No. 57, 2018

BERITA DAERAHPROVINSI KALIMANTAN BARAT

NOMOR 57 TAHUN 2017

NOMOR 57 TAHUN 2017

TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAHNOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA

UMUM SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH BEBERAPAKALIDAN TERAKHIR DENGAN PERATURAN DAERAHNOMOR

8 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATASPERATURAN DAERAH NOMOR 10 TAHUN 2011

TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESAGUBERNUR KALIMANTAN BARAT

Menimbang : a. bahwa untuk mengatur tata carapemungutan dan penyetoran RetribusiDaerah di lingkungan PemerintahanProvinsi Kalimantan Barat, telahditetapkan Peraturan Gubernur Nomor54 Tahun 2015 tentang PetunjukPelaksanaan Peraturan Daerah ProvinsiKalimantan Barat Nomor 1 Tahun 2015tentang perubahan atas PeraturanDaerah Provinsi Kalimantan Barat

1SALINAN

No. 57, 2018

Nomor 10 Tahun 2011 tentang RetribusiJasa Umum;

b. bahwa sehubungan dengan berlakunyaPeraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016tentang Pembentukan dan SusunanPerangkat Daerah Provinsi KalimantanBarat dan Peraturan Daerah Nomor 8Tahun 2018 tentang perubahan keduaatas Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun2011 Tentang Retribusi Jasa Umum,yang mana telah terjadi perubahanperangkat daerah dilingkungan provinsiKalimantan Barat sehingga PeraturanGubernur Nomor 54 Tahun 2015 sudahtidak sesuai dengan peraturanperundang-undangan hingga perludiganti;

c. bahwa berdasarkan pertimbangansebagaimana dimaksuddalam huruf adanhuruf b, maka perlu menetapkanPeraturan Gubernur tentang PetunjukPelaksanaan Peraturan Daerah Nomor10 Tahun 2011 Tentang Retribusi JasaUmum sebagaimana telah diubahbeberapakali dan terakhir denganPeraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2018tentang PerubahanKedua atasPeraturanDaerah Nomor 10 Tahun 2011tentangRetribusi Jasa Umum;

2SALINAN

No. 57, 2018

Mengingat : 1. Undang- Undang Nomor 25 Tahun 1956tentang Pembentukan Daerah – DaerahOtonom Provinsi Kalimantan Barat,Kalimantan Selatan dan KalimantanTimur (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1956 Nomor 65,Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 1106);

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014tentang Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2014 Nomor 244, TambahanLembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5587) sebagaimana telah diubahbeberapakali dan terakhir denganUndang-Undang Nomor 9 Tahun2015tentang Perubahan Kedua atasUndang-Undang Nomor 23 Tahun 2014tentang Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2015 Nomor 58, TambahanLembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5679);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009tentang Pelayanan Publik (LembaranNegara Indonesia Tahun 2009 Nomor112, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5038);

4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009tentang Pajak Daerah dan RetribusiDaerah (Lembaran Negara Republik

3SALINAN

No. 57, 2018

Indonesia Tahun 2009 Nomor 130,Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5049);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun2005 tentang Pengelolaan KeuanganDaerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2005 Nomor140,Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4578);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun2010 tentang Tata Cara Pemberian danPemanfaatan Insentif Pemungut Pajakdan Retribusi Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2010 Nomor119, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5161);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun2016 tentang Perangkat Daerah(Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2016 Nomor 114, TambahanLembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5887);

8. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2008tentang Pokok-Pokok PengelolaanKeuangan Daerah (Lembaran DaerahProvinsi Kalimantan Barat Tahun 2008Nomor 4, Tambahan Lembaran DaerahProvinsi Kalimantan Barat Nomor 3);

9. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2011tentang Retribusi Jasa Umumsebagaimana telah diubah dengan

4SALINAN

No. 57, 2018

Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2018tentang Perubahan kedua atasPeraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2011tentang Retribusi Jasa Umum (LembaranDaerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun2018 Nomor 8, Tambahan LembaranDaerah Provinsi Kalimantan BaratNomor 8);

10. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2015tentang Penyelenggaraan PelayananPublik (Lembaran Daerah ProvinsiKalimantan Barat Tahun 2015 Nomor 8,Tambahan Lembaran Daerah ProvinsiKalimantan Barat Nomor 6);

11. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016tentang Pembetukan dan SusunanPerangkat Daerah Provinsi KalimantanBarat (Lembaran Daerah ProvinsiKalimantan Barat Tahun 2016 Nomor 8,Tambahan Lembaran Daerah ProvinsiKalimantan Barat Nomor 6);

12. Peraturan Gubernur Nomor 17 Tahun2011 tentang Penerima, Pemberian danPembayaran Insentif PemungutanRetribusi Daerah (Berita Daerah ProvinsiKalimantan Barat Tahun 2011 Nomor17);

13. Peraturan Gubernur Nomor 122 Tahun2016 tentang Kedudukan, SusunanOrganisasi, Tugas dan Fungsi serta TataKerja Badan Pengelolaan Keuangan dan

5SALINAN

No. 57, 2018

Pendapatan Daerah Provinsi KalimantanBarat (Berita Daerah ProvinsiKalimantan Barat Tahun 2016 Nomor122).

M E M U T U S K A N:

Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANGPETUNJUK PELAKSANAANPERATURAN DAERAH NOMOR 10TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSIJASA UMUM SEBAGAIMANA TELAHDIUBAH BEBERAPAKALI DANTERAKHIR DENGAN PERATURANDAERAH NOMOR 8 TAHUN 2018TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATASPERATURAN DAERAH NOMOR 10TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSIJASA UMUM.

Pasal 1

Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Daerah Provinsi Kalimantan Barat.

2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur sebagai unsurPenyelenggara PemerintahanDaerah yangmemimpin pelaksanaan urusan Pemerintahan yangmenjadi kewenangan daerah otonom.

3. Gubernur adalah Gubernur Kalimantan Barat.

6SALINAN

No. 57, 2018

4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah ProvinsiKalimantan Barat.

5. Organisasi Perangkat Daerah Pemungut yangselanjutnya disebut OPD Pemungut adalahOrganisasi Perangkat Daerah Provinsi KalimantanBarat yang melakukan pemungutan RetribusiDaerah sesuai bidang dan kewenangannya.

6. Kepala Organisasi Perangkat Daerah Pemungut yangselanjutnya disebut Kepala OPD Pemungut adalahKepala Organisasi Perangkat Daerah ProvinsiKalimantan Barat yang melakukan pemungutanRetribusi sesuai bidang dan kewenangannya.

7. Badan Pengelolaan Keuangan dan PendapatanDaerah selanjutnya disingkat BPKPD adalah BadanPengelolaan Keuangan dan Pendapatan DaerahProvinsi Kalimantan Barat.

8. Kepala BadanPengelolaan Keuangan danPendapatan Daerah adalah KepalaBadanPengelolaan Keuangan dan PendapatanDaerah Provinsi Kalimantan Barat.

9. Kepala BadanPengembangan Sumber Daya Manusiaadalah Kepala BadanPengembangan Sumber DayaManusia Provinsi Kalimantan Barat.

10. Direktur adalah Direktur Rumah Sakit Jiwa DaerahSungai Bangkong Provinsi KalimantanBarat,RumahSakit JiwaProvinsidanDirekturAkademiKeperawatanSintangProvinsi Kalimantan Barat.

7SALINAN

No. 57, 2018

11. Kepala Unit Pelaksanaan Teknis Daerah PelayananKesehatan Paru adalah Kepala Unit PelaksanaanTeknis Daerah Pelayanan Kesehatan ParuProvinsiKalimantan Barat.

12. Kepala Sekolah adalah Kepala SekolahPendidikanPertanian Menengah Atas Provinsi Kalimantan Barat.

13. Kas Daerah adalah Kas Pemerintah ProvinsiKalimantan Barat.

14. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modalyang merupakan satu kesatuan, baik yangmelakukan usaha maupun yang tidak melakukanusaha meliputi Perseroan Terbatas, perseroankomanditer, perseroan lainnya, Badan Milik UsahaNegara (BUMN) atau Badan Usaha Milik Daerah(BUMD) dengan nama dan dalam bentuk apapun,firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan,perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasisosial politik atau organisasi lainnya, lembaga danbentuk badan lainnya termasuk kontrak investasikolektif dan bentuk usaha tetap.

15. Retribusi Daerah yang selanjutnya disebut Retribusiadalah pungutan Daerah sebagai pembayaran atasjasa atau pemberian izin tertentu yang khususdisediakan dan/atau diberikan oleh PemerintahDaerah untuk kepentingan orang pribadi atauBadan.

16. Jasa Umum adalah jasa yang disediakan ataudiberikan oleh Pemerintah Daerah untuk tujuankepentingan dan kemanfaatan umum serta dapatdinikmati oleh orang pribadi atau badan.

8SALINAN

No. 57, 2018

17. Pelayanan Rawat Darurat adalah pelayanankesehatan yang harus diberikansecepatnyauntukmencegah/menanggulangi resiko kematian ataukecacatan.

18. Rawat Inap Khusus adalah pelayanan perawatanpasien yang memerlukan pengawasan dan tindakanintensif pada High Care Unit atau IntermediateWard.

19. Retribusi Pelayanan Kesehatan adalah pembayaranatas pelayanan kesehatan di Rumah Sakit JiwaDaerah Sungai Bangkong,RumahSakit Jiwa ProvinsiKalimantan BaratdanUnit Pelaksanaan TeknisDaerah Pelayanan Kesehatan Paru yang dimiliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah.

20. Retribusi Pelayanan Kesehatan di Unit PelaksanaanTeknis Daerah Pelayanan Kesehatan Paru ProvinsiKalimantan Barat adalah Retribusi yang dipungutoleh Unit Pelaksanaan Teknis Daerah PelayananKesehatan ParuProvinsi Kalimantan Barat.

21. Retribusi Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit JiwaDaerah Sungai Bangkong adalah Retribusi yangdipungut oleh Rumah Sakit Jiwa DaerahSungaiBangkong.

22. Retribusi Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit JiwaProvinsi Kalimantan Barat adalah Retribusi yangdipungut oleh Rumah Sakit Jiwa Provinsi KalimantanBarat.

23. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik,mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan

9SALINAN

No. 57, 2018

setiap orang untuk hidup produktif secara sosial danekonomis.

24. Pelayanan Farmasi adalah Pelayanan PenyediaanObat-Obatan, Bahan Kimia dan Bahan-bahan/AlatKesehatan Pakai Habis yang digunakanlangsungdalam rangka Observasi dan Diagnosis PengobatanRehabilitasi.

25. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untukmewujudkan suasana belajar dan prosespembelajaran agar peserta didik secara aktifmengembangkan potensi dirinya untuk memilikikekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia sertaketerampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,bangsa dan negara.

26. Penyelenggaraan Pendidikan adalah kegiatanpelaksanaan komponen sistem pendidikan padasatuan atau program pendidikan agar prosespendidikan dapat berlangsung sesuai dengantujuan.

27. Retribusi Pelayanan Pendidikan adalah pembayaranatas pelayanan penyelenggaraan pendidikan danpelatihan teknis oleh pemerintah daerah padaAkademi Keperawatan Sintang, Sekolah PertanianMenengah Atas Provinsi Kalimantan Barat danBadan Pengembangan Sumber Daya ManusiaProvinsi Kalimantan Barat.

28. Penjamin adalah orang atau badan hukum sebagaipenanggung biaya pelayanan kesehatan dari

10SALINAN

No. 57, 2018

seseorang yang menggunakan/mendapat pelayanandi rumah sakit.

29. Jasa sarana adalah imbalan yang diterima olehrumah sakit atas pemakaian sarana dan fasilitasrumah sakit, tidak termasuk penggunaan bahan danalat medis pakai habis.

30. Jasa Pelayanan adalah imbalan yang diterima olehpelaksana pelayanan atas jasa yang diberikankepada pasien dalam rangka observasi, diagnosis,pengobatan, konsultasi visite dan rehabilitasi medikdan/atau pelayanan lainnya.

31. Wajib Retribusi Daerah adalah orang pribadi ataubadan yang menurut Peraturan Perundang-Undangan Retribusi diwajibkan untuk melakukanpembayaran retribusi termasuk pemungut dan ataupemotong retribusi tertentu.

32. Pemungutan adalah suatu rangkaian kegiatan mulaidari penghimpunan data objek dan subjek Retribusi,penentuan besarnya Retribusi yang terutang sampaikegiatan penagihan Retribusi kepada Wajib Retribusiserta Pengawasan penyetorannya.

33. Pendaftaran dan Pendataan adalah serangkaiankegiatan untuk memperoleh data/informasi sertapenatausahaan yang dilakukan oleh petugasRetribusi dengan penyampaian Surat PendaftaranObjek Retribusi Daerah (SPdORD) kepada wajibretribusi untuk diisi secara lengkap dan benar.

34. Pembayaran Retribusi Daerah adalah besarnyakewajiban yang harus dipenuhi oleh Wajib Retribusi

11SALINAN

No. 57, 2018

sesuai dengan Surat Ketetapan Retribusi Daerah(SKRD) dan Surat Tagihan Retribusi Daerah (STRD)ke Rekening Kas Daerah atau ke tempat lain yangditunjuk dengan batas waktu yang telah ditentukan.

35. Penagihan Retribusi Daerah adalah serangkaiankegiatan pemungutan Retribusi Daerah yang diawalidengan penyampaian Surat Peringatan, SuratTeguran yang bersangkutan untuk melaksanakankewajiban membayar Retribusi sesuai denganjumlah Retribusi Yang Terutang.

36. Surat Pendaftaran Objek Retribusi Daerahselanjutnya disingkat SPdORD adalah surat yangdigunakan oleh Wajib Retribusi untuk mendaftarkanObjek Retribusi yang digunakan.

37. Surat Ketetapan Retribusi Daerah, yang selanjutnyadisingkat SKRD adalah surat ketetapan retribusiyang menentukan besarnya jumlah retribusi yangterutang.

38. Dokumen Lain yang Dipersamakan adalah suratketetapan retribusi yang dipersamakan denganSKRD seperti karcis, kupon, kartu pelanggan dansejenisnya dapat dijadikan media pemungutanRetribusi Daerah.

39. Surat Tanda Terima Setoran selanjutnya disingkatSTS adalah surat bukti yang dikeluarkan olehpetugas Kas Daerah sebagai tanda terima setoranpendapatan penerimaan retribusi sesuai denganuraian rincian objek penerimaan retribusi.

12SALINAN

No. 57, 2018

40. Surat Setoran Retribusi Daerah yang selanjutnyadisingkat SSRD adalah surat yang digunakan olehWajib Retribusi untuk menyetor penerimaanretribusi ke Kas Daerah.

41. Laporan Pertanggungjawaban dan/atau SuratPertanggungjawaban selanjutnya disingkat LPJdan/atau SPJ adalah laporan/surat penerimaan danpenyetoran pendapatan retribusi daerah sesuaidengan Surat Tanda Terima Setoran (STS) yangdilakukan oleh petugas retribusi ke Rekening KasDaerah sebagai bahan laporan realisasi rekapitulasibulanan penerimaan retribusi daerah.

42. Surat Teguran dan/atau Surat Peringatan maupunSurat Lain Yang Sejenisnya adalah surat apabilaWajib Retribusi tidak membayar atau kurangmembayar retribusi yang terhutang sampai saatjatuh tempo pembayaran.

43. Surat Tagihan Retribusi Daerah, yang selanjutnyadisingkat STRD adalah surat untuk melakukantagihan retribusi dan/atau sanksi administrasiberupa bunga dan/atau denda.

44. Surat Permohonan adalah Surat PermohonanKeberatan dari wajib retribusi terhadap retribusidaerah atas SKRD/SKRDT.

45. Surat Keputusan Persetujuan dan/atau SuratKeputusan Penolakan adalah Surat Keputusan yangdikeluarkan oleh Kepala OPD Pemungut Retribusiatas nama Gubernur untuk menindaklanjutiterhadap Surat Permohonan Keberatan dari wajibretribusi terdahulu.

13SALINAN

No. 57, 2018

46. Penyidikan Tindak Pidana diBidang Retribusi Daerahadalah serangkaian tindakan yang dilakukan olehPenyidik Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnyadisebut Penyidik, untuk mencari sertamengumpulkan bukti yang dengan bukti itumembuat terang tindak pidana di bidang retribusiyang terjadi serta menemukan tersangkanya.

47. Insentif Pemungutan Retribusi yang selanjutnyadisebut insentif adalah tambahan penghasilandalam bentuk uang diberikan kepada instansi yangmelaksanakan pemungutan sebagai penghargaanatas kinerja tertentu dalam melaksanakanpemungutan retribusi.

BAB IIMAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

Peraturan Gubernur ini dimaksudkan sebagai dasar danacuan bagi OPD Pemungut dalam pelaksanaanpemungutan Retribusi Jasa Umum yang menjadikewenangan Daerah, sesuai ketentuan PeraturanPerundang- undangan.

Pasal 3

Kode rekening disusun sebagai berikut: Tujuan PeraturanGubernur ini agar terwujud pengelolaan retribusi yangtertib administrasi, transparan dan akuntabel pada setiap

14SALINAN

No. 57, 2018

OPD Pemungut Daerah yang melakukan pungutan atasretribusi daerah.

BAB IIIPELAKSANAAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI

Pasal 4

(1) Pelaksanaan Peraturan Gubernur ini diserahkan danmenjadi tanggungjawab OPD Pemungut.

(2) Jenis pungutan yang termasuk di dalam PeraturanDaerah Provinsi Kalimantan Barat tentang RetribusiJasa Umum dimaksud, yaitu:

a. Retribusi Pelayanan Kesehatan;b. Retribusi Pelayanan Pendidikan.

(3) Tugas dan Tanggung jawab OPD Pemungut Retribusisebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :

a. Melaksanakanpemungutan dan penyetoran Retribusi;

b. Mengusulkan penunjukanSatuan Pemegang Kas Pembantu kepadaGubernur;

c. Melaksanakan koordinasidalam melakukan pemungutan Retribusi; dan

d. Melaporkan pelaksanaanpemungutan Retribusi kepada Gubernur Up.Kepala BPKPD

(4) BPKPDSelaku Koordinator Pemungutan Retribusibertugas :

15SALINAN

No. 57, 2018

a. Melaksanakan Pembinaan Kepada OPDPemungut;

b. Melakukan Monitoring dan Evaluasi pelaksanaanpemungutan Retribusi bersama dengan OPDPemungut; dan

c. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugassebagaimana dimaksud dalam huruf a dan bkepada Gubernur.

BAB IVTATA CARA PEMUNGUTAN RETRIBUSI

Bagian KesatuUmum

Pasal 5

Tata cara pemungutan Retribusi meliputi:

a. Pendaftaran dan pendataan obyek;

b. Penetapan;

c. Pembayaran;

d. Penyetoran;

e. Pembukuan dan pelaporan; dan

f. Penagihan.

Bagian KeduaTata Cara Pendaftaran dan Pendataan Obyek

Pasal 6

16SALINAN

No. 57, 2018

(1) Orang Pribadi atau Badan yang memperoleh jasapelayananyang disediakan oleh Pemerintah Daerahwajib mendaftarkan dengan mengisi formulir SPdORDatau mengajukan surat permohonan.

(2) Formulir SPdORD / permohonan, sebagaimanadimaksud pada ayat (1)diisi dengan jelas dan benarserta dibubuhi tanda tangan pemohon / kuasanya.

(3) Formulir SPdORD / permohonan, sebagaimanadimaksud pada ayat (2) disampaikan kepada petugasuntuk dilakukan pelayanan jasa dan bahan prosespenetapan, untuk formulir SPdORD / permohonanyang belum lengkap, dikembalikan kepada WajibRetribusi untuk dilengkapi.

(4) Jangka waktu pengembalian formulir SPdORDsebagaimana yang dimaksud pada ayat (3),dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hariterhitung saat penerimaan formulir SPdORD olehWajib Retribusi.

(5) Untuk tertib administrasi kegiatan pendaftaran danpendataan objek dan subjek Retribusi JasaUmumdiatur lebih lanjut dengan Petunjuk TeknisKepala OPD Pemungut sesuai kewenangannya.

(6) Bentuk dan isi SPdORD sebagaimana dimaksud padaayat (1) tercantum dalam Lampiran Idan merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari PeraturanGubernur ini.

BagianKetigaTata Cara Penetapan

17SALINAN

No. 57, 2018

Pasal 7

(1) Berdasarkan SPdORD sebagaimana dimaksud dalamPasal 6 ayat (1), ditetapkan retribusi terutang denganmenerbitkan SKRD.

(2) Bentuk dokumen lain yangdipersamakansebagaimana dimaksud pada ayat (1)ditetapkan lebih lanjut oleh Kepala OPD Pemungut.

(3) SKRD ditandatangani oleh petugas penetapan yangditunjuk oleh Kepala OPD Pemungut.

(4) Bentuk dan isi formulir SKRD sebagaimana dimaksudpada ayat (3) tercantum dalam Lampiran II danmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dariPeraturan Gubernur ini.

BagianKeempatTata Cara Pembayaran

Pasal 8

(1) Pembayaran Retribusi terutan gsebagaimanadimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) menggunakan SKRDatau dokumen lain yang dipersamakan sesuaidengan objek retribusi.

(2) Pembayaran Retribusi terutang sebagaimanadimaksud pada ayat (1) sebagai pembayaran ataspelayanan jasa yang diberikan kepada wajib retribusidilakukan Non Tunai melalui Kas Daerah atauPembantu Kas Daerah yang ditunjuk.

18SALINAN

No. 57, 2018

(3) Jatuh tempo pembayaran Retribusi terutang palinglambat 15 (lima belas) hari sejak diterbitkannyaSKRD atau dokumen lain yang dipersamakan.

(4)Media pemungutan retribusi daerah sebagai TandaBukti Penerimaan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) harus diverporator/divalidasi.

Bagian KelimaTata Cara Penyetoran

Pasal 9

(1) Mekanisme penyetoran oleh Wajib Retribusi dalamhal pembayaran kepada Bendahara Penerimaan dan/atau Bendahara Penerimaan Pembantu melalui KasDaerah atau Pembantu Kas Daerah yang ditunjuk,meliputi:

a. Pembayaran dilakukan oleh Wajib Retribusikepada Bendahara Penerimaan dan/atauBendahara Penerimaan Pembantu, denganmembawa media pembayaran untuk disetorkanmelalui Kas Daerah atau Pembantu Kas Daerahyang ditunjuk;

b. Penerimaan tanda bukti pembayaran dari KasDaerah yang telah disetorkan oleh WajibRetribusi;

c. Fungsi Bendahara Penerimaan dan/atauBendahara Penerimaan Pembantu adalah :

1. Penerimaan bukti setoran yang berasal dariWajib Retribusi;

2. Penerbitan tanda bukti Pembayaran dandiberikan kepada Wajib Retribusi;

19SALINAN

No. 57, 2018

3. Pencatatan ke dalam Buku Pembantumengenai perincian objek penerimaan;

4. Penerimaan laporan harian BendaharaPenerimaan Pembantu kepada BendaharaPenerimaan beserta bukti setoran;

5. Pembuatan Bukti Surat Tanda SetoranRangkap oleh Bendahara PenerimaanPembantu;

6. Penyetoran ke KasDaerah dilakukan oleh wajibRetribusi pada hari yang sama;

7. Sebagai bukti bentuk dan isi Surat TandaTerima Setoran dari Petugas Kas Daerahsebagaimana tercantum pada Lampiran III danmerupakan bagian yang tidakterpisahkan dariPeraturan Gubernur ini;

8. Pembuat laporan, meliputi :a) Buku Rekapitulasi Bukti Setoran dari Wajib

Retribusib) Buku rekapitulasi penerimaan harian;c) Laporan harian Bendahara Penerimaan

Pembantu;d) Pencatatan penerimaan dan pengeluaran

uang ke dalam Buku Kas Umum;e) Realisasi penerimaan dan penyetoran; danf) Buku rekapitulasi Penerimaan Bulanan.

(2) Penyetoran ke KasDaerah dilakukan dengan SuratTanda Terima Setoran (STS) yang dibuat rangkap 6(enam) masing- masing untuk :a. Lembar I dan II : Bendaharawan Penerima;

20SALINAN

No. 57, 2018

b. Lembar III dan IV : Kas Daerah danAkuntansi Pelaporan;

c. Lembar V : Bank Kalbar;d. Lembar VI : Dinas/Badan/UPT.

(3) Satuan Pemegang Kas PembantuPenerimaan/Bendahara Penerimaan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) harus menyetorkan seluruhpenerimaanya ke Kas Daerah oleh Wajib Retribusimelalui Bank Kalimantan Barat/Bank Persepsisetempat paling lambat 1 x 24 jam pada hari kerjasetelah penerimaannya dengan menggunakan SSRD.

(4) Bentuk dan isi SSRD sebagaimana dimaksud padaayat (3) tercantum dalam Lampiran IV danmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dariPeraturan Gubernur ini.

Bagian KeenamTata Cara Pembukuan dan Pelaporan

Pasal 10

(1) Besarnya penetapan dan penerimaan retribusidihimpun dalam buku registrasi sebagai dasarmembuat laporan.

(2) OPD Pemungut wajib membuat pembukuandan pelaporan penerimaan dan penyetoran, sertamempertanggungjawabkan sesuai denganperaturan Perundang-undangan yang berlaku.

(3) Kepala OPD Pemungut wajib membuat laporanpenetapan dan realisasi penerimaan kepada

21SALINAN

No. 57, 2018

Gubernur paling lama pada tanggal 10 (sepuluh)bulan berikutnya.

(4) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)dilampiri dengan :

a. Buku kas umum;

b. Buku pembantu perincian objek penerimaan;

c. Buku rekapitulasi penerimaan harian; dan

d. Bukti penerimaan lainnya yang sah.(5) Bentuk Laporan Realisasi Penerimaan dan

Penyetoran Retribusi sebagaimana tercantumdalam Lampiran V dan merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

Bagian KetujuhTata Cara Penagihan

Pasal 11

(1) Apabila Wajib Retribusi tidak membayar atau kurangmembayar retribusi yang terhutang sampai saatjatuh tempo pembayaran, Gubernur atau pejabatyang ditunjuk dapat melakukan penagihan atasretribusi yang terhutang dengan menggunakan suratteguran atau surat lain yang sejenis.

(2) Surat teguran sekurang-kurangnya memuat objekretribusi, subjek retribusi, jumlah retribusi terutang,jatuh tempo pembayaran dan maksud surat teguran.

(3) Surat teguran atau surat lain yang sejenissebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikeluarkansetelah 7 (tujuh) hari sejak jatuh tempo pembayaran,

22SALINAN

No. 57, 2018

dengan mengeluarkan Surat Teguran/ Peringatan/atau surat lainnya yang sejenis, sebagai awaltindakan pelaksanaan penagihan.

(4) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelahdikeluarkannya surat teguran atau surat lain yangsejenisnya sebagaimana dimaksud pada ayat (2),wajib retribusi harus melunasi retribusinya yangterutang.

(5) Surat Teguran/ Peringatan atau surat lainnya yangsejenis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dikeluarkan oleh Kepala OPD.

(6) Bentuk dan isi formulir Surat Teguran sebagaimanatercantum dalam Lampiran VI dan merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

BAB VKADALUWARSA PENAGIHAN

Pasal 12

(1) Hak untuk melakukan penagihan Retribusi menjadikadaluwarsa setelah melampaui waktu 3 (tiga) tahunterhitung sejak saat terutangnya Retribusi kecualijika Wajib Retribusi melakukan tindak pidana dibidang Retribusi.

(2) Kadaluwarsa penagihan Retribusi sebagaimanadimaksud pada ayat (1) ditangguhkan apabila:

a. diterbitkan surat teguran; atau

b. ada pengakuan utang Retribusi dari wajibRetribusi baik langsung maupun tidak langsung.

23SALINAN

No. 57, 2018

(3) Dalam hal diterbitkan surat teguran sebagaimanadimaksud pada ayat (2) huruf a, maka kadaluwarsapenagihan dihitung sejak tanggal diterimanya suratteguran tersebut.

(4) Pengakuan Utang Retribusi dari Wajib Retribusisecara langsung sebagaimana dimaksud pada ayat(2) huruf b, Wajib Retribusi dengan kesadarannyamenyatakan masih mempunyai hutang Retribusi danbelum melunasinya.

Pasal 13

(1) Piutang Retribusi yang tidak mungkin ditagih lagikarena hak untuk melakukan penagihan sudahkadaluwarsa dapat dihapuskan.

(2) Penghapusan piutang Retribusi sebagaimanadimaksud pada ayat (1) disampaikan oleh OPDpemungut kepada Gubernur.

(3) Penghapusan piutang Retribusi yang sudahkadaluwarsa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)ditetapkan dengan Keputusan Gubernur.

BAB VISANKSI ADMINISTRASI

Pasal 14

(1) Dalam hal wajib retribusi tidak membayar tepat padawaktu atau kurang membayar, dikenakan sanksiadministrasi berupa bunga sebesar 2 % (dua persen)

24SALINAN

No. 57, 2018

setiap bulan dari besar retribusi yang tidak ataukurang bayar dan ditagih dengan menggunakanSTRD.

(2) Bentuk dan isi STRD sebagaimana tercantum dalamLampiran VIIdan merupakan bagian yang tidakterpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

BAB VIIPENGURANGAN, KERINGANAN DAN PEMBEBASAN

RETRIBUSI

Pasal 15

(1) Bagi Wajib Retribusi yang terhutang dapatmenyampaikan Surat Permohonan Keberatanterhadap retribusi daerah atas SKRD/SKRDT.

(2) Bentuk dan isi Surat Permohonan Keberatan dariWajib Retribusi sebagaimana tercantum dalamLampiran VIII Peraturan Gubernur ini.

(3) KepalaOPD Pemungut atas nama Gubernur dapatmemberikan pengurangan, keringanan, danpembebasan Retribusi atas permohonan WajibRetribusi.

(4) Pemberian Pengurangan, keringanan danpembebasan retribusi sebagaimana dimaksud padaayat (1) dengan mempertimbangkan kemampuanWajib Retribusi.

(5) Tata cara pemberian pengurangan, keringanan danpembebasan Retribusi sebagaimana pada ayat (1)

25SALINAN

No. 57, 2018

ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala OPDPemungut atas nama Gubernur untuk Menyetujuiatau Menolak terhadap Surat Permohonan Keberatanbagi Wajib Retribusi.

(6) Bentuk dan isi Surat Keputusan Kepala OPDPemungut atas nama Gubernursebagaimanadimaksud pada ayat (5) tercantum dalam LampiranIX.a serta Lampiran IX.b dan merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

BAB VIIIINSENTIF PEMUNGUTAN

Pasal 16

(1) Kepada OPD Pemungut yang melakukan pemungutanRetribusi Daerah diberikan Insentif sebesar 3% (tigapersen) dari rencana penerimaan retribusi dandiberikan atas dasar pencapaian kinerja tertentu.

(2) Besaran insentif ditetapkan dalam AnggaranPendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaranberkenaan dan dijabarkan dalam DokumenPelaksanaan Anggaran OPD Pemungut.

(3) Besaran insentif yang dibayarkan kepada pejabat danpegawai OPD Pemungut ditetapkan denganKeputusan Kepala OPD Pemungut.

BAB IXPENGAWASAN DAN PEMBINAAN

Pasal 17

26SALINAN

No. 57, 2018

(1) Gubernur melakukan pengawasan dan pembinaanterhadap pelaksanaan Peraturan Gubernur ini.

(2) Dalam rangka melaksanakan pengawasan danpembinaan pelaksanaan Peraturan Gubernursebagaimana dimaksud pada ayat (1), Gubernurdapat membentuk Tim yang ditetapkan denganKeputusan Gubernur.

(3) Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bertugasmelakukan pengawasan, pembinaan,monitoring danevaluasi terhadap pelaksanaan Peraturan Gubernurini.

(4) OPD/UPT Pemungut Retribusi Daerah dalammekanisme pengelolaan Retribusi wajib membuatPetunjuk Teknis dalam melakukan teknis penerimaanbaik teknis administrasi maupun teknis dilapangan.

(5) BPKPDmelakukan Rekonsiliasi Penerimaan Retribusisecara berkala yang melibatkan Koordinator KasDaerah, Bagian Akuntansi dan Pelaporanserta OPDPemungut yang bersangkutan.

BAB XPENUTUP

Pasal 18

Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku,makaPeraturan Gubernur Nomor 54 Tahun 2015tentangPetunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun2015 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 10Tahun 2011 Tentang Retribusi Jasa Umum (Berita Daerah

27SALINAN

No. 57, 2018

Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2015Nomor 54) dicabutdan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 19

Peraturan Gubernur Kalimantan Barat ini berlaku sejaktanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan peraturan Gubernur ini denganpenempatannya dalam Berita Daerah Provinsi KalimantanBarat.

Ditetapkan di Pontianakpada tanggal 9 Agustus 2018

Pj. GUBERNUR KALIMANTANBARAT,

T.T.D

DODI RIYADMADJI

Diundangkan di Pontianakpada tanggal 9 Agustus 2018

SEKRETARIS DAERAHPROVINSI KALIMANTAN BARAT

T.T.D

M. ZEET HAMDY ASSOVIE

BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

28SALINAN

No. 57, 2018

TAHUN 2018 NOMOR 57

29SALINAN