No Bebas Pulsa: e-mail: [email protected] AP SABTU, 29 ... · masih menjadi untaian kata nan...

1
TRANSPORTASI publik di negeri ini telah menjadi monster yang siap merenggut nyawa. Kecelakaan maut terjadi di darat, laut, dan udara, tanpa bisa dicegah entah sampai kapan. Terbakarnya KMP Teduh saat berlayar dari Pela- buhan Merak menuju Bakauheni serta tabrakan kereta api (KA) Mutiara Selatan dengan KA Kutojaya Selatan, kemarin, menambah panjang daftar betapa transpor- tasi publik telah menjadi pembunuh di negeri ini. Tak terbilang sudah kita mempersoalkan buruknya transportasi publik. Buruk dalam jumlah, buruk dalam pelayanan, bahkan sangat buruk dalam hal keselamatan. Namun, penyelenggara pelayanan publik tidak pernah memperbaikinya. Publik seolah dipaksa menerima takdir bahwa menggunakan moda transportasi publik yang mana pun di negeri ini harus siap menunggu maut menjemput. Naik transportasi publik ber- arti naik kendaraan menuju ajal. Moda transportasi publik sudah menjel- ma menjadi pembunuh bengis. Tidak menghe- rankan jika Bank Dunia masih menempatkan Indonesia sebagai ne- gara dengan tingkat kecelakaan tertinggi di Asia. Kita tidak bisa serta-merta sekadar menyalahkan operator transportasi atas kecelakaan yang terjadi. Kita mesti adil melihat, apakah negara sebagai pe- lindung segenap warga masih peduli terhadap nyawa rakyatnya? Tidakkah rakyat dibiarkan hidup bagaikan yatim piatu? Di sektor moda transportasi laut, hampir semua kapal roro (roll on-roll off) berusia tua. Angkutan mudik Lebaran tahun lalu, misalnya, dari 33 kapal roro yang disediakan PT ASDP (Angkutan Sungai dan Penyeberangan), kebanyakan berusia sekitar 30 tahun. Bahkan, terdapat kapal roro keluaran 1971, yang berarti sekarang berusia 40 tahun. Kondisi perkeretaapian kita tidak jauh berbeda. Lebih dari 60% lokomotif kereta api berusia 30-an tahun. Mengapa tidak dilakukan peremajaan? Jawaban paling gampang tidak tersedia cukup dana untuk itu. Akan tetapi, tersedia dana untuk menaikkan gaji Presiden dan 8.000 pejabat. Panjang rel kereta api juga terus menyusut, men- capai 41% dalam kurun 61 tahun. Jika pada 1939 panjang rel yang dibangun Belanda 6.811 kilometer, pada 2000 hanya tersisa 4.030 km. Fakta itu menunjukkan bahwa Belanda lebih mem- perhatikan kereta api untuk jajahannya daripada pemerintah Republik Indonesia untuk rakyatnya. Masih ada bukti lain perihal jeleknya komitmen pemerintah. Untuk memelihara jalur saja, PT Kereta Api memerlukan Rp1 triliun. Belum lagi biaya pera- watan sarana-sarana lainnya yang hampir mencapai Rp2 triliun. Tahun lalu, PT Kereta Api mengajukan biaya layanan publik (PSO) Rp700 miliar, tapi dika- bulkan Rp535 miliar. Kereta api mestinya menjadi transportasi yang murah, aman, dan nyaman. Tapi pemerintah, bahkan negara, memang tidak memiliki kemauan kuat un- tuk itu. DPR lebih memilih menyenangkan dirinya sendiri dengan membangun gedung DPR yang me- wah daripada memperbaiki kereta api agar menjadi transportasi yang aman bagi rakyat. Selama negara tidak peduli dengan transportasi publik, sampai kapan pun ia akan menjadi monster ganas yang siap merenggut nyawa. Jangan berharap kenyamanan dan keamanan akan datang. Kalau sudah begitu, silakan rakyat mengurus diri sendiri. Anggaplah hidup di negeri yatim piatu, tanpa pemerintah, tanpa negara. Silakan rakyat mengurus diri sendiri. Anggaplah hidup di negeri yatim piatu, tanpa pemerintah, tanpa negara. ” Kirimkan tanggapan Anda atas berita ini melalui e-mail: [email protected] atau mediaindonesia.com K OMISI Pemberantasan Ko- rupsi (KPK) mencatat rekor baru, yaitu menjebloskan se- kaligus 19 politikus ke tahan- an. Mereka ditahan terkait kasus dugaan suap cek pelawat Bank Indonesia. Mereka ditempatkan di empat tahan- an berbeda, kemarin. Paskah Suzetta bersama 8 orang lainnya ditempatkan di LP Cipinang, Panda Nababan dan 6 tersangka lainnya di Rutan Salemba, dan 2 orang di Rutan Pondok Bambu. Semen- tara Agus Condro Prayitno yang pertama kali membongkar dugaan suap ditahan di Rutan Polda Metro Jaya (lihat grak). Para tersangka adalah anggota DPR periode 1999-2004. Mereka disangka menerima suap pemilihan Miranda Goeltom sebagai Deputi Gubernur Se- nior Bank Indonesia pada 8 Juni 2004 di Komisi IX DPR. Pada saat pemilihan, di antara 56 ang- gota komisi keuangan dan perbankan ada 41 orang yang memilih Miranda. Kemudian, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mene- mukan aliran 480 cek pelawat untuk 41 anggota Komisi IX DPR. Atas dasar itulah, KPK menyeret em- pat orang sebagai terpidana, yaitu Udju Djuhaeri, Endin AJ Soehara, Dudhie Makmun Murod, dan Hamka Yandhu. Sebanyak 26 orang lagi menjadi tersang- ka. Tapi seorang di antara mereka, Jefri Tongas Lumban Batu, meninggal. Berdasarkan agenda pemeriksaan KPK kemarin, terdapat 24 tersangka yang mestinya diperiksa. Dalam daftar terse- but hanya nama Anthony Zeidra Abidin yang tidak ada karena yang bersangku- tan kini mendekam dalam penjara pada kasus yang lain. Dengan demikian, tinggal lima ter- sangka yang belum ditahan karena ke- marin mereka mangkir. Sebanyak empat orang tidak memenuhi panggilan dengan alasan sakit, yaitu Hengki Baramuli, Bobi Sudahirman, Willem Tutuarima, dan Rusman Lumban Toruan. Sementara satu tersangka, Budiningsih, dalam perjalanan ke Surakarta, Jawa Tengah. “Kami akan melakukan upaya penyelidikan yang sama bagi yang sakit pekan depan,” kata juru bicara KPK Johan Budi. Panda Nababan yang kemarin dijem- put penyidik KPK di Bandara Soekarno- Hatta berharap kasusnya segera dibawa ke pengadilan. “Segeralah bawa proses ini ke pengadilan agar terang benderang kasusnya,” tandasnya. Panda sedianya terbang ke Batam untuk mengikuti Rapimnas DPP PDIP.(X-3) [email protected] EDITORIAL Negara Yatim Piatu Kamar dan Kualitas Tidur PAUSE Silakan tanggapi Editorial ini melalui: mediaindonesia.com PATA AREADI TEKAD zero accident (nihil kecelakaan) Kementerian Perhubungan pada 2011 masih menjadi untaian kata nan indah di atas kertas. Di awal tahun ini, mendung masih menggelayuti dunia transportasi. Feri KMP Laut Teduh II terbakar di perairan Selat Sunda pukul 03.30 WIB, kemarin. Sebanyak 13 penumpang tewas. Peristiwa terbakarnya kapal roll on roll off itu terjadi di Pulau Tempurung, sekitar 2 mil dari Pelabuhan Merak, Banten. Kapal tersebut berangkat dari Pela- buhan Merak dengan tujuan Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Jumlah penum- pang yang terdaftar di manifes 150 o- rang. Namun, informasi yang diperoleh, jumlah penumpang 525 orang. “Sebagian besar korban tewas karena terjun ke laut,” kata Kapolda Banten Brigjen Agus Kusnadi, kemarin. Para korban luka dirawat di RS Kraka- tau Medika, Cilegon, sedangkan korban meninggal dibawa ke RSUD Cilegon. Kebakaran kapal juga mengakibatkan 93 unit kendaraan terbakar, yang terdiri dari 4 motor, 38 sedan, 8 pikap, 1 bus se- dang, 26 Colt Diesel, 1 bus besar, 9 truk besar, dan 6 tronton. “Dugaan sementara, kebakaran bukan dari kapal feri KMP Laut Teduh II, tetapi dari salah satu mesin bus,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemente- rian Perhubungan Suroyo Alimoesa. Menurutnya, apabila terbukti api ter- sebut berasal dari bus, pihaknya akan memberikan sanksi tegas terhadap PT Bangun Putera Remaja (pemilik KMP Laut Teduh II) karena sudah menyalahi aturan dan prosedur. “Kendaraan yang sudah masuk kapal tidak diperbolehkan menyalakan mesin,” ujarnya. Salah seorang penumpang, Fahri Azlan, mengaku panik ketika men- dengar suara teriakan kebakaran. Ia bersama penumpang lainnya berusaha mengambil sekoci, tapi tidak bisa ditu- runkan. “Sekoci macet,” ujarnya. Meski begitu, ia beruntung bisa selamat setelah mencemplung ke laut dengan menggu- nakan pelampung.(WB/CS/Ant/X-6) Berita terkait hlm 8 Sekoci Kapal Macet, 13 Penumpang Tewas KPK Jebloskan 19 Politikus ke Tahanan Masih lima tersangka menghirup udara bebas. Ironisnya, KPK hingga kini belum menemukan penyuapnya. EDNA AM TARIGAN MANTAN Direktur Keberatan dan Banding Ditjen Pajak Bambang Heru Ismiarso, yang juga atasan Gayus Tam- bunan, ditahan Bareskrim Polri sebagai tersangka kasus PT Surya Alam Tunggal (SAT), tadi malam, setelah diperiksa sembilan jam. “Penyidik memutuskan menahan ter- sangka,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Boy Rai Amar. Ia menjelaskan, kasus yang menyeret Bambang sama dengan kasus Gayus, yakni dugaan korupsi terkait dengan pe- nanganan keberatan pajak PT SAT yang merugikan negara Rp570 juta. Selain Gayus, yang telah divonis tujuh tahun, anak buah Bambang Heru lain yang kini berstatus terdakwa dalam kasus tersebut adalah mantan Kasie Eks Atasan Gayus Ditahan TERBAKAR: KMP Laut Teduh II terbakar di perairan Selat Sunda, Banten, kemarin. FOTO A1 11.5 x 4.2 LI NA SELANGKAH MENUJU SEJARAH “Saya pikir siapa yang memulai start terbaik, dialah yang berpeluang memenangi pertandingan.” Olahraga, Hlm 10 TABRAKAN KA DI BANJAR Kecelakaan antara Kereta Api (KA) Mutiara Selatan jurusan Surabaya-Bandung dan KA Kutojaya Selatan jurusan Bandung-Kutoarjo terjadi di Stasiun Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat. Nusantara, Hlm 8 MI/ERIEZ M RIZAL AP SABTU, 29 JANUARI 2011 | NO.10925 | TAHUN XLII | 24 HALAMAN Pemasangan Iklan & Customer Service No Bebas Pulsa: 08001990990 e-mail: [email protected] LAMA tidak terdengar kabarnya, Miran- da Goeltom (kanan) kembali muncul di publik. Mantan Deputi Gubernur Senior BI ini berada di tengah-tengah fashionista di Jakarta, kemarin. Miranda menjadi salah satu model yang Miranda Jadi Model dipilih desainer top Ghea Panggabean untuk membawakan baju dalam peragaan koleksinya yang bertema Love & liberty. Ia berlenggok didampingi anaknya, Winda Siregar, dalam balutan gaun gaya bohemian bermotif jumputan. (Big/X-6) Pengurangan Ke- beratan Maruli Pandapotan Ma- nurung dan pe- nelaah keberatan Humala Napitu- pulu. Sementara itu, Kasubdit Pe- ngurangan dan Keberatan Jhony Marihot Tobing hingga saat ini masih berstatus saksi. Sementara itu, KPK, kemarin, batal memeriksa Gayus. Rencana pemeriksaan itu terkait dengan tekad KPK yang akan membongkar praktik maa pajak yang belum ditangani polisi. Wakil Ketua KPK M Jasin mengatakan penyidik mengagendakan lagi pemerik- saan Gayus pada Selasa (1/2). (*/X-5) KUALITAS tidur tidak hanya diten- tukan oleh lamanya jam tidur. Para peneliti AS menyimpulkan bahwa kondisi kamar tidur yang nyaman dapat membuat seseorang memperoleh tidur yang berkualitas. Dari polling yang disebarkan kepada 200 partisipan berusia 25-55 tahun, peneliti Lembaga Pusat Penelitian Tidur Nasional mendapatkan 70% responden menyatakan kenyamanan kamar tidur menjadi faktor pertama yang mendukung seseorang mem- peroleh tidur berkualitas. Sisanya, kualitas tidur diperoleh dari pil tidur. (Healthday/*/X-5) REUTERS/AULIA PRATAMA MI/RAMDANI Bambang Heru Ismiarso MI/SUSANTO

Transcript of No Bebas Pulsa: e-mail: [email protected] AP SABTU, 29 ... · masih menjadi untaian kata nan...

Page 1: No Bebas Pulsa: e-mail: cs@mediaindonesia.com AP SABTU, 29 ... · masih menjadi untaian kata nan indah di atas kertas. Di awal tahun ini, mendung masih menggelayuti dunia transportasi.

TRANSPORTASI publik di negeri ini telah menjadi monster yang siap merenggut nyawa. Kecelakaan maut terjadi di darat, laut, dan udara, tanpa bisa dicegah entah sampai kapan.

Terbakarnya KMP Teduh saat berlayar dari Pela-buhan Merak menuju Bakauheni serta tabrakan kereta api (KA) Mutiara Selatan dengan KA Kutojaya Selatan, kemarin, menambah panjang daftar betapa transpor-tasi publik telah menjadi pembunuh di negeri ini.

Tak terbilang sudah kita mempersoalkan buruknya transportasi publik. Buruk dalam jumlah, buruk dalam pelayanan, bahkan sangat buruk dalam hal keselamatan. Namun, penyelenggara pelayanan publik tidak pernah memperbaikinya.

Publik seolah dipaksa menerima takdir bahwa menggunakan moda transportasi publik yang mana pun di negeri ini harus siap menunggu maut menjemput. Naik transportasi publik ber-arti naik kendaraan menuju ajal.

Moda transportasi publik sudah menjel-ma menjadi pembunuh bengis. Tidak menghe-rankan jika Bank Dunia masih menempatkan Indonesia sebagai ne-gara dengan tingkat kecelakaan tertinggi di Asia.

Kita tidak bisa serta-merta sekadar menyalahkan operator transportasi atas kecelakaan yang terjadi. Kita mesti adil melihat, apakah negara sebagai pe-lindung segenap warga masih peduli terhadap nyawa rakyatnya? Tidakkah rakyat dibiarkan hidup bagaikan yatim piatu?

Di sektor moda transportasi laut, hampir semua kapal roro (roll on-roll off) berusia tua. Angkutan mudik Lebaran tahun lalu, misalnya, dari 33 kapal roro yang disediakan PT ASDP (Angkutan Sungai dan Penyeberangan), kebanyakan berusia sekitar 30 tahun. Bahkan, terdapat kapal roro keluaran 1971, yang berarti sekarang berusia 40 tahun.

Kondisi perkeretaapian kita tidak jauh berbeda. Lebih dari 60% lokomotif kereta api berusia 30-an tahun.

Mengapa tidak dilakukan peremajaan? Jawaban paling gampang tidak tersedia cukup dana untuk itu. Akan tetapi, tersedia dana untuk menaikkan gaji Presiden dan 8.000 pejabat.

Panjang rel kereta api juga terus menyusut, men-capai 41% dalam kurun 61 tahun. Jika pada 1939 panjang rel yang dibangun Belanda 6.811 kilometer, pada 2000 hanya tersisa 4.030 km.

Fakta itu menunjukkan bahwa Belanda lebih mem-perhatikan kereta api untuk jajahannya daripada pemerintah Republik Indonesia untuk rakyatnya.

Masih ada bukti lain perihal jeleknya komitmen pemerintah. Untuk memelihara jalur saja, PT Kereta Api memerlukan Rp1 triliun. Belum lagi biaya pera-watan sarana-sarana lainnya yang hampir mencapai Rp2 triliun. Tahun lalu, PT Kereta Api mengajukan biaya layanan publik (PSO) Rp700 miliar, tapi dika-bulkan Rp535 miliar.

Kereta api mestinya menjadi transportasi yang murah, aman, dan nyaman. Tapi pemerintah, bahkan negara, memang tidak memiliki kemauan kuat un-tuk itu. DPR lebih memilih menyenangkan dirinya sendiri dengan membangun gedung DPR yang me-wah daripada memperbaiki kereta api agar menjadi transportasi yang aman bagi rakyat.

Selama negara tidak peduli dengan transportasi publik, sampai kapan pun ia akan menjadi monster ganas yang siap merenggut nyawa. Jangan berharap kenyamanan dan keamanan akan datang.

Kalau sudah begitu, silakan rakyat mengurus diri sendiri. Anggaplah hidup di negeri yatim piatu, tanpa pemerintah, tanpa negara.

Silakan rakyat mengurus diri

sendiri. Anggaplah hidup di negeri yatim piatu, tanpa pemerintah, tanpa negara. ”

Kirimkan tanggapan Anda atas berita ini melalui e-mail: [email protected]

atau mediaindonesia.com

KOMISI Pemberantasan Ko-rupsi (KPK) mencatat rekor baru, yaitu menjebloskan se-kaligus 19 politikus ke tahan-

an. Mereka ditahan terkait kasus dugaan suap cek pelawat Bank Indonesia.

Mereka ditempatkan di empat tahan-an berbeda, kemarin. Paskah Suzetta bersama 8 orang lainnya ditempatkan di LP Cipinang, Panda Nababan dan 6 tersangka lainnya di Rutan Salemba, dan 2 orang di Rutan Pondok Bambu. Semen-tara Agus Condro Prayitno yang pertama kali membongkar dugaan suap ditahan di Rutan Polda Metro Jaya (lihat grafi k).

Para tersangka adalah anggota DPR periode 1999-2004. Mereka disangka menerima suap pemilihan Miranda Goeltom sebagai Deputi Gubernur Se-nior Bank Indonesia pada 8 Juni 2004 di Komisi IX DPR.

Pada saat pemilihan, di antara 56 ang-gota komisi keuangan dan perbankan ada 41 orang yang memilih Miranda. Kemudian, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mene-mukan aliran 480 cek pelawat untuk 41 anggota Komisi IX DPR.

Atas dasar itulah, KPK menyeret em-pat orang sebagai terpidana, yaitu Udju Djuhaeri, Endin AJ Soefi hara, Dudhie Makmun Murod, dan Hamka Yandhu. Sebanyak 26 orang lagi menjadi tersang-ka. Tapi seorang di antara mereka, Jefri Tongas Lumban Batu, meninggal.

Berdasarkan agenda pemeriksaan KPK kemarin, terdapat 24 tersangka yang mestinya diperiksa. Dalam daftar terse-but hanya nama Anthony Zeidra Abidin yang tidak ada karena yang bersangku-tan kini mendekam dalam penjara pada kasus yang lain.

Dengan demikian, tinggal lima ter-sangka yang belum ditahan karena ke-marin mereka mangkir. Sebanyak empat orang tidak memenuhi panggilan dengan alasan sakit, yaitu Hengki Baramuli, Bobi Sudahirman, Willem Tutuarima, dan Rusman Lumban Toruan. Sementara satu tersangka, Budiningsih, dalam perjalanan ke Surakarta, Jawa Tengah. “Kami akan melakukan upaya penyelidikan yang sama bagi yang sakit pekan depan,” kata juru bicara KPK Johan Budi.

Panda Nababan yang kemarin dijem-put penyidik KPK di Bandara Soekarno-Hatta berharap kasusnya segera dibawa ke pengadilan. “Segeralah bawa proses ini ke pengadilan agar terang benderang kasusnya,” tandasnya. Panda sedia nya terbang ke Batam untuk mengikuti Rapimnas DPP PDIP.(X-3)

[email protected]

EDITORIAL

NegaraYatim Piatu

Kamar dan Kualitas TidurPAUSE

Silakan tanggapiEditorial ini melalui:mediaindonesia.com

PATA AREADI

TEKAD zero accident (nihil kecelakaan) Kementerian Perhubungan pada 2011 masih menjadi untaian kata nan indah di atas kertas. Di awal tahun ini, mendung masih menggelayuti dunia transportasi.

Feri KMP Laut Teduh II terbakar di perairan Selat Sunda pukul 03.30 WIB, kemarin. Sebanyak 13 penumpang tewas. Peristiwa terbakarnya kapal roll on roll off itu terjadi di Pulau Tempurung, sekitar 2 mil dari Pelabuhan Merak, Banten.

Kapal tersebut berangkat dari Pela-buhan Merak dengan tujuan Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Jumlah penum-pang yang terdaftar di manifes 150 o-rang. Namun, informasi yang diperoleh, jumlah penumpang 525 orang. “Sebagian besar korban tewas karena terjun ke laut,” kata Kapolda Banten Brigjen Agus Kusnadi, kemarin.

Para korban luka dirawat di RS Kraka-tau Medika, Cilegon, sedangkan korban meninggal dibawa ke RSUD Cilegon.

Kebakaran kapal juga mengakibatkan 93 unit kendaraan terbakar, yang terdiri dari 4 motor, 38 sedan, 8 pikap, 1 bus se-

dang, 26 Colt Diesel, 1 bus besar, 9 truk besar, dan 6 tronton.

“Dugaan sementara, kebakaran bukan dari kapal feri KMP Laut Teduh II, tetapi dari salah satu mesin bus,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemente-

rian Perhubungan Suroyo Alimoesa.Menurutnya, apabila terbukti api ter-

sebut berasal dari bus, pihaknya akan memberikan sanksi tegas terhadap PT Bangun Putera Remaja (pemilik KMP Laut Teduh II) karena sudah menyalahi aturan dan prosedur. “Kendaraan yang sudah masuk kapal tidak diperbolehkan menyalakan mesin,” ujarnya.

Salah seorang penumpang, Fahri Azlan, mengaku panik ketika men-dengar suara teriakan kebakaran. Ia bersama penumpang lainnya berusaha mengambil sekoci, tapi tidak bisa ditu-runkan. “Sekoci macet,” ujarnya. Meski begitu, ia beruntung bisa selamat setelah mencemplung ke laut dengan menggu-nakan pelampung.(WB/CS/Ant/X-6)

Berita terkait hlm 8

Sekoci Kapal Macet, 13 Penumpang Tewas

KPK Jebloskan19 Politikuske TahananMasih lima tersangka menghirup udara bebas. Ironisnya, KPK hingga kini belum menemukan penyuapnya.

EDNA AM TARIGAN

MANTAN Direktur Keberatan dan Banding Ditjen Pajak Bambang Heru Ismiarso, yang juga atasan Gayus Tam-bunan, ditahan Bareskrim Polri sebagai tersangka kasus PT Surya Alam Tunggal (SAT), tadi malam, setelah diperiksa sembilan jam.

“Penyidik memutuskan menahan ter-sangka,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Boy Rafl i Amar.

Ia menjelaskan, kasus yang menyeret Bambang sama dengan kasus Gayus, yakni dugaan korupsi terkait dengan pe-nanganan keberatan pajak PT SAT yang merugikan negara Rp570 juta.

Selain Gayus, yang telah divonis tujuh tahun, anak buah Bambang Heru lain yang kini berstatus terdakwa dalam kasus tersebut adalah mantan Kasie

Eks Atasan Gayus Ditahan

TERBAKAR: KMP Laut Teduh II terbakar di perairan Selat Sunda, Banten, kemarin.

FOTO A111.5 x 4.2

LI NA SELANGKAH MENUJU SEJARAH

“Saya pikir siapa yang memulai start terbaik, dialah yang

berpeluang memenangi pertandingan.”

Olahraga, Hlm 10

TABRAKAN KA DI BANJARKecelakaan antara Kereta Api (KA) Mutiara Selatan jurusan Surabaya-Bandung dan KA Kutojaya Selatan jurusan Bandung-Kutoarjo terjadi di Stasiun Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat.

Nusantara, Hlm 8MI/ERIEZ M RIZALAP

SABTU, 29 JANUARI 2011 | NO.10925 | TAHUN XLI I | 24 HALAMAN

Pemasangan Iklan & Customer

ServiceNo Bebas Pulsa:

08001990990 e-mail:

[email protected]

LAMA tidak terdengar kabarnya, Miran-da Goeltom (kanan) kembali muncul di publik. Mantan Deputi Gubernur Senior BI ini berada di tengah-tengah fashionista di Jakarta, kemarin.

Miranda menjadi salah satu model yang

Miranda Jadi Model

dipilih desainer top Ghea Panggabean untuk membawakan baju dalam peragaan koleksinya yang bertema Love & liberty.

Ia berlenggok didampingi anaknya, Winda Siregar, dalam balutan gaun gaya bohemian bermotif jumputan. (Big/X-6)

Pengurangan Ke-beratan Maruli Pandapotan Ma-nurung dan pe-nelaah keberatan Humala Napitu-pulu. Sementara itu, Kasubdit Pe-ngurangan dan Keberatan Jhony Marihot Tobing

hingga saat ini masih berstatus saksi.Sementara itu, KPK, kemarin, batal

memeriksa Gayus. Rencana pemeriksaan itu terkait dengan tekad KPK yang akan membongkar praktik mafi a pajak yang belum ditangani polisi.

Wakil Ketua KPK M Jasin mengatakan penyidik mengagendakan lagi pemerik-saan Gayus pada Selasa (1/2). (*/X-5)

KUALITAS tidur tidak hanya diten-tukan oleh lamanya jam tidur. Para peneliti AS menyimpulkan bahwa kondisi kamar tidur yang nyaman dapat membuat seseorang memperoleh tidur yang berkualitas.

Dari polling yang disebarkan kepada 200 partisipan berusia 25-55 tahun, peneliti Lembaga Pusat Penelitian Tidur Nasional mendapatkan 70% res ponden menyatakan kenyamanan kamar tidur menjadi faktor pertama yang mendukung seseorang mem-peroleh tidur berkualitas. Sisanya, kualitas tidur diperoleh dari pil tidur. (Healthday/*/X-5)

REUTERS/AULIA PRATAMA

MI/RAMDANI

Bambang Heru Ismiarso

MI/SUSANTO