betterlifeInspiring - Life Changing - Journey - Better Life

Newsletter

Jotam adalah salah satu anak yang menga-lami gizi buruk ketika ia kecil, Jotam tidak

mendapat asupan gizi yang baik dari kedua orang tuanya, oleh sebab itu saat ini Jotam mengalami lemah dalam berfikir dan mer-

espon, saat ini jotam masih kelas 4 SD pada-hal umurnya sudah 15 tahun.

Dengan program makanan bergizi yang Tan-gan Pengharapan berikan kepada 300 lebih anak-anak di desa Telukh, termasuk Jotam, kini ia bisa tersenyum dan mengalami per-baikan dalam gizi, pendidikan dan keseha-

tannya.

Senyum Jotam!

Edisi Oktober 2011

2. Bulan Oktober ini Yayasan Tangan Pengharapan menambah jum-lah sponsor anak dalam perbaikan gizi, pendidikan & kesehatan dari 1660 anak menjadi 1800 anak. Terutama yang di sponsor anak-anak di daerah NTT yang notabene adalah propinsi termiskin di Indone-sia. Dengan harapan NTT tidak lagi disebut Nasib Tak Tentu tetapi menjadi Nyata Tangan Tuhan. Ameen!!!

3. Kami membuat program Holiday With A Mission yaitu suatu program dimana para partner dapat mengunjungi Feeding Center Yayasan Tangan Pengharapan yang berada di 10 tempat di Indone-sia untuk bertemu secara langsung dengan anak-anak yang saudara sponsori + Holiday (Liburan), anda dapat menikmati keindahan alam di tanah air kita tercinta Indonesia serta menikmati makanan ciri khas daerah tersebut yang unik, fresh & tentunya enak! Untuk more Info anda dapat menghubungi kami. A Holiday that will change your life!

Terima kasih atas dukungan & kepercayaan teman-teman yang terus setia membantu kami memperjuangkan pendidikan, makanan bergizi dan kesehatan bagi anak-anak yang tidak mampu. Doa kami Tuhan memberkati anda dengan kesejahteraan & kemulian yang semakin besar. Ameen!

Live a better life!

Yoanes & Henny KristianusDirector of Hand of Hope & Joyce Meyer Ministries Indonesia

yalom, Oleh anugrah Tuhan & kerjasama para partner:

1. Kami baru saja meresmikan gedung Sekolah PAUD Imanuel Telukh, NTT yang dipersembahkan oleh para Partners Yayasan Tangan Pengharapan bagi masyarakat Desa Telukh. Gedung cantik berwarna kuning itu terdiri beberapa ruang: 2 ruang kelas, 1 ruang guru, 2 kamar mandi dan 1 ruang makan (Feeding Center). Dengan hara-pan melalui tempat yang layak ini membuat anak-anak tambah semangat dalam belajar & lebih sehat secara fisik mereka.

Ps. Yoanes & Henny Kristianus

Selamat Datang Di Bulan Oktober

S

Free Medical Camp Desa Telukh & Tuapene - NTT

ayasan Tangan Pengharapan, melakukan penyuluhan serta pengobatan gratis kepada anak-anak Feeding Center desa Telukh dan Tuapene, dalam kegiatan ini, Yayasan Tangan

Pengharapan melibatkan 1 dokter dan 2 perawat , kami mengobati lebih dari 300 pasien anak-anak, memberikan vitamin serta beberapa obat-obatan. sangat mahalnya biaya pengobatan serta jauhnya puskesmas membuat masyarakat Teluk dan Tuapene kesulitan dalam berobat untuk mengobati penyakit mereka, sehingga mereka hanya membiarkan penyakit hingga menjadi parah. pada kesempatan ini juga kami memberi pengobatan untuk orang tua dari anak-anak Feeding, seperti Mesak Nabonome yang menderita penyakit Liver, karena keterbatasan ekonomi dan mahalnya biaya berobat, Mesak Nabonome hanya membiarkan penyakitnya, tidak ada penangan lebih lanjut, oleh sebab itu kami membantu mengobati dan mengontrol perkembangannya hingga pulih.

Selamat Datang Di Bulan Oktober

Peresmian Gedung PAUD & Feeding Center Telukh NTT

Pada tanggal 10 September 2011, Yayasan Tangan Pengharapan telah membangun dan meresmikan satu gedung PAUD & Feeding Center di desa Telukh, gedung ini nantinya akan

dipergunakan untuk kegiatan belajar mengajar, kegiatan Feeding, serta Hope Center. Diresmikan oleh Kepala Dinas Kabupaten Soe - TTS dan Ibu Henny Kristianus, serta dihadiri

oleh Kepala Adat juga masyarakat desa Telukh - NTT

Y

“Aku Ingin Melayani Papua”

Ketika kami meminta Nikanor menuliskan sesuatu ten-tang cita-citanya, Nikanor menulis, “Beta sangat bersyu-kur bisa tinggal di asrama dan merasakan pendidikan gratis, dan beta akan selalu berdoa supaya Yayasan Tan-gan Pengharapan bisa selamanya menjadi saluran ber-kat untuk anak-anak Papua seperti beta. Berkat Feed-ing Center, beta bersemangat untuk mencapai cita-cita beta menjadi seorang Guru dan melayani tanah Papua dengan gratis pula, sama seperti guru-guru di Feeding Center.”

ikanor Bagubau lahir di sebuah keluarga sederhana di pedalaman Pogapa. Ayah Ni-kanor seorang petani yang menggarap lahan

orang lain dan ibunya membantu suaminya bertani sembari mengurus rumah dan anak-anaknya. Den-gan hanya bergantung dari penghasilan sang ayah, makan tiga kali sehari adalah sebuah kemewahan bagi keluarga Nikanor. Maka mimpi Nikanor dan adinya untuk bersekolah pun harus dikubur dalam-dalam. Ketika PESAT menawari Nikanor untuk seko-lah di TK Pogapa, betapa orangtua Nikanor sangat berterimakasih, terlebih lagi ketika Nikanor dibawa ke Nabire untuk tinggal di asrama demi melanjut-kan pendidikannya ke SD Agape Terpadu.

Ketika Nikanor duduk di kelas I SD, ia sudah bisa membaca dan menulis dengan lancar sama sep-erti anak-anak kota yang seumuran dengannya. Kehidupan Nikanor di asrama juga sangat baik. Sejak kecil Nikanor sudah terbiasa mandiri, maka ketika Nikanor tinggal di asrama, tidak ada ke-sulitan untuk mengurus dirinya sendiri, mengatur segala keperluan dan perlengkapan sekolahnya. Daya tangkap Nikanor dan keterbukaan hatinya da-lam pendidikan rohani, serta interaksinya dengan teman-teman seasrama mendapat respon yang positif. “Nikanor pandai bergaul dan mudah bek-erjasama dengan teman-temannya,” komentar ibu Susi, wali kelasnya di SD Agape Terpadu. Beberapa guru juga merekomendasikan anak ini untuk terus tinggal di asrama, “Nikanor adalah anak yang pin-tar, akan sangat baik jika Nikanor berada di komu-nitas yang dapat terus memperhatikan kelangsun-gan pendidikannya.”

Kesaksian Nikanor, Feeding Center Nabire

N

“Aku Ingin Melayani Papua” oel Fajar atau yang biasa kami panggil Yoel

adalah anak yang selalu bersemangat, bersukacita, dan penuh dengan pengharapan,

sama seperti arti namanya yang berarti terbitnya matahari. Walaupun ayahnya seorang buruh kasar, dan ibunya seorang ibu rumah tangga, dengan hidup yang sangat sederhana, Yoel tetap memberikan senyumannya yang secerah dan sehangat mentari. Terutama sejak kehadiran adiknya Harvellino setahun yang lalu, Yoel dan keluarganya semakin bersyukur merasakan berkat Tuhan yang melimpah dalam kasih sayang, kedamaian dan sukacita.

Saat ini Yoel duduk di kelas 3 SDN 02 Penawar Jaya. Keinginannya yang kuat untuk menjadi seoarng tentara, membuat Yoel semakin rajin belajar dan mengikuti kegiatan belajar di Feeding Center. Tidak hanya itu, Yoel menyadari bahwa dengan makanan yang bergizi dari Feeding Center membuat badannya sehat dan kuat, juga membuatnya tumbuh lebih tinggi. Sedangkan untuk kegiatan olahraga, Yoel melihat bahwa membantu ibunya dalam pekerjaan rumah tangga adalah bentuk kegiatan olahraga yang menyenangkan. Yoel suka membantu ibunya menyapu dan membersihkan rumah.

Yoel dan keluarganya sangat bersyukur dengan adanya Feeding Center. Tidak hanya diperhatikan dalam bidang pendidikan dan kesehatan, namun Yoel juga diperkaya dengan pengetahuan dan pendalaman iman akan Yesus Kristus. Yoel percaya bahwa dia bukanlah sekedar tentara biasa yang membunuh musuh, namun seorang tentara Tuhan Yesus yang penuh kasih dan melindungi bangsa dan negaranya. Yoel ingin menjadi fajar, bersinar membawa kebaikan dan cinta kasih Tuhan kepada sesama, melalui hidupnya.

Yoel Ingin Bersinar Terang Seperti Fajar

Kesaksian Yoel Fajar, Feeding Center Lampung

Y

Sore itu langit terlihat gelap di Desa Soamaetek, Halmahera Utara. Terlihat beberapa anak lelaki yang tengah bermain tidak

mempedulikan cuaca mendung yang menandakan hujan akandatang sebentar lagi. Salah satu anak-anak itu adalah Nofrin Wodju

atau yang biasa kami panggil Opin.

“Opin Anak Bapa di Surga”

Kami bersyukur bahwa Opin serta kakak dan adiknya diasuh oleh Om dan Tante Opin layaknya anak kandung sendiri. Sehingga mereka semua masih bisa sekolah, dididik dengan baik, menjadi anak-anak yang rajin, taat pada orang tua, dan mau bekerja keras mencapai prestasi. Setiap hari Opin dan adiknya rajin datang ke Feeding Center. Mai-kel, kakak Opin yang paling besar, sudah duduk di SMA sehingga tidak bisa datang ke “Feeding Center. Di Feeding Center, Opin tidak hanya mendapatkan makanan yang bergizi untuk menunjang pertumbu-hannya, namun Opin juga mendapatkan bimbingan belajar yang mengajarkan banyak hal baru dan me-narik tentang ilmu pengetahuan. Terlebih lagi, Opin belajar mengenal Yesus Kristus. Opin belajar men-genai Kasih Karunia Tuhan, Cinta Kasih yang tidak bersyarat, dan Pengampunan.

Tante Martina dan Om Aso sangat berterimakasih kepada Yayasan Tangan Pengharapan atas segala berkat yang diberikan kepada Opin dan adiknya. Se-makin hari, Opin semakin baik. Opin menjadi senang belajar, tidak lagi hanya bermain-main seperti dulu. Opin juga menjadi rajin berdoa dan pergi ke Gereja. Opin perlahan-lahan belajar untuk mengasihi dan mengampuni, terutama menerima kepergian Ibu-nya, dan mau memberikan pengampunan kepada ayahnya. Walaupun ayahnya di dunia telah melukai hati Opin, Opin percaya bahwa rancangan Tuhan terhadap hidupnya penuh pengharapan, karena Opin adalah anak Bapa di Surga.

Terima kasih Tuhan Yesus atas kasih karunia-Mu ke-pada Opin. Terima kasih para donatur dan Yayasan Tangan Pengharapan. Tuhan Yesus memberkati.

pin dan kedua saudaranya hidup bersama den-gan Tante Martina dan Om Aso, yang merupakan kakak-kakak dari Ibu mereka yang tidak menikah.

Sejak Ibu Opin meninggal dunia karena kekerasan ru-mah tangga yang dilakukan oleh ayahnya sendiri, Opin dan saudaranya diambil oleh pihak keluarga Ibunya. Saat ini pun Opin memakai nama marga dari Ibunya, bukan dari ayahnya.

Dominikus Dawole telah menikah dengan wanita sel-ingkuhannya sesaat setelah kematian istrinya. Keribu-tan, pertengkaran dan kekerasan dalam rumah tang-ga yang dialami semasa hidup Ibu Opin dikarenakan perselingkuhan yang dilakukan oleh suaminya. Opin dan kedua saudaranya juga menyaksikan langsung bagaimana perlakuan kasar ayah mereka terhadap keluarga. Saat Ibu mereka tengah mengandung enam bulan atas anaknya yang keempat, karena perlakuan kasar dari suaminya, Ibu Opin mengalami pendarahan beberapa kali sampai suatu saat terjadi pendarahan hebat dan akhirnya Ibu Opin dan bayi yang dikandung-nya meninggal dunia.

Bagi Opin dan kedua saudarnya, serta keluarga ibu-nya, ayahnya adalah pembunuh ibu mereka. Kemara-han dan dendam terhadap ayah mereka masih terlihat jelas dari jawaban-jawaban atas segala pertanyaan mengenai orangtua mereka. Dengan ekspresi marah dan dingin Opin selalu menjawab marganya adalah Wodju bukan Dawole (marga ayahnya); dan mengata-kan bahwa ayahnya pergi meninggalkan mereka dan menikah dengan perempuan lain. Ketika mencerita-kan tentang ibunya, wajahnya pun berubah sedih dan berkata, “Opin rindu Mama.”

O

Yayasan Tangan Pengharapan telah menyalurkan ban-tuan 1000 piring dari Sdri. Eliza Sariaatmadja, untuk

anak-anak di Feeding Center Halmahera, NTT dan Sumba.

BERITA KEGIATAN

Selain membagikan piring makan, Tangan Pengharapan juga menyalurkan 1500 sikat gigi, donasi dari Bapak Indra dan Lita Lim

(Sidney -Australia ), sikat gigi tersebut kami bagikan untuk anak -anak

di Feeding Center, Sumba dan NTT

Pembagian Piring Makanan untukFeeding Center

Pembagian Bantuan Sikat Gigiuntuk anak-anak Feeding Center

&

Available Now - Hillsong Live!

DVD - IDR 75,000CD - IDR 75,000CD & DVD - IDR 100,000

For Order - SOLVER BOOKSTORE & DVD Phone : 021 71336337 - 0815 1413 8001

Harga Rp. 55.000,-* Tersedia 40 Judul Seri DVD Khotbah Rev. Joyce Meyer, untuk mendapatkan katalog Judul DVD &

BUKU, silahkan menghubungi kami.

Dapatkan DVD Khotbah Rev. Joyce Meyer!

5 Seri Khotbah dalam 2 keping DVD

Listen to our streaming radio : www.solverradio.com

for blackberry : http://bb.solverradio.com