1. Describe two applications for a fired heater !

Fired Reboiler

Gambar 1. Fired Reboiler

Fired Reboiler atau biasa disebut furnace merupakan salah satu jenis reboiler yang biasa digunakan pada proses distillasi, khususnya pada kolom distillasi. Alat ini akan memanaskan liquid dari dasar kolom distilasi untuk menghasilkan uap air yang nantinya akan dikembalikan ke dalam kolom distillasi untuk menginisiasi separasi pada proses distillasi. Pada Fired Reboiler, pompa dibutuhkan untuk mengalirkan cairan untuk bersirkulasi melalui daerah konveksi dan radiasi pada furnace. Sumber panas dari Fired reboiler adalah bensin maupun bahan bakar gas.

Cracking Furnace

Gambar 2. Cracking Furnace

Cracking Furnace adalah salah satu unit operasi yang penting dalam proses craking. Cracking merupakan sebuah proses di mana molekul organik kompleks seperti kerosin dan hidrokarbon berat lainnya dipecah menjadi molekul yang lebih simpel seperti hidrokasbon ringan dengan memutus ikatan karbon-karbon pada prekursornya. Pada Cracking Furnace umpan hidokarbon berat akan ditambah oleh additif dan masuk ke dalam daerak konveksi pada furnace dan dilanjutkan ke daerah radiasi. Produk dari Furnace ini adalah hidrokarbon yang lebih ringan setelah dilakukan separasi.

8. A fired heater may have more than one burner. Discuss why !

Gambar 3. Single Burner Furnace

Pada furnace dengan satu burner, masalah yang seringkali muncul adalah pemanasan pada furnace yang tidak merata sehingga muncul hotspots atau titik-titik panas pada pipa. Titik panas ini menyebabkan terbentuknya coke yang menyebabkan furnace untuk dimatikan setiap beberapa saat untuk menghilangkan coke yang terbentuk dengan steam dengan suhu tinggi. Furnace yang tidak beroperasi menyebabkan kerugian yang sangat besar. Selain itu, jika terjadi malfungsi pada burner, furnace akan berhenti bekerja sepenuhnya.

Gambar 4. Multi-burner Furnace

Dengan burner lebih dari satu maka pemanasan akan lebih merata pada tabung sehingga tidak terbentuk titik panas yang menyebabkan produksi harus dihentikan karena terbentuknya coke. Selain itu, jika terdapat masalah pada salah satu burner, masih ada burner lainnya yang melakukan pemanasan sehingga proses produksi tidak berhenti seluruhnya

10. Flue gas exits to the environment via the stack at a high temperature. How might more energy be recovered from the flue gas by heat transfer, with the effect of reducing fuel consumption.

Untuk mengurangi jumlah bahan bakar yang dibutuhkan untuk furnace itu sendiri, flue gas atau gas hasil pembakaran yang telah melewati daerah radiasi (radiant section) akan melewati daerah konveksi (convection section) di mana pada daerah tersebut Feed yang masuk akan dipanaskan oleh flue gas yang memiliki suhu tinggi. Proses ini juga disebut preheat, di mana konten dari pipa feed akan menyerap panas dari gas bakar sehingga suhu gas bakar yang keluar dari stack berkurang secara signifikan. Biasanya pada proses industri suhu gas bakar diserap hingga gas bakar keluar pada suhu 300oF. Selain itu, karena feed yang masuh daerah radiasi telah dipanaskan terlebih dulu pada daerah konveksi, maka suhu pembakaran yang dibutuhkan tidak terlalu besar sehingga mengurangi konsumsi bahan bakar furnace.

http://www.slideshare.net/heatflux/uniform-heat-transfer-in-fired-heatershttp://www.ametekpi.com/download/process-heaters-furnaces-and-fired-heaters.pdf