No. 6 ttg pilkades

9
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PAKPAK BHARAT, Menimbang : a. bahwa tata cara pencalonan, pemilihan, pelantikan kepala desa berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 dirasa belum mengakomodir seluruh kebutuhan pemerintahan desa sehingga perlu dilakukan penyempurnaan dalam rangka menciptakan kepastian hukum di masyarakat; b. bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut pada huruf a dipandang perlu dilakukan perubahan terhadap Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa dengan suatu Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Pakpak Bharat dan Kabupaten Humbang Hasundutan di Provinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4272); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4857); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

description

perda

Transcript of No. 6 ttg pilkades

Page 1: No. 6 ttg pilkades

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARATNOMOR 6 TAHUN 2012

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANGTATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PELANTIKAN

DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PAKPAK BHARAT,

Menimbang : a. bahwa tata cara pencalonan, pemilihan, pelantikan kepala desaberdasarkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 dirasabelum mengakomodir seluruh kebutuhan pemerintahan desasehingga perlu dilakukan penyempurnaan dalam rangkamenciptakan kepastian hukum di masyarakat;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut pada huruf adipandang perlu dilakukan perubahan terhadap PeraturanDaerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pencalonan,Pemilihan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa dengansuatu Peraturan Daerah.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2003 tentang PembentukanKabupaten Nias Selatan, Kabupaten Pakpak Bharat danKabupaten Humbang Hasundutan di Provinsi Sumatera Utara(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 29,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4272);

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4437); sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhirdengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentangPerubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4844);

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang PerimbanganKeuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang PembentukanPeraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5234);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158,TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4857);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentangPembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan DaerahKabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4737);

Page 2: No. 6 ttg pilkades

7. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata CaraPencalonan, Pemilihan, Pelantikan dan Pemberhentian KepalaDesa (Lembaran Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Tahun2008 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah KabupatenPakpak Bharat Nomor 61).

DenganPersetujuanBersamaDEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT

DenganBUPATI PAKPAK BHARAT

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN ATASPERATURAN DAERAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG TATACARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PELANTIKAN DANPEMBERHENTIAN KEPALA DESA

Pasal IBeberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang TataCara Pencalonan, Pemilihan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa diubahdan ditambah yaitu sebagai berikut :

1. Diantara Pasal 8 dan Pasal 9 disisipkan 1 (satu) Pasal yakni Pasal 8a, yangberbunyi sebagai berikut :

Pasal 8a(1) Dalam menjalankan tugasnya P2KD melaksanakan tahapan-tahapan

penyelenggaraan pemilihan kepala desa sebagai berikut :a. melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat;b. mendata pemilih sementara;c. mengumumkan Daftar Pemilih Sementara;d. menyusun tata tertib dan menetapkan jadwal proses pemilihan kepala

desa;e. menerima pendaftaran bakal calon Kepala Desa;f. melakukan pemeriksaan identitas bakal calon kepala desa berdasarkan

persyaratan yang ditentukan;g. menetapkan bakal calon yang memenuhi persyaratan;h. merencanakan dan mengajukan usulan biaya pemilihan;i. menyerahkan hasil pemeriksaan identitas bakal calon Kepala Desa kepada

BPD;j. mengumumkan di papan pengumuman nama calon Kepala desa;k. melakukan penyampaian visi dan misi Calon Kepala Desa;l. mengumumkan daftar pemilih yang sudah disahkan;m. menyiapkan kartu surat suara atau sejenisnya sesuai dengan daftar

pemilih yang telah diisi;n. melakukan sosialisasi tata cara pencoblosan kepada masyarakat;o. mempersiapkan pelaksanaan pemilihan kepala desa agar berjalan dengan

tertib, aman dan teratur;p. melaksanakan pemungutan dan penghitungan suara;q. melaporkan pelaksanaan pemilihan Kepala Desa kepada BPD.

(2) P2KD dalam melaksanakan tugas berpedoman pada tahapan sebagaimanadimaksud pada ayat (1).

(3) Dalam melaksanakan tugasnya P2KD bertindak netral, jujur, dan adil.(4) Untuk kelancaran dan ketertiban pelaksanaan pemilihan kepala desa, P2KD

dapat melaksanakan koordinasi dengan aparat keamanan setempat.

Page 3: No. 6 ttg pilkades

2. Ketentuan Bagian Keempat Hak memilih dan dipilih diubah menjadi BagianKeempat Hak Memilih.

3. Ketentuan Pasal 11 Huruf a dan c diubah dan disempurnakan sehinggaketentuan Pasal 11 seluruhnya menjadi :

Pasal 11Yang dapat memilih Kepala Desa adalah penduduk Warga Negara RepublikIndonesia yang memenuhi syarat :

a. terdaftar sebagai penduduk desa yang bersangkutan dibuktikan dengankepemilikan KTP atau Kartu Keluarga dan/atau surat keterangan yang saholeh pejabat yang berwenang;

b. terdaftar sebagai pemilih;c. sudah berumur 17 (tujuh belas) tahun pada saat pendaftaran dan/atau

sudah pernah menikah;d. tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan keputusan pengadilan yang

telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap;e. tidak terganggu jiwa dan ingatan.

4. Ketentuan Pasal 14 ayat (1) huruf e, g, h, j, k dan l diubah dan disempurnakanserta menambah huruf m sehingga Pasal 14 ayat (1), ayat (3) dan ayat (4)berbunyi sebagai berikut:

Pasal 14(1) Yang dapat diajukan menjadi Calon Kepala Desa adalah Warga Negara

Republik Indonesia yang memenuhi persyaratan :a. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;b. setia kepada Pancasila sebagai Dasar Negara, Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan kepada Negara RepublikIndonesia serta Pemerintah;

c. berpendidikan paling rendah tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama(SLTP) dan/atau sederajat dibuktikan dengan ijazah atau suratketerangan dari pejabat yang berwenang;

d. berusia paling rendah 25 (dua puluh lima) tahun dan paling tinggi 60(enam puluh) tahun pada saat pencalonan kepala desa;

e. sehat jasmani dan rohani dinyatakan dengan surat keterangan daridokter pemerintah;

f. bersedia dicalonkan menjadi kepala desa;g. penduduk desa setempat;h. berkelakuan baik, jujur, cerdas, berwibawa dan mampu mengayomi

seluruh lapisan masyarakat;i. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana kejahatan

dengan hukuman paling singkat 5 (lima) tahun;j. tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan keputusan pengadilan

yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap;k. tidak pernah menjabat sebagai Kepala Desa 2 (dua) kali masa jabatan;l. calon kepala desa tidak berhubungan darah semenda satu tingkat ke

atas,satu tingkat ke bawah atau kesamping dengan Ketua BPD;m. suami, isteri dan/atau anak dilarang bersama-sama sebagai calon kepala

desa di satu desa.(3) Tim Penguji sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bertugas untuk tetap

melaksanakan seleksi terhadap Calon Kepala Desa.(4) Hasil seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dituangkan dalam Berita

Acara dengan hasil lulus atau tidak lulus yang ditandatangani oleh TimPenguji.

Page 4: No. 6 ttg pilkades

5. Ketentuan Pasal 19 dirubah sehingga Pasal 19 seluruhnya berbunyi sebagaiberikut :

Pasal 19(1) Masa waktu pendaftaran bakal calon Kepala Desa adalah 30 (tiga puluh) hari

kalender.(2) Pendaftaran bakal calon kepala desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dimulai 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya masa jabatan kepala desa.(3) Apabila dalam tahap pendaftaran kurang dari 2 (dua) orang bakal calon yang

mendaftar, P2KD membuka perpanjangan pendaftaran pertama selama 14(empat belas) hari.

(4) Apabila setelah perpanjangan pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat(3) hanya terdapat 1 (satu) orang bakal calon, Panitia membuka kembaliperpanjangan pendaftaran kedua bakal calon selama 14 (empat belas) hari;

(5) Apabila setelah 2 (dua) kali perpanjangan pendaftaran sebagaimanadimaksud pada ayat (4) hanya terdapat 1 (satu) orang bakal calon, prosespemilihan Kepala Desa tetap dilanjutkan dengan pendamping kotak kosong;

(6) Apabila ternyata perolehan suara pada kotak kosong lebih banyak makapemilihan kepala desa dinyatakan batal dan dilaksanakan penjaringan ulangserta bupati mengangkat penjabat kepala desa.

6. Ketentuan Pasal 28 ditambah 1 (satu) ayat yaitu ayat (4) sehingga Pasal 28seluruhnya berbunyi sebagai berikut :

Pasal 28(1) 2 (dua) minggu sebelum pelaksanaan pemungutan suara, para Calon Kepala

Desa diberikan kesempatan untuk melakukan kampanye;(2) Pelaksanaan Kampanye paling lama dilaksanakan selama 7 (tujuh) hari;(3) Sebelum pelaksanaan pemungutan suara merupakan masa tenang dan Calon

Kepala Desa maupun Tim suksesnya dilarang mengadakan kampanye ataukegiatan lainnya yang sifatnya mempengaruhi pandangan pemilih;

(4) Masa tenang sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) selama 7 (tujuh) hari.

7. Ketentuan Pasal 40 diubah disempurnakan, sehingga Pasal 40 seluruhnyaberbunyi sebagai berikut :

Pasal 40(1) Sebelum Pemungutan Suara dilaksanakan panita meminta kepada masing-

masing calon agar menugaskan 1 (satu) orang saksi.(2) Setelah pemungutan suara berakhir, P2KD dengan para saksi dan masing-

masing Calon Kepala Desa menandatangani Berita Acara Pemungutan Suararangkap 4 (empat).

(3) Berita Acara sebagaimana dimaksud pada ayat (2) selanjutnya diserahkankepada :a. Bupati C.q. SKPD terkait;b. Camat;c. Kepala Desa;d. Ketua BPD.

(4) Berita Acara Pemungutan suara yang tidak ditandatangani oleh saksidan/atau Calon Kepala Desa,dinyatakan tetap sah setelah ditandatanganioleh Ketua dan anggotaP2KD.

8. Ketentuan Pasal 44 diubah, sehingga Pasal 44 seluruhnya berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 44(1) Setelah penghitungan suara berakhir, Ketua P2KD dan Anggota bersama-

sama dengan para saksi dan Calon Kepala Desa menandatangani BeritaAcara Penghitungan Suara rangkap 4 (empat).

Page 5: No. 6 ttg pilkades

(2) Berita Acara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selanjutnya diserahkankepada :a. Bupati C.q. SKPD terkait;b. Camat;c. Kepala Desa;d. Ketua BPD.

(3) Berita Acara Penghitungan suara yang tidak ditandatangani oleh saksidan/atau Calon Kepala Desa tetap dinyatakan sah.

(4) Ketua P2KD mengumumkan hasil penghitungan suara setelahditandatangani oleh P2KD.

9. Ketentuan Pasal 45 disempurnakandan ditambah 2 (dua) ayat yakni ayat (3)dan ayat (4), sehingga Pasal 45 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 45(1) Apabila lebih dari 1 (satu) calon mendapat dukungan suara terbanyak yang

sama, maka diadakan pemilihan ulang.(2) Peserta pemilihan ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya untuk

calon yang memperoleh jumlah dukungan atau memperoleh suara terbanyakyang sama.

(3) Pemilihan ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakanselambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak pemilihan pertamadilaksanakan.

(4) Dalam hal pemilihan ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (3) hasilperhitungan suara tetap sama maka dilaksanakan proses pemilihan kepaladesa kembali dari tahap awal.

10. Ketentuan Pasal 50 ayat (2) huruf g dan ayat (4) diubah, sehingga Pasal 50ayat (2) huruf g dan ayat (4) berbunyi sebagai berikut:

Pasal 50(2) Kepala Desa diberhentikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c

karena :

a. berakhir masa jabatannya;

b. tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau berhalangantetap secara berturut-turut selama 6 (enam) bulan;

c. tidak lagi memenuhi syarat sebagai Kepala Desa;

d. dinyatakan melanggar sumpah/janji jabatan;

e. tidak melaksanakan kewajiban sebagai Kepala Desa;

f. melanggar larangan bagi Kepala Desa;

g. melanggar kesusilaan.

(4) Usul pemberhentian Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hurufc, huruf d, huruf e, huruf f dan huruf g disampaikan oleh BPD kepada Bupatimelalui Camat berdasarkan keputusan musyawarah BPD yang dihadiri 2/3(dua per tiga) dari jumlah anggota BPD.

11. Ketentuan Pasal 62 diubah dan disempurnakan, sehingga Pasal 62 seluruhnyaberbunyi sebagai berikut:

Pasal 62Biaya pemilihan kepala desa dapat bersumber dari :a. Calon kepala desa yang bersangkutan.b. APBDesa yang bersangkutan

Page 6: No. 6 ttg pilkades

12. Setelah Pasal 62 ditambah 4 Pasal yaitu Pasal 62a, Pasal 62b, Pasal 62c danPasal 62d, sehingga seluruhnya berbunyi sebagai berikut :

Pasal 62aRencana biaya pemilihan Kepala Desa diajukan oleh P2KD kepadaPemerintahan Desa dengan memperhatikan pedoman penggunaan biayapemilihan kepala desa yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

Pasal 62bPemerintah desa dan BPD menetapkan biaya pemilihan Kepala Desa atas usulP2KD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62a dengan memperhatikankebutuhan yang diperlukan oleh P2KD.

Pasal 62cBiaya pemilihan kepala desa yang dibebankan dalam APBDesa sebagaimanadimaksud dalam Pasal 62 huruf b sebesar 10% (sepuluh perseratus) dari jumlahbiaya pemilihan kepala desa yang telah ditetapkan.

Pasal 62d(1) Biaya Pemilihan Kepala Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 huruf

b ditetapkan oleh Kepala Desa dengan persetujuan BPD.(2) Penentuan penggunaan biaya pemilihan kepala desa diatur oleh P2KD

setelah mendapat persetujuan dari calon kepala desa dan camat.(3) Biaya Pemilihan Kepala Desa sebagaimanadimaksud dalam Pasal 62 ayat (1)

huruf bdipertanggungjawabkan oleh P2KD sesuai dengan peraturan yangberlaku.

Pasal II(1) Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini maka Peraturan Daerah Kabupaten

Pakpak Bharat Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pencalonan,Pemilihan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa masih tetap berlakusepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Daerah ini.

(2) Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan PeraturanDaerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah KabupatenPakpak Bharat.

Ditetapkan di Salakpada tanggal 28 Desember 2012

BUPATI PAKPAK BHARAT,

dto

REMIGO YOLANDO BERUTU

Diundangkan di Salakpada tanggal 28 Desember 2012

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT,

dto

HOLLER SINAMO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2012 NOMOR 6

Page 7: No. 6 ttg pilkades

PENJELASANATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARATNOMOR 6 TAHUN 2012

TENTANGPERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PELANTIKANDAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA

I. UMUMDesa memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus rumah

tangganya sendiri sesuai dengan kewenangan asli maupun yang diberikan.Dalam melaksanakan kewenangan desa tersebut, dibutuhkan pemerintahandesa yang dipimpin oleh Kepala Desa yang diperoleh berdasarkan PemilihanKepala Desa yang dilaksanakan secara demokratis.Untuk itu pemilihan danpenetapan Kepala Desa harus diadakan pengaturan sehingga Kepala Desaterpilih diharapkan mempunyai jiwa kepemimpinan yang dapatmenyelenggarakan pemerintahan desa dengan baik sesuai dengan kewenanganyang berlaku.

Sehubungan dengan situasi dan kondisi yang berkembang dalamrangka penyelenggaraan pemilihan kepala desa, maka perlu dilakukanbeberapa perubahan dalam penyelenggaraan pemilihan kepala desa, denganharapan pelaksanaan pemilihan kepala desa dapat berjalan dengan aman,jujur, rahasia dan berkeadilan.

II. PASAL DEMI PASALPasal IPasal 8a huruf d

P2KD menerima pendaftaran bakal calon kepala desadilakukan selama 30 hari, apabila tidak terdapat pesertayang mendaftar atau kurang dari 2 (dua) orang makadilakukan perpanjangan pendaftaran pertama selama 14(empat belas) hari, apabila pada perpanjangan pertama jugabelum terdapat peserta bakal calon maka dilakukanperpanjangan kedua selama 14 (empat belas) hari.

Pasal 11 huruf aYang dimaksud dengan surat keterangan yang sah adalahsurat keterangan dari kepala desa yang menyatakan yangbersangkutan adalah benar sebagai penduduk desasetempat.

Pasal 14 Ayat (1) huruf gYang dimaksud dengan “penduduk desa setempat” adalahpenduduk yang memiliki Kartu Tanda Penduduk Desabersangkutan atau memiliki tanda bukti yang sah sebagaipenduduk desa bersangkutan.

Huruf mYang dimaksud dengan bersama-sama sebagai Calon KepalaDesa adalah suami, isteri, atau anak secara bersama-samaikut calon kepala desa pada desa yang sama dan pada waktuyang bersamaan.

Page 8: No. 6 ttg pilkades

Ayat (3)Cukup Jelas.

Ayat (4)Calon Kepala Desa yang tidak lulus seleksi tahap pertamadiberikan kesempatan untuk mengikuti seleksi ulang selama1 (satu) kali dan apabila dalam seleksi ulang tidak lulusmaka yang bersangkutan dinyatakan gugur sebagai calonkepala desa.

Pasal 19Cukup Jelas

Pasal 28 Ayat(1)Cukup Jelas

Ayat (2)Cukup Jelas

Ayat (3)Cukup Jelas

Ayat (4)Dalam masa tenang calon kepala desa dan tim suksesnyadilarang melakukan kegiatan yang sifatnya mempengaruhipemilih untuk memilih salah satu Calon Kepala Desa.

Pasal 40Cukup Jelas

Pasal 44Cukup Jelas

Pasal 45Ayat (1)

Cukup JelasAyat (2)

Cukup JelasAyat (3)

Cukup Jelas.

Ayat(4)Yang dimaksud dengan proses pemilihan kepala desakembali dari tahap awal adalah diawali dari pembentukanP2KD baru dan melaksanakan tahap-tahap pemilihan kepaladesa berdasarkan peraturan daerah ini selanjutnya Bupatimelakukan perpanjangan penjabat kepala desa;

Pasal 50Cukup Jelas

Pasal 62Cukup Jelas

Pasal 62aCukup Jelas

Page 9: No. 6 ttg pilkades

Pasal 62bYang dimaksud dengan pemerintah desa dan BPDmenetapkan besarnya biaya pemilihan kepala desa atas usulP2KD adalah BPD dan Pemerintah desadapat mengoreksiusulan anggaran sesuai dengan kebutuhan secara nyata dantidak cenderung boros.

Pasal 62c- Pembagian biaya pemilihan kepala desa yang ditanggung

oleh calon kepala desa sebesar 90% (Sembilan puluhperseratus) dari seluruh biaya yang diperlukan dan dibagirata oleh masing-masing calon kepala desa.

- Sedangkan 10% (sepuluh perseratus) dibebankan padaAPBDesa.

Pasal 62dYang dimaksud dengan biaya pemilihan kepala desa adalahbiaya yang diperkirakan timbul dalam proses pemilihankepala desa yang besarannya 10% (sepuluh perseratus) daribiaya pemilihan kepala desa dan diatur dalam peraturandesa tentang APBDesa.

Pasal IICukup Jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2012NOMOR 104