Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021
Transcript of Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021
Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021
Tanggal : 5 Juli 2021
Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 2
DAFTAR ISI
A. KATA PENGANTAR................................................................................ 1
B. DAFTAR ISI............................................................................................. 2
C. RINGKASAN EKSEKUTIF...................................................................... 3
D. URAIAN KEGIATAN PENGELOLAAN REPUTASI................................. 4
1. Pemantauan Berita Media Massa...................................................... 4
2. Penyampaian Informasi ke Masyarakat/Publik.................................. 9
3. Pengelolaan Website BPKP............................................................... 11
4. Peliputan Kegiatan Kantor/ Pengelolaan Reputasi……………..…… 16
5. Pembinaan Pengelolaan Reputasi …………………...…………….… 16
6. Menjalin Hubungan dengan Media Massa dan Instansi lain……..... 16
7. Koordinasi dengan Biro Hukum dan Kominfo……………………….... 17
8. Studi Banding………………………………………………………….… 17
9. Pelaporan Pengelolaan dan Pelayanan Informasi………………….. 18
E. LAMPIRAN
B
Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 3
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Pengelolaan Reputasi Triwulan II Tahun 2021, meliputi pemantauan berita
media massa, penyampaian informasi kepada masyarakat/publik, pengelolaan website
BPKP, peliputan kegiatan kantor/pengelolaan reputasi, koordinasi dengan Biro Hukum dan
Komunikasi, dan layanan informasi kepada publik yang merupakan tindak lanjut atas
diberlakukannya Undang Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik yang dilaksanakan dalam periode Bulan April sampai dengan Juni 2021.
Kegiatan pemantauan berita media massa dilaksanakan atas enam surat kabar
yang terpilih (Kedaulatan Rakyat, Tribun Jogja, Harian Jogja, Republika, Suara Merdeka-
Suara Kedu, Jawa Pos-Radar Jogja) dan media online. Secara umum kecenderungan
opini publik terhadap Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta bernilai baik dengan
jumlah seluruh berita sebanyak 16 berita (100%). Dari keseluruhan berita, sebanyak tujuh
berita (43,75%) bernilai sangat baik yaitu berita seputar penyelenggaraan Rapat Koordinasi
Pengawasan Intern Keuangan dan Pembangunan (Rakorwasinkeubang) dalam rangka
meningkatkan sinergi pengawasan antara BPKP dan APIP daerah di wilayah DIY dengan tema
“Wisata Gumregah, Ekonomi Cerah: Pengawasan Sektor Pariwisata dalam Mendukung Pemulihan
Ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta”.
Kegiatan penyampaian informasi kepada publik dilaksanakan dalam rangka ikut
mendorong pemerintah daerah dan instansi vertikal di wilayah D.I. Yogyakarta dalam
upaya mempercepat implementasi good governance dan akuntabilitas seperti sosialisasi
SPIP Terintegrasi, sosialisasi SIA BUMDes, bimbingan teknis Reviu RPJMD, bimbingan
teknis Peningkatan Kualitas Implementasi SAKIP, pembangunan Zona Integritas menuju
Wilayah Bebas dari korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM),
bimbingan Perencanaan Pengawasan Berbasis Risiko (PPBR) dan Teknis Probity Audit,
pendampingan penyusunan SOP Pengadaan barang /Jasa, penyelenggaraan pelatihan
Penilaian Maturitas SPIP Terintegrasi di lingkungan pemerintah daerah, serta kegiatan
lainnya.
C
Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 4
URAIAN KEGIATAN PENGELOLAAN REPUTASI
1. Pemantauan Berita Media Massa
Rincian pemantauan atas berita media massa dapat dilihat dalam uraian di bawah
ini :
No Nama Surat
Kabar / Media
Tanggal
Terbit
Judul Ringkasan Berita
1. jogja.tribunnews.
com
Kamis, 8
April
2021
KPK Kembali
Periksa Enam
TPK
Pembangunan
Stadion
Mandala Krida di
BPKP DIY
KPK kembali memeriksa Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) pembangunan Stadion Tahun anggaran 2016 - 2017.
2. Jawa Pos Kamis,
15 April
2021
Insentif 97 Ribu
Nakes Segera
Cair
Sekretaris Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kemenkes Trisa Wahyuni Putri menjelaskan hasil review insentif Nakes telah dirampungkan BPKP.
3. www.jogjaprov.g
o.id
Kamis,
15 April
2021
LHPAKN DIY
Semakin Baik
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwno X menerima Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah (LHPAKN) DIY 2020 yang diserahkan langsung oleh Kepala Perwakilan BPKP DIY, Slamet Tulus Wahyana
4. infopublik.id Jumat,
23 April
2021
BPKP DIY
Pelajari Sistem
Pengelolaan
Aduan Warga di
Sleman
Sekretaris Diskominfo Sleman menerima kunjungan Perwakilan BPKP DIY dalam rangka studi banding pengelolaan layanan pengaduan.
5. tribunnews.com Rabu, 19
Mei 2021
BPKP dan Pemda DIY Kawal Pemulihan Sektor Pariwisata di DI Yogyakarta
BPKP bersamaseluruh Pemda dan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) di DIY merumuskan strategi pengawasan keuangan dan pembangunan guna memastikan efektivitas keuangan dan pembangunan.
D
Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 5
No Nama Surat
Kabar / Media
Tanggal
Terbit
Judul Ringkasan Berita
6. krjogja.com Rabu, 19
Mei 2021
BPKP Dukung Pariwisata DIY Jadi Tonggak Kebangkitan Ekonomi
BPKP bersamaseluruh Pemda dan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merumuskan strategi pengawasan keuangan dan pembangunan, Rabu (19/05/2021). Hal tersebut dilakukan guna menguatkan komitmen Bersama serta memastikan efektivitas keuangan dan pembangunan untuk mendukung pemulihan ekonomi yang berbasis pada potensi unggulan DIY di sector pariwisata.
7. smol.id Rabu, 19
Mei 2021
Ada Tiga Kunci untuk Pemulihan Ekonomi Lebih Cepat
Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh mengatakan, ada tiga kunci agar pemulihan ekonomi lebih cepat. Yaitu anggaran pemerintah pusat dan daerah (APBN dan APBD) harus efektif dan efisien mendukung prioritas pembangunan, serta peningkatan investasi karena prosedur yang semakin mudah. Oleh karena itu, program pembangunan yang dirancang oleh pemerintah pusat dan pemerintah propinsi/kabupaten dan kota harus selaras dan fokus untuk mendukung pemulihan ekonomi ditengah pandemi yang belum sepenuhnya berakhir.
8. antaranews.com Rabu, 19
Mei
2021
BPKP-Pemda DIY rumuskan strategi pengawasan untuk pemulihan pariwisata
Perwakilan BPKP DIY telah merumuskan dua pengawasan tematik daerah Tahun 2021, yaitu program desa mandiri budaya, dan pengembangan pariwisata super prioritas Borobudur BPKP bersama seluruh pemda dan bersama pengawasan intern pemerintah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merumuskan strategi pengawasan keuangan dan pembangunan untuk mendukung pemulihan ekonomi sektor pariwisata.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengapresiasi peran BPKP yang telah membantu mengawal program strategis di DIY, khususnya sektor pariwisata.
9. detik.com Rabu, 19
Mei
2021
Desa Wisata Dapat Anggaran Gede, Sultan: Jangan Dikorupsi,
Yogyakarta mendapatkan kucuran dana selama masa pandemi virus Corona. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan BPKP bakal mengawasi penggunaannya. Yogyakarta memiliki
Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 6
No Nama Surat
Kabar / Media
Tanggal
Terbit
Judul Ringkasan Berita
Diawasi BPKP Lho
cukup banyak desa wisata, di antaranya, Nglanggeran, Breksi, Sriten, Gedangsari, dll. Selama pandemi virus Corona, desa-desa wisata itu mendapatkan alokasi dana dari pemerintah. Itu agar desa wisata menjadi kekuatan ekonomi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
10. projogja.com/ Rabu, 19
Mei
2021
Sultan Paparkan
Konsep Wisata
Gumregah,
Ekonomi Cerah,
Berbasis Desa
Mandiri Budaya
Sri Sultan Hamengku Buwono
X didampingi Sekda DIY, Aparat
Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)
DIY melakukan rapat koordinasi sektor
BPKP di Gedhong Pracimosono,
Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Rabu
(19/5).
Kepala BPKP, Muhammad Yusuf Ateh mengatakan BPKP telah merancang pengawasan atas akuntabilitas perencanaan dan penganggaran di daerah, sebagai media untuk membantu Pemda memastikan efektivitas dan efisiensi rancangan program/kegiatan/ sub-kegiatan termasuk prioritas anggarannya.
11. kumparan.com Kamis,
20 Mei
2021
Pemda DIY dan
BPKP
Rumuskan 3
Kunci Percepat
Pemulihan
Ekonomi
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) bersama seluruh Pemda dan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merumuskan strategi pengawasan keuangan dan pembangunan.
Kepala BPKP mengatakan ada tiga kunci agar pemulihan ekonomi lebih cepat, yaitu anggaran pemerintah pusat dan daerah (APBN dan APBD) yang efektif dan efisien mendukung prioritas pembangunan, serta peningkatan investasi karena prosedur yang semakin mudah Gubernur DIY,
Sri Sultan Hamengkubuwono X, mengapresiasi peran BPKP yang telah membantu mengawal program strategis di DIY, khususnya sektor pariwisata.
12. elshinta.com Kamis,
20 Mei
2021
BPKP dan
Pemda DIY
sinergi pulihkan
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) bersama seluruh Pemda dan Aparat Pengawasan Intern
Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 7
No Nama Surat
Kabar / Media
Tanggal
Terbit
Judul Ringkasan Berita
7ector
pariwisata
Pemerintah (APIP) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merumuskan strategi pengawasan keuangan dan pembangunan guna menguatkan komitmen bersama serta memastikan efektivitas keuangan dan pembangunan untuk mendukung pemulihan ekonomi yang berbasis pada potensi unggulan DIY di sektor pariwisata.
13. harianjogja.co
m
Selasa,
15 Juni
2021
Ini 7 Masalah
yang Ditemukan
dalam
Pembangunan
Rumah
Bersubsidi
Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat mengungkapkan
sejumlah temuan Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK), Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan (BPKP),
dan Inspektorat Jenderal terkait dengan
penyediaan rumah bersubsidi.
Temuan itu meliputi, kurangnya sosialisasi dalam penghunian rumah subsidi baik rumah tapak dan rumah subsidi. Tidak semua debitur tahu bahwa rumah subsidi harus ditempati 1 tahun. Jadi banyak yang tidak dihuni lebih dari 1 tahun. Selain itu, ditemukan rumah KPR bersubsidi yang belum memenuhi standar laik fungsi, baik dari sisi kualitas, konstruksi, penyediaan PSU (prasarana, sarana, dan utilitas umum) maupun administrasi.
14. kilatnews.co Sabtu 19 Juni 2021
Aduh,
Tunggakan
Kemenkes di
Dua Rumah
Sakit Kota
Yogyakarta
Sebesar 26 M
Dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan Pansus Covid-19 DPRD Kota Yogyakarta melakukan sidak ke dua rumah sakit sebagai sample, yaitu rumah sakit umum daerah Wirosaban milik pemerintah daerah dan rumah sakit Bethesda milik swasta.
Di RSUD Wirosaban tunggakan total sebesar 16M dengan rincian. Untuk tahun 2020 sebesar 5M dan posisi berkas masih dalam proses verifikasi BPKP, sedangkan untuk Januari-Mei 2021 sebesar 11M posisi sudah ada MOU di Kemenkes. Sedangkan di Bethesda total 10 M.
Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 8
No Nama Surat
Kabar / Media
Tanggal
Terbit
Judul Ringkasan Berita
15. Tribunnews.com Sabtu 19 Juni 2021
Program Kartu Prakerja Telah Jalani Audit Inspektorat Kementerian, BPK, BPKP, hingga Taati Saran KPK
Pelaksanaan Program Kartu Prakerja disebut telah menjalani audit, reviu dan evaluasi oleh sejumlah lembaga.
Mulai dari Inspektorat Jenderal Kemenko Perekonomian, Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Hal itu disampaikan Direktur Hukum, Umum dan Keuangan Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Sidiq Juniarso, saat menjadi narasumber kegiatan seri diskusi ‘Bicara Prakerja’ bertopik ‘Good Governance Program Kartu Prakerja’ di Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Surakarta. Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan memiliki ruang lingkup monitoring anggaran dan realisasi penyaluran dana Kartu Prakerja secara berkala, dan reviu atas laporan penggunaan dana Kartu Prakerja.
Dua lembaga lain yakni BPKP melakukan pemeriksaan ruang lingkup dalam aspek pemeriksaan kinerja dan juga verifikasi atas realisasi pembayaran biaya pelatihan Peserta Kartu Prakerja. Sementara BPK melakukan pemeriksaan dengan ruang lingkup pertanggung jawaban pengelolaan keuangan negara dan Laporan Keuangan Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja.
16. pamsimas.org Senin, 31 Mei 2021
EGM Keuangan untuk Percepat Pencairan & Pertanggungjawaban Dana BLM
Dalam rangka meningkatkan kinerja pengelolaan pelaksanaan program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) tahun 2021, CPMU Program Pamsimas-Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR mengadakan Expert Group Meeting (EGM). EGM Bidang Keuangan diikuti 33 Financial Management Specialist (FMS) yang mewakili 33 Provinsi lokasi Pamsimas
Sampai dengan 25 Mei 2021 proses pencairan BLM dalam program
Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 9
No Nama Surat
Kabar / Media
Tanggal
Terbit
Judul Ringkasan Berita
Pamsimas tahun anggaran 2021 telah mencapai 57% dari pagu dana yang disediakan. Diluar dana BLM yang belum semuanya terserap, juga masih banyak temuan audit BPKP yang belum selesai ditindaklanjuti.
Ketua CPMU Program Pamsimas, Novi Rindana, mengingatkan kepada peserta EGM untuk merumuskan langkah-langkah guna menyelesaikan tindak lanjut temuan audit BPKP dan pelaporannya ke dalam aplikasi LIP secara tepat waktu, serta pemutakhiran data keuangan tahun 2016 sampai dengan 2021.
2. Penyampaian Informasi ke Masyarakat/Publik
Kegiatan penyampaian informasi kepada masyarakat/publik dapat dilihat dalam
rincian di bawah ini :
No Kategori Kegiatan Tanggal
A Penanganan atas media massa
Hak Jawab/klarifikasi/
pelurusanberita/koreksi
Press Conference
Press Release
Press Release dalam acara Rapat
Koordinasi Pengawasan Intern
Keuangan dan Pembangunan
(Rakorwasinkeubang) dalam rangka
meningkatkan sinergi pengawasan
antara BPKP dan APIP daerah di
wilayah DIY dengan tema “Wisata
Gumregah, Ekonomi Cerah:
Pengawasan Sektor Pariwisata dalam
Mendukung Pemulihan Ekonomi
Daerah Istimewa Yogyakarta”
19 Mei 2021
B Promosi
Sosialisasi tugas, fungsi dan Produk BPKP
1. Sosialisasi SPIP Terintegrasi Pendalaman Sub tema Komponen
Penetapan Tujuan melalui Zoom 28/04/2021
Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 10
No Kategori Kegiatan Tanggal
2. Sosialisasi SIA BUMDes di Kabupaten Kebumen 28/06/2021
C Bimbingan Teknis, Pendampingan, Narasumber
1. Narasumber Bimbingan Teknis Reviu RPJMD pada Inspektorat
Daerah Kabupaten Klaten 01/04/2021
2. Bimbingan Teknis Penerapan Jabatan Fungsional Auditor pada
Inspektorat Kabupaten Sleman 06/04/2021
3. Pendampingan Implementasi SIA BUMDes pada Kabupaten Sleman
07/04/2021
4. keterangan sebagai ahli dalam bidang akuntansi dan auditing dalam
perkara Tindak Pidana Korupsi atas Dugaan Penyimpangan
Pelaksanaan APBDesa/ Perubahan APBDesa Tahun 2014 dalam
Kegiatan Pembangunan Balai Desa Baleharjo di Desa Baleharjo,
Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul pada Kejaksaan
Negeri Gunungkidul dan menyusun laporan pemberian keterangan
sebagai ahli
08/04/2021
5. Bimbingan Teknis Implementasi Penerapan SIBIJAK dalam rangka
Peningkatan Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kota Magelang 15/04/2021
6. Pemberian keterangan ahli di hadapan penyidik Kejaksaan Negeri
Sleman atas Perkara Tindak Pidana Korupsi Penyimpangan dalam
Pengelolaan Tanah Kas Desa Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten
Sleman dengan Badan Pengelola dan Pelaksana Harian (BPPH)
Yayasan Al Azhar Tahun 2013-2018
20/04/2021
7. Bimbingan Teknis Peningkatan Kualitas Implementasi SAKIP pada
Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul 22/04/2021
8. Narasumber pelaksanaan Pembangunan Zona Integritas menuju
Wilayah Bebas dari korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan
Melayani (WBBM) di lingkungan Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional
di Sleman
29/04/2021
9. Narasumber dalam acara Sosialisasi Pembangunan Zona Integritas
Menuju Wilayah Bebas Korupsi di Politeknik ATK Yogyakarta 03/05/2021
10. Narasumber dalam kegiatan Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP) di Inspektorat Kabupaten Purworejo 04/05/2021
11. Bimbingan Perencanaan Pengawasan Berbasis Risiko (PPBR) dan
Teknis Probity Audit dalam rangka Peningkatan Kapabilitas APIP pada
Inspektorat Kabupaten Klaten
17/05/2021
12. Narasumber dalam acara Internalisasi Pembangunan Zona Integritas
menuju WBK dan WBBM di Kantor Pertanahan Kabupaten Kulon
Progo
28/05/2021
Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 11
No Kategori Kegiatan Tanggal
13. Narasumber Implementasi SPIP Menuju MRI pada Inspektorat
Kabupaten Magelang 03/06/2021
14. Memberikan keterangan sebagai ahli di hadapan penyidik Kejaksaan
Tinggi D.I. Yogyakarta dalam kasus dugaan Tindak Pidana Korupsi
Proyek Pengadaan Barang Pengembangan Perlengkapan
Komunikasi Kebencanan Terpadu tahap I Tahun Anggaran 2018 pada
BPBD Daerah Istimewa Yogyakarta serta menyusun laporan
pemberian keterangan ahli
03/06/2021
15. Narasumber Knowledge Sharing dalam Penyusunan dan Pelaporan
Sistem Informasi Pengendalian Pemerintah (SPIP) KPU Kota
Yogyakarta melalui Aplikasi Zoom
07/06/2021
16. Pendampingan Penyusunan Struktur Organisiasi dan Tata Kerja
(SOTK) pada PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang 28/06/2021
17. Pendampingan penyusunan SOP Pengadaan barang / Jasa pada
Perumda Air Minum Tirta Bumi Sentosa Kabupaten Kebumen 28/06/2021
D Penerbitan Majalah/ Bulletin
1. Buletin Paris LC Edisi 1 Tahun 2021 April 2021
3. Pengelolaan Website BPKP
Rincian pengelolaan website BPKP adalah sebagai berikut :
No Kegiatan/Tanggal
Publish
Materi Upload
A. Upload Daily News
Website Pusat
1. Penyampaian Laporan Hasil Pengawasan Tahun 2020 kepada Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X.
16 April 2021 BPKP DIY Serahkan Laporan Hasil Pengawasan Tahun 2020 Kepada Sultan HB X
2. Peluncuran pembelajaran SPIP bagi pegawai internal dan mitra kerja BPKP.
27 April 2021 Launching KEMISAN: Inovasi Pembelajaran SPIP Terintegrasi dari BPKP DIY
3. Penandatanganan MoU pengembangan aplikasi Siskeudes dan Cash Management System (CMS) dalam proses pencairan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) secara online.
28 Mei 2021 Dinas Permades Kebumen Gandeng BPKP DIY Kembangkan Siskeudes dan CMS
Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 12
No Kegiatan/Tanggal
Publish
Materi Upload
4. Donor darah dan kunjungan ke Panti Asuhan Madania
25 Mei 2021 Kepedulian BPKP DIY di HUT ke-38
5. Penanaman Pohon di taman kota Yogyakarta sebagai salah satu rangkaian kegiatan dalam memperingati HUT ke 38 BPKP.
20 Mei 2021 Memayu Hayuning Bawono: Tanam Pohon di HUT Ke 38 BPKP
6. Pelatihan Penilaian Maturitas SPIP Terintegrasi di lingkungan pemerintah daerah. di Hotel Alana Yogyakarta.
30 Juni 2021 Capai Tujuan Organisasi Melalui Penilaian Maturitas SPIP Terintegrasi.
Website Perwakilan
1. Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Pengurus Daerah PERPAMSI Jawa Tengah dan DIY serta Perumda Air Minum/PDAM/PDAB dengan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah dan Perwakilan BPKP DIY.
8 April 2021 Pererat Kerjasama Kemitraan melalui MOU
2. Narasumber Sosialisasi Fraud Control Plan (FCP) di RSUD Sleman
14 April 2021 Sosialisasi Fraud Control Plan (FCP) di RSUD Sleman
3. Penyampaian Laporan Hasil Pengawasan Tahun 2020 kepada Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X.
15 April 2021 BPKP DIY Serahkan Laporan Hasil Pengawasan Tahun 2020 Kepada Sultan HB X
4. Peluncuran pembelajaran SPIP bagi pegawai internal dan mitra kerja BPKP.
26 April 2021 Launching KEMISAN: Inovasi Pembelajaran SPIP Terintegrasi dari BPKP DIY
5. Halal bi Halal Virtual dengan BPKP Pusat dan Seluruh Pegawai BPKP DIY
18 Mei 2021 Halal bi Halal Virtual
6. Penanaman Pohon di taman kota Yogyakarta sebagai salah satu rangkaian kegiatan dalam memperingati HUT ke 38 BPKP.
19 Mei 2021 Memayu Hayuning Bawono: Penanaman Pohon dalam Rangka HUT Ke 38 BPKP
7. Rapat Koordinasi Pengawasan Intern Keuangan dan Pembangunan (Rakorwasinkeubang) dalam rangka meningkatkan sinergi pengawasan antara BPKP dan APIP daerah di wilayah DIY.
19 Mei 2021 Wisata Gumregah, Ekonomi Cerah, Sinergi Pengawasan Sektor Pariwisata untuk Mendukung PEN
Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 13
No Kegiatan/Tanggal
Publish
Materi Upload
8. Donor darah dan kunjungan ke Panti Asuhan Madania
24 Mei 2021 BPKP DIY Kunjungi Panti Asuhan
9. Penandatanganan MoU pengembangan aplikasi Siskeudes dan Cash Management System (CMS) dalam proses pencairan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) secara online.
28 Mei 2021 Kerjasama Pengembangan Aplikasi Siskeudes dan CMS
10. Perayaan puncak HUT ke-38 BPKP, berupa upacara bendera dan dilanjutkan dengan resepsi dengan BPKP pusat via zoom meeting.
03 Juni 2021 BPKP Rayakan Puncak HUT ke-38
11. Pelatihan Penilaian Maturitas SPIP Terintegrasi di lingkungan pemerintah daerah. di Hotel Alana Yogyakarta.
29 Juni 2021 Wujudkan Tujuan Organisasi Melalui Penilaian Maturitas SPIP Terintegrasi
B Update Website
Update Konten
1. Agenda Pimpinan 22 April 2021 Kegiatan Kepala Perwakilan s.d.
Februari 2021
2. LHKPN 29 Mar 2021 Penyampaian LHKPN Tahun
2020
3. Pelaksanaan Program dan Kegiatan 23 April 2021 Capaian program per triwulan I
2021
4. Daftar BMN 21 April 2021 Daftar BMN per Semester II 2020
5. Ringkasan Laporan Keuangan 26 April 2021 Ringkasan Laporan Keuangan
2020
6. Laporan Periodik
28 April 2021 Realisasi RKT Feb 2021
Laporan Kinerja Triw. I 2021
Laporan Kehumasan Triw. I
2021
Laporan ringkasan Disiplin
Pegawai Feb, Mar 2021
Laporan Penyelenggaraan
PPM Triwulan 1 2021
Laporan Budaya Organisasi
Triwulan 4 2021
7. Hasil Survey Kepuasan Mitra 13 Juni 2021 Mengupload ringkasan hasil
survey kepuasan mitra kerja
tahun 2020
Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 14
No Kegiatan/Tanggal
Publish
Materi Upload
8. Profil Pimpinan 15 Juni 2021 Mengganti Profil Kepala
Perwakilan dengan Profil Plt.
Kepala Perwakilan, dan
mengosongkan profil Korwas P3A
karena belum ada pejabat
pengganti Korwas P3A yang baru
9. Agenda Pimpinan 24 Juni 2021 Mengupload kegiatan Kepala
Perwakilan s.d. Juni 2021
10. Program Kerja Tahunan 18 Juni 2021 Membuat Ringkasan Program
Kerja Perwakilan BPKP DIY
Tahun 2021.
Mengupload Ringkasan
Program Kerja Perwakilan
BPKP DIY Tahun 2021
11. LHKPN 30 Juni 2021 Mengupload informasi
penyampaian LHKPN pegawai
tahun 2021 dan laporan
monitoringnya
12. Daftar BMN 30 Juni 2021 Mengupload Daftar BMN per Juni
2021
13. Ringkasan Laporan Keuangan 21 Juni 2021 Membuat ringkasan laporan
keuangan audited 2020
Mengupload ringkasan
laporan keuangan audited
2020
14. Akses Layanan Informasi
12 Juni 2021 Membuat rekap layanan
informasi per Juni 2021 dan
menyajikan dalam bentuk
grafik.
Upload tabel rekap layanan
informasi beserta grafiknya.
15. Pengelolaan Sistem Pengaduan 24 Juni 2021 Memperbaiki link address ke
whistler blower system BPKP
(http://wbs.bpkp.go.id/wbs/)
16. Laporan Periodik 22 Juni 2021 Upload Realisasi RKT Bulan Mei 2021
Upload Realisasi Anggaran Bulan Januari s.d. Mei 2021
Upload ringkasan disiplin pegawai Bulan April dan Mei 2021
Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 15
No Kegiatan/Tanggal
Publish
Materi Upload
17. Informasi Dikecualikan 22 Juni 2021 Menghubungkan kembali link DIP
yang dikecualikan
(https://eos.bpkp.go.id/ppid/public
/storage/articles/46_sk_dikecualik
an_2020.pdf)
18. Perjanjian Kinerja 18 Juni 2021 Mengupload Dokumen Perjanjian
Kinerja 2021
19. Rencana Kinerja Mengupload Dokumen Rencana
Kinerja 2021
20. Buletin 24 Juni 2021 Mengupload Bulletin Paris LC
Edisi I Tahun 2021
Updating Tampilan
1. Akses Layanan Informasi 27 April 2021 Rekap layanan informasi per April
2021 bentuk grafik
2. SDM 29 April 2021 Mengolah data susunan SDM per
April 2021 per kategori dan
menyajikan dalam bentuk grafik
3. Home 24 Juni 2021 Penambahan media sosialisasi
BPKP DIY sebagai ZI menuju
WBK/WBBM
24 Juni 2021 Penambahan media sosalisasi
Benturan Kepentingan
24 Juni 2021 Penggantian tampilan mengenai
kanal pengaduan, kritik, dan
saran dan disematkan di tengah
home page
24 Juni 2021 Perubahan desain Maklumat
Pelayanan dan Alamat kantor
Perwakilan BPKP DIY
4. Struktur Organisasi 22 Juni 2021 Mengganti desain Struktur
Organisasi sesuai dengan
susunan pejabat terkini
5. SDM 24 Juni 2021 Merekap data susunan SDM
per kategori dan data
dukungan THL
Menyajikan dalam bentuk
grafik sesuai komposisi SDM
per Juni 2021
Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 16
4. Peliputan Kegiatan Kantor/ Pengelolaan Reputasi
Kegiatan-kegiatan kantor yang telah diliput oleh pengelola humas selama Triwulan
II Tahun 2021 sebanyak enam kegiatan dengan rincian sebagai berikut:
No Tanggal Kegiatan
1. 16 April 2021 BPKP DIY Serahkan Laporan Hasil Pengawasan Tahun 2020 Kepada Sultan HB X
2. 27 April 2021 Launching KEMISAN: Inovasi Pembelajaran SPIP Terintegrasi dari BPKP DIY
3. 28 Mei 2021 Dinas Permades Kebumen Gandeng BPKP DIY Kembangkan Siskeudes dan CMS
4. 25 Mei 2021 Kepedulian BPKP DIY di HUT ke-38
5. 20 Mei 2021 Memayu Hayuning Bawono: Tanam Pohon di HUT Ke 38 BPKP
6. 30 Juni 2021 Capai Tujuan Organisasi Melalui Penilaian Maturitas SPIP Terintegrasi.
5. Pembinaan Pengelolaan Reputasi
Selama Triwulan II Tahun 2021, kegiatan pembinaan Pengelolaan Reputasi yang
dilakukan berupa mengikutsertakan anggota Satgas Pengelolaan Reputasi
Perwakilan BPKP DIY dalam:
a. Sosialisasi Keterbukaan Informasi Publik Terkait PBJ Pemerintah dan Satgas
Pengelolaan Reputasi BPKP pada tanggal 16 Juni 2021
b. Workshop Mengelola Komunikasi Kebijakan di Era Digital yang diselenggarakan pada
tanggal 24 Juni 2021Sosialisasi dari Think PR Yogyakarta dan Webinar dengan materi
Audience Engagement dan Communication Collaborative yang diselenggarakan oleh
MAW Talk.
6. Menjalin Hubungan dengan Media Massa dan Instansi lain
Selama Triwulan II Tahun 2021, kegiatan koordinasi dengan media massa dilakukan berupa
pembuatan press release pada saat penyelenggaraan Rapat Koordinasi Pengawasan Intern
Keuangan dan Pembangunan (Rakorwasinkeubang) dalam rangka meningkatkan sinergi
pengawasan antara BPKP dan APIP daerah di wilayah DIY dengan tema “Wisata
Gumregah, Ekonomi Cerah: Pengawasan Sektor Pariwisata dalam Mendukung Pemulihan
Ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta” di Gedung Pracimasono Kepatihan Yogyakarta.
Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 17
Hubungan dengan instansi lain di wilayah DIY, Jawa Tengah, dan instansi lainnya sebagai
mitra kerja BPKP telah terjalin dengan baik. Kegiatan koordinasi dengan mitra kerja yang
telah dilakukan antara lain:
a. 22 April 2021 Koordinasi dengan Kepala Kantor Pegadaian Area Yogyakarta
b. 23 April 2021 Koordinasi dengan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat
Desa Kabupaten Kebumen.
c. 23 April 2021 Focus Group Discussion Reviu Kajian Desa Mandiri di Kepatihan
Yogyakarta
d. 5 Mei 2021 Koordinasi pengawasan dengan Bupati Klaten
7. Koordinasi dengan Biro Hukum dan Humas
Koordinasi dengan Biro Hukum dan Humas dilaksanakan dalam pengiriman berita
yang akan di-upload di konten BPKP Pusat, serta pengiriman laporan triwulan
Pengelolaan Reputasi.
8. Studi Banding
Selama periode Triwulan II Tahun 2021 ini, Perwakilan BPKP DIY melakukan
kegiatan studi banding ke instansi/unit lain, yaitu:
a. 9 April 2021 Pengelolaan pengaduan oleh KemenPANRB secara virtual
b. 19 April 2021 Studi Banding ke Ombusman Yogyakarta
c. 22 April 2021 Studi banding ke Kominfo Kabupaten Sleman
Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 18
9. Pelaporan Pengelolaan dan Pelayanan Informasi
LAPORAN PENGELOLAAN DAN PELAYANAN INFORMASI
TRIWULAN I TAHUN 2021
A. Kebijakan Pengelolaan dan Pelayanan Informasi.
Kebijakan Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta
berpedoman pada Keputusan Kepala BPKP Nomor KEP-653/SU/2010 tanggal 12
Agustus 2010 tentang Standar Prosedur Layanan Informasi di BPKP.
B. Pendukung Pelaksanaan Pengelolaan dan Pelayanan Informasi.
1. Sarana dan Prasarana (yang dimiliki dan kondisinya)
a. Ruang Layanan Informasi (kondisi baik)
b. Kamera DSLR (kondisi baik)
c. Perekam (kondisi baik)
d. Handycam (kondisi baik)
e. PC Layanan Informasi Mandiri dan Meja Informasi (kondisi baik)
f. PC Gudang Informasi (kondisi baik)
g. WA Pengaduan (kondisi baik)
h. LED running text (kondisi baik)
2. Sumber Daya Manusia
Untuk melaksanakan kegiatan layanan informasi kepada publik, telah diterbitkan
Keputusan Kepala Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta Nomor KEP-
16/PW12/1/2021 tanggal 28 Januari 2021 tentang Tim Layanan Informasi dan
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Perwakilan Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta.
3. Anggaran dan Penggunaannya
Anggaran yang tersedia untuk kegiatan Pengelolaan Reputasi tahun 2021
sebagai berikut:
No Kegiatan Anggaran (Rp)
Realisasi TW I 2021 (Rp)
a. Pengembangan Humas - Bahan 2.892.000 750.000
- Honor Narasumber 900.000 -
Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 19
No Kegiatan Anggaran (Rp)
Realisasi TW I 2021 (Rp)
- RDK 0 b. Liputan Kehumasan - Perjalanan Dinas 2.220.000 1.850.000
- Forum Kehumasan 11.150.000 -
- Transport Lokal 2.700.000 -
c. Majalah Paris Review 19.680.000 -
d. Bulletin Paris LC 26.640.000 4.385.000
e. Updating Website 33.900.000 8.800.000
Jumlah 96.290.000 15.785.000
Sampai dengan Triwulan II Tahun 2021 anggaran yang tersedia telah direalisasikan
sebesar Rp 15.785.000,-.
C. Pengelolaan dan Pelayanan Informasi
1. Permintaan Informasi selama Triwulan II Tahun 2021 adalah sebagai berikut:
No Bulan Jml Permintaan Informasi
Waktu Rata-Rata
yang Diperlukan
(hari)
Jml Pemberian Informasi
Jml Penolakan Informasi
Alasan Penolakan Informasi
1 April 2 1 2 0 0
2 Mei 1 1 1 0 0
3 Juni 1 4 1 0 0
Jumlah 4 2 4 0 0
2. Sengketa Informasi
a. Jumlah keberatan yang diterima Tidak ada
b. Tanggapan-tanggapan atas keberatan Tidak ada
c. Jumlah permohonan penyelesaian sengketa ke
Komisi Informasi
Tidak ada
d. Hasil mediasi atau keputusan adjudikasi
- Menang
- Kalah
Tidak ada
e. Jumlah gugatan yang diajukan ke pengadilan Tidak ada
f. Hasil putusan pengadilan dan pelaksanaannya
- Menang
- Kalah
Tidak ada
Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 20
D. Kekurangan dan hambatan pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan informasi
Tidak ada hambatan berarti dalam pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan
informasi.
E. Daftar Isian Informasi
DAFTAR INFORMASI PUBLIK
Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta
Tahun 2021
No Jenis Informasi Penguasa Informasi
Penanggung Jawab
Penerbitan Informasi
Waktu dan Tempat
Pembuatan Informasi
Bentuk Informas
i Yang Tersedia
Jangka Waktu
Penyimpanan atau Retensi
Arsip A Informasi yang wajib Disediakan dan Diumumkan Secara Berkala
1 Informasi tentang Profil Perwakilan BPKP DIY
Korwas Bidang P3A
Korwas Bidang P3A
Yogyakarta, 2019, 2020,
2021
Cetak, Online
Selama berlaku
2 Renstra Perwakilan BPKP DIY
Korwas Bidang P3A
Korwas Bidang P3A
Yogyakarta, 2020
Cetak, Online
5 tahun
3 Hasil Pelaksanaan Program dan Kegiatan atau LKjIP
Korwas Bidang P3A
Korwas Bidang P3A
Yogyakarta, 2018,2019,
2020
Cetak, Online
5 tahun
4 Laporan Keuangan Kasubbag Keuangan
Kasubbag Keuangan
Yogyakarta, 2018,2019,2
020
Cetak, Online
5 tahun setelah tahun anggaran berlaku
5 Informasi Tentang Layanan Informasi
Korwas Bidang P3A
Korwas Bidang P3A
Yogyakarta, 2018
Online Selama berlaku
6 Pengumuman Pengadaan Barang dan Jasa
Kasubbag Umum
Kasubbag Umum
Yogyakarta, 2019, 2020,
2021
Cetak, Online
Selama berlaku
7 Sistem Pengelolaan Pengaduan
Korwas Bidang
Investigasi
Korwas Bidang
Investigasi
Yogyakarta, 2017
Cetak, Online
Selama berlaku
8 Ringkasan LHKPN Kasubbag Kepegawaian
Kasubbag Kepegawaian
Yogyakarta, 2018,2019,2
020
Cetak, Online
2 tahun
B Informasi yang wajib Diumumkan Secara Serta Merta
1 Jalur Evakuasi Kasubbag Umum
Kasubbag Umum
Yogyakarta, 2017
Cetak, Online
Selama berlaku
C Informasi yang wajib Tersedia Setiap Saat
1 Dokumen Anggaran Kasubbag Keuangan
Kasubbag Keuangan
Yogyakarta, 2019, 2020,
2021
Cetak, Online
2 tahun
2 Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
Kasubbag Keuangan
Kasubbag Keuangan
Yogyakarta, 2018, 2019,
2020
Cetak, Online
5 tahun setelah tahun anggaran berlaku
Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 21
No Jenis Informasi Penguasa Informasi
Penanggung Jawab
Penerbitan Informasi
Waktu dan Tempat
Pembuatan Informasi
Bentuk Informas
i Yang Tersedia
Jangka Waktu
Penyimpanan atau Retensi
Arsip 3 Dokumen
Penetapan/Perjanjian Kinerja
Korwas Bidang P3A
Korwas Bidang P3A
Yogyakarta, 2019, 2020,
2021
Cetak, Online
2 tahun
4 Profil Pimpinan Kabag TU Kabag TU Yogyakarta, 2021
Online Selama berlaku
5 Surat Perjanjian dengan Pihak Ketiga, seperti MoU
Kabag TU Kabag TU Yogyakarta, 2020, 2021
Cetak Selama berlaku
6 Data Inventaris Perwakilan BPKP DIY
Kasubbag Umum
Kasubbag Umum
Yogyakarta, 2021
Cetak, Online
2 tahun
7 Laporan Hasil Evaluasi atas Penilaian dan Penetapan Angka Kredit
Kasubbag Kepegawaian
Kasubbag Kepegawaian
Yogyakarta, 2020, 2021
Cetak 2 tahun
8 Laporan Penilaian dan Penetapan Angka Kredit
Kasubbag Kepegawaian
Kasubbag Kepegawaian
Yogyakarta, 2020, 2021
Cetak 2 tahun
9 Komposisi SDM Perwakilan BPKP DIY
Kasubbag Kepegawaian
Kasubbag Kepegawaian
Yogyakarta, 2020, 2021
Cetak, Online
2 tahun
10 Laporan Pembinaan Auditor Perwakilan BPKP DIY atau Data Kegiatan Program Pelatihan Mandiri (PPM)
Kasubbag Kepegawaian
Kasubbag Kepegawaian
Yogyakarta, 2020, 2021
Cetak, Online
2 tahun
11 Laporan Pembinaan Tata Kelola APIP
Korwas Bidang P3A
Korwas Bidang P3A
Yogyakarta, 2020, 2021
Cetak 2 tahun
12 SOP Bagian Tata Usaha
Kepala Bagian Tata Usaha
Kepala Bagian Tata
Usaha
Yogyakarta, 2017
Cetak, Offline
Selama berlaku
13 SOP Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah
Korwas Bidang APD
Korwas Bidang APD
Yogyakarta, 2017
Cetak, Offline
Selama berlaku
14 SOP Bidang Instansi Pemerintah Pusat
Korwas Bidang IPP
Korwas Bidang IPP
Yogyakarta, 2017
Cetak, Offline
Selama berlaku
15 SOP Bidang Akuntan Negara
Korwas Bidang AN
Korwas Bidang AN
Yogyakarta, 2017
Cetak, Offline
Selama berlaku
16 SOP Bidang Program, Pelaporan dan Pembinaan APIP
Korwas Bidang P3A
Korwas Bidang P3A
Yogyakarta, 2017
Cetak, Offline
Selama berlaku
Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 22
LAMPIRAN
Kliping Berita yang terkait dengan BPKP telah diupload dalam Aplikasi AKSI
E
https://jogja.tribunnews.com/2021/04/08/kpk-kembali-periksa-enam-tpk-pembangunan-stadion-
mandala-krida-di-bpkp-diy
Kamis, 8 April 2021 11:58
KPK Kembali Periksa Enam TPK Pembangunan Stadion Mandala Krida di BPKP DIY
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Proses pengusutan dugaan tindak pidana korupsi
pembangunan Stadion Mandala Krida anggaran 2016-2017 terus dilakukan oleh Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang terlibat dalam proyek itu pun kini kembali diperiksa.
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan, hari ada enam saksi yang diperiksa oleh KPK bertempat
di Kantor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan DIY.
Keenam saksi yang hari ini menjalai pemeriksaan di antaranya:
1. TRI HARYATI, Petugas Akuntasi dan Pelaporan Balai Pemuda dan Olahraga Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olahraga DIY
2. Sekretaris Pokja ULP tahun 2014, 2016, dan 2017 atas
Pembangunan Stadion Mandala Krida Balai Pemuda dan Olahraga Dinas Pendidikan, Pemuda
dan Olahraga DIY
3. SLAMET RIYADI, Direktur Utama PT Duta Mas Indah
4. ANDYKA JAYANTO, Staff Adm PT PERMATA NIRWANA NUSANTARA
5. Djoko Ariyanto, Swasta
6. ANWAR MURTONO, Marketing Supervisor
Sampai sejauh ini KPK terus mencari aliran dana dugaan korupsi atas pembangunan stadion
Mandala Krida yang merugikan negara sekitar Rp 35 miliar tersebut.
Pihak KPK juga belum mengumumkan tersangka yang terlibat dalam dugaan tindak pidana
korupsi itu.
"Hari ini KPK kembali memeriksa Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) pembangunan stadion Mandala
Krida anggaran 2016-2017 di BPKP DIY," katanya, kepada Tribun Jogja, Kamis (8/4/2021).
Ditanya bukti-bukti yang telah disita oleh KPK sejauh ini, dalam pengusutan kasus tersebut, ia
menjelaskan saat ini KPK masih menyita sejumlah dokumen perencanaan saja, sebagai bahan
pemeriksaan terhadap saksi-saksi.
"Untuk lebih pastinya tunggu saja jika pemeriksaan selesai," pungkasnya. (hda)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul KPK Kembali Periksa Enam TPK
Pembangunan Stadion Mandala Krida di BPKP
DIY, https://jogja.tribunnews.com/2021/04/08/kpk-kembali-periksa-enam-tpk-pembangunan-
stadion-mandala-krida-di-bpkp-diy.
Penulis: Miftahul Huda
Editor: Kurniatul Hidayah
https://www.jogjaprov.go.id/berita/detail/9310-lhpakn-diy-semakin-baik
15 April 2021
LHPAKN DIY Semakin Baik by Humas 15 April 2021 - 11:37 Berita
Yogyakarta (15/04/2021) jogjaprov.go.id – Setiap tahun, Laporan Hasil Pengawasan atas
Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah (LHPAKN) DIY 2020 cenderung bagus dan meningkat. Hal ini
ditunjukan dengan mampunya DIY mencapai hasil SPT Level 3 dan hasil audit level 3.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwno X menerima langsung LHPAKN DIY 2020, Kamis (15/04) di
Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta. Laporan diserahkan langsung oleh Kepala Kanwil
BPKP DIY, Slamet Tulus Wahyana.
Usai penyerahan laporan Tulus mengatakan, pemeriksaan rutin tahunan ini berfokus pada pengawasan
5 hal yaitu, penanganan Covid–19, kontribusi ruang fiskal, pengamanan aset negara maupun daerah,
APBD dan APBN, dan peningkatan tata kelola pemerintahan. Tulus melakukan pengawasan langsung
terkait dengan pengamanan aset dengan menggandeng aparat penegak hukum dalam proses audit,
investigasi dan perhitungan keuangan negara. Pun dengan peningkatan tata kelola baik terhadap
BUMN, BUMD dan BUMDes.
“Sampai level desa juga kami juga tingkatkan tata kelolanya. Alhamdulillah Jogja bagus dengan indikasi
SPT level 3, auditnya juga level 3,” kata Tulus.
Tulus mengaku telah melakukan pengawasan langsung kepada SKPD maupun bupati/walikota.
Pengawasan dilakukan terhadap program strategis nasional yang dananya bersumber dari APBN. Kami
juga membantu mengevaluasi potensi penerimaan asli daerah untuk bisa membantu penerimaan PAD
kabupaten/kota di DIY. Juga sevara langsung melakukan pengawasan terhadap peningkatan
perbaikan dalam penanganan Covid – 19.
“Secara keseluruhan dari hasil pengawasan kami, Jogja termasuk baik. Termasuk juga dengan
penanggulangan dan penanganan Covid – 19,” ujar Tulus.
Pada pertemuan tersebut, Tulus juga menyampaikan rencana BPKP Kanwil DIY untuk dengan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) yang baru mampu menjadi pilot project untuk mencapai
Manajemen Risiko Indeks (MRI) di level 3. Pihaknya sudah mengantongi restu Gubernur DIY untuk bisa
melaksanakan program tersebut.
“Kami sudah menyampaikan ini ke Pak Gubernur dan akan kita mulai setelah lebaran. Beliau sangat
mendukung, karena nanti hasilnya mampu meningkatkan kontribusi terhadap tata kelola dan
akuntabilitas pemerintah. Hal ini berkaitan tidak hanya dengan resiko operasional, tetapi juga resiko
strategis di Pemda DIY. SKPD yang selama ini berada hanya di ranah resiko operasional akan kita
dorong untuk resiko strategis,” paparTulus.
Plt. DPKA DIY, Beny Suharsono mengungkapkan, terkait dengan penyampaian laporan tersebut, akan
menjadi bagian bagian evaluasi yang tidak terpisahkan. Menurutnya, perencanaan dan penganggaran
yang bisa berjalan dengan baik bisa menjadi cermin bagi kelangsungan pemerintahan. Hasil yang
semakin membaik ini bisa didapat salah satunya karena DIY selalu menjadikan evaluasi tahun
sebelumnya sebagai modal peningkatan kualitas.
“Kita selalu mengevaluasi kinerja tahun kemarin menjadi bagian dari pelaksanaan tahun sekarang. Saya
rasa itu yang menjadikan trend tahun 2020 menjaid semakin baik. Meskipun ada beberapa yang
menjadi catatan, namun sekali lagi itu adala bahan evaluasi yang sangat penting bagi kami,” tutup Beny
yang pada pertemuan tersebut mendampingi Sri Sultan bersama Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji,
Inspektur Inspektorat DIY Wiyos Santoso, dan Paniradya Pati Aris Eko Nugroho. (uk)
Humas Pemda DIY
https://infopublik.id/kategori/nusantara/528746/bpkp-diy-pelajari-sistem-
pengelolaan-aduan-warga-di-sleman?video=
BPKP DIY Pelajari Sistem Pengelolaan
Aduan Warga di Sleman Jumat, 23 April 2021 | 13:29 WIB| Penulis
MC KAB SLEMAN
, Redaktur Juli
Sleman, InfoPublik - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Sleman,
DI Yogyakarta menerima kunjungan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
(BPKP) DIY di Smart Room Kantor Diskominfo Sleman, Kamis (22/4/2021).
Kunjungan yang dihadiri oleh Kepala Bagian Tata Usaha BPKP DIY, Auditor Madya dan
Pengendali Teknis Bidang APD, Auditor Madya dan Pengendali Teknis Bidang IPP,
Kasubag Umum BPKP DIY, serta Tim Auditor dan PMU tersebut, diterima oleh Sekretaris
Diskominfo Sleman, Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik, Kepala Seksi
Komunikasi Publik dan Pelayanan Pengaduan, Staf Komunikasi Publik dan Pelayanan
Pengaduan, Staf Seksi Aplikasi dan Integrasi Sistem Informasi, Kepala Seksi Data
Kesejahteraan Sosial Dinas Sosial Sleman, serta Staf Subbag Evaluasi dan Pelaporan
Dinas Inspektorat Sleman.
Kepala Bidang Tata Usaha BPKP DIY, Ratna Wijihastuti menuturkan maksud kunjungan
tersebut dilakukan guna belajar informasi terkait serba-serbi pengelolaan layanan
pengaduan.
“Rencananya kami mencoba menyusun aplikasi pengelolaan internal. Karena untuk
laporan di masyarakat di DIY baru mengelola aduan melalui SMS Center, medsos,
layanan langsung. Kami ingin tahu seperti apa pengelolaan pengaduan yang baik yang
dijalankan di Kominfo Sleman,” tutur Ratna.
Terkait pengelolaan pengaduan, Pemerintah Kabupaten Sleman menyediakan berbagai
media komunikasi yang memudahkan warga untuk menyampaikan aduan, mulai dari
datang langsung, sms, telepon, email, website, aplikasi, dan media sosial.
Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik, Noor Hidayati Z.P mengungkapkan
bahwa, pengelolaan aduan yang bersifat multikanal ini melibatkan beberapa admin di
dalamnya.
“Karena banyak kanal, di Diskominfo ini ada admin utamanya, kemudian masing-masing
perangkat daerah ada admin juga, total ada 51 admin,” ungkapnya.
Menurut Noor Hidayati, Diskominfo bersama admin pengelola aduan telah berkomitmen
untuk menjaga kerahasiaan pelapor.
“Semua admin pejabat penghubung dan kami membuat komitmen untuk tidak
membocorkan data pengadu. Dari segi sistem, kita akan otomatis menutup identitas
pelapor. Kecuali dari aplikasi mobile, pelapor memiliki pilihan dalam membuka atau
menutup identitas tersebut. Kalau tidak memilih maka otomatis akan anonymous.
Kemudian kita akan memasukkan data pelapor ke dalam DIK,” ungkap dia.
Staf Komunikasi Publik dan Pelayanan Pengaduan, Syarifah Thurayyah, yang sekaligus
menjadi admin utama Lapor Sleman menjelaskan, dalam layanan balasan aduan,
umumnya admin mengawali dengan sapaan, kemudian terima kasih atau mohon maaf
yang disesuaikan dengan isi aduan berupa keluhan atau permintaan informasi. Barulah
informasi dari dinas terkait akan disampaikan, dan terkahir ucapan terima kasih dan
emotikon berjabat tangan.
Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa dalam pelaporan pelayanan aduan dilakukan secara
manual.
“Untuk pelaporan tiap hari merekap dari 12 kanal menjadi satu yang dikelompokkan per
bulan dalam sheet yang berisi detail aduan terkait isi, tanggal, identias pelapor, hingga
instansi dan jawaban admin. Karena banyak kanal jadi belum memungkinkan dijadikan
satu menggunakan sistem,” tutur dia.
Sebagai tambahan, Kepala Seksi Komunikasi Publik dan Pelayanan Pengaduan, Helmi
Arifianto menjelaskan bahwa, aduan dari masyarakat diproses melalui beberapa tahap.
“Ketika masyarakat menyampaikan aduan, nanti akan diterima admin utama dan tim.
Kemudian kita sampaikan ke OPD terkait sesaui bidang aduan melalui email, wa, atau
sms. Lalu OPD melakukan diskusi untuk menentukan respon, tentunya dengan
persetujuan pimpinan. Respon itu bisa disampaikan lagi ke kami. Khusus melalui aplikasi
Lapor Sleman, respon pertama akan dilakukan mesin, kemudian baru nanti kita jawab
lebih lanjut. Kalau sudah ada jawaban dari OPD itu masuk tindak lanjut,” jelas Helmi.
Helmi menambahkan bahwa pelaporan pelayanan pengelolaan aduan merupakan
tanggung jawab Diskominfo, tentunya dengan koordinasi dari OPD.
“Untuk pelaporan menjadi tanggung jawab kami di Kominfo dengan menghimpun dari per
hari, bulan, dan triwulan. Disamping itu, admin OPD mengirimkan laporan kerja dalam 1
bulan terkait jumlah pengelolaan. Dari pelaporan ini yang pertama akan disampaikan ke
pimpinan bupati dan sekda dalam bentuk nota dinas, kemudian diadakan monev per
triwulan atau semester,” tambah dia.
Melalui aplikasi ini, admin atau pejabat penghubung akan terbantu terlebih dengan
adanya aplikasi respon langsung memunculkan notifikasi di ponsel OPD saat ada aduan.
Bukan hanya itu, melalui aplikasi ini pimpinan sampai bupati dapat memantau detail
proses aduan di OPD. (Rep Afiqa)
https://jogja.tribunnews.com/2021/05/19/bpkp-dan-pemda-diykawal-pemulihan-sektor-pariwisata-di-di-
yogyakarta
BPKP dan Pemda DIY Kawal Pemulihan Sektor Pariwisata di DI Yogyakarta
Rabu, 19 Mei 2021 17:09 TRIBUNJOGJA.COM / Yuwantoro Winduajie Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh dan Gubernur DIY Sri Sultan HB X
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) bersama seluruh Pemda dan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) di DIY merumuskan strategi pengawasan keuangan dan pembangunan guna memastikan efektivitas
keuangan dan pembangunan.
Langkah itu harapannya dapat mendukung pemulihan ekonomi yang berbasis pada potensi unggulan DIY di sektor pariwisata.
Kepala BPKP, Muhammad Yusuf Ateh menuturkan, program pembangunan yang dirancang oleh pemerintah pusat dan pemerintah provinsi/kabupaten/kota harus selaras dan fokus untuk mendukung pemulihan ekonomi di tengah pandemi yang belum sepenuhnya berakhir.
“Ada tiga kunci agar pemulihan ekonomi lebih cepat, yaitu anggaran pemerintah pusat dan daerah (APBN dan APBD) yang efektif dan efisien mendukung prioritas pembangunan, serta peningkatan investasi karena prosedur yang semakin mudah,” katanya usai Rapat Koordinasi Pengawasan Intern Keuangan dan Pembangunan DIY di Gedhong Pracimasono, Kompleks Kepatihan, Rabu (19/5/2021).
Oleh karena itu, BPKP telah merancang pengawasan atas akuntabilitas perencanaan dan penganggaran di daerah, sebagai media untuk membantu pemda memastikan efektivitas dan efisiensi rancangan program/kegiatan/sub-kegiatannya termasuk prioritas anggarannya.
“Saat ini sistem informasi evaluasi perencanaan dan penganggaran APBD sudah siap digunakan dan dalam pelaksanaannya tentunya membutuhkan sinergi dan kolaborasi bersama APIP di daerah,” katanya.
Menurutnya, sinergi dan kolaborasi pengawasan perlu dikedepankan untuk memastikan keselarasan program strategis antara pemerintah pusat dan daerah.
Selain itu tambah dia, APIP daerah juga perlu merancang strategi pengawasan yang disesuaikan dengan karakteristik risiko daerah setempat atau pengawasan tematik daerah.
“Perwakilan BPKP DIY telah merumuskan dua pengawasan tematik daerah Tahun 2021, yaitu program desa mandiri budaya, dan pengembangan pariwisata super prioritas Borobudur”, imbuhnya.
Sementara itu Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X, mengapresiasi peran BPKP yang telah membantu mengawal program strategis di DIY, khususnya sektor pariwisata.
“Terima kasih kepada BPKP yang selama ini telah menjadi mitra strategis Pemda DIY dalam membangun tata kelola keuangan dan pembangunan yang lebih baik,” ungkapnya.
Untuk itu, atas nama Pemerintah DIY, Sri Sultan berharap agar sinergi pengawasan mampu membangkitkan kembali sektor pariwisata khususnya wilayah DIY, serta pemulihan ekonomi nasional pada umumnya.
Gubernur menyampaikan gambaran besar topik Wisata-Gumregah, Ekonomi Cerah, Berbasis Desa Mandiri Budaya.
“Topik ini memuat tiga pokok bahasan Trilogi; Wisata, Ekonomi, dan Desa sebagai locus. Trilogi adalah satu kesatuan gagasan yang terdiri atas tiga satuan yang mengembangkan satu tema, saling bertaut dan saling bergantung satu sama lain,” jelasnya.
Untuk mendorong pemulihan pariwisata, satu di antaranya melalui program Desa Mandiri Budaya yang juga menjadi kesepakatan bersama dalam Kongres Kebudayaan Desa 2020.
Pembangunan dari desa dianggap tepat karena berdasarkan pengalaman-pengelaman sebelumnya.
Diketahui, desa-desa seperti Mangunan, Breksi, dan Niten adalah desa yang berkembang sektor wisatanya.
Desa-Desa itu tumbuh dengan bantuan investasi di bidang pariwisata dari Gubernur DIY.
"Bagaimana cara agar 20 program yang telah disepakati Desa, bisa dalam satu kesatuan sistem report dan pertanggungjawabannya," jelas Sri Sultan. ( Tribunjogja.com )
https://www.krjogja.com/berita-lokal/diy/yogyakarta/bpkp-dukung-pariwisata-diy-jadi-tonggak-
kebangkitan-ekonomi/
BPKP Dukung Pariwisata DIY Jadi Tonggak Kebangkitan Ekonomi
Editor: Ivan Aditya 19 Mei 2021 Kepala BPKP bersama Sri Sultan HB X. (Foto : Harminanto)
YOGYA, KRJOGJA.com – Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) bersama seluruh Pemda dan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merumuskan strategi pengawasan keuangan dan pembangunan, Rabu (19/05/2021). Hal tersebut dilakukan guna menguatkan komitmen bersama serta memastikan efektivitas keuangan dan pembangunan untuk mendukung pemulihan ekonomi yang berbasis pada potensi unggulan DIY di sektor pariwisata.
Kepala BPKP, Muhammad Yusuf Ateh mengatakan program pembangunan yang dirancang oleh pemerintah pusat dan pemerintah provinsi, kabupaten maupun kota harus selaras dan fokus untuk mendukung pemulihan ekonomi ditengah pandemi yang belum sepenuhnya berakhir. Ada tiga kunci agar pemulihan ekonomi lebih cepat, yaitu anggaran pemerintah pusat dan daerah (APBN dan APBD) yang efektif dan efisien mendukung prioritas pembangunan, serta peningkatan investasi karena prosedur yang semakin mudah.
BPKP menurut Ateh telah merancang pengawasan atas akuntabilitas perencanaan dan penganggaran di daerah, sebagai media untuk membantu pemda memastikan efektivitas dan efisiensi rancangan program/kegiatan/sub-kegiatannya termasuk prioritas anggarannya. “Saat ini sistem informasi evaluasi perencanaan dan penganggaran APBD sudah siap digunakan dan dalam pelaksanaannya tentunya membutuhkan sinergi dan kolaborasi bersama APIP di daerah,” ungkapnya di Kepatihan.
Menurut dia, sinergi dan kolaborasi pengawasan perlu dikedepankan untuk memastikan keselarasan program strategis antara pemerintah pusat dan daerah. Selain itu tambah dia, APIP daerah juga perlu merancang strategi pengawasan yang disesuaikan dengan karakteristik risiko daerah setempat atau pengawasan tematik daerah.
“Perwakilan BPKP DIY telah merumuskan dua pengawasan tematik daerah Tahun 2021, yaitu program desa mandiri budaya, dan pengembangan pariwisata super prioritas Borobudur,” lanjut dia.
Sementara Gubernur DIY, Sri Sultan HB X mengapresiasi peran BPKP membantu mengawal program strategis di DIY, khususnya sektor pariwisata. Menurut Sultan, DIY berharap sinergi pengawasan mampu membangkitkan kembali sektor pariwisata khususnya wilayah DIY, serta pemulihan ekonomi nasional.
“Program pariwisata itu mengundang kerumunan, namun di satu sisi dengan adanya pandemi harus menghindari kerumunan. Itukan dilematis makannya saya simbolisasikan dengan kalimat sik penting wareg karo waras. Ini tidak mudah, tapi bagi saya, harus melaksanakan program yang sudah disepakati dengan desa, bagaimana desa bisa tumbuh dan berkembang. Selama ini desa entah Nglanggeran, Mangunan, Breksi dan sebagainya semua bantuan gubernur untuk investasi di bidang pariwisata, nyatanya tumbuh,” ungkap Sultan.
Terkait kolaborasi dengan BPKP, Sultan berharap adanya peran nyata membantu desa dalam mendesai sistem pelaporan dan pertanggungjawaban yang selama ini menjadi momok pemerintah desa. Apalagi, kedepan desa akan memiliki sumber pendanaan yang beragam mulai Dana Keistimewaan, Dana Desa hingga APBD.
“Bagaimana bisa mendesain lebih bagus menjadi kebijakan yang harapan saya bisa dibantu BPKP dalam 20 program desa bagaimana menyatukan dalam sistem report dan pertanggungjawabannya, bisa didesain. Kemampuan desa meningkat dengan danais masuk ada APBDesa juga APBN bantuan desa diaplikasikan tidak menumbuhkan beban untuk desa tapi justru nyaman dan membuat desa maju, bukan jadi urusan,” pungkasnya. (Fxh)
https://smol.id/2021/05/19/ada-tiga-kunci-untuk-pemulihan-ekonomi-lebih-cepat/
Ada Tiga Kunci untuk Pemulihan Ekonomi Lebih Cepat Arifin 19 Mei 2021 @ 16:06 wib 3
Ada Tiga Kunci untuk Pemulihan Ekonomi
Lebih Cepat Arifin 19 Mei 2021 @ 16:06 wib 33
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X
dan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) Perwakilan DIY,
Muhammad Yusuf Ateh usai Rapat Koordinasi
Pengawasan Intern Keuangan dan Pembangunan
DIY di Gedung Pracimasono, Komplek
Kepatihan, Pemda DIY, Rabu (19/5). (Foto :
Smol.id/dok)
SMOL.ID – YOGYAKARTA – Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
Perwakilan DIY, Muhammad Yusuf Ateh mengatakan, ada tiga kunci agar pemulihan ekonomi
lebih cepat. Yaitu anggaran pemerintah pusat dan daerah (APBN dan APBD) harus efektif dan
efisien mendukung prioritas pembangunan, serta peningkatan investasi karena prosedur yang
semakin mudah. Oleh karena itu, program pembangunan yang dirancang oleh pemerintah pusat
dan pemerintah propinsi/kabupaten dan kota harus selaras dan fokus untuk mendukung pemulihan
ekonomi ditengah pandemi yang belum sepenuhnya berakhir. ”Untuk mencapai itu, ada tiga kunci
agar pemulihan ekonomi lebih cepat,” kata Muhammad Yusuf Ateh, Kepala BPKP Perwakilan
DIY usai Rapat Koordinasi Pengawasan Intern Keuangan dan Pembangunan DIY di Gedung
Pracimasono, Komplek Kepatihan, Pemda DIY, Rabu (19/5). BPKP bersama seluruh Pemda dan
Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) di DIY, merumuskan strategi pengawasan
keuangan dan pembangunan, guna menguatkan komitmen bersama serta memastikan efektivitas
keuangan dan pembangunan, untuk mendukung pemulihan ekonomi yang berbasis pada potensi
unggulan DIY di sektor pariwisata. Untuk itu, BPKP telah merancang pengawasan atas
akuntabilitas perencanaan dan penganggaran di daerah, sebagai media untuk membantu pemda
memastikan efektivitas dan efisiensi rancangan program/kegiatan/sub-kegiatannya termasuk
prioritas anggarannya. ”Saat ini sistem informasi evaluasi perencanaan dan penganggaran APBD
sudah siap digunakan, namun dalam pelaksanaannya tentunya membutuhkan sinergi dan
kolaborasi bersama APIP di daerah,” ujar Ateh menjelaskan. Menurutnya, sinergi dan kolaborasi
pengawasan perlu dikedepankan untuk memastikan keselarasan program strategis antara
pemerintah pusat dan daerah. Selain itu, tambah dia, APIP daerah juga perlu merancang strategi
pengawasan yang disesuaikan dengan karakteristik risiko daerah setempat atau pengawasan
tematik daerah. ”Perwakilan BPKP DIY telah merumuskan dua pengawasan tematik daerah
Tahun 2021, yaitu program desa mandiri budaya, dan pengembangan pariwisata super prioritas
Borobudur,” katanya. Sementara itu, ditempat yang sama Gubernur DIY, Sri Sultan
Hamengkubuwono X, mengapresiasi peran BPKP yang telah membantu mengawal program
strategis di DIY, khususnya sektor pariwisata. ”Terima kasih kepada BPKP yang selama ini telah
menjadi mitra strategis Pemda DIY dalam membangun tata kelola keuangan dan pembangunan
yang lebih baik,” ujar Ngarsa Dalem, panggilan akrab Sri Sultan Hamengku Buwono X. oleh
karena itu, atas nama Pemerintah DIY, Sri Sultan berharap agar sinergi pengawasan mampu
membangkitkan kembali (gumregah) sektor pariwisata khususnya di wilayah DIY, serta
pemulihan ekonomi nasional pada umumnya. Rapat Koordinasi Pengawasan Intern kali ini,
mengangkat tema wisata gumregah, ekonomi cerah. Dengan menghadirkan narasumber Sekretaris
Daerah DIY, Kadarmanta Baskara Aji, Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri Tumpak
Haposan Simanjuntak. Direktur Koordinasi dan Supervisi Wilayah III KPK Bahtiar Ujang
Purnama, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY Miyono, dan Kepala Perwakilan BPKP
DIY Slamet Tulus Wahyana, serta dihadiri oleh Deputi Kepala BPKP Bidang PIP Bidang
Polhukam PMK, Iwan Taufiq Purwanto, seluruh Kepala Daerah, Sekretaris Daerah, dan Inspektur
di wilayah DIY. (Rangga Permana/aa/smol)
https://kumparan.com/tugujogja/pemda-diy-dan-bpkp-rumuskan-3-kunci-percepat-pemulihan-ekonomi-1vmOoiAgNwg
20 Mei 2021 10:29
Pemda DIY dan BPKP Rumuskan 3 Kunci Percepat Pemulihan Ekonomi
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, saat rapat koordinasi pengawasan Intern Keuangan dan Pembangunan DIY di Gedung Pracimasono, Komplek Kepatihan Pemda DIY, Rabu (19/5). Foto: dok Pemda DIY
Saat ini pemerintah daerah berupaya untuk memulihkan sektor perekonomian setelah dihantam pandemi corona. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) bersama seluruh Pemda dan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) di Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY) merumuskan strategi pengawasan keuangan dan pembangunan. Potensi keunggulan di Yogyakarta sendiri adalah sektor pariwisata. Harapannya, pemulihan ekonomi bisa dilakukan berbasis sektor wisata. Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh menekankan, program pembangunan yang dirancang oleh pemerintah pusat dan pemerintah provinsi/kabupaten/kota harus selaras dan fokus untuk mendukung pemulihan ekonomi ditengah pandemi yang belum sepenuhnya berakhir. “Ada tiga kunci agar pemulihan ekonomi lebih cepat, yaitu anggaran pemerintah pusat dan daerah (APBN dan APBD) yang efektif dan efisien mendukung prioritas pembangunan, serta peningkatan investasi karena prosedur yang semakin mudah”, katanya usai Rapat Koordinasi Pengawasan Intern Keuangan dan Pembangunan DIY di Gedung Pracimasono, Komplek Kepatihan Pemda DIY, Rabu (19/5/2021). Pihaknya pun merancang pengawasan atas akuntabilitas perencanaan dan penganggaran di daerah, sebagai media untuk membantu pemda memastikan efektivitas dan efisiensi rancangan program/kegiatan/sub-kegiatannya termasuk prioritas anggarannya.
Rapat koordinasi pengawasan Intern Keuangan dan Pembangunan DIY di Gedung Pracimasono, Komplek Kepatihan Pemda DIY, Rabu (19/5). Foto: dok Pemda DIY
“Saat ini sistem informasi evaluasi perencanaan dan penganggaran APBD sudah siap digunakan dan dalam pelaksanaannya tentunya membutuhkan sinergi dan kolaborasi bersama APIP di daerah”, katanya. Sinergi dan kolaborasi pengawasan perlu dikedepankan untuk
memastikan keselarasan program strategis antara pemerintah pusat dan daerah. Selain itu tambah
dia, APIP daerah juga perlu merancang strategi pengawasan yang disesuaikan dengan karakteristik risiko daerah setempat atau pengawasan tematik daerah. “Perwakilan BPKP DIY telah merumuskan dua pengawasan tematik daerah Tahun 2021, yaitu program desa mandiri budaya, dan pengembangan pariwisata super prioritas Borobudur”, imbuhnya. Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X, mengapresiasi peran BPKP yang telah membantu mengawal program strategis di DIY, khususnya sektor pariwisata. “Terima kasih kepada BPKP yang selama ini telah menjadi mitra strategis Pemda DIY dalam membangun tata kelola keuangan dan pembangunan yang lebih baik”, ungkapnya. Pihaknya berharap agar sinergi pengawasan mampu membangkitkan kembali (gumregah) sektor pariwisata khususnya wilayah DIY, serta pemulihan ekonomi nasional pada umumnya.
https://www.antaranews.com/berita/2164366/bpkp-pemda-diy-rumuskan-strategi-pengawasan-untuk-pemulihan-
pariwisata
BPKP-Pemda DIY rumuskan strategi pengawasan untuk pemulihan pariwisata
Rabu, 19 Mei 2021 19:44 WIB
Rapat Koordinasi Pengawasan Intern Keuangan dan Pembangunan DIY di Gedung Pracimasono, Komplek Kepatihan, Yogyakarta, Rabu (19/5/2021). ANTARA/HO-Humas Pemda DIY.
Perwakilan BPKP DIY telah merumuskan dua pengawasan tematik daerah Tahun 2021, yaitu program desa mandiri budaya, dan pengembangan pariwisata super prioritas Borobudur Yogyakarta (ANTARA) - Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) bersama
seluruh pemda dan aparat pengawasan intern pemerintah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merumuskan strategi pengawasan keuangan dan pembangunan untuk mendukung pemulihan ekonomi sektor pariwisata. Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh di Kepatihan, Yogyakarta, Rabu, mengatakan program pembangunan yang dirancang oleh pemerintah pusat dan pemerintah provinsi serta kabupaten/kota harus selaras dan fokus mendukung pemulihan ekonomi di tengah pandemi yang belum sepenuhnya berakhir. "Ada tiga kunci agar pemulihan ekonomi lebih cepat, yaitu anggaran pemerintah pusat dan daerah (APBN dan APBD) yang efektif dan efisien mendukung prioritas pembangunan, serta peningkatan investasi karena prosedur yang semakin mudah," kata dia seusai Rapat Koordinasi Pengawasan Intern Keuangan dan Pembangunan DIY di Gedung Pracimasana, Komplek Kepatihan. Ateh mengatakan BPKP telah merancang pengawasan atas akuntabilitas perencanaan dan penganggaran di daerah sebagai media untuk membantu pemda memastikan efektivitas dan efisiensi rancangan program, kegiatan atau sub-kegiatannya termasuk prioritas anggaran. "Saat ini sistem informasi evaluasi perencanaan dan penganggaran APBD sudah siap digunakan dan dalam pelaksanaannya tentunya membutuhkan sinergi dan kolaborasi bersama APIP di daerah," kata dia. Menurutnya, sinergi dan kolaborasi pengawasan perlu dikedepankan untuk memastikan keselarasan program strategis antara pemerintah pusat dan daerah. Selain itu, tambah dia, Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) daerah juga perlu merancang strategi pengawasan yang disesuaikan dengan karakteristik risiko daerah setempat atau
pengawasan tematik daerah. "Perwakilan BPKP DIY telah merumuskan dua pengawasan tematik daerah Tahun 2021, yaitu program desa mandiri budaya, dan pengembangan pariwisata super prioritas Borobudur," kata dia. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengapresiasi peran BPKP yang telah membantu mengawal program strategis di DIY, khususnya sektor pariwisata. "Terima kasih kepada BPKP yang selama ini telah menjadi mitra strategis Pemda DIY dalam membangun tata kelola keuangan dan pembangunan yang lebih baik," kata Sultan. Untuk itu, Sri Sultan berharap sinergi pengawasan mampu membangkitkan kembali sektor pariwisata khususnya wilayah DIY, serta pemulihan ekonomi nasional pada umumnya. Pewarta: Luqman Hakim Editor: Faisal Yunianto COPYRIGHT © ANTARA 2021
https://id.berita.yahoo.com/bpkp-pemda-diy-rumuskan-strategi-124420377.html
BPKP-Pemda DIY rumuskan strategi pengawasan untuk pemulihan pariwisata Faisal Yunianto 19 Mei 2021
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) bersama seluruh pemda dan aparat pengawasan intern pemerintah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merumuskan strategi pengawasan keuangan dan pembangunan untuk mendukung pemulihan ekonomi sektor pariwisata.
Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh di Kepatihan, Yogyakarta, Rabu, mengatakan program pembangunan yang dirancang oleh pemerintah pusat dan pemerintah provinsi serta kabupaten/kota harus selaras dan fokus
mendukung pemulihan ekonomi di tengah pandemi yang belum sepenuhnya berakhir.
"Ada tiga kunci agar pemulihan ekonomi lebih cepat, yaitu anggaran pemerintah pusat dan daerah (APBN dan APBD) yang efektif dan efisien mendukung prioritas pembangunan, serta peningkatan investasi karena prosedur yang semakin mudah," kata dia seusai Rapat Koordinasi Pengawasan Intern Keuangan dan Pembangunan DIY di Gedung Pracimasana, Komplek Kepatihan.
Ateh mengatakan BPKP telah merancang pengawasan atas akuntabilitas perencanaan dan penganggaran di daerah sebagai media untuk membantu pemda memastikan efektivitas dan efisiensi rancangan program, kegiatan atau sub-kegiatannya termasuk prioritas anggaran.
"Saat ini sistem informasi evaluasi perencanaan dan penganggaran APBD sudah siap digunakan dan dalam pelaksanaannya tentunya membutuhkan sinergi dan kolaborasi bersama APIP di daerah," kata dia.
Menurutnya, sinergi dan kolaborasi pengawasan perlu dikedepankan untuk memastikan keselarasan program strategis antara pemerintah pusat dan daerah.
Selain itu, tambah dia, Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) daerah juga perlu merancang strategi pengawasan yang disesuaikan dengan karakteristik risiko daerah setempat atau pengawasan tematik daerah.
"Perwakilan BPKP DIY telah merumuskan dua pengawasan tematik daerah Tahun 2021, yaitu program desa mandiri budaya, dan pengembangan pariwisata super prioritas Borobudur," kata dia.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengapresiasi peran BPKP yang telah membantu mengawal program strategis di DIY, khususnya sektor pariwisata.
"Terima kasih kepada BPKP yang selama ini telah menjadi mitra strategis Pemda DIY dalam membangun tata kelola keuangan dan pembangunan yang lebih baik," kata Sultan.
Untuk itu, Sri Sultan berharap sinergi pengawasan mampu membangkitkan kembali sektor pariwisata khususnya wilayah DIY, serta pemulihan ekonomi nasional pada umumnya.
Rabu, 19 Mei 2021 14:52 WIB
https://travel.detik.com/travel-news/d-5574849/desa-wisata-dapat-anggaran-gede-sultan-jangan-dikorupsi-diawasi-bpkp-lho
Desa Wisata Dapat Anggaran Gede, Sultan: Jangan Dikorupsi, Diawasi BPKP Lho Heri Susanto
Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Yogyakarta -
Desa wisata di Yogyakarta mendapatkan kucuran dana selama masa pandemi virus Corona. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) bakal mengawasi penggunaannya.
Yogyakarta yang memiliki cukup banyak desa wisata. Di antaranya, Nglanggeran, Breksi, Sriten, Gedangsari.
Selama pandemi virus Corona, desa-desa wisata itu mendapatkan alokasi dana dari pemerintah. Itu agar desa wisata menjadi kekuatan ekonomi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Ada tiga kunci agar pemulihan ekonomi lebih cepat, yaitu anggaran pemerintah pusat dan daerah (APBN dan APBD) yang efektif dan efisien mendukung prioritas pembangunan, serta peningkatan investasi karena prosedur yang semakin mudah", kata Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh usai Rapat Koordinasi Pengawasan Intern Keuangan dan Pembangunan DIY di Gedung Pracimasono, Komplek Kepatihan, Kemantren Danurejan Rabu (19/5/2021).
Khusus untuk DIY, lanjut Ateh, sesuai dengan hasil kajian BPKP perwakilan DIY telah merumuskan dua pengawasan tematik daerah tahun 2021. Yakni, program desa mandiri budaya dan pariwisata serta pengembangan pariwisata super prioritas Borobudur.
"Khusus untuk desa wisata, di DIY saat ini banyak mengelola anggaran," katanya.
Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh dan Gubernur DIY Sri
Sultan Hamengku Buwono X saat konferensi pers usai
membuka rakordal di Komplek Kepatihan, Foto: Heri
Susanto/detikcom
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menjelaskan sumber anggaran desa saat ini ada banyak sumber. Mulai dari APBN, APBD, dan Dana Keistimewaan.
Anggaran-anggaran itu, jika tidak mendapatkan pengawasan berpeluang menimbulkan masalah baru.
You may also like
"Kami sudah punya pengalaman. (Desa) Nglanggeran, Breksi, Sriten, Gedangsari itu berasal dari bantuan gubernur. Nyatanya tumbuh (desa wisata)," ujar Sultan.
Dari pengalaman tersebut, lanjut Sultan, kunci utama pengelolaan dana desa, anggaran dana desa (ADD), dan dana keistimewaan adalah soal prioritas. Jika desa bisa memprioritaskan pengelolaan ketiga dana tersebut dan tertib, dia yakin dampak ke peningkatan ekonomi sangat signifikan.
"Ada APBN (ADD), APBD (dana desa) dan Keistimewaan) itu dana yang besar. Bukan malah salah menjadi masalah (korupsi)," katanya.
Tanpa dana keistimewaan, desa wisata di DIY rata-rata tiap tahun mengelola ADD dan dana desa mencapai Rp 2 miliar. Mulai tahun ini, setelah adanya Kongres Desa Berbudaya, Dana Keistimewaan juga akan disalurkan ke desa untuk pengembangan kebudayaan yang kemudian bisa menjadi destinasi wisata.
https://projogja.com/jogja-news/19/05/2021/sultan-paparkan-konsep-wisata-gumregah-ekonomi-cerah-berbasis-desa-mandiri-budaya/
Sultan Paparkan Konsep Wisata Gumregah, Ekonomi Cerah, Berbasis Desa Mandiri Budaya
News Editor :Antoni Rabu, 19/05/2021 - 22:13 WIB
Gubernur DIY Sri Sultan HB X paparkan konsep wisata gumregah, ekonomi cerah.(projogja.com/humas)
PROJOGJA.COM, YOGYAKARTA – Gubernur DI Yogyakarta Sri Sulta HB X menyampaikan gambaran besar topik Wisata-Gumregah, Ekonomi Cerah, Berbasis Desa Mandiri Budaya dalam Rapat Koordinasi dengan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) RI.
Sri Sultan Hamengku Buwono X didampingi Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji, serta Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) DIY melakukan rapat koordinasi di Gedhong Pracimosono, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Rabu (19/5).
Tujuan Rakor kali ini, untuk merumuskan strategi pengawasan keuangan dan pembangunan guna menguatkan komitmen bersama.
Selain itu, Rakor juga bertujuan untuk memastikan efektivitas keuangan dan pembangunan untuk mendukung pemulihan ekonomi yang berbasis pada potensi unggulan DIY di sektor pariwisata.
“Topik ini memuat tiga pokok bahasan Trilogi; Wisata, Ekonomi, dan Desa sebagai locus. Trilogi adalah satu kesatuan gagasan yang terdiri atas tiga satuan yang mengembangkan satu tema, saling bertaut dan saling bergantung satu sama lain,” jelas Sri Sultan HB X.
“Desa Mandiri Budaya adalah salah satu penanda Keistimewaan DIY. Di luar DIY tidak ada istilah dan status Desa seperti itu,” tutur Sri Sultan. Desa Mandiri Budaya merupakan kesepakatan bersama dalam Kongres Kebudayaan Desa (2020).
Pemda DIY sudah memiliki pengalaman akan hal itu. Diketahui, diantaranya Desa-Desa seperti Mangunan, Breksi, dan Niten adalah desa yang berkembang dengan sektor wisatanya. Desa-Desa itu tumbuh dengan bantuan investasi di bidang pariwisata dari Gubernur DIY.
Dari pengalaman itu, Pemda DIY dan BPKP berupaya untuk mendesainnya menjadi lebih bagus dan menjadi sebuah kebijakan.
Bagaimana cara agar 20 program yang telah disepakati Desa, bisa dalam satu kesatuan sistem report dan pertanggungjawabannya.
Adapun Kepala BPKP, Muhammad Yusuf Ateh menekankan, program pembangunan yang dirancang oleh pemerintah pusat dan pemerintah provinsi/kabupaten/kota harus selaras dan focus untuk mendukung pemulihan ekonomi di tengah pandemi yang belum sepenuhnya berakhir.
“Ada tiga kunci agar pemulihan ekonomi lebih cepat, yaitu anggaran pemerintah pusat dan daerah (APBN dan APBD) yang efektif dan efisien mendukung prioritas pembangunan, serta peningkatan investasi karena prosedur yang semakin mudah,” jelasnya.
Oleh karena itu kata Ateh, BPKP telah merancang pengawasan atas akuntabilitas perencanaan dan penganggaran di daerah, sebagai media untuk membantu Pemda memastikan efektivitas dan efisiensi rancangan program/kegiatan/sub-kegiatan termasuk prioritas anggarannya.
“Saat ini sistem informasi evaluasi perencanaan dan penganggaran APBD sudah siap digunakan dan dalam pelaksanaannya tentunya membutuhkan sinergi dan kolaborasi bersama APIP di daerah,” jelasnya lagi.
Menurutnya, sinergi dan kolaborasi pengawasan perlu dikedepankan untuk memastikan keselarasan program strategis antara pemerintah pusat dan daerah.
Selain itu APIP daerah juga perlu merancang strategi pengawasan yang disesuaikan dengan karakteristik risiko daerah setempat atau pengawasan tematik daerah.
Rapat Koordinasi Pengawasan Intern ini menghadirkan narasumber Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji, Irjen Kemendagri Tumpak Haposan Simanjuntak, Direktur Koordinasi dan Supervisi Wilayah III KPK Bahtiar Ujang Purnama, Deputi Kepala Perwakilan BI DIY Miyono, dan Kepala Perwakilan BPKP DIY Slamet Tulus Wahyana. Serta dihadiri oleh Deputi Kepala BPKP Bidang PIP Bidang Polhukam PMK, Iwan Taufiq Purwanto, seluruh OPD DIY, Sekda, dan Inspektur di Wilayah DIY. (*)
https://elshinta.com/news/235141/2021/05/20/bpkp-dan-pemda-diy-sinergi-pulihkan-sektor-pariwisata
BPKP dan Pemda DIY sinergi pulihkan sektor pariwisata Kamis, 20 Mei 2021 - 19:24 WIB | Penulis : Sigit Kurniawan | Editor : Sigit Kurniawan
Sumber foto: Izan Raharjo/elshinta.com.
Elshinta.com - Pandemi COVID-19 yang telah berjalan sekitar dua tahun berdampak pada berbagai sektor kehidupan. Termasuk berdampak pada sektor melemahnya pariwisata dan sektor perekonomian. Sektor pariwisata sebagai sektor unggulan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) harus digenjot untuk memulihkan sektor
perekonomian.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) bersama seluruh Pemda dan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merumuskan strategi pengawasan keuangan dan pembangunan guna menguatkan komitmen bersama serta memastikan efektivitas keuangan dan pembangunan untuk mendukung pemulihan ekonomi yang berbasis pada potensi unggulan DIY di sektor pariwisata.
"Khusus di Yogya pengawasan dibidang pariwisata karena Yogya merupakan daerah wisata yang strategis baik daerah maupun nasional. Kita buat kespeakatan bersama meningkatkan pariwisata di desa-desa di DIY dan dalam rangka pemulihan ekonomi nasional dalam menghadapi pandemi COVID-19 ini," kata Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh di kantor Gubernur DIY, komplek Kepatihan Yogyakarta, Rabu (19/5).
Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh menekankan, program pembangunan yang dirancang oleh pemerintah pusat dan pemerintah provinsi/kabupaten/kota harus selaras dan fokus untuk mendukung pemulihan ekonomi ditengah pandemi yang belum sepenuhnya berakhir.
“Ada tiga kunci agar pemulihan ekonomi lebih cepat, yaitu anggaran pemerintah pusat dan daerah (APBN dan APBD) yang efektif dan efisien mendukung prioritas pembangunan, serta peningkatan investasi karena prosedur yang semakin mudah”, katanya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Izan Raharjo.
Menurutnya, sinergi dan kolaborasi pengawasan perlu dikedepankan untuk memastikan keselarasan program strategis antara pemerintah pusat dan daerah. Selain itu tambah dia, APIP daerah juga perlu merancang strategi pengawasan yang disesuaikan dengan karakteristik risiko daerah setempat atau pengawasan tematik daerah.
“Perwakilan BPKP DIY telah merumuskan dua pengawasan tematik daerah Tahun 2021, yaitu program desa mandiri budaya, dan pengembangan pariwisata super prioritas Borobudur”, imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X, mengatakan bahwa soal pariwisata memang dilematis karena pariwisata disatu pihak mengundang kerumunan, namun disisi lain dimasa pandemi ini harus menghindari kerumunan. Sri Sultan berharap agar sinergi pengawasan mampu membangkitkan kembali (gumregah) sektor pariwisata khususnya wilayah DIY, serta pemulihan ekonomi nasional pada umumnya.
"Program pariwisata itu mengundang kerumunan tapi disatu pihak dengan adanya pandami harus menghindnari kerumunan, itukan dilematis. Maka saya simbolisasikan dengan kalimat wareg (kenyang) karo (dengan) waras, ini tidak mudah," kata Sri Sultan HB X.
Untuk memulihkan pariwisata di DIY, maka harus melaksanakan program-program yang disepekati dengan desa-desa dalam konggres kebudayaan desa. Bagaimana desa bisa tumbuh dan berkembang. Pengalaman DIY sendiri tempat-tempat wisata seperti Mangunan, Nglangeran, Tebing Breksi, Niten, Gedangsari dan sebagainya itu adaolanya bantuan Gubernur untuk investasi dibidang pariwisata dan kenyataanya bisa tumbuh.
"Jadi dari pengalaman itu, bagaimana kita bisa mendesain lebih bagus menjadi kebijakan, tapi harapan saya bisa dibantu BPKP, bagaimana dari program-program yang sudah disepakati, ada 20 program yang disepakati desa itu bagaimana kita bisa menyatukan dalam sistem, reportnya (laporan), pertanggunjawabanya dan sebagainya ini bisa kita desain," jelas Sultan.
Dengan seperti itu, maka Sri Sultan HB X berharapa kemampuan desa bisa meningkat. Karena nanti dana keistimewaan juga akan masuk di desa, kemudian juga masih ada APBD desa juga ada APBN bantuan desa. Jangan sampai hal ini justru jadi beban berat bagi desa."Program-program ini harus bisa dilaksanakan dengan nyaman bukan justru menimbulkan persoalan.
Rapat Koordinasi Pengawasan Intern ini mengangkat tema wisata gumregah, ekonomi cerah berlangsung di Gedung Pracimasono, Komplek Kepatihan Pemda DIY. Menghadirkan narasumber Sekretaris Daerah DIY Kadarmanta Baskara Aji, Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri Tumpak Haposan Simanjuntak, Direktur Koordinasi dan Supervisi Wilayah III KPK Bahtiar Ujang Purnama, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY Miyono, dan Kepala Perwakilan BPKP DIY Slamet Tulus Wahyana, serta dihadiri oleh Deputi Kepala BPKP Bidang PIP Bidang Polhukam PMK, Iwan Taufiq Purwanto, seluruh Kepala Daerah, Sekretaris Daerah, dan Inspektur di wilayah DIY.
HTTPS://NEWS.HARIANJOGJA.COM/READ/2021/06/15/500/1074549/INI-7-MASALAH-YANG-DITEMUKAN-DALAM-
PEMBANGUNAN-RUMAH-BERSUBSIDI
NEWS
Ini 7 Masalah yang Ditemukan dalam Pembangunan Rumah Bersubsidi
15 Juni 2021 16:47 WIB Yanita Petriella NewsS h a r e :
Harianjogja.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengungkapkan sejumlah temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan Inspektorat Jenderal terkait dengan penyediaan rumah bersubsidi.
Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) Eko Djoeli Heripoerwanto mengatakan terdapat tujuh hasil temuan dari BPK, BPKP, dan Itjen terkait dengan rumah subsidi.
Temuan itu meliputi, pertama, kurangnya sosialisasi dalam penghunian rumah subsidi baik rumah tapak dan rumah subsidi.
"Tidak semua debitur tahu bahwa rumah subsidi harus ditempati 1 tahun. Jadi banyak yang tidak dihuni lebih dari 1 tahun, yang butuh rumah banyak tetapi kenapa tidak ditempati. Kami mengganggap yang tidak menempati karena tidak butuh rumah," ujarnya.
Dia mengemukakan hal itu dalam seminar daring Optimalisasi Dukungan Bank Pelaksana Demi Menjamin KPR Subsidi yang Lebih Tepat Sasaran yang diselenggarakan Forum Wartawan Perumahan Rakyat (Forwapera) pada Selasa (15/6/2021).
Akan tetapi, lanjutnya, bisa jadi debitur tidak menghuni rumah subsidi karena sarana prasarana yang tidak lengkap seperti listrik, ketersediaan air minum, hingga transportasi umum. Dia menilai hal ini bukan menjadi tanggung jawab Kementerian PUPR karena terkait kelengkapan sarana prasarana, tetapi merupakan tanggung jawan pemerintah daerah.
Oleh sebab itu, pengembang rumah bersubsidi harus berkomunikasi baik dengan pemda.
Temuan kedua, ditemukan rumah KPR bersubsidi belum memenuhi standar laik fungsi, baik dari sisi kualitas, konstruksi, penyediaan PSU (prasarana, sarana, dan utilitas umum) maupun administrasi.
"Masih ada kelemahan pondasi atap, ring balok, atap dan lain sebagainya. Mohon kesadarannya, kelayakan sudah diatur dalam ketentuan UU. Kita harus ikuti semua aturna itu dan sisi lain perlindungan konsumen," ucap Eko.
Ketiga, ditemukan rumah KPR bersubidi yang tidak sesuai dengan tata ruang atau perizinan. Temuan keempat, keterlambatan penyaluran SBUM oleh bank pelaksana. "Temuan kelima keterlambatan penyaluran dana bergulir dan tarif dana FLPP [Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan] oleh bank pelaksana," tuturnya.
Temuan keenam, ditemukan rumah yang tidak dihuni, disewakan, atau dipindahtangankan sebelum 5 tahun atau 20 tahun. Dia menegaskan rumah subsidi tidak boleh disewakan dan harus dihuni sendiri.
Temuan terakhir atau ketujuh, terjadinya dua rumah KPR bersubsidi digabung jadi satu rumah. "Kami kecolongan, jadi suami beli satu rumah subsidi lalu istrinya beli di sebelahnya dan mereka gabung jadi satu rumah. Ini tidak boleh terjadi lagi," kata Eko.
Eko menuturkan ketujuh temuan hasil BPK, BPKP dan Itjen ini juga ditemukan oleh timnya di lapangan. "Temuan sama dengan tim kami dilapangan," ucapnya.
Sumber : JIBI/Bisnis.com
https://www.msn.com/id-id/berita/nasional/program-kartu-prakerja-telah-jalani-audit-inspektorat-
kementerian-bpk-bpkp-hingga-taati-saran-kpk
Program Kartu Prakerja Telah Jalani Audit Inspektorat
Kementerian, BPK, BPKP, hingga Taati Saran KPK Wahyu Gilang Putranto 19/06/2021
© TRIBUNNEWS.COM/SRI JULIATI Ilustrasi Program Kartu
Prakerja
TRIBUNNEWS.COM - Pelaksanaan Program Kartu Prakerja
disebut telah menjalani audit, reviu dan evaluasi oleh sejumlah
lembaga.
Mulai dari Inspektorat Jenderal Kemenko Perekonomian,
Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan, Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK), Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) serta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Hal itu disampaikan Direktur Hukum, Umum dan Keuangan Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja,
Sidiq Juniarso, saat menjadi narasumber kegiatan seri diskusi ‘Bicara Prakerja’ bertopik ‘Good Governance
Program Kartu Prakerja’ di Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Surakarta, Jumat (18/6/2021).
Pemutar video dari: YouTube (Kebijakan Privasi, Persyaratan)
Menurut Sidiq, setiap auditor memiliki ruang lingkup masing-masing dalam menjalankan fungsi
pemeriksaannya.
Ruang lingkup Inspektorat Jenderal Kementerian Perekonomian misalnya, ada pada monitoring proses
pengadaan barang dan jasa, baik tenaga ahli dan badan usaha serta output dari masing-masing penyedia jasa
tersebut.
Sementara itu, Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan memiliki ruang lingkup monitoring anggaran dan
realisasi penyaluran dana Kartu Prakerja secara berkala, dan reviu atas laporan penggunaan dana Kartu
Prakerja.
Dua lembaga lain yakni BPKP melakukan pemeriksaan ruang lingkup dalam aspek pemeriksaan kinerja dan
juga verifikasi atas realisasi pembayaran biaya pelatihan Peserta Kartu Prakerja.
Sementara BPK melakukan pemeriksaan dengan ruang lingkup pertanggung jawaban pengelolaan keuangan
negara dan Laporan Keuangan Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja.
Sementara itu dengan KPK, melalui Surat Deputi Bidang Pencegahan dan Monitoring KPK Nomor
B/1471/LIT.05/10-15/03/2021 telah menyampaikan hasil verifikasi terhadap seluruh dokumen pendukung
yang telah disampaikan oleh Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja pada 29 Desember 2020.
"KPK menilai bahwa seluruh saran perbaikan KPK yang telah disepakati telah diimplementasikan," jelas Sidiq,
dikutip dari keterangan resmi.
Pada sesi diskusi ini, Sidiq Juniarso tampil satu forum dengan Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Negeri
Sebelas Maret Prof Dr Adi Sulistiyono, Asisten Deputi Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja Kemenko
Perekonomian Yulius serta Ekonom Senior CORE Piter Abdullah.
600 Ribu Penerima Manfaat
Lebih lanjut Sidiq menguraikan, pada setiap gelombang pendaftaran yang memberi kesempatan pada 600
ribu penerima manfaat.
Maka saat itu juga ada 600 ribu akun rekening virtual baru tersedia untuk peserta baru Kartu Prakerja.
"Berbeda dengan program pelatihan lain, Program Kartu Prakerja memiliki skema berbeda, karena dana dari
APBN untuk penerima manfaat langsung masuk ke rekening peserta," kata Sidiq.
Asisten Deputi Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja Kemenko Perekonomian Yulius menekankan bahwa
sesuai Perpres No. 36/2020, penyaluran anggaran Kartu Prakerja tidak termasuk dalam Pengaturan Pengadaan
Barang dan Jasa.
"Sesuai Pasal 31a Perpres Program Kartu Prakerja, diatur bahwa pemberian dan pelaksanaan manfaat pelatihan
dan insentif Kartu Prakerja dan pemilihan Platform Digital dan Lembaga Pelatihan tidak termasuk lingkup
pengaturan pengadaan barang/jasa pemerintah."
"Namun pada pelaksanaannya tetap harus memperhatikan tujuan, prinsip, dan etika pengadaan barang/jasa
pemerintah seperti unsur-unsur kompetitif. Jadi tidak serampangan dan ada aturan yang harus diikuti," urai
Yulius.
Sementara itu, Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah menggarisbawahi
keunggulan Program Kartu Prakerja yang sejak awal didesain dengan pemanfaatan teknologi digital.
"Bayangkan, dengan jumlah pendaftar mencapai puluhan juta orang tapi kuota penerima hanya 8 juta, tapi
Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja bisa melakukannya dengan smooth, tanpa kegaduhan, dan
memenuhi prinsip tata kelola yang baik," katanya.
Ekonom senior yang lebih 20 tahun meretas karir sebagai salah seorang ahli bidang moneter dan perbankan
Bank Indonesia ini menekankan bahwa tanpa pemanfaatan teknologi digital.
Program Kartu Prakerja tak bisa memberikan akses yang sama dan adil kepada semua lapisan masyarakat di
Indonesia.
"Beberapa indikator tata kelola yang baik seperti transparan, akuntabilas, independen, dan bisa
dipertanggungjawabkan sudah clear dipenuhi oleh Kartu Prakerja."
"Termasuk saat adanya uang sisa pelatihan yang tak bisa dicairkan oleh peserta. Ini hanya bisa terjadi karena
pendekatan penggunaan teknologi digital," pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Negeri Sebelas Maret Adi Sulistiyono
mengapresiasi langkah pemerintah merealisasikan janji politik Presiden Jokowi yang disampaikan pada masa
kampanye Pilpres 24 Februari 2019.
"Ternyata janji mengeluarkan Kartu Prakerja yang awalnya disambut dengan pesimisme bisa diwujudkan
dengan baik oleh Kemenko Perekonomian. Ini gagasan dan terobosan luar biasa menyambut Revolusi Industri
4.0," kata Ketua Senat UNS dan Arbiter Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) itu.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)
https://kilatnews.co/aduh-tunggakan-kemenkes-di-dua-rumah-sakit-di-kota-yogyakarta-sebesar-26-m
Aduh, Tunggakan Kemenkes di Dua Rumah Sakit Kota Yogyakarta Sebesar 26 M
Kilatnews - News
19 Juni 2021
Kilatnews.co, Yogyakarta – Dalam rangka melaksanakan
fungsi pengawasan Pansus Covid-19 DPRD Kota
Yogyakarta melakukan sidak ke dua rumah sakit sebagai
sample, yaitu rumah sakit umum daerah Wirosaban
milik pemerintah daerah dan rumah sakit Bethesda milik
swasta.
Ketua Pansus, Antonius Fokki Ardiyanto mengatakan
bahwa sidak dilatarbelakangi oleh situasi dan keadaan
hari ini di yogyakarta sudah sangat mengkhawatirkan.
“Sidak ini dilatarbelakangi oleh situasi pandemi Covid-19 di Kota Yogyakarta yang akhir-akhir ini, pasca mudik meningkat
dan untuk mengetahui kondisi faktual dari rumah sakit dalam mensikapi situasi yang terjadi sekarang”. ungkap Antonius
Fokki Ardiyanto S.IP, Ketua Pansus Covid19 DPRD Kota Yogyakarta
Lebih lanjut, “pada saat sidak di rumah sakit umum Wirosaban ditemukan fakta bahwa semua ruang untuk penanganan
Covid-19 baik yang ICU ataupun non ICU dalam posisi penuh. Untuk penanganan Covid-19 ini RSUD menyiapkan 40 bed
dan 7 bed untuk ICU”. Lanjutnya.
Masih dikatakan Fokki, “adapun kendala yang muncul adalah bila dalam satu ruang ada 3 bed dan satu bed misalnya
ditempati perempuan maka dua bed yang lain tidak bisa ditempati lawan jenis. Ini yang harus segera dicarikan
formulasinya mengingat di luar juga banyak pasien yang antri. Untuk permasalahan oksigen tidak ada kendala
mengingat di RSUD sudah tersentral”. Terangnya.
Sedangkan di Rumah Sakit Bethesda posisinya sekarang 50 bed yang sudah disiapkan sudah terisi penuh.
“Bed yang disiapkan baik ICU maupun tidak, sejumlah 50 bed sudah penuh. Walaupun ada catatan bahwa perubahan
ini sangat cepat belum tentu sekarang penuh besok juga penuh”. Jelasnya.
Pada saat Ketua pansus Covid-19 melakukan sidak di rumah sakit Bethesda ditemui langsung oleh Direktur Rumah Sakit
Bethesda dan beberapa pejabat di lingkungan rumah sakit.
Karena itu, ketua pansus Covid-19 dari PDI Perjuangan
ini setelah melihat situasi dan kondisi di kedua rumah
sakit meminta pemerintah Kota Yogyakarta segera
mengambil tindakan untuk mengantisipasi segala
kemungkinan yang terburuk.
“Melihat situasi di kedua rumah sakit tersebut maka
dapat diambil kesimpulan sementara bahwa situasi ini
harus segera diantisipasi oleh Pemerintah Kota
Yogyakarta sehingga kemungkinan terburuk dari
situasi pandemi Covid-19 dapat tertangani dengan baik dan keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi dalam
penyelenggaraan pemerintahan”. harapnya.
Tak hanya itu, dalam sidak di kedua rumah sakit tersebut, pansus juga mendapati fakta lapangan yang mengejutkan
karena tunggakan Kementrian Kesehatan RI di kedua rumah sakit tersebut cukup besar yaitu total 16 M. Dan ini belum
rumah sakit lain di Kota Yogyakarta yang kami yakini juga ada permasalahan klaim.
“Di RSUD Wirosaban tunggakan total sebesar 16 M dengan rincian. Untuk tahun 2020 sebesar 5 M dan posisi berkas
masih dalam proses verifikasi BPKP, sedangkan untuk januari-Mei 2021 sebesar 11 M posisi sudah ada MOU di
Kemenkes. Sedangkan di Bethesda total 10 M”. Jelasnya.
Melihat situasi ini maka pansus mengharapkan kepada walikota Kota Yogyakarta dan Gubernur DIY untuk bisa segera
berkoordinasi dengan kemenkes agar proses proses pencairan klaim selama dokumennya lengkap segera dapat
ditindanjuti. (AB/AB)
http://pamsimas.org/egm-keuangan-untuk-percepat-pencairan-dan-pertanggungjawaban-dana-blm-pamsimas/
EGM Keuangan untuk Percepat Pencairan & Pertanggungjawaban Dana BLM Senin, 31 Mei 2021
Yogyakarta – Dalam rangka meningkatkan kinerja pengelolaan pelaksanaan program Penyediaan
Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) tahun 2021, CPMU Program Pamsimas-Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR mengadakan Expert Group Meeting (EGM). EGM Bidang Keuangan diikuti 33 Financial Management Specialist (FMS) yang mewakili 33 Provinsi lokasi Pamsimas, dilaksanakan selama empat hari di Yogyakarta. FMS adalah konsultan pendamping tingkat provinsi program Pamsimas, yang antara lain memiliki tugas melakukan pendampingan dan pengendalian proses pencairan dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) dan sumber pendanaan lainnya dalam rangka keberlanjutan pelayanan air minum bagi masyarakat.
Sampai dengan 25 Mei 2021 proses pencairan BLM dalam program Pamsimas tahun anggaran 2021 telah mencapai sebesar 57% dari pagu dana yang disediakan, dimana ada 173 desa lokasi Pamsimas belum mencairkan dana sama sekali (pencairan tahap I). Diluar dana BLM yang belum semuanya terserap, juga masih banyak temuan audit BPKP yang belum selesai ditindaklanjuti.
Dengan akan berakhirnya program Pamsimas di tahun 2021, maka keberlanjutan pelayanan air minum dan sanitasi menjadi isu utama untuk dibahas dalam EGM selain membahas upaya pengendalian pelaksanaan program tahun anggaran 2021. Forum EGM juga membahas peluang dalam mengakses pendanaan dari pihak lain seperti lembaga keuangan mikro dan sumber pendanaan lain, termasuk pemanfaatan sumber dana bantuan Pilot Project Penguatan Asosiasi dalam meningkatkan kinerja KPSPAMS.
Kegiatan EGM dibuka secara resmi oleh Ketua CPMU Program Pamsimas-Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Novi Rindana, ST, MT, Kamis (27/05/2021). Dalam arahannya, Ketua CPMU Program Pamsimas meminta komitmen dari FMS untuk pencapaian target indikator kunci utama program Pamsimas (KPI) yang menjadi tanggung jawab FMS.
Pada kesempatan tersebut, Novi mengingatkan kepada peserta EGM untuk merumuskan langkah-langkah untuk menyelesaikan tindak lanjut temuan audit BPKP dan pelaporannya ke dalam aplikasi LIP secara tepat waktu, serta pemutakhiran data keuangan tahun 2016 sampai dengan 2021.
Melalui acara EGM Novi meminta dilakukan sosialisasi POB (Pedoman Operasional Baku) Penyaluran Bantuan Dukungan Akses Kredit Mikro dan POB Penyaluran Bantuan Penguatan Asosiasi agar dipahami para peserta sehingga nantinya dapat dilaksanakan secara optimal dah tepat waktu di lokasi dampingan di wilayah masing-masing.
Pada akhir kegiatan EGM para peserta menyepakati target dan tindak lanjut yang akan dilakukan, yaitu (i) Capaian KPI 3 (Persentase desa dengan sarana air minum yang dikelola dan dibiayai secara efektif) minimal sebesar 90%, (ii) Percepatan pencairan dan pertanggungjawaban dana dengan batas waktu Oktober 2021, (iii) Penggajian fasilitator tepat waktu sesuai ketentuan, (iv) Pelaporan triwulan tingkat kabupaten dan provinsi tepat waktu dan memadai, (vi) Adanya peningkatan kinerja KPSPAMS pada kurun waktu Juni dan September 2021, dan (vii) Refund dari temuan BPKP paling lambat tanggal 30 Juni 2021.
Untuk pendampingan kegiatan dalam rangka penguatan Asosiasi tahun 2021, beberapa kesepakatan yang dicapai antara lain: (i) Pembentukan Asosiasi tingkat Kabupaten/Kota di 27 Kabupaten ditargetkan selesai bulan juli 2021, (ii) Pelaksanaan Pelatihan Asosiasi Kabupaten/Kota Tingkat Provinsi dengan sumber dana Satker Pusat selesai September 2021, (iii) Penulisan Best Practice keuangan Asosiasi minimal satu artikel setiap bulan dimuat di website Pamsimas, dan (iv) Melakukan pedampingan kepada kabupaten/kota dimana sarana air minum tidak berfungsi atau berfungsi sebagian selama kurun waktu Juni sampai dengan Oktober 2021 melalui Pilot Project bantuan dana penguatan Asosiasi. (Sri Yuliati & Yayuk Wuriati-NMC/ Hartono)