Nisa Ppt - Copy

25
PTERIGIUM K 1 Pembimbing: dr. (Oph), Sp. M Lapkas

description

mata

Transcript of Nisa Ppt - Copy

Page 1: Nisa Ppt - Copy

PTERIGIUM

K1

Pembimbing:dr. (Oph), Sp. M

Lapkas

Page 2: Nisa Ppt - Copy

Laporan Kasus

IDENTITAS PASIENNama : Tn. JUmur : 70 tahunAlamat : CM : Jenis Kelamin : Laki-laki

Page 3: Nisa Ppt - Copy

Anamnesis

• Keluhan utama:Mata sebelah kiri terasa seperti ada yang mengganjal sejak + 6 bulan yang lalu.

• Keluhan tambahan:Mata terasa gatal, perih dan sering berair. Pasien merasa silau bila melihat cahaya.

Page 4: Nisa Ppt - Copy

Riwayat Penyakit SekarangPasien mengeluh mata kiri terasa seperti ada yang mengganjal sejak + 6 bulan yang lalu, pasien juga mengeluh mata terasa gatal, perih, sering berair dan silau bila terkena cahaya. Pasien mengatakan sering terpapar sinar matahari dan debu, karena pasien seorang petani. Riwayat terkena bahan kimia dan riwayat trauma disangkal.

Page 5: Nisa Ppt - Copy

Riwayat Penyakit Dahulu

• Pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya.

• Pasien tidak ada riwayat hipertensi dan diabetes mellitus.

Page 6: Nisa Ppt - Copy

Riwayat Penyakit Keluarga

• Riwayat penyakit keluarga di sangkal.

Page 7: Nisa Ppt - Copy

VOD Status Optalmologis VOS

5/6 Visus 5/50

Di tengah Hirshberg Di tengah

Eksoftalmus (-), Endoftalmus (-), Gerakan baik ke segala arah

Gerakan Bola MataEksoftalmus (-), Endoftalmus (-),

Gerakan baik ke segala arah

Edema (-), Nyeri tekan (-) Palpebra Edema (-), Nyeri tekan (-)

Hiperemis( -), jaringan

Fibrovaskular (-)Konjungtiva Bulbi

Hiperemis (+), selaput fibrovaskular berbentuk segitiga (+)

Hiperemis (-) Konjungtiva Tarsal Hiperemis (-)

Jernih Kornea Keruh

Kesan normal Kamera Okuli Anterior Kesan normal

Hitam, bulat, 3 mm reflek

cahaya langsung (+), reflek

cahaya tak langsung (+),

Iris/Pupil

Hitam, bulat, 3 mm reflek cahaya langsung (+),

reflek cahaya tak langsung (+)

Jernih Lensa Keruh

Status Oftalmologi 28 November 2014

Page 8: Nisa Ppt - Copy

Pemeriksaan Penunjang

• Refraksi• Slit Lamp

Page 9: Nisa Ppt - Copy

Diagnosa

Pterigium OS Derajat II

Tatalaksana• Cendo xytrol 4x1 tetes OS• Cendo lyteers 4x1 tetes OS• Eyevit tab 1x1

Page 10: Nisa Ppt - Copy

Dokumentasi

Page 11: Nisa Ppt - Copy

Pendahuluan

Pterigium merupakan pembuluh fibrovaskular konjungtiva yang bersifat degeneratif dan invasif,

•Pterigium tersebar di seluruh dunia, tetapi lebih banyak di daerah iklim panas dan kering. Prevalensi juga tinggi di daerah berdebu dan kering. •Insiden pterigium cukup tinggi di Indonesia yang terletak di daerah ekuator, •yaitu 13,1%•Insiden tinggi pada umur 20 tahun dan 49 tahun.•Kejadian berulang lebih sering pada umur muda daripada umur tua•Laki –laki 4 kali lebih resiko daripada perempuan.

Page 12: Nisa Ppt - Copy

Pterigium merupakan pertumbuhan fibrovaskular konjungtiva yang bersifat degeneratif dan invasif. Seperti daging, berbentuk segitiga yang tumbuh dari arah temporal maupun nasal konjungtiva menuju kornea pada arah intrapalpebra.

Pterigium

Definisi

Page 13: Nisa Ppt - Copy

Etiologi

Etiologi pasti belum diketahui, diduga disebabkan oleh: Faktor Resiko•Iritasi kronik dari lingkungan (angin, debu)•Cahaya Matahari (paparan sinar UV)

Page 14: Nisa Ppt - Copy

• Derajat 1 : Jika pterigium hanya terdapat pada limbus kornea• Derajat 2 : Jika sudah melewati limbus kornea tetapi tidak lebih dari 2 mm melewati kornea.

Klasifikasi Pterigium

• Derajat 3 : sudah melebihi derajat 2 tetapi tidak melebihi pinggiran pupil mata dalam keadaan cahaya normal (diameter pupil dalam keadaan normal sekitar 3 -4 m)• Derajat 4 : pertumbuhan pterigium melewati pupil sehingga mengganggu penglihatan

Page 15: Nisa Ppt - Copy
Page 16: Nisa Ppt - Copy

Patofisiologi

Merusak membran bowman

+Peradangan

Degenerasi kolagen elastoid+

Jaringan fibrovaskular subepithelial

↑ regulasi kolagen↑ migrasi sel angiogenesis

Pelepasan sitokin berlebihan

- Paparan UV- Iritasi kronik

mata

Page 17: Nisa Ppt - Copy

- Mata tampak merah dan sering berair

- Merasa seperti ada benda asing

- Pada pterigium grade 3 dan 4 terjadi penurunan tajam penglihatan

- Timbul astigmatisma akibat kornea tertarik oleh pertumbuhan

pterigium

- Dapat terjadi diplopia sehingga menyebabkan terbatasnya

pergerakan mata

Gejala klinis

Page 18: Nisa Ppt - Copy

1. AnamnesisPada anamnesis didapatkan adanya keluhan penderita seperti mata

merah, gatal, mata sering berarir, gangguan penglihatan. Selain itu perlu juga ditanyakan adanya riwayat mata merah berulang, riwayat banyak bekerja diluar ruangan pada daerah dengan pajanan sinar matahari yang tinggi, serta dapat pula ditanyakan riwayat trauma sebelumnya.

Penegakan Diagnosis

2. Pemeriksaan FisikPada inspeksi pterigium terlihat sebagai jaringan fibrovaskular pada

permukaan konjungtiva.

Page 19: Nisa Ppt - Copy

1. Pseudopterigium

2. Pinguekula

Diagnosis Banding

Page 20: Nisa Ppt - Copy

Penatalaksanaan

Konservatif Operatif

Page 21: Nisa Ppt - Copy

1. Konservatif-Untuk pterigium derajat 1-2 yang mengalami inflamasi, dapat diberikan obat tetes mata kombinasi antibiotik dan steroid 3 kali sehari selama 5-7 hari.- Pemberian air mata buatan untuk mencegah komplikasi dry eye ataupun pterigium karena proses inflamasi penyakit dry eye

2. OperatifPada pterigium derajat 3-4 dilakukan tindakan bedah dengan eksisi jaringan fi-brovaskular tersebut.Ada berbagai macam teknik operasi yang digunakan dalam penanganan

pterigium di antaranya adalah:A. Bare scleraB. Simple closureC. Sliding flapD. Rotational flapE. Conjungtival graft

Page 22: Nisa Ppt - Copy

.

Komplikasi yang dapat timbul pada pterygium, adalah :• Astigmatisma• Penglihatan berkurang• Mata merah• Iritasi• Scar (jaringan parut) kronis pada konjungtiva dan kornea• Pada pasien yang belum exisisi, scar pada otot rectus medial dapat menyebabkan terjadinya diplopia.

Komplikasi

Page 23: Nisa Ppt - Copy

Lanjutan….

• Komplikasi pasca operasi :

– Rekurensi– Infeksi– Perforasi korneosklera– Jahitan graft terbuka hingga terjadi pembengkak kan dan perdarahan– Granuloma konjungtiva– Conjungtiva scar– Adanya jaringan parut di kornea– Disinsersi otot rektus

Page 24: Nisa Ppt - Copy

Penglihatan dan kosmetik pasien setelah dieksisi adalah baik. Kebanyakan pasien dapat beraktivitas lagi setelah 48 jam post operasi. Pasien dengan pterigium rekuren dapat dilakukan eksisi ulang dan graft dengan konjungtiva autograft atau transplantasi

membran amnion.

Prognosis

Page 25: Nisa Ppt - Copy

THANK YOU