nilai pabean

24
NILAI PABEAN

description

cukai

Transcript of nilai pabean

PowerPoint Presentation

NILAI PABEANKelompok 10Billy Tarigan M Agung Nugraha Rizky Fadhilla Yanuardi

Pengertian Nilai PabeanNilai pabean adalah nilai transaksi dari barang impor yang memenuhi kriteria tertentu dan dalam international commercial tems (Incoterms) Cost, Insurance and Freight (CIF). Nilai pabean adalah nilai transaksi barang atau bahasa mudahnya adalah harga yang disepakati untuk dibayar atau akan dibayar oleh pembeli (importir) kepada penjual (eksportir).INCOTERM(International Commercial Terms.) Incoterms adalah seperangkat peraturan perdagangan tentang pengertian syarat penyerahan barang yang mencerminkan praktik bisnis ke bisnis dalam kontrak penjualan barang. Istilah-istilah Incoterms terdiri dari seperangkat tiga huruf, Istilah-Istilah Incoterms biasanya terdapat dalam kontrak jual beli Penggunaan Istilah-Istilah Incoterms merupakan kesepakatan antara penjual dan pembeli pada saat transaksi jual beli. Ketika penjual dan pembeli sepakat dalam menggunakan istilah Incoterms dalam transaksi jual beli maka mereka akan tunduk pada ketentuan Incoterms yang berlaku.

Incoterms disusun oleh ICC (International Chamber of Commerce) atau sering disebut dengan Kadin Internasional. Incoterms diterbitkan pertama kali pada tahun 1936, kemudian mengalami revisi sebanyak tujuh kali, yaitu : Tahun 1953, 1967, 1980, 1990, 2000 hingga Incoterms yang terbaru yaitu: Incoterms 2010. Incoterms 2010 diberlakukan sejak 1 Januari 2011. Revisi Incoterms dilakukan dalam rangka menyesuaikan perkembangan praktek bisnis terkini, seperti: perubahan dalam moda transportasi, peningkatan teknologi informasi dan permasalahan keamaanan. Incoterms 2010 terdiri dari 11 istilah yang dibagi dalam 2 kelasPenggunaan Incoterms Incoterms 2010 berlaku bukan hanya untuk perdagangan secara Internasional tetapi juga dapat diterapkan dalam perdagangan domestik (lokal).Istilah-istilah pada INCOTERMKelas 1 : Ketentuan untuk setiap moda atau beberapa moda transportasi 1. EXW (Ex Works)2. FCA (Free Carrier)3. CPT (Carriage Paid To)4. CIP (Carriage and Insurance Paid To)5. DAT (Delivered at Terminal)6. DAP (Delivered at Place)7. DDP (Delivered Duty Paid To)

Kelas 2 : Ketentuan untuk moda transportasi laut dan perairan sungai & danau8. FAS (Free Alongside Ship)9. FOB (Free on Board)10. CFR (Cost and Freight)11. CIF (Cost Insurance and Freight)EXW(Ex Works)syarat penyerahan barang dimana penjual (seller) menyerahkan barang kepada pembeli (buyer) atas pengaturan pembeli ( at the buyer disposal) di tempat penjual (seller premises) atau tempat lain yang disebutkan (seperti: pabrik, gudang, bengkel , dan lain-lain). Penjual tidak perlu memuat barang ke kendaraan pengangkut (contoh: truck) dan juga tidak perlu mengurus perizinan ekspor

FCA (Free Carrier)syarat penyerahan barang dimana penjual (seller) menyerahkan barang ke pembeli (buyer) kepada pengangkut atau orang lain yang ditunjuk oleh pembeli ditempat penjual (seller premises) atau tempat lain yang disebutkan.CPT (Carriage Paid To)syarat penyerahan barang dimana penjual (seller) menyerahkan barang ke pembeli : pada pengangkut atau orang lain yang ditunjuk oleh penjual ditempat yang disepakati (an agreed place) (jika ada tempat yang disepakati antar pihak). Penjual wajib melakukan kontrak pengangkutan untuk membayar ongkos pengangkutan yang diperlukan untuk membawa barang ke tempat tujuan yang disebutkan.

CIP (Carriage and Insurance Paid to)syarat penyerahan barang dimana penjual (seller) menyerahkan barang ke pembeli pada pengangkut atau orang lain yang ditunjuk oleh penjual ditempat yang disepakati (an agreed place) (jika ada tempat yang disepakati antar pihak). Penjual wajib melakukan kontrak pengangkutan untuk membayar ongkos pengangkutan yang diperlukan untuk membawa barang ke tempat tujuan yang disebutkan serta melakukan kontrak penutupan asuransiDAT (Delivered at Terminal)syarat penyerahan barang dimana penjual (seller) menyerahkan barang ke pembeli ketika barang sudah dibongkar dari sarana pengangkut yang telah tiba diterminal yang ditunjuk pembeli pada pelabuhan bongkar atau tempat tujuan.DAP(Delivered at Places)syarat penyerahan barang dimana penjual (seller) menyerahkan barang ke pembeli pada sarana pengangkut yang telah telah tiba ditempat tujuan yang disebutkan atas pengaturan dari pembeli. Barang belum bongkar pada saat tiba ditempat tujuan yang disebutkan. Penjual akan menanggung resiko dari sejak barang dibawa dari tempat penjual hingga diantar ke tempat yang ditentukan oleh pembeli.DDP (Delivered Duty Paid)syarat penyerahan barang dimana penjual (seller) menyerahkan barang ke pembeli pada sarana pengangkut yang telah telah tiba ditempat tujuan yang disebutkan atas pengaturan dari pembeli. Barang belum bongkar pada saat tiba ditempat tujuan yang disebutkan. Penjual akan menanggung resiko dari sejak barang dibawa dari tempat penjual hingga diantar ke tempat yang ditentukan oleh pembeli. Istilah yang sering dikenal adalah istilah pengiriman door to door.

FAS (Free Alongside Ship)syarat penyerahan barang dimana penjual (seller) menyerahkan barang ke pembeli hingga barang telah ditempatkan di sisi kapal (seperti: dermaga atau tongkang) di pelabuha pemuatan yang ditunjuk oleh si pembeli. Barang telah bongkar saat barang telah tiba di sisi kapal di pelabuhan pemuatan yang telah disebutkan. Resiko Penjual akan berakhir ketika barang telah tiba dan bongkar di sisi kapal

CFR (Cost and Freight)syarat penyerahan barang dimana penjual (seller) menyerahkan barang ke pembeli hingga barang telah ditempatkan di atas kapal (on board) di pelabuhan pemuatan yang ditunjuk oleh si pembeli atau mengadakan barang yang diantarkan (untuk penjualan berantai-string sale). Namun penjual bertanggunjawab dalam mengurus pengangkutan dari pelabuhan pemuatan hingga pelabuhan tujuan. Resiko Penjual akan berakhir ketika barang telah berada diatas kapal.

FOB (Free On Board), syarat penyerahan barang dimana penjual (seller) menyerahkan barang ke pembeli hingga barang telah ditempatkan di atas kapal (on board) di pelabuhan pemuatan yang ditunjuk oleh si pembeli atau mengadakan barang yang diantarkan (untuk penjualan berantai-string sale). Resiko Penjual akan berakhir ketika barang telah berada diatas kapal.Penjual telah memenuhi kewajibannya untuk mengantar barang kepada pembeli pada saat barang telah berada diatasw kapal di pelabuhan pemuatan yang telah ditentukan oleh si pembeli.Penjual bertanggungjawab dalam mengurus izin ekspor barang ,pengurusan prosedur kepabeanan ekspor.Penjual tidak bertanggungjawab dalam mengurus pengangkutan, dan tidak berkewajiban mengurus asuransi barang. Jika pengangkutan barang adalah dengan menggunakan peti kemas maka istilah FOB tidak sesuai untuk digunakan, istilah yang tepat digunakan adalah FCA (Free carriage)CIF (Cost, Insurance and Freight)Syarat penyerahan barang dimana penjual (seller) menyerahkan barang ke pembeli hingga barang telah ditempatkan di atas kapal (on board) di pelabuhan pemuatan yang ditunjuk oleh si pembeli atau mengadakan barang yang diantarkan (untuk penjualan berantai-string sale). Namun penjual bertanggunjawab dalam mengurus pengangkutan dari pelabuhan pemuatan ke pelabuhan tujuan, dan asuransi barang. Resiko Penjual akan berakhir ketika barang telah berada diatas kapal. Penjual akan berkewajiban dalam mengasuransikan barangnya dari pelabuhan muat hingga kepelabuhan tujuan, akan tetapi resiko barang rusak, hilang adalah di sisi pembeli. Penjual hanya bertanggungjawab dalam membuka asuransi barang saja tanpa menanggung resiko dalam perjalanan sejak barang ditempatkan di atas kapal (on board). Penjual hanya membuka asuransi dengan pertanggungan minimal, .

SYARAT NILAI PABEANSyarat nilai pabean Cost, Insurance and Freight dalam Incoterms CIF. Bilamana Nilai Pabean tidak dapat ditentukan dengan nilai transaksi, maka:

Ditentukan berdasarkan nilai transaksi barang identik.Ditentukan berdasarkan nilai transaksi barang serupa.Ditentukan berdasarkan metode deduksi, dihitung dari harga jual di pasar domestikDitentukan berdasarkan metode komputasi, yaitu penjumlahan unsur2 harga.Ditentukan berdasarkan metode pengulangan dari poin d s/d a (fall back).Penggunaan metode di atas dilakukan secara berjenjang sesuai tingkat penetapannya.

UJI KEWAJARANPengujian kewajaran dilakukan dengan cara membandingkan harga barang yang diberitahukan pada pemberitahuan pabean impor dengan harga barang identik pada Database Nilai Pabean I.Nilai pabean yang diberitahukan dalam pemberitahuan pabean impor dikategorikanwajar, apabila dalam penelitian kewajaran menunjukkan bahwa nilai pabean yang diberitahukan:lebih rendah dibawah 5% (lima persen);\lebih rendah sebesar 5% (lima persen);sama; ataulebih besar,dari harga barang identik padaDatabaseNilai Pabean I;

tidak wajar, apabila penelitian kewajaran menunjukkan bahwa nilai pabean yang diberitahukan kedapatan lebih rendah di atas 5% (lima persen) dari harga barang identik pada Database Nilai Pabean I. Dalam hal berdasarkan hasil uji kewajaran, terdapat:nilai pabean wajar, maka Pejabat Bea dan Cukai menentukan nilai pabean berdasarkan nilai transaksi barang yang bersangkutan;nilai pabean tidak wajar, maka Pejabat Bea dan Cukaimenentukan nilai pabean berdasarkan nilai transaksi barang yang bersangkutan dan menginformasikan ke unit penindakan dan penyidikan Kantor Pabean untuk importir umum kategori risiko rendah; ataumenerbitkan INP untuk importir kategori risiko sedang, importir kategori risiko tinggi atau importir kategori risiko sangat tinggi.

SISTEM PENETAPAN NILAI PABEAN Sistem Penetapan nilai pabean terdiri dari 6 metode, yakni:Metode I Nilai Pabean ditetapkan berdasarkan nilai Transaksi (transaction value) barang impor yang bersangkutan. Nilai transaksi adalah harga yang sebenarnya dibayar dari barang yang dijual untuk diekspor ke Daerah Pabean ditambah dengan biaya-biaya tertentu sepanjang biaya-biaya tersebut belum termasuk dalam harga yang sebenarnya dibayar atau yang seharusnya dibayar yaitu : Biaya yang dibayar oleh pembeli (importir) yang belum tercantum dalam harga yang sebenarnya/seharusnya dibayar, berupa :Komisi dan Jasa perantara, kecuali komisi pembelian; Biaya pengemasan, dan Biaya pengepakan.

Nilai bantuan (Assist), yaitu nilai dari barang dan jasa yang dipasok secara langsung atau tidak langsung oleh pembeli (importir) dengan cuma-cuma atau dengan harga yang diturunkan untuk kepentingan produksi dan penjualan untuk ekspor barang impor yang bersangkutan.Royalti dan biaya lisensi Proceeds Biaya transportasi Biaya pemuatan, dan Biaya Asuransi Biaya-biaya tersebut diatas harus berdasarkan data yang obyektif dan terukur. Nilai Transaksi tidak dapat digunakan sebagai nilai pabean jika dalam penelitian menemukan adanya: beberapa persyaratan atau pertimbangan tertentu yang mengakibatkan nilai barang impor yang sedang ditetapkan nilai pabeannya tidak dapat ditentukan.proceeds (bagian dari hasil/pendapatan) kepada eksportir atas transaksi jual beli barang impor tersebut yang tidak dapat dihitung. hubungan antara importir dan eksportir yang mempengaruhi harga;dan/ataupembatasan atas pemanfaatan atau pemakaian barang impor, kecuali pembatasan yang ; diberlakukan oleh Undang-undang atau pihak-pihak yang berwenang di Daerah Pabean membatasi wilayah geografis untuk penjualan kembali barang tersebut; atau tidak mempengaruhi nilai barang secara substansial.

Metode II Nilai Pabean ditetapkan berdasarkan nilai transaksi barang identik yang dijual untuk diekspor ke Daerah Pabean dengan tanggal pengeksporan yang sama atau sekitar tanggal pengeksporan barang yang sedang ditetapkan nilai pabeannya. Nilai transaksi barang identik yang tercantum dalam Pemberitahuan Impor Barang (PIB) harus telah ditetapkan sebagai nilai pabean oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Barang identik adalah barang yang sama yang sama dalam segala hal, meliputi karakter fisik, mutu dan reputasinya, serta : diproduksi oleh produsen yang sama di negara yang sama; atau diproduksi oleh produsen lain di negara yang sama, dalam hal tidak terdapat barang identik yang diproduksi oleh produsen yang sama di negara yang sama.

Metode IIINilai Pabean ditetapkan berdasarkan nilai transaksi barang serupa yang dijual untuk diekspor ke Daerah Pabean dengan tanggal pengeksporan yang sama atau sekitar tanggal pengeksporan barang yang sedang ditetapkan nilai pabeannya. Nilai transaksi barang serupa yang tercantum dalam Pemberitahuan Impor Barang (PIB), harus telah ditetapkan sebagai nilai pabean oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Barang Serupa adalah barang yang walaupun tidak sama dalam segala hal, tetapi setidaknya memiliki karakter fisik dan komponen material yang sama, sehingga dapat menjalankan fungsi yang sama dan secara komersial dapat dipertukarkan, serta : diproduksi oleh produsen yang sama di negara yang sama diproduksi oleh produsen lain di negara yang sama, dalam hal tidak terdapat barang serupa yang diproduksi oleh produsen yang sama di negara yang sama.

Metode IVNilai Pabean ditetapkan berdasarkan metode deduksi, yaitu penetapan nilai Pabean berdasarkan harga satuan yang terjadi dari penjualan barang impor bersangkutan/barang identik/barang serupa di pasaran dalam Daerah Pabean dengan kondisi sebagaimana saat diimpor, dikurangi dengan biaya-biaya yang timbul setelah barang tiba di pelabuhan tujuan di Daerah Pabean.Metode V Nilai Pabean ditetapkan berdasarkan metode komputasi, yaitu penetapan nilai pabean dengan menjumlahkan sejumlah unsur biaya sebagai berikut : Biaya atau harga bahan baku; Keuntungan dan pengeluaran umum; Biaya pembongkaran dan penanganan yang berkaitan dengan pengangkutan barang impor ke pelabuhan tujuan di Daerah Pabean, Biaya asuransi Biaya lainnya yang ditanggung oleh pembeli (importir) yang belum termasuk dalam harga yang sebenarnya atau seharusnya dibayar berupa komisi dan jasa, kecuali komisi pembelian, biaya pengemasan dan pengepakan serta nilai bantuan (assist).

Metode VI Nilai Pabean ditetapkan berdasarkan data yang tersedia di Daerah Pabean yang digunakan sesuai dengan prinsip dan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam point 1,2,3,4,5 secara fleksibel. Metode-metode diatas dipergunakan sesuai dengan hierarki penggunaannya, misalnya jika nilai pabean tidak dapat ditetapkan dengan menggunakan metode pertama maka digunakanlah metode kedua. Jika metode kedua tidak dapat digunakan maka digunakanlah metode ketiga, demikian seterusnya.

DASAR HUKUM DASAR HUKUM

Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 690/KMK.05/1999 tentang Nilai Pabean Untuk Penghitungan Bea Masuk.Keputusan Dirjen Bea dan Cukai Nomor : KEP14/BC/1997 tentang Bentuk dan Tatacara Pengisian DNP.Keputusan Dirjen Bea dan Cukai Nomor : KEP21/BC/1997 tentang Persetujuan Pemberitahuan Nilai Pabean sebelum PengajuanPIB.Surat Edaran Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : SE-11/BC/1997 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Nilai Pabean.Peraturan Menteri Keuangan No. 160/PMK.04/2010 bagian ketiga tentang Uji Kewajaran Nilai Pabean

selesai