NGI 08-2014#Sisipan Lampung

download NGI 08-2014#Sisipan Lampung

of 27

description

Sisipan Nat Geo Indonesia tentang Taman Kupu-kupu Gita Persada

Transcript of NGI 08-2014#Sisipan Lampung

  • DIDUKUNG OLEH:

    Sisipan National Geographic Indonesia Agustus 2014

    Merangkai Alam danPeradabanBerkelanjutan

  • ALAM DAN PERADABAN KEBERLANJUTAN 3

    DIDI KASPI KASIM PEMIMPIN REDAKSIBAYU DWI MARDANA REDAKTUR PELAKSANAAgUS PRIjoNo PENULISDWI oBLo FOTOGRAFERNUR NINDYo DESAINER GRAFIS

  • ALAM DAN PERADABAN KEBERLANJUTAN 54 Sisipan National Geographic Indonesia AGUSTUS 2014

    Kisah Kasih Bagi

    Sayap-sayap IndahUjung ekor sepasang kupu-kupu itu saling terkait erat seakan tak mau lepas.

    KUPU-KUPU

  • ALAM DAN PERADABAN KEBERLANJUTAN 76 Sisipan National Geographic Indonesia AGUSTUS 2014

    Bergandengan intim, keduanya bertengger di dinding kandang penangkaran Taman Kupu-kupu Gita Persada, Gunung Betung, di wilayah Lampung.

    Sepasang serangga bernama ilmiah Troides helena ini tengah berasyik ma-syuk. Lamanya kawin: 3 - 4 jam. Itu karena yang jantan menumpahkan se-mua spermanya ke kantong sperma yang ada di tubuh betina, jelas Martinus, pengelola Taman Kupu-kupu.

    Usai kawin, si betina akan keluyuran mencari pohon inang bagi telur dan larvanya, sementara sang jantan pelan-pelan akan berkalang tanah. Kala telur telah menetas, lahirlah para generasi ba-ru kupu-kupu: larva atau ulat.

    Tampang ulat Troides sangar nian: tubuhnya hitam legam dengan duri-duri runcing. Kulitnya yang tebal beruas-ruas bagaikan deretan perisai pelindung tubuh. Satu pesan sedang dia kirimkan kepada makhluk lain: jangan mendekat, aku beracun!

    Namun Martinus dengan santai mem belainya. Jari telunjuknya me-nyen tuh lembut jajaran duri si ulat. Tidak apa-apa. Sentuh saja, dia tidak menyengat, ujarnya sembari menyodorkan si ulat.

    Tanpa hirau keadaan sekeliling, mu-lut si ulat terus menggerogoti dedaunan. Bersama ulat yang lain, dia mengerat se-tiap jengkal tepi lembaran daun seperti mesin penggiling.

    Begitulah wujud seram ulat Troides helena. Berbeda dengan ulatnya yang membuat bergidik, kupu-kupu Troides helena sangat menawan: sayap selebar telapak tangan, bercorak hitam dan ku-ning cerah. Kala terbang, kerjapan in dah sayapnya mewarnai alam raya.

    Ulat dengan seruas duri berwarna putih di bagian tengah tubuh ini me-nyimpan beracun di dalam tubuhnya. Dengan begitu, meski berpenampilan se ram, ulat kupu-kupu tidak memiliki bisa di ujung durinya.

    Racun ulat sebagai alat pertahanan yang ditujukan kepada para pemang-sanyaburung misalnya. Ini berbeda de ngan ulat bulu yang memang menaruh racun di bagian bulu-bulunya. Tak pelak lagi, bila menyentuh ulat bulu, kulit akan gatal-gatal. Ulat bulu adalah salah satu tahap hidup ngengat yang berbeda dengan ulat kupu-kupu, Martinus coba meyakinkan kami.

    Pada hari yang lengas itu, di kan dang dome Gita Persada, Martinus menunjuk-kan sepenggal tahap perkembangan hi-

    dup kupu-kupu. Dari telur kupu-kupu yang sekecil debu, akan terlahir larva be berapa milimeter. Seiring waktu, tu-buh larva akan berkembang ribuan kali lipatmenjadi ulat.

    Ulat kupu-kupu Troides helena misal-nya, semula hanya berukuran beberapa milimeter, yang kemudian membengkak sebesar jari kelingking. Hidup ulat ha-nya makan, tidur, makan, tidur, makan, tidur, terang lelaki berkacamata ini.

    Seperti serangga yang lain, karena terus membesar, ulat akan melepas selubung kulit luarnya yang tidak mam-pu lagi menampung tubuhnya yang terus melar. Itu namanya instar, mengganti kulit lama dengan kulit baru. Instar ulat kupu-kupu antara enam hingga tujuh kali, paparnya.

    Kehidupan ulat amat rentan terha-dap pemangsaan, sehingga dia perlu me lindungi diri dengan tampilan tu-buh yang sangar dan beracun. Racun se be narnya hanya hasil sampingan dari metobolisme tubuh ulat.

    Ulat memang amat lahap makan un tuk menyongsong tahap kehidupan selanjutnya, yaitu kepompong. Pada in-star terakhirnya, ulat Troides helena akan berubah menjadi segumpal kepompong yang bertengger di daun atau ranting.

    Wujudnya berubah total: seperti gu-lungan daun. Dua utas tali sutra meno-pang bagian atas kepompong, sementara jalinan sutra menopang di bagian ba-wah. Martinus menyatakan bahwa ben-tuk seperti daun merupakan strategi ke pompong untuk menghindari para pemangsa. Jika selama sebagai ulat, hidupnya dekat batang atau ranting, kepompong Troides bisa berwarna co-ke lat seperti kulit kayu.

    Semakin mendekati masa ke-pom pong, tutur Martinus, ulat akan jalan-jalan mencari tempat yang aman. Bahkan di Taman Nasional Way Kambas ada ulat yang menjadi kepompong di ujung kawat yang beraliran listrik.

    Perubahan dari ulat menjadi ke pom-pong melibatkan proses rumit di dalam tubuh calon kupu-kupu itu. Ka rena hidupnya hanya makan, ulat tak punya organ genital. Alat pen cernaannya bah-kan lebih kompleks dari pada kupu-kupu dewasa, kata dosen Fakultas Teknik Universitas Lampung ini.

    Menariknya, selama menjalani hidup sebagai kepompong, alat pencernaan ulat sebagian dibuang, sebagian lagi di-bentuk menjadi organ baru. Jadi tubuh ulat dirombak ulang.

    Alat genital dan sayap yang semula

    KUPU-KUPU

  • ALAM DAN PERADABAN KEBERLANJUTAN 98 Sisipan National Geographic Indonesia AGUSTUS 2014

    Berbagai tanaman inang dan tanaman berbunga di kandang penangkaran sudah cukup memanjakan aneka kupu-kupu.

    KUPU-KUPU

  • ALAM DAN PERADABAN KEBERLANJUTAN 1110 Sisipan National Geographic Indonesia AGUSTUS 2014

    tidak ada, lalu dibuat. Alat pencernaan yang terlalu kompleks, dikurangi. Dari mata yang sederhana berubah menjadi mata yang kompleks. Mulut ulat dengan rahang yang kuat, berubah menjadi sedotan atau probosis, Martinus mema-parkan dengan bersemangat.

    Ulat memang memakan selulosa dari dedaunan yang perlu rahang kokoh dan alat cerna yang canggih, sementara kupu-kupu hanya menyesap nektar, yang tidak perlu perut yang rumit.

    Dengan begitu, masa kepompong sangat kritis dalam kehidupan kupu-kupu. Jika terganggu, Martinus men-jelaskan, perkembangan kepom pong a kan menyimpang. Akibatnya, kata lelaki ramah ini, organ kupu-kupu tidak akan sem purna.

    Kala masa kepompong selesai, la-hir lah seekor kupu-kupu. Ini juga ta-hap genting. Pada detik-detik kela-hiran nya, tubuh kupu-kupu yang masih lemah amat rentan terhadap serangan

    pemangsa. Lantaran itulah, Martinus me negaskan, umumnya kupu-kupu la-hir saat subuh karena sepi pemangsa.

    Meskipun baru lahir, naluri meng-giring kupu-kupu untuk mencari pa-sangan hidup dan kawin mawin. Yang ada dalam otaknya pertama-tama ada-lah bereproduksi. Dia akan mencari pa sangan, kawin, dan tak berapa lama akan mati, jelas Martinus, karena itu, seperempat jam setelah lahir, kupu-kupu bisa langsung kawin.

    Betina akan membawa telurnya ke mana saja hingga menemukan pohon inang bagi generasi barunya. Pada daun-

    daun muda tanaman inang sang induk akan menaruh ratusan telur. Daun muda adalah bekal masa depan bagi makanan ulat-ulat yang baru lahir.

    Dan, mulailah kelahiran kembali bagi sang kupu-kupu.

    BERADA D I KAWASAN Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman, Gunung Betung, Lampung, Taman Kupu-kupu Gita Persada menyajikan panggung ke hidupan bagi ratusan kupu-kupu. Ber sama para pegiat Yayasan Sahabat Alam, Taman Kupu-kupu menyajikan pendidikan, penelitian, wisata, dan

    Aneka pemilik sayap rupawan ini bisa menyemarakkan halaman rumah bila ada tanaman berbunga yang menyediakan nektar. Selain itu, juga mesti ada tumbuhan inang untuk telur dan larvanya, agar kupu-kupu tak repot-repot mengembara jauh.

    KUPU-KUPU

  • ALAM DAN PERADABAN KEBERLANJUTAN 1312 Sisipan National Geographic Indonesia AGUSTUS 2014

    konservasi kupu-kupu.Seluruh tahap hidup serangga ini bisa

    disaksikan di taman ini: mulai dari telur, larva (ulat), kepompong (pupa) hingga kupu-kupu (imago). Tahap-tahap kupu-kupu selama hidupnya, yang sekitar dua bulan, hadir di taman ini.

    Tidak hanya siklus hidup Troides helena, namun juga ratusan spesies kupu-kupu yang lain. Sedikitnya, 177 spesies. Pada awalnya hanya ada sekitar tujuh spesies. Kini mungkin telah menyentuh 200 spesies, karena kupu-kupu yang berukuran kecil belum kita identifikasi, jelas Martinus.

    Semakin beragamnya kupu-kupu me nyi rat kan ikhtiar pelestarian di ka-wasan ini. Fondasi pelestarian telah ter tanam sejak sekitar 17 tahun lalu, dengan segala suka-duka yang tersimpan dalam memori Herawati Soekardi.

    Pertautan Herawati Soekardi de-

    ngan kupu-kupu diawali dari hobi sang suami, Anshori Djausal, sebagai pe layang. Dulu dia ketua Pelangi, Persatuan Layang-layang Indonesia, ujar Herawati dalam sebuah kesempatan.

    Dalam suatu peristiwa pada 1997, Herawati menjadi ketua panitia Semi-nar Nasional Biologi, yang digelar oleh Perhimpunan Biologi Indonesia Lampung. Untuk menghias forum seminar, melalui suaminya, Herawati memesan beragam layangan berbentuk capung ataupun kupu-kupu.

    Sayangnya, bentuknya tidak mirip dengan kupu-kupu ataupun capung. Tidak karuan, layang-layang capung tidak mirip capung. Kupu-kupu tidak seperti kupu-kupu, kenang Herawati.

    Akhirnya, Herawati bersama sang suami sengaja memotreti kupu-kupu di kampus Universitas Lampung. Staf pengajar di Fakultas Biologi Universitas

    Lampung ini baru menyadari bahwa kupu-kupu memiliki berbagai rupa dan bentuk. Ada yang kecil, ada yang besar. Warnanya ada yang kuning, hitam, biru, oranye. Bentuknya pun ternyata tidak hanya satu.

    Momen jatuh cinta pada pandangan pertama itu menuntun Herawati dan Djausal mempelajari hal-ihwal binatang penuh warna ini. Suami saya sering membawa buku-buku tentang kupu-kupu dari luar negeri. Saya juga bertanya kepada kawan-kawan siapa ahli kupu-kupu di Indonesia, kisah Herawati.

    Gairah menekuni kupu-kupu telah meletupkan semangat ibu empat anak ini. Ia ingin menangkarkan serangga cantik ini di halaman rumahnya. Kala itu ternyata tidak mudah menemukan pakar kupu-kupu. Ada memang ahli serangga, tapi itu pun lebih fokus ke lebah, imbuhnya.

    Tanpa mengenal kata putus asa, Herawati terus me la kukan uji coba pe-nangkaran di sekitar rumahnya. Dia mu-lai mengenali bahwa se tiap spesies punya tanaman inang un tuk ulat dan tanaman pakan untuk kupu-kupu.

    Umumnya kupu-kupu bersifat mo-nofagus. Artinya, setiap spesies punya tanaman inang tertentu dan tanaman pakan tertentu pula, papar Herawati. Sehingga, antara induk dengan ulat tidak ada kompetisi terhadap tanaman yang sama.

    Usaha penangkarannya berhasil. Sa yang nya, halaman rumahnya terlalu sem pit, sementara kian banyak spesies yang bisa dia tangkarkan. Lantaran kip rahnya itu, Herawati kerap diajak pameran oleh Dinas Pariwisata Lam-pung. Suatu kali dalam sebuah pameran, Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya Marzuki Usman tertarik dengan ikhtiar

    Di kandang-kandang piara, ulat dan kepompong menjalani hidup dengan damai. Lalu lahirlah kupu-kupu. Dede menata bunga sepatu untuk menarik kupu-kupu menghisap nektar bunga yang ada di Taman Gita Persada.

  • ALAM DAN PERADABAN KEBERLANJUTAN 1514 Sisipan National Geographic Indonesia AGUSTUS 2014

    Keintiman sepasang Troides helena menghiasi kandang penangkaran Gita Persada. Perkawinan ini sangat menguras energi, karena berlangsung selama 3 - 4 jam.

    KUPU-KUPU

  • ALAM DAN PERADABAN KEBERLANJUTAN 1716 Sisipan National Geographic Indonesia AGUSTUS 2014

    Herawati untuk mendorong dunia pariwisata. Apalagi waktu itu belum ada penangkaran kupu-kupu di Sumatera, kenang Herawati.

    Marzuki Usman lantas meminta Di-nas Kehutanan Lampung untuk mem-bantu Herawati. Sejak itu, pada sebidang lahan di Gunung Betung seluas 4 hek-tare, dia memulai mengembangkan Ta-man Kupu-kupu Gita Persada.

    Namun jejak langkah Herawati tak sepenuhnya mulus. Kawasan hutan di Register 19 itu ternyata telah disentuh para perambah. Dia mengisahkan bahwa hutan telah menjadi kebun dengan berbagai tanaman semusim.

    Dengan melibatkan keluarganya, dia akhirnya membebaskan tanah-tanah yang telah di daku oleh para perambah. Kita mu lai menanam apa saja, besoknya sudah dicabuti semua. Saya baru ngeh ternyata lahan hutan ini sudah ada yang punya, terang Herawati. Kendati harus menanggung beban membebaskan un-tuk la han, yang sejatinya milik negara, perempuan 63 tahun ini tetap berupaya secara mandiri.

    Kini, kawasan ini menjadi tempat untuk berbagi pengetahuan tentang konservasi kupu-kupu. Warga sekitar yang semula menjadi perambah, kini

    juga mulai turut berpartisipasi dengan pembibitan aneka tanaman.

    BERBEKAL lahan 4 hektare dan hanya tujuh spesies kupu-kupu rumput (ulatnya pemakan rumput), sekarang Taman Gita Persada dihuni sedikitnya 177 spesies kupu-kupu.

    Tak hanya di kandang penangkaran, kupu-kupu dengan bebas berkeliaran di antara tumbuhan, dari lantai hutan hing ga atap hutan. Berbagai polah serangga ini, mulai dari pagi hingga sore, dapat diamati di bawah keteduhan tajuk.

    Pada lahan milik Yayasan Sahabat Alam, yang berdampingan dengan lahan kehutanan, Herawati membangun rumah kayu berarsitektur Palembang se bagai museum. Di situ terpampang berbagai tanda mata, lukisan, foto dan pernak-pernik ihwal kupu-kupu.

    Selain itu, juga ada pendapa yang mampu menampung 150 orang, bale bengong, rumah pohon, dan kandang penangkaran (dome). Kandang dome untuk memudahkan pengunjung meli-hat kupu-kupu, terang Martinus.

    Dia memiliki saran agar kupu-kupu mau mendekat: mengenakan ba ju ber -warna cerah. Kupu-kupu akan meng-asosiasikan warna cerah dengan bu-

    nga, tuturnya. Sementara itu warna gelap akan dihindari kupu-kupu karena disangka sebagai pemangsa.

    Herawati Soekardi menuturkan ha-ki kat konservasi kupu-kupu adalah re-kayasa habitat. Taman Gita Persada yang semula didominasi tumbuhan semusim dan pohon berkayu lantas ditanami berbagai tumbuhan yang berguna bagi kupu-kupu. Setiap kupu-kupu punya tanaman inang untuk larva atau ulatnya dan tanaman pakan untuk kupu-kupu dewasa, tegas Herawati kembali mengingatkan.

    Bila kedua tanaman yang diperlukan tumbuh di suatu tempat, kupu-kupu tertentu akan menghuninya, mulai dari larva hingga kupu-kupu. Kupu-kupu dengan larva yang memakan jenis jeruk-jerukan akan mencari tumbuhan jeruk sebagai inangnya. Saat menjadi kupu-kupu, ia akan mencari jenis tanaman yang menyediakan nektar.

    Troides helena misa lnya. Saat kupu-kupu, dia menyesapi nektar dari kembang soka, sementara larva atau ulatnya memakan daun Aristolochia tagala (atau sirih hutan). Dengan begitu, agar kupu-kupu ini selalu hadir, kedua jenis tanaman tersebut harus tersedia.

    Bila hanya ada tanaman Aristolochia tagala, yang bisa ditemukan adalah te-lur dan ulatnya. Itupun kalau ada da un mudanya. Jika tak ada, induk Troides tak akan menaruh telurnya di situ. Seba-liknya jika hanya ada tanaman penyedia nektar, yang datang hanya induknya.

    Setelah kawin induk kupu-kupu akan mencari tanaman inang bagi te-lur dan larvanya, urai Martinus. In duk yang telah membawa telur dan sper ma akan mengembara ke mana pun un -tuk menemukan tanaman inang. Per-juangan induk kupu-kupu bukan main. Dia bisa terbang sejauh lima kilometer untuk menemukan tanaman inang,

    Inilah salah satu tahapan dalam siklus hidup kupu-kupu yang dapat kita saksikan di Taman Gita Persada.

    KUPU-KUPU

  • ALAM DAN PERADABAN KEBERLANJUTAN 1918 Sisipan National Geographic Indonesia AGUSTUS 2014

    lanjut Martinus.Hanya saja, Herawati mewanti-wan-

    ti, bunga yang dibutuhkan kupu-kupu berbeda dengan lebah. Bunga yang wa-ngi dan menarik, seperti mawar, melati atau anggrek itu untuk lebah, bukan kupu-kupu. Keberadaan ta nam an itu tidak akan menarik kupu-kupu.

    Bahkan di hutan yang lebat dengan pohon berkayu akan sulit menemukan serangga ini. Untuk menyemarakkan hutan itulah bisa dilakukan dengan pengelolaan habitat mikro.

    Upaya rekayasa habitat bisa dilaku-kan dengan menanam berbagai jenis tana man inang dan tanaman pakan bagi kupu-kupu. Taman Kupu-kupu bersama dengan PT Pertamina telah menanam 10 ribu tanaman yang disukai kupu-kupu di kawasan Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman.

    Kawasan hutan di seputar Taman Kupu-kupu yang monokultur tidak mampu menyediakan kebutuhan hidup bagi satwa liar. PT Pertamina bersama kita membantu menanam dan meneliti tumbuhan yang berguna bagi burung, kupu-kupu, dan satwa lainnya. Sehingga tidak satu atau dua jenis pohon, tapi banyak, terang Herawati.

    Martinus menyatakan rehabilitasi

    hu tan yang cenderung monokultur mem buat hutan menjadi kosong. Ada pohonnya, tapi tidak ada apa-apa di dalamnya, kata Martinus.

    Yayasan Sahabat Alam mendapatkan konsesi hutan seluas 178,8 hektare dari pemerintah daerah Lampung. Tak hanya untuk kupu-kupu, hutan itu juga untuk konservasi jenis-jenis satwa lainnya.

    Kepala Operasi Terminal BBM Depot Panjang Verie Lumintang

    menuturkan bahwa kupu-kupu menjadi media bagi PT Pertamina (Persero) untuk menanam pohon. Selain itu, Verie menjelaskan, Kupu-kupu merupakan mata rantai pertama dari ekosistem.

    Itu karena kupu-kupu menjadi sumber pakan pertama dalam mata rantai makanan. Adanya kupu-kupu akan memancing satwa lainnya untuk datang. Dengan demikian, keragaman hayati lingkungan sekitar meningkat.

    Verie melanjutkan bahwa pada 2013 telah ditanam 10 ribu pohon yang tidak hanya berguna bagi kupu-kupu tapi juga untuk menyerap karbondioksida dan memasok oksigen.

    Dengan begitu, PT Pertamina (Persero) turut serta dan berperan aktif dalam menjaga kelestarian alam dan keanekaragaman hayati, sejalan dengan program Sobat Bumi Pertamina dan upaya pencapaian PROPER.

    Martinus berdiri di salah satu sudut museum Taman Kupu-kupu Gita Persada. Kini dia tak lagi membuat awetan yang dilakukan dengan menyuntikkan bahan pengawet ke kupu-kupu hidup. Secara moral, kata dia, menciderai niat mulia konservasi kupu-kupu.

    KUPU-KUPU

  • ALAM DAN PERADABAN KEBERLANJUTAN 21

    Taman Gita Persada juga menularkan konservasi kupu-kupu kepada kalangan yang lebih luas. Martinus menyatakan bahwa kini ada tren backyard conservation di luar negeri. Konservasi di halaman rumah itu sangat berguna bagi kupu-kupu. Siapapun bisa turut melestartikan kupu-kupu di halaman rumah.

    Caranya? Herawati dan Martinus memberi saran: Di tingkat lokal, ada tanaman setempat yang dimakan larva dan kupu-kupu. Itulah yang kita buru dan diteliti. Kita lihat tempat bertelur, kalau perlu kita tunggu untuk membuktikan. Setelah itu, kita tanam tumbuhan inangnya.

    Tumbuhan yang dimakan larva atau ulat biasanya bolong-bolong. Daun-daun yang bolong itulah yang kita cari, Martinus menimpali.

    Sehingga kita tidak perlu me-nangkap induknya. Dia akan datang dengan sendirinya. Kesukaan kupu-kupu secara umum adalah jeruk-jerukan, sirkaya, atau tumbuhan lamtoro, johar, kacang polong, dan pete-petean. Kalau kita sudah tahu tanaman inang dan tanaman bunganya akan lebih mudah. Tidak perlu membeli, cukup menanam sendiri, pungkas Herawati.

    Selain melestarikan kupu-kupu, kawasan Taman Kupu-kupu Gita Persada sekaligus melindungi jenis serangga lainnya. Contohnya, belalang ranting.

    KUPU-KUPU

  • ALAM DAN PERADABAN KEBERLANJUTAN 2322 Sisipan National Geographic Indonesia AGUSTUS 2014

    Energi Bersih PenyokongPeradabanKabut pagi mengambang di permukaan danau di tepi jalan Ulubelu, Tanggamus, Lampung.

    energi

  • ALAM DAN PERADABAN KEBERLANJUTAN 2524 Sisipan National Geographic Indonesia AGUSTUS 2014

    Anak-anak bercengkerama di depan rumah sederhana di seputar kawasan PT Pertamina

    Geothermal Energy Area Ulubelu.

    Jalan masih sepi, hamparan halimun masih mengendap di kaki-kaki bukit. Alam Ulubelu tersepuh warna jingga mentari pagi. Ada kedamaian di sana.

    Air danau yang tenang ini me nguar-kan uap hangat sebagai tanda aktivitas vulkanik di perut bumi. Energi yang terpendam jauh di dalam tanah Ulubelu memang tak kasat mata. Namun wujudnya terlihat di danau itu.

    Salah satu manifestasi geotermal bisa dilihat dari adanya mata air panas di permukaan tanah, Anshoruddin, staf Hubungan Masyarakat PT Pertamina Geothermal Energy Area Ulubelu menjelaskan kepada kami.

    Tak jauh dari danau ini, rangkaian yang memanfaatkan energi geotermal atau panas bumi membentang di Cluster C. Lima kepala sumur produksi berdiri kokoh di atas tanah, berkilau keperakan.

    Kepala sumur tak lekang bergetar me nyalurkan panas bumi dari lima sum-ber panas bumi yang berbeda-beda. Tekanannya: sekitar 10 bar. Sumur-su-mur ini menyentuh lapisan bumi hing ga kedalaman 1.500 - 2.250 meter.

    Dari kepala sumur, uap panas bumi dikumpulkan di manifold, yang lantas disalurkan ke separator. Di bagian ini, jelas Anshoruddin, uap kering dan uap air dipisahkan. Sebagian kecil uap air dilepas ke udara melalui cerobong, sebagian besar yang lain disuntikkan kem bali ke dalam

    bumi. Jadi itu bukan asap, tapi uap air, jelas

    Anshoruddin sambil menunjuk ke arah kepulan uap yang seputih kapas.

    Kalau asap, jelas dia, pasti meng an-dung zat-zat pencemar. Semen tara uap air sama persis seperti hawa panas yang keluar dari air yang mendidih. Kalau merebus air mengandung zat berbahaya, banyak keluarga yang tidak berani membuat kopi, jelas dia menamsilkan bersihnya uap air dari panas bumi.

    Sementara itu, uap kering akan di-ki rim melalui pipa menuju Pem bang -kit Listrik Tenaga Panas Bumi Ulubelu Unit 1 dan 2, yang dikelola oleh PT PLN. Uap panas bumi akan memutar turbin generator. Listrik yang dihasilkan pembangkit lantas disalurkan ke ber-bagai penjuru: memasok setrum bagi ke hidupan manusia.

    Sebagian uap keringyang sebenar-nya masih mengandung uap airakan dikondesasikan di instalasi pendingin

    di pembangkit listrik. Air dari sini akan kembali diinjeksikan ke perut bumi, dan sebagian kecil menguap ke udara.

    Hari itu, dari Cluster C yang ber-diri di hamparan tanah datar, yang ber-latar belakang Gunung Tanggamus yang membayang samar, Anshorudin mering kas perubahan panas bumi men-jadi energi yang bersih.

    energi

  • ALAM DAN PERADABAN KEBERLANJUTAN 2726 Sisipan National Geographic Indonesia AGUSTUS 2014

    Uap air mengepul dari cerobong di Cluster C yang memanfaatkan panas bumi Ulubelu untuk pembangkit listrik. Uap ini serupa dengan hawa dari air yang mendidih.

    energi

  • ALAM DAN PERADABAN KEBERLANJUTAN 2928 Sisipan National Geographic Indonesia AGUSTUS 2014

    Ulubelu, yang saat ini memiliki 11 cluster dengan 35 sumur, seakan menampilkan wajah negeri ini yang sarat energi panas bumi. Membentang di sela-sela kaki Bukit Barisan sisi selatan Sumatera, Ulubelu mengibarkan energi ramah lingkungan di Bumi Andalas.

    BERADA DALAM rangkaian Cincin Api dunia, Indonesia sungguh berlimpah energi panas bumi. Tumbukan Lempeng Australia dan Lempeng Eurasia yang terus menggeliat membentuk tungku magma di perut bumi.

    Pada titik-titik tumbukan, sebagian lempeng akan meleleh membentuk sis-tem vulkanik, papar Andi Joko Nug-roho, Manajer Operasi PT Pertamina Geothermal Energy Area Ulubelu.

    Sumatra, Jawa, hingga Nusa Tenggara berada di tepi tumbukan dua lempeng tersebut. Dengan demikian, di pulau-pulau ini banyak dijumpai aktivitas vulkanik.

    Sementara itu, dari sisi utara dan timur, Lempeng Filipina dan Lempeng Pasifik juga menumbuk Lempeng Eurasia. Ringkasnya, wilayah kita berada dalam himpitan tiga lempeng besar.

    Tak mengherankan, ujar Andi, banyak gunung api aktif di Indonesia.

    Cuma, selain menimbulkan bencana alam, ada pula hikmah yang bisa kita petik. Dengan sistem vulkanik yang banyak, potensi panas bumi Indonesia juga sangat melimpah.

    Sumber energi panas bumi Indonesia umumnya berada di jalur Cincin Api, yang membentang dari Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, hingga Maluku. Cakupan potensi panas bu mi menghampar sepanjang: 7.500 kilo meter, selebar: 50 - 200 kilometer.

    Negeri ini memiliki 40 persen ca-dangan panas bumi dunia, atau sekitar 28 ribu megawatt (MW) yang tersebar di 299 lokasi. Dari potensi ini yang te-lah dimanfaatkan baru sebesar 1.341 megawatt. Tidak mengejutkan, Indo-nesia menempati posisi ketiga dalam pemanfaatan energi ini, setelah Amerika Serikat dan Filipina.

    Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral tahun 2012, Pulau Sumatera mengandung sumber panas bumi terbanyak: 12.760 MW, disusul Jawa: 9.717 MW, Sulawesi: 3.044 MW, Nusa Tenggara: 1.451 MW, Maluku: 1.071 MW, Bali: 354 MW dan wilayah lain: 220 MW.

    Energi panas bumi merupakan hasil aktivitas vulkanik di dalam bumi

    yang tak nampak. Andi mengisahkan salah satu penanda suatu daerah punya potensi panas bumi nampak dari adanya manifestasi di permukaan, seperti mata air panas atau kubangan lumpur panas.

    Dia membuat perumpamaan aktivi-tas vulkanik dengan proses merebus air di teko. Komponen utama merebus air adalah tungku, air, dan teko.

    Sementara itu, ujar dia, komponen di perut bumi adalah batuan panas karena aktivitas vulkanik. Batuan panas sebagai kompornya. Di dalam bumi juga ada komponen air yang mengisi pori pori batuan dan rekahan di dalam reservoir, yang terpanasi oleh batuan panas. Ini seperti air di dalam ceret. Dari proses ini

    muncullah uap.Agar terjadi tekanan yang kuat,

    uap air mesti terkurung dalam batuan penutup yang benar-benar kedap. Batuan penutup ini serupa dengan tutup ceret, lanjut Andi.

    Pada titik-titik tertentu, ada kalanya fluida panas bumi akan muncul di per-mu kaan tanah melalui rekah-rekah an. Ini persis seperti munculnya uap air di bagian mulut teko.

    I t u l a h s e b a b n y a m a n f e s t a s i permukaan seperti mata air panas menandai adanya potensi panas bumi. Meski begitu, Andi mengingatkan, po ten si panas bumi itu belum tentu bernilai ekonomis sehingga perlu diteliti

    Pemberdayaan peternak kambing sebagai upaya untuk tumbuh berkembang bersama antara energi

    bersih dengan ekonomi setempat.

    energi

  • ALAM DAN PERADABAN KEBERLANJUTAN 3130 Sisipan National Geographic Indonesia AGUSTUS 2014

    Kopi Ulubelu dikenal memiliki cita rasa yang

    khas. Kelak, energi panas bumi sangat mungkin untuk

    dimanfaatkan sebagai pengering kopi.

    secara ilmiah.Untuk memanfaatkan energi yang

    ter kandung di dalam perut bumi, maka harus dilakukan pengeboran. Ini seperti kita melubangi tutup ceret. Pengeboran dilakukan dengan pipa-pipa berlubang untuk mengendalikan keluarnya uap dan air panas.

    UAP PANAS BUMI yang bertekanan tinggi inilah yang melalui kepala sumur disalurkan ke pembangkit listrik. Dari kepala sumur diproduksi campuran uap panas dan air panas (brine), urai Andi Joko Nugroho.

    Nah, uap kering dan air panas (brine) dipisahkan. Uap ke pembangkit untuk memutar turbin dan menggerakkan generator listrik. Setelah itu uap akan kembali dikondensasikan menjadi kondensat. Brine hasil pemisahan dan kondensat dari pembangkit akan dikembalikan lagi ke dalam bumi. Hampir semua yang keluar dari kepala sumur, kita masukkan kembali ke bumi, tegas dia.

    Dengan begitu, selain ada sumur produksi yang digunakan untuk memanfaatkan panas bumi, ada juga sumur injeksi buat mengembalikan air ke bumi.

    Inilah yang membuat panas bumi disebut energi yang berkelanjutan, Andi menegaskan, karena hampir tidak ada yang hilang. Hanya sebagian kecil yang

    hilang, itupun untuk mengendalikan tekanan yang terlalu tinggi.

    Injeksi kembali air ke dalam tanah untuk memelihara agar aktivitas panas bumi tidak meredup. Hasilnya, energi uap yang terkandung di dalam bumi tidak akan habis.

    Andi memberi contoh energi panas bumi di Kamojang, Jawa Barat, yang yang telah dimanfaatkan selama lebih dari tiga dekade. Selama tidak dieksploitasi

    berlebihan, energi panas bumi tidak bisa habis, paparnya.

    Hakikat keberlanjutan energi panas bumi terletak pada pemeliharaan cadangan air di dalam reservoir di dalam bumi. Secara teori, bagaimana kita menjaga stok air yang dipanaskan oleh batuan panas, terang General Manager Pertamina Geothermal Energy Area Ulubelu Adnan.

    Adnan menyatakan bahwa bila jumlah air bisa dijaga dalam jumlah yang tetap,

    energi panas bumi akan tetap lestari. Jadi perlu manajemen untuk memelihara jumlah air yang terpanaskan. Kita tidak bisa terlalu keasyikan memanfaatkan uap, tapi lupa air sudah tidak cukup lagi. Ibaratnya, air dalam teko telah habis sehingga tidak ada lagi uapnya; sementara sumber panasnya, atau sistem vulkanik secara alami tetap ada.

    Penyuntikan air juga memerlukan studi yang mendalam. Jika terlalu

    energi

  • ALAM DAN PERADABAN KEBERLANJUTAN 3332 Sisipan National Geographic Indonesia AGUSTUS 2014

    Masyarakat Ulubelu beraktivitas memanen kopi

    dekat dengan rangkaian pipa panas bumi. Untuk meredam

    suhu yang tinggi, pipa baja ini dilapisi kalsium silika dan

    dibalut aluminium.

    dekat dengan batuan panas, air justru mendinginkan reservoir sehingga produksi panas buminya turun. Sebaliknya, Andi menyatakan, jika terlalu jauh, air tidak akan sampai ke reservoir. Karena itu, injeksi air harus optimal: tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat.

    Air yang digunakan berasal dari uap panas bumi di kedalaman 1.500 meter lebih. Dengan demikian, tidak akan mengurangi cadangan air untuk keperluan manusia, yang hanya sedalam beberapa puluh meter. Air tanah yang disuntikkan kembali berasal dari sumur-dalam, yang berbeda level dengan air yang kita konsumsi.

    Airnya berasal dari kedalaman yang berbeda. Air dengan mesin bor biasa mungkin sedalam 50 meter, tapi air dari panas bumi berasal 2.000 meter. Selain itu, air yang berada di reservoir panas bumi juga tidak bisa diminum karena terlalu banyak mengandung chloride dan mineral lainnya, Andi menjelaskan kepada kami.

    Selain itu, sebuah penelitian pernah diadakan di PT Pertamina Geothermal Energy Area Ulubelu bahwa rembesan air yang menuju reservoir memerlukan waktu bertahun-tahun. Ke ter gantungan terhadap air juga telah menumbuhkan kesadaran terhadap ke les tarian hutan

    yang ada di sekitar Area Ulubelu. Yang paling instan adalah menginjeksikan air ke dalam tanah. Tapi untuk jangka panjang sangat tergantung pada hutan sekitar. Hutan gundul akan mengurangi air sehingga penghijauan selalu menjadi salah satu program dalam energi panas bumi, Andi manguraikan.

    POTENSI PANAS BUMI di Provinsi Lam-pung sebesar 2.900 Megawatt yang

    tersebar di 13 titik. Sementara itu, kapasitas Pertamina Geothermal Energy Area Ulubelu sebesar 2x55 MW untuk Ulubelu 1 dan 2, dan Ulubelu 3 dan 4 sebesar 2x55 MW. Pembangkit Ulubelu 3 dan 4 saat ini masih dalam tahap pengembangan dan akan memasuki tahap operasi komersial (commercial operation date/COD) pada akhir 2016.

    Kegiatan eksplorasi intensif di Lampung telah dimulai sejak awal 1990.

    Adapun pemboran eksplorasi sumur dilakukan pada 2007 yang dii kuti dengan serangkaian pemboran pengembangan, pembangunan fas i l i tas produksi sampai dengan tahap operasi komersial pembangkitan Unit 1 dan 2 pada 2012.

    Dibandingkan dengan sumber energi fosil yang melepaskan gas rumah kaca dalam jumlah yang besar, panas bumi merupakan energi yang paling bersih. Menurut the International Geothermal

    energi

  • ALAM DAN PERADABAN KEBERLANJUTAN 3534 Sisipan National Geographic Indonesia AGUSTUS 2014

    Association emisi karbon dari pem-bangkit listrik tenaga panas bumi 12,5 persen lebih kecil, apabila kita bandingkan dengan pembangkit listrik dari sumber energi lainnya.

    Semakin menipisnya energi fosil, panas bumi dapat menjadi tulang punggung energi nasional. Panas bumi bisa untuk memenuhi permintaan energi dunia di masa depan, tutur Andi Joko Nugroho.

    Yang sudah berproduksi selain di Ulubelu, yang dikelola oleh Pertamina Geothermal Energy adalah Sibayak Sinabung, di Sumatra Utara; di Pulau Jawa ada Kamojang, Jawa Barat; dan di Sulawesi di Lahendong, Sulawesi Utara. Wilayah kerja yang lain sedang proses pemboran ekplorasi dan pengembangan.

    Panas bumi tidak hanya menjamin masa depan energi Indonesia, tapi juga berkontribusi mengatasi perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan dengan menurunkan tingkat emisi gas rumah kaca.

    Salah satu instrumennya, yang ekonomis dan inovatif, adalah dengan program mekanisme pembangunan bersih atau clean development mechanism (CDM). Mekanisme ini dalam cakupan Protokol Kyoto yang mewajibkan negara Annex 1 untuk membantu negara non-

    Annex 1 untuk melaksanakan proyek yang menurunkan atau menyerap emisi gas rumah kaca. Negara Annex 1 adalah negara yang wajib menurunkan emisi gas rumah kaca sampai angka tertentu per 2012.

    Jadi, tujuan pembangunan bersih antara lain untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan pengembangan pembangunan berkelanjutan di negara-ne gara berkembang. PT Pertamina Ge o thermal Energy Area Ulubelu ber-partisipasi menjalankan mekanisme pem -bangunan bersih itu melalui pem bangkit listrik Unit 3 dan 4.

    Proyek CDM Ulubelu tersebut merupakan salah satu dari enam proyek dan satu program CDM Pertamina Geothermal Energy. Satu program CDM terdapat pada PLTP Kamojang Unit 4 (bekerja sama dengan PT.Perusahaan Listrik Negara); sementara proyek CDM terdapat pada Proyek Lumut Balai Unit 1 dan 2; Lumut Balai Unit 3 dan 4; Kamojang Unit 5; Karaha Unit 1, dan Lahendong Unit 5 dan 6. Total potensi Certified Emission Reduction (CER) untuk keenam proyek CDM tersebut adalah 2.180.861 ton CO2e per tahun.

    PADA SIANG yang panas itu, General Manager PT Pertamina Geothermal

    Energy Area Ulubelu Adnan menghela tali kekang seekor kambing betina di kandang milik Daliyo. Kambing betina yang menjadi juara pertama kontes ratu-ratuan itu agak sulit dikendalikan.

    Ingin berkembang bersama masya-rakat yang ada di sekitar tempat kegiatan, PT Pertamina Geo thermal Energy Area Ulubelu menggelar pemberdayaan sosial melalui peternakan kambing di Pagar Alam dan Muara Dua.

    Di dua pekon (desa) itu terdapat dua kelompok peternak: Maju Jaya dan Sumber Rejeki. Di kandang-kandang yang rapi, kambing-kambing dikembangkan dan digemukkan. Tergantung anggota kelompok. Ada yang suka penggemukan dan ada yang suka mengembangbiakkan, jelas Sosro Wardoyo, koordinator program.

    Adnan menuturkan bahwa dengan contoh peternakan kambing yang layak diharapkan akan bisa menularkan pengetahuan ke warga yang lain. Di dua pekon itu, warga umumnya memang memelihara kambing sebagai tabungan.

    Meski sebagian besar penduduk memiliki kebun kopi, namun hasilnya tak selalu membanggakan. Pada saat paceklik, penduduk lantas menjuali barang miliknya. Nah, ternak kambing inilah yang diharapkan bisa memberi

    pendapatan pada saat panen kopi menyuplai hasil yang tidak memuaskan.

    Tak hanya menebar kambing, program tanggung jawab sosial yang digelar bersama Universitas Lampung ini juga melakukan pelatihan pengelolaan ternak, latihan pengurus dan fasilitasi berbagai kebutuhan kambing. Di setiap kelompok misalnya, ada juru ternak yang akan menjaga dan mengobati kambing yang sakit. Adanya juru ternak untuk memastikan produksi dan pengawasan ternak berlangsung dengan baik.

    Selain itu, untuk menjadi mitra, calon anggota juga diseleksi. Seperti misalnya memiliki tempat dan kandang kambing sendiri. Atau memiliki tingkat partisipasi dan simpati sesama anggota.

    Dari usaha kambing, Sosro mengi-sah kan, kelompok akan mandiri se-cara ekonomi. Tak hanya sebatas pa-da kelompok, hasil dari perputaran pendapatan juga untuk kepentingan publik. Kalau ada mushola yang perlu diperbaiki bisa dengan sumbangan dari kelompok, Sosro menjelaskan.

    Berdampingan dengan rangkaian pipa-pipa yang menyalurkan energi panas bumi, ekonomi kecil di Ulubelu turut menggeliat. Perpaduan ini makin mempertegas energi bersih juga mampu menggerakkan potensi ekonomi lokal.

    energi

  • ALAM DAN PERADABAN KEBERLANJUTAN 3736 Sisipan National Geographic Indonesia AGUSTUS 2014

    Memajukan

    MelestarikanEkonomi LokalEkosistem PesisirLenguhan sapi membahana dari kandang di belakang rumah Slamet Sudarmanto.

    eKOnOMi

  • ALAM DAN PERADABAN KEBERLANJUTAN 3938 Sisipan National Geographic Indonesia AGUSTUS 2014

    Rumput gilingan akan dicampur dengan pakan dari limbah tapioka. Pakan campuran ini untuk mempercepat pertumbuhan sapi.

    Sapi-sapi memamah pakan tambahan di kandang milik Sutiyo. Penduduk Karang Endah dikenal sebagaipeternak sapi yang tekun.

    Menghadap makanan limbah tapioka, tapioka, 15 ekor sapi dan tiga ekor anakan berderet di kandang sepanjang sekitar 30 meter.

    Kendati usahanya berupa peng-gemukan, Slamet menyatakan, ha-rus tetap ada sapi betina untuk di-kembangbiakan. Tidak 100 per sen penggemukan, harus ada pengem-bangbiakan, kata Slamet. Dia memi liki dua jenis: metal dan peranakan ongol atau PO.

    Usaha menggemukan hewan pema-mah biak ini memang memiliki prioritas sapi pedaging, seperti jenis limosin dan metal. Kalau peranakan ongol itu sapi pekerja dengan punuk besar di atas bahunya, jelas Slamet.

    Dia menyatakan bahwa hampir 75 persen rumah tangga di Desa Karang

    Endah, Terbanggi Besar, Lampung Tengah, memelihara sapi. Sementara yang melakukan penggemukan menca-kup sedikitnya 50 persen rumah tangga.

    Berhimpun dalam kelompok Cipta Lestari, Slamet dan kawan-kawannya menata diri untuk berbisnis ternak sapi pedaging. Dengan berkelompok, para peternak bisa berbagai ilmu memelihara dan menambah bobot sapi.

    Sebelum menjadi anggota Cipta Lestar i , peternak biasanya telah memelihara sapi di halaman rumahnya. Hanya saja peternak belum melakukan penggemukan. Cara memeliharanya juga masih tradisional, hanya mencari rumput untuk dua atau tiga ekor sapi, Slamet memberikan keterangan.

    Baru setelah bergabung dengan kelompok, peternak akan mengurangi mencari rumput, namun dengan pakan

    tambahan berupa limbah tapioka. Selain itu, anggota juga berkesempatan menambah jumlah sapinya.

    Kesempatan itu tercipta dengan adanya pinjaman dari PT Pertamina (Persero). Yang tadinya punya dua atau tiga ekor, menjadi delapan atau tujuh ekor, kata Slamet. Bentuk kemitraan dengan PT Pertamina berupa pinjaman Rp 50 juta per orang. Sebelumnya, bahkan peternak bisa mendapatkan dana hingga Rp 75 juta.

    Slamet mengatakan untuk menjadi anggota, yang masih baru harus punya kandang berkapasitas sembilan ekor sapi. Jadi, untuk jadi anggota, peternak sudah siap kandang dan pakan, Slamet melanjutkan informasi.

    Untuk memudahkan anggota, kelompok akan membantu mencarikan sapi bakalan yang akan digemukkan.

    Sapi bakalan bisa dicari di sekitar Karang Endah, ataupun dari luar. Kita juga punya mitra UD Mat Haji yang menyediakan layanan mulai dari sapi bakalan, pakan sampai penjualan.

    Berbeda dengan kredit dari ba nk biasa yang harus dicicil setiap bu lan, pinjaman dari PT Pertamina (Persero) diangsur empat kali selama dua tahun. Cicilan dibayarkan setiap enam bulan sekali, yang disesuaikan dengan lama penggemukan sapi. Dari kredit Rp 50 juta, anggota wajib mengembalikan Rp 56 juta, dengan angsuran Rp 14 juta per enam bulan selama dua tahun.

    Kalau bank biasa, peternak akan mengurangi jatah pakan sapi karena harus mencicil setiap bulan. Sapi belum menghasilkan uang, tapi sudah harus mencicil, keluh Slamet.

    Dia menyatakan bahwa enam

  • ALAM DAN PERADABAN KEBERLANJUTAN 4140 Sisipan National Geographic Indonesia AGUSTUS 2014

    bulan adalah waktu optimal dalam menggemukan sapi. Agar target angsuran per enam bulan tercapai, maka pemanenan sapi juga disesuaikan dengan momen hari raya Idul Fitri ataupun Idul Adha.

    Sapi bakalan biasanya berbobot 3 - 4 kuintal, yang dibesarkan menjadi 6 7 kuintal. Bakalan yang mungkin bisa ditingkatkan bobotnya bisa dilihat dari keadaan tubuhnya. Paling gampang sapi terlihat belum gemuk, sehat dan tinggi. Untuk mencapai target enam kuintal, sapi bakalan memang harus tinggi, panjang dengan badan yang lebar. Badan sapi juga masih terlihat kendor kulitnya, papar Slamet.

    Saat Idul Fitri, keuntungan diperoleh dari tambahan harga, sedangkan pada Idul Adha, keuntungan didapat dari bobot sapi. Dengan demikian, sapi bakalan telah disiapkan sekurangnya enam bulan sebelum perayaan dua hari raya umat Islam tersebut.

    Saat akad kredit tercapai, dana dari PT Pertamina (Persero) akan turun ke setiap rekening anggota. Bukan ke rekening kelompok, tegas Slamet. Begitu juga saat mencicil, angsuran tersebut langsung dikembalikan kepada PT Pertamina (Persero).

    Pohon kelapa tumbuh menjulang di pesisir Batu Menyan. Beberapa pohon

    telah roboh digerus abrasi.

    Sebagai ketua Cipta Lestari, Slamet hanya memantau dan mengawasi anggota kelompok. Jika ada kendala, kita bisa cepat-cepat berkoordinasi untuk mendampingi dan memberi solusi. Jadi kita tidak menangani dana kredit itu secara langsung.

    Kelompok Cipta Lestari memberi kemudahan bagi para anggota yang baru memulai usaha penggemukan sapi. Secara bersama-sama, Slamet

    dan kawan-kawannya saling bertukar informasi dan saling mengingatkan. Jika ada gangguan, kita akan segera tahu sehingga sapi tetap sehat dan tidak mengganggu target angsuran setiap enam bulan.

    Kemitraan antara Cipta Lestari dan PT Pertamina (Persero) dimulai sejak 28 April 2009.Mengingat usaha penggemukan sapi menunjukkan peningkatan, PT Pertamina (Persero)

    melanjutkan pinjaman untuk ketiga kalinya, dari April 2012 sampai April 2014. Kredit yang terbaru mencapai sekitar Rp 600 juta, kata Slamet.

    Dengan pinjaman Rp 50 juta, sesuai harga saat ini, peternak bisa mendapatkan tiga ekor sapi bakalan. Itu pun melihat momen. Kalau Idul Adha bisa mendapat empat ekor. Harga bakalan sekitar Rp 38.000 Rp 39.000 per kilogram, Slamet menguraikan.

    eKOnOMi

  • ALAM DAN PERADABAN KEBERLANJUTAN 4342 Sisipan National Geographic Indonesia AGUSTUS 2014

    Sementara biaya untuk menambah bobot setengah kilogram sapi sebesar Rp 13.000. Rata-rata anggota Cipta Lestari mampu menaikkan berat sapi setengah kilogram setiap hari. Sapi yang gemuk dengan harga Rp 38.000 per kilogram, sementara biaya penggemukan Rp 26.000 per kilogram, peternak masih bisa meraup untung. Tapi itu tanpa biaya tenaga kerja. Saya memang menekankan untuk fokus bekerja sebagai peternak.

    Berkembangnya usaha ini membuat Slamet optimis bahwa Lampung sebenarnya mampu menjadi sentra sapi. Sumber pakan di Lampung cukup berlimpah, seperti bungkil sawit, limbah tapioka ataupun bungkil kelapa; sementara para peternaknya cukup mumpuni.

    Pemberdayaan yang bermanfaat mengurangi masyarakat miskin ini baru setengah jalan bagi program kemitraan dan bina lingkungan. Di wilayah pesisir Pesawaran, sebuah ikhtiar pelestarian ekosistem pantai melengkapinya.

    ANGIN LAUT menggoyang bibit mangrove yang baru setinggi satu meter di pantai Ketapang, Batu Menyan, Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran. Berderet

    selebar 200 meter ke arah laut, sepanjang 400 meter, bibit mangrove itu kelak akan membentengi pesisir Batu Menyan dari empasan ombak. Sedikitnya ada 20 ribu bibit mangrove ditanam berjajar rapi di wilayah yang terendam air laut.

    Sisa-sisa hutan mangrove memang masih tumbuh di beberapa sudut pantai. Akar-akar pohon bakau (Rhizopora sp.) melengkung, saling berkelindan satu sama lain, yang membentuk pagar alami.

    Di bawah naungan tajuk bakau itu hidup kerang, kepiting dan biota laut lainnya. Pada rembang senja itu, beberapa pegiat Kelompok Masyarakat Pelestari Mangrove Batu Menyan coba menyisir perairan untuk mencari kerang.

    Biota laut itu masih bisa ditemukan. Keberadaannya membuktikan hutan mangrove memang bermanfaat sebagai habitat kerang, kepiting dan ikan kecil.

    Pada beberapa penggal pantai, abrasi telah menggerus daratan. Saat laut surut, perairan Batu Menyan ini hanya sedalam lutut orang dewasa. Pasir putih menghampar di dasar perairan dengan padang lamun yang meliuk-liuk mengikuti alunan gelombang.

    Namun hutan mangrove Batu Menyan telah jauh berkurang. Di sela kerumunan kecil hutan mangrove,

    Pegiat Kelompok Masyarakat Pelestari Mangrove berkumpul

    sambil membakar ikan dari perairan Batu Menyan.

    Aroma gurihnya melecut selera makan.

    eKOnOMi

  • ALAM DAN PERADABAN KEBERLANJUTAN 4544 Sisipan National Geographic Indonesia AGUSTUS 2014

    Tanaman bakau berumur 8 bulan akan memulihkan hutan mangrove yang pernah tumbuh lebat di pesisir Batu Menyan.

    eKOnOMi

  • ALAM DAN PERADABAN KEBERLANJUTAN 47

    pegiat Kelompok Masyarakat Pelestari Mangrove membuat pembibitan pohon bakau. Siapa saja yang ingin menanam bisa mengambilnya, tutur Salam yang menjadi ketua Kelompok Masyarakat Pelestari Mangrove.

    Salam menyatakan pada sekitar tahun 1975, mangrove masih mengelilingi pesisir Batu Menyan. Dulu gelap di sini, hutan sangat lebat, kenang lelaki berkulit gelap ini. Saking rimbunnya, tak banyak orang yang berani memasuki hutan mangrove. Sayangnya, zaman cepat berubah. Orang-orang lalu bebas menebangi pohon-pohon mangrove. Kayunya dijual meteran.

    Kini, Salam dan kawan-kawan mencoba memulihkan kejayaan mang-rove Batu Menyan. Kawasan yang dipulihkan ini sangat dekat dengan pantai Batu Menyan yang berpasir putih dan indah.

    Setiap pekan, banyak pengunjung datang, entah untuk bercengkerama di pantai atau memancing. Kendati dekat dengan tempat wisata, pesisir Ketapang kini dijaga oleh Kelompok Masyarakat Pelestari Mangrove.

    Perairan Batu Menyan berada di cakupan Teluk Ratai yang menatap

    Bibit-bibit bakau yang berada di dekat hutan mangrove siap untuk

    ditanam di lahan basah.

    eKOnOMi

  • ALAM DAN PERADABAN KEBERLANJUTAN 4948 Sisipan National Geographic Indonesia AGUSTUS 2014

    Selat Sunda. Dari pantai Batu Menyan beberapa pulau kecil yang ditumbuhi pohon nyiur nampak mengapung. Di seberang pantai, perbukitan menjulang berbaris-baris.

    Panorama pesisir itu akan semakin menawan bila dipadukan dengan hutan mangrove yang rimbun. Salam menuturkan bahwa aktivitas pelestarian mangrove telah mengundang mahasiswa dan pelajar datang berkunjung.

    Kegiatan komunitas ini telah mampu melindungi sisa-sisa hutan mangrove yang ada. Alhamdulillah masyarakat juga turut membantu, tegas Salam.

    Upaya bersama memang diperlukan untuk memulihkan ekosistem yang membentang di kawasan ini. Masyarakat juga akan menanami pantai di sekitar Batu Menyan yang kini didera ombak. Bahkan ekosistem terumbu karang di lepas pantai Batu Menyan juga telah musnah. Makanya kita sediakan bibitnya. Jika masyarakat mau menanam silahkan saja, harap Salam.

    Bibit-bibit bakau itu dicari di pulau-pulau kecil sekitar Batu Menyan. Usaha ini tidak mudah, karena anggota Pelestari Mangrove kadang perlu dua hari untuk mencari benih bakau. Kalau di pantai Batu Menyan masih muda-

    muda bibitnya. Kita perlu yang sudah matang agar bisa tumbuh.

    Pembentukan Kelompok Masyarakat Pelestari Mangrove merupakan gagasan awal untuk upaya konservasi ekosistem Batu Menyan. Bersama PT Pertamina (persero) konservasi mangrove itu sebagai upaya pemulihan ekosistem pesisir pantai.

    Upaya lainnya berupa pemetaaan kondisi lahan, studi ekosistem dan masyarakat Batu Menyan. Untuk melengkapi ikhtiar itu, juga dilakukan pelatihan konservasi mangrove dan ke-pariwisataan, penyediaan bibit mang -rove, penanaman, perawatan dan penyu-laman tanaman.

    Kerusakan hutan mangrove di wilayah Provinsi Lampung yang telah mencapai 70 persen. Hal ini menjadi salah satu kepeduliandalam menjaga keseimbangan lingkungan yang mem-pengaruhi kehidupan sosial dan eko-nomi masyarakat.

    Hutan mangrove memiliki jasa l ing kungan bagi usaha budidaya perikanan dan masyarakat pesisir. Kelestarian pe sisir akan menopang keh idupan sos i a l dan ekonomi masyarakat dalam jangka panjang.

    Laut di sekitar Batu Menyan menyediakan hasil laut

    bagi warga sekitar. Pada waktu-waktu tertentu, warga

    memanen ubur-ubur yang diekspor ke luar negeri.

    eKOnOMi

  • ALAM DAN PERADABAN KEBERLANJUTAN 5150 Sisipan National Geographic Indonesia AGUSTUS 2014

    Seorang anak kecil melintas di sisi pantai yang

    terbuka tanpa lindungan hutan mangrove. Di masa depan, bibit bakau akan membentengi pantai ini.

    eKOnOMi

  • 52 Sisipan National Geographic Indonesia AGUSTUS 2014

    JELAJAHI DUNIABERSAMA KAMI

    Dapatkan informasi terbaru NATIONAL GEOGRAPHIC INDONESIAdi perangkat bergerak Anda melalui

    m.nationalgeographic.co.id