NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA NOVEL...
Transcript of NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA NOVEL...
NILAI-NILAI MATERI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PADA NOVEL CINTA DALAM 99 NAMA-MU
KARYA ASMA NADIA
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh:
Hesti Setianingrum
NIM : 111-14-096
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2018
ii
HALAMAN JUDUL
iii
NILAI-NILAI MATERI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PADA NOVEL CINTA DALAM 99 NAMA-MU
KARYA ASMA NADIA
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh:
Hesti Setianingrum
NIM : 111-14-096
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2018
iv
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING Drs. Bahroni M. Pd.
Dosen IAIN Salatiga
Nota Pembimbing
Lampiran : 4 Eksemplar
Hal : Naskah Skripsi
Kepada:
Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga
di Salatiga
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka
naskah skripsi mahasiswa:
Nama : Hesti Setianingrum
NIM : 111-14-096
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Judul : NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PADA NOVEL CINTA DALAM 99 NAMA-MU
KARYA ASMA NADIA
Dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga untuk
diujikan dalam munaqosyah. Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk
menjadi perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Salatiga, September 2018
Pembimbing
Drs. Bahroni M. Pd.
NIP. 196408181994031004
KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) Jalan Lingkar Salatiga Km. 2 Telepon: (0298) 6031364 Salatiga 50716 Website: tarbiyah.iainsalatiga.ac.id Email: [email protected]
v
HALAMAN P ENGESA
SKRIPSI
NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PADA NOVEL CINTA DALAM 99 NAMA-MU
KARYA ASMA NADIA
Disusun oleh:
Hesti Setianingrum
NIM : 111-14-096
Telah dipertahankan di depan panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan
Agama Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 24
September 2018 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar
Sarjana S1 Kependidikan Islam.
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Drs. Sa’adi, M.Ag.
Sekretaris : Drs. Bahroni, M.Pd.
Penguji I : Dra. Siti Farikhah, M.Pd.
Penguji II : Dra. Ulfah Susilawati, M.Si.
Salatiga, 1 Oktober 2018
Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan.
Suwardi, M.Pd.
NIP. 19670121 199903 10002
KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) Jalan Lingkar Salatiga Km. 2 Telepon: (0298) 6031364 Salatiga 50716 Website: tarbiyah.iainsalatiga.ac.id Email: [email protected]
vi
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Hesti Setianingrum
NIM : 111-14-096
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil
karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau
temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan
kode etik ilmiah. Dan tidak keberatan untuk dipublikasikan oleh pihak IAIN
Salatiga tanpa menuntut konsekuensi apapun.
Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.
Salatiga, 28 Mei 2018
Yang Menyatakan,
Hesti Setianingrum
NIM:111-14-096
vii
MOTTO
Artinya : “Hanya milik Allah asmaa-ul husna, Maka
bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna
itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari
kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. nanti mereka
akan mendapat Balasan terhadap apa yang telah mereka
kerjakan” (QS. Al-A’Raf Ayat 180).
viii
PERSEMBAHAN
Puji syukur ke hadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat serta karunia-Nya,
skripsi ini penulis persembahkan untuk:
1. Ayahku Hadi Siswanto dan ibundaku tersayang, Sukini yang senantiasa
memberikan dukungan baik materil maupun moril dan tak pernah berhenti
memantau, memberikan do’a, nasihat, kasih sayang, bimbingan, motivasi dan
semangat untuk anak-anaknya.
2. Adikku tercinta Irvan Adi Kurniawan yang selalu berpartisipasi menemani,
memberikan dukungan, support, dan do’anya untukku.
3. Teruntuk guruku almarhum KH. Mahfud Ridwan, Lc yang telah
mengajarkanku arti sebuah kehidupan.
4. Ibu Hj. Nafisah, Kiai Muhamad Hanif M,Hum dan Bu Rosyidah yang
senantiasa memberikan petuah dan dooanya hingga saya dapat menemukan
ketentraman hidup.
5. Keluarga besar Pondok Pesantren Edi Mancoro yang telah setia menemani
dari awal perjalanan bangku perkuliahan hingga saat ini, semoga Allah SWT.
Menjadikan kalian sebagai khodimul ummah.
6. Sahabat-sahabat IMADISA (Ikatan Mahasiswa Purwodadi IAIN Salatiga)
yang memberikan pengalaman luar bisa, dukungan dan doanya untukku.
7. Sahabat seperjuangan yang selalu menemani saya sejak SMA sampai
sekarang selalu bersama-sama Diana Nur Aulia Sari susah senang bersama-
sama dan berjuang bersama dalam mengerjakan skripsi.
ix
8. Untuk sahabat seperjuangan Ida Rizki Afita, Ismawati Nur Sholihah yang
telah memberikan semangat, motivasi, dan dikungan dalam menyelesaikan
skripsi ini.
9. Dosen pembimbing skripsiku, Bapak Drs. Bahroni M.Pd yang selalu
memberikan pengarahan serta bimbingan dengan penuh kesabaran selama
proses skripsi ini.
10. Dosen pembimbing akademik, Bapak Badwan M.Pd.
11. Keluarga besar Syekher Mania Kabupaten Grobogan.
12. Keluarga kamar 14 Nuhi, Sikha, Anita, Indiana, Anik, Jundina, Mema, Indah
Dwi, Afifah, Dwi, Kuni, Iqoh yang selalu memberikan motivasi kepadaku
dan membantu menyelesaikan skripsi ini.
13. Tim PPL 2017 SMP N 3 Salatiga (Sita, Dila, Lala, Nonik, Adib, Ulil, Biroh,
Vinoy, Retno, Baroroh, Erlina) yang selalu memotivasi agar terselesainya
skripsi ini.
14. Tim KKN 2018 Posko 30 (Tampir Wetan), Nur Fadhila, Imam Halimi, Latif
pun, Yunna, Silvi, Habib, Salsabila,Indah yang selalu support.
15. Segenap keluarga besar PAI Kelas C Angkatan 2014.
16. Segenap keluarga besar Pendidikan Agama Islam S1 Angkatan 2014.
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillahi robbil’alamin, penulis panjatkan atas ke hadirat
Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat, karunia, taufik, serta
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Nilai-
nilai Materi Pendidikan Agama Islam pada Novel Cinta dalam 99 Nama-Mu
Karya Asma Nadia ini dengan baik dan lancar.
Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi agung
Muhammad SAW, semoga kelak dapat berjumpa dan mendapat syafa’atnya di
yaumul akhir. aamiin.
Penulisan skripsi ini tidak akan pernah terselesaikan tanpa bantuan dari
berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M. Pd. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN
Salatiga.
3. Ibu Siti Rukhayati, M. Ag Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam S1.
4. Bapak Drs. Bahroni, M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
membimbing dan mengarahkan dari awal hingga akhir dalam proses
penyelesaian skripsi ini.
5. Bapak Drs. Badwan, M.Pd. selaku Pembimbing Akademik yang senantiasa
membimbing dan mengarahkan dalam proses bimbingan akademik selama
kuliah.
xi
6. Bapak dan Ibu dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, serta
karyawan IAIN Salatiga sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang
pendidikan S1.
7. Ayah, ibu,dan adikku.
8. Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan motivasi kepadaku,
menyemangatiku dan membantu menyelesaikan skripsi ini.
9. Keluarga besar Ponpes Edi Mancoro.
10. Keluarga besar IMADISA.
11. Teman-teman PPL IAIN 2017 SMP N 3 Salatiga.
12. Teman-teman KKN IAIN 2018 Tampir Wetan, Candi Mulyo, Magelang.
13. Keluarga besar Pendidikan Agama Islam S1 IAIN Salatiga angkatan 2014.
14. Seluruh pihak yang sudah mendukung dan memberikan semangat yang tidak
bisa disebutkan satu persatu.
Terselesaikannya tulisan ini selain sebagai bentuk tanggung jawab
pengenyam perguruan tinggi yang tentunya kelak akan menjadi salah satu
referensi. Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya,
serta para pembaca pada umumnya. Aamiin.
Salatiga, 9 September 2018
Penulis
xii
ABSTRAK
Setianingrum, Hesti. 2018.Nilai-nilai Materi Pendidikan Agama Islam Pada Novel Cinta dalam 99 Nama-Mu Karya Asma Nadia. Prodi Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Drs. Bahroni, M.Pd.
Kata Kunci: Nilai-nilai Materi Pendidikan Agama Islam.
Pendidikan agama Islam, yaitu suatu usaha sadar dan terencana untuk
mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, ajaran agama Islam kepada peserta didik. Ajaran Islam yang benar-benar dipahami diyakini kebenarannya, diamalkan menjadi pedoman hidupnya menjadi lebih baik.
Pendidikan bisa didapat dari mana saja, salah satunya dapat ditemukan pada karya sastra yang berbentuk Novel. Salah satunya adalah novel Cinta dalam 99 Nama-Mu karya Asma Nadia. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah: 1. Apa saja nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung pada novel Cinta dalam 99 Nama-Mu karya Asma Nadia. 2. Bagaimana relevansi nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung pada novel Cinta dalam 99 Nama-Mu karya Asma Nadia dengan aktivitas pendidikan Islam saat ini.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research), sedangkan dalam pengumpulan datanya menggunakan metode dokumentasi dan analisis data. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai Pendidikan Islam yang terkandung pada novel Cinta dalam 99 Nama-Mu diantaranya: Pendidikan Aqidah/Keimanan yang berupa: (iman kepada Allah SWT, iman kepada kitab Allah SWT, iman kepada Rasul Allah SWT, iman kepada takdir Allah SWT), Pendidikan Ibadah yang berupa: (shalat, adzan, berdoa, kewajiban menuntut ilmu, wudhu), Pendidikan Akhlak yang berupa: akhlak kepada Allah SWT (bersyukur, tawakal, bertaubat), akhlak terhadap diri sendiri (shiddiq/jujur, menutup aurat, amanah, ikhlas, sedekah, sabar, menjaga diri, optimis, tawadhu’, niat), akhlak
terhadap orang tua (birul walidain, sopan santun), akhlak terhadap sesama (peduli, menjaga persaudaraan, saling memaafkan, mengucapkan salam). (2) Relevansi nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung pada novel Cinta dalam 99 Nama-Mu karya Asma Nadia dalam aktivitas pendidikan Islam saat ini yaitu pentingnya pendidika aqidah/tauhid yang harus ditanamkan pada anak usia dini yaitu pendidikan agama untuk membentuk karakter kepribadian yang kuat. Terlebih di era digital yang memberikan kemudahan, namun terkadang juga berdampak negatif kepada manusia. Sehingga pendidikan agama adalah sebagai pondasi yang paling penting untuk membentengi manusia agar dapat memilih yang posotif dan membuang negatif.
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL LUAR ............................................................................ ii
LEMBAR BERLOGO IAIN ............................................................................... ii
HALAMAN SAMPUL DALAM ..................................................................... iiiv
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. iv
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ...................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ............................... vii
MOTTO .......................................................................................................... viii
PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ x
ABSTRAK ...................................................................................................... xiii
DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 5
D. Kegunaan Penelitian ....................................................................... 5
E. Metode Penelitian ........................................................................... 6
F. Penegasan Istilah............................................................................. 9
xiv
G. Sistematika Penulisan.......................................................................10
BAB II KAJIAN PUSTAKA ………………………………………………….. 13
A. Penelitian Terdahulu ……………………………………………… 13
B. Nilai .............................................................................................. 17
1.Pengertian Nilai..............................................................................17
2.Macam-macam Nilai......................................................................18
C. Pendidikan Agama Islam .................................................................22
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam............................................22
2. Tujuan Pendidikan Agama Islam..................................................23
D. 99 Asmaul Husna..............................................................................24
E. Novel.................................................................................................32
1. Pengertian Novel...........................................................................32
2. Unsur Intrinsik Novel...................................................................32
3. Macam-macam Novel...................................................................36
F. Dunia Remaja....................................................................................38
BAB III GAMBARAN UMUM NOVEL CINTA DALAM 99 NAMA-MU ..... 44
A. Profil Novel .................................................................................. 44
B. Sinopsis Novel.............................................................................. 44
C. Unsur Intrinsik Novel .................................................................... 54
D. Biografi Naskah ............................................................................ 71
1. Biografi Asma Nadia .................................................................71
2. Karakteristik Novel Asma Nadia ................................................77
xv
3. Karya-karya Asma Nadia ...........................................................79
BAB IV PEMBAHASAN .............................................................................. 83
A. Nilai-nilai Pendidikan Islam ......................................................... 83
1. Pendidikan Aqidah/Keimanan ................................................... 83
2. Pendidikan Ibadah ...................................................................... 88
3. Pendidikan Akhak ..................................................................... 93
B. Relevansi Nilai-nilai Materi Pendidikan Agama Islam dalam Novel
Cinta dalam 99 Nama-Mu Karya Asma Nadia dengan Aktivitas
Pendidikan Islam Saat ini ........................................................... 113
BAB V PENUTUP ....................................................................................... 117
A. Kesimpulan ................................................................................ 117
B. Saran .......................................................................................... 119
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 121
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Tugas Pembimbing Skripsi
Lampiran 2 Daftar Nilai SKK
Lampiran 3 Lembar Bimbingan Skripsi
Lampiran 4 Riwayat Hidup Penulis
Lampiran 5 Cover Buku Cinta dalam 99 Nama-Mu Karya Asma Nadia
Lampiran 6 Foto Penulis Buku Asma Nadia
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan adalah karunia Ilahi yang diberikan kepada seluruh
makhluk-Nya. Dalam melestarikan kehidupan ini, Allah tumbuhkan rasa
cinta mencintai antara sesama makhluk. Sirnanya nikmat cinta seseorang
kepada sesama atau kepada sesuatu, disadari ataupun tidak, pasti akan
terjadi, karena cinta tersebut sebatas gambaran cinta yang menunjukkan
adanya cinta yang lebih hakiki, yaitu cinta kepada sumber cinta Allah Swt.
Cinta seorang hamba kepada Allah bisa dirawat dengan benar, ia
akan kekal selamanya meski ajal sudah menjemput. Bahkan setelah mati,
ia akan menikmati hasil perjuangannya selama hidup di dunia. Sementara
perjuangan cinta kepada selain Allah, tiada hasil yang dinikmatinya selain
hanya sebentar di dunia saja, lebih baik seorang hamba memilih cinta
hanya kepada Allah(Mubarak, 2006:3).
Dapat disimpulkan bahwa seorang hamba lebih baik mencintai
Yang Maha Pecinta, karena-Nya akan merasakan nikmat yang luar biasa,
sedangkan mencintai selain kepada-Nya tidak akan merasakan nikmat.
Setelah kita merasa dekat kepada-Nya, kita minta apa yang kita butuhkan
akan dikabulkan oleh-Nya, dengan cara meminta kepada-Nya berdo’a
dengan bersungguh-sungguh.
2
Kemuliaan waktu untuk berdo’a tergantung dari keutamaan
kondisi. Ketika kita bersujud disitulah hamba merasakan hina dihadapn-
Nya.Diantara adab berdo’a adalah hendaknya seseorang menghadap kiblat,
mengangkat kedua tangannya, dan merendahkan suaranya pada saat
berdo’a. Hendaknya ia juga memulai dengan menyebut Asma Allah,
kemudian bershalawat atas Nabi Muhammad Saw (Al-Qudsy, 2009:2).
Semakin mendalam dan luas ilmu seseorang tentang Islam, ia akan
semakin sering menangis. Menangis yang bernilai ibadah adalah menangis
yang melibatkan semua unsur manusiawi yang meliputi akal pikiran yang
diisi dengan ilmu, qalbul yang diisi dengan keimanan, dan seluruh anggota
badan termasuk kepala dengan sujudnya, lisan dengan membaca istighfar,
tasbih, tahmid, dzikir(Mubarak, 2006:48).
Dzikir adalah dzikir dengan lisan yang dibarengi dengan kehadiran
hati. Tetapi apabila pikiran melayang, tidak memahami apa yang dikatakan
oleh lisan, maka dzikirnya merupakan perkataan tanpa makna, dzikir
dibagi menjadi dua macam, dzikir hati dan dzikir lisan. Maka selalu
berzikir kepada Allah untuk mengharap ridho-Nya, dan menjauhi
larangan-Nya (Thanthawi, 2004:74).
Dzikir kepada Allah merupakan salah satu bagian dari cinta
kepada-Nya. Berdzikir tidak selalu harus diucapkan karena hakikat dzikir
adalah hubungan hati dengan Allah. Namun demikian, lisan sangat
diperlukan untuk membantu hati agar senantiasa berdzikir yang
3
mengarahkan semua aktivitas menjadi ibadah, niatkanlah untuk
mengharap ridho-Nya(Mubarak, 2006:56).
Asmaul husna adalah nama-nama yang baik lagi agung bagi Dzat
Yang Maha Kuasa. Nama-nama yang berjumlah 99 itu, mencerminkan
Kemahakuasaan-Nya, sifat-sifat Keagungan dan Kemulian-Nya Allah Swt.
Memerintahkan kepada hambanya untuk berdoa dan memohon kepada-
Nya. Setiap hamba yang menghafal 99 nama-nama indah-Nya maka akan
masuk surga sesuai dengan hadist dibawah ini:
“Bahwasannya Allah Swt. mempunyai 99 sifat yang disampaikan
kepada Nabi Adam As, yang diberi nama “Asmaul Husna” dan
barangsiapa menghafalnya, niscaya akan dimasukkan dalam surga.”
(Hadis Riwayat Imam Bukhari).
Diantara pintu keterbukaan yang agung adalah ketika kita berdo’a
kepada Allah Swt, dengan bertawasul dengan Asmaul Husna, hendaknya
kita berdo’a dengan khusyuk dan menghafal nama-nama-Nya merupakan
kunci terbukanya pintu rahmat. Kita dapat membacanya kapan saja, dan
dimana saja, terutama di akhir malam, dimalam jum’at dan majlis-majlis
dzikir.
Sebutlah nama-nama Allah dalam setiap dzikir dan do’a kita. Jika
kita mohon diberi petunjuk, misalnya, sebutlah namaAl-Haadi (Maha
Pemberi Petunjuk). Jika kita mohon diberi sifat kasih sayang maka
sebutlah nama Allah Ar-Rahmaan (Maha Pengasih), jika kita butuh
sesuatu maka sebutlah nama AllahAl-Ghaniy (Maha Kaya).
4
Novel Cinta dalam 99 Nama-Mu merupakan novel yang
menceritakan tentang seorang pemuda yang bernama Alif dengan wajah
tampannya, pemuda yang masih suka minuman beralkohol karena
ditinggal Ibunya sehingga Alif sering keluar rumah untuk mencari
kesenangan.
Tak lama kemudian Bapak Alif juga dipanggil oleh-Nya disitu Alif
terpuruk dalam hidupnya. Alif memiliki semangat hidup ketika bertemu
dengan Arum.Kisah Alif dengan Arum tak lepas dari anak-anak yang
menjadi mereka dekat, karena Arum suka menolong anak-anak jalanan
sehingga Arum menyewa rumah untuk rumah singgah.
Kisah cinta yang selalu menghadirkan 99 namaAllah setiap
harinya.Kisah-kisah tersebut diceritakan dengan bahasa yang menarik
sehingga para pembaca tidak membosankan ketika dibaca, menggunakan
bahasa yang mudah untuk dipahami. Kisah-kisah tersebut juga
menginspirasi dan memotivasi karena sarat dengan nilai-nilai pendidikan
khususnya pendidikan Islam.
Dengan melihat isi dari novel Cinta dalam 99 Nama-Mu yang
penuh dengan pelajaran dan makna, sehingga penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul NILAI-NILAI MATERI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA NOVEL CINTA DALAM 99
NAMA-MUKARYA ASMA NADIA.
5
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Nilai-nilai materi pendidikan agama Islam apa sajakah yang
terkandung pada novel Cinta dalam 99 Nama-Mu karya Asma Nadia?
2. Bagaimanakah relevansi nilai-nilai materi pendidikan agama Islam
yang terkandung pada novel Cinta dalam 99 Nama-Mu karya Asma
Nadia dengan aktivitas pendidikan Islam saat ini?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mendeskripsikan nilai-nilai materi pendidikan agama Islam
yang terkandung pada novel Cinta dalam 99 Nama-Mu karya Asma
Nadia.
2. Untuk mendeskripsikan relevansi nilai-nilai materi pendidikan agama
Islam yang terkandung pada novel Cinta dalam 99 Nama-Mu karya
Asma Nadia dengan aktivitas pendidikan Islam saat ini.
D. Kegunaan Penelitian
1. Manfaat Teoritik
Secara Teoritik, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi yang positif bagi dunia pendidikan pada umumnya dan
khususnya dalam pengembangan ilmu-ilmu pendidikan baik umum
maupun pendidikan Islam melalui sastra novel yang mengandung
nilai-nilai pendidikan Islam.
6
2. Manfaat Praktis
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu yang berguna
kepada masyarakat umum, khususnya para pendidik Muslim,
bahwa terdapat banyak pelajaran yang dapat diambil dari sebuah
novel, yang dapat memberikan pelajaran sehingga dapat
meningkatkan minat baca masyarakat.
b. Untuk memperkaya khasanah keilmuan bagi peneliti karya sastra
novel selanjutnya.
c. Dapat mengetahui dan memahami isi, ide, dan pesan nilai
pendidikan Islam yang terkandung pada novel Cinta Dalam 99
Nama-Mu bagi pecinta sastra novel.
E. Metode Penelitian
Metode merupakan cara dalam melakukan penelitian. Metode dapat
pula dikatakan sebagai alat bedah untuk mengungkap permasalahan yang
ada dalam ruang lingkup penelitian (Maslikhah, 2017:66).
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah
penelitian kepustakaan (library research). Penelitian kepustakaan
adalah penelitian yang dilakukan dengan cara membaca buku-buku
atau majalah dan sumber data lainnya dalam perpustakaan. Kegiatan
penelitian ini dilakukan dengan menghimpun data dari berbagai
7
literatur, baik di perpustakaan maupun tempat-tempat lain
(Mahmud,2011: 31).
Dalam hal ini penulis membaca beberapa literatur yang terkait
dengan pembahasan skripsi ini dan menganalisisnya dengan objek
penelitian berupa novel Cinta dalam 99 Nama-Mu karya Asma Nadia.
2. Jenis Pendekatan
Menurut Abrams dalam bukunya Wiyatmi, ada empat macam
jenis pendekatan terhadap karya sastra yaitu terdiri dari: Pertama,
pendekatan ekspresif yaitupendekatan yang memandang dan
mengkaji karya sastra memfokuskan perhatiannya pada sastrawan
selaku pencipta karya sastra. Kedua, pendekatan objektif yaitu
pendekatan yang menitikberatkan pada teks sastra yang kelak disebut
strukturalisme atau instrinsik.
Ketiga, pendekatan mimetik yaitu pendekatan penelitian sastra
yang berhubungan dengan kesemestaan. Keempat, pendekatan
pragmatik yaitu pendekatan penelitian sastra yang berhubungan
dengan resepsi pembaca terhadap teks sastra. Keempat pendekatan
tersebut memiliki jabaran yang beraneka ragam dalam
implementasunya, memiliki metode dan teknik yang relatif berbeda
(Endraswara, 2004:9).
Pendekatan yang akan digunakan penulis adalah pendekatan
pragmatik. Karya sastra yang berorientasi pragmatik banyak
8
mengandalkan aspek guna dan nilai karya bagi penikmatnya.
Pragmatik sastra ingin mengajak pembaca terlibat dalam karya sastra.
3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode dokumentasi. Metode dokumentasi adalah metode
pengumpulan data dengan menyelidiki benda-benda tertulis seperti
buku-buku, majalah, dokumen, notulen rapat, catatan harian dan
sebagainya.
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik membaca,
mendengar, menyimak dan mencatat hal yang berkaitan dengan unsur
pendidikan Islam yang terdapat pada novel Cinta dalam 99 Nama-Mu
karya Asma Nadia.
4. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data
yang diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau
wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut
responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-
pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan (Arikunto,
2006:172).
9
Dalam penulisan skripsi ini, sumber data yang digunakan adalah
sumber data yang terkait dengan subjek penelitian yang relevan
dengan skripsi. Adapun data yang terdiri dari dua macam yaitu :
a. Sumber Data Primer
Sumber data primer, merupakan sumber data utama yang
digunakan dalam penelitian ini, yaitu novel Cinta dalam 99
Nama-Mu karya Asma Nadia yang diterbitkan oleh Republika.
b. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder, merupakan sumber data dari
berbagai literatur yang berhubungan dan relevan dengan objek
penelitian, baik berupa buku, skripsi, wawancara, artikel di surat
kabar, majalah, website, tabloid, dan blog di internet yang berupa
jurnal.
5. Metode Analisis Data
Analisis data yang digunakan penulis yaitu analisis isi. sebuah
analisisyang digunakan untuk memahami, menangkap, dan
mengungkapkan karya sastra.Analisis isi didasarkan pada asumsi
bahwa karya sastra yang bermutu adalah karya yang mampu
mencerminkan pasan positif bagi pembacanya (Endraswara,
2008:160).
10
F. Penegasan Istilah
Untuk menghindari kesalahpahaman penafsiran terhadap judul
penelitian diatas, maka penulis berusaha menjelaskan dari berbagai istilah
pokok yang terkandung dalam judul tersebut, yaitu :
1. Nilai
Nilai adalah sesuatu yang bersifat abstrak, ideal, nilai bukan benda
konkrit, bukan fakta, tidak hanya persoalan benar dan salah yang
menuntut pembuktian empirik, melainkan sosial penghayatan yang
dikehandaki, disenangi, dan tidak disenangi. (Isna, 2001:98)
Menurut Lauis D. Kattsof yang dikutip Syamsul Maarif
mengartikan nilai sebagai berikut: (1) nilai merupakan kualitas
empiris yang tidak dapat didefisinikan, tetapi kita dapat mengalami
dan memahami cara langsung kualitas yang terdapat dalam objek itu.
(2) nilai sebagai objek dari suatu kepentingan, yakni suatu objek yang
berada dalam kenyataan maupun pikiran. (3) nilai sebagai hasil dari
pemberian nilai, nilai itu diciptakan oleh situasi kehidupan. (Maarif,
2007:114)
2. Pendidikan agama Islam
Menurut Zakiyah Darajat pendidikan agama Islam adalah suatu
usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa
dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh.Lalu menghayati
11
tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan
Islam sebagai pandangan hidup. (Majid, 2005:130)
3. Novel
Novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian
cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya, lebih
banyak permasalahan, tokoh dalam novel lebih banyak dan
menonjolkan sifat setiap pelaku. Memiliki unsur pembangun yaitu
unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik (Kurniasari, 2014:160).
G. Sistematika Penulisan Skripsi
Sistematika penulisan sikripsi yang disusun terbagi menjadi tiga
bagian, yaitu bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir. Bagian awal terdiri
dari sampul, lembar berlogo, halaman judul, halaman persetujuan
pembimbing, halaman pengesahan kelulusan, halaman pernyataan keaslian
penelitian, halaman motto dan persembahan, halaman kata pengantar,
halaman abstrak, halaman daftar isi, halaman daftar lampiran.
Bagian inti atau isi dalam penelitian ini, penulis menyusun ke dalam
lima bab yang rinciannya adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan ini berisi latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan
12
istilah, metode penelitian, dan sistematika penulisan
penelitian.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai : penelitian
terdahulu, nilai, pendidikan agama Islam,99 Asmaul Husna,
novel, dan dunia remaja.
BAB III GAMBARAN UMUM NOVEL CINTA DALAM 99
NAMA-MU
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai : profil novel,
sinopsis novel, unsur intrinsik novel, biografi naskah.
BAB IV PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan disajikan pembahasan mengenai :
a. Nilai-nilai materi pendidikan agama Islam pada novel
Cinta dalam 99 Nama-Mu.
b. Relevansi nilai-nilai materi pendidikan agama Islam
pada novel Cinta dalam99 Nama-Mu dalam praktik
pendidikan Islam dengan aktivitas pendidikan Islam
saat ini.
BAB V PENUTUP
Bab penutup berisi kesimpulan dan saran.
13
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu biasanya digunakan untuk mencari persamaan
dan perbedaan antara penelitian orang lain dengan penelitian yang sedang
kita buat, atau membandingkan penelitian yang satu dengan yang lainnya.
Setelah peneliti melakukan tinjauan di Perpustakaan IAIN Salatiga,
peneliti tidak menemukan judul skripsi yang sama dengan peneliti yang
lainnya. Adapun peneliti temukan beberapa judul yang hampir sama. Maka
untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti mencontek hasil
karya orang lain, peneliti perlu mempertegas perbedaan diantara masing-
masing judul dan masalah yang akan dibahas sebagai berikut
1. “Nilai-nilai pendidikan Islam dalam novel Bidadari-bidadari Surga
karya Tere Liye. Skripsi ini disusun oleh Tri Agustina Nurhidayati
(11111164) Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan IAIN Salatiga pada tahun 2016. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui adakah nilai-nilai pendidikan Islam dalam
novel Bidadari-bidadari Surga karya Tere Liye. Pertanyaan utama
yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Apa sajakah nilai-
nilai pendidikan Islam yang terkandung pada novel Bidadari-bidadari
Surga karya Tere Liye (2) Bagaimana relevansi nilai-nilai pendidikan
14
Islam yang terkandung pada novel Bidadari-bidadari Surga karya Tere
Liye dengan praktik pendidikan Islam masa kini.
Penelitian ini adalah jenis penelitian kepustakaan (library
research) sedangkan metode yang digunakan adalah metode deskriptif
analisis (descriptive of analyze research) penelitian ini adalah
pendekatan karya sastra, yaitu pendekatan pragmatik. Dalam
pengumpulan datanya menggunakan metode deskriptif, analisis data
yang digunakan dalam skripsi adalah analisis isi (content analysis).
Dalam penelitian tersebut terdapat persamaan dan perbedaan
dengan penelitian yang akan dikaji. Persamaan penelitian Tri Agustina
Nurhidayati dengan penelitian ini terletak pada objek kajiannya, yaitu
sama-sama mengkaji karya sastra, dengan menggunakan metode
penelituan kepustakaan. Sedangkan perbedaannya terletak pada aspek
kajiannya tentang pendidikan Islam, sedangkan yang ingin diteliti
tentang pendidikan agama Islam.
2. “Nilai-nilai Pendidikan Karakter Yang Terkandung Dalam Buku
Muhammad Al Fatih 1453 karya Felix Y Siauw”. Skripsi ini disusun
oleh Putra Arief Perdana (11111183) Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga pada tahun 2016.
Penelitian ini bertujuan mengetahui nilai-nilai pendidikan karakter
dalam buku Muhammad Al Fatih karya Felix Y Siauw. Pertanyaan
utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Apa sajakah
nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam buku
15
Muhammad Al Fatih karya Felix Y Siauw (2) Bagaimana relevansi
nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung pada buku Muhammad
Al Fatih karya Felix Y Siauw dengan pendidikan karakter masa kini.
Penelitian ini adalah jenis penelitian kepustakaan (library
research) sedangkan metode yang digunakan adalah metode deskriptif
analisis penelitian ini adalah pendekatan karya sastra, yaitu pendekatan
pragmatik. Dalam pengumpulan datanya menggunakan metode
deskriptif, analisis data yang digunakan dalam skripsi adalah analisis
isi (content analysis).
Persamaan penelitian Putra Arief Perdana dengan penelitian ini
terletak pada objek kajiannya yaitu sama-sama mengkaji sebuah karya
sastra, dengan metode penelitian kepustakaan, tetapi dengan judul dan
pengarang yang berbeda. Sedangkan perbedaannya terletak pada aspek
kajiannya. Penelitian Putra Arief Perdana mengkaji aspek nilai-nilai
pendidikan karakter, akan tetapi peneliti mengkaji nilai-nilai materi
pendidikan agama Islam.
3. “Nilai-nilai Pendidikan Kasih Sayang Dalam Novel Jilbab In Love
Karya Asma Nadia”. Skripsi ini disusun oleh Rizki Septianingtyas
(11112082) Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Dan
Ilmu Keguruan IAIN Salatiga pada tahun 2016. Pertanyaan utama
yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah
nilai-nilai pendidikan kasih sayang yang terkandung dalam novel
Jilbab In Love karya Asma Nadia (2) Bagaimanakah karakter utama
16
pendidikan yang patut diteladani dalam novel Jilbab In Love karya
Asma Nadia (3) Bagaimanakah relevansi nilai-nilai pendidikan kasih
sayang dalam novel Jilbab In Love karya Asma Nadia pada kehidupan
sehari-hari.
Penelitian ini adalah jenis penelitian kepustakaan (library
research) sedangkan metode yang digunakan adalah metode deskriptif
analisis penelitian ini adalah pendekatan karya sastra, yaitu pendekatan
pragmatik. Dalam pengumpulan datanya menggunakan metode
dokumentasi.
Persamaan penelitian Rizki Septianingtyas dengan penelitian ini
yaitu sama-sama menggunakan metode penelitian kepustakaan (library
research) dengan pendekatan pragmatik, objek yang dikaji sama yaitu
sastra dan penulisnya sama yaitu Asma Nadia. Perbedaannya adalah
rumusan masalah. Penelitian Rizki Septianingtyas mengkaji
pendidikan kasih sayang, akan tetapi yang akan diteliti mengkaji
tentang pendidikan agama Islam.
Berdasarkan tinjauan tersebut, tampaknya masih memungkinkan
bagi penulis untuk menulis skripsi dengan judul “Nilai-nilai Materi
Pendidikan Agama Islam Pada Novel Cinta Dalam 99 Nama-Mu
Karya Asma Nadia”.
17
B. Nilai
1. Pengertian Nilai
Nilai berasal dari bahasa Latin vale’re yang artinya berguna,
mampu, akan, berdaya, berlaku, sehingga nilai diartikan sebagai
sesuatu yang dipandang baik, bermanfaat dan paling benar menurut
keyakinan seseorang atau sekelompok orang. Nilai adalah kualitas
suatu hal yang menjadikan hal itu disukai, diinginkan, dikejar,
dihargai, berguna dan dapat membuat orang yang menghayatinya
menjadi bermartabat.
Dalam pandangan Kelven nilai mempunyai peranan begitu penting
dan banyak di dalam hidup manusia, sebab nilai selain sebagai
pegangan hidup, menjadi pedoman penyelesaian konflik, memotivasi
dan mengarahkan hidup manusia. Nilai itu bila ditanggapi positif akan
membantu manusia hidup lebih baik. Sedangkan bila dorongan itu
tidak ditanggapi positif, maka orang akan merasa kurang bernilai dan
bahkan kurang bahagia sebagai manusia. (Adisusilo, 2013:59)
Menurut Lauis D. Kattsof yang dikutip Syamsul Maarif
mengartikan nilai sebagai berikut: (1) nilai merupakan kualitas empiris
yang tidak dapat didenifisikan, tetapi kita dapat mengalami dan
memahami cara langsung kualitas yang terdapat dalam objek itu.
Dengan demikian nilai tidak semata-mata subjektif, melainkan ada
tolak ukur yang pasti terletak pada esensi objek itu. (2) nilai sebagai
objek dari suatu kepentingan, yakni suatu objek yang berada dalam
18
kenyataan maupun pikiran. (3) nilai sebagai hasil dari pemberian nilai,
nilai itu diciptakan oleh situasi kehidupan. (Maarif, 2007:114)
Nilai adalah sesuatu yang bersifat abstrak, ideal, nilai bukan benda
konkrit, bukan fakta, tidak hanya persoalan benar dan salah yang
menurut pembuktian empirik, melainkan sosial penghayatan yang
dikehendaki, disenangi, dan tidak disenangi. (Isna, 2001:98)
Penulis dapat menarik benang merah bahwa nilai adalah bersifat
baik dan positif juga didorong oleh energi positif, sebagai suatu
kepentingan yang diciptakan oleh situasi kehidupan.
2. Macam-macam Nilai
Penulis kali ini menguraikan beberapa macam nilai yang terkait
dengan judul:
a. Nilai Moral
Moral menurut Salam adalah ilmu yang mencari
keselarasan perbuatan-perbuatan manusia (tindakan insani) dengan
dasar-dasar yang sedalam-dalamnya yang diperoleh dengan akal
budi manusia.
Adapun moral secara umum mengarah pada pengertian
ajaran tentang baik-buruk yang diterima mengenai perbuatan,
sikap, kewajiban, budi pekerti, dan sebagainya. Remaja dikatakan
bermoral jika mereka memiliki kesadaran moral yaitu dapat
menilai hal-hal yang baik dan buruk. Remaja yang bermoral
19
dengan sendirinya akan tampak dalam penilaian atau penalaran
moralnya serta pada perilakunya yang baik, benar dan sesuai
dengan etika.
b. Nilai Sosial
Norma sosial adalah patikan perilaku dalam suatu
kelompok masyarakat. Norma sering juga disebut dengan peraturan
sosial. Norma menyangkut perilaku-perilaku yang pantas
dilakukan dalam menjalani interaksi sosialnya. Keberadaan norma
dalam masyarakat bersifat memaksa individu atau satu kelompok
agar bertindak sesuai dengan aturan sosial yang telah terbentuk.
Pada dasarnya, norma disusun agar hubungan diantara manusia
dalam masyarakat dapat berlangsung tertib sebagaimana yang
diharapkan.
Siapapun yang melanggar norma atau tidak bertingkahlaku
sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam norma itu, akan
memperoleh hukuman. Pada awalnya aturan ini dibentuk secara
tidak sengaja. Lambat-laun norma-norma itu disusun atau dibentuk
secara sadar. Norma dalam masyarakat berisikan tata tertib aturan
dan petunjuk standar perilaku yang pantas atau wajar.
c. Nilai Agama
Nilai-nilai agama adalah pengetahuan dasar berupa ajaran
yang bersumber kepada Allah yang meliputi keyakinan, pikiran,
20
akhlak dan amal sholeh. Adapun nilai-nilai yang tertuang dalam
nilai pendidikan Islam ada beberapa yaitu:
1) Nilai Keimanan
Pendidikan iman adalah mengikuti anak dengan dasar-dasar
keimanan, rukun Islam dan dasar-dasar syariat semenjak anak
sudah mengerti dan memahami. Yang dimaksud dengan dasar-
dasar keimanan adalah segala sesuatu yang telah ditetapkan
melalui pemberitaan yang benar akan hakikat keimanan dan
perkara gaib seperti iman kepada Allah, malaikat, kitab-kitab,
semua Rasul dan pertanyaan dua malaikat, azab kubur,
kebangkitan, hisab, surga dan neraka.
Sedangkan yang dimaksud dengan rukun Islam adalah
semua peribadatan anggota dan harta, seperti shalat, puasa,
zakat, haji bagi yang melaksanakan. Adapun maksud dari
dasar-dasar syariat adalah setiap perkara yang bisa
mengantarkan kepada jalan Allah. Ajaran-ajaran Islam yang
baik akidah, akhlak, hukum, aturan-aturan dan ketetapan-
ketetapan.
Ruang lingkup keimanan meliputi rukun iman yang enam
yaitu:
a) Iman kepada Allah
b) Iman kepada Malaikat
21
c) Iman kepada Rasul
d) Iman kepada kitab-kitab Allah
e) Iman kepada hari kiamat
f) Iman kepada Qada’ dan Qodar
2) Nilai Ibadah
Pendidikan ibadah bagi anak-anak lebih baik diberikan
lebih mendalam karena materi pendidikan ibadah secara
menyeluruh sudah termaktub dalam fikh Islam. Selain
mendidik anak untuk melaksanakan sholat juga diajarkan
bagaimana z akat, haji, tata cara ekonomi Islam yang baik.
Bentuk pengalaman ibadah yang diajarkan untuk anak-anak
ditandai dengan hafal bacaan wudhu, gerakan-gerakan wudhu,
bacaan-bacaan shalat, gerakan-gerakan shalat yang baik dan
benar. Bahwasannya menanamkan pada diri anak shalat itu
kebutuhan rohani bukan hanya untuk menggugurkan kewajiban
saja termasuk dari kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap
muslim.
3) Nilai Akhlak
Secara rtimologi (lughatan) akhlak (Bahasa Arab) adalah
bentuk jamak dari khuluq yang bearti budi pekerti, perangai,
tingkah laku atau tabiat.
22
Menurut Al-Ghazali, akhlak adalah keadaan jiwa yang
mantap dan bisa melahirkan tindakan yang mudah, tanpa
membutuhkan pemikiran dan perenungan. Ibnu Maskawaih
juga sependapat dengan Al-Ghazali bahwasannya akhlak atau
moral merupakan suatu sikap mental yang mengandung daya
dorong untuk berbuat tanpa berpikir dan pertimbangan. (Ati,
2017:24-31)
C. Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam
menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,
hingga mengimani, ajaran agama Islam, dibarengi dengan tuntutan
untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan
kerukunan antar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan
persatuan bangsa. (Majid, 2005:130)
Tayar Yusuf mengartikan pendidikan agama Islam sebagai usaha
sadar generasi tua untuk mengalihkan pengalaman, pengetahuan,
kecakapan, dan keterampilan kepada generasi muda agar kelak
menjadi manusia bertakwa kepada Allah SWT. Sedangkan menurut A.
Tafsir pendidikan agama Islam adalah bimbingan yang diberikan
seseorang kepada seseorang agar ia berkembang secara maksimal
sesuai dengan ajaran Islam (Majid, 2005:130).
23
Menurut Sahilun A. Nasir pendidikan agama Islam adalah suatu
usaha yang sistematis dan pragmatis dalam membimbing anak didik
yang beragama Islam dengan cara sedemikian rupa, sehingga ajaran-
ajaran Islam itu benar-benar dapat menjiwai, menjadi bagian yang
integral dalam dirinya. Yakni, ajaran Islam itu benar-benar dipahami,
diyakini kebenarannya, diamalkan menjadi pedoman hidupnya menjadi
pengontrol terhadap perbuatan, pemikiran dan sikap mental (Muslih,
2008: 16).
Jadi pendidikan agama Islam, yaitu suatu usaha sadar dan
terencana untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga
mengimani, ajaran agama Islam kepada peserta didik. Ajaran Islam
yang benar-benar dipahami diyakini kebenarannya, diamalkan menjadi
pedoman hidupnya menjadi lebih baik.
2. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Pendidikan agama Islam di sekolah atau madrasah bertujuan untuk
menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan
pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengalaman serta pengalaman
peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim
yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa
dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan
yang lebih tinggi (Majid, 2005:1135).
Tujuan pendidikan agama Islam ialah sesuatu yang diharapkan
tercapai setelah sesuatu usaha atau kegiatan selesai. Karena merupakan
24
suatu usaha dan kegiatan yang berproses melalui tahap-tahap dan
tingkatan-tingkatan, tujuannya bertahap dan bertingkat. Tujuan
pendidikan bukanlah suatu benda yang berbentuk tetap dan statis,
tetapi ia merupakan suatu keseluruhan dari kepribadian seseorang,
berkenaan dengan seluruh aspek kehidupannya. (Muslih, 2008:33)
Jadi pendidikan agama Islam tujuannya haruslah mengacu pada
penanaman nilai-nilai agama Islam dan tidak dibenarkan melupakan
etika sosial atau moralitas sosial. Penanaman nilai-nilai ini juga dalam
rangka menuai keberhasilan hidup (hasanah) di dunia bagi peserta
didik yang kemudian akan mampu membuahkan kebaikan (hasanah)
di akhirat kelak.
D. 99 Asmaul Husna
Sembilan puluh Sembilan nama Allah yaitu Asmaul husna
menggambarkan betapa baiknya Allah SWT. Al-asma’ adalah jamak dari
kata al-ism, yang berarti nama, sedangkan al-husna bearti yang baik atau
yang indah. Jadi Asmaul husna adalah nama-nama Allah SWT yang baik
dan indah. Asmaul husna adalah hakikat dzat Allah, yang harus dipahami
dan dimengerti oleh orang-orang yang beriman.
Di dalam Al-Qur’an itulah Allah memperkenalkan diri-Nya.
Siapapun yang mengaku mengenal Allah tanpa melalui wahyu Al-Qur’an,
keotentitasan dipertanyakan dan diragukan. Dari Al-Qur’an sifat dan
25
asma-Nya dikenal yaitu asmaul husna. Allah berfirman dalam Al-Qur’an
surah Al-A’raf ayat 180
☺
☺
Artinya: “Allah mempunyai Asma al-Husna, maka bermohonlah kepada-
Nya dengan menyebut Asma al-Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang
yang menyimpang dari kebenaran dalam menyebut nama-nama-Nya.
Nanti mereka akan mendapatkan balasan terhadap apa yang telah mereka
kerjakan”. (Adam, 2015:61)
Ayat diatas menjelaskan bahwa setiap makhluk-Nya hanya
memohon kepada Allah dengan menyebut nama-nama-Nya atau yang
sering kita dengar asmaul husna. Berdoalah dengan menggunakan nama-
nama indah Allah karena Allah akan membalasnya, dan tinggalkanlah
orang-orang yang menyimpang dari Allah, maka Allah akan membalas
sesuai apa yang dilakukan.
Adapun hadist yang menjelaskan tentang asmaul husna, antara
lain:
26
“Sesungguhnya Allah itu mempunyai Sembilan puluh Sembilan nama,
barang siapa yang menghafalkannya dijamin ahli surga” (HR. Bukhari-
Muslim- Tirmidzi dari Abi Hurairah).
“Sesungguhnya Allah itu mempunyai Sembilan puluh Sembilan nama,
barang siapa yang menghafalnya dijamin ahli surga. Sesungguhnya Allah
itu ganjil Dia cinta pada yang ganjil” (HR. Tirmidzi dari Abi Hurairah).
Berdasarkan kalam Allah dan hadist Nabi Muhammad Saw, dapat
disimpulkan bahwa Asmaul al-Husna merupakan, sumber ma’rifatullah,
untuk zikir kepada Allah, untuk sarana doa kepada Allah, sumber
kekuatan, sumber nilai akhlak dan moral.
Pembagian Asmaul al-Husna, ulama membaginya menjadi enam
bagian, yaitu:
1. Sifat Dzatitah (nama-nama yang berkaitan dengan zat-Nya),
2. ‘Alimiyah (nama-nama yang berkaitan dengan ke Maha Pengetahuan-
Nya),
3. Khaliqiyah (nama-nama yang berkaitan dengan Penciptaan-Nya),
4. Rahmaniyah (nama-nama yang berkaitan dengan pancaran Kasih
Sayang-Nya),
5. Qadiriyah (nama-nama yang berkaitan dengan ke Maha Kekuasaan-
Nya),
6. Jabariyah (nama-nama yang berkaitan dengan ke Maha Perkasaan-
Nya, dan Kemulian-Nya),
27
Nama-nama yang tergolong dalam kelompok-kelompok nama
tersebut diungkapkan dalam kitab Al-Dinul Al-Islami dengan uraian
sebagai berikut:
1. Nama-nama yang berhubungan dengan zatnya Allah Ta’ala, yakni :
a. Al-Wahid (Maha Esa)
b. Al-Ahad (Maha Esa)
c. Al-Haq (Maha Benar)
d. Al-Quddus (Maha Suci)
e. Al-Shamad (Maha Dibutuhkan)
f. Al-Ghaniy (Maha Kaya)
g. Al-Awwal (Maha Pertama)
h. Al-Akhir (Maha Penghabisan)
i. Al-Qayyum (Maha Berdiri Sendiri)
2. Nama-nama yang berhubungan dengan penciptaan, yakni:
a. Al-Khalik (Maha Menciptakan)
b. Al-Bari (Maha Pembuat)
c. Al-Mushawwir (Maha Pembentuk)
d. Al-Badi’ (Maha Pencipta yang baru) (Adam, 2015:67)
3. Nama-nama yang berhungan dengan sifat kecintaan dan kerahmatan,
selain dari lafadz Rabb (Allah) Rahman (Maha Pengasih) dan Rahim
(Maha Penyayang) yakni:
a. Al-Ro’uf (Maha Pengasih)
b. Al-Wadud (Maha Pencinta)
28
c. Al-Latihif (Maha Halus)
d. Al-Halim (Maha Penghiba)
e. Al-‘Afuwwu (Maha Pemaaf)
f. Al-Syakir (Maha Pembalas Pemberi Karunia)
g. Al-Mu’min (Maha Pemelihara Keamanan)
h. Al-Bari’ (Maha Dermawan)
i. Rafi’u al-Darajat (Maha Tinggi Derajat-Nya)
j. Al-Razzaq (Maha Pemberi Rizki)
k. Al-Wahhab (Maha Pemberi)
l. Al-Wasi’ (Maha Luas)
4. Nama-nama yang berhubungan dengan keagungan serta kemuliaan
Allah Ta’ala yakni:
a. Al-Adzim (Maha Agung)
b. Al-Aziz (Maha Perkasa)
c. Al-‘Aliyah (Maha Tinggi)
d. Al-Muta’ali (Maha Suci)
e. Al-Qawiy (Maha Kuat)
f. Al-Qahhar (Maha Pemaksa)
g. Al-Jabbar (Maha Perkasa)
h. Al-Mutakabbir (Maha Megah)
i. Al-Kabir (Maha Besar)
j. Al-Karim (Maha Mulia)
k. Al-Hamid (Maha Terpuji)
29
l. Al-Majid (Maha Mulia)
m. Al-Matin (Maha Kokoh/Perkasa)
n. Al-Zhahir (Maha Nyata)
o. Dzul Jalalil wa al-Ikram (Maha memiliki Kebesaran dan
Kemuliaan) (Adam, 2015:68)
5. Nama-nama yang berhubungan dengan ilmu-Nya Allah Ta’ala yakni:
a. Al-Alim (Maha Mengetahui)
b. Al-Hakim (Maha Bijaksana)
c. Al-Sami’ (Maha Mendengar)
d. Al-Khabir (Maha Waspada)
e. Al-Bashir (Maha Melihat)
f. Al-Syahid (Maha Menyaksikan)
g. Al-Raqib (Maha Meneliti)
h. Al-Bathin (Maha Tersembunyi)
i. Al-Muhaimin (Maha Menjaga)
6. Nama-nama yang berhubungan dengan kekuasaan Allah Ta’ala serta
cara mengaturnya terhadap segala sesuatu, yakni:
a. Al-Qadir (Maha Kuasa)
b. Al-Wakil (Maha Memelihara penyerahan)
c. Al-Waliy (Maha Melindungi)
d. Al-Hafidzh (Maha Pemelihara)
e. Al-Malik (Maha Merajai)
f. Al-Maliku (Maha Memiliki)
30
g. Al-Fattah (Maha Pembuka)
h. Al-Hasib (Maha Penjamin)
i. Al-Muntaqim (Maha Penyiksa)
j. Al-Muqit (Maha Pemberi kecukupan) (Adam, 20015:69)
7. Ada pula nama-nama lain yang tidak disebutkan dalam nash al-Quran
al-Karim, merupakan sifat-sifat yang erat kaitannya dengan sifat atau
perbuatan Allah Ta’ala yang tercantum dalam al-Quran al-karim,
yakni:
a. Al-Qabid (Maha Pencabut)
b. Al-Basith (Maha Meluaskan)
c. Al-Rafi (Maha Mengangkat)
d. Al-Muiz (Maha Pemberi Kemuliaan)
e. Al-Mudzil (Maha Pemberi Kehinaan)
f. Al-Mujib (Maha Mengabulkan)
g. Al-Ba’its (Maha Membangkitkan)
h. Al-Mushi (Maha Penghitung)
i. Al-Mubdi (Maha Memulai)
j. Al-Mu’id (Maha Mengulangi)
k. Al-Muhyi (Maha Menghidupkan)
l. Al-Mumit (Maha Menghidupkan)
m. Al-Malikul Mulk (Maha Mengusai)
n. Al-Jami’ (Maha Mengumpulkan)
o. Al-Mughni (Maha Pemberi Kekayaan)
31
p. Al-Mani’ (Maha Membela, Maha Menolak)
q. Al-Mu’thi (Maha Pemberi)
r. Al-Hadi (Maha Pemberi Petunjuk) (Adam, 2015:70)
8. Ada pula nama-nama lain bagi Allah Ta’ala yang terambil dari makna
atau pengertian nama-nama yang terdapat dalam al-Quran al-Karim,
yakni:
a. Al-Nur (Maha Bercahaya)
b. Al-Shabur (Maha Penyabar)
c. Al-Rasyid (Maha Cendekiawan)
d. Al-Muqsith (Maha Mengadili)
e. Al-Wali (Maha Menguasai)
f. Al-Jalil (Maha Luhur)
g. Al-‘Adl (Maha Adil)
h. Al-Khafidzh (Maha Menjatuhkan)
i. Al-Wajid (Maha Kaya)
j. Al-Muqaddim (Maha Mendahulukan)
k. Al-Muakhir (Maha Mengakhirkan)
l. Al-Dhar (Maha Pemberi Bahaya)
m. Al-Nafi’u (Maha Pemberi Kemanfaatan)
9. Dengan nama-nama di atas dirangkai pula dengan sifat-sifat:
a. Takallum (Berfirman)
b. Iradat (Berkehendak) (Adam, 2015:71)
32
E. Novel
1. Pengertian Novel
Novel berasal dari bahasa novella, yang dalam bahasa Jerman
disebut novella dan novel dalam bahasa ingris, dan inilah yang
kemudian masuk ke Indonesia. Secara harfiah novella bearti sebuah
barang baru yang kecil, kemudian diartikan sebagai cerita pendek
yang berbentuk prosa. (Nurgiyantoro, 2010:9)
Novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian
cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan
menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku (Kurniasari, 2014:160).
Dapat disimpulkan bahwa novel adalah karya prosa yang
mengandung rangkaian cerita atau peristiwa kehidupan manusia yang
menonjolkan karakter atau sifat dari pelaku, novel tertulis dan
biasanya dalam bentuk cerita.
2. Unsur-unsur Intrinsik Novel
Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya
sastra itu sendiri. Unsur-unsur inilah yang menyebabkan suatu teks
hadir sebagai teks sastra, unsur-unsur secara faktual akan dijumpai jika
orang membaca karya sastra. Unsur intrinsik sebuah novel adalah
unsur-unsur yang (secara langsung) turut serta membangun cerita
(Mahsun, 2013:30).
33
a. Tema
Tema yaitu gagasan ide, atau pikiran utama yang mendasari
suatu karya sastra. Lebih mudahnya, tema adalah sesuatu yang
menjadi dasar cerita, sesuatu yang menjiwai cerita, atau sesuatu
yang menjadi pokok masalah dalam cerita. Tema menjadi pokok isi
yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca (Kurniasari,
2014:160).
b. Tokoh
Tokoh yaitu orang yang menjadi pelaku dalam cerita fiksi atau
drama menurut Abrams. Baldic (2001:37). Sedangkan penokohan
adalah kehadiran tokoh dalam cerita fiksi atau drama dengan cara
langsung atau tidak langsung dan mengundang pembaca untuk
menafsirkan kualitas dirinya lewat kata dan tindakannya (Mahsun,
2013:247).
Tokoh adalah individu ciptaan pengarang yang mengalami
peristiwa-peristiwa atau lakuan dalam berbagai peristiwa cerita.
Pada umumnya tokoh berwujud manusia, namun dapat pula
berwujud binatang atau benda yang diinsankan (Kurniasari,
2014:160).
34
c. Alur
Alur adalah urutan atau rangkaian atau peristiwa yang
sambung menyambung dalam sebuah cerita berdasarkan sebab
akibat. Dengan peristiwa yang sambung menyambung tersebut
terjadilajh sebuah cerita. Berdasarkan waktunya plot dibagi
menjadi dua, yaitu:
1) Alur lurus atau progresif, alur dikatakan progresif jika
peristiwa-peristiwa yang dikisahkan bersifat kronologis,
peristiwa yang pertama diikuti peristiwa-peristiwa kemudian.
2) Alur flash-back, urutan kejadian yang dikisahkan dalam karya
fiksi yang berplot regresif tidak bersifat kronologis, cerita tidak
dimulai dari tahap tengah atau tahap akhir.
d. Latar atau setting
Latar dapat dibedakan ke dalam tiga unsur pokok, yaitu tempat,
waktu, dan sosial budaya. Latar tempat menunjuk pada lokasi
terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.
Latar waktu berhubungan dengan masalah “kapam” terjadinya
peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.
Latar sosial-budaya menunjuk pada hal-hal yang berhubungan
dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang
diceritakan dalam karya fiksi (Mahsun, 2013:322).
35
e. Sudut Pandang (Point of view)
Sudut pandang adalah cara memandang penulis dalam
menempatkan dirinya pada posisi tertentu dalam cerita novel
tersebut. Dalam sebuah novel, sudut pandang dibagi menjadi dua,
yaitu sudut pandang orang pertama, dan sudut pandang orang
ketiga.
f. Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah teknik pengolahan bahasa oleh pengarang
dalam upaya menghasilkan karya sastra yang hidup dan indah.
Pengolahan bahasa harus didukung oleh diksi (pemilihan kata)
yang tepat.
g. Amanat
Amanat adalah ajaran moral atau pesan yang ingin disampaikan
oleh penulis melalui novelnya. Sebagaimana tema, amanat dapat
disampaikan secara implisit yaitu dengan cara memberikan ajaran
moral atau pesan dalam tingkah laku atau peristiwa yang terjadi
pada tokoh menjelang cerita berakhir dan dapat pula disampaikan
secara eksplisit yaitu dengan menyampaikan seruan, saran,
peringatan, nasehat, anjuran, atau larangan yang berhubungan
dengan gagasan utama cerita. (Kurniasari, 2014:161).
36
3. Macam-macam Novel
Macam-macam novel sendiri dibagi menjadi tiga yaitu:
a. Novel Populer
Novel populer adalah novel yang populer pada masanya dan
banyak penggemarnya, khususnya pembaca di kalangan remaja. Ia
menampilkan masalah-masalah yang actual dan menzaman, namun
hanya sampai pada tingkat permukaan. Novel populer tidak
menampilkan permasalahan kehidupan secara intens, tidak
berusaha meresapi hakikat kehidupan. Tidak jarang novel-novel
yang dikategorikan sebagai populer memiliki kualitas literer yang
tinggi dan dapat juga terjadi sebaliknya.
Sebutan novel populer, atau novel pop, mulai merebak sesudah
suksesnya novel Karmila, Badai Pasti Berlalu (Marga T) dan
Cintaku di Kampus Biru, Kugapai Cintamu, Terminal Cinta
Terakhir (Ashadi Siregar) pada tahun 70-an, juga novel-novel
semacam Cewek Komersial, Gita Cinta dari SMA, dan Musim
Bercinta (Eddy D. Iskandar), serta jangan dilupakan serial novel
Lupus (Hilman Hariwijaya) yang populer tahun 80-an.
37
b. Novel Serius
Membaca novel serius, jika kita ingin memahaminya dengan
baik, diperlukan daya konsentrasi yang tinggi dan disertai kemauan
untuk itu. Pengalaman dan permasalahan kehidupan yang
ditampilkan dalam novel jenis ini disoroti dan diungkapkan sampai
ke inti hakikat kehidupan yang bersifat universal. Disamping
memberikan hiburan, dalam novel serius juga terimplisit tujuan
memberikan pengalaman yang berharga kepada pembaca, atau
paling tidak, mengajaknya untuk meresapi dan merenungkan
secara lebih sungguh-sungguh tentang permasalahan yang
diangkat.
Novel sastra serius tetap menarik sepanjang masa, misalnya,
Hamlet, Romeo dan Juliet, dan lain-lain. Contoh karya Indonesia,
misalnya, Belenggu, Atheis, Jalan Tak Ada Ujung, atau karya
klasik seperti Mahabarata dan Ramayana.
c. Novel Teenlit
Novel Teenlit yaitu sama-sama menggenggam predikat populer
di masyarakat khususnya pada para remaja usia belasan. Sesuai
dengan namanya, pembaca utana novel teenlit adalah para remaja
terutama remaja perempuan di perkotaan. Novel teenlit amat
digandrungi oleh kaum remaja putri yang haus akan becaan yang
sesuai dengan kondisi kejiwaan mereka. Tokoh-tokoh yang
38
terdapat dalam novel teenlit ini tokoh-tokoh yang sebaya yang pada
umumnya adalah perempuan. Novel-novel teenlit dapat berkisah
tentang dunia remaja dengan bahasa gaul yang khas remaja karena
pada umumnya ditulis oleh remaja.
Ada banyak novel teenlit yang beredar di toko buku. Misalnya
Dylan Nuranindya (18 tahun) yang menulis DeaLove (2004, yang
langsung meledak dan cetak ulang dalam waktu hanya dua
minggu), Maria Ardelia (16 tahun) menulis Me vs Heels! Aku vs
Sepatu Hak Tinggi! (2004), Laire Siwi Mentari (16 tahun) menulis
Nothing But Love Semata Cinta (2004) dan Aphrodite (2005, sudah
17 tahun). Dan Gisantia Bestari (13 tahun) yang menulis Cinta
Adisty (2004) dan Backstreet (2005, sudah 15 tahun).
(Nurgiyantoro, 2013:28).
F. Dunia Remaja
1. Pengertian Remaja
Masa remaja adalah masa peralihan, yang ditempuh oleh seseorang
dari kanak-kanak menuju dewasa, atau dapat dikatakan bahwa masa
remaja adalah perpanjangan masa kanak-kanak sebelum mencapai
masa dewasa. Remaja berasal dari kata latin Adolecere yang bearti
remaja, yaitu tumbuh atau tumbuh dewasa. (Muslih, 2008:87)
Tahapan perkembangan remaja menurut Mapiarre berlangsung
antara umur 12-22 tahun yaitu 12 -21 tahun bagi wanita dan 13 tahun
39
sampai 22 tahun bagi pria. Rentang usia remaja ini dibagi menjadi dua
bagian yaitu remaja awal dengan tentan usia antara 12 atau 13 tahun
sampai 17 atau 18 sampai 21 atau 22 tahun. (Asrori, 2012:9)
2. Masa Remaja
Masa remaja termasuk masa yang sangat menentukan karena pada
masa ini anak-anak mengalami banyak perubahan pada psikis dan
fisiknya. Perubahan kejiwaan menimbulkan kebingungan di kalangan
remaja sehingga masa ini disebut oleh orang Barat sebagai periode
strum und drang. Sebabnya, mereka mengalami penuh gejolak emosi
dan tekanan jiwa sehingga mudah menyimpang dari aturan dan norma-
norma yang berlaku di kalangan masyarakat.
Masa remaja menurut sebagian orang merupakan masa yang paling
indah karena masa tersebut adalah masa seorang dapat menghabiskan
waktunya tanpa ada yang menghalanginya. Masa remaja juga
merupakan masa seseorang mencari jati dirinya dengan berbagai
macam cara, tingkat laku, sikap, yang kadang-kadang bila tidak dapat
di kontrol dan di kendalikan akan terjerumus pada suatu hal yang
negatif. (Muslih, 2008:90)
Dalam pertumbuhan dan perkembangan remaja ini, maka
pendidikan harus diberikan pada remaja agar dapat menjadi bekal dan
kendali dalam kehidupannya, yaitu tentang:
40
a) Masalah Keimanan
Keimanan adalah salah satu masalah yang pokok dalam
penggerak tingkah laku seseorang, tanpa keimanan dalam
kehidupan tidak mengenal batas yang tercermin dalam
penyimpangan ajaran agama.
Menanamkan keimanan kepada anak sejak usia dini lebih baik
dibandingkan ketika remaja. Seperti pepatah menyebutkan bahwa
“mendidik pada waktu kecil ibarat melukis di atas batu, mendidik
pada waktu besar ibarat melukis di atas air”. (Muslih, 2008:97)
b) Masalah Ibadah
Ibadah yang dimaksudkan disini adalah sebagaimana rukun
Islam yaitu: mengucapkan dua kalimat syahadat, shalat, puasa
bulan Ramadhan, membayar zakat, dan mengerjakan haji bagi
yang mampu. Ibadah yang paling pokok adalah shalat, karena
dengan beribadah shalat mendekatkan diri kepada Allah, karena
shalat tiang agama. (Muslih, 2008:100)
c) Masalah Tingkah Laku
Tingkah laku atau akhlak adalah ilmu yang menentukan batas
antara baik dan buruk, antara yang terpuji dan yang tercela, tentang
perkataan manusia lahir dan batin. Remaja dituntut untuk berbuat
sesuai dengan etika agama Islam.
41
Ciri khas para remaja selalu mengidolakan tokoh idamannya.
Untuk itu peran orang tua, guru, dan masyarakat harus bisa
membumikan tentang sosok Nabi Muhammad Saw, sebagai tokoh
idola bagi kaum remaja, baik segi akhlak, kecerdasan,
penyampaian dakwahnya, kerja samanya, dan lain sebagainya.
(Muslih, 2008:101)
3. Problem Remaja
Setiap manusia hidup di dunia ini pasti memiliki problem, baik
yang berkategori ringan, sedang, maupun berat. Secara garis besar,
problem yang dihadapi remaja dalam kehidupannya, Zakiah Daradjat
mengemukakan sebagai berikut:
a) Problem yang berhubungan dengen pertumbuhan jasmani
Problem yang pertama yang dialami oleh anak-anak yang
meningkat remaja ialah perubahan jasmani yang terjadi mulai dari
kira-kira usia 13-16 tahun. Peristiwa-peristiwa menggelisahkan
yang banyak terjadi pada usia ini adalah berhubungan dengan:
1) Pertumbuahan pada anggota kelamin
2) Pertumbuhan yang membedakan bentuk tubuh laki-laki dan
perempuan, di mana tanda setiap seks semakin jelas terlihat
pada tubuhnya.
3) Pertumbuhan badan yang sangat cepat.
b) Problem yang timbul berhubungan dengan orang tua
42
Di antara kesukaran-kesukaran yang banyak pula dihadapi
anak-anak remaja adalah bertalian dengan orang tuanya sendiri,
jika orang tua kurang mengerti akan ciri-ciri dan sifat pertumbuhan
yang sedang terjadi atas mereka. Di antara yang banyak
menimpulkan ketegangan antara anak dan orang tua adalah
peraturan-peraturan dan ketentuan yang dibuat orang tua. (Muslih,
2008:108)
c) Problem yang berhubungan dengan sekolah dan pelajaran
Salah satu kesukaran pada remaja adalah dalam menghadapi
pelajaran. Mereka ingin sukses, ingin tahu bagaimana cara belajar
yang baik, menghindari kemalasan, ingin pandai, dan menonjol di
kelas. Kemampuan anak yang satu dengan yang lainnya berbeda,
ada yang kuat dalam satu pelajaran dan ada juga yang lemah dalam
mata pelajaran lainnya.
d) Problem Pribadi
Di samping problem yang berhubungan dengan pertumbuhan
jasmani, sekolah, orang tua, dan masyarakat itu. Tidak kalah
penting adalah problem pribadi. Remaja membutuhkan orang yang
tepat untuk mencurahkan perasaan-perasaaan kegelisahaan,
kecemasan, harapannya, dan sebagainya.
Menurut pendapat Sahilun A. Nasir bahwa problem remaja itu
di antaranya :
43
1) Problem agama dan akhlak remaja
2) Problem seks remaja
3) Problem perkembangan pribadi dan sosial
4) Kenakalan remaja
Berdasarkan pendapat di atas bahwa pada masa remaja banyak
problem-problem yang dihadapi, baik yang timbul dari diri sendiri,
lingkungan, keluarga, dan orang tua. Bahkan problem di sekolah,
masyarakat serta agama dan akhlak. Untuk itu, sedini mungkin
problem-problem remaja tersebut harus diminimalisasi dengan
berbagai upaya, sehingga nantinya terwujud para remaja yang sehat
jiwa dan raganya. (Muslih, 2008:110)
44
BAB III
GAMBARAN UMUM NOVEL CINTA DALAM 99 NAMA-MU
A. Profil Novel
Judul : Cinta dalam Nama-Mu
Penulis : Asma Nadia
Tahun Terbit : 2018
Cetakan : I, April 2018
Penyunting : Muhammad Imron
Tata Sampul : Resoluzy
Lay Out : Muhamad Ali Imron
Editor : Andriyati, Isa Alamsyah dan Tim Editor
ANPH TheNita
Penerbit : Republika Penerbit
Kav. Polri Blok I No 65
Jagakarsa, Jakarta 12620
Telp. (021) 7819127, 7819128
Fax. (021) 7819121
Tebal Buku : vi + 307 Halaman : 13,5x20,5 cm
B. Sinopsis Novel
Cerita dalam novel ini dimulai dari seorang pemuda yang bernama
Alif yang merindukan sosok perempuan yang menyejukkan hati Alif atas
tutur kata yang lembut memberikan motivasi ialah Ibu yang tak lama
45
meninggalkan keluarga Alif. Bapak Alif yang bernama Kaharuddin
biasanya duduk dengan menyeruput kopi sambil membaca Koran.
Memang mereka berdua jarang berbica satu dengan lainnya,
kecuali bicara tentang bisnis, karena sepenuhnya sudah ditangani oleh
Alif. Alif sebagai anak tunggal, ketika Ibu masih ada Alif jarang sekali
keluar rumah seketika Ibu sudah tak ada akibat kecelakaan di tol
Padalarang Alif sering sekali keluar rumah.
Entah berkumpul dengan temannya ataupun minum-minuman
beralkohol. Karena disetiap kantong Alif menyimpan minuman beralkohol
tersebut dari kelas pasaran sampai yang terbilang mahal.Mencium tangan,
satu-satunya ritual yang masih dilakukan dikeluarga Alif yang masih
menjadi pengikat batin mereka.
Bayangan Ibu dan nasehatnya selalu hadir difikiran Alif, karena
ibu selalu mendengarkan curahan hati Alif dan ibu memberikan nasehat,
diantaranya hormati teman-teman perempuanmu. Dengan itu kamu
menghormati Ibu, nasehat itu diberikan Alif ketika banyak teman
perempuannya yang bernain kerumahnya Alif. Alif dan Zubair masuk mal.
Perempuan dengan baju berbahan denim lalu kerudung berwarna
salem, kemudian lengkap dengan sepatu kets nya, wajah cantik dengan
balutan make up, tutur katanya yang lembut, dan tegas dalam menghadapi
masalah yang dihadapinya, ialah Arum. Arum yang sejak kecil memang
sakit-sakitan, orang tua Arum memiliki kesibukkan masing-masing.
46
Papa sebagai kepala lapas, sedangkan Mama seorang dokter
umum. Akan tetapi Papa dan Mama selalu saja bertengkar. Ketika usia
Arum empat belas tahun ia harus berada dikursi roda untuk proses
penyembuhan. Selama ini bisa dibilang jarang sajadah terbentang dirumah
mereka. Bik Nah yang mengajarkan Arum untuk sholat sejak mendapat
haid pertama.
Ketika Arum bersama dengan sahabatnya yang bernama Tantri
belanja ke mal untuk membelikan makanan fried chicken untuk anak-anak
yang diasuh oleh Arum, bahagia ketika berbagi dengan anak-anak
memberikan energy semangat hidup.
Allah, Al-Wakill… Yang Maha Memelihara.
Ar-Ro’uuf… Maha Pengasuh.
Setelah antrian panjang giliran Arum membeli beberapa paket nasi
dan ayam serta french fries . Setelah keluar tak lama kemudian datang dua
orang laki-laki yang menabrak Arum sambil membawa makanan yang ia
beli barusan, sehingga makanan yang Arum beli jatuh. Dua laki-laki
tersebut tak mau mengalah.
Allah, As-Shabuur… Yang Maha Sabar.
Setelah pertengkaran yang cukup lama sehingga para pengunjung
melihat mereka bertengkar Tantri melerainya. Kedua laki-laki tersebut Alif
dan Zubair. Tantri belajar dari Arum untuk saling berbagi dengan orang
47
yang membutuhkan, maka dari itu Tantri ingin berbagi dengan anak-anak
asuh Arum, akan tetapi dengan rasa ikhlas Tantri berikan.
Sederet asama’ul husna yang kemudian diulangnya sepanjang
pulang, meski mampu meredakan, namun belum sepenuhnya
menghilangkan kemarahan.
Maafkan Ya Allah… baru sedangkal ini kesabaran hamba-Mu.
Penyakit Arum kambuh lagi, ia harus berjuang untuk
kesembuhannya. Osteosarcoma terdeteksi di tubuhnya, Dokter
mengabarkan peluang hidup yang dimiliki hanya tersisa enam puluh
persen. Penyakit tersebut merupakan kanker tulang yang umumnya
menyerang anak usia remaja.
Dari penyakit tersebut Arum bangkit, ia sering berdoa, meminta
kepada Allah, memohon Sang Maha. Do’a yang terus diucapkan di antara
hari-hari operasi, kemoterapi, dan radiasi. Sembuh dari dua kali kanker
tulang, hingga bisa berjalan normal, benar-benar sebuah keajaiban bagi
Arum. Ia menyibukka untuk menghafal nama-nama Allah.
Arum dan Farah mencari kontrakan yang sesuai dengan kreteria
yang diinginkan Arum, rumah yang besar dapat menampung anak-anak
lebih banyak lagi, dengan taman yang indah didepan rumah. Setelah
beberapa jam berkeliling komplek belum menemukan juga, dan akhirnya
tiba di sebuah rumah dengan tulisan di kontrakan.
48
Arum dan Farah langsung tertuju pada rumah tersebut, setelah
berbincang-bincang dengan pemilik rumah yang menyebutkan angka
untuk sewa satu tahun cukup menguras kantong Arum, akan tetapi itu
tidak menjadi masalah buat Arum. Yang terpenting mendapatkan rumah
sesuai apa yang diinginkan Arum, rumah singgah untuk anak-anak jalanan.
Alif bergegas menuju rumah sakit, karena tadi ditelfon oleh Sarpin.
Ketika Alif itu wajah Alif memucat ketika melihat Bapaknya terbaring
diruang ICU, Alif bertanya kepada mang Sarpin, “Bagaimana bisa terjadi
mang?” mang Sarpin menjawab “Tadi siang Bapak mau tidur siang, lalu
nanti jam tiga disuruh bangunin Bapak ketika saya bangunin badan Bapak
sudah panas, ketika saya mau ngasih air minum Bapak sudah pingsan.
Sebenarnya tadi Bapak mau nelfon Alif tapi ndak jadi. Terus saya
bawa Bapak kerumah sakit”. Tak lama kemudia Dokterpu mengabarkan
bahwa Bapaknya Alif sudah tidak ada. Memang Alif harus belajar untuk
sendiri, mandiri, kenapa harus secepat ini Allah mengambil Bapak Alif
setelah kepergian Ibu.
Setelah beberapa hari Alif merenungi nasibnya, ia bersama Zubair
sebagai tangan kanannya untuk bisnisnya, menyelusuri jalan bertemu
dengan kakek tua pemulung yang kemudian ditraktir oleh Alif dan Zubair
dirumah makan Padang, karena pada saat itu masih pagi jadi belum
banyak pelanggannya sehingga bisa berbincang-bincang dengan leluasa.
49
Kakek antusias ketika bercerita dari keluarganya, pekerjaannya,
anak-anak, hingga impiannya. Alif bertanya kepada kakeknya “Kek, apa
yang menjadi impian kakek, karena kakek dengan pembawaan ceria?”
sempat Alif tercengang mendengarkan impiannya, kakek pun menjawab
“Kakek hanya ingin meninggal dalam keadaan khusnul khotimah”.
Setelah kematian Bapak Alif, keluarga dari Bapak Alif mengincar
seluruh harta yang dimiliki Alif sekarang, sampai-sampai Alif difitnah
masuk penjara. Akan tetapi yang tersisa hanya rumah yang masih
tersimpan kenangan bersama Bapak dan Ibunya, dan sebuah vila milik
keluarganya yang tak semua orang tau.
Alif masuk penjara awalnya ditantang oleh laki-laki yang gagah,
bertato tak lama kemudian ia menyerang Alif akan tetapi Alif mengalah.
Duduk disudut penjara orang tua itu hanya menyaksikan pertengkaran.
Jika Ibu masih ada, apa yang akan dikatakan Ibu dalam situasi seperti ini?
Al-Quddus dekat. Tak pernah jauh. Semoga anak Ibu tak pernah
lupa meminta pertolongan kepada-Nya.
Tak lama ditinggal oleh Bapaknya Alif berada dalam pengaruh
alkohol, selain itu kalimat-kalimat Ibu di penghujung hidup perempuan itu
yang kemudian terngiang.
“Hidup tanpa 99 nama-Nya tak berarti apa-apa, Nak.”
50
Alif berusaha untuk menghidupkan semangat lagi dalam hatinya
agar bisa menghidupkan nama-nama Allah yang indah, karena hanya
kepada-Nya Alif meminta dan hanya kepada-Nyalah Alif
memohon.Ketika para narapidana tidur terlelap Alif menggoreskan
tangannya kedinding masjid penjara.
Menggoreskan nama-nama-Nya Alif sudah perlahan berubah, dari
kebiasaannya mengonsumsi minuman beralkohol, dan sekarang
menghabiskan waktunya di masjid, untuk mempercantik masjid dengan
mengukir 99 nama-Nya dalam Asmaul Husna. Selain itu Alif sering
merenungi dosa-dosanya yang terlalu banyak. Selain menghabiskan di
masjid, Alif juga bertadarus untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
Al-Ghaffar, Maha Pengampun.
At-Tawwaab, Maha Menerima Taubat.
Arum sudah lama tak menjenguk Ayahnya dikantor Lapas, Arum
melihat-lihat keadaan sekitar masjid, tak lama kemudian mata Arum
tertuju pada sosok laki-laki yang pernah ia temui waktu di mall. Dalam
hati Arum apakah itu dia? Yang pernah ngerjain Arum, gak mungkin dia.
Kenapa dia berada di tahanan ini? akhirnyaArum mengetahui bahwa laki-
laki itu Alif yang pernah bertemu di Mall.
Mereka berdua berbincang-bincang, memang Alif tak seperti dulu
lagi, Alif sudah berubah dari yang kurang baik menjadi baik. Disitu Alif
meminta maaf atas kelakuannya ketika di Mall, Alif berjanji setelah Alif
51
keluar dari tahanan akan membantu apa yang diperlukan anak-anak,
Mereka bersepakat untuk membantu anak-anak dalam kegiatan sehari-
harinya tidak dihabiskan hanya di jalan raya.
Setelah masa tahanan Alif selesai akhirnya Alif bisa menghirup
udara bebas, sesuai dengan janji Alif, ia akan membantu Arum untuk
mengurusi anak-anak singgah. Tak lama Alif mengunjungi rumah singgah
disana anak-anak masih binggung dengan sosok lelaki itu siapa, dan dari
belakang Arum keluar untuk menemui Alif,
Akhirnya Alif menepati janjinya. Disana Alif mengajari anak-anak
untuk melukis nama-nama indah-Nya ditembok rumah singgahnya agar
terlihat hidup. Disana mereka semua mulai akrab dengan kedatangan Alif.
Hari-hari sudah mereka lalui bersama dengan anak-anak, memang Arum
suka dengan anak-anak, Arum kasihan dengan pergaulan diluar sana.
Tak lama kemudian Mama dan Papa Arum menemui Arum di
rumah singgah yang baru, Mama seperti biasanya selalu saja marah-marah
karena Arum memang jarang sekali pulang kerumah karena Arum
menghabiskan waktunya dengan anak-anak di rumah singgahnya yang
baru.
Matahari tenggelam hari menunjukkan sudah malam, setelah Arum
pulang bekerja tinggal mobil Arum yang berada di parkiran, tiba-tiba
datang dua orang laki-laki yang bertubuh besar lalu menyikap Arum
masuk kedalam mobil Arum.
52
Dengan nada yang keras laki-laki tersebut meminta kunci mobil
Arum, Arum yang sebelumnya komunikasi dengan Alif melalui pesan
singkat, Arum yang mulai panik mengatasi situasi tersebut. Arum selalu
menyebut nama-Nya, meminta pertolongan kepada Allah, semoga ada
seseorang yang menolongnya.
Alif yang awalnya menunggu balasan Arum yang biasanya Arum
kalau menyetir mobil tidak mungkin membalas chattingannya, akan tetapi
ini hal yang aneh kenapa Arum membalas chatnya. Hati Alif tak tenang
lalu Alif mencari mobil Arum sudah tidak ada. Penjahat itu meminta uang
kepada Arum, Arum hanya memiliki uang didompet tiga ratus ribu saja.
Penjahat tersebut tidak percaya akhirnya Arum disiksa dalam
mobil. Disisi lain Alif juga mencari mobil Arum sudah ketemu dengan
ciri-ciri mobil Arum kemudian diikuti, akan tetapi ternyata salah bukan
mobil Arum, kemudian Alif putar balik sepertinya yang ini tidak salah
dengan ciri-ciri mobil Arum.
Arum mengetahui bahwa dibelakang mobilnya ada Alif yang
mengikutinya tak lama kemudian Arum membanting stir mobil hingga
menabrak. Arum keluar mobil, penjahat tersebut tak mau kalah sehingga
Alif dan penjahat tersebut bertengkar, tak lama kemudian penjahat tersebut
mengeluarkan pisau tajam sehingga melukai tubuh Arum.
Alif merasa bersalah darah yang berkecucuran, lalu cepat Alif
menuju ke rumah sakit terdekat. Alif mengabari Farah sahabat Arum
53
kemudian Farah menyampaikan kepada Bik Nah, dan anak-anak rumah
singgah untuk mendo’akan Arum yang sedang kritis di ICU.
Tak lama kemudian anak-anak singgah datang untuk menjaga
Arum, karena Arum berada di ruang ICU, maka tak semua orang bisa
masuk untuk menjaga Arum. Jadi anak-anak tersebut membuat giliran
untuk menjaga Arum di rumah sakit, ada juga yang pulang ke rumah
singgah untuk mendo’akan dari rumah.
Anak-anak setiap selesai menjalankan ibadah sholat mereka semua
tak henti-hentinya mendo’akan untuk kesembuhan Arum, selalu menyebut
Asma-Nya yang indah. Alhamdulillah setelah beberapa hari koma di ICU,
Arum sudah dipindahkan dari ruang ICU, anak-anak singgah sudah mulai
senang mendapatkan kabar bahwa Arum sudah siuman dari koma, dan tak
lama kemudian Arum boleh pulang kata dokter.
Dirumah singgah anak-anak menyiapkan kejutan buat Arum,
setelah Arum sampai di rumah singgah merasakan rindu ingin berkumpul
dengan anak-anak, akan tetapi kondisi harus banyak istirahat. Beberapa
hari kemudian Arum sudah sembuh dari tusukan penjahat kemaren.
Mereka semua berkumpul bersama tak lama kemudian Papa dan Mama
Arum datang.
Karena kemaren sudah dikabari bahwa Arum sedang sakit, seperti
biasa orang tua Arum masih sibuk dengan pekerjaannya. Tak lama
54
kemudian datang sosok lelaki gagah yang selama ini dekat dengan Arum.
Yang sama-sama mendekap 99 nama Sang Pencipta dengan hangat.
Pemuda itu bersimpuh, tangannya menjulurkan sekuntum mawar
putih dan kotak mungil berisi cincin. Arum mengatupkan kedua tangan ke
wajah.
Duhai Pemilik 99 Nama, tuntun hamba melalui perkara pekik ini.
Arum tak yakin jika bersama Alif akan terasa singkat, “Kamu siap,
jika kebersamaan kita demikian singkat? Buat apa merencanakan masa
depan jika tahu kita sama-sama akan hancur?” ujar Arum, lalu Alif
menjawab, “Menikah denganmu, menjadi suamimu meski hanya sehari,
itu anugerah yang tak boleh kubiarkan lepas”.
Mereka saling berpandangan, jika salah, bearti aku hanya punya
satu kesempatan yang tak boleh kulepaskan, meraih anugerah yang Allah
sediakan buatku. Alif masih menunggu jawaban dari Arum. Lalu dari derai
air mata, dua titik pada sepasang mata pemilik seraut wajah pasi, lambat
laun berkerlip.
C. Unsur Intrinsik Novel
Unsur intrinsik novel adalah unsur-unsur yang membangun karya
sastra dari dalam. Adapun unsur-unsur untrinsik pada novel Cinta dalam
99 Nama-Mu adalah sebagai berikut :
55
1. Tema
Tema novel ini adalah menceritakan tentang kisah kecintaan anak
manusia pada Tuhannya dan Ia senantiasa menyebut nama-Nya. Cinta
dalam 99 asma Allah yang dapat menggugah inspirasi bagi para
pembacanya.
2. Penokohan
Berikut ini adalah tokoh-tokoh utama adalam Novel Cinta
dalam 99 Nama-Mu
a. Alif
Alif adalah tokoh utama atau sentral dalam novel Cinta
dalam 99 Nama-Mu. Alif adalah anak tunggal dari pasangan suami
istri, Kaharuddin bapaknya Alif yang sudah berumur enam
puluhan, semenjak Ibu meninggal dalam kecelakaan di tol
Padalarang, Alif sering keluar rumah bahkan hampir tak pernah
betah di rumah.
Meski Kaharuddin dengan Alif tinggal satu rumah,
keduanya hampir tak pernah berbincang lama. Akan tetapi
mencium tangan, satu-satunya ritual yang masih menjadi pengikat
hubungan batin mereka. Alif tak punya tempat untuk mencurahkan
rindu, Alif hanya bisa menyibukkan diri dengan bisnis dan
beberapa lahan parker sebagai berikut :
56
“Pagi hingga siang tadi, pemuda berambut gondrong sebahu
dan agak ikal itu tak keluar rumah. Sejak kemaren hingga
menjelang Shubuh ia mengurus bisnis, beberapa lahan parker
yang mulai mendapat gangguan dari ‘jagoan’ yang minta jatah.
Satu-dua dari mereka bahkan mulai kasar dan menggunakan
backing.” (Nadia,2018: 4)
b. Kaharuddin
Kaharuddin adalah bapak Alif, memang mereka berdua
tidak sering berbincang-bincang terlalu lama, walaupun hanya
sekedar berbica tentang bisnis. Kelihatannya bapak Kaharuddin
cuek tapi sebenarnya ia mengagumi Alif. Seperti ungkapan
Kaharuddin sebagai berikut :
“Kaharuddin, sang bapak, cuma tertawa. Laki-laki berumur
enam puluhan itu melirik anaknya. Sejak dulu diam-diam ia
mengagumi sosok si anak semata wayang yang gagah, juga
mewarisi penampilan dirinya yang kata orang mirip bintang
film Bollywood” (Nadia,2018: 5)
c. Zubair
Zubair adalah anak buah Alif, yang mengurus Alif
mengurus beberapa lahan parker di wilayah Jakarta, dan
menangani kontrakan yang berada di bilangan Kebon Baru, Tebet
dan Manggarai. Sseperti yang dikatakan Zubair kepada Alif
sebagai berikut :
“Anu Bos, biasa…,”Zubair, anak buah Alif melapor,”ada yang
telat bayar kontrakan.”Alif memegang ponsel dengan tangan
kiri, menekan loudspeaker, dan menempatkan di depan mulut,
“tinggal dihitung aja berapa dendanya, kan jelas peraturannya.”
(Nadia,2018: 11)
57
d. Arum
Arum adalah anak semata wayang Arum dengan tubuh
ringkihnya, Arum mampu melawan penyakit yang ada di tubuhnya.
Ketika Allah sedang menguji Arum, Arum selalu bersandar kepada
Allah, dan semua permasalahan selalu dikembalikan kepada-Nya.
Ketika Arum kehilangan dompet ia juga bersandar kepada-Nya
sebagai berikut :
“Arum menatap Adi hingga menghilang di kelokan jalan.
Senyum ramah tetap terulas di bibir. Gadis itu meraba resleting
pinggir tas tangan. Lengkung bibir kian lebar. Dari awal ia tahu
anak itu mengincar dompetnya. Dan barangkali itu satu-satunya
alasan Adi melayani pertanyaannya. Menunggu kesempatan.
Tak apa. Allah Ar-Rozaq. Dia Maha Pemberi Rezeki.”
(Nadia,2018: 19)
e. Adi
Adi adalah seorang anak jalanan, karena kesehariannya
yang selalu menghabiskan waktunya di jalan. Suatu hari bertemu
dengan Arum di halte bus, sehingga mereka berdua berbincang-
bincang cukup lama. Disela itu Adi memiliki sifat kurang baik,
yaitu mengambil dompet Arum, sebagai berikut :
“Bocah itu memandang ragu. Tak lama, tangan dekilnya
menyambar kartu nama, sebelum akhirnya berlari cepat kilat
meninggalkan Arum.
Terlambat sedikit, perempuan itu bisa tahu kalau dompetnya
sudah tak ada lagi di tas, piker si bandit kecil ketakutan.”
(Nadia,2018: 19).
58
f. Papa
Papa adalah orang tua Arum, yang bekerja sebagai kepala
lepas. Papa yang memiliki cambang lebat dengan dunia penjara
yang keras. Sosok papa berbadan tinggi besar lalu berjenggot dan
kumis tebalnya. Sebenarnya Papa lebih banyak diam, dan
mengalah ketika bertengkar dengan Mama sebagai berikut :
“Nggak perlu jadi orang religius untuk tahu korupsi itu salah.
Papa menghela napas. Kalimat itu menghentikan pertengkaran,
sebab Papa mengucapkannya sambil mendorong kursi roda
putrinya kekamar.” (Nadia,2018: 26)
g. Mama
Mama adalah ibu yang melahirkan Arum, Mama bukan
tipikal perempuan yang mudah goyah pendirian, bisa dianggap
Mama yang cerewet tapi sebenarnya dibalik itu semua pasti ada
kasih sayang seorang Ibu terhadap anaknya sebagai berikut :
“Punya rumah sendiri, malaha tinggal di rumah orang lain.
sekarang Mama ngerti kenapa kamu pilih mengotrak dari pada
kos atau di apartemen! Intonasi Mama semakin meninggi. Apa
kata orang, Arum? Dikiranya Mama nggak becus mengurusmu.
Punya anak perempuan satu saja nggak kerasan tinggal di
rumah.” (Nadia,2018: 43)
h. Bik Nah
Bik Nah adalah asisten rumah tangga Arum, Bik Nah
seorang yang baik hati, selalu saja membantu apa yang dibutuhkan
keluarga Arum, sampai-sampai yang mengajari Arum untuk sholat
59
sejak haid pertama, karena sholat bearti dekat dengan-Nya yaitu
Bik Nah sebagai berikut :
“Kalau sudah haid, wajib sholat, Neng. Sholat itu pembeda
yang iman dan yang ingkar. Orang sholat dekat sama Allah,
dan kalau dekat doa-doa kita bisa dikabulkan, Neng Ayu.”
(Nadia,2018: 26)
i. Tantri
Tantri adalah sahabat Arum yang sempat menghilang dan
baru sebulan belakangan muncul. Tantri yang selalu meledek
Arum, karena Arum tidak memperdulikan laki-laki yang selalu
mendekatinya, sebagai berikut :
“Kamu nggak suka cowok ya? Cetus Tantri yang penasaran.
“Emang aku kelihatan abnormal?” Arum balik bertanya,
“Habis, kayak nggak butuh pacar. Nggak butuh dan nggak
prioritas itu dua hal berbeda,Non “ (Nadia,2018: 30)
j. Dito
Dito adalah salah satu anak jalanan, bekerja sebagai tukang
semir. Keluar rumah karena diusir oleh orang tuanya, karena
mencuri ayam. Kemudian tinggal bersama Arum di rumah singgah,
sebagai berikut :
“Dito mencuri ayam karena…..” Arum menunggu. Wajah Dito
memerah. Malu campur sedih dengan kenangan masa lalu.
“Karena, ibu Dito yang sedang hamil bilang,” Dito
mengerjapkan matanya yang tiba-tiba berkaca, menghapus
beberapa titik bening yang meluncur cepat di pipi. Ibu Dito
bilang ingin sekali makan ayam. Bapak nggak punya uang. Jadi
Dito ambil ayam Pak Ragil. Sayang ketahuan. Dito langsung
60
diarak keliling desa. Bikin malu Bapak sama Ibu.”
(Nadia,2018: 91)
k. Umar
Umar adalah salah satu anak di rumah singgah Arum, Umar
yang berumur sepuluh tahun menjajakan keripik buatan ibunya
seperti berikut :
“Umar tak jauh berbeda. Bocah sepuluh tahun itu menjajakan
keripik singkong buatan ibunya, yang dibungkus kecil-kecil, di
sekitar pusat perbelanjaan. Sering larut malam, Umar pulang ke
rumah mereka.” (Nadia,2018: 147)
l. Farah
Farah adalah teman kerjanya Arum, yang menemani Arum
mencari tempat tinggal yang berada tak jauh dari kantor, Farah
juga memikirkan laki-laki yang belum tentu juga bersama, akan
tetapi Farah berkata bijak mengenai laki-laki kepada Arum sebagai
berikut :
“Seperti yang sering kamu bilang. Jangan mencaci, tapi doakan
orang yang kamu sebelin agar dapat hidayah,” Farah
menenangkan, “Kalau benci jangan terlalu dimasukkan ke
dalam hati, kalau suka tak boleh membabi buta. Mana tahu
suaru saat kita malah deket dengan dia.” (Nadia,2018: 116)
m. Sarpin
Sarpin adalah laki-laki setengah baya yang biasa mengurus
rumah Alif. Sarpin juga berusaha untuk menjaga Kaharuddin dan
keluarga Alif sekuat dan sebisa Sarpin. Ketika Alif bertanya
keadaan Bapaknya kepada Sarpin sebagai berikut :
61
“Apa yang terjadi, Mang?” Suara Alif berbisik di telinga
Sarpin, setelah melihat asisten Bapaknya mulai tenang. Sarpin
mengucap istighfar pelan bicara,
“Tadi Bapak bilang, sehabis Dzuhur mau istirahat sebentar dan
minta dibangunkan pas Ashar karena mau nelpon kamu,Lif
jelas Sarpin. Menjelang Ashar saya bangunkan tapi Bapak
bilang kepalanya pusing dan dadanya nyeri. Baru saja saya
antarkan air, saya lihat Bapak sudah tergeletak.” (Nadia,2018:
59)
n. Kakek
Kakek adalah seorang pemulung, yang bertemu dengan Alif
dan Zubair kemudia mereka mentraktir makan di rumah makan
Padang untung hari itu masih pagi dan sepi. Karena Alif ingin
menghabiskan waktunya untuk mendengarkan kakek tersebut
bercerita tentang kehidupannya, membuat Alif tertegun ketika Alif
bertanya kepada kakek tersebut sebagai berikut :
“Impian macam apa sebenarnya yang dimiliki laki-laki sepuh
dengan pembawaan ceria ini?” Jawaban yang diperoleh sempat
membuat Alif tertegun,
“Kakek hanya ingin meninggal dalam keadaan Khusnul
Khotimah.” (Nadia,2018: 63)
o. Penjaja kerupuk Palembang
Penjaja kerpuk Palembang adalah seorang tunanetra yang
berjualan kerupuk Palembang, sampai tengah malam bertemu
dengan Alif, Alif sampai menitikkan air mata yang memberikan
uang tak seberapa kepada seorang tunanetra sebagai berikut :
“Mohon diterima, Pak kata Alif sembari memberi dua lembar
lima puluh ribuan. Saya hanya menyampaikan amanat. Si
62
bapak penjual kerupuk menerima pemberian Alif, tangannya
gemetar. Tak lama, ia membuka kacamata hitamnya. Tampak
bulatan mata yang agak keputihan miliknya berkaca-kaca.
“Saya…saya tidak pedili anak siapa dan dari mana, suaranya
tercekat, tapi demi Allah saya mengucapkan terima kasih.”
(Nadia,2018: 66)
p. Adenan
Adenan adalah teman Alif yang bekas jagoan pasar,
beranggapan jika mereka yang keluar masuk penjara adalah orang
hebat itu salah kaprah, mereka cuma ngandelin nyali tapi otaknya
kosong. Kehebatan Adenan pernah pula ditulis di sebuah majalah
luar negeri sebagai berikut :
“Kehebatan Adenan pernah pula ditulis di sebuah majalah luar
negeri. Wartawan yang waktu itu mewawancarai bahkan
sampai tak habis pikir saat menyaksikan keahlian laki-laki asal
Jawa tersebut dalam memasukkan biji tasbih ke dalam bagian
vital para penghuni penjara laki-laki.” (Nadia,2018: 73)
q. Pak Dahlan
Pak Dahlan adalah sosok sepuh berwajah teduh, salah satu
teman Alif ketika di penjara, Pak Dahlan juga mengingat atau
mengulang-ulang kepada Alif 99 nama Allah sebagai berikut :
“Sembilan puluh sembilan nama Allah kembali ia pelajari,
bukan hanya tulisan namun maknanya. Pak Dahlan-lah yang
mengingatkan dan mengulang-ulang setelah suatu pagi Alif
terlihat kepayahan sekembalinya dari sel setrap. Hukuman
Kepala Lapas.” (Nadia,2018: 98)
63
r. Irham
Irham adalah salah teman Pak Dahlan, Alif juga sering
melihat Irham di masjid lapas, entah sedang merapikan, shalat, atau
membaca Al-Qur’an, memang Irham orangnya tak banyak bicara.
Irham juga menjadi salah satu tahanan di lapas, karena kasus
membunuh tiga orang sekaligus, Irham dihukum seumur hidup
dipenjara, dari itu Irham tidak patah semangat akan tetapi membuat
baju dengan tulisan-tulisan dakwah sebagai berikut :
“Irham mengambil beberapa kaos yang sudah dicetak sablon
dan menunjukkannya. Alif yang ikut melihat karya Irham jadi
kagum. Bukan karena tulisan-tulisan pada kaos itu meski
sederhana tapi penuh makna, seluruhnya ditujujan untuk anak-
anak. Ada ajakan untuk sholat, belajar mengaji, menyayangi
sasama, patuh pada orangtua, semua dikemas dengan kalimat
yang santun dan jenaka.” (Nadia,2018: 128)
s. Penjahat
Penjahat adalah laki-laki yang berbadan besar, menculik
Arum karena penjahat mengira bahwa Arum calonnya Alif. di
dalam mobil Arum penjahat itu bersikap kasar dengan Arum
sebagai berikut :
“Arum berusaha menjawab, Ia tak ingin membuat kedua
penjahat itu marah dan melakukan kekerasan.” (Nadia,2018:
20)
64
3. Alur/Plot
Alur adalah rangkaian peristiwa sebagai mana yang disajikan
dalam sebuah karya (Nurgiyanto,2013: 146). Yang memberikan kesan
terhadap lingkungan, alur sendiri dibagi menjadi tiga yaitu: alur maju,
alur mundur, dan alur campuran.
Alur cerita pada novel Cinta dalam99 Nama-Mu adalah alur maju
(progresif) yaitu apabila peristiwa bergerak secara bertahap
berdasarkan urutan peristiwa menuju alur cerita dan alur mundur (flash
back progresive) yaitu terjadi adanya kaitannya dengan peristiwa yang
sedang berlangsung. Jadi alur dalam novel ini adalah alur
campuran.Kutipan novel :
“Alif anak tunggal. Dulu saat masih ada sang Ibu, ia tak begitu
sering keluar rumah. Tapi sejak Ibu meninggal dalam kecelakaan
di tol Padalarang, anak itu hampir tak pernah betah di rumah jika
tak perlu benar. Lebih suka tinggal di rumah teman, atau menyepi
di vila milik keluarganya di daerah Puncak (Nadia,2018: 7).
4. Sudut Pandang
Dalam novel ini, penulis (Asma Nadia) menggunakan sudut
pandang orang ke tiga. Hal ini dikarenakan tokoh utama menggunakan
kata ganti orang ketiga seperti dia, ia, atau nama orang yang dijadikan
sebagai titik berat cerita.
“Sebuah sungai kecil mengalir dari mata Arum.
Ar-Rahman, Ar-Rahim, Al-Latief…
65
Diulangnya nama-nama indah Allah. Di hadapannya, Alif
mendekat dalam hati turut mendesah ragam asma-Nya, berusaha
menenangkan diri. Sedikit kikuk pemuda itu kemudian bersimpuh,
tangannya menjalurkan sekuntum mawar putih dan kotak mungil
berisi cincin, yang segera menimbulkan sorak sorai gempita”.
(Nadia,2018: 286)
5. Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah teknik pengolahan bahasa oleh pengarang
dalam upaya menghasilkan karya sastra yang hidup dan indah.
Pengolahan bahasa harus didukung oleh diksi (pemilihan kata) yang
tepat (Kurniasari,2014: 161).
Gaya bahasa yang digunakan penulis dalam novel ini sangat
sederhana, inspiratif, dan sarat dengan makna. Sehingga para pembaca
dapat merasakan kekuatan pandangan hidup yang dapat memotivasi
dan membangkitkan semangat untuk selalu menyebut nama-Nya.
“Ia harus berusaha dan berharap, semoga Allah Swt, memudahkan.
Ya Allah, jika ia jodohku, dekatkan. Tapi jika bukan, beri aku
keikhlasan dan tetap jaga aku dalam kebaikan”. (Nadia,2018: 273)
6. Latar atau Setting
Latar atau setting adalah segala keterangan, petunjuk, pengacuan
yang berkaitan dengan waktu, ruang, suasana, dan situasi terjadinya
peristiwa dalam cerita. Latar dapat dibedakan ke dalam tiga unsur
pokok yaitu: tempat, waktu, dan suasana (Kurniasari,2014: 160).
Latar waktu menggambarkan kapan sebuah peristiwa itu terjadi,
sehingga peneliti hanya bisa menyimpulkan waktu yang terjadi pada
66
novel Cinta Dalam 99 Nama-Mu adalah pagi, siang, sore, dan malam.
sedangkan latar suasana menceritakan keadaan yang terjadi pada novel
Cinta Dalam 99 Nama-Mu peneliti hanya bisa menggambarkan sedih,
senang, terharu, tegang, khawatir. Adapun latar arau setting tempat
dalam novel ini yaitu :
a. Rumah Alif
Kutipan novel :
“Rumah besar mereka semakin sepi. Yang tersisa hanya sang
pemilik serta seorang pembantu yang masih setia mengabdi.”
(Nadia,2018: 7)
b. Mal
Kutipan novel :
“Alif melangkah memasuki mal. Asisten setianya mengikuti dari
belakang.” (Nadia,2018: 13)
c. Halte Bus
Kutipan novel :
“Dari tempatnya berdiri, Arum merayapi keramaian yang turut
berteduh. Deras curahan air langit membuat banyak orang enggan
meneruskan perjalanan. Seperti Arum, mereka memilih berteduh di
halte bus, meski sebagian harus berdiri menahan pegal dan dingin
terkena percik hujan yang terbawa angina.” (Nadia,2018: 17)
d. Gerai Fried Chicken
Kutipan novel :
67
“Ups, udah sampai!” Tantri menunjuk sebuah gerai fried chicken
yang sesak pelanggan. Di depannya, terpampang sebuah standing
banner bertuliskan ‘promo heboh’.” (Nadia,2018: 31)
e. Lobi Mal
Kutipan novel :
“Santai. Aku lagi belajar berbagi seperti kamu. Tapi maaf belum
bisa banyak. Eh, tuh taksiku datang.” Tantri menyetop sedan biru
laut yang melewati lobi mal.” (Nadia,2018: 37)
f. Kamar kontrakan
Kutipan novel :
“Said, Dito, Ato, Umar, Dadang, dan yang lain… masuk ke kamar,
ya!” Said dan Umar langsung bangkit. Yang lain mengikuti dengan
enggan. Ada pandangan protes di mata mereka.” (Nadia,2018: 45)
g. Meja makan
Kutipan novel :
“Arum tak memaksa. Gadis itu memanggil anak-anak untuk
berkumpul di meja makan. Tak perlu waktu lama, langkah-langkah
kecil tergesa mengelilingi meja panjang dengan taplak berwarna
putih di ruang tengah, menemukan ayam goreng crispy, beserta
nasi, kentang, dan minuman dingin membuat mata anak-anak di
selimuti keriangan.” (Nadia,2018: 46)
h. Rumah sakit
Kutipan novel :
“Bukan hanya sekali, tetepi berulang. Dan anak-anak kecil
menggemaskan sesama pasien, yang selalu menghiburnya.
Meringankan ribuan hari dalam hawa rumah sakit yang harus ia
lalui. Kanker tulang membuat gadis kecil itu sempat lumpuh dan
tergeletak tanpa daya di kursi roda.” (Nadia,2018: 48)
68
i. Lorong rumah sakit
Kutipan novel :
“Alif berjalan tergesa di lorong rumah sakit. Beberapa jam lalu, ia
masih berkumpul bersama geng mural, membuat daftar sasaran
tembok pagar gedung dan deretan dinding kolong fly over yang
bakal jadi tantangan berikut.” (Nadia,2018: 57)
j. Ruang IGD
Kutipan novel :
“Tirai ruang IGD tersingkap, Alif dan Sarpin beranjak masuk.
Seorang dokter keluar dan langsung bicara. Pelan diiringi gelengan
kepala. Tapi lebih dari cukup bagi Alif untuk menyadari bahwa
segala sesuatu kini harus ia hadapi sendiri.” (Nadia,2018: 59)
k. Rumah makan Padang
Kutipan novel :
“Pertama, Alif mengajak Zubir mentraktir kakek pemulung di
rumah makan Padang. Bertiga mereka menghabiskan waktu
berjam-jam hanya untuk mendengarkan si kakek bercerita dengan
sangat antusias, tentang apa saja. Mulai dari keluarga, anak-anak,
hingga impian.” (Nadia,2018: 63)
l. Penjara Cipinang
Kutipan novel :
“Sebab kalau hebat, dia justru nggak pernah ditangkap polisi dan
itu bearti nggak akan masuk penjara,”ujar Adenan lagi, yang saat
di penjara Cipinang dipanggil si dokter bedah karena keahliannya
‘mengoperasi’ dengan potongan bekas sikat gigi yang ujungnya
dibuat runcing dan setajam pisau.” (Nadia,2018: 73)
69
m. Kantor
Kutipan novel :
“Berkata begitu, Arum mengesun pipi Mama. Meninggalkan
termangu di pelataran kantor. Masih terdengar teriakan Mama di
belakang, mengancam akan menghentikan subsidi yang diberikan
selama ini. Arum tak menggubris. Gadis berkerudung warna salem
it uterus berjalan.” (Nadia,2018: 86)
n. Penjara
Kutipan novel :
“Di saat tahanan lain terlelap, Alif merasakan sensasi berbeda
setiap kali tangannya menggoreskan nama-nama yang luar biasa
memukau, di kertas, juga di tembok penjara. Meski tangannya
luka-luka berdarah menatah deretan nama yang sempat ia hafal
ketika kanak-kanak itu pada keras permukaan dinding. Asma’ul
husna yang diperkenalkan Ibu, naming sekian tahun terabaikan.”
(Nadia,2018: 98)
o. Tempat wudhu
Kutipan novel :
“Siapa yang tidak melakukan kesalahan di sini? Setiap kita berhak
meminta ampunan, “jelasnya sambil mengiringi langkah Alif ke
tempat wudhu. Mengajak si pemuda membasuh wajah yang terasa
panas.” (Nadia,2018: 98)
p. Masjid
Kutipan novel :
“Masjid besar yang berdiri gagah di salah satu sudut Lapas terlihat
sejuk, walau bangunan dalam nuansa hijau putihnya sederhana.
Satu-satunya hiasan yang mencolok mata berupa mural kaligrafi di
sekeliling dinding.” (Nadia,2018: 112)
70
q. Ruang Kalapas
Kutipan novel :
“Mbak Arum, selesai acara nanti kita ngumpul dulu di ruang
Kalapas, sekalian briefing buat kunjungan berikutnya!” seorang ibu
muda menegur.” (Nadia,2018: 113)
r. Halaman Masjid
Kutipan novel :
“Hingga selesai menelusuri lingkungan lapas, Arum tak
menemukan sosok yang membuatnya penasaran. Ia memutuskan
kembali menuju ruangan ayahnya. Tapi pandangannya mendadak
berhenti pada sosok anak muda yang baru keluar dari halaman
masjid sambil menenteng beberapa kaleng cat, kuas, dan kertas
Koran”. (Nadia,2018: 115)
s. Balai latihan kerja
Kutipan novel :
“Hari yang panas. Usai olahraga, Alif berjalan menuju balai latihan
kerja di lingkungan Lapas kelas 1. Biasanya ia hanya sekilas
memperhatikan, lebih untuk mencari suasana lain karena di dalam
penjara nyaris tak ada hiburan berarti. Keberadaan masjid yang
akhirnya rampung, memberinya kesibukan. Tapi tidak mungkin ia
menghias seluruh bagian masjid dengan kaligrafi”. (Nadia,2018:
125)
t. Rumah singgah
Kitipan novel :
“Rumah yang ditempati Arum bersama anak-anak telah mengalami
begitu banyak peristiwa. Bocah-bocah datang dan pergi. Wajah-
wajah mungil yang kembali. Dan penghuni baru yang silih
berganti. Andai dinding-dindingnya mampu mencatat, maka aka
nada seratus nama-bahkan lebih, yang tertera di sana”.
(Nadia,2018: 145)
71
u. Pelataran parker
Kutipan novel :
“Hari kian gelap. Bulan penuh sudah sejak tadi mengakasa.
Sekeliling Arum sepi. Hanya sedan miliknya yang mengisi
kekosongan pelataran parker. Dalam hening, Arum bisa mendengar
detak napasnya sendiri yang mengalun teratur”. (Nadia,2018: 196)
v. Ruang ICU
Kutipan novel :
“Sebagai anak yang sudah lebih besar menyadari, tak semua pasien
dirawat di ICU. Mestilah keadaan kak Arum sangat parah hingga
harus berada di sana”. (Nadia,2018: 231)
7. Amanat
Amanat yang ingin disampaikan dalam Novel Cinta dalam 99
Nama-Mu adalah betapa pentingnya kecintaan dengan sesama makhluk-
Nya, walaupun butuh pengorbanan dan kerja keras untuk mencapainya.
Dan senantiasa menyebut nama-Nya.
D. Biografi Naskah
1. Biografi Asma Nadia
Nama Asma Nadia tidaklah asing bagi telinga kita, apalagi bagi
para pecinta novel dan sastra. Asma Nadia dikenal sebagai salah satu
penulis best seller paling produktif di Indonesia. Nama asli dari Asma
Nadia adalah Asmarani Rosalba, Asma Nadia Lahir di Jakarta, 26
Maret 1972. Asma Nadia dikenal sebagai pendiri Forum Lingkar Pena
dan manajer Asma Nadia Publishing House.
72
Asma Nadia dilahirkan oleh sepasang suami isti yang bernama
Amin Usman dengan Maria Eri Susanti yang merupakan mualaf
berdarah Tionghoa, anak yang kedua dari tiga bersaudara. Kakak nya
yang bernama Helvy Tiana Rosa, sedangkan adeknya yang bernama
Aeron Tomino. Asma Nadia menikah dengan Isa Alamsyah yang
dikaruniai dua anak yang bernama Eva Maria Putri Salsabila, dan
Adam Putra Firdaus.
Asmarani Rosalba atau yang lebih dikenal dengan Asma
Nadia merupakan penulis wanita yang mampu menarik perhatian
masyarakat dengan karyanya yang fenomenal dan beberapa karyanya
bahkan diangkat ke layar lebar.Pendidikan Asma Nadia diketahui
bersekolah di SMA Budi Utomo, setelah lulus kemudian ia
melanjutkan pendidikan ke Fakultas Teknologi Pertanian Institut
Pertanian Bogor.
Akan tetapi, kondisi yang kurang menguntungkan pendidikan
perguruan tinggi Asma Nadia harus terhenti. Sakit yang dideritanya
kala itu tidak memungkinkannya melanjutkan kuliah.Berhenti di
bangku kuliah tidak membuat Asma Nadia putus asa, ia terus
menekuni hobi menulisnya. Ia terus menulis meskipun kondisinya
tidak sehat namun dukungan keluarga membuatnya terus semangat
dalam menjalani harinya yang berat.
73
Asma rajin mengirimkan tulisannya ke berbagai redaksi
majalah. Karya Asma bukan hanya cerpen saja, ia juga menulis puisi
dan lirik lagu. Karya awal Asma yang terkenal yaitu album Besatari
yang terdiri atas 3 seri, cerpen berjudul Koran Gondrong dan Imut
mampu mengantarkannya menjuarai Lomba Menulis Cerita Pendek
Islami (LMCPI) pada 1994 dan 1995 yang diselenggarakan majalah
Anninda.
Pada tahun 1995, Asma Nadia menikah dengan Isa
Alamsyah yang juga seorang penulis. Dari pernikahan tersebut, mereka
dikaruniai dua orang anak yaitu Eva Maria Putri Salsabila dan Adam
Putra Firdaus, keduanya kini juga menekuni karier sebagai
penulis.Berbagai penghargaan di bidang penulisan diraihnya, Derai
Sunyi terpilih sebagai novel terpuji Majelis Sastra Asia Tenggara 2005.
Istana Kedua (Surga yang Tak Dirindukan) terpilih sebagai novel
terbaik IBF 2008.
Cerpennya terpilih sebagai cerpen terbaik majalah Annida,
1994-1995. Naskah drama Preh terpilih sebagai naskah terbaik
Lokakarya Perempuan Penulis Naskah Drama yang diadakan Dewan
Kesenian Jakarta (DKI) dan FIB.Rembulan di Mata Ibu mendapat
penghargaan buku remaja terbaik pada tahun 2001. Ia juga mendapat
Anugerah Adikarya IKAPI sebagai pemenang Pengarang Fiksi Remaja
Terbaik, 2001,2002, dan 2005.
74
Pada 2011 Asma Nadia dinobatkan sebagai tokoh Perbukuan
Islam IKAPI. Surga yang Tak Dirindukan (SYTD) menjadi film
terlaris tahun 2015 dan meraih dua penghargaan di Festival Film
Bandung 2015 serta enam penghargaan dalam Indonesia Box Office
Movie Awards (IBOMA), dengan salah satu kategori Film Box Office
Terlaris.Assalamu’alaikum Beijing masuk dalam top 10 film terlaris
2014 dan diputar di Okinawa Internasional Film Festival, Jepang 2015.
Umi Aminah (diadaptasi dari 17 Catatan Hati Ummi) tercatat
sebagai salah satu film religius kolosal, 2012. Rumah Tanpa Jendela
mengantarkan pemeran utamanya meraih Penghargaan Piala Citra.
Emak Ingin Naik Haji meraih lima penghargaan di Festival Film
Bandung 2009 dan diputar pada Festival Film di International Writing
Program, lowo, Amerika. Pada tahun 2016, tiga karyanya telah
difilmkan. Pesantren Impian, Jilbab Traveler-Love Sparks in Korea,
lalu menyusul Cinta Laki-laki Biasa.
Tahun 2017, film Surga yang Tak Dirindukan 2 diangkat ke
layar lebar, dan tayang di Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam.
Sementara novel Cinta Dua Kodi adaptasi Filmnya dirilis awal tahun
2018. Beberapa Karya Tokoh Perubahan Republika 2010 ini yang
diangkat dalam Film Televisi (FTV) dan diadaptasi kedalam sinetron,
yaitu Aisyah Putri-Jilbab in Love, Catatan Hati Seorang Istri (CHSI),
Sakinah Bersamamu, dan Catatan Hati Seorang Istri Season 2.
75
Komunitas Internasional juga mengikuti kiprah ibunda dari
Putri Salsa dan Adam Putra Firdaus ini. Sang penulis tercatat sebagai
satu dari 500 muslim yang paling berpengaruh di dunia, 2013, 2014,
2015, 2016, dan 2017. Diundang menjadi penulis tamu selama 6 bulan
dalam program writers in residence yang diselenggarakan Korean
Literature Translation Institute (KLTI), 2006. Dua minggu sebagai
penulis tamu Le Chateau de Lavigny, di Geneva-Swiss, 2009.
Selama sebulan tinggal dalam program writers in residence di
Can Serrat-Spanyol 2011, serta terpilih sebagai peserta International
Writing Program (IWP) di Lowa-Amerika selama 3 bulan. Terakhir ia
juga diundang sebagai visitor writer selama sebulan oleh Hong Kong
Baptist University.Sebagai public speaker dan motivator, ia kerap
memberikan workshop dan dialog kepenulisan ke berbagai pelosok
tanah air hingga lima benua, antara lain di kota di Jepang
Beberapa kota di Benua Eropa (Roma, Berlin, Paris, Napoli,
Manchester, Newcastle, Wina, Moscow) hingga ke Benua Australia,
Amerika, dan Afrika. Perempuan yang dinobatkan sebagai Sahabat
Badan Narkotika Nasional 2015 ini cukup aktif di media sosial. Fan
base di fanspage Facebook mencapai lebih dari 3,1 juta likers dan
follower di Twitter mencapai 816 ribu dan Instagram 690 ribu
follower. Ia dinobatkan sebagai salah satu tokoh kebanggaan Indonesia
versi Yahoo 2013, dan terpilih sebagai penulis fiksi terfavorit
Goodreads Indonesia 2011.
76
Peraih penghargaan Tupperware She Can 2011 dan Wanita
Inspirasi Wardah ini tidak lupa bahwa sebagai gadis kecil yang pernah
tinggal di pinggir rel kereta, ia ingat betapa sulit membaca karena tidak
memiliki cukup uang. Asma Nadia bersama para relawan menggagas
Rumah Baca Asma Nadia, perpustakaan gratis bagi dhuafa. Kini telah
berdiri 229 perpustakaan yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera,
Kalimantan, Bali, dan Irian Jaya, sampai Hong Kong.
Asma Nadia bersama suami, Isa Alamsyah, juga membangun
grup Komunitas Bisa Menulis (KBM) yang kini beranggotakan lebih
dari 217.000 orang.Perempuan penulis ini juga memproduksi tas
ransel, serta perlengkapan travel berlabel Asma Nadia. Asma Nadia
yang juga dikenal sebagai Jilbab Traveller, telah menjelajahi 63 negara
dan 385 kota. Sepanjang perjalanan, ia menyalurkan hobi di bidang
fotografi. Selain menggunakan aktivitas travel sebagai ajang uji
kualitas rabsel produksinya.
Asma Nadia juga sangat konsisten dalam beramal. Ia kemudian
mendirikan Yayasan bernama Yayasan Asma Nadia. Dari yayasan
tersebut, kemudian ia mendirikan Rumah Baca Asma Nadia yang
banyak tersebar di seluruh Indonesia yang ditujukan untuk anak yatim
piatu dan anak-anak yang kurang mampu. (Nadia, 2018 : 302)
77
2. Karakteristik Novel Asma Nadia
Ciri khas penulis Asma Nadia adalah selalu menyuguhkan
dengan bahasa yang lugas, sederhana, dan inspirasi yang dapat
menggugah bagi pembacanya. Bahasa yang digunakan Asma Nadia
sederhana sehingga pembaca dapat mengambil hikmah yang
terkandung dalam tulisan-tulisannya.
Bahkan, tak jarang pembaca sampai meneteskan air mata,
karena pembaca pun akan terbawa kedalam dunia khayal yang
diciptakan Asma Nadia sehingga pembaca emosi yang bergejolak
dalam tulisan-tulisan tersebut mempengaruhi pembaca. Pembaca akan
terbawa kedunia khayal yang diciptakan didalam cerita seperti ikut
menangis, bersedih, terharu, bahagia, tertawa, gemetar, takut.
Asma Nadia dalam menciptakan karakter-karakter tokoh yang
kuat, sederhana namun unik sehingga pembaca terbawa didalamnya
sehingga seperti nyata. Tidak heran jika karya-karya Asma Nadia
terjual puluhan ribu eksemplar. Asma Nadia salah satu tokoh wanita
yang menginspirasi banyak orang dari karya-karyanya, sepanjang
perjalanan Asma Nadia menyalurkan hobi di bidang fotografi.
Selain menggunakan aktivitas travel sebagai ajang uji kualitas
ransel produksinya. Didalam bidang menulis tak heran Asma Nadia
dari goresan-goresan tintanya dapat menghasilkan prestasi yang luar
78
biasa. Penghargaan-penghargaan yang diraih oleh Asma Nadia sudah
banyak mengharumkan nama baik Indonesia.
Karya Asma Nadia kebanyakkan tentang Islami, mengajak para
pembaca untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Meminta dan memohon
pertolongan juga hanya kepada Allah, menyebut setiap kaki melangkah
maka pembaca diajak untuk selalu mengingat Allah SWT.
“Kepada-Mu aku pasrahkan seluruh hidup dan jiwaku”.
(Nadia,2018: 95)
“Kepada pemilik semesta yang pada-Nya aku meminta segala
demikianlah kupertahankan nyawa”. (Nadia,2018: 201).
Menurutnya, setiap manusia pasrah apa yang sudah menjadi
kehendak-Nya. Bersandar hanya kepada Allah yang Maha Segalanya,
karena hanya kepada-Nya yang memberikan kehidupan. Selalu
menyebut Nama-Nya disetiap pekerjaan kita, agar kita selalu ingat
kepada Allah yang memberikan nikmat dzohir dan batin.
Ketika kita sudah pasrahkan semua kehidupan, kematian kita
kepada Allah janganlah bersedih. Karena hidup didunia tidak abadi,
hidup yang kekal nanti diakhirat. Hanya mengharap ridho Allah agar
terselamat dari fitnah dunia dan akhirat.
Begitulah karakteristik novel Asma Nadia sederhana,
memotivasi, dan sangat menginspirasi sehingga pembaca mudah untuk
memahami dan pesan yang ingin disampaikan pada novel dapat
79
tersampaikan dengan baik kepada pembaca. Sehingga dapat
memberikan manfaat yang besar setelah membaca karya-karyanya.
Salah satunya adalah novel Cinta dalam 99Nama-Mu yang
menjadi bahan penelitian ini. Novel ini adalah novel islami, dan tentu
saja novel cinta. Menemukan jejak cahaya keagungan cinta yang luar
biasa kepada Sang Maha Pencipta. Novel ini diceritakan dengan
bahasa sederhana, mudah untuk dipahami, namun tidak instan, penuh
hikmah, mengharukan, penuh keteladanan, menginspirasi, dan sarat
dengan nilai-nilai pendidikan khususnya pendidikan Islam.
3. Karya-Karya Asma Nadia
Sebagai seorang penulis, Asma Nadia tergolong penulis best seller
paling produktif di Indonesia. Kepiawaiannya menulis cerita
membawa tulisan-tulisannya sering kali diadaptasi ke layar lebar.
a. Assalamualaikum, Beijing!
b. Surga yang tak dirindukan
c. Salon Kepribadian
d. Derai Sunyi, novel yang mendapat penghargaan Majelis Sastra
Asia Tenggara (Mastera)
e. Preh (A Waiting), naskah drama dua bahasa yang diterbitkan oleh
Dewan Kesenian Jakarta
f. Cinta Tak Pernah Menari, kumpulan cerpen yang meraih Pena
Award
80
g. Rembulan di Mata Ibu (2001), novel yang memenangkan
penghargaan Adikarya IKAPI sebagai buku remaja terbaik nasional
h. Dialog Dua Layar, novel yang memenangkan penghargaan
Adikarya IKAPI, 2002
i. 101 Dating: Jo dan Kas, novel yang meraih penghargaan Adikarya
IKAPI, 2005
j. Jangan Jadi Muslimah Nyebelin!, nonfiksi, best seller.
k. Emak Ingin Naik Haji: Cinta Hingga Tanah Suci yang diadaptasi
menjadi film Emak Ingin Naik Haji dan sinetron Emak Ijah Pengen
ke Mekah
l. Jilbab Traveler
m. Muhasabah Cinta Seorang Istri
n. Catatan Hati Bunda
o. Jendela Rara telah diadaptasi menjadi film yang berjudul Rumah
Tanpa Jendela
p. Catatan Hati Seorang Istri, karya nonfiksi yang diadaptasi menjadi
sinetron Catatan Hati Seorang Istri yang ditayangkan RCTI
q. Serial Aisyah Putri yang diadaptasi menjadi sinetron Aisyah Putri
The Series: Jilbab In Love
1.) Aisyah Putri: Operasi Milenia.
2.) Aisyah Putri: Chat On-Line!.
3.) Aisyah Putri: Mr. Penyair.
4.) Aisyah Putri: Teror Jelangkung Keren.
81
5.) Aisyah Putri: Hidayah Buat Sang Bodyguard.
6.) Aisyah Putri: My Pinky Moments.
r. Dendam Positif!
s. 30 scrips Pintu Surga
t. Cinta dalam 99 Nama-Mu
u. Rumah Tanpa Jendela
v. Cinta Laki-laki Biasa
w. Cinta Di Ujung Sajadah
x. Catatan Hari Pengantin
y. Jangan Bercerai Bunda
z. Bidadari Untuk Dewa
Karya Yang Di Tulis Bersama Penulis Lain
a. The Jilbab Traveler
b. Jangan Bercerai Bunda
c. Catatan Hati Ibunda
d. La Tahzan for Hijabers
e. Ketika Penulis Jatuh Cinta
f. Kisah Kasih dari Negeri Pengantin
g. Jilbab Pertamaku
h. Miss Right Where R U? Suka Duka dan Tips Jadi Jomblo Beriman
i. Jatuh Bangun Cintaku
j. Gara-gara Jilbabku
k. Galz Please Don’t Cry
82
l. The Real Dezperate Housewives
m. Ketika Aa Menikah Lagi
n. Karenamu Aku Cemburu
o. Catatan Hati di Setiap Sujudku
p. Badman: Bidin
q. Suparman Pulang Kampung
r. Pura-Pura Ninja
s. Catatan Hati di Setiap Sujudku
t. Mengejar-ngejar Mimpi
u. Dikejar-kejar Mimpi
v. Gara-gara Indonesia
w. Diary Doa Aisyah Putri
Novel yang diterjemahkan kedalam bahasa asing yaitu :
a. Abang Apa Salahku, Malaysia (2009)
b. Di Dunia ada Surga, Malaysia (2009)
c. Anggun, Malaysia (2010)
d. Cinta di Hujung Sejadah, Malaysia (2011)
e. Ammanige Haj Bayake, India (2011)
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Nilai-nilai Materi Pendidikan Agama Islam1. Pendidikan Aqidah/Keimanan
a. Iman Kepada Allah SWT“Sembilan puluh sembilan nama Allah kembali ia pelajari,bukan hanya tulisan namun maknanya. Pak Dahlan-lah yangmengingatkan dan mengulang-ulang, setelah suatu pagi Alifterlihat kepayahan sekembalinya dari sel setrap. HukumanKepala Lapas.” (Nadia, 2018:98)
Sepatutnya, kita berdoa dan meminta pertolongan hanyalah
kepada Allah SWT semata. Menyebut sembilan puluh sembilan
nama-Nya yang indah dalam asmaul husna, niatkan semua apa
yang kita lakukan hanya kepada Sang Maha Segalanya. Sebagai
umat muslim, kita harus mempercayai adanya Allah tempat kita
meminta ampunan dan meminta pertolongan-Nya.
Artinya: “Dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa; tidak adaTuhan melainkan Dia yang Maha Pemurah lagi MahaPenyayang.” (QS. Al-Baqoroh ayat 163)
Iman kepada Allah adalah pengesaan Allah SWT sehingga
tidak menggantungkan harapan kepada selain Allah, dan tidak
menyembah kepada selain-Nya. Menyempurnakan kecintaan
terhadap Allah, serta mengagungkan-Nya sesuai dengan nama-
nama-Nya yang indah dan sifat-sifat-Nya yang Maha Tinggi.
83
Melaksanakan ibadah kepada Allah dengan mengerjakan apa yang
diperintahkan serta menjauhi apa yang dilarang-Nya (Muhammad,
2003:32).
b. Iman Kepada Kitab Allah SWT“Soal bentuk bumi yang bulat? Dari dulu sudah ada di Alquran.Terus kisah Nabi Musa dan Fir’aun yang di Alquran ternyataterbukti!.” (Nadia, 2018:128)
Iman kepada kitab Allah SWT adalah salah satu wujud
percaya kita terhadap Allah, karena Al-Qur’an merupakan kitab
Allah sebagai penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya. Al-
Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw melalui malaikat
Jibril untuk umat Nabi Muhammad Swt sebagai pedoman hidup.
84
Artinya: “Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran denganmembawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, YaituKitab-Kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujianterhadap Kitab-Kitab yang lain itu; Maka putuskanlah perkaramereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamumengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaranyang telah datang kepadamu. untuk tiap-tiap umat diantara kamu,Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allahmenghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapiAllah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu,Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamuapa yang telah kamu perselisihkan itu” (QS. Al-Maidah ayat 48).
Dari ayat di atas bahwa Al-Qur’an sebagai menyemprna
dari kitab-kitab sebelumnya diturunkan. Al-Qur’an juga dapat
menjadi obat bagi yang sakit, sebelum adanya kehidupan sampai
kelak manusia akan dibangkitan semua sudah tertulis didalam Al-
Qur’an. Berlomba-lombalah dalam kebaikkan menjadi orang yang
lebih baik dari sebelumnya, karena semua perkara akan bermuara
kepada Allah.c. Iman Kepada Rasul Allah SWT
Rasul adalah seorang laki-laki yang mendapatkan wahyu
dari Allah, memiliki kewajiban untuk menyampaikan dan
mengamalkannya. Rasul memiliki keistimewaan tersendiri yang
diberikan oleh Allah. Kita sebagai umat muslim harus
mempercayai adanya Rasul Allah SWT.“Rasulullah Saw adalah manusia yang dijamin masuk surgaoleh Allah. Tapi justru beliau termasuk contoh yang ujiannya
85
paling besar. Itu memang skenario Allah Swt. agar manusiabisa melihat teladan paling lengkap.” (Nadia, 2018:136)
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah berimankepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allahturunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkansebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hariKemudian, Maka Sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya” (QS. An-Nisaa’ ayat 136).
Iman kepada Rasul yaitu mengetahui rahmat Allah kepada
hamba-hamba-Nya sehingga mengutus para rasul untuk menunjuki
mereka pada jalan Allah serta menjelaskan bagaimana seharusnya
mereka menyembah Allah. Mensyukuri nikmat Allah yang amat
besar ini. Mencintai para rasul, mengagungkannya, serta
memujinya karena mereka adalah para rasul Allah SWT.d. Iman Kepada Takdir Allah SWT
Takdir adalah sesuatu ketetapan yang telah digariskan oleh
Allah. Takdir sendiri dibagi menjadi dua yaitu takdir muallaq yaitu
86
takdir yang bergantung pada ikhtiar seseorang atau usaha manusia.
Takdir mubram yaitu takdir yang pasti terjadi yang telah ditetepkan
oleh Allah.
“Osteosarcoma… terdengar keren tapi sesungguhnya amatmengerikan. Merupakan jenis penyakit kanker tulang yangpada umumnya menyerang anak usia remaja. Batin Arum ciut.Sel-sel kanker tengah berkembang di ujung tulang panjangyang sedang aktif pertumbuhannya.
Akan tetapi, penyakit yang diderita tak lantas membuat Arumlemah. Sebaliknya, malah membangkitkan kekuatan yangselama ini terpendam. Ia makin sering berdoa, memintakesembuhan kepada Allah. Memohon Sang Maha Penyembuhagar tak mengambil kakinya. Amputasi, ancaman lainpenderitan kanker tulang.” (Nadia, 2018:49)
Artinya: “Diwajibkan atas kamu berperang, Padahal berperangitu adalah sesuatu yang kamu benci. boleh Jadi kamu membencisesuatu, Padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula)kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allahmengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqorohayat 216)
Jika penyakit salah satu ujian dari Allah untuk manusia,
Allah akan menguji sesuai dengan tingkat kemampuan manusia
tersebut. Penyakit termasuk di dalam takdir muallaq, takdir yang
87
bisa berubah sesuai dengan usaha manusia tersebut, jika usaha
semaksimal mungkin, lalu meminta kesembuhan kepada Sang
Maha Penyembuh maka akan dikabulkan.
2. Pendidikan Ibadah a. Shalat
“ Nanti kita diskusikan lagi. Semoga niat kak Alif buatmembantu kita bisa terwujud. Sekarang shalat Ashar dulu.Giliran siapa yang pimpin shalat?” (Nadia, 2018:163)
Shalat merupakan tiang agama yang harus dikerjakan, jika
shalatnya baik maka yang lain juga baik. Shalat diibaratkan sebagai
bangunan, shalat itu seperti pondasinya, jika pondasinya kokoh dan
kuat, maka bangunannya juga akan baik. Shalat juga mendekatkan
diri kita kepada Sang Maha Pencipta.
Artinya: “Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan taatlahkepada rasul, supaya kamu diberi rahmat” (QS. An-Nuur ayat 56).
Ayat di atas menjelaskan bahwa seorang muslim harus
mengerjakan sholat. Sholat adalah ibadah yang paling utama dan
hal yang pertama kali dihisab adalah sholat. Maka kerjakan sholat
sebagai kebutuhan pokok. Selain sholat, kita juga wajib
menunaikan ibadah zakat, kemudian taat kepada rosul. Bentuk
88
taatnya seperti, mengikuti sunnah-sunnah rosul antara lain yaitu
bersholawat atas Nabi Muhammad, memotong kuku hari Jum’at,
membaca surat Al-Kahfi di malam jum’at, dan lain-lain.
b. AdzanAdzan adalah pertanda masuknya sholat. Orang yang
mengumandangkan adzan disebut muadzin. Adzan dikumandang
untuk menandakan waktu untuk menjalankan ibadah sholat fardhu
telah tiba.“Alunan adzan dari mushalla dekat rumah bergema,menghentikan keramaian.” (Nadia, 2018:163)
“Dari Malik bin Al-Huqairits, sesungguhnya Nabi Saw bersabda,“Apabila waktu shalat telah tiba maka hendaklah salah seorangdiantara kami adzan untuk (shalat)mu, dan hendaklah yang tertuadiantara kamu bertindak sebagai imam bagi kamu” (HR. Ahmad,Bukhari, dan Muslim).
Ketika kita mendengarkan adzan lebih baik mengentikan
semua kegiatan, lebih baik untuk menjawab adzan. Kemudian
bergegas untuk ke masjid shalat berjama’ah.c. Berdoa
“Tidak. Ia tidak boleh berputus asa. Dalam hati Arum semakinmenguatkan doa, menyertakan nama-nama yang Dia suka.Yaa Mu’min… Yang Maha Pemberi KeamananYaa Maani… Yang Maha MencegahYad-Dhaar… Yang Pemberi KemudharatanHindari hamba dari kemudharatan, dari keburukan,turunkanlah rasa aman dengan izin-Mu Ya Rabb.” (Nadia,2018:208)
89
Artinya: “(55) Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diridan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukaiorang-orang yang melampaui batas. (56) Dan janganlah kamumembuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah)memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut(tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan).Sesungguhnya rahmat Allah Amat dekat kepada orang-orang yangberbuat baik” (QS. Al-A’raf ayat 55-56).
Berdoa adalah salah satu jalan untuk mendekatkan diri
kepada Allah SWT, berdoa sesuatu yang dilakukan oleh banyak
orang, meminta pertolongan dan ampunan kepada Tuhan-Nya.
Dengan cara berbeda-beda. Terutama seorang muslim, dengan cara
mengangkat kedua tangan, menghadap kiblat, dalam keadaan
bersuci. Biasanya berdoa setelah melaksanakan ibadah shalat.d. Kewajiban menuntut ilmu
Kewajiban seorang muslim yaitu menuntut ilmu ketika
sejak lahir sampai ke liang lahat, bagi seorang laki-laki maupun
perempuan.“Alif sendiri bukan anak bodoh. Selepas SMA, ia pernah kuliahdibeberapa universitas bukan hal yang susah, “jawab Alif saatbeberapa teman bertanya kenapa berhenti kuliah padahalbanyak sekali yang berharap bisa melanjutkan pendidikan diuniversitas negeri.” (Nadia, 2018:7)
90
Artinya : “Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakinibahwasanya Al Quran Itulah yang hak dari Tuhan-mu lalu merekaberiman dan tunduk hati mereka kepadanya dan SesungguhnyaAllah adalah pemberi petunjuk bagi orang-orang yang berimankepada jalan yang lurus” (QS. Al-Hajj (22) ayat 54).
Ilmu dari segala ilmu sebenarnya sudah tercantumkan di
dalam Al-Qur’an, karena semua sudah diatur di dalam Al-Qur’an
dari sebelum adanya manusia hingga hari pembangkitan sudah
tertulis di dalam kitab Allah yaitu Al-Qur’an sebagai penyempurna
dari kitab-kitab sebelumnya. Jika seorang mencari ilmu untuk
mengharap ridho Allah, maka Allah akan memberikan ketenangan
hati, ditunjukkan jalan yang lurus.e. Wudhu
Wudhu adalah menggunakan air yang suci dan mensucikan
dengan cara yang khusus di empat anggota badan yaitu: wajah,
kedua tangan, kepala, dan kedua kaki. Adapun sebab mewajibkan
wudhu adalah hadas, yaitu apa saja yang mewajibkan wudhu atau
mandi. Hadas dibagi menjadi dua yaitu hadas besar segala yang
mewajibkan untuk mandi besar, sedangkan hadas kecil yaitu semua
yang mewajibkan untuk wudhu.
91
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendakmengerjakan shalat, Maka basuhlah mukamu dan tanganmusampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimusampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub Makamandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembalidari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalukamu tidak memperoleh air, Maka bertayammumlah dengan tanahyang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah
92
itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendakmembersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu,supaya kamu bersyukur” (QS. Al-Maidah ayat 6).
Dapat disimpulkan dari ayat di atas bahwa sebelum
mengerjakan ibadah sholat diwajibkan untuk berwudhu terlebih
dahulu, jika seseorang yang berhalangan tidak bisa wudhu
menggunakan air, karena ada udzhur syar’i misalnya kecelakaan
yang lukanya jika terkena air menjadi parah, maka dalam Islam
diperbolehkan bertayamum yaitu wudhu menggunakan debu.
“Siapa yang tidak melakukan kesalahan di sini? Setiap kitaberhak meminta ampunan,” jelasnya sambil menggiringlangkah Alif ke tempat wudhu. Mengajak si pemuda membasuhwajah yang terasa panas.” (Nadia, 2018:98)
Wudhu dilakukan untuk membersihkan hadis kecil,
sebelum kita melaksanakan sholat lima waktu untuk berwudhu
terlebih dahulu, tidak hanya sholat lima waktu untuk berwudhu,
akan tetapi wudhu dapat membersihkan hati dan pikiran-pikiran
yang kurang jernih dalam pikiran kita. Ketika kita sedang marah
dianjurkan untuk mengambil air wudhu. 3. Pendidikan Akhlaq
a. Akhlaq Terhadap Allah SWT1) Bersyukur
Artinya: “Dan Allah akan memberi Balasan kepada orang-orang yang bersyukur” (QS. Al-Imran ayat 144).
Syukur merupakan salah satu buah keimanan. Bila tidak
dapat menghitung nikmat yang diberikan Allah kepadamu,
tidakkah kamu bersyukur kepada-Nya? Kamu bersyukur
93
kepada Allah dengan memuji-Nya: “Alhamdulillah (segala puji
bagi Allah). Barang siapa telah memadukan syukur hati dengan
perasaan ridha kepada Allah, syukul amal dengan memberikan
kelebihan nikmat kepada mereka yang tidak mendapatkannya,
dan syukur lisan dengan banyak memuji Allah, berarti ia
termasuk orang-orang yang bersyukur (Thanthawi, 2004:80).“Kamu nggak bermaksud melanggar hukum, kan?Ada gurat kecemasan di wajah Arum saat mendengarpenjelasan Alif.“Insya Allah aku sudah insaf.”“Alhamdulillah…,”pelan Arum mengucap syukur.”(Nadia,2018: 182)
Bersyukur adalah salah satu cara untuk memberikan pujian
kepada Allah dengan cara tunduk berserah diri, dan berharap
hanya kepada-Nya. Bersyukur selain didalam hati lebih baik
diucapkan dengan lisan, salah satu mengucapkan
Alhamdulillah. Selain diucapkan melalui lisan kita harus
menyatukan syukur kita kepada Allah dari ucapan lisan dan
hati kita hanya untuk mengharap ridho Allah.2) Tawakal
Tawakal adalah menyerahkan segala perkara dan urusan
kepada Allah SWT, serta berserah diri sepenuhnya kepada-Nya
untuk mendapatkan ridho Allah. Tawakal merupakan salah satu
ciri orang yang beriman (Syukur, 2017:146).
94
Artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialahmereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka,dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah imanmereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah merekabertawakka” (QS. Al-Anfaal ayat 2).
Dari ayat tersebut, dapat diketahui bahwa sekalipun
seseorang menyatakan bahwa dirinya beriman kepada Allah,
tetapi jika ia tidak dapat berserah diri kepada-Nya, maka
keimanannya tersebut perlu dipertanyakan ulang.
“Lelaki yang duduk di belakang meraih tangan Arum secarapaksa. Lalu mengamati jemari kurus panjang yang takdilingkari sebentuk cincin pun. Tak lama ia menarik napaslemas, menghentakkan jari-jari si gadis.“Payah!”As-Syahiid… Maha MenyaksikanArum terus mengulang nama-nama Allah yang mampumengingatnya.Al-Qawiyyu, Yang Maha Kuat, Lindungilah hamba darisegala sisi.” (Nadia, 2018:205)
Apabila kita memiliki suatu hajat ataupun keinginan maka
kita harus berdoa meminta kepada Allah SWT, selain berdoa
juga harus berusaha apa yang kita inginkan. Setelah itu kita
pasrahkan semua kepada Sang Maha Kuasa.
3) Bertaubat
95
Seorang mukmin selalu memohon ampunan kepada Allah,
karena ia selalu menyadari bahwa dirinya belum menjadi
pribadi yang baik melaksanakan perintah Allah (Al-Hilali,
2002:111)
“Besok dan besoknya, pemuda itu lebih banyak merenung.Bahkan saat jam bebas, ia gunakan untuk bertadarus. Seolahingin menebus kesalahan yang telah menyia-nyiakan hidupselama ini hanya demi kesenangan pribadi. Sementara bagiBapak dan Ibu, sekali pun tak pernah ia mengangkat tanganuntuk berdoa.” (Nadia, 2018:102)
Artinya: “(1) Apabila telah datang pertolongan Allah dankemenangan. (2) Dan kamu Lihat manusia masuk agama Allahdengan berbondong-bondong. (3) Maka bertasbihlah denganmemuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya.Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat (QS. AnNashr ayat 1-3).
Untuk bertaubat tidak memandang siapa saja, laki-laki
maupun perempuan, di mana orang itu berada, tidak
memandang usianya, yang terpentintg dia ingin bertaubat
bersungguh-sungguh tidak mengulangi kesalahannya lagi. Jika
sudah mendapatkan hidayah dan petunjuk dari Allah SWT,
96
setiap orang bisa bertaubat, kembali ke jalan yang diridhoi
Allah SWT.b. Akhlaq Terhadap Diri Sendiri
1) Shiddiq/jujur“Dito mencuri ayam karena…”Arum menunggu wajah Dito memerah. Malu campur sedihdengan kenangan masa lalu.“Karena Ibu Dito yang sedang hamil bilang, “Ditomengerjapkan matanya yang tiba-tiba berkaca, menghapusbeberapa titik being yang meluncur cepat di pipi.“Ibu Dito bilang ingin sekali makan ayam. Bapak nggakpunya uang. Jadi Dito ambil ayam Pak Ragil. Sayangketahuan. Dito langsung diarak keliling desa. Bikin maluBapak dan Ibu”. (Nadia, 2018:91)
Sikap seseorang yang menyatakan sesuatu dengan
sesungguhnya secara benar dan apa adanya. Tidak ada yang
ditambah-tambahi. Sikap jujur harus di bisakan sejak dini.
Biasanya seseorang yang melakukan sikap jujur akan disenangi
banyak orang, dari kejujuran tersebut menimbulkan sikap
kepercayaan dari orang lain.
Artinya: “Dan Katakanlah kepada hamha-hamba-Ku:"Hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang lebih baik(benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihandi antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuhyang nyata bagi manusia” (QS. Al-Israa’ ayat 53).
97
Seseorang diharapkan untuk mengucapkan perkataan yang
baik-baik ataupun benar. Jika tidak mengucapkan perkataan
yang baik dan benar akan menimbulkan perselisihan diantara
mereka semua. Perselisihan tersebut adalah perbuatan syetan.
2) Menutup aurat
Aurat adalah suatu anggota badan yang tidak boleh
ditampakkan dan diperlihatkan oleh lelaki atau perempuan
kepada orang lain.
“Tantri tergelak. Sejenak ia mengamati Arum. Meski sudahbekerja, style-nya masih sa,a. dari dulu gadis itu tidak bisalepas dengan longdress berbahan denim yang dipadankandengan sepatu kets dan jilbab berwarna lembut. Seperti biasa,wajahnya yang agak pucat dibiarkan tanpa polesan.”(Naida,2018: 29)
Artinya: “Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin:"Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuhmereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untukdikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah
98
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Al-Ahzab ayat59).
Diantara perhiasan yang indah Allah berikan kepada
manusia adalah anggota tubuh. Allah menciptakan tubuh
manusia paling sempurna bentuknya. Dari ujung kaki hingga
wajah, maka dari itu kita harus menjaga auat kita, karena aurat
manusia wajib ditutup dan haram ditampakkan atau
diperlihatkan kepada yang bukan muhrimnya.3) Amanah
“Alhamdulillah, ia telah berkunjung memenuhi janji tempohari, ketika mereka bertemu di dalam penjara. Selainmeminta maaf atas perlakuan buruknya kepada Arum saat dimal, ia juga berniat membantu anak-anak di rumah singgah.”(Nadia,2018: 157)
Artinya: “Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya” (QS. Al-Mukminun ayat 8).
Amanah artinya dapat dipercaya, amanah juga berkaitan
erat dengan tanggung jawab. Orang yang menjaga amanah
biasanya orang yang bertanggung jawab, dan sebaliknya.
Karena setiap perbuatan apa yang kita lakukan itu semua akan
dipertanggung jawabkan kelak di akhirat.4) Ikhlas
Ikhlas dalam bahasa Arab, ikhlas berasal dari kata khalasha
yang bearti bersih, murni, dan sehat. (Al-Faruq, 2012:19).
99
Ikhlas adalah usaha untuk membersihkan hati dari kotoran-
kotoran yang menjadikan hati tidak bersih. Menjadikan
agamanya semata-mata untuk Allah, dengan menyembah-Nya
dan tidak menyekutukan-Nya, hanya mengharap ridho Allah.
Artinya : “Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari padaorang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedangdiapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agamaIbrahim yang lurus? dan Allah mengambil Ibrahim menjadikesayanganNya” (QS. An-Nisaa’ ayat 125).
“Tak apaAllah Ar-RozaqDia Maha Pemberi Rezeki.Tidak miskin seseorang karena merelakan beberapa ratusribu. Seperti juga seseorang tidak lantas menjadi kaya denganmenahan beberapa ratus ribu di tangannya. Apa yangdiberikan kepada yang membutuhkan, justru menjadi bekalyang menemani seseorang ketika kehidupan di duniaberakhir. Sesuatu yang sejak lama diyakini gadis berusia duapuluh tiga tahun itu” (Nadia, 2018:19).
Dengan demikian, ikhlas mengajarkan kepada kita untuk
melakukan perbuatan semata-mata mencari ridha Allah, dan
menghindari segala kesenangan duniawi serta kesenangan yang
bersifat sementara, misalnya kemewahan, kedudukan, pemuas
hawa nafsu, dan penyakit hati lainnya.5) Sedekah
100
Seseorang yang disebut sedekah jika memberikan dengan
senang hati secara tulus ikhlas. Akan tetapi tidak mengharap
imbalan dari yang diberi. Baik imbalan berupa pujian, balasan,
kedudukan ataupun sekedar ucapan terima kasih.
“Terakhir, Alif sampai menitikkan air mata saat menjelangtengah malam memberikan uang yang sebetulnya takseberapa, ke seorang tunanetra penjaja kerupuk Palembangyang kebetulan melintas di jalanan agak remang.“Mohon diterima, Pak,”kata Alif sembari memberikan dualembar lima puluh ribuan,”Saya hanya menyampaikanamanat.”Si bapak penjual kerupuk menerima pemberian Alif.Tangannya gemetar. Tak lama, ia membuka kacamatahitamnya. Tampak bulatan mata yang agak keputihanmiliknya berkaca-kaca.” (Nadia, 2018:66)
Artinya: “Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah,dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalamkebinasaan, dan berbuat baiklah, karena Sesungguhnya Allahmenyukai orang-orang yang berbuat baik” (QS. Al-Baqorohayat 195).
Orang yang banyak sedekah Allah akan menggantikannya
lebih apa yang disedekahkan, berbuat baik kepada siapa pun,
dimana pun, dan kapan saja. Gunakanlah harta yang dititipkan
Allah untuk orang yang membutuhkan, sesungguhnya Allah
Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikkan.6) Sabar
101
Sabar bearti menahan. Dalam menjalankan kesabaran
ini ada tiga hal yang melibatkan sekaligus, yaitu hati, lidah, dan
anggota tubuh. Seseorang disebut sabar apabila ia dapat
menahan hatinya dari mengeluh dan marah, menahan lidah dari
mengeluh, dan menahan anggota tubuh dari melakukan hal-hal
yang buruk.
Kesabaran adalah akhlak mulia yang menghalangi diri
dari melakukan hal-hal yang tidak pantas. Kesabaran adalah
suatu kekuatan yang memberikan sentuhan khusus pada
manusia sehingga dapat memberikan ketetapan hati saat terjadi
goncangan. Sabar yang indah adalah sabar tanpa keluhan apa
pun, selain kepada Allah (Al-Faruq, 2012:72).
“Arum menarik napas panjang. Hari ini ia tahu, tipiskesabaran yang dimiliki. Padahal Allah Maha Pengasih lagiPenyayang. Ar-Rahman, Ar-Rahiim. Pun kekasih-Nya,Rasulullah Saw, yang membalas bentakan dengan senyum,menolak kejahatan dengan kebaikan.” (Nadia, 2018:39)
Artinya: “Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya danjanganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkankamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah.
102
Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar” (QS.Al-Anfal ayat 46).
Dengan bermodalkan kesabaran seseorang akan
mendapatkan kesuksesan dan mencapai derajat yang mulia.
Kesabaran selalu dilakukan untuk menghadapi lika liku
kehidupan, seseorang akan menjadi lebih baik.7) Menjaga Diri
“Jika Farah, sahabatnya yang masih berkutat denganpersoalan cinta yang rumit, bisa berinteraksi langsung, danmerasakan kebahagiaan bersama bola mata jernih anak-anakdi rumah singgah ini, mungkin ia tak lagi terobsesi dengancinta sang kekasih yang menurut Arum dari sedikit yangdidengarnya, tak bisa diharapkan.Arum sendiri… tidak banyak pengalaman dengan lawanjenis. Usia dua puluh tiga tahun belum sekali pun pacaran.Bukan semata alasan agama, melainkan murni belumberminat”. (Nadia, 2018:93)
Menjaga diri dari orang yang tidak kita kenal, ataupun
lawan jenis kita harus berhati-hati. Apalagi masa-masa remaja
itu masih penasaran dengal hal-hal yang dianggapnya unik.
Sebenarnya pacaran di dalam Islam tidak ada, adanya hanya
ta’aruf yaitu perkenalan lebih dekat, jika jodoh akan di
lanjutkan di pelaminan, jika tidak jodoh berarti cukup
perkenalannya.
103
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimudan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalahmanusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar,keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yangdiperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apayang diperintahkan” (QS. Tahrim ayat 6).
Dari ayat di atas dapat kita petik pelajaran bahwa untuk
menjaga diri dan keluarga kita dari api nereka, maka
kerjakanlah apa yang diperintahkan-Nya dan menjauhi segala
apa yang dilarang-Nya.8) Optimis
Optimis adalah orang yang memiliki keyakinan baik atas
segala sesuatu dalam menghadapi persoalan. Optimis adalah
salah satu contoh perilaku khusnudzon.“Permintaan gadis kecil itu bejibun pada Allah. Ia inginsembuh dan hidup damai. Bebas dari kemoterapi dan radiasi.Tak perlu lagi menjalani operasi. Tak ingin lagi mendengarkeributan. Ia butuh dekat dengan Allah.” (Nadia, 2018:27)
Orang yang optimis selalu melihat hal-hal yang positif
ataupun baik dan memiliki keyakinan bahwa setiap masalah
akan ada jalan keluarnya. Selalu berprasangka baik kepada
Allah dan yakin bahwa Allah akan menolong setiap hamba-
Nya yang sedang membutuhkan, memberikan jalan keluar
disetiap masalah yang dihadapi hamba-Nya. Akan tetapi setiap
hamba juga berusaha dan bekerja keras untuk menyelesaikan
masalah yang dihadapinya sehingga Allah akan membukakan
jalan keluar disetiap masalah dan mengubah keadaan.
104
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Ar-
Ra’d ayat 11:
Artinya : “Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada
pada diri mereka sendiri”.
9) Tawadhu’Tawadhu’ adalah rendah hati atau tidak sombong, karena
dari sifat tawadhu’ akan menghasilkan sifat-sifat yang baik
untuk kehidupan sehari-hari. Contohnya tawadhu’ yang baik
adalah tidak berlebih-lebihan untuk dunia, menghargai orang
lain, memberikan kesempatan untuk orang lain berbicara.“Arum mendesah. Ia berencana mengembalikan semuagadget pemberian Mama, mungkin besok. Saat Mama sudahlebih tenang. Ia bisa memanfaatkan jasa ojek online. Lagipula, laptop miliknya meski tidak seberapa canggih, adalahbarang mewah pertama yang dibeli Arum dengan hasilkeringat sendiri (Nadia, 2018:83).
Artinya: “Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidakmenjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka” (QS.Maryam ayat 32).
Kita dapat mengambil pelajaran dari sifat mulia para Nabi
tersebut. Karena sifat tawadhu’, mereka menjadi mulia di dunia
dan di akhirat.10) Niat
105
Niat adalah amalan hati (amaliyah qolbiyah) sehingga
hanya Allah SWT dan pribadi masing-masing yang tahu soal
niat seseorang dalam berbuat, beramal, atau beribadah.“Alif kehilangan kata-kata. Padahal biasanya ia tidak pernahkehilangan nyali berhadapan dengan lawan jenis.“Niat jika tidak diwujudkan, tidak membawamu ke mana-mana. Sekecil apa pun aksi itu lebih penting ketimbangbicara bagaimana pun riuhnya.” (Nadia, 2018:131)
“Sesungguhnya amalan itu tergantung niatbya dan seseorangakan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan” (HRBukhori dan Muslim).
Hadist diatas menerangkan tentang niat seseorang yang
ingin berhijrah. Hijrah termasuk ibadah karena ia perintah
Allah. Namun, jika berhijrah ada niat lain, maka hijrah tersebut
tidak menjadi ibadah.c. Akhlak terhadap orang tua
1) Birul walidain“Mencium tangan, satu-satunya ritual yang masih jadipengikat hubungan batin mereka. Dan memang cumaitu yangtersisa dari keakraban dengan Bapak. Selebihnya nyaris takada.” (Nadia, 2018:6)
Birul walidain adalah berbakti kepada kedua orang tua kita,
salah satunya dengan taat dan patuh apa yang diperintahkan
kepada kita. Bentuk birul walidain itu bermacam-macam,
antara lain yaitu, saling menghormati orang tua kita, tidak
berbicara keras kepada orang tua, mendoakan orangt ua kita
semoga selalu dalam perlindungan Allah SWT. Maka dari itu
kita tidak boleh menyakiti hati orang tua, terutama Ibu karena
doa seorang Ibu itu mujarab.
106
Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamujangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuatbaik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salahseorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampaiberumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kalijanganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah"dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlahkepada mereka Perkataan yang mulia” (QS. Al-Isra’ ayat 23).
Dari ayat diatas menjelaskan bahwa seorang anak tidak
boleh mengatakan “ah” kepada orang tuanya, karena akan
menyakiti hati orang tua. Orang tua harus dihormati apa yang
diperintahkan dilaksanakan dengan baik, selain itu seorang
anak tidak boleh membantah orang tua, apalagi memotong
pembicaraan orang tua itu tidak sopan. Jadilah anak yang selalu
menuruti apa yang diperintah orang tua, mendoakan kedua
orang tua kita semoga diberikan umur yang panjang, selalu
dalam lindungan-Nya.2) Sopan Santun
“Assalamu’alaikum…” Arum gelagapan. Lamunannya terputus.“Assalamu’alaikum,” kali kedua ucapan salam dilontarkan.Arum segera membalas. Sejurus kemudian, jengah beradupandang dengan makhluk yang paling tak diharapkannya”(Nadia, 2018:118).
Sopan santun sangat penting dalam kehidupan sehari-hari,
apalagi orang tua pasti akan mengharapkan anaknya memiliki
107
sikap sopan santun, maka dari itu sikap sopan santun juga
diajarkan sejak dini. Sopan santu kepada orang tua, ketika
berbicara tidak boleh membentak, ataupun bernada kasar. Jika
kepada orang yang lebih muda saling menyayangi satu dengan
yang lainnya.“Berkatalah kalian dengan sopan dan jujur Niscaya Allahakan menambah ampunan-Nya kepada kalian” (HR. ImamMuslim).
Dari hadist diatas dapat disimpulkan bahwa kita harus
berkata sopan kepada siapa saja terutama kepada orang tua,
ataupun orang yang lebih tua dari pada kita, menyayangi orang
yang lebih muda dari pada kita, ramah kepada siapa saja. Sifat
jujur juga harus ditanamkan sejak dini. Karna itu Allah akan
menambah ampunan kepada kita semua.d. Akhlaq terhadap sesama
1) Peduli“Minggu-minggu berikut, anak-anak masih menempatiperingkat pertama yang menyita waktu Arum. Memang ia taksering lagi minta izin dari kantor, karena kini selain Bik Nah,ada Ria yang membantu menangani di rumah. Tetap sajatidak semua hal bisa dilakukan gadis dua puluh tiga tahunitu”. (Nadia, 2018:82)
Kita hidup di dunia ini menjadi makhluk sosial, makhluk
yang tidak lepas dari bantuan orang lain. Pastinya kita memiliki
sahabat yang setia untuk membantu kita, ataupun teman yang
bisa membantu kita. Kita juga harus peduli dengan apa yang di
rasakan oleh sahabat kita, dari permasalahannya di rumah,
sekolah, kita bisa membantu menyemangati dan menghiburnya.2) Menjaga Persaudaraan
108
“Hal-hal rutin berjalan biasa. Tak banyak perubahan, selainanak-anak yang sekarang lebih tertib dan mudah diatur. Satuhal yang sangat disyukuri Ria dan Bik Nah.Setiap malam, mereka shalat magrib dan isya bersama. Umardan Said yang mengajinya paling bagus, bergantian menjadiimam, juga mengajari anak-anak lain membaca Alquran.Sehabis shalat, mereka bersama-sama menengadahkan tangandan berdoa buat Arum, lama sekali.Doa dengan melibatkan nama-nama-Nya. Dengan asma’ulhusna, agar Allah suka. Seperti sering diingatkan Arum”.(Nadia, 2018:236)
“Perumpamaan orang Islam yang saling mengasihi danmencintai satu sama lain adalah ibarat satu tubuh, jika salahsatu anggota tubuh akan ikut merasa sakit dan tidak bisatidur” (HR. Imam Bukhori).
Kita semua itu adalah saudara, dan saudara itu bagaikan
tubuh jika ada saudara kita yang sedang sakit kita juga akan
merasakan rasa sakit tersebut. Kita juga akan menjaga dan
merawat saudara kita yang sakit hingga kita tidak bisa tidur.
3) Saling Tolong MenolongTolong menolonglah dalam hal kebaikan, saling membantu
satu sama lainnya karena manusia adalah makhluk sosial, yang
masih membutuhkan bantuan dari orang lain, dan tidak dapat
hidup sendiri.“Satu-dua orang muncul dari kejauhan, mendekati lokasikecelakaan. Kegelisahan meningkat tajam.Tiba-tiba saja, bahkan sebelum Alif bergerak, belati berkilatmengayun di udara dan dihujamkan dua kali ke perut Arum.Alif tersentak melihat tindakan brutak yang terjadi dihadapannya.Tubuh pemuda itu seketika lemas. Jika terjadi apa-apa padaArum, ia akan menjadi orang pertama yang patutdipersalahkan. Bayangan kematian Ibu dan Bapak berlesatanseketika. Tidak, Alif tak sanggup kehilangan lagi. Ia tidaksiap jika sosok terkasihnya direnggut begitu cepat. Jangansekarang, ketika ia baru mulai kembali menata hidup.”(Nadia, 2018:218)
109
Artinya: “…Dan tolong-menolonglah kamu dalam(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. danbertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amatberat siksa-Nya” (QS. Al-Maidah ayat 2).
Allah memerintahkan kepada kita untuk tolong
menolonglah dalam perbuatan kebajikan dan jangan tolong
menolong dalam berbuatan dosa dan pelanggaran. Allah akan
menyiksa orang-orang yang membantu orang melakukan
perbuatan dosa.
4) Saling Memaafkan“Maaf… maaf, dan maaf. Suatu saat kalau aku sudah keluardari sini dan masih punya kesempatan, akan aku gantiperlakuan perlakuan buruk itu dengan--.”“Ya?” potong Arum masih bernada hambat.Alif menarik napas.“Dengan apa aja yang kamu mau!”Arum tersenyum tipis. Ia menatap sekeliling penjara, seolahingin menunjukkan pada Alif bahwa keadaannya telahberubah, jauh berubah”. (Nadia, 2018:120)
Memaafkan itu indah, karena dalam Islam mengajarkan kita
untuk saling memaafkan, karena setiap manusia pernah
melakukan kesalahan, kekhilafan yang melekat pada diri
manusia. Tidak diperkenankan seseorang mendiamkan
temannya lebih dari tiga hari. Maka seorang muslim lebih baik
110
memaafkan seseorang sebelum orang tersebut minta maaf,
memaafkan dibarengi dengan lapang dada, sebagaimana firman
Allah dalam surah Al-Maidah ayat 13:
Artinya: “…Maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka,Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuatbaik”5) Mengucapkan Salam
“Assalamu’alaikum…,” ragu suara beratnya terdengar.
Riuh anak-anak yang semula terdengar seperti tengah belajarbersama, sontak menjawab salam. Seorang bocah kecil,hitam, dan berambut keriting menyambutnya lebih dulu dipintu masuk. Harapan Alif tak terpenuhi, sebab ia ingin yangmenyambutnya adalah Arum. Tapi Alif tetap tersenyummelihat mata jernih yang menatapnya penuh keheraan.”(Nadia, 2018:155)
Mengucapkan salam yaitu assalamu’alaikum artinya
menyampaikan pesan damai, rasa hormat, dan doa. Jadi ketika
kita salam bearti kita mendoakan seseorang, dan hukumnya
wajib untuk menjawab salam. Banyak salam bearti banyak
yang kita doakan, semoga dengan salam kita semua bisa
menyampaikan pesan damai. Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh artinya semoga keselamatan,
keberkahan, dan kasih sayang (rahmat) dari Allah SWT
111
menyertai kalian. Al-Quran menegaskan selain doa salam
adalah penghormatan dalam QS. An-Nisaa’ ayat 86
Artinya: “Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatupenghormatan, Maka balaslah penghormatan itu dengan yanglebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu(dengan yang serupa). Sesungguhnya Allahmemperhitungankan segala sesuatu”.
Penghormatan dalam Islam ialah mengucapkan
Assalamu'alaikum. Jadi ketika kita mendapatkan salam dari
saudara muslim kita, maka kita wajib untuk menjawab salam
tersebut.B. Relevansi Nilai-nilai Materi Pendidikan Agama Islam dalam novel
Cinta dalam 99 Nama-Mu Karya Asma Nadia dengan Aktivitas
Pendidikan Islam Saat Ini.
Pada dasarnya pendidikan agama Islam sangatlah penting dalam
kehidupan bermasyarakat. Pendidikan agama Islam, yaitu suatu usaha
sadar dan terencana untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga
mengimani, ajaran agama Islam kepada peserta didik. Ajaran Islam yang
benar-benar dipahami diyakini kebenarannya, diamalkan menjadi
pedoman hidupnya menjadi lebih baik.
Relevansi nilai-nilai materi pendidikan agama Islam pada novel
Cinta dalam 99 Nama-Mu dalam praktik pendidikan agama Islam dengan
112
aktivitas pendidikan Islam saat ini sangatlah relevan. Novel Cinta dalam
99 Nama-Mu menceritakan tentang remaja suka dengan dunia anak-anak
untuk selalu mengingat dan menyebut nama-nama-Nya di setiap saat.
Berdoa dengan nama-nama indah-Nya karena Allah Maha Segala-galanya,
sesuai dengan janji Allah yaitu barang siapa yang meminta kepada-Ku
maka akan Ku kabulkan permintaannya.
Laki-laki yang bernama Alif sebagai anak tunggal. Ketika Ibunya
masih ada, Alif jarang sekali keluar rumah akan tetapi ketika Ibunya sudah
meninggal karena kecelakaan Alif selalu keluar rumah. Karena mencari
kesenangan dengan minum alkohol dari harga paling bawah hingga paling
mahal. Menurut Alif ketika minum alkohol bisa menenangkan pikiran Alif
yang sedang kacau, di setiap harinya Alif mengantongi sebotol minuman
beralkohol tersebut. Pada akhirnya di dalam penjara Lapas Alif merenungi
dan bertaubat sungguh-sungguh kepada Allah, selalu mengingat dan
mengucap nama-nama-Nya dalam kesehariannya.Problematika seperti fenomena tersebut sangatlah banyak terjadi
pada saat ini. Banyak pemuda yang suka dengan minuman beralkohol,
bahkan sudah menjadi pecandu minuman beralkohol, selain remaja bahkan
ada anak-anak sekolah dasar yang sudah mencoba minuman beralkohol
tersebut. Memang awalnya hanya iseng-iseng mencoba ataupun ada yang
dipaksa temannya untuk minuman beralkohol tersebut.Penyebab terjadinya anak remaja minum minuman beralkohol dari
beberapa faktor yaitu faktor dalam dan luar. Faktor dari dalam dari
keluarga terdekat sendiri bagaimana peran keluarga didalam mendidik
113
seorang anak, atau orang tua sibuk dengan pekerjaan masing-masing
sehingga tidak ada waktu untuk anak. Sehingga anak mencari kebahagiaan
di luar rumah, terkadang juga orang tua yang sering bertengkar sehingga
anak juga tidak betah ketika di rumah sehingga keluar rumah untuk
mencari ketenangan akhirnya terjebak dalam minuman beralkohol. Maka dari itu sebagai orang tua harus bisa mendidik anak dengan
pendidikan agama Islam, ajarkanlah dan tanamkanlah benih-benih
kebaikkan untuk anak, kasih perhatian khusus kepada anak, mengetahui
tumbuh kembang anak, pendidikan yang pertama untuk anak adalah Ibu.
Karena anak adalah masa depan bangsa Indonesia. Faktor luar yaitu dari
teman dekat anak, bagaimana akhlak sahabat anak bisa mempengaruhi
anak itu baik dan buruknya.Satu contoh lagi relevansi pada pendidikan agama Islam masa kini,
remaja dengan pergaulan bebas, perempuan yang keluar malam mencari
hiburan ataupun kebebasan di luar rumah, pergi ke diskotik hingga
akhirnya remaja hamil di luar nikah. Banyak sekarang remaja perempuan
yang masih muda tapi tidak perawan lagi, karena sebab pergaulan bebas.
Faktornya bisa dari dalam maupun luar yaitu faktor dari dalam antara lain
orang tua yang sering bertengkar, jarang mengasihkan perhatian khusus
kepada anak, bahkan ibunya sendiri menjadi pekerja seks komersial
dihiburan malam. Dan faktor dari luar akibat ekonomi yang kurang hingga
akhirnya menjadi pekerjaannya, ataupun di paksa teman atau ibunya untuk
mengikuti pekerja seks komersial.Setelah membaca novel Cinta dalam 99 Nama-Mu dan
menemukan nilai-nilai pendidikan agama Islam yang terkandung dalam
114
novel, maka orang tersebut akan malu pada sosok Arum yang mengidap
penyakit yang parah akan tetapi masih bisa tetap khusnudzon kepada
Allah, selalu menyebut dan mengingat nama-nama-Nya di dalam hatinya.
Sehingga tidak ada celah untuk berbuat maksiat kepada Allah.Melihat realita yang ada, sungguh akan lebih menyadarkan kita
akan pentingnya pendidikan agama Islam khususnya aqidah/ tauhid dalam
kehidupan sehari-hari selain pengetahuan umum. Terlebih pada era digital
yang memberikan banyak kemudahan, namun juga berdampak negatif
kepada manusia. Pendidikan agama Islam adalah pondasi bagi anak-anak
untuk membentengi dari dampak negatif dan memilih dampak yang
positif.Pendidikan agama khususnya aqidah/tauhid tidak hanya mengatur
manusia kepada Rabb nya akan tetapi juga membahas tentang hubungan
manusia dengan manusia, manusia dengan alam atau lingkungannya, dan
muamalah. Oleh karena itu pendidikan agama sangatlah penting karena
penanaman akhlak anak mulai sejak dini, melangkah sesuai prinsip
pendidikan karakter untuk memajukan bangsa Indonesia, agar moral
bangsa ini menjadi baik untuk menghadapi arus kehidupan di era digital.Melalui novel Cinta dalam 99 Nama-Mu karya Asma Nadia ini
yaitu salah satu cara penyampaian pendidikan Islam dalam penanaman dan
mendidik anak sejak usia dini. Ketika anak itu sudah dibekali ilmu
pendidikan Islam, maka anak itu tidak akan terbawa oleh arus di era digital
ini. Karena anak sebagai penerus bangsa, maka akhlak anak harus benar-
benar di didik dengan baik sesuai dengan syariat yang ada.
115
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan pembahasan dan menganalisis pada bab
sebelumnya, maka penulis dapat menyimpulkan:
1. Nilai-nilai materi pendidikan agama Islam yang terdapat dalam novel
Cinta Dalam 99 Nama-Mu karya Asma Nadia adalah:a. Nilai-nilai pendidikan aqidah/keimanan (iman kepada Allah SWT,
iman kepada kitab Allah, iman kepada Rasul Allah, dan iman
kepada Takdir Allah)b. Nilai pendidikan syari’ah/ibadah (shalat, adzan, wudhu, berdoa,
kewajiban menuntut ilmu).c. Nilai pendidikan akhlaq terhadap Allah SWT (bersyukur, tawakal,
bertaubat), akhlak terhadap diri sendiri (shiddiq/jujur, menutup
aurat, amanah, ikhlas, sedekah, sabar, menjaga diri, optimis,
tawadhu’, niat), akhlak terhadap orang tua (birul walidain, sopan
santun), akhlak terhadap sesama (peduli, menjaga persaudaraan,
saling tolong menolong, saling memaafkan, mengucapkan salam).
2. Relevansi nilai-nilai materi pendidikan agama Islam dalam novel
Cinta dalam 99 Nama-Mu karya Asma Nadia dengan aktivitas
pendidikan Islam saat ini.
117
Relevansi atau hubungan saling keterkaitan antara nilai-nilai materi
pendidikan agama Islam yang terkandung pada novel Cinta dalam 99
Nama-Mu karya Asma Nadia dengan pendidikan masa kini merupakan
pentingnya penanaman aqidah/tauhid semenjak usia dini, Hal tersebut agar
anak memiliki karakter kepribadian yang kuat, sehingga tidak mudah
terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Era digital memberikan dua dampak
bagi kehidupan. Ada dampak positif dan dampak negatif. Maka dari itu
pendidikan agama Islam sangatlah penting sebagai pondasi untuk
membentengi diri dari dampak negatif yang ditimbulkan, contohnya anak-
anak yang masih duduk di sekolah dasar minuman beralkohol, dan
pergaulan bebas.
Novel Cinta dalam 99 Nama-Mu karya Asma Nadia mencontohkan
pentingnya penyampaian dan penanaman nilai-nilai pendidikan agama
Islam sejak dini. Orang tua adalah pendidikan pertama bagi seorang anak.
Sehingga hendaknya, orang tua harus mengajarkan agama, menyebut
nama-nama-Nya dalam keseharian, dan menghadirkan beberapa karakter
kepribadian yang patut untuk diteladani. Anak adalah penerus bangsa
selanjutnya. Disamping orang tua, lingkungan juga harus memberikan
andil dalam penanaman pendidikan agama Islam pada anak. Sehingga,
usaha untuk menciptakan generasi yang kuat dan berkarakter islami dapat
terwujud.
B. Saran1. Lingkungan Keluarga
118
Hendaknya, orang tua mendidik anaknya sesuai yang diajarkan
oleh Nabi Muhammad Saw, sehingga dapat mencetak generasi yang
berkualitas. Orang tua juga harus menjadi teladan yang baik bagi
anaknya, memberikan lingkungan yang sarat akan nilai-nilai islami,
dan memberikan pendidikan Islam.
2. Bagi Dunia Sastra
Sebaik-baiknya karya sastra adalah yang tidak hanya berisi
hiburan saja. Namun juga memperhatikan isi dan memberikan
pelajaran positif dari kisah yang disajikan. Sehingga karya sastra
tersebut lebih bermakna.
3. Lembaga Pendidikan IslamUntuk lembaga pendidikan Islam hendaknya materi pendidikan
Islam tidak disampaikan dengan cara normatif dan simbolik semata,
melainkan mampu menghadirkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan
sehari-hari. Hal itu dapat diwujudkan melalui penyampaian cerita-
cerita yang inspiratif. Hal ini dimaksudkan agar pendidikan agama
Islam mampu mewarnai dan mengarahkan individu yang beriman,
bertaqwa, dan berakhlaq mulia. 4. Masyarakat
Masyarakat hendaknya senantiasa meningkatkan peran sertanya
dalam mengoptimalkan pendidikan agama Islam. Bentuk tindakan
yang bisa dilakukan yakni mengadakan berbagai kegiatan keagamaan.
Dengan makin seringnya pelaksanaan kegiatan keagamaan, diharapkan
119
masyarakat semakin paham akan pentingnya pendidikan agama Islam
serta senantiasa meningkatkan kualitas keagamaannya.
120
DAFTAR PUSTAKA
Adam, Muchtar. 2015. Ma’rifatullah Membangun Kecerdasan Spiritual, Intelektual, Emosional, Sosial dan Akhlak Karimah. Bandung: Makrifat Publisher.
Adisusilo, Sutarjo. 2013. Pembelajaran Nilai Karakter Konstruktivisme dan VCTSebagai Inovasi Pendekatan Pembelajaran Aktif. Jakarta: OTRajagrafindo Persada.
Al-Faruq, Umar. 2012. Dahsyatnya Ikhlas, sabar, Qona’ah , Surakarta: Ziyad VisiMedia.
Al-Hilali, Majdi. 2002. Menggapai Pertolongan Allah, Jogjakarta: ‘Izzan Pustaka.
Al-Qudsy, Marzuki. 2009. Rahasia Asmaul Husna. Yogyakarta: Logung Printika.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Asrori, Mohammad, Ali, Mohammad. 2012. Psikologi Remaja PerkembanganPeserta Didik, Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Endraswara, Suwardi. 2004. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: PustakaWidyatama.
Isna, Mansur. 2001. Diskursus Pendidikan Islam. Yogyakarta: Grobal PustakaUtama.
Kurniasari, Nurlaila, Anna. 2014. Sarikata Bahasa dan Sastra IndonesiaSuperkomplet. Yogyakarta: CV Solusi Distribusi.
Lia, Budi, Sari, Lia. 2017. Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Novel BulanTerbelah Di Langit Amerika Karya Salsabiela Rais Dan RanggaAlmahendra. Skripsi ini tidak diterbitkan. Surakarta: Jurusan PendidikanAgama Islam IAIN Surakarta.
Maarif, Syamsul. 2007. Revialitas Pendidikan Islam. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Mahsun. 2013. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, danTekniknya. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Majid, Abdul, Andayani, Dian. 2005. Pendidikan Agama Islam BerbasisKompetensi (Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004). Bandung: PTRemaja Rosdakarya.
Maslikhah. 2017. Melejitkan Kemahiran Menulis Karya Ilmiah Bagi Mahasiswa.Yogyakarta: Trustmedia Publishing.
121
Mubarak, Islam, Saiful. 2006. Cinta Menggapai Hakikat Mahabatullah. Bandung:Syaamil Cipta Media.
Muhammad. 2003. Syarhu Ushulil Iman, Riyad: Haiatul Ighatsah al Islamiah alAlamiah.
Muslih, dkk. 2008. Peranan Pendidikan Agama Islam dalam MencegahKenakalan Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Nadia, Asma. 2018. Cinta dalam 99 Nama-Mu. Jakarta: Republika Penerbit.
Nurhidayati, Agustina, Tri. Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Novel Bidadari-bidadari Surga Karya Tere Liye. Skripsi tidak diterbitkan.Salatiga:Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga.
Nurgiyantoro, Burhan. 2013. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah MadaUniversity Press.
Perdana, Arief. 2016. Nilai-nilai Pendidikan Karakter Yang Terkandung DalamBuku Muhammad Al Fatih 1453 Karya Felix Y Siauw. Skripsi tidakditerbitkan. Salatiga: Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga.
Septianingtyas, Rizki. 2016. Nilai-nilai Pendidikan Kasih Sayang Dalam NovelJilbab In Love Karya Asma Nadia. Skripsi ini tidak diterbitkan. Salatiga:Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga.
Syaikh Ali, Thanthawi. 2004. Aqidah Islam Doktrin dan Filosofi. Solo: EraIntermedia.
Syukur, Abdul. 2017. Dahsyatnya Sabar, Syukur, Ikhlas,Dan Tawakkal.Yogyakarta: Safirah.
http://pusatsemangat.com/kumpulan-novel-karya-asma-nadia (Diakses padaSabtu, 4 Agustus 2018, pukul 12:34)
https://www.gramedia.com/author/author-asma-nadia (Diakses pada Sabtu, 4Agustus 2018, pukul 12:38)
http://www.infobiografi.com/biografi-dan-profil-lengkap-asma-nadia/ (Diaksespada Minggu, 5 Agustus 2018, pukul 11:00)
https://www.google.co.id/search?q=cinta+dalam+99+Nama-Mu&safe=strict&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwifwvK10tbdAhWKMI8KHRcuDoMQ_AUICygC&biw=1366&bih=608#imgrc=TbnapvxCQCsqdM: (Diakses pada 26 September, pukul 00.30)
122
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
1. Nama : Hesti Setianingrum
2. Tempat/tanggal lahir : Grobogan, 21 Juni 1996
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Alamat : Getasrejo Rt 05/02 Grobogan
6. Email : [email protected]
B. Pendidikan Formal
1. 2001 sampai dengan 2002 : TK Darma Wanita Getasreo
2. 2002 sampai dengan 2008 : SD N 1 Getasrejo
3. 2008 sampai dengan 2011 : SMP N 3 Purwodadi
4. 2011 sampai dengan 2014 : MAN Purwodadi
5. 2014 sampai dengan 2018 : IAIN Salatiga
C. Pengalaman Organisasi
1. 2011 : Politik OSIS di MAN Purwodadi.
2. 2012 : Politik OSIS di MAN Purwodadi.
3. 2012 : Perlengkapan Pramuka Prakadipka di MAN Purwodadi.
4. 2012 : Bendahara Jurnalistik Mandiri di MAN Purwodadi.
5. 2016 : Pengurus Pers di Ponpes Edi Mancoro
6. 2017 : Pengurus Kebersihan di Ponpes Edi Mancoro
7. 2018 : Pengurus Rayon putri di Ponpes Edi Mancoro
Cover Buku Cinta dalam 99 Nama-Mu Karya Asma Nadia
Foto Penulis Buku Cinta dalam 99 Nama-Mu