Ngakunya sih muslim, tapi saat ada saudara sesama muslim mengenakan baju longgar, kerudung lebar, bercadar (muslimah), mengenakan celana diatas mata kaki, berjenggot (muslim) atau sesuatu yang berbeda dengan dirinya langsung dijudge “teroris” atau bahakan “wahabbi”. Lain halnya dengan pertanyaan aneh yang sering dilontarkan oleh beberapa orang “kamu islam apa? Ngaji dimana?”Apakah islam memiliki turunan seperti senyawa-senyawa organik yang jika berbeda gugus fungsinya maka aktivitasnya pun akan berbeda pula? Dalam kolom KTP pun tidak ada agama yang bertuliskan “Islam N*” “islam M***…..”. Kenapa harus mempermasalahkan prinsip selama kita masih satu akidah?

Coba lihat pelangi, indah bukan? Apakah ia tersusun atas warna yang seragam? Jelas tidak. Pelangi tersusun atas warna-warna yang berbeda dengan panjang gelombang yang berbeda. Bayangkan kalau diantara warna-warna tersebut merasa dirinya paling baik, pasti warna-warna tersebut akan menduduki tempat yang teratas. Tidak ada yang mau menempati lapisan tengah bahkan lapisan bawah. Kalau seperti itu jadinya apakah kita akan tetap bisa menikmati indahnya pelangi yang trseusun rapi atas warna-warni yang menarik? Jelas tidak, justru yang kita lihat adalah kumpulan warna yang absurd tidak jelas. Perbedaan itu indah bukan?

#MenjadiPeangi