Newsletter TurunTangan Edisi Agustus 2015

13
Newsletter Edisi Agustus 2015 Dibangun Atas Gotong Royong Indonesia Para relawan berkolaborasi untuk melunasi janji kemerdekaan turuntangan.org | @turuntangan | TurunTangan Aktivitas Relawan Testimoni Gathering Nasional TurunTangan

Transcript of Newsletter TurunTangan Edisi Agustus 2015

Page 1: Newsletter TurunTangan Edisi Agustus 2015

Newsletter Edisi Agustus 2015

Dibangun Atas Gotong RoyongIndonesiaPara relawan berkolaborasi untuk melunasi janji kemerdekaan

turuntangan.org | @turuntangan | TurunTangan

Aktivitas RelawanTestimoni

Gathering Nasional

TurunTangan

Page 2: Newsletter TurunTangan Edisi Agustus 2015

2Newsletter TurunTangan Agustus 2015

Indonesia Dibangun atas Gotong Royong

Masyarakat Indonesia akan memperingati hari kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada tiap 17 Agustus. Diusia yang ke-70 tahun Indonesia merdeka, masyarakat tentunya merayakan hari lahirnya bangsa Indonesia dengan berbagai macam cara. Seperti yang TurunTangan lakukan dengan mengadakan Gathering Nasional untuk memaknai kembali tentang arti melunasi janji kemerdekaan dan melakukan upacara bendera pada 17 Agustus untuk mengingatkan kembali dengan perjuangan para pahlawan.

Tapi tahukah Anda bahwa kemerdekaan Indonesia diperoleh karena gotong royong masyarakatnya. Tentu kita masih ingat dengan peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dan penetapan pancasila sebagai Indonesia Merdeka pada 1 Juni 1945. Semua itu terjadi atas gotong royong yang kemudian mengantarkan bangsa Indonesia kedepan pintu gerbang kemerdekaan Indonesia.

Bisa dikatakan bahwa Indonesia adalah negara yang tumbuh karena gotong royong masyarakatnya. Semangat gotong royong inilah yang juga melekat pada diri relawan TurunTangan di seluruh pelosok Indonesia. Dibuktikan dengan berbagai kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan pihak luar (komuni-tas, organisasi, Corporate Social Responsibility (CSR), dan lain-lain) untuk terlibat.

Untuk itu, pada newsletter TurunTangan edisi kedua ini, kami membahas mengenai kerjasama relawan TurunTangan dengan berbagai komunitas, manfaat yang dirasakan ketika menjalin kerjasama, dan tentang Gathering Nasional relawan TurunTangan 2015. Selamat membaca!

Redaksi

NEWSLETTERPENGANTAR

PenasehatRoni PramaditiaAnanda SiregarAida Fitri

EditorialTim RedaksiYusnaeniHerry DharmawanAnggun PiPutriDarul Syahdanul

Desainer GrafisVeska Dinda

website: turuntangan.org

Jl. Ciasem 1 No. 9, Kebayoran, Jakarta Selatan021-29304102

Artikel, Saran & Kritik

email: [email protected]

Page 3: Newsletter TurunTangan Edisi Agustus 2015

TurunTangan menggelar acara Gathering Nasional (Gathnas) relawan TurunTangan 2015 di Student Convention Center Universitas Islam Indonesia (SCC UII), Kaliurang, Yogyakarta, Sabtu-Senin (15-17/08). Sekitar 100 relawan dari Sabang sampai Merauke akan mengikuti Gathnas dengan tema “TurunTangan berbagi untuk TurunTangan” ini. Menurut Koordinator Relawan TurunTangan, Anggun Piputri, peserta Gathnas 2015 terdiri dari dua bagian yaitu peserta Project Based dan Community Based. Peserta Project Based adalah relawan yang mendaftar dengan mengirimkan ide atau inisiatif program dan telah diseleksi. Sedangkan untuk peserta Community Based adalah relawan yang sudah terbentuk secara komunitas dengan aksi gerakan yang sudah berjalan di daerahnya. “Peserta adalah relawan yang telah bergerak kurang lebih dua tahun di masing-masing kotanya,” ujar Anggun.

Pada Gathnas nanti, lanjut Anggun, peserta akan mendapatkan kelas capacity building untuk meningkatkan pengetahuan peserta dalam hal mengelola sebuah komunitas project, mendapatkan acuan best pratice dalam menjalankan gerakan di daerahnya masing-masing dan meningkatkan pengetahuan dalam pengelolaan keuangan project yang menjunjung nilai integritas. “Proyeksi kede-pannya mereka yang menjalankan project-nya akan membentuk komunitas TurunTangan yang baru di kotanya,” katanya.

Adapun materi yang akan diberikan pada sesi capacity building adalah problem solving yang akan disampaikan oleh John Taylor dari Yayasan Kota Kita, Government Partnership dari Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), project management oleh Rizky Wibowo dari Roland Berger Consultant, dan manajemen keuangan project oleh Vidya Dyasanti dari RTI.

Anggun menambahkan, selain ada capacity building dalam Gathnas ini juga akan ada sharing story succes para relawan, pemaparan visi dan misi TurunTangan dan penggalian platform TurunTangan, serta upacara bendera 17 Agustus. “Nanti juga akan ada penentuan tempat Gathnas tahun depan. Karena Gathnas ini akan menjadi kegiatan rutin setiap tahunnya,” tutup Anggun.

NEWSLETTER

Mengintip Persiapan GathnasRelawan TurunTangan 2015

3Newsletter TurunTangan Agustus 2015

PERSIAPAN GATHNAS

Page 4: Newsletter TurunTangan Edisi Agustus 2015

NEWSLETTERInfo Project

“Saya tidak akan biarkan...”Saya tidak akan biarkan TurunTangan ini terdiam menjadi rong-sokan.

Saya tidak akan biarkan nama saya dan empat puluhan ribu lebih relawan hanya menjadi pajangan.

Saya tidak akan biarkan TurunTangan memperalat saya untuk melakukan hal-hal yang diminta, saya justru yang akan memperalat TurunTangan agar lebih banyak orang tergerak untuk peduli dan ambil bagian.

Saya tidak akan biarkan orang-orang berkata bahwa ini hanyalah sekumpulan fans Anies Baswedan yang diam dan menunggu arahan.

Saya tidak akan biarkan lebih banyak lagi inisiatif-inisiatif anak bangsa berserakan dan akhirnya terlupakan.

Saya tidak akan biarkan lebih banyak lagi orang-orang bergerak sendirian dan akhirnya terlalu lelah untuk menghasilkan perubahan.

Saya tidak akan biarkan rumah pergerakan yang pernah menghimpun mahasiswa, PNS, seniman, ibu-ibu rumah tangga, anak sekolahan, santri, guru honorer dan banyak lagi lapisan masyarakat yang percaya bahwa politik adalah alat perjuangan yang terhormat kehilangan ruh & semangatnya.

Saya tidak akan biarkan lebih banyak orang kecewa dan menyamakan gerakan ini dengan ormas-ormas biasa yang gegap gempita di awal pembentukannya.

Saya justru ingin membuat orang-orang pesimis, tukang nyinyir, oprtunis kecewa bahwa gerakan ini terus membuat orang tergerak dan menjadi solusi bagi Indonesia

Saya akan datang & menyalakan semangat ini lagi bersama para pejuang lain di Yogyakarta, 15-17 Agus-tus nanti.

PEJUANG BUKAN?Kalau pejuang ya, HADAPI!

Sepenuh semangat,Herry Dharmawan

4Newsletter TurunTangan Agustus 2015

PERSIAPAN GATHNAS

Page 5: Newsletter TurunTangan Edisi Agustus 2015

Persiapan Gathnas sudah mencapai 100 persen. Karena sejak awal kami terbiasa saling back up, persiapan ini rasanya betul-betul kerja semua. Banyak teman-teman yang datang bukan karena diminta, tapi karena merasa punya peran sebagai relawan TurunTangan Yogyakarta.

Walaupun saling sibuk kerja, kuliah, dan kegiatan lainnya, alhamdulillah teman-teman Jogja mau saling mengingatkan dan mendorong segala persiapan. Secara pribadi saya sangat mengapre-siasi semua peran relawan yang tak diam men-diamkan.

Dalam mempersiapkan Gathnas ini ada suka dan dukanya. Kadang ada di antara kami yang mem-punyai prioritas lain, jadi kerjaan di Gathnas harus di-handle relawan lain. Karena semangat saling membantu, semua pekerjaan untuk persiapan Gathnas tetap bisa diselesaikan.

Dari persiapan Gathnas, kami belajar membagi waktu dan pikiran agar semuanya tetap siap dan terlaksana. Segala tantangan selama Gathnas ini dibayar dengan antusiasme relawan TurunTangan dari berbagai daerah dan segala usia. Itu yang membuat kami semakin semangat. Terimakasih untuk para relawan Jogja untuk segala kerja kerasnya. Untuk para peserta Gathnas, sampai ketemu di Yogyakarta! Rizka Amalia, Ketua Pelaksana Gathnas 2015

Jogja Semangat Sambut Gathnas

Sejarah mencatat, kemerdekaan Indonesia diperoleh atas kerja keras dan gotong royong seluruh rakyat Indonesia. Tanpa semangat gotong royong, para pendahulu kita tidak mun-gkin rela mengorbankan nyawa dan hartanya demi kemerdekaan Indonesia. Hasilnya, pada 17 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia.

Peristiwa 10 November juga membuktikan kepada dunia bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia bukan sekedar pernyataan semu, melainkan pernyataan yang didukung oleh solidaritas sosial kuat yang terwujud dalam sebuah gotong royong perlawanan. Pada saat itu, rakyat Indonesia memberikan perlawanan hebat kepada agressor/kolonialis yang baru saja tampil sebagai “pemenang” dalam perang dunia kedua.

Ini menandakan bahwa budaya gotong royong sudah sangat melekat pada masyarakat Indone-sia. Tidak dapat dipisahkan.

Untuk itu, TurunTangan juga melakukan hal yang sama untuk mewujudkan cita-cita bersama yakni melunasi janji kemerdekaan dengan bekerjasa-ma dengan beberapa komunitas/organisasi/pi-hak-pihak lain. Berikut beragam kerjasama yang telah dilakukan oleh relawan TurunTangan di berbagai daerah.

Kolaborasi TurunTangandengan Berbagai Komunitas

untuk Melunasi JanjiKemerdekaan

NEWSLETTERPERSIAPAN GATHNAS

5Newsletter TurunTangan Agustus 2015

Page 6: Newsletter TurunTangan Edisi Agustus 2015

Bekerjasama dengan Radio Republik Indonesia (RRI), TurunTangan Bandung membuat community program dengan mengundang komunitas-komunitas yang ada di Bandung untuk talkshow dengan tema-tema tertentu. Topik yang diangkat mengenai hal-hal positif yang sudah dikerjakan oleh berbagai komunitas di Kota Bandung.

Kolaborasi Bantu Korban Banjir

Pada Januari 2014 yang lalu, TurunTangan Jakarta dan TurunTangan Bogor pernah berkolaborasi dengan Komunitas Pagi Berbagi guna menyalurkan bantuan kepada korban banjir di Daerah Condet, Kecamatan Keramat Jati, Jakarta Timur.

Kerjasama ini dilakukan karena baik TurunTangan maupun Komunitas Pagi Berbagi memilki kepedulian yang sama atas musibah banjir yang menimpa warga di daerah pinggir sungai itu. Pada saat itu, Komunitas Pagi Berbagi menyumbang makanan, obat-obatan, pampers, pembalut, baju layak pakai, dan tenaga untuk mendistribusikan barang.

Berkat kerjasama ini bantuan yang disalurkan kepada warga Condet semakin banyak. Warga juga merasa sangat terbantu karena TurunTangan bersama Komunitas Pagi Berbagi bahu membahu membersihkan rumah warga yang terkena lumpur akibat banjir.

Bantu Sebarkan Pesan Positif Komunitas Bandung

Program yang dinamai “Jalan Kita” ini telah berjalan sejak Mei lalu dan dilakukan setiap satu bulan sekali. Sejauh ini TurunTangan telah berhasil mengundang WikiDPR, Save Street Child Bandung dan Institute for Transportation and Development Policy (ITDP). Masing-masing membicarakan mengenai partisipasi mas-yarakat untuk mengontrol pemerintah, pendidikan, dan lalu lintas. Selan bekerjasama dengan RRI, TurunTangan Bandung juga seringkali diajak kerjasama oleh beragam komunitas yang ada di Bandung. Salah satunya dari Gerakan Bandung Cinta Keluarga dalam kegiatan videografi, yakni lomba membuat film pendek untuk anak SMA.

NEWSLETTER

6Newsletter TurunTangan Agustus 2015

AKTIVITAS RELAWAN

Page 7: Newsletter TurunTangan Edisi Agustus 2015

Mengatasi konflik agama di Nusa Tenggara Barat (NTB), relawan TurunTangan NTB bersama Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH-APIK) NTB mem-buat Sekolah Keberagaman.

Sekolah ini merupakan wadah dialog relawan TurunTangan NTB bersama pemuda lintas agama dan tokoh agama di NTB. Isu yang dibahas oleh Sekolah Keberagaman antara lain pluralisme, agama yang humanis dan egiliter serta konflik agama. Sementara itu, lokasi Seko-lah Keberagaman terdapat di tiga wilayah, yaitu Kota Mataram, Lombok Barat, dan Lombok Utara.

Selain dengan LBH-APIK, TurunTangan NTB juga pernah berkolaborasi dengan komunitas lain. Seperti Kelas Inspirasi dan Akademi Berba-gi. Kegiatanya yakni mengajar dan berbagi kisah inspiratif kepada murid-murid SD tentang orang-orang sukses.

7Newsletter TurunTangan Agustus 2015

NEWSLETTER

Mei 2015, TurunTangan Aceh bersama puluhan komunitas yang ada di Aceh membagikan bunga kepada masyarakat Aceh, membaca puisi dan berorasi di Bundaran Simpang Lima, Banda Aceh. Aksi ini dilakukan dalam rangka Hari Thal-assemia Internasional yang diperingati setiap 8 Mei. Aksi ini juga sekaligus dalam rangka mempe-ringari Hari Palang Merah dan Bulan Sabit Inter-nasional.

Adapun puluhan komunitas yang mengikuti aksi ini antara lain, Perhimpunan Orang Tua Penderita Thalassemia Indonesia (Popti) Aceh, Forum Komunikasi Dermawan Darah (Fokus Wanda), PMR, KSR, Hakka, Iloveaceh.

Selai itu, TurunTangan Aceh juga pernah beker-jasama dengan Program Studi Teknik Pertam-bangan Universitas Syiah Kuala ke pulau-pulau terkecil.

Atasi Konflik Agama dengan Sekolah Keberagaman

Peringati Hari Thalassemia dengan Puluhan Komunitas Aceh

AKTIVITAS RELAWAN

Page 8: Newsletter TurunTangan Edisi Agustus 2015

Sepanjang tahun 2013 sampai 2015, relawan TurunTangan Tangerang terus bergerak menyebarkan ide dan semangat TurunTangan kepada masyarakat melalui banyak kegiatan. Seiring waktu inovasi kegiatan terus bergulir.

Mereka juga menggandeng beberapa komunitas untuk bersama-sama turun tangan memperbaiki negeri. Seperti Nonton Bareng (Nobar) film edukasi untuk anak-anak berkolaborasi dengan Komunitas Bioskop Keliling (Beling), jalan-jalan bareng ke Ragunan bersama anak-anak binaan Komunitas Bambu Pelangi, pelatihan pencegahan kekerasan seksual pada anak di Desa Legoso, Tangerang Selatan yang didukung oleh teman-teman Kammi UIN Syarif Hidayatullah, dan belajar bareng yang pesertanya komunitas yang peduli pendidikan.

8Newsletter TurunTangan Agustus 2015

NEWSLETTER

TurunTangan Tangerang

AKTIVITAS RELAWAN

Page 9: Newsletter TurunTangan Edisi Agustus 2015

9Newsletter TurunTangan Agustus 2015

NEWSLETTERAKTIVITAS RELAWAN

TurunTangan MEDAN

TurunTangan Medan sangat aktif melakukan kegiatan dan bekerjasama dengan beberapa komunitas yang ada di daerahnya. Pada Novem-ber 2014, TurunTangan Medan bersinergi dengan Medan Heritage, komunitas yang peduli dengan pelestarian heritage (warisan), mengada-kan Heritage Ceria. Kegiatan ini bertujuan men-gajak adik-adik Panti Asuhan agar lebih men-genal heritage kota Medan dan menumbuhkan rasa kecintaan serta kebanggaan akan kearifan lokal.

Sebelumnya mereka juga pernah melakukan kegiatan yang sama pada Oktober 2014. Dengan menggelar #TripToGedungArca yaitu mengajak anak muda serta anak-anak yang dibawa oleh Yayasan Dian Bersinar ke Museum Negeri Sumatera Utara. Tidak hanya dengan Medan Heritage, pada kegiatan tersebut, Turun-Tangan Medan juga kerjasama dengan Kompas Universitas Sumatera Utara (USU) dan Kelas Inspirasi.

Selanjutnya, Desember 2014, TurunTangan Medan kerjasama dengan beberapa komunitas dan organisasi di kota Medan melaksanakan program Bank Sumut “Heal Sinabung” berupa

pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis, bimbingan psikologis terhadap anak-anak dan pelepasan lampion harapan harapan di Desa Namanteran dan Kuta Rakyat Kecamatan Namanteran Kabupaten Karo. Di antara komuni-tas dan organisasi yang mengikuti yaitu Nyfara Foundation, SIGi Medan, Blogger Medan, Ikatan Alumni HIPAPALA SMA Negeri 4 Medan, dan GMNI Fakultas Ekonomi USU.

Lalu, Maret 2015,TurunTangan Medan dan Nyfara Foundation mengadakan kegiatan sosial-isasi mengenai penyakit Atresia Bilier kepada masyarakat di kota Medan.

Selanjutnya, Juni 2015, TurunTangan Medan bekerjasama dengan Tim Bantuan Medis Fakul-tas Kedokteran UISU (TBM-FK UISU) mengada-kan bakti sosial berupa khitanan massal yang diselenggarakan di empat Kelurahan Aur, Medan Maimun. Selain itu, mengadakan kegiatan TurunTangan Medan Mengajar bersama dengan Dodi Pratama dari Komik Digidoy.

Page 10: Newsletter TurunTangan Edisi Agustus 2015

10Newsletter TurunTangan Agustus 2015

NEWSLETTERTESTIMONI

Kerja sama merupakan sebuah sistem pekerjaan yang dikerjakan oleh dua orang atau lebih untuk mendapatkan tujuan yang direncanakan bersama. Dalam mencapai tujuan bersama, kerja sama mem-

berikan manfaat yang besar bagi kerja tim. Lalu, seperti apa manfaat yang dirasakan oleh para relawan? Yuk, kita simak penuturan mereka.

Menilik Manfaat Kerja Sama Antar Komunitas bagi Relawan

TurunTangan Jakarta pernah mengadakan kegiatan bakti sosial di daerah Condet, Jakarta Timur bersama Komunitas Pagi Berbagi. Waktu itu mereka menyumbangkan pakaian, obat-obatan dan makanan bagi korban banjir. Selain itu juga tenaga untuk menyalurkan bantuan.

Karena kerjasama itu, jaringan pertemanan saya bertambah dan mendapatkan pengetahuan tentang banjir Jakarta serta penan-ganannya.

“Saya jadi sadar bahwa penting untuk bekerja- sama dengan pihak lain.”

Saya jadi sadar bahwa penting untuk bekerjasama dengan pihak lain. Contohnya, TurunTangan terbukti pernah melakukan crowdfunding dalam satu project. Artinya kedepan bukan berarti tidak mungkin TurunTangan bisa melakukan lagi crowdfunding dengan komunitas atau pihak-pihak lain dengan skala project yang jauh lebih besar.

Bagi masyarakat, semakin banyak komunitas yang terlibat untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadi di masyarakat maka potensi masalah tersebut bisa segera diatasi atau bahkan dihentikan semakin besar. Dyah Istiarini, Relawan TurunTangan Jakarta

Manfaat yang saya rasakan ketika bekerjasama dengan komunitas lain, pertama, mendapatkan banyak teman dan jaringan untuk ikut bergerak di bidang sosial.

Kedua, TurunTangan Surabaya lebih dikenal oleh komunitas lain dan kesempatan berkolaborasi lebih besar. TurunTangan Surabaya juga jadi punya banyak referensi bagaimana mengelola komunitas.

Ketiga, dengan keterlibatan komunitas lain dalam kegiatan, memu-dahkan kami untuk membantu masyarakat dalam menyelesaikan masalah tanpa melalui keruwetan birokrasi. Komunitas menjadi garda terdepan dalam mendampingi masyarakat.

Totok Trengginas, TurunTangan Surabaya

Page 11: Newsletter TurunTangan Edisi Agustus 2015

11Newsletter TurunTangan Agustus 2015

NEWSLETTERTESTIMONI

Menjalin kerjasama dengan komunitas lain bisa menjadi corong suara bagi TurunTangan Bandung untuk menyebarluaskan semangat dan ide-ide gera-kan. Terbukti anggota TurunTangan Bandung semakin lama semakin bertambah. Selain itu, kami mendapatkan respon yang positif dari mas-yarakat. Mereka mau jadi ikut terlibat dalam menyelesaikan permasalahan di sekitar mereka.

“... corong suara bagi TurunTangan Bandung untuk menyebarluaskan semangat dan ide-ide gerakan.”

Manfaat yang paling dirasakan tentunya dapat teman baru. Ketika mengadakan kegiatan juga merasa sangat terbantu karena bekerja dengan orang-orang baru yang memiliki satu visi dan misi. Selain itu juga berdampak bagi masyarakat. Mereka merasa terbantu dan semakin hari semakin aktif ikut membantu kegiatan sosial kami.

“... terbantu karena bekerja dengan orang-orang baru yang memiliki satu visi dan misi.”

Rahmad Hidayat Munandar, TurunTangan Aceh

TurunTangan Nusa Tenggara Barat (NTB) sekarang ini sedang men-jalankan project sekolah keberagaman bersama dengan Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH-APIK) NTB sebagai wadah dialog relawan TurunTangan NTB bersama pemuda lintas agama dan tokoh agama di NTB. Selain berdialog, kami juga ikut gotong royong membersihkan rumah ibadah bersama pemuda lintas agama.

Dampak dari kegiatan ini, masyarakat yang tadinya memandang sempit dengan konfilik agama sekarang berubah. Begitu juga dengan tokoh-tokoh masyarakat setelah melakukan diskusi, yang awalnya mereka memandang keyakinannya benar jadi tidak lagi.

Kegiatan ini ternyata menarik pemerintah setempat. Sehingga kami ditarik oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) provinsi NTB untuk menjalankan project mereka.

“Selain berdialog, kami juga ikut gotong royong membersih-kan rumah ibadah bersama pemuda lintas agama.”

Ahyar Rosyidi,TurunTangan NTB

Page 12: Newsletter TurunTangan Edisi Agustus 2015

12Newsletter TurunTangan Agustus 2015

NEWSLETTERTESTIMONI

Senang sekali ketika membuat acara bersama komunitas lain. Karena secara tidak langsung kami bisa men-

genalkan value yang kami bawa ke temen-temen di luar TurunTangan. Selain itu kami pun bisa belajar

banyak dari apa yang mereka sudah lakukan.

Setelah pilpres, TurunTangan Medan memulai kembali mengembangkan sayapnya dan sangat butuh relasi untuk mewujudkannya. Sehingga bersinergi dengan komunitas atau pihak lain sangat bermanfaat.

Kegiatan yang kami lakukan jadi berdampak bagi masyarakat. Yang awalnya hanya sekedar datang, tapi kini hubungannya jauh lebih dalam. Ibarat keluarga, si anak (komunitas) mengingatkan orangtua (masyarakat) untuk bersama-sama berbuat. Apalagi sekarang ini, TurunTangan Medan banyak melakukan kegiatan di kampung-kampung atau kelurahan-kelurahan. Membuat masyarakat jadi mau ikut terlibat.

Saya sendiri juga terkena dampaknya. Kerjasama ini menjadi media relasi dan saling tukar ide. Bahkan, komunikasi masih terus berlanjut. Ada yang sampai sekarang menjalin kerjasama dengan TurunTangan Medan, meskipun kegiatan sudah selesai. Seperti Tim Bantuan Medis Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (TMB FK-UISU) dan Medan Heritage. Kalau mereka punya agenda kegiatan, mereka mengundang kami. Begitu juga sebaliknya, kami mengundang mereka apabila kami mengada-kan kegiatan.

“Kerjasama ini menjadi media relasi dan saling tukar ide.”

Ahmad Azhar Can.Art, TurunTangan Medan

Page 13: Newsletter TurunTangan Edisi Agustus 2015

Ayo Turun Tangan!