nihiijihygyu

14
Kebaikan, Kebajikan, dan Kebahagiaan Chairul Maulidi http://chairululid.lecture.ub.ac.id Mata Kuliah Etika Profesi

description

uhuh8i

Transcript of nihiijihygyu

Kebaikan, Kebajikan, dan Kebahagiaan

Kebaikan, Kebajikan, dan KebahagiaanChairul Maulidi http://chairululid.lecture.ub.ac.idMata Kuliah Etika Profesi

KEBAIKAN

A. KebaikanTidak semua hal yg dilakukan dengan baik dapat dikatakan perbuatan baik. Manusia menentukan sendiri perbuatannya, dan menentukan sendiri jalan yang ditempuhnya untuk mencapai tujuan hidup. Tanpa tujuan hidup orang akan sembarangan menentukan perbuatan dan memilih jalan hidupnya. Tujuan hidup sbg kontrol.Manusia hanya punya satu tujuan akhir hidup. Tujuan akhir hidup sbg tolok ukur kebaikan tertinggi dari perbuatan manusia. Perbuatan dinilai baik bila mengantarkannya pada kesempurnaan capaian tujuan akhir hidup,dgn melakukan perbuatan yang membuatnya baik sebagai manusia -- > perbuatan yang susilaKesusilaanAdalah akal budi, hati nurani, dalam mengukur kebaikan atau keburukan perbuatan manusia. Penilaian secara: objektif; subjektif; batiniah (penilaian pribadi sendiri intrinsik); dan lahiriah (dinilai oleh aturan hukum positif)Unsur yg menentukan kesusilaan: 1) Perbuatan itu sendiri; 2) Alasan motif; 3) KeadaanPenggunaan Praktis: 1) Perbuatan Jahat; 2) Perbuatan Baik; 3) Perbuatan Netral

KEBAJIKANB. Kebajikan Kebiasaan adl kualitas keadaan kejiwaan yang tetap, mewujud sbg perbuatan yg berulang akhlakDari sudut kesusilaan: kebiasaan baik dinamakan kebajikan (virtue); kebiasaan buruk dinamakan kejahatan (vice)Hanya makhluk manusia yang dapat berubah/mengatur kebiasaannya, karena akal Kebajikan budi menyempurnakan akal sbg alat yg baik untuk menerima pengetahuan.Keinginan manusia dapat menentang akal, dan akal tdk mempunyai kekuasaan mutlak atas keinginan ... Keinginan harus dilatih untuk tunduk kepada budi.

(Aristoteles)

4. Kebajikan pokok adl kebajikan susila yg terpenting, meliputi:Keputusan budi yg benar dlm memilih alat-alat yg tepat (akal) utk mencapai tujuan yg bijaksanaPengendalian keinginan yg cenderung mencari kepuasan badaniahTidak menyingkir dari kesulitan (kuat)Memberikan hak kepada pemiliknya (adil)

KEBAHAGIAANKebahagiaan SubjektifManusia merasa kosong jika keinginan tidak terpenuhi. Kepuasan yg sadar jika keinginan yg mengandung kebaikan sudah tercapai. Kebahagian tercapai jika kebaikan sdh dimiliki dan ia mengisi kekurangan keinginan yg selalu kosong (tdk pernah puas).Faktanya, org berbuat jahat juga upaya utk mendapat kebahagiaan. Japi apa yang bisa memberikan kebahagiaan?C. KebahagiaanApakah kebahagian sempurna dapat dicapai? Ya... Alasannya:Manusia punya keinginan untuk bahagia sempurnaKeinginan tersebut merupakan kodrat manusia, dorongan alam rohaniahKeinginan tersebut berasal dari sesuatu yg transendenSifat tsb untuk mencapai kesempurnaan yang sesuai dgn harkat manusia

d. Manusia juga memiliki keinginan nafsu yg seringkali menutupi keinginan sanubarinya2. Kebahagian Objektifa. Manusia berusaha bahagia sempurna. Apakah obyek yg dpt memberikan kebahagian sempurna? Terdapat beberapa aliran :Hedonisme; kepuasan jasmani lebih utama dari rohaniEpikurisme; ketentraman jiwa, sebanyak mungkin menikmati, membatasi keinginanUtilitarisme: berguna bagi diri sendiri dn masyarakat (Bentham); mengabdikan diri kpd kepentingan umum, kesadaran sbg bagian dari masyrakat (Mill)Stoisisme: melepaskan diri dari keinginan, merasa cukup dengan apa yang adaEvolusionisme: mencapai tujuan akhir posisi tertinggi yg blm diketahui bentuknya

b. Pandangan ttg Objek KebahagianApakah objek itu lebih rendah, lebih tinggi?Apakah yg lebih rendah dari manusia, benda-benda yg tak dapat memenuhi kebutuhan manusiaKebutuhan hidup jasmani (keindahan, kesehatan, kekuatan, dll) sellau kurang tidak berujungKabutuhan jiwa adalah pengetahuan untuk mencapai kebajikan, tapi bukan pengetahuan lebih sekedar alat bukan sbg tujuanKepuasan Semua orang di sekitar kita? Kepuasan bermula dari kesukaan. Kesukaan semua orang tidak dapat dicapai, bersifat relatif, sering salah paham, kurang terimakasih.Pelaksanaan diri. Sebagai pemenuhan kumpulan kebutuhan di atas, tidak sempurna dan tidak tetapKebahagian sempurna dicari pada sesuatu di luar manusia, pada sesuatu yang paling sempurna, diposisikan sebagai tujuan akhir hidup, TUHAN

Tuhan yg bisa memberikan kebahagian sempurna. Akal manusia selalu mengarah kepada mencari kebenaran dan keinginan menuju kebaikan. Untuk pelaksana kebahagian, Tuhan saja cukup, ia tak terbatas, sehingga meliputi seluruh kesempurnaan, dan lagi dalam taraf yang tertinggiende