Nikmat Terakhir

48
Nikmat Terakhir TAMMI PRASTOWO 8 coretan pemungut hikmah kala Ramadhan

Transcript of Nikmat Terakhir

Page 1: Nikmat Terakhir

Nikmat

Terakhir

TAMMI PRASTOWO

8 coretan pemungut hikmah

kala Ramadhan

Page 2: Nikmat Terakhir

1

Nik

ma

t Te

rak

hir

Nikmat Terakhir

8 coretan pemungut hikmah kala Ramadhan

TAMMI PRASTOWO

Page 3: Nikmat Terakhir

2

Nik

ma

t Te

rak

hir

Untuk Dzaky & Luqman

Page 4: Nikmat Terakhir

3

Nik

ma

t Te

rak

hir

FIG

UR

E :

1[T

YP

E T

HE

CA

PT

ION

]

SEPATAH KATA

Ramadhan saat yang tepat untuk merenung. Dalam

kondisi berpuasa saya merasa lebih mudah

menajamkan pikiran untuk memahami pelbagai

kejadian yang saya alami. Kerja otak pun

meningkat terbukti dari mudahnya saya membuka

lipatan-lipatan pengetahuan yang pernah terekam

dalam memori. Sayapun lalu menuangkannya

menjadi coretan sederhana seperti yang sekarang

Anda baca.

Bukan isu global yang menjadi topik bahasan saya.

Saya lebih berfokus pada hal-hal remeh temeh

yang pasti tidak akan menjadi headline di media

massa. Namun, upaya ini sengaja saya tempuh

guna menggerinda tumpulnya kemampuan saya

menuangkan gagasan melalui bahasa tulisan,

setelah sekian lama berkutat dengan rutinitas

kerja.

Coretan ini lebih tepat dimaknai sebagai bahan

obrolan kita saja, yang membutuhkan tanggapan

berupa kritik untuk bisa menemukan pesan

utamanya. Terima kasih atas kesediaan Anda

meluangkan waktu untuk membaca ini.

Tammi Prastowo

Page 5: Nikmat Terakhir

4

Nik

ma

t Te

rak

hir

DAFTAR ISI

Bersiap Untuk Yang Kedua .................................... 5

Berjuta Kebaikan Saat Sahur ................................... 17

Sholat Yang Disukai Allah ..................................... 20

Kenikmatan Juga Ujian ........................................ 25

Hari Tersisa ...................................................... 29

Rahasia Panjang Umur ......................................... 33

Bekal Mudik ..................................................... 39

Nikmat Terakhir ................................................ 43

Tentang Tammi ................................................. 47

Page 6: Nikmat Terakhir

5

Nik

ma

t Te

rak

hir

BERSIAP UNTUK YANG KEDUA

Tanggal 1 Ramadhan 1434 H menjadi moment

penting bagi keluarga saya. Setelah memerika

kondisi istri saya, dokter memastikan akan

datangnya satu jiwa suci dalam keluarga kami.

Kabar tersebut sangat melegakan hati kami,

bagaikan turunnya hujan setelah musim kemarau

yang gersang. Keceriaan terpancar di wajah Dzaky,

anak sulung saya. Dia membayangkan akan dapat

bermain bersama adik bayi yang imut, lucu, dan

menggemaskan. Bahkan dia sudah tidak sabar

ingin mengabarkan kehadiran adik kepada teman-

temannya.

Saya pun dapat mengerti kegembiraan hatinya itu.

Bertahun-tahun dia menunggu kehadiran adik di

rumah kami. Semula dia tidak mengindahkan

peristiwa kelahiran bayi di kompleks perumahan

yang kami huni. Baginya hal itu tidak seasyik sepak

bola bersama teman-teman. Namun, setelah dia

melihat teman-teman sebayanya bergembira

menyambut kehadiran adik bayi di rumah masing-

masing, mulai muncul keinginan untuk mempunyai

adik sendiri. Selama ini anak saya hanya tersenyum

Page 7: Nikmat Terakhir

6

Nik

ma

t Te

rak

hir

kecut kala ditanya orang, “Kapan kamu punya

adik?”

Barangkali yang melontarkan pertanyaan itu tidak

bermaksud menyakiti perasaan Dzaky. Mungkin itu

sekadar basa basi yang jamak dilakukan dalam

pergaulan. Akan tetapi, anak saya tidak memaknai

pertanyaan itu hanya sebagai satu kaidah

kesopanan. Dengan logika berpikir anak kecil, dia

anggap itu sebagai tuntutan serius yang harus

segera dipenuhi. Anak saya sempat galau. Saya

dan ibunya berusaha menenangkan hatinya. Kami

katakan, “Dzaky kan sudah punya adik 7 orang.

Jadi gak usah resah.” Saya absen nama-nama

keponakan saya, anak dari om dan tante Dzaky.

“Iya, tapi itu namanya adik sepupu, bukan adik

kandung,” sahut anak saya. “Dzaky maunya adik

yang lahir dari perut ibu,” terang dia. Kali ini giliran

saya dan ibunya yang nyengir kuda setelah

mendapat jawaban semacam itu.

Namun inilah entry point yang saya tunggu untuk

membangun pemahaman Dzaky. “Oh, kalau adik

kandung itu rahasia Allah, mas. Tidak ada yang

tahu kapan Allah akan mendatangkan adik ke

rumah kita. Ayah tidak tahu waktunya, ibu juga

tidak tahu. Tapi yang penting sekarang kita

berusaha supaya adik segera datang ke sini.”

Page 8: Nikmat Terakhir

7

Nik

ma

t Te

rak

hir

“Usahanya apa, yah?” tanyaDzaky. “Begini caranya.

Allah itu tidak akan mendatangkan adik kalau

keadaan kita belum siap. Sekarang mungkin Allah

menilai ayah belum siap mendidik adik menjadi

anak yang sholeh. Tentu Allah juga tahu kondisi ibu

yang sering kerepotan mengurus rumah dan

mengantar Dzaky ke sekolah. Atau Allah belum

melihat Dzaky bertambah sholeh. Makanya Allah

belum percaya pada kita untuk mengasuh adik

bayi.”

“Nah, sambil menunggu adik datang, ayo Dzaky

belajar menjadi anak sholeh. Sholat dengan rajin,

jangan lupa mengaji. Kalau masnya sholeh, adik

nanti akan meniru mas menjadi anak sholeh. Ayah

dan ibu juga berusaha menjadi orang yang lebih

baik di hadapan Allah. Insya Allah, Dzaky akan

segera punya adik.” Mendengar penjelasan saya,

Dzaky bersedia menjadi anak yang sholeh biar adik

segera datang.

Ada perasaan lega di benak saya ketika bisa

menyampaikan pemahaman kami tentang anak

kepada Dzaky. Memang penjelasan itu terdengar

cukup sulit dipahami anak kecil. Akan tetapi,

karena sejak kecil Dzaky kami latih untuk bisa

berpikir rasional, penjelasan semacam itu

Page 9: Nikmat Terakhir

8

Nik

ma

t Te

rak

hir

tampaknya bisa dimengerti olehnya yang baru

berusia 7 tahun.

Pada waktu itu saya juga mesti memeras otak

untuk bisa mengkonkretkan nasihat tadi. Apa yang

mesti saya lakukan guna menjadi „pribadi yang

lebih baik di mata Allah‟? Kami mesti melakukan

introspeksi guna menemukan segala kekurangan

pribadi selaku hamba Allah. Hasilnya sudah bisa

ditebak: kami harus melakukan koreksi pada

banyak segi untuk bisa menjadi yang lebih baik.

Inilah tantangan terbaru kami selaku orang tua

yang ingin anaknya bisa berpikir logis dan bertindak

terarah. Dan karena saya adalah ayahnya, saya

tahu bahwa Dzaky pun diam-diam menuntut saya

untuk berubah seperti dirinya.

Selain berusaha terus memperbaiki diri, di masa

menanti itu saya dan istri sepakat untuk mengasah

mental agar dapat mendidik dan mengasuh anak

secara benar. Keberadaan bayi dan anak para

tetangga menjadi bahan diskusi yang menarik bagi

kami. Mereka adalah subjek pengamatan kami.

Tingkah laku si anak ketika berinteraksi dengan

orang tua dan teman sepermainan kami cermati.

Demikian pula perlakuan orang tua terhadap

anaknya. Semua hal itu kami bahas sehingga

sampai pada satu resolusi: “Jika besok ada adik,

kami akan berbuat begini”. Tidak jarang resolusinya

Page 10: Nikmat Terakhir

9

Nik

ma

t Te

rak

hir

berupa tekad untuk tidak melakukan sesuatu yang

menurut kami tidak tepat dikenakan pada anak.

Inilah proses belajar dari kehidupan yang kami

jalani. Kiat tersebut saya peroleh dari kakak

sepupu saya yang penah mengalami lebih dari 5

tahun mengupayakan kehadiran si buah hati. Dia

gunakan waktu penantian untuk mengamati

lingkungan dan belajar bersikap yang terbaik

terhadap anak.

Sering kali istri saya mengulas pengalaman yang

ditemui hari itu di sekolah. Tentang siswa A yang

bersikap demikian kepada siswa B. Ataupun

tentang tindakan guru saat menyikapi perbuatan

murid-murid. Kami berusaha mengambil hikmah

dari hal-hal yang terjadi di lingkungan sekitar sebab

kami percaya bukan tanpa maksud Allah

menakdirkan kami untuk menyaksikan semua

peristiwa tadi.

Momen 1 Ramadhan 1434 H mengukuhkan niat

tersebut. Kini harapan kami dipenuhi oleh Allah

SWT. Alhamdulillah. Konsekuensinya, segala

resolusi yang pernah kami rumuskan mesti

diwujudkan dalam aksi nyata. Menghadapi

tantangan baru ini, saya dan istri pun berusaha

memusatkan perhatian pada pengetahuan termasa

mengenai kehamilan, persalinan, dan perawatan

Page 11: Nikmat Terakhir

10

Nik

ma

t Te

rak

hir

bayi. Kami perlu meng-up grade pengetahuan

usang kami tentang merawat dan mendidik anak

secara benar.

Mendidik anak bagaikan mengarungi samudera

dengan menggunakan sebuah perahu. Kami sadar

bahwa yang membentang di depan mata adalah

samudera kehidupan. Sungguh begitu luas dengan

ombak dan cuaca yang menantang. Supaya dapat

berlabuh di pulau harapan dengan selamat, mau

tidak mau kami harus membawa bekal bahan

makanan yang cukup. Tidak hanya itu,

keterampilan kami harus pula ditingkatkan.

Saya teringat dengan kesibukan kami dalam

mencari bekal pengetahuan sejenis sewaktu Dzaky

belum lahir. Informasi seputar kehamilan dan

perawatan bayi kami peroleh dari majalah dan

tabloid yang khusus membahas tentang hal itu.

Saya tidak membeli rutin majalah yang terbit dua

mingguan tadi. Kebetulan perpustakaan kantor

saya berlangganan sehingga saya bisa

meminjamnya di sana. Berbekal masukan tersebut,

kami mengasuh dan merawat Dzaky semasa bayi.

Tentu saja masih ditambah dengan informasi dari

sumber yang lain serta pemikiran kami pribadi.

Sekarang kami berharap dapat melakukan hal yang

terbaik bagi adik Dzaky. Jika memungkinkan,

Page 12: Nikmat Terakhir

11

Nik

ma

t Te

rak

hir

bahkan lebih baik daripada perlakuan kami dahulu

terhadap kakaknya. Apalagi dunia telah mengglobal

dan bergerak semakin dinamis. Perubahan selalu

berlangsung dalam masyarakat. Pemikiran dan

metode perawatan kehamilan serta pengasuhan

bayi tentu berkembang pesat. Berpijak pada

pemikiran tersebut, Upaya meng-up grade

pengetahuan menjadi agenda pokok kami

sekarang.

Masukan penting tentang pendidikan anak kami

gali dari berbagai sumber belajar. Di era yang

bergerak dinamis ini, informasi dan pengetahuan

membanjir melalui berbagai media baik cetak

maupun elektronik.Kami memanfaatkan

kemudahan mengakses informasi tersebut. Buku-

buku bertema parenting kami buka kembali. Artikel-

artikel tentang pengasuhan anak sedikit demi

sedikit kami unduh untuk dipelajari. Sambil

menyiapkan sarapan pagi, tidak jarang saya dan

istri membahas hal-hal yang dikupas di sana.

Semua proses belajar ini kami niatkan untuk

meningkatkan pemahaman kami tentang cara

mendidik anak agar bisa tumbuh sehat dan

berkembang potensi dirinya. Diharapkan nantinya

anak dapat menjadi pribadi yang bahagia serta

mampu memberi kontribusi positif bagi diri dan

lingkungannya.

Page 13: Nikmat Terakhir

12

Nik

ma

t Te

rak

hir

Apa yang saya peroleh dari berselancar di

samudera informasi ini? Saya menemukan banyak

informasi penting dan menarik. Sejumlah tulisan

membahas topik kesuburan pria dan wanita. Ada

pula informasi tentang kiat menghitung masa

subur. Tips dari dokter agar lekas mendapat

momongan juga kami temukan. Bagi pasangan

suami istri yang tengah mengupayakan kehadiran

anak dalam keluarga, semua topik bahasan itu

tentu bermanfaat.

Berkaitan dengan masa kehamilan, kami

mendapatkan keterangan penting mengenai tanda-

tanda awal kehamilan serta cara mengatasi

keluhan yang muncul. Pola hidup sehat dan positif

selama hamil serta menu makanan yang sebaiknya

dikonsumsi ibu hamil pun ada. Demikian pula

informasi tentang fase pertumbuhan janin dalam

rahim sang ibu. Sedikit banyak masukan sejenis itu

membantu kami dalam menjalani masa 9 bulan

yang menakjubkan ini.

Tentang persalinan, ada deskripsi menarik yang

mengulas tahap-tahap persalinan yang dijalani

seorang ibu. Kita menjadi paham mengenai proses

yang akan mengantarkan janin dari kehidupan

rahim ke alam dunia ini. Tentu saja ada informasi

mengenai hal-hal yang harus dipersiapkan untuk

Page 14: Nikmat Terakhir

13

Nik

ma

t Te

rak

hir

menjalani persalinan serta kiat perawatan tubuh

seusai melahirkan.

Ternyata kami menjumpai banyak pembahasan

tentang perawatan bayi. Paling tidak kita bisa

mengelompokkan kajian ini ke dalam empat tema

besar: air susu ibu (ASI) yang mutlak diperlukan

bayi, makanan pendamping ASI, seluk-beluk

kesehatan bayi, serta perawatan bayi. Semua

informasi itu sangat penting dipahami oleh ayah

dan ibu agar dapat mengoptimalkan pertumbuhan

dan perkembangan si buah hati.

Kehamilan bukan semata-mata urusan sang ibu. Di

saat hamil, ibu mengalami sejumlah perubahan

fisik maupun psikis yang bisa membuat stres.

Suami harus selalu mendampingi istri ketika istri

sedang hamil. Calon bapak mesti tahu dan terlibat

aktif mendampingi ibu menjalani masa kehamilan.

Suami dituntut tahu mengenai tindakan yang harus

dilakukan ketika istrinya tengah mengandung. Ini

akan membuat kita menjadi suami idaman dan

juga mengurangi tingkat stress pada istri. Ikatan

batin Anda dengan istri dan anak anda menjadi

lebih dekat. Jika ibu bahagia menjalani masa

kehamilan, janin yang dikandung pun akan

merasakan bahagia.

Page 15: Nikmat Terakhir

14

Nik

ma

t Te

rak

hir

Dari sejumlah literatur saya memperoleh masukan

tentang sejumlah peran suami yang harus

dimainkan selama masa kehamilan istrinya.

Pertama, suami mesti memberikan perhatian yang

melimpah kepada istri. Banyak istri yang merasa

sedih karena tidak diperhatikan ketika sedang

hamil. Perasaan itu akan berdampak pada

kesehatan ibu dan juga calon bayi Anda. Supaya

akibat buruk itu tidak terjadi, kita perlu lebih peduli

dengan keadaan istri. Berpartisipasi dalam

kegiatan yang dilakukan istri mesti dilakukan.

Calon ayah juga perlu mengajak ngobrol janin yang

ada dalam kandungan. Akan lebih bagus jika kita

membacakan ayat dalam kitab suci atau Al-Quran

yang membuat janin merasa tenang.

Kedua,menjadi suami SIAGA (siap antar jaga). Ada

baiknya Anda kurangi beban pekerjaan agar dapat

mencurahkan perhatian kepada istri Anda.

Mendampingi istri saat memeriksakan kehamilan

dan menjelang proses persalinan perlu juga

dilakukan suami.

Ketiga, selalu menjaga kesehatan sang istri. Suami

harus selalu menganjurkan istri untuk mengikuti

pola hidup yang sehat dan menghindari kegaiatan

yang dapat membahayakan kandungan. Jika kita

merokok, hentikan aktivitas itu demi kesehatan ibu

dan calon anak. Jangan bosan untuk mengingatkan

Page 16: Nikmat Terakhir

15

Nik

ma

t Te

rak

hir

istri agar mengkonsumsi vitamin dan nutrisi yang

diperlukan. Suami pun perlu menghindari ucapan,

tindakan dan sikap yang mencederai hati, dan

perasaan istri. Lakukan yang terbaik untuk

menentramkan hati istri.

Keempat, suami harus selalu melayani istri.

Walaupun tengah hamil, istri berusaha tetap

membereskan segala pekerjaan di rumah. Suami

yang baik akan membantu istri merampungkan

pekerjaannya. Di saat yang sama suami dituntut

mengurangi tuntutan kepada istri untuk meladeni

keinginan fisik, baik makan maupun kebutuhan

biologis.

Keterangan di atas menunjukkan bahwa

keberhasilan sang ibu menjalani masa kehamilan

sangat dipengaruhi oleh peran aktif suami. Saya

pun semakin paham bahwa kehadiran anak bukan

semata buah dari percintaan. Ini merupakan

amanat Allah yang dipercayakan kepada kita.

Jagalah amanat Allah dengan melaksanakan

kewajiban-kewajiban kita sebagai suami-istri, serta

orang tua bagi anak. Anak akan menjadi permata

hati kita, penerus kehidupan keluarga bahkan

pelestari cita-cita. Kehadiran anak akan

memancarkan kebahagiaan dalam rumah tangga

kita, pelipur lara ditengah kesuntukan kerja dan

Page 17: Nikmat Terakhir

16

Nik

ma

t Te

rak

hir

aktivitas kita. Semua itu merupakan karunia agung

Allah, maka syukurilah mega nikmat-Nya dengan

melaksanakan kewajiban kita memenuhi hak-hak

anak.

Selamat mempersiapkan diri menjadi ayah dan ibu

yang hebat bagi anak-anak yang Allah amanatkan

kepada kita.

Page 18: Nikmat Terakhir

17

Nik

ma

t Te

rak

hir

BERJUTA KEBAIKAN KALA SAHUR

Bagi orang yang berpuasa, terdapat sejumlah

waktu istimewa untuk berdoa. Salah satunya waktu

kita makan sahur. Pelaksanaannya di sepertiga

malam yang terakhir. Mengapa waktu sahur

disebut waktu istimewa?

Paling tidak ada beberapa alasan yang sempat

saya pikirkan. Pertama, waktu sahur merupakan

ujung dari sepertiga malam terakhir. Momen ini

sangat istimewa karena pada waktu itu Allah swt

turun ke langit dunia. Allah mengetahui perbuatan

para hambaNya. Allah juga akan mengabulkan

permintaan hamba yang bermunajat di waktu itu.

maka semestinya sejak bangun tidur hingga selesai

sahur kita memperbanyak memohon ampunan-

Nya. Karena kebutuhan hidup kita yang terasa

begitu besar, saat inilah kita memperbanyak

berdoa kepada allah. Hal ini menjadi lebih baik jika

diawali dengan sholat tahajud minimal 2 rakaat.

Niscaya Allah akan mengangkat derajat kita di

hadapan manusia. Kedua, Nabi Muhammad saw

menganjurkan kita makan sahur karena ada

manfaat besar yang dikandung dari makan sahur.

Sejumlah makanan yang kita konsumsi menjadi

Page 19: Nikmat Terakhir

18

Nik

ma

t Te

rak

hir

modal untuk berkarya di siang hari. Dengan

demikian, orang yang berpuasa tidak menjadi

lemah. Mereka tetap produktif menghasilkan

segala yang bermanfaat bagi kehidupan. Ketiga,

sewaktu makan sahur kita akan menjumpai saat

fajar. Kita dianjurkan oleh Rasulullah untuk

melaksanakan sholat fajar 2 rakaat. Terdapat nilai

kebaikan yang jauh lebih bagus daripada dunia

seisinya di balik sholat fajar. Maka sesaat setelah

imsyak, sebaiknya kita gunakan waktu untuk sholat

fajar. Keempat, kita dapat melaksanakan sholat

subuh berjamaah. Tahukah Anda apa kebaikan

sholat subuh berjamaah? Saya belum

mengetahuinya secara detail, namun saya yakin

akan kebenarannya. Keyakinan saya didasarkan

pada perkataan rasulullah saw,”seandainya orang-

orang tahu betapa besarnya nilai sholat subuh

berjamaah di masjid, tentu mereka akan

berbondong-bondong mendatanginya walaupun

harus merangkak.”

Saya yakin masih banyak kebaikan yang tekandung

di waktu sepertiga malam teakhir. Kalau kita

mengetahui dengan jelas, tentu motivasi untuk

bangun kala itu sangat besar. Tidak ada alasan

untuk meninggalkan makan sahur hanya gara-gara

malas bangun. Sesungguhnya dengan bangun, kita

mendapat peluang melakukan ibadah-ibadah

Page 20: Nikmat Terakhir

19

Nik

ma

t Te

rak

hir

utama. Sekarang tidak ada lagi alasan untuk tidak

makan sahur. Semoga Allah mengabulkan doa-doa

yang kita panjatkan, mengampuni dosa-dosa kita,

dan mengangkat derajat kita di antara makhluk

Allah lainnya. Amin.

Page 21: Nikmat Terakhir

20

Nik

ma

t Te

rak

hir

SHOLAT YANG DISUKAI ALLAH

Di kalangan umat Islam Indonesia lazim diketahui

adanya 2 versi bilangan rakaat sholat tarawih. Ada

yang sholat tarawih 8 rakaat ditambah sholat witir

3 rakaat. Ada juga yang melaksanakan sholat

tarawih 20 rakaat ditambah sholat witir 3 rakaat.

Dalam pengamatanku, waktu yang diperlukan

untuk melaksanakan sholat dua versi itu hampir

sama. Maksudnya, yang melaksanakan sholat

tarawih 23 rakaat memerlukan waktu sama

dengan yang melaksanakan sholat 11 rakaat.

Bagaimana mungkin hal ini terjadi?

Rupanya jamaah sholat tarawih 23 rakaat

melaksanakan sholat dengan cepat. Bacaan surat

dan bacaan sholat mereka ucapkan dengan

tergesa-gesa. Perpindahan gerakan sholat pun

dilakukan dengan tanpa jeda. Akibatnya, kita

sebagai makmum akan merasa dikejar waktu.

Sholat pun menjadi tidak khusyuk lagi.sebaiknya

kita mesti bersikap bagaimana?

Dalam tayangan Oase Ramadhan di Metro TV,

Ustad Abu Sangkan menyampaikan bahwa Nabi

Muhammad saw menganjurkan umat Islam untuk

solat dengan tumakninah. Gerakan sholat

Page 22: Nikmat Terakhir

21

Nik

ma

t Te

rak

hir

dilakukan dengan konsentrasi penuh sehingga kita

bisa memahami maksud bacaan sholat yang

dilafalkan. Tumakninah memungkinkan kita untuk

bisa menghayati setiap doa yang dipanjatkan

kepada Allah dalam sholat. Tumakninah menjadi

kunci diterimanya sholat seorang hamba.

Ketika melaksanakan sholat, kita harus menyadari

dua faktor penting yang terdapat dalam sholat.

Pertama, bahwa Allah Maha Melihat setiap

perbuatan lahir dan batin kita. Apapun yang tubuh

kita kerjakan, Allah tahu. Apapun yang kita pikirkan,

Allah tahu. Maka semestinya kita berusaha sholat

dengan sikap terbaik. Setiap gerakan anggota

tubuh kita mesti tertata. Pikiran kita mesti tertuju

kepada Allah saja. Inilah sikap yang semestinya

dilakukan kala menghadap kepada Sang Maha

Melihat. Apabila kita menyadari hal ini, kita tidak

akan sembrono dalam melakukan sholat. Pikiran

kita dijaga untuktidak melamunkan hal-hal lain

yang bisa merusak ibadah sholat. Tangan, kaki,

pandangan mata, semuanya dijaga agar selalu

sopan di hadapan Allah.

Kedua, bahwa sholat itu doa. Setiap bacaan sholat

merupakan pujian dan doa yang kita panjatkan

kepada Allah. Pujian itu kita sanjungkan atas

kebesaran Allah, kemuliaan Allah, kemahasegalaan

Page 23: Nikmat Terakhir

22

Nik

ma

t Te

rak

hir

Allah. Doa kita tentu berisi segala kebaikan hidup

yang kita butuhkan. Coba Anda renungkan makna

setiap bacaan sholat kita. Di sana bertaburan

permintaan agar Allah memberikan kehidupan

dunia dan akhirat yang baik bagi kita. Kita minta

belas kasih Allah. Kita meminta rejeki dan

kesehatan kepada Allah. Kita juga meminta

ampunan Allah atas segala dosa yang kita perbuat.

Bagaimana mungkin kita mengharap segala

kebaikan itu dikabulkan Allah jika kita bersikap

tidak sopan tatkala menghadap-Nya?

Oleh karena itu, sungguh benar perkataan

Rasulullah saw di atas. Untuk bisa bersikap sopan

kala menghadap Allah lewat sholat, kita harus

melakukan gerakan sholat dengan tumakninah.

Sewaktu kita tumakninah, kita bisa menghayati

makna setiap permintaan dan harapan yang

ditujukan kepada Allah. Maka saya meragukan

terpenuhinya unsur tumakninah jika kita sholat

dengan sikap yang tergesa-gesa.

Masalah lain yang sering terjadi ketika kita sholat

ialah hilangnya konsentrasi kita sewaktu sholat.

Misalnya, tiba-tiba kita teringat dengan utang yang

harus dibayar dua hari lagi ketika kita sedang rukuk

di rakaat pertama sholat. Apakah sholat kita

diterima Allah? Dalam sebuah hadits, Rasulullah

saw menjelaskan masalah ini. Menurut Nabi, Allah

Page 24: Nikmat Terakhir

23

Nik

ma

t Te

rak

hir

hanya menerima sholat yang dilakukan dengan

konsentrasi pikiran kita. Maksudnya, pada kasus di

atas, Allah hanya menerima sholat sebelum

munculnya ingatan tentang utang tadi. Apabila

selanjutnya kita bisa memusatkan perhatian

kepada bacaan sholat sehingga kita bisa

tumakninah, Allah kembali mencatat sholat kita.

Sementara gerakan sholat yang tidak diikuti

dengan konsentrasi tidak akan diterima Allah.

Akibatnya, dalam satu sholat maghrib misalnya,

hanya sepersekian bagian saja yang diterima Allah.

Bagian tersebut ialah bagian sholat yang kita

kerjakan dengan tumakninah dan penuh

penghayatan. Sisanya terbuang percuma.

Inilah rahasia dianjurkannya kita melaksanakan

sholat rawatib sebelum dan sesudah sholat fardhu.

Sholat rawatib akan menjadi penambal bagian-

bagian sholat fardhu kita yang bolong-bolong.

Ibarat orang berpakaian, sholat fardhu itu baju

yang kita kenakan. Sayangnya, baju tersebut

compang-camping karena banyak bolongnya. Agar

bisa menutup aurat dengan baik, bolongan baju

kita harus ditambal. Apa penambalnya? Tentu saja

sholat rawatib yang kita lakukan. Lantas, jika kita

tidak punya tambalan apa yang terjadi? Jelas kita

akan merasa malu ketika menghadap Allah dengan

pakaian compang-camping itu. Betapa jatuh harga

Page 25: Nikmat Terakhir

24

Nik

ma

t Te

rak

hir

diri kita nanti. Apakah kita mau menemui kondisi

semacam itu disaksikan Allah, malaikat, dan

semua manusia sealam semesta?

Sholat harus menjadi perhatian utama kita sebagai

manusia.mengapa? Karena Allah swt di yaumil

hisab akan memeriksa sholat kita pertama kali.

Inilah isu utama yang Allah perhatikan kala

menghitung amal perbuatan kita. Kalau nilai sholat

kita baik, Allah akan menilai baik semua amal

sholih kita. Sebaliknya, jika nilai sholat kita buruk,

Allah akan memeriksa lebih cermat catatan amal

sholih kita. Dengan kemahadilanNya, Allah akan

memutuskan apakah kita bisa langsung masuk ke

surga ataukah harus singgah dulu di neraka.

Tentu kita berharap dapat langsung masuk ke

surga tanpa mampir di neraka. Untuk bisa

mewujudkan harapan tadi, sesegera mungkin kita

perbaiki kualitas sholat kita. Kerjakan sholat

dengan khusyuk. Lakukan setiap gerakan dengan

tumakninah agar kita bisa menghayati setiap

bacaan sholat yang kita sampaikan kepada Allah.

Insya Allah kita bisa menghadap kepada Allah

dengan pakaian yang rapi, bukan pakaian

compang-camping dan bolong-bolong.

Page 26: Nikmat Terakhir

25

Nik

ma

t Te

rak

hir

KENIKMATAN JUGA UJIAN

Allah swt menegaskan dalam al qur‟an bahwa

manusia akan diuji keimanannya dengan sedikit

berkurangnya harta, kekuasaan, dan kesenangan

duniawi lainnya yang selama ini diterima. Allah swt

ingin mengetahui sikap kita tatkala menghadapi

ujian tadi. Apakah kita menjadi lebih dekat kepada-

Nya atau justru menjauhi-Nya. Yang bisa mendekat

kepada Allah akan mendapatkan kebahagiaan

karena Allah bakal mengganti segala yang hilang

tadi. Wujudnya bisa berupa barang yang sama

dengan yang hilang atau barang lain yang lebih kita

perlukan dalam hidup. Sikap semacam ini dimiliki

oleh orang-orang yang berusaha menyuburkan

keimanannya yang masih gersang dengan

menempa diri menjadi pribadi bertakwa.

Sebaliknya sikap menjauh dari Allah ditunjukkan

oleh mereka yang enggan merawat keimanan di

hatinya. Kekecewaan akibat hilangnya sebagian

nikmat yang selama ini dirasakan membuat

mereka menyalahkan Allah. Bahkan ada sebagian

dari mereka yang kemudian memusuhi Allah. Ini

tecermin dari keengganan mereka untuk

menjalankan perintah Allah sekaligus menjauhi

Page 27: Nikmat Terakhir

26

Nik

ma

t Te

rak

hir

larangan-Nya. Orang-orang semacam ini menduga

bahwa sikap pembangkangannya akan

menurunkan derajat keagungan Allah. Mereka

menduga kalau pengingkaran atas nikmat Allah swt

yang selama ini diberikan merupakan balasan yang

setimpal bagi Allah swt yang telah mengurangi

nikmat bagi dirinya. Naudzubillahi min dzalik.

Sikap kedua itu jelas salah. Allah swt memang

telah menganugerahkan inspirasi bagi manusia

untuk membangkang atau menaati perintah-Nya.

Kedua inspirasi itu ditanamkan di dalam hati. Kita

dipahamkan mengenai konsekuensi dari setiap

pilihan sikap tadi. Ketaatan kita akan

mengantarkan kita ke surga, sementara

pembangkangan kita akan menjerumuskan kita ke

neraka. Tatkala manusia menemui kondisi hidup,

manusia akan cenderung pada salah satu dari

kecenderungan tadi. Namun sebenarnya Allah tidak

terpengaruh sama sekali dengan pilihan sikap

manusia. Jika kita taat kepada Allah, Allah tidak

menjadi senang dan berbangga diri dengan

ketaatan kita. Apabila kita membangkang kepada

Allah, Allah pun tidak merasa dirugikan dengan

pembangkangan kita. Sungguh Allah Mahasuci dan

Mahabesar. Oleh karena itu, kita perlu menjaga

sikap agar selalu berpikir positif terhadap setiap

kehendakNya. Sikap khuznudhon kita akan

Page 28: Nikmat Terakhir

27

Nik

ma

t Te

rak

hir

menumbuhkan motivasi di hati untuk tetap

menyusuri jalan yang lurus.

Begitulah kecenderungan kita kala diuji dengan

kondisi sempit. Bagaimana halnya jika kita diuji

dengan kondisi serba lapang? Justru inilah

tantangan yang lebih berat. Hampir semua orang

yang punya keimanan walaupun kecil tahu sikap

terbaik kala menghadapi ujian kesempitan. Mereka

berusaha untuk tetap bertahan dengan berbaik

sangka kepada Allah. Dalam kondisi ini mereka

merasa mendapatkan peluang emas untuk

mendekat kepada-Nya. Tidak mengherankan jika

banyak orang beriman yang berhasil lolos dari ujian

kesempitan.

Akan tetapi kita sering lupa bahwa kesenangan

juga ujian dari Allah. Banyaknya harta yang Allah

titipkan kepadanya semestinya diikuti dengan

kesadaran untuk membelanjakannya di jalan Allah.

Kita sering lupa bahwa diantara harta yang Allah

berikan terdapat bagian bagi anak yatim, fakir

miskin, dan orang-orang yang menjaga diri untuk

tidak meminta-minta walaupun sangat

membutuhkan. Kita menganggap semua harta itu

milik kita sehingga kita bebas membelanjakannya

untuk memuaskan kesenangan diri kita. Ketika

Allah meninggikan kedudukan kita di mata orang

Page 29: Nikmat Terakhir

28

Nik

ma

t Te

rak

hir

lain, kita menganggap jabatan tinggi tadi sebagai

buah kerja keras kita. Jabatan tersebut tentu

membanggakan hati karena tidak setiap orang bisa

meraihnya. Rasa bangga yang berlebihan dapat

membuat kita berlaku sombong. Terhadap sesama

manusia kita menuntut penghormatan yang lebih

besar. Kita menuntut orang lain melayani kita serta

memenuhi setiap keinginan kita. Dengan

kekuasaan yang ada di tangan, kita seolah bisa

menentukan merah hitam nasib hidup manusia.

padahal kekuasaan itu pada hakikatnya cuma

pinjaman dari Allah. Yang berhak sombong

hanyalah Allah. Yang berhak dipuja dan dipuji

hanyalah Allah. Ketika Allah meminjamkan

kekuasaanNya kepada kita, Allah berharap kita

bisa memberi manfaat lebih besar bagi sesama.

Kekuasaan yang ada di tangan hendaknya

digunakan untuk melayani orang lain, untuk

membantu orang lain, dan untuk menciptakan

kedamaian hidup. Bukan untuk dipamer-pamerkan

lalu digunakan merendahkan orang lain.

Untuk itu kita perlu memiliki ilmu tentang

mengelola harta dan kekuasaan dari Allah. Apabila

kita bisa mengemban amanah tadi, Allah tidak

segan menitipkan kekuasaan yang lebih besar

untuk kita sandang.

Page 30: Nikmat Terakhir

29

Nik

ma

t Te

rak

hir

HARI TERSISA

Astaghfirullahal adhim. Ya Allah, tanpa saya sadari

ternyata 10 hari awal Ramadhan sudah berlalu. Ini

merupakan sepertiga dari satu bulan yang suci

yang selalu dinanti kedatangannya. Bulan di mana

Allah menjanjikan pahala besar dan ampunan atas

dosa-dosa kita yang menggunung tinggi. Betapa

agungnya bulan Ramadhan, sehingga para sahabat

rasul pernah berharap agar seluruh bulan dalam

setahun dijadikan Ramadhan.

Besarnya keyakinan akan kemuliaan bulan

Ramadhan membuat para sahabat nabi selalu

berdoa agar dipertemukan kembali dengan bulan

Ramadhan. Ketika Allah berkenan memanjangkan

umurnya sehingga dapat bertemu kembali dengan

ramadhan, mereka begitu gembira.Mereka

berusaha seoptimal mungkin mengisi waktu yang

dilewati dengan memperbanyak ibadah. Pada

sepertiga malam terakhir mereka bangun untuk

bemrunajat kepada Allah. Menjelang fajar mereka

sahur karena mengharap barokah dari Allah yang

disampaikan melalui makan sahur. Pagi hari

mereka berdzikir panjang dilanjutkan dengan

sholat dhuha. Selanjutnya mereka bekerja mencari

Page 31: Nikmat Terakhir

30

Nik

ma

t Te

rak

hir

rejeki halal yang sudah dijanjikan Allah. Dengan

rejeki itu mereka berbuka. Sepanjang malam

mereka isi dengan sholat malam seperti tarawih.

Lisannya mengkaji al-qur‟an yang direnungkan

maknanya di dalam hati. Sungguh perilaku para

sahabat merupakan teladan yang paling indah bagi

umat.

Sekarang ketika saya melihat kondisi diri saya,

sungguh saya harus menyesal sebesar-besarnya.

Mengapa demikian? Karena yang saya jalani

selama Ramadhan ini ternyata tidak lebih baik

daripada bulan-bulan lain. Saya mengaku senang

bertemu Ramadhan. Akan tetapi ternyata saya

tidak mengoptimalkan diri untuk mengisinya

dengan memperbanyak ibadah. Semangat tadarus

saya tidak meningkat. Sepuluh hari pertama ini

saya justru belum pernah membuka al-qur‟an saya

sama sekali. Dalam 10 hari ini satu juz pun saya

belum khatam. Ini berarti saya sudah kehilangan

sepertiga fase untuk mendekat kepada Allah.

Saya masih ingat bahwa Allah mengakui orang-

orang yang mempelajari al qur‟an sebagai keluarga-

Nya. Kalau dalam 10 hari saya belum mengkaji al-

qur‟an sama sekali, bagaimana saya bisa dianggap

sebagai keluarga Allah? Saya memang mengikuti

tadarus di masjid walaupun tidak setiap malam.

Namun, ketika tadarus itu saya tidak bisa

Page 32: Nikmat Terakhir

31

Nik

ma

t Te

rak

hir

membaca al-qur‟an untuk mentadaburinya. Pikiran

saya lebih tertuju kepada mengoreksi tajwid dan

makhroj huruf para peserta tadarus. Memang saya

meyakini kebenaran kalkulasi mempelajari al-

qur‟an yang Allah hitung. Bahwa setiap huruf dalam

ayat-ayat yang kita baca akan dihitung secara

cermat dan insya Allah akan digandakan oleh-Nya.

Saya yakin dengan hal itu, akan tetapi metode

menyimak ini tidak membuat saya menjadi lebih

paham dengan ayat-ayat yang kita baca. Hilang

peluang saya untuk bisa memahami maksud ayat-

ayat itu. Astaghfirullah al adhim.

Sholat tarawih memang saya ikuti. Saya berusaha

menyelesaikan 11 rakaat bersama imam sholat

karena saya meyakini bahwa Allah akan

menghitungnya sebagaimana kita sholat semalam

suntuk. Namun, saya belum memanfaatkan

sepertiga malam terakhir untuk taqarrub illallah.

Saya tidak punya greget untuk menyempurnakan

sholat tarawih saya dengan sholat malam lainnya.

Padahal saya sudah bangun sahur di waktu itu.

Saya justru asyik menyimak sinetron Para Pencari

Tuhan yang diputar di SCTV. Kelalaian ini membuat

saya kehilangan peluang selama 10 hari untuk bisa

mendekat kepada Allah. Ah, saya harus berubah

jika tidak ingin menyesal. Waktu yang hilang tidak

bisa saya ganti lagi. Kini yang bisa saya lakukan

Page 33: Nikmat Terakhir

32

Nik

ma

t Te

rak

hir

hanyalah memanfaatkan 20 hari yang tersisa di

bulan ramadhan dengan memperbanyak ibadah.

Bismillah. Mulai skarang saya berubah. Ramadhan

akan saya jadikan bulan untuk kembali mendekat

kepada Allah. Untuk itu saya harus menetralkan

hati yang sempat tergoda dengan segala pemikiran

tentang dunia di sekitar saya. Ya Allah, mohon

ampun saya. Semoga Engkau berkenan membantu

saya melewati 20 hari yang tersisa dengan terus

mengobarkan semangat beribadah saya. Amin.

Page 34: Nikmat Terakhir

33

Nik

ma

t Te

rak

hir

RAHASIA PANJANG UMUR

Salah satu keistimewaan bulan Ramadan ialah

terdapat malam lailatul qadar. Dalam surat al-qadr

disebutkan bahwa malam lailatul qadar itu lebih

baik daripada seribu bulan. Pada malam lailatul

qadar Allah mengutus para malaikat untuk turun ke

bumi. Mereka bermaksud mengatur segala urusan

berkaitan dengan keperluan para penghuni bumi.

Selama ini yang disampaikan oleh para

penceramah tentang malam lailatul qadar mesti

berkaitan dengan anjuran untuk memperbanyak

ibadah. Mengapa demikian? Sebab kita diajak

menggunakan logika berpikir matematis agar tidak

rugi. Maksudnya, ketika kita melakukan amal

sholih apapun saat malam lailatul qadar, Allah

akan melipatgandakan nilai kebaikan itu hingga

1000 kali lipat. Seumpama kita melaksanakan

sholat 2 rakaat di waktu tersebut, deposito pahala

kita bertambah senilai kita melaksanakan sholat

terus-menerus selama 1000 bulan. Begitu halnya

dengan sedekah yang kita keluarkan atau tilawah

al qur‟an yang kita kerjakan. Sungguh tidak

terhitung jumlah pahalanya apabila kita bisa

Page 35: Nikmat Terakhir

34

Nik

ma

t Te

rak

hir

melakukan kebaikan tersebut selama 1000 bulan,

bukan?

Berdasarkan logika matematis tadi, kita pun

bergairah sekali memburu malam lailatul qadar.

Kita berharap dapat menemuinya dan mengisi

kesempatan itu dengan ibadah. Apalagi mengingat

umur rata-rata umat Nabi Muhammad yang hanya

berkisar pada 60-70 tahun. Tentu kesempatan

untuk bisa beirbadah selama 1000 tahun sangat

mustahil dilakukan. Sementara kita diciptakan

Allah dan diberi kesempatan hidup di dunia ini

tidak lain untuk berlomba-lomba mengumpulkan

bekal akhirat. Mengingat waktu hidup yang sangat

terbatas di dunia, semestinya kita berjuang agar

bisa optimal beribadah di malam lailatul qadar

guna memperbanyak bekal akhirat kita.

Kapan lailatul qadar itu terjadi? Menurut

Rasulullah, lailatul qadar kemungkinan terjadi pada

malam-malam bilangan ganjil di sepuluh hari

terakhir bulan Ramadhan. Mungkin saja lailatul

qadar terjadi pada salah satu dari malam tanggal

21, 23, 25, 27, atau 29 Ramadhan. Untuk bisa

menduga waktu yang tepat, kita mesti peka dengan

tanda-tanda yang ditunjukkan oleh lingkungan

sekitar. Konon, malam lailatul qadar ditandai

dengan suasana syahdu dan tenang. Langit tampak

cerah, bintang-bintang terlihat gemerlapan. Angin

Page 36: Nikmat Terakhir

35

Nik

ma

t Te

rak

hir

dingin pun tidak berhembus. Tidak ada keributan

yang terjadi. Tidak ada anjing yang melolong.

Semua makhluk di bumi merasa nyaman dan

damai. Perasaan damai ini memungkinkan

manusia untuk mencapai kondisi khusyuk kala

beribadah kepada Allah swt.

Walaupun malam lailatul qadar terjadi di salah satu

malam hitungan ganjil, Nabi Muhammad saw tetap

menganjurkan umatnya untuk mengejarnya di

sepuluh hari terakhir Ramadhan. Inilah yang

tersirat dari hadits nabi yang mengatakan bahwa

Nabi Muhammad saw pada sepuluh hari terakhir

Ramadhan meningkatkan intensitas ibadahnya.

Beliau mengurangi perhatiannya terhadap urusan

duniawi. Beliau beritikaf di masjid sepanjang waktu

itu. Bahkan untuk menyisir rambutpun Rasulullah

tidak pulang ke rumahnya yang bersebelahan

dengan masjid. Beliau cukup meminta Aisyah,

ummul mukminin, menyisir rambutnya melalui

jendela yang menghubungkan rumah beliau

dengan masjid.

Apalagi realitas di masyarakat menunjukkan

adanya perbedaan penentuan awal bulan

Ramadhan. Tentu ini berakibat terjadi perbedaan

dalam menentukan hitungan tanggal dalam bulan

suci kita. Padahal Allah tidak mungkin menurunkan

Page 37: Nikmat Terakhir

36

Nik

ma

t Te

rak

hir

malam lailatul qadar dua kali dalam satu

Ramadhan. Memakai logika tersebut, kita

sebaiknya tidak memilah-milah hari di akhir

Ramadhan itu. Mari manfaatkan sepuluh hari

terakhir dengan meningkatkan kuantitas dan

kualitas ibadah kita. Lantas, apa tandanya kita

berhasil memanfaatkan lailatul qadar dengan

ibadah?

Secara sederhana, kita bisa mengenalinya dengan

memperhatikan perilaku kita selepas Ramadhan.

Apabila selepas bulan Ramadhan semangat

beribadah kita meningkat, besar kemungkinan kita

termasuk orang-orang yang berhasil mendapatkan

lailatul qadar. Kita merasa semakin mengenal Allah

dan termotivasi untuk selalu mendekat kepada

Allah. Hubungan vertikal yang baik ini akan

menyadarkan kita terhadap status yang Allah

berikan. Ingatkah Anda bahwa manusia diciptakan

Allah untuk menjadi wakil Allah di dunia?

Posisi sebagai khalifatullah ini menuntut manusia

untuk menciptakan kedamaian di muka bumi.

Mereka yang berhasil memanfaatkan lailatul qadar

dapat dilihat dari perilakunya sehari-hari kala

berinteraksi dengan orang lain. Dalam

bermuamalah kita termotivasi untuk memberikan

kontribusi lebih besar bagi umat. Sumbangan

Page 38: Nikmat Terakhir

37

Nik

ma

t Te

rak

hir

tenaga, pemikiran, dan harta benda mengalir dari

tangan kita.

Apabila kita berhasil mengubah perilaku sosial dan

ibadah kita menjadi sedemikian itu, kita layak

bersyukur karena Allah memberikan umur yang

panjang. Ini bukan berarti Allah mengubah

ketentuan-Nya tentang batas umur kita.

Maksudnya, jika Allah menetapkan usia seseorang

sampai umur 75 tahun, maka orang itu tidak

kemudian ditambah umurnya menjadi 80 tahun.

Akan tetapi, yang dimaksud dengan orang yang

memiliki umur panjang ialah mereka yang dapat

mengisi sisa hidupnya secara maksimal dengan

amal sholeh. Dia memusatkan perhatiannya

kepada urusan akhirat. Dia menjadi orang yang

bekerja secara profesional karena ingin

membahagiakan orang lain dengan hasil kerjanya.

Dia menjadi orang yang dermawan karena sadar

bahwa harta dunianya mesti ditransfer ke akhirat

melalui sedekah, infak, dan zakat. Dia menjadi

orang yang khusyuk beribadah karena sadar bahwa

kematian selalu mengintai setiap waktu.

Sementara dia tidak tahu kapan maut akan

menjemput. Sepanjang waktu hatinya selalu

berdzikir dan memohon ampunan kepada Allah.

Page 39: Nikmat Terakhir

38

Nik

ma

t Te

rak

hir

Itulah sebagian amalan orang-orang yang

dikaruniai umur panjang oleh Sang Pencipta.

Semoga kita termasuk bagian dari mereka. Amin.

Page 40: Nikmat Terakhir

39

Nik

ma

t Te

rak

hir

BEKAL MUDIK

Mudik. Istilah ini sangat lekat dengan tradisi di

ujung bulan Ramadhan. Hampir setiap orang yang

pergi merantau meninggalkan kampung halaman

ingin mudik kala Idul Fitri tiba. Mereka ingin

kembali merasakan nuansa dan suasana masa lalu

yang tidak dijumpai di perantauan. Para pemudik

berharap dapat kembali menyegarkan jiwanya. Ya,

mereka selama ini lelah dalam memperjuangkan

penghidupan.

Tidak aneh jika untuk bisa merasakan kesegaran

jiwa itu, para pemudik rela menghadapi berbagai

tantangan yang merintangi jalannya. Lihat saja

suasana di stasiun, terminal, atau pelabuhan.

Antrian calon penumpang menyemut, lengkap

dengan bawaan yang beraneka ragam. Untuk bisa

terangkut dengan moda transportasi tadi, pemudik

pun mesti berjuang agar bisa terangkut. Tangisan

anak, teriakan, atau umpatan sering menghiasi

upaya calon penumpang berebut tempat. Bukan

tempat yang nyaman lagi yang dicari. Melainkan

hanya secuil tempat yang tersisa agar bisa

terangkut hingga ke kota tujuan.

Page 41: Nikmat Terakhir

40

Nik

ma

t Te

rak

hir

Sayangnya, kondisi saling berebut itu tidak juga

teratasi. Padahal jumlah calon pemudik dari tahun

ke tahun terus bertambah. Sistem pelayanan yang

tidak kunjung membaik mendorong sebagian

pemudik untuk menggunakan kendaraan pribadi.

Tentu saja penggunaan kendaraan pribadi jauh

lebih nyaman daripada naik moda transportasi

umum. Mereka bisa mengatur sendiri jadwal

perjalanannya. Tidak ada lagi kekhawatiran

tertinggal pesawat atau bus atau kapal. Tidak perlu

lagi berdesak-desakan agar bisa sampai ke tempat

tujuan. Inilah sejumlah pertimbangan yang

menyuburkan jumlah pemudik dengan

menggunakan kendaraan pribadi.

Begitulah gambaran antusiasme orang untuk

mudik ke kampung halaman. Fenomena mudik

lebaran sesungguhnya menggambarkan proses

kehidupan manusia di dunia. Setiap manusia akan

mudik ke kampung akhirat. Dia bakal kembali ke

tempat asalnya di surga. Di kampung akhirat kita

akan tinggal selamanya setelah merantau

beberapa waktu di dunia.

Apa yang sebaiknya kita lakukan selama

merantau? Allah menyuruh kita mengumpulkan

bekal mudik sebanyak mungkin. Caranya

bagaimana? Antara lain dengan memperbanyak

ibadah. Misalnya dengan menambah jumlah

Page 42: Nikmat Terakhir

41

Nik

ma

t Te

rak

hir

sedekah yang kita keluarkan atau menambah

amalan harian kita dengan ibadah sunnah yang

dulu belum sempat dikerjakan. Adapun

peningkatan kualitas ibadah bisa dilakukan dengan

memperbaiki kualitas sholat kita atau berusaha

melakukan ibadah-ibadah utama seperti pergi haji

ke Baitullah. Semua kebajikan itu akan

memperberat kantong bekal mudik kita. Jika kita

bisa kembali ke kampung akhirat dengan bekal

yang banyak, insya Allah kita akan hidup bahagia

nanti.

Bagaimana seandainya kita gagal mengumpulkan

bekal mudik akhirat yang cukup? Tentu saja kita

hanya akan menanggung penyesalan berlarut-larut.

Ini disebabkan karena kita tidak memiliki peluang

lagi untuk mengulang kehidupan di dunia. Allah

tidak memberi kesempatan kedua setelah kita

mati. Artinya, mumpung kita masih diberi waktu

oleh Allah, kita harus memanfaatkan waktu sebaik

mungkin.

Kerja kita hanyalah mengumpulkan bekal

sepanjang waktu yang sangat singkat ini. Tentu

saja dengan selalu meminta pertolongan dan

petunjuk dari Allah. Ingatlah, tidak ada kekuatan

yang lebih berdaya selain kekuatan Allah. La haula

wala quwata illa billah. Semoga kita termasuk

Page 43: Nikmat Terakhir

42

Nik

ma

t Te

rak

hir

golongan orang yang beruntung. Kita bisa

memanfaatkan waktu merantau yang singkat ini

dengan sebaik-baiknya. Kita bisa mengisi waktu

yang kita miliki dengan ibadah. Insya Allah, semua

akan menjadi pemberat timbangan amal akhirat

kita. Amin.

Page 44: Nikmat Terakhir

43

Nik

ma

t Te

rak

hir

NIKMAT TERAKHIR

Saya teringat sebuah hadits yang isinya secara

garis besar demikian. Tidaklah hilang nyawa

seseorang kecuali dia sudah merasakan

kenikmatannya yang terakhir. Dari hadits tersebut,

ada yang memaknainya secara denotatif. Menurut

pemahaman ini, kematian merupakan batas akhir

dari terputusnya kesempatan manusia menikmati

kenikmatan dunia. Setelah mati, orang sudah tidak

bisa lagi merasakan lezatnya makanan, segarnya

minuman, atau meriahnya perayaan. Lepasnya ruh

dari jasad membuat kita tidak lagi menginginkan

hal-hal yang dulu begitu disenanginya. Wajarlah jika

hubungan kematian dan kenikmatan digambarkan

seperti hadits tersebut.

Apapun aktivitas kita di dunia merupakan hasil

kasih sayang Allah. Tidak hanya sekitar aktivitas

pemuasan nafsu yang hidup di benak kita.

Menghirup udara pun merupakan kenikmatan yang

tiada ternilai harganya. Dari sini kelompok pertama

menyusun kerangka pemahamannya. Nikmat

terakhir yang dirasakan manusia ialah hembusan

nafasnya yang terakhir menjelang kematian.

Page 45: Nikmat Terakhir

44

Nik

ma

t Te

rak

hir

Selain pemikiran tadi, ada juga yang memahami

hadits tersebut dengan pendekatan lain. Bagi

kelompok ini, kenikmatan yang dimaksud lebih

spesifik daripada definisi kenikmatan kelompok

pertama. Yang paling disenangi saat hidup itulah

kenikmatan yang dimaksudkan. Misalnya, si fulan

begitu senang makan bakmi goreng ketika hidup,

maka sebelum meninggal Allah akan memberikan

bakmi goreng terakhir yang bisa dinikmati. Begitu

pula yang terjadi pada mereka yang senang minum

dawet, memancing, atau memakan martabak.

Berangkat dari pemahaman tadi, muncullah

rekomendasi agar kita memiliki kesenangan yang

bersifat positif. Caranya dengan membiasakan diri

melakukan hal-hal baik yang disenangi Allah.

Contohnya, membiasakan diri mengkaji al-qur‟an,

melaksanakan sholat dhuha, atau bersedekah.

Apabila kita terbiasa melakukan kebajikan

semacam itu, kita akan merasakan nikmat kala

melakukannya. Bayangkan betapa indahnya cerita

akhir hidup kita jika kita kembali menghadap Allah

swt pada waktu sedang mengkaji al-qur‟an. Atau

kita dipanggil ketika tengah melakukan sholat

dhuha. Atau pada waktu melakukan kebajikan

lainnya.

Page 46: Nikmat Terakhir

45

Nik

ma

t Te

rak

hir

Saya tidak tahu mana dari kedua pemahaman tadi

yang lebih mendekati kenyataan. Akan tetapi, yang

perlu digarisbawahi ialah anjuran untuk

membiasakan diri melakukan kebajikan. Apapun

bentuknya asal sesuai dengan kaidah yang telah

dituntunkan Allah. Insya Allah, kita akan bisa

merasakan nikmatnya sehingga berbuat kebaikan

itu menjadi satu kebutuhan dalam hidup kita. Hati

kita merasa tidak tenang kala kita belum

melakukan kebaikan tadi. Terasa ada yang belum

lengkap di jiwa kita ketika kebaikan itu belum

dikerjakan.

Ramadhan merupakan saat yang tepat untuk

menumbuhsuburkan kebiasaan baik dalam hidup.

Pelipatgandaan pahala kebaikan yang Allah

janjikan menjadi motivator kuat bagi kita untuk

tekun menjalani latihan ini. Oleh karena itu, tidak

ada yang patut dilakukan sejak sekarang kecuali

menanamkan paling tidak satu kebiasaan baik

dalam hidup kita. Mari kita rutinkan kebiasaan itu

sehingga menancap kuat dalam jiwa kita. Berilah

makna yang kuat dan nilai yang tinggi untuk satu

kebiasaan baik tadi sehingga otak kita

menerimanya sebagai sebuah kebutuhan hidup.

Dengan demikian, kita berpeluang untuk

mendapatkan khusnul khotimah. Kita kembali

Page 47: Nikmat Terakhir

46

Nik

ma

t Te

rak

hir

kepada Allah ketika tengah melakukan suatu amal

perbuatan yang disukai Allah. Tidak ada balasan

yang lebih indah bagi manusia yang khusnul

khotimah kecuali mendapatkan surga yang Allah

janjikan. Bismillah. Ayo, kita bisa.

Page 48: Nikmat Terakhir

47

Nik

ma

t Te

rak

hir

TENTANG TAMMI

Sapa nandur bakal ngundhuh. Sapa gawe bakal

nganggo. Filosofi sederhana yang dikenal luas

dalam masyarakat Jawa ini mendorong Tammi

untuk kembali mengayunkan langkah. Sekecil

apapun, sesederhana apapun, langkah itu Tammi

yakini akan mengantarkannya pada cita-cita.

Tammi dapat dihubungi melalui nomor 081 392

017 037 atau email [email protected].