nipagin

download nipagin

If you can't read please download the document

description

nipagin

Transcript of nipagin

PembahasanPada praktikum kali ini sampel yang diperoleh adalah nipagin. Bedasarkan uji organoleptis sampel tersebut memiliki bentuk serbuk, berwarna putih dan tidak berbau. Karena sampel yang didapat dalam bentuk sediaan farmasi maka sampel tersebut harus diisolasi terlebih dahulu, hal ini dilakukan untuk memisahkan analit dari matriksnya yang dapat mengganggu pada saat kuantifikasi atau deteksi analit.Berdasarkan literatur nipagin memiliki kelarutan yang baik dalam etanol, sehingga isolasi dilakukan dengan menimbang sampel sebanyak 1 gram kemudian dilarutkan dalam etanol, kemudian dikocok dengan menggunakan vortex mixer, tujuan penggunaan vortex adalah untuk memperluas kontak pelarut dengan zat aktif yang sejenis agar mudah ditarik dari matriksnya. Langkah lanjutan untuk memisahkan analit kemudian dilakukan sentrifugasi. Fase cair dari hasil sentrifugasi diambil dan dilakukan uji kualitatif dengan penambahan FeCl3. Nipagin merupakan golongan senyawa fenol yang dapat mmberikan reaksi positif dengan. penambahan FeCl3. Penambahan FeCl3 bertujuan untuk membentuk garam Fenoksida. Garam fenoksida akan berbeda warna untuk setiap fenolnya bergantung pada strukrur fenolnya. Hal ini terjadi karena terbentuknya senyawa kompleks dengan besi. Karena FeCl3 bersifat sebagai basa dan fenol bersifat sebagai asam. Asam dan basa dapat beraksi membentuk suatu garam. Dalam air fenol dapat terionisasi melepaskan ion H+ sehingga akan membentuk ion fenoksida. Ion fenoksida ini akan bereaksi dengan ion Fe3+ membentuk garam fenoksida dengan berbagai warna. Reaksi positif untuk sampel nipagin adalah terbentuknya warna ungu kemerahan.Nipagin merupakan senyawa fenolik yang bersifat asam lemah, sehingga untuk menentukan kadarnya digunakan metode titrasi asam basa tidak langsung, karena jika suatu garam yang terbentuk dari campuran asam lemah dan basa kuat dengan perbandingan mol yang sama dilarutkan dalam air, maka kation dari asam lemah dapat terhidrolisis sedangkan anion dari basa kuat tidak dapat terhidrolisis. Sehingga, garam yang terbentuk dari campuran asam lemah dan basa kuat terhidrolisis sebagian. menyebabkan titik akhir akan sulit ditentukan jika menggunakan metode titrasi langsung.Sebelum dilakukan titrasi terlebih dahulu dilakukan pembakuan terhadap titran yang akan digunakan, yaitu NaOH dan pembakuan HCl. Larutan baku sekunder ini bersifat tidak stabil oleh karena itu untuk mengetahui konsentrasinya dilakukan pembakuan. Pembakuan NaOH menggunakan asam oksalat sedangkan pembakuan HCl menggunakan Na2CO3. Titrasi tidak langsung dilakukan dengan memipet sampel yang telah diencerkan sebanyak 5 ml, lalu ditambahkan indikator kemudian ditambahkan NaOH berlebih sampai terjadi disosiasi indikator. Indikator yang digunakan adalah fenolftalein. Indikator fenolftalein memiliki rentang pH 8,0-9,6 dengan perubahan warna dari bening atau tidak berwarna menjadi merah muda atau pink. Hal tersebut dapat terjadi karena Fenolftalein merupakan asam diprotik dan tidak berwarna yang terurai terlebih dahulu menjadi bentuk tidak berwarnanya dan kemudian, dengan hilangnya proton kedua, menjadi ion dengan sistem terkonjugat menghasilkan warna merah muda. Ion-ion yang mempunyai sistem terkonjugat akan menyerap sinar berpanjang gelombang lebih panjang dari ion-ion sebanding yang tidak ada sistem terkonjugatnya. Sinar yang diserap seringkali berada pada bagian tampak dari spektrum, sehingga ion tersebut menjadi berwarna. Sedangkan reaksi nipagin dengan NaOH adalah sebagai berikut :Kemudian campuran sampel dan NaOH berlebih tadi dititrasi dengan dengan HCl, dari prosedur ini diketahui volume NaOH berlebih yang bereaksi dengan HCl, sehingga diperoleh normalitas dari sampel yaitu : 0,0343 N. Dan gram sampel sebesar 0,0521 gram. Berdasarkan data yang telah diperoleh dapat dilakukan perhitungan dari kadar sampel, yaitu sebesar 5,21 %.