NIlai pancasila pada masa kolonial belanda

download NIlai pancasila pada masa kolonial belanda

of 16

Transcript of NIlai pancasila pada masa kolonial belanda

  • 7/22/2019 NIlai pancasila pada masa kolonial belanda

    1/16

    TUGAS II

    PANCASILA

    Oleh :

    Kelompok 5

    Desak Putu Siska Dewi 1004505008

    Putu Gede Aditya Pradiptayana 1004505010

    Adi Ferliyanto Waruwu 1004505021

    I Komang Arya Sentana Budi 1004505027

    Nyoman Agus T Surya K 1004505028

    Ni Komang Surya Cahyani Putri 1004505029

    Ketut Yudhi Mahartha 1004505030

    JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS UDAYANA

    2013

  • 7/22/2019 NIlai pancasila pada masa kolonial belanda

    2/16

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Bangsa indonesia memliki sejarah yang sangat panjang, hidup dalam

    kemakmuran dan ketentraman selama berabad abad, kerajaan besar dan kecil

    banyak berdiri di nusantara seperti sriwijaya dan majapahit, kerajaan yang

    melambangkan kejayaan dan kemakuran dengan berbagai budaya dan ajaran

    seperti hindu budha islam, yang turut menghias nusantara. Semenjak munculnya

    bangsa - bangsa Eropa pada abad ke-16 yang berlayarlah ke wilayah Timur.

    Diantaranya adalah Portugis, Spanyol, Inggris, dan Belanda. Tujuan mereka

    mencari rempah-rempah. Selain itu mereka juga menyebarkan agama Kristen.

    Dari pelayaran tersebut sampailah mereka ke Nusantara. Setelah sampai di

    Nusantara timbullah keserakahan mereka. Semula mereka hanya berdagang

    kemudian mereka ingin menguasai Nusantara. Diantara mereka yang paling lama

    menguasai dan menjajah Indonesia adalah bangsa Belanda. Kita akan mempelajari

    sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam membebaskan dirinya dari belenggu

    penjajahan. Bagaimana rakyat Indonesia mengadakan perjuangan, khususnya

    sebelum tahun 1908. Dimana ketika itu bangsa kita, masih dalam bentuk kerajaan

    dan wilayah-wilayah kita pun belum merupakan satu kesatuan. Di saat ini

    mungkin bangsa kita masih terbilang sangat lemah untuk menghadapi kaum

    penjajah. Karena belum merupaka satu kesatuan, para penjajah pun banyak

    memiliki siasat untuk semakin memecah belah kita, demi tercapainya tujuan

    mereka untuk menguasai wilayah nusantara ini.

    1.2 Tujuan

    Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

    1. Mengetahui perbedaan imperialisme dengan kolonialisme.2. Mengetahui perjuangan terhadap penjajah di nusantara.3. Mengetahui peran seorang dr.snouck horgroenje dalam penaklukan aceh

    oleh belanda.

    4. Mengetahui tentang devida at impera.

  • 7/22/2019 NIlai pancasila pada masa kolonial belanda

    3/16

    5. Mengetahui sistem-sistem yg diterapkan oleh penjajah dalam menguasainusantara.

    1.3 Rumusan Masalah

    Adapun rumusan masalah sebagai berikut:

    1. Jelaskan perbedaan antara imperialisme dengan kolonialisme.2. Jelaskan perjuangan terhadap penjajah di wilayah aceh, makasar,

    kalimantan, maluku, bali, jawa, kemukakan faktor pencetus

    perjuangannya, hasil yg dicapai, dan faktor kekalahannya.

    3. Jelaskaan peran seorang dr.snouck horgroenje dalam penaklukan aceh olehbelanda.

    4. Jelaskan apa yg dimaksud devida at impera.5. Sebutkan sistem-sistem yg diterapkan oleh penjajah dalam menguasai

    nusantara.

    6. Tunjukkan bukti-bukti perjuangan pada masa itu sebagai simbul penolakandan perlawanan terhadap penjajah.

    7. Kaitkan masa perjuangan dengan nilai nilai pancasila, menurut saudaraapakah pada masa itu telah ada pelaksanaan nilai pancasila, nilai apa yang

    dominan.

    8. Simpulkan faktor-faktor apa yg menyebabkan kegagalan perjuangan yangterjadi pada masa itu.

  • 7/22/2019 NIlai pancasila pada masa kolonial belanda

    4/16

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Perbedaan Imperialisme dan KolonialsimeImperialisme ialah politik untuk menguasai (dengan paksaan) seluruh

    dunia untuk kepentingan diri sendiri yang dibentuk sebagai imperiumnya.

    "Menguasai" disini tidak perlu berarti merebut dengan kekuatan senjata, tetapi

    dapat dijalankan dengan kekuatanekonomi,kultur,agama danideologi,asal saja

    dengan paksaan.Imperiumdisini tidak perlu berarti suatu gabungan dari jajahan-

    jajahan, tetapi dapat berupa daerah-daerah pengaruh, asal saja untuk kepentingan

    diri sendiri. Sedangkan, kolonialisme adalah pengembangan kekuasaan sebuah

    negara atas wilayah dan manusia di luar batas negaranya, seringkali untuk

    mencari dominasi ekonomi dari sumber daya, tenaga kerja, dan pasar wilayah

    tersebut. Istilah ini juga menunjuk kepada suatu himpunan keyakinan yang

    digunakan untuk melegitimasikan atau mempromosikan sistem ini, terutama

    kepercayaan bahwa moral dari pengkoloni lebih hebat ketimbang yang

    dikolonikan.

    2.2 Faktor Pencetus Perjuangan, Hasil yang Dicapai, dan FaktorKekalahan Perjuangan Terhadap Penjajah di Wilayah Aceh,

    Makasar, Kalimantan, Maluku, Bali, Jawa

    1. AcehPerang Aceh Pertama (1873-1874) dipimpin oleh Panglima Polim dan

    Sultan Mahmud Syah melawan Belanda yang dipimpin Khler. Khler dengan

    3000 serdadunya dapat dipatahkan,dimana Khler sendiri tewas pada tanggal 14April 1873. Sepuluh hari kemudian, perang berkecamuk di mana-mana. Yang

    paling besar saat merebut kembali Masjid Raya Baiturrahman, yang dibantu oleh

    beberapa kelompok pasukan. Ada di Peukan Aceh, Lambhuk,Lampu'uk, Peukan

    Bada,sampai Lambada, Krueng Raya. Beberapa ribu orang juga berdatangan dari

    Teunom,Pidie, Peusangan, dan beberapa wilayah lain.

    Perang Aceh Kedua (1874-1880). Pasukan Belanda dipimpin oleh Jenderal

    Jan van Swieten.Belanda berhasil menduduki Keraton Sultan, 26 Januari 1874,

    http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kulturhttp://id.wikipedia.org/wiki/Agamahttp://id.wikipedia.org/wiki/Ideologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Moralhttp://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Aceh_Pertamahttp://id.wikipedia.org/wiki/Panglima_Polimhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sultan_Mahmud_Syah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Johan_Harmen_Rudolf_Kohlerhttp://id.wikipedia.org/wiki/J.H._Kohlerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Dimanahttp://id.wikipedia.org/wiki/14_Aprilhttp://id.wikipedia.org/wiki/14_Aprilhttp://id.wikipedia.org/wiki/1873http://id.wikipedia.org/wiki/Lambhuk,_Ulee_Kareng,_Banda_Acehhttp://id.wikipedia.org/wiki/Peukan_Bada,_Aceh_Besarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Peukan_Bada,_Aceh_Besarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Teunom,_Aceh_Jayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Aceh_Keduahttp://id.wikipedia.org/wiki/Jan_van_Swietenhttp://id.wikipedia.org/wiki/26_Januarihttp://id.wikipedia.org/wiki/1874http://id.wikipedia.org/wiki/1874http://id.wikipedia.org/wiki/26_Januarihttp://id.wikipedia.org/wiki/Jan_van_Swietenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Aceh_Keduahttp://id.wikipedia.org/wiki/Teunom,_Aceh_Jayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Peukan_Bada,_Aceh_Besarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Peukan_Bada,_Aceh_Besarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lambhuk,_Ulee_Kareng,_Banda_Acehhttp://id.wikipedia.org/wiki/1873http://id.wikipedia.org/wiki/14_Aprilhttp://id.wikipedia.org/wiki/14_Aprilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Dimanahttp://id.wikipedia.org/wiki/J.H._Kohlerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Johan_Harmen_Rudolf_Kohlerhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sultan_Mahmud_Syah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Panglima_Polimhttp://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Aceh_Pertamahttp://id.wikipedia.org/wiki/Moralhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ideologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Agamahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kulturhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi
  • 7/22/2019 NIlai pancasila pada masa kolonial belanda

    5/16

    dan dijadikan sebagai pusat pertahanan Belanda. Pada31 Januari 1874 Jenderal

    Van Swieten mengumumkan bahwa seluruh Aceh jadi bagian dari Kerajaan

    Belanda. Ketika Sultan Machmud Syah wafat 26 Januari 1874, digantikan oleh

    Tuanku Muhammad Dawood yang dinobatkan sebagai Sultan di masjidIndrapuri.

    Perang pertama dan kedua ini adalah perang total dan frontal,dimanapemerintah

    masih berjalan mapan, meskipun ibu kota negara berpindah-pindah ke Keumala

    Dalam,Indrapuri,dan tempat-tempat lain.

    Perang ketiga (1881-1896), perang dilanjutkan secara gerilya dan

    dikobarkan perang fi sabilillah. Dimana sistem perang gerilya ini dilangsungkan

    sampai tahun 1903. Dalam perang gerilya ini pasukan Aceh di bawah Teuku

    Umar bersama Panglima Polim dan Sultan. Pada tahun 1899 ketika terjadi

    serangan mendadak dari pihak Van der Dussen diMeulaboh,Teuku Umar gugur.

    Tetapi Cut Nyak Dhien istri Teuku Umar kemudian tampil menjadi komandan

    perang gerilya.

    Perang keempat (1896-1910) adalah perang gerilya kelompok dan

    perorangan dengan perlawanan, penyerbuan, penghadangan dan pembunuhan

    tanpa komando dari pusat pemerintahan Kesultanan.

    2. MakasarDi Sulawesi Selatan VOC mendapat perlawanan dari rakyat Indonesia di

    bawah pimpinan Sultan Hassanuddin. Namun Sultan Hassanudin dapat

    dikalahkan VOC dengan politik adu dombanya antara Sultan Hassanudin dengan

    Aru Palaka Perlawanan terhadap VOC di Pasuruan Jawa Timur dipimpin oleh

    Untung Suropati.

    3. KalimantanMulai abad ke-17, VOC telah melakukan hubungan dagang dengan rakyat

    Banjarmasin. Antara lain jual beli rotan, intan, emas dan lada. Bahkan, pada saat

    Sultan Rahmatullah berkuasa, VOC diberi izin mendirikan kantor dagang.

    Namun, ketika VOC menerapkan sistem monopoli, rakyat Banjarmasin

    melakukan reaksi penolakan. Akhirnya, VOC menyingkir dari Banjarmasin.

    Sultan Tahmiditillah II bersengketa dengan Pangeran Amir, lalu Belanda

    http://id.wikipedia.org/wiki/31_Januarihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/26_Januarihttp://id.wikipedia.org/wiki/1874http://id.wikipedia.org/wiki/Sultan_Muhammad_Daud_Syahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Indrapuri,_Aceh_Besarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Dimanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indrapuri,_Aceh_Besarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Perang_gerilyahttp://id.wikipedia.org/wiki/Teuku_Umarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Teuku_Umarhttp://id.wikipedia.org/wiki/1899http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Aceh_%281896-1901%29http://id.wikipedia.org/wiki/Meulabohhttp://id.wikipedia.org/wiki/Cut_Nyak_Dhienhttp://id.wikipedia.org/wiki/Cut_Nyak_Dhienhttp://id.wikipedia.org/wiki/Meulabohhttp://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Aceh_%281896-1901%29http://id.wikipedia.org/wiki/1899http://id.wikipedia.org/wiki/Teuku_Umarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Teuku_Umarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Perang_gerilyahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indrapuri,_Aceh_Besarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Dimanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indrapuri,_Aceh_Besarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sultan_Muhammad_Daud_Syahhttp://id.wikipedia.org/wiki/1874http://id.wikipedia.org/wiki/26_Januarihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/31_Januari
  • 7/22/2019 NIlai pancasila pada masa kolonial belanda

    6/16

    mengambil kesempatan. Belanda memihak kepada Sultan Tahmiditillah II,

    Pangeran Amir berhasil ditangkap dan diasingkan ke Sailan. Berkat bantuannya

    itu, Belanda mendapat daerah Pagatan, Pasir, Kotawaringin, dan lainnya.

    Akhirnya, Banjar dikuasai Belanda sejak tahun 1636.

    Pada tahun 1816, Belanda menerima kembali kekuasannya dari Inggris. Dengan

    segera Belanda mengadakan perjanjian dengan kerajaankerajaan yang ada di

    wilayah Nusantara termasuk dengan Kesultanan Banjar. Pada saat itu, Kesultanan

    Banjar dipegang oleh Sultan Adam (1825- 1857). Pada tahun 1826, Belanda

    berhasil menguasai Kesultanan Banjar. Oleh karena itu, Pangeran Antasari

    meninggalkan keraton (pasirapan). Kemudian beliau hidup di pedesaan bersama-

    sama rakyat biasa.

    Jadi, beliau mengetahui benar penderitaan rakyat. Pangeran Antasari

    adalah putra dari Pangeran Mashud dan cucu dari Pangeran Amir. Pada masa

    berkuasa, Sultan Adam telah mengangkat Pangeran Abdurakhman sebagai putra

    mahkota. Akan tetapi, pada tahun 1852 Pangeran Abdurakhman wafat dan

    meninggalkan 2 orang putra, yaitu Pangeran Tamjidillah dan Pangeran Hidayat.

    Pada tahun 1857, Sultan Adam meninggal dunia. Di dalam surat wasiatnya beliau

    menyatakan bahwa yang akan menggantikannya adalah Pangeran Hidayat. Pihak

    Belanda melalui residennya yang bernama Van Hengst tidak setuju. Belanda lebih

    menyukai Pangeran Tamjidillah untuk menjadi sultan Banjar.

    Pangeran Tamjidillah sendiri tidak disukai oleh rakyat karena tidak taat

    beragama, suka hidup berfoya-foya dan sangat dekat dengan Belanda.

    Pada bulan April 1859, pasukan Pangeran Antasari menyerang pospos Belanda.

    Perlawanan rakyat bergelora dan meluas kemana-mana. Benteng Belanda di

    Pangaron digempur, kemudian menguasai Muning dan Martapura. Beliau dibantuoleh Surapati, Kiai Demang Leman, Kiai Adipati Mangkunegara, Kiai Sultan

    Kara, Kiai Langlang, Haji Masrum, Haji Bayusin, Tumanggung Singapati dan

    Cakrawati. Taktik perangnya adalah siasat gerilya. Tumanggung Surapati berhasil

    membakar kapal Belanda, yaitu Onrust di Sungai Barito.

    Pangeran Hidayat kemudian bergabung melawan Belanda. Mengetahui

    kejadian itu, Belanda segera menghapuskan Kesultanan Banjar pada tanggal 11

    Juni 1860. Sambil terus melakukan penekanan, Belanda juga membujuk Pangeran

  • 7/22/2019 NIlai pancasila pada masa kolonial belanda

    7/16

    Hidayat untuk berunding. Akhirnya, Pangeran Hidayat ditangkap dan diasingkan

    ke Cianjur Jawa Barat. Pangeran Antasari terus melakukan perlawanan, harapan

    rakyat Banjar untuk mengangkat Pangeran Hidayat menjadi Sultan sudah hilang.

    Untuk itu, rakyat mengangkat Pangeran Antasari untuk menggantikannya. Ia pun

    memperoleh gelar Panembahan Amiruddin Khalifat ul Muminin sebagai

    pengganti Sultan Adam. Walaupun sudah diangkat menjadi sultan, Pangeran

    Antasari tidak mau berdiam diri di keraton. Beliau memilih tinggal di benteng-

    benteng atau markas-markas pertahanan di dalam hutan belantara. Beliau terus

    berjuang walaupun usianya semakin tua. Pada tanggal 11 Oktober 1862, Pangeran

    Antasari wafat di Hulu Teweh (Kalimantan Selatan).

    Perlawanan rakyat Banjar terus berkobar. Walaupun akhirnya Belanda

    dapat menangkap beberapa pemimpin pasukan Pangeran Antasari yang bermarkas

    di gua-gua, yaitu Kiai Demang Leman dan Tumanggung Aria Pati. Tahun 1866,

    Haji Buyasin gugur di medan perang. Sementara Kiai Demang Leman digantung

    Belanda. Putra-putra Pangeran Antasari melanjutkan perjuangan ayahandanya,

    antara lain Sultan Seman hingga meninggalnya pada tahun 1905.

    4. MalukuRakyat Maluku telah lama mengalami penindasan dari bangsa Portugis,

    Spanyol dan Belanda sejak abad ke-16. Rakyat Maluku sadar betul apa makna

    penjajahan yang selama ini dialaminya. Betapa hebatnya penderitaan rakyat

    Maluku ketika masa Pelayaran Hongi. Rakyat Maluku semakin gelisah ketika

    adanya paksaan untuk menjadi serdadu (tentara) Belanda yang akan dikirimkan ke

    Pulau Jawa. Kesabaran rakyat Maluku telah habis. Mereka pun segera berencana

    untuk melancarkan perlawanan. Pada tanggal 3 Mei 1817, ratusan pemuda dariHaria mengadakan pertemuan di dalam hutan yang terletak antara negeri Tiow

    dan negeri Paperu. Pertemuan itu memutuskan untuk menyerang dan menyerbu

    Benteng Duurstede di Pantai Saparua yang merupakan lambang penjajahan

    Belanda. Pertemuan itu juga memutuskan untuk mengajak seluruh rakyat Maluku

    untuk melawan penjajahan Belanda.

    Rakyat Maluku bangkit menentang Belanda pada tanggal 16 Mei 1817 di

    bawah pimpinan Pattimura. Beliau adalah seorang Kristen yang taat, pandai dan

  • 7/22/2019 NIlai pancasila pada masa kolonial belanda

    8/16

    cekatan. Dilahirkan pada tanggal 8 Juni 1783 dengana nama Thomas Matulessy.

    Ia pernah menjadi tentara Inggris dengan pangkat sersan mayor. Kemudian ia

    terkenal dengan sebutan Kapitan Pattimura. Di dalam pertempuran itu semua

    penghuni benteng mati terbunuh. Benteng dihancurkan, bahkan Residen Belanda

    yang bernama Van den Berg tewas dalam peristiwa itu. Kemudian Belanda

    mengirimkan pasukan di bawah pimpinan Mayor Beetjes. Begitu pasukan bantuan

    itu mendarat di Muara Sungai Waisisil, langsung dipukul mundur oleh Pattimura.

    Mayor Beetjes tewas dalam pertempuran tersebut. Pasukan Belanda lainnya yang

    dipimpin Overste Meyer dan Laksamana Buykes juga dapat dipukul mundur.

    Raja-raja kecil di Maluku turut membantu perjuangan Pattimura, seperti

    Raja Lha, Nolot, Tuhaja, Itawaku dan Ihamaku. Selain itu juga Pattimura dibantu

    oleh Philip Latumahimma dan seorang putri raja Maluku yang bernama Martha

    Khristina Tiahahu yang berusia 18 tahun. Belanda merasa kewalahan dengan

    perlawanan dari pasukan Pattimura ini. Lalu, Belanda mengajak Pattimura untuk

    berunding, namun ditolaknya dengan tegas. Belanda semakin meningkatkan

    serangannya untuk mendesak Pattimura. Akibatnya beberapa pimpinan pasukan

    Pattimura dapat ditangkap. Pattimura juga akhirnya dapat ditangkap, beliau

    dijatuhi hukuman mati dengan cara digantung di depan Benteng Viktoria pada

    tanggtal 16 Desember 1817. Penangkapan Pattimura disebabkan adanya

    pengkhianatan dari Raja Boi. Ia menunjukkan tempat pertahanan Pattimura

    kepada Belanda. Begitu juga dengan Raja Paulus Tiahahu, ayah Martha Khristina

    Tiahahu ditembak mati di hadapan rakyatnya. Martha Khristina Tiahahu sendiri

    diasingkan ke Pulau Jawa, namun sebelum sampai di Pulau Jawa beliau wafat,

    yaitu pada tanggal 2 Januari 1818.

    5. Perang Bali (1846-1868)Penyebab Perang Bali adalah pihak Belanda menolak hak Tawan Karang

    yang diterapkan Kerajaan Buleleng. Belanda melakukan tiga kali penyerangan,

    yaitu pada tahun 1846, 1848, dan 1849. Setelah Buleleng dapat ditaklukkan,

    rakyat Bali mengadakan perang puputan, yaitu berperang sampai titik darah

    terakhir. Di antaranya : (1) Perang Puputan Badung (1906),(2) Perang Puputan

    Kusumba (1908), (3) Perang Puputan Klungkung (1908). Salah satu pemimpin

  • 7/22/2019 NIlai pancasila pada masa kolonial belanda

    9/16

    perlawanan rakyat Bali yang terkenal adalah Raja Buleleng dibantu oleh Gusti

    Ketut Jelantik.

    6. JawaPangeran Diponegoro dengan nama kecil Raden Mas Ontowiryo, putra

    sulung Sultan Hamengkubowono III, lahir pada tahun 1785. Melihat penderitaan

    rakyat, hatinya tergerak untuk memperjuangkannya. Perlawanan Diponegoro

    pemicu utamanya adalah pemasangan tiang pancang membuat jalan menuju

    Magelang. Pemasangannya melewati makam leluhur Diponegoro yang dilakukan

    tanpa izin. Karena mendapat tentangan, pada tanggal 20 Juli 1825 Belanda

    melakukan serangan ke Tegalrejo. Namun dalam serangan tersebut tidak berhasil

    menemukan Diponegoro, karena sebelumnya Diponegoro telah memindahkan

    markasnya di Selarong.

    Dalam perlawanan melawan Belanda Pangeran Diponegoro dibantu

    Pangeran Mangkubumi, Sentot Pawirodirjo, Pangeran Suriatmojo, dan

    Dipokusumo. Bantuan dari ulama pun ada, yaitu dari Kyai Mojo dan Kyai Kasan

    Basri. Untuk mematahkan perlawanan Diponegoro, Belanda melaksanakan siasat

    Benteng Stelsel (sistem benteng). Dengan berbagai siasat, akhirnya Belanda

    berhasil membujuk para pemimpin untuk menyerah. Melihat hal itu, Pangeran

    Diponegoro merasa terpukul. Dalam perlawanannya akhirnya Pangeran

    Diponegoro terbujuk untuk berunding. Dalam perundingan, beliau ditangkap dan

    diasingkan ke Makasar sampai akhirnya meninggal dunia pada tanggal 8 Januari

    1855.

    2.3

    Peran Seorang dr.Snouck Horgroenje Dalam Penaklukan Aceh OlehBelanda

    Untuk mengalahkan pertahanan dan perlawan Aceh, Belanda memakai

    tenaga ahli Dr. Christiaan Snouck Hurgronje yang menyamar selama 2 tahun di

    pedalaman Aceh untuk meneliti kemasyarakatan dan ketatanegaraan Aceh. Hasil

    kerjanya itu dibukukan dengan judul Rakyat Aceh(De Acehers). Dalam buku itu

    disebutkan strategi bagaimana untuk menaklukkan Aceh. Usulan strategi Snouck

    Hurgronje kepada Gubernur Militer Belanda Joannes Benedictus van Heutsz

    http://id.wikipedia.org/wiki/Christiaan_Snouck_Hurgronjehttp://id.wikipedia.org/wiki/Joannes_Benedictus_van_Heutszhttp://id.wikipedia.org/wiki/Joannes_Benedictus_van_Heutszhttp://id.wikipedia.org/wiki/Christiaan_Snouck_Hurgronje
  • 7/22/2019 NIlai pancasila pada masa kolonial belanda

    10/16

    adalah, supaya golonganKeumala (yaitu Sultan yang berkedudukan di Keumala)

    dengan pengikutnya dikesampingkan dahulu. Tetap menyerang terus dan

    menghantam terus kaum ulama. Jangan mau berunding dengan pimpinan-

    pimpinan gerilya. Mendirikan pangkalan tetap di Aceh Raya. Menunjukkan niat

    baik Belanda kepada rakyat Aceh, dengan cara mendirikan langgar, masjid,

    memperbaiki jalan-jalan irigasi dan membantu pekerjaan sosial rakyat Aceh.

    Ternyata siasat Dr Snouck Hurgronje diterima oleh Van Heutz yang menjadi

    Gubernur militer dan sipil di Aceh (1898-1904). Kemudian Dr Snouck Hurgronje

    diangkat sebagai penasehatnya.

    2.4 Devide Et EmperaDevide et imperamerupakan politik pecah belah atau disebut juga dengan

    adu domba adalah kombinasi strategipolitik,militer,danekonomi yang bertujuan

    mendapatkan dan menjaga kekuasaan dengan cara memecah kelompok besar

    menjadi kelompok-kelompok kecil yang lebih mudah ditaklukan. Dalam konteks

    lain, politik pecah belah juga berarti mencegah kelompok-kelompok kecil untuk

    bersatu menjadi sebuah kelompok besar yang lebih kuat.

    2.5 Sistem yang Diterapkan Penjajah Dalam Menguasai NusantaraAdapun sistem yang diterapkan penjajah dalam menguasai nusantara

    antara lain:

    a. CultuurstelselCultuurstelsel (harafiah: Sistem Kultivasi atau secara kurang tepat

    diterjemahkan sebagai Sistem Budaya) yang oleh sejarawan Indonesia disebut

    sebagai Sistem Tanam Paksa, adalah peraturan yang dikeluarkan oleh GubernurJenderal Johannes van den Boschpada tahun1830 yang mewajibkan setiap desa

    menyisihkan sebagian tanahnya (20%) untuk ditanami komoditi ekspor,

    khususnya kopi, tebu, dan tarum (nila). Hasil tanaman ini akan dijual kepada

    pemerintah kolonial dengan harga yang sudah dipastikan dan hasil panen

    diserahkan kepada pemerintah kolonial. Penduduk desa yang tidak memiliki tanah

    harus bekerja 75 hari dalam setahun (20%) pada kebun-kebun milik pemerintah

    yang menjadi semacam pajak.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Keumalahttp://id.wikipedia.org/wiki/Ulamahttp://id.wikipedia.org/wiki/Langgarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Masjidhttp://id.wikipedia.org/wiki/Politikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Militerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kelompokhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gubernur_Jenderalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gubernur_Jenderalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Johannes_van_den_Boschhttp://id.wikipedia.org/wiki/1830http://id.wikipedia.org/wiki/Kopihttp://id.wikipedia.org/wiki/Tebuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tarumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tarumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tebuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kopihttp://id.wikipedia.org/wiki/1830http://id.wikipedia.org/wiki/Johannes_van_den_Boschhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gubernur_Jenderalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gubernur_Jenderalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kelompokhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomihttp://id.wikipedia.org/wiki/Militerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Politikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Masjidhttp://id.wikipedia.org/wiki/Langgarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ulamahttp://id.wikipedia.org/wiki/Keumala
  • 7/22/2019 NIlai pancasila pada masa kolonial belanda

    11/16

    Pada praktiknya peraturan itu dapat dikatakan tidak berarti karena seluruh

    wilayah pertanian wajib ditanami tanaman laku ekspor dan hasilnya diserahkan

    kepada pemerintahan Belanda. Wilayah yang digunakan untuk praktik

    cultuurstelstel pun tetap dikenakan pajak. Warga yang tidak memiliki lahan

    pertanian wajib bekerja selama setahun penuh di lahan pertanian.

    Tanam paksa adalah era paling eksploitatif dalam praktik ekonomiHindia

    Belanda. Sistem tanam paksa ini jauh lebih keras dan kejam dibanding sistem

    monopoli VOC karena ada sasaran pemasukan penerimaan negara yang sangat

    dibutuhkan pemerintah. Petani yang pada jaman VOC wajib menjual komoditi

    tertentu pada VOC, kini harus menanam tanaman tertentu dan sekaligus

    menjualnya dengan harga yang ditetapkan kepada pemerintah. Aset tanam paksa

    inilah yang memberikan sumbangan besar bagi modal pada zaman keemasan

    kolonialis liberal Hindia-Belanda pada1835 hingga1940.

    Akibat sistem yang memakmurkan dan menyejahterakan negeri Belanda

    ini, Van den Bosch selaku penggagas dianugerahi gelarGraafoleh raja Belanda,

    pada 25 Desember 1839. Cultuurstelsel kemudian dihentikan setelah muncul

    berbagai kritik dengan dikeluarkannyaUU Agraria 1870 danUU Gula 1870,yang

    mengawali era liberalisasi ekonomi dalam sejarah penjajahan Indonesia.

    b. Sistem Monopoli V.O.CTujuan utama V.O.C/kompeni adalah mencari keuntungan dengan jalan

    berdagang, tetapi karena dalam perdagangannya selalu berusaha untuk mendapat

    monopoli, dan tidak menghendaki perdagangan yang bebas dimana tiap-tiap orang

    leluasa dapat melakukan jual-beli, dengan sendirinya perdagangan Kompeni

    selalu mendapatkan pertentangan dan mau tidak mau akan selalu bergandengandengan peperangan, yang mengacaukan keamanan dan perdagangan.

    Keuntungan yang diberikan kepada orang-orang yang memberikan modal

    dan cara membagikannya, menggambarkan bagaimana keadaan kompeni saat itu.

    Kekacauan pembagian laba timbul karena peperangan, sedang peperangan itu

    terjadi karena Kompeni ingin memegang teguh politik monopolinya.

    Monopoli yang menjadi politik dagang kompeni, adalah suatu jalan untuk

    menolak segala persaingan dan perdagangan, sehingga ada kemungkinan

    http://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hindia_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hindia_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/VOChttp://id.wikipedia.org/wiki/1835http://id.wikipedia.org/wiki/1940http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Graaf&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Graaf&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Graaf&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/25_Desemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1839http://id.wikipedia.org/wiki/UU_Agraria_1870http://id.wikipedia.org/wiki/UU_Gula_1870http://id.wikipedia.org/wiki/UU_Gula_1870http://id.wikipedia.org/wiki/UU_Agraria_1870http://id.wikipedia.org/wiki/1839http://id.wikipedia.org/wiki/25_Desemberhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Graaf&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/1940http://id.wikipedia.org/wiki/1835http://id.wikipedia.org/wiki/VOChttp://id.wikipedia.org/wiki/Hindia_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hindia_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Belanda
  • 7/22/2019 NIlai pancasila pada masa kolonial belanda

    12/16

    mendapat keuntungan sebesar-besarnya. Dengan jalan monopoli itulah Kompeni

    dapat menguasai harga pembelian dan harga penjualan. Tetapi disisi lain

    monopoli menimbulkan permusuhan.

    Yang menjadi musuh Kompeni saat itu adalah kerajaan-kerajaan di

    Indonesia, kompeni-kompeni dagang negeri lain seperti Inggris, Portugis, dan

    Spanyol, kemudian orang belanda sendiri yang tidak bergabung dengan V.O.C.

    Boleh dikatakan semua peperangan yang terjadi antara Kompeni/V.O.C.

    dengan raja-raja di Indonesia tahun 1800 disebabkan karena politik dagang

    monopoli. Sistem monopoli melemahkan perdagangan dan tenaga rakyat.

    Kemudian raja-rajanya diikat dengan perjanjian-perjanjian. Jika perjanjian-

    perjanjian itu belum memberikan hasil yang memuaskan, maka seluruh negeri

    dikuasainya.

    Orang Inggris, Portugis dan Spanyol diusir dari Indonesia atau daerah-

    daerah lainnya, yang diinginkan oleh Kompeni Belanda. Pengusiran itu langsung

    dengan kekuatan senjata oleh Kompeni sendiri atau dengan perantaraan raja-raja

    yang telah dikalahkan Kompeni dan diikat dengan perjanjian, yang mengharuskan

    raja-raja itu mengusir pedagang-pedagang asing dari daerahnya.

    Kompeni mendapat hak monopoli dari pemerintah Belanda. Ini berarti,

    bahwa pemerintah Belanda melarang adanya perkumpulan-perkumpulan dagang

    atau orang lain melakukan kegiatan jual-beli ditempat yang telah ditunjuk untuk

    Kompeni.

    Para Saudagar-saudagar besar seperti Balthasar de Moucheron, Pieter

    Lyntgens, dan Izaak le Maere muncul keinginan pada diri mereka untuk

    mematahkan hak monopoli, yang dipandangnya kurang adil itu. Mereka

    berencana mendirikan sebuah perserikatan dagang dengan bantuan Perancis. RajaPerancis Hendrik IV dan konsulnya di negeri Belanda Jeannin, ingin mempunyai

    kompeni dagang dengan pimpinan orang-orang Belanda, yang telah mempunyai

    nama dalam pelayaran dan perdagangan. Tetapi konsul Belanda di Paris, Francois

    Aerssens dapat membelokan perhatian raja ke arah lain, yaitu mendirikan

    kompeni Hindia-Barat, sehingga dengan berdirinya kompeni itu V.O.C terhindar

    dari bahaya persaingan.

  • 7/22/2019 NIlai pancasila pada masa kolonial belanda

    13/16

    Tahun 1606 Badan Perwakilan negeri Belanda mengeluarkan maklumat,

    yang melarang tiap-tiap orang Belanda, atas nama negeri lain atau Raja luar

    negeri, berlayar ke Indonesia, dengan ancaman pengasingan seumur hidup dan

    perampasan harta bendanya.

    Sementara Itu Izaak le Maere masih berusaha, karena merasa belum puas.

    Dengan bantuan pemerintah kota Hoorn, dia mendirikan Austraal Compagnie lau

    disiapkannya dua buah kapal, yang dipimpin oleh Jacques le Maere (anak dari

    Izaak le Maere) dan Willem Schouten. Mereka disuruh berlayar ke Hindia -

    Timur, tetapi tidak boleh melalui Selat Magelhaens, akan tetapi harus mencari

    jalan lain. Mereka beruntung menemukan selat baru, yang kemudia diberi nama

    selat Le Maere dan akhirnya sampai di Indonesia. Saat itu sebuah kapal

    mengalami kerusakan dan tenggelam. Sementara kapal yang satunya lagi

    dirampas oleh J.P. Coen diperairan dekat Banten. Anak buah kapalnya

    diperbolehkan bekerja untuk V.O.C, sedangkan yang tidak mau diharuskan pulang

    ke negeri Belanda. Jacques le Maere meninggal dalam perjalanannya.

    Permapasan kapal Austraal Compagnie itu oleh Izaak le Maere

    diperkarakan, Kompeni divonis bersalah dan diharuskan membayar kerugian.

    Tahun 1609 Hugo de Groot, seorang ahli hukum belanda yang sangat

    terkenal, mengeluarkan sebuah risalah, yang berjudul "Mare Liberum". Tulisan itu

    berisi tentang bagaimana ia mempertahankan kemerdakaan di laut.

    Orang Belanda yang berada di Indonesia awalnya hanya mereka-mereka

    yang bekerja pada kompeni/V.O.C saja, kemudian mulai hadir penduduk sipil.

    Penduduk sipil ini terdiri dari orang-orang yang sebelumnya bekerja pada

    kompeni kemudian keluar dan mereka yang sengaja datang dari Belanda ke

    Indonesia. Terhadap orang-orang sipil ini pun Kompeni masih tetap memegangmonopolinya. Kompeni tidak sedikit pun memberikan kesempatan kepada mereka

    untuk berdagang. Sebenarnya pemimpin-pemimpin kompeni di Batavia/Jakarta

    sering menganjurkan, supaya penduduk sipil ini diberi kesempatan untuk mencari

    nafkah dalam perdagangan, tetapi Tuan-tuan XVII/Heeren XVII di negri Belanda

    tetap menolaknya.

    Tuan-tuan/Heeren XVII itu pernah mengatakan : "Kalau menurut pendapat

    tuan-tuan (pemimpin kompeni/V.O.C di Jakarata) orang sipil itu tidak dapat hidup

  • 7/22/2019 NIlai pancasila pada masa kolonial belanda

    14/16

    kalau tidak berdagang, maka seharusnya mereka jangan tinggal di Batavia, sebab

    kalau diantara dua pihak harus ada yang menderita, orang sipillah yang harus

    menderita bukan Kompeni. Peringatan kami yang terpenting dan yang terakhir,

    terletak dalam menjalankan kewajiban yang menguntungkan Kompeni".

    Pada tahun 1675 ada seorang Gubernur Jendral yang mempergunakan

    Kapal-kapal Kompeni untuk mengangkut Bahan makanan ke Ceylon dan Jakarta

    karena ada bahaya kelaparan. Ternyata Gubernur Jendral tersebut malah

    mendapatkan celaan, karena kapal-kapal Kompeni dipakai untuk "memberi

    makan" mereka, yang tidak ada sangkut pautnya dengan kepentingan Kompeni.

    2.6 Bukti-bukti perjuangan di masa lalu sebagai simbol penolakanterhadap penjajah

    Terjadi perang melawan penjajah merupakan bukti perjuangan pada masa

    penjajahan sebagai simbul penolakan dan perlawanan terhadap penjajah.

    2.7 Kaitan Nilai Pancasila dengan perjuangan Bangsa Indonesia di MasaLalu

    Pada masa perjuangan telah ada pelaksanaan nilai pancasila terutama sila

    ke-3 yang berbunyi Persatuan Indonesia. Tanpa adanya persatuan, maka

    perjuangan melawan penjajah sangat sulit untuk dilakukan.

    2.8 Faktor yang Menyebabkan Kegagalan Perjuangan di MasaPenjajahan

    Faktor yang menyebabkan perjuangan bangsa Indonesia sebelum 1908

    mengalami kegagalan :a. Kurang adanya persatuan,

    b. Faktor persenjataan masih tradisional,

    c. Politik devide et impera (politik adu domba) oleh belanda.

    d. Tidak terorganisir, lemah kerjasama dan koordinasi (tidak kompak,

    inginnya masing-masing menjadi paling menonjol)

    e. Tergantung pada satu pemimpin

    f. Pendidikan rakyat masih rendah

  • 7/22/2019 NIlai pancasila pada masa kolonial belanda

    15/16

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    Perjuangan bangsa Indonesia untuk melawan penajajahan dari bumi

    pertiwi telah dimulai sejak kedatangan Belanda mengusik ketenteraman negara

    pada tahun 1602. Namun pada saat itu perjuangan hanya sebatas demi keutuhan

    dari kesultanan ataupun kerajaan-kerajaan mereka masing-masing, tanpa berpikir

    untuk menyatukan kekuatan dengan kerajaan tetangga untuk mengusir segala

    bentuk penjajahan. Selain itu persenjataan juga masih kalah dengan Belanda

    sehingga pasukkan Belanda tidak dapat diusir keseluruhannya. Hal-hal tersebut

    yang menyebabkan Belanda mudah untuk memecah bangsa ini menjadi kerajaan-

    kerajaan boneka Belanda. Belanda menggunakan politik devide et impera

    sehingga kita menjadi negara yang terpecah-belah. Pada akhir tahun 1908

    penjajah belum berhasil diusir dari bangsa Indonesia karena tidak adanya

    sinergisitas antara kerajaan-kerajaan di Indonesia untuk mengusir penjajah secara

    bersama.

  • 7/22/2019 NIlai pancasila pada masa kolonial belanda

    16/16

    REFERENSI

    http://tatingsupriadi.blogspot.com/2011/05/monopoli-voc-kompeni.html (diakses

    pada 18 Oktober 2013)

    http://suwardi-smpn2mojogedang.blogspot.com/2013/04/pancasila-sebagai-

    ideologi-nasional.html (diakses pada 18 Oktober 2013)

    http://id.wikipedia.org/wiki/Tanam_paksa (diakses pada 18 Oktober 2013)

    http://sosbud.kompasiana.com/2010/09/01/divide-et-impera-warisan-penjajah-

    yang-masih-disuka/ (diakses pada 18 Oktober 2013)

    http://hizbut-tahrir.or.id/2012/04/05/christiaan-snouck-hurgronje-seorang-

    penasehat-politik-dan-mata-mata-yang-menipu-umat-islam (diakses pada 18

    Oktober 2013)

    http://id.wikipedia.org/wiki/Imperialisme (diakses pada 18 Oktober 2013)

    http://id.wikipedia.org/wiki/Kolonialisme (diakses pada 18 Oktober 2013)

    http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Aceh (diakses pada 18 Oktober 2013)

    http://anggaraadi.blogspot.com/2012/02/bab-vi-perjuangan-melawan-

    penjajahan.html (diakses pada 18 Oktober 2013)

    http://tatingsupriadi.blogspot.com/2011/05/monopoli-voc-kompeni.htmlhttp://suwardi-smpn2mojogedang.blogspot.com/2013/04/pancasila-sebagai-ideologi-nasional.htmlhttp://suwardi-smpn2mojogedang.blogspot.com/2013/04/pancasila-sebagai-ideologi-nasional.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tanam_paksahttp://sosbud.kompasiana.com/2010/09/01/divide-et-impera-warisan-penjajah-yang-masih-disuka/http://sosbud.kompasiana.com/2010/09/01/divide-et-impera-warisan-penjajah-yang-masih-disuka/http://hizbut-tahrir.or.id/2012/04/05/christiaan-snouck-hurgronje-seorang-penasehat-politik-dan-mata-mata-yang-menipu-umat-islam/http://hizbut-tahrir.or.id/2012/04/05/christiaan-snouck-hurgronje-seorang-penasehat-politik-dan-mata-mata-yang-menipu-umat-islam/http://id.wikipedia.org/wiki/Imperialismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Kolonialismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Acehhttp://anggaraadi.blogspot.com/2012/02/bab-vi-perjuangan-melawan-penjajahan.htmlhttp://anggaraadi.blogspot.com/2012/02/bab-vi-perjuangan-melawan-penjajahan.htmlhttp://anggaraadi.blogspot.com/2012/02/bab-vi-perjuangan-melawan-penjajahan.htmlhttp://anggaraadi.blogspot.com/2012/02/bab-vi-perjuangan-melawan-penjajahan.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Acehhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kolonialismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Imperialismehttp://hizbut-tahrir.or.id/2012/04/05/christiaan-snouck-hurgronje-seorang-penasehat-politik-dan-mata-mata-yang-menipu-umat-islam/http://hizbut-tahrir.or.id/2012/04/05/christiaan-snouck-hurgronje-seorang-penasehat-politik-dan-mata-mata-yang-menipu-umat-islam/http://sosbud.kompasiana.com/2010/09/01/divide-et-impera-warisan-penjajah-yang-masih-disuka/http://sosbud.kompasiana.com/2010/09/01/divide-et-impera-warisan-penjajah-yang-masih-disuka/http://id.wikipedia.org/wiki/Tanam_paksahttp://suwardi-smpn2mojogedang.blogspot.com/2013/04/pancasila-sebagai-ideologi-nasional.htmlhttp://suwardi-smpn2mojogedang.blogspot.com/2013/04/pancasila-sebagai-ideologi-nasional.htmlhttp://tatingsupriadi.blogspot.com/2011/05/monopoli-voc-kompeni.html