laboratorium kualitas air (paska)dan melakukan perbaikan dan pemeliharaan kualitas dan kuantitas sistempenyediaan air minum.

LAI-78/PW31/2/2016 ST-169/PW31/2/2016 Audit atas Laporan Keuangan Program PAMSIMAS II Kabupaten Bone Bolango (Loan IBRD No.8259-ID) untuk Tahun Anggaran yang berakhir 31 Desember 2016

0

Kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bone Bolango agarmengenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada Tim FasilitatorMasyarakat dan Fasilitator Kabupaten atas kurang maksimalnya pendampingandan pengawasan program Pamsimas II

LAI-78/PW31/2/2016 ST-169/PW31/2/2016 Audit atas Laporan Keuangan Program PAMSIMAS II Kabupaten Bone Bolango (Loan IBRD No.8259-ID) untuk Tahun Anggaran yang berakhir 31 Desember 2017

0

TLNo

I.03

I.03

IKK Rekomendasi Terpilih

I.01

I.02

IPP

Lampiran5

Page2of12

Uraian Bidwas No Uraian Ref ST Judul ST1 2 3 4 5 6 7 8 8

TLNoIKK Rekomendasi Terpilih

I.04 Terhadap permasalahan tersebut kami rekomendasikan kepada Bupati agarmenginstruksikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo untuk:(1) Memerintahkan kepada para Kepala Puskesmas di Kabupaten Gorontalo agarmengajukan klaim dana non kapitasi tidak lebih dari tanggal 10 setiap bulannya;(2) Memerintahkan kepada para Kepala Puskesmas agar segera mengajukan klaimnon kapitasi atas pelayanan tahun 2015 tersebut.(3) Membayarkan dana non kapitasi yang belum dibayarkan kepada Puskesmasterkait;(4) Melakukan rekonsiliasi penerimaan dana non kapitasi yang telah diterima direkening penampungan Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo dengan BPJSKesehatan Cabang Gorontalo.

LAI-79/PW31/2/2016 ST-208/PW31/2/2016 Audit Kinerja Program Jaminan Kesehatan Nasional Untuk FKTP Tahun 2015 pada Kabupaten Gorontalo

0

kepada Kepala Kantor Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Boalemomelalui PJOK agar menginstruksikan Pelaksana Kegiatan Desa Batu Kramat untukmenyetorkan biaya penyuluhan esehatan sebesar Rp2.027.000,00 ke kasKelompok Kerja (Pokja) di UPK

LAI-89/PW31/2/2016 ST-258/PW31/2/2016 Audit Dukungan Atas Laporan Keuangan PNPM Generasi Grant TF 14769 Kabupaten Boalemo TA 2015

0

kepada Kepala Kantor Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Boalemomelalui PJOK agar menginstruksikan Pelaksana Kegiatan Desa Tangkobu untukmenyetorkan biaya pelatihan kader BKB sebesar Rp1.150.000,00 ke kas KelompokKerja (Pokja) di UPK.

LAI-89/PW31/2/2016 ST-258/PW31/2/2016 Audit Dukungan Atas Laporan Keuangan PNPM Generasi Grant TF 14769 Kabupaten Boalemo TA 2016

0

kepada Kepala Kantor Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Boalemomelalui PJOK agar menginstruksikan ketua UPK Mananggu menyetorkan biayakonsumsi sebesar Rp1.000.000,00 Tersebut ke kas UPK dan memberikan sanksisesuai ketentuan kepada Fasilitator Kecamatan dan Fasilitator Kabupaten supayamelaksanakan tugasnya sesuai PTO

LAI-89/PW31/2/2016 ST-258/PW31/2/2016 Audit Dukungan Atas Laporan Keuangan PNPM Generasi Grant TF 14769 Kabupaten Boalemo TA 2017

0

Terhadap permasalahan tersebut, kepada Kepala Badan PemberdayaanMasyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Gorontalo selaku KuasaPengguna Anggaran kami merekomendasikan agar : (1) memerintahkan kepadaUPK Kecamatan Bongomeme dan PK Desa Tobumela untukmempertanggungjawabkan pengeluaran dana masing-masing sebesarRp6.630.000,00 dan Rp2.994.700,00 serta mengadministrasikan buktipertanggungjawaban dengan baik.

LAI-90/PW31/2/2016 ST-256/PW31/2/2016 Audit Dukungan Atas Laporan Keuangan PNPM Generasi Grant TF 14769 Kabupaten Gorontalo TA 2015

0

(2) Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada FasilitatorKecamatan Bongomeme atas kurang optimalnya dalam melakukan pendampingan.

LAI-90/PW31/2/2016 ST-256/PW31/2/2016 Audit Dukungan Atas Laporan Keuangan PNPM Generasi Grant TF 14769 Kabupaten Gorontalo TA 2016

0

I.14 Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi Program dan Kegiatan Prioritas Pembangunan Nasional B06 Tahun 2016 Per 30 Juni 2016 di Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo

LPM-134/PW31/2/2016 ST-456/PW31/2/2016 Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi Program dan Kegiatan Prioritas Pembangunan Nasional B06 Tahun 2016 Per 30 Juni 2016 di Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo

0

I.08

I.10

IPP

Lampiran5

Page3of12

Uraian Bidwas No Uraian Ref ST Judul ST1 2 3 4 5 6 7 8 8

TLNoIKK Rekomendasi Terpilih

I.15 Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi Terhadap Pengawasan Program dan Kegiatan Prioritas Nasional Tahun 2016 (B06) pada Badan Narkotika Nasional Provinsi Gorontalo

LPM-135/PW31/2/2016 ST-454/PW31/2/2016 Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi Terhadap Pengawasan Program dan Kegiatan Prioritas Nasional Tahun 2016 (B06) pada Badan Narkotika Nasional Provinsi Gorontalo

0

1. menginstruksikan KKM Desa Tanjung Karang, Pilohulata dan Iloheluma untuk segera menyelesaikan pekerjaannya

LAI-74/PW31/2/2016 ST-173/PW31/2/2016 Audit Atas Laporan Keuangan PAMSIMAS Tahun Anggaran 31 Desember 2015 pada Dinas PU Kab. Gorontalo Utara

0

2. berkoordinasi dengan Satker Provinsi untuk menegur Tim Fasilitator Masyarakat Desa TanjungKarang, Pilohulata dan Iloheluma

LAI-74/PW31/2/2016 ST-173/PW31/2/2016 Audit Atas Laporan Keuangan PAMSIMAS Tahun Anggaran 31 Desember 2015 pada Dinas PU Kab. Gorontalo Utara

0

3. menginstruksikan BP-SPAMS masing-masing desa penerima Program PAMSIMAS untuk segera melengkapi rencana kerja yang diperlukan.

LAI-74/PW31/2/2016 ST-173/PW31/2/2016 Audit Atas Laporan Keuangan PAMSIMAS Tahun Anggaran 31 Desember 2015 pada Dinas PU Kab. Gorontalo Utara

0

1. memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada fasilitator masyarakat sesuai dengan prinsip dan ketentuan yang berlaku

LAI-75/PW31/2/2016 ST-176/PW31/2/2016 Audit atas Laporan Keuangan Program PAMSIMAS II Kabupaten Gorontalo (Loan IBRD No.8259-ID) untuk Tahun Anggaran yang berakhir 31 Desember 2015

0

2. memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada fasilitator masyarakat sesuai dengan prinsip dan ketentuan yang berlaku

LAI-75/PW31/2/2016 ST-176/PW31/2/2016 Audit atas Laporan Keuangan Program PAMSIMAS II Kabupaten Gorontalo (Loan IBRD No.8259-ID) untuk Tahun Anggaran yang berakhir 31 Desember 2016

0

1. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bone Bolango agar mengenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada TFM dan Fasilitator Kabupaten atas kurang maksimalnya pengawasan dan bimbingan secara teknis dan administratif untuk menyelesaikan kegiatan sesuai jadwal waktu yang telah ditentukan;

LAI-78/PW31/2/2016 ST-169/PW31/2/2016 Audit atas Laporan Keuangan Program PAMSIMAS II Kabupaten Bone Bolango (Loan IBRD No.8259-ID) untuk Tahun Anggaran yang berakhir 31 Desember 2015

0

2. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bone Bolango agar menginstruksikan kepada Koordinator KKM dan Ketua Satlak Desa Poduwoma untuk segera menyelesaikan pekerjaan fisiknya

LAI-78/PW31/2/2016 ST-169/PW31/2/2016 Audit atas Laporan Keuangan Program PAMSIMAS II Kabupaten Bone Bolango (Loan IBRD No.8259-ID) untuk Tahun Anggaran yang berakhir 31 Desember 2016

0

3. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bone Bolango agar menginstruksikan Kepala Satker Pamsimas Kabupaten Bone Bolango dan KKM untuk segera melakukan Serah Terima Hasil Pekerjaan.

LAI-78/PW31/2/2016 ST-169/PW31/2/2016 Audit atas Laporan Keuangan Program PAMSIMAS II Kabupaten Bone Bolango (Loan IBRD No.8259-ID) untuk Tahun Anggaran yang berakhir 31 Desember 2017

0

4. Kepala Satker Pamsimas Kabupaten Bone Bolango kami merekomendasikan agar menginstruksikan KKM Desa tersebut di atas bersama dengan BPSPAMS yang telah ditunjuk untuk melengkapi dokumen hasil uji laboratorium kualitas air (paska) dan melakukan perbaikan dan pemeliharaan kualitas dan kuantitas sistem penyediaan air minum.

LAI-78/PW31/2/2016 ST-169/PW31/2/2016 Audit atas Laporan Keuangan Program PAMSIMAS II Kabupaten Bone Bolango (Loan IBRD No.8259-ID) untuk Tahun Anggaran yang berakhir 31 Desember 2018

0

5. Kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bone Bolango agar mengenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada Tim Fasilitator Masyarakat dan Fasilitator Kabupaten atas kurang maksimalnya pendampingan dan pengawasan program Pamsimas II;

LAI-78/PW31/2/2016 ST-169/PW31/2/2016 Audit atas Laporan Keuangan Program PAMSIMAS II Kabupaten Bone Bolango (Loan IBRD No.8259-ID) untuk Tahun Anggaran yang berakhir 31 Desember 2019

0

I.16

I.17

I.18

IPP

Lampiran5

Page4of12

Uraian Bidwas No Uraian Ref ST Judul ST1 2 3 4 5 6 7 8 8

TLNoIKK Rekomendasi Terpilih

6. Kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bone Bolango agar menginstruksikan Fasilitator Masyarakat untuk membimbing KKM dalam melengkapi kekurangan dokumen administratif program Pamsimas II Tahun Anggaran 2015.

LAI-78/PW31/2/2016 ST-169/PW31/2/2016 Audit atas Laporan Keuangan Program PAMSIMAS II Kabupaten Bone Bolango (Loan IBRD No.8259-ID) untuk Tahun Anggaran yang berakhir 31 Desember 2020

0

1. Terhadap permasalahan tersebut kami rekomendasikan kepada Bupati agar menginstruksikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo untuk:

(1) Memerintahkan kepada para Kepala Puskesmas di Kabupaten Gorontalo agar mengajukan klaim dana non kapitasi tidak lebih dari tanggal 10 setiap bulannya;

(2) Memerintahkan kepada para Kepala Puskesmas agar segera mengajukan klaim non kapitasi atas pelayanan tahun 2015 tersebut.

(3) Membayarkan dana non kapitasi yang belum dibayarkan kepada Puskesmas terkait;

(4) Melakukan rekonsiliasi penerimaan dana non kapitasi yang telah diterima di rekening penampungan Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo dengan BPJS Kesehatan Cabang Gorontalo.

LAK-79/PW31/2/2016 ST-208/PW31/2/2016 Audit Kinerja Program Jaminan Kesehatan Nasional Untuk FKTP Tahun 2015 pada Kabupaten Gorontalo

0

2. Terhadap permasalahan tersebut kami rekomendasikan kepada Bupati agar menginstruksikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo untuk:

(1)Memerintahkan tim pengendali JKN memutakhirkan jumlah peserta PBI APBN, APBD I setiap bulan, sesuai data peserta dari SK. Kementerian Sosial, SK. Gubernur Gorontalo serta SK Bupati Gorontalo dan perubahannya;

(2)Memerintahkan Forum Kemitraan BPJS Kesehatan Tingkat Kabupaten Gorontalo tidak hanya membahas kepesertaan PBI APBD I Kabupaten Gorontalo saja, tetapi juga kepesertaan PBI APBN, sehingga seluruh kepesertaan PBI yang dilayani kesehatannya di wilayah Kabupaten Gorontalo dapat diketahui secara lengkap dan mutakhir.

(3)Melakukan rekonsiliasi data peserta PBI APBN, PBI APBD I, dan PBI APBD I dengan Dinas Sosial Kabupaten Gorontalo dan BPJS Kesehatan Cabang Gorontalo.

LAK-79/PW31/2/2016 ST-208/PW31/2/2016 Audit Kinerja Program Jaminan Kesehatan Nasional Untuk FKTP Tahun 2015 pada Kabupaten Gorontalo

0

3. Terhadap permasalahan tersebut kami merekomendasikan kepada Bupati agar menginstruksikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo untuk melaporkan PBF tersebut atas ketidaksanggupannya dalam merealisasikan pesanan obat kepada Kementerian Kesehatan untuk dapat dikenakan sanksi.

LAK-79/PW31/2/2016 ST-208/PW31/2/2016 Audit Kinerja Program Jaminan Kesehatan Nasional Untuk FKTP Tahun 2015 pada Kabupaten Gorontalo

0

I.18

I.19

Rekomendasi pengawasan perwakilan

BPKP

IPP

Lampiran5

Page5of12

Uraian Bidwas No Uraian Ref ST Judul ST1 2 3 4 5 6 7 8 8

TLNoIKK Rekomendasi Terpilih

1. Kepada Bupati Bone Bolango agar mengistruksikan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bone Bolango untuk memerintahkan Tim Monev JKN memutakhirkan jumlah peseta PBI APBN, APBD I dan II setiap bulan, sesuai data peserta dari SK Menteri Sosial, SK Gubernur Gorontalo serta SK Bupati Bone Bolango dan perubahannya dari BPJS Cabang Gorontalo

LAK-80/PW31/2/2016 ST-202/PW31/2/2016 Audit Kinerja Program Jaminan Kesehatan Nasional Untuk FKTP Tahun 2015 pada Kabupaten Bone Bolango

0

2. Forum Kemitraan BPJS Kesehatan Tingkat Kabupaten Bone Bolango untuk membahas kepesertaan PBI APBN dan APBD I Provinsi Gorontalo, sehingga basis data seluruh kepesertaan PBI yang dilayani kesehatannya di wilayah Kabupaten Bone Bolango dapat diketahui secara lengkap dan up to date

LAK-80/PW31/2/2016 ST-202/PW31/2/2016 Audit Kinerja Program Jaminan Kesehatan Nasional Untuk FKTP Tahun 2015 pada Kabupaten Bone Bolango

0

3. Kepada Bupati Bone Bolango agar mengistruksikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bone Boalngo untuk bersurat kepada Kepala BPJS Kesehatan Cabang Gorontalo dan memberikan tembusan data jumlah kepesertaan PBI baik APBN dan APBN II yang didaftarkan ke FKTP dan hasil pertemuan Forum Kemitraan maupun Berita Acara Hasil Rekonsiliasi Data Peserta ke Dinas Kesehatan maupun Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bone Bolango secara lengkap setiap bulan.

LAK-80/PW31/2/2016 ST-202/PW31/2/2016 Audit Kinerja Program Jaminan Kesehatan Nasional Untuk FKTP Tahun 2015 pada Kabupaten Bone Bolango

0

1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo untuk melaporkan PBF tersebutatas ketidaksanggupannya dalam merealisasikan pesanan obat melalui e-catalogatau e-purchasing kepada Kementerian Kesehatan dan Kepala LKPP untuk dapatdikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

LAK-229/PW31/2/2016 ST-621/PW31/2/2016 Audit Kinerja Aksesibilitas dan Mutu Pelayanan Kesehatan di DTPK pada Kabupaten Boalemo Tahun 2015

0

2. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo agar menginstruksikanPuskesmas Sari Tani dan Mananggu melaporkan obat yang kadaluarsa disertaidengan Berita Acara permohonan pemusnahan obat kadaluarsa.

LAK-229/PW31/2/2016 ST-621/PW31/2/2016 Audit Kinerja Aksesibilitas dan Mutu Pelayanan Kesehatan di DTPK pada Kabupaten Boalemo Tahun 2016

0

1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pohuwato agar:1. Mengenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada Pejabat Pengadaandi Dinas Kesehatan Kabupaten Pohuwato;2. Mengupayakan proses pengadaan obat dan BHP yang lebih cepat untuk mengisikekurangan obat yang dibutuhkan Puskesmas yang belum dapat dipenuhi olehInstalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Pohuwato agar tidak terjadikehabisan obat (stock out) di Puskesmas.

LAK-227/PW31/2/2016 ST-617/PW31/2/2016 Audit Kinerja Aksesibilitas dan Mutu Pelayanan Kesehatan di DTPK pada Kabupaten Pohuwato Tahun 2015

0

2. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pohuwato agar menginstruksikan petugasyang mendata desa dan kelurahan Siaga Aktif untuk melengkapi datapendukungnya sesuai ketentuan dan melengkapinya dengan Surat Penetapan dariBupati atau Kepala Desa.

LAK-227/PW31/2/2016 ST-617/PW31/2/2016 Audit Kinerja Aksesibilitas dan Mutu Pelayanan Kesehatan di DTPK pada Kabupaten Pohuwato Tahun 2016

0

I.23 1. Kepada Bupati Pohuwato melalui Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan,Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Pohuwato agarmenginstruksikan KPA tersebut untuk mempertanggungjawabkan terjadinyaketidakwajaran harga sebesar Rp34.586.400,00 dan menyetorkannya ke KasDaerah.

LAK-240/PW31/2/2016 ST-609/PW31/2/2016 Audit Kinerja Atas Program Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB-KR) Tahun 2015 pada Perwakilan BKKBN Provinsi Gorontalo

0

Kepala BPKAD melakukan sosialisasi mengenai tata cara penatausahaankeuangan dengan menggunakan program aplikasi SIMDA Keuangan berbasisakrualSeluruh SKPD untuk menyampaikan data-data yang diperlukan dan menyusunLaporan Keuangan masing-masing SKPD

I.24 LBA-6/PW31/3/2016 tgl 28 Januari 2016

ST-22/PW31/3/21016

I.20

I.22

Asistensi Penyusunan LKPD Kabupaten Boalemo Tahun 2015

1

Rekomendasi pengawasan perwakilan

BPKP

APD

IPP

I.21

Lampiran5

Page6of12

Uraian Bidwas No Uraian Ref ST Judul ST1 2 3 4 5 6 7 8 8

TLNoIKK Rekomendasi Terpilih

Seluruh SKPD agar melakukan penginputan data aset tetap atas realisasi belanjamodal tahun 2015Kepala BPKAD melakukan sosialisasi mengenai tata cara penatausahaankeuangan dengan menggunakan program aplikasi SIMDA Keuangan berbasisakrualSeluruh SKPD untuk menyampaikan data-data yang diperlukan dan menyusunLaporan Keuangan masing-masing SKPDSeluruh SKPD agar melakukan penginputan data aset tetap atas realisasi belanjamodal tahun 2015Seluruh SKPD untuk menyampaikan data-data yang diperlukan untuk selanjutnyadilakukan pengakuan melalui jurnal penyesuaian/koreksiSeluruh SKPD untuk menyusun Laporan Keuangan masing-masing SKPDDinas Pendidikan Boalemo agar menyelesaikan penginputan data aset tetap tahun2015 sehingga daftar aset tetap Kabupaten Boalemo per 31 Desember 2015 dapatditerbitkan sebagai pendukung dalam laporan keuanganSeluruh Kepala SKPD terkait di lingkungan Pemerintah kabupaten Pohuwato untukmemerintahkan pengurus barang dan bagian akuntansi agar segera menyelesaikanpenginputan data aset tetapSeluruh Kepala SKPD terkait di lingkungan Pemerintah kabupaten Pohuwato untukmemerintahkan PPK-SKPD masing-masing untuk menyusun Laporan KeuanganTahun 2015Memerintahkan Kepala Desa membuat laporan penyaluran dan realisasipenggunaan dana desa tahun 2015Kepala BPKAD agar melakukan penyempurnaan penyajian Laporan KeuanganPemerintah Daerah Kabupaten Boalemo Tahun 2015 dengan terlebih dahulumelakukan penyelesaian penginputan data aset dan perhitungan penyusutannyaKepala Dinas Pendidikan agar menyelesaikan penginputan data aset tetap tahun2015, data aset tetap BOS, data aset tetap PRODIRA dan data aset tetap Bansoske dalam Aplikasi SIMDA BMDKepala Bidang Akuntansi untuk mempercepat penginputan data jurnal koreksiKepala Bidang Pendapatan untuk membuat dokumen pendukung atas PADsehingga bidang akuntansi bisa melakukan jurnal koreksiKepala Bidang Akuntansi untuk mempercepat penginputan dan melakukan postingdata belanjaKepala Bidang Aset untuk segera melakukan rekonsiliasi aset tetap per SKPDdengan Kepala Bidang Akuntansi

I.30 Kepala BKAD melakukan sosialisasi mengenai tata cara penatausahaan keuangandengan menggunakan program aplikasi SIMDA Keuangan berbasis akrual

LBA-51/PW31/3/2016 tgl 13 April 2016

ST-148/PW31/3/2016 Asistensi Penyusunan LKPD Provinsi Gorontalo Tahun 2015

1

I.31 Seluruh SKPD agar melakukan penginputan data aset tetap pada aplikasi SIMDABMD agar nilai akumulasi penyusutan sampai dengan tahun 2014, bebanpenyusutan tahun 2015, dan akumulasi penyusutan sampai dengan tahun 2015dapat dihitung

LBA-51/PW31/3/2016 tgl 13 April 2017

ST-148/PW31/3/2017 Asistensi Penyusunan LKPD Provinsi Gorontalo Tahun 2015

1

I.32 Seluruh SKPD agar melakukan penginputan data aset tetap atas realisasi belanjamodal tahun 2015 sehingga daftar aset tetap per 31 Desember 2015 dapatditerbitkan sebagai pendukung dalam laporan keuangan

LBA-51/PW31/3/2016 tgl 13 April 2018

ST-148/PW31/3/2018 Asistensi Penyusunan LKPD Provinsi Gorontalo Tahun 2015

1

1

Asistensi Penyusunan LKPD Kabupaten Boalemo Tahun 2015

I.24 LBA-6/PW31/3/2016 tgl 28 Januari 2016

ST-22/PW31/3/21016

I.25 LBA-30/PW31/3/2016 tgl 14 Maret 2016

ST-130/PW31/3/2016

Asistensi Penyusunan LKPD Kota Gorontalo Tahun 2015

Asistensi Penyusunan LKPD Kota Gorontalo Tahun 2015

1

Asistensi Penyusunan LKPD Kabupaten Boalemo Tahun 2015

1

1

Asistensi Penyusunan LKPD Kabupaten Pohuwato Tahun 2015

1

Asistensi Penyusunan LKPD Kabupaten Boalemo Tahun 2015

Asistensi Penyusunan LKPD Kabupaten Bome Bolango Tahun 2015

1

Rekomendasi pengawasan perwakilan

BPKP

I.29 LBA-46/PW31/3/2016 tgl 11 April 2016

ST-156/PW31/3/2016

APD

I.27 LBA-48/PW31/3/2016 tgl 11 April 2016

ST-188/PW31/3/2016

I.28 LBA-47/PW31/3/2016 tgl 11 April 2016

ST-198/PW31/3/2016

I.26 LBA-32/PW31/3/2016 tgl 10 Maret 2016

ST-128/PW31/3/2016

Lampiran5

Page7of12

Uraian Bidwas No Uraian Ref ST Judul ST1 2 3 4 5 6 7 8 8

TLNoIKK Rekomendasi Terpilih

Kepala Bidang Akuntansi untuk mempercepat penginputan data jurnal koreksi Asistensi Penyusunan LKPD Kab. Gorontalo Utara Tahun 2015

Kepala Bidang Pendapatan untuk membuat dokumen pendukung atas PADsehingga bidang akuntansi bisa melakukan jurnal koreksi

Asistensi Penyusunan LKPD Kab. Gorontalo Utara Tahun 2015

Kepala Bidang Akuntansi untuk entry data dana kapitasi dan untuk meneliti kembalitransaksi di DPPKAD serta melakukan posting jurnal

Asistensi Penyusunan LKPD Kab. Gorontalo Utara Tahun 2015

Kepala Bidang Aset untuk segera melakukan rekonsiliasi aset tetap per SKPDdengan Kepala Bidang Akuntansi

Asistensi Penyusunan LKPD Kab. Gorontalo Utara Tahun 2015

Kepala Bidang Akuntansi untuk mempercepat penginputan data jurnal koreksiKepala Bidang Akuntansi untuk mempercepat penginputan dan melakukan postingdata belanjaKepala Bidang Pendapatan untuk membuat dokumen pendukung atas PADsehingga bidang akuntansi bisa melakukan jurnal koreksiKepala Bidang Aset untuk segera melakukan rekonsiliasi aset tetap per SKPDdengan Kepala Bidang AkuntansiSeluruh Kepala SKPD terkait di lingkungan Pemerintah kabupaten Gorontalo untuk memerintahkan PPK-SKPD masing-masing untuk menyusun Laporan Keuangan Tahun 2015Para Kepala Desa agar membuat laporan penyaluran dan realisasi penggunaandana desa tahun 2015

I.36 Seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Gorontalo agar melakukanpenginputan data aset tetap atas realisasi belanja modal semester I tahun 2016sebagai pendukung dalam penerbitan Laporan Keuangan Semester I Tahun 2016

LBA-142/PW31/3/2016 tgl 19 Agustus 2016

ST-494/PW31/3/2016 Asistensi Penyusunan LKPD Provinsi Gorontalo Tahun 2015

1

I.37 Kepala DKAD untuk melakukan sosialisasi tata cara penatausahaan keuangandengan menggunakan program aplikasi Simda Keuangan berbasis akrualkhususnya tata cara menginput pengajuan SPP kepada seluruh operator SimdaKeuangan (menurut jenis tagihan) di lingkungan Pemerintah Provinsi Gorontalosehingga tidak terjadi kesalahan pengakuan Aset Tetap dan KDP-nya

LBA-142/PW31/3/2016 tgl 19 Agustus 2017

ST-494/PW31/3/2017 Asistensi Penyusunan LKPD Provinsi Gorontalo Tahun 2016

1

I.38 Kepala DKAD untuk melakukan pencatatan/penatausahaan secara tertib atastransaksi Persediaan, Piutang PKB, Pendapatan Diterima Dimuka denganmenggunakan program aplikasi atau secara manual yang dapat menyajikan datasecara up to date

LBA-142/PW31/3/2016 tgl 19 Agustus 2018

ST-494/PW31/3/2018 Asistensi Penyusunan LKPD Provinsi Gorontalo Tahun 2017

1

I.39 Kepala DKAD untuk memerintahkan Kuasa Bendahara Umum Daerah melakukanrekonsiliasi atas selisih antara buku besar pembantu bank dengan saldo padaRekening Koran Bank sebesar Rp70.512.916.666,00 sehingga posisi saldo kas per30 Juni 2016 sesuai dengan angka yang sebenarnya

LBA-142/PW31/3/2016 tgl 19 Agustus 2019

ST-494/PW31/3/2019 Asistensi Penyusunan LKPD Provinsi Gorontalo Tahun 2018

1

I.40 Membuat Peraturan Bupati Bone Bolango yang mengatur tentang prosedur pendataan potensi, penetapan jumlah pajak terutang, tata cara pembayaran oleh wajib pajak, serta tata cara penagihannya.

LEV-149/PW31/3/2016tanggal

7 September 2016

ST-417/PW31/3/2016 Pengawasan atas Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (OPAD) Pada Pemerintah Kabupaten Bone Bolango

1

I.41 Menginstruksikan Kepala DPPKAD Kabupaten Bone Bolango dan Kepala SKPD terkait lainnya yang mengelola PAD untuk:a. Melakukan pendataan secara menyeluruh atas wajib pajak, obyek pajak, wajib retribusi dan obyek retribusi baik di perkotaan maupun di tingkat kecamatan dan desa;b. Menyusun database berbasis sistem informasi agar pengelolaan PAD dapat memberikan kontribusi yang optimal dalam menambah ruang fiskal untuk membiayai kegiatan pemerintah daerah;c.Melaksanakan penetapan pemungutan pajak hotel/kos-kosan sesuai dengan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati yang berlaku.

LEV-149/PW31/3/2016tanggal

7 September 2017

ST-417/PW31/3/2017 Pengawasan atas Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (OPAD) Pada Pemerintah Kabupaten Bone Bolango

1

1

Asistensi Penyusunan LKPD Kabupaten Bome Bolango Tahun 2015

1

LBA-58/PW31/3/2016 tgl 19 April 2016

ST-194/PW31/3/2016 Asistensi Penyusunan LKPD Kab Gorontalo Tahun 2015

1

LBA-37/PW31/3/2016 tgl 18 Maret 2016

ST-126/PW31/3/2016

I.34 LBA-31/PW31/3/2016 tgl 14 Maret 2016

ST-150/PW31/3/2016

I.35

I.33

APD

Lampiran5

Page8of12

Uraian Bidwas No Uraian Ref ST Judul ST1 2 3 4 5 6 7 8 8

TLNoIKK Rekomendasi Terpilih

I.42 Menginstruksikan Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bone Bolango untuk:a. Menyusun data potensi retribusi pasar dengan memperhatikan antara lain jumlah pedagang/penjual, luasan lahan yang digunakan, tenda yang digunakan, jumlah kios, dan pengenaan retribusi pasar sesuai tarif yang ada;b. Melakukan pemungutan retribusi pasar secara optimal dengan memperhatikan antara lain jumlah pedagang/penjual, luasan lahan yang digunakan, tenda yang digunakan, jumlah kios, dan pengenaan retribusi pasar sesuai tarif yang berlaku

LEV-149/PW31/3/2016tanggal

7 September 2018

ST-417/PW31/3/2018 Pengawasan atas Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (OPAD) Pada Pemerintah Kabupaten Bone Bolango

1

I.43 Menata pengelolaan keuangan lebih akuntabel dengan memperhatikan ketaatan kepada Standar Akuntansi Pemerintah (SAP), kecukupan pengungkapan (Adequate Disclosure), kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan efektivitas penerapan sistem pengendalian intern

1

I.44 Mendorong pemerintah daerah meningkatkan PAD untuk meningkatkan derajat desentralisasi dan kemandirian keuangan daerahnya melalui kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi penerimaan asli daerah

1

I.45 Melakukan langkah-langkah perbaikan atas permasalahan-permasalahan yang diungkapkan pada Hasil Audit BPK-RI Perwakilan Provinsi Gorontalo sebagaimana tertuang pada Buku II tentang Hasil Audit atas Sistem Pengendalian Intern dan Buku III tentang Hasil Audit atas Ketaatan Terhadap Peraturan Perundang-undangan

1

Membuat Peraturan Bupati Gorontalo Utara yang mengatur tentang prosedur pendataan potensi, penetapan jumlah pajak terutang, tata cara pembayaran oleh wajib pajak, serta tata cara penagihannya

1

Menginstruksikan Kepala DPPKAD Kabupaten Gorontalo Utara dan Kepala SKPD terkait lainnya yang mengelola PAD untuk:a. Melakukan pendataan secara menyeluruh atas wajib pajak, obyek pajak, wajib retribusi dan obyek retribusi baik di perkotaan maupun di tingkat kecamatan dan desa;b.Melaksanakan penetapan, pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah dengan mengacu pada Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati yang berkaitan dengan pajak daerah dan retribusi daerah yang didahului dengan pelaksanaan pengawasan lapangan;

1

Menginstruksikan Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gorontalo Utara untuk:a. Melakukan sosialisasi kepada seluruh pedagang/penjual yang menggunakan sarana/fasilitas pasar tentang peraturan yang menjadi dasar pemungutan retribusi pasar dan tata cara pemungutannya;b. Menyusun data potensi retribusi pasar dengan memperhatikan antara lain jumlah pedagang/penjual, luasan lahan yang digunakan, tenda yang digunakan, jumlah kios, dan pengenaan retribusi pasar sesuai tarif yang ada;

1

Kepada Bupati/Walikota agar meningkatkan capaian kinerjanya terhadap IKK yang capaian kinerjanya memperoleh prestasi Rendah

1

Kepada Bupati/Walikota agar meningkatkan capaian kinerjanya terhadap Aspek Administrasi Umum IKK yang dilaksanakan SKPD dengan prestasi Rendah

1

Menyusun prosedur operasi standar perusahaan terkait dengan kegiatanoperasional perusahaan dan kegiatan pendukungnya;

1

Menyusun sistem pengendalian intern yang efektif, sekurang-kurangnya memenuhikriteria terciptanya lingkungan pengendalian yang sehat, terselenggaranyapenilaian risiko, terselenggaranya aktivitas pengendalian; terselenggaranya sisteminformasi dan komunikasi, terselenggaranya kegiatan pemantauan pengendalian

0.5

a. Menyusun database yang akurat berdasarkan hasil pendataan lapangan sesuai dengan jumlah pedagang yang sebenarnya pada masing-masing pasar di wilayah Kabupaten Pohuwato

0

ST-627/PW31/3/2016tanggal 30 September 2016

Kompilasi LKPD TA 2015 Seluruh Provinsi Gorontalo Seluruh Pemda di Gorontalo

I.46

AN

Pengawasan atas Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (OPAD) Pada Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara TA 2015 & 2016

Kompilasi EKPPD Provinsi Gorontalo Tahun 2015

LEV-150/PW31/4/2016 tanggal 7 September 2016

ST-470/PW31/4/2016 tanggal 1 Agustus 2016

Evaluasi Kinerja Perusahaan Daerah Pada Kabupaten Boalemo

I.48

I.47 LHE-185/PW31/3/2016tanggal

19 Oktober 2016

LAP-174/PW31/3/2016tanggal

28 September 2016

ST-598/PW31/3/2016tanggal

20 September 2016

ST-464/PW31/3/2016Tanggal 29 Juli 2016

LHE-202/PW31/3/2016tanggal

28/10/2016

ST-596/PW31/3/2016

LEV-173/PW31/3/2016tanggal

22 September 2016

APD

Evaluasi atas Program Lintas Sektoral Program Pemberdayaan Pasar Tradisional (Pasar Rakyat) Pohuwato

APDRekomendasi pengawasan perwakilan

BPKP Nawacita

II.01

Lampiran5

Page9of12

Uraian Bidwas No Uraian Ref ST Judul ST1 2 3 4 5 6 7 8 8

TLNoIKK Rekomendasi Terpilih

b. Menyusun dan menetapkan Peraturan Bupati tentang Tata Kelola pasar yang dapat mendukung terwujudnya pasar tradisional sebagai penggerak roda perekonomian daerah

0

c. Memerintahkan mandor pasar untuk memungut retribusi pasar kepada seluruh pedagang/penjual yang menggunakan sarana/fasilitas di pasar yang masih mempunyai tanggungan kewajiban membayar retribusi pasar sesuai dengan ketentuan yang berlaku

0

Menyusun Regulasi berupa Standar Operating Prosedur (SOP), Strategi pengembangan KSD dan Indikator Kinerja pelaksanaan KSD

1

Membentuk Tim Koordinasi Kerja Sama Daerah (TKKSD) dan Badan Kerja Sama Daerah yang bertugas untuk melakukan koordinasi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi kerja sama dengan mitra usaha

1

Menyusun metode pengumpulan data serta melakukan rekonsiliasi secara berkala atas beberapa sumber data sebelum digunakan untuk proses evaluasi SPM

0.5

Meningkatkan peran dan layanan SPI dalam membantu pencapaian tujuan RSUD 0.5melakukan pengujian uji atas limbah cair secara berkala sesuai ketentuan yang berlaku

1

melaksanakan survei kepuasan pelanggan pada beberapa pelayanan agar dapat mengukur mutu pelayanan yang diberikan kepada masyarakat

1

Meningkatkan kapasitas SPI agar dapat menjalani tugas pokok dan funsgi sesuai ketentuan berlaku

1

Melakukan penilaian risiko secara menyeluruh dalam pengelolaan Rumah Sakit 1Meningkatkan pengendalian atas pengelolaan sistem informasi 1Melaksanakan pemantauan kinerja Rumah Sakit 1Meningkatkan keandalan data informasi serta ketepatan penyampaian informasi 1Menyusun SOP atau pedoman penilaian risiko untuk mengidentifikasi risiko ataskegiatan utama pada seluruh unit kerja, dan selanjutnya untuk mengkomunikasikandan menerapkan SOP tersebut serta melakukan pemutakhiran daftar risiko secaraterus menerus

0

Menyusun SOP atau pedoman menyangkut analisis risiko dan mengkomunikasikanpedoman penilaian risiko, menyusun RTP atas risiko yang telah diidentifikasi,melakukan analisis risiko pada seluruh unit kerja, serta melakukan evaluasi secaraberkala terhadap penerapan RTP dan pemutakhiran rencana tindak pengendaliansecara terus menerus

0

Menyusun SOP atau pedoman penilaian risiko untuk mengidentifikasi risiko ataskegiatan utama pada seluruh unit kerja, dan selanjutnya untuk mengkomunikasikandan menerapkan SOP tersebut serta melakukan pemutakhiran daftar risiko secaraterus menerus

0

Menyusun SOP atau pedoman menyangkut analisis risiko dan mengkomunikasikanpedoman penilaian risiko, menyusun RTP atas risiko yang telah diidentifikasi,melakukan analisis risiko pada seluruh unit kerja, serta melakukan evaluasi secaraberkala terhadap penerapan RTP dan pemutakhiran rencana tindak pengendaliansecara terus menerus

0

Menyusun SOP atau pedoman penilaian risiko untuk mengidentifikasi risiko ataskegiatan utama pada seluruh unit kerja, dan selanjutnya untuk mengkomunikasikandan menerapkan SOP tersebut serta melakukan pemutakhiran daftar risiko secaraterus menerus

0LAP-82/PW31/3/2016 tgl 8 Juni 2016

ST-37/PW31/3/2016

III.01 LAP-51/PW31/3/2016 tgl 15 April 2016

ST-184/PW31/3/2016

III.02 LAP-53/PW31/3/2016 tgl 19 April 2016

ST-182/PW31/3/2016

LHE-202/PW31/3/2016tanggal

28/10/2016

ST-596/PW31/3/2016

II.02 LHE - 186/PW31/3/2016tanggal

20 Oktober 2016

ST-600/PW31/3/2016tanggal

21 September 2016

Evaluasi atas Program Lintas Sektoral Program Pemberdayaan Pasar Tradisional (Pasar Rakyat) Pohuwato

Pengawasan Intern Program Lintas Sektoral Pembangunan Daerah atas Pengelolaan Kerjasama Daerah (KSD) pada Pemerintah Kab. Gorontalo Utara

Evaluasi Kinerja RSUD Toto KabilaLEV-98/PW31/4/2016

LEV-125/PW31/4/2016

LEV-103/PW31/4/2016 ST-289/PW31/4/2016

Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP tahun 2016 Pemerintah Kabupaten Boalemo

Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP pada Pemerintah Kabupaten Pohuwato Tahun 2016

Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP pada Pemerintah Kabupaten Bone Bolango Tahun 2016

Evaluasi Kinerja BLUD RSUD Pohuwato

Evaluasi Kinerja BLUD MM Dunda

APD

AN II.03

II.04

II.05

Rekomendasi pengawasan perwakilan

BPKP Nawacita

ST-285/PW31/4/2016

ST-287/PW31/4/2016

II.01

Rekomendasi Perbaikan

Penyelanggaraan SPIP

APD

III.03

Lampiran5

Page10of12

Uraian Bidwas No Uraian Ref ST Judul ST1 2 3 4 5 6 7 8 8

TLNoIKK Rekomendasi Terpilih

Menyusun SOP atau pedoman menyangkut analisis risiko dan mengkomunikasikanpedoman penilaian risiko, menyusun RTP atas risiko yang telah diidentifikasi,melakukan analisis risiko pada seluruh unit kerja, serta melakukan evaluasi secaraberkala terhadap penerapan RTP dan pemutakhiran rencana tindak pengendaliansecara terus menerus

0

Menyusun SOP atau pedoman penilaian risiko untuk mengidentifikasi risiko ataskegiatan utama pada seluruh unit kerja, dan selanjutnya untuk mengkomunikasikandan menerapkan SOP tersebut serta melakukan pemutakhiran daftar risiko secaraterus menerus

0

Menyusun SOP atau pedoman menyangkut analisis risiko dan mengkomunikasikanpedoman penilaian risiko, menyusun RTP atas risiko yang telah diidentifikasi,melakukan analisis risiko pada seluruh unit kerja, serta melakukan evaluasi secaraberkala terhadap penerapan RTP dan pemutakhiran rencana tindak pengendaliansecara terus menerus

0

Menyusun SOP atau pedoman penilaian risiko untuk mengidentifikasi risiko ataskegiatan utama pada seluruh unit kerja, dan selanjutnya untuk mengkomunikasikandan menerapkan SOP tersebut serta melakukan pemutakhiran daftar risiko secaraterus menerus

0

Menyusun SOP atau pedoman menyangkut analisis risiko dan mengkomunikasikanpedoman penilaian risiko, menyusun RTP atas risiko yang telah diidentifikasi,melakukan analisis risiko pada seluruh unit kerja, serta melakukan evaluasi secaraberkala terhadap penerapan RTP dan pemutakhiran rencana tindak pengendaliansecara terus menerus

0

Menginstruksikan Kepala Bappeda Kabupaten Pohuwatountuk melakukan perbaikan atas penetapan target capaian yang tidak konsisten dalam dokumen perencanaan (RPJMD dan Renstra SKPD)

1

Menginstruksikan Tim Penyusun RPJMD untuk lebih teliti dan cermat dalam melakukan verifikasi data atas penetapan capaian target indikator kinerja program dan penetapan satuan dalam dokumen rancangan Renstra SKPD

1

III.07 Menginstruksikan agar temuan pemeriksaan BPK RI segera ditindaklanjuti dengan menjalankan rencana aksi yang sedang dalam proses

LBA-187/PW31/3/2016tanggal

11 Oktober 2016

ST-407/PW31/3/2016tanggal 21 Juni 2016

Asistensi Penyusunan Rencana Aksi atas Hasil Audit BPK RI terhadap LKPD Pemerintah Kabupaten Bone Bolango Tahun 2015

1

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo untuk mendorong masing-masingkabupaten membuat program peningkatan pemakaian pupuk pola berimbangspesifik lokasi dengan menggunakan pupuk organik yang disinergikan programpupuk bersubsidi

1

Disarankan kepada kepada PT Pupuk Kaltim untuk menginstruksikan Distributorpengecer tersebut untuk memberikan teguran dan pembinaan kepada parapengecer yang tidak membuat buku Penyaluran Pupuk ke Petani (F6) dengan tertib

0.5

Melakukan koordinasi lebih intensif kepada pihak Pemerintah Provinsi Gorontaloterkait penggantian atas tanah dan bangunan yang terkena relokasi pembangunankanal serta melakukan penghapusan atas tanah dan bangunan tersebut dari daftaraset tetap

1

Melakukan koordinasi ke Perum Bulog Pusat untuk melengkapi data aset tetapyang sudah ada di neraca maupun yang berada di luar neraca

1

kepada Direktur RSUD dr. Hasri Ainun Habibie agar mempersiapkan RSUDmenjadi BLUD dengan melengkapi persyaratan teknis, subtantif dan administrasiserta merekrut tenaga administrasi yang memahami akuntansi sesuai denganketersediaan dana

LBA-191/PW31/4/2016 tanggal 25 Oktober 2016

ST-642/PW31/4/2016 tanggal 7 Oktober 2016

Asistensi Bimtek PTK BLUD RSUD dr. Hasri Ainun Habibie

1

LAP-82/PW31/3/2016 tgl 8 Juni 2016

ST-37/PW31/3/2016

AN LRA-144/PW31/4/2016 tanggal 2 September 2016

ST-513/PW31/4/2016 tanggal 15/08/2016

LHM -223/PW31/4/2016 tanggal 17/11/2016

ST-733/PW31/4/2016, tanggal 7 November 2016

LAP-75/PW31/3/2016 tgl 21 Juni 2016

ST-228/PW31/3/2016

III.05 LAP-76/PW31/3/2016 tgl 21 Juni 2016

ST-210/PW31/3/2016

III.06 LBA – 148/PW31/3/2016tanggal

7 September 2016

ST-527/PW31/3/2016tanggal

19 Agustus 2016

Penilaian Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada Pemerintah Kabupaten Gorontalo

Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP pada Pemerintah Kabupaten Bone Bolango Tahun 2016

Penilaian Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada Pemerintah Kota Gorontalo Tahun 2016

Asistensi Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah pada Pemerintah Kabupaten Pohuwato

Reviu Ketahanan pangan tahun 2015 dan semester I tahun 2016 pada Pupuk Kalimantan Timur

Review Hasil Inventarisasi dan Clearence Aset Tetap Perum Bulog

III.08

III.09

Rekomendasi Perbaikan

Penyelanggaraan SPIP

III.04

APD

III.03

Lampiran5

Page11of12

Uraian Bidwas No Uraian Ref ST Judul ST1 2 3 4 5 6 7 8 8

TLNoIKK Rekomendasi Terpilih

kepada Direktur BLUD RSUD Prof. Dr. Aloei Saboe agar menginstruksikan BidangPerencanaan untuk merumuskan sasaran dan target kinerja produk unggulanrumah sakit sebagai penjabaran dari misi “Meningkatkan Produk Unggulan RumahSakit” dan berkoordinasi dengan bagian dan bidang yang terkait untuk segeramenyelesaikan draft RSB tersebut

LBA-189/PW31/4/2016 tanggal 24/10/2016

ST-592/PW31/4/2016 tanggal 19 September 2016

Asistensi Bimbingan Teknis RSB Pada BLUD RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe

1

Melaksanakan penyediaan layanan pemulasaraan jenazah guna memenuhikebutuhan SPM secara keseluruhan.

0.5

Menggunakan metode komputerisasi dalam kegiatan adminstrasi pencatatan. 0.5III.11 Kepada Direktur BLUD RSUD Toto Kabila kami sarankan untuk menginstruksikan

Kepala Sub Bagian Perencanaan agar mempercepat penyelesaian evaluasicapaian indikator kinerja semester satu Tahun 2016 dan mempercepatpenyusunan penyelesaian prognosa keuangan untuk tahun tahun 2016 denganberkoordinasi dengan bagian dan bidang yang terkait

LBA-194/PW31/4/2016 tanggal 26 Oktober 2016

ST-644/PW31/4/2016 tanggal 7 Oktober 2016

Bimtek Penyusunan RBA RSUD Toto Kabila

0.5

Inspektorat agar aktif memberikan jasa advis (advisory service) LHP-154/PW31/6/2016tanggal 9 September 2016

ST-433/PW31/6/2016tanggal 18 Juli 2016

QA Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kabupaten Gorontalo

0.5

Perlunya sosialisasi mengenai internal audit charter kepada seluruh auditan agar Inspektorat dapat melakukan pengawasan sesuai dengan kewenangannya. Sosialisasi ini dilakukan melalui kepala daerah agar seluruh auditan mematuhinya

LHP-154/PW31/6/2016tanggal 9 September 2017

ST-433/PW31/6/2016tanggal 18 Juli 2017

QA Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kabupaten Gorontalo

1

Inspektorat agar menyusunan kebijakan sistem rotasi internal LHP-154/PW31/6/2016tanggal 9 September 2018

ST-433/PW31/6/2016tanggal 18 Juli 2018

QA Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kabupaten Gorontalo

1

Inspektorat agar menyusun Pedoman Pola Hubungan LHP-154/PW31/6/2016tanggal 9 September 2019

ST-433/PW31/6/2016tanggal 18 Juli 2019

QA Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kabupaten Gorontalo

1

Untuk pengendalian mutu pengawasan, Inspektorat harus memiliki standar kendali mutu agar pelaksanaan pengawasan sesuai standar audit AAIPI

LHP-154/PW31/6/2016tanggal 9 September 2020

ST-433/PW31/6/2016tanggal 18 Juli 2020

QA Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kabupaten Gorontalo

1

Agar berkoordinasi dengan AAIPI wilayah Provinsi Gorontalo untuk pelaksanaan telaah sejawat yang diharapkan dilakukan setiap 3 tahun sekali. Disamping itu agar melaksanakan kegiatan Quality Assurance and Improvement Program (QAIP) secara berkala dalam lingkup internal inspektorat Kabupaten Gorontalo minimal setiap tahun. Metode pengukuran internal QAIP agar mengacu kepada pedoman telaah sejawat AAIPI

LHP-154/PW31/6/2016tanggal 9 September 2021

ST-433/PW31/6/2016tanggal 18 Juli 2021

QA Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kabupaten Gorontalo

0.5

Sebagai ringkasan atas hasil pengawasan selama periode tertentu, Inspektorat agar membuat Laporan Ikhtisar Hasil Pengawasan yang disampaikan kepada Kepala Daerah minimal setiap 6 bulan sekali

LHP-154/PW31/6/2016tanggal 9 September 2022

ST-433/PW31/6/2016tanggal 18 Juli 2022

QA Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kabupaten Gorontalo

1

Menyusun dan mendokumentasikan PKA, KKA, dan LHA sesuai dengan pedoman kendali mutu APIP

LHP-153/PW31/6/2016tanggal 9 September 2024

ST-429/PW31/6/2016tanggal 15 Juli 2024

QA Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kota Gorontalo

1

Membuat kebijakan organisasi yang mendukung pengoptimalan tim audit LHP-153/PW31/6/2016tanggal 9 September 2025

ST-429/PW31/6/2016tanggal 15 Juli 2025

QA Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kota Gorontalo

1

Membuat kebijakan untuk perolehan gelar sertifikasi profesi (contoh: CFE) bagi pegawai

LHP-153/PW31/6/2016tanggal 9 September 2027

ST-429/PW31/6/2016tanggal 15 Juli 2027

QA Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kota Gorontalo

0.5

Membuat kebijakan pemberian penghargaan bagi tim/personal yang berhasil menerapkan perilaku yang diharapkan

LHP-153/PW31/6/2016tanggal 9 September 2028

ST-429/PW31/6/2016tanggal 15 Juli 2028

QA Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kota Gorontalo

1

Menginformasikan mengenai risiko dan pengendaliannya kepada Kepala Daerah LHP-153/PW31/6/2016tanggal 9 September 2030

ST-429/PW31/6/2016tanggal 15 Juli 2030

QA Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kota Gorontalo

1

Merancang laporan hasil kegiatan pengawasan intern untuk memenuhi kebutuhan pengguna dan para pemangku kepentingan yang utama secara tepat waktu dan berkala

LHP-153/PW31/6/2016tanggal 9 September 2032

ST-429/PW31/6/2016tanggal 15 Juli 2032

QA Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kota Gorontalo

1

AN

Asistensi Evaluasi SPM RSUD Toto Kabila

III.10

LBA-160/PW31/4/2016 tanggal 15 September

2016

ST-568/PW31/4/2016 tanggal 5 September 2016

IV.01

IV.02

P3APIP

Rekomendasi Perbaikan

Penyelanggaraan SPIP

Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas

APIP

Lampiran5

Page12of12

Uraian Bidwas No Uraian Ref ST Judul ST1 2 3 4 5 6 7 8 8

TLNoIKK Rekomendasi Terpilih

Menyusun laporan ikhtisar hasil pengawasan kepada Kepala Daerah secara berkala

LHP-153/PW31/6/2016tanggal 9 September 2033

ST-429/PW31/6/2016tanggal 15 Juli 2033

QA Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kota Gorontalo

1

Mendokumentasikan Sistem Manajemen Kinerja dalam pengelolaan kegiatan pengawasan intern, yang mencakup: identifikasi data kinerja yang harus dikumpulkan, frekuensi pengumpulan data, siapa yang bertanggung jawab untuk pengumpulan data, pengendalian mutu data, siapa yang menghasilkan laporan data kinerja, dan siapa yang menerima laporan

LHP-153/PW31/6/2016tanggal 9 September 2034

ST-429/PW31/6/2016tanggal 15 Juli 2034

QA Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kota Gorontalo

0.5

Menyusun peta kompetensi pegawai LHP-153/PW31/6/2016tanggal 9 September 2036

ST-429/PW31/6/2016tanggal 15 Juli 2036

QA Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kota Gorontalo

1

Membuat analisis beban kerja pegawai LHP-153/PW31/6/2016tanggal 9 September 2037

ST-429/PW31/6/2016tanggal 15 Juli 2037

QA Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kota Gorontalo

1

Menyusun laporan realisasi diklat secara berkala LHP-153/PW31/6/2016tanggal 9 September 2038

ST-429/PW31/6/2016tanggal 15 Juli 2038

QA Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kota Gorontalo

1

Membangun kebijakan dan prosedur dalam rangka berkomunikasi, berinteraksi, dan melaporkan kepada jajaran pimpinan K/L/Pemda yang bertugas mengawasi APIP

LHP-153/PW31/6/2016tanggal 9 September 2039

ST-429/PW31/6/2016tanggal 15 Juli 2039

QA Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kota Gorontalo

0.5

Melakukan pertemuan secara berkala dengan jajaran pimpinan K/L/Pemda dalam rangka meningkatkan kepedulian organisasi terhadap tata kelola, penilaian risiko, pengawasan internal, dan pentingnya lingkungan pengendalian yang kuat serta mendokumentasikan setiap pertemuan tersebut

LHP-153/PW31/6/2016tanggal 9 September 2040

ST-429/PW31/6/2016tanggal 15 Juli 2040

QA Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kota Gorontalo

1

Melakukan reviu atas Internal Audit Charter sesuai peran dan layanan level 3 APIP LHP-153/PW31/6/2016tanggal 9 September 2041

ST-429/PW31/6/2016tanggal 15 Juli 2041

QA Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kota Gorontalo

1

IV.02

P3APIPRekomendasi Pembinaan Kapabilitas

APIP