NOMOR: LAP-227/DL/2/2013 TANGGAL: 25 JANUARI...
Transcript of NOMOR: LAP-227/DL/2/2013 TANGGAL: 25 JANUARI...
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan karunia
dan ridho-Nya kami dapat melewati tahun 2012 dengan lancar.
Sesuai Keputusan Kepala BPKP Nomor: KEP-06.00.00-080/K/2001, Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan (Pusdiklatwas) BPKP merupakan
salah satu unit kerja BPKP yang mempunyai tugas pokok melaksanakan
penyelenggaraan, pembinaan dan koordinasi kegiatan pendidikan dan
pelatihan di bidang Pengawasan. Laporan Akuntabilitas Kinerja
Pusdiklatwas BPKP tahun 2012 disusun untuk melaporkan tingkat
keberhasilan yang telah dicapai serta sebagai bentuk pertanggungjawaban
kepada pemberi mandat yaitu Kepala BPKP.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusdiklatwas BPKP menggambarkan target
dan realisasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Pusdiklatwas BPKP yang
didasarkan pada Penetapan Kinerja Tahun 2012 dan merupakan penjabaran
tahunan dari Rencana Strategis Pusdiklatwas BPKP periode 2010-2014.
Analisis dilakukan terhadap celah kinerja (performance gap), yaitu perbedaan
capaian kinerja dibandingkan dengan target kinerja yang telah ditetapkan.
Hasil analisis digunakan sebagai salah satu landasan untuk menyusun
langkah antisipatif dalam rangka peningkatan kinerja Pusdiklatwas BPKP di
masa depan.
Akhirnya, diharapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusdiklatwas BPKP
dapat menjadi masukan yang bermanfaat dalam upaya pencapaian visi dan
misi BPKP secara keseluruhan.
Ciawi, 25 Januari 2013
Kepala Pusat,
Meidyah Indreswari NIP 19570502 198403 2 001
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 ii
D A F T A R I S I
Halaman KATA PENGANTAR ....................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL ................................................ iii
RINGKASAN EKSEKUTIF ............................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................ 1 A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi ......... 1 B. Aspek Strategis Organisasi .................................... 2 1. Pendekatan Balanced Scorecard .......................... 2 2. Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses,
Opportunities, and Threats) .............................. 4
3. Nilai Luhur Organisasi ....................................... 4 C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi 5 D. Struktur Organisasi ................................................. 6 E. Sistematika Penyajian ............................................. 8
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA..... 10 A. Rencana Strategis Pusdiklatwas BPKP ................. 10 B. Perjanjian Kinerja ..................................................... 16
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ....................................... 18 A. Capaian Kinerja ....................................................... 18 B. Analisis Capaian Kinerja ....................................... 19 C. Akuntabilitas Keuangan dan Penunjang
Lainnya ..................................................................... 33
BAB IV PENUTUP ......................................................................... 39
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Penetapan Kinerja Tahun 2012 Lampiran 2. Pengukuran Pencapaian Kinerja Kegiatan Tahun 2012 Lampiran 3. Pengukuran Pencapaian Program Tahun 2012 Lampiran 4. Surat Tugas Tim Penyusun LAKIP Pusdiklatwas BPKP
Tahun 2012
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 iii
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL
Gambar 1. Rencana dan Realisasi Penggunaan Sumber Daya
Gambar 2. Bagan Struktur Organisasi Pusdiklatwas BPKP Gambar 3. Komposisi Pegawai Pusdiklatwas Gambar 4. Komposisi Pegawai Berdasarkan Pendidikan Gambar 5. Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan Gambar 6. Sistematika Penyajian LAKIP Gambar 7. Realisasi Sasaran 1 Gambar 8. Realisasi Pelaksanaan Diklat Gambar 9. Kontribusi Terhadap Capaian Kinerja IKU 1 Gambar 10. Perbandingan Realisasi IKU Gambar 11. Tingkat Kelulusan Diklat Kedinasan Gambar 12. Peserta Diklat Teknis Substansi Gambar 13. Peserta Diklat Teknis Substansi berdasarkan Asal Instansi Gambar 14. Kontribusi Terhadap Capaian Kinerja Diklat Teknis Substansi Gambar 15. Perbandingan Capaian Kinerja Diklat Teknis Substansi Gambar 16. Peserta Diklat Fungsional Auditor Gambar 17. Peserta Diklat Fungsional Auditor berdasarkan Asal Instansi Gambar 18. Kontribusi Terhadap Capaian Kinerja Diklat Fungsional Auditor Gambar 19. Perbandingan Capaian Kinerja Diklat Fungsional Auditor Gambar 20. Sistem Diklat Berbasis Merit dan Kompetensi Gambar 21. Perbandingan Capaian Kinerja Sistem Diklat Berbasis Merit dan
Kompetensi Gambar 22. Realisasi Sasaran 2 Gambar 23. Penggunaan Sumber Daya Manusia Gambar 24. Penerimaan PNBP Gambar 25. Realisasi Anggaran
Tabel 1. Capaian Sasaran Strategis Tabel 2. Indikator Kinerja Utama Tabel 3. Perjanjian Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2012 Tabel 4. Capaian Indikator Kinerja Utama Tabel 5. Realisasi Penggunaan Sumber Daya Keuangan Tabel 6. Anggaran dan Realisasi per Program/Kegiatan Tabel 7. Neraca Pusdiklatwas BPKP Tahun 2012 dan 2011 Tabel 8. Sarana dan Prasarana Utama Tabel 9. Sarana dan Prasarana Penunjang
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 iv
RINGKASAN EKSEKUTIF
usdiklatwas telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-
2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan kegiatan, dilengkapi
dengan indikator kinerja dan target yang akan dicapai, yang selanjutnya
menjadi acuan dalam penyusunan Penetapan Kinerja (Tapkin) setiap tahun.
Visi Pusdiklatwas BPKP adalah “Menjadi Lembaga Diklat Terdepan dan
Terpercaya di Lingkungan Pemerintahan”.
Untuk mewujudkan visinya, Pusdiklatwas BPKP memiliki misi yaitu:
a. Meningkatkan Kompetensi Aparatur Negara Dalam
Mengimplementasikan SPIP
b. Meningkatkan Kapasitas Manajemen dan Sumber Daya Diklat.
Dalam mencapai visi dan misi tersebut, Pusdiklatwas BPKP menetapkan
tujuan dan sasaran strategis yang akan dicapai dalam tahun 2010-2014
sebagaimana dituangkan dalam keputusan Kepala Pusdiklatwas BPKP
Nomor: KEP-67/DL/2/2013 Tentang Perubahan Rencana Strategis
Pusdiklatwas BPKP Tahun 2010-2014 yaitu “Meningkatnya Kapasitas Aparat
Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada 80%
K/L/Pemda” dan “Meningkatnya Efektifitas Perencanaan Pengawasan
sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100%”. Penetapan
tujuan dan sasaran strategis tersebut merupakan tindak lanjut atas reviu
Renstra Pusdiklatwas BPKP serta Keputusan Kepala BPKP Nomor: KEP-
1644/K/SU/2012 tentang Perubahan atas Keputusan Kepala BPKP Nomor:
KEP-34/K/SU/2010 tentang Rencana Strategis BPKP Tahun 2010-2014,.
Perumusan sasaran strategis diikuti dengan penyesuaian Indikator Kinerja
Utama (IKU).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusdiklatwas BPKP tahun 2012 disusun
berdasarkan pelaksanaan kinerja periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31
Desember 2012. Hasil penilaian atas pelaksanaan kinerja tahun 2012
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 v
menunjukkan bahwa kedua sasaran strategis telah tercapai. Kedua sasaran
strategis berikut capaiannya dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini.
Tabel 1. Capaian Sasaran Strategis
No Sasaran Strategis Capaian Sasaran
1. Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern
Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada 80%
K/L/Pemda
Tercapai 134,06%
2. Meningkatnya Efektifitas Perencanaan Pengawasan
sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan
sebesar 100%
Tercapai 102,03%
Keberhasilan capaian sasaran strategis diukur dengan IKU yang
menggambarkan peran Pusdiklatwas BPKP dalam memberikan nilai tambah
bagi stakeholders. Realisasi pencapaian dua sasaran strategis tersebut, adalah
sebagai berikut:
1. Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang
Profesional dan Kompeten pada 80% K/L/Pemda
Capaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian IKU
“rasio SDM terdiklat sesuai kompetensi terhadap total jumlah yang
dibutuhkan”, yang diukur dengan jumlah pegawai terdiklat sesuai
kompetensi sebanyak 5.857 orang dibandingkan dengan jumlah yang
dibutuhkan sebanyak 5.080 orang. Realisasi IKU adalah sebesar 115,30%
atau mencapai 134,06% dari target kinerja sebesar 86%. Pendukung
utama terlampauinya target kinerja, adalah pelaksanaan diklat teknis
substansi non SPIP.
2. Meningkatnya Efektifitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan
Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100%
Capaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian IKU
“tingkat kepuasan penerima layanan”, yang diukur melalui survey
kepuasan pelanggan. Realisasi IKU mencapai 8,06 skala Likert atau
102,03% dari target kinerja sebesar 7,9 skala Likert.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 vi
Pencapaian kinerja tersebut tidak lepas
dari dukungan sumber daya keuangan
dan sumber daya manusia melalui
alokasi anggaran dan hari penugasan.
Alokasi anggaran untuk mendukung
pencapaian kinerja program adalah
sebesar Rp34.887.051.000,00 dengan
realisasi sebesar Rp33.493.829.552,00
atau 96,01% dari anggaran. Alokasi hari
penugasan untuk mendukung
pencapaian kinerja program sebesar
37.731 OH dengan realisasi sebesar 29.086 OH atau 77,09% dari rencana.
Dari pencapaian sasaran strategis Pusdiklatwas BPKP Tahun 2012 dapat
disimpulkan bahwa Pusdiklatwas BPKP berhasil mencapai target kinerja
dengan memanfaatkan alokasi sumber daya yang disediakan secara optimal.
Hal tersebut merupakan wujud dari komitmen Pusdiklatwas BPKP untuk
memperbaiki kinerja secara terus menerus dalam rangka mewujudkan visi
dan melaksanakan misinya.
Gambar 1
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Dana SDM
96,01%
77,09%
Rencana dan Realisasi Penggunaan Sumber Daya
Rencana
Realisasi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 1
ada Bab ini diuraikan mengenai tugas pokok, fungsi, wewenang Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP, aspek-aspek strategis yang
berpengaruh terhadap kinerja, kegiatan dan layanan produk organisasi,
struktur organisasi, dan sistematika penyajian LAKIP.
A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi
Sesuai dengan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 103 Tahun 2001
tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND)
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan
Presiden Nomor 64 Tahun 2005, Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Pengawasan (Pusdiklatwas) merupakan salah satu unit kerja dari Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Berdasarkan Keputusan Kepala BPKP Nomor: KEP-06.00.00-080/K/2001
tentang Organisasi dan Tata Kerja BPKP, Pusdiklatwas BPKP mempunyai
tugas pokok menyelenggarakan, membina dan mengkoordinasi seluruh
kegiatan pendidikan dan pelatihan pengawasan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan kebijakan yang ditetapkan oleh
Kepala BPKP.
Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Pusdiklatwas BPKP
menjalankan fungsi sebagai berikut:
1. Penyusunan program pendidikan dan pelatihan kedinasan,
fungsional, dan teknis;
BAB I
PENDAHULUAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 2
2. Perencanaan, penyusunan, dan pengembangan materi pendidikan
dan pelatihan fungsional dan teknis;
3. Perencanaan kebutuhan dan pembinaan widyaiswara dan instruktur;
4. Penyelenggaraan, pembinaan, dan koordinasi kegiatan pendidikan
dan pelatihan, pembentukan, pengembangan, dan penjenjangan
jabatan fungsional auditor, serta pendidikan dan pelatihan teknis;
5. Penetapan persyaratan dan pemberian akreditasi penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan pembentukan dan penjenjangan jabatan
fungsional auditor;
6. Evaluasi pelaksanaan hasil pendidikan dan pelatihan serta
penyusunan laporannya; dan
7. Pengelolaan kepegawaian dan pelaksanaan urusan tata usaha,
keuangan, barang milik/kekayaan negara dan urusan rumah tangga.
B. Aspek Strategis Organisasi
Perencanaan strategis organisasi merupakan suatu kebutuhan yang sangat
penting dalam suatu iklim di mana perkembangan dan perubahan
lingkungan terjadi sangat cepat. Melalui perencanaan strategis, perubahan
lingkungan strategis mampu diantisipasi sehingga dapat memberikan
arah yang akan dituju dan cara meraihnya.
Perumusan perencanaan strategis tidak lepas dari aspek strategis
organisasi yang menentukan arah kebijakan strategis yang akan
ditempuh. Oleh karena itu, aspek strategis Pusdiklatwas BPKP
diidentifikasi dengan menggunakan beberapa pendekatan dan
diselaraskan dengan aspek strategis BPKP.
1. Pendekatan Balanced Scorecard
Konsep balanced scorecard digunakan oleh Pusdiklatwas BPKP dalam
rangka menyeimbangkan identifikasi aspek strategis pemenuhan
kepentingan pihak luar dan aspek strategis pembenahan ke dalam.
Konsep balanced scorecard tersebut pada dasarnya telah diadaptasi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 3
sesuai dengan karakteristik organisasi publik dengan menyesuaikan
perspektif keuangan menjadi perspektif manfaat bagi pemangku
kepentingan, dan perspektif pelanggan menjadi perspektif manfaat
bagi pengguna jasa. Sedangkan dua perspektif lainnya adalah
perspektif proses bisnis internal serta perspektif pertumbuhan dan
pembelajaran.
Perspektif manfaat bagi pemangku kepentingan dan manfat bagi
pengguna jasa menjelaskan manfaat/nilai tambah yang dapat
diberikan kepada pemangku kepentingan dan pengguna jasa dari
kegiatan diklat. Pemenuhan manfaat ini dicapai melalui keberhasilan
Pusdiklatwas BPKP memenuhi ekspektasi pemangku kepentingan dan
pengguna jasa yang diwujudkan dengan dimanfaatkannya hasil diklat,
kepuasan pemangku kepentingan dan pengguna jasa serta
meningkatnya permintaan jasa kediklatan.
Hal tersebut dapat tercapai apabila didukung oleh proses bisnis
internal yang berkualitas. Proses bisnis internal yang berkualitas
dilaksanakan melalui perencanaan, pengambilan keputusan,
pengendalian mutu, pengaturan pola hubungan antar bidang/bagian,
pertanggungjawaban dan pelaporan, proses penganggaran, penyediaan
dana serta sarana dan prasarana yang memadai, dan pembakuan
standar kerja.
Oleh karena itu, dukungan pengelolaan pilar kinerja organisasi
sebagaimana yang terdapat pada perspektif pertumbuhan dan
pembelajaran berupa modal organisasi (organizational capital), modal
sumber daya manusia (human capital) dan modal informasi dan
prosedur (information capital) harus dilaksanakan secara memadai,
sehingga Pusdiklatwas BPKP dapat memberikan pelayanan jasa
kediklatan yang berkualitas dengan biaya yang efisien.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 4
2. Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats)
Analisis SWOT dilakukan untuk mengantisipasi dinamika lingkungan
strategis organisasi, baik lingkungan internal maupun eksternal
sehingga dapat diidentifikasi faktor kunci keberhasilan untuk
merancang perencanaan strategis organisasi. Dari hasil analisis SWOT,
diidentifikasi beberapa faktor kunci keberhasilan Pusdiklatwas BPKP,
yaitu:
a. Tersedianya SDM yang kompeten di bidang diklat pengawasan
dan kapasitas kelembagaan yang memadai;
b. Kewenangan dari peraturan perundang-undangan, terutama
dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008
tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dan Peraturan
Pemerintah Nomor 47 Tahun 2010 tentang Penerimaan Negara
Bukan Pajak di lingkungan BPKP;
c. Tersedianya program diklat dan materi diklat pengawasan yang
berkualitas;
d. Memiliki jaringan diklat dan informasi melalui Perwakilan BPKP di
seluruh Indonesia;
e. Memiliki pengalaman dalam bidang diklat pengawasan;
f. Kebutuhan diklat pengawasan untuk mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik;
g. Meningkatnya tuntutan profesionalisme di bidang pengawasan;
h. Pemanfaatan kemajuan teknologi dalam bidang diklat pengawasan;
dan
i. Pengembangan sistem dan teknologi informasi.
3. Nilai Luhur Organisasi
Nilai-nilai luhur yang telah disepakati dan ditetapkan dalam rumusan
nilai luhur BPKP merupakan salah satu aspek strategis yang sangat
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 5
penting dalam perumusan perencanaan strategis Pusdiklatwas BPKP.
Nilai-nilai luhur tersebut terangkum dalam suatu kata kunci “PIONIR”
yang berarti pemrakarsa. Hal ini merupakan perwujudan dari
keinginan untuk selalu berinovasi guna menghasilkan produk-produk
yang berbeda dari produk para pengawas intern lainnya tetapi diyakini
diterima karena dibutuhkan oleh para pemangku kepentingan. Apabila
diuraikan lebih lanjut, PIONIR mengandung makna Profesional,
Integritas, Orientasi pada pengguna, Nurani dan akal sehat,
Independen, dan Responsibel. Nilai-nilai tersebut selalu menjadi
pedoman bagi Pusdiklatwas BPKP dalam melaksanakan tugas pokok
dan fungsinya.
C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi
Dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia pengawasan yang
kompeten dan berintegritas, Pusdiklatwas BPKP telah menyelenggarakan
Pendidikan dan Pelatihan bagi Aparat Pengawasan Intern Pemerintah
(APIP) di lingkungan BPKP, Kementerian /Lembaga, Pemerintah Daerah,
dan Instansi Lainnya diantaranya POLRI, TNI, Rumah Sakit, Universitas.
Pelaksanaan diklat dibiayai dengan dana yang berasal dari DIPA , PNBP,
dan DIPA Instansi Pengguna (User).
Layanan diklat yang diselenggarakan Pusdiklatwas BPKP terdiri atas:
1. Diklat Pimpinan, yaitu:
Kepemimpinan Tingkat III
Kepemimpinan Tingkat IV
2. Diklat Kedinasan, yaitu:
Prajabatan Golongan II
Prajabatan Golongan III
3. Diklat Teknis Substansi
Diklat Teknis Substansi diantaranya diklat Reviu Laporan Keuangan,
Pengelolaan APBN dan APBD, Audit Pengadaan Barang dan Jasa,
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 6
Kompetensi Calon Auditor, Penyusunan Laporan Keuangan Pemda,
SIMDA, dan SKPD, Audit Kinerja, Audit Investigatif, Audit Tingkat
Dasar, Penulisan Laporan Hasil Audit yang Efektif, Anggaran Berbasis
kinerja
4. Diklat Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
5. Diklat Fungsional Auditor meliputi diklat pembentukan dan
penjenjangan auditor yaitu:
Diklat Pembentukan Auditor Terampil,
Diklat Pembentukan Auditor Ahli/Alih Jabatan
Diklat Penjenjangan Audior Muda
Diklat Penjenjangan Auditor Madya
D. Struktur Organisasi
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut, Pusdiklatwas
BPKP dipimpin oleh Kepala Pusdiklatwas, yang membawahi satu Bagian
Tata Usaha yang membawahi tiga Subbagian, tiga Bidang yaitu Bidang
Perencanaan, Pengembangan, dan Evaluasi (P2E) yang membawahi
empat Subbidang, Bidang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
Jabatan Fungsional Auditor (P3JFA) yang membawahi dua Subbidang,
dan Bidang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kedinasan dan
Teknis (P3KT) yang membawahi dua Subbidang, dan Kelompok Jabatan
Fungsional.
Dalam Gambar 2 di bawah, disajikan Bagan Struktur Organisasi
Pusdiklatwas BPKP.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 7
93
49
27 21 163 3 2 2 1
Komposisi Pegawai Pusdiklatwas
THL Fungsional Umum AuditorWidyaiswara Pejabat Struktural Pranata KomputerArsiparis Dokter Analis Kepegawaian
Gambar 3
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PUSDIKLATWAS BPKP
Sumber daya manusia Pusdiklatwas BPKP per 31 Desember 2012
sebanyak 217 orang terdiri dari 124 orang Pegawai Negeri Sipil dan 93
orang Tenaga Harian Lepas (THL).
Pegawai Negeri Sipil
Pusdiklatwas BPKP
jika diklasifikasikan
berdasarkan jabatan,
terdiri dari:
fungsional umum
berjumlah 49 orang,
KEPALA PUSDIKLATWAS
BAGIAN TU
BIDANG P3JFA BIDANG P3KT
Sub Bagian Kepegawaian
Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Umum
BIDANG P2E
Sub Bidang Perencanaan
Program Diklat
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
Sub Bidang Evaluasi Diklat
Sub Bidang Pengembangan Materi Diklat
Sub Bidang Penyelenggaraan
Diklat Penjenjangan
JFA
Sub Bidang Penyelenggaraan
Diklat Pembentukan
dan Pengembangan
JFA
Sub Bidang Pelaporan Diklat
Sub Bidang Penyelenggaraan
Diklat Teknis Substansi
Sub Bidang Penyelenggaraan
Diklat Kedinasan
Gambar 2
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 8
Gambar 5
Strata 3 Strata 2 Strata 1 Diploma III
SLTA & Sederajat
SLTP SD
3
24
43
10
42
1 1
Komposisi Pegawai PusdiklatwasBerdasarkan Pendidikan
22%64%
14%
Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan
Golongan IV Golongan III
Golongan II
Gambar 4
fungsional auditor berjumlah 27 orang, widyaiswara berjumlah 21 orang,
pejabat struktural berjumlah 16 orang, pranata komputer berjumlah 3
orang, arsiparis berjumlah 3 orang, analis kepegawaian berjumlah 2
orang, dokter berjumlah 2 orang dan pejabat negara berjumlah 1 orang.
Berdasarkan pendidikan, pegawai dengan latar belakang pendidikan
Strata 3 (S3)
berjumlah 3 orang,
S2 berjumlah 24
orang, S1/DIV
berjumlah 43 orang,
DIII berjumlah 10
orang, SLTA dan
sederajat berjumlah
42 orang, SLTP dan SD masing-masing 1 orang.
Sedangkan berdasarkan golongan,
pegawai golongan IV berjumlah 27
orang, golongan III berjumlah 80
orang, dan golongan II berjumlah 17
orang.
E. Sistematika Penyajian
Sistematika penyajian LAKIP Pusdiklatwas BPKP tahun 2012 terdiri dari
empat bab dengan materi sajian sebagaimana digambarkan berikut ini:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 9
SISTEMATIKA PENYAJIAN LAKIP
Rencana Strategis 2010-2014
2008-2010
Capaian Kinerja 2012
Bab 2
Bab 3
Bab 4
P E N D A H U L U A N Bab 1
Rencana Kinerja 2012
Perjanjian Kinerja 2012
Analisis Capaian Kinerja 2012
P E N U T U P Simpulan dan Strategi Peningkatan Kinerja
Gambar 6
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 10
ada Bab ini diuraikan mengenai Rencana Strategis (Renstra) dan
Perjanjian Kinerja Pusdiklatwas BPKP yang mencakup pernyataan visi, misi,
tujuan strategis, dan keterkaitan Renstra dengan program dan kegiatan serta
isi dari Perjanjian Kinerja tahun 2012.
A. Rencana Strategis Pusdiklatwas BPKP
Dengan berjalannya waktu dan merujuk pada Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29
Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, BPKP melakukan
penajaman tujuan dan sasaran strategis dan merekonstruksi Indikator
Kinerja Utama, sehingga mulai tahun 2012 ini, dapat disajikan
akuntabilitas pencapaian sasaran strategis. Perubahan ini sekaligus
menindaklanjuti Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi tentang Hasil Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah, c.q. BPKP, tanggal 30 November 2012. Sasaran
dalam Renstra BPKP tahun 2010 – 2014 dimodifikasi dengan menambah
secara implisit jumlah anggaran dalam perspektif masing-masing
indikator sasaran strategis dengan maksud agar dapat melakukan
penilaian terhadap pencapaian tujuan dan sasaran strategis. Mengacu
pada Renstra BPKP 2010-2014, dalam Renstra Pusdiklatwas BPKP tahun
2010-2014 dimodifikasi dengan menambah sasaran strategis dengan
BAB II
PERENCANAAN DAN
PERJANJIAN KINERJA
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 11
maksud agar dapat melakukan penilaian terhadap pencapaian tujuan dan
sasaran strategis.
Renstra mencakup visi, misi, tujuan, sasaran strategis, IKU, program, dan
kegiatan yang ingin dicapai dalam tahun 2012 dengan uraian sebagai
berikut:
1. Pernyataan Visi
Visi Pusdiklatwas BPKP disusun dengan mengacu kepada visi BPKP
2010-2014, yaitu sebagai “Auditor Presiden yang Responsif, Interaktif
dan Terpercaya untuk Mewujudkan Akuntabilitas Keuangan Negara
yang Berkualitas”. Pusdiklatwas berupaya untuk mendukung
pencapaian visi BPKP dengan menjalankan misi ke-tiga BPKP yakni
mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang
profesional dan kompeten melalui pembelajaran yang dapat
mempercepat pemenuhan kompetensi auditor di seluruh Instansi
Pemerintah Pusat dan Instansi Pemerintah Daerah. Pusdiklatwas
selalu berinovasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui
pengembangan bahan ajar yang up to date berbasis kompetensi
menggunakan perangkat multimedia dan secara terus-menerus
mengembangkan diri menjadi lembaga profesional di bidang diklat
melalui pembelajaran secara elektronik dengan sistem on line yang
dapat di akses oleh seluruh aparat Instansi Pemerintah Pusat dan
Instansi Pemerintah Daerah, yang dirumuskan dalam suatu visi, yaitu:
“Menjadi Lembaga Diklat Terdepan dan Terpercaya
di Lingkungan Pemerintahan”
Makna lembaga diklat terdepan berarti Pusdiklatwas BPKP berupaya
untuk menjadi yang terdepan dalam mengembangkan jenis-jenis
diklat yang dibutuhkan oleh stakeholders disertai penerapan
metodologi training yang modern berbasis teknologi informasi.
Pusdiklatwas BPKP diharapkan mampu bertindak selangkah lebih
maju menjadi pelopor atau mempunyai inisiatif dalam pengembangan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 12
konsep-konsep yang kemudian diimplementasikan untuk
kepentingan stakeholders dan menjadi terpercaya dengan terus
menerus meningkatkan kualitas pelayanan penyelenggaraan
kediklatan untuk stakeholders.
2. Pernyataan Misi
Misi Pusdiklatwas BPKP merupakan bentuk nyata dari rumusan visi
yang memberikan gambaran mengenai tugas yang diemban oleh
Pusdiklatwas BPKP dalam rangka mewujudkan visi. Misi
Pusdiklatwas BPKP dirumuskan ke dalam dua rumusan misi, yaitu:
“Meningkatkan Kompetensi Aparatur Negara Dalam
Mengimplementasikan SPIP”
dan
“Meningkatkan Kapasitas Manajemen dan Sumber Daya Diklat”
Misi tersebut pada dasarnya ditetapkan dengan kesadaran akan
perlunya keseimbangan antara pencapaian kinerja yang berorientasi
pada manfaat keberadaan Pusdiklatwas BPKP bagi stakeholders dan
pencapaian kinerja yang berorientasi pada aspek pendukung berupa
peningkatan kualitas manajemen diklat, peningkatan kapasitas
sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta sumber daya diklat
lainnya.
3. Tujuan Strategis
Tujuan strategis merupakan penjabaran dari pernyataan misi yang
akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan
lima tahun. Dengan mengacu kepada misi yang telah dirumuskan dan
selaras dengan tujuan BPKP, maka tujuan Pusdiklatwas BPKP adalah:
“Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah
yang Profesional dan Kompeten”
Rumusan tujuan ini dilandasi dengan pemikiran bahwa pelaksanaan
prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik akan terwujud
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 13
dengan dukungan Sumber Daya Manusia (SDM) yang andal dan
terkelola dengan baik, yang salah satunya adalah Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah (APIP). Peningkatan kapasitas APIP dilaksanakan
melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan serta sertifikasi bagi
auditor di lingkungan Instansi Pemerintah.
4. Sasaran Strategis
Dalam mencapai tujuan strategis, telah ditetapkan sasaran strategis
dalam Renstra Pusdiklatwas BPKP 2010-2014. Dari delapan sasaran
strategis yang ditetapkan dalam Renstra BPKP 2010-2014,
Pusdiklatwas BPKP mengemban tugas untuk mewujudkan dua
sasaran strategis yaitu “Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada 80%
K/L/Pemda” dan “Meningkatnya Efektifitas Perencanaan
Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar
100%”
5. Indikator Kinerja Utama
Untuk mencapai sasaran strategis, ditetapkanlah suatu indikator
kinerja utama.
Indikator kinerja utama Pusdiklatwas BPKP merupakan ukuran
keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis BPKP. Penetapan
indikator dilaksanakan dengan mempertimbangkan tujuan dan
sasaran strategis serta kegiatan-kegiatan yang mendukung tujuan
strategis. Indikator ini digunakan untuk mengukur keberhasilan
sasaran strategis, sedangkan keberhasilan kegiatan diukur dengan
menggunakan indikator keluaran (output):
Indikator Kinerja Utama Pusdiklatwas BPKP adalah sebagaimana
tersaji pada tabel 2 berikut ini:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 14
Tabel 2. Indikator Kinerja Utama
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET
2010 2011 2012 2013 2014
1. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang professional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda
Rasio SDM terdiklat sesuai kompetensi terhadap total jumlah yang dibutuhkan
82% 84% 86% 88% 90%
2. Meningkatnya Efektifitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100%
Tingkat Kepuasan Penerima Layanan
7,5 skala likert
7,7 skala likert
7,9 skala likert
8,1 skala likert
8,3 skala likert
6. Program dan Kegiatan Tahun 2012
Rencana program dan kegiatan Pusdiklatwas BPKP telah ditetapkan
dalam Renstra Pusdiklatwas BPKP untuk periode 2010-2014. Adapun
rencana program dan kegiatan untuk tahun 2012 adalah sebagai
berikut:
1. Program Tahun 2012
Program Pusdiklatwas BPKP tahun 2012 pada dasarnya
merupakan program BPKP yang dilaksanakan oleh Pusdiklatwas
BPKP. Hal ini sejalan dengan struktur Renstra BPKP Tahun 2010-
2014 yang mengacu kepada Peraturan Menteri Negara
Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Nomor 5
Tahun 2009 tentang Restrukturisasi Program dan Pedoman
Penyusunan Renstra Kementerian/Lembaga (Renstra-KL) Tahun
2010-2014.
Dalam struktur Renstra BPKP tersebut, pemilik program berada
pada tingkatan eselon I, sedangkan pemilik kegiatan berada pada
tingkatan eselon II dalam rangka mendukung program pada
tingkatan eselon I.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 15
Dengan mengacu kepada Rentsra BPKP, Pusdiklatwas BPKP
memiliki kontribusi terhadap dua program Sekretariat Utama
yang sejalan dengan misi dan tujuannya, yang selanjutnya
dituangkan ke dalam Renstra Pusdiklatwas BPKP, yaitu:
a. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya-BPKP
Indikator keberhasilan/outcome program ini ditetapkan berupa
“rasio SDM terdiklat sesuai kompetensi terhadap total jumlah
yang dibutuhkan” dengan target capaian untuk tahun 2012
sebesar 86%.
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-
BPKP
Indikator keberhasilan/outcome program ini ditetapkan berupa
“tingkat kepuasan penerima layanan “ dengan target capaian
untuk tahun 2012 sebesar 7,9 skala Likert.
2. Kegiatan Tahun 2012
Dalam setiap program terkumpul sejumlah kegiatan yang
memiliki kesamaan dikaitkan dengan maksud, tujuan dan
karakteristik program. Dengan mengacu kepada program yang
telah ditetapkan, Pusdiklatwas BPKP menetapkan beberapa
kegiatan yang akan dilaksanakan tahun 2012, yaitu:
a. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya-BPKP
1) Kegiatan Pendidikan dan pelatihan pengawasan bagi
internal BPKP dan APIP. Indikator keberhasilan/output
untuk kegiatan ini berupa:
a) Tingkat kelulusan peserta Diklat Pimpinan/Kedinasan,
dengan target capaian untuk tahun 2012 sebesar 100%;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 16
b) Jumlah peserta Diklat Teknis Substansi, dengan target
capaian untuk tahun 2012 sebanyak 2.880 orang;
c) Jumlah peserta Diklat Fungsional Auditor, dengan
target capaian untuk tahun 2011 sebanyak 2.010 orang;
d) Tersedianya sistem diklat berbasis merit dan
kompetensi, dengan target capaian untuk tahun 2012
sebesar 94%.
2) Pembinaan administrasi dan pengelolaan perlengkapan
serta pembayaran gaji/tunjangan–BPKP.
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-
BPKP
Kegiatan pengadaan dan penyaluran sarana dan prasarana,
dengan indikator keberhasilan/output berupa “jumlah sarana
prasarana” dengan target capaian untuk tahun 2012 sebesar 1
unit.
Program, indikator output, serta target capaian indikator output tahun
2012 sebagaimana dimuat dalam Renstra BPKP tersebut dituangkan
ke dalam dokumen Penetapan Kinerja (Tapkin) tahun 2012.
B. Perjanjian Kinerja
Sesuai dengan SK Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 tanggal 25
Maret 2003, setiap instansi diwajibkan untuk menyusun Rencana Kinerja
Tahunan sebagai jabaran operasional Rencana Strategis. Dalam Rencana
Kinerja, setiap rumusan tujuan strategis dilengkapi dengan rumusan
indikator dan satuan, serta target kinerjanya.
Selanjutnya, berdasarkan Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang
Percepatan Pemberantasan Korupsi, serta Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29
Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, instansi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 17
pemerintah diwajibkan menyusun dokumen Penetapan Kinerja yang
merupakan kontrak/perjanjian kinerja dan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah. Penetapan Kinerja tersebut berisi sasaran
strategis, program dan kegiatan yang akan dilaksanakan disertai
indikator kinerja dan targetnya. Pada tahun 2012, perjanjian kinerja
disesuaikan dengan Renstra yang telah dimodifikasi. Perjanjian kinerja
atau dokumen penetapan kinerja memuat dua IKU yang digunakan
untuk mengukur tercapainya dua sasaran strategis.
Perjanjian kinerja atau Penetapan Kinerja (Tapkin) Pusdiklatwas BPKP
tahun anggaran 2012 dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini:
Tabel 3. Perjanjian Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2012
URAIAN KINERJA UTAMA SATUAN TARGET
Sasaran 1. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda
Rasio SDM terdiklat sesuai kompetensi terhadap total jumlah yang dibutuhkan Indikator Output: 1.1 Tingkat Kelulusan Peserta Diklat Pimpinan/Kedinasan 1.2 Jumlah Peserta Diklat Teknis Substansi 1.3 Jumlah Peserta Diklat Fungsional Auditor 1.4 Tersedianya Sistem Diklat Berbasis Merit dan
Kompetensi
Persen
Persen
Orang Orang Persen
86
100
2.880 2.010
94
Sasaran 2. Meningkatnya Efektifitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100%
Tingkat Kepuasan Penerima Layanan Indikator Output: Pengadaan Sarana dan Prasarana
skala likert 1-10
unit
7,9
1
Untuk mencapai sasaran strategis tersebut, Pusdiklatwas BPKP didukung
dengan anggaran untuk kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan
bagi Internal BPKP dan APIP sebesar Rp 34.637.051.000,00 dan
Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana sebesar
Rp250.000.000,00 sehingga total anggaran adalah sebesar
Rp34.887.051.000,00.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 18
ada Bab ini dipaparkan mengenai capaian kinerja, analisis capaian
kinerja serta akuntabilitas keuangan dan penunjang lainnya.
A. Capaian Kinerja
Pengukuran capaian kinerja tahun 2012 merupakan bagian dari
penyelenggaraan akuntabilitas kinerja tahunan Pusdiklatwas BPKP.
Pengukuran dilakukan terhadap target kinerja yang diperjanjikan tahun
2012 dalam dokumen penetapan kinerja 2012. Sesuai Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29
Tahun 2010, yang menitikberatkan pada pengukuran pencapaian
tujuan/sasaran strategis, Pusdiklatwas BPKP menyempurnakan
rumusan sasaran strategis sebagai tindak lanjut atas revisi renstra BPKP
tahun 2010-2014.
Pengukuran capaian kinerja sasaran strategis meliputi identifikasi atas
realisasi Indikator Kinerja Utama (IKU) dan membandingkan dengan
targetnya.
Capaian IKU yang menunjukkan capaian tujuan dan sasaran strategis
secara ringkas disajikan sebagaimana terlihat pada Tabel 4 berikut ini:
Tabel 4. Capaian Indikator Kinerja Utama
No Uraian Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian (%)
Tujuan: Meningkatnya Kapasitas Aparat Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten
Sasaran Strategis 1: Meningkatnya Kapasitas Aparat Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada 80% K/L/Pemda
1 Rasio SDM terdiklat sesuai kompetensi terhadap total jumlah yang dibutuhkan
Persen 86 115,30 134,06
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 19
No Uraian Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian (%)
Sasaran Strategis 2: Meningkatnya Efektifitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100%
1 Tingkat Kepuasan Penerima Layanan Skala Likert 1-10
7,9 8,06 102,03
B. Analisis Capaian Kinerja
Analisis capaian kinerja dilakukan terhadap capaian kinerja sasaran
strategis, khususnya terhadap IKU pada tiap-tiap sasaran strategis.
Selain itu, analisis dilakukan dengan membandingkan capaian 2012
dengan capaian 2011, serta mengaitkannya dengan kemungkinan
tercapainya sasaran tahun terakhir Renstra, 2014.
Analisis dua sasaran strategis yang ditetapkan oleh Pusdiklatwas BPKP
sebagai alat untuk mewujudkan tujuan strategis pada akhir masa
Renstra, disajikan sebagai berikut:
1. Sasaran Strategis 1: Meningkatnya Kapasitas Aparat Intern
Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada 80% K/L/Pemda
Capaian kinerja sasaran ini dinilai dari capaian IKU yang didukung
oleh capaian target output dan penggunaan sumber daya.
a. Capaian Target IKU
Capaian kinerja sasaran strategis 1 “Meningkatnya Kapasitas
Aparat Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten
pada 80% K/L/Pemda” diukur dengan indikator “rasio SDM
terdiklat sesuai kompetensi terhadap total jumlah yang
dibutuhkan.” SDM terdiklat sesuai kompetensi merupakan
jumlah SDM yang telah mengikuti diklat yang dibutuhkan,
sedangkan total jumlah yang dibutuhkan adalah jumlah calon
peserta diklat sesuai kapasitas Pusdiklatwas BPKP yang tertuang
dalam Kalender Diklat (Kaldik).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 20
10%
30%
50%
70%
90%
86%
115%
Realisasi Sasaran I
Target Realisasi
Gambar 8
30,58%
60,20%
4,70% 4,52%
Realisasi Pelaksanaan Diklat
Fungsional Auditor
Teknis Substansi (Non SPIP)
Teknis Substansi (SPIP)
Kedinasan
Gambar 7
Sasaran yang hendak dicapai adalah meningkatnya kualitas
dukungan manajemen dan kapasitas penyelenggaraan
pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan
pembinaan penyelenggaraan SPIP, sehingga SDM di BPKP
maupun APIP lainnya mampu memenuhi jumlah pegawai
dengan kompetensi yang dibutuhkan untuk mendukung
penugasan pengawasan dan non pengawasan.
Target IKU yang ditetapkan untuk
tahun 2012 yaitu rasio SDM terdiklat
sesuai kompetensi terhadap total
jumlah yang dibutuhkan sebesar
86%. Berdasarkan hasil pengumpul-
an data kinerja, jumlah SDM
terdiklat sesuai kompetensi sebanyak
5.857 orang dari total jumlah yang
dibutuhkan sebanyak 5.080 orang,
sehingga capaian IKU sebesar 115,30% atau 134,06% dari target.
Rincian jumlah SDM terdiklat
sesuai kompetensi tahun 2012
tersebut terdiri dari diklat
fungsional auditor sebanyak
1.791 orang (30,58%); diklat
teknis substansi non SPIP
sebanyak 3.526 orang
(60,20%); diklat teknis sub-
stansi SPIP sebanyak 275
orang (4,70%); dan diklat kedinasan sebanyak 265 orang (4,52%).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 21
60,20%4,70%
4,52%
30,58%
Kontribusi Terhadap Capaian Kinerja IKU1
Teknis Substansi (Non SPIP)
SPIP
Kedinasan
Fungsional Auditor
Gambar 9
Pendukung utama terlampauinya target IKU, adalah
pelaksanaan diklat teknis
substansi non SPIP. Dari
capaian IKU sebesar
115,30%, capaian IKU
diklat teknis substansi
sebesar 69,41%, yaitu
rasio SDM yang
mengikuti diklat teknis
substansi sebanyak 3.526
orang terhadap total
jumlah yang dibutuhkan
sebanyak 5.080 orang. Capaian IKU diklat fungsional auditor
sebesar 35,26%, yaitu rasio SDM terdiklat (fungsional auditor)
sebanyak 1.791 terhadap total jumlah yang dibutuhkan sebanyak
5.080 orang. Capaian IKU diklat SPIP sebesar 5,41%, yaitu rasio
SDM terdiklat SPIP sebanyak 275 terhadap total jumlah yang
dibutuhkan sebanyak 5.080 orang. Capaian IKU diklat kedinasan
sebesar 5,22%, yaitu rasio SDM terdiklat kedinasan sebanyak 265
terhadap total jumlah yang dibutuhkan sebanyak 5.080 orang.
Dengan demikian, kontribusi diklat teknis substansi non SPIP
terhadap capaian IKU mencapai 60,20% (69,41%/115,30%), diklat
fungsional auditor sebesar 30,58% (35,26%/115,30%) dan diklat
SPIP 4,70% (5,41%/115,30%) serta diklat kedinasan sebesar 4,52%
(5,22%/115,30%).
Realisasi IKU selama tiga tahun terakhir menunjukkan
terlampauinya target yang ditetapkan. Realisasi IKU tahun 2012
dibandingkan dengan realisasi IKU tahun 2011 mengalami
kenaikan walaupun masih di bawah realisasi IKU tahun 2010.
Realisasi IKU tahun 2010 mencapai 141,12% diperoleh dari
perbandingan SDM terdiklat sebanyak 14.305 orang dengan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 22
Gambar 10
0,00%
50,00%
100,00%
150,00%
2010 2011 2012
141,12% 96,18%115,30%
Perbandingan Realisasi IKUjumlah total yang
dibutuhkan sebanyak 10.137
orang. Sedangkan realisasi
IKU tahun 2011 mencapai
96,18% diperoleh dari per-
bandingan SDM terdiklat
sebanyak 6.088 orang dengan
jumlah total yang dibutuhkan
sebanyak 6.330 orang
Kenaikan realisasi IKU tahun 2012 dibandingkan dengan
realisasi IKU tahun 2011 disebabkan antara lain karena jumlah
peserta yang ditetapkan dalam kalender diklat tahun 2012 lebih
sedikit dibandingkan jumlah peserta yang ditetapkan dalam
kalender diklat 2011. Jika dibandingkan dengan target IKU pada
tahun 2014 sebesar 90%, maka realisasi IKU tahun 2012 sebesar
115,30% mencapai 128,11%.
b. Capaian Target Output
Capaian target IKU tidak lepas dari dukungan capaian target
output. Capaian output selama tahun 2012 diuraikan sebagai
berikut:
1) Tingkat kelulusan peserta diklat kedinasan
Realisasi output “tingkat kelulusan peserta diklat kedinasan”
mencapai 100%, yaitu dari jumlah peserta diklat sebanyak
265 orang seluruhnya dinyatakan lulus. Jumlah peserta
diklat kedinasan adalah jumlah pejabat struktural dan
pegawai lainnya (fungsional) di lingkungan BPKP yang
mengikuti diklat kepemimpinan dan pra jabatan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 23
Gambar 12
100%
100%
0%20%40%60%80%
100%120%
Tingkat Kelulusan Diklat Kedinasan
Target Realisasi
Gambar 11
Output tingkat kelulusan peserta diklat kedinasan
merupakan hasil kegiatan pendidikan dan pelatihan
pengawasan bagi internal BPKP dan APIP.
Realisasi output tingkat kelulusan
peserta diklat kedinasan sama
dengan tahun 2011, yaitu dari
jumlah peserta diklat kedinasan
sebanyak 212 orang, seluruhnya
atau 100% dinyatakan lulus.
2) Jumlah peserta diklat teknis substansi
Realisasi output “jumlah peserta
diklat teknis substansi” mencapai
3.801 orang peserta atau 131,98%
dari target sebesar 2.880 orang
peserta. Jumlah peserta diklat
teknis substansi adalah jumlah
Pejabat Fungsional Auditor (PFA)
dan pegawai lainnya di lingkungan
APIP maupun non APIP yang
mengikuti diklat teknis substansi (diklat yang
diselenggarakan untuk memberi keterampilan atau
penguasaan pengetahuan di bidang teknis tertentu). Yang
dimaksud dengan diklat teknis substansi dalam indikator
output ini termasuk juga diklat SPIP.
Output jumlah peserta diklat teknis substansi merupakan
hasil dari kegiatan pendidikan dan pelatihan pengawasan
bagi internal BPKP dan APIP.
2.880 3.801
-500
1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 3.500 4.000
Peserta Diklat Teknis Substansi
Target Realisasi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 24
44%
13%
38%
5%
Peserta Diklat TSBerdasarkan Asal Instansi
BPKPK/LPemdaLain-lain
Gambar 13
Gambar 14
Komposisi peserta diklat
teknis substansi berdasarkan
asal instansi terdiri atas:
peserta diklat yang berasal
dari BPKP sebanyak 1.659
orang peserta (44%);
Kementerian/LPNK seba-
nyak 508 orang peserta (13%);
Pemda sebanyak 1.443 orang
peserta (38%) dan lain-lain (universitas, TNI/POLRI, rumah
sakit dan luar negeri) sebanyak 191 orang peserta (5%).
Terlampauinya target output
jumlah peserta diklat teknis
substansi diantaranya ber-
asal dari kontribusi diklat
dengan sumber dana PNBP.
Capaian output yang berasal
dari diklat PNBP mencapai
2.142 orang peserta atau 56,35% dari capaian output sebesar
3.801 orang peserta. Jumlah tersebut melampaui jumlah yang
semula direncanakan dalam kalender diklat untuk diklat
teknis substansi dengan sumber dana PNBP yaitu 1.080
orang.
Adapun capaian output diklat yang dibiayai dana rupiah
murni (APBN) sebanyak 1.659 orang peserta atau
berkontribusi sebesar 43,65% terhadap capaian output
sebesar 3.801 orang peserta. Jumlah tersebut belum mencapai
jumlah yang semula direncanakan dalam kalender diklat
untuk diklat teknis substansi dengan sumber dana rupiah
43,65%56,35
%
RM
PNBP
Kontribusi Terhadap Capaian Kinerja Diklat TS
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 25
murni yaitu 1.830 orang peserta karena ada beberapa diklat
yang tidak dapat dilaksanakan.
Pada tahun 2012, diklat Bahasa Inggris dan Competency Based
Human Resource Management (CBHRM) serta Analisis
Kebijakan Publik bagi Pejabat Struktural yang merupakan
permintaan Deputi Teknis dan BPKP Pusat dengan sumber
dana rupiah murni tidak terlaksana karena kesulitan
memperoleh narasumber dengan anggaran yang tersedia.
Diklat Management of Traning (MOT) dengan dana berasal
dari rupiah murni, tidak dapat dilaksanakan juga karena
anggaran diprioritaskan untuk diklat substansi yang lebih
dibutuhkan. Walaupun beberapa diklat tidak terlaksana,
terdapat penambahan kelas untuk diklat Prosedur
Pengadaan Barang dan Jasa (PPBJ) serta adanya
penambahan kegiatan berupa Reviu Certified Internal Auditor
(CIA) dan Reviu Certified Fraud Examiner (CFE). Diklat
Pengelolaan Badan Layanan Umum (BLU), diklat
Pengelolaan PNBP dan diklat Pengelolaan BMN/Manajemen
Aset Pusat yang merupakan diklat dengan sumber dana
PNBP tidak dilaksanakan karena hingga waktu yang telah
dijadwalkan peserta yang mendaftar tidak memenuhi
jumlah minimal untuk diselenggarakannya diklat.
Walaupun ketiga diklat dengan sumber dana PNBP tersebut
tidak terlaksana, terdapat penambahan dalam realisasi diklat
yang lain misalnya Diklat Pengelolaan Keuangan Daerah
sebanyak delapan kelas dan diklat-diklat lainnya.
Dibandingkan dengan realisasi output tahun 2011 yang
mencapai 3.840 orang peserta, realisasi output tahun 2012
sebanyak 3.801 orang peserta mengalami penurunan
sebanyak 39 orang peserta atau 1,02% dari realisasi output
tahun 2011. Penurunan tersebut berasal dari realisasi diklat
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 26
Gambar 15
Gambar 16
2.201 1.639
3.840
1.659 2.142
3.801
-500
1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 3.500 4.000 4.500
RM PNBP Total
Perbandingan Capaian Kinerja Diklat Teknis Substansi
2011 2012
2.010 1.791
-
500
1.000
1.500
2.000
2.500
Peserta Diklat Fungsional Auditor
Target Realisasi
yang dibiayai dana RM sebanyak 1.659 orang peserta atau
mengalami penurunan sebanyak 542 orang peserta atau
24,63% dari reali-
sasi output tahun
2011 sebanyak
2.201 orang
peserta. Sedang-
kan diklat dengan
sumber pembiaya-
an PNBP yaitu
sebanyak 2.142
orang peserta
mengalami kenaikan sebanyak 503 orang atau 30,69%
dibandingkan realisasi output tahun 2011 sebanyak 1.639
orang. Meskipun demikian, penurunan tersebut tidak
berpengaruh signifikan terhadap capaian output secara
keseluruhan.
Selain diklat dengan sumber dana rupiah murni dan PNBP,
Pusdiklatwas BPKP juga telah menyelenggarakan diklat
teknis substansi dengan sumber dana instansi pengguna
sebanyak 3.824 orang peserta dan diklat dengan sumber
dana State Audit Reform Procurement (STAR PRO) sebanyak
278 orang peserta.
3) Jumlah peserta diklat fungsional
auditor
Realisasi output “jumlah peserta
diklat fungsional auditor”
mencapai 1.791 orang peserta
atau 89,10% dari target sebesar
2.010 orang peserta. Jumlah
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 27
Gambar 17
19%
20%57%
4%
BPKP K/L Pemda Lain-lain
Peserta Diklat Fungsional Auditor
Berdasarkan Asal Instansi
Gambar 18
69,85%
30,15%
Kontribusi Terhadap Capaian Kinerja
Diklat Fungsional Auditor
RM
PNBP
peserta diklat fungsional auditor adalah jumlah Pejabat
Fungsional Auditor (PFA) di lingkungan APIP yang
mengikuti diklat fungsional auditor.
Komposisi peserta diklat
fungsional auditor ber-
dasarkan asal instansi
adalah: jumlah peserta diklat
yang berasal dari BPKP
sebanyak 343 orang peserta
(19%); Kementerian/LPNK
sebanyak 352 orang peserta
(20%); Pemda sebanyak
1.027 orang peserta (57%) dan lain-lain (universitas, TNI dan
luar negeri) sebanyak 69 orang peserta (4%).
Capaian target output jumlah
peserta diklat fungsional auditor
berasal dari kontribusi diklat
dengan sumber pembiayaan
rutin DIPA Pusdiklatwas BPKP
maupun PNBP.
Capaian output diklat yang
dibiayai dari dana PNBP sebanyak 540 orang peserta atau
berkontribusi sebesar 30,15% terhadap capaian output
sebesar 1.791 orang peserta.
Adapun capaian output diklat yang dibiayai dana rupiah
murni sebanyak 1.251 orang peserta atau berkontribusi
sebesar 69,85% terhadap capaian output sebesar 1.791 orang
peserta. Dibandingkan dengan realisasi output tahun 2011
sebanyak 2.036 orang peserta, realisasi output tahun 2012
sebanyak 1.791 orang peserta mengalami penurunan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 28
sebanyak 245 orang
peserta atau 12,03%
dari realisasi output
tahun 2011. Penu-
runan itu secara
umum disebabkan
karena jumlah pe-
serta yang ada tidak
memenuhi syarat
jumlah peserta minimal untuk diadakannya suatu diklat,
sehingga diklat tersebut tidak dapat diselenggarakan.
Realisasi diklat yang dibiayai dana rupiah murni sebanyak
1.251 orang peserta atau mengalami penurunan sebanyak
426 orang peserta atau 25,40% dari realisasi output tahun
2011 sebanyak 1.677 orang peserta. Kenaikan dialami oleh
diklat yang dibiayai dana PNBP sebanyak 540 orang peserta
pada tahun 2012 atau meng-alami kenaikan sebanyak 181
orang peserta atau 50,42% dari jumlah peserta diklat tahun
2011 sebanyak 359 orang peserta.
Pada tahun 2012, diklat fungsional auditor pembentukan
auditor terampil untuk pegawai di lingkungan inspektorat
jenderal (2 kelas) tidak dilaksanakan karena jumlah peserta
yang diusulkan oleh inspektorat jenderal untuk diklat
tersebut tidak mencapai jumlah minimal diselenggarakannya
suatu diklat. Diklat fungsional auditor penjenjangan
pengendali mutu untuk pegawai BPKP pun tidak dapat
dilaksanakan karena tidak ada penetapan peserta dari Biro
Kepegawaian BPKP. Diklat fungsional auditor dengan
sumber dana PNBP yang tidak dilaksanakan pada tahun
2012 adalah diklat fungsional auditor pembentukan auditor
terampil (2 kelas) dan diklat fungsional auditor penjenjangan
Gambar 19
1.677
359
2.036
1.251
540
1.791
-
500
1.000
1.500
2.000
2.500
RM PNBP Total
Perbandingan Capaian KinerjaDiklat Fungsional Auditor
2011 2012
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 29
94% 91,75%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Sistem Diklat Berbasis Merit & Kompetensi
Target Realisasi
Gambar 20
pengendali mutu (1 kelas). Hal ini disebabkan peserta yang
mendaftarkan diri pada waktu yang telah dijadwalkan tidak
memenuhi kuota.
Selain diklat dengan sumber dana rupiah murni dan PNBP,
Pusdiklatwas BPKP juga telah menyelenggarakan diklat
fungsional auditor dengan sumber dana instansi pengguna
sebanyak 537 orang peserta dan diklat dengan sumber dana
State Audit Reform Procurement (STAR PRO) sebanyak 489
orang peserta
4) Tersedianya sistem diklat berbasis merit dan kompetensi
Realisasi output “tersedianya
sistem diklat berbasis merit
dan kompetensi” mencapai
91,75% atau 97,61% dari
target sebesar 94%. Sistem
diklat berbasis merit dan
kompetensi adalah penye-
lenggaraan diklat yang
pesertanya telah memenuhi
persyaratan tertentu, modul/bahan ajar yang digunakan
dalam proses kediklatan memenuhi unsur knowledge (teori)
dan skill (praktik/latihan), adanya pengukuran atas hasil
diklat melalui pre test dan post test, serta diperolehnya
sertifikat diklat oleh peserta.
Output tersedianya sistem diklat berbasis merit dan
kompetensi merupakan hasil dari kegiatan pendidikan dan
pelatihan pengawasan bagi internal BPKP dan APIP.
Terdapat empat unsur yang dijadikan ukuran dalam menilai
output tersedianya sistem diklat berbasis merit dan
kompetensi, yaitu:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 30
a) Peserta telah memenuhi kriteria, yang diukur dengan
terpenuhinya kriteria yang telah ditetapkan dengan nilai
maksimal 1. Selama tahun 2012 seluruh peserta diklat
secara formal telah memenuhi kriteria sehingga
memperoleh nilai maksimal 1.
b) Terpenuhinya unsur knowledge (teori) dan skill
(praktik/latihan) dalam modul/bahan ajar diklat, yang
diukur melalui pemenuhan unsur tersebut dalam
modul/bahan ajar diklat dengan nilai maksimal 1. Selama
tahun 2012 modul/bahan ajar yang digunakan dalam
pelaksanaan diklat telah memenuhi unsur knowledge
(teori) dan skill (latihan) sehingga memperoleh nilai 1.
c) Adanya pengukuran atas hasil diklat melalui pre test dan
post test yang diukur dengan terlaksananya pre test dan
post test dengan nilai maksimal 1. Selama tahun 2012
jumlah pre test dan post test yang dilakukan sebesar 67%
atau 145 dari 216 diklat, sehingga memperoleh nilai
sebesar 0,67 dari nilai maksimal 1.
d) Diperolehnya sertifikat diklat oleh peserta yang diukur
dengan perbandingan jumlah peserta diklat yang
memperoleh sertifikat diklat dengan jumlah peserta diklat
dengan nilai maksimal 1. Selama tahun 2012 dari 10.985
peserta diklat, 10.969 diantaranya telah memperoleh
sertifikat sehingga memperoleh nilai maksimal 1.
Realisasi output didapatkan dari hasil pengukuran keempat
unsur tersebut dengan menjumlahkan nilai yang diperoleh
masing-masing unsur (3,67) dibagi dengan jumlah unsur (4).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 31
Gambar 21
89,57% 91,75%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
90,00%
100,00%
Perbandingan Capaian Kinerja
Sistem diklat berbasis merit dan kompetensi
2011 2012
Dibandingkan dengan
realisasi output tahun
2011 sebesar 89,57%,
realisasi output tahun
2012 sebesar 91,75%
mengalami kenaikan
sebesar 2,18% atau
2,43% dari realisasi
output tahun 2011.
Kenaikan itu disebab-
kan oleh bertambah-
nya pemenuhan unsur
knowledge dan skill
dalam modul/bahan ajar diklat.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 32
1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 9,00
7,90 8,06
Realisasi Sasaran 2
Target Realisasi
Gambar 22
2. Sasaran Strategis 2: Meningkatnya Efektifitas Perencanaan
Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan
sebesar 100%
a. Capaian Target IKU
Capaian kinerja sasaran ini diukur
dengan IKU “tingkat kepuasan
penerima layanan”, melalui survey
kepada pengguna layanan sarana
dan prasarana. Sasaran yang
hendak dicapai adalah
terpenuhinya kebutuhan sarana
dan prasarana aparatur BPKP
khususnya di lingkungan Pusdiklatwas. Target IKU yang
ditetapkan untuk tahun 2012 sebesar 7,9 skala Likert.
Berdasarkan hasil survey melalui media kuesioner, capaian
tingkat kepuasan penerima layanan mencapai 8,06 skala Likert
atau 102,03% dari target.
b. Capaian Target Output
Capaian target IKU tidak lepas dari dukungan capaian target
output. Target output yang ditetapkan pada awal tahun adalah
jumlah sarana dan prasarana sebanyak 1 unit/paket berupa
pengadaan workstation (meja kubikal). Sedangkan capaian output
pada akhir tahun adalah sebanyak 1 unit/paket atau mencapai
100% dari target. Capaian output jumlah sarana dan prasarana
seluruhnya dibiayai dari dana rupiah murni.
3. Penggunaan Sumber Daya
Realisasi target IKU dan output tidak lepas dari dukungan sumber
daya keuangan dan SDM. Dukungan sumber daya keuangan dan
SDM dijabarkan melalui alokasi anggaran dan hari penugasan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 33
0
10.000
20.000
30.000
40.00037.731
29.086
Penggunaan Sumber Daya Manusia
Target Realisasi
Gambar 23
Realisasi
Mnrt TAPKIN Mnrt DIPA(Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)/(3) (7)=(5)/(4)
1.
Program Dukungan Manajemen
dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya-BPKP
34.637.051.000 34.610.145.000 33.243.893.052 95,98 96,05
a. Rutin 29.158.241.000 28.875.102.000 28.277.482.113 96,98 97,93
b. PNBP 5.478.810.000 5.735.043.000 4.966.410.939 90,65 86,60
2.Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur Negara-BPKP250.000.000 250.000.000 249.936.500 99,97 99,97
a. Rutin 250.000.000 250.000.000 249.936.500 99,97 99,97
34.887.051.000 34.860.145.000 33.493.829.552 96,01 96,08
No Program/Kegiatan
Capaian
Thd
TAPKIN
(%)
Jumlah 1 + 2
Capaian
Thd DIPA
(%)
Anggaran
Alokasi anggaran Pusdiklatwas dalam TAPKIN 2012 sebesar
Rp34.887.051.000,00. Jumlah tersebut berbeda dengan DIPA
Pusdiklatwas setelah revisi sebesar Rp34.860.145.000,00. Rincian
target anggaran dan realisasinya dijabarkan sebagai berikut:
Tabel 5. Realisasi Penggunaan Sumber Daya Keuangan
Realisasi alokasi hari penugasan selama
tahun 2012 mencapai 29.086 OH atau
77,09% dari rencana sebesar 37.731 OH.
Meskipun realisasi anggaran dan hari
penugasan tidak mencapai 100% tetapi
target IKU dan output dapat terpenuhi.
C. Akuntabilitas Keuangan dan Penunjang Lainnya
Akuntabilitas keuangan dan penunjang lainnya meliputi uraian
mengenai akuntabilitas keuangan, sumber daya manusia serta sarana
dan prasarana Pusdiklatwas BPKP.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 34
Gambar 25
1. Keuangan
Aspek keuangan mencakup anggaran dan realisasi penerimaan serta
pengeluaran tahun 2012.
a) Penerimaan PNBP
Dalam tahun 2012 Pusdiklatwas BPKP ditargetkan untuk
mendapatkan penerimaan PNBP sebesar Rp6.009.050.000,00 dan
terealisasi sebesar Rp8.828.587.677,00 atau 146,92% dari target.
Penerimaan tersebut terdiri dari
pendapatan penyelenggaraan
pendidikan, pendapatan sewa
gedung dan bangunan, pendapatan
jasa penjualan modul dan bahan ajar
diklat, pendapatan pemindah-
tanganan BMN serta pendapatan
lainnya.
b) Pengeluaran
Seluruh program dan kegiatan
Pusdiklatwas BPKP dibiayai dari
DIPA Pusdiklatwas BPKP tahun
2012. Anggaran tahun 2012 menurut
DIPA setelah revisi sebesar
Rp34.860.145.000,00 sedangkan
menurut TAPKIN sebesar
Rp34.887.051.000,00 diluar anggaran
untuk kegiatan MAC (Biro Kepegawaian BPKP) sebesar
Rp256.233.000,00. Anggaran tersebut berasal dari dana rutin
Pusdiklatwas BPKP sebesar Rp29.408.241.000,00 atau 84,30% dari
total anggaran dan dana PNBP sebesar Rp5.478.810.000,00 atau
0%
50%
100%
150%
100%
146,9%
Penerimaan PNBP
Target Realisasi
0%
50%
100%100% 95,3%
Realisasi Anggaran
Target Realisasi
Gambar 24
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 35
15,70% dari total anggaran. Realisasi sebesar Rp33.493.829.552,00
atau 96,01% dari anggaran sebesar Rp34.887.051.000,00.
Dari nilai anggaran tersebut, sebesar Rp34.637.051.000,00 atau
99,28% diantaranya dialokasikan untuk program Dukungan
Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP dan
sebesar Rp250.000.000,00 atau 0,72% digunakan untuk Program
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP.
Ikhtisar anggaran dan realisasi masing-masing program dan
kegiatan beserta sumber dananya disajikan sebagai berikut:
Tabel 6. Anggaran dan Realisasi per Program/Kegiatan
Anggaran Realisasi
(Rp) (Rp)
1. 34.637.051.000 33.243.893.052 95,98
a. Kegiatan Pembinaan Administrasi
& Pengelolaan Perlengkapan Serta
Pembayaran Gaji/Tunjangan Biro
Umum (3669)
6.623.241.000 7.116.260.509 107,44
- Rutin 6.623.241.000 7.116.260.509 107,44
b. Kegiatan Pendidikan dan
Pelatihan Pengawasan (3674)
28.013.810.000 26.127.632.543 93,27
- Rutin 22.535.000.000 21.161.221.604 93,90
- PNBP 5.478.810.000 4.966.410.939 90,65
2. 250.000.000 249.936.500 99,97
Kegiatan Pengadaan dan
Penyaluran Sarana dan Prasarana
(3677)
250.000.000 249.936.500 99,97
- Rutin 250.000.000 249.936.500 99,97
34.887.051.000 33.493.829.552 96,01
No Capaian
(%)
Jumlah 1 + 2
Program Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-
BPKP
Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur Negara-BPKP
Program/Kegiatan
Neraca Pusdiklatwas BPKP tahun 2012 dibandingkan dengan
Neraca tahun 2011 adalah sebagai berikut:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 36
Tabel 7. Neraca Pusdiklatwas BPKP Tahun 2012 dan 2011
2012 2011 Jumlah %
ASET
ASET LANCAR
Kas di Bendahara Pengeluaran 0 0 0 0%
Bagian Lancar Tagihan TGR 0 0 0 0%
Persediaan 643.810.528 794.922.997 (151.112.469) -19%
JUMLAH ASET LANCAR 643.810.528 794.922.997 (151.112.469) -19%
ASET TETAP
Tanah 18.397.464.000 18.397.464.000 0 0%
Peralatan dan mesin 15.766.840.929 14.811.773.289 955.067.640 6%
Gedung dan Bangunan 35.813.872.443 35.804.590.400 9.282.043 0%
Jalan, Irigasi dan Jaringan 2.648.409.750 2.648.409.750 0 0%
Aset Tetap lainnya 265.493.367 257.058.512 8.434.855 3%
JUMLAH ASET TETAP 72.892.080.489 71.919.295.951 972.784.538 1%
ASET LAINNYA
Aset Tak Berwujud 7.755.000 7.755.000 0 0%
Aset Lain-lain 43.750.450 0 43.750.450 100%
JUMLAH ASET LAINNYA 51.505.450 7.755.000 43.750.450 564%
JUMLAH ASET 73.587.396.467 72.721.973.948 865.422.519 1%
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang kepada Pihak III 0 100.165.485 (100.165.485) -100%
Pendapatan Diterima Dimuka 4.200.000 6.300.000 (2.100.000) -33%
Uang Muka dari KPPN 0 0 0 0%
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 4.200.000 106.465.485 (102.265.485) -96%
JUMLAH KEWAJIBAN 4.200.000 106.465.485 (102.265.485) -96%
EKUITAS DANA
EKUITAS DANA LANCAR
Cadangan Piutang 0 0 0 0%
Cadangan Persediaan 643.810.528 794.922.997 (151.112.469) -19%
Dana yang harus disediakan untuk
pembayaran utang jk pendek0 (106.465.485) 106.465.485 -100%
Barang/Jasa Yang Harus Diserahkan (4.200.000) 0 (4.200.000) 100%
JUMLAH EKUITAS DANA LANCAR 639.610.528 688.457.512 (44.646.984) -6%
EKUITAS DANA INVESTASI
Diinvestasikan dalam Aset Tetap 72.892.080.489 71.919.295.951 972.784.538 1%
Diinvestasikan dalam Aset Lainnya 51.505.450 7.755.000 43.750.450 564%
JUMLAH EKUITAS DANA INVESTASI 72.943.585.939 71.927.050.951 1.016.534.988 1%
JUMLAH EKUITAS DANA 73.583.196.467 72.615.508.463 971.888.004 1%
NAMA PERKIRAANJumlah Kenaikan/(Penurunan)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 37
2. Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana yang dimiliki oleh Pusdiklatwas BPKP untuk
menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya meliputi:
a. Sarana dan prasarana utama
Tabel 8. Sarana dan Prasarana Utama
No Sarana Prasarana Gedung I
(Jl. Beringin II)
Gedung II
(Jl. Beringin I) Keterangan
1. Luas Tanah Total 29.800 m2
9.841 m2
-
2. Luas Tanah yang digunakan untuk bangunan
4.944 m2
1.827 m2
-
3. Ruang Kelas 11 kelas 4 kelas -
4. Laboratorium Komputer 1 ruangan - -
5. Laboratorium Auditing - 1 ruangan -
6. Ruang Multimedia - 1 ruangan -
7. Mess 111 kamar 64 kamar -
8. Perpustakaan 1 ruangan 1 ruangan 6.956 Buku
b. Sarana dan prasarana penunjang
Tabel 9. Sarana dan Prasarana Penunjang
No Sarana Prasarana Gedung I
(Jl. Beringin II)
Gedung II
(Jl. Beringin I) Keterangan
1. Masjid/Mushola 1 bangunan 1 ruangan -
2. Kantin 1 ruangan - -
3.
Sarana Fitness • Treadmill,
• Sepeda statis
• Barbel
• Dumble
• Stretching
• Tenis Meja
- -
4. Lapangan tenis 1 lapangan - -
5. Lapangan volley 1 lapangan - -
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 38
No Sarana Prasarana Gedung I
(Jl. Beringin II)
Gedung II
(Jl. Beringin I) Keterangan
6. Lapangan Futsal 1 lapangan - -
7. Karaoke 1 ruangan - -
8. Ruang Makan 4 ruangan 2 ruangan -
9. Poliklinik 1 ruangan - 1 Dokter Umum
1 Dokter Gigi
10. Sarana Outbound • Flying fox
• Hailey rafeling
• Two line bridge
- -
11. Water Heater 25 unit - -
12. Mesin Cuci 8 unit - -
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 39
aporan Akuntabilitas Kinerja Pusdiklatwas BPKP, di samping
merupakan pertanggungjawaban kinerja Pusdiklatwas BPKP dalam
mencapai tujuan/sasaran strategis tahun 2012, juga mencerminkan sejauh
mana Sistem AKIP telah diimplementasikan. Beberapa perbaikan mendasar
telah dilakukan terhadap seluruh komponen Sistem AKIP yang meliputi
perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi
kinerja, dan pencapaian sasaran organisasi.
Perbaikan dalam perencanaan kinerja berupa perbaikan kualitas dokumen
renstra, rencana kinerja tahunan, penetapan kinerja, dan indikator kinerja
utama. Terhadap Renstra Pusdiklatwas BPKP 2010-2014 telah ditambahkan
sasaran strategis, IKU dan target tahunan diselaraskan dengan RPJMN.
Target-target kinerja jangka menengah dalam renstra telah dirinci dalam
target-target kinerja tahunan dalam rencana kinerja tahunan dan penetapan
kinerja, serta dimanfaatkan untuk mengukur keberhasilan. Sasaran strategis
telah berorientasi hasil, bukan proses/kegiatan, dan diukur dengan
indikator kinerja utama. Kegiatan yang dirancang telah selaras dan memiliki
hubungan kausalitas dengan sasaran.
Perbaikan dalam pengukuran kinerja berupa perbaikan mekanisme
pengumpulan data kinerja dengan menggunakan teknologi informasi, dan
melakukan pengukuran kinerja melalui pembandingan dengan target tahun
berjalan.
Upaya perbaikan dalam evaluasi kinerja berupa pemantauan mengenai
kemajuan pencapaian kinerja beserta hambatannya oleh pihak internal
maupun eksternal, dan melaksanakan tindak lanjut atas hasil evaluasi.
BAB IV
PENUTUP
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 40
Keberhasilan Pusdiklatwas BPKP dalam mencapai target kinerja bahkan
melampaui target kinerja yang telah ditetapkan pada tahun 2012 merupakan
wujud keberhasilan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi. Pencapaian
tersebut tidak lepas dari komitmen bersama seluruh pihak yang ada di
Pusdiklatwas untuk saling bekerjasama mewujudkan target kinerja,
mengingat kinerja Pusdiklatwas tidak menjadi tanggung jawab suatu bidang
atau bagian saja, melainkan suatu gabungan kontribusi dari semua bidang
dan bagian terkait.
Selain itu, keberhasilan merealisasikan target kinerja juga merupakan wujud
dari kepercayaan pemangku kepentingan dan pengguna jasa kepada
Pusdiklatwas BPKP untuk terus menyelenggarakan pendidikan dan
pelatihan untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan SDM yang berkompeten
dalam bidang pengawasan.
Meskipun demikian, keberhasilan tersebut bukan merupakan suatu akhir
tetapi merupakan tantangan bagi Pudiklatwas BPKP untuk berusaha lebih
baik lagi dengan meningkatkan kinerja secara terus menerus seiring dengan
meningkatnya kepercayaan dari stakeholder. Untuk itu, langkah-langkah
antisipatif yang perlu dilakukan di masa yang akan datang antara lain:
1. Menyempurnakan dan mengembangkan program-program kediklatan
sesuai dengan kebutuhan pemangku kepentingan, seperti pelatihan
untuk para pimpinan (executive training).
2. Meningkatkan kompetensi SDM Kediklatan di Lingkungan Pusdiklatwas
BPKP dan di Perwakilan BPKP guna meningkatkan kualitas
penyelenggaraan diklat.
3. Mengembangkan program kediklatan berbasis e-learning sehingga
mampu menjangkau pengguna yang lebih luas.
4. Terus menerus melakukan perbaikan atau penyempurnaan
penyelenggaraan diklat baik menyangkut materi, metode maupun sarana
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 41
prasarananya agar Pusdiklatwas BPKP tetap eksis sebagai lembaga diklat
yang memiliki daya saing kuat serta mewujudkan visi “menjadi lembaga
diklat yang terdepan dan terpercaya di lingkungan pemerintahan”.
5. Mengoptimalkan penerimaan dari sektor PNBP melalui penyelenggaraan
diklat dan pemanfaatan sumber daya Pusdiklatwas BPKP.
6. Meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan instansi APIP, instansi
pemerintah lainnya, Pusbin JFA dan Biro Kepegawaian BPKP, khususnya
dalam rangka penyelenggaraan diklat fungsional auditor, kedinasan dan
teknis substansi, penyelenggaraan forum komunikasi, pelaksanaan
benchmarking lembaga diklat serta kegiatan kediklatan umumnya.
7. Meningkatkan aktivitas pengendalian dan melakukan pengawasan serta
monitoring secara terus menerus atas semua kegiatan yang dilaksanakan
oleh bidang maupun bagian, sehingga kinerja tercapai dan laporan
akuntabilitas dapat diterbitkan tepat waktu.
Akhirnya dengan disusun LAKIP ini, diharapkan dapat memberikan
informasi secara transparan kepada seluruh pihak yang terkait mengenai
tugas fungsi Pusdiklatwas BPKP, sehingga dapat memberikan umpan balik
guna peningkatan kinerja pada tahun-tahun mendatang. Secara internal
LAKIP ini telah menjadi motivator untuk lebih meningkatkan kinerja
organisasi terhadap perkembangan tuntutan stakeholders, sehingga
kontribusi Pusdiklatwas BPKP dalam pembangunan dapat lebih dirasakan.
Lampiran 1
Unit Eselon II : Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan
Tahun Anggaran: 2012
1 2
KINERJA SASARAN STRATEGIS:
Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern
pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80%
K/L/Pemda
Rasio SDM terdiklat sesuai kompetensi terhadap total jumlah yang dibutuhkan 86 %
KINERJA OUTPUT:
Tingkat Kelulusan Peserta Diklat Pimpinan/Kedinasan 100 %
Jumlah Peserta Diklat Teknis Substansi 2.880 Orang
Jumlah Peserta Diklat Fungsional Auditor 2.010 Orang
Tersedianya Sistem Diklat Berbasis Merit dan Kompetensi 94 %
KINERJA SASARAN STRATEGIS:
Meningkatnya Efektifitas Perencanaan Pengawasan sebesar
90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100%
Tingkat Kepuasan Penerima Layanan 7,9 skala
Likert
KINERJA OUTPUT:
Pengadaan Sarana dan Prasarana Pengadaan Sarana dan Prasarana 1 unit
Jumlah Anggaran Kegiatan: Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan bagi Internal BPKP dan APIP
Jumlah Anggaran Kegiatan Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana
Jumlah Anggaran
senilai Rp256.233.000,00.
Hasil pendidikan dan pelatihan pengawasan bagi internal
BPKP dan APIP
34.637.051.000,00
250.000.000,00
34.887.051.000,00
Catatan: Target Anggaran TAPKIN sebesar Rp34.887.051.000,00 tersebut telah dikurangi dengan target PNBP untuk kegiatan MAC (Biro Kepegawaian BPKP)
3
PENETAPAN KINERJA
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
Lampiran 2
Unit Eselon II : Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan
Tahun Anggaran: 2012
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
PROGRAM:
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP
Outcome:
Indikator Outcome:
1. % 86,00 34.637.051 36.521 115,30 134,06 33.243.893 95,98 29.056 79,56
Indikator Output:
1. Tingkat Kelulusan Peserta Diklat Pimpinan/Kedinasan % 100 2.205.126 1.236 100 100,00 2.048.926 92,92 665 53,80
2. Jumlah Peserta Diklat Teknis Substansi Orang 2.880 8.929.642 6.241 3.801 131,98 8.238.123 92,26 5.066 81,17
3. Jumlah Peserta Diklat Fungsional Auditor Orang 2.010 6.531.679 6.715 1.791 89,10 5.866.716 89,82 6.826 101,65
4. Tersedianya Sistem Diklat Berbasis Merit dan Kompetensi % 94 16.970.604 22.329 92 97,61 17.090.128 100,70 16.499 73,89
PROGRAM:
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP
Outcome:
Terpenuhinya Kebutuhan Sarana dan Prasarana Aparatur BPKP
Indikator Outcome:
1. Tingkat Kepuasan Penerima Layanan Skala Likert 0 250.000 1.210 1 100 249.937 100 30 2
Indikator Output:
1. Jumlah Sarana Prasarana Unit 1 250.000 1.210 1 100 249.937 99,97 30 2,48
34.887.051 37.731 33.493.830 96,01 29.086 77,09Total
PENGUKURAN PENCAPAIAN KINERJA KEGIATAN
REALISASI/CAPAIAN
Outcome/
OutputDana (000) OH
Outcome/Output Dana (000) OHPROGRAM/SASARAN/INDIKATOR OUTPUT
SATUAN
OUTCOME
/OUTPUT
TARGET/ANGGARAN
Rasio SDM terdiklat sesuai kompetensi terhadap total jumlah
yang dibutuhkan
Meningkatnya kualitas dukungan manajemen dan kapasitas
penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan
pembinaan penyelenggaraan SPIP
Lampiran 3
INDIKATOR KINERJA
UTAMASATUAN TARGET REALISASI % CAPAIAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Meningkatkan Kompetensi
Aparatur Negara Dalam
Mengimplementasikan SPIP
Meningkatnya kapasitas aparat
pengawasan intern pemerintah
yang profesional dan kompeten
pada 80% K/L/Pemda
1. Dukungan Manejemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya-BPKP
Rasio SDM terdiklat sesuai
kompetensi terhadap total
jumlah yang dibutuhkan
% 86 115,30 134,06
2. Meningkatkan Kapasitas
Manajemen dan Sumber Daya
Diklat
Meningkatnya efektifitas
perencanaan pengawasan sebesar
90% dan kualitas pengelolaaan
keuangan sebesar 100%.
2. Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur Negara-
BPKP
Tingkat Kepuasan Penerima
Layanan
Skala Likert 7,9 8,06 102,03
SASARAN STRATEGIS
TAHUN 2012
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BPKP
PENGUKURAN PENCAPAIAN KINERJA PROGRAM
NO MISI TUJUAN PROGRAM