NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM...

97
xi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM BUKU SEPATU DAHLAN KARYA KHRISNA PABICARA SKRIPSI Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh : INDAH INAYATI NIM: 115-14-090 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2019

Transcript of NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM...

Page 1: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

xi

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN

MOTIVASI DALAM BUKU SEPATU DAHLAN

KARYA KHRISNA PABICARA

SKRIPSI

Disusun Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh :

INDAH INAYATI

NIM: 115-14-090

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH

IBTIDAIYAH (PGMI) FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU

KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2019

Page 2: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

xii

Page 3: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

xiii

Page 4: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

xiv

Page 5: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

xv

Page 6: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

xvi

MOTTO

ل يغير ما بقىم حتى يغيروا ما بأنفسهم إن للا

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum

kaum itu sendiri yang mengubah apa yang ada pada diri mereka.”

(Q.S Ar-Ra’ad [13]:11)

Page 7: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

xvii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil'alamin, puji syukur pada Allah SWT, skripsi

ini telah selesai. Skripsi ini saya persembahkan kepada:

Kedua orangtuaku (Bapak Jumar dan Ibu Tukiyah) yang senantiasa

dan tidak pernah lupa memberikan nasehat serta telah mendidik saya

dari kecil sampai sekarang ini, menikmati kuliah S1 di IAIN Salatiga,

dan juga tidak lelah mendoakan untuk menjadi pribadi yang berguna

dan bermanfaat untuk sesama.

Kepada Bapak Dr. H. Wahyudhiana, MM.Pd. atas bimbingan dan

arahannya yang membantu terselesainya sekripsi ini.

Adik-adikku (Hidayatus Sa’diyah, Salsa Khoirun Nafisah, dan Alya

Dzakirotul Fu’adah) yang selalu memberikan semangat dan juga

selalu menghiburku dikala sedang menghadapi masalah.

Untuk sahabat-sahabatku yang telah memotivasi dan selalu

memberikan hari yang indah buatku: Isnayni Marisya Amin, Nur

Hayati, Intarti, Muslikatun Mardiyah, Siti Listiya Ningsih. Dan masih

banyak lagi teman-teman alumni ponpes Al-Khidmah Damarjati

Kaliangkrik Magelang yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Keluarga besar PGMI 2014, Keluarga PPL MI JOMBOR dan

Kelompok KKN posko 108 yang telah memberikanku pengalaman

hidup yang luar biasa

Page 8: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

xviii

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan limpahan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga beragam

nikmat bisa dirasakan di dunia ini. Sholawat serta salam semoga selalu

tercurahkan pada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang selalu

dinantikan syafaatnya di yaumul qiyamah kelak. Segala puji syukur penulis

panjatkan, sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul

''NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI

DALAM BUKU SEPATU DAHLAN KARYA KHRISNA

PABICARA”.

Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar S1 Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah (PGMI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dalam

penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa masih banyak sekali

kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan

3. Ibu Peni Susapti, M.Si, selaku ketua jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah

Page 9: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

xix

4. Bapak Dr. H. Wahyudhiana, MM.Pd, selaku dosen pembimbing skripsi

yang telah mencurahkan pikiran, tenaga, dan pengorbanan waktunya

dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Dr. Budiyono Saputro, M.Pd. selaku pembimbing akademik.

6. Seluruh dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu

selama kuliah hingga menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak, ibu, keluarga, dan seluruh pihak yang selalu mendorong dan

memberikan motivasi dalam menyelesaikan kuliah di IAIN Salatiga.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis

khususnya dan bagi semua orang pada umumnya. Saran dan kritik yang

membangun sangat diperlukan dalam kesempurnaan skripsi ini.

Salatiga, 8 Maret 2019

Penulis

Indah Inayati

NIM. 115-14-090

Page 10: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

xx

ABSTRAK

Inayati, Indah. 2019. Nilai-nilai Pendidikan Karakter dan Motivasi dalam

Buku Sepatu Dahlan Karya Khrisna Pabicara. Program Studi

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Kegruan. Intitut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing:

Dr. H. Wahyudhiana, MM.Pd.

Kata kunci: Nilai-nilai, Pendidikan, Karakter, Motivasi

Peneliti bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan karakter

dan motivasi yang terkandung dalam buku atau novel Sepatu Dahlan karya

Khrisna Pabicara. Dan bagaimanakah relevansinya terhadap kehidupan

sehari-hari. Apakah sesuai dengan nilai-nilai karakter yang biasa diterapkan

dalam keseharian atau tidak.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

penelitian kepustakaan, dengan menggunakan pendekatan metode deskriptif

analisis. Sumber data yang digunakan adalah data primer, yakni buku atau

Novel Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabicara. Metode pengumpulan data

yang digunakan adalah Dokumentasi. Sedangkan teknis analisis data adalah

menggunakan analisis isi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, pendidikan karakter

adalah pendidikan yang bisa membentuk kepribadian seseorang melalui

pendidikan budi pekerti, yang hasilnya bisa dilihat nyata pada diri seseorang

dalam kehidupan sehari-harinya yaitu bertingkah laku yang baik, bersikap

jujur, bertanggungjawab terhadap perbuatannya, disiplin, da masih banyak

lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan melalui sekolah, atau

keluarga saja, tapi juga bisa melalui karangan fiksi yang mengandung nilai

karakter didalamnya. Kedua, dalam buku atau novel Sepatu Dahlan Karya

Khrisna Pabicara ini telah memuat atau mengajarkan nilai-nilai pendidikan

karakter, yaitu: religius, jujur, toleransi, disiplin, mandiri, kerja keras,

bersahabat/komunikasi, peduli sosial, dan bertanggung jawab serta

mengandung pesan motivasi yang bisa dijadikan contoh yang baik dalam

menjalani kehidupan.

Page 11: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

xxi

DAFTAR ISI

SAMPUL ......................................................................................................... i

HALAMAN BERLOGO ............................................................................... ii

JUDUL ............................................................................................................ iii

PERSETUJUAN PEMBIMBIN .................................................................... iv

PENGESAHAN ............................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... vi

MOTTO .......................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

ABSTRAK ...................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian........................................................................... 8

D. Manfaat Penelitian......................................................................... 8

E. Metode Penelitian .......................................................................... 9

F. Penegasan Istilah ........................................................................... 13

G. Kajian Pustaka……………………………………………………16

H. Sistematika Penulisan .................................................................... 16

BAB II MUATAN NASKAH

A. Biografi ......................................................................................... 18

Page 12: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

xxii

B. Karya-karya Khrisna Pabicara ....................................................... 20

C. Novel .............................................................................................. 21

1. Profil ......................................................................................... 21

2. Sinopsis .................................................................................... 21

D. Unsur Intrinsik ............................................................................... 32

BAB III DESKRIPSI ANATOMI MUATAN NASKAH

A. Pengertian Nilai ............................................................................. 47

B. Pengertian Pendidikan Karakter .................................................... 48

C. Pengertian Karakter ....................................................................... 49

D. Nilai-Nilai Karakter....................................................................... 52

E. Pengertian Motivasi....................................................................... 57

BAB IV PEMBAHASAN

A. Nilai-nilai Pendidikan Karakter dan Motivasi dalam Novel Sepatu

Dahlan .......................................................................................... 59

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................... 72

B. Saran .............................................................................................. 72

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang.

Karakter sangatlah penting untuk menjalankan kehidupan yang lebih

baik. Dan juga dengan adanya pendidikan moral, setiap manusia akan

menjalani hidupnya sesuai dengan aturan yang sudah ada. Oleh karena itu,

betapa pentingnya penanaman pendidikan moral yang harus dimulai pada

seorang anak usia dini. Dalam pendidikan dan mendidik tidak hanya sebatas

mentransfer ilmu saja, tetapi yang lebih utama adalah dapat mengubah atau

membentuk karakter dan watak seseorang agar menjadi lebih baik, lebih

sopan dalam tataran etika maupun estetika serta perilaku sehari-hari.

Pendidikan karakter menjadi salah satu harapan, karena karakter lah yang

menjadi penopang perilaku individu. Tanpa karakter seseorang dengan

mudah melakukan suatu apapun yang dapat menyakiti atau menyengsarakan

orang lain.

Karakter, secara lebih jelas, mengacu kepada serangkaian sikap

(auttitudies), perilaku (behaviors), motivasi (motivations), dan ketrampilan

(skills). Karakter meliputi sikap seperti keinginan untuk melakukan hal yang

terbaik, kapasitas intelektual, seperti berpikir kritis dan alasan moral seperti

berperilaku jujur dan bertanggungjawab (Naim, 2012: 36). Manusia

berkarakter adalah manusia yang dalam perilaku dan segala hal yang

berkaitan dengan aktivitas hidupnya selalu dengan nilai-nilai kebaikan.

Page 14: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

2

Karena karakter merupakan satu nilai moral, maka penanaman

pendidikan moral bisa didapatkan melalui apapun. Misalnya didikan dalam

keluarga, lingkungan sosial, sekolah, dan bahkan bisa juga melalui sebuah

buku. Karena sudah banyak sekali buku yang memuat cerita sejarah, cerita

teladan, kisah hidup seseorang, dan lain sebagainya. Kata moral sendiri yang

mempunyai arti nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi

seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya (K.

Bertens,1993:7).

Dalam Islam, karakter atau akhlak mempunyai kedudukan penting dan

dianggap mempunyai fungsi yang vital dalam memandu kehidupan.

Sebagaimana hadis riwayat At-Tirmidzi yang artinya “…..orangmukmin yang

paling sempurna lainnya adalah yang paling baik akhlaknya.” Dari hadist

tersebut dapat dipahami bahwa ajaran Islam serta pendidikan karakter sangat

penting dalam upaya membentuk insan muslim yang berkualitas, karena tidak

akan sempurna iman seseorang tanpa kebaikan akhlaknya.

Pendidikan adalah salah satu sarana pembekalan ilmu pengetahuan,

nilai, ketrampilan dan moral melalui kegiatan pembelajaran dan kegiatan

lainnya yang terhubung dengan rencana pendidikan di suatu sekolah. Dalam

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1

tentang Sistem Pendidikan Nasional menegaskan bahwa pendidikan adalah

usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

Page 15: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

3

kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan oleh dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara.

Maka dari itu, biasakan anak sejak dari usia dini untuk melihat atau

menonton sebuah acara televisi yang berkualitas, agar bisa memberikan

dampak yang positif. Dalam buku Sepatu Dahlan arya Khrisna Pabicara ini,

menceritakan kisah yang sangat inspiratif.

Untuk memberikan sebuah pelajaran, atau mengajarkan sebuah nilai

moral, bisa juga di berikan dengan melalui menonton sebuah buku yang

bermotivasi. Karena saat ini zaman sudah berkembang sangat canggih,

sehingga dari sumber apapun bisa dijadikan bahan untuk memberikan sebuah

pengajaran. Baik itu dalam ruang lingkup pendidikan maupun sosial. Dalam

buku sepatu dahlan ini banyak sekali terdapat nilali-nilai moral yang patut

dijadikan bahan aja untuk anak-anak. Bahkan juga bisa menumbuhkan

motivasi untuk menjalani hidup lebih baik dan juga mempunyai masa depan

yang sangat cerah.

Novel Sepatu Dahlanadalah novel karya pertama dari Trilogi Novel

Inspiratif Dahlan Iskan karya Khrisna Pabichara yang didalamnya

menceritakan tentang perjuangan hidup Dahlan dari masa kecil hingga

remaja. Sebagai seorang anak pertama yang terlahir dalam keluarga yang

keadaannya miskin, Dahlan harus selalu berjuang agar tetap bertahan hidup.

Baginya, kemiskinan bukanlah sebuah penderitaan melainkan kesenangan

yang harus tetap dijalani dengan riang tanpa berkeluh kesah. Sifatnya yang

tangguh, rela berkorban dan pantang menyerah adalah bekal dan juga

Page 16: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

4

motivasi Dahlan untuk menggapai cita-citanya, yaitu sebuah sepeda dan

sepatu. Hal ini tidak terlepas dari ketegasan sang Ayah Dahlan dan

kelembutan serta ketegaran hati sang Ibu yang selalu memberikan semangat

untuk terus berjuang.

Dengan zaman yang semakin canggih ini, banyak sekali faktor yang

bisa mempengaruhi moral setiap manusia. Baik itu faktor internal maupun

faktor eksternal. Seperti untuk faktor internal sendiri adalah dari keluarga.

Anak yang terdidik dalam keluarga yang mempunyai moral baik, sudah pasti

anak tersebut mempunyai moral yang sangat baik pula. Dan sebaliknya, jika

sejak usia dini seorang anak tidak dibiasakan untuk bermoral baik, maka akan

susah untuk anak tersebut berperilaku atau bermoral baik dikalangan

masyarakat.

Menurunnya kualitas moral dalam kehidupan manusia Indonesia

dewasa ini, terutama di kalangan siswa, menuntut diselenggarakannya

pendidikan karakter. Sekolah dituntut untuk memainkan peran dan tanggung

jawabnya untuk menanamkan dan membangun karakter mereka dengan nilai-

nilai yang baik. Pendidikan karakter diarahkan untuk memberikan tekanan

pada nilai-nilai tertentu seperti rasa hormat, tanggung jawab, jujur, peduli,

dan adil serta membantu siswa untuk memahami , memperkuat ikatan dan

melakukan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan mereka sendiri (Daryanto,

2013: 61)

Dan untuk faktor eksternal bisa melalui lingkungan sekitar, sosial

media, dan masih banyak lagi. Maka dari itu dibiasakan anak untuk berada

Page 17: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

5

didalam lingkungan yang baik. Untuk dari sosial media, seorang anak juga

perlu pengawasan yang sangat ketat. Karena sudah banyak yang akibat dari

sosial media, seorang anak berlaku tidak baik. Apalagi dari sosial media

sekarang ini sangat mudah menemukan banyak hal, seperti video, buku dan

lain sebagainya. Untuk penanggulangannya, bisa dengan membatasi anak

dalam menggunakan sosial media. Dengan begitu, anak akan bisa lebih fokus

dalam belajarnya.

Untuk mencapai sesuatu atau cita-cita, seseorang tidak bisa lepas dari

nilai moral. Apabila seseorang tersebut melakukan suatu kegiatan dengan

baik, maka akan mendapatkan hasil yang baik pula. Dan begitu pula

sebaiknya. Diperlukan juga sebuah kesadaran dalam dirinya sendiri dalam

menentukan jalan hidupnya. Tentunya orang yang hidup dengan dilandasi

moral yang baik, maka kehidupannya pun akan berjalan dengan normal

sewajarnya tingkah laku manusia lainnya.

Dalam novel sepatu Dahlan ini, sangat banyak sekali pesan dan juga

motivasi yang dapat diambil. Dengan alur cerita yang sangat dramatis,

menyadarkan pada kita semua bahwa sebuah kesuksesan yang hakiki adalah

dimana seseorang tersebut mau terus berjuang untuk mendapatkannya.

Karena di zaman sekarang ini banyak sekali yang menginginkan kesuksesan,

tapi melalui jalan secara instan. Dengan membacabuku ini, kita bisa lebih

menyadarkan diri sendiri bahwa kekurangan serta keterbatasan tidaklah

membuat seseorang mudah berputus asa dalam meraih kesuksesan. Banyak

hal baik yang bisa dilakukan selagi kita masih mampu melakukannya.

Page 18: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

6

Dengan kerja keras, ikhtiar serta doa, semua yang kita inginkan pasti akan

sangat mudah dicapai. Dan juga perlu adanya rasa hormat pada kedua orang

tua agar mendapat restu dan juga pastinya dengan doa orang tua, seorang

anak akan mudah dalam menjalankan usahanya.

Dalam Q.S Ar-Ra’ad [13]:11 juga telah dijelaskan bahwa :

ى فس و حته يغيسا يا بأ ل يغيس يا بق ه للاه إ

Yang artinya: sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan

suatu kaum, sebelum kaum itu sendiri yang mengubah apa yang ada pada diri

mereka.

Bahwasanya dari ayat tersebut sudah dijelaskan bahwa Allah tidak

akan mengubah keadaan suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang

mengubah ada pada diri mereka. Yang bisa dijabarkan dengan setiap manusia

harus mau berusaha dan juga bekerja keras agar bisa mencapai hasil yang

diinginkannya. Tidak hanya mimpi saja, tapi juga harus disertai dengan

ikhtiar atau tindakan yang bisa membawa kita pada mimpi tersebut.

Oleh karena itu, moralitas tidak akan pernah lepas dari kesuksesan

seseorang. Berperilaku baik pada diri sendiri maupun orang lain adalah satu

hal yang harus kita lakukan agar tetap bisa menjaga dengan baik hubungan

antar sesama manusia. Moralitas (dari kata sifat latin moralis) mempunyai arti

yang pada dasarnya sama dengan moral, hanya ada nada lebih abstrak. Kita

berbicara tentang “moralitas suatu perbuatan”, artinya segi moral suatu

perbuatan baik atau buruknya. Moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan

asas dan nilai yang berkenan dengan baik dan buruk. (K. Bertens1993:7)

Page 19: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

7

Dengan adanya beberapa hal tersebut, sekolah dan keluarga bukanlah

satu-satunya faktor yang bisa membentuk moral seseorang, dan juga bisa

dijadikan bahan motivasi. Karena sekarang ini banyak sekali pesan yang bisa

kita ambil hikmahnya, seperti pada sebuah novel ataupun buku. Dengan

begitu, penulis tertarik untuk mengambil judul skripsi yang berbunyi

''NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI

DALAM BUKU SEPATU DAHLAN KARYA KHRISNA PABICARA”.

B. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah berisi penegasan mengenai pertanyaan-pertanyaan

yang hendak dicarikan jawabannya melalui penelitian. Di dalamnya tercakup

keseluruhan ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi

dan pembatasan masalah (Maslikha, 2013:302). Berdasarkan latar belakang

diatas tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apa sajakah nilai-nilai pendidikan karakter dalam Buku Sepatu Dahlan

karya Khrisna Pabicara?

2. Motivasi apa yang terkandung dalam Buku sepatu Dahlan karya Khrisna

Pabicara?

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian berisi gambaran yang khusus atau spesifik mengenai

arah dari kegiatan kajian kepustakaan yang dilakukan, berupa keinginan

realistis peneliti tentang hasil yang akan diperoleh. Tujuan penelitian harus

mempunyai kaitan atau hubungan yang relevan dengan masalah yang akan

diteliti (STAIN Salatiga, 2008:50-51)

Page 20: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

8

Adapun tujuan penelitian berdasarkan rumusan masalah diatas adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan karakter dalam buku Sepatu Dahlan

karya Khrisna Pabicara.

2. Untuk mengetahui motivasi yang terkandung dalam buku Sepatu Dahlan

karya Khrisna Pabicara.

D. Manfaat Penelitian

dalam sebuah penelitian, pastinya mempunyai sebuah manfaat yang

bisa didapatkan. Adapun dalam penelitian ini mempunyai dua jenis manfaat,

yaitu:

1. Manfaat teoritis.

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan bisa memberikan kontribusi

yang positif untuk dunia pendidikan pada umumnya, dan untuk pada

khususnya bisa menyadarkan atau membangkitkan nilai moral untuk diri

seseorang.

2. Manfaat praktis.

Untuk manfaat secara praktisnya, dalam penelitian ini terdapat 3

manfaat praktis, yaitu meliputi:

a. Bagi dunia sastra, penelitian ini diharapkan bisa menjadi pertimbangan dan

memberikan masukan bagi para pengarang karya sastra yakni dalam

membuat sebuah karya tidak hanya memuat tentang hiburan dan

keindahan semata, tapi juga memuat mengenai aspek pendidikan yang

bermanfaat bagi semua kalangan masyarakat.

Page 21: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

9

b. Bagi dunia pendidikan, penelitian ini diharapkan bisa memberikan ide atau

masukan dalam penggunaan media pembelajaran yang bersifat aktif,

efektif dan juga efisien dalam rangka melaksanakan pendidikan moral

melalui media cerita yang mendidik dan inspiratif.

c. Bagi civtas akademik, penelitian ini diharapkan bisa digunakan sebagai

bagian dari beberapa acuan berbagai macam penelitian relevan di masa

yang akan datang.

E. Metode Penelitian

Istilah metode berasal dari kata methodos (yunani) berarti cara atau

jalan. Menyangkut dengan upaya ilmiah, metode dihubungkan dengan cara

kerja yaitu cara kerja untuk dapat memahami, objek yang menjadi sasaran

ilmu yang bersangkutan. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh

peneliti untuk mendapat data dan informasi mengenai beberapa hal yang

berkaitan dengan masalah yang diteliti (Darmawan, 2013:127).

Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah

sebagai berikut:

1. Jenis penelitian.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library

research), dengan menggunakan pendekatan deskriptif analisis

(descriptive of analyze research). Deskripsi analisis ini mengenai

biografis yaitu pencarian berupa fakta, hasil dan ide pemikiran

seseorang melalui cara mencari, menganalisis, membuat

Page 22: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

10

interpretasi serta melakukan generalisasi terhadap hasil penelitian

yang dilakukan (Moleong, 2005:29)

Prosedur yang digunakan dari penelitian ini adalah untuk

menghasilkan data dekriptif yang berupa data tertulis setelah

dilakukan analisis pemikiran (content analyze) dari suatu teks

(Robert B & Steven J, dalam Moleong, 1995: 31).Deskriptif

analisis penelitian ini mengenai blibliografi yaitu pencarian fakta,

hasil dan ide pemikiran seseorang melalui cara mencari,

menganalisis, membuat interprestasi serta melakukan generalisasi

terhadap hasil penelitian yang di lakukan (Moleong, 2005: 29).

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan karya sastra, yaitu pendekatan pragmatik.Pendekatan

pragmatik memiliki manfaat terhadap fungsi-fungsi karya sastra

dalam masyarakat, perkembangan, dan penyebarluasannya,

sehingga manfaat karya sastra dapat dirasakan (Ratna,

2007:72).Pendekatan pragmatik memiliki manfaat dalam

memaknai sebuah karya sastra.

2. Metode Pengumpulan Data.

Metode pengumpulan data yang penulis gunakan dalam

penelitian ini adalah metode dokumentasi. Metode dokumentasi

yaitu metode yang digunakan untuk mencari data mengenai hal-

hal atau variabel berupa catatan, buku, surat kabar, prasasti,

notulen, legger, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2002: 206).

Page 23: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

11

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan

misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, dan lain sebagainya.

Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, dan lainnya.

dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, seperti

patung buku, dan lain-lain. (Sugiyono, 2010: 329)

Dengan menggunakan metode tersebut, diharapkan bisa

mendapatkan hasil penelitian yang maksimal, dan juga bisa

dijadikan referensi untuk penyusunan penelitian ini. Serta dengan

menggunakan metode tersebut, diharapkan juga bisa mendapatkan

teori yang bisa digunakan untuk bahan pertimbangan agar

mendapatkan hasil yang maksimal.

3. Sumber Data.

Sumber data adalah benda, hal atau orang tempat peneliti

mengamati, membaca, atau bertanya tentang data (Arikunto,

2005:88).Dalam penulisan skripsi ini, sumber data yang digunakan

adalah sumber data yang relevan dengan pembahasan skripsi.

Adapun sumber data terdiri dari dua macam yaitu:

a. Data Primer : buku Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabicara.

b. Data Sekunder : data yang diambil dari analis berbagai

sumber, seperti buku, cerita, internet, dan lain sebagainya yang

berkaitan dengan penelitian ini.

Page 24: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

12

4. Teknik Analis Data.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis isi. Dengan menguraikan dan menganalisis serta

memberikan pemahaman atas teks-teks yang dideskripsikan.Isi

dalam metode analisis isi terdiri atas dua macam, yaitu isi laten dan

isi komunikasi. Isi laten adalah isi yang terkandung dalam

dokumen dan naskah, sedangkan isi komunikasi (Ratna, 2007:48).

F. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penafsiran judul di

atas, maka perlu adanya pembatasan permasalahan yang akan penulis teliti

sehingga tidak terjadi pembiasan dalam permasalahan. Dalam hal ini ada

beberapa hal yang perlu diketahui maksud dari istilah dalam judul diatas.

1. Nilai

Pengertian nilai menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah

sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi manusia. Jika

berhubungan dengan etika, adalah sesuatu yang menyempurnakan

manusia sesuai dengan hakikatnya. Sedangkan untuk pengertian dari

nilai etik sendiri adalah nilai untuk manusia sebagai pribadi yang

utuh.

Menurut Gunawan (2012:31) nilai adalah rujukan untuk

bertindak, nilai merupakan standar untuk mempertimbangkan dan

meraih pelaku tentang baik atau tidak baik dilakukan. selanjutnya

Richard Eyre dan Linda (dalam Gunawan, 2012: 31) menyebutkan

Page 25: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

13

bahwa nilai yang benar dan universal adalah nilai yang menghasilkan

suatu perilaku dan perilaku itu berdampak positif, baik bagi yang

menjalankan maupun bagi orang lain. Nilai-nilai yang dikembangkan

tersebut tidak lepas daribudaya bangsa. Budaya bangsa merupakan

sistem nilai yang hayati, diartikan sebagai keseluruhan sistem berfikir

tentang tata nilai, moral, norma, dan keyakinan manusia yang

dihasilkan masyarakat.

2. Karakter

Karakter secara lebih jelas, mengacu kepada serangkaian sikap

(attitudes), perilaku (behaviors), motivasi (motivations), dan

ketrampilan (skills). Karakter meliputi sikap seperti keinginan untuk

melakukan hal yang terbaik, kapasitas intelektual, seperti berfikir

kritis dan alasan moral seperti berperilaku jujur dan

bertanggungjawab (Naim, 2012:36).

Menurut kamus besar bahasa indonesia, karakter adalah tabiat,

sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang bisa membedakan

seseorang dengan yang lain, atau watak. Karakter sangat erat

hubungannya dengan kepribadian seseorang. Seseorang bisa

dikatakan berkarakter baik, jika dia selalu berbuat perbuatan yang

baik, begitu pula sebaliknya.

3. Motivasi

Pengertian motivasi menurut kamus besar bahasa Indonesia

adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau

Page 26: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

14

tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.

Atau bisa juga diartikan dengan usaha yang dapat menyebabkan

seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu

karena ingin mencapai tujuan yang dikehendaki nya atau mendapat

kepuasan dengan perbuatannya.

Jika dirubah menjadi kata memotivasi, maka bisa diartikan

dengan memberikan motivasi atau menciptakan suasana yang subur

untuk lahirnya motif. Dan jika orang tersebut termotivasi, maka

terdorong untuk melakukan sesuatu. Dalam disiplin ilmu psikologi,

motivasi mengacu pada konsep yang digunakan untuk menerangkan

kekuatan-kekuatan yang ada dan bekerja pada diri organisme atau

individu yang menjadi penggerak dan pengarah tingkah laku individu

tersebut (E.Koeswara: 1989)

4. Buku atau Novel.

Buku karya Khrisna Pabicara ini adalah termasuk dalam

kategori novel. Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan

naratif.Biasanya dalam bentuk cerita (Maslikhah, 2013:126).Novel

merupakan sebuah karya sastra berbentuk prosa yang menceritakan tentang

kehidupan manusia dalam interaksinya dengan lingkungan dan sesamanya.

5. Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabicara

Buku sepatu Dahlan ini adalah sebuah buku yang terinspirasi

dari novel karya Khrisna Pabicara. Sebuah novel biografi yang

menceritakan kisah hidup semasa kecil Dahlan Iskan. Dimana dia

Page 27: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

15

adalah seorang anak yang berpegang teguh pada prinsip, pantang

menyerah dan sangat bertanggung jawab.

Dalam novel ini ada cerita mengenai jalan hidup saya, tangis

dan tawa saya, terutama mengenaioptmisme dan rasa syukur saya saat

pertama kali memiliki sepatu, sepatu kets, ketika saya sudah kelas iga

SMA (Aliyah). Juga, bagaimana saya hanya menentengnya dan tetap

nyeker ke sekolah supaya sepatu itu tetap awet (Dahlan, dalam

Khrisna, 2012:1)

G. Kajian Pustaka Terdahulu

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti terinspirasi dari skripsi yang

berjudul:

1) Karya Nafi’atul Khasanah yang berjudul 10 NIilai Pendidikan

Karakter Dalam Kita Khulashah Nurul Yaqin Karya Umar Abdul

Djabbar.

2) Karya Nuriya Wafiroh yang berjudul Nilai-nilai Pendidikan Moral

Dalam Novel Mahkota Cinta Karya Hbiburrohman El Sirezy.

3) Karya Lusy Tri Lestari yang berjudul Nilai-nilai Pendidikan Karakter

Dalam Novel Sang Pemimpi Karya Andrea Hirat dan

Pembelajarannya di SMA.

H. Sistimatika penulisan skripsi

BAB I PENDAHULUAN

Page 28: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

16

Bab ini, penulis akan memaparkan pokok-pokok pikiran yang

mendasari penulisan skripsi ini. Pokok-pokok tersebut antara lain:

latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, dan sistematika

penulisan skripsi.

BAB II BIOGRAFI NASKAH

Dalam bab ini, penulis akan memaparkan tentang unsur intrinsik

novel, karakteristik novel, dan synopsis dari novel Sepatu Dahlan

karya Krhisna Pabicara.

BAB III DESKRIPSI ANATOMI MUATAN NASKAH

Dalam bab ini akan diuraikan tentang pengertian Nilai, pengertian

pendidikan karakter, pengertian karakter, dan pengertian motivasi.

BAB IV PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan diuraikan bahasan dari buku beserta relevansinya.

BAB V PENUTUP

Dalam bab penutup ini akan disajikan tentang kesimpulan sebagai

hasil dari penelitian dan dilanjutkan dengan saran-saran yang

sekiranya dapat dijadikan bahan pemikiran bagi yang berkepentingan.

Page 29: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

17

BAB II

MUATAN NASKAH

A. Biografi

1. Dahlan Iskan

Prof. Dr.(H.C.) Dahlan Iskan (lahir di Magetan, Jawa Timur, 17

Agustus 1951), adalah mantan CEO surat kabar Jawa Pos dan Jawa Pos

Group yang bermarkas di Surabaya posisinya tersebut kemudian

digantikan oleh putranya, Azrul Ananda. Ia juga adalah Direktur Utama

PLN sejak 23 Desember 2009. Pada tanggal 19 Oktober 2011, berkaitan

dengan reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu II, Dahlan Iskan diangkat

sebagai Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara menggantikan

Mustafa Abubakar.

Dahlan Iskan dibesarkan di lingkungan pedesaan dangan kondisi

serba kekurangan. Orangtuanya tidak ingat tanggal berapa Dahlan

dilahirkan. Dahlan akhirnya memilih tanggal 17 Agustus dengan alasan

mudah diingat karena bertepatan dengan peringatan kemerdekaan

Page 30: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

18

Republik Indonesia. Dahlan Iskan pernah menulis buku berjudul Ganti

Hati pada tahun 2008. Buku ini berisi tentang pengalaman Dahlan Iskan

dalam melakukan operasi transplantasi hati di Tiongkok. Selain sebagai

pemimpin Grup Jawa Pos, Dahlan juga merupakan presiden direktur dari

dua perusahaan pembangkit listrik swasta: PT Cahaya Fajar Kaltim di

Kalimantan Timur dan PT Prima Electric Power di Surabaya.

Karier Dahlan Iskan dimulai sebagai calon reporter sebuah surat

kabar kecil di Samarinda, Kalimantan Timur pada tahun 1975. Tahun

1976, ia menjadi wartawan majalah Tempo. Dahlan Iskan adalah sosok

yang menjadikan Jawa Pos yang waktu itu hampir mati dengan oplah

6.000 ekslempar, dalam waktu 5 tahun menjadi surat kabar dengan oplah

300.000 eksemplar.

(http://databiografi.blogspot.com/2015/03/biografi-dahlan-iskan-

dan-buku-novel.html)

B. Karya-karya Khrisna Pabicara

Khrisna Pabicara adalah seorang penulis yang sangat produktif.

Banyak sekali karyanya, dan diantaranya masuk dalam best seller dan

diangkat ke layar lebar. Seperti novel Sepatu Dahlan yang dibuat pada tahun

2012, dan di filmkan tahun 2014. Karya-karya yang lain diantaranya adalah:

1. Sepatu Dahlan (PT Mizan Publika, 2012)

2. Surat Dahlan (PT Mizan Publika, 2013)

3. Nastisha (Javanica, 2016)

4. Barichalla (PT Mizan Publika, 2017)

Page 31: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

19

5. Pohon Duka Tumbuh di Matamu (Indie Book Corner, 2014)

6. Gadis Pakarena (Dolphin, 2012)

7. Mengawini Ibu (PT Mizan Publika, 2012)

C. Novel

1. Profil

a. Judul : Sepatu Dahlan

b. Penulis : Khrisna Pabicara

c. Penerbit : PT Mizan Publika

d. Tahun terbit : 2012

e. Ukuran : 392 hlm.: 14 x 21 cm

f. ISBN : 978-602-9498-24-0

2. Synopsis

Bab I

Dalam bab ini menceritakan kampung halaman Dahlan, yang

dimana dia dan keluarganya tinggal disebuah kampung kecil, yaitu Kebon

Dalem, Magetan, Jawa Timur. Juga menceritakan bagaimana kehidupan

di kampung tersebut yang mayoritas berprofesi sebagai petani. Pada

Desember 1962, Dahlan lulus dari Sekolah Rakyat. Kemudian

berkeinginan untuk melanjutkan ke jenjang selanjutnya, yaitu SMP 1

Magetan. Tapi tidak boleh oleh ayahnya karena masalah biaya. Dan

pilihannya hanya satu, yaitu MTS Takeran.

Bab 2

Page 32: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

20

Menceritakan bahwa Dahlan sangat ingin sekolah di SMP 1

Magetan. Dia ssangat memimpikan sekolah favorit di Magetan tersebut.

Dia selalu berusaha meyakinkan ayahnya agar bisa sekolah disana.

Sampai suatu malam Dahlan mencoba untuk berbohong agar ayahnya

mengizinkan Dahlan sekolah di SMP 1 Magetan, tapi Dahlan gagal

berbohong.

Bab 3

Menceritakan bahwa Dahlan akhirnya bersedia sekolah di MTS

Takeran pilihan ayahnya. Dan dia sedang didaftarkan oleh ayahnya.

Sebenarnya Dahlan sudah sering melewati MTS Takeran karena dulu

kakak-kakak perempuannya juga sekolah disitu. Bahkan, Dahlan masih

keturunan pendiri Ponpes Takeran dari jalur ibunya. Itulah juga mengapa

ayahnya tetap bersikukuh untuk Dahlan sekolah di MTS Takeran. Dan

masa orientasi pun dimulai. Dahlan masih mempunyai mimpi yang sama,

yaitu sepatu dan sepeda.

Bab 4

Menceritakan bahwa ibu Dahlan adalah seorang pembatik Batik

Tegal Arum yang terkenal di kampungnya. Batiknya sangat rapi dan

bagus. Maka dari itu tidak heran jika selalu banyak pesanan. Bahkan, ibu

Dahlan juga mengajarkan batik kepada orang-orang di kampung tersebut.

Hal itu sangat membantu perekonomian keluarga Dahlan. Hingga pada

suatu hari Dahlan ingin membantu ibunya membawakan lilin panas untuk

membatik. Tapi ditengah perjalanan menuju pembatikan kaki Dahlan

Page 33: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

21

tersandung sehingga lilin panas itu tertumpah di kain mori pesanan Bu

Mantri.

Bab 5

Menceritakan hari pertama Dahlan masuk sekolah. Dan dia satu

kelas lagi dengan Kadir, temannya sewaktu saih di SR. merekapun duduk

satu bangku seperti dahulu. Walaupun sudah sejak kecil beteman dengan

Kadir, Dahlan tidak banyak tahu tentang kehidupannya. Karena Kadrir

sangat tertutup jika ditanya tentang keluarganya. Dan hari itu ustadz

menceritakan tentang sejarah MTS dan Ponpes Takeran yang tak lepas

dari peristiwa Laskra Merah. Dan tentu juga cerita tentang banyaknya

korban pada masa itu. Setiap mendengar cerita itu, Kadir hanya diam dan

menangis, tapi tidak mau cerita apa-apa. Hingga suatu hari Dahlan diajak

Imran dan Arif untuk pergi ke sumur Cigrok, yang konon katanya adalah

tempat pembuangan para korban Laskar Merah. Kadir tidak mau ikut

dengan mereka.

Bab 6

Menceritakan tentang sumur tua yang dianggap mistis oleh orang

dareah tersebut. Banyak sekali yang sudah mengalaminya. Diantaranya

anak kecil yang main kesana tiba-tiba hilang, dan ketika pulang ke rumah

menjadi hilang ingatan serta seperti orang gila. Dan kisah lain ada

seorang ibu-ibu yang mengambil ketela pohon dari dekat sungai tersebut,

dibawa pulang dan dimakan, beberapa hari kemudian ibu-ibu tersebut

meninggal dunia dengan perut membuncit. Dan masih banyak lagi. Tapi,

Page 34: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

22

belum sampai Dahlan di sumur tua tersebut tiba-tiba ada yang

menariknya dari belakang, yaitu bapaknya. Beberapa hari kemudian

Dahlan dan teman-teman yang mendafrtar di kelompok voli MTS

Takeran mendapatkan pengumuman atas diterimanya.

Bab 7

Menceritakan bahwa Dahlan sudah terbiasa kerja keras dari kecil,

yaitu nguli nyeset demi mendapatkan untuk membeli sepatu dan sepeda.

Tapi seringkali upahnya dikasihkan pada ibunya. Hingga pada suatu hari

Dahlan mendapatkan ibunya sedag batuk-batuk di halaman rumah

belakang, dan sampai muntah darah. Dahlan terkejut dan langsung

memanggil bapaknya. Akhirirnya ibunya dibawa ke rumah sakit. Dahlan

hanya berdua di rumah bersama adiknya, karena bapaknya menunggu

ibunya di rumah sakit dan kedua kakaknya di Madiun. Pada suatu hari

mereka lapar, tapi di rumah sudah kehabisan makan. Dahlan nekat untuk

mencuri tebu di perkebunan.

Bab 8

Keesokan harinya Dahlan memutuskan untuk mencuri tebu di

perkebunan karena sudah tidak tahan dengan laparnya. Dia sangat

berhati-hati dalam melakukannya. Karena dia tahu, mandor yang menjaga

kebun tersebut semuanya sangat galak, dan yang ketahuan mencuri akan

diberikan hukuman. Dan ketika dia sudah mendapatkan tebunya, dia

dipergoki beberapa mandor yang jaga. Dahlan beralasan karena ibunya

sakit, dan dirumahnya sudah tidak ada makanan lagi. Dahlan disuruh

Page 35: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

23

pulang tapi tetap diberikan hukuman untuk membersihkan kebun selama

satu minggu.

Bab 9

Menceritakan saat disekolah jam pelajaran sedang kosong. Kadir

mempunyai gitar kesayangan yang dibelinya dengan upah nguli nyeset

seperti Dahlan. Dahlan dan Kadir pun duduk dibawah pohon trembesi,

dan sambil menyanyi. Semua anak yang kelasnya kosongpu datang untuk

melihatnya. Beberapa saat kemudian setelah selesai menyanyi ustadz

Ilham datang dan menegur mereka semua

Bab 10

Menceritakan ketika kakaknya Dahlan Mbak Sofwati pulang ke

rumah, dia sudah mengetahui kalau Dahlan habis mencuri tebu. Mbaknya

pun menasehati agar walaupun miskin, tapi harus bermartabat, dan jujur.

Tidak bergantung kepada orang lain.

Bab 11

Menceritakan ketika saat Dahlan akan pergi ke sekolah berpapasan

dengan Mariyati. Dia diminta untuk mencoba mengendarai sepedanya.

Tapi Dahlan tidak mau karena belum bisa. Mariyati memaksa Dahlan

agar mencobanya dan dia akan mengajarinya. Akhirnya Dahlan pun mau.

Ketika sudah mulai mengayuh, tiba-tiba Mariyati naik membonceng

Dahlan. Seketika sepedanya oleng dan merekapun jatuh ke selokan.

Akhirnya mereka tidak jadi pergi ke sekolah karena basah kuyup.

Bab 12

Page 36: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

24

Menceritakan ketika Dahlan pulang, di rumahnya sudah banyak

orang dan ada bendera kuning. Dia sangat takut karena sebelumnya

pamannya meninggal akibat muntah darah. Dan ternyata ketakutan

Dahlan menjadi kenyataan bahwa ibunya meninggal dunia. Dahlan sangat

sedih dan terpukul. Wanita yang sangat disayanginya telah meninggal

dunia saat dia sangat membutuhkannya untuk menjalani kehidupan yang

keras ini. Namun, dia dan keluarganya harus ikhlas apapun takdir tuhan.

Bab 13

Menceritakan ketika masih berduka atas meninggalnya ibunya,

suatu hari ada seorang bapak dengan anaknya mendatangi rumah Dahlan.

Ternyata itu adalah Mariyati dengan ayahnya. Dia adalah juragan buah

yang sangat kaya di kampug itu. Juragan itu meminta agar bapak Dahlan

bertanggung jawab atas perbuatan anaknya. Dengan penuh wibawa,

bapak Dahlan meminta untuk mengambil beberapa domba agar bisa

mengganti rugi sepeda Mariyati.

Bab 14

Menceritakan pekerjaan Dahlan selain nguli nyeset, yaitu ngangon

domba. Karena mempunyai pekerjaa itu, Dahlan di beri sepasang domba

dan menjadi hak miliknya. Disuruh merawat agar suatu saat bisa

digunakan sewaktu ada keperluan. Tapi, dia masih menyesalinya karena

beberapa dombanya di tukar dengan sepeda rusak milik Mariyati.

Bab 15

Page 37: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

25

Menceritakan ketika Dahlan duduk di kelas da tsanawiyah. Banyak

sekali perkembangan yang baik dialami oleh Dahlan. Seperti nilai yang

bagus, dan dia terpilih menjadi ketua pengurus ikatan santri di MTS

Takeran. Hal itu membuat bangga bapaknya. Sebenarnya ada dua

kandidat yang sangat disegani murid lain, yaitu Arif dan Dahlan. Tetapi

yang terpilih akhirnya Dahlan, walaupun dia sebenarnya sudah menjadi

ketua tim voli, yang dulunya adalah Adam.

Bab 16

Menceritakan ketika Zain terjatuh dari pohon kelapa gading. Pada

saat itu banyak sekali kasus yang terjatuh dari pohon kelapa gading

setelah itu langsung meninggal dunia. Jika masih selamat pasti ada yang

cedera entah patah tulang kaki atau tangan. Tapi untung saja Zain

langsung sadarkan diri dan tidak mengalami cedera apapun.

Bab 17

Menceritakan ketika Dahlan menyesal telah menjatuhkan adiknya

dari kelapa gading. Dan bapaknya juga mengingatkan agar Dahlan

seharusnya menjaga adiknya. Dahlan sangat menyesal atas kejadian

tersebut dan meminta maaf kepada Zain.

Bab 18

Menceritakan ketika Dahlan sedang memikirkan Aisah, seorang

gadis cantik yang sekolah di SMP 1 Magetan. Dan ketika Dahlan

melewati depan rumah pak mandor, yaitu Bang Malik. Ketika itu Aisha

Page 38: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

26

sedang menjemur cucisn bsju di depan rumah tersebut. Dahlan masih

terus penasaran mengapa Aisha berada di rumah itu.

Bab 19

Menceritakan ketika Lebaran tiba, tim voli MTS Takeran diundang

untuk kupatan, yaitu makan kupat dengan opor ayam di rumahnya.

Dahlan dan tim sangat senang karena bagi mereka, kupatan adalah satu

hal yang sangat istimewa. Karena setiap harinya Dahlan hanya makan

tiwul saja sudah istimewa.

Bab 20

Menceritakan ketika mbak Atun akan pergi ke Kalimantan untuk

merantau ke tempat pamannya. Dahlan, dan keluarga lainnya sangat sedih

harus berpisah dengan mbak Atun tapi, itu semua demi kebaikan keluarga

mereka. Saat berpamitan, mbak Atun bilang kalau semua gajinya selama

mengajar di SR tidak diambil agar bisa dimanfaatkan adik-adiknya.

Bab 21

Menceritakan ketika pertandingan voli sekecamatan antara MTS

Takeran dengan SMP Bendo. Saat itu, pertandingan yang penuh dramatis.

Tim MTS Takeran mempunyai strategi yang snagat bagus dan juga tiap

pemaninnya mempunyai keahlian masing-masing. Akhirnya MTS

Takeran berhasil mengalahkan SMP Bendo dengan skor 15-0.

Bab 22

Menceritakan ketika ada sebuah pertandingan yaitu balapan kerbau.

Balapan tersebut dimenangkan kerbau milik Nanang yang di beri nama

Page 39: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

27

Kumbang. Dan setelah itu dilanjutkan dengan pesta opor. Yaitu makan

nasi dengan lauk opor ayam dan sayur lodeh, yang sudah menjadi adat

bagi masyarakat Kebon Dalem.

Bab 23

Menceritakan ketika akan memasuki hari final lomba voli, tiba-tiba

ada peraturan baru yang menunjukkan bahwa tiap pemain voli harus

memakai sepatu. Dahlan pun bingung karena belum mempunyai sepatu.

Dia akhirnya membawa uang seadanya untuk ke pasar membeli sepatu.

Tapi, untuk membeli sepatu bekaspun ternyata uang tersebut tidak cukup.

Akhirnya Dahlan tidak jadi membelinya.

Bab 24

Menceritakan saat hari pertandingan voli tiba. Tim voli MTS

Takeran mendapat seragam yang diberikan oleh sekolah. Tapi, Dahlan

tidak bisa ikut bermain karena tidak mempunyai sepatu. Pertandingan

berjalan tanpa Dahlan. Ditengah pertandingan, Dahlan mendapatkan

sepatu bekas dari teman-temannya. Akhirnya Dahlan bisa ikut bermain,

dan tin MTS Takeran memenangkan lomba melawan SMP 1 Magetan.

Hal itu membuat bangga semua pendukung merasa bangga.

Bab 25

Menceritakan ketika ada kabar bahwa ibu Kadir di bawa beberapa

tentara ke Purwodadi. Kadir tidak mengerti kenapa ibunya dibawa oleh

mereka. Dan dia sangat sedih, dan takut kalau ibunya tidak pulang lagi

kerumahnya. Dan ketika itu Dahlan diminta untuk menjadi pelatih voli

Page 40: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

28

untuk tim Gorang Gareng, dengan gaji yang sangat besar pada saat itu.

Dahlan menyanggupinya.

Bab 26

Menceritakan ketika Kadir akhirnya memutuskan untuk pergi ke

Purwodadi sendiri untuk mencari ibunya. Setelah pulang, dia

menceritakan pengalamannya kepada teman-temannya saat dia di sana.

Ternyata banyak sekali cerita yang sangat menyedihkan dalam kehidupan

Kadir. Dan ibunya dituduh menjadi anggota Gerwani. Padahal ibunya

sehari-hari hanya bekerja.

Bab 27

Menceritakan saat Arif sangat membenci Kadir karena dianggap

ayah Kadir ikut membunuh anggota keluarganya dahulu. Tapi bapak

Dahlan menasehati mereka agar mempunyai sifat toleransi dan tidak

saling menyalahkan. Akhirnya Arif mau memaafkan Kadir dan mereka

semua bersahabat baik.

Bab 28

Menceritakan saat ibunya Kadir pulang dengan diiringi beberapa

orang seperti tentara. Ibu Kadir pulang dengan semangat tapi badan dan

mukanya penuh dengan luka. Tapi kadir tetap bahagia karena ibunya

pulang dengan semangat. Semua orang kampung Kebon Dalem

berdatangan untuk menengoknya. Tidak lupa dengan Dahlan dan teman-

temannya. Dan celengan hasil merka mengumpulkan untuk membeli alat

Page 41: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

29

musik dibongkar untuk diberikan kepada Kadir guna biaya perawatan

ibunya.

Bab 29

Menceritakan ketika Dahlan berhasil membeli sepatu, impian yang

selama ini diperjuangkannya. Dengan hasil melatih anak Gorang Gareng,

Dahlan bisa membeli dua sepatu untuknya dan Zain, walaupun keduanya

sepatu bekas.

Bab 30

Menceritakan ketika Dahlan dan teman-temannya saat akan

menerima surat kelulusan Aliyah. Diantara mereka ada yang memutuskan

untuk meneruskan kuliah, ada yang menikah, dan ada yang bekerja.

Mereka sangat sedih karena waktu kebersamaan sebentar lagi akan

berkurang dengan kesibukan masing-masing.

Bab 31

Setelah semuanya lulus, Dahlan masih bingung untuk melanjutkan

kuliah atau tidak. Karena pasti akan membutuhkan biaya yang banyak.

Pada suatu hari, dia mendapat surat dari Aisha yang akan kuliah di luar

kota. Dan memberikan isyarat agar Dahlan juga kuliah sepertinya. Dahlan

pun meminta izin untuk merantau ke Samarinda kuliah sambil kerja. Tapi

bapaknya belum mengizinkan karena terlalu jauh. Zain juga tidak mau

berpisah dengan kakaknya.

Bab 32

Page 42: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

30

Menceritakan ketika bapak Dahlan akhirnya menyetujui Dahlan

merantau untuk kuliah sambil kerja. Walaupun Zain sangat sedih harus

berpisah dengan masnya. Tapi, itu semua demi kebaikan masa depan

Dahlan.

D. Unsur Intrinsik

Dalam setiap karya sastra, pasti mengandung unsur intrinsik

didalamnya. Unsur intrinsik buku yang berkategori sebagai novel ini adalah

unsur-unsur yang membangun karya sastra dari dalam. Adapun beberapa

unsur intrinsik dari novel Sepatu Dahlan ini adalah sebagai berikut:

1. Tema.

Tema dari novel Sepatu Dahlan ini adalah, menggambarkan

seorang anak yang masih sangat muda, dan tak pernah berhenti

bermimpi mempunyai sepatu. Serta seorang anak yang menjalani

hidup apa adanya sebagai orang miskin.

2. Penokohan.

Berikut ini adalah tokoh-tokoh dalam novel Sepatu Dahan.

a) Dahlan.

Dahlan adalah seorang anak remaja yang tak pernah

lelah untuk bermimpi mempunyai sepatu. Anak yang sangat

tanggung jawab, dan pantang menyerah. Walaupun harus

bersekolah tanpa menggunakan sepatu, Dahlan tetap

menjalaninya dengan ikhlas.

Page 43: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

31

Dahlan juga termasuk anak yang berprestasi di

sekolahnya. Dia menjadi ketua tim voly. Dan karena jiwa

kepemimpinannya yang sangat bagus, tim voly di sekolahnya

akhirnya bisa menjuarai lomba antar kabupaten.

Dahlan anak yang sangat patuh kepada orang tuanya,

dan juga taqwa kepada tuhannya. Anak yang penyayang

kepada keluarga, serta tidak pernah menentang apapun yang

sudah diprinsipkan oleh ayahnya. Dan juga anak yang sangat

setia kawan.

Seperti kutipan dibawah ini,

“hidup, bagi orang miskin, harus dijalani apa adanya”

Dahlan Iskan dalam (Pabicara,2012: 1)

b) Pak Iskan

Adalah tokoh yang berperan sebagai ayah Dahlan.

Seorang ayah yang sangat teguh pendirian, dan mendidik

anak-anaknya secara tegas. Sehingga semua anaknya menjadi

anak yang sangat menghormati apapun keputusan dari

ayahnya.

Beliau juga orang yang sangat takdzim serta setia

kepada kiyai yang sudah mengasuhnya sejak kecil, yaitu kiyai

Mursjid. Seorang kiyai yang hilang entah kemana, dan tidak

pernah ditemukan jasadnya.

Seperti kutipan dibawah ini,

Page 44: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

32

“Iskan. Begiru nama bapak. Tak ada sekulum senyum

atau kata-kata lembut yang saban hari bisa kudengar

dari mulut bapak. Matanya yang bening dan tajam

seolah perintah-perintah yang tak boleh dibantah,

seperti “Sini!” atau “Cepat!” dan tek seorang pun dari

anak-anaknya yang berani menyanggah perintah itu.

Termasuk aku.” (Pabicara, 2012: 23)

c) Ibu Dahlan

Seorang ibu yang sangat penyayang pada anak-

anaknya, lemah lembut serta halus tutur katanya. Juga seorang

istri yang sangat patuh kepada suaminya. Seorang istri yang

tidak pernah mengeluh meski hidup dengan penuh kekurangan.

Seperti kutipan berikut ini:

“dalam belitan kemiskinan ini ibu tak pernah

membantah, apalagi melawan, apa saja yang dilakukan

atai diinginkan oleh bapak. Tidak juga kalimat-kalimat

menggugat seperti “Mengapa?” atau “Bagaimana

dengan…?” terlontar dari sepasang bibirnya, sekali

saja.” (Pabicara, 2012: 47)

d) Zain

Zain adalah yang berperan sebagai adik Dahlan.

Seorang adik yang sangat penurut pada kakaknya, serta

mempunyai impian seperti Dahlan, yaitu ingin mempunyai

Page 45: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

33

sepatu. Zain juga tidak pernah mengeluh dengan kehidupannya

yang serba kekurangan.

Suka membantu ibunya menyiapkan perlengkapan

membatik, dan membantu Dahlan menyabut rumput serta

mengangon domba setiap harinya.

Sepeti kutipan dibawah ini:

“malam sudah tiba. Ibu sudah siap-siap menceburkan

diri kedalam kebisuan. Selembar kain mori, yang baru

diterimanya tadi pagi, sudah ditaruh diatas tikar

pandan. Lampu teplok sudah dipindahkan ke cantolan

paku di tiang tengah rumah. Tanpa disuruh, aku angkat

gawangan---penyangga kain mori setinggi lima puluh

senti---dan meletakkannya tepat di bawah lampu

teplok. Sementara Zain mengangkat dingklik tempat ibu

membatik.” (Pabicara,2012: 47-48)

e) Mbak Atun

Adalah kakak pertama Dahlan yang mempunyai sifat

pendiam seperti ibunya. Dia sudah menjadi seorang guru yang

bekerja di SR (Sekolah Rakyat) di Madiun.

Seperti kutipan dibawah ini,

“hanya ada dua kamar. Satu ditempati bapak ibu.

Sedangkan kamar yang satu lagi kamar untu kakak-

kakakku, Mbak Atun dan Mbak Sofwati. Namun,

Page 46: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

34

semenjak kedua kakakku tidak tinggal di rumah ini

lagi---Mbak Atun tugas mengajar dan Mbak Sofwati

kuliah, keduanya di Madiun.” (Pabicara, 2012: 43)

f) Mbak Sofwatun

Adalah kakak kedua Dahlan yang sedang kuliah di

aderah Madiun. Dai juga seorang kakak yang lembut dan

perhatian pada adik-adiknya. Dan dai sedang kuliah di

Madiun.

Seperti kutipan dibawah ini,

“hanya ada dua kamar. Satu ditempati bapak ibu.

Sedangkan kamar yang satu lagi kamar untu kakak-

kakakku, Mbak Atun dan Mbak Sofwati. Namun,

semenjak kedua kakakku tidak tinggal di rumah ini

lagi---Mbak Atun tugas mengajar dan Mbak Sofwati

kuliah, keduanya di Madiun.” (Pabicara, 2012: 43)

Page 47: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

35

g) Kadir

Kadir adalah teman Dahlan sejak skolah di SR sampai

MTS Takeran dan juga Aliyah di Takeran juga. Dai sosok

yang baik, seorang anak yang polos, dan suka bercanda dengan

Dahlan. Tapi juga terkadang seperti ada yang disimpan dibalik

keceriaannya.

Seperti kutipan dibawah ini,

“Kadir tertawa lagi, kali ini bahunya terguncang-

guncang. Dia temanku sejak SR, tetapi tak banyak yang

kuketahui tentang keluarganya. Kabarnya, bapaknya

telah meninggal entah karena sakit, kecelakaan, atau

alasan lainnya. kadir tak perna cerita dan tak pernah

mau bercerita. Badan ceking, kulit hitam, rambut hitam

sedikit bergelombang dan tatapan matanya seperti

menyimpan rahasia yang tak ingin diketahui oleh

siapapun selain dia.” (Pabicara, 2012: 34)

h) Arif

Arif adalah teman Dahlan saat sekolah di MTS Takeran.

Dia seorang anak yang baik, tidak pilih-pilih teman, dan

bijaksana. Walaupun dia berasal dari keluarga kaya, tapi tidak

membuatnya bersifat sombong. Seorang anak yang cerdas,

jago bahasa Arab, serta sudah hafal 10 juz Al-Qur’an.

Seperti kutipan dibawah ini,

Page 48: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

36

“Arif murid paling cerdas di kelasku. Selain hafal Al-

Qur‟an 10 jiz, dia juga hafal banyak hadis diluar kepala.

Bahasa Arabnya juga jago. Tidak seprti aku yang sekolah

di SR, Arif melewati pendidikan dasarnya di Madrasah

Ibtidaiyah.” (Pabicara, 2012: 142)

i) Mariyati

Mariyati teman sekelas Dahlan dan tercantik diantara

siswi lainnya. anak yang baik hati, dan juga cerewet. Dia

adalah anak seorang pedagang buah-buahan di Takeran. Anak

dari keluarga kaya raya yang punya rumah besar dan megah.

Seperti kutipan dibawah ini,

“Mariyati adalah putri seorang pedagng buah-buahan di

Takeran. Bukan pedagang biasa, melainkan juragan kaya

yang punya rumah besar dan megah. Wajahnya ayu, mata

bening, hidung mancung, bibir tipis, lesung pipi, dan

kulitnya putih bersih. Rambutnya hitam dan panjang.

Sampai-sampai kerudung tipis yang dia pakai tak bisa

menyembunyikan keindahan rambut itu. Kalau tersenyum

sungguh menawan. Dia santri perempuan yang baik hati

dan paling cantik di kelasku. Sekaligus paling cerewet.”

(Pabicara, 2012: 99)

j) Imran

Page 49: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

37

Adalah teman sekelas Dahlan saat di MTS Takeran.

Seorang anak yang berbadan besar, dan juga terkenal paling

bandel di kelasnya. Dia jago bermain sepak bola, dan juga

mahir pencak silat. Tapi juga suka mengganggu siswi sampai

menangis.

Seperti kutipan dibawah ini,

“Tak berselang lama, muncullah Imran. Murid berbadan

paling besar di antara teman sekelasku itu terkenal yang

paling bandel. Ada saja ulahnya setiap hari: berbisik saat

belajar atau ujian, mengganggu teman sebangkunya,

melempari murid lain dengan remasan kertas, menggoda

murid-murid perempuan hingga mereka menangis, bolos

kalau dapat giliran belajar pidato, dan tak pernah duduk

diam di kursi meski sudah berkali-kali ditegur oleh guru.

Walaupun begitu, dia jagoan kami. Selain jago sepak

bola, dia juga mahir pencak silat.” (Pabicara, 2012: 142-

143)

3. Alur/plot

Alur yang digunakan dalam novel ini adalah alur campuran.

Diceritakan ketika Dahlan dari masa sekolah SR sampai Aliyah

hingga memutuskan untuk kuliah. Dan ditengah-tengah ceritanya

mengisahkan kisah masa lalu tentang riwayat sumur tua yang ada di

daerah tersebut.

Page 50: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

38

Kutipan novel:

“Lalu, pada pertengahan September 1948, di Madiun,

berdirilah sebuah negara, Republik Soviet Indonesia. Negara

itu didirikan oleh FDR. Dan, siapa saja yang berani

menentang pendirian negara baru itu akan “diamankan”.

Bupati Magetan, R. Soedibjo, dengan sengit menentang,

akibatnya dia langsung diamankan oleh Laskar Merah.

Sebagai pengganti, FDR memilih seorang daer militant PKI,

Soebandi, sebagai Bupati Magetan” (Pabicara, 2012: 65)

4. Sudut pandang

Sudut pandang dari novel ini adalah menggunakan sudut

pandang orang pertama sentral, yaitu tokoh sentralnya adalah

pengarang yang secara langsung terlibat di dalam cerita. Pengarang

dapat mengungkapkan pikiran dan perasaan pelaku. Kata ganti yang

digunakan adalah kata ganti orang pertama (saya, aku, kita) (Wiyanto,

2012: 218)

Kutipan novel:

“Sungguh, aku ingin mengatakan bahwa selama ini tak ada

waktu luang agar aku bisa belajar dengan tenang: setelah

sholat subuh sudah harus menyabit rumput, terus ke

sekolah, setelahnya menyabit rumput lagi, lalu belajar

mengaji, nganon domba, dan tatkala malam sudah

menyelimuti Kebon Dalem tak mungkin lagi belajar karena

Page 51: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

39

gelap-gulita. Tapi, lidahku sekonyong-konyong kalu, tak

mampu mengatakan apapun.” (Pabicara, 2012: 19)

5. Gaya bahasa

Gaya bahasa yang digunakan di novel ini, sederhana, sarat

dengan makna, dan juga sngat inspiratif. Sehingga membuat

pembacanya selalu termotivasi dan membangkitkan semangat dengan

isi dari novel ini.

Kutipan novel:

“Daripada hidup bergelimang harta tapi tidak beriman,

memang lebih baik hidup miskin tapi beriman. Namun,

kondisi terbaik, tentu saja, adalah kaya dan tetap beriman.

Paling tidak kalau aku kaya pasti aku bisa beli sepatu dan

sepeda. Dengan demikian, aku tidak perlu berangkat ke

sekolah terlalu pagi dan kaki lecet-lecet arena terpeleset di

batu-baut jalan yang licin akibat tersapu embun semalaman.

Meskipun lecet-lecet di telapak kaki belum apa-apa jika

dibandingkan dengan perjuangan pemuda dari Yaman yang

dikisahkan bapak tadi.” (Pabicara,2012: 31).

6. Latar atau setting

Tempat, waktu, dan suasana terjadinya peristiwa dalam cerita

dinamakan setting atau latar. Setting mencakup tiga hal, yaitu setting

tempat, setting waktu, dan setting suasana (Wiyanto, 2012: 217).

Adapun setting atau latar dari novel ini adalah sebagai berikut:

Page 52: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

40

a. Ladang tebu.

Kutipan novel:

“Ketika menyelinap di sela batang-batang tebu yang

tingginya dua kali melebihi tubuhku, aku mulai gugup. Aku

takut. Gagang parang mulai dbasahi keringat yang mengalir

ditelapak tanganku. Meski begitu, aku berhasil.” (Pabicara,

2012: 85)

b. Sawah

Kutipan novel:

“Ada juga beberapa petak sawah yang ditanami padi atau

jagung, tetapi tak seberapa dibanding tebu-tebu yang

tingginya kini sudah nyaris dua setengah meter.” (Pabicara,

2012: 13)

c. Rumah

Kutipan novel:

“pelan-pelan aku berjalan ke arah pintu, meninggalkan

bapak sendirian yang masih bersila dengan takzim seperti

seorang anak yang dengan khidmat menunggu perintah orang

tua atau gurunya.” (Pabicara, 2012: 26)

d. MTS Takeran

Kutipan novel:

“Matahari sudah sepenggalah waktu aku dan bapak

memasuki kawasan pesantren Takeran. Gapura dihubungkan

Page 53: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

41

oleh sebuah plang panjang melengkung dari seng, yang dicat

hijau dan tampak gemilang diterpa cahaya matahatimpagi,

seolah mengucapkan selamat datang. Pada plang itu tertulis

dengan huruf-huruf kapital nama pesantren: (Pabicara, 2012:

29)

PONDOK SABILIL MUTTAQIEN

Iman, Ilmu, Taqwa”

e. Aula

Kutipan novel:

“Aula pesantren Takeran ini luas, seukuran dengan lapangan

bola yang ada di kantor perkebunan tebu di Gorang Gareng.

Lapang, tanpa dinding, hanya tiang-tiang dari kayu yang

berjajar rapi. Santri-santri bergerombol, duduk tak

beraturan, bising bak lebah yang diusik dari sarangnya,

hingga ustadz Ilham berdiri sambil mengangkat kedua

tangannya.” (Pabicara, 2012: 35)

f. Ruang kelas

Kutipan novel:

“Ternyata Kadir sudah duduk didalam kelas. Dia memilih

duduk di kursi paling belakang. Kami juga duduk sebangku

waktu SR, dan deretan bangku paling belakang juga. Dulu

kami duduk diatas bangku panjang yang diduduki tiga orang

setiap bangku. Sekarang, di kelas ini, tak ada bangku. Hanya

Page 54: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

42

kursi yang setiap meja terdiri dari dua buah kursi. Aku segera

menghampiri Kadir, lalu duduk di kursi kosong di

sampingku.” (Pabicara, 2012: 53-54)

g. Lapangan voli

Kutipan novel:

“Bola di tanga Rasul dilemparkan ke arah kami dan

ditangkap dengan tangkas oleh Suparto. Kami langsung

membentuk lingkaran, kakak-kakak kelas masuk ke tengah-

tengah lingkaran itu. Bola voli itu mulai melambung ke sana-

sini bersama sorak-sorai penontong di bawah pohon trembesi

dan di sepanjang selasar kelas.” (Pabicara, 2012: 61)

h. Sumur tua Cigrok

Kutipan novel:

“Dan, tibalah kami di sumur tua Cigrok yang berada di

tengah-tengah tegalan dengan batang-batang ketela yang

tumbuh liar, semak-belukar dan rumput-rumput setinggi lutut,

juga beringin besar yang terkenal keramat.” (Pabicara, 2012:

68)

i. Jalan raya-Pagi

Kutipan novel:

“Keesokan harinya, sebelum matahari terbit, aku sudah

menyusuri jalan raya Takeran. Sisa-sisa hujan dan embun

membuat permukaan batu-batu menjadi licin. Sudah dua kali

Page 55: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

43

aku terpeleset, terjengkang, dan nyaris membuatku celaka.”

(Pabicara, 2012: 111)

j. Langgar

Kutipan novel:

“Bapak berjalan ke langgar, sementara kami langsung ke

dapur. Beberapa saat kemudian, kami sudah berada didalam

langgar bersama anak-anak Kebon Dalem.” (Pabicara, 2012:

303)

k. Pasar Madiun

Kutipan novel:

“Begitulah. Setiba di pasa Madiun yang disesaki pembeli, aku

langsung ke lapak penjual sepatu bekas. Meski masih

menyimpan kesal didada, terpaksa aku harus mendatangi

lapak yang beberapa bulan silam membuatku jengah dan

teramat malu.” (Pabicara, 2012: 333)

7. Amanat

Amanat atau pesan yang bisa diambil dari novel Sepatu

Dahlan ini adalah bahwa hidup sebagai orang miskin harus dijalani

apa adanya. Meskipun hidup dalam keadaan miskin, tetap harus jujur

dan bermartabat. Dan meskipun hidup sebagai orang miskin, tidak

berarti hanya mendapatkan pendidikan dengan jenjang yang rendah.

Orang miskin juga bisa sekolah sampai jenjang yang tinggi dan

meraih impiannya.

Page 56: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

44

Kutipan novel:

“kita boleh miskin harta Dik, tapi kita ndak boleh miskin

iman.” Kata mbak Sofwati sambil menarik nafas panjang dan

menghembuskannya pelan-pelan. “kalau kalian lapar, carilah ikan di

sungai. Atau mintalah pekerjaan kepada Mandor Komar dan upahnya

barang sebatang-dua batang tebu. Ingat, semiskin apapun kita, Bapak

dan Ibu ndak rela kalau kita meminta-minta belas kasihan tetangga,

keluarga, atau siapa saja.” (Pabicara, 2012: 109)

BAB III

DESKRIPSI ANATOMI MUATAN NASKAH

A. Pengertian Nilai

Nilai adalah sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi

kemanusiaan (Poerwadarminto, 1999:667).Nilai (value/qimah) dalam

pandangan Brubacher tak terbatas ruang lingkupnya.Nilai tersebut sangat erat

kaitannya dengan pengertian-pengertian dan aktivitas manusia yang

kompleks, sehingga sulit ditentukan batasannya.Nilai itu praktis dan efektif

dalam jiwa dan tindakan manusia dan melembaga secara objektif di dalam

masyarakat (Muhaimin, 1993:109-110).

Page 57: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

45

Nilai bisa juga dikatakan sebagai kualitas atau harga yang melekat

pada tindakan dan jiwa manusia. Didalam kehidupan ini, kita tidak akan

perna terlepas dari nilai, baik itu nilai yang tersurat maupun tersirat.

Ada beberapa nilai yang dapat menjadi pedoman hidup setiap

individu. Ada nilai agama, nilai adat, atau nilai kehidupan yang berlaku

umum, yang menurut Prayitno antara lain kasih sayang, kejujuran, disiplin,

tanggung jawab dan penghargaan (Zubaedi, 2011: 38).

Dari pengertian diatas, sudah bisa dilihat bahwa setiap manusia

mempunyai nilai yang bisa dijadikan pedoman hidup. Dan setiap manusia

akan berbeda, sesuai dengan latar belakang seseorang tersebut. Seperti dalam

hal agama, adat istiadat, dan lain sebagainya.

Dalam pendidikan karakter, sangat berkaitan erat denga nilai-nilai

sosial. Karena pribadi yang berkarakter baik, maka juga bisa bersosialisasi di

masyarakat dengan baik. An itu tandanya orang tersebut menanamkan nilai

sosial dalam hidupnya. Nilai-nilai sosial terdiri atas beberapa subnlai, yaitu:

(1) lovea (kasih sayang) yang terdiri atas: pengabdian, tolong menolong,

kekeluargaan, kesetiaan, dan kepedulian; (2) responsibility (tanggung jawab)

yang terdiri atas nilai rasa memiliki, disiplin, dan empati; dan (3) life

harmony (keserasian hidup) yang terdiri atas nilai keadilan, toleransi,

kerjasama, dan demokrasi. Dengan melihat subnilai ini tampak jelas bahwa

nilai-nilai sosial sangatlah penting (Zubaedi, 2011: 40).

Dengan beberapa pengertian diatas, dapat dilihat bahwa nilai

sangatlah erat dengan kehidupan manusia. Yang perlu ditanamkan sejak usia

Page 58: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

46

dini, melalui faktor apapun. Baik keluarga, sekolah, pergaulan, dan lain

sebagainya.

B. Pengertian Pendidikan Karakter

Melalui beberapa aspek tentang nilai, bisa dikatakan bahwa karakter

seseorang akan terbentuk dengan baik apabila menerapkan nilai yang baik

dalam hidupnya. Hal tersebut juga tidak luput dari pendidikan karakter.

Pendidikan karakter menurut Thomas Lickona (1991) adalah

pendidikan untuk membentuk kepribadian seseorang melalui pendidikan budi

pekerti, yang hasilnya terlihat dalam tindakan nyata seseorang, yaitu tingkah

laku yang baik, jujur bertanggung jawab, menghormati hak orang lain, kerja

keras dan sebagainya (Gunawan, 2012: 23)

Degan pengertian tersebut, pendidikan karakter memanglah termasuk

dalam budi pekerti, yang artinya juga pembentukan akhlak pada seseorang.

Jika orang berbudi pekerti baik, maka dia mempunyai karakter yang baik, dan

tentu dibentuk melalui nilai-nilai yang sudah ditentukan dalam kehidupan

yang baik.

Menurut Elkind Sweet, pendidikan karakter adalah upaya yang

disengaja untuk membantu memahami manusia, peduli dan inti atas nilai-

nilai/susila. Lebih lanjut dijelaskan bahwa pendidikan karakter adalah segala

sesuatu yang dilakukan guru, yang mampu mempengaruhi karakter peserta

didik. Guru membantu membentuk watak peserta didik.(Narwati, 2011:15).

Dari beberapa pengertian diatas, bisa disimpulkan bahwa pendidikan

karakter sebagai suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada

Page 59: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

47

seseorang baik dari sekolah maupun lingkungan lainnya. Yang meliputi

komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk

melaksanakan nilai-nilai tersebut baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri

sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi insan

yang sempurna.

C. Pengertian Karakter

Karakter, menurut pengamatan seorang filsuf kontemporer bernama

Michael Novak, merupakan “campuran kompatibel dari seluruh kebaikan

yang diidentifikasi oleh tradisi religius, cerita sastra, kaum bijaksana, dan

kumpulan orang yang berakal sehat yang ada dalam sejarah” (Lickona, 2015:

81).

Istilah “character” berasal dari bahasa Yunani charassein yang

berarti to engrave (melukis, menggambar) seperti orang yang melukis kertas,

memahat batu atau metal. Berakar dari pengertian tersebut diartikan sebagai

tanda atau ciri yang khusus, dan karenanya melahirkan satu pandangan bahwa

karakter adalah perilaku yang bersifat individual (Daryanto, 2013: 63-64).

Winnie yang juga dipahami oleh Ratna Megawangi, menyampaikan

bahwa istilah karakter diambil dari bahasa Yunani yang berarti “to mark”

(menandai). Istilah ini lebih fokus pada tindakan atau tingkah laku. Ada dua

pengertian dari tentang karakter. Pertama, ia menunjukkan bagaimana

seorang bertingkah laku. Apabila seseorang tidak berperilaku jujur, kejam,

atau rakus, tentulah orang tersebut memanifestasikan perilaku buruk.

Sebaliknya, apabila seseorang berperilaku jujur, suka menolong, tentulah

Page 60: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

48

orang tersebut memanifestasikan karakter mulia. Kedua, istilah karakter erat

kaitannya dengan “personality”. Seseorang baru bisa disebut orang yang

berkarakter apabila tingkah lakunya sesuai dengan kaidah moral (Muslich,

2011: 71).

Muslich (2011:84) menjelaskan bahwa karakter merupakan nilai-nilai

perilaku manusia yang berhunungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri

sendiri, sesama manusia, lingkungan dan kebangsaan yang terwujud dalam

pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma

agama, hukum, tata karma, budaya, dan adat istiadat.

Watak sebagai sifat seseorang yang dapat dibentuk, artinya watak

seseorang dapat diubah, kendati watang mengandung unsur bawaan (potensi

internal), yang setiap orang bisa berbeda-beda. Namun, watak sangat

dipengaruhi oleh faktor eksternal, yaitu keluarga, sekolah, masyarakat,

lingkungan pergaulan, dan lain-lain (Adisusilo, 2012:77).

Dari beberapa penjelasan yang telah dikemukakan oleh para ahli

diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa karakter adalah nilai-nilai, perilaku,

watak, sikap, pikiran, dan akhlak yang melekat pada diri seseorang sejak

lahir. Karakter yang dimiliki setiap seseorang bisa terlihat dari tingkah laku

atau cara bertindak di kehidupan sehari-harinya. Dengan mengetahui

keseharian tersebut, maka akan terlihat bagaimana watak atau karakter yang

dimiliki orang tersebut. Serta baik buruknya karakter seseorang tergantung

pada pola kebiasaan dan nilai yang dipilih dalam hidupnya.

Page 61: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

49

Thomas Lickona dalam Masnur Muslich (2011: 75) mengemukakan

bahwa karakter yang baik itu mencakup 3 komponen, yaitu moral knowing

(pengetahuan tentang moral), moral feeling (perasaan tentang moral), dan

moral action (perbuatan moral).

Mu’in (2011: 161-162) menyebutkan bahwa karakter memiliki ciri-

ciri sebagai berikut:

1. Karakter adalah “siapakah dan apakah kamu pada saat orang lain

melihat kamu” (character is what you are when nobody is

looking).

2. Karakter merupakan hasil nilai-nilai dan keyakinan-keyakinan

(character is the result of values and beliefs)

3. Karakter adalah sebuah kebiasaan yang menjadi sifat alamiah

kedua (character is a habit that becomes second nature).

4. Karakter tidak relatif.

D. Nilai-nilai Karakter

Menurut Gunawan (2012: 31) nilai adalah rujukan untuk bertindak,

nilai merupakan standar untuk mempertimbangkan dan meraih pelaku tentang

baik atau tidak baik dilakukan. Selanjutnya Richard Eyre dan Linda (dalam

Gunawan, 2012: 31) menyebutkan bahwa nilai yang benar adalah nilai yang

menghasilkan suatu perilaku dan perilaku itu berdampak positif, baik bagi

yang menjalankan maupun bagi orang lain. Nilai-nilai yang dikembangkan

tersebut tidak lepas dari budaya bangsa. Budaya bangsa merupakan sistem

Page 62: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

50

nilai yang dihayati, diartikan sebagai keseluruhan sistem berfikir tentang tata

nilai, moral, norma, dan keyakinan manusia yang dihasilkan masyarakat.

Menurut Dr. Sukanto (dalam Muslich, 2011: 79) nilai-nilai yang perlu

diajarkan pada anak mencakup:

1. Kejujuran;

2. Loyalitas dan dapat diandalkan;

3. Hormat;

4. Cinta;

5. Ketidak egoisan dan sensitifitas;

6. Baik hati dan pertemanan;

7. Keberanian;

8. Kedamaian;

9. Mandiri dan potensial;

10. Disiplin diri dan moderasi;

11. Kesetiaan dan kemurnian; dan

12. Keadilan dan kasih sayang.

Lickona (2015: 74), menegaskan bahwa sikap hormat dan

tanggungjawab adalah dua nilai karakter dasar yang harus diajarkan di

sekolah. Bentuk-bentuk nilai lain yang sebaiknya diajarkan disekolah adalah

kejujuran, keadilan, toleransi, kebijaksanaan, disiplin diri, tolong menolong,

peduli sesama, kerja sama, keberanian, dan sikap demokratis. Nilai-nilai

khusus tersebut merupakan bentuk dari rasa hormat dan tanggung jawab

Page 63: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

51

ataupun sebagai media pendukung untuk bersikap hormat dan bertanggung

jawab.

Kemendiknas (dalam Gunawan, 2012: 33-35) melansir bahwa

berdasarkan kajian nilai-nilai agama, norma-norma sosial, peraturan/hukum,

etika akademik, dan prinsip-prinsip HAM, telah mengelompokkan nilai

karakter lima, yaitu:

1. Nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa

2. Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri

3. Nilai karakter dalam hubungan dengan sesama

4. Nilai kebangsaan, yaitu cara berfikir, bertindak, dan wawasan yang

menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri

dan kelompoknya.

Ada 18 nilai-nilai dalam pengembangan pendidikan budaya dan

karakter bangsa yang dibuat oleh Departemen Pendidikan

Nasional(2011:594). Mulai tahun ajaran 2011, seluruh pendidikan di

Indonesia harus menyisipkan pendidikan karakter tersebut dalam proses

pendidikannya 18 nilai-nilai karakter yang dikembangkan dalam pendidikan

budaya dan karakter bangsa yaitu:

1. Religius

Adalah sikap dan perilaku yang patuh terhadap ajaran agama yang

dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup

rukun dengan pemeluk agama lain.

2. Jujur

Page 64: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

52

Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebabgai

orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan

pekerjaan.

3. Toleransi

Sikap dan tindakan yang mengharagai perbedaan agama, suku, etnis,

pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.

4. Disiplin

Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai

ketentuan dan peraturan.

5. Kerja keras

Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi

berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas

dengan sebaik-baiknya.

6. Kreatif

Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil

baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

7. Mandiri

Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang laian

dalam menyelesaikan tugas-tugsa.

8. Demokratis

Cara berfikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan

kewajiban dirinya dan orang lain.

9. Rasa ingin tahu

Page 65: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

53

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih

mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya dilihat dan

didengar.

10. Semangat kebangsaan

Cara berpikir, bertindak dan berwawasan yang menempatkan

kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan diri dan

kelompoknya.

11. Cinta tanah air

Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan,

kepedulian dan penghargaan yang tinggi terhadap bangsa, lingkungan

fisik, sosial budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

12. Menghargai prestasi

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan

sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui serta

menghormati keberhasilan orang lain.

13. Bersahabat/komunikatif

Tindakan yang memperlihatkan tindakan senang berbicara, bergaul

dan bekerja sama dengan orang lain.

14. Cinta damai

Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa

senang dan aman atas kehadiran dirinya.

15. Gemar membaca

Page 66: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

54

Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang

memberikan kebajikan bagi dirinya.

16. Peduli lingkungan

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada

lingkungan alam disekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya

untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

17. Peduli sosial

Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang

lain dan masyarakat yang membutuhkan.

18. Tanggung jawab

Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan

kewajibannya yang seharusnya dia lakukan pada diri sendiri,

masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan budaya), negara, dan Tuhan

Yang Maha Esa.(Sulistiyowati, 2012: 30-32)

Nilai-nilai yang disebutkan diatas merupakan nilai-nilai yang

mendasari program sekolah yang menerapkan pendidikan karakter dalam

menyiapkan peserta didik yang serdas dan memiliki karakter yang baik.

Bberapa nilai karakter tersebut akan mudah melekat pada diri seorang anak

apabila dilakukan pembiasaan. Karena dengan pembiasaan tersebut, akan

mudah seorang anak dalam menerapkan pada kehidupan sehari-hari.

E. Pengertan Motivasi

Motivasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “dorongan

yang timbuk pada diri seseorang sadar atau tidak sadar untu melakukan suatu

Page 67: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

55

tindakan dengan tujuan tertentu” (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,

1989: 593)

Motivasiadalah sesuatu daya yang menjadi pendorong seseorang

bertindak, dimana rumusan motivasi menjadi sebuah kebutuhan nyata dan

merupakan muara dari sebuah tindakan.

Tiga elemen motivasi sebagai sebuah proses perubahan energi:

1. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi

dalam sistem neuro psychological yang ada pada manusia.

2. Motivasi ditandai dengan timbulnya rasa atau feeling, afeksi seseorang.

3. Motivasi akan dirangsang karena adana tujuan.

Teori motivasi yang dikembangkan oleh ahli psikologi humanis

(pemenuhan kebutuhan secara hierakis):

1. Kebutuhan fisiologis,

2. Kebutuhan akan keseamata (security)

3. Kebutuhan akan cinta dan kasih

4. Kebutuhan akan harga diri

5. Kebutuhan untuk mewujudkan diri sediri.

(https://saidnazulfiqar.files.wordpress.com/2008/04/psikologi-

kepribadian.pdf)

Dari beberapa pengertian serta teori diatas, dapat disimpulkan bahwa

motivasi seorang bisa berasal dari faktor apapun. Seserang bisa mempunyai

motif apabila membutuhkan sesuatu yang berkaitan dengan kehidupannya.

Page 68: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

56

Seperti halnya yang sudah dilakukan banyak orang untuk bertahan hidup, dan

mempunyai kehidupan yang lebih maju.

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Nilai-nilai pendidikan karakter dan motivasi dalam novel Sepatu Dahlan

Berikut ini adalah nilai-nilai pendidikan karakter dan motivasi dalam novel

Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabicara:

1. Nilai-nilai pendidika karakter

a. Religius

a) “Begitu tergugah, azan Subuh sudah terdengar dari arah langgar. Aku

langsung duduk ersila di tengah tikar pandan, mengecek-ngucek mata

agar bisa menajamkan pandangan, mengamat-amati bapak yang sudah

bangun dan bersiap-siap ke laggar.” (Pabicara, 2012: 24-25)

Kutipan dari novel tersebut membuktikan bahwa Dahlan mempunyai

etika baik dalam kategori religius. Menjalankan kewajiban sebagai seorang

muslim untuk menunaikan sholat tepat waktu, dan sudah bergegas untu

menuju langgar untuk sholat berjama’ah bersama bapaknya.

Seprti firman Allah dalam QS. Al Ankabut ayat 45

كس ان انفحشاء ع هة ت ه انصه هة ا اقيى انصه

Artinya: “kerjakanlah sholat sesungguhnya sholat itu bisa mencegah

perbuatan keji dan mungkar”

Page 69: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

57

Sholat adalah bagian dari rukun isalm yang pertama. Suatu kewajiban

yang harus dilakukan setiap kaum muslim. Dan pastinya yang meninggalkan

kewajiban tersebut akan mendapatkan hukuman. Selain itu, dari ayat tersebut

juga sudah diterangkan bahwa dengan melakukan sholat, akan bisa mencegah

kita dari perbuatan keji dan mungkar.

b) “Mengalirlah kata-kata indah dan memukau. Kata-kata yang beliau pilih

seolah butir-butir hujan yang menyejukkan kemarau berbulan-bulan di

hati kami. Suaranya mengalahkan desau angin. Beliau mengajak kami

agar lebih giat belajar, lebih disiplin beribadah, dan lebih gigih berdoa.

Beliau bertutur tentang ketekunan dan kesungguhan, bahwa kemiskinan

bukan halangan untuk mereguk ilmu sebanyak mungkin, bahwa pesantren

belum tentu lebih rendah dari sekolah-sekolah negeri---seperti yang mulai

santer terdengar di kalangan pelajar, bahwa Tuhan selalu mengabukan

doa orang-orang yang memiliki keyakinan dan kemauan kuat untuk

mewujudkan harapan.” (Pabicara,2012: 36-37)

Segala sesuatu yang akan kita lakukan, yang kita impikan tentunya

harus didapatkan dengan kerja keras, usaha serta do’a. karena jika hanya

dilakukan dengan usaha tanpa berdo’a, maka tidaklah bersyukur sebagai

hamba yang telah diciptakan oleh Tuhannya, dan berkesan sombong. Dan jika

suatu do’a tidak disertai dengan usaha, maka akan sia-sia.

Manusia secara qodrat dilahirkan di muka bumi ini tidak lain hanyalah

untuk berbadah kepada Tuhannya. Karena itu adalah bentuk dari kewajiban

Page 70: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

58

setiap manusia yang beragama. Seperti ayat Al-Qur’an dalam surat Adz-

Dzaariyaat ayat 56

س إله نيعبد ال ه يا خهقت انج

Artinya: “Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan

untuk beribadah kepadaku”

Dari ayat diatas, sudah sanat jelas bahwa manusia diciptakan oleh

Allah hanya agar selalu beribadah kepada-Nya. Maka dari itu, penanaman

kesadaran akan rasa religius sangatlah penting. Agar bis menjalani hidup

dengan kewajiban semestinya.

b. Jujur

a) “ojo wedi mlarat. Yang penting tetap jujur!”

Menjadi orang miskin, tidak berarti harus melakukan perbuatan yang

tidak baik hanya demi mendapatkan sesuap nasi. Dari kutipan tersebut, novel

ini memberikan amanat atau pesan bahwa apapun keadaan kita, tetaplah

bersifat jujur. Meski itu juga berat untuk kita jalani.

c. Toleransi

a) “Tidak seperti aku, Arif tampil necis dengan sepatu hitam yang

mengilat. Sepatu kulit berwarna hitam itu langsung mengingatkanku

pada sebuah mimpi besar: punya sepatu. Ayah Arif seorang guru SR,

sepatu tentu bukan barang mewah baginya. Namun,dia tetap

bersahaja. Tak pernah memilih-milih teman, itulah yang kusuka

darinya.” (Pabicara, 2012: 142)

Page 71: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

59

Menjadi orang kaya, tidak berarti kita bisa merendahkan orang lain,

atau membeda-bedakan orang lain atas dasar kekayaannya. Itulah pesan nilai

karakter yang disampaikan dari kutipan novel tersebut. Baik kepada siapapun

adalah menjadi kewajiban semua orang.

b) “Ada juga diantara kita yang menyimpan dendam berlama-lama,

menahan rasa amarah di dada, seperti murid kedua yang

menggendong Gadis di benaknya sejauh tujuh kilo. Kisah tadi buka

semata-mata berkutat pada „siapa yang salah‟ atau „siapa yang

benar‟, tetapi bagaimana sikap kita menghargai perbedaan.

Bayangkan, jika mereka bersikeras pada pendapat masing-masing,

persahabatan mereka akan terancam. Jadi, yang penting kita

dahulukan sekarang cuma belajar saling memahami.” (Pabicara,

2012: 306 )

Setiap manusia pasti mempunyai perbedaan pendapat. Tapi itu semua

tidak menjadi alasan untuk jadi musuh. Apapun perbedaannya, hargailah setiap

keputusan oang lain. Karena sikap toleransi akan membawa kita hidup dalam

keadaan damai kepada siapapun. Itulah pesan moral toleransi dari kutipan

diatas.

d. Disiplin

“Hari ini aku memakai kemeja baru. Kata ibu, hadiah dari Bu Mantri karena

aku rajin membantu ibu. Andai saja hadiahnya sepatu. Aku segera mengusir

angan-angan tentang sepatu itu sebab hanya akan menambah perih di hati

dan lecet di kaki. Tibalah aku di depan papan pengumuman yan terpajang di

Page 72: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

60

dinding kantor. Belum seorangpun santri yang datang. Baru aku seorang.

Dan, ini hal yang biasa bagiku. Di rumah, Bapak sangat ketat melatih kami

soal disiplin, begitulah cara kami menghargai waktu.” (Pabicara, 2012: 52-

53)

Disiplin adalah suatu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan

patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. (Gunawan, 2012: 33). Dari

pengertian tersebut sudah bisa dilihat bahwa dari kutipan tersebut Dahlan

selalu mematuhi aturan yang telah ditentukan oleh bapaknya, bahwa harus bisa

menghargai waktu. Dan dari sekolahan setiap murid pasti diwajibkan untuk

berangkat ke sekolah sebelum waktu belajar dimulai.

Seperti hadits dibawah ini,

يا كأهك في اند كبي فقال ك سههى ب عهي صهه للاه ا قال أخر زسل للاه ع س زضي للاه ع ب عبد للاه

خر ي ساء إذا أصبحت فل تتظس ان باح ت ظس انصه س يقل إذا أيسيت فل ت ع اب كا عابس سبيم غسيب أ

تك حياتك ن ي سضك تك ن صحه

Dari Ibnu Umar Radhiallahu Anhuma, ia berkata: “Rasulullah

Shallallahu Alaihi Wasallam memegang pundakku, lalu bersabda: Jadilah

engkau di dunia ini seakan-akan sebagai orang asing atau pengembara. Lalu

Ibnu Umar Radhiallahu Anhuma berkata: “Jika engkau di waktu sore, maka

janganlah engkau menunggu pagi dan jika engkau di waktu pagi, maka

janganlah menunggu sore dan pergunakanlah waktu sehatmu sebelum kamu

sakit dan waktu hidupmu sebelum kamu mati”. (HR. Bukhari, Kitab Ar Riqaq).

Page 73: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

61

Dalam islam juga selalu diajrkan untu disiplin. Karena watu sanalah

berharga, dan tidak bisa diulang lagi. Maka dari I, betapa pentingnya bisa

menghargai waktu yang tida mungkin bisa kita ulang kedua kalinya dalam

kehidupan ini.

e. Kerja keras

“Tak pernah terdengar Bapak mengeluh walau keringat menguyupi

tubuhnya. Uban yang basah mengilap menjadi pemandangan tak

menjemukan, terus berulang setiap hari. Tak ada artinya tubuh ringkih atau

kulit keriput, Bapak terus dan terus bekerja. Sepulang dari sawah, setelah

tubuhnya dibakar terik matahari, Bapak memilih langgar sebagai tempat

rihat.” (Pabicara, 2012: 23)

Kerja keras adalah suatu perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-

sungguh dalam mengatasi berbagai habatan guna menyelesaikan tugas

(belajar/pekerjaan) dengan sebaik-baiknya. (Gunawan, 2012: 33)

Dari kutipan diatas, bisa dilhat bahwa bapak Dahlan walaupun sudah

berumur, tapi tetap bekerja keras demi anak-anaknya. Dan keterbatasan lantas

tidak membuat beliau menyerah begitu saja. Baginya, kerja keras adalah upaya

tuk rtahan hidup dan menjadikan hidup lebih baik lagi.

Allah berfirman dalam S Az-Zumar ayat 39

ف تعه يكاتكى إي عايم فس ها عه و اع قم يا ق

yang artinya: “katakanlah hai kaumku, bekerjalah sesuai dengan

keadanmu, sesungguhnya Aku akan bekerja (pula), maka kelak kamu akan

mengetahui.”

Page 74: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

62

Dari ayat tersebut dijelaskan bahwa bekerja tidakharus sesuatu yang

terlihat mewah. Tapi, bekerja sesuai dengan kemauan akan lebih memudahkan

kita untuk mencapai impian. Karena sunggnya setiap manusia mempunyai

kemampuan yang berbeda-beda. Begitupun bapak Dahan. Beliau bekerja sesuai

dengan kemampuannya dan beruasaha semaksimal mungkin.

f. Mandiri

“Sejak kelas 3 SR, aku sering nguli nyeset. Itu kulakukan sepulang sekolah,

di sela-sela jadwal rutin menggembala domba. Upah nguli nyeset terus

kutabung demi dua mimpi besarku---sepatu dan sepeda. Namun, sering kali

kuserahkan sebagian besar kepada ibuku dengan sepenuh-penuh

kebahagiaan. Kebutuhan kami untuk mengisi perut lebih mendesak

ketimbang mimpi sederhanaku itu. Setiap menyerahkan hasil nguli nyeset,

biasanya mata ibu berkaca-kaca seperti hendak mengatakan “tidak

seharusnya kamu bekerja seperti ini, Le!” atau mungkin “terimakasih, Le”

(Pabicara, 2012: 73)

Berbagai pengalaman yang telah dilalui pada usia-usia sebelumnya

makin mematangkankaraker anak sehingga akan membawa anak kepada

kemandirian. Kemandirian iniditandai dengan keisapan dalam menerima resiko

sebagai konsekuensi tidak metaati aturan (Hiayatullah,2010: 39-40)

Seperti penggalan cerita diatas, Dahlan sejak kecil sudah terbiasa

bekerja keras sehingga menjadi pribadi yang mandiri, dan tidak mudah

bergantung kepada kedua orang tuanya. Dan semua pengalaman hidu itu sudah

Page 75: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

63

tentu akan mematangkan pola berpirnya kelak jika menjalani kehidupan

selanjutnya.

Rasululah SAW juga selalu mengajarka kepada umatnya untuk hidup

mandiri, seprti dalam hadits dibawah ini,

سههى، قال: »يا أكم أحد طعايا صهه للا عهي زسل للاه ، ع ع قداو زضي للاه ان ع

م يد ع يأكم ي انسه لو، كا د عهي دا ه بيه للاه إ ، م يد ع يأكم ي أ قط، خيسا ي

Yang artinya: “dari Miqdam, dari Rasulullah SAW. Beliau bersabda,

“Tiada sesuap pun makanan yang lebih baik dari makanan hasil jerih payahnya

sendiri. Sungguh, Nabi Daud AS itu makan dari hasil keringatnya sendiri,” HR

Bukhari.

g. Bersahabat/komunikatif

“ Semakin hari semakin aku merasa teman-teman sekelasku sudah menjadi

bagian dari hidupku. Sepanjang 1963, Arif dan Imran sudah berkali-kali ikut

menginap di langgar, begitu juga dengan Mriyati yang kerap bermalam di

rumah Komariyah. Aku, Kadir, dan Komariyah juga sering menyambangi

rumah Arif, Imran, atau Mariyati. Meskipun setiap menginap di rumah

mereka, kami bertiga harus pulang dini hari karena tugas rutin sudah

menunggu. Hari demi hari kami bergantian saling mengunjungi.

Persahabatan kami sudah layaknya jalinan kekerabatan, begitu akrab.

(Pabicara, 2012: 155)

Sebagai makhluk sosia, kia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan

orang lain. Maka dari itu, komuniasi adah kunci untuk bisa berhubungan

dengan orang lain. Dan entu saja harus dengan etika yang baik pula.

Page 76: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

64

Bersahabat dengan sesamanya, tanpa melihat kedudukan, raskekayaan, dan lain

sebagainya. Itulah yang terkandung dalam kutipan novel diatas.

Arif yang berasal dari keluarga yang berada, tidak malu berteman

dengan Dahlan yang bisdikatakn miskin pada waktu itu. Ma sudah terlihat jelas

bahwa Arif tidak pernah memilih dalam pertemanan. Bahkan, persahabatannya

denga Dahlan dan yang lainnya, terjalin sangat erat.

Seperti firman Allah dibawah ini,

نعههكى تسح اتهقا للاه يكى أخ ة فأصهحا بي إخ ؤي ا ان إه

Artinya : Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara.

Karena itu, damaikanlah kedua saudara kalian, dan bertakwalah kalian kepada

Allah supaya kalian mendapatkan rahmat. (QS. Al Hujurat Ayat 10).

Dikatakan berasal dari keluarga kaya, tidak lantas membua Arif

bersifat sombong. Dia selalu rendah hati dihadapan sahabatnya. Kerendahan

hati tidak berarti bahwa kita merendahkan diri, melainkan bahwa kita melihat

diri seada kita. Kerendahan hati adalah kekuatan batin utuk elihat diri sesuai

dengan kenyataannya. Orang yang rendah hati tidak hanya melihat

kelemahaya, melainkan juga kekuatannya. (Magnis, 1987: 148)

h. Peduli sosial

“Maka, melayanglagi satu cita-cita: membeli alat musik dari celengan yang

kami tabung bersama. Tapi, aku tau Komariyah atau Nanang tidak akan

menyesal karena kami lakukan demi membantu Kadir. Senyum saja sudah

Page 77: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

65

sedekah, apalagi membantu teman yang sedang membutuhkan uluran

tangan.” (Pabicara, 2012: 323)

Bersikap sosial adalah hal yang lumrah, karena sejatinya manusia

adalah makhluk sosial. Yangerarti harus saling membantu sesama. Novel

Sepatu Dahlan ini sudah mengajarkan melalui kutipan diatas. Rasa peduli pada

sesama dengan dibuktikan Dahlan serta teman-temanya membantu Kadir yang

saat itu ibunya sedang dirawat di rumah sakit.

Setelah dididik tentang tanggung jawab diri, maka selanjutnya anak

dididik untuk mulai peduli pada orang lain, terutama teman-teman sebaya yang

setiaphari ia bergaul. Menghargai orang lain (hormat kepada yang lebih tua dan

menyayangi kepada yang lebih muda), menghormati hak-hak orang lain,

bekerja sama diantara teman-temannya, membantu dan menolong orang lain,

dan lain-lain merupakan aktivitas yang sangat penting pada masa ini.

(Hayatullah, 2010: 38).

Seperti firman Allah dibawah ini,

ه للاه إ اتهقا للاه ا انعد ثى ا عه ال ل تعا انتهق ا عه انبس تعا دديد انعقا

Artinya: “Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan)

kebajikan dan takwa, dajangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan

pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat

berat siksanya. (QS Al-Maidah/5: 2).

Dari ayat diatas, Dahlan dan teman-temannya sudah jelas sekali

mengamalkan ajaan Allah tentang tolong-menolong dalam hal kebaikan.dan

Page 78: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

66

karakter ini sangatlah penting ditanamka pada anak agar bisa menjalani hidup

dengan baik dan bijak.

i. Tanggung jawab

“Saya ndak mau pajenengan rugi barang sepeserpun. Silahkan Juragan

angkut domba-domba ini dan, tentu saja, sepeda rusak itu jadi milik anak

saya, Dahlan.”

”Wah, ternyata sampean ini orangtua yang bertanggungjawab…”

“Domba-domba itu milik Dahlan, bukan saya” kata bapak tegas. “Jadi,

Dahlan yang bertanggungjawab atas kerugian panjenengan”. (Pabicara,

2012: 136)

Tanggung jawab merupakan sikap dan perilaku seseorang untuk

melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagaimana yang seharusnya dia

lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, budaya),

negara dan Tuhan Yang Maha Esa. (Gunawan, 2012: 33)

Dari kutipan novel diatas, sudah bisa dilihat bahwa novel ini

mengandung nilai tanggung jawab dengan jalan cerita ketika Dahlan

melakukan kesalahan, maka dia yang akan menanggung resikonya, dengan

apapun segala konsekuensinya, seperti kehilangan domba.

Dan bapak Dahlan sebagai orang tuanya juga menanamkan sikap

tersebut, dengan bukti kutipan diatas. Beliau juga tidak menegur atau bahkan

memarahinya, tapi menjelaskan apapun yang dilakukan oleh anaknya Dahlan,

maka Dahlan juga yang harus bertanggung jawab dan menanggung segala

resikonya.

Page 79: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

67

Seperti yang diterangkan dalam Hadits Rasulullah SAW,

سههى يق ل للا صهه للا عهي عت زس ا قال س س زضي للا ع ع عبد للا ب كهكى ل:ع كهكى زاع ل يسؤ

الياو زاع زعيهت زعيهت ع ل ع يسؤ ه جم زاع ف أ انسه زعيهت ل ع يسؤ

Dari Abdullah bin Umar ra. ia berkata : Saya mendengar Rasulullah

saw. bersabda : "Setiap kamu adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas apa

yang dipimpinnya. Imam adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas

rakyatnya. Lelaki adalah pemimpin dalam keluarganya dan bertanggung jawab

atas anggota keluarganya.

Dari hadits diatas dijelaskan bahwa seorang lelaki adalah pemimpin

dalam keluarganya dan bertanggung jwab atas anggota keluarganya. Hal itu

sudah dibuktikan oleh bapak Dahlan yang menanamkan rasa tanggung jawab

kepada anak-anaknya. Maka, kewajiban seorang ayah mmberika pengertian

akan pentingnya memiliki rasa tanggung jawab.

2. Motivasi

“Sejak kelas 3 SR, aku sering nguli nyeset. Itu kulakukan sepulang sekolah

di sela-sela jadwal rutin menggembala domba. Upah nguli nyeset terus kutabung

demi dua mimpi besarku---sepatu dan sepeda.” (Pabicara, 2012: 73)

Motivasi merupakan latar belakang yang menggerakkan atau mendorong

orang untuk melakukan sesuatu dengan kata lain, motivasi merupakan suatu

landasan psikologis (kejiwaan) yang sangat penting bagi setiap orang dalam

melaksanakan suatu aktivitas. Apalagi aktivitas itu berupa tugas yang mentut

tanggung jawab yang tinggi (Hidayatullah, 2010: 51)

Page 80: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

68

Dari kutipan novel diatas, Dahlan sangat terdorong untuk mempunyai

sepatu dan sepeda, sehingga muncullah stimulasi untuk melakukan pekerjaan

yang bisa mengasilakan uang agar dia bisa mendapatkan sepatu dan sepeda.

Sehinnga dia lakukan dengan bekerja sebagai nguli nyeset dan juga mengangon

domba milik orang lain.

Jika seseorang menginginkan sesuatu, aka akan dengan sendirnya dia

terdorong untuk berusaha dalam mendapatkan apa yang dia inginkan. Dan tentu

saja harus dilakukan dengan kerja keras serta selalu berdoa. Dahlan sudah

membuktikan dengan bekerja keras, akhirnya dia bisa daat membeli sepatu seperti

yang dia iginkan.

Kutipan novel:

“Keesokan harinya, tanpa buang-buang waktu, aku berangkat sendiriran ke

pasar Madiun. Terik matahari, letih tubuh, dan angin kencang tak terasa sama

sekali. Sepeda melau kencang, sangat kencang, demi peristiwa paling bersejarah

sepanjang hidupku: membeli sepatu baru. Sejak kecil, aku punya dua cita-cita:

sepatu dan seda. Aku sudah punya sepeda, yang kubeli dari Arif. Hari ini akuakan

beli sepatu dan itu berarti dua cia-cita besarku segera tercapai.” (Pabicara, 2012:

333)

Dari kutipan novel Dahlan sudah membuktikan bahwa apapun cita-cita atau

mimpi kita, pasti bisa kita dapatkan dengan kerja keras, usaha, dan berdo’a.

Page 81: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

69

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan pengkajian yang telah penulis lakukan, maka

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

Nilai-nilai pendidikan karakter dan motivasi dalam buku atau novel Sepatu

Dahlan karya Khrisna Pabicara meliputi beberapa nilai kebaikan, diantaraya adalah:

religius, jujur, toleransi, mandiri, disiplin, kerja keras, bersahabat/komunikatif, peduli

sosial, dan bertanggung jawab.

Pesan motifasinya adalah jika kita menginginkan seseuatu, maka harus

berusaha dan bekerja keras agar bisa mewujudkan keinginan. Dan Dahlan yang

selalu memimpikan sepatu, dengan segala kerja kerasnya akhirnya bisa membeli

sepatu impiannya.

B. Saran

1. Orang tua adalah yang bertanggung jawab sebagai pendidik pertama dalam

keluarga, menanamka nilai karakter yang baik, agar bisa menjadi manusia

yang baik bagi masyarakat, dan negara.

2. Keluarga menjadi pondasi utama dalam pembentukan karakter seorang anak

dalam bersikap dan berperilaku, dan orang tua juga harus memberikan contoh

yang baik.

3. Lingkungan sekolah juga pastinya menjadi penunjang bagi anak untuk meraih

masa depan yang cerah. Bukan hanya menmberikan tentang ilmu

Page 82: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

70

pengetahuan, tapi juga memberikan pengertian akan pentingnya mempunyai

karakter pribadi yang baik dan bermanfaat untuk banyak orang.

4. Karena semakin berkembangnya teknologi, sebagai orang tua, guru, seorang

pendidik, harus lebih memperhatikan perkembangan kepribadian atau

karakter seorang anak agar terarah dengan baik dan benar.

.

Page 83: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

71

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta.

Bertens, K, 1993. Etika. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Biran, Misbach Yusa, 2009. Sejarah Buku 1900-1950 Bikin Buku di Jawa. Jakarta:

Komunitas Bambu.

Darmawan, Deni. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Daryanto, dkk. 2013. Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta:

Gava Media.

Fathurrohman, Pupuh. 2013. Pengembangan Pendidikan Karakter. Bandung: PT

Refika Aditama.

Gunawan, Heri. 2012. Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi. Bandung:

Alfabeta.

Hidayatullah, Furqon. 2010. Pendidikan Karakter. Surakarta: Yuma Pustaka.

Koeswara. E, 1989. Motivasi Teori dan Penelitiannya. Bandung: Offset Angkasa.

Magnis, Franz, 1987. Etika Dasar . Yogyakarta: Kanisus.

Maslikhah. 2013. Melejitkan Kemahiran Menulis Karya Ilmiah Bagi Mahasiswa.

Yogyakarta: Trust Media.

Moleong, Lexy J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Posdakarya.

Page 84: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

72

Muhaimin. 2012. Pemikiran dan Aktualisasi Pengembangan Pendidikan Islam.

Jakarta: Rajawali Pers.

Muslich, Masnur. 2011. Pendidikan Karakter: Menjawab Tantangan Krisis

Multimedimensial. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Naim, Ngainun. 2012. Character Building: Optimalisasi Peran Pendidikan dalam

Pengembangan Ilmu & Pembentukan Karakter Bangsa. Yogyakarta: Ar-

Ruz Media.

Narwati, Sri. 2011. Pendidikan Karakter: Pengintegrasian 18 Nilai Pembentuk

Karakter dalam Mata Pelajaran. Yogyakarta: Familia.

Pabicara, Khrisna. 2012. Sepatu Dahlan. Jakarta: PT Mizan Publika.

Pedoman Penulisan Skripsi dan Tugas Akhir IAIN SALATIGA. 2009.

Ratna, Nyoman Kutha. 2007. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra dari

Strukturalisme Hingga Postrukturalisme Perspektif Wacana Naratif.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Samani, Muchlas. 2011. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif dan

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Page 85: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

73

Wijayanto, Asul, 2012. Kitab Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Jogja Bangkit

Publisher.

Zubaedi. 2012. Desain Pendidikan Karakter: Konsepsi dan Aplikasinya dalam

Lembaga Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Zuchdi, Damiyati dk. 2013. Model Pendidikan Karakter. Yogyaarta: Katalog Dalam

Terbitan.

(https://saidnazulfiqar.files.wordpress.com/2008/04/psikologi-kepribadian.pdf)

.

Page 86: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

DAFTAR NILAI SKK

(SATUAN KREDIT KEGIATAN)

Nama : Indah Inayati Jurusan : PGMI

NIM : 115-14-090 Dosen Pembimbing Akademi : Dr. Budiyono Saputro M.Pd.

NO NAMA KEGIATAN PELAKSANAAN SEBAGAI NILAI

1 INTERNATIONAL

SEMINAR “ASEAN

Economic Community

2015; Prospects and

Challenges For Islamic

Higher Education”

28 Febuari 2015 Peserta 10

2 Seminar Nasional

Entrepreneurship

(PRAMUKA) 16 November 2014 Peserta 8

3 Seminar Nasional (AS)

“Mencegah Generasi

Pemuda Islam dari

Pengaruh Radikalisme

ISIS” 06 Mei 2015 Peserta 8

4 Seminar Nasional (HMJ

DAKWAH) “Strategi

Pemberdayaan

Masyarakat Menuju Desa

Wisata”

17 November 2017 Peserta 8

5 Pramuka (PLCPP) XXIV

“PLCPP sebagai

Langkah Rekonstruktif

Karakter Pandega dalam

Membangun Racana

yang Loyal dan

Bermartabat”

26-29 September

2014 Peserta 6

Page 87: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

6 GLADI WIRA

BRIGSUS KE-21

(GWB) 07-10 November

2014 Peserta 6

7 SURAT KEPUTUSAN

KOMANDAN

BRIGSUS RACANA

KUSUMA DILAGA-

WORO SRIKANDHI

02 Desember 2014 PANTER 6

8 SURAT KEPUTUSAN

KOMANDAN

BRIGSUS Racana

Kusuma Dilaga-Woro

Srikandhi

27 Apri 2015 PANTER 6

9 Kegiatan Pendidikan dan

Latihan Calon Pramuka

Pandega XXV “Racana

sebagai Garda Terdepan

Pelaku Perubahan”

25-27 September

2015 Reka Kerja 6

10 GLADI WIRA

BRIGSUS KE-22

(GWB)

24-27 Oktober

2015 Satuan Tugas 6

11 Penetapan Satuan Tugas

GWB (BRIGSUS)

Racana Kusuma Dilaga-

Woro Srikandhi

16 November 2015 Satuan Tugas 6

12 Penetapan Satuan Tugas

VETTIK (BRIGSUS)

Racana Kusuma Dilaga-

Woro Srikandhi

24 November 2015 Satuan Tugas 6

13 KEPUTUSAN

PENGELOLA PAUD

PUSPITA DESA

NOGOSAREN, tentang

Penetapan Pendidik Baru

25 Januari 2016 Pendidik 6

14 PEKAN KREATIF

WISPER 2014, Komite

Tari Dewan Kesenian

Jawa Tengah 22 November 2014 Peserta 4

Page 88: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

15 Pesantren Kilat (IPNU -

IPPNU) “Membentuk

Pelajar yang

Berwawasan Luas

Berakhlakul Karimah

dan Bertaqwa kepada

Allah SWT” ITC

Deplongan,Getasan

19-21 juli 2013 Panitia 4

16 OPAK STAIN

SALATIGA 2014

“Aktualisasi Gerakan

Mahasiswa yang

Beretika, Disiplin dan

Berfikir Terbuka”

18-19 Agustus

2014 Peserta 3

17 OPAK JURUSAN

TARBIYAH STAIN

SALATIGA 2014

“Aktualisasi Pendidikan

Karakter Sebagai

Pembentuk Generasi

yang Religius, Educative,

dan Humanis”

20-21 Agustus

2014 Peserta 3

18 Pembrivetan dan

Pelantikan BRIGSUS

KE-21 29-30 November

2014 Peserta 3

19 Gladi Tangguh Brigsus

Ke-10 (GTB) 11-12 April 2015 Peserta 3

20 Gladian Pimpinan

Pandega (GPP) Racana

Kusuma Dilaga-Woro

Srikandhi

30-31 Mei 2015 Peserta 3

21 SURAT KEPUTUSAN

(OPAK) IAIN

SALATIGA 2015 27 Juli 2015 Panitia 3

22 Pembrivetan dan

Pelantikan BRIGSUS

KE-22 28-29 November

2015 Satuan Tugas 3

23 SURAT KEPUTUSAN

KETUA JURUSAN

PGMI IAIN SALATIGA 28 Maret 2016 Pengurus HMJ 3

Page 89: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

24 SURAT KEPUTUSAN

DEKAN FTIK IAIN

SALATIGA tentang

Panitia dan Juri Festival

Tari dan MUSWIL IMPI

WILAYAH III HMJ

PGMI

9 November 2016 Panitia 3

25 Kegiatan Festival Tari

dan Musyawarah

Wilayah Ikatan

Mahasiswa Pendidikan

Madrasah Ibtidaiyah

Wilayah III

10 November 2016 Panitia 3

26 Pembrivetan dan

Pelantikan BRIGSUS

KE-23

12-13 November

2016 Satuan Tugas 3

27 Dialog Kebangsaan

“Kami Pemuda, Kami

Berbangsa, Kami

Indonesia” Pondok

Pesantren An-nur Klego,

Candirejo, Tuntang

30 Januari 2017 Peserta 2

28 ARR “Bersama

Masyarakat Kita

Baktikan Diri Menuju

Pramuka Pandega yang

Religius” di Dusun

Belon,Kumpulrejo,Argo

mulyo Salatiga

23-26 Juni 2016 Peserta 2

29 Seminar Kewirausahaan

(JQH) “Membumikan

Seni Qur’an Melalui

Wirausaha” 25 Desember 2015 Peserta 2

30 Penerimaan Anggota

Baru (JQH) 2015 “Keep

on Loving Holy Qur’an

to Reach a Peacefullness

of Life”

25-26 Desember

2015 Peserta 2

31 Kegiatan Amalan

Ramadan (ARR) Racana

Kusuma Dilaga-Woro

Srikandhi 05 Juli 2015 Peserta 2

Page 90: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

32 Himaprogdi PGMI

“Harmoni Keluarga

PGMI yang Humanis dan

Berkarakter” 27 Agustus 2014 Peserta 2

33 UPT PERPUSTAKAAN

“Pendidikan Pemustaka”

28 Agustus 2014 Peserta 2

34 ACHIEVEMENT

MOTIVATION

TRAINING(AMT)

“Dengan AMT Semangat

Menyongsong Prestasi”

23 Agustus 2014 Peserta 2

35 WORKSHOP

ENTREPRENEURSHIP

STAIN SALATIGA

“Menanamkan Nilai-nilai

Jiwa Kewirausahaan

Mahasiswa yang Kreatif

dan Inovatif”

22 Agustus 2014 Peserta 2

36 ORIENTASI DASAR

KEISLAMAN (ODK)

“Pemahaman Islam

Rahmatan Lil’alamin

sebagai Langkah Awal

menjadi Mahasiswa

Berkarakter ”

21 Agustus 2014 Peserta 2

JUMLAH 149

Salatiga, 8 Maret 2019

Mengetahui,

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama

Achmad Maimun, M. Ag.

NIP.197005101998031003

Page 91: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan
Page 92: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan
Page 93: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

Sampul Novel Sepatu Dahlan

Page 94: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan
Page 95: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan
Page 96: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan
Page 97: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MOTIVASI DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5524/1/Indah... · 2019-04-16 · lagi. Pendidikan karakter tidak hanya bisa didapatkan

Lampiran

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Indah Inayati

TTL : Kab. Semarang, 20 Juli 1996

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

NIM : 115-14-090

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Alamat : Dsn. Ngagrong 08/09, Ds. Wates, Kec. Getasan, Kab.

Semarang

Pendidikan : 1. TK Lestari Wates

2. MI Al Falah Kaliangkrik

3. MTS Damarjati Kaliangkrik

4. MA Ma’arif Kaliangkrik

5. IAIN Salatiga

Demikian riwayat hidup saya ini dibuat dengan sebenar-benarnya.

salatiga, 15 Maret 2019

Yang menyatakan,

Indah Inayati

NIM. 115 14 090