No. 10/49/DASP Jakarta, 24 Desember 2008 S U R A T E D A R … · 2013-09-26 · surat keterangan...

27
A. Pengajuan No. 10/49/DASP Jakarta, 24 Desember 2008 S U R A T E D A R A N Perihal : Perizinan Kegiatan Usaha Pengiriman Uang bagi Perorangan dan Badan Usaha Selain Bank --------------------------------------------------------------------------- Sehubungan dengan berakhirnya masa transisi untuk pendaftaran atas kegiatan usaha Pengiriman Uang pada tanggal 31 Desember 2008, sesuai Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/28/PBI/2006 tentang Kegiatan Usaha Pengiriman Uang, maka terhitung sejak tanggal 1 Januari 2009, setiap perorangan Warga Negara Indonesia dan badan usaha selain Bank yang akan melakukan kegiatan usaha Pengiriman Uang wajib terlebih dahulu memperoleh izin dari Bank Indonesia. Kewajiban untuk memperoleh izin tersebut berlaku juga untuk Penyelenggara kegiatan usaha Pengiriman Uang yang telah terdaftar di Bank Indonesia. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan persyaratan perizinan, pelaksanaan kegiatan usaha Pengiriman Uang, serta pelaporan kegiatan usaha Pengiriman Uang oleh Penyelenggara diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia ini. I. TATA CARA DAN PROSES PERIZINAN Perorangan Warga Negara Indonesia dan badan usaha selain Bank yang akan atau telah melakukan kegiatan usaha Pengiriman Uang wajib memperoleh izin dari Bank Indonesia.

Transcript of No. 10/49/DASP Jakarta, 24 Desember 2008 S U R A T E D A R … · 2013-09-26 · surat keterangan...

Page 1: No. 10/49/DASP Jakarta, 24 Desember 2008 S U R A T E D A R … · 2013-09-26 · surat keterangan domisili/tempat tinggal dari lurah/kepala desa setempat; c. surat pernyataan kesanggupan

A. Pengajuan …

No. 10/49/DASP Jakarta, 24 Desember 2008

S U R A T E D A R A N

Perihal : Perizinan Kegiatan Usaha Pengiriman Uang bagi Perorangan

dan Badan Usaha Selain Bank ---------------------------------------------------------------------------

Sehubungan dengan berakhirnya masa transisi untuk pendaftaran atas

kegiatan usaha Pengiriman Uang pada tanggal 31 Desember 2008, sesuai

Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/28/PBI/2006 tentang Kegiatan Usaha

Pengiriman Uang, maka terhitung sejak tanggal 1 Januari 2009, setiap

perorangan Warga Negara Indonesia dan badan usaha selain Bank yang akan

melakukan kegiatan usaha Pengiriman Uang wajib terlebih dahulu memperoleh

izin dari Bank Indonesia. Kewajiban untuk memperoleh izin tersebut berlaku

juga untuk Penyelenggara kegiatan usaha Pengiriman Uang yang telah terdaftar

di Bank Indonesia.

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan persyaratan perizinan,

pelaksanaan kegiatan usaha Pengiriman Uang, serta pelaporan kegiatan usaha

Pengiriman Uang oleh Penyelenggara diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia

ini.

I. TATA CARA DAN PROSES PERIZINAN

Perorangan Warga Negara Indonesia dan badan usaha selain Bank yang

akan atau telah melakukan kegiatan usaha Pengiriman Uang wajib

memperoleh izin dari Bank Indonesia.

Page 2: No. 10/49/DASP Jakarta, 24 Desember 2008 S U R A T E D A R … · 2013-09-26 · surat keterangan domisili/tempat tinggal dari lurah/kepala desa setempat; c. surat pernyataan kesanggupan

2

f. mekanisme …

A. Pengajuan Permohonan Izin sebagai Penyelenggara

1. Untuk memperoleh izin dari Bank Indonesia, perorangan Warga

Negara Indonesia atau badan usaha selain Bank harus

menyampaikan permohonan izin secara tertulis kepada Bank

Indonesia.

2. Untuk perorangan Warga Negara Indonesia, permohonan izin

sebagaimana dimaksud pada angka 1 diajukan oleh individu

yang bersangkutan, sedangkan untuk badan usaha diajukan oleh

pengurus badan usaha.

3. Untuk perorangan Warga Negara Indonesia, permohonan izin

sebagaimana dimaksud pada angka 1 harus dilampiri dokumen

sebagai berikut:

a. fotokopi kartu tanda penduduk;

b. surat keterangan domisili/tempat tinggal dari lurah/kepala

desa setempat;

c. surat pernyataan kesanggupan pemohon dalam bentuk akta

otentik yang dibuat di hadapan notaris, untuk:

1) bertanggung jawab jika terdapat penyalahgunaan

Uang yang dikirim dan/atau diterima; dan

2) memisahkan penatausahaan Uang yang dikirim

dan/atau diterima dari harta kekayaan pribadi;

d. informasi mengenai tempat usaha dan sarana prasarana

yang digunakan oleh pemohon sebagai Penyelenggara;

e. prosedur pengiriman dan/atau penerimaan Uang; dan

Page 3: No. 10/49/DASP Jakarta, 24 Desember 2008 S U R A T E D A R … · 2013-09-26 · surat keterangan domisili/tempat tinggal dari lurah/kepala desa setempat; c. surat pernyataan kesanggupan

3

d. mekanisme …

f. mekanisme pengelolaan risiko yang sekurang-kurangnya

meliputi:

1) penerapan prinsip mengenal nasabah;

2) metode monitoring Uang yang dikirim dan/atau

diterima; dan

3) mekanisme penyelesaian permasalahan termasuk

permasalahan mengenai Uang kiriman yang terlambat

atau tidak sampai kepada Penerima yang dituju.

4. Untuk badan usaha yang berbadan hukum, permohonan izin

sebagaimana dimaksud pada angka 1 harus dilampiri dokumen

sebagai berikut:

a. fotokopi surat keterangan domisili badan usaha dari

lurah/kepala desa setempat;

b. fotokopi akta pendirian badan hukum Indonesia dan

perubahannya jika ada, yang telah memperoleh pengesahan

dari instansi yang berwenang. Akta pendirian tersebut

harus mencantumkan secara tegas kegiatan Pengiriman

Uang sebagai kegiatan dari badan usaha yang

bersangkutan;

c. surat pernyataan pengurus dalam bentuk akta otentik yang

dibuat di hadapan notaris, yang menyatakan kesanggupan

pemohon untuk:

1) bertanggung jawab jika terdapat penyalahgunaan

Uang yang dikirim dan/atau diterima; dan

2) memisahkan penatausahaan Uang yang dikirim

dan/atau diterima dari harta kekayaan perusahaan;

Page 4: No. 10/49/DASP Jakarta, 24 Desember 2008 S U R A T E D A R … · 2013-09-26 · surat keterangan domisili/tempat tinggal dari lurah/kepala desa setempat; c. surat pernyataan kesanggupan

4

c. fotokopi …

d. mekanisme pengelolaan risiko yang sekurang-kurangnya

meliputi:

1) penerapan prinsip mengenal nasabah;

2) metode monitoring Uang yang dikirim dan/atau

diterima; dan

3) mekanisme penyelesaian permasalahan termasuk

permasalahan mengenai Uang kiriman yang terlambat

atau tidak sampai kepada Penerima yang dituju.

e. bukti kesiapan operasional yang sekurang-kurangnya

meliputi:

1) sumber daya manusia yang memadai;

2) kesiapan tempat usaha;

3) sarana dan peralatan untuk melakukan kegiatan

pengiriman dan/atau penerimaan Uang; dan

4) mekanisme dan prosedur dalam melakukan kegiatan

pengiriman dan/atau penerimaan Uang.

5. Untuk badan usaha yang tidak berbadan hukum, permohonan

izin sebagaimana dimaksud pada angka 1 harus dilampiri

dokumen sebagai berikut:

a. bukti bahwa pemilik dan pengurus badan usaha merupakan

Warga Negara Indonesia. Bukti kewarganegaraan

Indonesia tersebut antara lain berupa Kartu Tanda

Penduduk, Surat Izin Mengemudi atau Paspor;

b. fotokopi surat keterangan domisili badan usaha dari

lurah/kepala desa setempat;

Page 5: No. 10/49/DASP Jakarta, 24 Desember 2008 S U R A T E D A R … · 2013-09-26 · surat keterangan domisili/tempat tinggal dari lurah/kepala desa setempat; c. surat pernyataan kesanggupan

5

4) mekanisme …

c. fotokopi akta pendirian badan usaha dan perubahannya jika

ada, yang telah memperoleh pengesahan dari instansi yang

berwenang. Akta pendirian tersebut harus mencantumkan

secara tegas kegiatan Pengiriman Uang sebagai salah satu

kegiatan dari badan usaha yang bersangkutan;

d. surat pernyataan pengurus dalam bentuk akta otentik yang

dibuat di hadapan notaris, yang menyatakan kesanggupan

pemohon untuk:

1) bertanggung jawab jika terdapat penyalahgunaan

Uang yang dikirim dan/atau diterima; dan

2) memisahkan penatausahaan Uang yang dikirim

dan/atau diterima dari harta kekayaan pribadi;

e. mekanisme pengelolaan risiko yang sekurang-kurangnya

meliputi:

1) penerapan prinsip mengenal nasabah;

2) metode monitoring Uang yang dikirim dan/atau

diterima; dan

3) mekanisme penyelesaian permasalahan termasuk

permasalahan mengenai Uang kiriman yang terlambat

atau tidak sampai kepada Penerima yang dituju;

f. bukti kesiapan operasional yang sekurang-kurangnya

meliputi:

1) sumber daya manusia yang memadai;

2) kesiapan tempat usaha;

3) sarana dan peralatan untuk melakukan kegiatan

pengiriman dan/atau penerimaan Uang; dan

Page 6: No. 10/49/DASP Jakarta, 24 Desember 2008 S U R A T E D A R … · 2013-09-26 · surat keterangan domisili/tempat tinggal dari lurah/kepala desa setempat; c. surat pernyataan kesanggupan

6

c.q. …

4) mekanisme dan prosedur dalam melakukan kegiatan

pengiriman dan/atau penerimaan Uang.

B. Proses Perizinan

1. Dalam memproses permohonan izin, Bank Indonesia c.q.

Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran (DASP) atau

Kantor Bank Indonesia (KBI) yang mewilayahi dapat

melakukan peninjauan lapangan untuk memastikan kesiapan

serta kesesuaian sarana dan prasarana yang ada dengan

dokumen yang disampaikan pemohon.

2. Dalam memproses perizinan sebagaimana dimaksud pada

angka 1, Bank Indonesia dapat meminta rekomendasi dari

otoritas pengawas atau pembina dari badan usaha pemohon,

antara lain tentang kinerja dan kepatuhan pemohon terhadap

ketentuan yang berlaku.

3. Bank Indonesia c.q. DASP atau KBI yang mewilayahi

memberikan izin atau penolakan secara tertulis dalam jangka

waktu paling lambat 45 (empat puluh lima) hari kerja terhitung

sejak dokumen yang dipersyaratkan diterima secara lengkap.

Dalam hal proses perizinan memerlukan rekomendasi

sebagaimana dimaksud pada angka 2, pemberian izin atau

penolakan tersebut diberikan dalam jangka waktu paling lambat

45 (empat puluh lima) hari kerja setelah diterimanya

rekomendasi dan dokumen yang dipersyaratkan diterima secara

lengkap.

4. Terhadap permohonan izin yang disetujui, Bank Indonesia

Page 7: No. 10/49/DASP Jakarta, 24 Desember 2008 S U R A T E D A R … · 2013-09-26 · surat keterangan domisili/tempat tinggal dari lurah/kepala desa setempat; c. surat pernyataan kesanggupan

7

1) Penyelenggara …

c.q. DASP atau KBI yang mewilayahi memberikan izin yang

disertai dengan tanda izin.

II. PENERAPAN PRINSIP MENGENAL NASABAH

Dalam rangka penerapan prinsip mengenal nasabah, Penyelenggara wajib

melakukan kegiatan yang sekurang-kurangnya meliputi:

A. Identifikasi dan Verifikasi Identitas Pengirim dan/atau Penerima

1. Penyelenggara wajib melakukan identifikasi dan verifikasi

terhadap identitas Pengirim dan/atau Penerima pada saat

Pengirim dan/atau Penerima melakukan transaksi pengiriman

dan/atau penerimaan Uang.

2. Penyelenggara wajib melakukan identifikasi dan verifikasi ulang

terhadap identitas Pengirim dan/atau Penerima jika:

a. terjadi pengiriman dan/atau penerimaan dengan nilai

Rp100.000.000,00 (seratus juta Rupiah) atau lebih atau

mata uang asing yang nilainya setara;

b. terdapat transaksi yang mencurigakan; dan/atau

c. terdapat keraguan Penyelenggara atas keabsahan informasi

yang disampaikan oleh Pengirim dan/atau Penerima atau

penerima kuasa.

3. Kegiatan identifikasi dan verifikasi sebagaimana dimaksud di

atas dilakukan dengan tata cara sebagai berikut:

a. Terhadap Pengirim dan/atau Penerima perorangan:

Page 8: No. 10/49/DASP Jakarta, 24 Desember 2008 S U R A T E D A R … · 2013-09-26 · surat keterangan domisili/tempat tinggal dari lurah/kepala desa setempat; c. surat pernyataan kesanggupan

8

d) Identitas …

1) Penyelenggara meminta informasi mengenai:

a) Nama dan alamat Pengirim dan/atau Penerima;

b) Tempat dan tanggal lahir;

c) Pekerjaan;

d) Kewarganegaraan;

e) Nomor bukti identitas;

f) Identitas pihak lain dalam hal Pengirim

bertindak untuk dan atas nama pihak lain;

g) Sumber dana;

h) Tujuan Pengiriman Uang; dan

i) Informasi lain yang memungkinkan

Penyelenggara untuk dapat mengetahui profil

Pengirim dan/atau Penerima.

Informasi identitas sebagaimana dimaksud pada

butir a) sampai dengan butir f) dibuktikan dengan

dokumen seperti Kartu Tanda Penduduk, Surat Izin

Mengemudi atau Paspor.

2) Penyelenggara meneliti bahwa Pengirim dan/atau

Penerima tersebut telah sesuai dengan identitas

Pengirim dan/atau Penerima yang bersangkutan,

antara lain kesamaan pasphoto dan tanda tangan.

b. Terhadap Pengirim dan/atau Penerima badan usaha:

1) Penyelenggara meminta informasi mengenai:

a) Nama dan alamat Pengirim dan/atau Penerima;

b) Bidang usaha;

c) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);

Page 9: No. 10/49/DASP Jakarta, 24 Desember 2008 S U R A T E D A R … · 2013-09-26 · surat keterangan domisili/tempat tinggal dari lurah/kepala desa setempat; c. surat pernyataan kesanggupan

9

dan/atau …

d) Identitas pihak lain dalam hal Pengirim

bertindak untuk dan atas nama pihak lain;

e) Sumber dana;

f) Tujuan Pengiriman Uang; dan

g) Informasi lain yang memungkinkan

Penyelenggara untuk dapat mengetahui profil

Pengirim dan/atau Penerima.

Informasi identitas sebagaimana dimaksud pada

butir a) sampai dengan butir d) dibuktikan dengan

dokumen izin usaha dan/atau NPWP.

2) Penyelenggara meneliti kebenaran dokumen

pendukung identitas nasabah di atas.

4. Transaksi pengiriman dan/atau penerimaan tidak dapat

dilakukan jika terjadi hal-hal antara lain sebagai berikut:

a. Pengirim dan/atau Penerima tidak dapat menunjukkan

bukti identitas atau anonim;

b. Terdapat ketidaksesuaian identitas Pengirim dan/atau

Penerima dengan bukti dokumen identitas yang

disampaikan; atau

c. Penyelenggara meragukan keaslian/kebenaran dari

identitas Pengirim dan/atau Penerima.

B. Pemantauan Transaksi Pengiriman dan/atau Penerimaan

1. Penyelenggara wajib menatausahakan dokumen identitas

Pengirim dan/atau Penerima sebagaimana dimaksud pada

butir A.3.a, butir A.3.b dan dokumen transaksi pengiriman

Page 10: No. 10/49/DASP Jakarta, 24 Desember 2008 S U R A T E D A R … · 2013-09-26 · surat keterangan domisili/tempat tinggal dari lurah/kepala desa setempat; c. surat pernyataan kesanggupan

10

pendanaan …

dan/atau penerimaan sesuai ketentuan yang mengatur mengenai

dokumen perusahaan serta peraturan perundang-undangan

terkait lainnya.

2. Penyelenggara wajib melakukan pengkinian data dalam hal

terdapat perubahan informasi dokumen sebagaimana dimaksud

pada butir A.3.a dan butir A.3.b.

3. Penyelenggara wajib memiliki sistem informasi yang dapat

mengidentifikasi, menganalisa dan memantau Pengirim dan/atau

Penerima maupun transaksi yang dilakukannya, serta

menyediakan laporan secara efektif mengenai karakteristik

transaksi yang dilakukan oleh Pengirim dan/atau Penerima.

4. Penyelenggara wajib melakukan identifikasi transaksi yang

tergolong mencurigakan (suspicious transactions).

Pada prinsipnya transaksi keuangan tergolong mencurigakan

jika memiliki unsur-unsur sebagai berikut:

a. transaksi yang menyimpang dari profil, karakteristik, atau

kebiasaan pola transaksi dari Pengirim dan/atau Penerima

yang bersangkutan;

b. transaksi yang patut diduga dilakukan dengan tujuan untuk

menghindari pelaporan yang wajib dilakukan

Penyelenggara;

c. transaksi keuangan yang dilakukan atau batal dilakukan

dengan menggunakan harta kekayaan yang diduga berasal

dari hasil tindak pidana sebagaimana diatur dalam

peraturan tentang tindak pidana pencucian uang dan

Page 11: No. 10/49/DASP Jakarta, 24 Desember 2008 S U R A T E D A R … · 2013-09-26 · surat keterangan domisili/tempat tinggal dari lurah/kepala desa setempat; c. surat pernyataan kesanggupan

11

1) perilaku …

pendanaan teroris serta peraturan terkait lainnya.

Dalam hal suatu transaksi keuangan telah memenuhi satu atau

lebih dari unsur-unsur di atas maka Penyelenggara wajib

menetapkan transaksi tersebut sebagai transaksi keuangan

mencurigakan dan melaporkannya kepada Pusat Pelaporan dan

Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Untuk mengidentifikasi suatu transaksi keuangan memenuhi

satu atau lebih dari unsur-unsur transaksi keuangan tergolong

mencurigakan, Penyelenggara dapat menggunakan indikator-

indikator transaksi keuangan mencurigakan, antara lain sebagai

berikut:

a. Pengiriman dan/atau penerimaan Uang dilakukan dalam

jumlah diluar kebiasaan Pengirim dan/atau Penerima. Hal

ini dapat dilakukan jika Pengirim dan/atau Penerima sering

melakukan transaksi Pengiriman Uang pada Penyelenggara

yang sama;

b. Pengiriman dan/atau penerimaan Uang dilakukan dalam

jumlah relatif kecil namun dengan frekuensi yang tinggi;

c. Pengiriman dan/atau penerimaan Uang dilakukan dengan

menggunakan beberapa nama individu yang berbeda-beda

untuk kepentingan satu orang tertentu;

d. Pengiriman dan/atau penerimaan Uang dilakukan untuk

tujuan yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan atau

kegiatan usaha dari Pengirim dan/atau Penerima;

e. Perilaku Pengirim dan/atau Penerima, seperti:

Page 12: No. 10/49/DASP Jakarta, 24 Desember 2008 S U R A T E D A R … · 2013-09-26 · surat keterangan domisili/tempat tinggal dari lurah/kepala desa setempat; c. surat pernyataan kesanggupan

12

tersebut …

1) perilaku Pengirim dan/atau Penerima yang tidak

wajar pada saat melakukan transaksi, seperti: gugup,

tergesa-gesa, rasa kurang percaya diri;

2) Pengirim dan/atau Penerima memberikan informasi

yang tidak benar mengenai hal-hal yang berkaitan

dengan identitas dirinya;

3) Pengirim dan/atau Penerima menggunakan dokumen

identitas yang diragukan kebenarannya atau diduga

palsu seperti tanda tangan yang berbeda atau foto

yang tidak sama;

4) Pengirim dan/atau Penerima keberatan atau menolak

untuk memberikan informasi/dokumen yang diminta

oleh Penyelenggara tanpa alasan yang jelas;

5) Pengirim dan/atau Penerima mencoba mempengaruhi

Penyelenggara untuk tidak melaporkan sebagai

transaksi keuangan mencurigakan dengan berbagai

cara.

Apabila setelah melakukan proses identifikasi transaksi

keuangan mencurigakan, Penyelenggara masih ragu, maka

Penyelenggara dapat melaporkan transaksi tersebut kepada

PPATK sebagai transaksi keuangan mencurigakan.

C. Program Pelatihan Pengurus dan/atau Pegawai

Penyelenggara wajib melakukan berbagai upaya yang memadai untuk

memastikan seluruh pengurus dan/atau pegawai memperoleh pelatihan

secara berkala dan berkesinambungan untuk meningkatkan

pengetahuan dan keahlian yang bersangkutan. Program pelatihan

Page 13: No. 10/49/DASP Jakarta, 24 Desember 2008 S U R A T E D A R … · 2013-09-26 · surat keterangan domisili/tempat tinggal dari lurah/kepala desa setempat; c. surat pernyataan kesanggupan

13

4. Pejabat …

tersebut antara lain mencakup materi mengenai:

1. Peraturan perundang-undangan mengenai tindak pidana

pencucian uang dan pendanaan teroris;

2. Teknik, metode, dan tren tentang tindak pidana pencucian uang

dan pendanaan teroris; dan

3. Kebijakan internal, prosedur, dan pengawasan.

D. Pengendalian Intern

Penyelenggara wajib memelihara fungsi audit dengan sarana yang

memadai dan mampu untuk menilai efektifitas dari kebijakan internal,

prosedur dan pengawasan, serta kepatuhan terhadap peraturan yang

berlaku yang terkait dengan tindak pidana pencucian uang dan

pendanaan teroris.

E. Pelaporan Transaksi Keuangan Mencurigakan kepada Pusat Pelaporan

dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK)

1. Penyelenggara wajib menyampaikan laporan transaksi keuangan

mencurigakan kepada PPATK paling lambat 3 (tiga) hari kerja

setelah Penyelenggara mengetahui adanya unsur transaksi

keuangan mencurigakan.

2. Penyampaian laporan sebagaimana dimaksud pada angka 1

dilakukan dengan berpedoman pada ketentuan yang dikeluarkan

oleh PPATK.

3. Penyelenggara badan usaha wajib menunjuk satu atau lebih

pejabat senior manajemen sebagai pejabat kepatuhan yang

bertanggung jawab terhadap pelaporan transaksi keuangan

mencurigakan.

Page 14: No. 10/49/DASP Jakarta, 24 Desember 2008 S U R A T E D A R … · 2013-09-26 · surat keterangan domisili/tempat tinggal dari lurah/kepala desa setempat; c. surat pernyataan kesanggupan

14

perorangan …

4. Pejabat kepatuhan wajib memastikan bahwa mekanisme

pelaporan transaksi keuangan mencurigakan terjamin

kerahasiaannya.

Dalam rangka memenuhi kewajiban pelaporan kepada PPATK,

Penyelenggara hendaknya selalu melakukan pengkinian atas

pemahaman ketentuan dan pedoman pelaporan yang dikeluarkan oleh

PPATK.

III. LAPORAN TANGGAL EFEKTIF DIMULAINYA KEGIATAN

1. Perorangan Warga Negara Indonesia dan badan usaha selain Bank

yang telah memperoleh izin sebagai Penyelenggara wajib melakukan

kegiatannya paling lambat 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal

perizinan.

2. Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada angka 1,

perorangan Warga Negara Indonesia atau badan usaha selain Bank

telah melakukan kegiatannya maka perorangan Warga Negara

Indonesia atau badan usaha selain Bank tersebut wajib melaporkan

secara tertulis tanggal efektif dimulainya kegiatan sebagai

Penyelenggara kepada Bank Indonesia c.q. DASP atau KBI yang

mewilayahi.

3. Laporan sebagaimana dimaksud pada angka 2 disampaikan paling

lambat 10 (sepuluh) hari kerja terhitung sejak tanggal efektif

dimulainya kegiatan sebagai Penyelenggara.

4. Jika perorangan Warga Negara Indonesia atau badan usaha selain

Bank yang telah memperoleh izin tersebut tidak melaksanakan

kegiatannya dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada angka 1,

Page 15: No. 10/49/DASP Jakarta, 24 Desember 2008 S U R A T E D A R … · 2013-09-26 · surat keterangan domisili/tempat tinggal dari lurah/kepala desa setempat; c. surat pernyataan kesanggupan

15

Uang …

perorangan Warga Negara Indonesia atau badan usaha selain Bank

tersebut harus melaporkan secara tertulis kepada Bank Indonesia

c.q. DASP atau KBI yang mewilayahi, sekurang-kurangnya meliputi

hal-hal sebagai berikut:

a. uraian kesiapan infrastruktur yang antara lain meliputi kesiapan

operasional, sistem yang akan digunakan dalam Pengiriman

Uang, dan rencana kerjasama dengan Operator jika ada; dan

b. uraian kendala yang dihadapi yang mengakibatkan belum atau

tidak dapat dilaksanakannya kegiatan Pengiriman Uang.

5. Laporan sebagaimana dimaksud pada angka 4 disampaikan paling

lambat 10 (sepuluh) hari kerja terhitung sejak berakhirnya jangka

waktu 3 (tiga) bulan sebagaimana dimaksud pada angka 1.

6. Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud pada angka 4, jika Bank

Indonesia c.q. DASP atau KBI yang mewilayahi menilai terdapat

permasalahan yang bersifat struktural yang dapat mengakibatkan

perorangan Warga Negara Indonesia atau badan usaha selain Bank

tersebut tidak mampu melaksanakan kegiatan sebagai Penyelenggara,

maka Bank Indonesia c.q. DASP atau KBI yang mewilayahi dapat

membatalkan izin sebagai Penyelenggara yang telah diberikan kepada

perorangan Warga Negara Indonesia atau badan usaha selain Bank

tersebut.

IV. PENCANTUMAN DALAM DAFTAR PENYELENGGARA DAN

PUBLIKASI

1. Bank Indonesia c.q. DASP mencantumkan identitas Penyelenggara

yang telah menyampaikan laporan dimulainya kegiatan Pengiriman

Page 16: No. 10/49/DASP Jakarta, 24 Desember 2008 S U R A T E D A R … · 2013-09-26 · surat keterangan domisili/tempat tinggal dari lurah/kepala desa setempat; c. surat pernyataan kesanggupan

16

Indonesia …

Uang sebagaimana dimaksud dalam butir III.2 dalam Daftar

Penyelenggara di Bank Indonesia.

2. Setiap Penyelenggara yang identitasnya telah dicantumkan dalam

Daftar Penyelenggara harus menempatkan tanda izin di tempat usaha

yang bersangkutan, yakni di tempat yang mudah dilihat dan dibaca

oleh pengguna jasa. Fotokopi tanda izin ditempatkan pula di setiap

kantor cabang Penyelenggara.

3. Dalam hal Penyelenggara memasang papan nama atas kegiatan usaha

Pengiriman Uang yang dilakukan berdasarkan izin dari Bank

Indonesia, maka pada papan nama tersebut dicantumkan nomor izin

yang telah diperoleh dari Bank Indonesia.

4. Bank Indonesia mempublikasikan Daftar Penyelenggara dalam

website Bank Indonesia dan/atau booklet.

V. LAPORAN OLEH PENYELENGGARA

A. Laporan Kegiatan Usaha Pengiriman Uang

1. Penyelenggara wajib menyampaikan laporan kegiatan usaha

Pengiriman Uang secara online kepada Bank Indonesia c.q. Unit

Khusus Manajemen Informasi (UKMI) secara berkala.

2. Jenis dan tata cara penyampaian laporan sebagaimana dimaksud

pada angka 1 dilakukan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia

yang mengatur mengenai laporan oleh Lembaga Selain Bank

dan Bank Perkreditan Rakyat.

3. Waktu pelaksanaan penyampaian laporan secara online

sebagaimana dimaksud pada angka 1 diberitahukan oleh Bank

Page 17: No. 10/49/DASP Jakarta, 24 Desember 2008 S U R A T E D A R … · 2013-09-26 · surat keterangan domisili/tempat tinggal dari lurah/kepala desa setempat; c. surat pernyataan kesanggupan

17

bulan …

Indonesia c.q. DASP atau KBI yang mewilayahi kepada seluruh

Penyelenggara melalui surat.

4. Dalam hal laporan secara online belum diberlakukan,

Penyelenggara wajib menyampaikan laporan secara berkala

dalam bentuk hardcopy yaitu Laporan Transaksi Kegiatan

Usaha Pengiriman Uang sebagaimana dalam Lampiran 1.a dan

Lampiran 1.b.

Penyelenggara wajib menyampaikan Laporan Transaksi

Kegiatan Usaha Pengiriman Uang tersebut meskipun pada

periode bulan laporan tidak terdapat transaksi pengiriman

dan/atau penerimaan uang. Field dalam Laporan diisi dengan

keterangan “NIHIL”.

5. Laporan berkala sebagaimana dimaksud pada angka 4

disampaikan kepada:

a. DASP c.q. Tim Manajemen Informasi dan Administrasi

(Tim MIA), untuk Penyelenggara yang berkantor pusat

atau berdomisili/bertempat kedudukan di wilayah

DKI Jakarta, Kabupaten/Kota Bekasi, Kabupaten/Kota

Bogor, Kabupaten Karawang dan Kota Depok; atau

b. KBI yang mewilayahi, untuk Penyelenggara yang

berkantor pusat atau berdomisili/bertempat kedudukan di

luar wilayah sebagaimana dimaksud pada huruf a.

6. Laporan sebagaimana dimaksud pada angka 4 disampaikan

secara bulanan dan harus sudah diterima oleh DASP c.q. Tim

MIA atau KBI yang mewilayahi paling lambat tanggal 15 pada

Page 18: No. 10/49/DASP Jakarta, 24 Desember 2008 S U R A T E D A R … · 2013-09-26 · surat keterangan domisili/tempat tinggal dari lurah/kepala desa setempat; c. surat pernyataan kesanggupan

18

dimulainya …

bulan berikutnya. Contoh: laporan bulan Januari 2009, harus

sudah diterima oleh DASP c.q. Tim MIA atau KBI yang

mewilayahi paling lambat pada tanggal 15 Februari 2009.

7. Dalam hal tanggal paling lambat sebagaimana dimaksud pada

angka 6 jatuh pada hari libur, maka tanggal paling lambat adalah

pada tanggal hari kerja berikutnya.

8. Untuk Penyelenggara yang memiliki kantor cabang, laporan

sebagaimana dimaksud pada angka 4 disampaikan oleh kantor

pusat Penyelenggara secara konsolidasi yang merupakan

gabungan laporan kantor pusat dan seluruh kantor cabang.

B. Laporan Rencana Pembukaan Kantor Cabang

1. Penyelenggara wajib menyampaikan laporan secara tertulis jika

merencanakan untuk melakukan pembukaan kantor cabang

kepada:

a. DASP c.q. Bagian Pengawasan Sistem Pembayaran

(Bagian PwSP), untuk Penyelenggara yang berkantor pusat

atau berdomisili/bertempat kedudukan di DKI Jakarta,

Kabupaten/Kota Bekasi, Kabupaten/Kota Bogor,

Kabupaten Karawang dan Kota Depok; atau

b. KBI yang mewilayahi, untuk Penyelenggara yang

berkantor pusat atau berdomisili/bertempat kedudukan di

luar wilayah sebagaimana dimaksud pada huruf a.

2. Laporan sebagaimana dimaksud pada angka 1 disampaikan

paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sebelum tanggal efektif

Page 19: No. 10/49/DASP Jakarta, 24 Desember 2008 S U R A T E D A R … · 2013-09-26 · surat keterangan domisili/tempat tinggal dari lurah/kepala desa setempat; c. surat pernyataan kesanggupan

19

pihak …

dimulainya kegiatan oleh kantor cabang tersebut, dengan format

sebagaimana dalam Lampiran 2.a dan Lampiran 2.b.

C. Laporan Kerjasama Penyelenggara dengan Operator

1. Penyelenggara yang melakukan kerjasama dengan Operator

wajib melaporkan secara tertulis kerjasama tersebut,

sebagaimana dalam Lampiran 3.a dan Lampiran 3.b kepada:

a. DASP c.q. Bagian PwSP, untuk Penyelenggara yang

berkantor pusat atau berdomisili/bertempat kedudukan di

wilayah DKI Jakarta, Kabupaten/Kota Bekasi,

Kabupaten/Kota Bogor, Kabupaten Karawang dan

Kota Depok; atau

b. KBI yang mewilayahi, untuk Penyelenggara yang

berkantor pusat atau berdomisili/bertempat kedudukan di

luar wilayah sebagaimana dimaksud pada huruf a.

2. Laporan kerjasama antara Penyelenggara dengan Operator

sebagaimana dimaksud pada angka 1 sekurang-kurangnya

meliputi hal-hal sebagai berikut:

a. fotokopi perjanjian kerjasama antara Penyelenggara

dengan Operator. Perjanjian tersebut sekurang-kurangnya

memuat:

1) kesepakatan antara Penyelenggara dan Operator

untuk memberikan informasi kepada Bank Indonesia

atau pihak lain yang ditunjuk oleh Bank Indonesia

untuk keperluan pemeriksaan;

2) pemberian kewenangan kepada Bank Indonesia atau

Page 20: No. 10/49/DASP Jakarta, 24 Desember 2008 S U R A T E D A R … · 2013-09-26 · surat keterangan domisili/tempat tinggal dari lurah/kepala desa setempat; c. surat pernyataan kesanggupan

20

luar …

pihak lain yang ditunjuk oleh Bank Indonesia untuk

melakukan pemeriksaan terhadap sistem yang

digunakan baik oleh Penyelenggara maupun oleh

Operator; dan

3) kesediaan Penyelenggara dan Operator untuk

menyampaikan kepada Bank Indonesia hasil

assessment terhadap sistem yang digunakan;

b. informasi singkat mengenai profil perusahaan Operator;

dan

c. hasil assessment terhadap sistem yang digunakan oleh

Operator.

3. Jika Penyelenggara menghentikan kerjasama dengan Operator,

maka penghentian kerjasama dengan Operator tersebut

dilaporkan kepada DASP c.q. Bagian PwSP atau KBI yang

mewilayahi sebagaimana dimaksud pada Lampiran 4.a dan

Lampiran 4.b.

D. Laporan Perubahan Pengurus

1. Penyelenggara wajib menyampaikan laporan secara tertulis jika

terjadi perubahan pengurus kepada:

a. DASP c.q. Bagian PwSP, untuk Penyelenggara yang

berkantor pusat atau berdomisili/bertempat kedudukan di

wilayah DKI Jakarta, Kabupaten/Kota Bekasi,

Kabupaten/Kota Bogor, Kabupaten Karawang dan Kota

Depok; atau

b. KBI yang mewilayahi, untuk Penyelenggara yang

berkantor pusat atau berdomisili/bertempat kedudukan di

Page 21: No. 10/49/DASP Jakarta, 24 Desember 2008 S U R A T E D A R … · 2013-09-26 · surat keterangan domisili/tempat tinggal dari lurah/kepala desa setempat; c. surat pernyataan kesanggupan

21

a. menyampaikan …

luar wilayah sebagaimana dimaksud pada huruf a.

2. Laporan sebagaimana dimaksud pada angka 1 dilengkapi

dengan surat pernyataan pengurus yang baru dalam bentuk akta

otentik yang dibuat di hadapan notaris yang menyatakan

kesanggupan Penyelenggara untuk:

a. bertanggung jawab jika terdapat penyalahgunaan Uang

yang dikirim dan/atau diterima; dan

b. memisahkan penatausahaan Uang yang dikirim dan/atau

diterima dari harta kekayaan pribadi atau perusahaan.

3. Laporan sebagaimana dimaksud pada angka 1 harus disertai

dengan fotokopi bukti perubahan Pengurus antara lain berupa

Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham bagi badan usaha

yang berbentuk Perseroan Terbatas dan perubahan akta

pendirian bagi badan usaha yang tidak berbadan hukum.

VI. PENGHENTIAN KEGIATAN USAHA PENGIRIMAN UANG DAN

PENGHAPUSAN PENYELENGGARA DARI DAFTAR

PENYELENGGARA

1. Penghentian kegiatan usaha Pengiriman Uang dapat dilakukan

berdasarkan permintaan tertulis dari Penyelenggara atau berdasarkan

keputusan Bank Indonesia. Penghentian kegiatan sebagai

Penyelenggara dilakukan dengan mencabut izin kegiatan usaha

Pengiriman Uang yang telah diberikan oleh Bank Indonesia.

2. Penghentian kegiatan usaha Pengiriman Uang atas permintaan

Penyelenggara sendiri sebagaimana dimaksud pada angka 1 dilakukan

dengan ketentuan sebagai berikut:

Page 22: No. 10/49/DASP Jakarta, 24 Desember 2008 S U R A T E D A R … · 2013-09-26 · surat keterangan domisili/tempat tinggal dari lurah/kepala desa setempat; c. surat pernyataan kesanggupan

22

dilakukan …

a. menyampaikan laporan penghentian kegiatan usaha paling

lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sebelum Penyelenggara

menghentikan kegiatannya; dan

b. melaporkan pelaksanaan penghentian kegiatan usaha secara

tertulis kepada Bank Indonesia paling lambat 5 (lima) hari kerja

terhitung sejak tanggal penghentian kegiatan usaha, dengan

melampirkan:

1) dokumen penyelesaian hak dan kewajiban kepada

Pengirim dan/atau Penerima; dan

2) surat pernyataan dari pengurus dan/atau pemilik bahwa

segala tuntutan yang timbul setelah penghentian kegiatan

usaha Pengiriman Uang menjadi tanggung jawab

sepenuhnya dari pengurus dan/atau pemilik.

3. Laporan penghentian kegiatan usaha Pengiriman Uang sebagaimana

dimaksud pada butir 2.a disampaikan secara tertulis kepada:

a. DASP c.q. Bagian PwSP, untuk Penyelenggara yang berkantor

pusat atau berdomisili/bertempat kedudukan di wilayah

DKI Jakarta, Kabupaten/Kota Bekasi, Kabupaten/Kota Bogor,

Kabupaten Karawang dan Kota Depok; atau

b. KBI yang mewilayahi, untuk Penyelenggara yang berkantor

pusat atau berdomisili/bertempat kedudukan di luar wilayah

sebagaimana dimaksud pada huruf a.

4. Penghentian kegiatan usaha Pengiriman Uang oleh Bank Indonesia

sebagaimana dimaksud pada angka 1 dilakukan jika:

a. terdapat putusan pengadilan yang menghukum Penyelenggara

untuk menghentikan kegiatan usaha Pengiriman Uang yang

Page 23: No. 10/49/DASP Jakarta, 24 Desember 2008 S U R A T E D A R … · 2013-09-26 · surat keterangan domisili/tempat tinggal dari lurah/kepala desa setempat; c. surat pernyataan kesanggupan

23

b. Dokumen …

dilakukan;

b. terdapat permintaan tertulis/rekomendasi kepada Bank

Indonesia dari otoritas pengawas yang berwenang untuk

menghentikan kegiatan usaha Penyelenggara, atau otoritas

pengawas dimaksud telah menghentikan kegiatan usaha

Penyelenggara;

c. Penyelenggara melakukan pelanggaran terhadap ketentuan

kegiatan usaha Pengiriman Uang dan ketentuan yang terkait

lainnya; atau

d. Penyelenggara dikenakan sanksi oleh lembaga yang berwenang

sesuai peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai

tindak pidana pencucian uang dan pendanaan teroris.

5. Dalam hal terjadi penghentian kegiatan usaha Pengiriman Uang

sebagaimana dimaksud pada angka 1, Bank Indonesia menghapus

identitas Penyelenggara dari Daftar Penyelenggara dan

menginformasikan perubahan status yang bersangkutan di website

Bank Indonesia.

VII. MASA TRANSISI

1. Perorangan Warga Negara Indonesia dan badan usaha selain Bank

yang sebelum berlakunya Surat Edaran ini telah disetujui sebagai

Penyelenggara yang terdaftar di Bank Indonesia, dalam jangka waktu

paling lambat 3 (tiga) bulan sejak berlakunya Surat Edaran ini wajib

melengkapi persyaratan perizinan sebagai berikut:

a. Dokumen sebagaimana dimaksud pada butir I.A.3.c,

butir I.A.3.e dan butir I.A.3.f, untuk perorangan Warga Negara

Indonesia;

Page 24: No. 10/49/DASP Jakarta, 24 Desember 2008 S U R A T E D A R … · 2013-09-26 · surat keterangan domisili/tempat tinggal dari lurah/kepala desa setempat; c. surat pernyataan kesanggupan

24

a. DASP …

b. Dokumen sebagaimana dimaksud pada butir I.A.4.d dan

butir I.A.4.e.4), untuk badan usaha yang berbadan hukum;

c. Dokumen sebagaimana dimaksud pada butir I.A.5.c,

butir I.A.5.e dan butir I.A.5.f.4), untuk badan usaha yang tidak

berbadan hukum;

2. Kelengkapan dokumen sebagaimana dimaksud pada angka 1

disampaikan kepada:

a. DASP c.q. Tim Pengaturan dan Perizinan Sistem Pembayaran

(Tim PPSP), untuk Penyelenggara yang berkantor pusat atau

berdomisili/bertempat kedudukan di wilayah DKI Jakarta,

Kabupaten/Kota Bekasi, Kabupaten/Kota Bogor, Kabupaten

Karawang dan Kota Depok; atau

b. KBI yang mewilayahi, untuk Penyelenggara yang berkantor

pusat atau berdomisili/bertempat kedudukan di luar wilayah

sebagaimana dimaksud pada huruf a.

3. Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada angka 1,

perorangan Warga Negara Indonesia dan badan usaha selain Bank

tersebut tidak menyampaikan dokumen dimaksud, maka Bank

Indonesia menghapus identitas Penyelenggara dari Daftar

Penyelenggara serta menginformasikan perubahan status yang

bersangkutan di website Bank Indonesia.

VIII. LAIN-LAIN

1. Permohonan izin kegiatan usaha Pengiriman Uang disampaikan secara

tertulis kepada:

Page 25: No. 10/49/DASP Jakarta, 24 Desember 2008 S U R A T E D A R … · 2013-09-26 · surat keterangan domisili/tempat tinggal dari lurah/kepala desa setempat; c. surat pernyataan kesanggupan

25

6. Dalam …

a. DASP, Bank Indonesia, Gedung D, Lt. 8. Jalan M.H. Thamrin

No.2, Jakarta 10350, untuk Penyelenggara yang berkantor pusat

atau berdomisili/bertempat kedudukan di DKI Jakarta,

Kabupaten/Kota Bekasi, Kabupaten/Kota Bogor, Kabupaten

Karawang dan Kota Depok; atau

b. KBI yang mewilayahi, untuk Penyelenggara yang berkantor

pusat atau berdomisili/bertempat kedudukan di luar wilayah

sebagaimana dimaksud pada huruf a.

2. Dalam hal Penyelenggara menggunakan Uang Elektronik

(Electronic Money) sebagai sarana dalam Pengiriman Uang,

Penyelenggara tersebut selain wajib memperoleh izin sebagai

penyelenggara kegiatan usaha Pengiriman Uang juga wajib

memperoleh izin sebagai penerbit Uang Elektronik dari Bank

Indonesia.

3. Izin sebagai Penyelenggara yang telah diberikan Bank Indonesia

kepada perorangan Warga Negara Indonesia untuk menyelenggarakan

kegiatan Pengiriman Uang tidak dapat dialihkan kepada pihak lain

dengan cara apapun termasuk jika yang bersangkutan meninggal

dunia.

4. Izin sebagai Penyelenggara yang telah diberikan Bank Indonesia

kepada badan usaha selain Bank tidak dapat dialihkan, kecuali dengan

izin Bank Indonesia.

5. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka 4 berlaku pula dalam

hal terjadi penggabungan atau peleburan antar badan usaha selain

Bank.

Page 26: No. 10/49/DASP Jakarta, 24 Desember 2008 S U R A T E D A R … · 2013-09-26 · surat keterangan domisili/tempat tinggal dari lurah/kepala desa setempat; c. surat pernyataan kesanggupan

26

10. Dalam …

6. Dalam hal terjadi penggabungan atau peleburan, dimana badan usaha

selain Bank hasil penggabungan atau peleburan belum memperoleh

izin sebagai Penyelenggara, maka badan usaha selain Bank hasil

penggabungan atau peleburan tersebut harus mengajukan permohonan

izin sebagai Penyelenggara kepada Bank Indonesia.

7. Permohonan izin sebagaimana dimaksud pada angka 6 dilakukan

sesuai dengan tata cara sebagaimana diatur dalam Surat Edaran ini.

8. Dalam hal terjadi penggabungan dimana badan usaha selain Bank

hasil penggabungan sebelumnya telah memperoleh izin sebagai

Penyelenggara dari Bank Indonesia maka badan usaha selain Bank

hasil penggabungan tersebut harus melaporkan kepada Bank

Indonesia untuk tetap dapat bertindak sebagai Penyelenggara, dengan

melampirkan dokumen sebagai berikut:

a. kesiapan infrastruktur, termasuk sistem dan sumber daya

manusia yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan usaha

Pengiriman Uang; dan

b. penerapan pengelolaan risiko dalam melakukan kegiatan usaha

Pengiriman Uang.

9. Penyelenggara yang akan melakukan pengambilalihan, penggabungan

atau peleburan, harus melaporkan rencana tersebut kepada Bank

Indonesia c.q. DASP atau KBI yang mewilayahi, yang memuat

sekurang-kurangnya informasi mengenai pihak-pihak yang akan

melakukan pengambilalihan, penggabungan atau peleburan dan

tanggal efektif berlakunya pengambilalihan, penggabungan atau

peleburan. Laporan tersebut disampaikan sekurang-kurangnya 1 (satu)

bulan sebelum tanggal efektif dilakukannya pengambilalihan,

penggabungan atau peleburan.

Page 27: No. 10/49/DASP Jakarta, 24 Desember 2008 S U R A T E D A R … · 2013-09-26 · surat keterangan domisili/tempat tinggal dari lurah/kepala desa setempat; c. surat pernyataan kesanggupan

27

10. Dalam hal pengaturan penghitungan jangka waktu dalam Surat Edaran

ini menggunakan hitungan bulan, maka jumlah hari dalam 1 (satu)

bulan adalah 30 (tiga puluh) hari.

IX. PENUTUP

Dengan berlakunya Surat Edaran ini maka Surat Edaran Nomor 8/32/DASP

tanggal 20 Desember 2006 perihal Pendaftaran Kegiatan Usaha Pengiriman

Uang dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Ketentuan dalam Surat Edaran ini mulai berlaku pada

tanggal 1 Januari 2009.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Surat

Edaran ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Demikian agar Saudara maklum.

BANK INDONESIA,

SWD. MURNIASTUTI DIREKTUR AKUNTING

DAN SISTEM PEMBAYARAN