Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

53
Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

Transcript of Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

Page 1: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021

Tanggal : 5 Juli 2021

Page 2: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021
Page 3: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 2

DAFTAR ISI

A. KATA PENGANTAR................................................................................ 1

B. DAFTAR ISI............................................................................................. 2

C. RINGKASAN EKSEKUTIF...................................................................... 3

D. URAIAN KEGIATAN PENGELOLAAN REPUTASI................................. 4

1. Pemantauan Berita Media Massa...................................................... 4

2. Penyampaian Informasi ke Masyarakat/Publik.................................. 9

3. Pengelolaan Website BPKP............................................................... 11

4. Peliputan Kegiatan Kantor/ Pengelolaan Reputasi……………..…… 16

5. Pembinaan Pengelolaan Reputasi …………………...…………….… 16

6. Menjalin Hubungan dengan Media Massa dan Instansi lain……..... 16

7. Koordinasi dengan Biro Hukum dan Kominfo……………………….... 17

8. Studi Banding………………………………………………………….… 17

9. Pelaporan Pengelolaan dan Pelayanan Informasi………………….. 18

E. LAMPIRAN

B

Page 4: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 3

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Pengelolaan Reputasi Triwulan II Tahun 2021, meliputi pemantauan berita

media massa, penyampaian informasi kepada masyarakat/publik, pengelolaan website

BPKP, peliputan kegiatan kantor/pengelolaan reputasi, koordinasi dengan Biro Hukum dan

Komunikasi, dan layanan informasi kepada publik yang merupakan tindak lanjut atas

diberlakukannya Undang Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi

Publik yang dilaksanakan dalam periode Bulan April sampai dengan Juni 2021.

Kegiatan pemantauan berita media massa dilaksanakan atas enam surat kabar

yang terpilih (Kedaulatan Rakyat, Tribun Jogja, Harian Jogja, Republika, Suara Merdeka-

Suara Kedu, Jawa Pos-Radar Jogja) dan media online. Secara umum kecenderungan

opini publik terhadap Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta bernilai baik dengan

jumlah seluruh berita sebanyak 16 berita (100%). Dari keseluruhan berita, sebanyak tujuh

berita (43,75%) bernilai sangat baik yaitu berita seputar penyelenggaraan Rapat Koordinasi

Pengawasan Intern Keuangan dan Pembangunan (Rakorwasinkeubang) dalam rangka

meningkatkan sinergi pengawasan antara BPKP dan APIP daerah di wilayah DIY dengan tema

“Wisata Gumregah, Ekonomi Cerah: Pengawasan Sektor Pariwisata dalam Mendukung Pemulihan

Ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta”.

Kegiatan penyampaian informasi kepada publik dilaksanakan dalam rangka ikut

mendorong pemerintah daerah dan instansi vertikal di wilayah D.I. Yogyakarta dalam

upaya mempercepat implementasi good governance dan akuntabilitas seperti sosialisasi

SPIP Terintegrasi, sosialisasi SIA BUMDes, bimbingan teknis Reviu RPJMD, bimbingan

teknis Peningkatan Kualitas Implementasi SAKIP, pembangunan Zona Integritas menuju

Wilayah Bebas dari korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM),

bimbingan Perencanaan Pengawasan Berbasis Risiko (PPBR) dan Teknis Probity Audit,

pendampingan penyusunan SOP Pengadaan barang /Jasa, penyelenggaraan pelatihan

Penilaian Maturitas SPIP Terintegrasi di lingkungan pemerintah daerah, serta kegiatan

lainnya.

C

Page 5: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 4

URAIAN KEGIATAN PENGELOLAAN REPUTASI

1. Pemantauan Berita Media Massa

Rincian pemantauan atas berita media massa dapat dilihat dalam uraian di bawah

ini :

No Nama Surat

Kabar / Media

Tanggal

Terbit

Judul Ringkasan Berita

1. jogja.tribunnews.

com

Kamis, 8

April

2021

KPK Kembali

Periksa Enam

TPK

Pembangunan

Stadion

Mandala Krida di

BPKP DIY

KPK kembali memeriksa Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) pembangunan Stadion Tahun anggaran 2016 - 2017.

2. Jawa Pos Kamis,

15 April

2021

Insentif 97 Ribu

Nakes Segera

Cair

Sekretaris Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kemenkes Trisa Wahyuni Putri menjelaskan hasil review insentif Nakes telah dirampungkan BPKP.

3. www.jogjaprov.g

o.id

Kamis,

15 April

2021

LHPAKN DIY

Semakin Baik

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwno X menerima Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah (LHPAKN) DIY 2020 yang diserahkan langsung oleh Kepala Perwakilan BPKP DIY, Slamet Tulus Wahyana

4. infopublik.id Jumat,

23 April

2021

BPKP DIY

Pelajari Sistem

Pengelolaan

Aduan Warga di

Sleman

Sekretaris Diskominfo Sleman menerima kunjungan Perwakilan BPKP DIY dalam rangka studi banding pengelolaan layanan pengaduan.

5. tribunnews.com Rabu, 19

Mei 2021

BPKP dan Pemda DIY Kawal Pemulihan Sektor Pariwisata di DI Yogyakarta

BPKP bersamaseluruh Pemda dan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) di DIY merumuskan strategi pengawasan keuangan dan pembangunan guna memastikan efektivitas keuangan dan pembangunan.

D

Page 6: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 5

No Nama Surat

Kabar / Media

Tanggal

Terbit

Judul Ringkasan Berita

6. krjogja.com Rabu, 19

Mei 2021

BPKP Dukung Pariwisata DIY Jadi Tonggak Kebangkitan Ekonomi

BPKP bersamaseluruh Pemda dan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merumuskan strategi pengawasan keuangan dan pembangunan, Rabu (19/05/2021). Hal tersebut dilakukan guna menguatkan komitmen Bersama serta memastikan efektivitas keuangan dan pembangunan untuk mendukung pemulihan ekonomi yang berbasis pada potensi unggulan DIY di sector pariwisata.

7. smol.id Rabu, 19

Mei 2021

Ada Tiga Kunci untuk Pemulihan Ekonomi Lebih Cepat

Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh mengatakan, ada tiga kunci agar pemulihan ekonomi lebih cepat. Yaitu anggaran pemerintah pusat dan daerah (APBN dan APBD) harus efektif dan efisien mendukung prioritas pembangunan, serta peningkatan investasi karena prosedur yang semakin mudah. Oleh karena itu, program pembangunan yang dirancang oleh pemerintah pusat dan pemerintah propinsi/kabupaten dan kota harus selaras dan fokus untuk mendukung pemulihan ekonomi ditengah pandemi yang belum sepenuhnya berakhir.

8. antaranews.com Rabu, 19

Mei

2021

BPKP-Pemda DIY rumuskan strategi pengawasan untuk pemulihan pariwisata

Perwakilan BPKP DIY telah merumuskan dua pengawasan tematik daerah Tahun 2021, yaitu program desa mandiri budaya, dan pengembangan pariwisata super prioritas Borobudur BPKP bersama seluruh pemda dan bersama pengawasan intern pemerintah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merumuskan strategi pengawasan keuangan dan pembangunan untuk mendukung pemulihan ekonomi sektor pariwisata.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengapresiasi peran BPKP yang telah membantu mengawal program strategis di DIY, khususnya sektor pariwisata.

9. detik.com Rabu, 19

Mei

2021

Desa Wisata Dapat Anggaran Gede, Sultan: Jangan Dikorupsi,

Yogyakarta mendapatkan kucuran dana selama masa pandemi virus Corona. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan BPKP bakal mengawasi penggunaannya. Yogyakarta memiliki

Page 7: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 6

No Nama Surat

Kabar / Media

Tanggal

Terbit

Judul Ringkasan Berita

Diawasi BPKP Lho

cukup banyak desa wisata, di antaranya, Nglanggeran, Breksi, Sriten, Gedangsari, dll. Selama pandemi virus Corona, desa-desa wisata itu mendapatkan alokasi dana dari pemerintah. Itu agar desa wisata menjadi kekuatan ekonomi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

10. projogja.com/ Rabu, 19

Mei

2021

Sultan Paparkan

Konsep Wisata

Gumregah,

Ekonomi Cerah,

Berbasis Desa

Mandiri Budaya

Sri Sultan Hamengku Buwono

X didampingi Sekda DIY, Aparat

Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)

DIY melakukan rapat koordinasi sektor

BPKP di Gedhong Pracimosono,

Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Rabu

(19/5).

Kepala BPKP, Muhammad Yusuf Ateh mengatakan BPKP telah merancang pengawasan atas akuntabilitas perencanaan dan penganggaran di daerah, sebagai media untuk membantu Pemda memastikan efektivitas dan efisiensi rancangan program/kegiatan/ sub-kegiatan termasuk prioritas anggarannya.

11. kumparan.com Kamis,

20 Mei

2021

Pemda DIY dan

BPKP

Rumuskan 3

Kunci Percepat

Pemulihan

Ekonomi

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) bersama seluruh Pemda dan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merumuskan strategi pengawasan keuangan dan pembangunan.

Kepala BPKP mengatakan ada tiga kunci agar pemulihan ekonomi lebih cepat, yaitu anggaran pemerintah pusat dan daerah (APBN dan APBD) yang efektif dan efisien mendukung prioritas pembangunan, serta peningkatan investasi karena prosedur yang semakin mudah Gubernur DIY,

Sri Sultan Hamengkubuwono X, mengapresiasi peran BPKP yang telah membantu mengawal program strategis di DIY, khususnya sektor pariwisata.

12. elshinta.com Kamis,

20 Mei

2021

BPKP dan

Pemda DIY

sinergi pulihkan

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) bersama seluruh Pemda dan Aparat Pengawasan Intern

Page 8: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 7

No Nama Surat

Kabar / Media

Tanggal

Terbit

Judul Ringkasan Berita

7ector

pariwisata

Pemerintah (APIP) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merumuskan strategi pengawasan keuangan dan pembangunan guna menguatkan komitmen bersama serta memastikan efektivitas keuangan dan pembangunan untuk mendukung pemulihan ekonomi yang berbasis pada potensi unggulan DIY di sektor pariwisata.

13. harianjogja.co

m

Selasa,

15 Juni

2021

Ini 7 Masalah

yang Ditemukan

dalam

Pembangunan

Rumah

Bersubsidi

Kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat mengungkapkan

sejumlah temuan Badan Pemeriksa

Keuangan (BPK), Badan Pengawasan

Keuangan dan Pembangunan (BPKP),

dan Inspektorat Jenderal terkait dengan

penyediaan rumah bersubsidi.

Temuan itu meliputi, kurangnya sosialisasi dalam penghunian rumah subsidi baik rumah tapak dan rumah subsidi. Tidak semua debitur tahu bahwa rumah subsidi harus ditempati 1 tahun. Jadi banyak yang tidak dihuni lebih dari 1 tahun. Selain itu, ditemukan rumah KPR bersubsidi yang belum memenuhi standar laik fungsi, baik dari sisi kualitas, konstruksi, penyediaan PSU (prasarana, sarana, dan utilitas umum) maupun administrasi.

14. kilatnews.co Sabtu 19 Juni 2021

Aduh,

Tunggakan

Kemenkes di

Dua Rumah

Sakit Kota

Yogyakarta

Sebesar 26 M

Dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan Pansus Covid-19 DPRD Kota Yogyakarta melakukan sidak ke dua rumah sakit sebagai sample, yaitu rumah sakit umum daerah Wirosaban milik pemerintah daerah dan rumah sakit Bethesda milik swasta.

Di RSUD Wirosaban tunggakan total sebesar 16M dengan rincian. Untuk tahun 2020 sebesar 5M dan posisi berkas masih dalam proses verifikasi BPKP, sedangkan untuk Januari-Mei 2021 sebesar 11M posisi sudah ada MOU di Kemenkes. Sedangkan di Bethesda total 10 M.

Page 9: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 8

No Nama Surat

Kabar / Media

Tanggal

Terbit

Judul Ringkasan Berita

15. Tribunnews.com Sabtu 19 Juni 2021

Program Kartu Prakerja Telah Jalani Audit Inspektorat Kementerian, BPK, BPKP, hingga Taati Saran KPK

Pelaksanaan Program Kartu Prakerja disebut telah menjalani audit, reviu dan evaluasi oleh sejumlah lembaga.

Mulai dari Inspektorat Jenderal Kemenko Perekonomian, Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Hal itu disampaikan Direktur Hukum, Umum dan Keuangan Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Sidiq Juniarso, saat menjadi narasumber kegiatan seri diskusi ‘Bicara Prakerja’ bertopik ‘Good Governance Program Kartu Prakerja’ di Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Surakarta. Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan memiliki ruang lingkup monitoring anggaran dan realisasi penyaluran dana Kartu Prakerja secara berkala, dan reviu atas laporan penggunaan dana Kartu Prakerja.

Dua lembaga lain yakni BPKP melakukan pemeriksaan ruang lingkup dalam aspek pemeriksaan kinerja dan juga verifikasi atas realisasi pembayaran biaya pelatihan Peserta Kartu Prakerja. Sementara BPK melakukan pemeriksaan dengan ruang lingkup pertanggung jawaban pengelolaan keuangan negara dan Laporan Keuangan Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja.

16. pamsimas.org Senin, 31 Mei 2021

EGM Keuangan untuk Percepat Pencairan & Pertanggungjawaban Dana BLM

Dalam rangka meningkatkan kinerja pengelolaan pelaksanaan program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) tahun 2021, CPMU Program Pamsimas-Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR mengadakan Expert Group Meeting (EGM). EGM Bidang Keuangan diikuti 33 Financial Management Specialist (FMS) yang mewakili 33 Provinsi lokasi Pamsimas

Sampai dengan 25 Mei 2021 proses pencairan BLM dalam program

Page 10: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 9

No Nama Surat

Kabar / Media

Tanggal

Terbit

Judul Ringkasan Berita

Pamsimas tahun anggaran 2021 telah mencapai 57% dari pagu dana yang disediakan. Diluar dana BLM yang belum semuanya terserap, juga masih banyak temuan audit BPKP yang belum selesai ditindaklanjuti.

Ketua CPMU Program Pamsimas, Novi Rindana, mengingatkan kepada peserta EGM untuk merumuskan langkah-langkah guna menyelesaikan tindak lanjut temuan audit BPKP dan pelaporannya ke dalam aplikasi LIP secara tepat waktu, serta pemutakhiran data keuangan tahun 2016 sampai dengan 2021.

2. Penyampaian Informasi ke Masyarakat/Publik

Kegiatan penyampaian informasi kepada masyarakat/publik dapat dilihat dalam

rincian di bawah ini :

No Kategori Kegiatan Tanggal

A Penanganan atas media massa

Hak Jawab/klarifikasi/

pelurusanberita/koreksi

Press Conference

Press Release

Press Release dalam acara Rapat

Koordinasi Pengawasan Intern

Keuangan dan Pembangunan

(Rakorwasinkeubang) dalam rangka

meningkatkan sinergi pengawasan

antara BPKP dan APIP daerah di

wilayah DIY dengan tema “Wisata

Gumregah, Ekonomi Cerah:

Pengawasan Sektor Pariwisata dalam

Mendukung Pemulihan Ekonomi

Daerah Istimewa Yogyakarta”

19 Mei 2021

B Promosi

Sosialisasi tugas, fungsi dan Produk BPKP

1. Sosialisasi SPIP Terintegrasi Pendalaman Sub tema Komponen

Penetapan Tujuan melalui Zoom 28/04/2021

Page 11: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 10

No Kategori Kegiatan Tanggal

2. Sosialisasi SIA BUMDes di Kabupaten Kebumen 28/06/2021

C Bimbingan Teknis, Pendampingan, Narasumber

1. Narasumber Bimbingan Teknis Reviu RPJMD pada Inspektorat

Daerah Kabupaten Klaten 01/04/2021

2. Bimbingan Teknis Penerapan Jabatan Fungsional Auditor pada

Inspektorat Kabupaten Sleman 06/04/2021

3. Pendampingan Implementasi SIA BUMDes pada Kabupaten Sleman

07/04/2021

4. keterangan sebagai ahli dalam bidang akuntansi dan auditing dalam

perkara Tindak Pidana Korupsi atas Dugaan Penyimpangan

Pelaksanaan APBDesa/ Perubahan APBDesa Tahun 2014 dalam

Kegiatan Pembangunan Balai Desa Baleharjo di Desa Baleharjo,

Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul pada Kejaksaan

Negeri Gunungkidul dan menyusun laporan pemberian keterangan

sebagai ahli

08/04/2021

5. Bimbingan Teknis Implementasi Penerapan SIBIJAK dalam rangka

Peningkatan Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kota Magelang 15/04/2021

6. Pemberian keterangan ahli di hadapan penyidik Kejaksaan Negeri

Sleman atas Perkara Tindak Pidana Korupsi Penyimpangan dalam

Pengelolaan Tanah Kas Desa Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten

Sleman dengan Badan Pengelola dan Pelaksana Harian (BPPH)

Yayasan Al Azhar Tahun 2013-2018

20/04/2021

7. Bimbingan Teknis Peningkatan Kualitas Implementasi SAKIP pada

Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul 22/04/2021

8. Narasumber pelaksanaan Pembangunan Zona Integritas menuju

Wilayah Bebas dari korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan

Melayani (WBBM) di lingkungan Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional

di Sleman

29/04/2021

9. Narasumber dalam acara Sosialisasi Pembangunan Zona Integritas

Menuju Wilayah Bebas Korupsi di Politeknik ATK Yogyakarta 03/05/2021

10. Narasumber dalam kegiatan Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (SAKIP) di Inspektorat Kabupaten Purworejo 04/05/2021

11. Bimbingan Perencanaan Pengawasan Berbasis Risiko (PPBR) dan

Teknis Probity Audit dalam rangka Peningkatan Kapabilitas APIP pada

Inspektorat Kabupaten Klaten

17/05/2021

12. Narasumber dalam acara Internalisasi Pembangunan Zona Integritas

menuju WBK dan WBBM di Kantor Pertanahan Kabupaten Kulon

Progo

28/05/2021

Page 12: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 11

No Kategori Kegiatan Tanggal

13. Narasumber Implementasi SPIP Menuju MRI pada Inspektorat

Kabupaten Magelang 03/06/2021

14. Memberikan keterangan sebagai ahli di hadapan penyidik Kejaksaan

Tinggi D.I. Yogyakarta dalam kasus dugaan Tindak Pidana Korupsi

Proyek Pengadaan Barang Pengembangan Perlengkapan

Komunikasi Kebencanan Terpadu tahap I Tahun Anggaran 2018 pada

BPBD Daerah Istimewa Yogyakarta serta menyusun laporan

pemberian keterangan ahli

03/06/2021

15. Narasumber Knowledge Sharing dalam Penyusunan dan Pelaporan

Sistem Informasi Pengendalian Pemerintah (SPIP) KPU Kota

Yogyakarta melalui Aplikasi Zoom

07/06/2021

16. Pendampingan Penyusunan Struktur Organisiasi dan Tata Kerja

(SOTK) pada PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang 28/06/2021

17. Pendampingan penyusunan SOP Pengadaan barang / Jasa pada

Perumda Air Minum Tirta Bumi Sentosa Kabupaten Kebumen 28/06/2021

D Penerbitan Majalah/ Bulletin

1. Buletin Paris LC Edisi 1 Tahun 2021 April 2021

3. Pengelolaan Website BPKP

Rincian pengelolaan website BPKP adalah sebagai berikut :

No Kegiatan/Tanggal

Publish

Materi Upload

A. Upload Daily News

Website Pusat

1. Penyampaian Laporan Hasil Pengawasan Tahun 2020 kepada Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X.

16 April 2021 BPKP DIY Serahkan Laporan Hasil Pengawasan Tahun 2020 Kepada Sultan HB X

2. Peluncuran pembelajaran SPIP bagi pegawai internal dan mitra kerja BPKP.

27 April 2021 Launching KEMISAN: Inovasi Pembelajaran SPIP Terintegrasi dari BPKP DIY

3. Penandatanganan MoU pengembangan aplikasi Siskeudes dan Cash Management System (CMS) dalam proses pencairan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) secara online.

28 Mei 2021 Dinas Permades Kebumen Gandeng BPKP DIY Kembangkan Siskeudes dan CMS

Page 13: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 12

No Kegiatan/Tanggal

Publish

Materi Upload

4. Donor darah dan kunjungan ke Panti Asuhan Madania

25 Mei 2021 Kepedulian BPKP DIY di HUT ke-38

5. Penanaman Pohon di taman kota Yogyakarta sebagai salah satu rangkaian kegiatan dalam memperingati HUT ke 38 BPKP.

20 Mei 2021 Memayu Hayuning Bawono: Tanam Pohon di HUT Ke 38 BPKP

6. Pelatihan Penilaian Maturitas SPIP Terintegrasi di lingkungan pemerintah daerah. di Hotel Alana Yogyakarta.

30 Juni 2021 Capai Tujuan Organisasi Melalui Penilaian Maturitas SPIP Terintegrasi.

Website Perwakilan

1. Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Pengurus Daerah PERPAMSI Jawa Tengah dan DIY serta Perumda Air Minum/PDAM/PDAB dengan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah dan Perwakilan BPKP DIY.

8 April 2021 Pererat Kerjasama Kemitraan melalui MOU

2. Narasumber Sosialisasi Fraud Control Plan (FCP) di RSUD Sleman

14 April 2021 Sosialisasi Fraud Control Plan (FCP) di RSUD Sleman

3. Penyampaian Laporan Hasil Pengawasan Tahun 2020 kepada Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X.

15 April 2021 BPKP DIY Serahkan Laporan Hasil Pengawasan Tahun 2020 Kepada Sultan HB X

4. Peluncuran pembelajaran SPIP bagi pegawai internal dan mitra kerja BPKP.

26 April 2021 Launching KEMISAN: Inovasi Pembelajaran SPIP Terintegrasi dari BPKP DIY

5. Halal bi Halal Virtual dengan BPKP Pusat dan Seluruh Pegawai BPKP DIY

18 Mei 2021 Halal bi Halal Virtual

6. Penanaman Pohon di taman kota Yogyakarta sebagai salah satu rangkaian kegiatan dalam memperingati HUT ke 38 BPKP.

19 Mei 2021 Memayu Hayuning Bawono: Penanaman Pohon dalam Rangka HUT Ke 38 BPKP

7. Rapat Koordinasi Pengawasan Intern Keuangan dan Pembangunan (Rakorwasinkeubang) dalam rangka meningkatkan sinergi pengawasan antara BPKP dan APIP daerah di wilayah DIY.

19 Mei 2021 Wisata Gumregah, Ekonomi Cerah, Sinergi Pengawasan Sektor Pariwisata untuk Mendukung PEN

Page 14: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 13

No Kegiatan/Tanggal

Publish

Materi Upload

8. Donor darah dan kunjungan ke Panti Asuhan Madania

24 Mei 2021 BPKP DIY Kunjungi Panti Asuhan

9. Penandatanganan MoU pengembangan aplikasi Siskeudes dan Cash Management System (CMS) dalam proses pencairan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) secara online.

28 Mei 2021 Kerjasama Pengembangan Aplikasi Siskeudes dan CMS

10. Perayaan puncak HUT ke-38 BPKP, berupa upacara bendera dan dilanjutkan dengan resepsi dengan BPKP pusat via zoom meeting.

03 Juni 2021 BPKP Rayakan Puncak HUT ke-38

11. Pelatihan Penilaian Maturitas SPIP Terintegrasi di lingkungan pemerintah daerah. di Hotel Alana Yogyakarta.

29 Juni 2021 Wujudkan Tujuan Organisasi Melalui Penilaian Maturitas SPIP Terintegrasi

B Update Website

Update Konten

1. Agenda Pimpinan 22 April 2021 Kegiatan Kepala Perwakilan s.d.

Februari 2021

2. LHKPN 29 Mar 2021 Penyampaian LHKPN Tahun

2020

3. Pelaksanaan Program dan Kegiatan 23 April 2021 Capaian program per triwulan I

2021

4. Daftar BMN 21 April 2021 Daftar BMN per Semester II 2020

5. Ringkasan Laporan Keuangan 26 April 2021 Ringkasan Laporan Keuangan

2020

6. Laporan Periodik

28 April 2021 Realisasi RKT Feb 2021

Laporan Kinerja Triw. I 2021

Laporan Kehumasan Triw. I

2021

Laporan ringkasan Disiplin

Pegawai Feb, Mar 2021

Laporan Penyelenggaraan

PPM Triwulan 1 2021

Laporan Budaya Organisasi

Triwulan 4 2021

7. Hasil Survey Kepuasan Mitra 13 Juni 2021 Mengupload ringkasan hasil

survey kepuasan mitra kerja

tahun 2020

Page 15: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 14

No Kegiatan/Tanggal

Publish

Materi Upload

8. Profil Pimpinan 15 Juni 2021 Mengganti Profil Kepala

Perwakilan dengan Profil Plt.

Kepala Perwakilan, dan

mengosongkan profil Korwas P3A

karena belum ada pejabat

pengganti Korwas P3A yang baru

9. Agenda Pimpinan 24 Juni 2021 Mengupload kegiatan Kepala

Perwakilan s.d. Juni 2021

10. Program Kerja Tahunan 18 Juni 2021 Membuat Ringkasan Program

Kerja Perwakilan BPKP DIY

Tahun 2021.

Mengupload Ringkasan

Program Kerja Perwakilan

BPKP DIY Tahun 2021

11. LHKPN 30 Juni 2021 Mengupload informasi

penyampaian LHKPN pegawai

tahun 2021 dan laporan

monitoringnya

12. Daftar BMN 30 Juni 2021 Mengupload Daftar BMN per Juni

2021

13. Ringkasan Laporan Keuangan 21 Juni 2021 Membuat ringkasan laporan

keuangan audited 2020

Mengupload ringkasan

laporan keuangan audited

2020

14. Akses Layanan Informasi

12 Juni 2021 Membuat rekap layanan

informasi per Juni 2021 dan

menyajikan dalam bentuk

grafik.

Upload tabel rekap layanan

informasi beserta grafiknya.

15. Pengelolaan Sistem Pengaduan 24 Juni 2021 Memperbaiki link address ke

whistler blower system BPKP

(http://wbs.bpkp.go.id/wbs/)

16. Laporan Periodik 22 Juni 2021 Upload Realisasi RKT Bulan Mei 2021

Upload Realisasi Anggaran Bulan Januari s.d. Mei 2021

Upload ringkasan disiplin pegawai Bulan April dan Mei 2021

Page 16: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 15

No Kegiatan/Tanggal

Publish

Materi Upload

17. Informasi Dikecualikan 22 Juni 2021 Menghubungkan kembali link DIP

yang dikecualikan

(https://eos.bpkp.go.id/ppid/public

/storage/articles/46_sk_dikecualik

an_2020.pdf)

18. Perjanjian Kinerja 18 Juni 2021 Mengupload Dokumen Perjanjian

Kinerja 2021

19. Rencana Kinerja Mengupload Dokumen Rencana

Kinerja 2021

20. Buletin 24 Juni 2021 Mengupload Bulletin Paris LC

Edisi I Tahun 2021

Updating Tampilan

1. Akses Layanan Informasi 27 April 2021 Rekap layanan informasi per April

2021 bentuk grafik

2. SDM 29 April 2021 Mengolah data susunan SDM per

April 2021 per kategori dan

menyajikan dalam bentuk grafik

3. Home 24 Juni 2021 Penambahan media sosialisasi

BPKP DIY sebagai ZI menuju

WBK/WBBM

24 Juni 2021 Penambahan media sosalisasi

Benturan Kepentingan

24 Juni 2021 Penggantian tampilan mengenai

kanal pengaduan, kritik, dan

saran dan disematkan di tengah

home page

24 Juni 2021 Perubahan desain Maklumat

Pelayanan dan Alamat kantor

Perwakilan BPKP DIY

4. Struktur Organisasi 22 Juni 2021 Mengganti desain Struktur

Organisasi sesuai dengan

susunan pejabat terkini

5. SDM 24 Juni 2021 Merekap data susunan SDM

per kategori dan data

dukungan THL

Menyajikan dalam bentuk

grafik sesuai komposisi SDM

per Juni 2021

Page 17: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 16

4. Peliputan Kegiatan Kantor/ Pengelolaan Reputasi

Kegiatan-kegiatan kantor yang telah diliput oleh pengelola humas selama Triwulan

II Tahun 2021 sebanyak enam kegiatan dengan rincian sebagai berikut:

No Tanggal Kegiatan

1. 16 April 2021 BPKP DIY Serahkan Laporan Hasil Pengawasan Tahun 2020 Kepada Sultan HB X

2. 27 April 2021 Launching KEMISAN: Inovasi Pembelajaran SPIP Terintegrasi dari BPKP DIY

3. 28 Mei 2021 Dinas Permades Kebumen Gandeng BPKP DIY Kembangkan Siskeudes dan CMS

4. 25 Mei 2021 Kepedulian BPKP DIY di HUT ke-38

5. 20 Mei 2021 Memayu Hayuning Bawono: Tanam Pohon di HUT Ke 38 BPKP

6. 30 Juni 2021 Capai Tujuan Organisasi Melalui Penilaian Maturitas SPIP Terintegrasi.

5. Pembinaan Pengelolaan Reputasi

Selama Triwulan II Tahun 2021, kegiatan pembinaan Pengelolaan Reputasi yang

dilakukan berupa mengikutsertakan anggota Satgas Pengelolaan Reputasi

Perwakilan BPKP DIY dalam:

a. Sosialisasi Keterbukaan Informasi Publik Terkait PBJ Pemerintah dan Satgas

Pengelolaan Reputasi BPKP pada tanggal 16 Juni 2021

b. Workshop Mengelola Komunikasi Kebijakan di Era Digital yang diselenggarakan pada

tanggal 24 Juni 2021Sosialisasi dari Think PR Yogyakarta dan Webinar dengan materi

Audience Engagement dan Communication Collaborative yang diselenggarakan oleh

MAW Talk.

6. Menjalin Hubungan dengan Media Massa dan Instansi lain

Selama Triwulan II Tahun 2021, kegiatan koordinasi dengan media massa dilakukan berupa

pembuatan press release pada saat penyelenggaraan Rapat Koordinasi Pengawasan Intern

Keuangan dan Pembangunan (Rakorwasinkeubang) dalam rangka meningkatkan sinergi

pengawasan antara BPKP dan APIP daerah di wilayah DIY dengan tema “Wisata

Gumregah, Ekonomi Cerah: Pengawasan Sektor Pariwisata dalam Mendukung Pemulihan

Ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta” di Gedung Pracimasono Kepatihan Yogyakarta.

Page 18: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 17

Hubungan dengan instansi lain di wilayah DIY, Jawa Tengah, dan instansi lainnya sebagai

mitra kerja BPKP telah terjalin dengan baik. Kegiatan koordinasi dengan mitra kerja yang

telah dilakukan antara lain:

a. 22 April 2021 Koordinasi dengan Kepala Kantor Pegadaian Area Yogyakarta

b. 23 April 2021 Koordinasi dengan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Desa Kabupaten Kebumen.

c. 23 April 2021 Focus Group Discussion Reviu Kajian Desa Mandiri di Kepatihan

Yogyakarta

d. 5 Mei 2021 Koordinasi pengawasan dengan Bupati Klaten

7. Koordinasi dengan Biro Hukum dan Humas

Koordinasi dengan Biro Hukum dan Humas dilaksanakan dalam pengiriman berita

yang akan di-upload di konten BPKP Pusat, serta pengiriman laporan triwulan

Pengelolaan Reputasi.

8. Studi Banding

Selama periode Triwulan II Tahun 2021 ini, Perwakilan BPKP DIY melakukan

kegiatan studi banding ke instansi/unit lain, yaitu:

a. 9 April 2021 Pengelolaan pengaduan oleh KemenPANRB secara virtual

b. 19 April 2021 Studi Banding ke Ombusman Yogyakarta

c. 22 April 2021 Studi banding ke Kominfo Kabupaten Sleman

Page 19: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 18

9. Pelaporan Pengelolaan dan Pelayanan Informasi

LAPORAN PENGELOLAAN DAN PELAYANAN INFORMASI

TRIWULAN I TAHUN 2021

A. Kebijakan Pengelolaan dan Pelayanan Informasi.

Kebijakan Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta

berpedoman pada Keputusan Kepala BPKP Nomor KEP-653/SU/2010 tanggal 12

Agustus 2010 tentang Standar Prosedur Layanan Informasi di BPKP.

B. Pendukung Pelaksanaan Pengelolaan dan Pelayanan Informasi.

1. Sarana dan Prasarana (yang dimiliki dan kondisinya)

a. Ruang Layanan Informasi (kondisi baik)

b. Kamera DSLR (kondisi baik)

c. Perekam (kondisi baik)

d. Handycam (kondisi baik)

e. PC Layanan Informasi Mandiri dan Meja Informasi (kondisi baik)

f. PC Gudang Informasi (kondisi baik)

g. WA Pengaduan (kondisi baik)

h. LED running text (kondisi baik)

2. Sumber Daya Manusia

Untuk melaksanakan kegiatan layanan informasi kepada publik, telah diterbitkan

Keputusan Kepala Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta Nomor KEP-

16/PW12/1/2021 tanggal 28 Januari 2021 tentang Tim Layanan Informasi dan

Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Perwakilan Badan

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta.

3. Anggaran dan Penggunaannya

Anggaran yang tersedia untuk kegiatan Pengelolaan Reputasi tahun 2021

sebagai berikut:

No Kegiatan Anggaran (Rp)

Realisasi TW I 2021 (Rp)

a. Pengembangan Humas - Bahan 2.892.000 750.000

- Honor Narasumber 900.000 -

Page 20: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 19

No Kegiatan Anggaran (Rp)

Realisasi TW I 2021 (Rp)

- RDK 0 b. Liputan Kehumasan - Perjalanan Dinas 2.220.000 1.850.000

- Forum Kehumasan 11.150.000 -

- Transport Lokal 2.700.000 -

c. Majalah Paris Review 19.680.000 -

d. Bulletin Paris LC 26.640.000 4.385.000

e. Updating Website 33.900.000 8.800.000

Jumlah 96.290.000 15.785.000

Sampai dengan Triwulan II Tahun 2021 anggaran yang tersedia telah direalisasikan

sebesar Rp 15.785.000,-.

C. Pengelolaan dan Pelayanan Informasi

1. Permintaan Informasi selama Triwulan II Tahun 2021 adalah sebagai berikut:

No Bulan Jml Permintaan Informasi

Waktu Rata-Rata

yang Diperlukan

(hari)

Jml Pemberian Informasi

Jml Penolakan Informasi

Alasan Penolakan Informasi

1 April 2 1 2 0 0

2 Mei 1 1 1 0 0

3 Juni 1 4 1 0 0

Jumlah 4 2 4 0 0

2. Sengketa Informasi

a. Jumlah keberatan yang diterima Tidak ada

b. Tanggapan-tanggapan atas keberatan Tidak ada

c. Jumlah permohonan penyelesaian sengketa ke

Komisi Informasi

Tidak ada

d. Hasil mediasi atau keputusan adjudikasi

- Menang

- Kalah

Tidak ada

e. Jumlah gugatan yang diajukan ke pengadilan Tidak ada

f. Hasil putusan pengadilan dan pelaksanaannya

- Menang

- Kalah

Tidak ada

Page 21: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 20

D. Kekurangan dan hambatan pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan informasi

Tidak ada hambatan berarti dalam pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan

informasi.

E. Daftar Isian Informasi

DAFTAR INFORMASI PUBLIK

Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta

Tahun 2021

No Jenis Informasi Penguasa Informasi

Penanggung Jawab

Penerbitan Informasi

Waktu dan Tempat

Pembuatan Informasi

Bentuk Informas

i Yang Tersedia

Jangka Waktu

Penyimpanan atau Retensi

Arsip A Informasi yang wajib Disediakan dan Diumumkan Secara Berkala

1 Informasi tentang Profil Perwakilan BPKP DIY

Korwas Bidang P3A

Korwas Bidang P3A

Yogyakarta, 2019, 2020,

2021

Cetak, Online

Selama berlaku

2 Renstra Perwakilan BPKP DIY

Korwas Bidang P3A

Korwas Bidang P3A

Yogyakarta, 2020

Cetak, Online

5 tahun

3 Hasil Pelaksanaan Program dan Kegiatan atau LKjIP

Korwas Bidang P3A

Korwas Bidang P3A

Yogyakarta, 2018,2019,

2020

Cetak, Online

5 tahun

4 Laporan Keuangan Kasubbag Keuangan

Kasubbag Keuangan

Yogyakarta, 2018,2019,2

020

Cetak, Online

5 tahun setelah tahun anggaran berlaku

5 Informasi Tentang Layanan Informasi

Korwas Bidang P3A

Korwas Bidang P3A

Yogyakarta, 2018

Online Selama berlaku

6 Pengumuman Pengadaan Barang dan Jasa

Kasubbag Umum

Kasubbag Umum

Yogyakarta, 2019, 2020,

2021

Cetak, Online

Selama berlaku

7 Sistem Pengelolaan Pengaduan

Korwas Bidang

Investigasi

Korwas Bidang

Investigasi

Yogyakarta, 2017

Cetak, Online

Selama berlaku

8 Ringkasan LHKPN Kasubbag Kepegawaian

Kasubbag Kepegawaian

Yogyakarta, 2018,2019,2

020

Cetak, Online

2 tahun

B Informasi yang wajib Diumumkan Secara Serta Merta

1 Jalur Evakuasi Kasubbag Umum

Kasubbag Umum

Yogyakarta, 2017

Cetak, Online

Selama berlaku

C Informasi yang wajib Tersedia Setiap Saat

1 Dokumen Anggaran Kasubbag Keuangan

Kasubbag Keuangan

Yogyakarta, 2019, 2020,

2021

Cetak, Online

2 tahun

2 Laporan Realisasi Anggaran (LRA)

Kasubbag Keuangan

Kasubbag Keuangan

Yogyakarta, 2018, 2019,

2020

Cetak, Online

5 tahun setelah tahun anggaran berlaku

Page 22: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 21

No Jenis Informasi Penguasa Informasi

Penanggung Jawab

Penerbitan Informasi

Waktu dan Tempat

Pembuatan Informasi

Bentuk Informas

i Yang Tersedia

Jangka Waktu

Penyimpanan atau Retensi

Arsip 3 Dokumen

Penetapan/Perjanjian Kinerja

Korwas Bidang P3A

Korwas Bidang P3A

Yogyakarta, 2019, 2020,

2021

Cetak, Online

2 tahun

4 Profil Pimpinan Kabag TU Kabag TU Yogyakarta, 2021

Online Selama berlaku

5 Surat Perjanjian dengan Pihak Ketiga, seperti MoU

Kabag TU Kabag TU Yogyakarta, 2020, 2021

Cetak Selama berlaku

6 Data Inventaris Perwakilan BPKP DIY

Kasubbag Umum

Kasubbag Umum

Yogyakarta, 2021

Cetak, Online

2 tahun

7 Laporan Hasil Evaluasi atas Penilaian dan Penetapan Angka Kredit

Kasubbag Kepegawaian

Kasubbag Kepegawaian

Yogyakarta, 2020, 2021

Cetak 2 tahun

8 Laporan Penilaian dan Penetapan Angka Kredit

Kasubbag Kepegawaian

Kasubbag Kepegawaian

Yogyakarta, 2020, 2021

Cetak 2 tahun

9 Komposisi SDM Perwakilan BPKP DIY

Kasubbag Kepegawaian

Kasubbag Kepegawaian

Yogyakarta, 2020, 2021

Cetak, Online

2 tahun

10 Laporan Pembinaan Auditor Perwakilan BPKP DIY atau Data Kegiatan Program Pelatihan Mandiri (PPM)

Kasubbag Kepegawaian

Kasubbag Kepegawaian

Yogyakarta, 2020, 2021

Cetak, Online

2 tahun

11 Laporan Pembinaan Tata Kelola APIP

Korwas Bidang P3A

Korwas Bidang P3A

Yogyakarta, 2020, 2021

Cetak 2 tahun

12 SOP Bagian Tata Usaha

Kepala Bagian Tata Usaha

Kepala Bagian Tata

Usaha

Yogyakarta, 2017

Cetak, Offline

Selama berlaku

13 SOP Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah

Korwas Bidang APD

Korwas Bidang APD

Yogyakarta, 2017

Cetak, Offline

Selama berlaku

14 SOP Bidang Instansi Pemerintah Pusat

Korwas Bidang IPP

Korwas Bidang IPP

Yogyakarta, 2017

Cetak, Offline

Selama berlaku

15 SOP Bidang Akuntan Negara

Korwas Bidang AN

Korwas Bidang AN

Yogyakarta, 2017

Cetak, Offline

Selama berlaku

16 SOP Bidang Program, Pelaporan dan Pembinaan APIP

Korwas Bidang P3A

Korwas Bidang P3A

Yogyakarta, 2017

Cetak, Offline

Selama berlaku

Page 23: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 22

LAMPIRAN

Kliping Berita yang terkait dengan BPKP telah diupload dalam Aplikasi AKSI

E

Page 24: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

https://jogja.tribunnews.com/2021/04/08/kpk-kembali-periksa-enam-tpk-pembangunan-stadion-

mandala-krida-di-bpkp-diy

Kamis, 8 April 2021 11:58

KPK Kembali Periksa Enam TPK Pembangunan Stadion Mandala Krida di BPKP DIY

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Proses pengusutan dugaan tindak pidana korupsi

pembangunan Stadion Mandala Krida anggaran 2016-2017 terus dilakukan oleh Komisi

Pemberantasan Korupsi (KPK).

Pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang terlibat dalam proyek itu pun kini kembali diperiksa.

Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan, hari ada enam saksi yang diperiksa oleh KPK bertempat

di Kantor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan DIY.

Keenam saksi yang hari ini menjalai pemeriksaan di antaranya:

1. TRI HARYATI, Petugas Akuntasi dan Pelaporan Balai Pemuda dan Olahraga Dinas Pendidikan

Pemuda dan Olahraga DIY

2. Sekretaris Pokja ULP tahun 2014, 2016, dan 2017 atas

Pembangunan Stadion Mandala Krida Balai Pemuda dan Olahraga Dinas Pendidikan, Pemuda

dan Olahraga DIY

3. SLAMET RIYADI, Direktur Utama PT Duta Mas Indah

4. ANDYKA JAYANTO, Staff Adm PT PERMATA NIRWANA NUSANTARA

5. Djoko Ariyanto, Swasta

6. ANWAR MURTONO, Marketing Supervisor

Sampai sejauh ini KPK terus mencari aliran dana dugaan korupsi atas pembangunan stadion

Mandala Krida yang merugikan negara sekitar Rp 35 miliar tersebut.

Pihak KPK juga belum mengumumkan tersangka yang terlibat dalam dugaan tindak pidana

korupsi itu.

"Hari ini KPK kembali memeriksa Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) pembangunan stadion Mandala

Krida anggaran 2016-2017 di BPKP DIY," katanya, kepada Tribun Jogja, Kamis (8/4/2021).

Ditanya bukti-bukti yang telah disita oleh KPK sejauh ini, dalam pengusutan kasus tersebut, ia

menjelaskan saat ini KPK masih menyita sejumlah dokumen perencanaan saja, sebagai bahan

pemeriksaan terhadap saksi-saksi.

"Untuk lebih pastinya tunggu saja jika pemeriksaan selesai," pungkasnya. (hda)

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul KPK Kembali Periksa Enam TPK

Pembangunan Stadion Mandala Krida di BPKP

DIY, https://jogja.tribunnews.com/2021/04/08/kpk-kembali-periksa-enam-tpk-pembangunan-

stadion-mandala-krida-di-bpkp-diy.

Penulis: Miftahul Huda

Editor: Kurniatul Hidayah

Page 25: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

https://www.jogjaprov.go.id/berita/detail/9310-lhpakn-diy-semakin-baik

15 April 2021

LHPAKN DIY Semakin Baik by Humas 15 April 2021 - 11:37 Berita

Yogyakarta (15/04/2021) jogjaprov.go.id – Setiap tahun, Laporan Hasil Pengawasan atas

Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah (LHPAKN) DIY 2020 cenderung bagus dan meningkat. Hal ini

ditunjukan dengan mampunya DIY mencapai hasil SPT Level 3 dan hasil audit level 3.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwno X menerima langsung LHPAKN DIY 2020, Kamis (15/04) di

Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta. Laporan diserahkan langsung oleh Kepala Kanwil

BPKP DIY, Slamet Tulus Wahyana.

Usai penyerahan laporan Tulus mengatakan, pemeriksaan rutin tahunan ini berfokus pada pengawasan

5 hal yaitu, penanganan Covid–19, kontribusi ruang fiskal, pengamanan aset negara maupun daerah,

APBD dan APBN, dan peningkatan tata kelola pemerintahan. Tulus melakukan pengawasan langsung

terkait dengan pengamanan aset dengan menggandeng aparat penegak hukum dalam proses audit,

investigasi dan perhitungan keuangan negara. Pun dengan peningkatan tata kelola baik terhadap

BUMN, BUMD dan BUMDes.

Page 26: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

“Sampai level desa juga kami juga tingkatkan tata kelolanya. Alhamdulillah Jogja bagus dengan indikasi

SPT level 3, auditnya juga level 3,” kata Tulus.

Tulus mengaku telah melakukan pengawasan langsung kepada SKPD maupun bupati/walikota.

Pengawasan dilakukan terhadap program strategis nasional yang dananya bersumber dari APBN. Kami

juga membantu mengevaluasi potensi penerimaan asli daerah untuk bisa membantu penerimaan PAD

kabupaten/kota di DIY. Juga sevara langsung melakukan pengawasan terhadap peningkatan

perbaikan dalam penanganan Covid – 19.

“Secara keseluruhan dari hasil pengawasan kami, Jogja termasuk baik. Termasuk juga dengan

penanggulangan dan penanganan Covid – 19,” ujar Tulus.

Pada pertemuan tersebut, Tulus juga menyampaikan rencana BPKP Kanwil DIY untuk dengan Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) yang baru mampu menjadi pilot project untuk mencapai

Manajemen Risiko Indeks (MRI) di level 3. Pihaknya sudah mengantongi restu Gubernur DIY untuk bisa

melaksanakan program tersebut.

“Kami sudah menyampaikan ini ke Pak Gubernur dan akan kita mulai setelah lebaran. Beliau sangat

mendukung, karena nanti hasilnya mampu meningkatkan kontribusi terhadap tata kelola dan

akuntabilitas pemerintah. Hal ini berkaitan tidak hanya dengan resiko operasional, tetapi juga resiko

Page 27: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

strategis di Pemda DIY. SKPD yang selama ini berada hanya di ranah resiko operasional akan kita

dorong untuk resiko strategis,” paparTulus.

Plt. DPKA DIY, Beny Suharsono mengungkapkan, terkait dengan penyampaian laporan tersebut, akan

menjadi bagian bagian evaluasi yang tidak terpisahkan. Menurutnya, perencanaan dan penganggaran

yang bisa berjalan dengan baik bisa menjadi cermin bagi kelangsungan pemerintahan. Hasil yang

semakin membaik ini bisa didapat salah satunya karena DIY selalu menjadikan evaluasi tahun

sebelumnya sebagai modal peningkatan kualitas.

“Kita selalu mengevaluasi kinerja tahun kemarin menjadi bagian dari pelaksanaan tahun sekarang. Saya

rasa itu yang menjadikan trend tahun 2020 menjaid semakin baik. Meskipun ada beberapa yang

menjadi catatan, namun sekali lagi itu adala bahan evaluasi yang sangat penting bagi kami,” tutup Beny

yang pada pertemuan tersebut mendampingi Sri Sultan bersama Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji,

Inspektur Inspektorat DIY Wiyos Santoso, dan Paniradya Pati Aris Eko Nugroho. (uk)

Humas Pemda DIY

Page 28: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021
Page 29: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

https://infopublik.id/kategori/nusantara/528746/bpkp-diy-pelajari-sistem-

pengelolaan-aduan-warga-di-sleman?video=

BPKP DIY Pelajari Sistem Pengelolaan

Aduan Warga di Sleman Jumat, 23 April 2021 | 13:29 WIB| Penulis

MC KAB SLEMAN

, Redaktur Juli

Sleman, InfoPublik - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Sleman,

DI Yogyakarta menerima kunjungan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

(BPKP) DIY di Smart Room Kantor Diskominfo Sleman, Kamis (22/4/2021).

Kunjungan yang dihadiri oleh Kepala Bagian Tata Usaha BPKP DIY, Auditor Madya dan

Pengendali Teknis Bidang APD, Auditor Madya dan Pengendali Teknis Bidang IPP,

Kasubag Umum BPKP DIY, serta Tim Auditor dan PMU tersebut, diterima oleh Sekretaris

Diskominfo Sleman, Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik, Kepala Seksi

Komunikasi Publik dan Pelayanan Pengaduan, Staf Komunikasi Publik dan Pelayanan

Pengaduan, Staf Seksi Aplikasi dan Integrasi Sistem Informasi, Kepala Seksi Data

Page 30: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

Kesejahteraan Sosial Dinas Sosial Sleman, serta Staf Subbag Evaluasi dan Pelaporan

Dinas Inspektorat Sleman.

Kepala Bidang Tata Usaha BPKP DIY, Ratna Wijihastuti menuturkan maksud kunjungan

tersebut dilakukan guna belajar informasi terkait serba-serbi pengelolaan layanan

pengaduan.

“Rencananya kami mencoba menyusun aplikasi pengelolaan internal. Karena untuk

laporan di masyarakat di DIY baru mengelola aduan melalui SMS Center, medsos,

layanan langsung. Kami ingin tahu seperti apa pengelolaan pengaduan yang baik yang

dijalankan di Kominfo Sleman,” tutur Ratna.

Terkait pengelolaan pengaduan, Pemerintah Kabupaten Sleman menyediakan berbagai

media komunikasi yang memudahkan warga untuk menyampaikan aduan, mulai dari

datang langsung, sms, telepon, email, website, aplikasi, dan media sosial.

Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik, Noor Hidayati Z.P mengungkapkan

bahwa, pengelolaan aduan yang bersifat multikanal ini melibatkan beberapa admin di

dalamnya.

“Karena banyak kanal, di Diskominfo ini ada admin utamanya, kemudian masing-masing

perangkat daerah ada admin juga, total ada 51 admin,” ungkapnya.

Menurut Noor Hidayati, Diskominfo bersama admin pengelola aduan telah berkomitmen

untuk menjaga kerahasiaan pelapor.

“Semua admin pejabat penghubung dan kami membuat komitmen untuk tidak

membocorkan data pengadu. Dari segi sistem, kita akan otomatis menutup identitas

pelapor. Kecuali dari aplikasi mobile, pelapor memiliki pilihan dalam membuka atau

menutup identitas tersebut. Kalau tidak memilih maka otomatis akan anonymous.

Kemudian kita akan memasukkan data pelapor ke dalam DIK,” ungkap dia.

Staf Komunikasi Publik dan Pelayanan Pengaduan, Syarifah Thurayyah, yang sekaligus

menjadi admin utama Lapor Sleman menjelaskan, dalam layanan balasan aduan,

umumnya admin mengawali dengan sapaan, kemudian terima kasih atau mohon maaf

yang disesuaikan dengan isi aduan berupa keluhan atau permintaan informasi. Barulah

informasi dari dinas terkait akan disampaikan, dan terkahir ucapan terima kasih dan

emotikon berjabat tangan.

Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa dalam pelaporan pelayanan aduan dilakukan secara

manual.

Page 31: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

“Untuk pelaporan tiap hari merekap dari 12 kanal menjadi satu yang dikelompokkan per

bulan dalam sheet yang berisi detail aduan terkait isi, tanggal, identias pelapor, hingga

instansi dan jawaban admin. Karena banyak kanal jadi belum memungkinkan dijadikan

satu menggunakan sistem,” tutur dia.

Sebagai tambahan, Kepala Seksi Komunikasi Publik dan Pelayanan Pengaduan, Helmi

Arifianto menjelaskan bahwa, aduan dari masyarakat diproses melalui beberapa tahap.

“Ketika masyarakat menyampaikan aduan, nanti akan diterima admin utama dan tim.

Kemudian kita sampaikan ke OPD terkait sesaui bidang aduan melalui email, wa, atau

sms. Lalu OPD melakukan diskusi untuk menentukan respon, tentunya dengan

persetujuan pimpinan. Respon itu bisa disampaikan lagi ke kami. Khusus melalui aplikasi

Lapor Sleman, respon pertama akan dilakukan mesin, kemudian baru nanti kita jawab

lebih lanjut. Kalau sudah ada jawaban dari OPD itu masuk tindak lanjut,” jelas Helmi.

Helmi menambahkan bahwa pelaporan pelayanan pengelolaan aduan merupakan

tanggung jawab Diskominfo, tentunya dengan koordinasi dari OPD.

“Untuk pelaporan menjadi tanggung jawab kami di Kominfo dengan menghimpun dari per

hari, bulan, dan triwulan. Disamping itu, admin OPD mengirimkan laporan kerja dalam 1

bulan terkait jumlah pengelolaan. Dari pelaporan ini yang pertama akan disampaikan ke

pimpinan bupati dan sekda dalam bentuk nota dinas, kemudian diadakan monev per

triwulan atau semester,” tambah dia.

Melalui aplikasi ini, admin atau pejabat penghubung akan terbantu terlebih dengan

adanya aplikasi respon langsung memunculkan notifikasi di ponsel OPD saat ada aduan.

Bukan hanya itu, melalui aplikasi ini pimpinan sampai bupati dapat memantau detail

proses aduan di OPD. (Rep Afiqa)

Page 32: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

https://jogja.tribunnews.com/2021/05/19/bpkp-dan-pemda-diykawal-pemulihan-sektor-pariwisata-di-di-

yogyakarta

BPKP dan Pemda DIY Kawal Pemulihan Sektor Pariwisata di DI Yogyakarta

Rabu, 19 Mei 2021 17:09 TRIBUNJOGJA.COM / Yuwantoro Winduajie Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh dan Gubernur DIY Sri Sultan HB X

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) bersama seluruh Pemda dan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) di DIY merumuskan strategi pengawasan keuangan dan pembangunan guna memastikan efektivitas

keuangan dan pembangunan.

Langkah itu harapannya dapat mendukung pemulihan ekonomi yang berbasis pada potensi unggulan DIY di sektor pariwisata.

Kepala BPKP, Muhammad Yusuf Ateh menuturkan, program pembangunan yang dirancang oleh pemerintah pusat dan pemerintah provinsi/kabupaten/kota harus selaras dan fokus untuk mendukung pemulihan ekonomi di tengah pandemi yang belum sepenuhnya berakhir.

“Ada tiga kunci agar pemulihan ekonomi lebih cepat, yaitu anggaran pemerintah pusat dan daerah (APBN dan APBD) yang efektif dan efisien mendukung prioritas pembangunan, serta peningkatan investasi karena prosedur yang semakin mudah,” katanya usai Rapat Koordinasi Pengawasan Intern Keuangan dan Pembangunan DIY di Gedhong Pracimasono, Kompleks Kepatihan, Rabu (19/5/2021).

Oleh karena itu, BPKP telah merancang pengawasan atas akuntabilitas perencanaan dan penganggaran di daerah, sebagai media untuk membantu pemda memastikan efektivitas dan efisiensi rancangan program/kegiatan/sub-kegiatannya termasuk prioritas anggarannya.

“Saat ini sistem informasi evaluasi perencanaan dan penganggaran APBD sudah siap digunakan dan dalam pelaksanaannya tentunya membutuhkan sinergi dan kolaborasi bersama APIP di daerah,” katanya.

Menurutnya, sinergi dan kolaborasi pengawasan perlu dikedepankan untuk memastikan keselarasan program strategis antara pemerintah pusat dan daerah.

Selain itu tambah dia, APIP daerah juga perlu merancang strategi pengawasan yang disesuaikan dengan karakteristik risiko daerah setempat atau pengawasan tematik daerah.

“Perwakilan BPKP DIY telah merumuskan dua pengawasan tematik daerah Tahun 2021, yaitu program desa mandiri budaya, dan pengembangan pariwisata super prioritas Borobudur”, imbuhnya.

Sementara itu Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X, mengapresiasi peran BPKP yang telah membantu mengawal program strategis di DIY, khususnya sektor pariwisata.

“Terima kasih kepada BPKP yang selama ini telah menjadi mitra strategis Pemda DIY dalam membangun tata kelola keuangan dan pembangunan yang lebih baik,” ungkapnya.

Untuk itu, atas nama Pemerintah DIY, Sri Sultan berharap agar sinergi pengawasan mampu membangkitkan kembali sektor pariwisata khususnya wilayah DIY, serta pemulihan ekonomi nasional pada umumnya.

Page 33: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

Gubernur menyampaikan gambaran besar topik Wisata-Gumregah, Ekonomi Cerah, Berbasis Desa Mandiri Budaya.

“Topik ini memuat tiga pokok bahasan Trilogi; Wisata, Ekonomi, dan Desa sebagai locus. Trilogi adalah satu kesatuan gagasan yang terdiri atas tiga satuan yang mengembangkan satu tema, saling bertaut dan saling bergantung satu sama lain,” jelasnya.

Untuk mendorong pemulihan pariwisata, satu di antaranya melalui program Desa Mandiri Budaya yang juga menjadi kesepakatan bersama dalam Kongres Kebudayaan Desa 2020.

Pembangunan dari desa dianggap tepat karena berdasarkan pengalaman-pengelaman sebelumnya.

Diketahui, desa-desa seperti Mangunan, Breksi, dan Niten adalah desa yang berkembang sektor wisatanya.

Desa-Desa itu tumbuh dengan bantuan investasi di bidang pariwisata dari Gubernur DIY.

"Bagaimana cara agar 20 program yang telah disepakati Desa, bisa dalam satu kesatuan sistem report dan pertanggungjawabannya," jelas Sri Sultan. ( Tribunjogja.com )

Page 34: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

https://www.krjogja.com/berita-lokal/diy/yogyakarta/bpkp-dukung-pariwisata-diy-jadi-tonggak-

kebangkitan-ekonomi/

BPKP Dukung Pariwisata DIY Jadi Tonggak Kebangkitan Ekonomi

Editor: Ivan Aditya 19 Mei 2021 Kepala BPKP bersama Sri Sultan HB X. (Foto : Harminanto)

YOGYA, KRJOGJA.com – Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) bersama seluruh Pemda dan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merumuskan strategi pengawasan keuangan dan pembangunan, Rabu (19/05/2021). Hal tersebut dilakukan guna menguatkan komitmen bersama serta memastikan efektivitas keuangan dan pembangunan untuk mendukung pemulihan ekonomi yang berbasis pada potensi unggulan DIY di sektor pariwisata.

Kepala BPKP, Muhammad Yusuf Ateh mengatakan program pembangunan yang dirancang oleh pemerintah pusat dan pemerintah provinsi, kabupaten maupun kota harus selaras dan fokus untuk mendukung pemulihan ekonomi ditengah pandemi yang belum sepenuhnya berakhir. Ada tiga kunci agar pemulihan ekonomi lebih cepat, yaitu anggaran pemerintah pusat dan daerah (APBN dan APBD) yang efektif dan efisien mendukung prioritas pembangunan, serta peningkatan investasi karena prosedur yang semakin mudah.

BPKP menurut Ateh telah merancang pengawasan atas akuntabilitas perencanaan dan penganggaran di daerah, sebagai media untuk membantu pemda memastikan efektivitas dan efisiensi rancangan program/kegiatan/sub-kegiatannya termasuk prioritas anggarannya. “Saat ini sistem informasi evaluasi perencanaan dan penganggaran APBD sudah siap digunakan dan dalam pelaksanaannya tentunya membutuhkan sinergi dan kolaborasi bersama APIP di daerah,” ungkapnya di Kepatihan.

Menurut dia, sinergi dan kolaborasi pengawasan perlu dikedepankan untuk memastikan keselarasan program strategis antara pemerintah pusat dan daerah. Selain itu tambah dia, APIP daerah juga perlu merancang strategi pengawasan yang disesuaikan dengan karakteristik risiko daerah setempat atau pengawasan tematik daerah.

“Perwakilan BPKP DIY telah merumuskan dua pengawasan tematik daerah Tahun 2021, yaitu program desa mandiri budaya, dan pengembangan pariwisata super prioritas Borobudur,” lanjut dia.

Sementara Gubernur DIY, Sri Sultan HB X mengapresiasi peran BPKP membantu mengawal program strategis di DIY, khususnya sektor pariwisata. Menurut Sultan, DIY berharap sinergi pengawasan mampu membangkitkan kembali sektor pariwisata khususnya wilayah DIY, serta pemulihan ekonomi nasional.

“Program pariwisata itu mengundang kerumunan, namun di satu sisi dengan adanya pandemi harus menghindari kerumunan. Itukan dilematis makannya saya simbolisasikan dengan kalimat sik penting wareg karo waras. Ini tidak mudah, tapi bagi saya, harus melaksanakan program yang sudah disepakati dengan desa, bagaimana desa bisa tumbuh dan berkembang. Selama ini desa entah Nglanggeran, Mangunan, Breksi dan sebagainya semua bantuan gubernur untuk investasi di bidang pariwisata, nyatanya tumbuh,” ungkap Sultan.

Page 35: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

Terkait kolaborasi dengan BPKP, Sultan berharap adanya peran nyata membantu desa dalam mendesai sistem pelaporan dan pertanggungjawaban yang selama ini menjadi momok pemerintah desa. Apalagi, kedepan desa akan memiliki sumber pendanaan yang beragam mulai Dana Keistimewaan, Dana Desa hingga APBD.

“Bagaimana bisa mendesain lebih bagus menjadi kebijakan yang harapan saya bisa dibantu BPKP dalam 20 program desa bagaimana menyatukan dalam sistem report dan pertanggungjawabannya, bisa didesain. Kemampuan desa meningkat dengan danais masuk ada APBDesa juga APBN bantuan desa diaplikasikan tidak menumbuhkan beban untuk desa tapi justru nyaman dan membuat desa maju, bukan jadi urusan,” pungkasnya. (Fxh)

Page 36: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

https://smol.id/2021/05/19/ada-tiga-kunci-untuk-pemulihan-ekonomi-lebih-cepat/

Ada Tiga Kunci untuk Pemulihan Ekonomi Lebih Cepat Arifin 19 Mei 2021 @ 16:06 wib 3

Ada Tiga Kunci untuk Pemulihan Ekonomi

Lebih Cepat Arifin 19 Mei 2021 @ 16:06 wib 33

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X

dan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan (BPKP) Perwakilan DIY,

Muhammad Yusuf Ateh usai Rapat Koordinasi

Pengawasan Intern Keuangan dan Pembangunan

DIY di Gedung Pracimasono, Komplek

Kepatihan, Pemda DIY, Rabu (19/5). (Foto :

Smol.id/dok)

SMOL.ID – YOGYAKARTA – Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)

Perwakilan DIY, Muhammad Yusuf Ateh mengatakan, ada tiga kunci agar pemulihan ekonomi

lebih cepat. Yaitu anggaran pemerintah pusat dan daerah (APBN dan APBD) harus efektif dan

efisien mendukung prioritas pembangunan, serta peningkatan investasi karena prosedur yang

semakin mudah. Oleh karena itu, program pembangunan yang dirancang oleh pemerintah pusat

dan pemerintah propinsi/kabupaten dan kota harus selaras dan fokus untuk mendukung pemulihan

ekonomi ditengah pandemi yang belum sepenuhnya berakhir. ”Untuk mencapai itu, ada tiga kunci

agar pemulihan ekonomi lebih cepat,” kata Muhammad Yusuf Ateh, Kepala BPKP Perwakilan

DIY usai Rapat Koordinasi Pengawasan Intern Keuangan dan Pembangunan DIY di Gedung

Pracimasono, Komplek Kepatihan, Pemda DIY, Rabu (19/5). BPKP bersama seluruh Pemda dan

Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) di DIY, merumuskan strategi pengawasan

keuangan dan pembangunan, guna menguatkan komitmen bersama serta memastikan efektivitas

keuangan dan pembangunan, untuk mendukung pemulihan ekonomi yang berbasis pada potensi

unggulan DIY di sektor pariwisata. Untuk itu, BPKP telah merancang pengawasan atas

akuntabilitas perencanaan dan penganggaran di daerah, sebagai media untuk membantu pemda

memastikan efektivitas dan efisiensi rancangan program/kegiatan/sub-kegiatannya termasuk

prioritas anggarannya. ”Saat ini sistem informasi evaluasi perencanaan dan penganggaran APBD

sudah siap digunakan, namun dalam pelaksanaannya tentunya membutuhkan sinergi dan

kolaborasi bersama APIP di daerah,” ujar Ateh menjelaskan. Menurutnya, sinergi dan kolaborasi

pengawasan perlu dikedepankan untuk memastikan keselarasan program strategis antara

pemerintah pusat dan daerah. Selain itu, tambah dia, APIP daerah juga perlu merancang strategi

pengawasan yang disesuaikan dengan karakteristik risiko daerah setempat atau pengawasan

tematik daerah. ”Perwakilan BPKP DIY telah merumuskan dua pengawasan tematik daerah

Tahun 2021, yaitu program desa mandiri budaya, dan pengembangan pariwisata super prioritas

Borobudur,” katanya. Sementara itu, ditempat yang sama Gubernur DIY, Sri Sultan

Hamengkubuwono X, mengapresiasi peran BPKP yang telah membantu mengawal program

strategis di DIY, khususnya sektor pariwisata. ”Terima kasih kepada BPKP yang selama ini telah

menjadi mitra strategis Pemda DIY dalam membangun tata kelola keuangan dan pembangunan

Page 37: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

yang lebih baik,” ujar Ngarsa Dalem, panggilan akrab Sri Sultan Hamengku Buwono X. oleh

karena itu, atas nama Pemerintah DIY, Sri Sultan berharap agar sinergi pengawasan mampu

membangkitkan kembali (gumregah) sektor pariwisata khususnya di wilayah DIY, serta

pemulihan ekonomi nasional pada umumnya. Rapat Koordinasi Pengawasan Intern kali ini,

mengangkat tema wisata gumregah, ekonomi cerah. Dengan menghadirkan narasumber Sekretaris

Daerah DIY, Kadarmanta Baskara Aji, Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri Tumpak

Haposan Simanjuntak. Direktur Koordinasi dan Supervisi Wilayah III KPK Bahtiar Ujang

Purnama, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY Miyono, dan Kepala Perwakilan BPKP

DIY Slamet Tulus Wahyana, serta dihadiri oleh Deputi Kepala BPKP Bidang PIP Bidang

Polhukam PMK, Iwan Taufiq Purwanto, seluruh Kepala Daerah, Sekretaris Daerah, dan Inspektur

di wilayah DIY. (Rangga Permana/aa/smol)

Page 38: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

https://kumparan.com/tugujogja/pemda-diy-dan-bpkp-rumuskan-3-kunci-percepat-pemulihan-ekonomi-1vmOoiAgNwg

20 Mei 2021 10:29

Pemda DIY dan BPKP Rumuskan 3 Kunci Percepat Pemulihan Ekonomi

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, saat rapat koordinasi pengawasan Intern Keuangan dan Pembangunan DIY di Gedung Pracimasono, Komplek Kepatihan Pemda DIY, Rabu (19/5). Foto: dok Pemda DIY

Saat ini pemerintah daerah berupaya untuk memulihkan sektor perekonomian setelah dihantam pandemi corona. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) bersama seluruh Pemda dan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) di Daerah Istimewa

Yogyakarta (DIY) merumuskan strategi pengawasan keuangan dan pembangunan. Potensi keunggulan di Yogyakarta sendiri adalah sektor pariwisata. Harapannya, pemulihan ekonomi bisa dilakukan berbasis sektor wisata. Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh menekankan, program pembangunan yang dirancang oleh pemerintah pusat dan pemerintah provinsi/kabupaten/kota harus selaras dan fokus untuk mendukung pemulihan ekonomi ditengah pandemi yang belum sepenuhnya berakhir. “Ada tiga kunci agar pemulihan ekonomi lebih cepat, yaitu anggaran pemerintah pusat dan daerah (APBN dan APBD) yang efektif dan efisien mendukung prioritas pembangunan, serta peningkatan investasi karena prosedur yang semakin mudah”, katanya usai Rapat Koordinasi Pengawasan Intern Keuangan dan Pembangunan DIY di Gedung Pracimasono, Komplek Kepatihan Pemda DIY, Rabu (19/5/2021). Pihaknya pun merancang pengawasan atas akuntabilitas perencanaan dan penganggaran di daerah, sebagai media untuk membantu pemda memastikan efektivitas dan efisiensi rancangan program/kegiatan/sub-kegiatannya termasuk prioritas anggarannya.

Rapat koordinasi pengawasan Intern Keuangan dan Pembangunan DIY di Gedung Pracimasono, Komplek Kepatihan Pemda DIY, Rabu (19/5). Foto: dok Pemda DIY

“Saat ini sistem informasi evaluasi perencanaan dan penganggaran APBD sudah siap digunakan dan dalam pelaksanaannya tentunya membutuhkan sinergi dan kolaborasi bersama APIP di daerah”, katanya. Sinergi dan kolaborasi pengawasan perlu dikedepankan untuk

memastikan keselarasan program strategis antara pemerintah pusat dan daerah. Selain itu tambah

Page 39: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

dia, APIP daerah juga perlu merancang strategi pengawasan yang disesuaikan dengan karakteristik risiko daerah setempat atau pengawasan tematik daerah. “Perwakilan BPKP DIY telah merumuskan dua pengawasan tematik daerah Tahun 2021, yaitu program desa mandiri budaya, dan pengembangan pariwisata super prioritas Borobudur”, imbuhnya. Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X, mengapresiasi peran BPKP yang telah membantu mengawal program strategis di DIY, khususnya sektor pariwisata. “Terima kasih kepada BPKP yang selama ini telah menjadi mitra strategis Pemda DIY dalam membangun tata kelola keuangan dan pembangunan yang lebih baik”, ungkapnya. Pihaknya berharap agar sinergi pengawasan mampu membangkitkan kembali (gumregah) sektor pariwisata khususnya wilayah DIY, serta pemulihan ekonomi nasional pada umumnya.

Page 40: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

https://www.antaranews.com/berita/2164366/bpkp-pemda-diy-rumuskan-strategi-pengawasan-untuk-pemulihan-

pariwisata

BPKP-Pemda DIY rumuskan strategi pengawasan untuk pemulihan pariwisata

Rabu, 19 Mei 2021 19:44 WIB

Rapat Koordinasi Pengawasan Intern Keuangan dan Pembangunan DIY di Gedung Pracimasono, Komplek Kepatihan, Yogyakarta, Rabu (19/5/2021). ANTARA/HO-Humas Pemda DIY.

Perwakilan BPKP DIY telah merumuskan dua pengawasan tematik daerah Tahun 2021, yaitu program desa mandiri budaya, dan pengembangan pariwisata super prioritas Borobudur Yogyakarta (ANTARA) - Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) bersama

seluruh pemda dan aparat pengawasan intern pemerintah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merumuskan strategi pengawasan keuangan dan pembangunan untuk mendukung pemulihan ekonomi sektor pariwisata. Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh di Kepatihan, Yogyakarta, Rabu, mengatakan program pembangunan yang dirancang oleh pemerintah pusat dan pemerintah provinsi serta kabupaten/kota harus selaras dan fokus mendukung pemulihan ekonomi di tengah pandemi yang belum sepenuhnya berakhir. "Ada tiga kunci agar pemulihan ekonomi lebih cepat, yaitu anggaran pemerintah pusat dan daerah (APBN dan APBD) yang efektif dan efisien mendukung prioritas pembangunan, serta peningkatan investasi karena prosedur yang semakin mudah," kata dia seusai Rapat Koordinasi Pengawasan Intern Keuangan dan Pembangunan DIY di Gedung Pracimasana, Komplek Kepatihan. Ateh mengatakan BPKP telah merancang pengawasan atas akuntabilitas perencanaan dan penganggaran di daerah sebagai media untuk membantu pemda memastikan efektivitas dan efisiensi rancangan program, kegiatan atau sub-kegiatannya termasuk prioritas anggaran. "Saat ini sistem informasi evaluasi perencanaan dan penganggaran APBD sudah siap digunakan dan dalam pelaksanaannya tentunya membutuhkan sinergi dan kolaborasi bersama APIP di daerah," kata dia. Menurutnya, sinergi dan kolaborasi pengawasan perlu dikedepankan untuk memastikan keselarasan program strategis antara pemerintah pusat dan daerah. Selain itu, tambah dia, Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) daerah juga perlu merancang strategi pengawasan yang disesuaikan dengan karakteristik risiko daerah setempat atau

Page 41: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

pengawasan tematik daerah. "Perwakilan BPKP DIY telah merumuskan dua pengawasan tematik daerah Tahun 2021, yaitu program desa mandiri budaya, dan pengembangan pariwisata super prioritas Borobudur," kata dia. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengapresiasi peran BPKP yang telah membantu mengawal program strategis di DIY, khususnya sektor pariwisata. "Terima kasih kepada BPKP yang selama ini telah menjadi mitra strategis Pemda DIY dalam membangun tata kelola keuangan dan pembangunan yang lebih baik," kata Sultan. Untuk itu, Sri Sultan berharap sinergi pengawasan mampu membangkitkan kembali sektor pariwisata khususnya wilayah DIY, serta pemulihan ekonomi nasional pada umumnya. Pewarta: Luqman Hakim Editor: Faisal Yunianto COPYRIGHT © ANTARA 2021

Page 42: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

https://id.berita.yahoo.com/bpkp-pemda-diy-rumuskan-strategi-124420377.html

BPKP-Pemda DIY rumuskan strategi pengawasan untuk pemulihan pariwisata Faisal Yunianto 19 Mei 2021

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) bersama seluruh pemda dan aparat pengawasan intern pemerintah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merumuskan strategi pengawasan keuangan dan pembangunan untuk mendukung pemulihan ekonomi sektor pariwisata.

Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh di Kepatihan, Yogyakarta, Rabu, mengatakan program pembangunan yang dirancang oleh pemerintah pusat dan pemerintah provinsi serta kabupaten/kota harus selaras dan fokus

mendukung pemulihan ekonomi di tengah pandemi yang belum sepenuhnya berakhir.

"Ada tiga kunci agar pemulihan ekonomi lebih cepat, yaitu anggaran pemerintah pusat dan daerah (APBN dan APBD) yang efektif dan efisien mendukung prioritas pembangunan, serta peningkatan investasi karena prosedur yang semakin mudah," kata dia seusai Rapat Koordinasi Pengawasan Intern Keuangan dan Pembangunan DIY di Gedung Pracimasana, Komplek Kepatihan.

Ateh mengatakan BPKP telah merancang pengawasan atas akuntabilitas perencanaan dan penganggaran di daerah sebagai media untuk membantu pemda memastikan efektivitas dan efisiensi rancangan program, kegiatan atau sub-kegiatannya termasuk prioritas anggaran.

"Saat ini sistem informasi evaluasi perencanaan dan penganggaran APBD sudah siap digunakan dan dalam pelaksanaannya tentunya membutuhkan sinergi dan kolaborasi bersama APIP di daerah," kata dia.

Menurutnya, sinergi dan kolaborasi pengawasan perlu dikedepankan untuk memastikan keselarasan program strategis antara pemerintah pusat dan daerah.

Selain itu, tambah dia, Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) daerah juga perlu merancang strategi pengawasan yang disesuaikan dengan karakteristik risiko daerah setempat atau pengawasan tematik daerah.

"Perwakilan BPKP DIY telah merumuskan dua pengawasan tematik daerah Tahun 2021, yaitu program desa mandiri budaya, dan pengembangan pariwisata super prioritas Borobudur," kata dia.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengapresiasi peran BPKP yang telah membantu mengawal program strategis di DIY, khususnya sektor pariwisata.

"Terima kasih kepada BPKP yang selama ini telah menjadi mitra strategis Pemda DIY dalam membangun tata kelola keuangan dan pembangunan yang lebih baik," kata Sultan.

Untuk itu, Sri Sultan berharap sinergi pengawasan mampu membangkitkan kembali sektor pariwisata khususnya wilayah DIY, serta pemulihan ekonomi nasional pada umumnya.

Page 43: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

Rabu, 19 Mei 2021 14:52 WIB

https://travel.detik.com/travel-news/d-5574849/desa-wisata-dapat-anggaran-gede-sultan-jangan-dikorupsi-diawasi-bpkp-lho

Desa Wisata Dapat Anggaran Gede, Sultan: Jangan Dikorupsi, Diawasi BPKP Lho Heri Susanto

Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

Yogyakarta -

Desa wisata di Yogyakarta mendapatkan kucuran dana selama masa pandemi virus Corona. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) bakal mengawasi penggunaannya.

Yogyakarta yang memiliki cukup banyak desa wisata. Di antaranya, Nglanggeran, Breksi, Sriten, Gedangsari.

Selama pandemi virus Corona, desa-desa wisata itu mendapatkan alokasi dana dari pemerintah. Itu agar desa wisata menjadi kekuatan ekonomi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"Ada tiga kunci agar pemulihan ekonomi lebih cepat, yaitu anggaran pemerintah pusat dan daerah (APBN dan APBD) yang efektif dan efisien mendukung prioritas pembangunan, serta peningkatan investasi karena prosedur yang semakin mudah", kata Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh usai Rapat Koordinasi Pengawasan Intern Keuangan dan Pembangunan DIY di Gedung Pracimasono, Komplek Kepatihan, Kemantren Danurejan Rabu (19/5/2021).

Khusus untuk DIY, lanjut Ateh, sesuai dengan hasil kajian BPKP perwakilan DIY telah merumuskan dua pengawasan tematik daerah tahun 2021. Yakni, program desa mandiri budaya dan pariwisata serta pengembangan pariwisata super prioritas Borobudur.

"Khusus untuk desa wisata, di DIY saat ini banyak mengelola anggaran," katanya.

Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh dan Gubernur DIY Sri

Sultan Hamengku Buwono X saat konferensi pers usai

membuka rakordal di Komplek Kepatihan, Foto: Heri

Susanto/detikcom

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menjelaskan sumber anggaran desa saat ini ada banyak sumber. Mulai dari APBN, APBD, dan Dana Keistimewaan.

Anggaran-anggaran itu, jika tidak mendapatkan pengawasan berpeluang menimbulkan masalah baru.

Page 44: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

You may also like

"Kami sudah punya pengalaman. (Desa) Nglanggeran, Breksi, Sriten, Gedangsari itu berasal dari bantuan gubernur. Nyatanya tumbuh (desa wisata)," ujar Sultan.

Dari pengalaman tersebut, lanjut Sultan, kunci utama pengelolaan dana desa, anggaran dana desa (ADD), dan dana keistimewaan adalah soal prioritas. Jika desa bisa memprioritaskan pengelolaan ketiga dana tersebut dan tertib, dia yakin dampak ke peningkatan ekonomi sangat signifikan.

"Ada APBN (ADD), APBD (dana desa) dan Keistimewaan) itu dana yang besar. Bukan malah salah menjadi masalah (korupsi)," katanya.

Tanpa dana keistimewaan, desa wisata di DIY rata-rata tiap tahun mengelola ADD dan dana desa mencapai Rp 2 miliar. Mulai tahun ini, setelah adanya Kongres Desa Berbudaya, Dana Keistimewaan juga akan disalurkan ke desa untuk pengembangan kebudayaan yang kemudian bisa menjadi destinasi wisata.

Page 45: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

https://projogja.com/jogja-news/19/05/2021/sultan-paparkan-konsep-wisata-gumregah-ekonomi-cerah-berbasis-desa-mandiri-budaya/

Sultan Paparkan Konsep Wisata Gumregah, Ekonomi Cerah, Berbasis Desa Mandiri Budaya

News Editor :Antoni Rabu, 19/05/2021 - 22:13 WIB

Gubernur DIY Sri Sultan HB X paparkan konsep wisata gumregah, ekonomi cerah.(projogja.com/humas)

PROJOGJA.COM, YOGYAKARTA – Gubernur DI Yogyakarta Sri Sulta HB X menyampaikan gambaran besar topik Wisata-Gumregah, Ekonomi Cerah, Berbasis Desa Mandiri Budaya dalam Rapat Koordinasi dengan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) RI.

Sri Sultan Hamengku Buwono X didampingi Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji, serta Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) DIY melakukan rapat koordinasi di Gedhong Pracimosono, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Rabu (19/5).

Tujuan Rakor kali ini, untuk merumuskan strategi pengawasan keuangan dan pembangunan guna menguatkan komitmen bersama.

Selain itu, Rakor juga bertujuan untuk memastikan efektivitas keuangan dan pembangunan untuk mendukung pemulihan ekonomi yang berbasis pada potensi unggulan DIY di sektor pariwisata.

“Topik ini memuat tiga pokok bahasan Trilogi; Wisata, Ekonomi, dan Desa sebagai locus. Trilogi adalah satu kesatuan gagasan yang terdiri atas tiga satuan yang mengembangkan satu tema, saling bertaut dan saling bergantung satu sama lain,” jelas Sri Sultan HB X.

“Desa Mandiri Budaya adalah salah satu penanda Keistimewaan DIY. Di luar DIY tidak ada istilah dan status Desa seperti itu,” tutur Sri Sultan. Desa Mandiri Budaya merupakan kesepakatan bersama dalam Kongres Kebudayaan Desa (2020).

Pemda DIY sudah memiliki pengalaman akan hal itu. Diketahui, diantaranya Desa-Desa seperti Mangunan, Breksi, dan Niten adalah desa yang berkembang dengan sektor wisatanya. Desa-Desa itu tumbuh dengan bantuan investasi di bidang pariwisata dari Gubernur DIY.

Dari pengalaman itu, Pemda DIY dan BPKP berupaya untuk mendesainnya menjadi lebih bagus dan menjadi sebuah kebijakan.

Bagaimana cara agar 20 program yang telah disepakati Desa, bisa dalam satu kesatuan sistem report dan pertanggungjawabannya.

Adapun Kepala BPKP, Muhammad Yusuf Ateh menekankan, program pembangunan yang dirancang oleh pemerintah pusat dan pemerintah provinsi/kabupaten/kota harus selaras dan focus untuk mendukung pemulihan ekonomi di tengah pandemi yang belum sepenuhnya berakhir.

“Ada tiga kunci agar pemulihan ekonomi lebih cepat, yaitu anggaran pemerintah pusat dan daerah (APBN dan APBD) yang efektif dan efisien mendukung prioritas pembangunan, serta peningkatan investasi karena prosedur yang semakin mudah,” jelasnya.

Page 46: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

Oleh karena itu kata Ateh, BPKP telah merancang pengawasan atas akuntabilitas perencanaan dan penganggaran di daerah, sebagai media untuk membantu Pemda memastikan efektivitas dan efisiensi rancangan program/kegiatan/sub-kegiatan termasuk prioritas anggarannya.

“Saat ini sistem informasi evaluasi perencanaan dan penganggaran APBD sudah siap digunakan dan dalam pelaksanaannya tentunya membutuhkan sinergi dan kolaborasi bersama APIP di daerah,” jelasnya lagi.

Menurutnya, sinergi dan kolaborasi pengawasan perlu dikedepankan untuk memastikan keselarasan program strategis antara pemerintah pusat dan daerah.

Selain itu APIP daerah juga perlu merancang strategi pengawasan yang disesuaikan dengan karakteristik risiko daerah setempat atau pengawasan tematik daerah.

Rapat Koordinasi Pengawasan Intern ini menghadirkan narasumber Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji, Irjen Kemendagri Tumpak Haposan Simanjuntak, Direktur Koordinasi dan Supervisi Wilayah III KPK Bahtiar Ujang Purnama, Deputi Kepala Perwakilan BI DIY Miyono, dan Kepala Perwakilan BPKP DIY Slamet Tulus Wahyana. Serta dihadiri oleh Deputi Kepala BPKP Bidang PIP Bidang Polhukam PMK, Iwan Taufiq Purwanto, seluruh OPD DIY, Sekda, dan Inspektur di Wilayah DIY. (*)

Page 47: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

https://elshinta.com/news/235141/2021/05/20/bpkp-dan-pemda-diy-sinergi-pulihkan-sektor-pariwisata

BPKP dan Pemda DIY sinergi pulihkan sektor pariwisata Kamis, 20 Mei 2021 - 19:24 WIB | Penulis : Sigit Kurniawan | Editor : Sigit Kurniawan

Sumber foto: Izan Raharjo/elshinta.com.

Elshinta.com - Pandemi COVID-19 yang telah berjalan sekitar dua tahun berdampak pada berbagai sektor kehidupan. Termasuk berdampak pada sektor melemahnya pariwisata dan sektor perekonomian. Sektor pariwisata sebagai sektor unggulan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) harus digenjot untuk memulihkan sektor

perekonomian.

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) bersama seluruh Pemda dan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merumuskan strategi pengawasan keuangan dan pembangunan guna menguatkan komitmen bersama serta memastikan efektivitas keuangan dan pembangunan untuk mendukung pemulihan ekonomi yang berbasis pada potensi unggulan DIY di sektor pariwisata.

"Khusus di Yogya pengawasan dibidang pariwisata karena Yogya merupakan daerah wisata yang strategis baik daerah maupun nasional. Kita buat kespeakatan bersama meningkatkan pariwisata di desa-desa di DIY dan dalam rangka pemulihan ekonomi nasional dalam menghadapi pandemi COVID-19 ini," kata Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh di kantor Gubernur DIY, komplek Kepatihan Yogyakarta, Rabu (19/5).

Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh menekankan, program pembangunan yang dirancang oleh pemerintah pusat dan pemerintah provinsi/kabupaten/kota harus selaras dan fokus untuk mendukung pemulihan ekonomi ditengah pandemi yang belum sepenuhnya berakhir.

“Ada tiga kunci agar pemulihan ekonomi lebih cepat, yaitu anggaran pemerintah pusat dan daerah (APBN dan APBD) yang efektif dan efisien mendukung prioritas pembangunan, serta peningkatan investasi karena prosedur yang semakin mudah”, katanya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Izan Raharjo.

Menurutnya, sinergi dan kolaborasi pengawasan perlu dikedepankan untuk memastikan keselarasan program strategis antara pemerintah pusat dan daerah. Selain itu tambah dia, APIP daerah juga perlu merancang strategi pengawasan yang disesuaikan dengan karakteristik risiko daerah setempat atau pengawasan tematik daerah.

Page 48: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

“Perwakilan BPKP DIY telah merumuskan dua pengawasan tematik daerah Tahun 2021, yaitu program desa mandiri budaya, dan pengembangan pariwisata super prioritas Borobudur”, imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X, mengatakan bahwa soal pariwisata memang dilematis karena pariwisata disatu pihak mengundang kerumunan, namun disisi lain dimasa pandemi ini harus menghindari kerumunan. Sri Sultan berharap agar sinergi pengawasan mampu membangkitkan kembali (gumregah) sektor pariwisata khususnya wilayah DIY, serta pemulihan ekonomi nasional pada umumnya.

"Program pariwisata itu mengundang kerumunan tapi disatu pihak dengan adanya pandami harus menghindnari kerumunan, itukan dilematis. Maka saya simbolisasikan dengan kalimat wareg (kenyang) karo (dengan) waras, ini tidak mudah," kata Sri Sultan HB X.

Untuk memulihkan pariwisata di DIY, maka harus melaksanakan program-program yang disepekati dengan desa-desa dalam konggres kebudayaan desa. Bagaimana desa bisa tumbuh dan berkembang. Pengalaman DIY sendiri tempat-tempat wisata seperti Mangunan, Nglangeran, Tebing Breksi, Niten, Gedangsari dan sebagainya itu adaolanya bantuan Gubernur untuk investasi dibidang pariwisata dan kenyataanya bisa tumbuh.

"Jadi dari pengalaman itu, bagaimana kita bisa mendesain lebih bagus menjadi kebijakan, tapi harapan saya bisa dibantu BPKP, bagaimana dari program-program yang sudah disepakati, ada 20 program yang disepakati desa itu bagaimana kita bisa menyatukan dalam sistem, reportnya (laporan), pertanggunjawabanya dan sebagainya ini bisa kita desain," jelas Sultan.

Dengan seperti itu, maka Sri Sultan HB X berharapa kemampuan desa bisa meningkat. Karena nanti dana keistimewaan juga akan masuk di desa, kemudian juga masih ada APBD desa juga ada APBN bantuan desa. Jangan sampai hal ini justru jadi beban berat bagi desa."Program-program ini harus bisa dilaksanakan dengan nyaman bukan justru menimbulkan persoalan.

Rapat Koordinasi Pengawasan Intern ini mengangkat tema wisata gumregah, ekonomi cerah berlangsung di Gedung Pracimasono, Komplek Kepatihan Pemda DIY. Menghadirkan narasumber Sekretaris Daerah DIY Kadarmanta Baskara Aji, Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri Tumpak Haposan Simanjuntak, Direktur Koordinasi dan Supervisi Wilayah III KPK Bahtiar Ujang Purnama, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY Miyono, dan Kepala Perwakilan BPKP DIY Slamet Tulus Wahyana, serta dihadiri oleh Deputi Kepala BPKP Bidang PIP Bidang Polhukam PMK, Iwan Taufiq Purwanto, seluruh Kepala Daerah, Sekretaris Daerah, dan Inspektur di wilayah DIY.

Page 49: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

HTTPS://NEWS.HARIANJOGJA.COM/READ/2021/06/15/500/1074549/INI-7-MASALAH-YANG-DITEMUKAN-DALAM-

PEMBANGUNAN-RUMAH-BERSUBSIDI

NEWS

Ini 7 Masalah yang Ditemukan dalam Pembangunan Rumah Bersubsidi

15 Juni 2021 16:47 WIB Yanita Petriella NewsS h a r e :

Harianjogja.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengungkapkan sejumlah temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan Inspektorat Jenderal terkait dengan penyediaan rumah bersubsidi.

Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) Eko Djoeli Heripoerwanto mengatakan terdapat tujuh hasil temuan dari BPK, BPKP, dan Itjen terkait dengan rumah subsidi.

Temuan itu meliputi, pertama, kurangnya sosialisasi dalam penghunian rumah subsidi baik rumah tapak dan rumah subsidi.

"Tidak semua debitur tahu bahwa rumah subsidi harus ditempati 1 tahun. Jadi banyak yang tidak dihuni lebih dari 1 tahun, yang butuh rumah banyak tetapi kenapa tidak ditempati. Kami mengganggap yang tidak menempati karena tidak butuh rumah," ujarnya.

Dia mengemukakan hal itu dalam seminar daring Optimalisasi Dukungan Bank Pelaksana Demi Menjamin KPR Subsidi yang Lebih Tepat Sasaran yang diselenggarakan Forum Wartawan Perumahan Rakyat (Forwapera) pada Selasa (15/6/2021).

Akan tetapi, lanjutnya, bisa jadi debitur tidak menghuni rumah subsidi karena sarana prasarana yang tidak lengkap seperti listrik, ketersediaan air minum, hingga transportasi umum. Dia menilai hal ini bukan menjadi tanggung jawab Kementerian PUPR karena terkait kelengkapan sarana prasarana, tetapi merupakan tanggung jawan pemerintah daerah.

Oleh sebab itu, pengembang rumah bersubsidi harus berkomunikasi baik dengan pemda.

Temuan kedua, ditemukan rumah KPR bersubsidi belum memenuhi standar laik fungsi, baik dari sisi kualitas, konstruksi, penyediaan PSU (prasarana, sarana, dan utilitas umum) maupun administrasi.

"Masih ada kelemahan pondasi atap, ring balok, atap dan lain sebagainya. Mohon kesadarannya, kelayakan sudah diatur dalam ketentuan UU. Kita harus ikuti semua aturna itu dan sisi lain perlindungan konsumen," ucap Eko.

Ketiga, ditemukan rumah KPR bersubidi yang tidak sesuai dengan tata ruang atau perizinan. Temuan keempat, keterlambatan penyaluran SBUM oleh bank pelaksana. "Temuan kelima keterlambatan penyaluran dana bergulir dan tarif dana FLPP [Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan] oleh bank pelaksana," tuturnya.

Temuan keenam, ditemukan rumah yang tidak dihuni, disewakan, atau dipindahtangankan sebelum 5 tahun atau 20 tahun. Dia menegaskan rumah subsidi tidak boleh disewakan dan harus dihuni sendiri.

Temuan terakhir atau ketujuh, terjadinya dua rumah KPR bersubsidi digabung jadi satu rumah. "Kami kecolongan, jadi suami beli satu rumah subsidi lalu istrinya beli di sebelahnya dan mereka gabung jadi satu rumah. Ini tidak boleh terjadi lagi," kata Eko.

Eko menuturkan ketujuh temuan hasil BPK, BPKP dan Itjen ini juga ditemukan oleh timnya di lapangan. "Temuan sama dengan tim kami dilapangan," ucapnya.

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Page 50: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

https://www.msn.com/id-id/berita/nasional/program-kartu-prakerja-telah-jalani-audit-inspektorat-

kementerian-bpk-bpkp-hingga-taati-saran-kpk

Program Kartu Prakerja Telah Jalani Audit Inspektorat

Kementerian, BPK, BPKP, hingga Taati Saran KPK Wahyu Gilang Putranto 19/06/2021

© TRIBUNNEWS.COM/SRI JULIATI Ilustrasi Program Kartu

Prakerja

TRIBUNNEWS.COM - Pelaksanaan Program Kartu Prakerja

disebut telah menjalani audit, reviu dan evaluasi oleh sejumlah

lembaga.

Mulai dari Inspektorat Jenderal Kemenko Perekonomian,

Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan, Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK), Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan (BPKP) serta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Hal itu disampaikan Direktur Hukum, Umum dan Keuangan Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja,

Sidiq Juniarso, saat menjadi narasumber kegiatan seri diskusi ‘Bicara Prakerja’ bertopik ‘Good Governance

Program Kartu Prakerja’ di Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Surakarta, Jumat (18/6/2021).

Pemutar video dari: YouTube (Kebijakan Privasi, Persyaratan)

Menurut Sidiq, setiap auditor memiliki ruang lingkup masing-masing dalam menjalankan fungsi

pemeriksaannya.

Ruang lingkup Inspektorat Jenderal Kementerian Perekonomian misalnya, ada pada monitoring proses

pengadaan barang dan jasa, baik tenaga ahli dan badan usaha serta output dari masing-masing penyedia jasa

tersebut.

Sementara itu, Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan memiliki ruang lingkup monitoring anggaran dan

realisasi penyaluran dana Kartu Prakerja secara berkala, dan reviu atas laporan penggunaan dana Kartu

Prakerja.

Dua lembaga lain yakni BPKP melakukan pemeriksaan ruang lingkup dalam aspek pemeriksaan kinerja dan

juga verifikasi atas realisasi pembayaran biaya pelatihan Peserta Kartu Prakerja.

Sementara BPK melakukan pemeriksaan dengan ruang lingkup pertanggung jawaban pengelolaan keuangan

negara dan Laporan Keuangan Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja.

Sementara itu dengan KPK, melalui Surat Deputi Bidang Pencegahan dan Monitoring KPK Nomor

B/1471/LIT.05/10-15/03/2021 telah menyampaikan hasil verifikasi terhadap seluruh dokumen pendukung

yang telah disampaikan oleh Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja pada 29 Desember 2020.

"KPK menilai bahwa seluruh saran perbaikan KPK yang telah disepakati telah diimplementasikan," jelas Sidiq,

dikutip dari keterangan resmi.

Pada sesi diskusi ini, Sidiq Juniarso tampil satu forum dengan Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Negeri

Sebelas Maret Prof Dr Adi Sulistiyono, Asisten Deputi Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja Kemenko

Perekonomian Yulius serta Ekonom Senior CORE Piter Abdullah.

600 Ribu Penerima Manfaat

Lebih lanjut Sidiq menguraikan, pada setiap gelombang pendaftaran yang memberi kesempatan pada 600

ribu penerima manfaat.

Maka saat itu juga ada 600 ribu akun rekening virtual baru tersedia untuk peserta baru Kartu Prakerja.

"Berbeda dengan program pelatihan lain, Program Kartu Prakerja memiliki skema berbeda, karena dana dari

APBN untuk penerima manfaat langsung masuk ke rekening peserta," kata Sidiq.

Page 51: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

Asisten Deputi Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja Kemenko Perekonomian Yulius menekankan bahwa

sesuai Perpres No. 36/2020, penyaluran anggaran Kartu Prakerja tidak termasuk dalam Pengaturan Pengadaan

Barang dan Jasa.

"Sesuai Pasal 31a Perpres Program Kartu Prakerja, diatur bahwa pemberian dan pelaksanaan manfaat pelatihan

dan insentif Kartu Prakerja dan pemilihan Platform Digital dan Lembaga Pelatihan tidak termasuk lingkup

pengaturan pengadaan barang/jasa pemerintah."

"Namun pada pelaksanaannya tetap harus memperhatikan tujuan, prinsip, dan etika pengadaan barang/jasa

pemerintah seperti unsur-unsur kompetitif. Jadi tidak serampangan dan ada aturan yang harus diikuti," urai

Yulius.

Sementara itu, Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah menggarisbawahi

keunggulan Program Kartu Prakerja yang sejak awal didesain dengan pemanfaatan teknologi digital.

"Bayangkan, dengan jumlah pendaftar mencapai puluhan juta orang tapi kuota penerima hanya 8 juta, tapi

Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja bisa melakukannya dengan smooth, tanpa kegaduhan, dan

memenuhi prinsip tata kelola yang baik," katanya.

Ekonom senior yang lebih 20 tahun meretas karir sebagai salah seorang ahli bidang moneter dan perbankan

Bank Indonesia ini menekankan bahwa tanpa pemanfaatan teknologi digital.

Program Kartu Prakerja tak bisa memberikan akses yang sama dan adil kepada semua lapisan masyarakat di

Indonesia.

"Beberapa indikator tata kelola yang baik seperti transparan, akuntabilas, independen, dan bisa

dipertanggungjawabkan sudah clear dipenuhi oleh Kartu Prakerja."

"Termasuk saat adanya uang sisa pelatihan yang tak bisa dicairkan oleh peserta. Ini hanya bisa terjadi karena

pendekatan penggunaan teknologi digital," pungkasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Negeri Sebelas Maret Adi Sulistiyono

mengapresiasi langkah pemerintah merealisasikan janji politik Presiden Jokowi yang disampaikan pada masa

kampanye Pilpres 24 Februari 2019.

"Ternyata janji mengeluarkan Kartu Prakerja yang awalnya disambut dengan pesimisme bisa diwujudkan

dengan baik oleh Kemenko Perekonomian. Ini gagasan dan terobosan luar biasa menyambut Revolusi Industri

4.0," kata Ketua Senat UNS dan Arbiter Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) itu.

Page 52: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

(Tribunnews.com/Gilang Putranto)

https://kilatnews.co/aduh-tunggakan-kemenkes-di-dua-rumah-sakit-di-kota-yogyakarta-sebesar-26-m

Aduh, Tunggakan Kemenkes di Dua Rumah Sakit Kota Yogyakarta Sebesar 26 M

Kilatnews - News

19 Juni 2021

Kilatnews.co, Yogyakarta – Dalam rangka melaksanakan

fungsi pengawasan Pansus Covid-19 DPRD Kota

Yogyakarta melakukan sidak ke dua rumah sakit sebagai

sample, yaitu rumah sakit umum daerah Wirosaban

milik pemerintah daerah dan rumah sakit Bethesda milik

swasta.

Ketua Pansus, Antonius Fokki Ardiyanto mengatakan

bahwa sidak dilatarbelakangi oleh situasi dan keadaan

hari ini di yogyakarta sudah sangat mengkhawatirkan.

“Sidak ini dilatarbelakangi oleh situasi pandemi Covid-19 di Kota Yogyakarta yang akhir-akhir ini, pasca mudik meningkat

dan untuk mengetahui kondisi faktual dari rumah sakit dalam mensikapi situasi yang terjadi sekarang”. ungkap Antonius

Fokki Ardiyanto S.IP, Ketua Pansus Covid19 DPRD Kota Yogyakarta

Lebih lanjut, “pada saat sidak di rumah sakit umum Wirosaban ditemukan fakta bahwa semua ruang untuk penanganan

Covid-19 baik yang ICU ataupun non ICU dalam posisi penuh. Untuk penanganan Covid-19 ini RSUD menyiapkan 40 bed

dan 7 bed untuk ICU”. Lanjutnya.

Masih dikatakan Fokki, “adapun kendala yang muncul adalah bila dalam satu ruang ada 3 bed dan satu bed misalnya

ditempati perempuan maka dua bed yang lain tidak bisa ditempati lawan jenis. Ini yang harus segera dicarikan

formulasinya mengingat di luar juga banyak pasien yang antri. Untuk permasalahan oksigen tidak ada kendala

mengingat di RSUD sudah tersentral”. Terangnya.

Sedangkan di Rumah Sakit Bethesda posisinya sekarang 50 bed yang sudah disiapkan sudah terisi penuh.

“Bed yang disiapkan baik ICU maupun tidak, sejumlah 50 bed sudah penuh. Walaupun ada catatan bahwa perubahan

ini sangat cepat belum tentu sekarang penuh besok juga penuh”. Jelasnya.

Pada saat Ketua pansus Covid-19 melakukan sidak di rumah sakit Bethesda ditemui langsung oleh Direktur Rumah Sakit

Bethesda dan beberapa pejabat di lingkungan rumah sakit.

Karena itu, ketua pansus Covid-19 dari PDI Perjuangan

ini setelah melihat situasi dan kondisi di kedua rumah

sakit meminta pemerintah Kota Yogyakarta segera

mengambil tindakan untuk mengantisipasi segala

kemungkinan yang terburuk.

“Melihat situasi di kedua rumah sakit tersebut maka

dapat diambil kesimpulan sementara bahwa situasi ini

harus segera diantisipasi oleh Pemerintah Kota

Yogyakarta sehingga kemungkinan terburuk dari

situasi pandemi Covid-19 dapat tertangani dengan baik dan keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi dalam

penyelenggaraan pemerintahan”. harapnya.

Tak hanya itu, dalam sidak di kedua rumah sakit tersebut, pansus juga mendapati fakta lapangan yang mengejutkan

karena tunggakan Kementrian Kesehatan RI di kedua rumah sakit tersebut cukup besar yaitu total 16 M. Dan ini belum

rumah sakit lain di Kota Yogyakarta yang kami yakini juga ada permasalahan klaim.

“Di RSUD Wirosaban tunggakan total sebesar 16 M dengan rincian. Untuk tahun 2020 sebesar 5 M dan posisi berkas

masih dalam proses verifikasi BPKP, sedangkan untuk januari-Mei 2021 sebesar 11 M posisi sudah ada MOU di

Kemenkes. Sedangkan di Bethesda total 10 M”. Jelasnya.

Melihat situasi ini maka pansus mengharapkan kepada walikota Kota Yogyakarta dan Gubernur DIY untuk bisa segera

berkoordinasi dengan kemenkes agar proses proses pencairan klaim selama dokumennya lengkap segera dapat

ditindanjuti. (AB/AB)

Page 53: Nomor : LHUM-146/PW12/1/2021 Tanggal : 5 Juli 2021

http://pamsimas.org/egm-keuangan-untuk-percepat-pencairan-dan-pertanggungjawaban-dana-blm-pamsimas/

EGM Keuangan untuk Percepat Pencairan & Pertanggungjawaban Dana BLM Senin, 31 Mei 2021

Yogyakarta – Dalam rangka meningkatkan kinerja pengelolaan pelaksanaan program Penyediaan

Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) tahun 2021, CPMU Program Pamsimas-Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR mengadakan Expert Group Meeting (EGM). EGM Bidang Keuangan diikuti 33 Financial Management Specialist (FMS) yang mewakili 33 Provinsi lokasi Pamsimas, dilaksanakan selama empat hari di Yogyakarta. FMS adalah konsultan pendamping tingkat provinsi program Pamsimas, yang antara lain memiliki tugas melakukan pendampingan dan pengendalian proses pencairan dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) dan sumber pendanaan lainnya dalam rangka keberlanjutan pelayanan air minum bagi masyarakat.

Sampai dengan 25 Mei 2021 proses pencairan BLM dalam program Pamsimas tahun anggaran 2021 telah mencapai sebesar 57% dari pagu dana yang disediakan, dimana ada 173 desa lokasi Pamsimas belum mencairkan dana sama sekali (pencairan tahap I). Diluar dana BLM yang belum semuanya terserap, juga masih banyak temuan audit BPKP yang belum selesai ditindaklanjuti.

Dengan akan berakhirnya program Pamsimas di tahun 2021, maka keberlanjutan pelayanan air minum dan sanitasi menjadi isu utama untuk dibahas dalam EGM selain membahas upaya pengendalian pelaksanaan program tahun anggaran 2021. Forum EGM juga membahas peluang dalam mengakses pendanaan dari pihak lain seperti lembaga keuangan mikro dan sumber pendanaan lain, termasuk pemanfaatan sumber dana bantuan Pilot Project Penguatan Asosiasi dalam meningkatkan kinerja KPSPAMS.

Kegiatan EGM dibuka secara resmi oleh Ketua CPMU Program Pamsimas-Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Novi Rindana, ST, MT, Kamis (27/05/2021). Dalam arahannya, Ketua CPMU Program Pamsimas meminta komitmen dari FMS untuk pencapaian target indikator kunci utama program Pamsimas (KPI) yang menjadi tanggung jawab FMS.

Pada kesempatan tersebut, Novi mengingatkan kepada peserta EGM untuk merumuskan langkah-langkah untuk menyelesaikan tindak lanjut temuan audit BPKP dan pelaporannya ke dalam aplikasi LIP secara tepat waktu, serta pemutakhiran data keuangan tahun 2016 sampai dengan 2021.

Melalui acara EGM Novi meminta dilakukan sosialisasi POB (Pedoman Operasional Baku) Penyaluran Bantuan Dukungan Akses Kredit Mikro dan POB Penyaluran Bantuan Penguatan Asosiasi agar dipahami para peserta sehingga nantinya dapat dilaksanakan secara optimal dah tepat waktu di lokasi dampingan di wilayah masing-masing.

Pada akhir kegiatan EGM para peserta menyepakati target dan tindak lanjut yang akan dilakukan, yaitu (i) Capaian KPI 3 (Persentase desa dengan sarana air minum yang dikelola dan dibiayai secara efektif) minimal sebesar 90%, (ii) Percepatan pencairan dan pertanggungjawaban dana dengan batas waktu Oktober 2021, (iii) Penggajian fasilitator tepat waktu sesuai ketentuan, (iv) Pelaporan triwulan tingkat kabupaten dan provinsi tepat waktu dan memadai, (vi) Adanya peningkatan kinerja KPSPAMS pada kurun waktu Juni dan September 2021, dan (vii) Refund dari temuan BPKP paling lambat tanggal 30 Juni 2021.

Untuk pendampingan kegiatan dalam rangka penguatan Asosiasi tahun 2021, beberapa kesepakatan yang dicapai antara lain: (i) Pembentukan Asosiasi tingkat Kabupaten/Kota di 27 Kabupaten ditargetkan selesai bulan juli 2021, (ii) Pelaksanaan Pelatihan Asosiasi Kabupaten/Kota Tingkat Provinsi dengan sumber dana Satker Pusat selesai September 2021, (iii) Penulisan Best Practice keuangan Asosiasi minimal satu artikel setiap bulan dimuat di website Pamsimas, dan (iv) Melakukan pedampingan kepada kabupaten/kota dimana sarana air minum tidak berfungsi atau berfungsi sebagian selama kurun waktu Juni sampai dengan Oktober 2021 melalui Pilot Project bantuan dana penguatan Asosiasi. (Sri Yuliati & Yayuk Wuriati-NMC/ Hartono)