noise induced hearing loss.doc

download noise induced hearing loss.doc

of 23

Transcript of noise induced hearing loss.doc

  • 8/11/2019 noise induced hearing loss.doc

    1/23

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Di dalam sarana pelayanan kesehatan tidak hanya terdapat para tenaga medis, tetapi

    juga para pekerja sektor informal yang sangat bervariasi jenis maupun jumlahnya. Semua

    pekerja yang ada di sarana kesehatan itu sangat rentan terpapar bahaya potensial seperti fisik,

    kimia, biologi, ergonomi, dan psikis. Bahaya potensial tersebut dapat menimbulkan dampak

    negatif terhadap keselamatan dan kesehatannya. Pada akhirnya produktifitas kerja ikut

    terganggu.1

    Pada dasarnya kesehatan kerja merupakan penyerasian antara kapasitas kerja, beban

    kerja, dan lingkungan kerja. Bila bahaya di lingkungan kerja tidak diantisipasi dengan baik akan

    menjadi beban tambahan bagi pekerjanya. Khusus untuk petugas rumah sakit di instalasi

    laundry, dari lingkungan kerjanya terdapat beberapa bahaya potensial yang perlu diperhatikan.1

    Salah satu bahaya potensial di instalasi laundry adalah bising yang timbul dari mesin

    laundry. Intensitas suaranya dapat melebihi nilai ambang batas sehingga menyebabkan tuli

    akibat bising noise induced hearing loss!"I#$%.

    "I#$ merupakan jenis tuli sensorineural kedua terbanyak setelah tuli akibat proses

    penuaan prebycusis%. "I#$ mulai dikenal ketika revolusi industri sedang berkembang pada

    &amannya. Dari '( juta penduduk )merika yang menderita gangguan pendengaran, sebanyak 1*

    juta diantaranya menderita "I#$. Biaya produktifitas yang hilang akibat "I#$ diperkirakan

    men+apai jutaan dolar )merika. leh karena kerugian yang ditimbulkan sangat besar maka

    upaya preventif menjadi langkah a-al yang harus dilaksanakan.'

    Disinilah kedokteran okupasi

    berperan.

    Kedokteran okupasi berperan penting dalam menangani masalah kesehatan yang

    berkaitan dengan pekerjaan. Kedokteran okupasi sebagai salah satu bagian integral dari

    kedokteran keluarga men+oba mengidentifikasi faktor lingkungan kerja yang mempengaruhi

    seorang manusia dalam pekerjaannya, sehingga dapat dilakukan diagnosis sedini mungkin dan

    tatalaksana dengan tepat.

    Tujuan

    Diidentifikasinya bahaya potensial lingkungan kerja dan ke+elakaan akibat kerja yang ada

    pada profesi petugas laundry.

    Dilakukannya langkah sistematis penegakan diagnosis okupasi langkah penetapan

    diagnosis okupasi%.

    1

  • 8/11/2019 noise induced hearing loss.doc

    2/23

    Dilakukannya penatalaksanaan masalah kesehatan yang ditimbulkan oleh bahaya potensial

    lingkungan kerja dan ke+elakaan akibat kerja yang dianggap berperan penting pada profesi

    petugas laundry, dalam kasus ini terutama adalah risiko tuli akibat bising.

    MetodologiStudi kasus kedokteran okupasi dilakukan melalui penilaian status klinis pasien serta

    penilaian faktor!faktor bahaya potensial dan risiko ke+elakaan kerja. Penilaian status klinis pasien

    dilakukan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan body map. /aktor bahaya

    potensial dan risiko ke+elakaan kerja dinilai juga melalui anamnesis mengenai alur kerja pasien,

    masalah kesehatan yang selama ini dialami pasien yang mungkin berhubungan dengan

    pekerjaannya, dan tindakan preventif apa saja yang telah dilakukan oleh pasien.

    2

  • 8/11/2019 noise induced hearing loss.doc

    3/23

    BAB II

    ILUSTRASI KASUS

    Anamnesis

    Identitas

    "ama 0 n. S

    2mur 0 34 tahun

    )gama 0 Islam

    Pendidikan 0S5

    Pekerjaan 0 petugas laundry 6S Persahabatan

    Status 0 menikah

    anggal kunjungan 0 '' "ovember '**7

    Keluan utamaPendengaran telinga kanan berkurang sejak 4 tahun yang lalu

    Ri!a"at #en"akit sekarang

    Sejak 4 tahun yang lalu, pasien mengalami pendengaran berkurang. Keluhan tersebut

    disebabkan pasien terjatuh dari tangga ketinggian 8 meter saat sedang membetulkan listrik di

    langit!langit. Kepala membentur lantai. Keluar darah dari kepala dan telinga. Pasien diba-a ke

    6S Persahabatan, dilakukan 9!S+an dengan hasil0 perdarahan pada otak. 5embran telinga

    kanan pasien dikatakan rusak. Pasien menjalani pengobatan teratur selama ' tahun. Saat itu,

    pasien bekerja sebagai teknisi listrik di 6S Persahabatan dan melayani panggilan perbaikan

    listrik dari klien. Pasien juga mempunyai ri-ayat kesetrum tegangan listrik rendah dan tinggi.

    Saat ini, pasien bekerja sebagai petugas laundry 6S Persahabatan dan di akhir pekan atau sore

    hari di hari kerja pasien bekerja sebagai teknisi listrik panggilan bila diperlukan.

    Ri!a"at #en"akit daulu

    )lergi makanan laut :%, hipertensi, diabetes melitus, jantung, paru disangkal.

    Ri!a"at #en"akit keluarga

    )nak pertama ri-ayat alergi makanan laut dan obat penisilin, serta asma.

    3

  • 8/11/2019 noise induced hearing loss.doc

    4/23

    Anamnesis $ku#asi

    %enis #ekerjaan

    %enis #ekerjaan Baan&material "angdigunakan

    Tem#at kerja'#erusaaan(

    Lama kerja

    1. eknisi listrik

    '. eknisi listrik

    3. Petugas

    laundry

    Bahan kimia pembersih,

    mesin laundry

    - panggilan

    - 6S Persahabatan

    - 6S Persahabatan

    ( tahun sampai

    sekarang%

    3 tahun

    1* tahun sampai

    sekarang%

    Uraian tugasekerjaan

    Pasien bekerja sebagai petugas laundry di 6S Persahabatan. )lat pelindung diri yang

    digunakan berupa topi, ear plugterbuat dari karet, sarung tangan terbuat dari bahan tahan air,

    sepatu boot setinggi 3* +m, dan masker. Pasien selalu menggunakan alat pelindung diri tersebut

    karena ada peraturannya. Bila pasien atau rekan kerja lupa, biasanya mereka saling

    mengingatkan.

    Kegiatan laundry dibagi menjadi beberapa proses yang berurutan yaitu0

    1. Penerimaan bahan

    Dibagi berdasarkan ukuran noda besar;ke+il%, kelas ruangan

  • 8/11/2019 noise induced hearing loss.doc

    5/23

    Semua bahan yang telah kering akan digosok.

    Proses ini dilakukan oleh 7 orang.

    8. Distribusi

    Semua bahan yang telah kering akan didistribusikan berdasarkan tempatnya.

    Proses ini dilakukan oleh 1 orang.

    6uangan laundry 6S Persahabatan berukuran sekitar 8** m '. Di dalamnya terpasang 8

    kipas angin jenis yang digantung di langit!langit% dan 1 exhaust fan. )ir minum selalu tersedia

    bagi para pekerja. Suhu ruangan dirasakan +ukup panas, lebih dari 4*o9. Sistem rotasi dilakukan

    berdasarkan kesepakatan antar pekerja tidak ada aturan khusus%. Bila ada pekerja yang tidak

    mau rotasi, maka ia diperbolehkan untuk tetap berada di proses yang ia mau. #ari kerja adalah

    Senin!Sabtu. Khusus hari Sabtu, hanya setengah dari total pekerja yang bertugas. Sisanya akan

    bertugas pada hari Sabtu berikutnya.

    Kegiatan seari)ari*.** > *(.** 5engendarai motor untuk mengantar anak pertamanya sekolah

    sekaligus pergi ke 6S Persahabatan

    *(.** > *(.3* 5empersiapkan alat pelindung diri

    *(.3* > 13.3* 5emulai pekerjaan tergantung pada proses apa saat ini pasien sedang

    bertugas di proses pen+u+ian%.

    5emasukkan bahan kimia pembersih bubuk detergen;soda

    api;klorin;desinfektan;blea+hing;softener%

    Pada mesin otomatis0 setelah memasukkan bahan kimia pembersih,

    pekerja mengatur tombol!tombol sehingga mesin dapat membersihkan

    dan men!steam se+ara bersamaan dan otomatis. Selama proses

    pen+u+ian mesin itu, pekerja dapat meninggalkan dan akan mengambil

    +u+ian bila telah selesai.

    Pada mesin manual0 proses kerja berbeda dengan mesin otomoatis.

    Pekerja tidak dapat meninggalkan mesin itu. Bahan kimia pembersih

    tidak dapat diberikan sekaligus, harus satu!persatu. 5isalnya, setelah

    bubuk pembersih, pekerja baru dapat memasukkan desinfektan dan

    membiarkan mesin berputar kembali. Begitu seterusnya hingga bahan

    kimia terakhir yaitu softener. Di sela!sela proses pen+u+ian, pekerja juga

    menyalakan steamse+ara bergantian.

    Selama bekerja, pasien mengaku hampir tidak bisa duduk. Selain itu,

    hampir tidak ada -aktu istirahat. Bila ingin makan, hanya seadanya

    tidak sampai 3* menit% lalu bergantian dengan rekan kerja lain.

    13.3* > 14.** Pasien pulang ke rumah

    5

  • 8/11/2019 noise induced hearing loss.doc

    6/23

    14.** ! .... Pasien ber+engkrama dengan anggota keluarga. 5erokok di depan

    rumah. Di sela!sela -aktu rumah, pasien dapat pergi bekerja sebagai

    tukang listrik panggilan bila ada yang memerlukan.

    6

  • 8/11/2019 noise induced hearing loss.doc

    7/23

    Baa"a Potensial

    Urutan

    Kegiatan

    Baa"a #otensial *angguan keseatan

    '"ang mungkin(

    Risiko ke+elakaan

    kerja,isik Kimia Biologi Ergonomi Psikis

    5engendarai

    motor

    Debu, gas

    kendaraan

    ! ! Posisi duduk

    yang tidak

    tegak dan

    tangan yangfleksi pada

    stang motor

    arget

    sampai di

    tempat kerja

    tepat -aktu

    Low back pain, carpal

    tunnel syndrome

    Ke+elakaan lalu lintas

    tertabrak,

    terserempet, terjatuh%

    5emasukkan

    bahan +u+ian ke

    dalam mesin

    ! ! Infeksi

    virus,

    bakteri,

    jamur

    Posisi badan

    membungkuk

    saat

    mengambil dan

    memasukkan

    bahan +u+ian

    ! Low back pain !

    5emasukkan

    bahan kimia

    pembersih

    ! detergen,

    soda api,

    desinfektan

    , blea+hing,softener

    ! ! ! Iritasi mata, iritasi kulit,

    edem paru, kerusakan

    selaput lendir, dermatitis,

    eksema, dan alergi

    !

    5enghidupkan

    mesin +u+i

    ?etar,

    bising

    ! ! ! ! Noice induce hearing

    loss, gangguan

    muskuloskeletal

    !

    5enghidupkan

    mesin uap

    steam%

    ?etar,

    bising,

    panas

    ! ! ! ! Noice induce hearing

    loss, gangguan

    muskuloskeletal, heat

    7

  • 8/11/2019 noise induced hearing loss.doc

    8/23

    syncope, heat stress,

    heat cramps, heat stroke

    5engambil

    bahan +u+ian

    ! ! ! Posisi kaki

    berlutut

    arget +u+ian

    selesai tepat

    -aktu

    ! angan terjepit

    putaran mesin +u+i

    eknisi listrik

    panggilan

    )liran

    listrik,

    panas

    imah dari

    solder

    ! Posisi berdiri

    yang tidak

    ergonomis

    ! $uka bakar, gangguan

    muskuloskeletal

    erjatuh

    8

  • 8/11/2019 noise induced hearing loss.doc

    9/23

    Analisis Hu-ungan Pekerjaan dengan Pen"akit "ang Diderita 'gejala&keluan(

    $ingkungan pekerjaan pasien yang sangat bising dapat memperburuk gangguan pendengaran

    yang sudah ada.

    Pemeriksaan ,isis

    Keadaan umum0 tidak tampak sakit, kompos mentis

    anda vital0

    ekanan darah 1'*;(* mm#g

    /rekuensi nadi (*@;menit

    /rekuensi napas '* @; menit

    Suhu afebris

    Kesan gi&i0 +ukup

    Kelenjar getah bening0 tidak membesar

    5ataKanan Kiri

    Pupil Isokor Isokor 6efleks +ahaya : :Sklera idak ikterik idak ikterikKonjungtiva idak pu+at idak pu+at

    )bdomen

    9

  • 8/11/2019 noise induced hearing loss.doc

    10/23

    I datar

    P lemas, hepar lien tidak teraba, nyeri tekan !, massa !, ginjal

    tak teraba

    P perkusi timpani

    ) bising usus :% normal

    kstremitas dan sistem muskuloskeletal

    Kanan Kiriangan tot utrofi utrofi

    Kekuatan 8888 8888ulang Deformitas ! Deformitas !Sensoris Baik Baik

    Kaki tot utrofi utrofiKekuatan 8888 8888ulang Deformitas ! Deformitas !Sensoris Baik Baik

    Resume kelainan "ang dida#at

    Pasien laki!laki, 34 tahun, mengeluh pendengaran berkurang sejak 4 tahun yang lalu. Pada

    pemeriksaan telinga kanan didapatkan membran telinga tidak intak. $ain!lain dalam batas

    normal.

    Pemeriksaan Penunjang

    Belum ada pemeriksaan penunjang.

    Pemeriksaan Body Map

    )da keluhan pegal!pegal di regio 18 dan 1

    Diagnosis Kerja

    uli konduktif e+ trauma kapitis

    5ialgia regio 18 dan 1

    Diagnosis Banding

    Noise induced hearing loss

    Diagnosis $ku#asi

    Tuli kondukti.

    Berdasarkan langkah penegakan diagnosis penyakit akibat kerja0

    1. Diagnosis klinis0 tuli konduktif e+ trauma kapitis

    10

  • 8/11/2019 noise induced hearing loss.doc

    11/23

    '. Pajanan yang dialami berupa0 bising dari mesin laundry sebesar =*an dB, melebihi

    ambang batas nilai normal.

    3. #ubungan antara pajanan dan penyakit0 bising dari mesin laundry tersebut dapat

    mengakibatkan noise induce hearing loss, sehingga memperberat gangguan

    pendengaran yang sudah ada akibat trauma kapitis sebelumnya.

    4. Cumlah pajanan +ukup0 pekerjaan sebagai petugas laundry sudah dilakukan selama 1*

    tahun, 8 hari per minggu, dan 8 jam per hari.

    8. Peranan faktor individu 0 tidak ada faktor individu yang berhubungan

    7. /aktor di luar pekerjaan 0 pasien juga bekerja sebagai teknisi listrik panggilan di sepulang

    kerja atau akhir pekan.

    . Diagnosis okupasi 0 Penyakit yang diperberat oleh kerja. Pajanan bising yang dialami

    pasien berpotensi menimbulkan perburukan gangguan pendengaran yang sudah ada.

    Mialgia regio /0 dan /1Berdasarkan langkah penegakan diagnosis penyakit akibat kerja0

    1. Diagnosis klinis0 mialgia regio 18 dan 1.

    '. Pajanan yang dialami berupa0 pasien hampir sepanjang hari berdiri selama bekerja.

    3. #ubungan antara pajanan dan penyakit0 berdiri yang terlalu lama menyebabkan tungkai

    ba-ah menopang beban tubuh bagian atas sehingga dapat timbul keluhan nyeri atau

    pegal.

    4. Cumlah pajanan +ukup0 pekerjaan sebagai petugas laundry sudah dilakukan selama 1*

    tahun, 8 hari per minggu, dan 8 jam per hari.

    8. Peranan faktor individu 0 tidak ada faktor individu yang berhubungan

    7. /aktor di luar pekerjaan 0 pasien juga bekerja sebagai teknisi listrik panggilan di sepulang

    kerja atau akhir pekan.

    . Diagnosis okupasi 0 Penyakit akibat kerja.

    Kategori Keseatan

    Kesehatan baik

    Prognosis

    1. ad vitam 0 bonam

    ad sanationam 0 bonam

    ad fungsionam 0 dubia ad bonam

    '. okupasi 0 dubia ad bonam

    PERMASALAHAN PASIEN DAN REN2ANA PENATALAKSANAAN

    11

  • 8/11/2019 noise induced hearing loss.doc

    12/23

    No %enis Permasalaan Ren+ana TindakanTarget !aktu dan

    E3aluasi

    1. uli konduktif e+

    trauma kapitis, DD;

    noise induce hearing

    loss

    6en+ana diagnosis0

    )udiometri

    Penilaian keji-aan, apakah pasien

    merasa depresi saat berkomunikasi

    dengan rekan kerja

    6en+ana terapi0

    Diet0 !

    5edikamentosa0 !

    Psikis0 konseling

    6en+ana edukasi0

    Selalu memakai ear plugsaat

    bekerja untuk mengurangi bising

    mesin laundry

    5enganjurkan pasien untuk

    mera-at telinga atau kontrol teratur

    3 bulan sekali ke dokter #

    ' minggu

    '. 5ialgia regio 18 dan

    1

    6en+ana diagnosis0 !

    6en+ana terapi0

    Diet0 !

    5edikamentosa0 asam mefenamat

    3@8** mg

    Psikis0 !

    6en+ana edukasi0

    5enggunakan balsem pada regio

    tubuh yang mengalami mialgia

    5elakukan pijatan atau stretching

    di sela -aktu istirahat kerja

    1 minggu

    '. 6isiko pajanan f isik

    panas;getar;bising%,kimia bahan kimia

    pembersih%, biologi

    virus;bakteri;jamur%,

    ergonomi

    berdiri;membungkuk%,

    psikis target -aktu%

    6en+ana diagnosis0 !

    6en+ana terapi0 !6en+ana edukasi0

    Selalu memakai alat pelindung diri

    5elakukan stretching

    1 minggu

    12

  • 8/11/2019 noise induced hearing loss.doc

    13/23

    BAB III

    TIN%AUAN PUSTAKA

    Bising

    Bising adalah suara atau bunyi yang tidak diinginkan. Kualitas suatu bunyi ditentukan

    oleh frekuensi #&% dan intensitas dB)%. 6entang frekuensi yang dapat didengar telinga manusia

    adalah 17!'*.*** #&. Sedangkan intensitas bunyi tidak boleh men+apai 14* dB).3

    Pengaruh pada tenaga kerja akibat bising adalah03

    1. 5engurangi kenyamanan dalam bekerja

    13

  • 8/11/2019 noise induced hearing loss.doc

    14/23

    Pada beberapa kasus, sering tenaga kerja tidak mengeluh karena mereka sudah

    terbiasa oleh kondisi bising tersebut dalam jangka -aktu lama.

    '. 5engganggu komunikasi per+akapan antar pekerja

    ingginya intensitas bising dapat menganggu kualitas pendengaran dari la-an

    bi+ara sehingga informasi dapat salah disampaikan.3. 5engurangi konsentrasi

    4. 5enurunkan daya dengar, baik yang bersifat sementara atau permanen

    8. uli akibat kebisingan noise induce hearing loss%

    Intensitas kebisingan yang dianjurkan adalah (8 dB) untuk ( jam kerja. Dasar

    hukum yang mengatur besarnya intensitas bising dengan maksimal lama

    pajanan adalah Keputusan 5enteri enaga Kerja "o KP!81;5";1=== tentang

    "ilai )mbang Batas /aktor /isika di empat Kerja.4Eabel 1F

    2ntuk men+egah pengaruh buruk dari bising tersebut, ada beberapa +ara untuk

    mengendalikannya03

    1. Pengendalian se+ara teknis

    5engubah +ara kerja, dari yang menimbulkan bising menjadi berkurang.

    5enggunakan penyekat dinding dan langit!langit yang kedap suara

    5engisolasi mesin!mesin yang menjadi sumber kebisingan

    '. Pengendalian se+ara administratif

    Pengadaan ruang kontrol pada bagian tertentu misalnya bagian bising, tenaga

    kerja di bagian tersebut hanya melihat dari ruang berka+a yang kedap suara dan

    sesekali memasuki ruang berbising tinggi, dalam -aktu yang telah ditentukan,serta menggunakan )PD%

    Pengaturan jam kerja, disesuaikan dengan ")B yang ada

    3. Pengendalian se+ara medis

    Pemeriksaan audiometri sebaiknya dilakukan pada saat a-al masuk kerja

    se+ara periodik, se+ara khusus dan pada akhir masa kerja.

    4. Pemasangan alat pelindung diri

    5erupakan alternatif terakhir bila pengendalian yang lain telah dilakukan. enaga

    kerja dilengkapi dengan sumbat telinga ear plug% atau tutup telinga ear smuff%

    disesuaikan dengan jenis pekerjaan, kondisi dan penurunan intensitas

    kebisingan yang diharapkan.

    Ta-el /4 Nilai Am-ang Batas ,aktor ,isika di Tem#at Kerja dan

    Maksimal 5aktu Pemajanan #er Hari

    14

  • 8/11/2019 noise induced hearing loss.doc

    15/23

    *angguan Pendengaran 'Tuli(

    Dibagi menjadi ' yaitu tuli konduktif dan tuli sensorineural. uli konduktif disebabkan

    karena kelainan pada telinga luar atau tengah, +ontoh atresia liang telinga, sumbatan oleh

    serumen, otitis eksterna sirkumskripta, osteoma liang telinga, sumbatan tuba eusta+hius, otitis

    media, otosklerosis, timpanosklerosis, hemotimpanum dan dislokasi tulang pendengaran.

    Sementara itu, tuli sensorineural dibedakan lagi menjadi ' yaitu tuli sensorineural koklea dan

    retrokoklea. 9ontoh tuli sensorineural koklea adalah aplasia, labirinitis, intoksikasi obat, tuli

    mendadak, trauma kapitis, trauma akustik dan pajanan bising. Sedangkan +ontoh tuli

    sensorineural retrokoklea disebabkan neuroma akustik, tumor sudut pons serebelum, mieloma

    multipel, +edera otak, perdarahan otak dan kelainan otak lainnya.8

    2ntuk menilai adanya gangguan pendengaran, dapat dilakukan beberapa pemeriksaan

    pendengaran seperti08

    1. es penala

    '. es berbisik

    3. )udiometri nada murni

    Tuli Aki-at Trauma

    15

  • 8/11/2019 noise induced hearing loss.doc

    16/23

    Beberapa kejadian trauma seperti ke+elakaan lalu lintas, terjatuh atau ledakan dapat

    menimbulkan kerusakan pada organ telinga sehingga mengakibatkan tuli. ekanan akibat trauma

    yang diterima oleh tulang kepala, diteruskan ke organ!organ di ba-ahnya, seperti telinga.7

    Cenis tuli akibat trauma dapat berupa tuli konduktif atau tuli sensorineural atau keduanya.

    9ara yang mudah untuk menilai jenis tuli tersebut adalah dengan tes penala 81' #&. )udiometri

    murni dapat dilakukan bila keadaan penderita sudah stabil. Perlu pula diperiksa apakah penderita

    mengalami +edera vestibular nistagmus% dan paralisis nervus fasialis.7

    Tuli Aki-at Bising 'Noise Induced Hearing Loss(

    Ialah tuli yang disebabkan akibat terpajan oleh bising yang +ukup keras dalam jangka

    -aktu yang +ukup lama dan biasanya diakibatkan oleh bising lingkungan kerja. "I#$ adalah jenis

    tuli sensorineural koklea. Intensitas bising yang dapat menyebabkan tuli adalah diatas (8 dB

    karena mengakibatkan kerusakan pada organ 9orti telinga dalam.

    ?ejala "I#$ adalah pendengaran berkurang disertai tinitus atau tidak. Selanjutnya,penderita sukar mendengar per+akapan dengan kekerasan biasa. Bila sudah kronik, penderita

    dapat tidak mengerti per+akapan yang keras. Biasanya penderita "I#$ mengalami bias frekuensi

    nada tinggi 3***!7*** #&% sehingga mereka lebih mendengar suara huruf vokal daripada

    konsonan.7Se+ara klinis pajajan bising pada organ pendengaran dapat menimbulkan reaksi

    adaptasi, peningkatan ambang dengar sementara, dan peningkatan ambang dengar menetap.

    Diagnosis "I#$ tidak mudah. Diperlukan anamnesis yang rin+i untuk menilai ada

    tidaknya hubungan antara lama pajanan bising dengan gejala yang dialami. toskopik tidak

    ditemukan kelainan. Dari tes penala didapatkan 6inne positif, Geber lateralisasi ke telinga yang

    pendengarannya lebih baik dan S+h-aba+h memendek sehingga memberi kesan jenis tuli

    sensorineural. Pemeriksaan audiometri nada murni didapatkan tuli sensorineural pada frekuensi

    antara 3***!7*** #& dan pada frekuensi 4*** #& sering terdapat takik yang patognomonik untuk

    jenis ketulian ini. Pemeriksaan audiologi khusus adalah SISI short increment sensitivity index%,

    )B$B alternate binaural loudness balance%, 5$B monoaural loudness balance%, audiometri

    Bekesy, audiometri tutur speech audiometry%, hasil menunjukkan adanya fenomena rekrutmen

    yang patognomonik untuk tuli saraf koklea.

    Karena kerusakan pada "I#$ melibatkan kerusakan saraf koklea maka tidak ada terapi

    khusus yang dapat mengembalikan fungsi menjadi normal. Hang dapat dilakukan adalah

    men+egah gangguan pendengaran menjadi lebih buruk dan membantu fungsi pendengaran

    dengan alat bantu. Idealnya, penderita yang terdiagnosis "I#$ harus pindah dari tempat kerjanya

    namun bila tidak memungkinkan, gunakan alat pelindung telinga terhadap bising, seperti sumbat

    telinga ear plug%, tutup telinga ear muff%, dan pelindung kepala helmet%. Bila penderita sudah

    mengalami kesulitas berkomunikasi dengan volume per+akapan biasa, gunakan alat bantu

    dengar hearing aid%. Bila alat bantu dengar juga tidak membantu, maka dilakukan psikoterapi

    16

  • 8/11/2019 noise induced hearing loss.doc

    17/23

    agar penderita dapat menerima keadaannya. Penderita juga perlu menjalani latihan pendengaran

    agar dapat menggunakan sisa pendengaran dengan )BD se+ara efisien dibantu dengan

    memba+a u+apan bibir lip reading%, mimik dan gerakan anggota badan, serta bahasa isyarat

    untuk dapat berkomunikasi. Selain itu, perlu juga rehabilitasi suara agar dapat mengendalikan

    volume, tinggi rendah dan irama per+akapan. Bia tuli total bilateral dapat dipertimbangkan untuk

    pemasangan implan koklea.

    Seperti yang sudah dikemukakan di bagian pendahuluan, "I#$ dapat di+egah. Beberapa

    langkah pen+egahan diantaranya adalah mengukur se+ara berkala intensitas bising,

    memperbaiki atau mengganti mesin yang menimbulkan bising, memberi edukasi kepada para

    pekerja untuk memakai alat pelindung telinga.7,

    BAB I6

    PEMBAHASAN

    1. Tuli kondukti. e+ trauma ka#itis DD& noise induced hearing loss

    Pasien mengeluh pendengaran telinga kanan berkurang sejak 4 tahun lalu. Saat itu,

    kepala pasien jatuh membentur lantai sehingga terjadi perdarahan di dalam otak setelah

    dikonfirmasi dengan 9!S+an. 5embran telinga kanan pasien dikatakan rusak. 5elalui

    pemeriksaan fisik, didapatkan membran telinga kanan pasien tidak intak. es berbisik dijumpai

    17

  • 8/11/2019 noise induced hearing loss.doc

    18/23

    pendengaran telinga kanan menurun daripada telinga kiri. Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik,

    diagnosis klinis pasien adalah tuli konduktif e+ trauma kapitis.

    rauma kepala tertutup menyebabkan luka pada tulang tengkorak dan temporal,

    sehingga dapat mengakibatkan tuli konduktif atau sensorineural atau keduanya. /raktur

    longitudinal pada tulang temporal biasanya menyebabkan perforasi membran timpani, gangguan

    kanal auditori eksterna, perdarahan telinga dan tuli konduktif. uli sensorineural lebih jarang.

    /raktur transversa yang memanjang ke tulang temporal mengakibatkan hematotympanum dan

    menjadi permanen dan tuli sensorineural karena mengenai saraf koklea atau auditori. ( leh

    karena membran telinga pasien sudah tidak intak maka tuli konduktif lebih mungkin daripada tuli

    sensorineural.

    5enetapkan diagnosis klinis diatas merupakan langkah pertama dari tujuh langkah

    diagnosis okupasi. $angkah selanjutnya adalah mengidentifikasi pajanan yang dialami pasien

    dalam pekerjaannya. mpat tahun yang lalu saat kejadian tersebut terjadi, pasien bekerja

    sebagai tukang listrik panggilan. Pekerjaan itu masih dijalaninya sampai sekarang. Pekerjaansebagai tukang listrik mempunyai risiko ke+elakaan kerja yaitu terjatuh dari ketinggian. Saat ini,

    pasien bekerja sebagai petugas laundry di sebuah rumah sakit. Pekerjaan sebagai petugas

    laundry sudah dijalaninya selama 1* tahun. Pajanan yang didapat pasien di lingkungan kerjanya

    sebagai petugas laundry adalah detergen, soda api, desinfektan, blea+hing, softener, getar,

    bising, dan panas. Bising menjadi pajanan yang dapat berpengaruh terhadap tuli yang diderita

    pasien.

    $angkah ketiga adalah menentukan apakah ada hubungan antara pajanan dengan

    penyakit. Bising di lingkungan kerja pasien men+apai =*an dB. )ngka itu sudah melebihi nilai

    ambang batas normal berdasarkan Keputusan 5enteri enaga Kerja dan ++upational Safety

    and #ealth )dministration S#)%. Intensitas bunyi setinggi itu berpotensi menyebabkan tuli

    akibat bising noise induced hearing loss%.

    $angkah keempat adalah menentukan apakah pajanan yang dialami +ukup. Pasien

    bekerja selama 8 jam sehari dan terus berada di dalam ruangan laundry tersebut. Pekerjaan itu

    sudah dijalaninya selama 1* tahun. $ama pajanan maksimal terhadap intesitas bunyi =*an dB

    adalah 1!' jam. Selama bekerja, pasien menggunakan ear plug. 5elihat data!data tersebut,

    dapat disimpulkan pajanan bising yang dialami pasien +ukup besar.

    $angkah kelima adalah menentukan apakah ada faktor individu yang berperan. Pasien

    memiliki atopi namun tidak berhubungan dengan penyakit. 6i-ayat tuli kongenital tidak ada.

    $angkah keenam adalah menentukan apakah ada faktor lain di luar pekerjaan. Selain

    sebagai petugas laundry, pasien bekerja sebagai teknisi listrik panggilan di luar jam kerja.

    Pekerjaan teknisi listrik panggilan memiliki bahaya potensial berupa listrik dan timah, serta risiko

    ke+elakaan kerja yaitu terjatuh saat memperbaiki alat!alat listrik di tempat tinggi. Bahaya

    potensial tidak berpengaruh terhadap tuli, namun risiko terjatuh dapat menimbulkan tuli.

    18

  • 8/11/2019 noise induced hearing loss.doc

    19/23

    $angkah terakhir adalah menentukan diagnosis penyakit akibat kerja. Kesimpulan yang

    diambil pada kasus ini adalah tuli konduktif yang diderita pasien merupakan penyakit bukan kibat

    kerja penyakit yang diperberat oleh kerja%. $ingkungan kerja yang sangat bising dapat

    memperberat keluhan gangguan pendengarannya.

    Pasien disarankan untuk melakukan pemeriksaan audiometri. ujuannya adalah untuk

    menilai ambang batas pendengaran, ada tidaknya perburukan di kemudian hari, dan fungsi

    pendengaran telinga kiri dan kanan.

    erapi spesifik tidak ada untuk pasien ini. Hang terpenting adalah melakukan langkah!

    langkah pen+egahan. Pasien perlu diedukasi mengenai +ara pemakaian ear plug yang benar,

    tidak hanya asal menutupi telinga. Posisi ear plugharus terpasang nyaman dan mengurangi

    intensitas bunyi.= Bila memungkinkan, pasien menggunakan ear muff atau helmet karena

    keduanya lebih baik dalam meredam bising daripada ear plug.7

    dukasi mengenai penghindaran obat!obat yang bersifat ototoksik, seperti

    aminoglikosida, eritromisin, salisilat, loop diuretik, dan antineoplastik perlu dilakukan.(

    Pasiendiingatkan untuk sebisa mungkin tidak mengkonsumsi obat!obat tersebut baik oral atau suntik

    saat sedang sakit. Bila tidak bisa dihindari, maka pasien harus dimonitor se+ara ketat, seperti

    memeriksa keadaan fungsi ginjal, menanyakan ada tidaknya gejala tinitus atau vestibular.

    Beberapa penelitian menyimpulkan, beberapa obat ototoksik terkonsentrasi pada telinga dalam

    sehingga mengakibatkan kerusakan telinga yang progresif.

    leh karena membran telinga kanan pasien sudah tidak intak maka sangat rentan

    mengalami infeksi bakteri atau jamur. Pasien diedukasi untuk tidak membersihkan telinga sendiri,

    tidak memasukkan benda tajam ke telinga, dan teratur kontrol ke dokter # sekitar '!3 bulan

    sekali.

    Psikis pasien juga perlu dibangun agar pasien tidak merasa rendah diri saat

    berkomunikasi dengan orang lain. Bila di kemudian hari terjadi perburukan pendengaran maka

    pasien dianjurkan menggunakan hearing aid. Penelitian oleh "ational 9oun+il on the )ging

    menemukan, ';3 pasien usia lanjut dan = dari 1* remaja yang mengalami gangguan

    pendengaran tidak suka memakai hearing aid. )lasan terbanyak adalah harga yang mahal dan

    stigma yang buruk. Selain itu, beberapa diantara mereka merasa gangguan pendengaran telinga

    mereka tidak terlalu perlu dibantu dengan hearing aid.1* 5elihat hasil penelitian itu, pasien

    dianjurkan untuk menabung dari sekarang sebagai persiapan membeli hearing aidbila diperlukan

    di kemudian hari.

    Prognosis pada pasien quo ad vitambonamkarena keluhan yang dialami saat ini tidak

    mengan+am nya-a. Prognosis ad functionam dubia ad bonam karena fungsi pendengaran

    pasien saat ini masih +ukup baik tergolong tuli ringan% dan pasien tidak terlalu menemui

    kesulitan saat melakukan per+akapan dengan intensitas biasa. Prognosis ad sanactionam dubia

    ad bonam karena pasien menggunakan ear plug selama bekerja sehingga risiko "I#$ dapat

    19

  • 8/11/2019 noise induced hearing loss.doc

    20/23

    diminimalisasi. Diharapkan dengan edukasi seperti kontrol telinga teratur dan pemakaian alat

    pelindung diri yang benar dapat men+egah "I#$.

    2. Mialgia #ada regio /0 dan /1

    5elalui pemeriksaan body map, didapati keluhan pegal!pegal di regio 18 dan 1. Setelah

    ditelurusi lebih lanjut, pasien mengatakan bah-a keluhan pegal!pegal dirasakan setelah bekerja,

    namun tidak terlalu mengganggu. idak ada bengkak atau merah pada regio itu. leh karena itu,

    diagnosis klinis kedua pada pasien ini adalah mialgia regio 18 dan 1.

    Dalam pekerjaannya, pajanan yang berhubungan dengan mialgia adalah posisi berdiri

    yang +ukup lama. 5enurut pasien, selama bekerja pasien hampir tidak dapat duduk. Selesai

    memasukkan bahan +u+ian dan menjalankan mesin laundry yang pertama, pasien lalu

    menjalankan mesin laundru yang kedua dan seterusnya. 2ntuk mesin laundry yang bersifat

    manual, pasien harus menungguiJ mesin tersebut karena urutan men+u+inya perlu dikerjakan

    satu per satu manual%.Posisi berdiri yang lama menyebabkan tungkai ba-ah harus menyangga beban tubuh

    bagian atas. Pasien berdiri selama lebih kurang 8 jam sehari. Gaktu selama itu +ukup

    menyebabkan mialgia.

    idak ada faktor individu yang berperan dalam timbulnya mialgia pada pasien ini. Pasien

    tidak tergolong obesitas. besitas menyebabkan tungkai ba-ah harus bekerja lebih kuat untuk

    menyangga tubuh bagian atas.

    /aktor lain di luar pekerjaan yang dipikirkan dapat menyebabkan mialgia adalah

    mengendarai motor saat pergi dan pulang. Saat mengendarai motor, posisi tungkai ba-ah pasien

    berada dalam keadaan fleksi. ungkai ba-ah juga digunakan untuk mengendalikan

    menyeimbangkan% motor saat berjalan. Carak rumah pasien ke tempat kerja sekitar 1* km,

    ditempuh selama '*!3* menit.

    Dari deskripsi diatas, mialgia yang diderita pasien adalah penyakit okupasi -ork related

    disease%. Dilihat dari -aktu lama% dan intensitas, posisi berdiri saat bekerja lebih berperan

    menimbulkan mialgia daripada faktor lain di luar pekerjaan. ungkai ba-ah lebih berat

    menyangga tubuh bagian atas pada saat posisi berdiri daripada duduk fleksi%.

    idak ada ren+ana diagnosis khusus untuk mialgia. erapi yang lebih diutamakan adalah

    yang bersifat non!medikamentosa, seperti mengoles balsem atau melakukan pijatan. Bila +ara itu

    tidak mengurangi keluhan, pasien dapat mengkonsumsi asam mefenamat 3@8** mg. )sam

    mefenamat merupakan "S)ID dengan efek analgesik yang lebih kuat daripada antiinflamasi.

    20

  • 8/11/2019 noise induced hearing loss.doc

    21/23

    BAB 6

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Kesim#ulan

    1. elah ditegakkan diagnosis okupasi pasien yaitu tuli konduktif yang menjadi penyakit yang

    diperberat oleh kerja dan mialgia regio 18 dan 1 yang merupakan penyakit akibat kerja.

    '. Pajanan di tempat kerja yang telah diidentifikasi adalah panas, bising, getar, bahan kimia

    pembersih detergen, soda api, klorin, blea+hing, softener%, posisi berdiri lama, posisi

    membungkuk, dan tekanan psikologis kerja.

    21

  • 8/11/2019 noise induced hearing loss.doc

    22/23

    3. erdapat hubungan antara pajanan bising dengan gangguan pendengaran pasien. 2ntuk

    mengkonfirmasi lebih lanjut dapat dilakukan pemeriksaan audiometri.

    4. 5engingat pajanan bahaya potensial lainnya belum menimbulkan masalah kesehatan,

    pasien perlu menerapkan upaya pen+egahan se+ara menyeluruh terhadap seluruh bahaya

    potensial di tempat kerja untuk men+egah timbulnya masalah kesehatan akibat kerja.

    Saran

    Pasien

    1. Perlu melakukan pemeriksaan audiometri.

    '. Perlu pemantauan kesehatan telinga se+ara berkala.

    3. Perlu dilakukan konseling atau psikoterapi bila pasien mulai merasa rendah diri dengan

    keluhan gangguan pendengaran yang dialami.

    Rumah sakit tempat pasien bekera1. Perlu melakukan pengukuran intensitas bising se+ara periodik.

    '. Perlu melakukan modifikasi terhadap mesin atau lingkungan kerja untuk mengurangi

    intensitas bising.

    3. Perlu melakukan medi+al +he+k!up yang meliputi pemeriksaan audiometri kepada

    seluruh pekerja yang bekerja di lingkungan bising, salah satunya bagian laundry.

    DA,TAR PUSTAKA

    1. Pusat Kesehatan Kerja. Kesehatan dan keselamatan kerja pelayanan $I"" di rumah

    sakit. Diunduh darihttp0;;---.depkes.go.id;[email protected]

    optionarti+lesLtaskvie-arti+leLartid134LItemid3.Diakses tanggal 13 Desember

    '**7.

    '. 6abino-it& P5. "oise!indu+ed hearing loss. )m /am Physi+ian '***M71=%0'4=!7*.

    3. #absari "D. )spek penerangan, kebisingan L getaran di tempat kerja L

    pengendaliannya. Dalam0 Budiono )5S, Cusuf 65S, Pusparini ). Bunga 6ampai

    #iperkes L KK, edisi ke!'. Semarang0 Balai Penerbit 2"DIP. '**3. hal 31!7.

    22

    http://www.depkes.go.id/index.php?option=articles&task=viewarticle&artid=134&Itemid=3http://www.depkes.go.id/index.php?option=articles&task=viewarticle&artid=134&Itemid=3http://www.depkes.go.id/index.php?option=articles&task=viewarticle&artid=134&Itemid=3http://www.depkes.go.id/index.php?option=articles&task=viewarticle&artid=134&Itemid=3http://www.depkes.go.id/index.php?option=articles&task=viewarticle&artid=134&Itemid=3http://www.depkes.go.id/index.php?option=articles&task=viewarticle&artid=134&Itemid=3
  • 8/11/2019 noise induced hearing loss.doc

    23/23

    4. 5enteri enaga Kerja 6epublik Indonesia. Keputusan 5enteri enaga Kerja "o0 KP!

    81;5";1=== tentang "ilai )mbang Batas /aktor /isika di empat Kerja. Diunduh dari

    http0;;---.iips!online.+om;Kep5enaker1===.pdf. Diakses tanggal 13 Desember '**7.

    8. Soetirto I, #endarmin #, Bashiruddin C. ?angguan pendengaran dan kelainan telinga.

    Dalam0 Soepardi ), Iskandar #", editor. Buku )jar Ilmu Kesehatan elinga, #idung,

    enggorok, Kepala $eher. disi ke!8. Cakarta0 Balai Penerbit /K2I. '**1.hal =!'1.

    7. S+hindler D", Ca+kler 6K, 6obinson S. #earing loss. Dalam0 $aDou C, editor. 9urrent

    ++upational L nvironmental 5edi+ine, edisi ke!3. 2S0 5+?ra-!#ill. '**4. hal 1*4!'1.

    . Soetirto I, Bashiruddin C. uli akibat bising noise induced hearing loss%. Dalam0 Soepardi

    ), Iskandar #", editor. Buku )jar Ilmu Kesehatan elinga, #idung, enggorok, Kepala

    $eher. disi ke!8. Cakarta0 Balai Penerbit /K2I. '**1.hal 3!3=.

    (. "adol CB. #earing loss. " ngl C 5ed 1==3M3'=18%01*='!1*'.

    =. #ealth and Safety @e+utive. "oise at -ork0 guidan+e for employers on the 9ontrol of

    "oise at Gork 6egulations '**8. Diunduh dari ---.hse.gov.uk;pubns;indg37'.pdf.Diakses tanggal 1= Desember '**7.

    1*. "ational )+ademy on an )geing So+iety. #earing loss. 1===. Diunduh dari

    ---.agingso+iety.org;agingso+iety;pdf;hearing.pdf. Diakses tanggal 1= Desember '**7.

    http://www.iips-online.com/KepMenaker1999.pdfhttp://www.hse.gov.uk/pubns/indg362.pdfhttp://www.agingsociety.org/agingsociety/pdf/hearing.pdfhttp://www.iips-online.com/KepMenaker1999.pdfhttp://www.hse.gov.uk/pubns/indg362.pdfhttp://www.agingsociety.org/agingsociety/pdf/hearing.pdf