NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR...

68
i NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU HABIBIE & AINUN SERTA RELEVANSINYA TERHADAP KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PAI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Disusun Oleh: Yogi Pramesti Utomo NIM: 10410068 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2014

Transcript of NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR...

Page 1: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

i

NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME

DALAM BUKU HABIBIE & AINUN SERTA RELEVANSINYA

TERHADAP KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PAI

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Disusun Oleh:

Yogi Pramesti Utomo

NIM: 10410068

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2014

Page 2: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk
Page 3: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk
Page 4: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk
Page 5: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

v

MOTTO

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan

sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang

ada pada diri mereka sendiri”1 (Ar Ra’d Ayat 11)

1Kementerian Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Surabaya: Mekar Surabaya), 2002,

hal. 250.

Page 6: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

vi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini

Kupersembahkan untuk

Almamaterku Tercinta:

“Jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta”

Page 7: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

vii

ABSTRAK

YOGI PRAMESTI UTOMO. Nilai-Nilai Kejujuran dan Optimisme dalam Buku Habibie & Ainun serta Relevansinya terhadap Kompetensi Kepribadian Guru PAI. Skripsi. Yogyakarta: jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014. Latar belakang masalah penelitian ini adalah kondisi masyarakat yang mulai kehilangan kejujuran dan optimisme. Seharusnya pendidikan dapat memberikan solusi dari permasalahan ini. Namun dari pihak yang terlibat langsung dalam dunia pendidikan malah menunjukan perilaku ketidakjujuran dan pesimisme. Kenyataan ini menunjukan guru tidak memiliki kompetensi kepribadian, dan kompetensi kepribadian mereka harus dibenahi dan ditingkatkan salah satu caranya dengan membaca literatur yang dapat ditauladani. Beberapa waktu ini muncul buku Habibie & Ainun yang dinilai banyak pihak banyak mengandung nilai kehidupan. Oleh karena itu perlu diadakan penelitian tentang relevansi nilai-nilai kejujuran dan optimisme dalam buku Habibie & Ainun dengan kompetensi kepribadian guru PAI. Yang menjadi permasalahan penelitian ini adalah: seperti apa nilai kejujuran dan optimisme dalam buku Habibie & Ainun, dan bagaimana relevansinya terhadap kompetensi kepribadian guru PAI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai-nilai kejujuran dan optimisme dlam buku Habibie dan Ainun dan relevansi terhaap kompetensi kepribadian guru PAI.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, penelitian ini mengambil latar buku Habibie dan Ainun. Pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi dari berbagai literatur dan rekaman video. Analisis ini dilakukan dengan memberikan makna terhadap data-data yang berhasil dikumpulkan, dan dari makna tersebut ditarik kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukan: 1) Nilai-nilai kejujuran yang terkandung dalam buku ini adalah jujur dalam berbicara dan jujur dalam ber’azam, sedangkan nilai-nilai optimisme yang terdapat dalam buku ini meliputi pengharapan yang tinggi, tidak mudah putus asa, mampu memotivasi diri, percaya diri, dan tidak bersikap pasrah terhadap kondisi yang dialami. 2) Terdaptnya Relevansi nilai-nilai kejujuran dan optimisme dalam buku Habibie dan Ainun dengan kompetensi guru PAI. Ditunjukanya dengan tindakan-tindakan harus sesuai dengan norma agama, hukum, sosial maupun budaya Indonesia. Menampilakan diri sebagai pribadi yang jujur dan berakhlak mulia dan teladan bagi masyarakat. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, arif, stabil, dewasa, dan berwibawa. Menunjukan adanya rasa percaya diri memiliki etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi. Menjunjung tinggi kode etik profesi. Adapun perilaku guru yang mencerminkan kejujuran seperti mengatakan apa adanya, keterbukaan, menwujudkan tekadnya membentuk akhlak mulia peserta didik, bersikap obyektif kepada siapapun. Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk mencerdaskan peserta didiknya, percaya diri terhadap dirinya sendiri dan peserta didiknya, dan selalu berusaha untuk mengembangkan kompetensinya.

Page 8: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

viii

KATA PENGANTAR

دمالْح لهل بر نيالَةُ الْعاَلَمالصو الَمالسلَى وع بِيمِ النالْكَرِي دمحم

بعد أَما. الدينِ يومِ إِلَى بِإِحسان تبِعه ومن وأَصحابِه آله وعلَىAlhamdulillah, puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat dan pertolongan-Nya. Sehingga penyusun dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam tak lupa tercurahkan

kepada Nabi Muhammad SAW, suri tauladan terbaik. Semoga kita termasuk ke

dalam umatnya yang mendapatkan syafaatnya kelak.

Penulisan skripsi berjudul “Nilai-Nilai Kejujuran dan Optimisme dalam Buku

Habibie & Ainun serta Relevansinya terhadap Kompetensi Kepribadian Guru

PAI” merupakan tugas akhir untuk menyelesaikan studi di Jurusan Pendidikan

Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

Dalam penyelesaian tugas akhir ini, penyusun banyak sekali mendapatkan

bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk

itu dengan segala kerendahan hati penyusun mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga Yogyakarta.

Page 9: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

ix

2. Ketua dan Sekertaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

3. H. Suwadi, M.Ag, M.Pd selaku Pembimbing Skripsi dan Penasihat Akademik

yang telah meluangkan waktu, tenaga, serta fikiran guna memberikan

bimbingan, saran, masukan, dan arahan yang sangat berarti dalam

penyusunan dan penyelesaian skripsi.

4. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, yang telah bersedia

melayani para mahasiswa dengan segenap hati.

5. Kedua orang tuaku Bapak & Ibu yang tidak pernah lelah memanjatkan do’a,

memberikan motivasi, dukungan moril maupun materiil dalam menjalani

setiap jejak langkahku dalam menggapai segala mimpi dan cita-cita. Aku ada

karena cinta dan kasih sayangmu.

6. Semua pihak yang terlibat dalam penulisan skripsi ini, yang tidak bisa di

sebutkan satu persatu, termakasih atas semuanya.

Semoga amal kebaikan yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah

SWT. dan mendapat limpahan rahmat dari-Nya, amin.

Yogyakarta, 4 April 2014

Penyusun,

Yogi Pramesti utomo

NIM. 10410068

Page 10: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ................................................... ii HA LAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ iii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv HALAMAN MOTTO ..................................................................................... v HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi ABSTRAK ....................................................................................................... vii KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii DAFTAR ISI .................................................................................................... x DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xi

BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1 B. Rumusan Masalah......................................................................... 11 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................... 11 D. Kajian Pustaka .............................................................................. 12 E. Landasan Teori ............................................................................... 15 F. Metode Penelitian ........................................................................... 34 G. Sistematika Pembahasan ................................................................. 36

BAB II : GAMBARAN BUKU “HABIBIE & AINUN .................................. 38 A. Latar Belakang Penulisan Buku Habibie & Ainun ........................... 38 B. Sinopsis Buku Habibie & Ainun ..................................................... 40 C. Profil Penulis .................................................................................. 43 D. Karya-Karya Penulis ....................................................................... 61

BAB III: RELEVANSI NILAI-NIALI KEJUJURAN DAN OPTIMISME TERHADAP KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PAI......... 64

A. Nilai Kejujuran dalam Buku Habibie & Ainun ................................ 64 B. Nilai Optimisme dalam Buku Habibie & Ainun .............................. 77 C. Relevansi Nilai-Nilai Kejujuran dan Optimisme dalam Buku Habibie

& Ainun dengan Kompetensi Kepribadian Guru PAI .................... 118

BAB IV: PENUTUP ...................................................................................... 134 A. Kesimpulan .................................................................................. 134 B. Kata Penutup ................................................................................ 135

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 136

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................. 139

Page 11: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Bukti Seminar Proposal ................................................................ 139

Lampiran 2: Kartu Bimbingan Skripsi .............................................................. 140

Lampiran 3: Sertifikat PPL-I ............................................................................ 148

Lampiran 4: Sertifikat PPL-KKN ..................................................................... 149

Lampiran 5: Sertifikat TOFEL ......................................................................... 150

Lampiran 6: Sertifikat TOAFEL ...................................................................... 151

Lampiran 7: Sertifikat ICT ............................................................................... 152

Lampiran 9: Curiculum Vitae ........................................................................... 153

Page 12: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Nilai sangatlah bermakna dalam kehidupan manusia, dengan adanya

nilai akan menciptakan sebuah tatanan masyarakat yang harmonis, maju, dan

berkembang. Maka nilai-nilai yang terdapat dalam kehidupan masyarakat ini

perlu dijaga dan dilestarikan supaya nilai-nilai ini tetap lestari dan menjadi

pedoman bagi anggota masyarakat. Jika suatu masyarakat telah kehilangan

nilai-nilai luhur pastilah akan menciptakan kondisi masyarakat yang tidak

beradab dan kacau balau.

Melihat realitas yang ada dalam kehidupan masyarakat sekarang ini

menunjukan adanya masyarakat yang kehilangan nilai-nilai kejujuran dan

optimisme dalam kehidupanya. Praktik-praktik ketidakjujuran telah nampak

jelas dalam berbagai sendi atau bidang kehidupan masyarakat baik dilakukan

oleh pejabat negara sampai dengan masyarakat bawah. Negara telah

diperangkap oleh ketidakjujuran, hingga ketidakjujuran membuat bangsa ini,

tidak sejahtera dibandingkan dengan negara-negara tetangganya. Padahal,

hutannya luas tapi dirampok oleh pemegang ketidakjujuran, sumber daya alam

di perut buminya begitu kaya, akan tetapi dikuasai oleh pemegang ketidak

jujuran.

Ketidakjujuran itu merambah kemana-mana tidak saja di ruang

eksekutif, legeslatif, yudikatif akan tetapi juga masuk ke dalam lembaga-

lembaga lain dan elemen masyakat. Di perguruan tinggi misalnya, merayap

1

Page 13: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

2

budaya ketidakjujuran seperti plagiasi, joki, membeli skripsi, tesis dan

disertasi atau sejenisnya. Selanjutnya, di jalan raya pun ketidakjujuran itu

dapat dengan mudah kita jumpai. Mudahnya pengguna jalan raya menyuap

polisi, melanggar rambu-rambu lalu lintas, serba menerobos, serba ingin me-

nang sendiri itulah salah satu buah dari ketidakjujuran. Setiap hari kita sudah

tersuguh dengan perilaku yang tidak jujur, sehingga perilaku tidak jujur itu

menjadi kebiasaan yang kita biarkan dan terlakukan.1

Menyadari adanya praktik-praktik ketidakjujuran yang semakin

mendarah daging, masyarakat pun juga merasa pesimis bahwasanya negara ini

mengalami perbaikan dimasa mendatang. Sebagaimana yang disampaikan

oleh Andrian Sopa dari LSI (Lembaga Survei Indonesia) bahwasanya

Sebanyak 66,55 persen publik tidak yakin bahwa kondisi Indonesia setahun

kedepan akan semakin baik".2 Rasa pesimisme masyarakat pun semakin hari

semakin bertambah hal ini ditunjukan dengan adanya data WHO atau

Organisasi Kesehatan Dunia pada 2010 melaporkan angka bunuh diri di

Indonesia mencapai 1,6 hingga 1,8 per 100.000 jiwa dan WHO

memperkirakan pada 2020 angka bunuh diri secara global menjadi 2,4 per

100.000 jiwa.3

1 Pramoedya Ananta Toer, Negara Terperangkap Dalam Ketidakjujuran, Selasa, 27 Maret

2012-02:04. Dalam www.harianhaluan.com. Diunduh pada 11 Desember 2013 pukul 14.00. 2 Abd Susila, Publik Pesimis Adanya Perbaikan Bangsa, Selasa, 29 Januari 2013-15:51

WIB. Dalam http://ramadan.sindonews.com. Diunduh pada 11 Desember 2013 pukul 14.05. 3 Caroline, Kasus Bunuh Diri di Indonesia Sangat Memperihatinkan, Minggu, 2 Juni

2013. Dalam http://www.citizenjurnalism.com. Diunduh pada 11 Desember 2013 pukul 14.10.

Page 14: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

3

Realitas ini menunjukan masyarakat telah kehilangan nilai-nilai luhur

yang seharusnya dipegang teguh dalam menjalani kehidupan. Karena dengan

adanya kejujuran dalam diri setiap individu akan membawa dirinya merasa

lebih tenang dan akan bermuara pada pencapaian kesejahteraan baik dirinya

secara individual, keluarga di sekitarnya, dan negara. Begitu pula dengan

sikap optimis, nilai-nilai optimisme ini perlu ditanamkan dan diterapkan

dalam setiap individu, karena dengan sikap ini akan mendorong individu

untuk survive terhadap permasalahan yang dihadapi dan berujung pada

pencapaian akan kesejahteraan batin maupun finansial. Lebih penting dari

pada itu, dengan berperilaku jujur dan optimis kita dapat menerapkan ajaran

Islam sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Nilai-nilai kejujuran dan optimisme yang semakin menghilang dalam

masyarakat tentu saja harus diperbaiki. Untuk memperbaiki dan menjaga nilai-

nilai tersebut diperlukanlah peran pendidikan, karena dengan adanya

pendidikan, nilai tersebut akan dapat ditanamkan dalam diri generasi penerus.

Yang akan melanjutkan kepemimpinan suatu masyarakat atau bangsa dimasa

yang akan datang. Pendidikan selalu diorganisasikan dengan baik supaya

dengan pendidikan ini dapat menanamkan nilai-nilai luhur kepada peserta

didik, yang juga selaku generasi penerus bangsa.

Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang

dalam hal ini pendidik terhadap anak didik agar dapat tercapainya

Page 15: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

4

perkembangan maksimal yang positif.4 Dalam hal ini, tidak hanya sebatas

pada perkembangan maksimal dalam bidang-bidang dunawi saja melainkan

juga aspek-aspek yang bersifat transendental kepada Allah.

Dengan adanya pendidikan tidak hanya akan mengembangkankan

potensi-potensi manusia yang berorientasi pada aspek intelektual melalui

proses transfer ilmu pengetahuan. Namun lebih penting dari pada itu dengan

adanya pendidikan yang berorientasi pada transfer nilai akan menghasilkan

individu-individu cerdas secara moral, beretika, serta memiliki tabiat yang

sejalan dengan nilai yang terkandung dalam pedoman manusia yaitu Al-

Qur’an dan As-sunnah. Kesemuanya ini akan memberikan sumbangsih yang

besar guna terciptanya suatu kondisi masyarakat yang beradab dan

bermartabat.

Sejalan dengan perkembangan zaman yang terus bergulir, kehidupan

manusia semakin maju dan sejahtera. Begitu pula dalam lingkup pendidikan

semakin hari semakin maju dan terus berkembang. Akan tetapi di sudut yang

lain arus gelombang globalisasi yang terus menerjang dalam kehidupan

manusia yang melewati batas-batas ruang dan waktu. Menciptakan suatu

keadaan baru yang membawa manusia kedalam kemerosotan moral, spiritual,

dan dehumanisasi. Hal ini membawa manusia semakin jauh dengan

penciptanya, dengan indikasi adanya hilangnya rasa kemanusiaan, kejujuran,

keadilan.

4 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2008), hal. 28.

Page 16: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

5

Melihat keadaan yang demikian, perlu untuk menanamkan nilai-nilai

spiritual dan akhlak terpuji. Pendidikan Agama Islam memiliki peran besar

guna menanamkan nilai-nilai spiritual dan Akhlak terpuji kepada generasi

muda terlebih khusus lagi peserta didik yang merupakan para nahkoda yang

akan membawa bangsa ini dengan sikap penuh dengan kejujuran dan

optimisme untuk menyambung estafet kepemimpinan dimasa yang akan

datang. Melalui Pendidikan Agama Islam dapat mengantarkan peserta didik

memiliki keseimbangan antara kecerdasan intelektual dengan kecerdasan

spiritual, tentunya hal ini akan bermuara dalam terciptanya kondisi masyarakat

yang berkembang, maju, adil, dan bahagia.

Proses penanaman nilai-nilai spiritual dan akhlak terpuji terutama

melalui Pendidikan Agama Islam haruslah dilakukan secara sistematis dan

berkelanjutan guna dapat menacapai tujuan yang telah dirumuskan yaitu

terciptanya individu yang cerdas intelektual, spiritual, selalu bersikap jujur,

dan optimis dalam menghadapi permasalahan. Nilai-nilai kejujuran dan

optimisme ini sangat perlu ditanamkan dalam diri peserta didik, karena

memang bangsa ini sedang sakit karena penuh dengan kepalsuan, korupsi, dan

pesimisme.

Sebagai peserta didik tentunya harus menghadapi berbagai macam tes

ataupun ujian untuk mengevaluasi pemahaman mereka terhadap materi

pembelajaran. Untuk menghadapi berbagai macam ujian tentunya mereka

harus mau untuk bersikap optimis yang dapat ditunjukanya dengan belajar

giat, belajar kelompok, mengikuti bimbingan belajar, dan bersikap jujur dalam

Page 17: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

6

mengerjakan soal-soal ujian untuk mendapatkan nilai yang memuasakan

ataupun dapat lulus dari ujian tersebut.

Sikap jujur dan optimis tidak datang dengan sendirinya kedalam diri

peserta didik. Akan tetapi sikap ini perlu dibangun dan dikembangakan

dengan menggunakan berbagai cara. Salah satunya dengan keteladanan yang

harus ditunjukan oleh seorang guru PAI. Guru PAI merupakan orang terdekat

dengan peserta didik dimana sikap dan perbuatanya selalu diperhatikan dan

dicontoh oleh peserta didiknya baik di kelas, sekolah, maupun dalam

pergaulan di masyarakat.

Seyogyanya seorang guru dapat menampilkan sikap dan perilaku yang

pantas untuk diteladani dan dicontoh oleh peserta didiknya. Diantaranya

seperti sikap jujur, peduli, sabar, kerja keras, pantang menyerah, dan sikap-

sikap yang termasuk dalam akhlak terpuji lain. Di sisi yang lain kepribadian

yang baik merupakan sebuah kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang

guru PAI untuk dapat memenuhi ketentuan kompetensi yang telah ditetapkan

dalam Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan

Peraturan Menteri Agama No. 16 Tahun 2010.

Namun dalam realitas memperlihatkan pribadi guru yang sering kali

melenceng dari ketentuan dalam Undang-Undang tersebut di atas. Dalam

pelaksanaan Ujian Nasional (UN) misalnya, banyak guru yang bermain curang

dengan memperlihatkan ketidakjujuran selama pelaksanaan ujian tersebut.

Seperti yang terjadi di salah satu SD di kota Surabaya diberitakan adanya

seorang siswa yang terpandai di kelasnya diminta oleh guru untuk

Page 18: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

7

menyebarkan jawaban soal Ujian Nasional kepada teman-temanya dalam satu

ruang ujian. Hal ini diketahui oleh orang tua anak tersebut yakni ibu Siami dan

mencoba untuk meminta klarifikasi kepada pihak sekolah, akan tetapi pihak

sekolah memberikan keterangan yang berbelit-belit dan malah ibu siami ini

dibenci oleh orang tua murid yang lain. Setelah melakukan pengecekan,

akhirnya tiga orang guru di sekolah tersebut dijatuhi sanksi, terang Fasli Jalal

Wakil Menteri Pendidikan Nasional.5

Permasalahan tersebut diakui oleh berbagai pihak salah satunya yakni

Fasli Jalal selaku Wakil Menteri Pendidikan Nasional, tidak hanya terjadi di

Surabaya saja tetapi beliau meyakini hal seperti ini juga terjadi di berbagai

tempat. Tentunya hal ini sangat memperihantinkan, guru yang seharusnya

memberikan contoh dan teladan yang baik kepada peserta didiknya, dengan

langsung dan secara terang-terangan mendidik mereka untuk bersikap tidak

jujur, selain itu hal semacam ini menunjukan tidak adanya sikap optimis dari

kalangan guru, guru merasa tidak yakin bahwa peserta didiknya mendapatkan

hasil yang baik dan lulus dalam Ujian Nasional. Sebaliknya dengan cara

demikian ini akan menjadikan peserta didik tidak memiliki rasa percaya diri,

enggan untuk bekerja keras yang merupakan bagian dari aspek-aspek

optimisme.

Realitas semacam ini sangat perlu untuk dibenahi, karena dengan

adanya pendidikan seperti ini akan menciptakan koruptor-koruptor dimasa

yang akan datang. Guru terutama guru PAI yang seharusnya memberikan

5 BBC Indonesia, Kejujuran VS Kecurangan di Pendidikan, 15 Juni 2011 - 22:34 WIB,

dalam http://www.bbc.co.uk/indonesia/forum/ 2011/06/110615forumexamcheat.shtml.

Page 19: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

8

contoh dan teladan yang baik bagi peserta didiknya. Para Guru termasuk guru

PAI perlu memperbaiki diri agar dapat menjadi guru yang kompeten dengan

memilki kompetensi kepribadian yang telah ditentukan dalam peraturan

perundang-undangan. Bagi seorang guru PAI, sangatlah perlu untuk terus

mengembangkan kompetensi kepribadian. Salah satu caranya yakni dengan

membaca, memahami berbagai macam literatur atau karya yang berisi tentang

nilai-nilai yang pantas untuk ditauladani dan menginspirasi bagi dirinya

kemudian dicontohkan serta diteladankan kepada peserta didiknya.

Beberapa waktu ini kita dapat menjumpai adanya sebuah buku dengan

judul “Habibie & Ainun” yang sangat laku dan menjadi best seller di pasaran

buku. Bahkan film yang mengangkat buku ini juga sangat diminati oleh

masyarakat, tak khayal jika dalam periode 14 hari saja setelah launching

sudah di nikmati oleh 2,1 juta pemirsa di bioskop. Belum terhitung juga

penonton yang menikmati melalui internet atau laptop. Buku ini ditulis oleh

B.J Habibie berdasarkan kisah nyata yang dialami oleh Habibie dan Ainun

mulai dari peristiwa di Rangga Malela 11B sampai dengan Ainun meninggal

dunia.

Banyak nilai yang dapat diambil dari buku ini, Sebagaimana yang

diutarakan oleh beberapa tokoh nasional seperti Ahmad Syafi’I Ma’arif dan

Franz Magnis Suseno. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah nilai kejujuran

dan optimisme yang tergambar dalam Habibie seorang tokoh bangsa dan juga

seorang ilmuan. Selain itu tergambar pula dalam tokoh Ainun yang merupakan

seorang dokter dan pemimpin berbagai organisasi kemanusiaan di Indonesia.

Page 20: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

9

Mereka sangat patut diteladani dan dicontoh bagi masyarakat Indonesia

terutama bagi para guru yang harus memberikan teladan dan panutan yang

baik kepada peserta didiknya.

Sikap jujur dan optimis yang ditunjukan oleh Habibie dan Ainun

sangat baik untuk dijadikan inspirasi dan motivasi tersendiri bagi penikmat

buku ini terutama bagi para pendidik untuk dapat ditularkan kepada peserta

didiknya. Selalu bersikap jujur dan optimis dalam menjani kehidupan yang

penuh dengan tantangan dan hambatan. Semangat kejujuran dan optimisme

dalam diri Habibie maupun Ainun menciptakan motivasi tersendiri bagi

mereka, meskipun dalam keadaan yang terbatas dan dengan penuh jerih payah

Habibie dan Ainun dapat mengatasinya dengan sikap optimis seperti

pengharapan tinggi, tidak mudah putus asa, mampu memotivasi diri, banyak

akal dalam mencapai tujuan, memiliki kepercayaan diri, tidak bersikap pasrah.

Sebagaimana yang telah diutarakan di atas, buku Habibie & Ainun ini

banyak mengandung nilai-nilai yang dapat diambil. Di antaranya adalah nilai

kejujuran yang dapat kita temukan dalam beberapa penggalan yang tercermin

dalam tokoh Habibie, dan berikut penggalanya:

…Pada hari ulang tahun Ainun yang ke-25 pada tanggal 11 Agustus 1962, saya hadiahkan mesin jahit merek Singer, yang dalam promosi produk baru sedang ditawarkan dengan harga khusus dan boleh dicicil dengan tanpa suku bunga. Mesin jahit itu saya serahkan kepada Ainun sambil berkata: “Maafkan kemampuan saya hanya ini saja.6

6 B.J. Habibie, Habibie & Ainun, (Jakarta: THC Mandiri, 2012), hal. 20.

Page 21: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

10

Sementara itu nilai kejujuran juga tercermin dalam diri seorang Ainun

salah satunya yakni:

Gaji saya (Habibie) termasuk semua tunjangan DM 1300 (sekitar 680 Euro) bersih. Jauh lebih dari cukup hidup seorang diri tetapi sangat terbatas untuk sebuah rumah tangga baru”…”Sebenarnya saya hendak membicarakan persiapan lahirnya bayi kita. Banyak yang harus dibeli dan dana nya tidak mencukupi. Apakah tidak sebaiknya saya bekerja menjadi dokter? 7

Selain dari nilai-nilai kejujuran dalam buku ini juga terdapat nilai-nilai

optimisme yang dapat ditemukan dalam diri B.J Habibie maupun Ainun, di

antara nilai-nilai optimisme tersebut adalah: sikap Habibie yang tidak mudah

putus asa, bekerja keras, mampu memotivasi diri, dan tidak bersikap pasrah.

Sebagaimana yang terdapat dalam penggalan berikut ini:

Tahap demi tahap dengan bekerja keras, dorongan, kasih sayang Ainun bersama putra kami Ilham menjelang ulang tahunya yang pertama, hasil penelitian saya dinilai sudah memenuhi persyaratan Fakultas Bagian Mesin RWTH- Aachen, untuk diajukan sebagai karya S3 dalam waktu sesingkat-singkatnya8

Begitu pula dengan Ainun, beliau juga memiliki sikap optimisme

tinggi yang meliputi percaya diri, memiliki pengharapan tinggi, tidak mudah

putus asa, mampu memotivasi diri, dan tidak bersikap pasrah yang dapat

ditemukan dalam buku ini, salah satu penggalanya adalah sebagai berikut:

…Untuk menghemat, sejauh mungkin dikerjakan sendiri: Mulailah saya belajar sendiri jahit menjahit. Lama kelamaan jahitan saya tidak terlalu jelek: memperbaiki yang rusak, membuat pakaian bayi, merajut, dan membuat pakaian dalam persiapan musim dingin. Maka tidak kebetulan yang kami beli sebelum Ilham lahir adalah mesin jahit. 9

7 Ibid., hal. 21. 8 Ibid., hal. 38. 9 Ibid., hal.19.

Page 22: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

11

Berawal dari hal tersebut, penulis tertarik untuk meneliti dan mengkaji

tentang nilai kejujuran dan optimisme dalam buku “Habibie & Ainun” karya

B.J Habibie. Selanjutnya akan dibahas bagaimana relevansi nilai-nilai yang

terdapat dalam buku ini dengan kompetensi kepribadian guru PAI Dari

beberapa hal diatas penulis memberi judul “Nilai Kejujuran dan Optimisme

Dalam Buku Habibie & Ainun Serta Relevansinya Terhadap Kompetensi

Kepribadian Guru PAI”.

B. Rumusan Masalah

1. Nilai-nilai kejujuran dan optimisme apa yang terkandung dalam buku

“Habibie & Ainun” karya Baharudin Jusuf Habibie?

2. Bagaimana relevansi nilai-nilai kejujuran dan optimisme dalam buku

“Habibie & Ainun” dengan kompetensi kepribadian guru PAI?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui nilai-nilai kejujuran dan optimisme yang terkandung

dalam buku “Habibie & Ainun” karya Baharudin Jusuf Habibie.

2. Untuk mengetahui relevansi nilai-nilai kejujuran dan optimisme dalam

buku “Habibie & Ainun” dengan kompetensi kepribadian guru PAI.

Kegunaan penelitian ini yaitu:

1. Secara teoritis, memberikan sumbangan untuk menambah cakrawala,

pengetahuan, dan wawasan mengenai buku sebagai media pendidikan

yang memuat pesan-pasan pendidikan maupun spiritual. Lebih khususnya

tentang nilai kejujuran dan optimisme yang terkandung dalam buku

Page 23: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

12

Habibie & Ainun, dalam hal ini dapat dijadikan sebagai media pendidikan

untuk memupuk rasa kejujuran optimisme bagi guru dan peserta didik

dalam proses pembelajaran.

2. Secara praktis, berguna bagi peneliti untuk mengetahui lebih dalam

mengenai nilai-nilai kejujuran dan optimisme yang terkandung dalam

buku Habibie & Ainun karya Bacharudin Jusuf Habibie. Bagi pihak yang

bertanggung jawab dalam bidang pendidikan dapat sebagai masukan

pertimbangan bahwasanya pendidikan memerlukan sentuhan melalui buku

inspiratif yang dapat menyampaikan pesan edukatif dan spiritual baik

kepada guru untuk memperbaiki kompetensi kepribadianya, serta untuk

menanamkan karakter bagi peserta didiknya.

D. Kajian Pustaka

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, skripsi ini menggali

tentang nilai optimisme yang terdapat dalam buku Habibie & Ainun.

Sementara itu terdapat beberapa penelitian yang telah dilakukan dan searah

dengan apa yang digali oleh penulis, diantaranya adalah:

Pertama, skripsi Zunita Fitria, mahasiswi jurusan Pendididkan Agama

Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga Yogyakarta tahun 2010, tentang “Nilai Optimisme dalam Novel Sang

Pemimpi Karya Andrea Hirata dan Relevansinya terhadap Pendidikan Agama

Islam”. Skripsi ini membahas tentang nilai optimisme yang terdapat dalam

novel Sang Pemimpi dan mengetahui relevansinya dengan Pendidikan Agama

Page 24: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

13

Islam. Nilai optimisme dalam novel Sang Pemimpi baik berupa ungkapan atau

dialog yang terdapat dalam novel tersebut.10

Nilai optimisme itu diantaranya yaitu memiliki pengharapan tinggi,

tidak mudah putus asa, mampu memotivasi diri, banyak akal dalam mencapai

tujuan, memiliki kepercayaan diri, tidak bersikap pasrah. Relevansinya dengan

Pendidikan Agama Islam, dalam penelitian ini menitikberatkan pada upaya

penanaman sikap optimisme dalam diri peserta didik. Penelitian ini termasuk

dalam penelitian pustaka dan dengan menggunakan pendekatan semiotik.

Obyek penelitian yaitu novel Sang Pemimpi dan pengumpulan datanya dengan

cara dokumentasi.

Kedua, skripsi Tri sunarni, mahasiswi jurusan Pendidikan Agama

Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga Yogyakarta tahun 2011, tentang “Nilai Optimisme dalam Novel

Dwilogi Pandang Bulan dan Bulan dan Cinta di dalam Gelas Karya Andrea

Hirata (Tinjauan dari Perrspektif Pendidikan Agama Islam)”. Dalam skripsi

tersebut peneliti fokus terhadap nilai optimisme yang terkandung dalam novel

Pandang Bulan dan Bulan dan Cinta di dalam Gelas Karya Andrea Hirata

yang ditinjau dari perspektif Pendididkan Agama Islam. Dilihat dari jenis

penelitianya, penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan mengunakan

pendekatan sosiologi sastra dan hermeunetik sastra. Nilai optimisme dalam

10 Zunita Fitria, “ Nilai Optimisme dalam Novel Sang Pemimpi Karya Andrea Hirata dan

Relevansinya terhadap Pendidikan Agama Islam”, Skripsi, Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2010, hal. 61.

Page 25: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

14

novel Pandang Bulan dan Bulan dan Cinta di dalam Gelas dikaji baik melalui

ungkapan atau dialog yang terdapat dalam novel tersebut.11

Nilai optimisme yang digali dalam kedua penelitian tersebut meliputi

pengharapan yang tinggi, mampu memotivasi diri, merasa banyak akal dalam

mencapai tujuan yang diinginkan, memiliki percaya diri, dan tidak bersikap

pasrah. Ditinjau dari perspektif Pendidikan Agama Islam kedua penelitian ini

secara umum menekankan upaya PAI dalam menumbuhkan sikap optimisme

dengan mengkaji tujuan, materi, dan metode dalam Pendidikan Agama Islam.

Sehingga pembahasan dan analisa dari kedua penelitian ini sangat luas.

Kedua penelitian diatas memang sama-sama menggali nilai optimisme

yang terkandung dalam karya sastra novel, begitu pula dengan penelitian yang

dilakukan oleh penulis sendiri. Namun terdapat perbedaan dengan kedua

skripsi tersebut yaitu dalam hal obyek penelitianya. Kedua penelitian diatas

membahas tentang nilai optimisme dalam karya sastra, dimana ceritanya

adalah fiksi. Berbeda dengan penelitian penulis, obyek penelitian ini adalah

buku yang menceritakan perjalanan hidup yang benar-benar dialami sendiri

oleh penulis. Dalam penelitian ini tidak hanya mengakaji tentang nilai-nilai

optimisme saja sebagaimana dalam penelitian sebelumnya, melainkan juga

nilai-nilai kejujuran.

Kedua penilitian tersebut menekankan pada relevansi terhadap

Pendidikan Agama Islam secara menyeluruh baik dari tujuan, kurikulum,

metode, dan peserta didiknya. Untuk melihat bagaimana PAI bisa

11 Tri Surani, “Nilai Optimisme dalam Novel Pandang Bulan dan Cinta di Dalam Gelas Karya Andrea Hirata (Tinjauan dari perspektif Pendidikan Agama Islam)”, Skripsi, Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2011, hal. 75.

Page 26: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

15

menanamkan nilai optimisme kepada peserta didik. Sehingga penelitian ini

terlalu luas dan kurang spesifik pada salah satu komponen pendidikan Islam,

dalam analisisnya pun tidak menyingung tentang permasalahan guru saat ini

yang sering kali menunjukan sikap pesimis. Padahal guru sangat berperan

dalam upaya menamkan sikap optimisme ini kepada peserta didik. Dalam

penelitian ini memiliki posisi untuk melengkapi ataupun menambah dari apa

yang sudah diteliti sebelumnya dengan lebih menekankan pada pendidiknya,

yakni pada kompetensi kepribadian guru PAI.

E. Landasan Teori

1. Nilai

a. Pengertian Nilai

Nilai telah banyak diuraikan oleh para ahli, ada yang menguraikan

nilai sebagai hal yang bersifat material seperti nilai produk, kesejahteraan,

maupun harga. Namun di sisi lain menguraikan nilai sebagai suatu hal

yang bersifat abstrak seperti keadilan, kejujuran, kebebasan, kedamaian,

dan lain-lain.12 Pada dasarnya nilai merupakan sesuatu yang dianggap

berharga dan menjadi tujuan yang hendak dicapai. Sedangkan dalam

ensiklopedia Indonesia memaparkan bahwasanya nilai merupakan

kebutuhan manusia dan rasa yang menuntut pada pemenuhan dan

pemuasan dalam berbagai hal, sehingga hal ini menjadi bernilai bagi

manusia.13

12 Rohmat Mulyana, Mengartikulasikan Pendidikan Nilai, ( Bandung: Alfabeta, 2011),

hal. 8. 13 Van Ho Eve, Ensiklopedia Indonesia, (Jakarta: Ikhtiar Baru, 1980), hal. 2390.

Page 27: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

16

Konsep tentang nilai telah banyak dipaparkan oleh para ilmuan

yang kompeten dengan sudut pandang yang berbeda-beda sesuai dengan

penggunaanya, antara lain:

1) Menurut Gordon Alport

Nilai adalah keyakinan yang membuat seseorang bertindak atas dasar

pilihanya.

2) Menurut Bartens

Nilai merupakan sesuatu yang menarik bagi kita, sesuatu yang kita

cari, menyenangkan, disukai, dan diinginkan. Atau singkatnya nilai

adalah sesuatu yang baik.

3) Menurut Sinurat

Nilai dan perasaan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, keduanya

saling mengandaikan. Perasaan yang bernilai bagi seseorang adalah

jika menimbulkan perasaan positif.

4) Menurut Kuperman

Nilai merupakan patokan normatif yang mempengaruhi manusia dalam

menentukan pilihanya di antara cara-cara tindakan alternatif

5) Menurut Kluckhohn

Nilai adalah suatu konsepsi tersirat maupun tersurat yang diinginkan,

mempengaruhi pilihan terhadap cara, tujuan antara dan tujuan akhir

tindakan.14

14 Rohmat Mulyana, Mengartikulasikan Pendidikan Nilai…, hal.9-10.

Page 28: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

17

Sehingga dari beberapa pendapat tentang nilai tersebut dapat

ditarik kesimpulan bahwa nilai merupakan sebuah konsep dalam

kehidupan seorang individu atau masyarakat mengenai hal-hal yang

menyenangkan serta dianggap baik dan benar serta hal yang dianggap

buruk dan salah. Misalnya dalam nilai sosial di dalamnya terdapat nilai

tertinggi yakni kasih sayang antar manusia, kasih sayang merupakan

sebuah konsepsi mengenai hal yang menyenangkan dan dianggap baik dan

benar dalam kehidupan masyarakat.

Nilai yang sesungguhnya hanya dapat lahir jika diwujudkan dalam

praktik tindakan bukan hanya ungkapan verbal. Misalkan seseorang yang

berkata bahwa segala perikehidupan harus dilandasi oleh rasa keikhlasan,

padahal dalam tindakanya justru mencerminkan tindakan yang tidak ikhlas

seperti berorientasi pada materi, hal ini berarti terjadi disorientasi nilai

dalam dirinya. Apa yang dia katakan tidak sesuai dengan tindakanya.

Keadaan demikian sebenarnya mengukuhkan dugaan orang lain bahwa

nilai keikhlasan bukan milik dirinya. Sedangkan nilai yang benar-benar

miliknya tercermin dalam tindakanya. Nilai yang bersifat abstrak dapat

dilacak dari tiga realitas, yaitu: Pola perilaku, pola berpikir, dan sikap.15

b. Klasifikasi Nilai

Para ahli terminologi memberikan konsep tentang nilai dengan

menggunakan berbagai macam sudut pandang dan disesuaikan dengan

penggunaanya, hal ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

15Ibid, hal.14-23.

Page 29: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

18

1) Dilihat dari kebutuhan hidup manusia, nilai menurut Abraham Maslow

dikelompokan menjadi: nilai biologis, nilai keamanan, cinta kasih, dan

harga diri.

2) Dilihat dari segi kemampuan manusia untuk menangkap dan

menggembangkan nilai dapat dibedakan menjadidua yaitu :

a) Nilai statis, yang meliputi kognisi, afeksi, dan psikomotorik.

b) Nilai dinamis, yang meliputi motivasi berprestasi, bervaliasi, dan

berkuasa.

3) Dilihat dari pendekatan proses budaya, nilai dapat dikelompokan

kedalam tujuh jenis. Diantaranya adalah ilmu pengetahuan, nilai

ekonomi, nilai estetika, nilai politik, nilai keagamaan, dan nilai

kejasmanian.

4) Berdasarkan atas sifatnya, nilai dapat dibedakan menjadi 3 yaitu: nilai

subyektif, rasional, dan metafisik.

5) Dilihat dari sumbernya, nilai terdiri dari nilai ilahiyah (nilai yang

dititahkan Tuhan melalui para rasul seperti takwa, iman, adil, jujur,

dan lain sebagainya) serta nilai insaniyah (nilai yang tumbuh atas

kesepakatan manusia).

6) Jika ditinjau dari keberlakuannya nilai dibagi menjadi nilai total dan

nilai universal

7) Sedangkan dari hakikatnya dibagi menjadi nilai hakiki dan

instrumental.16

16 Hadari Nawawi, Pendidikan Dalam Islam, (Surabaya: Al-Ikhklas, 2001), hal. 63-65.

Page 30: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

19

8) Sumber lain menjelaskan, dalam klasifikasi nilai terdapat nilai intrinsik

dan ekstrinsik. Dikatakan nilai intrinsik jika hal tersebut dinilai untuk

kebaikanya sendiri. Sedangkan nilai ekstrinsik yakni apabila dapat

menjadi perantara untuk dapat mencapai nilai intrinsik. Contoh:

Keikhlasan dapat menjadi nilai intrinsik ketika diperjuangkan melalui

perilaku suka menolong, mengamalkan ilmu, sungguh-sungguh dalam

pekerjaan, dan tawakal merupakan nilai-nilai ekstrinsik, yakni nilai

yang dapat menjadi perantara tercapainya keikhlasan seseorang.17

b. Nilai Kejujuran

1) Pengertian Nilai Jujur

Jujur adalah mengungkapkan dan menyampaikan pesan sesuai

dengan faktanya, jujur merupakan lawan dari dusta yaitu

mengungkapkan dan menyampaikan pesan yang tidak sesuai dengan

faktanya.18 Sedangkan nilai-nilai kejujuran dalam kamus jiwa dan

pendidikan adalah sesuatu yang berharga dan mengandung manfaat

menurut tinjauan kejujuran, atau dengan kata lain sesuai dengan ajaran

agama.19

Berperilaku jujur atau benar banyak ragamnya. Diantaranya

benar atau jujur dalam berkata, benar atau jujur dalam niat dan

kehendak, jujur atau benar dalam berazam, jujur dan benar dalam

17 Rohmat Mulyana, Mengartikulasikan Pendidikan Nilai…, hal.9-10. 18 Abu Al-Hasan Ali Al-Bashri Al- Mawardi, Etika Jiwa Menuju Kejernihan Jiwa dalam

Sudut Pandang Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2003), hal. 63. 19 Mursal, Kamus Jiwa dan Pendidikan, (Bandung: Al-Ma’arif, 1976), hal. 22.

Page 31: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

20

melakukan azam, dan jujur atau benar dalam perbuatan. Sebagaimana

yang telah dibahas oleh sebagai berikut:20

a) Benar atau jujur dalam berkata

Berkaitan dengan kabar dan cerita yang diterima hendaklah

disampaikan sebagaimana adanya tanpa ditambah maupun dikurangi.

b) Berlaku benar atau jujur dalam niat dan kehendak

Ketika seseorang melakukan sebuah amalan, namun amalan tersebut

dilakukannya dengan tidak ikhlas bisa disebut dengan pendusta.

c) Benar atau jujur dalam berazam

Hendaklah seseorang untuk melakukan sesuatu haruslah teguh dan

benar-benar dilakukan, jangan sampai dihinggapi rasa ragu-ragu dan

lemah

d) Benar atau jujur dalam pelaksanaan azam

Ketika melaksanakan azam haruslah dilaksanakan dengan sungguh-

sungguh, bukan karena hal-hal berat yang menghalangi kemudian

lunturlah azam tersebut sehingga tidak sesuai dengan apa yang

diazamkan dan dilakukan

e) Benar atau jujur dalam perbuatan

Hendaklah umat manusia berusaha agar perbuatan lahiriyahnya

sesuai dengan apa yang tersimpan dalam lubuk hatinya.

Nilai tidak bisa lepas dengan tindakan. Nilai tidak hanya sebatas

untuk diucapkan, perlu adanya sebuah tindakan yang nyata untuk

20Sayyid Sabiq, Nilai-Nilai Islami, (Yogyakarta, Sumbangsih Offset, 1988), hal.93-97.

Page 32: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

21

menunjukan bahwasanya nilai itu ada dalam diri.21 Sehingga dapat

disimpulkan bahwa nilai kejujuran merupakan nilai instrinsik

sedangkan untuk mencapainya diperlukan perantara. Perantara tersebut

adalah nilai-nilai ekstrinsik yang ditunjukan dengan berperilaku benar

atau jujur dalam berkata, benar atau jujur dalam niat dan kehendak,

jujur atau benar dalam berazam, jujur dan benar dalam melakukan

azam, dan jujur atau benar dalam perbuatan.

2) Keutamaan Jujur

Islam telah memerintahkan umatnya untuk selalu bersikap jujur,

sebagaiamana yang telah telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad

SAW dimana beliau selalu menampillkan sikap jujur kepada umatnya,

sehingga beliau disebut dengan As-Shiddiq. Dengan adanya sikap jujur

tentulah akan menjadikan diri kita sebagai seorang individu merasa

tenang, tidak merasa terancam. Lebih dari itu dengan sikap jujur ini

dapat membawa masyarakat kearah yang lebih sejahtera, makmur, dan

adil.

Al-Qur’an telah memerintahkan kita untuk berperilaku jujur,

karena dalam kejujuran mengandung keutamaan. Sebagaimana yang

terdapat dalam Q.S Al Maidah ayat 119:

21Rohmat Mulyana, Mengaktualisasikan Pendidikan Nilai, (Bandung: Alfabeta, 2011),

hal. 14.

Page 33: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

22

Artinya:”Allah berfirman: "Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka. bagi mereka surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; Allah ridha terhadapNya. Itulah keberuntungan yang paling besar".22

c. Nilai Optimisme

1) Pengertian Nilai Optimisme

Optimis dalam pandanagan para ahli memiliki konsepsi yang

berbeda-beda. Namun secara umum optimis adalah selalu percaya diri

terhadap dirinya dan selalu berpandanagan atau berpengharapan dalam

segala hal.23 Optimis sebagai sebuah paham dapat berarti sebagai suatu

pandangan mengenai pendayagunaan diri, keyakinan bahwa orang

mempunyai penguasaan akan peristiwa-peristiwa dalam hidupnya dan

dapat mengahadapi tantangan hidup sewaktu-waktu tantangan hidup

itu muncul.24

Dalam Islam disebut dengan raja’ yaitu selalu memautkan hati

kepada sesuatu yang diyakininya pada masa yang akan datang dan

harus didahului dengan usaha yang bersungguh-sungguh.25 Berikut

pandangan para ahli mengenai optimisme:

22 Kementerian Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Surabaya: Mekar Surabaya), 2002,

hal. 127. 23 Ahmad Maulana dkk., Kamus Ilmiah Populer Lengkap, (Yogyakarta: Absolut, 2008),

hal. 363. 24 Daniel Goleman, Emotional Intelegence, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka, 1995), hal.

126. 25 Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 2007), hal. 41.

Page 34: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

23

a) Menurut Segerestrom, optimisme adalah cara berfikir yang positif

dan realistis dalam memandang suatu masalah. Berpikir positif

adalah berusaha mencapai hal terbaik dari keadaan terburuk.

b) Menurut Lopez dan Synder, optimisme adalah suatu harapan yang

ada pada individu bahwa segala sesuatu akan berjalan kearah

kebaikan. Perasaaan optimisme membawa individu pada tujuan

yang diinginkan, yakni percaya pada diri dan kemampuan yang

dimiliki.

c) Menurut Goleman, Optimisme merupakan suatu usaha pertahanan

diri pada seseorang agar jangan sampai jatuh kedalam masa

kebodohan, putus asa, dan depresi apabila menghadapi kesulitan.26

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa optimisme adalah

suatu sikap untuk selalu berfikir positif terhadap permasalahan yang

sedang dihadapi, berusaha bersungguh-sungguh, bekerja keras, percaya

diri dengan apa yang dimilikinya untuk dapat mencapai apa yang

diinginkan atau dicita-citakan. Seseorang yang pesimistis akan

memandang bahwa kejadian buruk merupakan kesalahan diri sendiri

dan bersifat tetap, sebaliknya seseorang yang optimistik akan

melakukan interprestasi kejadian negatif sebagai akibat eksternal dan

bersifat sementara, serta memandang peristiwa positif secara internal,

global dan menetap.27

26 M.Nur Ghufron dan Rini Risnawati S, Teori-Teori Psikologi, (Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media, 2010), hal. 95-97. 27 Triantoro Safaria, Optimistic Quotient Menanamkan dan Menumbuhkan Sikap Optimis

pada Anak, (Yogyakarta: Pyramid Publisher, 2007), hal. 60.

Page 35: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

24

Sedangkan nilai optimisme sendiri tidak bisa dilepaskan dari

tindakan. Nilai dalam diri seseorang tidak hanya sebatas pada

pengucapan saja akan tetapi juga dibuktikan dalam bentuk perbuatan.

Bentuk tidakan yang mencerminkan nilai optimisme di dalamnya

meliputi berpengharapan tinggi, dapat memotivasi diri, banyak akal

untuk meraih tujuan, percaya diri, tidak bersikap pasrah, dapat

menemukan alternatif cara untuk mencapai tujuan.

2) Aspek-Aspek Optimisme

Saligman mendiskripsikan individu-individu yang memiliki

sikap optimis dapat terlihat dalam aspek-aspek tertentu, diantaranya:

a) Permanent adalah individu yang selalu menampilkan sikap hidup

kearah kematangan dam akan berubah sedikit sajadari biasanya dan

ini tidak bersifat lama.

b) Pervasive adalah gaya penjelasan yang berkaitan dengan dimensi

ruang lingkup, yang dibedakan menjadi spesifik dan universal.

c) Personalization yaitu gaya penjelasan yang berkaitan dengan

penyebab dan dibedakan menjadi internal dan eksternal.28

3) Ciri-Ciri Individu yang Optimis

Mc Ginnis menyatakan orang-orang yang optimis jarang

merasa terkejut oleh kesulitan. Mereka merasa yakin memiliki

kekuatan untuk menghilangkan pemikiran negatif, berusaha

meningkatkan kekuatan diri, menggunakan pemikiran yang inovatif

28 M.Nur Ghufron dan Rini Risnawati S, Teori-Teori Psikologi…, hal. 98.

Page 36: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

25

untuk dapat menggapai kesuksesan dan berusaha bergembira meskipun

tidak dalam kondisi bahagia.

Scheiver dan Carter menyatakan bahwa individu yang optimis

akan berusaha mengapai pengharapan dengan pemikiran yang positif,

yakin akan kelebihan yang dimiliki. Individu optimisme biasa terus

bekerja mengahadapi tekanan dan tantangan sehari-hari secara efektif,

serta selalu bedoa.29

Sebuah nilai tidak akan terlepas dari tindakan, kepemilikan

nilai tentu harus dibuktikan dengan tindakan. Begitupula dengan nilai

optimisme yang juga merupakan nilai intrinsik, untuk mencapinya

memerlukan nilai-nilai ekstrinsik berupa perilaku yang juga

merupakan cerminan dari nilai optimisme. Perilaku tersebut adalah:

a) Memiliki pengharapan yang tinggi

b) Mampu memotivasi diri

c) Merasa cukup banyak akal untuk menentukan cara meraih tujuan

d) Memiliki kepercayaan diri yang tinggi

e) Tidak bersikap pasrah

f) Cukup luwes dalam menemukan alternatif cara agar tujuan tetap

tercapai30

4) Optimisme dalam Islam

Dalam sumber ajaran agama Islam yaitu Al-Qur’an banyak

ayat yang menerangkan tentang sikap optimis. Dan ini menunjukan

29 Ibid., hal. 99. 30 Daniel Goleman, Emotional Intelegence, (Jakarta:Gramedia Pustaka, 1996), hal.122.

Page 37: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

26

bahwasanya Islam mengajarkan kepada umatnya untuk mau bersikap

optimis dalam menjalani kehidupan. Adapun ayat Al-Qur’an yang

menerangkan tentang sikap optimis adalah:

SuratYusuf ayat 87:

Artinya: “Hai anak-anakku, pergilah kamu, Maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".31

Serta dijelaskan pula dalam surat Az-Zumar ayat 53:

Artinya: “Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”32 Dari beberapa ayat diatas penulis menyimpulkan bahwa Islam

sangat menganjurkan bagi umatnya untuk selalu bersikap optimis salah

satunya dengan menghadapi segala permasalahan tanpa berputus asa,

karena dengan modal sikap optimis inilah kita akan meraih kesuksesan

dan kebahagiaan di dunia lebih-lebih di akhirat kelak.

31 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahanya, (Jakarta: CV Atlas, 2000), hal. 246.

32Ibid, hal. 366.

Page 38: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

27

5) Cara Memupuk Optimisme

Memupuk nilai optimisme dalam diri anak sangatlah

dibutuhkan peranan orang tua dengan cara memberikan penghargaan

dan penerimaan tanpa syarat, pemberian motivasi, dan dukungan pada

anak. Dalam proses komunikasi dengan anak orang tua harus dapat

membawa anak pada pola komunikasi dua arah yang bersifat terbuka

diantara keduanya, sehingga orang tua mau untuk mendengarkan

anak.33

d. Nilai dalam Tradisi Karya Sastra

Sastra diartikan sebagai karangan dengan bahasa yang indah dan isi

yang baik. Bahasa yang indah artinya dapat menimbulkan kesan dan

menghibur pembacanya. Sedangakan isi yang baik artinya berguna dan

mengandung nilai pendidikan. Indah dan baik ini menjadi fungsi sastra

yang terkenal dengan sebutan dulce et utilie. Berkaitan dengan kategori

sastra yang baik Romo YB Mangunwijaya menyatakan bahwa karya sastra

yang baik selalu bernilai religius. Artinya, sastra akan selalu mengajak

menuju kehidupan yang lebih baik dan benar. Sastra juga akan menyajikan

bahan perenungan bagi manusia untuk secara arif memilih dua jalan:

kebaikan dan keburukan, disertai dengan gambaran akibat-akibat yang

akan ditimbulkanya.34

33 Triantoro Safaria, Optimistic Qoutient…, hal. 135-144. 34 Roohinah M. Noor, Pendidikan Karakter Berbasis Sastra Solusi Pendidikan Moral

Yang Efektif, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), hal. 17-19.

Page 39: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

28

Seorang pengarang karya sastra tidak terlepas dari nilai-nilai dan

norma yang bersumber dari ajaran agama. Pandangan ini erat kaitanya

dengan proses penciptaan karya sastra, bahwa ia tidak lahir dalam keadaan

kekosongan budaya, akan tetapi sastra tumbuh dari sesuatu yang bersifat

religius. Sastra yang bercorak nilai-nilai agama merupakan pengungkapan

jiwa dan merupakan sebuah sarana untuk melakukan ibadah kepada sang

Pencipta. Sebagaimana yang terdapat dalam sastra Islam yang multifungsi

bukan hanya sebatas pada pengungkapan jiwa semata akan tetapi juga

mengajarkan nilai-nilai transenden. Pada intinya karya sastra harus dapat

memberikan hikmah yang baik, hikmah itu berupa nilai-nilai dan kearifan.

Hikmah yang baik dalam karya sastra yang dapat membuat orang yang

membacanya tercerahkan. Dan karya sastra yang bagus bukanlah sekedar

kata-kata yang bagus, melainkan sesuatu yang mencerahkan.35

4. Kompetensi Guru PAI

a. Kompetensi Guru

Menurut UU No 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen disebutkan

bahwa Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan

perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam

melaksanakan tugas keprofesionalan. Selain itu kompetensi juga dapat

diartikan sebagai orang yang memiliki kemampuan kekuasaan, kewenangan,

keterampilan, pengetahuan yang diperlukan untuk melakukan suatu tugas

35 Ibid, hal. 41-42.

Page 40: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

29

tertentu.36 Sehingga kompetensi dapat dimengerti sebagai seperangkat

pengetahuan, keterampilan, serta kemampuan yang harus dimiliki oleh

seseorang untuk dapat menjalankan tugas-tugasnya dengan baik serta dapat

mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Ada 4 kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru yakni

kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional,

dan kompetensi sosial. Standar kompetensi guru ini didasarkan pula dalam

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 16 tahun 2007 tentang standar

kualifikasi dan kompetensi guru.37 Penguasaan empat kompetensi tersebut

mutlak harus dimiliki oleh setiap guru untuk menjadi tenaga pendidik yang

profesional seperti yang disyaratkan dalam Undang-Undang Guru dan

Dosen. Kompetensi berkaitan erat dengan standar. Seseorang dianggap

kompeten dalam bidangnya jika pengetahuan, keterampilan, sikap, dan hasil

kerjanya sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh lembaga atau

pemerintah.38

b. Kompetensi Guru PAI

Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki peranan yang penting

untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. dapat membentuk sikap,

kepribadian, dan keterampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran

agama. Ataupun dalam kata lain membentuk peserta didik yang beriman,

bertakwa, dan memiliki akhlak yang mulia sebagaimana tujuan dari

36 Wahab, Kompetensi guru agama tersertifikasi, (Semarang: Robar Bersama, 2011), hal.

11-12. 37Ibid, hal. 63. 38 Jejen Musfah, Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar

Teori dan Praktik, (Jakarta, Kencana Prenada Media Group, 2011), hal. 28.

Page 41: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

30

pendidikan nasional. Untuk dapat mencapai tujuan ini diperlukanlah guru

PAI yang berkompeten, tidak hanya sebatas memiliki 4 kompetensi guru

yang terdapat dalam UU No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Namun guru PAI juga harus menguasai kompetensi kepemimpinan atau

leadership sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Agama No 16

Tahun 2010. Ditambah lagi dengan kompetensi manajemen.

c. Kompetensi Kepribadian Guru PAI

Pribadi guru memiliki andil yang sangat besar tehadap keberhasilan

pendidikan, khususnya dalam kegiatan pembelajaran. Pribadi guru sangat

berperan dalam membentuk kepribadian peserta didiknya. Hal ini

dikarenakan kesukaan manusia dalam mencontoh, termasuk mencontoh

pribadi gurunya. Oleh karena itu kompetensi kepribadian sangat besar

pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan pribadi peserta

didik. Kompetensi kepribadian memiliki peran dan fungsi yang sangat

penting dalam pembentukan kepribadian anak, guna menyiapkan dan

mengembangkan sumber daya manusia, mensejahterakan rakyat, serta

memajukan bangsa dan negara.39

Dilihat dari aspek psikologi, kompetensi guru menunjukan

kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian: (1) mantap dan

stabil, yaitu memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma,

hukum, sosial, dan etika yang berlaku. (2) dewasa yang berarti mempunyai

kemandirian untuk bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja

39 E Mulyasa, Standar Kompetensi dan Kepribadian Guru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hal. 117.

Page 42: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

31

sebagai guru, (3) Arif dan bijaksana, yaitu tampilnya manfaat bagi peserta

didik, sekolah, masyarakat dengan menunjukan keterbukaan dalam berpikir

dan bertindak, (4) berwibawa, yakni perilaku guru yang disegani dan

memberiikan pengaruh positif terhadap peserta didik, dan (5) memiliki

akhlak mulia dan perilaku yang dapat diteladani oleh peserta didik,

bertindak sesuai dengan norma religius, jujur, dan suka menolong.40

Kepribadian yang mantap dari seorang guru akan memberikan

teladan yang baik terhadap peserta didik maupun masyarakat, sehingga guru

dapat tampil sebagai sosok yang pantas untuk dicontoh sikap dan

perilakunya. Dengan kepribadian ini memiliki peran yang sangat besar

terhadap keberhasilan pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran.

Pribadi guru sangatlah berperan dalam membentuk kepribadian peserta

didik, karena dalam proses pembelajaran yang dilihat langsung oleh peserta

didik adalah gurunya. Semua ini menunjukan bahwa kompetensi

kepribadian guru sangat dibutuhkan oleh peserta didik dalam proses

pembentukan pribadinya.41

Berdasar pada penjabaran dalam Peraturan Menteri Agama No.16

tahun 2010, kompetensi kepribadian meliputi beberapa indikator:

a. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan

nasional indonesia.

40 Wahab, Kompetensi guru agama tersertifikasi, (Semarang: Robar Bersama, 2011), hal.

13. 41 E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi… hal. 117.

Page 43: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

32

b. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, serta

teladan bagi peserta didik dan masyarakat.

c. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan

berwibawa.

d. Menunjukan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, dan rasa percaya

diri.

e. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 kompetensi

kepribadian mencakup kepribadian yang:

a. Beriman dan bertakwa

b. Berakhlak mulia

c. Arif dan bijaksana

d. Demokratis

e. Mantap

f. Berwibawa

g. Stabil

h. Dewasa

i. Jujur

j. Sportif

k. Menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat

l. Mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan

Page 44: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

33

d. Guru Pendidikan Agama Islam (PAI)

Menurut undang-undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003

tentang sistem pendidikan nasional bahwa pendidik adalah tenaga

kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong

belajar, widyaswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang

sesuai dengan kekhususanya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan

pendidikan.42

Sedangkan menurut PP No 74 tahun 2008 tentang guru pada pasal

satu dijelaskan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama

adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,

dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur

pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Guru adalah orang dewasa yang sadar bertanggung jawab dalam

mendidik, mengajar, dan membimbing peserta didik. Orang yang disebut

guru adalah orang yang memiliki kemampuan merancang program

pembelajaran serta mampu menata dan mengelola kelas agar peserta didik

dapat belajar dan akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai

tujuan akhir dari proses pendidikan.43 Menurut PMA no 16 Tahun 2010

Guru Pendidikan Agama adalah pendidik profesional dengan tugas utama

mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, memberi teladan,

42 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, (Bandung: Citra Umbara,

2006), hal.61. 43 Hamzah B. Uno, profesi kependidikan; Problema solusi, Reformasi pendidikan di

Indonesia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hal. 15.

Page 45: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

34

menilai dan mengevaluasi peserta didik. Sangat jelas di sini guru PAI juga

termasuk dalam cakupan peraturan tersebut.

Sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Agama tersebut

guru PAI seharusnya dapat menjadi teladan dengan mencerminkan

kepribadian yang baik, sebagaimana yang telah diatur dalam Undang-

Undang No. 14 Tahun 2005. Guru PAI haruslah menunjukan kompetensi

kepribadianya dengan: (1) bertindak sesuai dengan norma agama, hukum,

sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia. (2) menampilkan pribadi yang

jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan msyarakat. (3)

menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewas, arif, dan

berwibawa. (4) menunjukan etos kerja dan tangggung jawab yang tinggi,

rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri. (4) Menjunjung tinggi kode

etik profesi guru.

F. Metode Penelitian

1. Jenis penelitian

Dari segi jenis penelitian, penelitian ini termasuk dalam penelitian

pustaka (Library Research) yang mana dalam penelitian ini penulis

mengadakan observasi di perpustakaan untuk memeperoleh data dan

informasi tentang obyek penelitian melalui buku-buku, majalah, jurnal, dan

alat visual yang lain. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian

kualitatif, yaitu proses penelitian yang akan menghasilkan data deskriptif

yang berupa kata-kata tertulis dari orang-orang atau perilaku yang diamati.

Page 46: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

35

2. Pendekatan penelitian

Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan

content analysis (analisis isi), maksudnya dalam uraian skripsi ini,

khususnya pada bagian analisis penulis mencoba untuk menggali makna

yang terdapat dalam setiap penggalan buku Habibie & Ainun ini. Dalam hal

ini penulis lebih menfokuskan penelitian untuk menemukan nilai-nilai

kejujuran dan optimisme yang terdapat dalam buku Habibie & Ainun karya

B.J Habibie.

3. Sumber data

Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan penulis meliputi

sumber data primer dan sumber data sekunder. Adapun sumber data primer

dalam penelitian ini adalah buku Habibie & Ainun karya Bacharuddin Jusuf

Habibie. Sedangkan sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah

berbagai buku yang berkaitan dengan penelitian diantaranya seperti buku

Kecerdasan Emosional yang ditulis oleh Daniel Goleman, buku B.J Habibie

Kisah hidup dan Kariernya yang ditulis oleh A. Makmur Makka. Buku B.J

Habibie Guru Terbesar Adalah Otak Saya yang ditulis oleh Ade Ma’ruf, serta

buku-buku dan perundang-undangan yang berkaitan dengan kompetensi

kepribadian guru. Sumber sekunder yang lain adalah rekaman video

wawancara yang dilakukan oleh beberapa stasiun televisi dengan B.J

Habibie yang berkaitan dengan buku maupun film “Habibie & Ainun”.

Page 47: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

36

4. Teknik pengumpulan data

Dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data

dokumentasi yaitu dengan mengadakan penelusuran bahan dokumentasi

yang terdapat dalam buku-buku, jurnal, majalah, artikel, koran, video

rekaman wawancara, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian

ini. Penelusuran dokumen ini bertujuan untuk menemukan data ataupun

teori yang bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian

ini, yaitu masalah nilai-nilai optimisme dan kejujuran yang terdapat dalam

buku Habibie & Ainun.

5. Metode Analisis Data

Metode yang digunakan untuk menganalisis data penelitian ini

adalah Content Analysis atau yang disebut juga sebagai analisis isi.

Content Analysis merupakan teknik yang digunakan dalam menarik

kesimpulan melalui usaha menemukan karakteristik pesan yang dilakukan

secara obyektif dan sistematis.44 Analisis ini tentu saja untuk mengungkap

nilai-nilai kejujuran dan optimisme serta makna simbolik yang terkandung

dalam buku Habibie & Ainun.

G. Sistematika Pembahasan

Untuk memeberikan gambaran sistematis, maka penulisan skripsi

disusun dengan sistematika pembahasan sebagai berikut:

Penelitian diawali dengan Pendahuluan, dalam Pendahuluan di sini

merupakan Bagian pertama yang berisi tentang latar belakang masalah,

44 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda karya,

1991), hal. 163.

Page 48: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

37

rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kajian pustaka, landasan

teori, metode penelitian, dan sistematika pembahasan.

Bagian selanjutnya adalah gambaran umum yang berisi tentang

pembahasan buku Habibie & Ainun yang meliputi: latar belakang penulisan,

dan sinopsis tentang buku Habibie & Ainun. Serta profil dari penulis buku

yakni B.J Habibie yang meliputi latar belakang keluarga, pendidikan, dan

karya-karya beliau.

Pada penelitian ini membahas dan menganalisa tentang nilai kejujuran

dan optimisme yang terkandung dalam buku Habibie & Ainun serta relevansi

nilai-nilai kejujuran dan optimisme yang terdapat dalam buku Habibie &

Ainun dengan kompetensi kepribadian guru PAI. Analisisnya terdapat dalam

BAB III penelitian.

Terakhir adalah bagian penutup yang memuat kesimpulan, saran, dan

lampiran-lampiran dalam penelitian ini. Sedangkan bagian terakhir dalam

skripsi ini terdiri dari daftar pustaka.

Page 49: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

134

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisa dan pembahasan di atas, dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Nilai kejujuran dalam buku Habibie & Ainun yang tercermin dari

ungkapan yang mencerminkan perilaku B.J Habibie serta Ainun Hasri

diantara keduanya memiliki perilaku jujur dalam berkata, yakni dengan

menyampaikan suatu keadaan dan kenyataan apa adanya tanpa menambah

ataupun menguranginya. Jujur dalam berazam, ketika seseorang memiliki

tekad, maka tekad tersebut haruslah dilaksanakan dengan sungguh-

sungguh tanpa adanya keraguan. Nilai optimisme dalam buku Habibie &

Ainun diantaranya memilki pengharapan tinggi, salah satu bentuknya

yakni adanya berbagai macam cita-cita yang dimiliki oleh B.J Habibie

ataupun Ainun. Adanya sikap tidak mudah putus asa dalam menjalani

kehidupan susah ataupun dalam usahanya mewujudkan apa yang menjadi

harapan dan impian. Mampu memotivasi diri yakni dengan selalu

berfikiran positif, tidak hanya bersumber dari dirinya sendiri tetapi dengan

melihat lingkunganya beliau dapat juga menumbuhkan motivasi dalam

dirinya. Memiliki kepercayaan diri yang tinggi dengan menghargai atas

kemampuan yang dimilki, meskipun mendapatkan ejekan dari berbagai

pihak beliau tetap percaya akan dapat mewujudkan impian. Tidak bersikap

134

Page 50: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

135

pasrah terhadapi kondisi yang sedang dialaminya, menerima takdir yang

telah ditentukan Allah namun tetap berusaha dengan sungguh-sungguh

untuk mencapai tujuan.

2. Keterkaitan nilai kejujuran dan optimisme dalam buku Habibie & Ainun

terhadap kompetensi kepribadian guru PAI dapat terlihat dalam PMA No.

16 Tahun 2010. Serta upayanya seorang guru untuk dapat menampilkan

pribadi yang berkhlak mulia dan menjadi teladan utamanya bagi peserta

didik, maupun bagi lingkungan sekitarnya. Hal ini sudah menjadi

kewajiban yang harus dipenuhi dan dimilki oleh guru apalagi guru PAI

yang memiliki tanggung jawab yang besar untuk menanamkan karakter

akhlak mulia terutama dalam bentuk sikap jujur dan optimis. Sikap

tersebut sangat perlu ditanamkan, karena semakin hari kehidupan semakin

keras dan perlu bagi setiap orang berpandangan optimis untuk

mengahadapinya. Dengan sikap jujur yang tertanam dalam pribadi penerus

bangsa akan membantu bangsa ini terbebas dari korupsi.

B. Kata Penutup

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir

kuliah dalam bentuk skripsi ini.

Kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat penulis

harapkan dalam upaya perbaikan ke arah yang lebih baik. Semoga hasil

penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat serta sumbangsih pemikiran

terhadap pembaca dan pihak-pihak dalam dunia pendidikan.

Page 51: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

136

DAFTAR PUSTAKA

Al- Mawardi, Abu Al-Hasan Ali Al-Bashri, Etika Jiwa Menuju Kejernihan Jiwa dalam Sudut Pandang Islam, Bandung: Pustaka Setia, 2003.

Al-Syaibany, Omar Muhammad Al-Toumy, Falsafah Pendidikan Islam, (Terj. Hasan Langgulung), Jakarta: Bulan Bintang, 1979.

Ardiansyah, M. Asrori, “Pengertian Nilai”, www.majalahpendidikan.com.2013.

Arifin, M., Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1991.

B. Uno, Hamzah, profesi kependidikan; Problema solusi, Reformasi Pendidikan di Indonesia, Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

Eve, Van Ho, Ensiklopedia Indonesia. Jakarta: Ikhtiar Baru, 1980.

Fitria, Zunita, “Nilai Optimisme dalam Novel Sang Pemimpi Karya Andrea Hirata dan Relevansinya terhadap Pendidikan Agama Islam”, Skripsi, Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga. 2010.

Furqan, Abraham, “Taukah Anda Siapa Habibie Itu?”, www.Kompasiana.com, 2010.

Ghufron, M.Nur & Rini Risnawati S, Teori-Teori Psikologi, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010.

Goleman, Daniel, Emotional Intelegence, Penerjemah: T. Hermaya, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka, 1995.

Habibie, Bacharudin Jusuf, Habibie & Ainun. Jakarta: THC Mandiri, 2010.

Ilyas, Yanuar, Kuliah Akhlak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 2007.

Jalaludin & Abdullah, Filsafat pendidikan Manusia, Filsafat dan Pendidikan, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2007.

Jalaludin. Psikologi Agama, Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada, 2000.

Khaddaf, Asnawi, “KBRI China Luncurkan Buku Habibie-Ainun Berbahasa Mandarin”, www.metrotvnews.com, 2013.

Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kutikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, Jakarta: Rajawali Pers, 2010.

Ma’ruf, Ade, B.J Habibie Guru Terbesar Adalah Otak Saya, Ar-Ruzz Media: Yogyakarta, 2013.

Page 52: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

137

Makka, A. Makmur, B.J Habibie Kisah Hidup & Kariernya, Gema Insani Press: Jakarta, 1998.

Marimba, Ahmad D, Pengantar Filsafat Islam, Bandung: Al-Ma’arif, 1964.

Maulana, Ahmad dkk., Kamus Ilmiah Populer Lengkap, Yogyakarta: Absolut, 1964.

Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosda karya, 1991.

Muahaimin & Abdul Mujib, Pemikiran Pendidikan Islam, Bandung: Trigenda Karya, 1993.

Mulyasa, E, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2009.

Mursal, Kamus Jiwa dan Pendidikan, Bandung: Al-Ma’arif, 1976.

Nawawi , Hadari, Pendidikan Dalam Islam, Surabaya: Al-Ikhlas, 2001.

Pangkalan Ide, Imunisasi Mental untuk Bangkitkan Optimisme, Jakarta: Elex Media Komputindo, 2010.

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia, 2010.

Ranayulis & Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2009.

Sabiq, Sayyid, Nilai-Nilai Islami, Yogyakarta: Sumbangsih Offset, 1988.

Safaria, Triantoro, Optimistic Quotient Menanamkan dan Menumbuhkan Sikap Optimis pada Anak, Yogyakarta: Pyramid Publisher, 2007.

Salam, Solichin, B.J Habibie Mutiara Dari Timur, PT. Intermasa: Jakarta, 1987. Siti & Azadah, Jujur, Amanah, dan Bijaksana dalam Pekerjaan, Brunei

Darussalam: Islamic Da’wah Center, 1999.

Surani, Tri, “Nilai Optimisme dalam Novel Pandang Bulan dan Cinta di Dalam Gelas Karya Andrea Hirata (Tinjauan dari perspektif Pendidikan Agama Islam”, Skripsi, Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2011.

Suwadi, dkk., Buku Panduan Penulisan Skripsi, Yogyakarta: Jurusan Pendidikan

Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2012.

Tafsir, Ahmad, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008.

Page 53: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

138

Vincent Peale, Norman, Panduan untuk Sukses Hidup Percaya Diri, penerjemah: Nurlita Yusron, Yogyakarta: BACA!, 2006.

Wahab, Kompetensi guru agama tersertifikasi, Semarang: Robar Bersama, 2011.

Wajiran, “Film Habibie dan Ainun Sebuah Inspirasi Kehidupan”, www.uad.ac.id, 2014.

Walgito, Bimo, Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta, Andi Offset, 2010.

Yogi, Ardhi, “Kini Terbit dalam Tiga Bahasa, Buku Kisah Cinta ‘Habibie & Ainun’”, www.republika.co.id, 2011.

Yusuf, Syamsu & Juntika Nurihsan, Teori Kepribadian. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011.

Zein, Muhammad, Metodologi Pengajaran Agama, Yogyakarta: Ak Group dan Indra Buana, 1995.

Page 54: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

139

Lampiran 1

Page 55: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

140

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga FM-UINSK-BM-05-12/RO

KARTU BIMBINGAN SKRIPSI/ TUGAS AKHIR

Nama : Yogi Pramesti Utomo

NIM : 10410068

Pembimbing : H. Suwadi, M.Ag, M.Pd

Judul :Nilai-Nilai Kejujuran Dan Optimisme Dalam Buku

Habibie & Ainun Serta Relevansinya Terhadap Kompetensi

Kepribadian Guru PAI

Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Jurusan/ Program Studi : Pendidikan Agama Islam

No Tanggal Konsultasi

Ke Materi Bimbingan

Tanda Tangan

Pembimbing

1. 18

Desember

2013

I Konsultasi proposal setelah seminar

Yogyakarta, .............

Pembimbing

H. Suwadi, M.Ag, M.Pd

NIP.19710315 199803 1 004

Lampiran 2

Page 56: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

141

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga FM-UINSK-BM-05-12/RO

KARTU BIMBINGAN SKRIPSI/ TUGAS AKHIR

Nama : Yogi Pramesti Utomo

NIM : 10410068

Pembimbing : H. Suwadi, M.Ag, M.Pd

Judul :Nilai-Nilai Kejujuran Dan Optimisme Dalam Buku

Habibie & Ainun Serta Relevansinya Terhadap Kompetensi

Kepribadian Guru PAI

Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Jurusan/ Program Studi : Pendidikan Agama Islam

No Tanggal Konsultasi

Ke Materi Bimbingan

Tanda Tangan

Pembimbing

1. 19

Desember

2013

II Konsultasi kerangka teori

Yogyakarta, .............

Pembimbing

H. Suwadi, M.Ag, M.Pd

NIP.19710315 199803 1 004

Page 57: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

142

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga FM-UINSK-BM-05-12/RO

KARTU BIMBINGAN SKRIPSI/ TUGAS AKHIR

Nama : Yogi Pramesti Utomo

NIM : 10410068

Pembimbing : H. Suwadi, M.Ag, M.Pd

Judul :Nilai-Nilai Kejujuran Dan Optimisme Dalam Buku

Habibie & Ainun Serta Relevansinya Terhadap Kompetensi

Kepribadian Guru PAI

Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Jurusan/ Program Studi : Pendidikan Agama Islam

No Tanggal Konsultasi

Ke Materi Bimbingan

Tanda Tangan

Pembimbing

1. 8 Januari

2014

III Konsultasi kerangka teori

Yogyakarta, .............

Pembimbing

H. Suwadi, M.Ag, M.Pd

NIP.19710315 199803 1 004

Page 58: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

143

Page 59: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

144

Page 60: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

145

Page 61: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

146

Page 62: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

147

Page 63: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

148

Lampiran 3

Page 64: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

149

Lampiran 4

Page 65: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

150

Lampiran 5

Page 66: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

151

Lampiran 6

Page 67: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

152

Lampiran 7

Page 68: NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN OPTIMISME DALAM BUKU …digilib.uin-suka.ac.id/13643/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Sedangkan bentuk perilaku optimisme guru adalah bekerja keras untuk

153

Lampiran 8

CURICULUM VITAE

A. Identitas

1. Nama : Yogi Pramesti Utomo

2. TTL : Sukoharjo, 6 September 1992

3. Alamat : Gampingan, RT 1/RW 9, Ngasinan, Bulu, Sukoharjo

4. Jenis Kelamin : Laki-laki

5. Agama : Islam

6. Nama Ayah : Sutarto

7. Nama Ibu : Miyarti

8. Pendidikan Terakhir : Strata Satu (S1) Pendidikan Agama Islam

9. No. HP : 085726916950

10. e-mail : [email protected]

B. Pendidikan

1. TK : TK Dharma Wanita Ngasinan : 1997-1998

2. SD : SD Negeri Ngasinan 1 : 1998-2004

3. SMP : SMP Negeri1 Bulu : 2004-2007

4. SLTA : SMA Negeri 1 Tawangsari : 2007-2010

5. Perguruan Tinggi : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta : 2010-2014

C. Pengalaman Organisasi

1. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

2012